5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sudirman Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab 4, disertai dengan hubungannya dengan teori penunjang, data-data empiris, hipotesis penelitian dan kondisi masyarakat pedesaan yang menjadi objek penelitian Analisis Faktor dan Reliabilitas Data mentah yang telah ditransformasikan menjadi data berskala inetrval kemudian dioperasionalisasikan dengan menggunakan analisis faktor untuk mengetahui variabel apa saja yang mengelompok dan dapat mewaili setiap beliefs dalam attitude towards behavior, subjective norm dan perceived behavior control. Hal ini dilakukan sebagai tahapan untuk dapat memecahkan masalah pertama dalam penelitian. Hasil yang didapatkan dari analisis faktor kemudian dianalisis reliabilitasnya untuk mengetahui keterhandalan pernyataan yang sudah diekstraksi oleh faktor. Tabel 5.1 memperlihatkan rekapitulasi hasil analisis faktor dan reliability yang telah dilakukan sebelumnya pada bab pengolahan data. Pada behavioral beliefs, terdapat tiga pernyataan dengan cronbach alpha 0,78, menandakan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini memiliki keterandalan tinggi untuk mengukur behavioral beliefs. Salah satu item pertanyaan yang tersisih adalah pertanyaan AB4 yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat pedesaan bahwa memiliki telepon akan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Butir pertanyaan ini tersisih karena memiliki factor loading yang rendah, yang berarti memiliki korelasi yang rendah dengan faktornya. Tersisihnya pernyataan ini menggambarkan bahwa bagi masyarakat pedesaan, pendapat tentang pentingnya memiliki telepon agar lebih percaya diri belum mewakili keyakinan mereka terhadap salah satu manfaat telepon. Keyakinan tentang hal-hal sepeti kemampuan telepon untuk mempermudah komunikasi (menghubungi), menghemat waktu dan 108
2 menghemat biaya lebih dapat mewakili behavioral beliefs mereka untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Awal Setelah Analisis Faktor Reliability Faktor Kode Behavioral Beliefs AB1, AB2, AB3, AB4 1 AB1, AB2, AB3 0,780 Normative Beliefs Control Beliefs Attitude Towards Behavior Subjective Norm Perceived Behavior Control SN1, SN2, SN3, SN4 PBC1, PBC2, PBC3, PBC4, PBC5, PBC6 ABD1, ABD2, ABD3 SND1, SND2, SND3, SND4 PBDC1, PDBC2, PDBC3 2 SNF1, SNF2 0,821 1 PBC1, PBC2, PBC3, PBC4, PBC5, PBC6 1 ABD2, ABD3 2 1 SNDF1, SNDF2 PBDC1, PDBC2, PDBC3 Intention I1, I2, I3 1 I1, I2, I3 0,840 0,590 0,580 Untuk normative beliefs, analisis faktor mnegelompokkan empat pernyataan ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pertama (SNF1) berisi keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli kartu telepon dan keyakinan pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon. Dua pernyataan ini memiliki kesamaan pada hal pendapat teman, sehingga faktor yang terbentuk dinyatakan sebagai keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon dan kartunya. Sementara kelompok kedua (SNF2) berisi tentang keyakinan mengenai pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon dan keyakinan menegnai pengaruh pendapat keluarga dalam membeli kartu telepon. Dua pernyataan pada kelompok kedua juga memiliki persamaan dalam hal pengaruh pendapat keluarga, sehingga faktor yang terbentuk dinyatakan sebagai keyakinan mengenai pengaruh pendapat 109
3 keluarga dalam membeli telepon dan kartunya. Seluruh pernyataan juga memiliki loading yang tinggi pada kelompoknya sehingga dapat dinyatakan bahwa masingmasing pernyataan berkorealasi kuat dengan kelompoknya. Empat pernyataan ini memiliki reliability yang tinggi untuk mengukur normative beliefs karena memiliki nilai Cronbach s alpha 0,821. Pada enam pertanyaan yang mewakili control beliefs, tidak ada satu pertanyaanpun yang tersisihkan dalam analisis faktor. Seluruh pertanyaan memiliki korelasi yang baik terhadap kelompoknya, dengan nilai loading terkecil 0,686. Keenam pernyataan mewakili keyakinan mengenai masih mahalnya harga, jauhnya jarak untuk membeli dan masih minimnya informasi mengenai telepon dan kartunya. Keenam pernyataan memiliki keterandalan tinggi untuk mengukur control beliefs dengan Cronbach s alpha 0,840. Pada variabel attitude towards behavior, terdapat satu pernyataan yang disisihkan karena memiliki faktor loading yang rendah, sehingga dapat dinyatakan bahwa pernyataan ini berkorelasi rendah dengan kelompoknya. Pernyataan yang disisihkan adalah pernyataan yang berhubungan dengan keyakinan masyarakat pedesaan bahwa telepon memberikan keuntungan. Dari hasil pengamatan peneliti ketika melakukan pengambilan data, banyak dari responden memang secara lisan menyatakan bahwa meskipun telepon memberikan manfaat yang besar untuk berkomunikasi, namun telepon juga bisa sangat merugikan jika yang bersangkutan tidak mampu menahan diri untuk menggunakannya sehingga menjadi beban penegluaran tambahan yang harus dikeluarkan. Karena hanya terdapat dua pernyataan yang mewakili pertanyaan, peneliti tidak melakukan analisa reliability, karena kelompok ini hanya terdiri dari dua pernyataan. Hal serupa juga ditemukan dalam penelitian McCarthy et.al (2003) yang tidak melakukan analisis reliability untuk variabel yang hanya terdiri dari dua pernyataan. 110
4 Analisis faktor pada variabel subjective norm juga mengelompokkan pernyataan menjadi dua kelompok atau faktor. Kelompok pertama diberikan kode SNDF1 yang terdiri dari dua pernyataan, masing masing adalah pernyataan mengenai pentingnya ijin dari orang-orang yang berarti bagi masyarakat pedesaan ketika mereka akan membeli telepon, kartu dan pulsanya. Sementara pada faktor yang kedua dengan kode SNDF2 terdapat pernyataan mengenai keinginan dan tuntutan dari orang-orang yang penting untuk mereka bahwa mereka perlu memiliki dan menggunakan teknologi telepon. Meskipun memiliki loading yang tinggi pada setiap kelompoknya, dan dapat menjelaskan 79,935% variansi, namun pada tes reliability pernyataan-pernyataan ini hanya memiliki keandalan yang sedang dengan Cronbah s alpha 0,590. Tes reliability yang menunjukkan tingkat keterandalan yang sedang juga terjadi pada pernyataan-pernyataan yang mewakili perceived behavioral control karena Croanbach s alpha-nya hanya pada tingkat 0,580. Meskipun demikian, tidak ada satupun pernyataan yang tersisih pada proses analisis faktor dengan total variansi yang berhasil dijelaskan sebanyak 54,774%. Pernyataan pada kelompok ini menunjukkan setinggi apakah kepercayaan diri masyarakat pedesaan untuk dapat memiliki dan menggunakan teknologi telepon dikemudian hari. Sementara itu pada variabel intention, keterandalan alat ukurnya masih lebih baik daripada variabel perceived behavior control karena nilai Cronbach s alphanya mencapai 0,629. Tidak ada satupun pernyataan yang tersisih pada saat dilakukan analisis faktor sehingga konstruk dari variabel ini masih terdiri dari pernyataan yang berhubungan dengan pertanyaan langsung tentang niat, usaha dan komitmen masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi. 111
5 5.2. Analisis Variabel yang Mempengaruhi Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control Analisis yang akan dilakukan berikut ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan enelitian yang pertana, yaitu untuk mengetahui variabel apa saja yang dapat mempengaruhi subjective norm dan perceived behavioral control masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Variabel-variabel tersebut telah berusaha untuk dirumuskan pada penelitian pendahuluan, kemudian dijadikan kuesioner yang diharapkan mampu menampung pendapat masyarakat pedesaan. Hasil dari proses tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis faktor untuk mengetahui variabel apa saja yang dapat mempengaruhi, dan pada bagian ini akan diuraikan variabel mana saja yang berpengaruh terhadap attitude, subjective norm dan perceived behavioral control masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon Analisis Variabel yang Mempengaruhi Attitude Towards Behavior Dari analisis regresi yang telah dilakukan, keyakinan tentang telepon memudahkan untuk menghubungi seseorang (AB1), keyakinan tentang manfaat telepon untuk menghemat waktu (AB2) dan keyakinan tentang manfaat telepon untuk menghemat biaya (AB2) terbukti signifikan (F Change = 0,000) dapat menjelaskan 12,3% variansi sikap masyarakat pedesaan terhadap kepemilikan dan penggunaan teknologi telekomunikasi telepon, sementara 87,7% lainnya disebabkan oleh hal lain. Signifikansi model dapat dilihat dari nilai F Change yang lebih kecil dari 0,05 dan besarnya kemampuan untuk menjelaskan variansi sikap dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,123. Dari ketiga variabel prediktor, hanya variabel AB1 yang berpengaruh negatif ( β = -0,025), sementara dua variabel lainnya berpengaruh positif dan dari ketiga variabel tersebut, hanya variabel AB2 yang memiliki pangaruh yang signifikan terhadap perubahan sikap masyarakat terhadap 112
6 kepemilikan danpenggunaan teknologi telepon dengan nilai partial sig. 0,012 (<0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa variansi keyakinan masyarakat pedesaan tentang manfaat telepon untuk menghemat waktu yang dibutuhkan untuk menhubungi seseorang adalah prediktor yang paling berpengaruh terhadap sikap mereka terhadap teknologi telekomunikasi telepon. Analisis regresi mensyaratkan tidak terjadinya multikolinearitas, karena hal ini dapat mengaburkan hubungan yang dianalisis dalam regresi berganda. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinearitas pada variabel-variabel di dalam model, maka digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi pada menu pengolahan dalam SPSS 15. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada variabel dalam model yang memiliki nilai VIF > 5, sementara hanya satu variabel yaitu AB2 yang memiliki nilai toleransi lebih besar dari 0,2 (tolerance = 0,215). Hal ini berarti model masih dikatakan cukup baik dan tidak memiliki multikolinearitas yang tinggi Analisis Variabel yang Mempengaruhi Subjective Norm Hasil analisis regresi berganda pernyataan pada dua faktor normative beliefs memperlihatkan bahwa baik keyakinan tentang pengaruh pendapat teman (SNF1) maupun keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga (SNF2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap norma subjektif seseorang atas kepemilikan dan penggunaan teknologi telekomunikasi telepon. Masing-masing SNF1 dan SNF2 memiliki β sebesar 0,214 dan 0,207. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari faktor ini yang berpengaruh negatif terhadap pembentukan subjective norm masyarakat pedesaan untuk membeli dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. 113
7 Pada model ini, variansi pendapat teman (SNF1) dan keluarga (SNF2) secara signifikan (F change < 0,05) dapat menjelaskan 11,5% variansi Subjective Norm masyarakat pedesaan dalam hal kepemilikan dan penggunaan teknologi telepon. Dengan demikian maka masih terdapat 89,5% variansi lain yang dapat menentukan subjective norm masyarakat pedesaan dalam memiliki dan menggunakan teknologi telepon. Variabel SNF1 dan SNF2 pada model hubungan ini memiliki VIF dan tolerance yang rendah, hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model hubungan antara SNF1, SNF2 dengan SN Analisis Variabel yang Mempengaruhi Perceived Behavior Control Berbeda dengan dua model yang dibahas sebelumnya, yaitu model mengenai hubungan yang behavioral beliefs dengan attitude serta hubungan antara normative beliefs dan subjective norm, model hubungan control beliefs dengan perceived behavioral control yang dianalisis dengan menggunakan regresi berganda tidak menunjukan model yang signifikan. Kemampuan model ini untuk menjelaskan variansi perceived behavior control bahkan tidak mencapai 1% (addjusted R square = 0,009). Padahal seluruh proses analisis yang dilakukan pada hubungan ini sama persis dengan dua model lain yang memperlihatkan kemampuan yang signifikan. Analisis reliabilitas yang telah dlakukan sebelumnya juga menunjukan angka yang cukup tinggi (Cronbach s alpha 0,840). Gejala tidak signifikannya model ini untuk menjelaskan subjective norm dapat diidentifikasi pada korelasi pearson yang menunjukkan tingkat korelasi yang rendah antara 6 variabel independen dengan perceived behavior control. Jika dilihat satu persatu, dari keenam variabel prediktor, hanya variansi keyakinan mengenai jauhnya tempat membeli kartu dan pulsa telepon (PBC4) yang signifikan berpengaruh ( β = 0, 233) pada perceived behavior control. Keyakinan ini melemahkan kepercayaan diri masyarakat desa untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. 114
8 5.3. Analisis Pengaruh Variabel Attitude Toward Behavior, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control terhadap Intention Pada bagian ini, analisis yang dilakukan oleh peneliti diuraikan sehubungan dengan usaha peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian yang kedua, yaitu mengetahui pengaruh variabel attitude, subjective norm dan perceived behavioral control masyarakat pedesaan terhadap intensi mereka untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Bagian ini merupakan model asal TPB yang dikembangkan oleh Ajzen pada Dari hasil analisis faktor teridentifikasi bahwa dalam pengukuran terhadap variabel subjective norm terdapat dua faktor yang dapat mengukur (SNDF1 dan SNDF2), sementara pada variabel attitude toward behavior dan perceived behavior control hanya terdapat satu faktor. Nilai attitude towards behavior (AB) merupakan ratarata dari variansi jawaban ABD2 dan ABD3, dan nilai perceived behavior control (PBC) merupakan rata-rata dari variansi jawaban PBCD1, PBCD2 dan PBCD3. Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa variansi variabel independen pada model ini secara signifikan mampu menjelaskan 16% variansi niat masyarakat untuk membeli dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Setiap variabel independennya juga memiliki pengaruh yang positif terhadap pembentukan intensi, AB memiliki β 0,217, SNDF1 memiliki β 0,107, SNDF2 memiliki β 140 dan PBC memiliki β 209. Dari nilai β yang dimiliki variabel prediktor, variabel sikap memilliki pengaruh yang paling besar dan signifikan terhadap niat masyarakat pedesaan untuk membeli dan memiliki teknologi telepon. Dari test multikolinearitas, terlihat bahwa tidak satupun dari variabel ini yang memiliki tingkat VIF yang lebih besar dari 5, dan hanya dua variabel yang memiliki sedikit kelebihan tingkat toleransi, yaitu 0, o95 pada variabel AB dan 0,017 pada variabel PBC. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model ini 115
9 memiliki multikolinearitas yang rendah. Hal ini juga dapat terlihat dari nilai korelasi antar variabel prediktor yang tidak satupun mencapai korelasi pearson 0,3. Dari uraian di atas, maka terdapat dua hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima. Yang pertama adalah hipotesis H1 yang menyatakan bahwa sikap masyarakat pedesaan terhadap telepon berpengaruh positif terhadap intensi mereka untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Dan yang kedua adalah hipotesis H3.1 yang menyatakan bahwa Peceived behavior control masyarakat pedesaan terhadap telepon berpengaruh positif terhadap intensi mereka untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Sementara hipotesis penelitian H2 yang menyatakan bahwa norma subjektif masyarakat pedesaan terhadap telepon berpengaruh positif terhadap intensi mereka untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini sehingga hipotesis tersebut ditolak. Meskipun kedua dimensi yang mengukur subjective norm berpengaruh positif terhadap variansi intensi masyarakat untuk memiliki dan menggunakan teknologi telepon, namun pengaruh tersebut tidak terbukti signifikan (>0,05) Analisis Pengaruh Moderasi Perceived Behavior Control terhadap Hubungan Atitude Toward Behavior dan Subjective Norm terhadap Intention Pada beberapa penelitian lain yang menggunakan TPB ditemukan bahwa variabel PBC tidak berpengaruh signifikan terhadap niat (Nasco et.al, 2007; Riemenschneider et.al, 2003). Telah banyak peneliti melakukan penelitian yang berhubungan dengan niat dalam berbagai kajian dan bahasan mengenai perilaku. Berbagai variasi hubungan ditemukan dan Celuch et. al (2007) pada penelitiannya menyarankan bagi penelitian lanjutan untuk meneliti kemungkinan variabelvariabel dalam TPB memiliki kemampuan untuk memoderasi hubungan antara variabel-variabel tersebut terhadap intention. Berangkat dari hal tersebut, maka 116
10 salah satu yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah apakah variabel TPB yang pada penelitian-penelitian mengenai teknologi sebelumnya tidak terbukti signifikan dapat menjadi variabel moderator yang mempengaruhi hubungan antara variabel attitude dengan intention dan variabel subjective norm dan intention. Dari analisis regresi yang dilakukan untuk menjelaskan pengaruh moderator didapatkan bahwa masuknya variabel moderator PBC, tidak memberikan pengaruh yang signifikan (Sig. F change > 0,05), meskipun kemampuan variansi variabel prediktor untuk menjelaskan intensi meningkat menjadi 18,6% dari asalnya semula hanya 12,5% ketika variabel PBC tidak dimasukkan sebagai variabel moderator. Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis H3.2 yang menyatakan bahwa PBC masyarakat pedesaan terhadap kepemilikan dan penggunaan telepon mempengaruhi hubungan antara sikap dan intensi serta hubungan antara norma subjektif dan intensi masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon tidak dapat dibuktikan sehingga hipotesis ditolak Analisis Model Theory of Planned Behavior Ajzen dan Fishbein Hasil analisis dengan menggunakan regresi berganda dapat menerangkan bahwa variansi model TPB, yang merupakan penyempurnaan dari model TRA dapat menjelaskan 16% variansi intensi masyarakat pedesaan untuk membeli dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon, sementara 84% lainnya disebabkan oleh hal lainnya. Meskipun signifikan, variansi intensi yang belum dapat dijelaskan pada kasus ini masih besar. Apalagi dalam model turunannya terdapat beberapa variabel beliefs yang tidak berpengaruh signifikan dalam menjelaskan variabel latentnya (gambar 5.1). Hal ini dimunkinkan salah satunya karena TPB berasal dari pengembangan model TRA yang termasuk ke dalam golongan multiatribut, sehingga model ini dimungkinkan memiliki masalah pada 117
11 situasi dimana dimensi yang diolah mempergunakan data yang diskrit (Lustz dan Bettman dalam Koncara, 2004). Gambar 5.1.Gambaran Hasil Regresi Berganda Keseluruhan β = 0,278 β = 0,217 β = 0,214 β = 0,207 β = 1,670 β = 0,233 β = 0,209 β Jika pada beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi (Nasco et.al, 2007; Riemenschneider et.al, 2003) ditemukan bahwa PBC tidak signifikan mempengaruhi intention, maka dalam kasus intensi masyarakat pedesaan terhadap pembelian dan penggunaan teknologi telekomunikasi pedesaan, dimensi SN lah yang tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap intensi. Dalam study kasus ini juga terbukti bahwa saran dari Celuch (2007) agar penelitian selanjutnya dapat menggali hubungan moderator antar variabel tidak dapat 118
12 dibuktikan, sehingga hiotesis yang diajukan ditolak. Gambar 5.1 memperlihatkan hasil analisis regresi berganda dalam setiap hubungan yang terdapat dalam model penelitian. 119
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dipaparkan proses pengumpulan data, termasuk lokasi pedesaan tempat sampel penelitian diambil dan proses pengolahan data. Hasil pengolahan data akan
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,
Lebih terperinci6. KESIMPULAN DAN SARAN
6. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa setiap hasil analisis yang disimpulkan oleh peneliti berada pada asumsi
Lebih terperinci4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :
BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 orang pemilih pemula dalam pemilu presiden 2014. Berikut akan dijelaskan perihal profil
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat intention dalam pengelolaan diet pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Ginjal X Medan dan juga kontribusi dari determinan-determinan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT X Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan intention dalam melakukan diet pada penderita hiperkolesterolemia di Laboratorium Klinik X Bandung dan juga kontribusi dari determinan-determinan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi ketiga determinan Intention dan besarnya kontribusi setiap determinan Intention untuk melakukan pelanggaran peraturan lalu lintas yang
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty) Salah satu bentuk kecurangan yang terjadi dibidang pendidikan dinamakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang deskripsi responden, pengujian instrumen penelitian, pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan terhadap data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Statistik Deskriptif Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian akuntansi/tata usaha keuangan SKPD di Provinsi Riau yang terdiri dari 76 kuisioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan X Bandung. Pemilihan
Lebih terperinciStudi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion 1 Tivanny Salliha P 2
Lebih terperinciSTUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada
STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior
Lampiran. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR Sebagai mahasiswa tingkat akhir, salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat lulus sebagai Sarjana Psikologi adalah dengan menyusun skripsi. Adapun
Lebih terperinciDAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain
Lebih terperinciKUESIONER PLANNED BEHAVIOR
Lampiran 1 RAHASIA KUESIONER PLANNED BEHAVIOR IDENTITAS Nama (inisial) : Usia : Jenis kelamin : L / P (lingkari salah satu) Pendidikan : Lamanya menjalani hemodialisis : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) Disusun Oleh: Era Estitika Dosen Pembimbing: Julius Nursyamsi.SE., MM.
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI INTENSI MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI TELEPON TESIS MIRA ROCHYADI NIM:
STUDI MENGENAI INTENSI MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI TELEPON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : intensi berwirausaha. Fak. Psikologi - Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensi berwirausaha pada pedagang kaki lima di wilayah Bandung Utara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitiannya adalah Semarang. B. Populasi dan
Lebih terperinciMahaputra Adipradana Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Mahaputra Adipradana, Raymond Godwin S.Psi., M.
PERANAN ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIOR CONTROL DALAM MEMPREDIKSI INTENSI PEMILIH PEMULA UNTUK MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA PEMILU PRESIDEN 2014 Mahaputra Adipradana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.
BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai variabel penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. 3.1. Variabel Penelitian Varibel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (selanjutnya disingkat TPB, dikemukakan olehajzen (1991). Teori
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan
Lebih terperinciPERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN AKUNTANSI PADA DOSEN AKUNTANSI KOTA BENGKULU: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB)
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 1, July 2017, 26-44 E-ISSN: 2548-9836 Article History Received May, 2017 Accepted June, 2017 PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN AKUNTANSI PADA DOSEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan profil perusahaan dan hasil penelitian setelah semua data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul. Berdasarkan teori yang ada, penulis
Lebih terperinciPENERIMAAN PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB KELAS X RPL DI SMK N 2 MAGELANG
Penerimaan Penggunaan E-Learning... (Ahmad Wildan Listyanto) 1 PENERIMAAN PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB KELAS X RPL DI SMK N 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Testing Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing terlebih dahulu terhadap kuesioner.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo)
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo) Endang Sri Winarsih* Abstract : The purpose of this reseach is
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan
61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012 : 43) explanatory research dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 151 Sukoharjo, dengan subyek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen
2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan ilmu yang melandasi penelitian. Diawali dengan teori mengenai perilaku, Theory of Reasoned Action, Theory of Planned Behavior, metoda, instrumen penelitian
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian penutup ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan di awal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada OJK. Sampel dari penelitian ini yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karakter dan hubungan yang dimiliki antar variabel. Penelitian kuantitatif
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mejelaskan fenomena yang terjadi disertai dengan data statistik, karakter dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang terkait secara sistematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) (Cooper dan Schindler,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Rumah Sakit Bunda merupakan Rumah Sakit yang didirikan oleh Dokter Librioda Suminar, tanggal awal didirikannya pada Tahun 2005 dan Rumah Sakit Bunda
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN STAFF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK BADAN Aloysius Alvin
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN STAFF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK BADAN Aloysius Alvin ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kontribusi determinandeterminan intention terhadap intention untuk melakukan premarital check up pada pasangan dewasa awal yang sedang memersiapkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan
Lebih terperinci4. INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA
4. INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 134 partisipan yang tersebar pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi dan Sampel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang merupakan sumber data yang memiliki karakter tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian ini akan dilakukan di PT. Netindo Solusi Utama yang berlokasi di Yogyakarta sebagai objek. Subjek dalam penelitian ini adalah programer dan desainer
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
68 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.SAMSUNG Electronik Indonesia Medan Jln Gatot Subroto No.16 km 4,5 Medan. B. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilakukan mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBenediktus Kukuh Ganang Indarto NRP
Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP 5209 100 028 Dosen Pembimbing I : Tony Dwi Susanto,S.T.,M.T.,Ph.D Dosen Pembimbing II : Anisah Herdiyanti, S.Kom, M.Sc Kebutuhan & Tuntutan PT. Lisa Concrete Indonesia
Lebih terperinciBAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMK YPM 3 Sepanjang Taman Sidoarjo merupakan sekolah menengah kejuruan yang berdiri atas naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma arif.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menurut Malhotra (2009: 88) rancangan penelitian adalah rerangka kerja atau cetak biru untuk melaksanakan suatu riset pemasaran. Dalam hal ini rancangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen Theory of planned behaviour merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang
Lebih terperinci