HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
|
|
- Inge Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) NAMA : YUSI ANDA RIZKY NIM : H KELOMPOK : II (DUA) HARI/TGL PERC. : SENIN/08 MARET 2010 ASISTEN : FITRI JUNIANTI LABORATORIUM KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010 BAB I
2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi pembentukan hanya digunakan dalam analisis kimia, baik dalam kualitatif maupun analisa kuantitatif. Endapan yang terjadi merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu fase padat yang keluar dalam sistem larutan yang dapat berupa kristal atau koloid yang selanjutnya dapat dikeluarkan melalui proses penyaringan atau proses pemulsingan. Kelarutan suatu senyawa dalam pelarut didefenisikan sebagai jumlah terbanyak (yang dinyatakan dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam volume pelarutan tertentu pada suhu tersebut. Peristiwa pengendapan terjadi bila suatu larutan terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan sedangkan larutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar daru larutan jenuhnya. Kelarutan memiliki hubungan yang penting dengan hasil kali kelarutan. Hubungan hasil kali kelarutan mempunyai nilai yang besar sekali dalam analisis kuantitatif, karena dengan bantuannya memungkinkan bukan saja untuk menerangkan, melainkan juga meramalkan reaksi-reaksi pengendapan. Dengan prinsip hasil kali kelarutan dapat digunakan dalam pengendapan hidroksida, pengendapan sulfida, kelarutan garam yang sedikit larut dalam asam, pengendapan fraksional dan sebagainya. Oleh karena itu, diadakan percobaan ini, karena sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui metode dan cara penentuan nilai hasil kali kelarutan suatu zat. 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan Maksud Percobaan
3 Maksud percobaan ini adalah untuk mempelajari metode penentuan nilai hasil kali kelarutan suatu zat Tujuan Percobaan Tujuan percobaan kali ini adalah : 1. Menghitung kelarutan elektrolit yang sedikit larut. 2. Menghitung panas pelarutan PbCl 2 dengan menggunakan sifat kebergantungan Ksp pada suhu. 1.3 Prinsip Percobaan Prinsip percobaan ini adalah untuk menentukan nilai Ksp PbCl 2 dari Pb(NO 3 ) 2 dan KCl serta mengukur suhu pelarutan endapan PbCl 2 melalui proses pemanasan.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh (Yazid, 2005). Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan (Yazid, 2005). Larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang mengandung jumlah solut lebih sedikit (encer) dari pada larutan jenuhnya. Sedangkan larutan lewat jenuh mengandung solut lebih banyak (pekat) dari pada yang ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama (Yazid, 2005). Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan melainkan dalam sistem menstabilkan. Larutan ini biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada suhu lebih tinggi. Larutan ini sangat jenuh dan tidak stabil, karena bila sebutir saja dari kristal zat yang sama ditambahkan akan ada tambahan solut yang mengendap pada inti kristal sampai larutan menjadi jenuh (Yazid, 2005). Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Hasil kali kelarutan suatu garam adalah hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan masing-masing ion diberikan pangkat dengan koefisien dalam rumus tersebut.
5 Selain daripada Ksp, kadang-kadang lebih mudah jika menggunakan pksp yaitu negatif logaritma dari Ksp (-log Ksp). Secara algebra dapat dikatakan bahwa semakin kecil Ksp semakin besar pksp. Harga pksp yang besar (positif) menunjukan kelarutan yang kecil, pksp, yang kecil (negatif) menunjukkan kelarutan besar (Achmad, 2001). Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi zat terutama ion-ion dalam campuran itu. Ada perbedaan mencolok antara efek yang disebut ion sekutu dan ion asing. Ion sekutu adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan (Svehla, 1985). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yakni (Day dan Underwood, 1989): 1. Temperatur, kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur. Kadangkala endapan yang baik terbentuk pada larutan panas, tetapi jangan dilakukan penyaringan terhadap larutan panas karena pengendapan dipengaruhi oleh faktor suhu. 2. Sifat pelarut, garam-garam anorganik lebih larut dalam air. Berkurangnya kelarutan di dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasar pemisahan dua zat. 3. Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang jika larutan tersebut mengandung satu ion-ion penyusun endapan. 4. Pengaruh aktivasi. 5. Pengaruh ph, kelarutan dari garam asam lemah bergantung pada ph larutan, misalkan : oksalat, ion H + bergabung dengan ion C 2 O 4-2 membentuk H 2 C 2 O 4 sehingga menambah kelarutan garamnya. Pemisahan logam mengalami hidrolisis sehingga menambah kelarutannya.
6 6. Pengaruh hidrolisis, jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan (H + ). Kation dari spesies garam mengalami hidrolisis menambah kelarutannya. 7. Efek kompleks, kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fungsi konsentrasi yang menghasilkan kompleks dengan kation garam tersebut. Dalam perhitungan yang dilakukan sampai sejauh ini, kita menganggap bahwa semua zat yang terlarut berada dalam larutan sebagai kation dan anion yang terpisah. Dalam banyak hal, anggapan ini tidak berlaku. Apabila pembentukan pasangan ion terjadi dalam larutan, konsentrasi ion bebas cenderung menurun. Ini berarti bahwa banyaknya zat yang harus dilarutkan untuk mempertahankan konsentrasi ion bebas yang diperlukan untuk memenuhi rumus Ksp meningkat : kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan pasangan ion dalam larutan (Petrucci, 1992). Hubungan hasil kali kelarutan menjelaskan fakta bahwa kelarutan suatu zat sangat banyak berkurang jika ditambahkan reagen yang mengandung ion sekutu dengan zat itu. Karena konsentrasi ion sekutu ini tinggi, konsentrasi ion lainnya harus menjadi rendah dalam larutan jenuh zat itu, maka kelebihan zat itu akan diendapkan. Jadi, jika salah satu ion harus dikeluarkan dari larutan dengan pengendapan, reagen harus dipakai dengan berlebihan. Namun reagen yang terlalu berlebihan lebih banyak buruknya daripada baiknya, karena mungkin akan memperbesar kelarutan endapan karena pembentukan kompleks (Svehla, 1985). BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Bahan
7 Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu Pb(NO 3 ) 2 0,075 M, KCl 1 M, tissue roll, aquades, sabun, dan kertas label. 3.2 Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rak tabung reaksi, tabung reaksi, labu erlenmeyer 250 ml, buret 50 ml, pembakar gas, kaki tiga, kasa, termometer 100 o C. 3.3 Prosedur Kerja Pembentukan Endapan PbCl 2 1. Disiapkan larutan Pb(NO 3 ) 2 dan KCl dan dimasukkan ke dalam dua buret yang berbeda. 2. Disiapkan 6 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan larutan Pb(NO 3 ) 2 0,075 M sebanyak 10 ml. 3. Kemudian ditambahkan larutan KCl 1 M pada masing-masing tabung reaksi dengan volume 0,8 ml, 1,1 ml, 1,4 ml, 1,7 ml, dan 2,0 ml. 4. Pada saat dan setelah pencampuran, tabung reaksi dikocok dan didiamkan beberapa menit. 5. Diamati adanya endapan atau belum, kemudian dicatat perubahan yang terjadi Pelarutan Endapan PbCl 2 1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan larutan Pb(NO 3 ) 2 sebanyak 10 ml.
8 2. Kemudian ditambahkan KCl 1 M pada masing-masing tabung reaksi dengan volume 1,3 ml; 1,4 ml; 1,5 ml; 1,6 ml; 1,7 ml; dan 1,8 ml. Pada percobaan I pada volume 1,4 ml telah terbentuk endapan. 3. Kemudian masing-masing dikocok dan didiamkan beberapa menit. 4. Tabung reaksi pertama dipanaskan pada pembakar gas dan diaduk perlahanlahan dengan termometer. 5. Diamati dan dicatat suhu saat endapan larut. 6. Demikian seterusnya untuk masing-masing tabung yang menunjukkan adanya endapan.
9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan V Pb(NO 3 ) 2 Terbentuk Suhu No V KCl (ml) (ml) Endapan o C K , , , , Reaksi Pb(NO 3 ) KCl PbCl KNO 3 PbCl 2 Pb Cl Perhitungan Terbentuk Endapan Terbentuknya endapan pada 1,5 ml KCl 1 M V total = V Pb(NO 3 ) 2 + V KCl [Pb 2+ ] = V Pb(NO 3 ) 2 X M Pb(NO 3 ) 2 V Total = 10 ml X 0,075 M 11,5 ml = 0,0652 M [Cl - ] = V KCl X M KCl
10 V Total = 1,5 ml X 1 M 11,5 ml = 0,1304 M PbCl 2 Pb Cl - Ksp = [Pb 2+ ][Cl - ] 2 = (0,0652 M)(0,1304 M) 2 = 1,1 x 10-3 M Perhitungan Pelarut Endapan 1. Penambahan 2 ml KCl 1 M mmol Pb(NO 3 ) 2 = V Pb(NO 3 ) 2 x M Pb(NO 3 ) 2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 mmol mmol KCl = V KCl x M KCl = 2 ml x 1 M = 2 mmol V total = V Pb(NO 3 ) 2 + V KCl = 10 ml + 2 ml = 12 ml Pb(NO 3 ) KCl PbCl KNO 3 Mula-mula : 0,75 mmol 2 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 0,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol [PbCl 2 ] = mmol PbCl 2 V total
11 = 0,75 mmol 12 ml = 0,0625 M PbCl 2 Pb Cl - s 2s Ksp = s x (2s) 2 = 4s 3 = 4(0,0625) 3 = 9,764 x Penambahan 2,5 ml KCl 1 M mmol Pb(NO 3 ) 2 = V Pb(NO 3 ) 2 x M Pb(NO 3 ) 2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 mmol mmol KCl = V KCl x M KCl = 2,5 ml x 1 M = 2,5 mmol V total = V Pb(NO 3 ) 2 + V KCl = 10 ml + 2,5 ml = 12,5 ml Pb(NO 3 ) KCl PbCl KNO 3 Mula-mula : 0,75 mmol 2,5 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 1 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol [PbCl 2 ] = mmol PbCl 2 V total = 0,75 mmol
12 12,5 ml = 0,06 M PbCl 2 Pb Cl - s 2s Ksp = s x (2s) 2 = 4s 3 = 4(0,06 ) 3 = 8,64 x Penambahan 3 ml KCl 1 M mmol Pb(NO 3 ) 2 = V Pb(NO 3 ) 2 x M Pb(NO 3 ) 2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 mmol mmol KCl = V KCl x M KCl = 3 ml x 1 M = 3 mmol V total = V Pb(NO 3 ) 2 + V KCl = 10 ml + 3 ml = 13 ml Pb(NO 3 ) KCl PbCl KNO 3 Mula-mula : 0,75 mmol 3 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol [PbCl 2 ] = mmol PbCl 2 V total = 0,75 mmol 13 ml
13 = 0,0577 M PbCl 2 Pb Cl - s 2s Ksp = s x (2s) 2 = 4s 3 = 4(0,0577) 3 = 7,684 x Penambahan 3,5 ml KCl 1 M mmol Pb(NO 3 ) 2 = V Pb(NO 3 ) 2 x M Pb(NO 3 ) 2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 mmol mmol KCl = V KCl x M KCl = 3,5 ml x 1 M = 3,5 mmol V total = V Pb(NO 3 ) 2 + V KCl = 10 ml + 3,5 ml = 13,5 ml Pb(NO 3 ) KCl PbCl KNO 3 Mula-mula : 0,75 mmol 3,5 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 2 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol [PbCl 2 ] = mmol PbCl 2 V total = 0,75 mmol 13,5 ml = 0,0556 M
14 PbCl 2 Pb Cl - s 2s Ksp = s x (2s) 2 = 4s 3 = 4(0,0556) 3 = 6,876 x Grafik Grafik Suhu Terhadap Kelarutan (T vs S) Suhu (K) Kelarutan 355 0, , , , Grafik Suhu Terhadap Ksp (T vs Ksp) Suhu (K) Ksp 355 9,764 x ,64 x ,684 x ,876 x Grafik 1/T Terhadap log Ksp (1/T vs log Ksp)
15 Suhu (T) Ksp 1/T Log Ksp 355 9,764 x ,8169 x , ,64 x ,8011 x , ,684 x ,7322 x , ,876 x ,7174 x ,1627 y = ax + b Log Ksp = - H2,303 x R x T Tan α = - H2,303 x R -0,050 = - H2,303 x 8,314 J/mol - H = -0,050 x 2,303 x 8,314 J/mol = -0,9574 J/mol Log Ksp = a (1/T) + b = -0,050 (1/302) + (-2,960) = -0, (-2,960) = -2,9602 Ksp = 0, Pembahasan Pada percobaan ini untuk mempelajari metode dan cara penentuan maupun perhitungan nilai hasil kali kelarutan. Dipergunakan dua jenis larutan yang bila direaksikan akan menimbulkan endapan putih, yaitu larutan Pb(NO 3 ) 2 dan larutan KCl.
16 Diawal percobaan, setiap tabung terlebih dahulu diisi dengan larutan Pb(NO 3 ) 2 masing-masing sebanyak 10 ml. Kemudian dilanjutkan dengan penambahan larutan KCl dengan volume yang berbeda-beda sehingga dapat dibandingkan dan dapat dibuat alur grafiknya. Setiap tabung reaksi yang telah diisi dengan dua macam larutan tadi, dikocok sebaik-baiknya kemudian didiamkan kurang lebih 4-5 menit, tujuannya adalah untuk mengamati proses terbentuknya endapan. Dalam percobaan ini digunakan tujuh tabung reaksi dengan volume KCl yang berbeda-beda kemudian diamati yang kemudian diukur suhunya. Pemanasan tabung reaksi dimulai dari tabung yang memperlihatkan terbentuknya endapan dari yang paling sedikit berisi penambahan larutan KCl yaitu, 1,5 ml, 2,0 ml, 2,5 ml, 3,0 ml, dan 3,5 ml. Pada proses pemanasan larutan harus terus diaduk agar endapan yang terbentuk dapat cepat larut. Tetapi yang harus diperhatikan adalah suhu larutan harus diukur tepat ketika semua endapan melarut. Oleh karena itu, dalam pengadukan harus berhati-hati karena dapat merusak termometer. Termometer digunakan sebagai pengaduk agar kita dapat mengukur suhu larutan tepat pada saat semua endapannya telah larut semuanya. Fungsi dari pengadukan saat pemanasan adalah agar endapan larut, dan dapat diketahui konsentrasi yang mana endapannya paling cepat larut pada pemanasan. Adapun hubungan suhu dengan endapan yakni semakin tinggi suhu semakin sedikit endapan karena kelarutan akan bertambah pada suhu tinggi, sehingga endapan yang terbentuk akan cepat larut. Hal yang perlu diperhatikan adalah pembacaan skala, baik buret maupun skala termometer harus tepat karena jika salah sedikit saja, maka akan sangat mempengaruhi data. Data yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan
17 menunjukan bahwa kelarutan maupun hasil kali kelarutan berbanding terbalik dengan suhu pelarutan. Semakin kecil kelarutan berarti semakin banyak endapan yang terbentuk, maka suhu atau panas pelarutan yang dibutuhkan untuk melarutkan kembali endapan tersebut semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Nilai hasil kali kelarutan yang diperoleh dari perhitungan yaitu penambahan 1,5 ml KCl diperoleh Ksp PbCl 2 1,1000 x 10-3, untuk penambahan 2,0 ml KCl diperoleh Ksp PbCl 2 9,7640 x 10-4, untuk penambahan 2,5 ml KCl diperoleh Ksp PbCl 2 8,6400 x 10-4, untuk penambahan 3,0 ml KCl diperoleh Ksp PbCl x 10-4, untuk penambahan 3,5 ml KCl diperoleh Ksp PbCl 2 6,8760 x Jadi jika endapan yang terbentuk semakin banyak maka nilai hasil kali kelrutan semakin kecil. Dari kurva hubungan antara suhu dengan Ksp didapat bahwa semakin tinggi suhu maka nilai Ksp semakin kecil. Dari hubungan antara log Ksp dengan 1/T didapat persamaan garisnya y = x Hasil pengamatan menunjukkan bahwa panas pelarutan PbCl 2 pada percobaan ini ialah sebesar -0,9574 J/mol dah jumlah Ksp ialah sebesar 0,0011. Adapun reaksi yang terjadi ialah reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang diiringi dengan adanya penyerapan kalor oleh sistem, sehingga suhu sistem meningkat.
18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Nilai Kelarutan PbCl 2 pada penambahan : 2,0 ml KCl, Ksp = 9,7640 x ,5 ml KCl, Ksp = 8,6400 x ,0 ml KCl, Ksp = 7,6840 x ,5 ml KCl, Ksp = 6, 8760 x Panas pelarutan PbCl 2 yang diperoleh adalah -0,9574 J/mol. 5.2 Saran Saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium yakni sebaiknya alatalat yang sudah rusak atau tak layak pakai diganti secepatnya demi kelancaran praktikum kimia fisika. Saran yang bisa saya berikan untuk asisten adalah tetap semangat dan tingkatkan lagi pengawasannya terhadap praktikan yang melakukan praktikum.
19 DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia, 2001, Penuntun Belajar Kimia Dasar untuk Kimia Larutan, Citra Bakti, Bandung. Day, R. A., dan Underwood, A. L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Petrucci, R. H., 1992, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid II, Erlangga, Jakarta. Svehla, G., 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta. Yazid, Estien, 2006, Kimia Fisika untuk Paramedis, ANDI, Yogyakarta.
20 LEMBAR PENGESAHAN MAKASSAR, 12 MARET 2010 ASISTEN PRAKTIKAN (FITRI JUNIANTI) (YUSI ANDA RIZKY)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU Yang diampu oleh Bapak Ridwan Joharmawan & Bapak Ida Bagus Suryadharma OLEH KELOMPOK 7 1. LAILATUL ILMIYAH* (150332605145) 2. RR. DEWI AYU ANJANI
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Kelompok Vol. NaCl Vol. AgNO 3 7 10 ml 4 ml 8 10 ml 4.2 ml 9 10 ml 4.2 ml 10 10 ml 4.3
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA
Lebih terperinciDERAJAT KEASAMAN (ph)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR DERAJAT KEASAMAN (ph) DISUSUN OLEH FAISAL ARSYAD (13513128) NURUL FIKRI (13513136) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciKELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
7 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) B. HUBUNGAN KELARUTAN (s) DENGAN Ksp C. PENGARUH ION SEJENIS TERHADAP KELARUTAN D. HUBUNGAN Ksp DENGAN PH LARUTAN E. HUBUNGAN
Lebih terperinciKelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tim Dosen Kimia Dasar FTP UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciHASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep
LAMPIRAN 7 HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN Keterangan kriteria kebenaran konsep Benar (B) Salah (S) Indikator Pembelajaran : Jika penjelasan konsep subjek penelitian sesuai dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014 Disusun oleh : Fika Rakhmalinda (1112016200003) Fikri Sholihah (1112016200028 ) Naryanto (1112016200018 ) PROGRAM
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM
Lebih terperinciKELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR Disusun oleh : 1. Juliana Sari Moelyono 6103008075 2. Hendra Setiawan 6103008098 3. Ivana Halingkar 6103008103 4. Lita Kuncoro 6103008104
Lebih terperinciBAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.
Kimia XI SMA 205 BAB 8 Kelarutan Garam Sukar Larut Gambar Larutan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARJUNA LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPengendapan. Sophi Damayanti
Titrasi Pengendapan 1 Sophi Damayanti 1. Proses Pelarutan Senyawa ionik dan ionik Dalam keadaan padat: kristal Struktur kristal: Gaya tarik menarik, gaya elektrostatik, ikatan hidrogen dan antaraksi dipol-dipol
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1110160008 KELOMPOK 3 1. Yenni Setiartini 50. Huda Rahmawati 44 3. Aida Nadia 68 4. Rizky
Lebih terperinciTitrasi Pengendapan. Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut
TITRASI PENGENDAPAN Titrasi Pengendapan Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut Prinsip Titrasi:: Reaksi pengendapan yangg cepat mencapai kesetimbangan pada setiap
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU Nama NIM Prodi Anggota kelompok Disusun oleh: : Edi Siswanto : H13112071 : Kimia : 1. Alpius Suriadi 2. Gloria Sindora 3. Indri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TUGAS KIMIA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI KIMIA OLEH : KELOMPOK 7 1.Ida Ayu Putu Sri Puspitawati 2.Putu Devi Yani 1213031023 1213031017 3.Lalu Tio Noval Wiratama 1213031006 UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciPEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014
PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 Disusun oleh : AMELIA DESIRIA KELOMPOK: Ma wah shofwah, Rista Firdausa Handoyo, Rizky Dayu utami, Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum
BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan Pengenceran Suatu Larutan B. Tujuan praktikum Melatih menggunakan labu ukur di dalam membuat pengenceran atau suatu larutan. 1 BAB II METODE A. Alat dan Bahan Alat:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dengan menggunakan
Lebih terperinciRevisi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penyaringan B. Tujuan Percobaan 1. Melatih kemampuan agar dapat menggunakan kertas saring untuk menyaring endapan hasil reaksi kimia. 2. Mengenal metode pemisahan secara
Lebih terperinciPenentuan Kesadahan Dalam Air
Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri
PENENTUAN KADAR CuSO 4 Dengan Titrasi Iodometri 22 April 2014 NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Widya Kusumaningrum (111201620000) 2. Ipa Ida Rosita (1112016200007) 3. Ummu Kalsum A.L
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
Lebih terperinciPemisahan dengan Pengendapan
Pemisahan dengan Pengendapan Reaksi Pengendapan Pemisahan dengan teknik pengendapan membutuhkan perbedaan kelarutan yang besar antara analit dan material pengganggunya. Pemisahan dengan pengendapan bisa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa
Lebih terperinciKimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI) OLEH : NAMA : HANIFA NUR HIKMAH STAMBUK : A1C4 09001 KELOMPOK ASISTEN : II (DUA) : WD. ZULFIDA NASHRIATI LABORATORIUM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPRA PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ARGAIK II PEMBUATA IKEL-DMG KAMIS, 11 April 2014 DISUSU LEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELMPK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini adhokhotani Herpi 1112016200016
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI Nama Anggota: Isrenna Ratu Rezky Suci 1157040029 Helmi Fauzi 1157040025 Fajar Gunawan 1157040022 Fresa Agustini 1157040024 JURUSAN KIMIA 1A FAKULTAS
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI 26 April 2014 DI SUSUN OLEH : NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 1 : 1. Ipa Ida Rosita (1112016200007) 2. Putri Dewi Malya Fatimah (1112016200011) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si Isana_supiah@uny.ac.id LABORATORIUM KIMIA FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2002 TERMODINAMIKA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN Nama : Shinta Wijaya NRP : 143020129 Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Analitik II. Koefisien Distribusi Iod
Laporan Praktikum Kimia Analitik II Koefisien Distribusi Iod Oleh : 1. Fitri Aprilia 093194205 2. Wilda Ulin Nuha 093194211 3. Endah Rohmawati 093194216 Universitas Negeri Surabaya Fakultas Matematika
Lebih terperinciKESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami
KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai
Lebih terperinciMODUL IV KESETIMBANGAN KELARUTAN
MODUL IV KESETIMBANGAN KELARUTAN I. Petunjuk Umum 1. Kompetensi Dasar 1) Mahasiswa memahami konsep hubungan kelarutan dengan Ksp 2) Mahasiswa mampu memprediksi terjadinya reaksi pengendapan 3) Mahasiswa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : REGINA ZERUYA : J1B110003 : 1 (SATU) : SUSI WAHYUNI PROGRAM STUDI S-1 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciWidya Kusumaningrum ( ) Page 1
Penentuan Koefisien Distribusi Tujuan: Menentukan koefisien distribusi I 2 dalam sistem air-kloroform Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciTITRASI KOMPLEKSOMETRI
TITRASI KOMPLEKSOMETRI I. TUJUAN a. Menstandarisasi EDTA dengan larutan ZnSO 4 b. Menentukan konsentrasi larutan Ni 2+ c. Memahami prinsip titrasi kompleksometri II. TEORI Titrasi kompleksometri adalah
Lebih terperinciPRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020
PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020 PROGRAM STUDI D3 ANALISIS KESEHATAN STIKES BINA MANDIRI GORONTALO 2014 LAPORAN AKHIR PERCOBAAN II A. JUDUL : Titrasi Asam Basa B. TUJUAN Dengan
Lebih terperinciTITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR
TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari percobaan. 2. Menentukan konsentrasi dari NaOH dan Na 2 CO 3. 3. Mengetahui kegunaan dari titrasi dengan indikator
Lebih terperinciPembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami
Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 Penentuan Titik Beku Oleh: Nama NIM : Eka Anzihory : M0211024 Hari/tgl praktek : Kamis / 10 November 2011 Kelompok : 6 LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciStruktur atom, dan Tabel periodik unsur,
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori
Lebih terperinciPraktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
I. Judul Percobaan Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & dalam Suasana Asam Kuat II. Tanggal Percobaan Senin, 8 April 2013 pukul 11.00 14.00 WIB III. Tujuan Percobaan Menentukan orde reaksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI Sabtu, 26 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI Sabtu, 26 April 2014 Di Susun Oleh: Ipa Ida Rosita 1112016200007 Kelompok 2 Nurul mu nisa A. 1112016200008 Putri Dewi Meilya W. 1112016200011
Lebih terperinciI. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA
I. LARUTAN BUFFER II. TUJUAN 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer III. TINJAUAN PUSTAKA Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan
Lebih terperinciHubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan
STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan
Lebih terperinciMETODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.
METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat
Lebih terperinciPresentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa
Lebih terperinciKELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN URAIAN MATERI
Standar ompetensi ELARUTAN DAN HASILALI ELARUTAN Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. ompetensi Dasar 1. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciPercobaan 6 DISTRIBUSI ZAT TERLARUT ANTARA DUA JENIS PELARUT YANG BERCAMPUR. Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
Percobaan 6 DISTRIBUSI ZAT TERLARUT ANTARA DUA JENIS PELARUT YANG BERCAMPUR Candra Tri Kurnianingsih Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299
PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :
Lebih terperinciREAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak
REAKSI KIMIA 17 Oktober 2014 Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA 11140162000033 Abstrak Percobaan ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perubahan kimia maupun perubahan sifat fisis pada reaksi kimia.
Lebih terperinciPERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN
PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan,
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ISOTHERM ADSORPSI Oleh : Kelompok 2 Kelas C Ewith Riska Rachma 1307113269 Masroah Tuljannah 1307113580 Michael Hutapea 1307114141 PROGRAM SARJANA STUDI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume
Lebih terperinciKELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN DATA PENGAMATAN Eksperimen 1 : Reaksi Eksperimen 2 : Pemanasan Garam Nitr Asam Nitrat dengan Logam Cu Perlakuan 1 keping logam Cu + HNO3 pekat beberapa tetes 1 keping
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA
PERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA I. Tujuan Percobaan Menentukan jumlah muatan pada larutan sampel II. Alat dan Bahan Alat yang digunakan 1. Conductivity meter 1 buah 2. Gelas beker 100
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI
Lebih terperinciPEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)
PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil) K[Al(SO 4 ) 2 ] atau 2K[Al(SO 4 )] 2.12H 2 O Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.
Lebih terperinciCH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5
Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH 4 Cl C. K 2 SO 4 D. CH 3 COONa E. CH 3 COOK Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN NAMA SYABATINI : ANNISA NIM : J1B107032 HARI / TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN / 30 MARET 2009 HARI / TANGGAL DIKUMPUL : SENIN
Lebih terperinci1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn
1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...
Lebih terperinciLaju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
Laju Reaksi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014
LAPORAN PRAKTIKU KIIA KIIA ANALITIK II ETODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOPOK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini Nadhokhotani Herpi 1112016200016
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI
PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Tujuan: Menerapkan analisis gravimetric dalam penentuan kadar klorida Menentukan kadar klorida dalam MgCl 2 Widya Kusumaningrum (1112016200005),
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2006 Shift : Kamis Pagi Kelompok : 4.3. A Disusun Oleh : Aulia Qiranawangsih (16606227)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS TETRA AMIN TEMBAGA (II) SULFAT MONOHIDRAT Cu(NH 3 ) H O DAN GARAM RANGKAP AMONIUM TEMBAGA (II) SULFAT HEKSAHIDRAT Cu(SO ).6HO OLEH:
Lebih terperinciIII. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.
III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 4 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron
Lebih terperinciLOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar
LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Diskusi
Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi
Lebih terperinciKELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN A. Pengertian Kelarutan Kemampuan garam-garam larut dalam air tidaklah sama, ada garam yang mudah larut dalam air seperti natrium klorida (NaCl) dan ada pula garam sukar
Lebih terperinciTentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang cara menghitung ph dan poh larutan asam basa berdasarkan konsentrasi ion [H + ] dan [OH ] SMA kelas 11 IPA. Berikut contoh-contoh soal yang bisa
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinci2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:
. Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III
Lebih terperinci