BAB V HASIL DAN ANALISA. tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN ANALISA. tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa tingkat DPMO & Sigma Analisa Tingkat DPMO Hasil perhitungan tingkat DPMO dan Sigma proses produksi DS29LE2 didapatkan dari data inspeksi bulan September Dari data tersebut didapatkan nilai DPMO rata-rata sebesar yang berarti dalam satu juta kesempatan yang ada akan terdapat kegagalan proses. Range DPMO mulai dari sampai hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jumlah poduksi setiap harinya. Sesuai dengan implementasi ISO 9001:2008 perlu dilakukan internal audit untuk mengidentifikasi dari penyebab kegagalan proses tersebut Analisa Tingkat Sigma Hasil perhitngan tingkat sigma proses produksi DS29LE2 yang didapatkan dari data inspeksi bulan September 2011 didapatkan nilai rata-rata Sigma sebesar 3.96 adapun range dari tingkat sigma proses produksi DS29LE2 mulai dari 4.19 sampai 3.72 hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jumlah poduksi setiap harinya. Sesuai dengan implementasi ISO 9001:2008 perlu dilakukan internal audit untuk mengidentifikasi tindakan perbaikan yang dapat meningkatkan nilai Sigma pada proses. 63

2 Analisa Kemampuan Proses Berdasarkan perhitungan Cp dan Cpk dari data inspeksi bulan September 2011 didapatkan nilai Cp yang merupakan proses yang on target sebesar maka dapat ditentukan bahwa proses masih baik atau capable bedasarkan kriteria sebagai berikut : Cp > 1 proses masih baik (capable) Cp < 1 proses tidak baik (not capable) Cp = 1 proses = spesifikasi konsumen Dan nilai Cpk merupakan proses yang bergeser dari target didapatkan nilai sebesar sehingga proses dapat disebut baik. Hal ini berdasarkan criteria sebagai berikut : Bila nilai Cpk proses kurang baik (not capable) Bila nilai Cpk > 1 proses disebut baik (capable) 5.3 Analisa dengan Fishbone Diagram Diagram fishbone atau sebab akibat dilakukan untuk mengetahui sumber masalah maupun sumber variasi yang berpengaruh pada CTQ kunci. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi performa proses produksi DS29LE2 khusunya untuk masalah shifted yang merupakan CTQ potensial, yaitu : 1. Faktor tenaga kerja Penyebab : 1. Pemasangan FPC tidak benar. 2. Kompetensi operator kurang 3. Operator tidak membaca WI

3 65 2. Faktor lingkungan Penyebab : 1. Ruang produksi panas sehingga mengakibatkan performa mesin tidak maksimal 3. Faktor Mesin Penyebab : 1. Pin Penyangga Mother Board tidak bagus 2. Setting lighting kamera tidak bagus sehingga pembacaaan komponen tidak sempurna 3. Penyumbatan Nozzle 4. Faktor material Penyebab : 1. Material FPC dari plastik sehingga tidak stabil Ruang produksi panas melebihi standard yang diperbolehkan yaitu > 32 o C sehingga mengakibatkan performa mesin tidak maksimal LINGKUNGAN Pin Penyangga Mother Board tidak bagus Penyumbatan Nozzle sehingga menyebabkan placement tersendat MESIN Operator tidak membaca WI karena WI tidak diletakkan di dekat area proses MANUSIA Pemasangan FPC tidak benar Kompetensi Operator kurang Material FPC dari plastik sehingga tidak stabil Setting lighting kamera tidak bagus sehingga pembacaaan komponen tidak sempurna MATERIAL SHIFTED Gambar 5.1 Fishbone Diagram

4 Measurement System Analysis (MSA) Nilai Kendall Nilai Kendall digunakan untuk mengukur derajat persetujuan dari keseluruhan appraiser. Kriteria uji tolak Ho atau tidak terdapat persetujuan diantara appraiser jika nilai chi square lebih besar dari chi square tabel atau nilai probabilitas (asym. Sig) rendah dibandingkan 0,05 Tabel 5.1 Konsordasi Koefisien Kendall Des criptive Statistics visual inspec 1 visual inspec 2 visual inspec 3 N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Ranks visual inspec 1 visual inspec 2 visual inspec 3 Mean Rank Tes t Statis tics N 60 Kendall's W a.015 Chi-Square df 2 Asymp. Sig..417 a. Kendall's Coefficient of Concordance Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas (asymp. Sig) sebesar 0,417 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat persetujuan yang tinggi antara ketiga appraiser.

5 Nilai kappa Nilai kappa menunjukkan derajat persetujuan diantara appraiser. Nilai kappa yang lebih besar dibandingkan dengan 0,75 menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi, sedangkan nilai kappa yang lebih rendah dibandingkan 0,4 menunjukkan rendahnya tingkat persetujuan diantara appraiser. Tabel 5.3 Nilai Kappa vis ual ins pec 1 * vis ual inspe c 2 Cros s tabulation Count visual inspec 1 Total visual inspec Total Sym me tric M easure s Value Asy mp. Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Measure of Agreement Kappa N of Valid Cases 60 a. Not ass uming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kappa sebesar 0,713. Menunjukkan tingkat persetujuan yang moderat diantara visual inspec 1 dan visual inspec 2. Tabel 5.4 Tingkat Persetujuan antara Visual Inspect 1 dan Visual Inspect 3 vis ual ins pec 1 * vis ual inspe c 3 Cros s tabulation Count visual inspec 1 Total visual inspec Total

6 68 Sym me tric M easure s Asy mp. Value Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Measure of Agreement Kappa N of Valid Cases 60 a. Not ass uming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kappa sebesar 0,823. Menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi diantara visual inspec 1 dan visual inspec 3. Tabel 5.5 Tingkat Persetujuan antara Visual Inspec 2 dan Visual Inspec 3 vis ual ins pec 2 * vis ual inspe c 3 Cros s tabulation Count visual inspec 2 Total visual inspec Total Sym me tric M easure s Value Asy mp. Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Measure of Agreement Kappa N of Valid Cases 60 a. Not ass uming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kappa sebesar 0,895. Menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi diantara visual inspec 2 dan visual inspec 3.

7 Analisa Integrasi Six Sigma dengan ISO 9001: Define Pihak perusahaan telah menentukan kebutuhan spesifik tentang persyaratan pelanggan dalam hal ini sejalan dengan salah satu kesesuaian dari ISO 9001:2008 yaitu klausul yaitu kepuasan pelanggan Measure Pihak perusahaan telah melakukan pengukuran terhadap karakteristik kualitas (CTQ) kunci pada tingkat proses sehingga dapat melakukan pengukuran proses yang menjadi dasar improvement terkait dengan CTQ yang ada. Hal ini merupakan salah satu kinerja kesesuaian dari ISO 9001:2008 yang terdapat pada klausul Kepuasan pelanggan, klausul pengukuran dan pemantauan proses, dan klausul pengukuran dan pemantauan produk Analiyze Dari hasil analisis kemampuan proses dapat ditentukan tingkat kemampuan proses dalam memproduksi produk dalam hal ini khususnya produksi DS29LE2 setelah itu dapat diidentifikasi penyebab ketidaksesuaian menggunakan fishbone diagram sehingga dapat dilakukan perbaikan atas penyebab-penyebab masalah tersebut. Ini merupakan salah satu kesesuaian ISO 9001:2008 yang terdapat pada klausul 8.4 analisis data Improve and control Pada perusahaan telah diadakan audit internal setiap 6 bulan sekali guna memperbaiki, meningkatkan dan mengontrol system maupun kapabilitas proses yang terdapat pada perusahaan. Dan pada proses improve perusahaan

8 70 telah mampu untuk menemukan akar permasalahn dan sumber-sumber penyebab ketidaksesuaian proses dalam bentuk fishbone diagram. Hal ini merupakan salah satu kesesuaian dengan ISO 9001:2008 Klausul (Peningkatan Terus-menerus), Klausul (Tindakan korektif), dan Klausul8.5.3 (Tindakan Preventif Pencegahan). 5.6 Penentuan Tindakan Perbaikan Dari analisa diagram fishbone yang telah dilakukan maka dapat ditentukan tindakan-tindakan perbaikan atas penyebab ketidaksesuaian yang ada, yaitu: 1. Faktor tenaga kerja Penyebab : 1. Pemasangan FPC tidak benar. 2. Kompetensi operator kurang 3. Operator tidak membaca WI (Work Instruction) Saran perbaikan : Retraining operator tentang pemasangan FPC yang benar sesuai dengan WI yang sudah ada. Memasang WI pada area proses sehingga memudahkan operator dalam pembacaannya. Dan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan konsistensi dari operator. 2. Faktor lingkungan Penyebab : Ruang produksi panas sehingga mengakibatkan performa mesin tidak maksimal. Saran perbaikan : Melakukan perbaikan Air Conditioner untuk ruang produksi SMT Prod.2 dan melakukan perawatan berkala.

9 71 3. Faktor Mesin Penyebab : 1. Pin Pnyangga Mother Board tidak bagus 2. Setting lighting kamera tidak bagus sehingga Pembacaaan komponen tidak sempurna 3. Penyumbatan Nozzle Saran perbaikan : Melakukan cleaning nozzle, check fungsi kamera dan pin penyangga mother board secara optimal yaitu dengan membagi jadwal pelaksanaan shift 1&2. Untuk memastikan proses berjalan maka dibuatkan check sheet khusus untuk proses tersebut. 4. Faktor material Penyebab : Material FPC dari plastik sehingga tidak stabil Saran perbaikan : Karena material merupakan requirement pelanggan maka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan banyak capton tape untuk menstabilkan FPC dan menuangkan perubahan kapton tape itu pada WI (Work Instruction) 5.7 Grafik Pengendali Atribut Dalam Six Sigma tahapan terakhir yang harus dilakukan adalah control, pengontrolan dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu menggunakan control chart. Karena penelitian ini menggunakan data atribut maka control chart yang digunakan adalah p-chart yaitu control chart yang berfungsi untuk mengetahui bagian (prosentasi) yang tidak sesuai persyaratan (nonconforming).

10 72 Berikut ini merupakan control chart dari produk DS29LE2 yang di produksi pada bulan September 2011 : Gambar 5.2 Control Chart Modek DS29LE2 September 2011 Berdasarkan gambar peta kendali p diatas dapat dilihat bahwa data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang telah ditetapkan bahkan banyak yang keluar dari batas kendali, hanya 7 (tujuh) titik yang berada didalam batas kendali, sehingga bisa dikatakan bahwa proses tidak terkendali. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian kualitas di PT. Shinsei Denshi memerlukan adanya perbaikan untuk menstabilkan proses yang ada sehingga control chart dapat digunakan sebagai acuan control bulan berikutnya. Karena adanya titik berfluktuasi sangat tinggi dan tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan. Pada tanggal 2 terjadi penyimpangan berdasarkan history produksi dan maintenance disebabkan oleh adanya kerusakan nozzle pada mesin SMT 6, sedangkan mulai tanggal 7 sampai dengan 28 terjadi penyimpangan yang terus menerus disebabkan karena adanya material FPC dented yang berasal dari supplier lain dari customer. Adapun detail dari penyebab keluarnya titik dari batas kendali dapat dilihat pada lampiran.

11

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS 69 70 71 72 73 Lampiran 2. Sample Informed Consent SURAT PERMINTAAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN SELESAI... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI..... viii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah 59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.

Lebih terperinci

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta Lampiran Hal : 1 bendel : Pengisian Kuesioner Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian skripsi yang berjudul HUBUNGAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI x1.1 3 7.5 7.5 7.5 5 12.5 12.5 20.0 32 80.0 80.0 100.0 x1.2 5 12.5 12.5 15.0 34 85.0 85.0 100.0 x1.3 Sangat 5 12.5 12.5 15.0 3 7.5 7.5 22.5 31 77.5 77.5 100.0 x1.4 3 7.5 7.5 7.5

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define

Lebih terperinci

: defect, six sigma, DMAIC,

: defect, six sigma, DMAIC, ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor

Lebih terperinci

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUK KAWAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL DENGAN METODE TAGUCHI DI PT. UNIVERSAL METAL WORK SIDOARJO Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan 1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi. Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi. Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut : BAB V PEMBAHASAN Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut : 1. Pada Batch pertama, yakni produksi pada tanggal 21

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical

Lebih terperinci

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT KETERANGAN PENELITIAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii KATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES Tanggal pemeriksaan: (tanggal, bulan) Nama lengkap anak:.. Jenis Kelamin: LK/PR Tanggal lahir/ usia anak:... (tgl-bln-thn) /. Tahun

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan penjelasan dan permohonan penulis yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Peran Supervisi Kepala Ruangan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control. ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang metodologi penelitian dari langkahlangkah penelitian, penelitian pendahuluan, identifikasi masalah, studi pustaka yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena BABV PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define (Pendefinisian) PT. Indonesia Toray Synthetics (PT. ITS) merupakan perusahaan manufaktur dengan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu Definisi mutu atau kualitas menurut para ahli dikemukakan secara berbeda akan tetapi memiliki maksud yang sama yang berarti mutu atau kualitas adalah tingkat baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner. mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka

BAB V ANALISA HASIL Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner. mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analyze 5.1.1. Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka terlebih

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KAMPUNG BOJONG KELURAHAN RAWABUAYA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Judul : Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosio Psikologis Terhadap Keikutsertaan Pasangan Usia Subur Dalam Program Keluarga Berencana di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu

Lebih terperinci

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan

Lebih terperinci

Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma

Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma Sri Widiyawati, Sebtian Assyahlafi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Konsep Kunci 2.1.1.1 Definisi Kualitas Kualitas adalah sebuah ukuran relatif dari kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal tertentu yang dibagi menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan konsep six sigma pada PT Pura Barutama

Lebih terperinci

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma... ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc Perusahaan Kualitas Six Sigma Mengurangi Resiko Produk Gagal DMAIC Berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Gambaran SubJek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tlogowungu Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Status SD Negeri Tlogowungu

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN No. Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No. Titik 1 2 3 4 5 6 7 Responden Responden Responden Responden Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kan an Responden Responden Responden Responden

Lebih terperinci

Lampiran 1: Lembar Persetujuan Komisi Etik. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 55

Lampiran 1: Lembar Persetujuan Komisi Etik. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 55 Lampiran 1: Lembar Persetujuan Komisi Etik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 55 Lampiran 2: Informed Consent SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Ibu/Saudara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. setiap ahli memiliki teori sendiri-sendiri mengenai hal ini. Menurut (Davis, 1994)

BAB II LANDASAN TEORI. setiap ahli memiliki teori sendiri-sendiri mengenai hal ini. Menurut (Davis, 1994) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian kualitas Kualitas memiliki kaitan yang sangat erat dengan dunia perindustrian, baik industri barang maupun jasa. Definisi dari kualitas sendiri bermacam-macam, karena

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Responden yang terhormat Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR)

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TUGAS AKHIR - ST 1325 APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TRIANA NOVITASARI NRP 1303100026 Dosen Pembimbing Dra.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Permasalahan yang timbul dalam perusahaan merupakan indikasi bahwa terdapat penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada, sehingga menghasilkan kinerja

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT Tantri Windarti STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya Email : tantri@stikom.edu ABSTRAK Dalam persaingan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang.

1.1 Latar Belakang. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,

Lebih terperinci