BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang"

Transkripsi

1 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang menuju dalam masyarakat yang berorientasi bekerja. Salah satu cabang dari ilmu manajemen yang telah kita ketahui adalah manajemen personalia, yaitu suatu ilmu yang mengatur masalah manusia dengan sebutan lain manajemen kepegawaian. Di samping manajemen itu sendiri mempunyai pengertian dasar yaitu kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi dengan menggunakan orang lain untuk bekerja sama. Guna memperjelas pengertian manajemen dan manajemen personalia di atas, penulis mengutip pendapat beberapa ahli. T. Hani Handoko (2003:4) manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan baik individu maupun organisasi. Menurut Mutiara (2002:15) manajemen sumber daya manusia adalah : Suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisa pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5

2 6 Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sebagai suatu ilmu dan seni yang berfungsi sebagai pengadaan dan pemanfaatan sumber daya manusia sehingga tujuan organisasi direalisir secara daya guna dan mendatangkan hasil dan manfaat, sedangkan sebagai ilmu menerangkan gejala-gejala atau keadaan-keadaan tertentu. Dan masalah kepegawaian yang dapat ditangani oleh manajemen personalia yaitu dimulai dari masalah yang menyangkut perencanaan tenaga kerja, penarikan, penempatan, pelatihan, pengembangan, balas jasa sampai dengan masalah pemutusan hubungan kerja. Ada beberapa fungsi di dalam manajemen personalia yang menyangkut pada masalah kepegawaian dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Fungsi Manajerial a. Perencanaan Yaitu suatu fungsi yang menentukan terlebih dahulu program personalia yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. b. Pengorganisasian Setelah apa yang akan dilakukan telah diputuskan, maka organisasi harus disusun untuk melaksanakannya. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan.

3 7 c. Pengarahan Fungsi ini mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. d. Pengendalian Suatu tindakan pengawasan yang mengamati dan membandingkan pekerjaan tertentu yang direncanakan. 2. Fungsi Operasional a. Pengadaan Tenaga Kerja Fungsi ini menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikan, seleksi dan penempatan untuk mencapai tujuan perusahaan. b. Pengembangan Fungsi ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan. c. Kompensasi Fungsi ini sebagai balas jasa yang adil dan layak kepada karyawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. d. Integrasi Fungsi ini untuk menghasilkan suatu rekonsilisasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat dan organisasi agar tercipta suatu hubungan kerja yang erat.

4 8 e. Pemeliharaan Fungsi ini menangani masalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dari suatu perusahaan, baik karena masa pensiun, pemutusan hubungan kerja karena cacat atau meninggal dan lain-lain. Berdasarkan fungsi-fungsi manajemen personalia di atas dapat disimpulkan bahwa masalah inti yang menjadi tanggung jawab manajemen personalia tidak lepas dari manusia sebagai faktor utama penggerak suatu organisasi, termasuk didalamnya adalah masalah kompensasi dan pengupahan mengenai tunjangan dan pelayanan kesejahteraan. Untuk itu tunjangan dan pelayanan kesejahteraan merupakan faktor penting dan harus mendapat perhatian khusus disetiap perusahaan mengingat bukan sekedar sebagai alat untuk balas jasa tapi juga sebagai indikator pendapatan individu, di samping itu pula dengan adanya kompensasi dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan karena bagi karyawan kompensasi adalah suatu hal yang penting dan berarti sekali sesuai dengan azas keadilan dan kelayakan dengan kata lain sesuai dengan jasa yang diberikan oleh seorang karyawan pada perusahaan dan sebaliknya. Berikut penulis akan menjelaskan beberapa pengertian kompensasi menurut ahli ekonomi sebagai berikut :

5 9 Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. (T. Hani Handoko, 1999:245). Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja, berhak untuk mendapatkan balas jasa dari perusahaan yaitu berupa imbalan atau kompensasi yang layak. Adapun besar kecilnya kompensasi akan mencerminkan skala kehidupannya. Oleh karena itu, bila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, motivasi dan kepuasan kerja bisa turun secara drastis. Dengan demikian maka setiap perusahaan mendapatkan kompensasi yang paling tepat, adil dan layak. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:717) program kompensasi dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu : 1) Kompensasi Langsung Adalah imbalan balas jasa yang diberikan kepada karyawan secara langsung dalam bentuk uang yang terdiri dari : a) Gaji Adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan pasti. b) Upah Adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepekati.

6 10 c) Upah Insentif Adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. 2) Kompensasi Tidak Langsung Adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk uang secara tidak langsung yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan yang berbentuk program pelayanan kesejahteraan karyawan, seperti : asuransi kesehatan, bantuan dalam bentuk sosial yang terdiri dari perencanaan pensiun, bantuan pendidikan dan program liburan. B. Pengertian Insentif Untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja para karyawan agar lebih baik, banyak perusahaan dalam memberikan kompensasi menggunakan sistem insentif. Berikut penulis akan menjelaskan beberapa pengertian insentif dari beberapa ahli ekonomi. Pengertian insentif menurut Veithzal (2005:384) adalah sebagai berikut: Insentif adalah sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.

7 11 Dengan demikian dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa insentif merupakan salah satu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk materi, non materi dan sosial. Perusahaan yang baik tidak akan mengabaikan kebutuhan-kebutuhan pada karyawannya, tetapi akan memberikan perhatiannya terhadap kebutuhan tersebut sebab perusahaan menyadari bahwa keberhasilannya mencapai tujuan tidak lepas dari peran serta karyawan yang selalu berusaha meningkatkan produktivitas kerja. Secara umum pemberian insentif pada suatu perusahaan mempunyai tujuan antara lain : 2. Pemenuhan kebutuhan ekonomi 3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 4. Mencapai kesuksesan perusahaan Menurut Malayu S.P (2005:118) mengatakan sebagai berikut : Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar, insentif merupakan alat yang dipergunakan untuk mendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Bentuk-bentuk Insentif Pada dasarnya di dalam suatu organisasi terdapat berbagai kebutuhan individu atau kelompok yang berbeda satu sama lainnya, oleh sebab itu terdapat bermacam-macam pola corak insentif yang dapat digunakan untuk memotivasi para pegawainya. Walau demikian, insentif yang lain diberikan

8 12 oleh perusahaan kepada pegawainya, sesuai dengan pembagian bentuk-bentuk insentif, yaitu : a. Material Insentif Ada macam-macam cara untuk memberikan balas jasa untuk pekerjaan, pada intinya dapat didasarkan atas waktu, hasil pekerjaan dan gabungan waktu dan hasil kerja. Material insentif merupakan suatu dorongan yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk keuangan. Insentif dalam bentuk materi uang dapat terdiri : 1. Uang Insentif yang berbentuk uang dapat diberikan dalam berbagai macam cara, antara lain : a) Bonus Pembayaran ekstra di luar gaji atau upah yang merupakan hadiah dari perusahaan yang berhubungan dengan prestasi kerja perorangan maupun kelompok. b) Komisi Sejenis bonus yang dibayarkan kepada pegawai, khususnya yang bekerja dibagian penjualan, yang berhasil menjual di atas maupun sesuai target. c) Uang Lembur Merupakan di luar gaji dan upah karena pegawai-pegawai bekerja di luar jam rutin. Biasanya besar kecilnya uang lembur ini telah ditetapkan secara standar oleh perusahaan. Dan setiap karyawan

9 13 yang ikut bekerja lembur akan memperoleh secara rata dan otomatis. d) Profit Sharing Salah satu jenis insentif yang pembayarannya bisa berupa gaji. Hasil yang kemudian dimasukkan kedalam daftar pendapatan karyawan. 2. Jaminan Sosial Insentif yang diberikan dalam bentuk jaminan sosial lazimnya diberikan secara kolektif, tidak ada unsur kompetitif dan setiap pegawai dapat memperolehnya sama rata dan otomatik. Bentuk jaminan sosial bermacam-macam antara lain : a) Pemberian tugas belajar untuk mengembangkan pengetahuan b) Kemungkinan untuk membayar secara angsuran oleh pekerjaan atas barang-barang yang dibelinya dari koperasi organisasi. c) Pemberian piagam penghargaan d) Pemberian rumah dinas e) Berlangganan surat kabar/majalah secara gratis f) Pengobatan gratis g) Cuti sakit dengan tetap mendapatkan pembayaran gaji h) Biaya pindah i) Dan lain-lain

10 14 b. Insentif Non Material Insentif non material dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk, antara lain : 1. Pemberian pujian lisan ataupun tertulis, secara resmi (dimuka umum) ataupun secara pribadi 2. Pemberian tanda jasa/medali 3. Pemberian promosi (kenaikan pangkat ataupun jabatan) 4. Pemberian gelar (tittle) secara resmi 5. Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya bendera pada mobil dan lain-lain) 6. Pemberian piagam penghargaan 7. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja (misalnya meja rapat, permadani dan lain-lain) 8. Ucapan terima kasih secara formal ataupun informal 9. Dan lain-lain Kedua golongan insentif tersebut sama pentingnya dan lazim keduanya digunakan secara saling melengkapi. Tergantung pada kondisi dan kebutuhan pihak yang perlu dimotivasi, maka penekanan dapat dilakukan pada salah satu bentuk di atas. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa sampai dengan batas terpuasnya subsistance needs, insentif material perlu lebih diperhatikan. Namun demikian dapat sekeder digunakan sebagai ancar-ancar bahwa tahap pertama kebutuhan seseorang adalah kebutuhan yang coraknya

11 15 subsitensi/pokok yang meliputi kebutuhan untuk makan, pakaian dan perumahan. Setelah terpenuhi tidak berarti orang tidak perlu uang lagi karena dengan uang orang dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan non material yaitu membeli barang-barang yang menurut penilaian sosial mengandung nilai-nilai prestise dan status. Jenis-jenis tunjangan : 1) Tunjangan yang bersifat Ekonomi Tunjangan ini dirancang untuk melindungi keamanan ekonomi dari para karyawan. Macam-macam bentuk daripada tunjangan ini adalah sebagai berikut : a) Jaminan penghasilan b) Hadiah pernikahan c) Uang transportasi d) Bonus e) Uang makan f) Uang duka/kematian g) Uang hari raya keagamaan (THR) h) Uang kelahiran i) Uang pensiun 2) Tunjangan yang bersifat Fasilitas Tunjangan ini merupakan bentuk dari kegiatan-kegiatan yang secara normal perlu dan harus dilakukan oleh karyawan itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari, seperti :

12 16 a) Kegiatan olahraga dan sarana olahraga b) Pendidikan/seminar c) Tempat ibadah d) Perumahan e) Balai pertemuan f) Pemilikan saham oleh karyawan g) Tempat parkir untuk kendaraan h) Kantin i) Mobil jemputan j) Bea siswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi k) Balai/wisma peristirahatan l) Hiburan dan rekreasi m) Pakaian kerja/dinas n) Koperasi 3) Tunjangan yang bersifat Pelayanan Tunjangan yang diperuntukan bagi karyawan yang mempunyai berbagai masalah atau kesulitan yang menyangkut masalah pribadinya, dimaksudkan untuk membantu, meringankan dan memecahkan masalahnya tersebut. Adapun bentuk dari tunjangan ini adalah : a) Bantuan hukum b) Pelayanan pajak penghasilan karyawan c) Asuransi

13 17 d) Pelayanan kesehatan e) Tempat penitipan anak 4) Pelayanan saat bekerja Yaitu masa atau periode-periode waktu bilamana karyawan tidak bekerja akan tetap dibayar. Adapun jenis-jenisnya adalah mencakup : a) Istirahat jam kerja Biasanya bentuk umum pembayaran upah waktu tidak bekerja dijumpai pada pekerjaan ini cukup banyak. Ini meliputi periode istirahat, periode makan dan periode waktu cuci. b) Hari-hari Sakit Tidak dapat hadir pada saat bekerja adalah hal yang tidak dapat dihindarkan dan sering terjadi. Namun dalam kenyataannya, hampir semua perusahaan tetap membayar para karyawan bila mereka tidak dapat hadir karena alasan kesehatan, banyak perusahaan mengharuskan karyawan menunjukan, bukti sakit dari dokter atau rumah sakit berupa surat keterangan sakit. c) Liburan dan Cuti Perusahaan biasanya mengikut hari-hari libur resmi dalam memberikan liburannya kepada karyawannya, terutama untuk hari kerja yang berada di tengah antara dua hari libur. d) Perlindungan Ekonomis terhadap Bahaya Bentuk perlindungan diperhatikan oleh perusahaan adalah asuransi. Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi

14 18 kesehatan, dan asuransi kecelakaan. Di samping asuransi, ada beberapa tunjangan bukan asuransi yang dapat meningkatkan perasaan jaminan keamanan. Bentuk tunjangan seperti ini mencakup : (1) Rencana-rencana pensiun (2) Tunjangan hari tua (3) Jaminan pembayaran upah dalam jumlah tertentu selama suatu periode (4) Tunjangan pengobatan (5) Pembentukan koperasi atau yayasan yang mengelola kredit karyawan e) Program-program Pelayanan Karyawan Pelayanan-pelayanan fasilitatif adalah kegiatan-kegiatan yang secara normal harus dilakukan karyawan sendiri dalam kehidupan sehari-harinya. Kegiatan-kegiatan pelayanan perusahaan dapat berbentuk kegiatan-kegiatan olahraga. Maksud dari olahraga perusahaan ini adalah untuk membentuk sebuah tim yang mewakili organisasi dalam suatu kompetisi dengan instansiinstansi/organisasi-organisasi lain. Jenis kegiatan ini berguna untuk meningkatkan hubungan masyarakat, publikasi dan kebanggaan karyawan terutama bila timnya menjadi juara. Perusahaan-perusahaan sering membentuk klub-klub latihan karyawan dalam berbagai cabang olahraga, seperti bulu tangkis,

15 19 tenis meja, bola volley, golf, renang, dan sebagainya. Kegiatan ini biasanya didukung dengan adanya fasilitas-fasilitas olahraga yang dibangun oleh perusahaan. Kegiatan ini semua, secara tidak langsung dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, meningkatkan kesehatan jasmani karyawan. f) Perumahan Pada masa sekarang ini, masalah tersedianya tempat tinggal/rumah bagi karyawan mempunyai pengaruh cukup besar, sehingga mereka dapat bekerja dengan konsentrasi lebih besar. Lebih lanjut, dalam kenyataannya para karyawan yang memiliki rumah sendiri akan lebih stabil. Oleh karena itu, beberapa perusahaan memberikan bantuan keuangan, biasanya disebut tunjangan perumahan, kepada para karyawan untuk membeli atau menyewa rumah. g) Kantin karyawan Banyak perusahaan menyediakan cafetaria/kantin untuk memberikan pelayanan makan dan minum bagi karyawannya, atau hanya sekedar menyediakan ruang tempat duduk untuk makan dan minum yang dibawa sendiri oleh para karyawan. h) Bea Siswa Pendidikan Bea siswa pendidikan karyawan adalah mungkin bentuk dari program pelayanan karyawan yang paling luas ditawarkan melalui apa yang disebut tugas belajar dan penyediaan perpustakaan.

16 20 Program tugas belajar perlu memperhatikan beberapa pedoman yaitu, pertama, bidang yang diambil hendaknya berkaitan dengan pekerjaan, kedua, bidang yang diambil hendaknya menuju kepada pencapaian gelar dan ketiga, karyawan harus tetap bekerja pada perusahaan sesuai dengan tugas belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Bea siswa merupakan tunjangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Bentuk-bentuk tunjangan atau jenis-jenis tunjangan yang disebutkan di atas hanya sebagian kecil saja, mungkin ada beberapa perusahaan yang mempunyai bentuk program tunjangan yang lebih beraneka ragam, hal itu tergantung dari perusahaan dan juga didukung oleh kebutuhan karyawan itu dan sifat pekerjaan serta oleh kemampuan perusahaan itu sendiri. C. Pengertian Produktivitas Setiap organisasi atau perusahaan tentu berkeinginan untuk dapat meningkatkan hasil usaha sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya agar produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kemajuan perusahaan adalah karyawan-karyawan yang produktif. Istilah produktivitas itu bisa lebih berarti dengan mempertahankan biaya yang tetap dengan pekerjaan yang benar, pengoperasian menjadi lebih otomatis dengan hasil yang lebih banyak dan

17 21 cepat. Agar permasalahan produktivitas kerja ini lebih jelas penulis akan mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah produktivitas. Berikut beberapa pengertian produktivitas dari beberapa ahli adalah sebagai berikut : Pengertian produktivitas menurut Basu dan Ibnu (1998:281) adalah sebagai berikut : Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah dan energi) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Revianto (2001:35) mengemukakan pendapat mengenai produktivitas adalah sebagai berikut : Produktivitas adalah sikap mental yang mementingkan usaha terus untuk menyesuaikan aktivitas ekonomi terhadap kondisi yang berubah sikap mental untuk menerapkan teori-teori serta metode-metode baru dan kepercayaan yang teguh akan kemajuan umat manusia. Dengan memperhatikan pendapat tersebut di atas maka pengertian produktivitas dapat diartikan sebagai berikut : Produktivitas adalah bukan hanya perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan akan tetapi lebih menekankan pada kontribusi yang positif dari diri seseorang terhadap lingkungannya dengan mempunyai sikap mental dan berpandangan yang luas. Kualitas hidup itu dapat tercapai apabila bekerja dengan produktif dimanapun mereka berada. Produktivitas bukanlah produksi, pengertian berbeda sebagai contoh : peningkatan produksi mengacu pada pertambahan pada hasil yang dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas

18 22 mengandung pertambahan hasil dan perbaikan cara atau tehnik produksi. Yang lebih efisien dan efektif, sehingga tujuan lebih hemat dalam pemakaian bahan dan waktu. Biaya yang dilakukan juga mempunyai hasil yang baik dan ketepatan dan kesempurnaan kerja. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas karena produksi dapat meningkat walaupun produktivitas menurun atau tetap. Dengan kata lain bahwa produktivitas adalah semua unsur yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas dan jumlah hasil yang didapat dari lingkup, karyawan, organisasi, financial, dan lain-lain. Sehingga efisiensi dan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran pada seberapa jauh penggunaan daya dan target yang dicapai. Efisiensi berorientasi pada masukan dan efektivitas berorientasi pada keluaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian produktivitas adalah sebagai berikut : Efektivitas Produktivitas Efisiensi Di dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik yang berhubungan dengan karyawan sendiri maupun dengan lingkungan perusahaan. Menurut Payman J. Simanjuntak (2001:30) Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja dan teknis operasional, secara filosofis produktivitas mengandung sikap mental yang selalu berusaha untuk

19 23 meningkatkan mutu kehidupan. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Untuk definisi kerja produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluar) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah : 1. Pendidikan Pada umumnya orang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas, terutama dalam menghayati pentingnya produktivitas. Hal ini dapat mendorong karyawan yang bersangkutan untuk melakukan tindakan yang produktif. 2. Manajemen Manajemen dapat dikaitkan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan dalam mengelola serta mengendalikan karyawan. Apabila manajemennya tepat, maka akan menimbulkan semangat kerja yang lebih tinggi. 3. Kesempatan Berkarya dan Berprestasi Karyawan yang bekerja tentunya mengharapkan peningkatan karier yang kelak akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun perusahaan. Apabila kesempatan berprestasi ada, maka akan mendorong untuk meningkatkan produktivitas kerja.

20 24 4. Lingkungan dan Iklim Kerja Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong karyawan untuk betah bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik ke arah peningkatan produktivitas kerja. 5. Tingkat Penghasilan dan Jaminan Sosial Apabila tingkat penghasilan memadai dapat menimbulkan kegairahan di dalam bekerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Jika jaminan sosial mencukupi dapat menimbulkan kesenangan di dalam bekerja dan mendorong meningkatkan produktivitas kerja. 6. Keterampilan dan Sikap Mental Tenaga kerja yang terampil akan lebih mampu bekerja dengan menggunakan fasilitas kerja yang baik didukung dengan motivasi kerja yang memberikan keyakinan sadar akan disiplin kerja, patuh dan taat pada aturan etika kerja yang mengandung norma-norma dalam lingkungan kerja. 7. Kesehatan Kebutuhan kesehatan dari tenaga kerja apabila terpenuhi akan berpengaruh langsung dengan kesehatan tenaga kerja, dan bila tenaga kerja selalu dalam kondisi sehat dan juga diimbangi dengan semangat tinggi maka aktivitas tenaga kerja akan lebih meningkat.

21 25 8. Penyendiaan Teknologi Penggunaan teknologi yang canggih dan tepat guna akan memungkinkan : a. Tepat waktu dalam penyelesaian proses dan bermutu b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu c. Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa d. Dituntut adanya perubahan dalam menggunakan teknologi canggih Gambar 1 Hubungan Insentif Untuk Meningkatkan Tenaga Kerja Tingkat Konsentrasi Kerja Meningkat Penghasilan Kerja Produktivitas Memadai Meningkat Meningkat Finansial 1. Ucapan terima kasih 2. Jaminan kerja 3. Promosi jabatan 4. Pemberian gelar dan tanda jasa 5. Fasilitas yang tersedia memadai 6. Tugas sesuai dengan tanggung jawab Insentif Finansial 1. Uang lembur 2. Komisi 3. Uang ekstra makan 4. Honor

22 26 D. Hubungan Insentif dengan Produktivitas Kerja Sebagaimana telah kita ketahui bahwa insentif merupakan sarana yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan secara efektif dan efisien. Untuk mencapai suatu tujuan perusahaan peran serta karyawan diperlukan dalam pelaksanaannya. Karyawan sebagai asset perusahaan yang harus dikelola dengan baik dan benar. Tugas bagian sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan di dalam mengelola salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk membangkitkan motivasi, semangat dan gairah di dalam bekerja adalah dengan memberikan suatu rangsangan yang berupa imbalan atas jasa yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya. Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan sebagai tenaga kerja harus mendapat perhatian, seperti halnya prestasi, dalam hal ini keterampilan dan keahlian kerja karyawan dihargai dalam berbagai bentuk program-program pembinaan dan pengembangan karyawan yang efektif yang dilakukan perusahaan kepada karyawan sangat menentukan berhasilnya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Cara seperti itu sangat efektif dalam meningkatkan semangat dan produktivitas kerja karyawan. Tentunya cara ini harus didukung oleh kebijaksanaan yang tepat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa insentif sangat bermanfaat dalam mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Jadi dengan insentif para pegawai akan bekerja dengan konsentrasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang mana akan membawa perusahaan

23 27 kearah tujuannya untuk bekerja semaksimal mungkin. Untuk mengukur peranan insentif dengan produktivitas yaitu dengan membandingkan antara rata-rata insentif dengan tingkat produktivitas kerja karyawan.

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang melalui perencanaan, pengarahan dan pengendalian semua unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu cabang manajemen yang menitik beratkan pada permasalahan manusia yang mempunyai kedudukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi yang semakin tinggi, dengan persaingan yang menyangkut metoda, produk, konsep dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.2 Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukan dari sudut mana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk lebih memahami manajemen Sumber daya Manusia, sebaliknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Agung (2006) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kompensasi Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada PT Barisan Baja Perkasa Medan. Hasil penelitiannya

Lebih terperinci

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ; BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Loyalitas Kerja a. Pengertian Loyalitas Kerja Hasibuan (2005), mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Koko Sujatmoko (2007), melakukan penelitian dengan judul pengaruh insentif terhadap prestasi kerja karyawan pada departemen operasional Dunkin Donuts cabang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Peraturan dilakukan melalui proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Rachmawati (2010:3) manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses pernecanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber daya-sumber daya yang ada, untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat dipasarkan dan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengatasi persaingan dalam dunia bisnis. Hal ini menimbulkan tantangan

Lebih terperinci

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014 KOMPENSASI Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Tujuan Administrasi Kompensasi Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu hal yang harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Tidak Langsung. untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Tidak Langsung. untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kompensasi Tidak Langsung 2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Tidak Langsung Guru harus diberi imbalan bagi upaya yang telah mereka keluarkan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang seperti dalam bidang ekonomi yang menjadi pusat perhatian utama dunia.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang terus menerus berkembang dari waktu ke waktu membuat kemajuan dalam segala hal. Salah satunya merupakan kemajuan dalam dunia usaha. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah penggerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 6 Manajemen Personalia Agar supaya pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan personalia-personalia yang handal dan cakap. Personaliapersonalia ini diberi wewenang, tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini semakin maju, didasari dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang tinggi mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan Menurut Stoner dan Edwar (2001:296) pengertian program adalah: Program is a single use plan that covers a relativity

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) tahun 2014. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya suatu organisasi atau perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan antara sumber daya-sumber daya yang ada. Perusahaan merupakan tempat untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, karena itu teori-teori manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi meliputi pembayaran tunai secara langsung, imbalan tidak langsung dalam bentuk benefit dan pelayanan ( jasa ), dan insentif

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang

Lebih terperinci

KOMPENSASI KERJA. Hendra Wijayanto

KOMPENSASI KERJA. Hendra Wijayanto KOMPENSASI KERJA Hendra Wijayanto Tujuan Instruksional Kompensasi 1. Menjelaskan fungsi dan tujuan kompensasi 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi 3. Menjelaskan metode penentuan kompensasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi meliputi pembayaran uang tunai secara langsung, imbalan tidak langsung dalam bentuk benefit dan pelayanan (jasa), dan insentif

Lebih terperinci

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012). B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sumber Daya Manusia a. Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat difenisikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Motivasi Kerja di BMT Marhamah Purworejo Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan terhadap datadata yang diperoleh dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut: a. Menurut Handoko dalam Septawan (2014:5) adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua perusahaan apapun jenisnya, mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa diemban oleh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya

Lebih terperinci

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A KOMPENSASI PENGERTIAN Kompensasi adalah segala sesuatu yg diterima para karyawan sebagai balas jasa /imbalan atas tenaga dan pikiran yg telah mereka sumbangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat. Hal ini disebabkan karena, perekonomian dunia bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJAR BHASKARA B 100 060 122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. SURABAYA Skripsi S1 Prodi Manajemen Diajukan Oleh : BAYU BRAHMAN DEWA NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin kompetitif. Tidak sedikit perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk mencapai tujuan ataupun sasaran tertentu. Dengan kata lain organisasi merupakan sistem yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Dalam Mulyadi (2015: 2) manajemen dapat didefinisikan adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pendayagunakan sumber daya manusia dengan sumber daya alam, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu lembaga pemerintah maupun swasta sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan lembaga tersebut, karena betapapun lengkap dan canggihnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan di atur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi Manajemen

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kompensasi 2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Sumber daya manusia merupakan komponen terpenting di dalam suatu perusahaan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Kondisi persaingan di bidang perekonomian pada saat ini cukup ketat dan komplek. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, agar mampu menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi. Karyawan menjadi salah satu asset penting yang wajib

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Karyawan melakukan pekerjaan di instansi maupun perusahaan untuk memperoleh gaji berupa uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupanya seharihari.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Pengertian Insentif Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya manusia merupakan salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Secara fisik, seseorang menukarkan jasa

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA 1 A. KOMPENSASI 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, persaingan yang sangat ketat antar perusahaan sering terjadi dalam dunia usaha. Dalam suatu perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan

Lebih terperinci