PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
|
|
- Deddy Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN INTEGRATED ENVIRONMENT PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IEPMS) PADA PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY THE MEASUREMENT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AND INTEGRATED ENVIRONMENT PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IEPMS) METHODS IN PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Udisubakti Ciptomulyono 1,2) & Silvia Rachmawati 2) 1) Jurusan Teknik Industri, FTI-ITS, 2) Jurusan Manajemen Industri, MMT ITS, Surabaya udisubakti@ie.its.ac.id; silviarachmawati@yahoo.com Abstrak Dampak globalisasi dan kemajuan teknologi, yang disertai dengan aktivitas perekonomian di mana melibatkan penggunaan sumber daya alam, telah menimbulkan suatu isu lingkungan. Hal ini mengarahkan perusahaan untuk memperhitungkan faktor manajemen lingkungan dalam peningkatan kinerja perusahaan. PT. Campina Ice Cream Industry, sebagai salah satu industri makanan, berupaya untuk meningkatkan performansi kinerja lingkungan perusahaan dengan menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan dan brand image produk yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja lingkungan pada perusahaan tersebut, di mana metode yang dapat digunakan dalam pengukuran adalah Integrated Environment Performance Measurment System (IEPMS) dan Objective matrix (OMAX), agar dapat diketahui tingkat kinerja lingkungan perusahaan dan perlu tidaknya suatu perbaikan. Berdasarkan penelitian, nilai kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry sebesar 6,6311, berada dalam kategori warna kuning, yang berarti diperlukan tindakan pengawasan dan pengevaluasian kinerja dengan lebih intensif terhadap perusahaan, agar performansi kinerja lingkungan dapat meningkat. Kata Kunci: KEPI, kinerja lingkungan, Objective matrix, Traffic Light System Abstract Globalization effect and technology development, and also economic activity that including environment and natural resources has made environmentally issue. This has made the company to account environment management factor in increasing of company performance. PT. Campina Ice Cream Industry, as one of food industry, purpose to increase company environment performance through make an environmental friendly process production and reliable brand image. Hence, needs to measure environment performance to this company, which using methods for measurement such as Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS) and Objective matrix (OMAX), so could be know the level of company environment performance and the needs of some improvement. Based on this research, the total value of environment performance in PT. Campina Ice Cream Industry is 6,6311, which is categorized into yellow color. This mean that company needs intensive controlling and evaluating to increase the company environment performance. Key words: KEPI, environmental performance, Objective matrix, Traffic Light System PENDAHULUAN Adanya fenomena isu lingkungan yang terkait dengan manajemen lingkungan turut mempengaruhi kebijakan mengenai peningkatan kinerja perusahaan. Adanya pandangan yang sama, baik dari pemerintah dan masyarakat, terhadap pengendalian limbah dan efisiensi penggunaan sumber daya, telah memberikan gambaran bagi 1
2 perusahaan untuk memperhitungkan faktor manajemen lingkungan dalam peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini memacu perusahaan meningkatkan kinerja secara menyeluruh untuk menghasilkan produk yang lebih ramah terhadap lingkungan, mulai dari sistem rantai pasok material, proses produksi, pengiriman dan penyimpanan produk, hingga kegiatan yang berkaitan dengan product recovery seperti remanufacture, recycle, reuse maupun repair (Mahadevan, et al., 2003). Perubahan perilaku industri dilakukan supaya antara perkembangan industri dan konservasi lingkungan dapat berjalan beriringan dan saling menguntungkan. Langkah konkret yang dilakukan untuk mengakomodasi faktor lingkungan adalah melalui minimasi limbah dan minimasi penggunaan sumber daya dan energi (Gupta, et al., 2001). Untuk mengetahui seberapa besar kegiatan dari suatu proses industri berpengaruh terhadap lingkungan, maka diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja lingkungan, hal ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator performansi lingkungan dari perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan maupun pencegahan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Peran serta aktif dari pihak perusahaan juga dibutuhkan untuk melakukan penilaian kinerja lingkungan agar selalu dapat mengevaluasi dan melakukan perbaikan-perbaikan bagi lingkungan perusahaannya. Untuk memperoleh kinerja lingkungan yang baik, dibutuhkan komitmen pihak perusahaan untuk melakukan pendekatan tersistematis dan perbaikan secara berkelanjutan dari suatu Sistem Manajemen Lingkungan (SML). PT. Campina Ice Cream Industry yang menjadi obyek dalam penelitian ini merupakan pabrik pembuatan es krim, di mana dalam proses produksinya melalui beberapa tahap, yang setiap tahapnya menggunakan sumber daya alam dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Pada setiap tahapan tersebut akan menghasilkan output yang akan menjadi input bagi proses selanjutnya, dan akan dihasilkan limbah yang dapat diolah kembali maupun yang langsung dibuang. Umumnya pada sebuah industri es krim, limbah yang dihasilkan merupakan limbah organik dengan kadar BOD (Biological Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang tinggi. Untuk mengetahui besarnya aktivitas-aktivitas kerja dalam suatu industri berpengaruh terhadap lingkungan, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengukur dan mengevaluasi kinerja lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja lingkungan perusahaan melalui perancangan dan pengukuran sistem manajemen lingkungan. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan dilakukan dengan mengidentifikasi aspek-aspek dan indikator-indikator kinerja lingkungan, serta dampak yang mempengaruhi kinerja lingkungan perusahaan. Selanjutnya, pengevaluasian Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Objective Matrix, serta pengklasifikasian dalam Traffic Light System, agar nantinya perusahaan dapat melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap berbagai indikator kinerja lingkungan. METODOLOGI PENELITIAN Tahap Desain Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan, meliputi: Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), dan mencari sumber data organisasi untuk mengidentifikasikan aspek-aspek lingkungan 2
3 yang akan menjadi Key to Environment Performance Indicator (KEPI), serta penyebaran kuisioner kepada orang-orang yang berkompeten terkait proses produksi. Identifikasi Key to Environment Performance Indicator (KEPI) Penentuan indikator-indikator kinerja diawali dengan menentukan semua stakeholder PT. Campina Ice Cream Industry, dan mengidentifikasikan stakeholder requirement tersebut terhadap perusahaan. Kemudian, ditetapkan objectives (tujuan) perusahaan dan sasaran lingkungan yang ingin dicapai. Selanjutnya, aspek-aspek lingkungan dari seluruh kegiatan perusahaan diidentifikasi untuk diberi pembobotan berdasarkan kriteria BAPEDAL. Evaluasi berdasarkan kriteria BAPEDAL ini bertujuan untuk mengetahui aspek lingkungan dari kegiatan proses produksi yang akan menimbulkan dampak cukup besar sehingga perlu diperhatikan sebagai indikator kinerja lingkungan. Aspek lingkungan yang dianggap signifikan sebagai dampak penting terhadap lingkungan apabila perkalian hasil pembobotan dari setiap subkriteria menghasilkan nilai lebih dari (enam ribu tujuh ratus lima puluh). Validasi KEPI Validasi dilakukan untuk mengetahui apakah indikator-indikator yang didesain telah benar dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan pengukuran kinerja. Validasi ini dilakukan terhadap aspek lingkungan, tujuan lingkungan, KEPI, dan sasaran KEPI. Langkah dalam melakukan validasi yaitu dengan mengajukan hasil rancangan KEPI kepada pihak manajemen perusahaan, kemudian pihak manajemen yang akan menentukan apakah KEPI tersebut sesuai atau tidak dengan kondisi perusahaan, sehingga pada akhirnya akan didapatkan KEPI secara utuh. Spesifikasi KEPI Spesifikasi KEPI bertujuan untuk mengetahui deskripsi yang jelas mengenai KEPI, tujuan, keterkaitan dengan objectives, target, ambang batas, cara pengukuran KEPI, frekuensi pengukuran, pihak yang melakukan pengukuran, serta langkah-langkah dalam pengukuran. Penyusunan struktur hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan Penyusunan struktur hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan dilakukan dengan cara menyusun KEPI (dari hasil validasi) ke dalam suatu bentuk hirarki pengukuran kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry. Tahap Pembobotan dan Pengukuran Kinerja Lingkungan, meliputi: Pembobotan indikator kinerja lingkungan (environment performance indicator) Setiap indikator kinerja lingkungan (KEPI) yang telah tersusun dalam sebuah hirarki tersebut kemudian diberi pembobotan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), melalui software Expert Choice untuk menghitung bobot dan inconsistency ratio. Tujuan dari pembobotan ini adalah untuk mendapatkan bobot tingkat kepentingan atau seberapa besar KEPI berpengaruh terhadap penilaian kinerja lingkungan perusahaan. Data primer untuk pembobotan KEPI ini diperoleh melalui kuisioner yang telah diberikan kepada pihak manajemen sehingga didapatkan bobot dari setiap ukuran performansi. Pengukuran kinerja lingkungan Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan dengan scoring system menggunakan metode Objective Matrix (OMAX), hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target masing-masing KEPI pada periode tertentu dengan menggunakan nilai range antara Pembuatan OMAX dilakukan dengan menggunakan interpolasi 3
4 antara nilai pencapaian masing-masing KEPI pada level 10 (yaitu menunjukkan sasaran atau estimasi realistis dari hasil yang dapat dicapai pada masa datang) dan level 3 (yaitu menunjukkan performansi pada saat pengukuran dimulai). Selanjutnya, skor dari penilaian kinerja lingkungan dengan menggunakan metode OMAX, dianalisa dengan menggunakan metode Traffic Light System untuk mengetahui KEPI mana yang mendapatkan nilai merah, hijau, atau kuning. Hal ini untuk mengetahui apakah skor pada KEPI yang bersangkutan mengindikasikan suatu perbaikan. Ketentuan nilai-nilai dalam Traffic Light System adalah sebagai berikut: 3 nilai skor 0 : KEPI masuk dalam kategori warna merah sehingga memerlukan tindakan perbaikan secepatnya 8 nilai skor 3 : KEPI masuk dalam kategori warna kuning sehingga memerlukan pengawasan yang lebih intensif. 10 nilai skor 8 : KEPI masuk dalam kategori warna hijau sehingga tidak memerlukan tindakan perbaikan namun tindakan pengawasan tetap perlu dilakukan. Performance Criteria KEPI 1 KEPI 2 KEPI 3 KEPI 4 Score Performance Realistic Performance Objective Score Weight Value Current Performance Indicator Previuos Performance Indicator Index C C 1 a A b 1 B b 2 C Gambar 1. Contoh Tampilan Tabel Objective Matrix Evaluasi dan rekomendasi perbaikan Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap hasil pengukuran kinerja lingkungan, agar dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap indikator-indikator kinerja lingkungan yang tidak sesuai dengan target atau sasaran lingkungan yang telah ditetapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan menggunakan integrasi dari model sistem manajemen lingkungan yang menganut prinsip Plan-Do-Check-Act (PDCA) dengan konsep IEPMS (Integrated Environment Performance Measurement System). Tujuan digunakannya model IEPMS adalah untuk mendapatkan suatu proses 4
5 yang terstruktur untuk mencapai peningkatan secara berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan. Penilaian kinerja lingkungan dengan menggunakan metode IEPMS, akan mempertimbangkan dua ukuran yaitu kuantitatif dan kualitatif, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih terintegrasi. Untuk melakukan perancangan KEPI, maka dilakukan studi secara menyeluruh mengenai identifikasi kegiatan produksi. Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan pada PT. Campina Ice Cream Industry berdasarkan kinerja perusahaan pada periode I tahun 2008 (bulan Januari-Juni) dan periode II tahun 2007 (bulan Juli-Desember). Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan dengan metode Objective matrix (OMAX) dengan menggunakan pembobotan hasil dari Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penilaian kinerja lingkungan perusahaan secara keseluruhan pada PT. Campina Ice Cream Industry menggunakan IEPMS (Integrated Environment Performance Measurement System), didapatkan 7 KEPI kategori warna merah, 36 KEPI kategori warna kuning, dan 25 KEPI kategori warna hijau. Nilai total yang didapatkan sebesar 6,6311, di mana untuk nilai kuantitatif sebesar 3,7861 dan nilai kualitatif sebesar 2,8450. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kinerja lingkungan perusahaan selama waktu pengamatan untuk penelitian ini, yaitu pada periode I tahun 2008 (bulan Januari-Juli), berada pada kategori warna kuning. Dengan demikian, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan intensif terhadap KEPI tersebut. Sedangkan untuk KEPI dalam kategori warna merah perlu segera dilakukan tindakan perbaikan (improvement). Beberapa KEPI dalam kategori merah ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. KEPI Kategori Warna Merah KEPI WARNA MERAH No. KEPI KETERANGAN SCORE 35 Kadar oksida nitrogen (NO x ) dalam limbah udara ambien 2 41 Kebisingan (dba) 2 63 Program Pelatihan Lingkungan 0 64 Peran serta karyawan dalam program pelatihan lingkungan 0 65 Program pelatihan K Komitmen dan tanggung jawab karyawan atas program K Penghargaan publik 3 Apabila perusahaan menerapkan skenario perbaikan untuk KEPI berwarna merah tersebut melalui tindakan perbaikan (improvement), maka score yang didapatkan untuk KEPI tersebut menjadi lebih baik, dengan nilai total 7,8435, serta masuk ke dalam kategori kuning dan hijau, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. KEPI Kategori Merah Setelah Melalui Skenario Perbaikan KEPI WARNA MERAH No. KEPI KETERANGAN SCORE 35 Kadar oksida nitrogen (NO x ) dalam limbah udara ambien 6 41 Kebisingan (dba) 7 63 Program Pelatihan Lingkungan 7 64 Peran serta karyawan dalam program pelatihan lingkungan 5 65 Program pelatihan K Komitmen dan tanggung jawab karyawan atas program K Penghargaan publik 7 Susunan hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan berdasarkan hasil validasi aspek lingkungan (Key Environment Performance Indicator), disertai dengan pengklasifikasian berdasarkan Traffic Light System ditunjukkan pada Gambar 2. 5
6 Kinerja Lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry Aspek Kuantitatif (Operasional) Aspek Kualitatif (Manajerial) Departemen Produksi HRD Bahan Baku Produk Utilitas Limbah Aktivitas produksi K3 Pentaatan hukum Sumber Daya Manusia Strategi Perusahaan Bahan baku es krim KEPI 1 KEPI 2 KEPI 3 KEPI 4 KEPI 5 Kualitas produk KEPI 7 KEPI 8 Tumpahan bahan baku KEPI 6 Pendistribusian n produk KEPI 9 KEPI 10 KEPI 11 Kualitas fresh water KEPI 13 KEPI 15 KEPI 16 KEPI 14 Pemanfaatan waste produksi KEPI 12 Kebocoran fresh water Air pencucian peralatan Limbah cair KEPI 17 KEPI 18 KEPI 19 KEPI 20 KEPI 21 KEPI 22 KEPI 23 KEPI 24 KEPI 25 Limbah udara emisi KEPI 30 KEPI 31 KEPI 32 KEPI 33 KEPI 34 Noise KEPI 41 Limbah udara ambien KEPI 35 KEPI 36 KEPI 37 KEPI 38 KEPI 39 KEPI 40 Panas KEPI 42 mixing Program K3 KEPI 43 KEPI 44 KEPI 45 KEPI 46 Kebakaran di area plant KEPI 47 pasteurisasi Program Pelatihan Lingkungan KEPI 63 homogenisasi Pentaatan hukum KEPI 62 Peran serta karyawan dalam program pelatihan lingkungan aging KEPI 64 filling Program pengauditan KEPI 67 Program pelatihan K3 KEPI 65 hardening KEPI 48 KEPI 49 KEPI 50 KEPI 51 KEPI 58 KEPI 60 KEPI 52 KEPI 53 KEPI 59 Penghargaan publik KEPI 68 Komitmen dan tanggung jawab karyawan atas program K3 KEPI 66 cold storage KEPI 61 KEPI 26 KEPI 54 KEPI 27 KEPI 55 KEPI 28 KEPI 56 KEPI 29 KEPI 57 Gambar 2. Hirarki Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan dengan Pengklasifikasian Traffic Light System 6
7 KESIMPULAN 1. Perencanaan sistem pengukuran kinerja lingkungan (SPKL) adalah mengacu pada model IEPMS (Integrated Environment Performance Measurement) dengan sistem Plan-Do-Check-Act, di mana pada model ini digunakan dua kategori pengukuran, yaitu secara kuantitatif (operasional) dan kualitatif (manajerial). 2. Hasil identifikasi aspek-aspek dan dampak lingkungan pada keseluruhan aktivitas di PT. Campina Ice Cream Industry dapat dirancang 68 KEPI (Key to Environment Performance Indicator), yang terdiri dari 61 KEPI kategori kuantitatif dan 7 KEPI kualitatif. 3. Nilai kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry dari hasil pembobotan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode Objective Matrix (OMAX) adalah sebesar 6,6311 dan berada dalam Traffic Light System kategori warna kuning yang berarti bahwa kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry masih perlu dilakukan pengawasan dan perbaikan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Sedangkan secara keseluruhan, pada PT. Campina Ice Cream Industry terdapat 7 KEPI kategori warna merah, 36 KEPI kategori warna kuning, dan 25 KEPI kategori warna hijau. 4. Skenario perbaikan kinerja lingkungan dapat meningkatkan performasi kinerja lingkungan perusahaan, dimana dari hasil perhitungan dengan metode Objective Matrix (OMAX) didapatkan nilai sebesar DAFTAR PUSTAKA Artley, W. dan Stroh, S. (2001). Establishing an Integrated Performance Measurement System. Laboratory Administration Office, University of California. Bapedalda Jawa Timur. Himpunan Peraturan Perundangan Lingkungan Hidup. Bapedal Jatim Coskun, A dan Bayyurt, N. (2008). Measurement Frequency of Performance Indicators and Satisfaction on Corporate Performance: A Survey on Manufacturing Companies. Gunther, E. dan Sturm, A. (2000). Environmental Performance Measurement. Technische Universitat Dresden Henri, Jean-Francois dan Journeault, Marc. (2006). Environmental Performance Indicators: An Empirical study of Canadian Manufacturing Firms. Kaplan, Robert S. dan Norton, David P. (2000). Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Penerbit Erlangga. Jakarta. 7
8 Kaplan, Robert S. dan Norton, David P. (2001). The Strategy Focused Organization: How Balanced Scorecard Companies Thrive In The New Business Environment. Harvard Business School Press. Boston, Massachusetts. Kuhre, W.L. (1996). ISO Certification: Environmental Management System: A Practical Guide For Preparing Effective Environmental Systems. Prentice Hall, Inc. Prianto, T.S. (2003). Pengukuran Kinerja Lingkungan Dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System dan PROPER (Studi Kasus Di PT. Petrokimia Gresik). Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Radiana, F. (2005). Upaya Peningkatan Produktivitas dan Kinerja Lingkungan Pada Proses Retanning Dengan Metode Green Productivity. Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Riggs, J.L. (1987). Production System; Planning, Analysis, and Control; Formerly Oregon State University. John Wiley ans Sons Inc. Saaty, T.L. (2000). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The Analitic Hierarchy Process. Pittsburg: RWS Publications Stutz, Markus, et.al. (2004). Key Environmental Performance Indicators (KEPIs): A New Approach to Environmental Assessment. Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta Wijayanto, Yogik H. (2005). Pengukuran Kinerja Lingkungan Menggunakan Metode Integrasi Manajemen Lingkungan Dengan Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS), Studi Kasus PT. Lotus Indah Textile Industries. Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 8
DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc. SILVIA RACHMAWATI NRP
PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN INTEGRATED ENVIRONMENT PERFORMANCE MEASURMENT SYSTEM (IEPMS) DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SILVIA RACHMAWATI NRP 9107201322
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Lingkungan Menggunakan Pendekatan Integrated Environment Performance Measurement System di RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi
Pengukuran Kinerja Lingkungan Menggunakan Pendekatan Integrated Environment Performance Measurement System di RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi Aftina Damasari Abdullah 1), Aviasti 2), Nur Rahman Assad
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN INTEGRATED ENVIROMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM AHP
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN INTEGRATED ENVIROMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM AHP Shanti Kirana Anggraeni, Sirajuddin, Prasetiyo Nugroho Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka
Lebih terperinciPerancangan dan Pengukuran Sistem Kinerja Lingkungan untuk Mendukung Proper pada Industri Gas
Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017, 61-72 ISSN 2549-7790 (Online) ISSN 1979-7192 (Print) https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index Anindita Etri Wulandari 1, Iwan Vanany 2 Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPerancangan Integrated Environmental Performance Measurement System Di Rumah Sakit
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.9-18 Perancangan Integrated Environmental Performance Measurement System Di Rumah Sakit Chandra Kurniawan *, Ahmad Mubin, Heri Mujayin Kholik Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciAdd your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO
3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Kinerja Secara umum istilah kinerja digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan induvidu maupun kelompok individu. Kinerja adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciSkripsi. Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik. Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
Perancangan Sistem dan Pengukuran Kinerja Lingkungan Pada Unit Pengolahan Limbah Rumah Sakit dengan Metode Integrated Environmental Performance Measurement System (IEPMS) dan Objective Matrix ( OMAX )
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM DAN PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATED ENVIRONMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
PERANCANGAN SISTEM DAN PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATED ENVIRONMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IEPMS) ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. MERMAID TEXTILE
Lebih terperinciTESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi
ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) PADA PT. OMETRACO ARAYA SAMANTA
Prosiding SNIRA Seminar Nasional Industrialisasi Madura & Call Paper Pengembangan Kawasan Industry Dan System Inovasi Yang Berkelanjutan Untuk Percepatan Pengembangan Baerah Tertinggal:Riset, Konsep, Pemikiran
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinciYunia Dwie Nurcahyanie : Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS (IPMS) (Studi Kasus: Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Adi buana Surabaya) Oleh : Yunia Dwie
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan dikarenakan sebagai suatu sarana untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)
Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding
Lebih terperinciSistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Ferry Adhitya Kurniawan 1) Titik Lusiani 2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS PADA PT. X
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 37-41 ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS PADA PT. X Tania Alda 1, Khawarita Siregar 2,
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX
PENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX Meliantika 1), Widya Nurcahaya Tanjung 2), Nunung Nurhasanah 3) 1)2)3) Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi Non Profit (Studi Kasus pada UTDC PMI Surakarta)
Performa (2010) Vol. 9, No.1: 47-54 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi Non Profit (Studi Kasus pada UTDC PMI Surakarta) Wakhid Ahmad Jauhari, Eko Liquiddanu dan Eka Agustina Nugraheni Jurusan
Lebih terperinci( Studi Kasus di PG. KEBON AGUNG Malang - JawaTimur )
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATED ENVIRONMENTAL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IEPMS) ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) ( Studi Kasus di PG. KEBON
Lebih terperinciEVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat
Lebih terperinciMODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 33-40 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri saat ini semakin pesat seiring berkembangnya arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus mampu untuk
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CSR PADA PENGEMBANGAN BISNIS UKM DARI PT.YTL JAWA TIMUR
PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CSR PADA PENGEMBANGAN BISNIS UKM DARI PT.YTL JAWA TIMUR Maidatul Munawaroh, Eko Nurmianto, Naning Aranti Wessiani Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE CRM SCORECARD, AHP DAN OMAX PADA RUMAH MAKAN KALIOTIK LAMONGAN
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE CRM SCORECARD, AHP DAN OMAX PADA RUMAH MAKAN KALIOTIK LAMONGAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN. METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciDAFTAR REFERENSI. Kaplan, Robert S. dan David P. Norton Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Penerbit Erlangga
DAFTAR REFERENSI [ANG04] [KAP00] [KAP04] [KEM05] [NEG02] [OLV99] [RIG83] [SRI06] [TRA04] [UMM06] [WIJ07] Anggraeni. 2004. Sistem Berbasis Pengetahuan Untuk Permasalahan Lalu Lintas: Studi Kasus Transportasi
Lebih terperinciMODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA
MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR
PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR Dimas Satria Rinaldy, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan ini menguraikan langkahlangkah penelitian secara lebih jelas dan dapat dilihat pada gambar 3.1. 3.1. Identifikasi Awal Pada tahap ini ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut menuntut perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)
Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT
Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.347-351 ISSN 2302-495X Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Falah Queen 1, Hadi Setiawan
Lebih terperinciANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)
ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) Eka Zusan Arianto, Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 4 No. 2 Februari 2012
PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PENGEMBANGAN BISNIS UKM PADA PT.YTL JAWA TIMUR Eko Nurmianto 1, Naning Aranti Wessiani 2, Maidatul Munawaroh 3 1,2,3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciStrategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective
Lebih terperinciIntegrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi
Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah
Lebih terperinciSimposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas
TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PRIBADIYONO Simposium Riset Ekonomi II TEKNIK
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG
80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM
PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Rumah Sakit Lavalette) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian sebelum pelaksanaannya. Kerangka penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bagian ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang menunjang pelaksanaan penelitian yaitu teori-teori mengenai produktivitas, eco-efficiency dan sustainable development,
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)
PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen
Lebih terperinciPERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X
Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) Analysis of Performance Measurement using Performance Prism Method (Case Study
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik
Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Ir. Didi Samanhudi,MMT Jurusan Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Pada Industri Perbankan
Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Pada Industri Perbankan Adi Prasetyo 1, Shanti K.Anggraeni 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPerancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)
Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING
Lebih terperinciINTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Integrasi Metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process... (Fithriyah dkk) INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC) Octrio Joky Saputro 1 dan Udisubakti Ciptomulyono Bidang Keahlian Managemen Industri
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada CV. Batik Indah) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi Salah
Lebih terperinciPENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN
PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com
Lebih terperinciNama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.
Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : 35410453 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.T TUGAS AKHIR USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN
Lebih terperinciJoko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN GREEN PRODUCTIVITY DI RUMAH PEMOTONGAN AYAM Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Arthawenasakti Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order. Perusahaan ini berdiri
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *
Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO
PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO Catur yuliantono 1, Rindra Yusianto 2, Tita Talitha 3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat
Lebih terperinciPERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X Ferdinand Mangathur dan Idi Setyo Utomo Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciREKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH. Konfigurasi Model
97 REKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH Konfigurasi Model Model untuk sistem penunjang manajemen produksi bersih agroindustri karet remah dirancang dalam satu paket
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X
PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Kompleks
Lebih terperinciSTUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK
STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK Yanti Pasmawati, M.T. Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma, Palembang E-mail: yantipasmawati@mail.binadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil. Jalan Raya Semarang-Demak KM 14 Desa Tambakroto Kecamatan Sayung
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil PT. Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP
PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP Puspita Dewi Widayat 1, *), Moses L. Singgih 2) dan Udisubakti Ciptomulyono C 3) Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PROGRAM INDUSTRI HIJAU DI PT X, SEBUAH INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA TIMUR
EVALUASI PENERAPAN PROGRAM INDUSTRI HIJAU DI PT X, SEBUAH INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA TIMUR Andi Nurwahidah 1) dan Maria Anityasari 2) 1,2) Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Identifikasi faktor internal dengan menggunakan model The Three
Lebih terperinci