Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM"

Transkripsi

1 ANALISIS PROCESS CAPABILITY INDEX PADA PENERIMAAN SUSU SEGAR GUNA MENINGKATKAN KUALITAS SUSU NASIONAL (Studi Kasus di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas) Analysis of Incoming Fresh Milk Process Capability Index for Increasing Milk National Quality (Case study in PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas) Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2 1) Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM 2) Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM ABSTRACT Process Capability Anaysis should be done to determine how the fresh milk can be processed for producing milk products based the standard. The purposes of this research are: to analysis the milk quality such as fat, protein, and total solid, (2) to analysis the process capability of raw milk. This reserach used data mapping through control chart and then to calculate the process capability index. The results found that the process capability of fresh milk is low so that the improvement is needed by adding high protein skim milk powder. Keywords : Process Capability, milk industry, control chart ABSTRAK Analisis kemampuan proses perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana bahan baku susu segar mampu menghasilkan produk olahan susu dengan spesifikasi sesuai yang diinginkan, dalam hal ini diolah menjadi susu kental manis full cream. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas susu segar dilihat dari kadar lemak, protein, dan total padatan, serta menganalisis kemampuan proses susu segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan data menggunakan peta kendali untuk variabel dan perhitungan C p (Process Capability Index). Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil bahwa kemampuan proses susu segar masih rendah, dan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan adalah menambahkan Skim Milk Powder berkadar protein tinggi. Kata kunci : kemampuan proses, industri susu, peta kendali PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan industri susu di Indonesia semakin ketat, antara lain dalam hal jenis-jenis produk baru yang bermunculan, yang cenderung sesuai dengan keinginan konsumen (product customization). Oleh karena itu, perusahaan susu perlu menetapkan standar mutu untuk bahan baku produk susu yang dibuatnya. Hal ini penting karena pengelolaan kualitas bahan baku sangat menentukan proses dan produk akhir. Oleh

2 karena itu diperlukan bahan baku yang harus bermutu baik sebagai awal kualitas yang baik. Bahan baku yang berupa susu segar disupply oleh berbagai macam produsen yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Daerah pemasok susu segar antara lain adalah Lamongan, Kediri, Sidoarjo, Lembang, Bandung, Blitar, Pangalengan, dan lain-lain. Jarak tempuh dari daerah asal susu relatif jauh dari perusahaan. Perlu waktu cukup lama untuk mengirimkan susu lewat jalur darat. Semakin jauh jarak tempuh, semakin lama waktu untuk sampai ke perusahaan. Mutu susu segar pun tidak seragam karena terpengaruh keadaan lingkungan luar. Analisis kemampuan proses merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan dalam pengendalian kualitas statistik. Analisis ini dilakukan apabila data berada dalam batas kendali. Apabila data berada di luar batas kendali, maka yang dilakukan adalah analisis menggunakan Diagram Ishikawa untuk mengetahui penyebab keberagaman data yang berada di luar batas kendali. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah Man (Manusia), Material (Bahan), Machine (Mesin), Method (Metode), dan Environment (Lingkungan). Control chart yang digunakan adalah chart untuk variabel, yaitu X- Chart, R-Chart, dan MR-Chart. X-Chart digunakan untuk menunjukkan apakah perubahan terjadi dalam kecenderungan terpusat sebuah proses. R-Chart dan MR Chart digunakan untuk mengindikasikan terjadinya kekurangan dan kelebihan dalam penyebaran data. Dua jenis chart tersebut sangat penting dan saling membantu di saat memonitor variabel karena mengukur dua parameter penting, yaitu kecenderungan terpusat dan penyebaran. Selanjutnya akan dianalisis kemampuan proses per vendor. Hasil analisis data dan Process Capability Index nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan mutu susu segar tiap vendor. Bagi perusahaan, index tersebut dapat dijadikan patokan dan bahan pertimbangan dalam melakukan proses yang tepat terhadap susu segar yang diterima. B. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis kualitas susu segar dilihat dari kadar lemak, total padatan, dan kadar protein yang diterima oleh PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas dari berbagai vendor 2. Menganalisis Process Capability Index susu segar per vendor MATERI DAN METODE

3 A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, pada tanggal 1-31 Januari B. Pengumpulan Data Data yang diperlukan meliputi data penerimaan susu segar oleh PT. Frisian Flag Indonesia selama periode 1-31 Januari Metode pengumpulan data dibagi ke dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer merupakan hasil pengamatan dan pengujian secara langsung di lapangan atau melaksanakan sebagian pekerjaan sebagai pembanding. Dalam memperoleh data primer dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu: i. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada operator, karyawan atau petugas berwenang lainnya. Hasil dari wawancara ini adalah gambaran umum proses produksi, tahapan penerimaan susu segar, dan metode analisa yang dilakukan untuk pengujian bahan baku. ii. Metode Observasi Metode ini berusaha untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fakta yang dihadapi dan terjadi selama berada di lapangan. Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memahami metode pengujian bahan baku serta tahapan-tahapan pengujiannya dan standar mutu yang diinginkan, terutama susu segar. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Data sekunder diperoleh dari: i. Data Internal Yaitu berupa data-data yang diperoleh dari buku-buku (literatur) atau laporan yang tersedia di perusahaan. Data sekunder internal yang digunakan adalah data penerimaan susu segar beserta spesifikasinya. ii. Data Eksternal Yaitu berupa data-data yang diperoleh berdasarkan literatur atau referensi lain yang berada di luar perusahaan seperti buku, jurnal, dan situs internet. C. Analisis Data

4 Analisa data yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah: a. Rekap data Data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam tabel yang dibagi per vendor. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelompokan data, dan memudahkan menganalisis kualitas susu segar yang dipasok tiap vendor. Data yang direkap adalah data penerimaan susu segar periode Januari 2008, dan merupakan data campuran antara data primer dan data sekunder. b. Analisa data Berdasarkan data hasil pengendalian kualitas pada penerimaan susu segar, maka data dianalisa menggunakan control chart untuk variabel (X-R Chart). Apabila data penerimaan susu segar tersebut dalam keadaan terkontrol, maka langkah selanjutnya adalah analisis kemampuan proses berdasarkan data komposisi yang diteliti. Apabila data berada di luar kendali, maka dilakukan analisa menggunakan Diagram Ishikawa untuk mengetahui penyebab tidak terkontrolnya kualitas susu segar. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Vendor yang diteliti adalah Blitar, Lembang, Ujung Berung, Sinar Mulia, Sarwa Mukti, dan Pangalengan. Control chart yang digunakan adalah control chart untuk variabel, yaitu X chart, R chart untuk data ukuran sub grup, dan X-MR chart untuk data ukuran individual. X chart dipergunakan untuk memetakan nilai rata-rata komposisi gizi susu segar. Sedangkan R dan MR Chart digunakan untuk memetakan penyebaan data (range). Berikut ini tabel untuk nilai rata-rata komposisi gizi susu segar per vendor selama satu bulan (1-31 Januari 2008). Tabel 1. Nilai Rata-Rata Komposisi Susu Segar Per Vendor Komposisi Vendor Lemak (%) Total Solid (%) Protein (%) Blitar Sinar Mulia Sarwa Mukti Pangalengan Lembang

5 Ujung Berung

6 Tabel 2. Nilai Maksimum dan Minimum Komposisi Susu Segar Komposisi/Ven dor Blitar Sinar Mulia Sarwa Mukti Pangale ngan Lembang Ujung Berung Lemak (%) Max Min Total Solid (%) Max Min Protein (%) Max Min X Chart Kadar Total Solid GKSI Ujung Berung Persentase Total Solid 12.90% 12.40% 11.90% 11.40% 10.90% 10.40% 01/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/2008 Tanggal Kedatangan Susu Segar 13/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/2008 Gambar1. X-Chart Kadar Total Solid GKSI Ujung Berung R Chart Kadar Total Solid GKSI Ujung Berung Kadar Total Solid CL UCL LCL Standar Perusahaan SNI Persentase R Total Solid 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 01/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/2008 Tanggal Kedatangan Susu Segar 13/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/2008 Gambar 2. R-Chart Kadar Total Solid GKSI Ujung Berung R Total Solid Susu Segar CL UCL LCL

7 Analisis kemampuan proses ditentukan dan dihitung dengan mengacu pada control chart. Perusahaan menetapkan standar tersendiri untuk komposisi susu segar yang diterima. Batas minimal kadar atau komposisi yang diterima dinyatakan sebagai LSL (Lower Specification Limit). Perusahaan tidak menetapkan batas maksimal komposisi susu segar yang diterima, karena memang semakin tinggi kadar lemak, total solid, ataupun protein dalam susu, berarti kualitas susu segar tersebut semakin baik. Namun, batas minimal (LSL) yang diterapkan perusahaan masih dibawah SNI untuk susu segar. Hal ini dilakukan agar tidak banyak penolakan perusahaan terhadap susu segar dari GKSI, dan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan susu segar yang berkelanjutan. Dengan kata lain, perusahaan melakukan kebijakan dalam kelonggaran spesifikasi susu segar yang diterima. Tabel 3. Standar Penerimaan Susu Segar SNI dan PT.FFI Komposisi SNI PT. Frisian Flag Indonesia Kadar lemak 3,00% 2,70% Total Padatan 11,00% 10,50% Kadar Protein 2,70% 2,00% Dari tabel perbandingan standar SNI dan PT. Frisian Flag Indonesia, maka standar penerimaan susu segar dari SNI ditetapkan sebagai target (T), dan standar penerimaan dari PT. Frisian Flag Indonesia ditetapkan sebagai LSL untuk perhitungan kemampuan proses (Process Capability atau Cp). Rumus perhitungan untuk Cp adalah: Cp LSL T ( X T ) S Cp = Kemampuan Proses LSL = Lower Specification Limit T = target berdasarkan SNI S = standar deviasi berdasarkan data

8 Tabel 4. Perhitungan Indeks Kemampuan Proses Vendor Komposisi X-Bar (%) C p C pmk DPMO Blitar Fat TS Prot Sinar Mulia Fat TS Prot Sarwa Mukti Fat TS Prot Pangalengan Fat TS Prot Lembang Fat TS Prot Ujung Berung Fat TS Prot B. Pembahasan Proses penerimaan susu segar dilakukan di depan Laboratorium yang disebut Incoming Raw Materials Laboratory. Sistem penerimaan susu segar sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu dalam keadaan tertutup sehingga susu tidak mengalami kontak langsung dengan lingkungan luar. Dengan kondisi seperti itu, maka kemungkinan untuk terjadinya kontaminasi susu lebih kecil, sehingga mutu susu segar lebih baik. Tools yang digunakan adalah control chart untuk variabel, yaitu X-Chart, R- Chart, dan MR Chart. Alasan pemilihan tools ini karena data komposisi fiskokimia merupakan suatu variabel. Secara umum semua data yang ada berada dalam batas kendali. Vendor yang pertama adalah GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) Blitar. Pada umumnya

9 pola control chart untuk komposisi lemak, total solid, dan protein yang terbentuk adalah pola stratifikasi. Pola data stratifikasi adalah sebagian besar data berada dekat dengan garis pusat, tetapi sangat sedikit data yang berada di dekat control limit. Berdasarkan tabel nilai maksimum dan minimum komposisi susu segar, dapat dianalisa pola data per komposisi tiap vendor. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui penyebaran data dan mengindikasikan kemampuan vendor untuk meningkatkan kualitas yang kurang baik dan mempertahankan kualitas yang sudah baik. Analisis pola data juga berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan kepada susu segar tersebut. Analisis kemampuan proses merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan untuk mengendalikan kualitas statistik. Setelah data dipetakan menggunakan peta kendali, dapat dianalisis pola data yang terjadi dan keputusan apakah data berada dalam batas kendali atau tidak. Situasi yang dijadikan pertimbangan adalah data susu segar yang berada dalam batas kendali (in control) tetapi memiliki kemampuan proses yang rendah. Atau fenomena yang lain, yaitu data komposisi susu segar yang berada di luar batas kendali (out of control) tetapi mampu menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam artian, data tersebut mempunyai kemampuan proses yang tinggi. Dalam analisis kemampuan proses dikenal adanya batas-batas spesifikasi. Batas spesifikasi tepat bagi kategori seperti bahan baku, produk, atau pelayanan. Batas spesifikasi ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Apa yang diinginkan pelanggan terhadap produk atau pelayanan dianalisis dengan riset pasar dan dikombinasikan dengan perancangan produk dan jasa atau pelayanan. Analisis kemampuan proses merupakan konsep yang penting dalam Statistical Process Control, karena analisis ini menguji variabilitas dalam karakteristik proses, dan apakah proses mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi. Berdasarkan hasil perhitungan C p dan C pmk, dapat disimpulkan bahwa kemampuan proses susu segar masih sangat rendah, yaitu di bawah 1,00. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius baik dari produsen susu segar maupun perusahaan. C p dan C pmk merupakan hasil perhitungan berdasarkan dua parameter, yaitu nilai rata-rata dan standar deviasi. Dalam kasus ini, yang lebih bermasalah adalah rentang data yang menyebabkan standar deviasi besar. Dari input yang terkontrol belum bisa menghasilkan proses yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Namun ada hal yang perlu kita ketahui bahwa hasil C p dan C pmk sangat kecil tidak mengurangi

10 kualitas susu segar dan produk olahan susu karena LSL yang ditetapkan oleh perusahaan bukanlah nilai yang harus dijangkau tepat oleh vendor. Kadar yang ditetapkan merupakan standar minimal perusuhaaan untuk komposisi gizi yang harus dipenuhi. Vendor-vendor sudah dapat melebihi batas minimal tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas susu segar adalah baik. Kadar protein semua vendor yang dievaluasi (Blitar, Sinar Mulia, Sarwa Mukti, Pangalengan, Lembang, dan Ujung Berung) mempunyai kemampuan proses paling tinggi jika dibandingkan dengan komposisi susu segar yang lain (kadar lemak dan total solid). Kadar lemak mempunyai kemampuan proses paling rendah untuk semua vendor yang ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh ini, maka dapat dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan proses. Tindakan tersebut adalah menambahkan Skim Milk Powder (SMP) dengan kadar protein lebih tinggi dalam proses produksi susu kental manis full cream untuk memenuhi formulasi produk akhir yang diinginkan. Hal ini berkebalikan dengan kemampuan proses yang ada, karena berdasarkan control chart, kadar protein mendekati batas spesifikasi bawah dan target. Sedangkan untuk kadar lemak sudah berada di atas standar yang ditetapkan. Berarti antara kemampuan proses dan tindakan yang dilakukan mempunyai hubungan terbalik. Analisis kemampuan proses ini juga berguna untuk formulasi produksi, yaitu komposisi bahan-bahan baku dan tambahan yang digunakan dalam proses produksi. Apabila C p kadar lemak rendah dan C p kadar protein tinggi, maka yang ditingkatkan mutunya adalah kadar protein. KESIMPULAN 1. Kadar lemak, total padatan, dan kadar protein susu segar yang diberikan oleh vendor susu segar sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. 2. Data olahan komposisi fisikokimia (kadar lemak, total padatan, dan kadar protein) berada dalam batas kendali dengan pola penyebaran data stratifikasi dan mixture. 3. Kemampuan proses susu segar per vendor masih rendah, yaitu di bawah 1,00. Namun sebenarnya kemampuan proses ini tidak menunjukkan ketidakmampuan susu segar untuk memenuhi spesifikasi yang diinginkan pelanggan. Hasil analisis kemampuan proses menunjukkan hubungan terbalik dengan tindakan koreksi yang dilakukan. 4. Vendor yang terbaik adalah Ujung Berung, karena berdasarkan pola data dapat diketahui bahwa vendor tersebut dapat menghasilkan susu segar dengan komposisi

11 yang hampir seragam. Hal ini berarti vendor Ujung Berung dapat mempertahankan kualitas yang dimilikinya. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada PT Frisian Flag Indonesia yang telah mengijinkan dan membantu selama penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ariani Pengendalian Kualitas Satistik. Andi Offset. Yogyakarta Besterfield,D.H Quality Control. Prentice Hall. New York. Feigenbaum, A.V Total Quality Control 3 rd edition. Mc.Graw Hill. New York Grant, E.L. and Leavenworth, R.S Statistical Quality Control. Mc. Graw.Hill,Inc. New York Hadiwiyoto, S Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty. Yogyakarta. Hadiwiyoto, S Hasil-Hasil Olahan Susu, Ikan, Daging, dan Telur. Liberty. Yogyakarta. Heizer,J and Barry R Operation Management 7th edition. Salemba Empat. Jakarta Juran, J. M Merancang Mutu. PT. Pustaka Bina Pressindo. Jakarta Morth Applied Dairy Microbiology 2 nd edition. Marcel Dekker. New York Sleeper, A Design for Six Sigma Statistics. McGraw Hill. United States of America Soekarto, S.T Development Sequence in Small Group. Psycological Bulletin, 63.

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Yusri Nadya 1, Wiky Sabardi 2, Dewiyana 3, Suriadi 4 1,2,3,4) Jurusan Teknik Industri, Universitas Samudra,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, konsumen semakin banyak menuntut kemampuan perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang berkualitas tinggi. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk memperoleh laba

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata

Lebih terperinci

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya e-mail: Nantasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO Huwae Elias P Progam Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakatra ABSTRAK Kualitas merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

Journal of Industrial and Manufacture Engineering

Journal of Industrial and Manufacture Engineering JIME, Vol. 1(1) Mei (2017) p-issn : 2549-6328 e-issn : 2549-6336 Journal of Industrial and Manufacture Engineering Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Analisa Pengendalian Kualitas Mutu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, di samping harga dan jangkauan distribusinya. Oleh karena itu setiap perusahaan,

Lebih terperinci

Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online)

Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online) Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online) URL : http://e-jurnalmitramanajemen.com JMM Online Vol 1, No. 1, 60-70. 2017 Kresna BIP. ANALISIS MANAJEMEN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI JAMU (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu penilaian program kelayakan dasar (pre requisite program), evaluasi penerapan program Hazard Analysis Critical

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan

Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CONSUMER GOODS Studi Kasus di Royal Bakery Oleh: I Wayan Sukania, Anita Stacia,Hanny Natalia Defianna Mariam,Tri Multi iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono POKOK BAHASAN : TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) DESKRIPSI Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 34 BAB III SIX SIGMA 3.1 Sejarah Six Sigma Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 1980-an oleh seorang engineer bernama Bill Smith. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi disuatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8460 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control untuk Meminimumkan Jumlah Produk Cacat Kain Batik Cap pada Kareumbi Gallery Batik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Disusun oleh: Bekti Wulan Sari 11/318052/PN/12374 LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Tahapan Penelitian 3.1.1 Identifikasi Dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian dengan melakukan observasi ke unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu: a) Selama

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang membuat persaingan konveksi pakaian semakin ketat. Setiap perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk dapat terus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X

STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X Staf Pengajar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Desember 2011. ISSN : 1693-1394 Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ Ni Luh Putu Suciptawati Wella Dhanuantari Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Udayana

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM. ANALISIS TINGKAT KAPABILITAS DAN LEVEL SIGMA DALAM PENENTUAN TINGKAT KUALITAS BIODIESEL KERJA SAMA OPERASI (KSO) PT. PAMINA ADOLINA - PT. GANESHA ENERGY 77 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Peningkatan kualitas..., Ririn Mulyani, FT UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Peningkatan kualitas..., Ririn Mulyani, FT UI, 2008. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan perdagangan bebas yang berlangsung saat ini membuat pergeseran paradigma bisnis percetakan sekuriti untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

Pasteurized Milk Industry in Malang

Pasteurized Milk Industry in Malang PENERAPAN PETA KENDALI X DAN R PADA PROSES FILLING SUSU PASTEURISASI DI KUD DAU DAU MALANG The Use of X - R Control Chart on The Filling Process at A Particular Pasteurized Milk Industry in Malang E.F

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penulis telah melakukan serangkaian penelitian pada PT Super Plastin yang berkaitan dengan biaya kualitas dan kegagalan produk yang ada di perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 82 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model dalam perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini perkembangan jumlah perusahaan industri yang ada di Indonesia dari berbagai jenis industri mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak menentu.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN MUTU SUSU PASTEURISASI

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN MUTU SUSU PASTEURISASI ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN MUTU SUSU PASTEURISASI (Studi Kasus Balai Pengembangan Perbibitan Ternak-Sapi Perah Cikole ) SKRIPSI MARIA HERLINA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat disegala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi

Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi Merry Siska 1) Eko Zaldianto 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Development Product Development adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap keinginan dari pasar dan diakhiri dengan memproduksi, dan menjual produk. Tahapan

Lebih terperinci