RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STOCK PT. XYZ
|
|
- Ari Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STOCK PT. XYZ Yaser Arafat 1) dan Erma Suriani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia 2) Jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri fashion dan pakaian jadi ( garment). Dalam proses bisnisnya, PT. XYZ kurang efisien dalam operasional perusahaan. Hal ini terlihat dari besarnya biaya distribusi produk ke masing-masing outlet, banyaknya penumpukan stock produk di beberapa outlet pada suatu periode sedangkan pada periode lain tidak bisa melayani permintaan karena kekurangan stock. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini mengoptimalkan manajemen stock dengan menerapkan sistem informasi. Sistem informasi manajemen stock berguna untuk mencatat dan melaporkan seluruh transaksi stock. Untuk mengoptimalkan distribusi stock, pada penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ merupakan salah satu model manajemen stock yang digunakan untuk menentukan kuantitas pengadaan stock yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan stock. Model EOQ membutuhkan demand (kebutuh per periode). Untuk menentukan demand tersebut, penelitian ini menggunakan metode Analysis Time Series. Metode Analysis Time Series berguna untuk meramalkan jumlah permintaan kebutuhan periode yang akan datang berdasarkan data-data dari beberapa periode sebelumnya. Hasil yang diharapkan dari sistem informasi manajemen stock pada penelitian ini adalah agar PT. XYZ dapat mencatat dan melaporkan seluruh stransaksi stock dengan akurat, mengoptimalkan distribusi stock sehingga dapat melayani semua permintaan pelanggan dengan baik tanpa menumpuk banyak stock digudang yang mengakibatkan besarnya investasi aktiva lancar perusahaan. Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Stock, Analysis Time Series. Economic Order Quantity (EOQ), PENDAHULUAN PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri fashion dan pakaian jadi (garment). PT. XYZ memiliki beberapa brand ternama di Indonesia. Perusahaan ini berpusat di Surabaya dengan market share seluruh Indonesia. Untuk pemasarannya, perusahaan ini menerapkan sistem konsinyasi (sistem jual titip) dan menjalin kerjasama dengan beberapa department store seperti Matahari, Ramayana, Cahaya, dan beberapa department store lain di seluruh Indonesia. Dalam proses produksinya, perusahaan ini menerapkan sistem makloon (proses produksi dengan bantuan pihak ketiga). Sistem produksi makloon yang diterapkan bertujuan untuk memudahkan perusahaan untuk fokus pada proses bisnisnya, selain itu untuk menghemat investasi perusahaan dalam pengadaan alat-alat produksi. Dalam proses bisnisnya, PT. XYZ kurang efisien dalam bidang operasional perusahaan. hal ini terlihat dari banyaknya persediaan yang menumpuk dan tidak terdistribusi dengan baik, permintaan yang tidak bisa terlayani, dan kurang efisiennya distribusi produk ke C-5-1
2 masing-masing outlet. Hal ini berdampak pada besarnya biaya operasional perusahaan. untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan sebuah sistem manajemen stock yang baik agar investasi aktiva lancar perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Menurut Hanafi (2004), manajemen stock adalah salah satu fungsi manajemen yang paling krusial dalam operasional sebuah perusahaan karena kebijakan stock secara fisik berkaitan langsung dengan investasi aktiva lancar sebuah perusahaan. Manajemen stock pada perusahaan mempengaruhi seluruh fungsi bisnis baik bagian operasional, bagian pemasaran dan bagian keuangan. Bagian operasional dan bagian pemasaran menginginkan jumlah stock yang tinggi agar mampu memenuhi semua permintaan konsumen. Sedangkan bagian keuangan menginginkan jumlah stock yang rendah agar investasi yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu besar.oleh karena itu, manajemen stock sangat penting dalam konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Tujuan utama dari manajemen stock adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan stock dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi yang telah ditentukan sehingga semua aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan baik, efektif, dan efisien. Seiring dengan kemajuan teknologi sistem informasi yang semakin canggih sangat berdampak pada sistem informasi sebuah perusahaan. Menurut O Brien (2004), sistem informasi merupakan kombinasi dari sumber daya manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan, dan data yang melakukan proses pengumpulan, transformasi dan penyebaran dalam suatu organisasi. Dengan menerapkan teknologi sistem informasi pada manajemen stock diharapkan mampu memberikan nilai ekonomis bagi perusahaan. Salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan teknologi sistem informasi manajemen stock adalah Zara. Sebagai salah satu perusahaan fashion ternama dunia, Zara memiliki teknologi supply chain management yang baik terutama dalam menerapkan teknologi sistem informasi manajemen stock pada perusahaan tersebut. Berdasarkan data dari majalah Forbes tahun 2013, kegagalan penjualan produk Zara hanya 1% pertahun dari total produksi, jauh dibawah standar industri perusahaan sejenis yang mencapai 10% pertahun (Forbes.com). Belajar dari keberhasilan Zara dalam menerapkan teknologi sistem informasi manajemen stock yang baik, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah kebijakan stock pada PT. XYZ dengan cara melakukan perencanaan produksi dengan melakukan forecasting data penjualan yang telah lalu, melakukan optimalisasi biaya untuk distribusi produk ke masing-masing outlet, dan menerapkan kontrol yang baik terhadap distribusi stock ke masingmasing outlet. Dengan menerapkan teknologi sistem informasi manajemen stock ini diharapkan dapat memeberikan nilai ekonomis bagi PT. XYZ dan mampu bersaing dengan para kompetitor. METODE Economic Order Quantity (EOQ) Untuk mengefisienkan pengadaan stock ada beberapa metode yang bisa digunakan, salah satunya adalah Economic Order Quantity (EOQ). EOQ merupakan salah satu model manajemen stock yang digunakan untuk menentukan kuantitas pengadaan stock yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan stock. Tujuan dari metode ini adalah untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stock yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Ada beberapa hal yang dianggap penting untuk metode ini adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk memesan, pemakaian rata-rata dalam waktu rata-rata, biaya penyimpanan, dan kerugian yang mungkin terjadi apabila stock kurang (Ahyari, 1999). C-5-2
3 Dalam kegiatan normal Model Economic Order Quantity memiliki beberapa karakteristik antara lain: 1. Jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan. 2. Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi dan waktu antara pemesanan barang sampai barang tersebut dikirim dapat diketahui secara pasti, dan bersifat konstan. 3. Harga per unit barang adalah konstan dan tidak mempengaruhi jumlah barang yang akan dipesan nantinya, dengan asumsi ini maka harga beli menjadi tidak relevan untuk menghitung EOQ, karena ditakutkan pada nantinya harga barang akan ikut dipertimbangkan dalam pemesanan barang. 4. Pada saat pemesanan barang, tidak terjadi kehabisan barang atau back order yang menyebabkan perhitungan menjadi tidak tepat. Oleh karena itu, manajemen harus menjaga jumlah pemesanan agar tidak terjadi kehabisan barang 5. Pada saat penentuan jumlah pemesanan barang kita tidak boleh mempertimbangkan biaya kualitas barang. 6. Biaya penyimpanan per unit pertahun konstan. Besarnya EOQ dapat ditentukan dengan berbagai cara, Economic Order Quantity akan menentukan jumlah pesanan persediaan yang meminimumkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan (Hansen dan Mowen, 2005). EOQ = TC = PD + HQ/2 + SD/Q Keterangan : TC = Total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan P = Harga per unit D = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode tertentu. H = Biaya penyimpanan barang selama satu periode tertentu. Q S = Jumlah order dalam satu periode tertentu. = Biaya pesanan setiap kali pesan. Rumus di atas digunakan untuk menentukan quantity stock yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pasar agar mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan stock. Persediaan stock yang paling optimal adalah jumlah yang menghasilkan biaya paling rendah dalam suatu periode. Metode-Metode Analisis Data Deret Waktu Ada beberapa metode analisis data deret waktu yang bisa dilakukan untuk peramalan. Diantaranya adalah metode Trend Analysis, Dekomposisi, Moving Average, Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, Metode Winter, dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). 1. Trend Analysis Trend analysis membuat pendekatan model trend dari data deret waktu dan melakukan ramalan untuk beberapa periode ke depan. Model dibentuk dengan meregresikan Yt terhadap t. Bentuk model-model trend yang bisa dilakukan yang tersedia di Minitab ditampilkan pada Tabel 1. C-5-3
4 Tabel 1. Model Trend Analisis di Minitab14 2. Decomposition Komponen-Komponen yang sering digunakan dalam analisis data time series dapat didekomposisikan menjadi: Tt = Komponen Trend St = Seasonal Effect (a particular cycle trend) Component Rt = Residual (random) Effect Component Ketiga komponen tersebut banyak digunakan dalam model additive dan model multiplicative yang berbentuk: Model Additive: Yt = Tt + St + Rt Model Multiplicative: Yt = Tt * St * Rt Model mungkin saja hanya mengandung musiman tetapi tanpa trend. Dekomposisi model additive digunakan ketika: Data tidak ada trend atau ada trend konstant, dan ada pola seasonal Ukuran pola seasonal tidak proporsional dengan data (makin lama tidak makin membesar atau mengecil tetapi relatif konstan). Ingin meramalkan dengan periode kedepan yang panjang. Profil Forecast: Garis lurus dengan menambah bentuk musiman. Dekomposisi model multiplicative digunakan ketika: Data tidak ada trend atau ada trend konstan, dan ada pola seasonal. Ukuran pola seasonal proporsional dengan data (artinya makin lama makin membesar atau mengecil musimannya). Ingin meramalkan dengan periode ke depan yang panjang. Profil Forecast: Garis lurus dengan mengalikan bentuk musiman. 3. Moving Average Moving average memuluskan data dengan merata-ratakan pengamatan-pengamatan yang berurutan pada panjang periode tertentu. Model Moving Average digunakan ketika: Data tidak ada trend, dan tidak ada pola musiman. Untuk peramalan kedepan jangka pendek (Short term forecasting). Profil Forecast: garis datar (Flat line) C-5-4
5 4. Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Exponential Smoothing) Single exponential smoothing memuluskan data dengan cara menghitung bobot ratarata eksponensial dan melakukan peramalan jangka pendek. Metode ini baik digunakan untuk data tanpa trend atau komponen seasonal. Algoritman single exponential smoothing Dimana α parameter menghaluskan dengan nilai antara 0 dan 1 5. Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing) Double eksponential smoothing menghaluskan data dengan pemulusan eksponensial ganda dan menyediakan peramalan jangka pendek. Prosedur ini dapat bekerja dengan baik ketika ada trend dan bertingkat. Double exponential smoothing menggunakan komponen level dan trend pada masing-masing periode. Untuk merubah komponen ini pada masing-masing periode menggunakan persamaan: Dimana : Lt = Level dalam waktu t, α adalah bobot dari level Tt = Level dalam waktu t, γ adalah bobot dari trend = Nilai data dalam waktu t Yt 6. Winters Metode winters memuluskan data dengan pemulusan eksponensial dan menyediakan range peramalan pendek dan sedang. Metode ini dapat digunakan ketika data mengandung trend dan seasonal, metode winter memiliki dua komponen additive dan multiplicative. Metode winter menghitung estimasi yang dinamis untuk data yang bersifat level, trend, dan seasonal. Tipe Model: - Multiplicative: Model multiplicative digunakan ketika seasonal data bergantung pada besarnya ukuran data. - Additive: Model Additive digunakana ketika seasonal data tidak bergantung pada besarnya ukuran data. 7. Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) Seperti halnya pada metode analisis sebelumnya, model ARIMA dapat digunakan untuk analisis data deret waktu dan peramalan data. Pada model ARIMA diperlukan penetapan karakteristik data deret berkala seperti : stasioner, musiman dan sebagainya, yang memerlukan suatu pendekatan sistematis, dan akhirnya akan menolong untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model-model dasar yang akan ditangani. Hal utama yang mencirikan model ARIMA dalam rangkan analisis data deret waktu dibandingkan metode pemulusan adalah perlunya pemeriksaan keacakan data dengan melihat koefisien autokorelasinya. Model ARIMA juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah sifat keacakan, trend, musiman bahkan sifat siklis data data deret waktu yang dianalisis (Markidakis,1992). C-5-5
6 Ukuran Keakuratan Metode Data Deret Waktu Jika ada sekumpulan data deret waktu Y1, Y2,, Yn maka ada banyak metode untuk menganalisis data tersebut. Oleh karena itu perlu ukuran untuk menentukan metode mana yang lebih baik. Ukuran keakuratan yang sering digunakan adalah: Dimana Yt adalah nilai aktual pada saat t ; t adalah nilai dugaan pada saat t dan n adalah banyaknya pengamatan. Makin kecil nilai ukuran tersebut makin baik metode peramalan yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan dari analisis time series yang dilakukan pada Bab 2, diketahui metode peramalan terbaik dalam menentukan kebutuhan stock berdasarkan merek pada PT. XYZ sebagai berikut : Tabel 2. Metode Terbaik Analisis Time Series Merek Metode Sub Metode BYT Decomposition Multiplicative, Trend HSD Winter Additive PUR Decomposition Multiplicative, Trend OTN Decomposition Multiplicative, Trend Dengan bantuan software minitab14 dengan metode terbaik analisis time series untuk empat merek produk PT. XYZ didapat peramalan untuk periode Januari Desember 2014 didapat hasil peramalan sebagai berikut : Tabel 3. Hasil Peramalan Permintaan Pasar Periode Januari Desember 2014 Tahun Bulan Merek BYT HSD OTN PUR Januari 2,855 8,439 4,072 2,344 Februari 2,127 8,650 7,024 2,631 Maret 4,252 13,490 5,757 6,679 April 3,081 8,480 6,356 3,416 Mei 3,022 7,043 4,347 2,499 Juni 2,250 7,310 7,489 2,803 Juli 4,493 12,204 6,132 7,106 Agustus 3,255 7,182 6,764 3,631 September 3,187 5,854 4,621 2,653 Oktober 2,371 6,165 7,955 2,974 November 4,734 11,100 6,507 7,534 Desember 3,425 6,117 7,172 3,846 Total 39, ,034 74,196 48, Dalam analisis sistem ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam analisis sistem yang dilakukan adalah pembuatan Document Flow C-5-6
7 (sistem baru), System Flow, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang digunakan. Dalam analisis sistem ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam analisis sistem yang dilakukan adalah pembuatan Document Flow (sistem baru), System Flow, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang digunakan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini dan evaluasi pada Bab IV telah menjawab tujuan dari penetapan sistem informasi manajemen stock PT. XYZ yaitu: 1. Aplikasi ini dapat mencatat seluruh transaksi stock pada PT. XYZ mulai dari proses pembelian material, proses produksi, proses penjualan, dan proses mutasi stock dan koreksi stock. 2. Dengan bantuan minitab14 untuk perhitungan Analysis Time Series, aplikasi ini dapat memprediksi dengan lebih akurat kebutuhan demand dan stock di periode depan. 3. Dengan menerapkan metode Economic Order Quantity untuk menentukan jumlah barang yang dipesan, dan kapan harus dipesan untuk efisiensi produksi agar dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan produk. Saran untuk langkah lebih lanjut, sistem ini dapat dikembangkan dengan: 1. Membangun aplikasi ini dengan lebih lanjut agar aplikasi ini dapat diterapkan di perusahaan PT. XYZ. 2. Menambahkan keterlibatan Departemen Marketing dan Gudang agar aplikasi ini dapat terintegrasi dengan tiga departemen tersebut. 3. Mengembangkan aplikasi ini untuk seluruh outlet diseluruh wilayah Indonesia. 4. Mengintegrasikan sistem ini dengan seluruh outlet. DAFTAR PUSTAKA Ahyari, A. (1996) Manajemen Produksi; Perencanaan Sistem Produksi, Buku I. Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE. Al-Fatah, Hanif. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta, Andi. David, Gordon B. (2002). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1 Pengantar, Alih Bahasa Andreas S.A. dan Bob Widyahartono, Jakarta. PT. Pustaka Binatama Pressindo. Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen, (2005), Management Accounting, Seventh Edition, Singapore, Thomson Learning. Hanafi, M Mamduh dan Halim, Abdul. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta. PTBPFE. Markidakis, S., S. Wheel Wright dan Mc Gee, (1992). Metode dan Aplikasi Peramalan, Jakarta, Erlangga. Nurwono, Y. (1994). Manajemen Informasi Pendekatan Global. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. O Brien, James A. (2004). Management Information System: Managing Information Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition, Toronto. The McGraw-Hill. C-5-7
8 Sofyan, A. (1992). Manajemen Pemasaran. Jakarta. Sugito, W. (1991). Akuntansi Penjualan Angsuran dan Konsinyasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sunaryo, Sony, (2012), Modul Statistika Bisnis dan Industri; Metode Analisis Data Deret Waktu, Surabaya. Sutarbi, Tata. (2004). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogya. C-5-8
BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciVI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER
VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER 6.1. Analisis Pola Data Penjualan Ayam Broiler Data penjualan ayam broiler adalah data bulanan yang diperoleh dari bulan Januari 2006
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia perindustrian menjadi hal yang lebih penting. Pasar yang dulunya pada masa Perang
Lebih terperinciDian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.
PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REGION III DEPOT MALANG MENGGUNAKAN METODE WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PERAMALAN
Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali. Sebagai salah satu asset penting dalam sebuah perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk digunakan memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kembali.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan
Lebih terperinciPERAMALAN DENGAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN ANALISIS SISTEM UNTUK PENENTUAN STOK ATK (KERTAS A4)
PERAMALAN DENGAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN ANALISIS SISTEM UNTUK PENENTUAN STOK ATK (KERTAS A4) Shofwan Hanief 1) Agus Purwanto 2) Program Studi Sistem Informasi 1) Program Studi Sistem Komputer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat 1, Renanda
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN DENGAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
PERAMALAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN DENGAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mukti Qamal * *Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Email: mukti.qamal@gmail.com Abstract The developments of
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciIII. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING
III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING Yurian Yudanto (yurian.yudanto@yahoo.com) Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20
PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20 Theresia Oshin Rosmaria Pasaribu 1 Rossi Septy Wahyuni 2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, banyak perusahaan dituntut untuk dapat cepat tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis ekonomi
Lebih terperinciMETODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT
METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU Encik Rosalina 1, Sigit Sugiarto 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi ini menjelaskan setiap langkah-langkah ataupun kegiatan yang di jalani oleh peneliti sepanjang penelitian berlangsung yang
Lebih terperinciAplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya
Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya
Lebih terperinciAnalisis Deret Waktu
Analisis Deret Waktu Jenis Data Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time
Lebih terperinciANALISIS DERET WAKTU
ANALISIS DERET WAKTU JENIS DATA Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time
Lebih terperinciUniversitas Gunadarma PERAMALAN
PERAMALAN PERAMALAN Kebutuhan Peramalan dalam Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Operasi/produksi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyangkut pemilihan proses,
Lebih terperinciBAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emas merupakan logam mulia yang sering dijadikan sebagai alat tukar dalam perdagangan maupun sebagai standar keuangan berbagai negara. Nilai emas yang tidak pernah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu negara berkembang khususnya ibukota Jakarta sebagai kota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam adanya perkembangan industri yang terjadi di negara-negara berkembang saat ini, maka tingkat perkembangan transportasi juga ikut berkembang. Indonesia yang merupakan
Lebih terperinciEvelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga
Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 161 174. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTERS Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA Angela Utami Dewi Kristiana, Katjuk Astrowulan, Nurhadi Siswanto Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena memiliki tanah yang subur, sebagian besar penduduk Indonesia banyak yang bekerja di bidang
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT
SIG TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT Siti Lukmatul Henifa (1210 100 064) Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes. Senin, 20 Januari 2014 Matematika - ITS Page
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciPEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER
PKMT-2-13-1 PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER Umi Rosyiidah, Diah Taukhida K, Dwi Sitharini Jurusan Matematika, Universitas Jember, Jember ABSTRAK
Lebih terperinciMembuat keputusan yang baik
Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi masa yang akan datang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era globalisasi saat ini, kartu kredit digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti transaksi dengan uang tunai. Seiring dengan perkembangan zaman, pola prilaku
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi Make-to-Stock. Fokus operasional dari perusahaan industri yang memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UD. Eka Proma merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan baku sepatu dan sandal. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1990 ini telah mengirimkan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,
Lebih terperinciHasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab
71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sifatnya peramalan terbagi atas dua yaitu peramalan kualitatif dan peramalan kuantitatif. Metode kuantitatif terbagi atas dua yaitu analisis deret berkala
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian
BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini membahas beberapa literatur yang terkait dengan penelitian. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian kedua membahas penelitian-penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan
Lebih terperinciHarwein et al., Peramalan Data Times Series Kebutuhan Tepung Terigu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Roti...
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN PERAMALAN DATA TIMES SERIES KEBUTUHAN TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ROTI (Studi Kasus di PT. Inti Cakrawala Citra Jember Jawa Timur) FORECASTING OF WHEAT FLOUR AS
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK
PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK Sayed Fachrurrazi, S.Si., M.Kom Program Studi Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Reuleut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk menggunakan jasa umrah dan haji dari PT Shafira Tour & Travel.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Shafira Tour & Travel adalah salah satu agen umrah & haji terbesar dalam wilayah Jawa Timur yang berdiri sejak tahun 2001. Setiap tahunnya perusahaan ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya
Lebih terperinciMETODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN
METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN PADA INSTALASI GIZI RSUD KOTA BANDUNG Pia Octaviani Rachmayati 10111935 Teknik
Lebih terperinciMenurut Arsyad (2001: 7), peramalan menunjukkan perkiraan yang. akan terjadi pada suatu keadaan tertentu. Ramalan menjadi input bagi proses
2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI
PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan penelitian. Dimulai dari tahap observasi di PT. Agronesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan pengolahan data transaksi dapat dilakukan dengan cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut pada masa lalu atau variabel yang berhubungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Peramalan Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode metode tertentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sejak tahun enam puluhan telah diterapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Jakarta menjadi suatu direktorat perhubungan udara. Direktorat
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah
Lebih terperinciTEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.
TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENERAPAN TEKNIK Keakuratan data yang dimiliki Asumsi yang disepakati bersama Kondisi perusahaan yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan
Lebih terperinciAPLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)
APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA) Evi Dewi Sri Mulyani 1, Egi Badar Sambani 2, Rian Cahyana 3
Lebih terperinciPeramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan
Lebih terperinciFORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA
FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan dan Pengendalian Persediaan Menurut (Herjanto, 2008), persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk proses memenuhi tujuan tertentu,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
Lebih terperinciCROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu
1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 253 266. PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang akan datang disebut ramalan dan tindakan dalam membuat dugaan atau perkiraan tersebut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT. NMS SALATIGA) 1) Imanuel Susanto, 2) Agustinus Fritz Wijaya Program Studi Sistem
Lebih terperinciPERAMALAN STOK BARANG UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN XYZ DENGAN METODE ARIMA
PERAMALAN STOK BARANG UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN XYZ DENGAN METODE ARIMA Tanti Octavia 1), Yulia 2), Lydia 3) 1) Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan
Lebih terperinciCROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu
1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Heni Indrayati* dan Bobby Oedy P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciPERAMALAN (Forecast) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
PERAMALAN (Forecast) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan
Lebih terperinci