BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menarik. Berbagai
|
|
- Irwan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menarik. Berbagai kelebihan dan keunggulan menjadikan Jepang sebagai salah satu negara yang ingin dikunjungi oleh orang-orang dari negara lain. Kelebihan dan keunggulan Jepang dimulai dari industri yang besar hingga kebudayaannya yang khas. Kebudayaan khas Jepang tidak lahir begitu saja melainkan berkembang dengan pengaruh berbagai faktor, salah satunya adalah letak geografis Jepang. Letak geografis Jepang membuat kebudayaannya banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari Cina. Beberapa pengaruh yang dibawa dari Cina disaring oleh masyarakat Jepang sejak zaman pra-sejarah. Pada abad ke-19, Jepang mulai membuka diri terhadap kebudayaan-kebudayaan dari negara lain tak terkecuali negara barat. Pembukaan diri yang dilakukan Jepang ini menghasilkan masuknya gaya hidup Barat secara besar-besaran sehingga berpengaruh pada budaya tradisional yang semakin lama semakin terkikis 1). Saat ini, kebudayaan tradisional Jepang yang semakin terkikis juga mengakibatkan nilai-nilai tradisional semakin ditinggalkan. Salah satu contoh adalah tempat tinggal masyarakat Jepang. Tempat tinggal masyarakat Jepang cenderung menggunakan arsitektur modern yang minimalis tanpa adanya taman, 1) Direktorat Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, WAFUKU DIKALAHKAN YOFUKU, Majalah Akses: Jurus Jitu Bisnis di Jepang, Edisi ke-6, 1 Oktober h. 15 1
2 2 hal tersebut berbanding terbalik dengan rumah tradisional Jepang yang lengkap dengan tamannya. Perubahan yang terjadi bukan hanya pada arsitektur rumah tetapi juga pada elemen pendukung sebuah rumah yaitu interior. Pada bagian dalam rumah Jepang dapat terlihat perubahan yang signifikan yaitu semakin berkurangnya penggunaan interior tradisional. Salah interior tradisional yang semakin jarang digunakan oleh masyarakat Jepang adalah fusuma. Fusuma adalah dinding atau partisi yang mulai berkembang sejak akhir zaman Heian, dibungkus oleh kertas atau kain tebal yang tidak tembus cahaya, serta mempunyai motif ataupun dilukis pada kedua sisinya dengan hikite (pegangan pintu) pada kedua sisinya 2). Pada rumah tradisional Jepang fusuma merupakan bagian yang penting dalam pembagian ruangan karena fusuma berfungsi untuk membuat partisi diantara ruangan dengan digeser atau diangkat. Ketika terdapat suatu acara tertentu seperti pertemuan keluarga besar membutuhkan ruangan yang lebih luas atau membuat sirkulasi udara pada musim panas lebih nyaman fusuma dapat dihilangkan 3). Fusuma juga digunakan sebagai pintu oshiire, lemari kloset untuk menyimpan kasur futon, kasur kapas empuk yang mudah digulung dan digelar khas Jepang. Kertas yang digunakan pada fusuma adalah kertas tebal yang tidak tembus cahaya, terbuat dari serat kulit kayu disebut dengan fusuma-gami 4). Fusuma-gami memiliki berbagai macam jenis, seperti kertas fusuma dengan efek kusut, kertas 2) Edward S. Morse. Japanese Homes and Their Surroundings, (America: Dover Publication, Inc., 1961), h ) Itoh, Teiji. The Elegant Japanese House; Traditional Sukiya Architecture, (Japan: Tankosha, 1969), h.178 4) Heinrich, Engel. The Japanese House; A Tradition For Contemporary Architecture, (Japan: Charles E. Turttle Company, Inc. 1988), h. 36.
3 3 yang mengandung anyaman dengan tenunan halus benang yang terbuat dari rumput laut dan kertas yang menggunakan warna cokelat mahal untuk membuat sesuatu yang antik dengan efek yang menarik. Fusuma-gami yang tebal dan tidak tembus cahaya menjadikannya sebuah tempat para pelukis menyalurkan ide kreatif sehingga fusuma digambarkan motif dan pola tertentu. Pelukis tidak jarang mengaplikasikan lukisan pemandangan pada fusuma, terbentang seperti sebuah panorama menghiasi seluruh bagian ruangan 5). Salah satu ciri khas lukisan atau pola-pola yang diaplikasikan pada fusuma adalah penggunaan tema bernuansa alam. Hal ini tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Jepang yang dekat dengan alam sehingga kesenian mereka banyak menggunakan unsur alam 6). Kehidupan mereka selalu berkaitan dengan alam, karena bagi mereka alam merupakan sesuatu hal yang penting dan harus dihargai. Sikap menghargai alam ini merupakan karakteristik yang khas dari kebudayaan masyarakat Jepang 7). Karakter orang Jepang yang mencintai alam sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nakamura Hajime yaitu seorang pakar dalam Buddhisme Jepang. Beliau mengatakan dalam bukunya: 5) Bernard, Philips. The Essentials of Zen Buddhism; Selected from the Writings of Daisetz T. Suzuki, (Westport, Connecticut: Greenwood Press, Publisher, 1962), h ) Mudji, Sutrisno. Estetika Filsafat Keindahan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993), h ) Hasegawa, Nyozekan. The Japanese Character, (Japan: Kodansha.Int, 1966), h. 123.
4 4 日本人は 多く自然を愛し あこがれた 彼らは 衣服の模様に花鳥草木を描き 料理はできるだけ 自然のままのかたちを尊重する 住居についても 床の間に生花や盆栽を置き 襖にもしばしば簡素な花鳥を描く 8) Nihonjin wa ooku shizen wo aishi, akogareta. Karera wa, ifukumoyou no kachoukusaki wo egaki, ryouri wa dekirudake, shizen no mama no katachi wo sonchou suru. Jyuukyo nitsuitemo, tokonoma ni ikebana ya bonsai wo oku, fusuma ni mo shibashiba kanso na kachou wo egaku. Terjemahan: Orang Jepang sangat mencintai dan mengagumi alam. Mereka menghiasi baju mereka dengan hiasan bergambar bunga, burung dan rerumputan dan dalam masakan sebisa mungkin menghargai bentuk alami apa adanya. Ditempat tinggal mereka menempatkan ikebana dan bonsai di tokonoma dan pada fusuma pun sering dilukis dengan gambar bunga dan burung yang sederhana. Pernyataan Nakamura di atas mencerminkan kebudayaan masyarakat Jepang yang tidak terlepas dari alam dan diekspresikan secara apa adanya. Mereka memberi dekorasi pada kimono maupun fusuma dengan berbagai motif alam seperti sakura, bambu dan daun momiji. Lukisan atau pola-pola yang diaplikasikan pada fusuma merupakan simbol -simbol yang mempunyai suatu makna tertentu dan termasuk salah satu seni yang dibutuhkan oleh manusia sebagai media pemuasan ekspresi yang dibuat untuk menghadirkan suatu sensasi keindahan atau estetika 9). Secara umum, estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi keindahan tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen-elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek 8) Nakamura, Hajime. Nihonjin no Shii Houhou, (Tokyo: Shunjusha. 1994), h ) Dharmawan. Pendidikan Seni Rupa, (Bandung: CV. Amrico, 1987), h. 1.
5 5 10). Pengertian lain dari estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari objek, maupun merespon terhadap stimulisi terutama melalui persepsi indera serta mendapatkan pengalaman estetik pencipta dan pengamatnya 11). Dapat disimpulkan bahwa estetika merupakan ilmu yang membahas keindahan, bagaimana cara terbentuk sehingga seseorang dapat merasakannya. Di Jepang, estetika dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu alam dan agama. Agama yang sangat mempengaruhi estetika Jepang salah satunya adalah sekte Buddhisme yang disebut dengan Zen Buddhisme. Zen Buddhisme adalah adalah salah satu aliran utama Buddhisme Mahayana yang mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan juga kealamian yang mengikuti garis alam tanpa ada unsur buatan RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat dua permasalahan yaitu: 1) Bagaimana perkembangan penggunaan fusuma pada arsitektur rumah tradisional hingga arsitektur modern Jepang? 2) Bagaimana nilai estetika Zen serta makna yang terkandung pada fusuma di arsitektur rumah tradisional dan rumah modern Jepang? 10) Artini Kusmiato, Dimensi Estetika Pada Karya Arsitektur dan Disain, (Jakarta: Djambatan, 2004), h ) Ibid.
6 TUJ UAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang perkembangan penggunaan fusuma pada arsitektur rumah tradisional hingga rumah modern Jepang saat ini. Selain itu juga mengetahui nilai estetika Zen serta makna yang terkandung pada fusuma di arsitektur rumah tradisional dan rumah modern Jepang. Tujuan lainnya adalah untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan Jepang, khususnya benda pendukung tata ruang rumah Jepang LANDASAN TEORI Landasan teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah konsep estetika Zen yang dikemukakan oleh Hisamatsu Shin ichi sebagai pendukung untuk meneliti skripsi ini. Konsep estetika Zen menurut Hisamatsu Shin ichi memiliki tujuh karakteristik yang akan lebih dijelaskan pada bab II METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kepustakaan yang deskriptif analitis. Yang dimaksud dengan penelitian deskriptif analitis adalah melakukan penelitian dengan cara mendeskripsikan data-data yang diperoleh dari data rujukan dan kemudian menganalisisnya. Metode kepustakaan ini diawali dengan pengumpulan data tertulis yang berkaitan dengan judul penelitian ini, data-data didapat dari berbagai sumber berupa buku-buku, dokumen -dokumen, surat kabar, jurnal ilmiah, majalah, dan situs internet yang terkait
7 7 dengan tema yang akan diteliti baik yang tertulis dalam bahasa Indonesia, Inggris maupun Jepang. Foto-foto yang berhubungan dengan fusuma yang didapat dari internet dan buku rujukan digunakan untuk membantu penjabaran dan pendeskripsian dalam pencerminan permasalahan penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan konsep simbolisme yang dikemukakan oleh Ernst Cassier dan Langer, konsep pembangunan modernisasi baru serta konsep estetika Zen yang dikemukakan oleh Hisamatsu Shin ichi sebagai pendukung. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa hasil analisis dari berbagai literatur yang berhubungan dengan fusuma seperti buku-buku yang relevan, dokumen, jurnal, makalah, dan tulisan-tulisan pada berbagai website. Dengan demikian dalam penelitian ini penulis akan menggambarkan, mencatat, menganalisis serta menginterpretasikan makna yang terkandung pada fusuma serta penggunaannya dalam arsitektur modern Jepang saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Fakta-fakta fusuma seperti awal penggunaan fusuma hingga penggunaanya pada arsitektur modern tidak hanya dijabarkan, tetapi juga dihubungkan satu dengan yang lainnya di dalam aspek-aspek yang diselidiki SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan adalah agar dapat memberikan gambaran mengenai isi dari penelitian ini. Skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu:
8 8 Bab I Pendahuluan, dalam bab ini memberikan penjelasan secara umum mengenai penelitian ini secara garis besar. Dalam bab ini, diuraikan latar belakang penelitian mengenai perubahan arsitektur di Jepang hingga estetika yang ada di Jepang. Selain itu diuraikan juga rumusan permasalahan, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Pendahuluan ditulis agar pembaca dapat mengerti secara umum dan merasa tertarik untuk mengetahui apa yang akan dibahas dalam skripsi ini. Bab II Konsep Estetika Zen Buddhisme. Bab ini berisi penjelasan konsep estetika Zen Buddhisme yang dikemukakan oleh Hisamatsu Shin ichi. Bab III Analisis, bab ini berisi hasil analisis data yang dilakukan oleh penulis. Penulis akan memaparkan pandangan umum tentang fusuma, analisis perkembangan penggunaan fusuma pada arsitektur tradisional dan arsitektur modern Jepang serta analisis nilai estetika dan makna yang terkandung pada fusuma di arsitektur rumah tradisional dan rumah modern Jepang. Bab IV Kesimpulan, bab ini merupakan bagian yang terakhir berisi kesimpulan dari analisis pada bab sebelumnya sehingga pembaca mengetahui jawaban dari penelitian ini. Di akhir skripsi terdapat daftar pustaka yang memuat sumber-sumber bahan bacaan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini.
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini negara Jepang termasuk dalam urutan-urutan negara dengan moderenisasi terata.walaupun Jepang merupakan negara dengan teknologi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Naturalisme dalam..., Kirana Noviandini, FIB UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menghargai alam. Kehidupan mereka selalu berkaitan dengan alam. Bagi mereka, alam merupakan sesuatu hal yang penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi menikmati bulan yang disebut otsukimi ( お月見 ). Nilai-nilai estetika..., Elita Fitri Azhar, FIB UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang sangat mencintai alam. Mereka menilai alam sebagai sesuatu yang indah, seperti yang diungkapkan oleh Itoh Teiji dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tokyo merupakan ibu kota Jepang dan memiliki jumlah penduduk yang terbanyak di dunia. Pada tahun 2014, tercatat bahwa wilayah Tokyo memiliki populasi penduduk sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berawal dari ketertarikan penulis mengenai kuliner Jepang, penulis memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari pengamatan
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi yang bisa diakses pun turut bertambah, padahal tidak semua informasi sesuai dengan kebutuhan
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara
Bab 5 Ringkasan Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapinya. Penulis memilih lirik lagu Uzu karya Isshi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makna merupakan salah satu unsur bahasa yang dapat mengalami perubahan. Pateda (2010:158-159) mengatakan perubahan makna bisa saja terjadi dikarenakan beberapa faktor,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddayah. Kata Buddayah adalah bentuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Kebudayaan Para pakar Antropologi budaya Indonesia umumnya sependapat bahwa kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddayah. Kata Buddayah adalah bentuk jamak dari
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),
Lebih terperinciPDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO
1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGESAHAN TIM PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGESAHAN TIM PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii iii iv v viii xi BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)
LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seperti yang sudah kita ketahui dan amati bersama, perkembangan bahasa Jepang khususnya di Indonesia pada masa sekarang sudah meningkat. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu yang mempelajari bahasa disebut linguistik. Dalam bahasa Jepang linguistik disebut juga dengan gengogaku. Ada lima cabang ilmu linguistik yang dipelajari
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam komunikasi. Bahasa digunakan oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Sehingga bahasa menjadi
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan
Bab 5 Ringkasan Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan segala informasi tentang Jepang. Salah satu media informasinya adalah majalah Jepang yang sudah bisa didapatkan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi dengan judul Makna Hanabi dalam Lagu Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di berbagai belahan dunia selain bahasa inggris. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak ragam huruf, bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang terdiri dari empat jenis, yaitu: romaji, hiragana yang digunakan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menghargai alam, bagi mereka
Bab 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menghargai alam, bagi mereka alam merupakan hal yang harus dihargai. Hal-hal ini tercermin dalam kehidupan dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN 1.1.1 LATAR BELAKANG Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10 bagian yaitu doushi (verba), i-keiyoushi (adjektiva),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto (2007:118), menyatakan bahwa jodoushi apabila dipadankan ke dalam bahasa Indonesia memiliki
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan di dunia bahasa pun meningkat. Semakin banyak orang yang mempelajari dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi paling dasar yang digunakan manusia dan memiliki ciri khas yang
Lebih terperinciANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI
ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA
Lebih terperinci1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5
UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)
Lebih terperinciRESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK
RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU Fajria Noviana fajrianoviana0701@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini memaparkan mengenai analisis dengan pendekatan resepsi sastra untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional, tetapi juga bahasa-bahasa asing lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbedaan budaya antara suatu negara tentu saja menghasilkan suatu cara komunikasi yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek penelitian linguistik. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, sebab bahasa sebagai alat komunikasi,
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana
Lebih terperinciKENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)
KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang, jenis kalimat berdasarkan pada jumlah klausanya, terdiri dari dua macam. Sesuai dengan yang disebutkan dalam
Lebih terperinci