BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1 Karakteristik Responden Bagian Produksi Shift 1 Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan antara lain: umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan keluarga. Dalam kaitannya dengan umur, karyawan dengan usia yang lebih muda cenderung mempunyai kondisi fisik yang lebih kuat, dinamis, dan memiliki kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang berusia lebih tua, namun karyawan yang berusia lebih muda cenderung memiliki sifat yang lebih cepat bosan dengan pekerjaan, kurang bertanggung jawab dan memiliki tingkat absen yang tinggi. Sementara, karyawan yang berusia lebih tua cenderung memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada karyawan yang berusia lebih muda dan semakin sedikitnya peluang pekerjaan alternatif bagi mereka menyebabkan kemungkinan untuk berhenti dari pekerjaan lebih kecil. Berdasarkan Tabel 3 sebagian besar responden yaitu ±41% dari 100 responden berada pada usia tahun dan sebagian kecilnya pada usia 41 tahun yaitu sebanyak 4%. Ini berarti sebagian besar responden berada pada selang usia yang sangat produktif. Menurut Wirakartakusumah (1999), karyawan yang berada pada selang tahun adalah karyawan yang tergolong sangat produktif yang berarti menguntungkan bagi perusahaan karena pada usia tersebut pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai prestasi kerja dapat ditingkatkan dengan mudah. Untuk tingkat pendidikan 78% dari responden merupakan lulusan SMA, dan hanya ada satu orang (1%) yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berada pada produktivitas yang rendah. Tingkat pendidikan yang ditamatkan dapat digunakan sebagai indikator mutu pekerja. Jika pendidikan berkorelasi dengan keterampilan (skill) dan produktivitas, kondisi di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja di Indonesia sekarang merupakan pekerja yang unskilled dan rendah produktivitasnya. Sehingga untuk dapat mencapai tingkat keterampilan yang diperlukan, maka dibutuhkan pelatihan bagi calon pekerja.

2 27 Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan PT. Samawood Utama Works Industries, 2009 Karakteristik Responden Kategori Jumlah Persentase Umur 25 tahun tahun tahun tahun tahun 4 4 Tingkat Pendidikan SD 2 2 SMP SMA PT 1 1 Lainnya 0 0 Masa Kerja <1 tahun tahun tahun 8 8 >10 tahun Jumlah tanggungan 1 orang Sumber : Diolah dari Lampiran I 2-4 orang >4 orang 4 4 Pada Tabel 3 di atas juga dapat dilihat bahwa 59% responden sudah bekerja di perusahaan selama 10 tahun. Masa kerja di sini menunjukkan masa responden mulai bekerja di perusahaan sampai penelitian ini dilaksanakan. Karyawan yang baru mulai bekerja biasanya masih mempunyai semangat kerja yang tinggi. Hal tersebut akan mendorong besarnya tingkat kepuasan kerja, sedangkan bagi karyawan lama, mereka cenderung merasa jenuh atau bosan dengan pekerjaannya yang akan menurunkan besarnya tingkat kepuasan kerja. Menurut Robbins (2007), masa kerja merupakan variabel yang penting dalam menjelaskan tingkat pengunduran diri karyawan. Semakin lama seseorang berada dalam pekerjaan, semakin kecil kemungkinan karyawan akan mengundurkan diri. Dan masa kerja pekerjaan terdahulu seseorang karyawan merupakan indikator perkiraan yang ampuh atas pengunduran diri karyawan itu di masa mendatang.

3 28 Menurut teori Herzberg, pengalaman kerja merupakan salah satu faktor internal dan upaya dalam berprestasi, juga merupakan faktor motivator perilaku atau faktor pemuas yang mendorong timbulnya kepuasan seseorang dan akan semakin dihargai dalam perusahaannya. Lamanya masa kerja umumnya menunjukkan tingkat kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut. Selain itu, faktor tanggungan keluarga juga merupakan salah satu faktor penunjang dalam kepuasan kerja karyawan. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang ditanggung seluruh/sebagian biaya penghidupannya oleh responden. Pada Tabel 3 di atas juga terlihat bahwa 67% dari responden memiliki jumlah tanggungan 2 4 orang. Responden ini masih merupakan keluarga kecil, sehingga mereka cenderung merasa puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan karena besarnya tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, maka semakin banyak tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan hidup dalam keluarga responden Analisis Tingkat Kepuasan Responden Bagian Produksi Shift 1 Terdapat lima faktor yang dijadikan indikator tingkat kepuasan responden, yaitu, kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan. Kondisi kerja adalah keadaan yang dirasakan karyawan di tempat kerja yang dilihat dari keamanan dan kesehatan, suasana yang mendukung dalam bekerja, keberhasilan dan kerapihan, dan kelengkapan serta kesiapan peralatan kerja. Pengukuran kepuasan terhadap kondisi kerja ini meliputi sistem kerja perusahaan, fasilitas keamanan dan keselamatan kerja yang tersedia di perusahaan, serta kenyamanan tempat kerja.

4 29 Tabel 4 Rekapitulasi tingkat kepuasan responden terhadap kondisi kerja, kompensasi dan peraturan perusahaan PT. Samawood Utama Works Industries Faktor-Faktor Kondisi Kerja Kompensasi Peraturan Perusahaan Indikator Tingkat Kepuasan Responden (%) SP P B KP TP Sistem Kerja Fasilitas Keselamatan Kerja Kenyamanan Kerja Gaji yang Diterima Fasilitas Kesehatan Bonus dan Tunjangan Fasilitas olahraga/hiburan/ibadah Jaminan Asuransi Jam Kerja Sistem Libur Peraturan yang Diterapkan Ket : SP = Sangat Puas P = Puas B = Biasa KP = Kurang Puas TP = Tidak Puas Sumber Diolah dari Lampiran 3. Seperti terlihat di Tabel 4 sebanyak 45-53% responden merasa puas terhadap kondisi kerja yang meliputi sistem kerja, fasilitas keselamatan kerja dan kenyamanan kerja. Responden yang merasa sangat puas dan puas disebabkan karena mereka memperoleh fasilitas keselamatan kerja seperti, celemek, masker, penutup kuping dan sarung tangan yang membuat suasana lingkungan kerja terasa cukup nyaman. Sementara responden yang merasa biasa terhadap fasilitas keamanan dan keselamatan kerja kurang cukup memadai walaupun perusahaan telah memberikan fasilitas tersebut. Alasannya responden merasa debu masih dapat masuk melalui celah masker akibat bahan masker yang terlalu tipis dan debu-debu itu berbahaya bagi kesehatan mereka. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang merasa kurang puas dan tidak puas terhadap kenyamanan tempat kerja dikarenakan fasilitas keamanan dan keselamatan kerja yang tidak diterima oleh keseluruhan karyawan seperti celemek dan penutup kuping yang membuat beberapa diantara responden tersebut harus membeli celemek sendiri di luar. Selain itu disebabkan karena suasana lingkungan kerja yang terlalu bising misalnya pada bagian machining yang dirasakan kurang nyaman, serta banyaknya debu pada lingkungan kerja mereka. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama

5 30 menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh hasil 30-40% responden merasa biasa, pada umumnya karyawan yang merasa biasa di perusahaan tersebut bukan merupakan karyawan tetap dengan sistem kerja bulanan, tapi merupakan karyawan harian atau borongan. Untuk fasilitas keselamatan kerja karyawan merasa biasa karena fasilitas yang diberikan masih kurang memadai bagi mereka. Untuk kenyamanan kerja responden merasakan lingkungan kerja yang cukup nyaman dan tersedia fasilitas seperti fasilitas antarjemput dan catering. Responden yang merasa kurang puas dan bahkan tidak puas terhadap kenyamanan tempat bekerja dikarenakan kurangnya tempat untuk karyawan beristirahat pada jam istirahat dan fasilitas kantin yang kurang memadai dengan jumlah karyawan yang sangat banyak, selain itu juga karyawan bagian finishin merasa kurangnya penyedot debu pada areal kerja sehingga areal tersebut terasa pengap akibat kurangnya sirkulasi udara. Faktor kedua yaitu kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Menurut Simanjuntak (2001), pemberian kompensasi merupakan tindakan balas jasa yang diberikan langsung (upah/gaji) atau tidak langsung (fasilitas/tunjangan) atas pekerjaan yang telah dilakukan karyawan. Sistem pemberian gaji pokok didasarkan pada kepangkatan dan masa kerja. Karyawan akan menerima perbedaan-perbedaan kompensasi yang didasarkan pada perbedaan tanggung jawab, kemampuan, pengetahuan, produktivitas, atau kegiatan-kegiatan manajerial lainnya. Kompensasi yang diberikan ini akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja. Bagi karyawan, kompensasi terutama yang berkaitan dengan gaji/upah merupakan sumber pendapatan utama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Adapun faktor yang mempengaruhi faktor kompensasi antara lain besarnya gaji yang diterima, tunjangan yang diberikan, fasilitas asuransi dan tempat ibadah. Lebih dari 40% karyawan merasa kurang puas terhadap gaji yang diterima tiap bulannya. Pemberian imbalan yang tinggi akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sebagai wujud dari rasa tanggung jawab mereka terhadap perusahaan. Perusahaan memberikan kompensasi yang tidak lebih rendah dari Upah Minimum yang ditetapkan pemerintah menurut Menaker No. KEP- 604/MEN/2003 tentang Upah Minimum (UM) dalam hal ini Kabupaten (UMK).

6 31 Besarnya juga berbeda dengan daerah-daerah di sekitarnya yang menggunakan Upah Minimum Propinsi (UMP), karena penetapannnya didasarkan juga pada biaya hidup rata-rata pada daerah tersebut. Responden yang mempunyai tanggungan keluarga lebih banyak umumnya merasa kurang puas bahkan tidak puas dengan gaji yang mereka terima karena besarnya gaji ternyata masih belum bisa menutupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, sehingga tidak sedikit dari mereka mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan beberapa dari karyawan laki-laki yang telah berkeluarga terpaksa untuk membuka usaha sendiri di rumah yang dikerjakan oleh istrinya untuk dapat memenuhi kekurangan gaji yang diterima tiap bulan. Perusahaan juga memberikan bonus tunjangan kepada karyawan. Tunjangan yang diberikan oleh PT. Samawood Utama Works Industries antara lain Tunjangan Hari Raya (THR) kepada setiap karyawan yang sudah bekerja minimal 3 bulan dan besarnya tunjangan ini yaitu sebesar minimal upah yang diterima dalam sebulan (upah pokok), dan ditambah dengan bonus berupa lama masa kerja (hari) dikalikan dengan Rp.100. Selain itu karyawan juga diberikan uang perangsang (insentif) berdasarkan prestasi kerjanya dan pemberian insentif yang bersifat variatif sesuai dengan keputusan kepala bidang yang bersangkutan. Sebanyak lebih dari 50% responden merasa kurang dan tidak puas terhadap pemberian bonus dan tunjangan. Dari hasil wawancara, hal ini disebabkan karena bonus dan tunjangan yang diberikan relatif kecil, sehingga kurang memotivasi karyawan dalam bekerja. Sementara untuk responden yang merasa sangat puas, puas dan biasa pada umumnya disebabkan karena masa kerja yang sudah 10 tahun membuat tambahan bonus masa kerja dapat menutupi kekurangan bonus yang diterima. Selain itu, karena beberapa dari responden yang belum menikah yang menyebabkan pemenuhan kebutuan yang tidak terlalu banyak dan gaji mereka masih dapat menutupi kebutuhan tiap bulannya atau hanya bisa menerima saja apa yang sudah diberikan oleh perusahaan. Untuk memberikan kepastian terhadap para karyawan, perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Berbeda dengan gaji serta bonus dan tunjangan yang diberikan perusahaan, untuk jaminan asuransi lebih dari 40% karyawan merasa puas dan

7 32 bahkan sangat puas dengan JAMSOSTEK yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pemeliharaan Kerja (JPK). Hal lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di samping gaji dan tunjangan finansial adalah program pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. Program pelayanan ini meliputi fasilitas pelayanan kesehatan serta fasilitas olah raga dan tempat ibadah. Untuk fasilitas kesehatan, sebanyak 70% responden merasa biasa sampai sangat puas, walaupun tidak sedikit juga yang masih merasa kurang puas bahkan tidak puas. Perusahaan menyediakan fasilitas poliklinik dengan ruang rawat inap sebanyak 2 kamar untuk pria dan wanita. Serta dokter perusahaan yang tersedia setiap 2 kali dalam seminggu pada hari Rabu dan Sabtu. Terhadap fasilitas olahraga dan ibadah, lebih dari 70% responden merasa biasa sampai sangat puas dan sisanya merasa kurang dan tidak puas seperti pada Tabel 4. Perusahaan menyediakan dua unit musholla di dalam pabrik yang kapasitasnya lumayan besar sehingga dapat menampung pekerja yang akan melakukan ibadah sewaktu jam istirahat tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk mengantri. Namun, perawatan terhadap musholla yang masih kurang juga menjadi alasan mengapa masih ada responden yang merasa kurang dan tidak puas. Menurut hasil wawancara, beberapa karyawan mengharapkan adanya fasilitas olahraga yang dapat digunakan oleh mereka untuk menjaga kesehatan tubuh. Ketidaktersediaan fasilitas olah raga ini juga menjadi alasan atas ketidakpuasan dari para karyawan. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh lebih dari 50% responden merasa kurang puas dan tidak puas dengan gaji yang diterima tiap bulannya. Tanggungan keluarga yang lebih banyak umumnya membuat responden merasa kurang puas bahkan tidak puas dengan gaji mereka. Pada bonus dan tunjangan lebih dari 50% responden juga merasa kurang puas dan tidak puas terhadap bonus dan tunjangan karena mereka merasa tunjangan dan bonus yang diberikan masih terlalu kecil untuk dapat memotivasi karyawan. Untuk fasilitas olahraga, ibadah dan hiburan lebih dari 60% responden merasa biasa sampai puas dan sisanya merasa kurang puas. Hal tersebut dikarenakan pada

8 33 perusahaan tersebut disediakan klenteng dan gereja yang sangat jarang digunakan sehingga kondisinya sudah tidak terawat lagi. Peraturan perusahaan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan. Peraturan perusahaan adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan berlaku bagi semua karyawan. Peraturan perusahaan dikatakan baik jika pada pelaksanaannya dilakukan secara konsisten dan objektif. Dilihat dari Tabel 4, lebih dari 60% responden merasa puas sampai sangat puas terhadap jam kerja. Jam kerja yang berlaku untuk karyawan PT. Samawood Utama Works Industries bagian produksi shift 1 adalah sebanyak 7 jam untuk enam hari kerja dalam satu minggu yaitu mulai dari pukul WIB dengan waktu istirahat dibagi menjadi dua bagian secara bergiliran yaitu dari jam WIB dan WIB. Berdasarkan hasil wawancara para responden merasa jam kerja yang diberikan termasuk longgar sehingga karyawan tidak merasa jenuh dan mendapat peluang untuk istirahat selama satu jam. Mengenai sistem libur, lebih dari 50% responden merasa puas dan sangat puas. Perusahaan memberlakukan sistem libur yang mengikuti hari libur nasional dan cuti bersama yang ditentukan oleh pemerintah sehingga responden sudah merasa puas dengan sistem libur yang ada. Bagi responden yang merasa kurang bahkan tidak puas dengan sistem libur perusahaan lebih disebabkan karena mereka merasa libur yang diberikan sesuai dengan libur nasional dan cuti bersama tidak cukup untuk mengganti kelelahan mereka selama melakukan pekerjaan. Perusahaan juga memberikan sanksi yang merupakan kontrol kepada karyawan terhadap pekerjaannya. Dengan adanya sanksi karyawan tidak akan bekerja seenaknya dan merugikan perusahaan. Sanksi ini harus adil bagi seluruh karyawan sehingga karyawan dapat bertanggung jawab mengikuti peraturan dan menerima sanksi atas kesalahan yang mereka lakukan dan mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama. Perusahan ini memiliki tingkatan sanksi yang tergantung dari besarnya kesalahan yang dilakukan, mulai dari Surat Peringatan (SP) sampai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Penentuan banyaknya SP hingga ke PHK ditentukan langsung oleh kepala seksi dari karyawan yang bersangkutan bersama dengan atasan-atasan di perusahaan. Seperti dilihat dari Tabel 4, dimana

9 34 lebih dari 60% karyawan merasa puas sampai sangat puas, dan menurut hasil wawancara sanksi yang diberikan oleh perusahaan itu termasuk lunak bagi mereka karena pada prakteknya karyawan yang melakukan kesalahan hanya akan mendapat teguran dari atasan masing-masing, kecuali kesalahan itu merupakan kesalahan besar yang dapat merugikan perusahaan atau kesalahan yang dilakukan berulang-ulang. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh 28-42% responden merasa puas sampai sangat puas terhadap peraturan perusahaan hal tersebut dikarenakan peraturan-peraturan perusahaan dirasakan cukup adil dan sanksi yang diberikan tergolong lunak bagi mereka. Faktor keempat yaitu hubungan dengan sesama rekan kerja. Hubungan sesama rekan kerja adalah interaksi yang terjadi antara sesama karyawan yang dinilai berdasarkan hubungan mereka baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Rekan kerja adalah teman bekerja dalam lingkungan tempat dia bekerja. Dalam penelitian ini yang dinilai adalah hubungan responden dengan rekan kerjanya seperti sejauh mana dukungan yang diberikan rekan dalam bekerja, sejauh mana kekompakan dan kerjasama yang terjadi di tempat kerja, sejauh mana kedekatan mereka di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan kerja. Kedekatan hubungan sesama rekan kerja sangat besar artinya apabila pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama tim yang tinggi. Kelompok yang memiliki tingkat keeratan tinggi cenderung menyebabkan para karyawan merasa puas berada dalam kelompok tersebut. Kepuasan ini terjadi terutama dikarenakan kurangnya ketegangan dan kecemasan dalam kelompok serta mereka merasa lebih mampu menyesuaikan diri dengan tekanan yang berasal dari pekerjaannya (Zulyanti 2006).

10 35 Tabel 5 Rekapitulasi tingkat kepuasan responden terhadap hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan PT. Samawood Utama Works Industries Faktor-Faktor Hubungan Sesama Rekan Kerja Indikator Tingkat Kepuasan Responden (%) SB/S S B/ S BS/ J KB/S J TB/T P Kedekatan dalam Lingkungan Kerja Frekuensi Memberi Semangat dan Motivasi Saling Membantu dan Bekerjasama Kedekatan di Luar Lingkungan Kerja Kedekatan dalam Lingkungan Kerja Evaluasi Kemajuan dan Hubungan dengan Atasan Kemunduran Frekuensi Pemberian Pujian dan Kritik Kedekatan di Luar Lingkungan Kerja Ket : SB = Sangat Baik B = Baik BS = Biasa KB = Kurang Baik TB = Tidak Baik SS = Sangat Sering S = Sering J = jarang SJ = Sangat Jarang TP = TIdak Pernah Sumber Diolah dari Lampiran 3. Hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan dapat dilihat pada Tabel 5. Pada tabel ini terlihat bahwa lebih dari 80% responden merasa hubungan mereka dengan sesama rekan kerja baik bahkan sangat baik, di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan. Dari hasil wawancara didapat bahwa mereka merasakan kekompakan dalam bekerja, solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Rasa solidaritas dan kesetiakawanan antar karyawan mengakibatkan rasa empati mereka untuk saling membantu, bekerjasama, dan memberikan dorongan semakin tinggi. Karena kedekatan para karyawan ini maka intensitas saling memberi semangat, dorongan dan motivasi serta saling membantu dan bekerjasama tergolong sering. Hal ini dapat membangkitkan semangat karyawan untuk bekerjasama dan membuat mereka merasa semakin betah bekerja. Untuk mempererat hubungan antar karyawan, mereka melakukan kegiatan arisan antar karyawan ataupun bisnis kecil-kecilan. Bahkan di luar lingkungan pekerjaan pun, mereka cukup sering mengadakan acara kumpul-kumpul. Responden yang berdomisili di sekitar wilayah pabrik umumnya merasa hubungan mereka dengan keluarga rekan kerjanya cukup erat karena intensitas

11 36 pertemuan yang cukup tinggi dan rasa senasib yang sama-sama mereka rasakan. Bedanya dengan responden yang tinggal di kota atau daerah lain, pada umumnya mereka merasa hubungan dengan anggota keluarga rekan sekerjanya kurang erat karena jarangnya pertemuan mereka. Adapun responden yang merasa hubungannya kurang baik dengan sesama rekan kerja dikarenakan perbedaan pendapat yang terjadi di lingkungan kerja yang akhirnya terbawa sampai ke luar lingkungan kerja. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh sebanyak lebih dari 70% responden merasa hubungan mereka dengan rekan kerja baik bahkan sangat baik, di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena kedekatan para karyawan yang sangat baik dan intensitas saling memberikan semangat, dorongan dan motivasi serta saling membantu dan bekerjasama tergolong sering yang membangkitkan semangat karyawan untuk bekerjasama dan membuat mereka merasa semakin betah bekerja. Sama halnya seperti hubungan sesama rekan kerja, hubungan kedekatan dengan atasan di dalam lingkungan pekerjaan pun cukup tinggi. Lebih dari 60% responden merasa baik sampai sangat baik. Atasan merupakan orang yang melakukan pengawasan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya. Interaksi atasan-bawahan harus terjalin dengan baik sehingga tercipta suasana yang mendukung koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk hubungan di luar lingkungan kerja pun lebih dari 60% responden merasa baik sampai sangat baik. Hal ini dikarenakan beberapa dari atasan juga terkadang ikut makan bersama dengan karyawan pada saat istirahat siang di luar lingkungan kerja. Serta beberapa atasan yang berdomisili di lingkungan pabrik yang membuat intensitas pertemuan dengan atasan menjadi lebih sering dibandingkan dengan rekan sekerja yang berdomisili di kota atau daerah lain. Intensitas keeratan hubungan dengan atasan dapat diukur dari kedekatannya di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan, evaluasi kerja baik kemajuan dan kemunduran pekerjaan serta pujian dan kritik yang berhubungan dengan pekerjaan serta pengetahuan atasan mengenai keluarga karyawannya. Sebagian besar responden merasa atasannya sering memberikan evaluasi

12 37 kemajuan dan kemunduran pekerjaan serta pujian dan kritik kepada karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antara atasan dan bawahan terjalin dengan baik. Selain itu, kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian yang diberikan seorang atasan kepada karyawannya. Adapun responden yang merasa jarang bahkan tidak pernah diberi evaluasi atas hasil kerjanya dikarenakan atasan mereka memberikan evaluasi tidak secara langsung melainkan melalui kepala kelompok kerja. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh lebih 50% responden merasa baik sampai sangat baik di dalam lingkungan pekerjaan karena atasan dari 50% responden merasa biasa untuk hubungan kedekatan di luar lingkungan pekerjaan, karena atasan di dalam pekerjaan sering memberikan evaluasi kemajuan dan kemunduran serta pujian dan kritik kepada karyawannya. Untuk kedekatan diluar pekerjaan pada perusahaan ini tergolong rendah karena kebanyakan atasan mereka tidak berdomisili di tempat yang sama dengan karyawan, sehingga intensitas pertemuan mereka di luar lingkungan kerja sangat rendah Analisis Korelasi Antara Faktor-Faktor Kepuasan Kerja yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Bagian Produksi Shift 1 Hubungan antara faktor-faktor tingkat kepuasan kerja yang mencakup kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja, dan hubungan dengan atasan serta hubungan antara faktor-faktor tersebut terhadap produktivitas dianalisis dengan menggunakan Rank Spearman. Menurut Sarwono (2006), korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal (non-parametrik). Angka korelasi yang dihasilkan berkisar antara 0 1, dengan ketentuan jika angka mendekati satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat dan jika angka korelasi mendekati nol maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Selain itu, korelasi juga dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka

13 38 negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah, yang mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil. Hasil uji statistik yaitu uji t menghasilkan nilai Probabilitas (P) yang menunjukkan ada tidaknya hubungan antara kedua faktor yang diteliti, dan kemudian dibandingkan dengan nilai α dan diukur pada tingkat signifikasi yaitu pada tingkat α = 0.01 dan tingkat kepercayaan 99% (1- α) x 100%, dimana α merupakan nilai batas kesalahan menolak H 0. Patokan pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas (P), yaitu: Jika probabilitas < 0.005, hubungan kedua variabel signifikan atau H 0 ditolak. Jika probabilitas > 0.005, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan atau H 0 diterima. Nilai α dihasilkan adalah karena uji hipotesis ini dilakukan pada dua sisi (two tailed) (Sarwono, 2006).

14 Tabel 6 Analisis korelasi Rank Spearman antara faktor-faktor tingkat kepuasan terhadap produktivitas karyawan PT. Samawood Utama Works Industries, Spearman's rho Kondisi Kerja Correlation Coefficient Kondisi Kerja Kompensasi Peraturan Perusahaan Hubungan Sesama Karyawan Hubungan dengan Atasan Produktivitas Responden /org/hari 1,000,634(**),624(**),069,302(**),072 Sig. (2-tailed).,000,000,494,002,474 N Kompensasi Correlation Coefficient,634(**) 1,000,651(**),100,348(**),050 Sig. (2-tailed),000.,000,321,000,621 N Correlation Coefficient Peraturan Perusahaan Hubungan Sesama Karyawan Hubungan dengan Atasan Produktivitas Responden/org/hari ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).,624(**),651(**) 1,000,209,313(**),170 Sig. (2-tailed),000,000.,037,001,090 N Correlation Coefficient,069,100,209 1,000,283(**),045 Sig. (2-tailed),494,321,037.,004,659 N Correlation Coefficient,302(**),348(**),313(**),283(**) 1,000,063 Sig. (2-tailed),002,000,001,004.,533 N Correlation Coefficient,072,050,170,045,063 1,000 Sig. (2-tailed),474,621,090,659,533. N

15 40 Semua koefisien korelasi antar faktor yang meliputi kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan menunjukkan angka positif yang artinya semakin tinggi nilai faktor-faktor tersebut maka semakin baik pula faktor-faktor yang lainnya. Dan sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor tersebut maka akan semakin rendah pula nilai dari faktor-faktor lainnya. Namun disamping nilai positif, bisa juga bernilai negatif yang artinya semakin tinggi suatu faktor maka faktor lainnya akan semakin rendah atau sebaliknya semakin rendah faktor lain, maka semakin tinggi faktor lainnya. Pada penelitian ini nilai negatif tidak didapatkan. Pada Tabel 6 terlihat bahwa terdapat korelasi yang kuat antara faktor kondisi kerja terhadap faktor kompensasi dan peraturan perusahaan, juga faktor kompensasi terhadap peraturan perusahaan. Korelasi agak lemah ditunjukkan antara faktor hubungan dengan atasan terhadap kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan dan hubungan sesama rekan kerja. Selain itu diperoleh juga korelasi yang sangat lemah antara hubungan sesama rekan kerja dengan kondisi kerja, kompensasi dan peraturan perusahaan serta hubungan antara kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap produktivitas. Berdasarkan hasil wawancara kondisi kerja memiliki korelasi yang agak lemah terhadap hubungan dengan atasan karena walaupun hubungan mereka tidak baik dengan atasan atau rekan kerja mereka akan tetap bekerja dengan maksimal demi tercapainya target pekerjaan yang ingin dicapai. Selain itu, kompensasi juga memiliki korelasi yang agak lemah terhadap hubungan dengan atasan karena berapapun besarnya kompensasi yang diterima karyawan tiap bulan tidak akan merubah hubungan dengan atasan. Sama halnya antara peraturan perusahaan terhadap hubungan dengan atasan yang juga memiliki korelasi agak lemah. Bagaimanapun hubungan mereka dengan atasan tidak akan mempengaruhi peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Begitu pula korelasi agak lemah yang ditunjukkan antara hubungan sesama rekan kerja terhadap hubungan dengan atasan, sebaik apapun hubungan sesama rekan kerja tidak akan mempengaruhi hubungan dengan atasan.

16 41 Pada tabel yang sama juga terlihat bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah antara hubungan sesama rekan kerja terhadap kompensasi, peraturan perusahaan dan kondisi kerja. Hal ini dikarenakan sebaik apapun hubungan rekan kerja baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja tidak akan bisa mempengaruhi besarnya kompensasi yang diterima oleh masing-masing karyawan tiap bulannya dan juga tidak akan merubah peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan di PT. Samawood Utama Works Industries sebagian besarnya adalah pekerjaan yang mengharuskan dilakukan dalam tim, maka sebaik apapun hubungan rekan kerja di dalam dan di luar perusahaan tidak akan mempengaruhi kondisi kerja yang mengharuskan mereka bekerja dalam satu tim. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan, di dalam bekerja mereka hanya fokus terhadap pekerjaan yang sedang mereka kerjakan dan mengesampingkan semua masalah yang terjadi diantara rekan kerja. Kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan juga memiliki korelasi yang sangat lemah terhadap produktivitas. Hal ini menunjukkan sebaik apapun kelima faktor tadi tidak mempengaruhi besarnya produktivitas yang dimiliki oleh setiap karyawan karena berdasarkan wawancara kebanyakan karyawan merasa pekerjaan yang mereka lakukan di perusahaan saat ini adalah kewajiban karena mereka harus memiliki penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan juga keluarga yang mereka tanggung. Selain itu juga, mereka merasa bahwa untuk mendapatkan pekerjaan saat ini sangat sulit sehingga pekerjaan apapun yang mampu mereka kerjakan akan mereka jalani. Jika dibandingkan dengan faktor yang sama menurut penelitian Wahyuni (2008) di PT. Putra Sumber Utama Timber diperoleh korelasi korelasi antar faktor yang meliputi kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan menunjukkan nilai positif dan negative untuk koefisien antara kondisi kerja, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap produktivitas. Terdapat korelasi yang kuat antara faktor kondisi kerja dengan faktor kompensasi. Korelasi yang agak lemah ditunjukkan antara faktor kondisi kerja dengan peraturan perusahaan karena peraturan perusahaan merupakan aturan tata tertib yang dibuat oleh perusahaan tanpa

17 42 melalui pertimbangan dengan karyawan. Hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap kondisi kerja karena walaupun hubungan mereka dengan sesama rekan kerja dan dengan atasan tidak baik, mereka akan tetap bekerja dengan maksimal dan berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Antara faktor kompensasi dengan peraturan perusahaan dan hubungan dengan atasan karena berapapun besarnya kompensasi yang diterima karyawan tiap bulannya tidak akan merubah peraturan perusahaan dan hubungan dengan atasan. Antara hubungan dengan atasan terhadap peraturan perusahaan dan hubungan sesama rekan kerja karena bagaimanapun hubungan dengan atasan tidak akan mempengaruhi peraturan yang dibuat oleh perusahaan dan juga hubungan mereka dengan rekan sekerjanya. Selain itu diperoleh juga korelasi sangat lemah antara hubungan sesama rekan kerja terhadap kompensasi dan peraturan perusahaan karena bagaimanapun hubungan dengan sesama karyawan tidak akan merubah besarnya kompensasi yang diterima dan peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Serta hubungan antara kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap produktivitas karena bagaimanapun besarnya kelima faktor tersebut juga tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas dan karyawan merasa pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan adalah tuntutan dan kewajiban untuk dapat membiayai kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas untuk uji t sebesar untuk korelasi antara kondisi kerja terhadap kompensasi dan peraturan perusahaan, serta korelasi antara kompensasi terhadap peraturan perusahaan dan hubungan dengan atasan. Artinya P < maka H 0 ditolak, dengan demikian hasil uji sangat nyata pada selang kepercayaan 99%. Selain itu diperoleh pula nilai probabilitas untuk uji t lebih dari maka H 0 diterima, dengan demikian hasil uji tidak nyata pada selang kepercayaan 99% yaitu korelasi antara hubungan sesama rekan kerja terhadap kondisi kerja, kompensasi dan peraturan perusahaan, serta korelasi antara kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap produktivitas.

18 43 Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat diketahui bahwa kelima faktor tingkat kepuasan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dan faktor-faktor tersebut bukan sebagai pendorong utama agar karyawan giat bekerja, tapi lebih disebabkan motivasi mereka dalam bekerja. Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa untuk saat ini, motivasi mereka dalam bekerja hanyalah karena sulitnya mencari pekerjaan, maka pekerjaan apapun yang ada akan mereka kerjakan demi tuntutan hidup dalam memenuhi kebutuhannya dan keluarga yang ditanggungnya, walaupun mereka merasa kurang puas, dan mereka juga merasa lebih baik bekerja daripada tidak sama sekali.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Bagian Produksi Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa 33 BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Profil Responden Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa tentang profil data responden yang mencakup tentang jenis kelamin, umur, lama kerja,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas Kuesioner 5.1.1 Uji validasi kuesioner Hasil pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Karyawan Didalam penelitian ini karyawan PT. HM sampoerna Tbk Bagian Distribusi disertakan dalam menjawab setiap pertanyaan atau kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan Pada PT. TELKOM DIVRE III JABAR dan BANTEN Menentukan suatu program kesejahteraan dalam suatu perusahaan bukanlah

Lebih terperinci

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI LAMPIRA Lampiran Kuesioner penelitian p Bapak/Ibu yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian berjudul Analisis Analisis Hubungan Faktor-Faktor Terhadap Tingkat Kerja Pegawai pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan, dimana

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan, dimana 57 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Kompensasi Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan, dimana dapat berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya. Semakin maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dengan semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis, mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan kelangsungan perusahaan untuk memastikan

Lebih terperinci

BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab terdahulu,

BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa terjadinya labour turn over dapat disebabkan oleh berbagai factor, Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang menuju dalam masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner. Berilah tanda ( ) dan isi dengan benar pada setiap jawaban di bawah sesuai dengan data pribadi anda!

Lampiran 1. Kuesioner. Berilah tanda ( ) dan isi dengan benar pada setiap jawaban di bawah sesuai dengan data pribadi anda! Lampiran 1 Kuesioner Data Pribadi responden Berilah tanda ( ) dan isi dengan benar pada setiap jawaban di bawah sesuai dengan data pribadi anda! 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : Pria Wanita 3. Status: Kawin

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Karyawan Analisis Kebutuhan Yang Telah Terpenuhi Kebutuhan Fisiologis

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Karyawan Analisis Kebutuhan Yang Telah Terpenuhi Kebutuhan Fisiologis 72 Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Karyawan Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, maka dapat dihasilkan hal-hal sebagai berikut : 5.1.1. Analisis Kebutuhan Yang Telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber daya-sumber daya yang ada, untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat dipasarkan dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi termasuk

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi termasuk TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi termasuk perusahaan adalah karena disana ada kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang seperti dalam bidang ekonomi yang menjadi pusat perhatian utama dunia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan jasa transportasi untuk dapat

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Responden yang terhormat, Saya, Rima Handayani, Mahasiswa Program Master Science Sekolah Pasca Sarjana IPB dengan Mayor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga kerja Menurut Darwis (1991) dalam Wahyuni (2008), tenaga kerja kehutanan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu tenaga kerja hutan dan tenaga kerja industri kehutanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang cukup besar mengingat bangsa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak.

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ.

Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ. 69 Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ. MANAJER KEUANGAN/AKT DAN UMUM PERSONALIA Lilik Hartini MR/EMR MomonD/Agus W MANAJER PEMASARAN Putut H DIREKTUR UTAMA Mara Amikal,SE SPI Yayat Kusmiyati

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa

Lebih terperinci

RETNO SAWITRIAVI F

RETNO SAWITRIAVI F HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN ATAS PENGHARGAAN (REWARD) YANG DITERIMA DARI PERUSAHAAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Lebih terperinci

Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda. X1-0,514-1,327 0,242 Tidak. X2-0,403-1,039 0,346 Tidak

Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda. X1-0,514-1,327 0,242 Tidak. X2-0,403-1,039 0,346 Tidak Berdasarkan hasil pengolahan data responden dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di ringkas bahwa variabel dependen pada nilai analisis regresi linier berganda adalah Y sedangkan variabel independen

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) Dengan Karyawan Di PT. DyStar Colours Indonesia Kuesioner ini adalah salah satu alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian dilakukan pada awal bulan Mei 2017 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2017. Berikut ini adalah uraian gambaran umum subjek berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan keberadaannya. Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang diketahui oleh setiap perusahaan bahwa karyawan merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kudus, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : Rendeng Kudus juga akan meningkat.

BAB V PENUTUP. Kudus, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : Rendeng Kudus juga akan meningkat. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja, beban kerja, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Pabrik Gula Rendeng Kudus, maka dapat diperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Menyadari pentingnya peranan manusia dalam pencapaian tujuan dalam suatu perusahaan, maka perlu pengelolaan secara maksimal dari sumber daya ini agar mendapatkan hasil yang maksimal pula. Prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100

Lebih terperinci

kompensasi seragam bentuknya, seperti telah diungkapkan kompensasi

kompensasi seragam bentuknya, seperti telah diungkapkan kompensasi BABIV ANAUSIS HASIL PEMBAHASAN Menyadari arti penting sumber daya manusi dalam kegiatan produksi pemsahaan, maka faktor manusi perlu mendapatkan perhatian yang besar, tanpa mempengamhi faktor-fektor produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,

Lebih terperinci

terbatasnya/tertutupnya mereka untuk menduduki jabatan struktural yang jumlahnya sangat terbatas menurut pangkat, golongan dan lain-lain. Dengan gaya

terbatasnya/tertutupnya mereka untuk menduduki jabatan struktural yang jumlahnya sangat terbatas menurut pangkat, golongan dan lain-lain. Dengan gaya BAB VI PEMBAHASAN Peran sumber daya manusia saat ini menjadi penentu bagi keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial yang dirancang oleh Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur maka sumber daya manusia harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu melakukan suatu aktivitas kerja, yang mana aktivitas tersebut terdapat di dalam perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

A. SKALA PENELITIAN. A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict

A. SKALA PENELITIAN. A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict A. SKALA PENELITIAN A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict 61 A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja Sebagai Agen

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RS METROPOLITAN MEDICAL CENTER (RSMMC) TAHUN

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RS METROPOLITAN MEDICAL CENTER (RSMMC) TAHUN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RS METROPOLITAN MEDICAL CENTER (RSMMC) TAHUN 2016 Dengan Hormat, Dengan ini saya sampaikan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2) HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN IX) PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2) copyright by Elok Hikmawati 1 PENGUPAHAN Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi yang semakin tinggi, dengan persaingan yang menyangkut metoda, produk, konsep dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Baca pertanyaan secara teliti dan jawablah dengan sejujur-jujurnya. 2. Pilihlah salah satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

II. TINJAUAN PUSTAKA.1 16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perputaran karyawan (labour turnover) dapat menjadi merugikan perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perputaran karyawan (labour turnover) dapat menjadi merugikan perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perputaran karyawan (labour turnover) dapat menjadi merugikan perusahaan bila dihubungkan dengan produktivitas kerja. Jika tingkat perputaran karyawan didalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) Faldian Putra Rahmanda Djamhur Hamid Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA A. Penyajian Data Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari uji validitas dan reliabilitas serta uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel siswa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2) BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang dibentuk karena tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks karena masyarakat mulai menyadari arti pentingnya kesehatan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

KUESIONER PERTANYAAN O SS S CS KS TS

KUESIONER PERTANYAAN O SS S CS KS TS KUESIONER N PERTANYAAN O FAKTOR EKSTRINSIK 1. Gaji yang saya terima sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan 2. Perusahaan menerapkan sistem penggajian yang adil diantara para karyawan 3. Perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia memiliki berbagai macam kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer, yaitu kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa 2.1 Landasan Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa faktor-faktor intrinsik terkait dengan kepuasan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani atau memenuhi permintaan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan tentang gambaran data hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan jawaban dari responden, proses pengolahan data serta analisis hasil

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TITI RANTAI KECAMATAN MEDAN BARU

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TITI RANTAI KECAMATAN MEDAN BARU PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TITI RANTAI KECAMATAN MEDAN BARU A. Petunjuk Pengisian. 1. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan perusahaan dapat dipastikan dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam penelitian yang berjudul Hubungan Kondisi Kerja Psikologis dengan Kinerja Pegawai pada PT. Tarumatex Bandung

Lebih terperinci

LAMPIRAN SATU SURAT KETERANGAN

LAMPIRAN SATU SURAT KETERANGAN LAMPIRAN SATU SURAT KETERANGAN 70 71 72 LAMPIRAN DUA WAWANCARA 73 74 REKAPITULASI DATA DIRI TIM MANAJEMEN PT. MCU Tim Manajemen Jabatan Umur Pendidikan Masa Kerja Responden 1 Manajer 46 tahun S2 11 tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan pada PT Pos Indonesia (Persero) Menentukan program kesejahteraan karyawan dalam suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian 97 LAMPIRAN 1 Lembar Instrumen Penelitian 97 98 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Inisial nama : Umur : Setelah membaca atau

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini di lihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) tahun 2014. Hasil penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap saat ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap saat ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan. Begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap saat ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan. Begitu pula halnya dengan perekonomian yang semakin dituntut untuk terus berkembang dan bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tenaga kerja merupakan salah satu asset perusahaan yang paling utama oleh karena itu perlu dibina secara baik. Pada setiap unit IUPHHK-HA PT. Ratah Timber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, dan berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan penelitian pada PT Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4. 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samawood Utama Works Industries adalah perusahaan swasta nasional, yang bergerak di bidang industri perkayuan dan berbentuk Perseroan

Lebih terperinci