DAFTAR PUSTAKA. Corbett, D., 1992, Australian Public Sector Management, St. Leonards, NSW: Allen & Unwin.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Corbett, D., 1992, Australian Public Sector Management, St. Leonards, NSW: Allen & Unwin."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Aucion, P., Administrative Reform in Public Management: paradigms, principles, paradoxes and pendulums, Governance, Vol. 3., No. 2., p Biantong, Alvin T, Analisis Budaya Perusahaan Berbasis Kewirausahaan, Studi Kasus: PT. PLN (Persero), Program Studi Magister Management Bisnis dan Administrasi, Program Pasca Sarjana, ITB. Corbett, D., 1992, Australian Public Sector Management, St. Leonards, NSW: Allen & Unwin. Drucker, P.F., 1985, Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles, London: Butterworth Heinemann. Forster, J., Graham, P., & Wanna J., 1996, Entrepreneurial Management in the Public Sector, South Melbourne, Victoria: Macmillan. Hamel, Gary, 2000, Leading the Revolution. Harvard Business School Press. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. Hughes, O.E., 1998, Australian Politics, 3rd. ed., Melbourne: Macmillan Education. Husein, Umar, 1999, Riset Strategi Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jennings, D.F., 1986, A Process Model of Organisational Entrepreneurship, Strategic Actions, and Performance, Ph.D. thesis submitted to the Graduate College of Texas A&M University. Jennings, D.F., 1994, Multiple Perspectives of Entrepreneurship, Ohio: South Western Publishing. Jennings, D.F., & Lumpkin, J.R., 1989, Functionally Modelling Corporate Entrepreneurship: An Empirical Integrative Analysis, Journal of Management, Vol. 15., No. 3., p

2 Kementerian Hukum dan HAM, 2005, Peraturan Pemerintah No. 23 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Jakarta. Kotter, J. P., 1998, Leading Change: Why Transformation Efforts Fail, Harvard Business Review on Change, Boston, MA, Harvard Business School Publishing. Miah, M.N., 1988, The Financial Accountability and Control Structure of Public Sector Utilities, Australian Journal of Public Administration, Vol. 47. Ndraha, Taliziduhu, 1997, Budaya Organisasi, Edisi 1, Rineka Cipta, Jakarta. Pinchot, Gifford, 1985, Intrapreneuring, Or Why You Don t Have To Leave The Corporation To Become An Entrepreneur, New York, Harper & Row. Prokopenko, J., & Pavlin, I. (1991). Entrepreneurship Development in Public Enterprises, Management Development Series No. 29, Geneva: International Labour Office. Rumah Sakit Mata Cicendo, 2006, Profil Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Robbins, Stephen, P., 2005, Organizational Behavior, Edisi 11, New Jersey, Prentice Hall. Sadler, R.J., 1999, Corporate Entrepreneurship and Government Business Enterprises: The Pre paradigmatic Dance of the Chameleon, Ph.D. thesis submitted to the Southern Cross University. Savoie, D., 1994, Thatcher, Reagan, Mulroney: In Search of a New Bureaucracy, Pittsburgh and London: University of Pittsburgh Press. Singarimbun, Masri, Efendi, S., Metode Penelitian Survey, Cetakan kedua, LP3ES, Jakarta. Slevin, D.P., & Covin, J.G., 1990, Juggling Entrepreneurial Style and Organisational Structure How to Get Your Act Together, Sloan Management Review, Winter, pp Thornberry, Neal, 2006, Lead Like an Entrepreneur, McGraw Hills. 102

3 Sumber On line : Departemen Keuangan RI, n.d., Depkeu Adakan Sosialisasi PP Badan Layanan Umum (BLU), dikutip 15 Mei 2007 dari Departemen Kesehatan RI, n.d., Rumah Sakit Daerah Ditargetkan Jadi Badan Layanan Umum Tahun 2006, dikutip 15 Mei 2007 dari 90&Itemid=2# Pikiran Rakyat, 2006, RSUD Akan Diarahkan Jadi Badan Layanan Umum, edisi terbit 2 Mei, dikutip 15 Mei 2007 dari rakyat.com/cetak/2006/052006/05/0206.htm. Sirlan, n.d., Setiap Menit Seorang Anak Buta, dikutip 15 Mei 2007 dari 103

4 104

5 Lampiran A. Contoh Kuesioner EOS ENTREPRENEURIAL ORIENTATION SURVEY (Dikembangkan oleh Thornberry, 2006) Kami mohon kesedian Bapak/Ibu untuk dapat mengisi kuesioner ini. Tujuan dari survey ini adalah untuk mengerti dan mempelajari dimensidimensi kunci dari corporate entrepreneurship Kami menjamin kerahasiaan baik isi dan identitas anda. Hasil yang dipublikasikan akan berupa data keseluruhan, bukan data individual. Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

6 ENTREPRENEURIAL ORIENTATION SURVEY (EOS) Di bagian bagian berikut, Anda akan menemukan pernyataan pernyataan dalam ruang lingkup organisasi. Gunakan acuan kondisi organisasi Anda secara keseluruhan dalam memberi respon bagi setiap pernyataan. Secara umum, instansi tempat saya bekerja: RAGU RAGU Menekankan pengendalian anggaran secara ketat. Memberikan reward bagi seorang manajer yang melakukan cost cutting. Menyediakan dana untuk peluang layanan baru. Menyediakan dana untuk ide ide yang benar benar bagus. Membutuhkan banyak tahapan persetujuan untuk mendapatkan dana investasi di luar anggaran. Mengenai rencana strategi, instansi tempat saya bekerja: RAGU RAGU Menggunakan proses perencanaan strategi yang formal. Membiarkan strategi tumbuh dan mungkin berubah mengikuti tren pasar. Mengharapkan para manajer untuk selalu berpedoman pada rencana dan anggaran tahunan. 4 Tidak mempunyai rencana yang jelas. 5 Sangat bergantung pada konsultan di luar perusahaan untuk membuat strategi. 106

7 Mengenai antar departemen/ antar fungsi (cross functionality), instansi tempat saya bekerja: RAGU RAGU Memiliki sedikit hambatan untuk kerjasama antar departemen /fungsi. Mempunyai departemen departemen yang mau membagi ide dan informasi satu dengan yang lain. Mendorong kegiatan diskusi antar departemen/antar fungsi dan pemecahan masalah. Secara formal memberikan penghargaan terhadap kerjasama antar departemen/antar fungsi. Merotasi karyawan pada fungsi fungsi yang berbeda sebagai bagian dari proses formal pengembangan SDM. Mengenai dukungan untuk ide ide baru: RAGU RAGU Secara umum, manajemen mendukung kita untuk memikirkan cara cara baru dan berbeda dalam mengerjakan sesuatu. Ada satu fungsi penting di dalam instansi, yang tanggung jawab utamanya adalah untuk inovasi dan pengembangan layanan baru. Kami memiliki sarana sumbang saran yang berhasil dalam menampung ideide karyawan. Instansi segan mempertanyakan/mengubah cara cara lama yang sudah ada didalam instansi dalam menghadapi sesuatu. Kami sering bertemu secara informal untuk mendiskusikan ide layanan baru. 107

8 Mengenai intelijen pasar: RAGU RAGU Konsumen adalah raja bagi instansi kami. Kecuali anda berada di divisi pemasaran atau penjualan, dorongan untuk bertemu konsumen sangat kurang. Instansi secara rutin melakukan survey kepuasan konsmen dan menyebarkan hasilnya secara internal untuk semua pihak dalam perusahaan. Manajemen puncak jarang sekali mengunjungi konsumen secara langsung. Sebagian besar karyawan mengetahui siapa pesaing utama dan bagaimana cara kami bersama sama mengahadapinya. Mengenai pengambilan risiko (risk aversion): RAGU RAGU Instansi kami bangga akan orientasi dan budaya konservatif (anti perubahan). Kami berhati hati untuk tidak membuat kesalahan. Kami berani melakukan investasi layanan baru hanya berdasarkan intuisi tanpa menggunakan analisis mendalam. Orang orang yang didalam instansi secara umum memiliki kebebasan dan keberanian yang cukup besar untuk mencoba hal baru dan gagal. Kita berbicara banyak tentang perlunya pengambilan risiko dalam instansi, namun kenyataannya orang orang yang berani mencoba dan gagal tidak bertahan lama di instansi tersebut (bisa karena di hukum, di pecat, dll). Kami lebih memilih untuk tumbuh berkembang secara terencana dan terkontrol. 108

9 Mengenai kecepatan: RAGU RAGU Keluhan keluhan konsumen ditangani secara cepat dan efisien. Masalah masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara cepat. Para manajer memiliki otonomi yang besar dalam membuat keputusan. Konsumen menggambarkan kita sebagai instansi yang bergerak cepat. Mengenai fleksibilitas: RAGU RAGU Kami sangat bergantung pada team ad hoc/jangka pendek dalam menyelesaikan masalah masalah. Ketika kami melihat peluang layanan baru, kami lambat dalam mengalokasikan sumber daya untuk menangkap peluang tersebut. Kami sering memindahkan orangorang ke beberapa fungsi dan departemen yang berbeda untuk meningkatkan perspektif (cara pandang) yang lebih luas. Kami diharapkan untuk mengikuti tahap tahap formal yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kami tidak mementingkan penggunaan status jabatan dan gelar di dalam instansi. Mengenai fokus: RAGU RAGU 1 Kami hanya melakukan beberapa hal, tetapi kami mengerjakan dengan baik. 109

10 Mengenai fokus: RAGU RAGU Kita adalah instansi yang terkotakkotak, bagian yang satu tidak mengetahui apa yang dilakukan bagian yang lain. Manajemen puncak memiliki visi yang sangat jelas mengenai kemana arah kita dan bagaimana mencapainya. Jika kamu bertanya pada dua orang yang berbeda tentang strategi instansi, anda mungkin akan mendapat dua jawaban yang berbeda. Kami bersedia mengeluarkan dana, selama itu untuk hal hal yang benar. Bahkan orang orang yang bekerja pada level terbawah tahu mengenai visi instansi. Mengenai masa depan: RAGU RAGU Kami sadar bahwa instansi kami adalah instansi yang terdepan/terbaik di bidangnya. Kami tidak banyak berinvestasi di bidang riset dan pengembangan layanan. Instansi kami senang menciptakan pasar yang benar benar baru berdasarkan produk produk yang sangat inovatif, dimana konsumen sendiri belum tahu kalau mereka membutuhkannya. Kami cenderung lebih sebagai pengikut/ follower daripada pemimpin dalam pengembangan produk layanan baru. Secara umum, para karyawan tidak diberikan penghargaan dalam bereksperimen mencoba hal hal baru. 110

11 Orientasi Individu Tolong evaluasi diri anda sendiri berdasarkan pernyataan pernyataan berikut: RAGU RAGU Saya sering berangan angan menciptakan dan menjalankan bisnis sendiri. Saya tidak menilai diri saya sebagai pemberontak (suka mempertanyakan hal hal yang tidak benar). Jalan tercepat untuk mencapai puncak adalah dengan melakukan pekerjaan anda sebaik baiknya sesuai deskripsi pekerjaan yang telah ditentukan. Saya sering berkhayal/melamun di tempat kerja. Saya suka mempertanyakan dan berusaha mengubah status quo. Saya tidak menyukai orang yang suka melanggar aturan. Sangat penting bagi saya untuk mendapatkan gaji yang adil dan pasti. Saya rela menukar gaji saya sekarang dengan gaji yang lebih rendah, disertai kepemilikan saham pada suatu perusahaan baru, yang berisiko sekalipun. Saya lebih nyaman dalam suatu lingkungan yang relatif lebih terstruktur/teratur. 111

12 Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) Kondisi Instansi Harap lingkari satu jawaban yang paling menggambarkan perasaan anda terhadap organisasi anda: 1. Dibanding kompetitor di pasar, saya menggambarkan kinerja instansi saya sebagai: a) Sangat baik b) Di atas rata rata c) Rata rata d) Di bawah rata rata e) Sangat buruk 2. Dalam hal pemberdayaan SDM, saya menggambarkan instansi saya sebagai: a) Sangat baik b) Di atas rata rata c) Rata rata d) Di bawah rata rata e) Sangat buruk 3. Dalam hal inovasi, saya menggambarkan instansi saya sebagai: a) Sangat suka bereksperimen b) Suka bereksperimen c) Rata rata d) Tidak suka bereksperimen e) Sangat konservatif 4. Dalam hal penggajian, saya mengambarkan instansi saya sebagai : a) Memberikan gaji sesuai kinerjanya b) Hampir sama dengan kompetitor/pesaing c) Di bawah kompetitor/pesaing d) Buruk dibandingkan kompetitor/pesaing 112

13 Tentang Saya Harap lingkari satu jawaban terhadap setiap pernyataan mengenai diri anda sendiri RAGU RAGU Saya lebih bangga terhadap keberhasilan dari keahlian teknis saya dibandingkan dengan kemampan saya dalam memimpin. Saya lebih memilih menjalankan organisasi yang sudah terorganisasi dan terintegrasi dengan baik dibandingkan dengan organisasi belum mapan dan tidak terorganisasi. Sebagian besar orang di organisasi kami menggambarkan saya sebagai orang yang maverick (pemberani dan independent). Saya bangga terhadap diri saya sebagai orang yang mengerti politik di dalam instansi.. Rekan kerja menggambarkan saya sebagai orang kreatif yang suka kerja sendiri. Saya yakin entrepreneur itu dilahirkan bukan diciptakan. Saya yakin entrepreneur dapat belajar beberapa hal namun harus memiliki banyak kualifikasi/ karakter lain yang tepat. Saya yakin entrepreneur sukses adalah hasil dari karakter personal dan pembelajaran. Saya yakin entrepreneur bisa belajar banyak bagaimana menjadi seorang entrepreneur. Saya yakin sebagian besar entrepreneur adalah hasil dari pembelajaran dan pengalaman bukan dari karakter personal. 113

14 Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya pada tempat yang tersedia berikut : Apabila anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian pernyataan di atas, selanjutnya mohon untuk dapat mengembalikan kuesioner ini ke: Magister Bisnis Administrasi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Jl. Gelap Nyawang No. 1 Bandung Terimakasih atas partisipasi anda dalam survei ini 114

15 Lampiran B. Contoh Kuesioner ELQ ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP QUESTIONNAIRE (Dikembangkan oleh Thornberry, 2006) Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat mengisi kuesioner ini. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengerti dan mempelajari dimensi dimensi intrapreneurship dari atasan, rekan sejawat, dan bawahan Anda dalam praktek sehari hari. Kami menjamin kerahasiaan baik isi maupun identitas Anda. Hasil yang dipublikasikan akan berupa data keseluruhan, bukan data individual. Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

16 Di mohon kesediannya untuk me ranking pentingnya di bawah dalam skala lima. Angka lima dalam tingkat kepentingan menunjukkan menunjukan bahwa perilaku ini sangat penting bagi anda dan angka satu sangat tidak penting. Angka lima dalam frekuensi pelaksanaan menunjukan bahwa perilaku ini sering dipraktekan oleh atasan anda dan angka satu menunjukan bahwa perilaku ini hampir tidak pernah dilakukan. Lingkarilah jawaban anda. 116

17 No. Pernyataan Perilaku Seberapa PENTING menurut Anda seorang ATASAN/PIMPINA N melaksanakan Seberapa SERING dilakukan oleh ATASAN LANGSUNG Anda Seberapa SERING dilakukan oleh rekan rekan KEPALA BAGIAN/BIDANG yang lain Seberapa SERING dilakukan oleh Kepala SEKSI/SUBAG bawahan Anda Tidak Penting Sangat Penting Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering Meluangkan waktu untuk mengembangkan layanan baru. Memperhatikan kelemahan pesaing dan mencari cara untuk memanfaatkan kelemahan mereka. Mendengarkan dan melakukan tindakan atas keluhan konsumen. Mengajak berpikir untuk menemukan cara baru dan lebih baik dalam melaksanakan pekerjaan. Mendukung untuk tidak mengikuti peraturan instansi bila dianggap peraturan tersebut menghambat pencapaian tujuan instansi. Secara positif berkomunikasi dengan atasan menyangkut hal hal yang bisa dilakukan dengan lebih baik. Mencari cara cara kreatif dalam mengatur dan menggunakan aset dan sumber daya instansi. Bersemangat untuk mencari cara cara baru dalam mengembangkan layanan. 117

18 No. Pernyataan Perilaku Seberapa PENTING menurut Anda seorang ATASAN/PIMPINA N melaksanakan Seberapa SERING dilakukan oleh ATASAN LANGSUNG Anda Seberapa SERING dilakukan oleh rekan rekan KEPALA BAGIAN/BIDANG yang lain Seberapa SERING dilakukan oleh Kepala SEKSI/SUBAG bawahan Anda Tidak Penting Sangat Penting Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering Memotivasi bawahan untuk berpikir cara cara inovatif dalam mengalahkan pesaing. Secara efektif meyakinkan atasan tentang ide ide layanan baru. Mendukung saran saran dari bawahan demi perbaikan instansi. Menyelesaikan tugas dengan baik walau harus menyimpang dari sistem yang berlaku. Mengkomunikasi kan kondisi instansi yang lebih baik di masa datang, jika harus melakukan perubahan. Mendukung bawahan untuk mempertanyakan dan berusaha mengubah status quo. Memastikan bahwa kepentingan konsumen diperhatikan ketika kita membuat perubahan dalam organisasi. Menyampaikan kepada bawahan dimana posisi instansi terhadap pesaing. 118

19 No. Pernyataan Perilaku Seberapa PENTING menurut Anda seorang ATASAN/PIMPINA N melaksanakan Seberapa SERING dilakukan oleh ATASAN LANGSUNG Anda Seberapa SERING dilakukan oleh rekan rekan KEPALA BAGIAN/BIDANG yang lain Seberapa SERING dilakukan oleh Kepala SEKSI/SUBAG bawahan Anda Tidak Penting Sangat Penting Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering Mendorong bawahan untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan pekerjaan. Secara aktif mencari peluang peluang layanan baru. Memastikan bahwa kita memiliki tim yang tepat untuk memanfaatkan peluang layanan baru. Menunjukkan antusiasme apabila bawahan mempelajari keterampilan baru. Cepat mengambil tindakan lain ketika hasil yang ditetapkan dirasa tidak akan tercapai. Mendukung karyawan merealisasikan inisiatif untuk ide mereka. Memotivasi karyawan berpikir untuk menemukan cara cara dalam bekerja. Menyediakan waktu untuk membantu karyawan menemukan cara memperbaiki produk dan jasa. Menciptakan suasana yang mendukung perbaikan berkesinambungan. 119

20 No. Pernyataan Perilaku Seberapa PENTING menurut Anda seorang ATASAN/PIMPINA N melaksanakan Seberapa SERING dilakukan oleh ATASAN LANGSUNG Anda Seberapa SERING dilakukan oleh rekan rekan KEPALA BAGIAN/BIDANG yang lain Seberapa SERING dilakukan oleh Kepala SEKSI/SUBAG bawahan Anda Tidak Penting Sangat Penting Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering Dengan yakin tetap melaksanakan cara baru yang menjanjikan, meskipun orang lain mungkin tidak akan melaksanakannya. Menciptakan lingkungan yang mendukung pengambilan risiko. Mendukung karyawan tipe pemberontak yang mungkin berpikir dan bertindak berbeda dari mayoritas karyawan. Mendorong karyawan untuk mengakali birokrsi perusahaan. Mengajak bawahan untuk secara kreatif menemukan cara menghasilkan lebih dengan ongkos rendah. Menunjukkan sifat sifat kewirausahaan / entrepreneurial dalam pekerjaan. Mendorong organisasi untuk menjadi lebih fleksibel sehingga cepat bereaksi ketika muncul peluang bisnis. Secara aktif memerangi birokrasi yang berlebihan dalam instansi. 120

21 No. Pernyataan Perilaku Seberapa PENTING menurut Anda seorang ATASAN/PIMPINA N melaksanakan Seberapa SERING dilakukan oleh ATASAN LANGSUNG Anda Seberapa SERING dilakukan oleh rekan rekan KEPALA BAGIAN/BIDANG yang lain Seberapa SERING dilakukan oleh Kepala SEKSI/SUBAG bawahan Anda Tidak Penting Sangat Penting Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering Memanfaatkan setiap hubungan dengan orangorang dalam instansi yang dapat membantu apabila diperlukan. Menganalisis sumber daya, proses, dan aliran kerja untuk hasil yang lebih baik bagi instansi dan konsumen Mengharapkan bawahan untuk secara konstruktif mengidentifikasi dan memecahkan masalah masalah lintas organisasi. Memiliki kemauan untuk mendengarkan saran dari orang lain mengenai bagaimana suatu hal dapat dikerjakan dengan cara berbeda. Mendukung bawahan dalam mengusahakan perubahan demi perbaikan kerja. 121

22

23 Survey di bawah ini diisi sesuai pendapat anda tentang Pimpinan Puncak (Top Management) instansi anda. Perilaku pimpinan puncak dinilai dari kumpulan perilaku berbagai pimpinan Direksi Utama dan Pimpinan Kerja No Pernyataan Perilaku Top Management: Berusaha sekuat tenaga untuk membangun budaya yang inovatif dalam instansi. Mendorong perilaku kewirausahaan/ entrepreneurial dan pengambilan risiko. Bereaksi cepat untuk menghilangkan hambatan organisasi yang dapat mengganggu jalannya bisnis. Mendorong komunikasi yang terbuka dan berbagi ide antar unit fungsi. Memberi informasi terbaru tentang trend industri dan strategi pesaing. Secara aktif mendorong saran perbaikan bisnis dari seluruh komponen organisasi. Melakukan tindakan nyata untuk meng implementasikan berbagai saran perbaikan. Membuat organisasi selalu fokus dalam layanan utamanya namun juga mendukung inisiatif layanan baru. Menyisihkan uang di luar anggaran rutin untuk membiayai dan mendukung ide ide inovatif. Mendukung para karyawan untuk mempertanyakan lagi keputusan yang sudah diambil. Seberapa PENTING menurut Anda seorang PIMPINAN PUNCAK melaksanakan Tidak Penting Sangat Penting Seberapa SERING perilaku tersebut dilakukan oleh PIMPINAN PUNCAK Anda Jarang Sering 123

24 Apabila anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian pernyataan di atas, selanjutnya mohon untuk dapat mengembalikan kuesioner ini ke: Magister Bisnis Administrasi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Jl. Gelap Nyawang No. 1 Bandung Terimakasih atas partisipasi anda dalam survei ini 124

25 Lampiran C. Data Kuesioner EOS Dimensi Umum Rencana Strategi Antar departemen / Antar fungsi (crossfunctionality)

26 Dukungan untuk ide-ide baru Intelijen pasar Pengambilan resiko (risk aversion)

27 Mengenai kecepatan Fleksibilitas

28 Fokus Masa depan Orientasi individu r

29 Kondisi instansi Tentang saya

30

31 Dimensi Umum Rencana Strategi Antar departemen / Antar fungsi (cross-functionality)

32 Dukungan untuk ide-ide baru Intelijen pasar Pengambilan resiko (risk aversion)

33 Mengenai kecepatan Fleksibilitas

34 Fokus Masa depan Orientasi individu

35 Kondisi instansi Tentang saya

36

37 Lampiran D. Data Kuesioner ELQ

38

39

40

DAFTAR PUSTAKA. Churchill, Gilbert A. & Dawn Iacobucci (2005) Marketing Research: Methodological Foundations, 9e, South Western, Ohio, USA.

DAFTAR PUSTAKA. Churchill, Gilbert A. & Dawn Iacobucci (2005) Marketing Research: Methodological Foundations, 9e, South Western, Ohio, USA. DAFTAR PUSTAKA Churchill, Gilbert A. & Dawn Iacobucci (005) Marketing Research: Methodological Foundations, 9e, South Western, Ohio, USA. Kuratko, Donald F. & Richard M. Hodgetts (00) Entrepreneurship:

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Hisrich, Robert D Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York

DAFTAR PUSTAKA. 1. Hisrich, Robert D Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York DAFTAR PUSTAKA 1. Hisrich, Robert D Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York 2. Kuratko, Donald F. & Hodgetts, Richard M., 2004, Entrepreneurship: Theory, Process, and Practice,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York.

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. DAFTAR PUSTAKA Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. Morris, Michael H., 2002, Corporate Entrepreneurship, South-Western, Ohio. Pinchot III, Gifford, 1985,

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA Aldianto, Leo, 2006, Bahan Presentasi: Entrepreneurship & Intrapreneurship, MBA- ITB: n.p Azwar, Saifuddin, 2000. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) ENTREPRENEURIAL ORIENTATION SURVEY

LAMPIRAN A. Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) ENTREPRENEURIAL ORIENTATION SURVEY DAFTAR PUSTAKA Asisthariani, 2007, Analisis Budaya Kewirausahaan Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan Tangan di Bandung dan Yogyakarta Menggunakan Alat Ukur EOS & ELQ, Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York.

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. DAFTAR PUSTAKA Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. Moeljono, Djokosantoso, 2005, Good Corporate Culture Srbagai Inti Dari Good Corporate Governance,

Lebih terperinci

4 BAB IV ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA

4 BAB IV ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA 4 BAB IV ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan langkah langkah dalam penelitian yang dilakukan dengan maksud agar hasil yang sistematis dapat diperoleh,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Sebuah penelitian memerlukan adanya metodologi penelitian yang terstruktur dan sistematis. Tahapan-tahapan penelitian disusun secara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fry, F.L. (1993) Entrepreneurship: A Planning Approach. Minneapolis: West Publishing Company.

DAFTAR PUSTAKA. Fry, F.L. (1993) Entrepreneurship: A Planning Approach. Minneapolis: West Publishing Company. DAFTAR PUSTAKA Fry, F.L. (1993) Entrepreneurship: A Planning Approach. Minneapolis: West Publishing Company. Graves, D., (1986) Corporate Culture Diagnosis and Change: Auditing and Changing the Culture

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 4.1. Metodologi Pemecahan Masalah Dalam suatu penelitian diperlukan metodologi penelitian yang terstruktur dan sistematis agar mengarah pada penelitian baik. Pada

Lebih terperinci

Budaya instansi yang dimiliki oleh suatu instansi harus dapat mendukung visi

Budaya instansi yang dimiliki oleh suatu instansi harus dapat mendukung visi BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Fokus Solusi Bisnis Budaya instansi yang dimiliki oleh suatu instansi harus dapat mendukung visi dan misi dari organisasi, serta strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Salah

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil Analisis Hasil yang diperoleh dari EOS menunjukkan nilai dimensi kunci dengan rentang angka 2.46 3.70 (skala 5) dimana rincian nilai untuk tiap dimensi

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang terstruktur berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian secara sistematis. Dengan metodologi penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York.

DAFTAR PUSTAKA. Hisrich, Robert D & Petters, Michael P, 2004, Entrepreneurship, McGraw Hills, New York. DAFTAR PUSTAKA Adonisi,Mandla, 2003, The Relationship Between Corporate Entrepreneurship, Market Orientation, Organisational Flexibility and Job Satisfaction, University of Pretoria, South Africa. Christensen,Karina,

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Kerangka Pemecahan Masalah

Gambar 4.1. Kerangka Pemecahan Masalah BAB IV ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA 4.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Entrepreneurial Orientation Survey

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS. Untuk mendapatkan langkah pemecahan yang tepat dan tidak terlalu melebar

BAB III SOLUSI BISNIS. Untuk mendapatkan langkah pemecahan yang tepat dan tidak terlalu melebar BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Untuk mendapatkan langkah pemecahan yang tepat dan tidak terlalu melebar pembahasannya, maka pada proyek akhir ini perlu

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Pembatasan solusi bisnis dalam penelitian ini ditentukan agar perusahaan memiliki beberapa alternatif mengenai bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS. Pada prinsipnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah. Seperti yang telah

BAB III SOLUSI BISNIS. Pada prinsipnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah. Seperti yang telah BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Pada prinsipnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa salah

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Hasil Survei EOS menunjukkan bahwa secara umum penilaian terhadap orientasi entrepreneurial di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung ternyata tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Hasil Analisis Pada umumnya, hasil EOS di BCA menunjukkan bahwa budaya intrapreneurship di BCA sudah cukup memadai, namun masih perlu ditingkatkan lagi.

Lebih terperinci

3 BAB III PERUMUSAN MASALAH

3 BAB III PERUMUSAN MASALAH 3 BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Alasan Pemilihan Masalah Sejak pasca krisis perbankan pada akhir tahun 1990 an hingga saat ini sejumlah bank bank besar yang lebih sehat baik bank lokal maupun bank asing

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari penelitian yang menggunakan instrumen Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) dapat dinyatakan bahwa secara umum corporate

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa hasil akhir yang didapat

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa hasil akhir yang didapat BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa hasil akhir yang didapat dari penelitian ini adalah TBI masih sangat perlu memperbaiki banyak

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM :

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : 29105020 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manejemen

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Penelitian yang dilakukan dalam proyek akhir ini terbatas sampai dengan identifikasi dan usulan rencana implementasi dari

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Pembatasan dalam penelitian proyek akhir ini dilakukan agar memiliki solusi yang terarah dan spesifik dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Perubahan lingkungan bisnis telah menantang perusahaan-perusahaan untuk dapat bersaing dengan ketat. Perusahaan yang dapat menerapkan strategi bisnisnya

Lebih terperinci

Oleh: Wartiyah 1), Daryono 1) ABSTRACT

Oleh: Wartiyah 1), Daryono 1)   ABSTRACT PENILAIAN DAN ANALISIS CORPORATE ENTREPRENEURSHIP CULTURE UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT EFEKTIVITAS PERUSAHAAN DI PT. PDAM TIRTA DHARMA BANYUMAS KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Wartiyah 1), Daryono 1) E-mail: daryono_jvc@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO PROYEK AKHIR. Oleh: MOHAMMAD BUCHORY KASTOMO NIM:

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO PROYEK AKHIR. Oleh: MOHAMMAD BUCHORY KASTOMO NIM: ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO PROYEK AKHIR Oleh: MOHAMMAD BUCHORY KASTOMO NIM: 29105344 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bank Negara Indonesia, PT (2007) Company Profile, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Bank Negara Indonesia, PT (2007) Company Profile, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Asisthariani (2007) Analisis Budaya Kewirausahaan Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan Tangan di Bandung dan Yogyakarta Menggunakan Alat Ukur EOS dan ELQ. Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Setelah menjalankan penelitian di PT. Bank Negara Indonesia cabang ITB memakai EOS (Entrepreneurial Orientation Survey) dan ELQ (Entrepreneurial

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Pada beberapa bagian penting, budaya organisasi dalam suatu perusahaan dibangun oleh beberapa orang utama (main figures) yang ada masuk ke dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI THE BRITISH INSTITUTE BANDUNG

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI THE BRITISH INSTITUTE BANDUNG ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI THE BRITISH INSTITUTE BANDUNG Oleh: MEDIANY KRIS EKA PUTRI NIM 29105327 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG. Penelitian Proyek Akhir. Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM:

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG. Penelitian Proyek Akhir. Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM: ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG Penelitian Proyek Akhir Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM: 29105340 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI JATIS MOBILE JAKARTA PROYEK AKHIR. Oleh: DESVIANA PRANATALIA NIM:

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI JATIS MOBILE JAKARTA PROYEK AKHIR. Oleh: DESVIANA PRANATALIA NIM: ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI JATIS MOBILE JAKARTA PROYEK AKHIR Oleh: NIM: 29105073 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung 2008 ANALISIS BUDAYA

Lebih terperinci

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Dibimbing Oleh: Yudha Prasetyawan,ST.,M.Eng Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng Dipresentasikan Oleh: Tito Mau Pelu

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS : KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG UTAMA WILAYAH JABODETABEK PT BANK CENTRAL ASIA TBK PROYEK AKHIR Oleh: RIFNI IVANA AZIS 29105006 Program Magister

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT BRANTAS ABIPRAYA

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT BRANTAS ABIPRAYA ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT BRANTAS ABIPRAYA Oleh : NURIANA PRAMITASARI NIM : 29105343 Program Studi Manajemen Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Instititut Teknologi Bandung Menyetujui

Lebih terperinci

Notoatmodjo, Soekidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nurjanah, 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi dalam

Lebih terperinci

Hadi Mulyono. Direktur. Teranggono Mulyono. Operation Head ADM CAT 2. Sparepart Head. Branch Head / Kacab. Kepala Bengkel.

Hadi Mulyono. Direktur. Teranggono Mulyono. Operation Head ADM CAT 2. Sparepart Head. Branch Head / Kacab. Kepala Bengkel. Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. CEMACO MAKMUR CORPORATAMA Presiden Direktur Hadi Mulyono Direktur Teranggono Mulyono Fleet & Direct Sales Div. Head Fin /Acct Div. Head Operation Head ADM CAT 2 After

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis 3.1.1 Pembatasan Solusi Bisnis Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Bank Mandiri berupaya untuk menjadi dominant specialist bank pada tahun 2010.

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada IDENTITAS RESPONDEN Nama : ( Boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis Kelamin : P / L Pendidikan Terakhir : Jabatan di Perusahaan : Departemen/ Bagian/ Fungsi : Lama kerja di perusahaan : tahun Lama menjabat

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI. PT. BANK NEGARA INDONESIA, Tbk. CABANG ITB BANDUNG

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI. PT. BANK NEGARA INDONESIA, Tbk. CABANG ITB BANDUNG ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK NEGARA INDONESIA, Tbk. CABANG ITB BANDUNG Oleh: SUDHARMA SEMIDANG PUTRA NIM: 29105329 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Kean Kode/SKS : KP 418 / 2 Semester : 3 Kelompok Mata Kuliah : MKPP Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - Dosen/Kode : Prof.Dr.H.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menentukan kinerja pada industri mikro, kecil, dan menengah (IKM) makanan khas minang di kota Padang dengan

Lebih terperinci

LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang

LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang LEADERSHIP OF CARLOS GHOSN AT NISSAN Oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. Nissan Automobile merupakan perusahaan manufaktur kendaraan (mobil) yang terletak di Jepang. Pada 1990, Nissan mengalami keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Intrapreneurship 2.1.1 Pengertian Intrapreneurship Berdasarkan pendapat Antonic dan Hisrich (2003, p9) intrapreneurship sebagai

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III 2017-2018 JENIS DAN TIPE KEPUTUSAN Mahasiswa dapat memahami jenis dan tipe

Lebih terperinci

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya Kuesioner Perihal: Permohonan kesediaan menjadi responden Kepada Yth. Bapak/ Ibu Manajer Tingkat Atas/Menengah/Bawah.. Dengan hormat, Yang mengirim kuisioner ini: Nama Status : Adrianus Yanuar : Mahasiswa

Lebih terperinci

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) PERILAKU ORGANISASI 1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business

Lebih terperinci

EKSPLORASI ISU BISNIS

EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Latar Belakang Isu Bisnis Bagaimana seharusnya untuk mengelola suatu instansi pemerintahan yang berhubungan dengan masyarakat umum? Pertanyaan ini kerap muncul dalam banyak

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap keseluruhan indikator komponen budaya organisasi yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa budaya organisasi di

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah untuk Dipecahkan Dalam bukunya yang berjudul Corporate Culture: Challenge to Excellence, Moeljono mengungkapkan bahwa riset yang dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. Perusahaan jasa yang berorientasi pada profit atau non profit, memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. Perusahaan jasa yang berorientasi pada profit atau non profit, memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pemasaran jasa sangat penting untuk dihubungkan dengan kegiatan bisnis apapun. Perusahaan jasa yang berorientasi pada profit atau non profit, memiliki perbedaan yang

Lebih terperinci

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1.Mengembangkan gaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Fungsi Controller Dalam Pengendalian Investasi Guna Meningkatkan Rasio Kecukupan Dana, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan merupakan subyek yang telah lama menarik perhatian banyak orang. Istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan dinamis yang berhasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota

Lebih terperinci

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Modul ke: Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Lebih terperinci

Modul Pertemuan 6. Berisi : Searching Process, Kesempatan mencari peluang, Analisis Peluang, Model 5 Langkah membangun Ide Bisnis (Kaplan)

Modul Pertemuan 6. Berisi : Searching Process, Kesempatan mencari peluang, Analisis Peluang, Model 5 Langkah membangun Ide Bisnis (Kaplan) Modul Pertemuan 6 Modul ke: Fakultas 06PASCA SARJANA Berisi : Searching Process, Kesempatan mencari peluang, Analisis Peluang, Model 5 Langkah membangun Ide Bisnis (Kaplan) Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Atas dasar hasil analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat diberikan adalah: 1. PT. CJSP telah merumuskan dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.05.03 04 Revisi ke : Tanggal : 014 Dikaji Ulang Oleh : Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh : GPM Ilmu Gizi Disetujui Oleh : Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Kepada Yth.Bapak/Ibu Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan tugas akhir skripsi yang sedang saya tempuh saat ini sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian

Lebih terperinci

Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan

Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan MODUL PERKULIAHAN Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan Pengertian dan Peranan Manajemen #2 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations 02 MK42001

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan serangkaian aktivitas yang melibatkan daya kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan untuk menangkap peluang pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak yang tergabung dalam

Lebih terperinci

BISNIS INTERNASIONAL; Sebuah Perspektif Kewirausahaan/

BISNIS INTERNASIONAL; Sebuah Perspektif Kewirausahaan/ i ii ~ Bisnis Internasional iii BISNIS INTERNASIONAL; Sebuah Perspektif Kewirausahaan Oleh : Paulus Sukardi Evi Thelia Sari Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL PT BANK MEGA TBK. PENELITIAN PROYEK AKHIR

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL PT BANK MEGA TBK. PENELITIAN PROYEK AKHIR ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL PT BANK MEGA TBK. PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh : ASHIE WARA ANINDYA 29105025 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan berikut: Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai 5.1.1 Budaya kerja yang terdiri atas budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 153 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan BNI telah berhasil mencapai tujuan baik secara nasional dan internasional, hal ini dapat dibuktikan melalui salah satu poin penting dari keberhasilan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Definisi efktivitas organisasi Ukuran-ukuran efektivitas organisasi Pentingnya efektivitas organisasi Efektivitas organisasi dan pemuasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER 1: ( Diisi oleh karyawan)

LAMPIRAN KUESIONER 1: ( Diisi oleh karyawan) LAMPIRAN KUESIONER : ( Diisi oleh karyawan) BAGIAN A Kami mohon kesediaan bapak/ibu/sdr/i untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini, dengan cara mengisi tempat yang telah disediakan atau memberi tanda

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. Kolom saat ini:

PETUNJUK PENGISIAN. Kolom saat ini: 42 KUESIONER No.Responden:... Responden yang terhormat, Nama Saya Pek, Mellinda Santoso Mahasiswa UNIKA Soegijapranata Fakultas Ekonomi dan Bisnis, angkatan 2009, memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 6. Kesimpulan dan Saran BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil

Lebih terperinci

Kuesioner Pra Survey

Kuesioner Pra Survey Kuesioner Pra Survey Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i. Karyawan PT. Bank Lippo Semarang Mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner berikut ini, dengan cara memberikan tanda X pada jawaban yang Anda pilih.

Lebih terperinci

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Desain Organisasi untuk Peningkatan Produktivitas Menyederhanakan Mengurangi jumlah lapisan (layer) Mengurangi dan menghilangkan birokrasi Meng-Empower karyawan Meningkatkan

Lebih terperinci

Survey Kepuasan Pegawai PT. ANUGRAH KURNIA ABADI

Survey Kepuasan Pegawai PT. ANUGRAH KURNIA ABADI Survey Kepuasan Pegawai PT. ANUGRAH KURNIA ABADI Dengan hormat, Anda diminta untuk melengkapi survey ini. Kuesioner ini disusun dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang iklim organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: ADE TRIANGGA NIM :

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: ADE TRIANGGA NIM : ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: ADE TRIANGGA NIM : 29105348 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis & Manajemen Institut

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG PROYEK AKHIR. Oleh: YULIANTO NIM:

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG PROYEK AKHIR. Oleh: YULIANTO NIM: ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG PROYEK AKHIR Oleh: YULIANTO NIM: 29105356 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co. DAFTAR KEPUSTAKAAN Blocher, Edward, Kung H. Chen, and Thomas W. Lin. 2002. Cost Management: A Strategic Emphasis. International Edition. New York: McGraw- Hill Companies International, Inc. Carter, William

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang dilakukan dalam penelitian dan dapat dijabarkan seperti pada gambar 3.1 berikut: Gambar. 3.1. Metodologi Penelitian Keterangan

Lebih terperinci