R O D I A H NPM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTs. DARUL ULUM KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 R O D I A H NPM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 01 ABSTRAK pegajara puisi masih serig ditemuka feomea pegajaraya. Di satu pihak tujua pegajara puisi berupaya utuk memberika pegalama berapresiasi pada siswa, di pihak lai guru bahasa cederug lebih seag megajarka bahasa daripada sastra, walaupu pegajara puisi diberika haya sebatas teori da iformasi saja. Dega demikia, atara tujua yag hedak dicapai dega pelaksaaa pegajara di lapaga masih belum berjala dega baik. Utuk meaggulagi feomea tersebut, di sampig guru harus terus berupaya lebih meigkatka kemampuaya dalam memahami puisi, juga perlu dicari metode pegajara puisi yag cocok utuk mecapai tujua tersebut. Puisi sebagai salah satu karya kreatif yag diwujudka dalam betuk bahasa, mempuyai usur-usur yag dapat ditelusuri. Usur-usur yag tergolog usur itrisik puisi sebagaimaa dikemukaka Sutawijaya (1994:388), atara lai: (1) tema; () rasa; (3) ada; (4) amaat; (5) diksi; (6) imajiasi ; (7) kata-kata kokret; (8) gaya bahasa; (9) ritme; da (10) rima. Dega memahami usurusur puisi tersebut, diharapka kemampua siswa dalam megapresiasi puisi dapat ditigkatka. Di atara sekia bayak metode pegajara, kita megeal adaya metode diskusi da metode ikuiri yag tampakya lebih cocok utuk mecapai tujua tersebut, karea kedua metode tersebut berupaya utuk memberika peluag pada cara belajar siswa aktif dalam pelaksaaa kegiata belajar megajar. Di sampig itu, sesuai dega tututa kurikulum yag berlaku sekarag yag memberika peekaa pada membelajarka siswa memiliki maka bahwa yag harus lebih medomiasi pembelajara itu buka guru melaika siswa, keduduka guru dalam proses pembelajara haya sebatas membimbig, megarahka, da membia siswa utuk aktif dalam kegiata pembelajara. Yag mejadi aggapa dasar dalam peelitia yaitu sebagai berikut ii. 1. Metode ikuiri atau metode peemua adalah cara peyajia materi yag bayak melibatka siswa dalam proses-proses metal dalam ragka peemuaya. Meurut Sud (dalam Sudirma, 1991:168), ikuiri adalah proses metal da dalam proses itu idividu megasimilasi kosep da prisip-prisip.. Metode diskusi adalah cara peyajia pelajara dega cara siswa-siswa dihadapka kepada suatu masalah yag dapat berupa pertayaa atau pertayaa yag bersifat problematis utuk dibahas da dipecahka. 3. Pembelajara apresiasi puisi bukalah sekadar memidahka pegetahua guru kepada aak didikya, tetapi pegajara apresiasi puisi diharapka memiliki cara yag tepat utuk megapresiasi sastra, khususya puisi. (Nadeak, 1985:4) Kata Kuci : Apresiasi Puisi / Metode Diskusi da ikuiri PENDAHULUAN Kecederuga guru Bahasa da Sastra Idoesia sekarag ii lebih seag megajarka bahasa daripada megajarka sastra. Walaupu pegajara sastra dilakuka haya berupa iformasi megeai teori sastra da kurag meutut pegalama berapresiasi da berkreasi siswa terhadap sastra, sehigga megakibatka daya tarik siswa terhadap pegajara sastra berkurag. Di atara mereka terdapat aggapa bahwa tidak ada bedaya mempelajari sastra dega mempelajari ilmu-ilmu laiya. Gejala ii membuat masalah pegajara sastra semaki jauh dari yag diharapka. Memberika pegajara sastra, berarti secara lagsug juga membicaraka masalah pegajara puisi karea puisi merupaka salah satu bagia dari gere sastra (Wellek da Warre, 1995:98-315). Megajarka sebuah puisi berarti megugkapka suatu duia kehidupa dega medium bahasa yag harus memeuhi syarat tertetu sesuai dega orma-orma estetis puisi (Situmorag, 1986:6). Sebagaimaa pegajara bidag-bidag lai, pegajara puisi pu melibatka beberapa aspek yag bersifat iter da ekster. Aspek iter,

2 terutama meyagkut baha pegajara da tekik pegajara. Dalam hal pemiliha puisi sebagai baha pegajara yag aka diajarka perlu diperhatika beberapa aspek meyagkut puisi itu sediri. Rusyaa (198: 9-16) meyebutka aspekaspek tersebut, yaitu: (1) aspek bahasa; () aspek pisikologi; da (3) aspek latar budaya. Adapu megeai tekik pegajara perlu diperhatika agar bahasa yag aka disajika mampu meyedot perhatia da miat siswa, sehigga pegajara sastra tidak sia-sia. Berdasarka hal tersebut di atas, tampak dalam pegajara puisi masih serig ditemuka feomea pegajaraya. Di satu pihak tujua pegajara puisi berupaya utuk memberika pegalama berapresiasi pada siswa, di pihak lai guru bahasa cederug lebih seag megajarka bahasa daripada sastra, walaupu pegajara puisi diberika haya sebatas teori da iformasi saja. Dega demikia, atara tujua yag hedak dicapai dega pelaksaaa pegajara di lapaga masih belum berjala dega baik. Utuk meaggulagi feomea tersebut, di sampig guru harus terus berupaya lebih meigkatka kemampuaya dalam memahami puisi, juga perlu dicari metode pegajara puisi yag cocok utuk mecapai tujua tersebut. Puisi sebagai salah satu karya kreatif yag diwujudka dalam betuk bahasa, mempuyai usur-usur yag dapat ditelusuri. Usur-usur yag tergolog usur itrisik puisi sebagaimaa dikemukaka Sutawijaya (1994:388), atara lai: (1) tema; () rasa; (3) ada; (4) amaat; (5) diksi; (6) imajiasi ; (7) kata-kata kokret; (8) gaya bahasa; (9) ritme; da (10) rima. Dega memahami usurusur puisi tersebut, diharapka kemampua siswa dalam megapresiasi puisi dapat ditigkatka. Di atara sekia bayak metode pegajara, kita megeal adaya metode diskusi da metode ikuiri yag tampakya lebih cocok utuk mecapai tujua tersebut, karea kedua metode tersebut berupaya utuk memberika peluag pada cara belajar siswa aktif dalam pelaksaaa kegiata belajar megajar. Di sampig itu, sesuai dega tututa kurikulum yag berlaku sekarag yag memberika peekaa pada membelajarka siswa memiliki maka bahwa yag harus lebih medomiasi pembelajara itu buka guru melaika siswa, keduduka guru dalam proses pembelajara haya sebatas membimbig, megarahka, da membia siswa utuk aktif dalam kegiata pembelajara. KAJIAN TEORI DAN METODE Pegertia Pembelajara Pembelajara adalah suatu kombiasi yag tersusu meliputi usur-usur mausiawi, material, fasilitas, perlegkapa da prosedur yag salig mempegaruhi tercapaiya tujua pedidika. Pegertia Puisi Puisi merupaka cabag sastra yag tergolog ke dalam betuk sastra imajiatif dalam arti bahwa puisi tidak memprioritaska pada realita kehidupa atau fakta-fakta kehidupa sehari-hari, karea sastra imajiatif tidak bermaksud utuk megiformasika fakta pada pembacaya. Puisi diguaka sebagai saraa utuk megugkapka pegalama bati yag disusu dega bahasa yag khas da diutai dega meitikberatka pada usur estetik atau keidaha. Dega pegguaa bahasa yag khas serta tigkat estetik yag baik, puisi saggup meggugah perasaa haru, gembira, kebagga da hal-hal lai dari pembaca atau pedegarya. Apabila ditijau dari maka leksikal, puisi dapat diartika sebagai karaga kesusastraa yag berbetuk sajak. (syair, patu, da sebagaiya). Semetara itu, kata "sajak" sediri mempuyai pegertia persesuaia buyi dalam suku kata yag terdapat pada syair, patu, da sebagaiya (KBBI, 1988:77). Pegertia Apresiasi Tariga (1984 : 33) memberi batasa bahwa "apresiasi sastra adalah peaksira kualitas karya sastra serta pemberia ilai yag wajar kepadaya berdasarka pegamata da pegalama yag jelas sadar serta kritis". Zakaria (1981: 6) memberi batasa sebagai berikut: "Apresiasi sastra ialah kegiata memahami cipta sastra dega sugguh-sugguh higga meimbulka pegertia da peghargaa yag baik terhadapya. Semetara itu, Pauti (1984: 8) megataka bahwa apresiasi sastra ialah peghargaa (terhadap karya sastra) yag didasarka pada pemahama. Pegertia Metode Peemua Metode peemua adalah cara peyajia pelajara yag bayak melibatka siswa dalam proses-proses metal dalam ragka peemuaya. Meurut Sud (1975), discovery adalah proses metal, da dalam proses itu idividu megasimilasi kosep da prisip-prisip. Istilah asig yag serig diguaka utuk metode ii ialah discovery yag berarti peemua, atau iquiry yag berarti mecari. Megeai pegguaa istilah discovery da iquiry para ahli terbagi ke dalam dua pedapat, yaitu : (1) Istilah-

3 istilah discovery da Iquiry dapat diartika dega maksud yag sama da diguaka salig bergatia atau keduaya sekaligus. () Istilah Discovery, sekalipu secara umum meujuk kepada pegertia yag sama dega iquiry, pada hakikatya megadug perbedaa dega iquiry. Metode da Tekik Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime yag bersifat komparatif. Metode ii diguaka dalam proses pembelajara puisi atara yag megguaka metode diskusi da ikuiri yag dilakuka di kelas VIII MTs. Darul Ulum Kabupate Garut. Semetara itu, desai peelitia yag diguaka adalah Postest Group Desig. Masigmasig kelompok subjek dikeai perlakua utuk jagka waktu tertetu dega perlakua yag berbeda. Bayakya perlakua pembelajara puisi pada masig-masig kelompok dilakuka sebayak dua kali perlakua. Pegukura dilakuka sesudah perlakua diberika da pegaruh perlakua diukur dari perbedaa atara pegukura akhir (T). Tekik Pegolaha Data Tekik pegolaha data yag peulis lakuka pada peelitia ii adalah tekik pegolaha data kuatitatif. Tekik kuatitatif peulis maksudka utuk membadigka hasil belajar siswa atara yag megguaka metode diskusi da yag megguaka metode ikuiri. Pegolaha data peulis lakuka mulai dari pegivetarisasia data yag masuk, kemudia data tersebut diseleksi. Data-data tersebut berupa hasil belajar siswa pada pembelajara puisi. Rumus statistik yag peulis guaka dalam peelitia ii adalah rumus mea (rata-rata) da t tes utuk membadigka hasil belajar siswa atara yag megguaka metode diskusi da yag megguaka metode ikuri. Rumus tersebut adalah sebagai berikut: Uji t atau t tes t = X 1 X 1 S 1 S + keteraga: X = rata-rata S = kuadrat stadar deviasi = sampel peelitia (Arikuto, 00:75) Kriteria pegujia 1) Jika ilai t hitug kurag dari t daftar, berarti kedua kelompok tidak ada perbedaa(t hitug <t daftar ) ) Jika ilai t hitug lebih besar dari t daftar (t hitug > t daftar ), maka kedua rata-rata berbeda sigifika. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembelajara Apresiasi Puisi Kelas yag Megguaka Metode Diskusi Berdasarka data iali apresiasi puisi kelas yag megguaka metode diskusi, secara umum kemampua siswa memahami puisi setelah megikuti proses pembelajara dega megguaaka metode diskusi meujukka kemampua yag baik. Hal ii tampak dari pecapaia rata-rata kemampua siswa yag mecapai 77,17. Nilai terkecil yag diperoleh siswa sebesar 50 da ilai tertiggi yag diperoleh siswa sebesar 85. Secara umum rata-rata tersebut sudah melampaui batas ketutasa miimal yag telah ditetapka yaitu 6,5. Semetara itu, ketutasa klasikal yag dicapai siswa berdasarka tabel tersebut meujukka bahwa dari 30 siswa 7 orag sudah melampaui atau mecapai batas ketutasa, sehigga daya serap klasikal atau ketutasa klasikal siswa macapai 90% da ii berarti pembelajara apresiasi puisi dega megguaka metode diskusi telah mecapai ketutasa yag diharapka oleh kurikulum. Hasil Pembelajara Apresiasi Puisi Kelas yag Megguaka Metode Ikuiri Berdasarka data iali apresiasi puisi kelas yag megguaka metode diskusi ikuiri, secara umum kemampua siswa memahami puisi setelah megikuti proses pembelajara dega megguaka metode diskusi meujukka kemampua yag cukup baik. Hal ii tampak dari pecapaia rata-rata kemampua siswa yag mecapai 69,33. Nilai terkecil yag diperoleh siswa sebesar 55 da ilai tertiggi yag diperoleh siswa sebesar 85. Secara umum rata-rata tersebut sudah melampaui batas ketutasa miimal yag telah ditetapka yaitu 6,5. Namu, ketutasa klasikal yag dicapai siswa berdasarka tabel tersebut meujukka bahwa dari 30 siswa orag sudah melampaui atau mecapai batas ketutasa, sehigga daya serap klasikal atau ketutasa klasikal siswa mecapai 73% da ii berarti pembelajara apresiasi puisi dega megguaka metode ikuiri belum mecapai ketutasa yag diharapka oleh kurikulum, yaitu mecapai ketutasa klasikal di atas 85%. Hal ii sekaligus megidikasika bahwa pada pembelajara apresiasi puisi dega megguaka metode ikuiri harus dilakuka remidial.

4 Aalisis Berdasarka deskripsi data, baik hasil belajar siswa pada kelompok yag megguaka metode diskusi maupu pada kelompok siswa yag megguaka metode ikuiri, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada kelompok yag megguaka metode ikuiri lebih baik jika dibadigka dega kelompok siswa yag megguaka metode ikuiri. Hasil tes hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi yag ditetuka berdasarka kriteria meemuka majas, memahami kata-kata khusus, meemuka suasaa, da memahami pesa yag disampaika peyair dalam puisiya pada kelompok siswa yag megguaka metode ikuiri mecapai rata-rata 69,3. Semetara itu, pada kelompok siswa yag megguaka metode diskusi mecapai ratarata 77,17. Dari data tersebut terjadi peigkata kemampua berbicara sebesar 1,54. Berdasarka ilai rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi, terugkap bahwa hasil belajar yag megguaka metode diskusi lebih baik jika dibadigka dega hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi yag megguaka metode ikuiri. Hal ii meujukka bahwa pegguaa metode diskusi lebih efektif dalam mecapai hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi jika dibadigka dega yag megguaka metode ikuiri. SIMPULAN Bagia akhir dari tulisa ii, peulis mearik beberapa simpula yag didasarka pada rumusa masalah yag telah dituagka pada bagia sebelumya serta diladasi hasil peelitia. Simpula yag dapat ditarik yaitu sebagai berikut ii. 1. Hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi dega megguaka metode diskusi meujukka hasil belajar yag baik. Hal ii ditadai dega pecapaia rata-rata sebesar 77,17 dega ketutasa belajar klasikal siswa mecapai 90%. Hal ii meujukka bahwa pembelajara telah tutas. Berdasarka kriteria peilaia hasil belajar puisi siswa diketahui bahwa pada pemahama pesa yag disampaika peyair meujukka kemampua yag palig tiggi jika dibadigka dega kriteria yag laiya. Berdasarka kriteria peilaiaya diketahui bahwa kemampua siswa dalam meemuka majas mecapai 79,3; memahami kata-kata sulit 7; meemuka suasaa 76; da memahami pesa yag disampaika melalui puisi 81,3.. Hasil belajar siswa pada pembelajara apresiasi puisi dega megguaka metode ikuiri meujukka hasil belajar yag cukup baik. Hal ii ditujukka dega pecapai rata-rata sebesar 69,33 melebihi batas miimal ketutasa belajar siswa yag haya 6,5. Namu demikia apabila diamati dari ketutasa belajar klasikal siswa diperoleh haya 73% siswa yag tutas. Kodisi ii meujukka pembelajara yag belum tutas. Diamati dari kriteria hasil pembelajara apresiasi puisi terugkap bahwa kemampua siswa meemuka majas merupaka kemampua yag palig tiggi dikuasai oleh siswa yag mecapai 80%. Berdasarka kriteria peilaiaya diketahui bahwa kemampua siswa dalam meemuka majas mecapai 80; memahami kata-kata sulit 63,3; meemuka suasaa 66; da memahami pesa yag disampaika melalui puisi Hasil peelitia meujukka rata-rata hasil belajar siswa pada puisi yag megguaka metode diskusi lebih baik jika dibadigka dega yag megguaka metode ikuiri. Hal ii meujukka bahwa pegguaa metode diskusi lebih baik jika dibadigka dega yag megguaka metode ikuiri pada pembelajara apresiasi puisi. Semetara itu, berdasarka hasil perhituga statistik uji t yag dilakuka diperoleh t hitug > t tabel (3,667 > 1,669) pada taraf kepercayaa 95%, sehigga dapat dikataka bahwa perbedaa hasil belajar siswa pada kelompok diskusi da kelompok yag megguaka ikuiri berbeda secara sigifika atau berarti. DAFTAR PUSTAKA Aftarudi, Pesu Pegatar Apresiasi Puisi. Badug : Agkasa. Ahmadi, M Strategi Belajar Megajar Keterampila Berbahasa da Apresiasi Sastra. Malag : Yayasa Asih Asah Asuh (YA3). Amiuddi Pegatar Apresiasi Karya Sastra. Badug : Siar Baru Algesido. Arikuto Prosedur Peelitia Suatu Pedekata da Praktek. Jakarta: Cipta. Depdikas Kurikulum Tigkat Satua Pedidika (KTSP). Jakarta: Dirje Pedidika. Nasutio Metode Research. Badug: Jemmars.

5 Nazir, Muhammad Metode Peelitia Ilmiah. Badug. Pradopo, Rachmat Djoko. 00. Pegkajia Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada. Uiversity Press. Rusyaa, Y Metode Pegajara Sastra. Badug: Guug Agug. Suhedar, M.E da Pie Supiah Sejarah da Apresiasi Sastra Idoesia. Badug. Pioir Jaya. Surakhmad, Wiaro Pegatar Peelitia Ilmiah Dasar Metode da Tekik. Badug : Tarsito. Tariga, Heri Gutur Prisip-primip Dasar Sastra. Badug: Agkasa. Waluyo, Herma Teori da Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlagga.