PENGANTAR KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta
|
|
- Leony Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGANTAR KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta DEFINISI KELOMPOK Dinamika Kelompok adalah seluruh aktifitas, proses, dan perubahan yang berpengaruh terhadap kelompok, yang terjadi di dalam kelompok atau antar kelompok. Tidak ada dua kelompok (groups) atau lebih yang benar-benar identik. Setiap kelompok memiliki kekhususan dan kekhasannya masing-masing. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang terhubung oleh dan dengan hubungan sosial (Forsyth, 2009). Beberapa hal yang perlu dipahami tentang kelompok adalah sebagai berikut: 1. Kelompok memiliki ukuran yang beragam. Ada yang terdiri dua orang (disebut dyads) dan tiga orang (triads) sampai dengan banyak orang (seperti: mobs/massa, atau audience); 2. Hubungan yang mendasari kelompok adalah keanggotaan/membership; dan 3. Kelompok berbeda dengan jaringan/ networks. Suatu kelompok memiliki ikatan yang menentukan posisi anggotanya. Sedangkan jaringan tidak demikian. Sedangkan pengertian jaringan atau network adalah sekumpulan individu atau kelompok yang saling terhubung, biasanya hubungan tersebut diikat dengan masalah sosial atau bukan sosial. Anggota dalam kelompok memiliki rasa untuk berbagi atau proses mengkategorisasi anggota yang disebut identitas sosial. Identittas sosial adalah aspekaspek seseorang dalam menyatakan atau mengkonsepsikan dirinya sendiri, yang ditentukan berdasarkan hubungan atau keanggotaannya dalam kelompok. Sedangkan keanggotaan atau membership adalah pernyataan tentang seseorang merupakan bagian dari atau masuk ke dalam kelompok sosial. KARAKTERISTIK KELOMPOK Suatu kelompok memiliki karakteristikkarakteristik umum, diantaranya adalah: a. Terdapat interaksi (interaction). Orangorang dalam kelompok berinteraksi dengan yang lainnya. Terdapat perbedaan antara interaksi hubungan (relationship interaction) dengan interaksi tugas (task interaction). Relationship interaction adalah berbagai aksi yang dilakukan oleh anggota kelompok yang berhubungan atau dipengaruhi oleh emosional dan ikatan interpersonal dengan kelompok, baik yang bersifat positif (dukungan sosial, pertimbangan sosial) maupun yang bersifat negatif (kritik, konflik). 1
2 Gambar 1. Tasks Circumplex Model dari McGrath (Sumber: Forsyth, 2010, hal.7) b. Memiliki tujuan (goals). Kelompok memiliki tujuan, seperti membangun (generating), memilih, negosiasi, dan melaksanakan hal ini sebagaimana disajikan pada grafik 1 tentang model lingkaran tugas yang kompleks (task circumplex model) dari kelompok yang dikembangkan oleh McGrath. Berdasarkan grafik tersebut, terdapat delapan tujuan dasar yang dijalankan oleh kelompok antara lain: 1. Generating (menghasilkan) yaitu kelompok membuat strategi untuk mencapai tujuan mereka (type 1: planning task), atau menciptakan ideide dan pendekatan baru untuk menyelesaikan permasalahan mereka (type 2: creativity task); 2. Choosing (memilih) yaitu kelompok membuat keputusan tentang isu-isu yang dapat memperbaiki solusi (type 3: intellective tasks), atau membuat berbagai pertanyaan yang dapat menjawab masalah dengan berbagai cara (type 4: decision-making tasks); 2
3 3. Negotiating (negosiasi) yaitu kelompok harus menyelesaikan perbedaan pendapat di antara anggota agar sesuai dengan tujuan (type 5: cognitive conflict tasks), atau menyelesaikan sengketa kompetitif di antara anggota (type 6: mixed-motive tasks); dan 4. Executing (eksekusi) yaitu kelompok menjalankan sesuatu termasuk ikut ambil bagian dalam kompetisi (type 7: contest/battles/competitive tasks), atau bekerja bersama-sama untuk menciptakan berbagai karya atau melaksanakan aksi secara bersamasama (type 8: performances /psychomotor tasks). c. Kelompok membentuk ketergantungan atau interdepence antar anggotanya (ada unilateral, reciprocal). Gambar 2 menyajikan contoh interdependen antar anggota dalam kelompok. Sesuai gambar 2 di atas, terdapat hubungan yang bersifat mutual atau ketergantungan yang saling menguntungkan (reciprocal), dimana anggota A, B, C saling tergantung satu sama lain. Hubungan yang bersifat unilateral dimana seluruh anggota tergantung pada satu anggota (B,C,D tergantung pada A). Hubungan bersifat reciprocal atau hubungan ketergantungan yang tidak seimbang. Hubungan bersifat sequential yaitu hubungan ketergantungan yang sifatnya berurutan, A tergantung pada B, B tergantung pada C, dan seterusnya. Gambar 2. Jenis Interdependensi Antar Anggota Kelompok (sumber: Forsyth, 2010, hal. 8) d. Membentuk struktur. Interaksi dalam kelompok terbentuk oleh struktur kelompok (seperti: norma, peran, dan hubungan interpersonal). Struktur kelompok merupakan pola-pola dalam kelompok yang menentukan peran, norma, dan hubungan di antara anggota yang membentuk kelompok. Peran merupakan sekumpulan perilaku orangorang yang menjalankan berbagai posisi dalam kelompok yang sifatnya koheren. Sedangkan norma adalah standar yang sifatnya konsensus dan implisit yang mendeskripsikan perilaku yang sebaiknya dan tidak sebaiknya dilakukan. e. Terdapat unity atau kesatuan. Akan terjadi tarik-menarik anggota yang sejenis atau memiliki kesamaan dalam kelompok, disebut kohesi kelompok. Dalam proses kohesi kelompok, setiap anggota memiliki 3
4 batasan untuk membentuk satu kesamaan entitas dibanding membentuk kelompok, yang disebut dengan entitativity. Beberapa hal mempengaruhi entitativity pada kelompok: senasib, kesamaan, dan kedekatan (menurut Campbell); TIPE KELOMPOK Berdasarkan karakteristik kelompok yang disampaikan di awal, kelompok dapat dibagi menjadi empat macam yaitu: 1) Kelompok primer atau primary groups; 2) Kelompok sosial atau social groups; 3) Kelompok kolektif atau collective groups; dan 4) Kelompok kategori atau categories groups. Primary Groups Kelompok primer atau primary groups adalah kelompok yang anggotanya relatif kecil/sedikit dan umumnya berlangsung lama atau jangka panjang, contohnya kelompok keluarga, gangster, dan persahabatan. Karakteristik kelompok primer adalah: - Interaksi sering terjadi secara tatap muka; - Solidaritas yang tinggi; serta - Kohesi kelompok, ketergantungan dan identitas anggota sangat tinggi terhadap kelompok. Kelompok primer bertindak sebagai sumber sosialisasi primer bagi anggotanya dengan membentuk sikap, nilai-nilai, dan orientasi sosial (menurut Cooley dalam Forsyth, 2010). Sosial Groups Disebut juga secondary groups, associations, dan task groups. Kelompok sosial atau social groups adalah kelompok yang jumlah individunya melakukan interaksi satu sama lain yang relatif sedikit jumlahnya pada periode waktu tertentu, seperti: kelompok kerja, klub, tim ekspedisi, tim olahraga, kelompok belajar, tim kerja, dan jemaat agama tertentu. Menurut Cooley, awal kehidupan sosial seseorang dimulai dari kelompok primer, kemudian bertahap dilanjutkan ke kelompok sosial yang populasinya lebih besar. Karakteristik kelompok sosial antara lain: - Lebih formal dan besar dibanding kelompok primer; - Keanggotaan lebih pendek; - Ikatan emosional lebih rendah; - Ikatan keanggotaan lebih lemah sehingga seseorang bisa dengan mudah keluar masuk kelompok; dan - Lebih menekankan hasil tugas dibanding hubungan yang bersifat menyenangkan. Collective Groups Kelompok kolektif atau collective groups adalah sekelompok individu yang relatif jumlahnya besar, yang menunjukkan kesamaan dalam perbuatan dan cara pandang. Karakteristik kelompok ini antara lain: - Terjadi secara spontan - Hubungan antar kelompok tidak jelas 4
5 - Anggota kelompok bertindak dengan cara yang sama, kadang-kadang tidak biasa Contoh kelompok kolektif antara lain: kerumunan massa yang sedang menyaksikan gedung terbakar, penonton bioskop, antrian pembeli tiket, demo mahasiswa menentang kebijakan pemerintah, dan sekelompok massa yang panik akibat bencana alam. Categories Groups Kelompok kategori atau categories groups adalah sekelompok orang atau penduduk yang saling berbagi atribut yang sama atau yang memiliki kesamaan cara pandang, seperti kesamaan gender, etnis, agama, atau kewarganegaraan. Contoh: kelompok pendukung klub sepakbola Persija yang disebut dengan JakMania, kelompok yang memiliki pekerjaan yang sama seperti klub pengacara atau kelompok penulis buku, kelompok perantau dari berbagai daerah, dan sebagainya. REFERENSI Forsyth, Donelson R Group Dynamics, 5th edition. Wadsworth: Cengeage Learning. 5
KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA, DAN TIM
Mata kuliah: Komunikasi Kelompok Hari/ Tanggal: Jumat/ 25 Februari 2011 KPM (212) Nama/ NRP : Lutfi Afifah/ A34070039 Praktikum ke-: 1 Asisten: Auliyaul Hafizhoh (I34070021) KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA,
Lebih terperinciMODUL DUA KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR
MODUL DUA SOSIAL TIDAK TERATUR PEMBAGIAN MASYARAKAT DALAM DUA BESAR TERATUR TDK TERATUR 1. Ciri-cirinya mempunyai h. Tujuan i. Struktur organisasi j. Norma k. Pemimpin l. Keakraban m. Bawahan n. Berkumpul
Lebih terperinciMateri 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team
Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan
Lebih terperinciKELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus
KELOMPOK SOSIAL Oleh Firdaus Pertemuan ini akan Membahas : 1. Konsep Kelompok Sosial 2. Faktor pendorong terbentuknya kelompok Sosial 3. Bentuk-bentuk pengelompokan sosial Pertanyaan untuk Diskusi Awal:
Lebih terperinciPERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENDAHULUAN Perilaku seseorang memberi dampak yang penting terhadap
Lebih terperinciSTUDI MASYARAKAT INDONESIA
STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,
Lebih terperinciPerilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum
Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial Lolytasari, M.Hum Perilaku Menyimpang Adalah suatu perilaku yang buruk dan dapat menimbulkan masalah, penyakit masyarakat, anti sosial, para ahli menyebutnya dengan disfungsi
Lebih terperinciModul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 2. Kepemimpinan. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi.
Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 2 Kepemimpinan Fakultas PSIKOLOGI Filino Firmansyah M. Psi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Topik Bahasan Pengertian Kepemimpinan Berbagai Perspektif tentang Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB V DINAMIKA KELOMPOK
BAB V DINAMIKA KELOMPOK Pendahuluan Kata dinamika menunjuk pada keadaan yang berubah-ubah yang menggambarkan fluktuasi atau pasang surut, sekaligus melukiskan aktivitas dan system sosial yang tidak statis
Lebih terperinciDasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Bagian Komunikasi dan Penyuluhan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia
BAB 10 KOMUNIKASI KELOMPOK Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Bagian Komunikasi dan Penyuluhan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia -IPB PENGANTAR Situasi atau
Lebih terperinciModul ke: Sosiologi Komunikasi. Sosiologi khalayak. Fakultas KOMUNIKASI. Frenia T.A.D.S.Nababan. Program Studi PUBLIC RELATION.
Modul ke: Sosiologi Komunikasi Sosiologi khalayak Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sosiologi Khalayak Kelompok Sosial Massa, Publik
Lebih terperinciPengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.
KELOMPOK DAN TIM Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Himpunan berarti terdiri dua orang atau
Lebih terperinciKELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI
KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI Pendahuluan Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk sellau hidup dengan orang lain
Lebih terperinciTiga Model Praktek Pengorganisasian Masyarakat (CO) (Rothman & Tropman/Pertemuan VII) By. AGUS SURIADI
Tiga Model Praktek Pengorganisasian Masyarakat (CO) (Rothman & Tropman/Pertemuan VII) By. AGUS SURIADI Pengembangan Masyarakat Lokal (Locality Development) Perencanaan Sosial (Social Planning) Aksi Sosial
Lebih terperinciPERUBAHAN PERILAKU SEHAT & TEORI PERUBAHAN PERILAKU SEHAT
PERUBAHAN PERILAKU SEHAT & TEORI PERUBAHAN PERILAKU SEHAT Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PERILAKU SEHAT Beberapa
Lebih terperinciKELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial
KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu
Lebih terperinciEko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL
Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL Kelompok sosial Himpunan/kesatuan manusia yg hidup bersama dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciPERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENDAHULUAN Perilaku seseorang memberi dampak yang penting terhadap
Lebih terperinciPert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Manusia pada umumnya dilahikan seorang diri akan tetapi dia adalah mahluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lainnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Sosial Modal sosial adalah hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared
Lebih terperinciKELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT Oleh: Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail : suyatnofkmundip@gmail.com Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp : 08122815730 / 024-70251915 Pendahuluan Tugas seorang tenaga
Lebih terperinciCiri dan Syarat Kelompok Sosial
KELOMPOK SOSIAL Rahayu Ginintasasi Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat kemudian lahirlah kelompok-
Lebih terperinciKelopok Sosial. Fitri dwi lestari
Kelopok Sosial Fitri dwi lestari 2 HASRAT MANUSIA SEJAK LAHIR 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di sekelilingnya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Modal Sosial Konsep modal sosial menawarkan betapa pentingnya suatu hubungan. Dengan membagun suatu hubungan satu sama lain, dan memeliharanya agar terjalin terus, setiap individu
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Psikologi Sosial II Kode Mata Kuliah : PSI-201 Jumlah SKS : 3 SKS Unit Aktivitas : 2 Unit Kelas dan 1 Unit Laboratorium Durasi di Kelas / Lapangan : 100 menit
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM PURWOKERTO. Pemodelan Keputusan ABDUL AZIS, M.KOM
Pemodelan Keputusan Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur pengambilan keputusan. Mahasiswa dapat memodelkan keputusan untuk
Lebih terperinciPERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Psikologi Industri Program Studi Teknik Industri - Universitas Brawijaya 2012 Widha K Ningdyah, ST., MT WHAT s Group/ Team? HOW s Group/ Team Operate? CONFLICT in Group/Team
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja 2.1.1.1 Definisi Kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Sosiologi Khalayak Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Masyarakat MacIver dan Page:
Lebih terperinci6/4/2012. ukuran kelompok, jaringan komunikasi, situasional. Kohesi kelompok. Faktor penentu efektivitas kelompok kebutuhan interpersonal,
DIYAH AYU AMALIA AVINA M.Si DEWANTO PUTRA FAJAR M.Si ukuran kelompok, jaringan komunikasi, situasional kohesi kelompok, Faktor penentu efektivitas kelompok Kepemimpinan. kebutuhan interpersonal, Personal
Lebih terperinciRuang Lingkup Studi Gerakan Sosial
Ruang Lingkup Studi Gerakan Sosial Mind Map Ruang lingkup studi gerakan sosial Definisi dan posisi studi gerakan sosial Cakupan gerakan sosial Pengertian Gerakan Sosial Berikut ini dipaparkan beberapa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KELOMPOK KODE MATAKULIAH /SKS = MKK / 2 SKS
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan berbagai teori dan konsep-konsep mengenai dan kaitannya dengan perilaku manusia serta menjelaskan permasalahan yang berhubungan dengan melalui teori
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Issue/Revisi : A2 Tanggal : 11 Januari 2018 Mata Kuliah : Komunikasi Lintas Budaya Kode MK : MAN-312 Rumpun MK : Mata Kuliah Minor Semester : 4 Dosen Pengampu : Dr. Hastuti Naibaho, M.Si (sks) : 3 sks
Lebih terperinciDINAMIKA KELOMPOK. M. Syahidul Haq,M.Pd
DINAMIKA KELOMPOK M. Syahidul Haq,M.Pd KONSEP DINAMIKA KELOMPOK Cartwright & Zander (1968) : Pertama, DK digunakan untuk menyebut suatu ideologi atau pandangan yang berkaitan dengan cara-cara bagaimana
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Dasar Dasar Perilaku Kelompok SN 322023 PERILAKU ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Definisi dan pengertian komunikasi juga banyak dijelaskan oleh beberapa ahli komunikasi. Komunikasi mengandung makna bersama sama (common). Istilah komunikasi berasal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (Susetyo, 2010, h. 29), jumlah populasi orang Jawa kira-kira 47. mendominasi di Indonesia berdasarkan jumlah populasinya.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etnis Jawa merupakan salah satu etnis yang memiliki populasi terbanyak di Indonesia. Berdasarkan analisis Suryadinata (Susetyo, 2010, h. 29), jumlah populasi orang
Lebih terperinciModul ke: Psikologi Sosial 2. Dinamika Kelompok. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikologi Sosial 2 Dinamika Kelompok Fakultas PSIKOLOGI Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Psikologi Sosial Dinamika Kelompok Dinamika Kelompok Area
Lebih terperinciTipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P
Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
MAKALAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Oleh : Nama : MI Natalis Widhiasti NIM : 11130055 Kelas : 11.7B.01 DAFTAR ISI Judul Makalah. 1 Daftar Isi. 2 BAB I PENGERTIAN PERILAKU POLITIS. 3 BAB II METODE-METODE
Lebih terperinciWORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah
WORK TEAMS presented by : M Anang Firmansyah TEAMS VS GROUPS Work Group kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan tanggungjawabnya
Lebih terperinciMinggu 7: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB
Minggu 7: TEAMWORK TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB SASARAN BELAJAR Mengetahui tentang: Team dan teamwork, serta apa persamaan/perbedaannya dengan kelompok. Peran manajer dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah peningkatan popularitas sepak
Lebih terperinciBAB 10 KELOMPOK DAN TIM
BAB 10 KELOMPOK DAN TIM PENGERTIAN KELOMPOK Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Dasar Dasar Perilaku Kelompok PERILAKU ORGANISASI
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
BAB VIII DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 8 0 Mendefinisikan dan mengklasifikasikan kelompok Kelompok dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,
Lebih terperinciNegosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,
Negosiasi Bisnis Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: 08122035131, Email: ailili1955@gmail.co.id Jumlah Pihak Dalam Negosiasi Negosiasi antar dua orang negosiator.
Lebih terperinciD S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB V KELOMPOK SOSIAL
BAB V KELOMPOK SOSIAL 5.1 Pengantar Dalam sosiologi mempelajari kelompok sosial dalam arti bentukbentuk kehidupan bersama sangat penting, karena kehidupan bersama manusia mendapat perwujudannya dalam kelompok-kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak lagi terelakkan. Dalam organisasi-organisasi bisnis, kondisi ini terkadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan tim yang komposisinya heterogen saat ini menjadi satu keadaan yang tidak lagi terelakkan. Dalam organisasi-organisasi bisnis, kondisi ini terkadang justru
Lebih terperinciPower point ini hanya mencantumkan poin poin penting, mungkin penjelasannya ada di handbook. Buku Cummings & Worley, Organizational Development and
Power point ini hanya mencantumkan poin poin penting, mungkin penjelasannya ada di handbook. Buku Cummings & Worley, Organizational Development and Change. Human process intervention pada intinya adalah
Lebih terperinciSILABUS SOSIOLOGI 2014
SILABUS SOSIOLOGI 2014 FAKULTAS MATA KULIAH SEMESTER : PSIKOLOGI : SOSIOLOGI : I I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosiologi Jumlah SKS : 2 SKS Semester : I Program Studi : Psikologi/S1
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. Pendahuluan Tugas seorang tanaga kesehatan sebagai : membantu penyembuhan penyakit meningkatkan derajat
Lebih terperinciKaryawan Manusia. Material Needs. Social Needs. Makhluk Sosial KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL. Kinerja Organisasi
ORGANISASI INFORMAL Karyawan Manusia Unsur Fisik Unsur Psikis Material Needs Makhluk Sosial Social Needs KELOMPOK FORMAL Kinerja Organisasi KELOMPOK INFORMAL Organisasi Menurut Max Weber, organisasi ialah
Lebih terperinciTEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam
Lebih terperinciSecara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:
PERENCANAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS YANG INDEPENDEN PADA SEKTOR RELAWAN Pada tahun 1992, Dewan Perencanaan Sosial Halton bekerjasama dengan organisasi perencanaan sosial yang lain menciptakan Jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat, tepat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Social Identity 1. Definisi Teori social identity (identitas sosial) dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Modal Sosial Bourdieu mendefinisikan modal sosial adalah jumlah sumber daya, aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. pada pelaku perkawinan beda agama. Pelbagai temuan dan refleksi atas temuan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk mengurai dinamika persentuhan identitas sosial pada pelaku perkawinan beda agama. Pelbagai temuan dan refleksi atas temuan penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa
BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi
Lebih terperinciDefinisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.
Definisi Global Profesi Pekerjaan Sosial Pekerjaan sosial adalah sebuah profesi yang berdasar pada praktik dan disiplin akademik yang memfasilitasi perubahan dan pembangunan sosial, kohesi sosial dan pemberdayaan
Lebih terperinciMobilisasi Masyarakat
Mobilisasi Masyarakat Dalam tulisan ini saya mencoba memadukan beberapa pengalaman dan pengamatan tentang Community Mobilization (Penggerakan Masyarakat), dengan tujuan agar masyarakat ikut melakukan kegiatankegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang
BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Gaya Hidup Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
Modul ke: 03 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Budaya Dalam Komunikasi Interpersonal Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Budaya? Budaya merujuk pada karakteristik
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK. Bab 9 PERILAKU ORGANISASI
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK Bab 9 PERILAKU ORGANISASI THE MEANING OF GROUP Suatu interaksi antara dua orang karyawan atau lebih dimana sikap dan kinerja masing-masing saling mempengaruhi antara satu
Lebih terperinciORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N W W W. P R E N H A L L. C
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Kunci Komunikasi Organisasi Goldhaber (1986) menyatakan definisi komunikasi organisasi: organizationalcommunication is the process of creating and exchanging messages
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan pernah terlepas dari lingkungan sosial. Dalam menjalani kehidupan tersebut tentunya manusia sering menjalin interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ketertinggalan akademik, tetapi lengah dalam membangun karakter. Pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan karakter adalah sisi yang selama ini hilang dalam pembentukan di Indonesia. Bangsa Indonesia terlalu bersemangat mengejar ketertinggalan akademik,
Lebih terperinciManusia sebagai Makhluk Sosial
persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA
BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA Budaya Organisasi Pengertian Satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kompetisi yang ketat. Pengaruh budaya asing juga sangat membentuk kepribadian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dalam masa pembangunan saat ini dituntut untuk melakukan kompetisi yang ketat. Pengaruh budaya asing juga sangat membentuk kepribadian masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial setiap individu akan selalu berkeinginan untuk berbicara, saling tukar-menukar pendapat dan informasi ataupun saling berbagi pengalaman dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam Komunitas Penggemar Tim Sepakbola (studi kasus: Lima Anggota Fansclub United Indonesia chapter
Lebih terperinciPeranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH
Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI PENIRUAN DARI MEDIA MASSA Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan
Lebih terperinciFUNGSI HUKUM PERTEMUAN - 06
FUNGSI HUKUM PERTEMUAN - 06 Fungsi Hukum menurut R. Soeroso Seperti diketahui bahwa di dalam setiap masyarakat senantiasa terdapat berbagai kepentingan dari warganya. Di antara kepentingan itu ada yang
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KLUB SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA 08 PAU
Universitas Bina Nusantara Jurusan Desan Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2006/2007 PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KLUB SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Hendra
Lebih terperinciDefinisi dan Klasifikasi Kelompok
Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok Dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan ketergantungan, yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Kelompok Formal Suatu kelompok
Lebih terperinciMENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN
MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id Setelah mempelajari materi pada paper ini, diharapkan mahasiswa dapat:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan adalah kohesivitas kelompok yang dikemukakan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Teori yang digunakan adalah kohesivitas kelompok yang dikemukakan oleh Carron, Brawley, dan Widmeyer (2009). Kinerja karyawan menurut Stewart dan Brown
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penjelasan Konsep Teoritis. identitas ( identity vs identity confusion). Menurut Kroger (dalam Papalia, 2004)
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penjelasan Konsep Teoritis 1. Aspek Psikososial Remaja Masa remaja merupakaan masa dimana remaja mencari identitas, dan dalam proses pencarian identitas tersebut tugas utama
Lebih terperinci6/4/2012. * Team: Special type of group characterized by different and complementary resources of members and a strong sense of collective identity.
Diyah Ayu Amalia Avina M.Si d_avina@ub.ac.id Group: Three or more individuals who interact over time, depend on each other, and follow shared rules of conduct in order to reach a common goal. * Team: Special
Lebih terperinciREALITAS SOSIAL TINGKAT MESO
REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO Lembaga tidak dapat direduksi menjadi struktur mesolevel karena domain institusional ini terdiri dari hubungan antara struktur meso serta penggunaan simbol budaya yang lebih
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika
Lebih terperinciMasyarakat (1) Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1
Masyarakat (1) Pengatar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat Wujud Kolektif Manusia Unsur-unsur Masyarakat Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2 Dari
Lebih terperinciRISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung
RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung Penterjemah: Dharma Kesuma FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Page 1 of 6 Pendahuluan
Lebih terperinciSocial/Network Power:
Social/Network Power: Applying Social Capital Concept to Individual Behavior in the Organizational Context Imam Salehudin, SE. Department of Management Faculty of Economics University of Indonesia Social/Network
Lebih terperinciStudi Deksriptif Mengenai Identitas Sosial Anggota KBPPP Yang Bergabung ke Dalam Kelompok Geng Motor Brigez Di Sukabumi
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deksriptif Mengenai Identitas Sosial Anggota KBPPP Yang Bergabung ke Dalam Kelompok Geng Motor Brigez Di Sukabumi 1 Ahmad Qhalvin Octawidyanata, 2 Suci Nugraha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari hubungan atau jalinan sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan berkomunikasi dan
Lebih terperinciPilihan Strategi dalam Mencapai Tujuan Berdagang
Bab Dua Kajian Pustaka Pengantar Pada bab ini akan dibicarakan beberapa konsep teoritis yang berhubungan dengan persoalan penelitian tentang fenomena kegiatan ekonomi pedagang mama-mama asli Papua pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola tidak terlepas dari yang namanya supporter, supporter biasa disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Model dan Pemodelan
BAB II DASAR TEORI Pada bagian ini akan dijelaskan seluruh dasar teori yang berkaitan dengan kegiatan tugas akhir. Seluruh dasar teori yang dijelaskan akan digunakan sebagai landasan pelaksanaan tahap
Lebih terperinciKelompok dan Individu
Kelompok dan Individu A. Sifat dan fungsi kelompok B. Bagaimana kelompok mempengaruhi kerja individual C. Kerjasama dalam Kelompok D. Keadilan yang dipersepsikan dalam kelompok E. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Pengertian dan Batasan Konflik (2) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 JENIS KONFLIK 2 A. Konflik Intrapersonal Yaitu konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
Lebih terperinciPsikologi Sosial 2. PsikoDinamika Kelompok Norma Kelompok Bagaimana Terjadinya norma; Psikodinamika norma, perubahan sosial
Psikologi Sosial 2 Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI PsikoDinamika Kelompok Norma Kelompok Bagaimana Terjadinya norma; Psikodinamika norma, perubahan sosial Setiawati Intan Savitri, S.P, M.Si Program Studi
Lebih terperinci