PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang"

Transkripsi

1 PEMBAHASAN Kajian Lokasi Magang Struktur Organisasi Pada perusahaan yang umumnya dimiliki dan dikelola oleh pemilik sendiri, maka penugasan setiap masing-masing fungsi langsung berada pada pemilik tersebut. Dalam struktur organisasi pada OZ, jabatan tertinggi dimiliki oleh pemilik langsung. Bentuk dari struktur organisasi pada OZ sedikit mengalami perubahan pada bagian jabatan tugas. Pada struktur organisasi sebelumnya, yaitu tahun 2008 (gambar 91), di bawah jabatan pemilik sebagai direktur, terdapat dua jabatan lain, yaitu associate serta office manager. Kemudian di bawahnya merupakan jabatan dari arsitek lanskap. Associate merupakan orang yang bertugas membantu dan mendukung terbentuknya perusahaan ini. Jabatan ini dahulu dipegang oleh Ir. Dini Arfianti dan Ir. Budi. Akan tetapi, pada struktur organisasi tahun 2009 (gambar 92), jabatan sebagai Assosiate dihilangkan. Sebagai gantinya, terdapat jabatan baru yaitu bagian teknik, yang bertugas mengurusi segala peralatan dan teknologi yang ada di OZ. Gambar 91. Struktur Organisasi OZ pada tahun 2008 (Sumber : Oemardi_zain, 2009)

2 127 Gambar 92. Struktur Organisasi OZ pada tahun 2009 (Sumber : Oemardi_zain, 2009) Pada saat ini, OZ sudah mulai untuk mengembangkan scope/bidang pekerjaan yang dilakukan. Scope/bidang pekerjaan tersebut adalah ikut juga merancang/mendesain pekerjaan hardscape. Hal ini dikarenakan staf yang ada di OZ tidak hanya berasal dari arsitek lanskap, tetapi juga berasal juga dari arsitek. Hal ini akan memberikan dampak positif pada setiap pekerjaan yang dilakukan di OZ. Setiap pekerjaan berupa hardscape akan dikerjakan khusus oleh arsitek, sedangkan selebihnya dikerjakan oleh arsitek lanskap. OZ sebenarnya memiliki jabatan satu lagi yaitu drafter. Akan tetapi, untuk saat ini, posisi pada bagian tersebut masih kosong. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang ada di OZ. Namun demikian, mahasiswa magang yang ada di OZ dapat diposisikan sebagai drafter, karena terbatas pada statusnya serta pengalaman yang dimiliki. Struktur organisasi yang ada di OZ memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan yang diperoleh yaitu adanya pembagian yang terstruktur dari masing-masing staf berdasarkan pengalaman serta latar belakang ilmu yang diperoleh. Selain itu, struktur organisasi yang terpola tersebut dapat memudahkan kinerja di OZ terkait proyek-proyek yang akan maupun sedang dikerjakan. Adapun kekurangannya lebih kepada jumlah sumber daya manusia yang kurang,

3 128 sehingga terkadang satu orang project manager memegang beberapa proyek. Hal ini dapat terlihat juga dari tidak adanya posisi bagian drafter di OZ untuk saat ini. Tenaga Kerja dan Sistem Kerja Jumlah tenaga kerja yang ada di OZ saat ini dirasa masih kurang, mengingat banyaknya proyek yang dikerjakan di OZ. Terkadang satu orang dapat menangani beberapa proyek, dan hal ini dapat berakibat pada pembagian waktu terhadap proyek yang dikerjakannya. Proyek yang memiliki tenggat waktu (deadline) yang pendek akan dikerjakan terlebih dahulu. Sedangkan proyek yang memiliki tenggat waktu (deadline) yang masih panjang/lama, akan di kerjakan sebagian. Artinya, selama menunggu keputusan dari proyek yang diberikan kepada klien, staf OZ dapat mengerjakan beberapa proyek lain atau membantu mengerjakan proyek yang dipegang oleh staf lain. Sistem kerja secara teamwork sangat efektif diterapkan pada pekerjaan di OZ. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis pekerjaan dari sebuah proyek yang sangat memerlukan penanganan dari banyak orang. Selain itu, dengan teamwork, setiap kendala akan dapat diselesaikan secara bersama sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa proyek yang memiliki tenggat waktu (deadline) lebih pendek tekadang memerlukan pengerjaan yang ekstra, yaitu bekerja melebihi jam kerja yang ada (overtime). Hal ini akan sangat menguras tenaga dan pikiran, namun semuanya dilakukan demi memberikan pelayanan dan produk yang terbaik kepada klien. Komunikasi internal Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain (Berelson dan Steiner, 1964). Komunikasi yang dilakukan di OZ berlangsung antara staf dengan staf serta atasan dengan staf. Informasi yang disampaikan antara lain terkait perkembangan proyek serta mengenai kegiatan perusahaan. Bentuk dari komunikasi yang dilakukan antara lain dalam suatu pertemuan/meeting, diskusi antar sesama staf/dengan atasan, serta dengan bantuan

4 129 media/perangkat elektronik. Dalam suatu pertemuan/meeting internal, selalu dihadiri oleh seluruh staf OZ. Meeting internal ini dipimpin langsung oleh direktur, Pada permulaan akan ditulis semua proyek yang ada di OZ. Setelah itu baru dijelaskan perkembangan dan agenda dari masing-masing proyek tersebut. Metode ini memudahkan bagi semua staf, karena informasi menjadai lebih menyebar kepada semua staf. Pada akhir dari meeting tersebut biasanya akan dilakukan dengan meeting antara direktur dengan project manager, yaitu orang yang bertanggung jawab atas satu proyek yang ditangani. Tujuannya yaitu untuk lebih mendalami mengenai agenda proyek yang akan dilakukan ke depan. Pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, salah satu meeting yang dilakukan adalah membahas mengenai adanya perubahan yang dilakukan oleh klien. Perubahan tersebut antara lain penggantian pembatas median jalan dari double barrier dengan single barrier. Hasil dari meeting lanjutan tersebut kemudian disalurkan ke semua anggota tim untuk dilaksanakan. Selain dari pertemuan/meeting internal yang dilakukan, para staf di OZ juga sering melakukan diskusi terkait proyek yang dikerjakan. Diskusi yang dilakukan dapat berupa sharing ilmu ataupun bertukar pendapat mengenai proyek yang dikerjakan. Sedangkan cara komunikasi lain yang dilakukan adalah dengan bantuan teknologi di internet (yahoo messenger). Cara ini dilakukan karena lebih efektif dalam hal waktu, mengingat studio OZ memilki beberapa ruang kerja yang terpisah-pisah. Semua bentuk komunikasi internal yang dilakukan di OZ memiliki kelebihan dalam menciptakan kinerja yang efektif dan efisien. Informasi yang disampaikan dari direktur dapat tersampaikan dengan baik ke semua staf OZ. Begitu pula informasi yang disampaikan kepada sesama staf. Aplikasi Teknologi Informasi Penerapan dan penggunaan teknologi informasi yang ada di OZ sudah berjalan dengan baik. Hal ini berkat adanya staf bagian teknis yang bertanggung jawab terhadap semua teknologi dan perangkat kerja yang ada di OZ. Staf bagian teknis ini bukan berarti seorang teknisi yang hanya menjaga semua perangkat kerja dalam kondisi baik, melainkan juga seorang staf arsitek lanskap juga yang

5 130 diberi wewenang lebih untuk menjaga semua perangkat kerja dan teknologi yang ada di OZ. Semua perangkat lunak (software) yang ada di OZ dapat dijalankan dengan baik oleh semua staf. Hal ini dikarenakan kompetensi dan bakat dari masing-masing staf yang sudah terbiasa dalam menggunakan perangkat lunak (software) tersebut. Begitu pula dengan perangkat keras (hardware) yang ada di OZ, semuanya dalam kondisi yang baik. Untuk menjaga semua perangakt keras (hardware) dalam kondisi baik, OZ selalu mendatangkan seorang teknisi ahli untuk melakukan pengecekan secara berkala. Teknisi ahli ini selalu didatangkan guna melihat apakah perangkat keras (hardware) ini dalam kondisi baik, atau pula melakukan upgrade terhadap perangkat keras (hardware) tersebut. Klien Ada tiga elemen yang menjadi kepentingan klien, yaitu motif, tapak, dan sumber daya (Hill, 1995). Kepentingan klien tersebut dapat diketahui dengan melihat golongan dari klien, sehingga pelayanan yang dilakukan oleh OZ menajdi tepat sasaran. Ada tiga macam golongan klien, yaitu pengembang, kontraktor, dan konsumen primer dimana ketiganya memilki motif, tapak dan sumber daya yang berbeda-beda. Pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, kliennya adalah PT. Semesta Marga Raya. Klien tersebut adalah sebuah pengembang di bidang jalan tol. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien, OZ selalu melakukan koordinasi dan hubungan yang rutin. Setiap ada beberapa hal yang menyangkut proyek klien, akan langsung dibicarakan, baik itu melalui telepon atau melalui pertemuan yang disepakati keduanya. Selain melalui koordinasi rutin, pelayanan terbaik diberikan OZ dengan memberikan produk yang terbaik pula. Tampilan produk berusaha dilakukan dengan sebaik mungkin. Hal ini untuk memberikan kesan kepada klien terhadap kinerja OZ. Prosedur Pelaksanaan Proyek Pada konsultan lanskap, terdapat pedoman mengenai prosedur pelaksanaan proyek yang selalu ditaati. Prosedur ini mencakup bagaimana konsultan lanskap

6 131 dalam mendapatkan proyek hingga proyek tersebut selesai dikerjakan. Menurut Booth (1983), proses perancangan atau seringkali disamakan dengan proses penyelesaian masalah mencakup tahapan langkah yang biasanya (tidak seharusnya) mengikuti urutan yang berurutan. Dalam konsultan lanskap, beberapa tahapan dalam prosedur pelaskanaan lanskap antara lain dimulai dari tahap undangan tender hingga tahap pembuatan gambar kerja. Proyek yang dikerjakan oleh konsultan lanskap dapat berasal dari undangan tender, baik itu tender terbuka dan tender tertutup, maupun berasal dari rekomendasi dari pihak lain. Terkait proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, proyek tersebut merupakan undangan tender tertutup yang dilakukan oleh klien kepada sejumlah konsultan lanskap. Masing-masing konsultan akan memaparkan profil, keunggulan konsultan tersebut, serta konsep dasar dari proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan kepada klien. Hal ini dilakukan klien untuk melihat kapabilitas dari konsultan-konsultan lanskap tersebut sekaligus melihat siapa yang melakukan penawaran harga yang yang paling rendah. Guna menghindari kecurangan, masing-masing konsultan lanskap tidak mengenal siapa pesaingnya. Presentasi rutin dilakukan kepada klien hingga didapatkan keputusan konsultan lanskap mana yang akan memegang proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan. Keputusan akhir yang diperoleh dari klien adalah dipilihnya OZ sebagai perencana lanskap pada jalan tol Kanci Pejagan. Hal ini dikarenakan OZ memberikan penawaran harga yang terbaik (mendekati harga yang dimilki oleh klien) serta konsep yang diberikan dapat diterima oleh klien. Setelah terjadi kesepatan terhadap kedua belah pihak (OZ dan klien), maka akan dibuat Surat Perintah Kerja (SPK) yang menandakan mulai resminya OZ untuk melakukan pengerjaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan ini. Pada SPK tersebut berisi antara lain nama proyek, biaya, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan serta mekanisme pembayaran. Selain itu, juga dibuat Surat Perjanjian Kerjasama antara OZ dengan klien yang ditandatangi oleh kedua belah pihak serta saksi yang ada. Alur prosedur pelaksanaan proyek pada OZ dapat dilhat pada gambar 93. Adanya prosedur pelaksanaan proyek ini lebih memudahkan bagi konsultan lanskap. Panduan ini sudah menjadi ketetapan baku bagi setiap konsultan lanskap,

7 132 meskipun ada beberapa tahapan yang berbeda-beda dari masing-masing konsultan lanskap. Undangan Tender Tahap Konsep Desain (Design Concept) Pembuatan Proposal Konsep Konsep Disetujui Turun SPK dan Membuat Kontrak Tahap Pengembangan Desain (Design Development) Tahap Gambar Kerja (Working Drawing) Gambar 93. Alur prosedur pelaksanaan proyek pada OZ (Sumber : Oemardi_zain, 2009) Selain alur prosedur pelaksanaan proyek, OZ juga memiliki alur pelimpahan tugas (gambar 94). Alur ini memperlihatkan bagaimana sebuah proyek dari klien diserahkan kepada direktur konsultan, kemudian akan dilimpahkan kepada seorang project manager yang telah ditunjuk oleh diektur untuk memegang proyek tersebut. Penunjukan ini dilakukan kepada staf yang memiliki kapabilitas dan berpengalaman terhadap proyek tersebut. Setelah proyek berada di project manager, maka akan segera dibuat program kerja yang dikoordinasikan dengan direktur untuk disalurkan kepada anggota tim dalam proyek tersebut. Hal ini dapat berarti project manager bertanggung jawab

8 133 langsung terhadap proyek yang dipegang kepada direktur. Selain itu, project manager akan melaporkan perkembangan dari proyek tersebut kepada direktur minimal seminggu sekali. Gambar 94. Alur pelimpahan proyek pada OZ (Sumber : Oemardi_zain, 2009) Manajemen Proyek Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Ciri pokok dari proyek adalah sebagai berikut : 1. Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir. Pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, produk akhir yang dihasilkan yang tertera dalam SPK antara lain masterplan, site plan, denah tampak dan potongan bird eye view/3d, laporan tertulis konsep ruang luar, dokumen gambar teknik, RAB dan BOQ, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan spesifikasi, serta pengawasan berkala. 2. Dalam proses mewujudkan lingkup tersebut, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta kriteria mutu. Pada SPK, disebutkan jumlah biaya pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan adalah sebesar Rp ,- (Dua Ratus Delapan Puluh Juta rupiah), serta jadwal pelaksanaan proyek yang berlangsung selama 50 hari kalender mulai dari 27 Januari 2009 hingga 17 Maret 2009, namun bertambah hingga 31 Juni Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.

9 134 Proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan yang dikerjakan OZ berakhir sesuai perjanjian yang telah disepakati dengan klien, yaitu hingga tahap pengawasan berkala setelah desain lanskap jalan tol Kanci Pejagan selesai ini berakhir. 4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan memiliki tahapan-tahapan kerja yang saling berhubungan. Contohnya, apabila tahap konsep desain sudah disetujui oleh klien, maka OZ mulai melakukan tahapan selanjutnya yaitu tahap pengembangan desain. Pada sistem pembayaran, pada SPK disepakati pembayaran dilakukan secara bertahap dalam empat termin. Masing-masing termin berisi tahapan yang akan diselesaikan serta presentase biaya dari bobot masing-masing tahapan tersebut. Sebagai tahap awal dilakukan proses pembayaran sebesar 20% dari biaya total, yaitu setelah SPK ditandatangani atau lebih dikenal sebagai uang muka. Kemudian proses pembayaran sebesar 45% dilakukan setelah klien menyetujui konsep desain yang diajukan oleh OZ. Setelah dokumen gambar kerja/dokumen tender diterima oleh klien yang dikuatkan dengan Berita Acara, maka proses pembayaran sebesar 35% dilakukan. Sisa proses pembayaran yang terakhir sebesar 5% dilakukan pada saat masa retensi, setelah pelaksanaan pekerjaan penanaman selasai 100% dan dikuatkan dengan Berita Acara Serah Terima dari kontarktor. Menurut Hill (1995), penagihan akan diajukan pada rentang waktu yang telah disepakati berdasarkan kontrak.

10 135 Proses Perencanaan Simonds (1983) menguraikan proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap terdiri dari penerimaan tugas, pengumpulan data, analisis, sintesis, pelaksanaan dan pemeliharaan. Sementara Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahap-tahap antara lain penerimaan proyek, riset dan analisis, desain, gambar-gambar konstruksi, pelaksanaan, evaluasi setelah konstruksi serta pemeliharaan. Gambar mengenai alur proses perencanaan menurut Simonds dan Booth dapat dilihat pada gambar 95. (a) (b) Gambar 95. Alur Proses perencanaan menurut : (a). Simonds dan (b). Booth Pada Oemardi_zain, alur proses perencanaan secara garis besar sama dengan alur proses perencanaan menurut Simonds dan Booth. Beberapa hal yang membedakan lebih kepada istilah penamaan serta adanya tahapan-tahapan yang dipisah. Seperti contoh pada Booth, konsep desain masuk ke dalam tahap desain. Sedangkan pada Oemardi_zain, tahapan konsep desain merupakan tahapan sendiri

11 136 sebelum masuk ke tahap desain. Gambar alur proses perencanaan pada Oemardi_zain dapat dilihat pada gambar 96. Gambar 96. Alur proses perencanaan pada Oemardi_zain Persiapan Tahapan persiapan pada OZ memiliki kandungan makna sama dengan yang dikemukakan Simonds (tahap penerimaan tugas) dan Booth (tahap penerimaan proyek). Pada OZ, tahapan persiapan merupakan tahapan paling awal yang berisi mengenai proses kesepakatan pengerjaan proyek yang didapatkan OZ dari klien (Lampiran 2). Melalui SPK yang dibuat oleh klien, secara resmi OZ dapat memulai melakukan proses perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan. Selain itu, OZ juga berhak melakukan konsultasi rutin kepada klien untuk mengetahui maksud, keinginan, dan tujuan klien. OZ juga berhak memperoleh data ataupun informasi yang dibutuhkan selama proses perencanaan berlangsung. Riset dan Analisis Menurut Reigh (1993), pendekatan tradisional untuk desain arsitektur lanskap biasanya dimulai dengan riset yang menyelidiki tujuan akhir dari klien,

12 137 parameter-parameter dari tapak, dan kebutuhan dari penggunaan potensial. Sebelum melakukan tahapan riset berupa inventarisasi tapak, pihak OZ memperoleh beberapa data dan informasi terkait perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan dari klien. Data dan informasi tersebut antara lain gambar rencana teknik jalan tol Kanci Pejagan, acuan konsep desain, serta beberapa foto penunjang dari lokasi jalan tol kanci Pejagan. Gambar rencana teknik merupakan base plan dari bentukan jalan tol Kanci Pejagan. Gambar rencana teknik ini dibuat oleh engineering consultant yang ditunjuk oleh klien. Gambar yang tersaji pada rencana teknik ini adalah dalam bentuk site plan dan gambar potongan. Data ini sangat berguna bagi OZ sebelum melakukan inventarisasi tapak, karena OZ dapat mendalami terlebih dahulu mengenai kondisi bentukan lokasi maupun digunakan untuk melakukan pengecekan pada lokasi sebenarnya. Acuan konsep desain yang diberikan oleh klien digunakan OZ sebagai panduan dasar bagi proses pembuatan konsep desain. Sedangkan foto-foto penunjang yang diperoleh juga memiliki fungsi untuk memperlihatkan kondisi tapak awal sebelum melakukan inventarisasi tapak. Pada tahap inventarisasi tapak, OZ mencari informasi tambahan yang belum didapat dari klien yang berguna pada saat proses perencanaan, serta mengambil beberapa foto kondisi tapak pada beberapa titik lokasi. Menurut Booth (1983), kamera merupakan alat yang berguna untuk prosedur ini karena foto dapat digunakan untuk memeriksa informasi saat di kantor atau dapat menyegarkan kembali ingatan tentang tapak dari waktu ke waktu. Data yang diperoleh dari klien serta data dari hasil inventarisasi tapak akan diguunakan untuk melakukan proses perencanaan. Proses analisis dilakukan OZ dengan melihat dari hasil inventarisasi yang diperoleh, maupun data dari klien. Tahapan analisis disini yaitu berusaha melihat potensi yang ada di tapak berdasarkan karakteristiknya serta mengatasi dampak negatif/kendala yang ada. Karakteristik tapak yang berupa jalan tol harus memerlukan penanganan tersendiri, karena tanaman yang ditanam di sini harus tahan terhadap terhadap kondisi jalan yang banyak mengeluarkan polusi. Pada hasil analisis ini juga diperoleh beberapa potensi visual dari tapak. Beberapa

13 138 potensi visual dari tapak yang dapat dijadikan good view adalah pemandangan ke arah persawahan dan perkebunan. Potensi visual ini dapat diperkuat dengan memberi vegetasi yang dapat membentuk vista pada tapak. Menurut Simonds (1983), vista merupakan pemandangan yang dibatasi, yang menghubungkan ke dalam suatu feature yang dominan. Sedangkan beberapa kondisi visual yang dapat menjadi bad view dilakukan suatu penanganan dengan meletakkan tanaman yang dapat menjadi screen bagi bad view tersebut. Tahap Konsep Desain Sebelum membuat konsep desain yang akan dipakai dalam perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan, terlebih dahulu OZ melihat beberapa pertimbangan, antara lain keinginan dari pihak klien serta acuan konsep desain yang telah dibuat oleh klien. Menurut Booth (1983), cara untuk memperoleh informasi yang diperlukan yaitu dengan diskusi secara personal dengan klien tentang apa yang diinginkan, disukai atau yang tidak disukai dan bagaimana maksud klien dalam penggunaan tapak di masa yang akan datang. Ada beberapa metode yang dilakukan, antara lain dengan mengadakan pertemuan dengan klien guna mengetahui berbagai keinginana dari klien secara langsung, ataupun dilakukan melalui telepon apabila waktu yang digunakan untuk mengadakan pertemuan tidak memungkinkan. Selain itu, dapat pula dilakukan secara tertulis melalui . Orang yang bertugas berhubungan dengan klien adalah project manager. Hal ini dikarenakan project manager lebih mengetahui mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan. Selain itu, terkadang juga hubungan dengan klien dilakukan oleh direktur. Hal ini dilakukan pada saat melakukan pertemuan dengan klien yang dihadiri oleh para petinggi yang berhubungan dengan proyek tersebut. Namun, project manager selalu diikutsertakan dalam pertemuan tersebut. Dalam acuan konsep desain yang dibuat oleh klien, tercantum beberapa acuan mengenai konsep perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan serta kriteria pemilihan tanaman yang akan dipakai. Pada OZ, konsep desain yang dibuat tidak dibuat oleh project manager, akan tetapi oleh direktur yang berperan juga sebagai konseptor dari keseluruhan proyek yang ada di OZ. Pada pertemuan

14 139 internal yang dilakukan OZ, direktur akan memberikan gambaran konsep desain kepada project manager. Kemudian dari project manager akan disalurkan ke semua anggota dalam satu tim untuk dilakukan penggambaran konsep desain. Hampir semua proses kerja yang dilakukan oleh OZ dilakukan dengan bantuan komputer, begitu pula hasil produk yang diberikan kepada klien. Dalam menciptakan konsep desain pada perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan, ada lima pertimbangan terhadap konsep desain lanskap yang dilakukan oleh OZ, antara lain kondisi eksisting, keselamatan, perbaikan lingkungan, kualitas visual, serta pemeliharaan. Pada kondisi eksisting, OZ melihat adanya beberapa aspek yang perlu diamati dan dipertimbangkan dalam pembuatan konsep desain, yaitu ekologi tapak (berupa satwa dan iklim), vegetasi yang berupa persawahan dan perkebunan, kondisi tanah termasuk struktur, kesuburan dan ph, kondisi hidrologis, penggunaan lahan (landuse) yang berupa permukiman, area industri, dan area terbuka, faktor estetik, serta faktor historis seperti keberadaan rel tebu (lori). Pada pertimbangan terhadap keselamatan, OZ berusaha menciptakan desain yang aman bagi pengguna jalan. Pertimbangan terhadap peningkatan lingkungan dilakukan dengan mendesain tapak dengan vegetasi yang mampu menjaga serta meningkatkan kualitas linglkungan. Pada kualitas visual, OZ berusaha menciptakan suatu pemandangan menarik dari jalan tol serta menyamarkan pemandangan yang tidak baik dengan penanaman tanaman yang berfungsi sebagai screen. Sedangkan pertimbangan dari aspek pemeliharaan, pemilihan dan penempatan material tanaman dilakukan yang tidak memerlukan banyak irigasi, pemupukan, perawatan terhadap pestisida, serta pemangkasan pohon yang berkala. Menurut Arnold (1980), jenis pohon yang dipakai untuk penanaman di jalan sebaiknya dipilih yang tidak membutuhkan perawatan yang intensif dan pemeiharaan minimum, mampu beradaptasi dengan lingkungan, tahan terhadap tekanan lingkungan dan serangan hama penyakit. Menurut Booth (1983), rencana konsep mengambil area secara umum dalam diagram keterhubungan tapak dan membaginya ke dalam beberapa fungsi dan area yang spesifik. Pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, ada tahapan lanjutan dari konsep desain yaitu landscape strategy. Landscape strategy

15 140 merupakan penjabaran dari konsep desain secara lebih lengkap. Rancana konsep yang tersusun dalam landscape strategy pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan ada dua, yaitu softs landscape dan hard landscape. Pada soft landscape diusahakan pemilihan beberapa jenis tanaman beserta fungsinya yang sesuai dengan karakteristik bagian-bagian jalan tol, seperti pada area interchange (IC), area barrier gate, serta area on/off ramp. Sebagai contoh pada area di dekat barrier gate akan dilakukan penanaman yang merumpun, bertekstur serta menghijau. Hal ini selain guna mereduksi polusi yang ditimbulkan juga sebagai faktor estetis bagi pengguna jalan. Pada hard landscape, ide desain yang dimunculkan adalah menempatkan bentukan-bentukan hardscape seperti sculpture signage, sculpture giant leaf, dan banner barrier gate. Menurut Hill (1995), daya tarik tapak dapat berupa area yang terdiri atas penanaman, sculpture, bangunan dan water feature. Sedangkan menurut Lynch (1960), pengunaan landmark dan penataan perlengkapan jalan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi pengguna jalan. Selain itu, penempatan bentukan hardscape yang lain adalah planter yang diletakkan pada area barrier gate. Tahap Pengembangan Desain Sebelum melakukan tahap pengembangan desain, OZ harus memastikan bahwa konsep desain yang diajukan telah disetujui oleh klien. Hal ini ditandai dengan turunya proses pembayaran tahap kedua sebesar 40% kepada OZ dan berita acara (Lampiran 3). Untuk itu, OZ segera melakukan proses pengembangan atas konsep desain yang telah dibuat. Tahapan pengembangan desain dalam OZ dikenal dengan istilah Design Development (DD). Pada tahap DD, OZ berusaha mempelajari kecocokan antara material tanaman maupun material konstruksi yang akan digunakan pada desain perencanaan. Material tanaman adalah elemen fisik sangat penting dalaam perancangan dan manajemen lingkungan di luar ruangan (Booth, 1983). Bentukan site plan mulai diperinci mengenai pemilihan beberapa jenis tanaman yang cocok. Sedangkan pada hardscape, bentukan site plan memperlihatkan titik lokasi yang cocok untuk diletakkan hardscpae tersebut.

16 141 Hasil produk dari tahapan DD ini akan dipresentasikan kepada pihak klien guna mendapat beberapa masukan ataupun persetujuan. Hasil produk yang tidak dipresentasikan akan dibuat dengan menggunakan software AutoCAD. Sedangkan untuk melakukan presentasi kepada pihak klien, OZ membuat produk gambar yang lebih terlihat menarik dan dapat menjelaskan kepada klien secara grafis. Hal ini guna mendapatkan pemahaman dari pihak klien akan bentukan desain yang akan dipakai. Tahap Pembuatan Gambar Kerja Menurut Booth (1983), setelah melengkapi fase perancangan, desainer mempersiapkan gambar konstruksi. Tahapan pembuatan gambar kerja ini pada OZ dinamakan working drawing (WD). Tahapan ini dimulai setelah produk dari tahapan DD disetujui oleh klien. Tahapan WD pada OZ hampir sama dengan tahapan DD. Namun, yang membedakannya adalah pada tahap WD mulai dilakukan pekerjaan detil, baik itu detil penanaman maupun detil konstruksi pada hardscape. Pengerjaan tahapan WD ditujukan untuk melihat material yang lebih lengkap dari setiap aspek baik itu dari softscape maupun dari hardscape dengan ukuran yang lebih mendetil. Tahapan pengerjaan pada WD dibagi menjadi dua, yaitu softscape dan hardscape. Hal ini lebih dikarenakan guna memudahkan informasi bagi klien serta dalam proses pengerjaan lapang. Hasil dari produk pada tahap WD adalah site plan akhir, gambar potongan, gambar detil, serta gambar-gambar ilustrasi dalam 3D. Gambar ilustrasi dalam 3D lebih ditekankan guna menunjukkan kepada klien visualisasi dari desain perencanaan yang telah dibuat. Seperti contoh pada gambar ilustrasi 3D yang memperlihatkan sculpture giant leaf, klien akan tahu bagaiamana bentukannya apabila sudah jadi. Ada satu lagi gambar yang disediakan oleh OZ dalam paket tahap WD ini, yaitu illustrative landscape plan. Gambar ini memperlihatkan ilustrasi bentukan desain perancanaan lanskap tol Kanci Pejagan yang dipadukan dengan kondisi visual tapak secara nyata, yang diperoleh dari citra satelit dengan bantuan software Google Earth.

17 142 Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh OZ yang membuat proyek perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan ini berjalan dengan lancar, antara lain : 1. Sistem kerja secara teamwork Pelaksanaan proyek pada OZ dilakukan secara teamwork yang dipimpin oleh seorang project manager. Hal ini akan lebih memudahkan tanggung jawab serta koordinasi terhadap proyek yang dikerjakan. 2. Spesifikasi pembagian kerja yang disesuaikan dengan keahlian Staf yang ada di OZ tidak hanya berasal dari arsitek lanskap, namun juga dari arsitek. Hal ini akan lebih memudahkan dalam pembagian pekerjaan. Seperti contoh pekerjaan yang berupa hardscape akan dikerjakan oleh arsitek di OZ yang berjumlah dua orang. 3. Tahapan kerja yang sistematis Tahapan kerja di OZ terdiri dari tahap persiapan, riset dan analisis (Research and Appraisal), tahap konsep desain (Design Concept), tahap pengembangan desain (Design Development), serta tahap pembuatan gambar kerja (Working Drawing). Keseluruhan dari tahap ini selalu dilakukan secara berurutan dan ditaati oleh seluruh staf OZ dalam setiap melakukan pekerjaan proyek. 4. Senantiasa melakukan referensi desain OZ memiliki banyak referensi desain tentang proyek-proyek yang ada. Referensi tersebut dapat berasal dari buku-buku yang tersimpan rapi, maupun beruapa data referensi dari proyek-proyek yang telah selesai dikerjakan. Data referensi tersebut tersimpan rapi dalam file yang ada di komputer server. Sedangkan referensi desain yang kurang ataupun tidak ada, dilakukan OZ dengan melakukan studi desain ke sejumlah lokasi yang dapat dijadikan referensi. 5. Perangkat kerja yang digunakan Perangkat teknologi yang ada di OZ tidak terlepas dari keberhasilan dalam setiap mengerjakan proyek lanskap. Beberapa perangkat kerja baik itu berbentuk software maupun hardware selalu digunakan semaksimal

18 143 mungkin. Selain itu, pengecekan rutin pada perangkat kerja seperti komputer selalu dilakukan guna kinerja komputer menjadi lebih baik. 6. Pelayanan terbaik kepada klien Sesuai dengan misi OZ yaitu ingin memberikan servive lanskap dengan produk yang terbaik dengan harga yang relatif murah, maka OZ berkomitmen kuat untuk membuat klien merasa puas pada pelayanan yang diberikan oleh OZ. 7. Manajemen kerja yang baik Manajemen kerja yang ada di OZ ikut mendukung dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif. Selain itu, dalam hubungan dengan klien, OZ selalu melakukan pelayanan yang terbaik, seperti dalam penyusunan proposal pengajuan proyek, admininstrasi tentang pembayaran, maupun dalam hal konsultasi antara OZ dengan klien. Masalah Dan Kendala Pelaksanaan desain proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan tidak selalu berjalan dengan lancar. Beberapa masalah maupun kendala sering dihadapi oleh OZ, termasuk juga mahasiswa. Beberapa masalah dan kendala ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pada saat proses magang yang dilakukan mahasiswa, proses kerja yang dilakukan seluruh staf OZ, serta pada proses perencanaan lanskap jalan tol Kanci Pejagan. Proses Magang Mahasiswa Masalah dan kendala yang dihadapi oleh mahasiswa pertama kali adalah adaptasi dengan suasana kerja di OZ. Mahasiswa yang baru pertama kali mengalami suasana kerja, membutuhkan waktu 1 minggu untuk beradaptasi dengan sistem kerja yang ada di OZ, seperti waktu masuk dan pulang kerja, halhal yang dilakukan di dalam kantor, dan juga jeda instirahat serta perizinan apabila tidak masuk kerja. Pada proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan, mahasiswa juga harus beradaptasi. Hal ini dikarenakan mahasiswa mulai ikut dalam proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan mulai dari tahap design development hingga tahap

19 144 working drawing. Pada tahap concept design, mahasiswa belum diikutsertakan dikarenakan baru pertama masuk magang di OZ. Dalam design development, mahasiswa mulai terlibat dalam membantu pengerjaan proyek tersebut. Akan tetapi, adanya pergantian tanggung jawab proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan dari project manager yang satu ke project manager yang lain sedikit membingungkan mahasiswa. Selain itu, dalam pengerjaan dengan bantuan software AutoCAD, mahasiswa memerlukan waktu lebih untuk mengerjakan desain yang diperintahkan oleh project manager. Hal ini dikarenakan ada beberapa metode/cara kerja yang lebih efisien yang tidak didapatkan mahasiswa di kuliah. Kendala lain dihadapi oleh mahasiswa adalah sulitnya mencari literatur yang berkaitan dengan proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan ini. Sebagian besar literatur yang diperoleh adalah dalam bentuk format digital (pdf dan web). Hal ini dikarenakan proyek lanskap jalan tol Kanci Pejagan ini merupakan proyek pertama OZ yang berkaitan dengan jalan tol, sehingga literatur yang menjelaskan konsep maupun desain mengenai proyek ini masih sedikit. Pada tahap working drawing, mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan sistem kerja di OZ. Kendala yang dihadapi pada tahap ini adalah seringnya desain yang telah dibuat dirubah kembali. Hal ini dikarenakan oleh faktor permintaan dari klien. Akibatnya, desain-desain yang telah dibuat seakan tidak berarti. Mahasiswa harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan desain ini hingga diperoleh desain yang final. Proses Kerja di Oemardi_zain Bagi OZ, ada beberapa masalah dan kendala yang dihadapi, amtara lain masalah teknis seperti adanya pemadaman listrik. Pemadaman listrik yang sering terjadi secara tidak langsung menghambat kerja di OZ. Pemadaman listrik sering terjadi pada pagi hari mulai pukul WIB hingga pukul WIB. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut, para staf OZ termasuk mahasiswa menjadi menganggur. Belum lagi, pengerjaan di komputer terkadang belum di save sehingga hasil kerja yang dibuat harus dimulai dari awal lagi. Akibatnya, tenggang waktu pengerjaan proyek-proyek menjadi bertambah. Selain itu, dalam

20 145 pertemuan dengan klien, kadang terkendala oleh hujan yang ada di Bogor. Pertemuan yang telah disepakati antara klien dengan OZ termasuk yang diikuti oleh mahasiwa terpaksa ditunda karena hujan yang sering turun di daerah Bogor. Proses Perencanaan lanskap jalan tol Kanci - Pejagan Waktu yang dibutuhkan dalam proyek ini sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) adalah 50 hari kalender, terhitung tanggal 27 Januari 2009 hingga 17 Maret Namun, seiring dengan adanya perubahan-perubahan teknis pada klien, maka waktu pelaksanaan bertambah hingga 31 Juni Hal ini membuat secara tidak langsung mempengaruhi kinerja yang ada di OZ, terutama pada proyek yang lain. Selain itu, faktor perubahan keinginan klien juga turut mempengaruhi kinerja. Proses pekerjaan menjadi terhenti dikarenakan harus menyesuaikan dengan keinginan klien. Setelah itu, baru dimulai lagi dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap desain, baik itu dengan modifikasi maupun melakukan desain ulang dari awal.

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN 13 Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Lokasi Magang

Gambar 2. Peta Lokasi Magang 12 METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Oemadi_Zain Landscape Consultant, sebuah konsultan yang berlokasi di Bumi Menteng Asri blok BE no.2, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 20 BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 4.1 Kondisi Umum Konsultan Lanskap Oemardi_zain Konsultan Lanskap Oemardi_zain didirikan tahun 2004 oleh Ir. Umar Zain beserta istrinya Ir. Dini

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 16 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah sebuah perusahaan konsultan lanskap yang berdiri pada tahun 2004 di Bogor. Pendiri Oemardi_Zain atau sering disingkat

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT

PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi 23 IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Ir. Umar Zain sebagai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain (OZ) yang berlokasi di Perumahan Menteng Asri, Blok BE No. 2 Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan 97 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Produk Perancangan Lanskap Pada setiap perancangan lanskap yang dihasilkan oleh BCI terdapat karakter dan keunikan tersendiri pada masing-masing proyek. Pada perancangan lanskap

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan 116 PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG Kelembagaan Perusahaan PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen,

Lebih terperinci

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN 5.1. Sistem Kerja Perusahaan Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Studi mengenai Perencanaan Jalur Hijau Jalan sebagai Identitas Kota Banjarnegara dilakukan di jalan utama Kota Banjarnegara yang terdiri dari empat segmen,

Lebih terperinci

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #DESIGN INTERIOR

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #DESIGN INTERIOR PROPOSAL PENAWARAN # INTERIOR Jl.Gempol Asri 1 no. 104 Cijerah sales@aprointerior.com 087 87 888 1983 01 Proposal Penawaran I. PROFIL PERUSAHAAN Aprointerior adalah perusahaan yang bergerak di bidang Desain

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

METODOLOGI. Tempat dan Waktu METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor. Tempat penelitian adalah di sepanjang koridor Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor (Gambar 2). Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman 5 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Lanskap adalah bentang alam, total keseluruhan tapak ataupun pemandangan baik yang alami maupun buatan. Menurut Simonds (1983), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Sheils Flynn Asia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor, Jl. H. Juanda No. 13, Bogor, Jawa Barat, Indonesia (Gambar 4). Kegiatan

Lebih terperinci

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR Jl.Gempol Asri 1 no. 104 Cijerah sales@aprointerior.com 087 87 888 1983 01 Proposal Penawaran I. PROFIL PERUSAHAAN Aprointerior adalah perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 17 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI). Perusahaan ini bergerak di bidang pertamanan atau lanskap penyedia jasa konsultasi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan DED Pembangunan Pantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota identik dengan adanya bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran, serta sarana umum dibangun demi kepentingan manusia (Nazaruddin,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang analisa hasil dan pembahasan dari tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit, tahap pelaksanaan audit kontrol akses sistem informasi, serta

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK

PANDUAN KERJA PRAKTEK PANDUAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TIDAR 1 DAFTAR ISI Halaman Sampul... 1 Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 KETENTUAN UMUM... 4 1. PERATURAN UMUM KERJA PRAKTEK...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pemasangan Pagar BRC dan Rambu di Area Join In-Gate (RY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1 : LOKASI PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Semua proses bisnis yang dijalankan PT X ditujukan langsung untuk melayani klien mulai dari proses mencari proyek sampai penyerahan produks. Jenis proses bisnis

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi BAB III METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Kegiatan studi dilakukan di Dukuh Karangkulon yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT

PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT PERENCANAAN LANSKAP JALAN TOL KANCI-PEJAGAN PADA OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE CONSULTANT BOGOR NANANG SUDRAJAT DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kontraktor atau Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi (PJPK) adalah suatu badan hukum atau perorangan yang dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahlian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK 3.1 Uraian Singkat Proyek 3.1.1. Data Umum Proyek : 3.1.1.1. Nama Proyek : (10 lantai) 3.1.1.2. Lokasi : Jl.Prapatan No. 14 16 Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Menurut Simond & Strake (2006), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR

BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR 2.1. Pengertian Perusahaan Konsultan Interior Perusahaan konsultan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan antara biro jasa dan klien, atau dengan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI. Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A

PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI. Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A34204016 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI SULAWESI TENGGARA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pengadaan Jasa Konsultan PERENCANAAN RENOVASI TOTAL GEDUNG ASRAMA UNIT

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pengurasan Saluran Air Sekitar Gedung Utama dan Gedung SSE di T1 (MY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN 3.1 Latar Belakang Proyek Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain sebagai kebutuhan pokok, saat ini bentuk rumah tinggal juga sebagai gaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS

SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pekerjaan Perpanjangan Lisensi Firewall Security

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung harus diwujdkan dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise BAB II DATA LITERATUR II.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Kerja Praktek Kerja Praktek adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat ar maupun di perusahaan atau instansi untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI A. PENDAHULUAN 1. Umum a. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri adalah perencanaan Renovasi

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan 73 V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan PT. Innovative Development for Eco Awareness (Idea) Consultant merupakan perusahaan konsultan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap. Terdapat tiga divisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP TRANQUILITY MODERN HILL DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN, BOGOR BAYU WICAKSANA

PERANCANGAN LANSKAP TRANQUILITY MODERN HILL DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN, BOGOR BAYU WICAKSANA PERANCANGAN LANSKAP TRANQUILITY MODERN HILL DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN, BOGOR BAYU WICAKSANA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Lebih terperinci

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran SURAT PENAWARAN Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran Yogyakarta, Mei 2014 Dengan hormat, sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas berkenannya Bapak/Ibu memberi kesempatan kepada kami untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match, maksudnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut: Pekerjaan Tahap ke 1 Pekerjaan Tahap

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkuliahan pada tingkat akhir, mahasiswa dihadapkan pada tugas akhir yang mungkin menyulitkan bagi sebagian mahasiswa. Berbagai macam kendala yang dihadapi

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT. KERETA COMMUTERINDONESIA 1. LATAR BELAKANG a. Salah satu rencana

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Profil Perusahaan PT. Tata Nusa Tiara International bergerak dalam bidang konsultan arsitektur dan Menejement Konstruksi. Berkantor di Jl. Taman Cilandak IV No. 54 Kelurahan

Lebih terperinci

Version: Bahasa Indonesia GREENSHIP NEW BUILDING (NB)

Version: Bahasa Indonesia GREENSHIP NEW BUILDING (NB) Version: Bahasa Indonesia GREENSHIP NEW BUILDING (NB) PENJELASAN ALUR SERTIFIKASI NEW BUILDING (NB) 1. PENGENALAN SERTIFIKAT GREENSHIP & TARGET SETTING Dalam mewujudkan suatu green building, penetapan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data. Survey dan Pengumpulan Data. Data Cukup?

BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data. Survey dan Pengumpulan Data. Data Cukup? 76 BAB III 3.1 TINJAUAN UMUM Pembahasan metodologi meliputi uraian tahapan pelaksanaan studi dan uraian perencanaan yang digunakan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam studi ini meliputi tahap identifikasi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP) 14 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) yaitu pada Departemen Research and Development (RDD). Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci