BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki strategi yang dianggap paling tepat agar kegiatan manufaktur pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki strategi yang dianggap paling tepat agar kegiatan manufaktur pada"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap perusahaan manufaktur pasti memiliki strategi yang dianggap paling tepat agar kegiatan manufaktur pada perusahaannya dapat terus berjalan lancar dengan memanfaatkan sumber daya yang ada tanpa mengurangi kapasitas dan kualitas produksinya. Dengan suatu perencanaan dan pengendalian produksi yang baik tentu saja proses produksi yang dilakukan juga akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa mengalami keterlambatan akibat habisnya bahan baku ketika produksi sedang berjalan. Kita mengetahui bahwa dengan adanya persediaan bahan mentah maka proses produksi segera dapat mentransformasi/mengubah bentuknya menjadi barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi yaitu mengusahakan agar barang jadi hasil proses produksi itu tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen baik dalam jumlah dan waktu, dengan tentu saja memperhatikan kualitas dan harganya. PT. Maha Keramindo Perkasa sebagai perusahaan yang memproduksi keramik lantai (floor tile) dengan berbagai jenis ukuran dan tipe telah memiliki strategi dalam merencanakan dan mengendalikan proses produksinya. Strategi itu dianggap sebagai yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan dan juga dipercaya mampu

2 2 meningkatkan kinerja perusahaan. Namun ternyata jika ditinjau lebih lanjut, strategi tersebut belum mencapai hasil yang optimal sehingga diperlukan strategi baru yang lebih baik lagi agar target produksi dapat dicapai. Bahan baku merupakan salah satu aspek pada penerapan strategi perencanaan dan pengendalian produksi. Selain itu, bahan baku merupakan faktor penting dan sangat berpengaruh dalam proses produksi, dimana tersedia atau tidaknya bahan baku akan menentukan kelanjutan dari jalannya proses produksi. Apabila sistem persediaan tidak ditangani dengan baik, maka keseluruhan proses produksi dapat terganggu sehingga pendistribusian barang terhadap konsumen pun menjadi terganggu. Hal ini memungkinkan munculnya kekecewaan konsumen terhadap perusahaan. Selain itu, juga mungkin dapat mengakibatkan perusahaan menjadi kehilangan pendapatan dan laba yang seharusnya dapat diperolehnya. Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah mengenai sistem persediaan bahan baku pada PT. Maha Keramindo Perkasa terutama bahan baku untuk pembuatan body keramik. Penulis mencoba memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Dengan metode ini diharapkan agar proses produksi dapat berjalan dengan lebih baik sehingga target produksi dapat dicapai dan konsumen pun menjadi puas.

3 3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Sistem produksi pada PT. Maha Keramindo Perkasa adalah berdasarkan pesanan konsumen (make to order) yang diterima oleh Departemen Pemasaran, lalu diturunkan ke Departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) untuk dibuat rencana produksinya. Setiap bulannya Departemen PPIC selalu menerima data tentang jumlah, jenis dan ukuran keramik apa saja yang dipesan oleh konsumen dari Departemen Pemasaran. Tujuan dari perencanaan produksi yang dilakukan oleh Departemen PPIC yaitu customer satisfying, dimana tidak hanya kualitas produk yang diutamakan tetapi juga efisiensi waktu dari tahap pemesanan hingga pesanan diterima oleh konsumen. Untuk itu harus benar-benar diperhitungkan jumlah dan jenis bahan baku yang harus dipesan agar dapat langsung digunakan dalam proses produksi. Akan tetapi, jumlah bahan baku terkadang mengalami kekurangan sehingga target produksi yang ditetapkan sering tidak terpenuhi. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kredibilitas perusahaan kepada konsumennya, sebab perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan keramik seperti yang telah dijanjikan. Jadi, PT. Maha Keramindo Perkasa perlu merancang suatu sistem perencanaan kebutuhan material yang baru dan lebih terencana untuk mengatasi kurangnya bahan baku khususnya bahan baku untuk pembuatan body keramik yang digunakan dalam memproduksi keramik lantai agar sesuai dengan pesanan konsumen.

4 4 1.3 Ruang Lingkup Berdasarkan permasalahan yang diangkat menjadi topik pada skripsi ini, maka penulis membuat beberapa batasan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut yaitu : 1. Penelitian hanya dilakukan pada Departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) di PT. Maha Keramindo Perkasa. 2. Pembahasan MRP hanya dibatasi pada body keramik saja. 3. Persediaan yang dibahas terbatas pada persediaan bahan baku utama saja, sedangkan persediaan bahan pelengkap lainnya seperti batu silica pable tidak dibahas. 4. Bahan baku air yang merupakan bahan baku penyusun body keramik tidak dimasukkan dalam perhitungan MRP karena diasumsikan biaya pengadaan air sangat murah. 5. Data produksi yang digunakan untuk dapat meramalkan besar produksi di masa yang akan datang yaitu data produksi dari bulan Januari 2002 April Metode perhitungan lot yang digunakan adalah metode Lot For Lot (LFL), metode Periodic Order Quantity (POQ), metode Part Period Balancing (PPB), metode Algoritma Silver Meal, dan metode Algoritma Wagner Within. Setelah itu, metode yang digunakan dalam penentuan lot adalah satu metode dengan total biaya terendah.

5 5 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Mengevaluasi sistem persediaan bahan baku PT. Maha Keramindo Perkasa beserta permasalahan yang ada di dalamnya. 2. Merancang suatu sistem persediaan bahan baku yang lebih tepat dan terencana dengan baik, serta dapat diterapkan pada PT. Maha Keramindo Perkasa dengan biaya yang termurah. Manfaat penulisan skripsi ini adalah bagi : 1. Penulis Semakin memahami cara merancang suatu sistem persediaan bahan baku yang lebih terencana dengan biaya yang termurah. 2. Pembaca Menambah wawasan mengenai sistem persediaan bahan baku dengan menggunakan metode MRP, serta sebagai bahan informasi pada penulisan skripsi tentang topik ini. 3. Perusahaan Sebagai bahan evaluasi atas strategi perencanaan dan pengendalian produksi yang telah digunakan selama ini, serta menjadi referensi untuk memperbaiki sistem persediaan bahan bakunya.

6 6 4. Universitas Bina Nusantara Sebagai karya tulis yang kiranya dapat memperbanyak perbendaharaan kasus untuk penulisan skripsi di perpustakaan Universitas Bina Nusantara. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Maha Keramindo Perkasa yang pada awal pendiriannya bernama PT. Masterina Keramika Pratama adalah sebuah pabrik yang memproduksi keramik lantai (Floor Tile) dengan merek dagang Masterina. Pabrik ini didirikan sejak tanggal 25 September 1989 berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pabrik PT. Maha Keramindo Perkasa berlokasi di Desa Pasir Awi, Kecamatan Pasar Kemis, tepatnya di Jalan Putera III, Tangerang, Banten dengan total luas area sebesar 19 hektar dan luas bangunan pabrik sebesar 6 hektar. Sedangkan kantor pusat PT. Maha Keramindo Perkasa terletak di Pusat Perdagangan Bahan Bangunan dan Interior Mangga Dua tepatnya di Jalan Raya Mangga Dua Blok F1 No. 1. Besar nilai investasi awal dari PT. Maha Keramindo Perkasa adalah sebesar Rp ,00 dengan perincian modal tetap sebesar Rp ,00 dan modal kerja sebesar Rp ,00. Mesin dan peralatan yang digunakan untuk produksi dioperasikan oleh personil yang terdidik dan terlatih baik. Total seluruh karyawan yang bekerja di PT. Maha

7 7 Keramindo Perkasa ± 1550 orang, dengan waktu kerja 24 jam kerja per hari untuk pekerja shift dan 40 jam kerja per minggu untuk pekerja non shift. Keramik Masterina diproduksi dengan mengikuti standar internasional yaitu International Ceramic European Nomenclatur (CEN) No. EN-178. Komitmen PT. Maha Keramindo Perkasa pada sistem kualitas dan prosedur yang dilaksanakan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tanggal 15 Oktober Perkembangan Perusahaan Pada awal produksi, PT. Maha Keramindo Perkasa baru menghasilkan keramik lantai sebanyak m 2 /hari dengan ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, dan 40 x 40 cm. Setelah satu tahun pabrik ini berdiri, kapasitas produksi PT. Maha Keramindo Perkasa mulai meningkat menjadi m 2 /hari. Pada tahun 1992, PT. Maha Keramindo Perkasa menambah ukuran produk keramik yaitu ukuran 10 x 20 cm dan 20 x 25 cm. Setelah PT. Maha Keramindo Perkasa mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997 kapasitas produksi setiap tahunnya terus bertambah. Tahun 1997 kapasitas produksinya bertambah sebanyak 6000 m 2 /hari, tahun 1998 kapasitas produksinya bertambah sebanyak m 2 /hari hingga total kapasitas produksi pada awal tahun 1998 menjadi sebesar m 2 /hari. Namun krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1998 mengakibatkan turunnya kapasitas produksi menjadi m 2 /hari sampai bulan Desember Setelah

8 8 krisis ekonomi mulai teratasi, kapasitas produksi meningkat lagi sampai bulan Maret 2000 menjadi m 2 /hari, lalu pada bulan Mei 2000 menjadi m 2 /hari yang dapat mendekati kapasitas produksi pada awal tahun Kapasitas produksi PT. Maha Keramindo Perkasa sekarang ini adalah m 2 /tahun atau m 2 /bulan. Akan tetapi, pada kenyataannya besar jumlah produksi keramik setiap bulannya pada tahun ini masih jauh dari kapasitas produksi tersebut. Hal ini salah satunya disebabkan oleh masalah yang terdapat pada sistem persediaan PT. Maha Keramindo Perkasa. Jaringan distribusi dari Masterina Ceramic Tile sekarang meliputi berbagai kota di seluruh Indonesia, dan juga negara-negara di luar negeri seperti negara-negara di Asia (Philipina, Korea, Singapura, Brunai, dan lainnya), negara-negara Timur Tengah, Afrika, Australia, Amerika Selatan, Eropa, dan Oceania Visi dan Kebijakan Mutu Perusahaan Visi dari PT. Maha Keramindo Perkasa sebagai perusahaan yang memproduksi keramik lantai adalah to be a national class with the best quality. Visi ini mengandung arti bahwa perusahaan berusaha untuk mencapai kemapuan operasi (operation capability) yang berkelas nasional dengan mutu terbaik. Untuk itu perusahaan secaa terus menerus melakukan perbaikan dengan harapan nantinya akan terwujud suatu efektivitas dan efisiensi operasi sehingga menghasilkan biaya operasi dan keuntungan yang optimum.

9 9 Kebijakan mutu PT. Maha Keramindo Perkasa adalah : 1. Menghasilkan produk bermutu 2. Memastikan pengiriman produk tepat waktu 3. Melakukan inovasi produk sesuai dengan keinginan pasar. Sasaran perusahaan adalah memberikan keuntungan bagi pemilik, memuaskan pelanggan, dan memperlakukan pemasok dengan adil Produk Yang Dihasilkan Keramik Masterina mempunyai 3 lapisan, yaitu pada lapisan bawah disebut body keramik, lapisan tengah disebut dengan engobe, dan lapisan atas disebut dengan glazur. Keramik Masterina terdiri dari 160 corak, dimana setiap bulannya diproduksi 30 keramik terbaru untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tipe keramik Masterina yang diproduksi ada berbagai macam yaitu : a. Plain / Standard Colours b. Decorative / Dark Colours c. Embossed d. Granite Special e. Decorative Special f. Rock Type

10 10 Sedangkan ukuran dari keramik yang diproduksi saat ini ada lima macam, yaitu: 10 x 20 cm 20 x 20 cm 20 x 25 cm 30 x 30 cm 40 x 40 cm

11 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT. Maha Keramindo Perkasa dapat dilihat dalam diagram 1.1 di bawah ini. President Director Deputy Presiden M.R. Operation General Manager Internal Auditor Marketing Director Plant Manager Sisfo Finance Cost Acc./ Budget Gen. Acc. Purch. Prod. PPIC TQA Eng. /Mtc. HRD R&D Mkt. Ekspor Prod. Diagram 1.1 Struktur Organisasi PT. Maha Keramindo Perkasa Sumber : Departemen HRD PT. Maha Keramindo Perkasa

12 Job Description Job description dari PT. Maha Keramindo Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Presiden Direktur dan Deputy/Vice Presiden Direktur Bertanggung jawab untuk : - Penjualan dan keuntungan perusahaan. - Meninjau dan mengesahkan Purchase Order (PO) untuk batas nilai tertentu. - Menetapkan kebijakan mutu perusahaan dan menjamin mutu produk. - Meninjau sistem manajemen mutu pada selang waktu tertentu unutk menjamin sistem mutu berlangsung efektif dan perbaikan secar terus-menerus terlaksana dengan baik. Mempunyai wewenang untuk : - Menunjuk wakil manajemen. - Mengelola seluruh operasi yang berhubungan dengan biaya dan anggaran. - Menetapkan tanggung jawab dan wewenang setiap bagian. 2. Wakil Manajemen (Management Representative) Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur untuk : - Memastikan bahwa sistem manajemen mutu memenuhi persyaratan ISO 9001 : Memastikan proses-proses yang dibutuhkan sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara dengan efektif.

13 13 - Memastikan peningkatan kesadaran akan pemenuhan persyaratan pelanggan di seluruh tingkatan organisasi. - Memastikan keefektifan dan pengembangan tindak lanjut hasil audit sistem mutu. Mempunyai wewenang untuk : - Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu kepada Presiden Direktur, yang akan digunakan sebagai dasar improvement. - Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan pihak diluar perusahaan untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. - Memastikan tinjauan manajemen terlaksana secara efektif dan efisien. - Memastikan terlaksananya audit mutu internal. 3. General Manager - Seluruh manajemen operasi pabrik. - Meninjau dan mengesahkan permintaan pembelian (PO) untuk batas nilai tertentu. - Menjamin kelangsungan rencana perancangan dan pengembangan dan proses manufacturing untuk memenuhi persyaratan pelanggan. 4. Internal Auditor - Menyiapkan jadwal audit mutu internal.

14 14 - Mengkoordinir pelaksanaan audit. - Memantau keefektifan audit. - Menyiapkan laporan hasil audit. 5. Plant Manager - Menentukan, mendokumentasikan, dan meninjau persyaratan pelanggan. - Aktivitas perancangan dan pengembangan serta manufacturing. - Meninjau dan memilih metode serta teknologi yang sesuai yang dipergunakan untuk menurunkan dan mencegah ketidaksesuian. 6. Direktur Marketing - Merencanakan, mengembangkan, dan mengotrol strategi marketing secara keseluruhan baik pasar lokal maupun ekspor. - Koordinasi seluruh aktivitas sales dan marketing. - Tinjauan pelaksanaan sales dan marketing sehubungan dengan strategi marketing dan membuat langkah-langkah yang perlu untuk memastikan bahwa strategi marketing tersebut memenuhi harapan perusahaan. - Memberikan training kerja kepada staf marketing bila perlu. 7. Kepala Departemen Marketing Ekspor - Membuat rencana-rencana penjualan.

15 15 - Menangani permintaan pelanggan, pesanan atau kontrak. - Menangani penawaran produk, memeriksa order, harga, pengiriman dan pengapalan. - Persiapan data penjualan. 8. Kepala Departemen Produk - Manajemen produk. - Pengembangan produk baru. - Perencanaan dan pengembangan aktifitas promosi. - Penanganan komplain dari pelanggan. 9. Kepala Departemen Finance - Mengendalikan lalu lintas keuangan (cashflow) perusahaan. - Mengendalikan keuangan (treasury) perusahaan. 10. Kepala Departemen Cost Accounting and Budget - Perhitungan biaya produk (product costing). - Perencanaan dan pengendalian anggaran biaya. 11. Kepala Departemen General Accounting - Pengendalian keuntungan dan pengeluaran.

16 16 - Perhitungan pengendalian pendapatan dan pengeluaran. - Menyiapkan laporan keuangan. 12. Kepala Departemen Purchasing Mempunnyai tanggung jawab dan wewenang untuk : - Melaksanakan kebijakan pembelian perusahaan. - Memelihara daftar pemasok yang disahkan (approved vendor list). - Mencari sumber pasokan. - Meninjau dan mengesahkan permintaan pembelian pada batas nilai tertentu. 13. Kepala Departemen Produksi - Pengendalian karyawan di bagian produksi untuk mencapai target produksi tepat waktu dan memenuhi standar mutu. - Memotivasi karyawan untuk memperhatikan tentang produktivitas, biaya dan memelihara lingkungan kerja. 14. Kepala Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) - Optimalisasi tingkat inventarisasi bahan baku, kebutuhan rutin, komponen, kebutuhan pendukung pabrik dan produk jadi. - Penanganan dan pengelolaan inventarisasi dan lalu lintas barang. - Menyiapkan perencanaan produksi.

17 Kepala Departemen Total Quality Assurance (TQA) - Inspeksi dan pengujian barang masuk, selama proses produksi dan produk akhir. - Mengatur dan mengkoordinir aktivitas jaminan mutu dan memelihara dokumentasi sistem mutu. - Mengatur dan mengkoordinir aktivitas penyediaan screen/roller dan pasta. 16. Kepala Departemen Engineering/Maintenance - Menentukan persyaratan pembelian untuk komponen (spare part) mesin. - Memelihara mesin-mesin dan utilitas pada tingkat kelayakan dan kesiapan yang tinggi. - Menyiapkan gambar-gambar dan instruksi kerja yang lain. - Operasi sistem kalibrasi. 17. Kepala Departemen Human Resource Development (HRD) - Pengadaan karyawan. - Identifikasi kebutuhan pelatihan, menyiapkan rencana pelatihan, memantau dan meninjau aktivitas pelatihan. - Memeihara dokumentasi rekaman personel. - Keamanan dan masalah umum perusahaan.

18 Kepala Departemen Research and Development (R&D) - Melaksanakan fungsi perancangan. - Melaksanakan fungsi penelitian dan pengembangan. 19. Kepala Departemen Sistem Informasi - Menjamin kelangsungan operasi perangkat lunak dan perangkat keras (software dan hardware) termasuk pemeliharaan dan data pendukung (backup). - Pengendalian software dan hardware yang dipergunakan untuk melindungi data perusahaan Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang bekerja di PT. Maha Keramindo Perkasa terbagi menjadi dua bagian yaitu tenaga kerja tak langsung yang menggunakan jam kerja non shift dan tenaga kerja langsung yang menggunakan jam kerja shift. Kelompok kerja shift terbagi menjadi tiga, yaitu shift I, shift II, dan shift III. Berikut ini adalah jadwal jam kerja dan waktu istirahat yang diterapkan di PT. Maha Keramindo Perkasa : 1. Non Shift a. Senin sampai Kamis : pukul

19 19 b. Jumat : pukul Istirahat dan makan siang 1 jam : pukul Shift a. Shift I : pukul Istirahat dan makan ½ jam secara bergiliran mulai pukul b. Shift II : pukul Istirahat dan makan ½ jam secara bergiliran mulai pukul c. Shift III : pukul Istirahat dan makan ½ jam secara bergiliran mulai pukul Proses Produksi Proses produksi body keramik di PT. Maha Keramindo Perkasa ditangani oleh departemen produksi bagian body preparation. Tahapan-tahapan proses produksi yang harus dilakukan dalam pembuatan body keramik sendiri terdiri dari : 1. Tahap Milling (Penghancuran) Bahan baku yang berupa batuan (feldspar) dihancurkan hingga menjadi butiran dengan ukuran diameter kurang dari 4 mm. Proses penghancuran ini dilakukan sebanyak tiga kali dan dengan menggunakan mesin crusher. Bahan baku clay juga perlu dihancurkan dengan menggunakan mesin crusher tetapi proses penghancurannya tidak perlu dilakukan berkali-kali. Setelah proses penghancuran

20 20 selesai dilakukan, bahan baku tersebut ditampung di dalam box untuk dibawa ke tahap selanjutnya. 2. Tahap Penimbangan Pada tahap ini, masing-masing bahan baku ditimbang sesuai dengan komposisi yang telah dibuat untuk pembuatan body keramik. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama batching yang telah diprogram dengan menggunakan komputer, jadi penimbangan dapat dilakukan dengan lebih mudah, tepat, dan cepat. Untuk setiap kali penimbangan, total berat kering dari seluruh bahan baku adalah kg dimana body composition untuk seluruh jenis keramik yang diproduksi adalah sama. Body composition dari hasil penimbangan dengan menggunakan batching dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Body Composition Berat kering : kg No Jenis material % berat Kadar air (%) Timbangan (kg) 1 Clay TOC 42 18, Clay BTL 5 20, Clay SPT 13 23, Feldspar UMD 5 23, Feldspar UD 7 18, Feldspar FAG 28 8, Water Glass 1, Milling time 6 jam Sumber : Departemen Produksi PT. Maha Keramindo Perkasa Rumus yang digunakan untuk timbangan yaitu : total material komposisi Timbangan (kg) = 100 % - kadar air

21 21 3. Tahap Mixing (Pencampuran / Pengadukan) Pada tahap ini digunakan mesin ball mill yang berputar dengan kecepatan tertentu dan biasanya membutuhkan waktu 5 6 jam tergantung dari bahan baku yang akan dicampur. Jika bahan baku sudah cukup halus, maka kecepatan putar putar ball mill tidak perlu terlalu besar. Pada bagian atas dari ball mill terdapat hopper yang berfungsi untuk menyalurkan bahan baku ke dalam ball mill. Di dalam pencampuran, selain ball mill diisi dengan bahan baku yang akan dicampur, ball mill juga diisi dengan batu silica pable dan air. Batu silica pable adalah batu yang mengandung silika dan digunakan sebagai media penghalus bahan baku di dalam pencampuran bahan baku. Ukuran batu silica pable terdiri dari tiga ukuran yaitu ukuran besar dengan diameter 8 10 cm, ukuran sedang dengan diameter 6 8 cm, dan ukuran kecil dengan diameter 4 6 cm. Komposisi batu silica pable di dalam ball mill adalah 55 % dari volume ball mill, sedangkan komposisi air dalam ball mill adalah 45 % dari total material. Total material yang dapat dicampur dalam sebuah ball mill adalah 16,5 17 ton. Setelah bahan baku dicampur dalam ball mill, maka hasil pencampurannya berbentuk seperti lumpur dan disebut juga slip. Slip tersebut kemudian dialirkan ke slip tank yang terletak di bawah permukaan tanah. Untuk setiap slip tank disediakan dua mixer yang berfungsi untuk terus mengaduk slip tersebut agar tidak mengendap. Kapasitas untuk sebuah slip tank adalah sama dengan 5,5 ball mill.

22 22 4. Tahap Filtering (Penyaringan) Slip di dalam slip tank kemudian disalurkan ke saringan yang berukuran 14 mesh. Sesudah melalui penyaringan tersebut, slip yang lolos kemudian dipompa ke saringan yang berukuran 80 mesh yaitu saringan yang memiliki diameter lubang lebih kecil daripada saringan ukuran 14 mesh sehingga hasil yang didapat adalah material yang halus. Hasil dari penyaringan tersebut kemudian dialirkan ke service tank untuk kemudian dipompa ke spray dryer. 5. Tahap Drying 1 (Pengeringan 1) Mesin yang digunakan untuk tahap ini adalah spray dryer. Spray dryer menggunakan gas alam cair (LNG) yang bertemperatur antara o C. Jadi pada saat material yang berupa lumpur dipompa / disemprotkan ke dalam spray dryer, ada gas dan udara panas yang juga dialirkan ke spray dryer sehingga mengubah material menjadi bentuk bubuk (powder) yang mengandung kadar air 5,5 7,3 %. Pada bagian bawah spray dryer juga terdapat nozzle (lubang) yang berdiameter 2,5 4 mm. 6. Tahap Penampungan Dari spray dyer ke silo, material dibawa dengan menggunakan conveyor. Tujuan dari tahap penampungan ini adalah agar kadar air dari seluruh material yang berbentuk bubuk menjadi homogen dan juga kadar air yang terkandung menjadi berkurang akibat proses penguapan yang terjadi pada saat penampungan. Tempat penampungan yang digunakan disebut silo. Sebuah silo mempunyai daya

23 23 tampung 120 ton dan untuk memasukkan 120 ton bubuk material ke dalam silo membutuhkan waktu 8 jam. Setelah itu material didiamkan di dalam silo selama 1 2 hari agar kadar air menjadi homogen dan berkurang menjadi 5,5 5,2 %. Material yang sudah homogen kadar airnya kemudian dibawa dengan conveyor untuk disaring kembali dengan mesin fibrating. Ukuran lubang saringan yang digunakan yaitu 1,25 x 2,75 mm. Sesudah itu baru kemudian material dibawa dengan hoist ke hopper yaitu bagian atas mesin press. 7. Tahap Pressing Mesin yang digunakan pada tahap ini adalah mesin press yang menggunakan hidrolik dengan tekanan antara bar (kg/cm 2 ) tergantung dari ukuran keramik yang akan diproduksi. Pada bagian atas mesin press terdapat hopper yang berfungsi untuk menyalurkan untuk menyalurkan bahan baku yang akan dipress menjadi body keramik. Body keramik yang dihasilkan pada tahap ini memiliki bending strength 4 16 kg/cm 2 dan kadar air 4,7 6,8 %. Jadi body keramik ini masih butuh proses pengeringan agar bending strength-nya meningkat dan kadar airnya menurun sehingga body keramik menjadi kuat dan tidak mudah pecah / patah. 8. Tahap Drying 2 (Pengeringan 2) Vertical dryer adalah alat yang digunakan pada tahap ini. Vertical dryer mempunyai fungsi untuk mengeringkan body keramik setelah proses pengepressan dan memiliki temperatur antara o C. Proses pengeringan

24 24 yang dilakukan memakan waktu kurang lebih 50 menit. Setelah proses pengeringan ini, body keramik jadi memiliki bending strength kg/cm 2 dan kadar air kurang dari 1 %.

25 25 Operation Process Chart dalam pembuatan keramik lantai di PT. Maha Keramindo Perkasa secara lengkapnya dapat dilihat dalam diagram 1.2 berikut ini. p o ta s iu m fe ld s p a r, c la y, frit, k a o lin, C M C, k a o lin, frit, p a s ir k u a rs a, S T P P, s ta in, a ir ta lc, z irc o n iu m s ilic a te, a ir clay feldspar O penim bangan batching O penim bangan batching O - 2 m illin g clay crusher O - 1 m illin g crusher alubite ball alubite ball w a te r g la s s O m ix in g b a ll m ill O m ix in g ball m ill air O filte rin g saringan O filte rin g saringan O - 3 penim bangan batching getar getar O - 4 m ix in g b a ll m ill O - 5 filte rin g saringan O - 6 drying 1 spray dryer penam pungan O - 7 s ilo pressing O - 8 m esin press drying 2 O - 9 vertical dryer pelapisan O engobe glazing line pelapisan O glazur glazing line printing O m e s in printing O firin g kiln I-1 sortir m e s in sortir sortir I-2 analizer & planarity O packing Diagram 1.2 Operation Process Chart Keramik Lantai Sumber : Departemen Produksi PT. Maha Keramindo Perkasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri di Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat, yang mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat, sehingga mendorong setiap perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi Keramik Lantai

LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi Keramik Lantai 184 LAMPIRAN 1 Flow Chart Proses Produksi Keramik Lantai Hopper Crusher Raw material body Spray Dryer Slip Tank Tank Ball Mill Ball Mill Batching Raw Material Glazur Packing Glazing Line Press Silo Kiln

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004/2005 PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU BODY KERAMIK DENGAN METODE MATERIAL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA RENCANA PEMESANAN BAHAN BAKU BODY KERAMIK SECARA OPTIMUM PADA PT. MAHA KERAMINDO PERKASA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA RENCANA PEMESANAN BAHAN BAKU BODY KERAMIK SECARA OPTIMUM PADA PT. MAHA KERAMINDO PERKASA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Ganjil 2005/2006 RENCANA PEMESANAN BAHAN BAKU BODY KERAMIK SECARA OPTIMUM PADA PT. MAHA KERAMINDO PERKASA Julius 0500605631 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. JUI SHIN INDONESIA berdiri pada Agustus 2001 dan berlokasi di Jalan Pulau Pini Kav 600352, Kawasan Industri Medan (KIM) II, Medan, Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PRODUKSI BAB III PROSES PRODUKSI 3.1 Proses Produksi 3.1.1 Urutan Proses Produksi dari Awal Sampai Jadi a. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi lantai keramik adalah feldspar dan pasir

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY 27 JUNI 27 AGUSTUS 2016 Disusun oleh: Lewi Peter Richardo 5203013014 Vincentius A Paulo Endra Adi Nugraha 5203013035 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki strategi dan manajemen yang baik, agar perusahaan dapat menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki strategi dan manajemen yang baik, agar perusahaan dapat menjawab BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan produksinya industri manufaktur dituntut untuk memiliki strategi dan manajemen yang baik, agar perusahaan dapat menjawab persaingan yang semakin

Lebih terperinci

Nama Kelompok. 1. Himawan Sigit Satriaji 2. Ahlan Haryo Pambudi. dosen PEMBIMBING Ir. Budi Setiawan, MT

Nama Kelompok. 1. Himawan Sigit Satriaji 2. Ahlan Haryo Pambudi. dosen PEMBIMBING Ir. Budi Setiawan, MT Nama Kelompok 1. Himawan Sigit Satriaji 2. Ahlan Haryo Pambudi dosen PEMBIMBING Ir. Budi Setiawan, MT Masyarakat Kebutuhan Pasar bisnis properti Bencana Alam Lumpur Lapindo Bahan baku yang belum termanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit operasional atau audit kinerja menggambarkan pengkajian ulang perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PRODUKSI BAB III PROSES PRODUKSI 3.1 PROSES PRODUKSI 3.1.1 Urutan Proses Produksi dari Awal Sampai Jadi a. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi lantai keramik adalah jeldspar dan pasir

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan oleh karena maraknya bisnis properti yang cukup mendominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Erwin Hermawan Teja 1, Debora Anne Yang Aysia 2 Abstract: PT. X is a PVC pipe factory that esthablised since 31st August

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan Berkembang pesatnya industri perumahan baik ituperumahan yang berada di daerah pinggiran kota merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Muliakeramik Indahraya, Tbk berdiri di Jakarta pada tanggal 19 April 1990 dengan nama PT. Mulia Menara Persada berdasarkan akta No. 166 dan No. 50

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai produksi, gudang

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA

MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA MEMPELAJARI PENJADWALAN PRODUKSI CLIP 80 DI PT. NUSA INDAH JAYA UTAMA Nama : ABDUL AZIS NPM : 30412011 Dosen Pembimbing : Dr. rer. pol. Ir. Sudaryanto. Msc. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan Proses Produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte notaries 18 No. 108 dan mendapat pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan Berkembang pesatnya industri perumahan baik itu perumahan yang berada di daerah pinggiran kota merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

Laporan kerja praktek PT. Internusa Keramik Alamasri Industri BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN

Laporan kerja praktek PT. Internusa Keramik Alamasri Industri BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan Berkembang pesatnya industri perumahan baik ituperumahan yang berada di daerah pinggiran kota merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat kita

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL)

PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL) PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA 3. Sejarah Perusahaan PT. SERICO DJAYA MARMER IDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan dengan produknya berupa keramik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH 3.1 Pengembangan Kerangka Kerja Secara garis besar terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Langkah-langkah tersebut yaitu studi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. PT. DDT didirikan tahun 1997 dengan dua pabrik di Cileungsi Jawa Barat. Pada

BAB 3 METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. PT. DDT didirikan tahun 1997 dengan dua pabrik di Cileungsi Jawa Barat. Pada BAB 3 METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. DDT didirikan tahun 1997 dengan dua pabrik di Cileungsi Jawa Barat. Pada awalnya focus bisni adalah di bidang energi

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur

I. PENDAHULUAN. Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur akan menghadapi suasana ketidakpastian yang tinggi. Perilaku konsumen yang tidak menentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Impero Granito Utama sebelum 1 Juli 1997 bernama PT. PORSMO yang mulai berproduksi sesuai dengan ijin tempat usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT.Trisinar Indopratama berdiri di Jakarta sejak tahun 1995, bertempat di Komplek Duta Harapan Indah Blok E No.19 Jl. Kapuk Muara No.7 Jakarta Utara.Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat maka kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk 41 BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan perusahaan manufaktur sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, dimana ruang

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. BAB III Metode Penelitian 3..Objek & Lokasi Penelitian Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur furniture kayu jati. Yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak operasi manufaktur terutama pada tingkat kecil dan menengah dimanajemeni secara kacau, persediaan menumpuk, suku cadang/persediaan dipercepat/diperbanyak

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota

BAB I PENDAHULUAN. PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota BAB I PENDLMULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota Kudus. PT. Nikki Super Tobacco didirikan pada tanggal 11 Desember 1990,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Keramik Lantai Gambaran umum keramik lantai seperti uraian proses produksi secara umum dan menjelaskan parameter pengecekan kualitas. 2.1.1

Lebih terperinci