ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR VIVI PRILIYANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR VIVI PRILIYANTI"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR VIVI PRILIYANTI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dkutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2015 Vivi Priliyanti NIM I

4

5 ABSTRAK VIVI PRILIYANTI. Analisis Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior. Dibimbing oleh MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan dana beasiswa Bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Institut Pertanian Bogor. Jumlah contoh adalah 160 mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensia (uji hubungan dan uji regresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, berhubungan. Uji regresi menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi. Kata kunci : Bidikmisi, IPB, niat, theory of planned behavior ABSTRACT VIVI PRILIYANTI. Analysis of Bidikmisi Scholarships Utilization Of Bogor Agriculture University Student Use Theory of Planned Behavior. Suvervised by MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN. This study aimed to analyse the use of bidikmisi scholarship using the Theory of Planned Behavior of Bogor Agriculture University students. The total samples were 160 students. Data was collected through interview using a questionnaire and analyzed by descriptive and inferential statistics (correlation test and regression test). The result showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control, intentions allocation bidikmisi scholarship were correlated. The regression test also showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, and perceived behavioral control not influenced significantly on intentions allocation bidikmisi scholarship. Keywords: Bidikmisi, IPB, intention, theory of planned behavior

6

7 ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR VIVI PRILIYANTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

8

9 PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga proposal penelitian ini dapat penulis selesaikan. Penulisan proposal penelitian ini adalah salah satu syarat untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Institut Pertanian Bogor. Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan, dan do a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Mohammad Djemdjem Djamaludin, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, bimbingan, dan nasehat. 2. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik atas tuntunan dan bimbingan yang telah diberikan. 3. Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si dan Ir. Retnaningsih, M.Si selaku dosen penguji skripsi. 4. Alfiasari, SP, M.Si selaku dosen pemndu seminar, terima kasih atas masukannya. 5. Hamira dan Risti selaku pembahas seminar, terima kasih atas saran yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, Agustus 2015 Vivi Priliyanti

10

11 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL...vi DAFTAR LAMPIRAN...vi PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 3 KERANGKA PEMIKIRAN... 3 METODE PENELITIAN... 5 Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian... 5 Teknik Pengambilan Contoh... 5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data... 7 Pengolahan dan Analisis Data... 7 Definisi Operasional... 8 HASIL DAN PEMBAHASAN... 9 Karakteristik Sosial Demografi Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pembahasan SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP... 25

12 DAFTAR TABEL 1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas. 6 2 Jumlah contoh berdasarkan angkatan 6 3 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku perbulan Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber tambahan uang saku 10 6 Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga 11 7 Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga 11 8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai 11 9 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku Sebaran mahasiswa berdasarkan niat Sebaran mahasiswa berdasarkan penggunaan beasiswa bidikmisi Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk diktat kuliah Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk kesehatan Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pangan Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tempat tinggal Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk transportasi Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tabungan Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pakaian Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk rekreasi 20

13 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Perguruan tinggi yang mendapat beasiswa bidikmisi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima beasiswa bidikmisi bertambah menjadi di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN. Pada tahun 2012 beasiswa bidikmisi dikembangkan menjadi calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan program beasiswa bidikmisi yang dikelola oleh Kementrian Agama (Kemdikbud 2012). Pada tahun 2013 dilanjutkan dengan menerima calon mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi (Kemdikbud 2015). Pada tahun pertama peluncuran program Bidikmisi, terdapat 103 Perguruan Tinggi penyelenggara program bidikmisi yang telah melaporkan Indeks Prestasi Semester melalui sistem sebanyak 103 Perguruan Tinggi, yang terdiri dari 82 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan 21 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Perguruan Tinggi di bawah Kemendikbud terdiri dari 47 Universitas, 27 Politeknik, 7 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi. Sedangkan Perguruan Tinggi di bawah Kemenag terdiri dari 14 Universitas, 6 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi. Institut Pertanian Bogor merupakan perguruan tinggi negeri yang menerima beasiswa Bidikmisi terbesar. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2012, penerima beasiswa bidikmisi IPB berjumlah 2500 orang yang terdiri dari angkatan 47, 48, dan 49. Pemberian beasiswa kepada 2500 mahasiswa IPB tentunya memiliki harapan dapat sesuai dengan tujuan penyelenggaraan beasiswa Bidikmisi yaitu untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi (Kemdikbud 2012). Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan memiliki potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp per bulan dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola perguruan tinggi sebesar Rp per semester untuk setiap mahasiswa. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp per bulan. Bantuan biaya hidup tersebut diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa karena panitia penyelenggara baik pusat maupun perguruan tinggi tidak memberikan aturan secara detail untuk apa saja uang tersebut digunakan. Bantuan biaya hidup sebesar Rp per bulan menjadi menarik untuk dibahas karena memungkinkan setiap mahasiswa menggunakan bantuan biaya hidup tersebut untuk kebutuhan yang berbeda dengan jumlah yang berbeda pula untuk setiap kebutuhan. Perbedaan tersebut tidak menjadi masalah jika tetap sesuai dengan tujuan beasiswa Bidikmisi.

14 2 Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut tergantung pada penggunaan dana yang dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, apakah mereka menggunakan dana beasiswa sesuai tujuan atau tidak. Sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Menurut Ajzen (1991) niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Semakin kuat niat untuk terlibat dalam perilaku maka kemungkinan melakukan perilaku tersebut akan semakin kuat. Merujuk pada tujuan utama diberikannya beasiswa bidikmisi sebagai bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu, maka penting untuk melihat bagaimana dana beasiswa bidikmisi dipergunakan oleh mahasiswa dan apakah bantuan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa selama menempuh pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna melihat penggunaan dana beasiswa bidikmisi melalui pendekatan Theory of Planned Behavior. Perumusan Masalah Penggunaan dana beasiswa Bidikmisi oleh mahasiswa penting untuk diteliti untuk melihat apakah penggunaan dana tersebut sudah sesuai dengan tujuan pemberian beasiswa Bidikmisi. Selain itu, penggunaan daan beasiswa Bidikmisi ini juga penting untuk melihat apakah jumlah dana beasiswa Bidikmisi yang diberikan dapat mencukupi semua kebutuhan studi mahasiswa. Ajzen (1991) menyatakan bahwa sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor lain yaitu keyakinan perilaku, keyakinan normatif, dan keyakinan kontrol. Ajzen dan Fishbein (2005) menyatakan bahwa belief (keyakinan) dapat berubah-ubah sesuai dengan background factors (faktor latar belakang) yang dimiliki seseorang. Faktor latar belakang ini selain akan mempengaruhi keyakinan, pada akhirnya juga akan mempengaruhi niat. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan setiap mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda untuk menggunakan dan akhirnya memicu penggunaan dana yang berbeda pula. Berdasarkan pemaparan masalah yang telah dijelaskan maka pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana karakteristik mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Institut Pertanian Bogor? 2. Bagaimana sikap tehadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 3. Bagaimana norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 4. Bagaimana kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 5. Bagaimana niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 6. Bagaimana hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi? 7. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi

15 3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor menggunakan Theory of Planned Behavior. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga mahasiswa. 2. Mengidentifikasi sikap terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 3. Mengidentifikasi norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 4. Mengidentifikasi kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 5. Mengidentifikasi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 6. Menganalisis hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. 7. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pembentukan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah maupun instansi pendidikan agar dapat mengetahui niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi yang telah diberikan. Dengan adanya informasi tentang niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, pemerintah dan instansi pendidikan dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk kebijakan program beasiswa bidikmisi selanjutnya. KERANGKA PEMIKIRAN Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor dapat berbeda-beda, perbedaan perilaku penggunaan dana tersebut dapat terjadi karena mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda dalam perilaku menggunakan dana. Niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku pengunaan dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Sikap terhadap perilaku penggunaan dana beasiswa Bidikmisi terdiri dari keyakinan perilaku dan evaluasi hasil. Norma subjektif terdiri dari keyakinan normatif dan motivasi untuk mengikuti. Kontrol perilaku terdiri dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol. Selain ketiga komponen tersebut, terdapat faktor lain yang memengaruhi niat, yaitu faktor latar belakang. Faktor latar belakang terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu,

16 4 sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi jenis kelamin, uang saku, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Bagian informasi berisi pengetahuan mengenai beasiswa bidikmisi. Background factors Karakteristik sosial demografi Jenis kelamin Uang saku Pendapatan orang tua Besar keluarga Nilai Keamanan Harga diri Pemenuhan diri Pencapaian prestasi Pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi Sikap terhadap beasiswa bidikmisi Keyakinan perilaku Evaluasi hasil Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi untuk mengikuti Kontrol perilaku Keyakinan kontrol Kekuatan kontrol Niat penggunaan dana bidikmisi Penggunaan dana bidikmisi Gambar 4 Kerangka pemikiran penelitian yang dimodifikasi dari Theory of Planned Behavior (Ajzen & Fishbein 2005) METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta menggunakan metode survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di kampus IPB Dramaga. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive sampling) dengan pertimbangan bahwa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan kuota penerima beasiswa bidikmisi terbesar dari beberapa perguruan tinggi yang ada di

17 5 Indonesia dan karena pertimbangan keterjangkauan lokasi. Penelitian dilakukan dari bulan November 2013 hingga Desember Teknik Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana IPB angkatan 47, 48, 49 penerima beasiswa bidikmisi yang berjumlah 2500 orang. Contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPB yang masih aktif dari seluruh fakultas, yang terdiri dari Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Peternakan (FAPET), Fakultas Kehutanan (FAHUTAN), Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Populasi penelitian ditentukan secara purposive, mahasiswa angkatan 50 tidak dimasukkan sebagai populasi dengan pertimbangan bahwa mahasiswa angkatan 50 baru mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Dari populasi tersebut dipilih contoh untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah contoh minimal ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: Keterangan : n = Jumlah contoh yang diambil N = Jumlah populasi e = Taraf nyata Berdasarkan perhitungan jumlah minimal yang didapat, maka contoh minimal untuk penelitian adalah 154 orang. Contoh yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 160 orang. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah stratified random sampling. Proporsi contoh di tiap fakultas ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh berdasarkan persentase jumlah mahasiswa di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 1. Keterangan : % per fakultas = Persentase setiap fakultas N 1 = Jumlah mahasiswa per fakultas N 2 = Jumlah populasi

18 6 No Tabel 1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas Contoh Fakultas Jumlah Mahasiswa (N) Persentase (%) Jumlah Contoh (n) 1 Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Total Proporsi contoh dari masing-masing fakultas kemudian dibagi lagi berdasarkan proporsi berdasarkan angkatan. Jumlah contoh berdasarkan persentase angkatan di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah contoh berdasarkan angkatan setiap fakultas No Fakultas Angkatan n % n % n % 1 Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Total Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan mencakup karakteristik mahasiswa (usia, jenis kelamin, asal daerah, uang saku, mayor, IPK, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua, dan besar keluarga), nilai (nilai keamanan diri, nilai harga diri, nilai pemenuhan diri, nilai pencapaian prestasi), sikap terhadap perilaku (keyakinan perilaku, eveluasi hasil), norma subjektif (keyakinan normatif, motivasi untuk mengikuti), kontrol perilaku yang dirasakan (keyakinan kontrol, kekuatan kontrol). Data sekunder yaitu mengenai data jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi IPB angkatan 47, 48, 49.

19 7 Pengolahan dan Analisis Data Semua data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Proses pengolahan data mencakup langkah-langkah pengeditan, pengodean, penilaian, pemasukan data, dan analisis data menggunakan SPSS 16 for Windows. Data deskriptif yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Pernyataan pada variabel nilai merujuk pada Multi-item measures List of Value (MILOV) yang dikembangkan oleh Herche (1994). Sementara pernyataan pada variabel dalam TPB dikembangkan dari kuesioner yang dibuat oleh Pratiwi (2012). Terdapat empat dimensi nilai MILOV dalam penelitian ini, yakni dimensi keamanan, dimensi nilai harga diri, dimensi nilai pemenuhan diri, dan dimensi nilai pencapaian prestasi. Setiap pernyataan diberi nilai berdasarkan Skala Likert dari skor 1 sampai skor 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak setuju, skor 2 untuk pilihan tidak setuju, skor 3 untuk pilihan setuju, dan skor 4 untuk pilihan sangat setuju. Berdasarkan Theory of Planned Behavior, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dipengaruhi oleh tiga variabel utama yaitu sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan perilaku dengan skor evaluasi hasil. Norma subjektif diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan normatif dengan skor pernyataan motivasi untuk mengikuti. Begitu pun kontrol perilaku yang dirasakan yang diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan kontrol dengan skor pernyataan kekuatan kontrol. Berikut formulasi ketiga variabel tersebut dalam TPB: Formulasi model sikap terhadap asuransi jiwa Keterangan : AB b i e i n = sikap terhadap perilaku tertentu = keyakinan perilaku = evaluasi hasil = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu Formulasi model norma subjektif Keterangan: SN n = norma subjektif = keyakinan normatif = motivasi untuk mengikuti = jumlah kelompok referensi

20 8 Formulasi model kontrol perilaku yang dirasakan Keterangan : PC ci pi = kontrol perilaku yang dirasakan = keyakinan kontrol = kekuatan kontrol Setiap total skor dimensi nilai, pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan control perilaku dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian rendah, sedang, dan tinggi dinyatakan sebagai berikut: Keterangan : Pengelompokkan rentang skor adalah sebagai berikut: Rendah = NR sampai (NR+I) Sedang = (NR+I) + 1 sampai (NR+2I) Tinggi = (NR+2I) + 1 sampai NT Pernyataan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak berniat, skor 2 untuk pilihan tidak berniat, skor 3 untuk pilihan berniat, dan skor 4 untuk pilihan sangat berniat. Pengkategorian niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dilakukan dengan membagi niat menjadi dua kategori yakni tidak berniat (skor 1-2) dan berniat (skor 3-4). Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dibedakan menjadi sembilan, yaitu niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan seharihari, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian, dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi. Uji regresi logistik dilakukan untuk memprediksi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Definisi Operasional Nilai keamanan adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa aman dan terlindung dari serangan dan musibah. Nilai harga diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa bangga dan percaya terhadap dirinya. Nilai pemenuhan diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa damai dan melakukan yang terbaik. Nilai pencapaian prestasi adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam segala hal yang dilakukan.

21 9 Pengetahuan beasiswa Bidikmisi adalah pengetahuan mengenai semua informasi terkait besaiswa Bidikmisi. Sikap terhadap penggunaan dana besiswa Bidikmisi adalah kepercayaan yang dirasakan mahasiswa dalam menggunakan dana beasiswa Bidikmisi dan evaluasi yang dimiliki mahasiswa pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi. Norma subjektif adalah kepercayaan yang dimiliki mahasiswa serta adanya motivasi untuk mengikuti kelompok acuannya terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi. Kontrol perilaku adalah persepsi mengenai kemudahan atau kesulitan yang dirasakan mahasiswa untuk mengakses produk IPB. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat/bubu-buku yang menunjang perkuliahan. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menjaga kesehatannya, seperti biaya rumah sakit, kontrol ke dokter, dan membeli obat. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan makanan dan minuman. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pemenuhan kebutuhan untuk tempat tinggal, seperti uang sewa kost. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan transportasi, seperti ongkos kendaraan umum dan bensin bagi yang memiliki kendaraan pribadi. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menabung. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pembelian pakaian baru. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk hiburan, seperti bepergian ke suatu tempat, menonton film di bioskop, pergi ke karaoke. Karakteristik Sosial Demografi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Jenis Kelamin. Jumlah mahasiswa yang menjadi contoh dalam penelitian adalah 160 mahasiswa IPB penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 47, 48, dan 49. Tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa berjenis kelamin perempuan.

22 10 Tabel 3 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah n % Laki-laki 58 36,3 Perempuan ,7 Total ,0 Uang saku. Jumlah uang saku mahasiswa dalam penelitian berkisar antara Rp ,00 hingga Rp ,00. Tabel 4 memperlihatkan sebaran mahasiswa berdasarkan besarnya total uang saku per bulan yang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kurang dari sama dengan Rp ,00 dan lebih dari Rp ,00. Tabel 4 Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku per bulan Uang saku (Rp) Jumlah n % ,0 > ,0 Total ,0 Min-max Sebanyak 55 persen mahasiswa dalam penelitian memiliki uang saku tambahan selain dari beasiswa Bidikmisi setiap bulannya. Sumber uang saku tambahan tersebut digolongkan menjadi tiga kelompok (Tabel 5) yaitu bersumber dari beasiswa selain bidikmisi (1,1%), keluarga (79,6%), dan bekerja (19,3). Tabel 5 Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber uang saku tambahan per bulan Sumber uang saku Jumlah tambahan* n % Beasiswa lain 1 1,1 Keluarga 70 79,6 Bekerja 17 19,3 Total ,0 Keterangan: *) Jawaban boleh lebih dari satu Pendapatan Keluarga. Pendapatan keluarga mahasiswa berkisar antara Rp ,00 hingga Rp ,00. Rata-rata pendapatan keluarga mahasiswa adalah sebesar Rp ,50. Berdasarkan Tabel 6, mayoritas keluarga mahasiswa memiliki pendapatan keluarga kurang dari dan sama dengan Rp Selain itu juga terdapat 3 keluarga mahasiswa yang tidak memiliki pendapatan keluarga. Tabel 6 Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga Pendapatan Keluarga Jumlah n % Tidak berpenghasilan 3 1, , ,2 Total ,0 Min-max

23 11 Besar Keluarga. Penggolongan besar keluarga mahasiswa merujuk pada NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) dimana dibedakan menjadi keluarga kecil dengan jumlah anggota kurang dari sama dengan empat orang dan keluarga besar dengan anggota lebih dari empat orang. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar keluarga mahasiswa (61,3%) berada pada kategori keluarga besar. Tabel 7 Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga Besar Keluarga Jumlah n % Kecil ( 4 orang) 62 38,7 Besar (>4 orang) 98 61,3 Total ,0 Nilai Menurut Schwartz (1994), nilai berfungsi sebagai panduan prinsip dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar empat dimensi nilai berada pada kategori sedang, nilai keamanan (51,2%), nilai harga diri (47,5%), dan nilai pencapaian prestasi (53,8%). Tabel 8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai Dimensi nilai Jumlah n % Kemanan Rendah (skor < 6) 11 6,9 Sedang (skor 6) 82 51,2 Tinggi (skor > 7 ) 67 41,9 Total ,0 Harga diri Rendah (skor 6-7 ) 9 5,6 Sedang (skor 8-9) 76 47,5 Tinggi (skor 10-12) 75 46,9 Total ,0 Pemenuhan diri Rendah (skor 6-7 ) 5 3,1 Sedang (skor 8-9) 75 46,9 Tinggi (skor 10-12) 80 50,0 Total ,0 Pencapaian prestasi Rendah (skor ) 2 1,2 Sedang (skor ) 86 53,8 Tinggi (skor 17-20) 72 45,0 Total ,0 Pengetahuan tentang Bidikmisi Pengetahuan mahasiswa dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa 73,1 persen mahasiswa berada pada kategori sedang, dan hanya 6,3 persen yang berada pada kategori tinggi.

24 12 Tabel 9 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi Pengetahuan Jumlah n % Rendah (skor 3-5) 33 20,6 Sedang (skor 6-8) ,1 Tinggi (skor 9-10) 10 6,3 Total ,0 Rata-rata±SD 6,46±1,693 Sikap Terhadap Penggunaan Dana Bidikmisi Sikap terhadap pengalokasian dana bidikmisi menggambarkan keyakinan mahasiswa terhadap berbagai atribut dan manfaat dari beasiswa bidikmisi. Keyakinan perilaku dan evaluasi hasil terhadap penggunaan dana bidikmisi masing-masing terdiri dari lima pernyataan di mana pernyataan-pernyataan tersebut saling berkaitan. Data yang disajikan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang menjawab setuju pada seluruh pernyataan. Tabel 10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap terhadap penggunaan dana bidikmisi No Pernyataan STS * TS * S * SS * n % n % n % n % Keyakinan perilaku 1 Jika menggunakan dana 2 1,3 1 0, , ,0 beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan dalam menempuh pendidikan 2 Jika menggunakan dana 1 0,6 15 9, , ,9 beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan keuangan 3 Jika menggunakan dana 0 0,0 8 5, , ,1 beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka telah melaksanakan kewajiban dengan baik 4 Jika menggunakan dana 0 0,0 2 1, , ,1 beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat mempertanggungjawabkan dana tersebut 5 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan 1 0, , ,5 10 6,3 Evaluasi hasil 1 Penting untuk terhindar dari 1 0, , , ,4 kesulitan selama menempuh pendidikan 2 Penting untuk terhindar dari kesulitan keuangan 1 0,6 14 8, , ,8

25 13 Lanjutan Tabel 10 No Pernyataan STS * TS * S * SS * n % n % n % n % 3 Penting untuk melaksanakan 0 0,0 2 1, , ,5 kewajiban dengan baik 4 Penting untuk dapat 0 0,0 0 0, , ,8 mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi 5 Penting untuk dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan 0 0,0 5 3, , ,6 Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju Tabel 11 menunjukkan sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa Bidikmisi. Dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor sikap dengan kategori sedang. Hanya ada 17 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 11 Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa bidikmisi Sikap Jumlah n % Rendah (skor 22-41) 17 10,6 Sedang (skor 42-60) ,8 Tinggi (skor 61-80) 33 20,6 Total ,0 Min-max Rata-rata±SD 51,02±10,89 Norma Subjektif Norma subjektif merupakan faktor sosial yang menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan oleh mahasiswa dalam penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Norma subjektif dibentuk oleh keyakinan normatif (normative beliefs) dan motivasi untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang tentang bagaimana orang-orang yang penting disekitarnya/kelompok referensi berharap ia harus atau tidak harus melakukan sesuatu sedangkan motivasi untuk mengikuti merupakan keinginan seseorang untuk mengikuti harapan tersebut (Fishbein dan Ajzen 1975). Berdasarkan Tabel 12 mengenai keyakinan normatif, lebih dari separuh mahasiswa merasa yakin bahwa orang-orang penting di sekitarnya berpikir agar dirinya menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran pendidikan. Lebih dari delapan puluh persen mahasiswa merasa bahwa dosen adalah kelompok referensi yang memiliki harapan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi, namun sebanyak 85 persen mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat dibandingkan kelompok referensi lainnya. Norma subjektif dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah (skor 19-39), kategori sedang (skor 40-60), dan skor tinggi (61-81). Tujuh puluh lima persen norma subjektif yang dimiliki oleh mahasiswa berada pada kategori sedang.

26 14 Tabel 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif No Inti Pernyataan STS * TS * S * SS * n % n % n % n % Keyakinan normatif 1 Dosen menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 0 0,0 11 6, , ,9 2 Teman kuliah menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 1 0, , ,5 13 8,1 3 Orang tua menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 1 0,6 3 1, , ,8 4 Sahabat menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 1 0,6 12 7, , ,4 5 Teman paguyuban bidikmisi menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk 2 1,3 11 6, , ,3 kelancaran biaya pendidikan Motivasi untuk mengikuti 1 Kemungkinan besar mengikuti pendapat dosen untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 0 0, , ,6 20 3,0 2 Kemungkinan besar mengikuti pendapat teman kuliah untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 2 1, , ,3 15 2,9 3 Kemungkinan besar mengikuti pendapat orang tua untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 0 0,0 4 2, ,8 54 3,3 4 Kemungkinan besar mengikuti pendapat sahabat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 0 0,0 10 6, ,0 14 3,0 5 Kemungkinan besar mengikuti pendapat teman paguyuban bidikmisi untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 3 1, , , ,0 Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju

27 15 Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor norma subjektif dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 13 Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif terhadap beasiswa bidikmisi Sikap Jumlah n % Rendah (skor 19-39) 24 15,0 Sedang (skor 40-60) ,0 Tinggi (skor 61-80) 16 10,0 Total ,0 Min-max Rata-rata±SD 47,71±10,58 Kontrol Perilaku Kontrol perilaku yang dirasakan dibangun dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol yang dimiliki individu. Berdasarkan data yang dilihat dari Tabel 14 mengenai keyakinan kontrol, sebagian besar mahasiswa sudah memahami kebutuhan dan perencanaan keuangannya. Lebih dari tujuh puluh persen kontrol perilaku yang dirasakan oleh mahasiswa berada pada kategori sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku No Pernyataan STS * TS * S * SS * n % n % n % n % Keyakinan kontrol 1 Sudah memahami kebutuhan 0 0, , ,9 13 8,1 2 Sudah memikirkan perencanaan 0 0, , , ,4 keuangan 3 Sudah memahami perencanaan 0 0, , , ,6 keuangan 4 Sudah membuat perencanaan keuangan 0 0, , , ,6 Kekuatan kontrol 1 Yakin dapat menggunakan dana 1 0,6 6 3, , ,8 beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami kebutuhan 2 Yakin dapat menggunakan dana 1 0,6 14 8, , ,1 beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memikirkan perencanaan keuangan 3 Yakin dapat menggunakan dana 1 0,6 7 4, , ,1 beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami perencanaan keuangan 4 Yakin dapat menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah membuat perencanaan keuangan 1 0, , , ,8 Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju

28 16 Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor control perilaku dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap beasiswa bidikmisi Sikap Jumlah n % Rendah (skor 11-29) 24 15,0 Sedang (skor 30-48) ,1 Tinggi (skor 49-64) 19 11,9 Total ,0 Min-max Rata-rata±SD 36,64±8,99 Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi merupakan kemungkinan mahasiswa untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk berbagai kebutuhannya. Niat tersebut menggambarkan alokasi penggunaan dana mahasiswa. Niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi dalam penelitian dikategorikan menjadi delapan bagian yang masing-masing menggambarkan alokasi dana terbesar yang akan dikeluarkan mahasiswa. Pilihan pengalokasian dana tersebut diantaranya untuk kebutuhan diktat kuliah, kesehatan, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa berniat mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Tabel 16 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi Kebutuhan Berniat Tidak Berniat Mahasiswa n % n % Diktat kuliah , ,3 Kesehatan 85 53, ,9 Pangan , ,1 Tempat tinggal 44 27, ,5 Transportasi 22 13, ,3 Tabungan 75 46, ,1 Pakaian 5 3, ,9 Rekreasi 33 20, ,4 Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Penggunaan dana beasiswa Bidikmisi dalam penelitian ini dikategorikan menjadi sepuluh bagian yang masing-masing menggambarkan pengeluaran dikeluarkan mahasiswa. Pilihan penggunaan dana tersebut di antaranya untuk diktat kuliah, kesehatan, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi. Berdasarkan Tabel 17, sebagian besar mahasiswa setuju telah

29 17 menggunakan dana beasiswa Bidikmisi lebih besar untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, dan pangan. Tabel 17 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban penggunaan dana beasiswa bidikmisi Kebutuhan Berniat Tidak Berniat Mahasiswa n % n % Diktat kuliah , ,2 Kesehatan 74 46, ,2 Pangan , ,0 Tempat tinggal 44 27, ,5 Transportasi 21 13, ,9 Tabungan 60 37, ,5 Pakaian 8 5, ,0 Rekreasi 43 26, ,1 Hubungan Sikap terhadap Beasiswa Bidikmisi, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Menggunakan Beasiswa Bidikmisi Hasil uji korelasi antara sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi ditunjukkan pada Tabel 18 dan Tabel 19. Tabel 18 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi Koefisien Korelasi Pearson Variabel Niat untuk Diktat Kuliah Niat untuk Kesehatan Niat untuk Pangan Niat untuk Tempat tinggal Sikap 0,276 ** 0,082 0,077 0,016 Norma Subjektif 0,339 ** 0,072 0,081-0,041 Kontrol Perilaku 0,300 ** 0,136 0,162 * 0,103 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada P<0,01 Pada tabel 18 dan 19 dapat dilihat bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran pendidikan dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan posiif dengan koefisien korelasi sebesar 0,162 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan. Tabel 19 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi Koefisien Korelasi Pearson Variabel Niat untuk Transportasi Niat untuk Tabungan Niat untuk Pakaian Niat untuk Rekreasi Sikap -0,061 0,167 * -0,145 0,111 Norma Subjektif 0,051 0,124-0,173 * 0,121 Kontrol Perilaku 0,062 0,207 ** -0,067 0,128 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada P<0,01

30 18 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Tabel 20 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Menurut Ajzen (1991) Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi usia, jenis kelamin, dan lain-lain. bagian informasi terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan lainnya. Tabel 20 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,070 0,379 1,072 2 Norma subjektif 0,122 0,087 1,129 3 Kontrol perilaku 0,012 0,896 1,012 4 Nilai keamanan -0,027 0,921 0,973 5 Nilai harga diri 0,219 0,138 1,245 6 Nilai pemenuhan diri -0,014 0,944 0,987 7 Nilai pencapaian prestasi 0,031 0,822 1,032 8 Pengetahuan 0,181 0,092 1,199 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01 Niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan hanya dipengaruhi oleh nilai keamanan (Tabel 21). Nilai keamanan memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan. Artinya, semakin tinggi nilai keamanan mahasiswa maka semakin besar pula niat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan. Tabel 21 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,028 0,696 1,028 2 Norma subjektif -0,028 0,647 0,972 3 Kontrol perilaku -0,026 0,746 0,974 4 Nilai keamanan 0,761 0,004 2,140 5 Nilai harga diri -0,004 0,947 0,996 6 Nilai pemenuhan diri 0,012 0,945 1,012 7 Nilai pencapaian prestasi 0,018 0,888 1,018 8 Pengetahuan 0,286 0,007 1,331 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

31 19 Pada Tabel 22 diketahui bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk pangan. Tabel 22 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap -0,131 0,093 0,878 2 Norma subjektif 0,010 0,887 1,010 3 Kontrol perilaku 0,099 0,289 1,104 4 Nilai keamanan 0,049 0,861 1,051 5 Nilai harga diri 0,216 0,161 1,241 6 Nilai pemenuhan diri 0,368 0,052 1,445 7 Nilai pencapaian prestasi 0,014 0,920 1,014 8 Pengetahuan -0,200 0,074 0,818 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01 Pada Tabel 23 diketahui bahwa tidak ada variable yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk tempat tinggal. Tabel 23 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,001 0,991 1,001 2 Norma subjektif -0,090 0,188 0,914 3 Kontrol perilaku 0,069 0,420 1,071 4 Nilai keamanan 0,406 0,136 1,501 5 Nilai harga diri -0,078 0,615 0,925 6 Nilai pemenuhan diri 0,062 0,739 1,064 7 Nilai pencapaian prestasi 0,103 0,446 1,108 8 Pengetahuan 0,145 0,196 1,156 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01 Tabel 24 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tabel 24 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap -0,102 0,335 0,903 2 Norma subjektif 0,115 0,189 1,121 3 Kontrol perilaku 0,027 0,807 1,027 4 Nilai keamanan -0,029 0,930 0,971 5 Nilai harga diri 0,043 0,820 1,043 6 Nilai pemenuhan diri -0,031 0,899 0,970 7 Nilai pencapaian prestasi 0,075 0,665 1,078 8 Pengetahuan -0,046 0,747 0,955 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

32 20 Tabel 25 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tabel 25 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,062 0,368 1,064 2 Norma subjektif 0,011 0,851 1,011 3 Kontrol perilaku 0,110 0,169 1,117 4 Nilai keamanan 0,169 0,489 1,184 5 Nilai harga diri -0,061 0,655 0,940 6 Nilai pemenuhan diri 0,209 0,228 1,232 7 Nilai pencapaian prestasi -0,093 0,461 0,911 8 Pengetahuan -0,131 0,185 0,877 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01 Tabel 26 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Tabel 26 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,298 0,118 1,347 2 Norma subjektif -0,092 0,619 0,912 3 Kontrol perilaku -0,570 0,054 0,565 4 Nilai keamanan 0,495 0,559 1,640 5 Nilai harga diri 0,250 0,550 1,285 6 Nilai pemenuhan diri 0,596 0,311 1,816 7 Nilai pencapaian prestasi 0,071 0,835 1,073 8 Pengetahuan -0,132 0,681 0,876 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01 Tabel 27 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi. Tabel 27 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 1 Sikap 0,037 0,685 1,038 2 Norma subjektif -0,042 0,590 0,959 3 Kontrol perilaku 0,140 0,194 1,150 4 Nilai keamanan -0,114 0,710 0,892 5 Nilai harga diri 0,015 0,923 1,015 6 Nilai pemenuhan diri 0,535 0,011 1,078 7 Nilai pencapaian prestasi -0,179 0,251 0,836 8 Pengetahuan -0,083 0,497 0,920 Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

33 21 Pembahasan Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Cheng 2011). Ketiga komponen penentu langsung niat itu pun dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu karakteristik sosial demografi, karakteristik individu, dan informasi yang dimiliki. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) faktor lingkungan memiliki pengaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis, jumlah, kualitas informasi, dan pengalaman yang tersedia. Proses keputusan seseorang dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi (Lee at all 2009). Nilai merupakan bagian dari karakteristik individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi terbanyak pada kategori tinggi sedangkan nilai keamanan muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi paling rendah untuk kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gurey-Atay et al. (2010) di Amerika yang menunjukkan bahwa nilai sosial telah mengalami banyak pergeseran sejak tahun Saat ini harga diri menjadi nilai sosial yang paling dianggap penting oleh orang Amerika sedangkan nilai keamanan muncul sebagai nilai yang paling kurang dipentingkan. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi pula pada kondisi sosial di Indonesia. Sikap terhadap penggunaan beasiswa Bidikmisi berada pada kategori sedang. Dari hasil jawaban mahasiswa, sebagian besar mahasiswa setuju bahwa jika mereka menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kelancaran pendidikan maka akan terhindar dari kesulitan dalam menempuh pendidikan, akan terhindar dari kesulitan keuangan, akan melaksanakan kewajiban dengan baik, akan dapat mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi, akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan. Hal tersebut memperlihatkan kuatnya keyakinan perilaku yang dimiliki oleh mahasiswa. Keyakinan perilaku merupakan keyakinan yang terkait dengan atribut objek atau keyakinan yang terkait dengan akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan (Fishbein & Ajzen 1975). Sikap yang dipegang dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila keyakinan rendah, konsumen mungkin merasa tidak nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada (Siragusa & Dixon 2009). Salah satu komponen Theory of Planned Behavior yaitu norma subjektif memperlihatkan hasil bahwa lebih dari 80 persen mahasiswa merasa bahwa dosen adalah kelompok referensi yang memiliki harapan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi, namun sebanyak 85 persen mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat dibandingkan kelompok referensi lainnya. Menurut Ajzen (1985), pada umumnya seseorang yang memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting di sekitarnya berpikir bahwa ia harus melakukan suatu perilaku maka ia akan merasakan tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut, sebaliknya jika ia memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting disekitarnya berpikir ia tidak boleh melakukan suatu perilaku maka ia akan menghindari perilaku tersebut. Semakin erat hubungan psikologis antara

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya teknologi berdampak pada peningkatan penggunaan alat komunikasi. Masyarakat cenderung

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR ELIS TRISNAWATI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2014, p : 58-66 Vol. 7, No. 1 ISSN : 1907-6037 ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Novie Astri Pratiwi 1, Hartoyo 1*) 1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat konsumen akan semakin terbuka dalam menerima segala informasi. Dalam proses memperoleh informasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KELOMPOK ACUAN TERHADAP PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR LIA FAHLITA

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KELOMPOK ACUAN TERHADAP PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR LIA FAHLITA PENGARUH GAYA HIDUP DAN KELOMPOK ACUAN TERHADAP PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR LIA FAHLITA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian payung dengan penelitian utama mengenai Pakaian Batik bersama-sama dengan dua penelitian lainnya yang berjudul Kepribadian, Konsep Diri, dan Gaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan turut berimplikasi pada naiknya permintaan akan produk-produk yang dinilai memiliki gizi tinggi,salah

Lebih terperinci

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan: = jumlah contoh yang diambil = jumlah populasi e = taraf nyata 0,053

METODE PENELITIAN. Keterangan: = jumlah contoh yang diambil = jumlah populasi e = taraf nyata 0,053 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian payung (bersama) tentang Pakaian Batik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena data

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen 55 PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil contoh mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) pada contoh yang hanya mengikuti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kontribusi determinandeterminan intention terhadap intention untuk melakukan premarital check up pada pasangan dewasa awal yang sedang memersiapkan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat intention dalam pengelolaan diet pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Ginjal X Medan dan juga kontribusi dari determinan-determinan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : intensi berwirausaha. Fak. Psikologi - Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata kunci : intensi berwirausaha. Fak. Psikologi - Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensi berwirausaha pada pedagang kaki lima di wilayah Bandung Utara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan X Bandung. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A54104039 PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi ketiga determinan Intention dan besarnya kontribusi setiap determinan Intention untuk melakukan pelanggaran peraturan lalu lintas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan global memaksa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk bersaing dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi lain di dunia. Perguruan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERANAN AYAH TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF YULIA NOVIKA JUHERMAN

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERANAN AYAH TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF YULIA NOVIKA JUHERMAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERANAN AYAH TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF YULIA NOVIKA JUHERMAN PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG Muhammad Saifuddin Gehapasa *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT X Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode sekolah dimulai saat anak berusia kurang lebih 6 tahun. Periode tersebut meliputi periode pra-remaja atau pra-pubertas. Periode ini berakhir saat anak berusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab 4, disertai dengan hubungannya dengan teori penunjang, data-data empiris, hipotesis penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975) 9 TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku yang telah Direncanakan (Theory of Planned Behavior) Para teoritikus sikap memiliki pandangan bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek sudah dapat dijadikan prediktor

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerimaan nasabah dalam hal niat menabung mereka pada produk

Lebih terperinci

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA OLEH : SHEILA SEMIARDI 3103010127 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Rizka Fitriana Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK

Rizka Fitriana Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Studi Deskriptif mengenai Intensi Mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang Tinggal di Wilayah Sarbagita dalam Penggunaan Bus Trans Sarbagita ke Tempat Kuliah Rizka Fitriana Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut : BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 orang pemilih pemula dalam pemilu presiden 2014. Berikut akan dijelaskan perihal profil

Lebih terperinci

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA PENDUGAAN RATA-RATA UANG SAKU PER BULAN MAHASISWA IPB

LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA PENDUGAAN RATA-RATA UANG SAKU PER BULAN MAHASISWA IPB LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA PENDUGAAN RATA-RATA UANG SAKU PER BULAN MAHASISWA IPB Oleh : Mala Septiani G14104006 Agustina Dwi W G14104007 Emiria Yulianti G14104017 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ),

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ), 57 BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 4.1 Profil Kampus Institut Pertanian Bogor 4.1.1 Sejarah Singkat IPB Estafet sejarah perkembangan Institut Pertanian Bogor dimulai dari tahapan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:69) dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu: jenis penelitian berkaitan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan intention dalam melakukan diet pada penderita hiperkolesterolemia di Laboratorium Klinik X Bandung dan juga kontribusi dari determinan-determinan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN PADA MAHASISWA GIZI INSTITUT PERTANIAN BOGOR PUTRI SWASTANTI PANE

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN PADA MAHASISWA GIZI INSTITUT PERTANIAN BOGOR PUTRI SWASTANTI PANE ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN PADA MAHASISWA GIZI INSTITUT PERTANIAN BOGOR PUTRI SWASTANTI PANE DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA AKTIVITAS, TINGKAT KELELAHAN DAN STATUS ANEMIA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA WIWIK WIDAYATI

ANALISIS POLA AKTIVITAS, TINGKAT KELELAHAN DAN STATUS ANEMIA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA WIWIK WIDAYATI ANALISIS POLA AKTIVITAS, TINGKAT KELELAHAN DAN STATUS ANEMIA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA WIWIK WIDAYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG RANI MAULANASARI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AYULIA KARISMA PUTRI

ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AYULIA KARISMA PUTRI ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AYULIA KARISMA PUTRI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR Khairil Hamdi 1122003025 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci