BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 10 KELOMPOK DAN TIM"

Transkripsi

1 BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

2 PENGERTIAN KELOMPOK Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka anggotanya: 1. Termotivasi untuk bergabung 2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi dan sebuah kesatuan unit 3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu, beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi lebih dari yang lainnya) 4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui melalui berbagai bentuk interaksi

3 SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA KELOMPOK Setiap anggota termotivasi untuk bergabung karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan sebagainya sehingga hubungan antar mereka menjadi erat Berstruktur dan berproses

4 MOTIVASI BERGABUNG DALAM KELOMPOK? Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena kedekatan jarak geogragafis. Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan. Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai) Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan semakin kuat perasaannya, Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin banyak aktivitas dan interaksi bersama. Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan. Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll) Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap. Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memperbaikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir. Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan

5 KLASIFIKASI KELOMPOK KELOMPOK DALAM ORGANISASI KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL Kelompok Komando Kelompok Tugas Kelompok Persahabatan Kelompok Kepentingan Melaksanakan Tugas rutin Melaksanakan Tugas/proyek tertentu Mendukung Atau Menghambat TUJUAN ORGANISASI

6 KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer dan bawahan-bawahan langsungnya. Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial. Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis keyakinan politik, hoby, etnik.

7 PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL ASPEK Hubungan antar pribadi Kepemimpinan Pengendalian Perilaku Ketergantungan KELOMPOK FORMAL Jelas/Terstruktur Dirancang dan ditetapkan Penghargaan dan hukuman Bawahan lebih tergantung ORGANISASI INFORMAL Tergantung pada motif dan tujuan Muncul dan dipilih Pemenuhan kebutuhan Keanggotaan bebas dan tidak tergantung

8 TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK 1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok. 2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai terdapat kepastian strukur. 3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama 4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran. 5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan dimulai dari awal.

9 KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan : Kelompok Kerja (wok group) Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota berkerja dalam area tanggung jawabnya Tim Kerja (work team) Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual

10 Gambar Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja KELOMPOK KERJA TIM KERJA Berbagi informasi Netral (bisa negatif) Individual Acak & bervariasi Individu Kuat & terfokus Tujuan Sinergi Akuntabilitas Keterampilan Hasil kerja Kepemimpinan Kinerja kolektif Positif Individual & mutual Saling melengkapi Kolektif Bersama

11 JENIS-JENIS TIM 1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12 karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja 2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal. 3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu. 4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui peralatan elektronik seperti , konferensi via telepon dan video, faxsimile., dan internet.

12 EFEKTIVITAS TIM Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka; Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan dan bersifat komplementer Mempunyai komitmen pada tujuan bersama Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja yang SMART Tugas-tugas dirancang secara interdependen Menjadikan kelompok terlihat eksklusif sehingga anggota menjadi senang jika dilibatkan. Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

13 Disfungsi Kelompok dan Tim Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan perilaku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, korupsi, absensi Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan tidak tahu apa yang harus dilakukan Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan demi kelompok seseorang diminta melakukan sesuatu diluar kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya. Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya sebagai anggota kelompok.

14 DINAMIKA KELOMPOK Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok yaitu: 1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika kelompok memggambarkan bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin. 2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik. 3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat internal kelompok, bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi.

15 MODEL PERILAKU DAN PRESTASI DALAM DINAMIKA KELOMPOK Faktor eksternal yang menentukan Prestasi kelompok Sumber intern Anggota kelompok Struktur kelompok Proses kelompok Tugas Kelompok Kohesivitas Dalam kelompok PRESTASI KELOMPOK

16 Keterangan Gambar Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok, 1. Strategi organisasi 2. Struktur delegasi wewenang 3. Kebijakan/peraturan 4. Sumber dan teknologi organisasi Sumber intern anggota kelompok : Kemampuan, dan Karakteristik kepribadian 5. Proses seleksi/rekruitmen tenaga kerja 6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan 7. Budaya organisasi 8. Faktor lingkungan fisik (layout kantor/gedung)

17 Struktural Kelompok meliputi; 1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan position powernya dalam mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal menggunakan personal power. 2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi tertentu dalam kelompok. 3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik, dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh anggota kelompok 4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. 5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok 6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan, pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.

18 Proses Kelompok Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu kelompok kerja, yaitu; Pola komunikasi dlm pertukaran informasi Proses keputusan kelompok, Perilaku dan gaya pemimpin, Konflik, Dinamika kekuasaan Tugas Kelompok Jenis tugas sederhana (rutin dan standar) Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)

19 Kohesivitas kelompok Kesamaan nilai dan tujuan Keberhasilan dalam mencapai tujuan Status dan kebanggaan kelompok Penyelesaian perbedaan Kecocokan terhadap norma-norma kelompok Daya tarik pribadi (kharisma, aura) Persaingan antar kelompok Pengakuan dan penghargaan

20 Gambar 11.: Faktor-faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan Kohesivitas Kelompok YANG MENINGKATKAN Kesepakatan tujuan kelompok Frekuensi interaksi Ketertarikan pribadi Kompetisi antar kelompok Evaluasi berdasarkan keinginan sendiri YANG MENURUNKAN Ketidaksepakatan tujuan kelompok Besarnya jumlah anggota kelompok Pengalaman yang tidak menyenangkan Persaingan antar anggota kelompok Dominasi oleh satu orang anggota atau lebih

21

Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. KELOMPOK DAN TIM Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Himpunan berarti terdiri dua orang atau

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N W W W. P R E N H A L L. C

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc PENGANTAR MANAJEMEN Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc 1 Pendahuluan Banyak organisasi telah berubah untuk melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

PENGERTIAN KELOMPOK DAN TIM

PENGERTIAN KELOMPOK DAN TIM PERILAKU KELOMPOK PENGERTIAN KELOMPOK DAN TIM Kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tim adalah kelompok yang sudah matang yang terdiri

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Dasar Dasar Perilaku Kelompok PERILAKU ORGANISASI

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS) Dasar Dasar Perilaku Kelompok SN 322023 PERILAKU ORGANISASI

Lebih terperinci

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015 MEMIMPIN TIM Nama Kelompok Nuriza Bania 041013081 Bagas Koro Samudra 041013121 Pratidina Eka Putri 041013142 Ivana Cristine Tarigan 041013151 Ranni Hayunda 041013283 Elvanisha 041113050 Okky Dwi Setiawan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK BAB VIII DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. 8 0 Mendefinisikan dan mengklasifikasikan kelompok Kelompok dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,

Lebih terperinci

Perilaku Keorganisasian IT

Perilaku Keorganisasian IT Perilaku Keorganisasian IT-021251 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Perilaku Kelompok dan Interpersonal PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK 1. Kelompok 2. Kelompok Formal 3. Kelompok Informal 4. Kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,

Lebih terperinci

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI T U J U A N 1. Mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi merupakan bagian penting dari fungsi pengarahan dan implementasi. 2.Mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

12/10/2011 KELOMPOK? PERILAKU BERKELOMPOK & KOMUNIKASI TIPE KELOMPOK

12/10/2011 KELOMPOK? PERILAKU BERKELOMPOK & KOMUNIKASI TIPE KELOMPOK KELOMPOK? PERILAKU BERKELOMPOK & KOMUNIKASI M5 & M6 Kumpulan yang terdiri dari dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungan, yang saling bergabung g untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau

Lebih terperinci

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007) DINAMIKA KELOMPOK Pengertian Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007) Kelompok merupakan setiap kumpulan individu yang saling terkait yang

Lebih terperinci

MINGGU KE 7 MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

MINGGU KE 7 MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS 1 MINGGU KE 7 MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS 2 MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA, DAN TIM

KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA, DAN TIM Mata kuliah: Komunikasi Kelompok Hari/ Tanggal: Jumat/ 25 Februari 2011 KPM (212) Nama/ NRP : Lutfi Afifah/ A34070039 Praktikum ke-: 1 Asisten: Auliyaul Hafizhoh (I34070021) KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan, diantaranya dikemukakan oleh Rizky Putra

Lebih terperinci

Minggu 7: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB

Minggu 7: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB Minggu 7: TEAMWORK TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB SASARAN BELAJAR Mengetahui tentang: Team dan teamwork, serta apa persamaan/perbedaannya dengan kelompok. Peran manajer dan

Lebih terperinci

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL 3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK Pengertian Beberapa Jenis Kelompok 1. Kelompok Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,

Lebih terperinci

BAB II TEORI KEPEMIMPINAN

BAB II TEORI KEPEMIMPINAN BAB II TEORI KEPEMIMPINAN PENGERTIAN TEORI Pendekatan yang berbeda terhadap analisis kepemimpinan sering disebut sebagai model, walaupun beberapa penulis menggunakan istilah model dan teori secara bergantian.

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK DAN TIM

MAKALAH KELOMPOK DAN TIM MAKALAH KELOMPOK DAN TIM Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Disusun Oleh : Kelompok 4 Elina Dewi R. 115030200111020 Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Razaq Dastanta T.

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONFLIK? BEBERAPA PENGERTIAN : *Konflik adalah perjuangan yang dilakukan secara sadar dan langsung antara individu dan atau

Lebih terperinci

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2 KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2 MATERI 1. Pengertian dan karakteristik kelompok 2. Tahapan pembentukan kelompok 3. Kekuatan Team Work 4. Implikasi Manajerial PENGERTIAN KELOMPOK Lewin, 1948 : kumpulan

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP

BAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP BAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP Adalah pernyataan evaluatif mengenai obyek, orang, atau peristiwa Adalah kecenderungam yang menetap untuk merasa dan bertindak dengan cara tertentu pada beberapa obyek.

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016 Pertemuan 6 Nova Yanti Maleha, S.E.M.M 1 PRESTASI KERJA ADALAH HASIL KERJA YANG DICAPAI SESEORANG DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN KEPADA- NYA YANG DIDASARKAN ATAS KECAKAPAN, PENGALAMAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset berharga dalam setiap organisasi. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu prioritas dalam manajemen

Lebih terperinci

STREES? STREES KERJA & KONFLIK. Sumber Stress. Dampak Stress 1/3/2012 STRESS PDB M13

STREES? STREES KERJA & KONFLIK. Sumber Stress. Dampak Stress 1/3/2012 STRESS PDB M13 STREES? STREES KERJA & KONFLIK Adalah tekanan fisik dan psikologis yg dirasakan seseorang ketika menghadapi hambatan, tuntutan atau peluang yg luar biasa dimana hasilnya dianggap tidak pasti dan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK nadiasasmita@uny.ac.id PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK PENGERTIAN KELOMPOK : KELOMPOK ADALAH KUMPULAN DARI DUA ORANG ATAU LEBIH YANG BERINTERAKSI DAN MEREKA SALING BERGANTUNG (INTERDEPENDENT) DALAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN - MANAJEMEN

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN - MANAJEMEN HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN - MANAJEMEN PERTEMUAN 12 1 Pengertian SERIKAT KARYAWAN Organisasi para keryawan yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui

Lebih terperinci

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

teguhfp.wordpress.com   HP : Flexi: teguhfp.wordpress.com email: kismantoroadji@gmail.com HP : 081-328089202 Flexi: 0274-7801029 A. PENDAHULUAN Dalam setiap membicarakan ORGANISASI, perlu pemahaman adanya TEORI ORGANISASI yang selalu membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: ORGANIZATION THEORY AND DESIGN EFEKTIFITAS ORGANISASI Fakultas Pascasarjana Dr. Mochammad Mukti Ali, ST., MM. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Mata Kuliah OTD Daftar Isi

Lebih terperinci

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building) MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building) 1 PENGERTIAN KELOMPOK SEKUMPULAN DUA ORANG ATAU LEBIH YANG SATU SAMA LAIN BERINTERAKSI DALAM MENCAPAI TUJUAN BERSAMA. KELOMPOK FORMAL ADALAH KELOMPOK YANG MEMPUNYAI

Lebih terperinci

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork) T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 7 Materi Minggu 2 Kelompok Kerja (Teamwork) 2.1 Pengertian dan Karakteristik Kelompok Kelompok dapat diartikan sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi pada

Lebih terperinci

PERILAKU KEORGANISASIAN

PERILAKU KEORGANISASIAN PERILAKU KEORGANISASIAN PENDAHULUAN Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi maupun bentukya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis.

Lebih terperinci

BELAJAR MEMBANGUN KOMITMEN KERJASAMA

BELAJAR MEMBANGUN KOMITMEN KERJASAMA BELAJAR MEMBANGUN KOMITMEN KERJASAMA Oleh : REVELINE OCTAVIANI, SP, M.Si Widyaiswara Pertama pada Badan Diklat Provinsi Papua Abstrak Salah satu bentuk interaksi adalah dengan melakukan kerjasama. Kerjasama

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O KONSEP PERILAKU semua yang dilakukan seseorang Perilaku sebagai akibat, dapat diarahkan oleh tujuan, diamati & diukur, dimotivasi & didorong reaksi/respon

Lebih terperinci

BAB VIII BELAJAR KELOMPOK

BAB VIII BELAJAR KELOMPOK BAB VIII BELAJAR KELOMPOK A. Hakikat Belajar Kelompok Kelompok sudah ada sejak awal terbentuknya kehidupan manusia. Manusia merupakan makhluk sosial, artinya manusia dalam melaksanakan kehidupan ini membutuhkan

Lebih terperinci

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK Pengertian Beberapa Jenis Kelompok 1. Kelompok Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 12 Organisasi dan Kelompok Kerja 2 Materi 1. Pengertian organisasi 2. Prinsip organisasi 3. Bentuk organisasi 4. Proses pengorganisasian

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN & BUDAYA

KEPEMIMPINAN & BUDAYA Materi 12 KEPEMIMPINAN & BUDAYA deden08m.com 1 John Kotter, seorang ahli yang dikenal dalam bidang kepemimpinan, Ia mengatakan bahwa pimpinan merupakan perkembangan dari peranan pimpinan didalam organisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

Pendekatan sistem dan ketidakpastian dalam manajemen kesehatan. Bambang Shofari

Pendekatan sistem dan ketidakpastian dalam manajemen kesehatan. Bambang Shofari Memandang organisasi sebagai suatu sistem Pendekatan sistem dan ketidakpastian dalam manajemen kesehatan Bambang Shofari 1 Pokok bahasan Kefektifan organisasi Varibel kefektifan Manajemen Budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan negara pada dasarnya harus dikelola secara transparan dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi semakin ketat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH ORGANISASI SASARAN Manajer ingin memastikan bahwa organisasi mereka dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama Anggota organisasi memerlukan kerangka kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerjasama TIM 2.1.1 Pengertian Kerjasama TIM Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tenaga kerja atau karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan. Secara

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. KONSEP DASAR Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban. Yth. Bp./ Ib. / Sdr. / I. Perusahaan: DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : L / P * Jabatan : Lama Bekerja : Lama Menduduki Jabatan : Perusahaan, Tanda Tangan dan Cap Perusahaan Mohon Anda menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III 2017-2018 1 BEBERAPA PENDEKATAN KEPEMIMPINAN, Mahasiswa mampu mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia mempunyai unsur pokok dalam berperilaku yang berupa aktifitas, baik itu aktifitas fisik maupun aktivitas mental, untuk itu perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Organizations & Structures

Organizations & Structures Organizations & Structures STRUKTUR ORGANISASI Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama

Lebih terperinci

Perilaku Keorganisasian IT

Perilaku Keorganisasian IT Perilaku Keorganisasian IT-021251 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Kelompok Kelompok? Perilaku kelompok? Dua karakteristik pokok dari kelompok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wibowo, 2007:25). Efektifnya organisasi tergantung kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI : RINGKAS MATERI DIBAWAH INI DI KERTAS DOBEL FOLIO DENGAN TULISAN TANGAN.

TUGAS MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI : RINGKAS MATERI DIBAWAH INI DI KERTAS DOBEL FOLIO DENGAN TULISAN TANGAN. TUGAS MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI DOSEN PENGAMPUH : RENI MARALIS, SE, MM UNTUK : KELAS III.B HARI/TANGGAL : MINGGU, 3 NOPEMBER 2015 INSTRUKSI : RINGKAS MATERI DIBAWAH INI DI KERTAS DOBEL FOLIO DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diri seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan dunia perekonomian tidaklah semudah yang dibayangkan dan sesederhana seperti apa yang terlihat. Begitu pula dalam menjalankan suatu perusahaan. Tercapainya

Lebih terperinci

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI Pendahuluan Prof. Ewell P. Roy : Manajemen dari koperasi melibatkan 4 unsur/perangkat yaitu Anggota, Pengurus, Manajer dan Karyawan. Menurut UU Nomor 25/1992 : Alat

Lebih terperinci

Mengapa tim menjadi begitu penting?

Mengapa tim menjadi begitu penting? Mengapa tim menjadi begitu penting? Beberapa decade lalu, ketika perusahaan-perusahaan seperti WL gore, Volvo dan general goods memperkenalkan tim ke dalam proses produksi mereka, hal ini menjadi berita

Lebih terperinci

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1 KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1 PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi

Lebih terperinci

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen

Lebih terperinci

BAB ORIENTASI KONSEP PPO

BAB ORIENTASI KONSEP PPO BAB ORIENTASI KONSEP PPO PERILAKU Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang Perilaku merupakan reaksi/respon individu yang terwujud dalam sikap, tindakan maupun ucapan Karakteristik Perilaku P = f

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan,

Lebih terperinci

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI 7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh

Lebih terperinci

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL. 9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA. 10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan Suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan Pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan menguraikan alasan mengapa suatu penelitian layak untuk dilakukan. Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan dari sisi teoritis

Lebih terperinci

Team Building & Manajeman Konflik

Team Building & Manajeman Konflik Team Building & Manajeman Konflik www.kahlilpooh.wordpress.com SEMUA TENTANG PASKIBRA, PASKIBRAKA & OSIS KOTA MAGELANG PERSAHABATAN, YANG MERUPAKAN IKATAN SUCI, AKAN LEBIH SAKRAL DENGAN ADANYA KESULITAN

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA : DINAMIKA KELOMPOK : Ciri utama kelompok (Duncan, 1981)

DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA : DINAMIKA KELOMPOK : Ciri utama kelompok (Duncan, 1981) DINAMIKA KELOMPOK Tujuan Mata Ajar 1.Mengidentifikasi jenis kelompok 2.Mengidentifikasi & mendiskusikan alasan pembentukan kelompok karakteristik kelompok 3.Mengidentifikasikan kualitas kelompok 4.Mengidentifikasikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13 HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13 Pengertian: Organisasi para karyawan yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi dan memperbaiki, melalui kegiatankegiatan kolektif,kepentingan-kepentingan

Lebih terperinci

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

Definisi dan Klasifikasi Kelompok Definisi dan Klasifikasi Kelompok Kelompok Dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan ketergantungan, yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Kelompok Formal Suatu kelompok

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika Kelompok merupakan seperangkat konsep yang dapat dipergunakan untuk melukiskan proses-proses kelompok. Konsep dinamika kelompok dipergunakan

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com A. Pendahuluan Mengapa Pemimpin Dibutuhkan? Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin. Dalam beberapa situasi

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Peran Kepemimpinan Peran Pemimpin yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Servant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja

Lebih terperinci

PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI

PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI Pola Organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal. 1. Organisasi Formal, adalah organisasi yang dibentuk

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi DESAIN ORGANISASI Oleh: Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi Perbedaan organisasi tradisional dengan organisasi modern Organisasi tradisional Stabil Tidak fleksibel Berfokus pada pekerjaan Berorientasi individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA Keputusan: Suatu pilihan dari strategi tindakan. Suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan (course of action). Suatu pilihan yang

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Defenisi Belajar pada hakikatnya adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kepemimpinan 1.1 Pengertian Kepemimpinan Untuk lebih memahami arti Kepemimpinan, maka berikut ini dikutip pendapat dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan.

Lebih terperinci

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri

Lebih terperinci