STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X"

Transkripsi

1 STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X Staf Pengajar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU Abstrak: PT X merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ayam (pelet S-11). Penelitian ini menggunakan pengendalian proses secara statistik untuk melihat kemampuan proses dari PT X, juga dengan teknik ini perusahaan dapat menurunkan variabilitas yang dimiliki sebanyak mungkin. Ini merupakan sebuah keharusan karena PT X tidak memiliki metode khusus dalam mengendalikan pelet S-11. Dan juga dengan teknik ini, PT X ingin mengendalikan keseluruhan proses yang terdapat pada lantai produksi. Juga dapat dilakukan untuk mengendalikan produk akhir dengan menentukan rencana sampling penerimaan berdasarkan MIL-STD 1916 dan memberikan petunjuk arahan terhadap lot yang diterima dan yang ditolak. Dari analisis yang didapat, rendahnya proses kapabilitas disebabkan oleh kinerja operator, gudang bahan baku, peralatan turn head dan proses itu sendiri tidak bekerja secara optimum. Dan juga untuk perhitungan rencana sampling penerimaan berdasarkan metode MIL-STD 1916, lot yang diterima terdapat pada karakteristik protein, lemak, dan serat. Kalsium dan fosfor lot yang ditolak. Untuk lot yang ditolak dibutuhkan pemeriksaan yang lebih ketat. Kata kunci: Statistical Process Control, Capability Process, Acceptance Sampling, MIL- STD 1916 Abstract: PT X is a manufacturer in producing food for chicken (pellet S-11). This researh is using statistical process control to look the capability process of PT X, so with this technique the manufacturer can decrease the variability as much as possible. It s a necessary because PT X doesn t has a special method in controlling pellet S-11. And with this capability process technique, PT X want to control the whole process in the production floor. It can be also to control the end item product with determine the acceptance sampling plans according MIL-STD 1916 and giving an implementation direction about the acceptable and rejected lot. From the analysis result, poor capability cause by operator performance, raw material warehouse, turn head tool and the process to produce S-11 itself doesn t works optimumly. And for the acceptance sampling plans calculation with MIL-STD 1916 method, the acceptable lot are protein, fat and fiber. Calcium and phosphor are rejected. For rejected lot, tightened inspection shall be istituted. Keywords: Statistical Process Control, Capability Process, Acceptance Sampling, MIL-STD PENDAHULUAN Produksi daging dan telur ayam kampung belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ditinjau dari segi peternakan ayam ras yang semakin berkembang berkaitan erat dengan penggunaan teknologi. Penerapan teknologi ini didukung oleh program pemerintah untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat dalam hal kebutuhan protein hewani. Melihat Indonesia sangat potensial bagi industri pakan ternak khususnya ayam, maka PT X mewujudkan minatnya untuk memproduksi pakan ayam yang berkualitas. Untuk menjaga kualitas pakan, PT X berusaha untuk tetap memenuhi mutu produk sesuai spesifikasi produk (nilai gizi) yang diinginkan pasar dengan tetap melakukan usaha-usaha pengendalian mutu. Untuk memastikan setiap pelanggan mendapatkan peluang yang sama untuk menerima produk tanpa cacat (defect) diperlukan usaha keras dari pihak perusahaan untuk mencapai zero defect. Usaha yang dimaksud tidak hanya berupa kebijakankebijakan yang tertulis tetapi juga diperlukan kesadaran dan tingkat komitmen dari individu dan organisasi yang terlibat. Dari studi lapangan yang telah dilakukan terhadap PT Charoen Pokphand Indonesia, untuk mencapai zero defect menjadi hal yang sulit dikarenakan faktor kebudayaan seperti kesadaran, sikap, insentif, sistem penghargaan dan tingkat komitmen dari individu dan organisasi yang terlibat. Juga faktor manusia (operator) yang melahirkan kesalahan manusia (human error), misalnya mempunyai tujuan yang salah atau kemampuan yang kurang sehingga menghasilkan kesalahan. Dikarenakan sulitnya untuk mengubah pola pikir, watak dan budaya yang dimiliki, maka untuk melakukan pengendalian secara statistik terhadap proses yang sedang berlangsung digunakan metode process capability dan MIL-STD 1916 dalam mengendalikan produk yang dihasilkan.. POKOK PERMASALAHAN Masih terdapatnya pakan ayam S-11 yang dihasilkan belum memenuhi spesifikasi standard mutu yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga perlu diambil langkah konkrit agar mutu yang dihasilkan dapat tercapai. Langkah yang diambil adalah dengan menggunakan proses pengendalian statistik untuk melihat dan memeriksa proses yang berlangsung dan produk akhir yang dihasilkan. Pengendalian secara proses dapat dilakukan dengan menggunakan teknik process capability sedangkan pengendalian produk akhir dengan memakai MIL- STD

2 Studi Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans 3. PEMBATASAN PENELITIAN Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis masalah dilakukan pada produk pakan ayam S-11.. Variabel yang akan diuji adalah variabel kadar protein, lemak, serat, kalsium, dan fosfor. 3. Spesifikasi standar mutu terhadap variabel uji adalah: - Kadar Protein 19 1% - Kadar Lemak 6 7% - Kadar Serat 3 4% - Kadar Kalsium 0,9 1,1% - Kadar Fosfor 0,7 0,9% 4. Tidak melakukan suatu evaluasi sistem manajemen perusahaan yang berhubungan dengan penerapan pengendalian mutu. 5. Tidak menggunakan konsep zero defect. 4. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat historis yaitu memakai data masa lalu perusahaan untuk dianalisis dengan menggunakan prinsip perhitungan pengendalian kualitas secara proses. 4. Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah kajian process capability dan acceptance sampling plans berdasarkan MIL-STD 1916 untuk melihat sejauh mana studi ini dapat diterapkan pada PT X. 4.3 Identifikasi Masalah Masalah yang ditemui akan diidentifikasi untuk selanjutnya akan dicari penyelesaiannya. Secara umum tahapan-tahapan yang akan dilewati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi dan perumusan masalah. Penetapan tujuan penelitian 3. Studi kepustakaan 4. Penentuan metode penyelesaian penelitian Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi yang berarti mengenal masalah harus didasarkan pada tingkat urgensi dan relevansi permasalahan. Identifikasi dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap fakta yang terjadi pada perusahaan. Perlunya memakai prisip pengendalian secara statistik dimaksudkan agar perusahaan secara kontiniu dapat melakukan pengendalian produk secara terstruktur, sehingga hasil yang didapat dapat ditindaklanjuti dengan melakukan analisis untuk mengambil kesimpulan dari kondisi sebenarnya dan untuk memberikan petunjuk dan arahan atas pelaksanaan tersebut Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengendalikan keseluruhan proses yang berlangsung dalam menghasilkan pakan ayam S- 11 dengan memakai process capability serta memberikan usulan berupa tindakan-tindakan korektif yang dapat diambil untuk meningkatkan kemampuan proses.. Mengendalikan pemeriksaan produk akhir dengan menentukan rencana sampel penerimaan variabel berdasarkan metode MIL-STD 1916 dan dapat memberikan petunjuk pelaksanaan atas kegiatan pemeriksaan terhadap lot yang diterima atau ditolak Studi Kepustakaan Kualitas produk biasanya dipakai dalam penggunaan produk atau jasa yang dapat memenuhi harapan (expectation) pelanggan. Harapan ini didasarkan pada kepuasan akan kebutuhan pelanggan (fitness for use) dan harga/nilai jual produk. Kualitas sendiri dapat didefenisikan sebagai keseluruhan segi, keistimewaan (feature) dan karakteristik sebuah produk atau jasa layanan yang memberikan kepuasan akan kebutuhan pelanggan. A. Statistical Process Control Merupakan alat utama untuk memonitor sebuah proses, mendiagnosis masalah-masalah yang timbul pada saat proses dan membuat usaha-usaha prioritas untuk melakukan perbaikan kualitas. Tujuan pokok pengendalian proses statistik adalah menyelidiki dengan cepat sebab-sebab penyimpangan kualitas sehingga penyelidikan terhadap proses itu dan tindakan pembetulan unit dapat dilakukan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi. B. Control Chart Suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk memperlihatkan variasi-variasi didalam kualitas keluaran yang disebabkan oleh penyebab khusus dan penyebab umum dan sekaligus melalui peta kendali dapat digunakan untuk menghilangkan variasi data yang tidak normal. Manfaat dari peta kendali adalah memberitahukan kapan harus membiarkan suatu proses berjalan seadanya atau kapan harus mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan. Peta kendali dapat dibagi atas dua tipe umum, yaitu: 1. Peta kendali atribut (sifat), digunakan apabila karakteristik mutu tidak dapat dinyatakan secara numerik.. Peta kendali variabel, digunakan apabila karakteristik mutu dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan. Untuk mengendalikan mutu pada perusahaan ini, penulis menggunakan peta kendali untuk variabel, yaitu peta X dan R, karena karakteristik mutu yang diamati adalah variabelnya. 31

3 Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 006 Revisi Peta Kendali X dan R Jika terdapat data yang di luar batas kendali, maka dilakukan revisi terhadap peta kendali tersebut, dengan cara membuang data yang di luar kendali dan menghitung kembali batas-batas kendali.data yang berada di luar batas pengendalian merupakan jenis data yang tidak normal yang disebabkan oleh jenis variasi penyebab khusus (variasi tidak alami). C. Process Capability Ukuran dari proses capability disebut capability index, yaitu Cp dan Cpk. Capability Index suatu proses adalah perbandingan variasi proses terhadap spesifakasi yang telah ditentukan. Nilai capability index minimum untuk distribusi normal adalah satu. Perlu diketahui, nilai Cp tidak mengindikasikan bahwa suatu proses telah benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan terhadap proses, tetapi hanya merupakan hasil perhitungan dari proses statistical control. Nilai yang menentukan bahwa proses telah sesuai atau tidak terhadap karakteristik proses adalah nilai dari Cpk (performance index), di mana nilai minimum dari Cpk yang dianjurkan adalah 1,00. Kedua nilai ini harus dilakukan secara bersama, untuk menghasilkan standar proses yang diinginkan. Berikut adalah merupakan analisis hubungan antara nilai Cp dan Cpk: Secara jelasnya dapat dilihat melalui gambar 1. D. Accepatance Sampling Plans Melakukan rencana sampling penerimaan tidak terlepas dari cara pemilihan sampel yang representatif, sehingga dapat memberi gambaran yang tepat tentang karakteristik populasi yang diselidiki. Rencana sampling menunjukkan ukuran sampel dan cacat yang diizinkan dalam sampel untuk menentukan apakah suatu populasi diterima atau tidak. Dalam penelitian ini, jenis sampel yang digunakan adalah simple random. Simple random adalah sampel yang terdiri dari unsur-unsur di mana setiap unsur mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih. Pemilihan sampel yang bersifat random akan memberikan hasil yang memuaskan bila populasi dari sampel tersebut adalah yang homogen. 1). Metode Accepatance Sampling Plans Metode perencanaan sampling penerimaan yang dibahas pada penelitian ini adalah metode penerimaan sampling alternatif (alternative acceptence sampling methode) atau disebut sebagai MIL-STD 1916 yang dikeluarkan pada 1 April 1996 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang digunakan sebagai standar metode penerimaan produk (methods for acceptance product). MIL-STD 1916 adalah singkatan dari Military Standard 1916 yang merupakan salah satu dari teknik untuk rencana sampel penerimaan yang teriri dari tiga perencanaan sampling sekaligus yaitu pemeriksaan sampel dari lot atau batch yang bersifat variabel atau atribut. Perlu diketahui bahwa kedua sifat sampel tersebut dapat dipilih salah satunya sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan disesuaikan dengan produk yang dihasilkan. Dalam menentukan proses perencanaan sampling, hal-hal yang pertama sekali yang harus diketahui lebih dahulu adalah: Gambar 1. Nilai C p dan C pk 3

4 Studi Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans 1. Verification Level Verification Level (VL) adalah gambaran dari tingkat utilitas suatu karakteristik dalam suatu proses. Penetuan nilai VL tergantung jenis karakteristik yang diteliti. Jenis karakteristik dalam hal pemeriksaan dibagi atas tiga bagian, yaitu: minor karakteristik, major karakteristik dan kritikal karakteristik. a. Minor karakteristik adalah gambaran karakteristik yang menunjukkan bahwa kurangnya usaha untuk menghindari adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi, baik itu pada saat produksi atau penanganan material. Tingkat VL yang digunakan adalah mulai dari VL-I sampai VL-III, yaitu: VL-I : digunakan apabila kondisi produksi tidak pernah mengalami kesalahan. VL-II : pemeriksaan dengan kondisi variasi produksi hampir tidak pernah ada. VL-III : pemeriksaan dengan sedikit variasi dalam produksi. b. Major karakteristik adalah gambaran karakteristik yang harus menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material (material reduction) pada saat proses lagi berjalan. Tingkat VL yang digunakan adalah mulai VL- IV sampai VL-VI, yaitu: VL-IV : jenis level umum yang digunakan oleh perusahaan. VL-V : jenis level yang membutuhkan satu kali pemeriksaan dari VL-IV. VL-VI : jenis pemeriksaan yang diguna kan apabila ada perbedaan yang besar terhadap spesifikasi yang ditetapkan. c. Kritikal karakteristik adalah karakteristik yang menunjukkan bahwa suatu sistem dalam keadaan sangat berbahaya (hazardous) atau bisa dikatakan sebagai kondisi tak terselamatkan (unsafe condition) bila dalam jangka tertentu tidak diantisipasi dengan menggunakan pemeriksaan prinsip otomatis yang menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini terdapat pada kondisi suatu perusahaan yang terancam hancur/tutup (unsafe manufacture). Verification level yang digunakan adalah VL- VII.. Tipe dari sampling yang diteliti (variabel) Penggunaan perencanaan sampling variabel, atribut dan continous MIL-STD 1916 harus menggunakan prinsip sampel secara random dan khusus untuk variabel distribusinya normal. 3. Penentuan kode huruf (CL) terhadap besar lot yang diperiksa. Setelah VL dispesifikasi maka kode huruf jumlah lot/batch bisa dilihat dari tabel Tingkat pemeriksaan (normal, diperketat, diperlonggar) Aturan tingkat pemeriksaan hanya diaplikasikan terhadap ukuran yang ada yaitu: normal, diperketat (tightened), diperlonggar (reduced). Tabel 1. Kode Huruf untuk Lot/Batch Lot Or Poduction Verification Levels Interval Size VII VI V VI III II I 170 A A A A A A A A A A A A A B A A A A A B C A A A A B C D A A A B C D E A A B C D E E A B C D E E E B C D E E E E C D E E E E E D E E E E E E 3071 dst E E E E E E E Sumber: DoD Article MIL-STD 1916 USA 33

5 Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 006 ). Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan Aturan pengalihan pemeriksaan prosedur pemeriksaan normal, ketat dan diperlonggar adalah sebagai berikut: 1. Normal ke ketat Dua lot tidak memenuhi kriteria penerimaan dari lima lot terakhir yang diperiksa.. Ketat ke normal - Penyebab-penyebab produk rusak yang telah ditemukan. - Lima lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. 3. Normal ke longgar - Sepuluh lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. - Proses produksi dalam keadaan mantap. 4. Longgar ke normal - 1 lot ditolak. - Proses produksi tidak teratur dan sering mengalami delay. - Kondisi pabrikasi lainnya menjamin pemeriksaan normal untuk dilakukan kembali. Bagi perencanaan sampling penerimaan, pemeriksaan normal dilakukan pada awal pemeriksaan. Pengalihan prosedur pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau yang terjadi. 5. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Pengumpulan Data Data yang didapat merupakan data persentase kadar protein, lemak, serat, kalsium dan fosfor pelet S-11. Perhitungan yang dilakukan untuk setiap data variabel tersebut dilakukan dengan cara yang sama, sehingga penulis mengambil satu sampel data yaitu kadar lemak. 5. Pengolahan Data A. Uji Kecukupan Data ( 1099,4 ) ( 169 ) 60 6 N' 169 N,95 N < N, berarti jumlah pengamatan pendahuluan telah memenuhi. B. Uji Kenormalan Data Hasil distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel. Dari tabel diperoleh standar deviasi 0,67 Untuk uji kenormalan data, hipotesa yang digunakan: H o : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Dalam pengujian hipotesa digunakan nilai α 0,05. Dari tabel 3. diperoleh χ hitung < χ tabel, ini berarti H o diterima, bahwa data berdistribsi normal. Tabel. Distribusi Frekuensi Kadar Lemak S-11 No. I. Batas f i x i f i.x i x (x i - x ) f i. (x i - x ) Kelas 1. 5,995 6, ,05 7,6 6,504 0,06,479. 6,105 6, ,16 9,4 6,504 0,118 1, ,15 6, ,7 100,3 6,504 0,055 0, ,35 6, ,38 159,5 6,504 0,015 0, ,435 6, ,49 116,8 6,504 0,000 0, ,545 6, ,6 11, 6,504 0,009 0, ,655 6, ,71 134, 6,504 0,04 0, ,765 6, ,8 19,58 6,504 0,099 1, ,875 6, ,93 97,09 6,504 0,185,594 II. Total ,71 11,015 Tabel 3. Penentuan Nilai χ Hitung No. Batas Kelas Z bkb Z bka Zb Z a Z a -Z b e i o i (o i -ei) /e i 1 5,995 6, , ,0668 0, ,40 1 0,39 6,105 6,15-1,498-1,085 0,0668 0,1401 0, , , ,15 6,35-1,085-0,673 0,1401 0,514 0, , , ,35 6,435-0,673-0,61 0,514 0,3974 0,146, ,17 5 6,435 6,545-0,61 0,151 0,3974 0,5636 0,166 5,97 18,43 6 6,545 6,655 0,151 0,563 0,5636 0,7157 0,151 3, , ,655 6,765 0,563 0,976 0,7157 0,8365 0,108 18, , ,765 6,875 0,976 1,388 0,8365 0,9177 0,081 1, , ,875 6,995 1, , ,083 1, ,105 Total 156 9,348 34

6 Studi Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans C. Penentuan Batas Kendali dan Penentuan Index Capability Process Untuk menentukan kemampuan proses yang dihasilkan terlebih dahulu ditentukan batas-batas kendali untuk karakteristik lemak dengan memperhatikan data X dan R seperti terlihat pada tabel 4. Kadar Lemak Peta X Kadar Lemak Sub Group Garis Tengah Batas Kontrol Atas Batas Kontrol Bawah Rata-rata Kadar Lemak Tabel 4. Perhitungan Batas Kendali Kadar Lemak No. X R No. X R 1 6,4 0, ,65 0,5 6,358 0,8 16 6,537 0,63 3 6,59 0,7 17 6,495 0,76 4 6,633 0, ,618 0,54 5 6,543 0, ,568 0,46 6 6,48 0,75 0 6,68 0,54 7 6,47 0,94 1 6,46 0,77 8 6,68 0,45 6,43 0,73 9 6,407 0,88 3 6,408 0,8 10 6,35 0, 4 6,415 0, ,65 0,68 5 6,403 0,79 1 6,485 0,63 6 6,505 0, ,4 0,73 X 169 Total 14 6,853 0,5 R 17,38 Berdasarkan tabel 4 dapat dilakukan perhitungan garis tengah (central line) untuk kadar lemak. X 17,38 6 g i 1 g X i 0, , 5 6 R g i 1 Faktor-faktor yang dipakai untuk perhitungan batas kontrol atas dan bawah berdasarkan Tabel Faktor untuk n 6 didapat: A 0,483 ; D 4,004 ; D 3 0 ; d,534 Batas kontrol peta X untuk kadar lemak: BKA X + A R X 6,5 + (0,483x 0,67) 6,8 BKB X A R X 6,5 (0,483x 0,67) 6,18 Batas kontrol peta R untuk kadar lemak: BKA R D 4R BKB R D 3R,004 x 0,67 0 x 0,67 1,34 0 g R i Gambar. Peta Kontrol X Kadar Lemak Kadar Lemak Peta R Kadar Lemak Sub Group Gambar 3. Peta Kontrol R Kadar Lemak Garis Tengah Batas Kontrol Atas Batas Kontrol Bawah Range Kadar Lemak Berdasarkan gambar, terlihat bahwa pada peta X terdapat data yang berada di luar batas kontrol pada data yang ke-14 dengan nilai 6,853. Ini menunjukkan bahwa variasi data tidak normal. Variasi ini merupakan jenis variasi penyebab khusus sehingga perlu dilakukan revisi. Variasi ini disebabkan oleh faktor pencampuran bahan-bahan yang ditambahkan pada saat proses pencampuran di mesin mixing. Karena terdapat data yang berada di luar batas kontrol, maka dilakukan revisi sehingga semua data dalam batas kontrol (proses dalam pengendalian)seperti yang nampak pada gambar 4. Sedangkan untuk peta R semua data dalam batas kontrol. Setelah revisi selesai dilakukan maka dapat dilakukan perhitungan C p dan C pk. Revisi Peta X Revis i Peta X Kadar Lemak Sub Group Gar is Tengah Batas Kontrol Atas Batas Kontrol Bawah Rata-r ata Kadar Lemak Gambar 4. Revisi Peta Kontrol X Kadar Lemak Berdasarkan hasil revisi yang terlihat pada gambar 4, ditunjukkan bahwa variasi data sudah normal tanpa ada variasi penyebab khusus atau variasi penyebab umum. Karena semua data berada pada batas kontrol, maka dapat pula ditentukan nilai C p dan C pk. Spesifikasi yang diizinkan perusahaan untuk kadar lemak pada pakan S-11 adalah 6 7%. 35

7 Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 006 USL - LSL C p 6 σ , 64 6(0,6) Nilai C p 0,64, ini menunjukkan bahwa proses tidak capable untuk memenuhi spesifikasi kadar lemak karena nilai C p < 1,00. C pl X - LSL 3 σ 0 6,49 6 0,63 3 ( 0,6 ) USL - X C pu 3 σ 0 7 6,49 0,65 3 (0,6 ) C pk min [C pl :C pu ] 0,63 Nilai C pk 0,63, ini menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak memenuhi lower spesification level (LSL) kadar lemak, karena nilai berada pada kriteria C pk < 1,00. D. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan Penarikan sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut : - Nama Karakteristik Mutu : kadar lemak - Jenis Pemeriksaan : normal - Verification Level : IV - Spesification : 6 7% - Ukuran Lot : Ukuran Sampel (nv) : 44 Tabel 5. Data Ukuran Sampel No. X 1 X X 3 X 4 1 6,44 6,44 6,7 6,57 6,3 6,53 6,65 6,68 3 6,58 6,39 6,5 6,36 4 6,61 6,51 6,39 6,4 5 6,37 6,44 6,7 6,54 6 6,47 6,5 6,64 6,44 7 6,38 6,48 6,36 6,3 8 6,53 6,36 6,5 6,38 9 6,41 6,51 6,57 6,3 10 6,3 6,57 6,33 6, ,36 6,34 6,38 6,69 Tabel 6. Distribusi Frekuensi No. Batas Kelas f i x i f i.x i x (x i - x ) f i. (x i - x ) 1 6,315 6, ,34 63,4 6,47 0,0174 0,1749 6,365 6, ,39 51,1 6,47 0,0067 0, ,415 6, ,44 3, 6,47 0,0010 0, ,465 6, ,49 3,45 6,47 0,0003 0, ,515 6, ,54 3,7 6,47 0,0045 0,09 6 6,565 6, ,59 3,95 6,47 0,0138 0, ,615 6, ,66 39,96 6,47 0,035 0,114 Total 44 84,78 0,5395 Dari tabel 6 diperoleh standar deviasi 0,11 Untuk uji normal data, hipotesa yang digunakan: H o : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Dalam pengujian hipotesis digunakan nilai α 0,05. Tabel 7. Penentuan Nilai χ hitung No. Batas Kelas Z bkb Z bka Z b Z a Z a -Z b e i o i (o i -e i ) /e i 1 6,315 6, ,95 0 0,1685 0,168 7, ,901 6,365 6,415-0,95-0,51 0,1685 0,305 0,136 6, ,66 3 6,415 6,465-0,51-0,06 0,305 0,4761 0,171 7,58 5 0, ,465 6,515-0,06 0,38 0,4761 0,648 0,171 7, , ,515 6,565 0,38 0,8 0,648 0,7967 0,148 6,54 5 0, ,565 6,615 0,87 1,7 0,7967 0,898 0,101 4,45 5 0, ,615 6,705 1,7 1 0, ,10 4, ,509 Total 44 4,1 Dari tabel 7 diperoleh χ hitung < χ tabel, ini berarti H o diterima, bahwa data berdistribusi normal. 36

8 Studi Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans Tabel 8. Perhitungan Penarikan Sampel Item yang dihitung Simbol Hasil Keterangan USL U 7 LSL L 6 Kode Huruf CL E Lihat Tabel 1. Ukuran Nilai Sampel n v 44 MIL-STD 1916 Nilai k k,69 MIL-STD 1916 Nilai F (untuk spesifikasi ganda) F 0,174 MIL-STD 1916 Rata-rata Sampel X 6,47 Perhitungan Standar Deviasi Sampel s 0,11 Perhitungan Nilai QU (Upper Quality Index) QU 4,8 QU (U- X )/s Nilai QL (Lower Quality Index) QL 4,7 QL ( X -L)/s Nilai F sampel, hanya untuk spesifikasi ganda 0,11 s/(usl-lsl) Kriteria keputusan: a. Kriteria penerimaan: terima lot, apabila semua syarat dibawah ini dipenuhi. - Untuk spesifikasi atas, QU k : 4,8,69 (memenuhi) - Untuk spesifikasi bawah, QL k : 4,7,69 (memenuhi) - Untuk spesifikasi ganda F F : 0,11 0,174 (memenuhi) b. Kriteria penolakan: tolak apabila salah satu syarat di atas tidak memenuhi. c. Kesimpulan: lot diterima 6. ANALISIS 6.1 Process Capability Dari tabel 9 didapat analisis hasil dari perhitungan proses kapabilitas dan indeks proses kapabilitas untuk karakteristik mutu kadar lemak dari pakan S-11 menunjukkan bahwa process capability tidak baik untuk memenuhi spesifikasi kadar lemak yaitu: (6 7)%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti: - Kondisi gudang penyimpanan raw material yang kurang diperhatikan. Hal ini dapat menyebabkan raw material menjadi rusak akibat serangan tikus dan kutu busuk. - Peralatan turn head yang tidak bekerja dengan baik pada saat memasukkan raw material ke dalam saluran-saluran intake. Hal ini menyebabkan raw material tidak masuk pada salurannya. - Adanya tindakan kesengajaan yang disebabkan operator dalam memasukkan komposisi raw material yang akan dituang ke dalam mesin mixing dalam mengejar target. - Proses pelletizing belum bekerja secara optimum.yang mana pada proses ini tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan daya ikat antar bahan. Karena homogenisasi yang rendah menyebabkan produk rapuh, sehingga kandungan nutrisi yang didalamnya menjadi rendah. Tabel 9. Indeks Process Capability dari Hasil Revisi untuk Masing-Masing Karakteristik Mutu No. Karakteristik Batas Batas Kontrol Process Batas Kontrol Mutu Spesifikasi Revisi Capability Central Line C p 0,68 1 Kadar Protein 19 1% 19,49 0,7 - C pu 0,6 C pl 0,74 C pk 0,6 0,09 Kadar Lemak 6 7% 6,18 6,8 6,16 6,81 3 Kadar Serat 3 4% 3,16 3,74-4 Kadar Kalsium 0,9 1,1% 0,93 1,07-5 Kadar Fosfor 0,7 0,9% 0,74 0,86 - C p 0,64 C pu 0,65 C pl 0,63 C pk 0,63 C p 0,69 C pu 0,76 C pl 0,65 C pk 0,65 C p 0,56 C pu 0,61 C pl 0,5 C pk 0,5 C p 0,65 C pu 0,65 C pl 0,65 C pk 0,65 6,5 3,45 0,99 0,8 37

9 Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 006 Tabel 10. Penentuan Acceptance Sampling Plans No. 1 Jenis Pengujian Kadar Protein Kadar Lemak Jenis Pemeriksaan Normal CL VL n v K F tabel QU QL F E IV 44,69 0,174 4,17 4,5 0,1 E IV 44,69 0,174 4,8 4,7 0,11 3 Kadar Serat E IV 44,69 0,174 4,30 4,70 0, Kadar Kalsium Kadar Fosfor E IV 44,69 0,174 1,60,40 0,5 E IV 44,69 0,174 1,80,0 0,5 Keterangan 4,17 >,69 4,5 >,69 0,1 < 0,174 4,8 >,69 4,7 >,69 0,11 < 0,174 4,30 >,69 4,70 >,69 0,10 < 0,174 1,60 <,69,40 <,69 0,5 > 0,174 1,80 <,69,0 <,69 0,5 > 0,174 Keputusan Lot Diterima Lot Diterima Lot Diterima Lot Ditolak Lot Ditolak Adapun tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan process capabilitynya adalah: - Melakukan inspeksi terhadap raw material yang masuk ke gudang penyimpanan. - Memeriksa ulang secara keseluruhan kondisi gudang yang layak untuk penyimpanan raw material. - Melakukan perawatan secara berkala terhadap peralatan turn head. Bila diperlukan dilakukan pergantian dengan yang baru. - Perlunya pengawasan yang ketat kepada operator dari pihak manajemen, supaya proses dapat terkendali. - Memeriksa proses gelatinisasi untuk meningkatkan daya ikat antar bahan. Dan untuk nilai C pk 0,63 C pl ini berarti bahwa nilai pengukuran rata-rata kadar lemak 6,81% adalah lebih dekat ke batas spesifikasi bawah yang ditetapkan (LSL) yaitu 6%. Ini menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL) karena berada dalam kriteria C p < 1. Demikian juga untuk nilai C pu 0,65 menunjukkan bahwa proses juga tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas (USL) yaitu 7% karena berada dalam dalam kriteria C p <1. 6. Acceptance Sampling Plans Penggunaan acceptance sampling plans untuk karakteristik mutu kadar protein, lemak, serat, kalsium dan fosfor dengan menggunakan metode MIL-STD 1916 dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa rencana sampling untuk kadar lemak pakan S-11 setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot diterima. Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperlonggar tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasinya (VL) satu tingkat ke kanan, yaitu menjadi VL-III. 7. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta kontrol variabel didapat karakteristik mutu kadar lemak perlu dilakukan revisi karena ada data yang berada di luar batas kontrol, sedangkan untuk kadar protein, serat, kalsium dan fosfor berada dalam batas-batas kontrol. Dan batas kendali untuk masing-masing karakteristik adalah (19,49 0,7)% untuk kadar protein, (6,16 6,81)% untuk kadar lemak, (3,16 3,74)% untuk kadar serat, (0,93 1,07)% untuk kadar kalsium dan (0,74 0,86)% untuk kadar fosfor.. Revisi untuk persentase kadar lemak untuk peta X didapat kendali yang baru yakni 6,16-6,81%. 3. Berdasarkan hasil interpretasi data untuk masingmasing karakteristik mutu menunjukkan bahwa variasi data yang tidak normal hanya disebabkan oleh variasi penyebab khusus saja, yaitu variasi yang disebabkan oleh kesalahan operator dalam mencampurkan material pada saat proses pencampuran. 4. Revisi data dapat dilakukan jika variasi data disebabkan oleh variasi penyebab khusus. Variasi penyebab umum hanya dapat diperbaiki oleh pihak manajemen perusahaan. 5. Perhitungan indeks process capability untuk masing-masing karakteristik mutu dilakukan setelah proses dalam pengendalian. Jika masih terdapat data di luar batas kendali, maka harus dilakukan revisi dengan menghilangkan data yang berada di luar batas kendali untuk mendapatkan batas kendali yang baru. 6. Nilai C p 0,68 untuk kadar protein, C p 0,64 untuk kadar lemak, C p 0,69 untuk kadarserat, C p 0,56 untuk kadar kalsium dan C p 0,65 untuk kadar fosfor. Dengan melihat nilai C p untuk masing-masing karakteristik dapat 38

10 Studi Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans disimpulkan bahwa proses memiliki kemampuan yang rendah dalam bereproduksi. Dan untuk perhitungan index capability didapat C pk 0,6 untuk kadar protein, C pk 0,63 untuk kadar lemak, C pk 0,65 untuk kadar serat, C pk 0,5 untuk kadar kalsium, C pk 0,65 untuk kadar fosfor. Dari perhitungan C pk dapat disimpulkan bahwa proes tidak mampu memenuhi batas spesifikasi yang ditentukan karena nilai C pk nya < 1. Sehingga perlu dilakukan pengendalian yang ketat untuk menghasilkan proses yang lebih baik lagi (C pk > 1). 7. Berdasarkan hasil perhitungan sampling penerimaan dengan menggunakan MIL-STD 1916 didapat bahwa karakteristik mutu kadar kalsium dan fosfor lot ditolak. Pengalihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dari normal menjadi ketat (tightened). 7. Saran 1. Menggunakan statistical process control, khususnya peta kontrol X dan R secara periodik, untuk mendeteksi kesalahan secara dini. Karena dengan peta kontrol kita dapat melihat apakah suatu proses yang sedang berlangsung sudah stabil atau tidak. Jika belum stabil, proses itu harus diperbaiki dulu, dan baru kemudian membangun peta kontrol terkendali (yang baru) untuk memantau proses yang telah stabil. Hal ini berarti membawa proses ke dalam pengendalian.. Dilihat dari rendahnya kemampuan proses yang ada, maka perusahaan perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja proses produksi agar proses yang dilakukan dapat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, yang akhirnya dapat memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Berkaitan dengan rendahnya kapabilitas proses yang didapat, perusahaan perlu memperhatikan lebih ketat kondisi gudang penyimpanan, kemampuan mesin sebelum proses produksi siap untuk dijalankan. Juga adanya arahan yang kontinu terhadap para operator terhadap tanggung jawab pekerjaannya. 4. Metode sampling penerimaan dapat memenuhi fungsinya jika dalam pengambilan sampel untuk pengujian karakteristik mutu menggunakan hasil perhitungan yang telah didapat dan dilakukan dengan benar. 5. Setiap melakukan proses produksi perlu menguji dengan benar dan memperhatikan dengan teliti penyebab-penyebab khusus yang berpengaruh terhadap pengendalian persentase kadar protein, lemak, serat, kalsium dan fosfor pakan ternak S-11. Perlunya merubah lingkungan sosial budaya yang terdapat dalam PT. Charoen Pokphand Indonesia agar setiap pekerjaan/tindakan yang berdampak terhadap proses dan produk tidak menimbulkan cacat. Ini perlu disosialisasikan terhadap semua pekerja, karena kesadaran, sikap, insentif, sistem penghargaan, tingkat komitmen dan human error inilah yang akan berdampak langsung bagaimana proses dan produk itu akan dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA Besterfield D. H., Quality Control, th Edition, Prentice Hall International Inc., United States of America, Besterfield D. H., International Edition Quality Control, 5 th Edition, Prentice Hall International Inc., Banks J., Principles of Quality Control, John Wiley & Sons, Inc., Canada, DoD Handbook., United States of America, MIL- STD 1916, Approve for public release, 10 Februari DoD Test Method Standard, United States of America, MIL-STD 1916, Approve for public release, 1 April Goetsch, David L., and Davis, Stanley B., Introduction to Total Quality, th Edition, Prentice Hall International, Inc., United States of America, Grant E. L., and Leavenworth R. S., International Edition Statistical Quality Control, 7 th Edition, Mc Graw-Hill, Gryna, Frank M., Quality Planning and Analysis, 4 th Edition, Mc Graw-Hill, Singapore, 001. Montgomery D. H., Introduction to Statistical Quality Control, th Edition, John Wiley & Sons, Inc., Canada, Ronald E. W., Pengantar Statistika, 3 th Edition, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Vincent Gaspersz, Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 001. Sugiarto, dkk., Teknik Sampling, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Usulan Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans Berdasarkan MIL-STD 1916 untuk Pengendalian Kualitas Produk pada PT.

Usulan Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans Berdasarkan MIL-STD 1916 untuk Pengendalian Kualitas Produk pada PT. Usulan Penerapan Process Capability dan Acceptance Sampling Plans Berdasarkan MIL-STD 1916 untuk Pengendalian Kualitas Produk pada PT. XYZ Yudha Aditya 1, A. Jabbar M. Rambe 2 Departemen Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, para pelaku industri memang dituntut untuk semakin kreatif

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N STUDI PENERAPAN PROSES KAPABILITAS DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. PUTRA AREZDA PURNAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

Sampling Plan System for Attribute Inspection. For use with ANSI / ASQC Z1.4

Sampling Plan System for Attribute Inspection. For use with ANSI / ASQC Z1.4 Sampling Plan System for Attribute Inspection For use with ANSI / ASQC Z1.4 March 2008 PENGANTAR Panduan ini disusun berdasarkan buku Sampling Procedure and Tables for Inspection by Attribute yang diterbitkan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 USULAN PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PT. PANTJA SURYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat

Lebih terperinci

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Yusri Nadya 1, Wiky Sabardi 2, Dewiyana 3, Suriadi 4 1,2,3,4) Jurusan Teknik Industri, Universitas Samudra,

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah 1 Shobrina Nuradhanti Nugroho, 2 Teti Sofia Yanti, 3 Suwanda Idris 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM ANALISIS PROCESS CAPABILITY INDEX PADA PENERIMAAN SUSU SEGAR GUNA MENINGKATKAN KUALITAS SUSU NASIONAL (Studi Kasus di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas) Analysis of Incoming Fresh Milk Process Capability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PADA DATA ATRIBUT UNTUK PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PRODUKSI

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PADA DATA ATRIBUT UNTUK PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PRODUKSI TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PADA DATA ATRIBUT UNTUK PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PRODUKSI ERNANING WIDIASWANTI Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO Box Kamal, Bangkalan,

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control

Lebih terperinci

ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ

ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) Helena Sisilia R. S.*, Hendy Tannady* Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO)

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO) USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO) Budi Aribowo 1 ABSTRACT Article discusses an alternative quality control that has the same function with controlling map that

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

Pasteurized Milk Industry in Malang

Pasteurized Milk Industry in Malang PENERAPAN PETA KENDALI X DAN R PADA PROSES FILLING SUSU PASTEURISASI DI KUD DAU DAU MALANG The Use of X - R Control Chart on The Filling Process at A Particular Pasteurized Milk Industry in Malang E.F

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel 12 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hdp://debrina.lecture.ub.ac.id/

Lebih terperinci

Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X

Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X Deisy Ongke 1, Herry C. Palit 2 Abstract: PT X is one of the hand-rolled manufacturers cigarettes which

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Tahapan Penelitian 3.1.1 Identifikasi Dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian dengan melakukan observasi ke unit

Lebih terperinci

RENCANA PENERIMAAN SAMPEL (ACCEPTANCE SAMPLING)

RENCANA PENERIMAAN SAMPEL (ACCEPTANCE SAMPLING) 1 KOMPETENSI Mampu menerapkan rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau beberapa tingkat, untuk data atribut dan data variabel dengan menggunakan beberapa metode guna menentukan keputusan dalam

Lebih terperinci

Investigasi Kualitas Produk Pisau Potong di PT. X

Investigasi Kualitas Produk Pisau Potong di PT. X Investigasi Kualitas Produk Pisau Potong di PT. X I Wayan Sukania, Willy Thamrin Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta Email: iwayansukania@tarumanagara.ac.id Abstrak PT X merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling)

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) 12 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hdp://debrina.lecture.ub.ac.id/

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN PENGENDALIAN KUALITAS PEMOTONGAN KAIN SATEN PADA PROSES PEMBUATAN TAS DI HOME INDUSTRI X DI KABUPATEN SIDOARJO Erni Puspanantasari Putri Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya erniputri@untag-sby.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Desember 2011. ISSN : 1693-1394 Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Ni Luh Putu Suciptawati Wella Dhanuantari Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Udayana

Lebih terperinci

MILITARY STANDARD (MIL-STD) Ganda Marulitua Simbolon ( )

MILITARY STANDARD (MIL-STD) Ganda Marulitua Simbolon ( ) MILITARY STANDARD (MIL-STD) Ganda Marulitua Simbolon (4133230016) Robinsar Pakpahan (4133230031) Rony G.T.Marpaung (4133230032) Sumanto Sitanggang (4132230035) MIL-STD-105E Suatu sistem rencana penarikan

Lebih terperinci

Pengendalian dan Penjaminan Mutu

Pengendalian dan Penjaminan Mutu Pengendalian dan Penjaminan Mutu K-01 PENDAHULUAN Dosen : 1 TEKNIK INDUSTRI-UNAND Deskripsi Singkat Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib mahasiswa Jurusan Teknik Industri yang membahas konsep mutu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKURATAN INSPEKSI SUBDEPARTMENT QUALITY CONTROL INCOMING : STUDI KASUS

PENINGKATAN KEAKURATAN INSPEKSI SUBDEPARTMENT QUALITY CONTROL INCOMING : STUDI KASUS PENINGKATAN KEAKURATAN INSPEKSI SUBDEPARTMENT QUALITY CONTROL INCOMING : STUDI KASUS Christian Davin Gunawan 1, Indriati Bisono 2 Abstract: PT. X produces circuit breakers. The raw material inspection

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan. Pengendalian

Lebih terperinci

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT. Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 76 84 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO Huwae Elias P Progam Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakatra ABSTRAK Kualitas merupakan salah satu

Lebih terperinci

Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos

Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos Arie Desrianty, Fifi Herni M, Adelia Septy Perdana Jurusan Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata

Lebih terperinci

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono POKOK BAHASAN : TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) DESKRIPSI Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 7 14 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Ukuran Kinerja Di bawah ini akan digambarkan mengenai bagaimana teknik maupun urut-urutan pemecahan masalah yang dipergunakan. Pada gambar flowchart di bawah ini

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 21, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 21, 2015 1 / 17 Control

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004 105 Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK Hingga saat ini dalam evaluasi kualitas beton

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT

Oleh: Sri Sulistyawati Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT Penerapan Diagram MEWMA Baru Pada Proses Blending Bagian Primary di Perusahaan Rokok X Oleh: Sri Sulistyawati 1306100060 Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN Latar Belakang.. Industri

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Kualitas Statistik Yang Dibina Oleh Bapak Hendro Permadi Nama Kelompok: Sudarsono (309312422762)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci