Tujuan Pembelajaran. Saat saya menyelesaikan bab ini, saya ingin dapat melakukan hal-hal berikut.
|
|
- Ari Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Tujuan Pembelajaran Saat saya menyelesaikan bab ini, saya ingin dapat melakukan hal-hal berikut. Merumuskan model dinamik didasarkan pada prinsip neraca Menyelesaikan model dinamik orde satu yang sederhana Menentukan aspek kunci yang bagaimana dari dinamik bergantung pada disain dan operasi proses 2
3 Kerangka Kuliah Kerangka Kuliah lasan mengapa kita perlu model dinamik Enam (6) - tahapan prosedur pemodelan ontoh-contoh - mixing tank - STR - draining tank Kesimpulan umum tentang model Workshop 3
4 Kenapa Kita Perlu Model Dinamik pa bus dan sepeda punya dinamika yang berbeda? Mana yang dapat membuat putaran-u dalam 1.5 meter? Mana yang menanggapi lebih baik saat mengenai benturan? Kinerja dinamik lebih tergantung pada kendaraan dari pada pengemudinya! Dinamika proses lebih penting dari pada kontrol komputer! 4
5 Kenapa Kita Perlu Model Dinamik Materi umpan dikirim secara periodik, tapi proses memerlukan aliran umpan yang kontinyu. Berapa besar volume tangki yang seharusnya? liran pengiriman periodik Umpan kontinyu ke proses Time Kita harus menyediakan fleksibilitas proses untuk kinerja dinamik yang baik! 5
6 Kenapa Kita Perlu Model Dinamik Pompa air pendingin mati. Berapa lama kita punya waktu hingga reaktor berjalan secara eksotermik? F Suhu Bahaya T L waktu Dinamika proses penting untuk kesalamatan! 6
7 Kenapa Kita Mengembangkan Model Matematika? Perubahan masukan, mis., step pada laju alir pendingin Proses Pengaruh pada variabel keluaran T Model matematika menolong kita menjawab pertanyaanpertanyaan ini! Bagaimana proses mempengaruhi respon? Berapa lama? Seberapa cepat Bentuk 7
8 Enam Tahapan Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Kita menerapkan prosedur ini untuk banyak sistem fisik neraca massa keseluruhan (overall material balance) neraca massa komponen neraca energi T 8
9 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya T pa keputusannya (decision)? pa variabelnya? Lokasi ontoh seleksi variabel level cairan massa total dalam cairan tekanan mol total dalam uap suhu neraca energi konsentrasi massa komponen 9
10 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Sketsa prosesnya Kumpulkan data Nyatakan asumsinya Definisikan sistem T Sifat kunci dari sistem? ariabel adalah sama di mana pun lokasinya dalam sistem 1
11 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Overall Material NER KONSERSI kumulasi massa massa masuk massa keluar omponent Material kumulasi massa komponen Energi kumulasi U PE KE massa komponen masuk penurunan komponen massa keluar massa komponen H PE KE inh PE KE out Q - W s 11
12 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya pa jenis persamaan yang pertama kita gunakan? Neraca konservasi untuk variabel kunci Berapa banyak persamaan yang kita perlukan? Derajat kebebasan = N - NE = pa setelah persamaan konservasi? Persamaan konstitutif, misal, Q = h (T) r = k e -E/RT Tidak prinsip, didasarkan pada data empirik 12
13 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Model dinamik kita akan melibatkan persamaan differensial (dan aljabar) karena ada akumulasi. d dt Dengan kondisi awal F ) k ( = 3.2 kg-mole/m 3 at t = Dan beberapa perubahan ke variabel masukan, forcing function, misal, = f(t) = 2.1 t (fungsi ramp) 13
14 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Kita akan menyelesaikan model sederhana secara analitis untuk menyediakan hubungan istimewa antara proses dan respon dinamiknya, yaitu ( t) ( t) t untuk t ( ) K (1 Banyak hasil akan punya bentuk yang sama! Kita ingin mengetahui bagaimana proses mempengaruhi K dan, yaitu K F F k F k e t / ) 14
15 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Kita akan menyelesaikan model kompleks secara numerik, yaitu d dt 2 k F( ) Menggunakan aproksimasi yang berbeda untuk derivatifnya, kita dapat mengambil metode Euler. n n1 F( ( t) ) k 2 n1 Metode lainnya termasuk Runge-Kutta dan dams. 15
16 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya ek hasil untuk kebenaran - tanda dan bentuk seperti diharapkan - mentaati asumsi - mengabaikan kesalahan numerik Plot hasilnya Evaluasi sensitivitas & akurasinya Bandingkan dengan data empirik 16
17 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Mari kita praktekkan pemodelan hingga kita siap untuk Olimpiade pemodelan! Silakan ingat bahwa pemodelan bukan olahraga tontonan! nda harus praktek (ambil bagian)! 17
18 ontoh Pemodelan 1: MIXING TNK Textbook Example 3.1: Tangki pencampuran pada gambar dioperasikan untuk waktu yang lama dengan konsentrasi umpan.925 kg-mole/m 3. Komposisi umpan mengalami peningkatan menjadi 1.85 kg-mole/m 3. Semua variabel lainnya tetap. Tentukan respon dinamiknya. F (Kita akan menyelesaikan ini di kelas) 18
19 Neraca Massa Komponen ontoh 1 kumulasi komponen Komponen Komponen masuk keluar Penurunan ( MW ) ( MW ) ( MW F MW F ) t tt t Membagi dengan t dan limit t : MW d dt MW F( ) 19
20 2 Solusi ontoh ) ( dt d F F dt d F F dt d F F dt d F dt d / / / / / / / / / / / / / ) ( ) ( ) 1 ( ) 1 exp( FI Integrasi Faktor t t t t t t t t t t t t t Ie I e e dt e e d e dt e d e dt de dt d e e dt d e e dt
21 21 Integrasi ontoh 1 ).925(1 ) (1 ).925)(1 (.925 dengan ) )(1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( t pada ) ( 24.7 / 24.7 / 24.7 / / / / t t t awal awal t awal awal t awal awal awal t awal awal awal e e e e e e I t da dua aspek penting perilaku dinamik yang dapat ditentukan dari Persamaan di atas: Laju respon dinamik Steady-state gain (K p ) yang didefinisikan: 1. p input output K
22 Mari kita pahami respon ini 1.8 Outputnya halus, kurva monoton tank concentration Slope maximum pada t= 63% dari steady-state Pada steady state = K Perubahan input secara tiba-tiba time 2 inlet concentration Step pada inlet variable time 22
23 ontoh Pemodelan 2: STR STR isotermal pada gambar dioperasikan untuk waktu yang lama dengan konsentrasi umpan.925 kg-mole/m 3. Komposisi umpan mengalami kenaikan menjadi 1.85 kg-mole/m 3. ariabel lainnya tetap. Tentukan respon dinamik dari. Parameter yang sama seperti textbook Example 3.2 F B r k (Kita akan menyelesaikan ini di kelas) 23
24 24 Solusi ontoh 2 ) ( ) ( F k F dt d k F F dt d k F F dt d k F F dt d k F dt d
25 ontoh Pemodelan 2: STR Bubuhi keterangan dengan fitur kunci seperti ontoh 1 1 reactor conc. of (mol/m3) time (min) Mana yang lebih cepat, mixer atau STR? Selalu? 2 inlet conc. of (mol/m3) time (min) 25
26 ontoh Pemodelan 3: Dua STR Dua STR isotermal mula-mula pada keadaan tunak dan mengalami perubahan step ke komposisi umpan tangki pertama. Rumuskan model 2. Hati-hati khususnya saat mendefinisikan sistemnya! F 1 1 B 2 2 r k (Kita akan menyelesaikan ini di kelas) 26
27 ontoh Pemodelan 3: Dua STR Bubuhi keterangan dengan fitur kunci seperti ontoh tank 1 concentration tank 2 concentration time inlet concentration time 27
28 Enam Tahap Prosedur Pemodelan 1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. nalisis hasilnya 6. alidasi modelnya Kita hanya dapat menyelesaikan beberapa model secara analitis - itu adalah linear (kecuali untuk beberapa pengecualian). Kita dapat menyelesaikan secara numerik Kita ingin menambah WWSN dari mempelajari bagaimana K (s-s gain) dan (konstanta waktu) bergantung pada disain dan operasi prosesnya. Karena itu, kita melinearisasi modelnya, meski kita tidak akan mencapai sebuah solusi eksak! 28
29 LINERISSI Memperluas Deret Taylor dan menyisakan hany bagian konstanta dan linear. Kita memiliki sebuah aproksimasi. Ini adalah satu-satunya variabel F( x) F( x s ) df dx x s ( x x s ) 1 2! d 2 dx F 2 x s ( x x s ) 2 R Ingat bahwa bagian ini adalah konstan karena dievaluasi pada x s We define the deviation variable: x = (x - x s ) 29
30 LINERISSI Kita harus mengevaluasi aproksimasinya. Itu tergantung pada non-linearitas y =1.5 x pada x = 1 exact approximate jarak x dari x s Karena pengendalian proses menjaga variabel mendekati harga yang diinginkan, analisis yang dilinearisasi sering (tapi, tidak selalu) valid. 3
31 ontoh Pemodelan 4: STR Non-Linear Textbook Example 3.5: STR isotermal pada gambar dioperasikan untuk waktu yang lama dengan konsentrasi umpan tetap. Komposisi umpan mengalami perubahan step. ariabel lainnya tetap. Tentukan respon dinamik dari. Non-linear! F B 2 r k (Kita akan menyelesaikan ini di kelas) 31
32 ontoh Pemodelan 4: STR Non-Linear Kita menyelesaikan model yang dilinearisasi secara analitis dan non-linear secara numerik. ariabel deviasi tidak mengubah jawabannya, hanya menerjemahkan harganya Dalam kasus ini, aproksimasi yang dilinearisasi dekat dengan solusi non-linear yang eksak. 32
33 ontoh Pemodelan 5: DRINING TNK Tangki dengan sebuah saluran buang memiliki aliran masuk dan keluar yang kontinyu. Tangki telah mencapai initial steady state saat penurunan step terjadi pada aliran masuk. Tentukan levelnya sebagai fungsi waktu. Selesaikan model non-linear dan linearisasinya. 33
34 ontoh Pemodelan 5: DRINING TNK Perubahan aliran kecil: aproksimasi linearisasi bagus Perubahan aliran besar: linearisasi jelek - secara fisik mustahil! (Kenapa?) 34
35 Pemodelan Dinamik Kita telah mempelajari sistem orde satu itu memiliki bentuk keluaran yang sama. dy dt Y 1.8 K [ f ( t ))] dengan input Output is smooth, monotonic curve atau forcing f(t) ontoh respon terhadap tank concentration Maximum slope at t= 63% of steady-state step input t steady state = K 2 Output changes immediately time 1.5 inlet concentration 1 = Step in inlet variable time 35
36 Pemodelan Dinamik The emphasis on analytical relationships is directed to understanding the key parameters. In the examples, you learned what affected the gain and time constant. sign K: Steady-state Gain magnitude (don t forget the units) how depends on design (e.g., ) and operation (e.g., F) :Time onstant sign (positive is stable) magnitude (don t forget the units) how depends on design (e.g., ) and operation (e.g., F) 36
37 Pemodelan Dinamik - WORKSHOP 1 Untuk setiap dari tiga proses yang telah kita modelkan, tentukan bagaimana gain dan konstanta waktu bergantung pada, F, T dan. Mixing tank linear STR STR dengan reaksi orde dua F 37
38 Pemodelan Dinamik - WORKSHOP 2 Gambarkan tiga sensor level yang berbeda untuk mengukur ketinggian cairan dalan draining tank. Untuk masing-masing, tentukan apakah pengukuran dapat dikonversikan ke sinyal listrik dan ditransmisikan ke sebuah komputer untuk display dan control. ku lelah memonitor level ini. ku ingin ini menjadi otomatis. L 38
39 Pemodelan Dinamik - WORKSHOP 3 Modelkan respon dinamik dari komponen () untuk perubahan step pada laju alir masuk dengan konsentrasi masuk tetap. Pertimbangkan dua sistem secara terpisah. Mixing tank STR dengan reaksi orde satu F 39
40 Pemodelan Dinamik - WORKSHOP 4 Parameter-parameter yang kita gunakan dalam model matematika tidak pernah diketahui secara eksak. Untuk banyak model diselesaikan pada buku ajar, evaluasi efek solusi dari kesalahan pada parameter. 2% pada laju reaksi konstan k 2% pada heat transfer coefficient 5% pada laju alir dan valume tangki Bagaimana kamu mempertimbangkan kesalahan pada banyak parameter dalam masalah yang sama? ek responmu dengan mensimulasikan menggunakan m-file MTLB 4
41 Pemodelan Dinamik - WORKSHOP 5 Tentukan persamaan yang diselesaikan untuk solusi numerik Euler untuk respon dinamik dari soal draining tank. Juga, berikan estimasi harga awal yang baik untuk integration time step, t, dan jelaskan rekomendasimu 41
42 Bab 3: Pemodelan Matematika Bagaimana yang sedang kita lakukan? Merumuskan model dinamik didasarkan pada prinsip neraca Menyelesaikan model dinamik orde satu yang sederhana Menentukan aspek kunci yang bagaimana dari dinamik bergantung pada disain dan operasi proses Banyak perbaikan, tapi kita perlu beberapa studi lagi! Baca textbook Tinjau catatannya, khususnya tujuan pembelajaran dan workshop Uji coba nasihat-nasihat belajar mandiri laminya, kita seharusnya punya tugas (assignment)! 42
43 BB 3: SUMBER PELJRN Home page - Instrumentation Notes - Interactive Learning Module (hapter 3) - Tutorials (hapter 3) - M-files in the Software Laboratory (hapter 3) Baca bagian pemodelan dinamik pada buku ajar sebelumnya - Felder and Rousseau, Fogler, Incropera & Dewitt Buku ajar lain dengan soal yang diselesaikan - Lihat kerangka kuliah dan buku pada cadangan di Thode 43
44 BB 3: NSIHT UNTUK BELJR MNDIRI 1. Diskusikan kenapa kita memerlukan bahwa derajat kebebasan untuk sebuah model harus nol. pa ada pengecualian? 2. Berikan contoh-contoh persamaan konstitutif dari kuliah teknik kimia sebelumnya. Untuk masing-masing, gambarkan bagaimana kita menentukan harga paramater. Bagaimana keakuratan harga itu? 3. Siapkan satu pertanyaan untuk setiap jenis dan bagikan dengan kelompok belajarmu: B/S, pilihan ganda, dan pemodelan. 4. Menggunakan m-file MTLB, tentukan efek besaran step masukan pada keakuratan model linearisasi untuk STR dengan reaksi orde dua. 44
45 BB 3: NSIHT UNTUK BELJR MNDIRI 5. Untuk kombinasi parameter fisik apa, sebuah model orde satu akan memperkirakan berikutnya? Sebuah respon osilasi terhadapan oscillatory response to a step input sebuah output yang naik tanpa batas sebuah output yang berubah sangat pelan 6. Siapkan secangkir kopi atau teh hangat yang segar. Ukur suhu dan catat suhu dan waktu hingga mencapai suhu lingkungan. Plot datanya. Diskusikan bentuk grafik suhunya. Dapatkah kamu menggambarkannya dengan respon dengan sebuah parameter kunci? Turunkan model matematika dan bandingkan dengan hasil eksperimenmu 45
Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.
Tujuan Pembelajaran Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Memprediksi output untuk input yang khas untuk sistem dinamik Menurunkan dinamik sistem tersebut untuk struktur penting
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU
BAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU Isi: Pengantar pengembangan model sederhana Arti fisik parameter-parameter proses 3. PENGANTAR PENGEMBANGAN MODEL Pemodelan dibutuhkan dalam menganalisis sisten kontrol (lihat
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.
Tujuan Pembelajaran Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Mengenal contoh-contoh dari tujuh (7) obyektif pengendalian pada proses-proses kimia Menghitung indikator dari variabilitas
Lebih terperinciAZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum
Lebih terperinciDinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass
Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass Yulius Deddy Hermawan *, Bambang Sugiarto, I Gusti Ayu Sri Pradnyadewi, dan Gusti Ayu Septiandani Program Studi Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformasi Laplace Salah satu cara untuk menganalisis gejala peralihan (transien) adalah menggunakan transformasi Laplace, yaitu pengubahan suatu fungsi waktu f(t) menjadi
Lebih terperinci4/16/2017. Start-up CSTR A, B Q A, B A, B. I Gusti S. Budiaman, Gunarto, Endang Sulistyawati Siti Diyar Kholisoh. (Levenspiel, 1999, page 84)
April 2017 I Gusti S. Budiaman, Gunarto, Endang Sulistyawati Siti Diyar Kholisoh PERANCANGAN REAKTOR (1210323) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA Reaktor
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.
Tujuan Pembelajaran Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Disain dan implementasi sebuah eksperimen yang baik Melakukan kalkulasi secara grafik Melakukan kalkulasi secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laju ALir Fluida Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dinamika Proses Dinamika Proses adalah suatu hal yang terjadi di dalam suatu sistem, dengan adanya process variable yang cepat berubah dengan berubahnya manipulated variable
Lebih terperinciPerancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-128 Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Lebih terperinciDesain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel
Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA PROSES
BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05
PEMODELAN SISTEM Pemodelan & simulasi TM5 Pemodelan Sistem isik Pemodelan matematis dari sebuah sistem diperoleh dengan mengaplikasikan hukum-hukum fisika yang secara natural mengatur komponen-komponen
Lebih terperinciTeknik Reaksi Kimia Lanjut
UNIVERSITAS INDONESIA Teknik Reaksi Kimia Lanjut Pasca Sarjana Dicka A Rahim [ 110610795 ] Rindang Isnaniar Wisnu Aji [ 1106109043 ] 01 D E P O K P4 5 A Reaksi fase liquid : A + B C Mengikuti persamaan
Lebih terperinciBAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI
BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI 4.1 TINJAUAN UMUM Tahapan simulasi pada pengembangan solusi numerik dari model adveksidispersi dilakukan untuk tujuan mempelajari
Lebih terperinciDinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 63 433 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 6 Januari 00 Dinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi
Lebih terperinciSEMINAR TENOSIM 00 Yogyakarta, 8 Desember 00 Perancangan onfigurasi Pengendalian Proses pada Sistem Non Interacting Tank dengan Analisis uantitatif Relative Gain Array Yulius Deddy Hermawan, Yogi Suksmono,
Lebih terperinciDinamika Komposisi pada Sistem Tangki Pencampur 10 Liter
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan Yogyakarta, 6 Maret ISSN 69-49 Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Penampur Liter Yulius Deddy Hermawan *, Gogot Haryono, Marya Agustin, dan Hayanti
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan dan intensifikasi penggunaan air, masalah kualitas air menjadi faktor yang penting dalam pengembangan sumberdaya air di berbagai belahan bumi. Walaupun
Lebih terperinciPENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA
BAB V PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA V.I Pendahuluan Pengetahuan proses dibutuhkan untuk memahami perilaku proses agar segala permasalahan proses yang terjadi dapat ditangani dan diselesaikan
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial berperan penting dalam kehidupan, sebab banyak permasalahan pada dunia nyata dapat dimodelkan dengan bentuk persamaan diferensial. Ada dua jenis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan metode Adams Bashforth-Moulton multiplikatif (M) orde empat beserta penerapannya. Metode tersebut memuat metode Adams Bashforth multiplikatif orde empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial adalah suatu persamaan diantara derivatif-derivatif yang dispesifikasikan pada suatu fungsi yang tidak diketahui nilainya dan diketahui jumlah
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)
DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) ABSTRACT Process dynamics is variation of process performance along time after any disturbances are given into the process. Temperature measurement
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mengungkapkan perilaku dinamik suatu sistem fisik seperti mekanik, listrik, hidrolik dan lain sebagainya, umumnya sistem fisik dimaksud dimodelkan dengan sistem
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN
ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciPemodelan Sistem Pengatur Ketinggian Air pada Sebuah Tangki Tunggal
Pemodelan Sistem Pengatur Ketinggian Air pada Sebuah Tangki Tunggal (Joni Dewanto) Pemodelan Sistem Pengatur Ketinggian Air pada Sebuah Tangki Tunggal Joni Dewanto Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Pendulum Terbalik Dalam penelitian ini diperhatikan sistem pendulum terbalik seperti pada Gambar di mana sebuah pendulum terbalik dimuat dalam motor yang bisa digerakkan.
Lebih terperinciKinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim
Kinetika Kimia bdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Laju Reaksi Hukum Laju dan Orde Reaksi Hukum Laju Terintegrasi untuk Reaksi Orde Pertama Setengah Reaksi Orde Pertama Reaksi Orde Kedua Laju
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem
SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem Analisa Respon Sistem Analisa Respon sistem digunakan untuk: Kestabilan sistem Respon Transient System Error Steady State System Respon sistem terbagi menjadi
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Disusun oleh: Dhyna Analyes Trirahayu Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah alat tranportasi yang memiliki beberapa kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda motor adalah alat tranportasi yang memiliki beberapa kelebihan diantara lain, ekonomis dalam penggunaan bahan bakar, tidak membutuhkan tempat parkir yang
Lebih terperinciREAKTOR BATCH Chp. 12 Missen, 1999
REKTOR BTCH Chp. 12 Missen, 1999 BTCH VERSUS CONTINUOUS OPERTION DESIGN EQUTIONS FOR BTCH RECTOR (BR) Pertimbangan umum t adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk mencapai konversi f 1 sampai f 2 adalah
Lebih terperinciISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN
ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN PENGANTAR Sistem pengendalian khususnya pengendalian otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibatnya model matematika sistem dinamik mengandung derivative biasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan memberikan landasan teori bagi perkembangan teknologi, salah satunya adalah matematika. Cabang matematika modern yang mempunyai cakupan wilayah penelitian
Lebih terperinciDinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle
Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle Yulius Deddy Hermawan *, Yogi Suksmono, Dini Utami Dewi, dan Wina Widyaswara Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN
PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciPemodelan Teknik Kimia Bebarapa Contoh Aplikasi Persamaan Diferensial (oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.)
Pemodelan Teknik Kimia - 206 Bebarapa Contoh Aplikasi Persamaan Diferensial (oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.) Contoh #: Kepedulian terhadap Iklan Suatu produk sereal baru (diberi nama Oat Puff )
Lebih terperinciKinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)
KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER PENDEK 2009-2010 PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA Kinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu) Senin, 19 Juli 2010 / Siti Diyar Kholisoh, ST, MT
Lebih terperinciREAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH
TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi
Lebih terperinciModel Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali
Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali PENDAHULUAN Beberapa istilah pada karakteristik tanggapan : Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam fenomena alam dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peran ilmu fisika
Lebih terperinciPengendalian Proses CHS SKS. Departemen Teknik Kimia FTUI
Pengendalian Proses CHS310806 3 SKS Departemen Teknik Kimia FTUI Disain Pembelajaran Filosofi Pengendalian Proses SAP Mata Ajar Sebelumnya Pemodelan Dinamik (Mekanistik) Mata Ajar Sedang Berjalan SIMULASI
Lebih terperinciBAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL
BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena
Lebih terperinciDari Neraca Massa A di Reaktor
Kinetika dan Katalisis Semester Genap Tahun kademik 010-011 NLISIS & INTERPRETSI DT KINETIK - SISTEM REKTOR BTCH - siti diyar kholisoh PROGRM STUDI TEKNIK KIMI FTI UPN VETERN YOGYKRT Thursday, 19 th May
Lebih terperinciIII.11 Metode Tuning BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN IV.1 Alat Penelitian IV.2 Bahan Penelitian IV.3 Tata Laksana Penelitian...
DAFTAR ISI SKRIPSI... i PERNYATAAN BEBAS PLAGARIASME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Terkait Perkembangan teknik pengendalian di dunia industri dewasa ini sangat pesat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka menemukan teknik kendali baru
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR
Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear
Lebih terperinciSimulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos
Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
SISTEM KENDALI ANALOG DAN DIGITAL Disusun Oleh: SELLA MARSELIA NIM. 061330310905 Dosen Mata Kuliah : Ir. Siswandi, M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Lebih terperinciJadwal Kuliah. Senin. Rabu. Jam Ruang K103. Jam Ruang GK301
Jadwal Kuliah Senin Jam 12.30-13.50 Ruang K103 Rabu Jam 10.00-11.50 Ruang GK301 2 Akses Internet Puskom FTUI Lab SPK TGP FTUI 3 Tujuan Pembelajaran Kuliah ini akan membangun pengetahuan proses (process
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir - Juli 2013
Sidang Tugas Akhir - Juli 2013 STUDI PERBANDINGAN PERPINDAHAN PANAS MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DAN CRANK-NICHOLSON COMPARATIVE STUDY OF HEAT TRANSFER USING FINITE DIFFERENCE AND CRANK-NICHOLSON METHOD
Lebih terperinciTL 2104 PTL TL 2104 PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN. Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
TL 2104 PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Tugas seorang Environmental Engineer: Desain unit-unit pengolahan
Lebih terperinciTUTORIAL III REAKTOR
TUTORIAL III REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE EQUILIBRIUM CSTR R. YIELD R. EQUIL R. PLUG R. STOIC R. GIBBS R. BATCH REAKTOR EQUILIBRIUM BASED R-Equil Menghitung berdasarkan kesetimbangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI Pada Bab III akan dibahas perancangan simulasi kontrol level deaerator. Pada plant sebenarnya di PLTU Suralaya, untuk proses kontrol level deaerator dibuat di
Lebih terperinciHeri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung Optimasi mencakup dua proses : ❶ formulasi problem optimasi dalam bentuk persamaan matematis, ❷ penyelesaian problem matematis yang terbentuk Tujuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
Lebih terperinciSINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA
SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA Design 2 1. Conceptual design: develop a preliminary flowsheet using approximate methods. 2. Preliminary design: use rigorous simulators to evaluate steady- state and
Lebih terperinciPERANCANGAN PID SEBAGAI PENGENDALI ph PADA CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR)
PERANCANGAN PID SEBAGAI PENGENDALI ph PADA CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR) Fihir, Hendra Cordova Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE NUMERIK
PENDAHULUAN METODE NUMERIK TATA TERTIB KULIAH 1. Bobot Kuliah 3 SKS 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib dan taat aturan 4. Dilarang makan dan minum
Lebih terperinciBAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)
BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) KOMPETENSI Kemampuan untuk menjelaskan pengertian tentang state space, menentukan nisbah alih hubungannya dengan persamaan ruang keadaan dan Mengembangkan analisis
Lebih terperinciInstrumentasi dan Pengendalian Proses
01 PENDAHULUAN Instrumentasi dan Pengendalian Proses - 121171673 salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia dengan tujuan utama memberikan dasar pengetahuan tentang: a) dasar-dasar instrumentasi proses
Lebih terperinciSistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah
Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah,
Lebih terperinciBAB 4 MODEL DINAMIKA NEURON FITZHUGH-NAGUMO
BAB 4 MODEL DINAMIKA NEURON FITZHUGH-NAGUMO 4.1 Model Dinamika Neuron Fitzhugh-Nagumo Dalam papernya pada tahun 1961, Fitzhugh mengusulkan untuk menerangkan model Hodgkin-Huxley menjadi lebih umum, yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dalam perkembangannya penelitian CSTR telah banyak dilakukan. Dimulai dengan pengendalian CSTR menggunakan pengendali konvensional PID untuk mengendalikan
Lebih terperinciKesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6
Kesalahan Tunak (Steady state error) Review Perancangan dan analisis sistem kontrol 1. Respons transien : orde 1 : konstanta waktu, rise time, setting time etc; orde 2: peak time, % overshoot etc 2. Stabilitas
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Dalam perancangan dan pembuatan perangkat ajar ini membutuhkan perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
Lebih terperinciPENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A
PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1 By : Suthami A MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK Matematika sebagai ilmu dasar yang digunakan sebagai alat pemecahan masalah di bidang keteknikan
Lebih terperinciDISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU
DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU TUGAS PAPER ANALISA DISAIN SISTEM PENGATURAN Oleh: FAHMIZAL(2209 05 00) Teknik Sistem Pengaturan, Teknik Elektro ITS Surabaya Identifikasi plant Identifikasi
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN TANGKI REAKTOR BIODIESEL
BAB 3 PEMODELAN TANGKI REAKTOR BIODIESEL 3.1. Proses Reaksi Biodiesel Dari serangkaian proses pembuatan biodiesel, proses yang terpenting adalah proses reaksi biodiesel yang berlangsung di dalam tangki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan
1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 2 PEMODELAN SISTEM
BAB 2 PEMODELAN SISTEM Bab 2 berisi pemodelan sistem sebagai dasar dalam analisis dan sintesis sistem kendali. Uraiannya meliputi pengertian sistem, model sistem, perbedaaan model dan simulasi, pengertian
Lebih terperinciKINETIKA STERILISASI (STR)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KINETIKA STERILISASI (STR) Disusun oleh: Kevin Yonathan Prof. Dr. Tjandra Setiadi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciSimulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-13 Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga Vimala Rachmawati dan Kamiran Jurusan
Lebih terperinciDiktat TERMODINAMIKA DASAR
Bab III HUKUM TERMODINAMIKA I : SISTEM TERTUTUP 3. PENDAHULUAN Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
Lebih terperinciBAB 3. Ir. Abdul Wahid, MT.
BB 3 Ir. bdul Wahid, MT. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok 2007 BB 3 PRINSIP PEMODELN MTEMTIS 3.1 PENDHULUN Model yang dibahas pada bab ini berdasarkan pada teori dan
Lebih terperinciANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI
ANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 3 November 0 EL305 Sistem Kendali Respon Sistem Input tertentu (given input) Output = Respon
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka
Lebih terperinciBAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL
BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL 1. 1 Obyektif Sistem Kontrol Automatis Sebuah pabrik Kimia (chemical plant) adalah susunan unit-unit proses (reaktor, pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, tangki,
Lebih terperinciKinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)
KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER GENAP 2010-2011 PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA Kinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu) Siti Diyar Kholisoh & I Gusti S. Budiaman / Juni 2011
Lebih terperinciATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T. Pembuatan Gula Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)? Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan
Lebih terperinciREZAN NURFADLI EDMUND NIM.
MEKATRONIKA Disusun oleh : REZAN NURFADLI EDMUND NIM. 125060200111075 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Respon berasal
Lebih terperinciBab I Pendahuluan - 1 -
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pada saat ini, pengoperasian reaktor unggun diam secara tak tunak telah membuka cara baru dalam intensifikasi proses (Budhi, 2005). Dalam mode operasi ini, reaktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dinamika Proses Dinamika Proses adalah suatu hal yang terjadi di dalam suatu sistem, dengan adanya process variable yang cepat berubah dengan berubahnya manipulated variable(bukaan
Lebih terperinciTriyana Muliawati, S.Si., M.Si.
SI 2201 - METODE NUMERIK Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. Prodi Matematika Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan 35365 Hp. +6282260066546, Email. triyana.muliawati@ma.itera.ac.id 1. Pengenalan Metode
Lebih terperinciTransformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks
Transformasi Laplace Metode transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear. Dengan menggunakan transformasi Laplace,
Lebih terperinciBAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK
BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3
PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3 Tornados P. Silaban 1, Faiz Ahyaningsih 2 1) FMIPA, UNIMED, Medan, Indonesia email: tornados.p_silaban@yahoo.com 2)
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK
RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode
Lebih terperinciBAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan
BAB Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan. Pengenalan Hal-hal yang berkaitan dengan neraca energi : Adiabatis, isothermal, isobarik, dan isokorik merupakan proses yang digunakan dalam menentukan suatu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Turunan Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya sebarang bilangan c adalah : f (c) = ( ) ( ) Asalkan limit ini ada. Jika limit ini memang
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Model Matematika Konsentrasi Zat Pada Reaktor Alir Tangki Berpengaduk yang Disusun Seri Mathematical Model of Concentration of The Substance In CSTR Compiled Series
Lebih terperinci