PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan"

Transkripsi

1 116 PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG Kelembagaan Perusahaan PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen, perusahaan ECI dilaksanakan melalui kerjasama yang dilakukan oleh semua staf perusahaan. Menurut Stoner dan Freeman (1992), manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi yang bermacam-macam untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Semua staff yang ada pada perusahaan ECI yang terdiri dari pimpinan perusahaan, divisi perencanaan dan perancangan lanskap, dan divisi adminstrasi telah melakukan pekerjaan sesuai dengan tugasnya. Dalam bukunya, Stoner dan Freeman (1992) mengemukakan bahwa pengorganisasian (organizing), adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumberdaya di kalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum. Pada perusahaan ECI, pimpinan perusahaan bertugas dalam memberikan arahan, dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada dua divisi perusahaan. Divisi perencanaan dan perancangan lanskap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan teknis yang berhubungan dengan proses perencanaan dan perancangan lanskap. Mulai dari kegiatan awal seperti pengumpulan data, analisis, sintesis, perancangan lanskap, sampai mempresentasikan produk akhir. Divisi adminstrasi bertugas mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan administrasi seperti menyiapkan dan membuat kontrak proyek, pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) dan mengarsipkan dokumen-dokumen perusahaan. Dengan struktur organisasi yang terdiri dari dua divisi ini, perusahaan ECI mampu menghasilkan produk yang fungsional, estetik, tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya, dan juga sesuai dengan keinginan klien. Hal ini terjadi karena dalam mengerjakan suatu proyek, pimpinan perusahaan

2 117 berperan dalam memberikan arahan, dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada dua divisi ini. Pengarahan (directing) yang dilakukan oleh seorang pemimpin, merupakan tahap yang mencakup hal yang mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya dalam mengerjakan proyek perancangan taman. Perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) yang baik dalam manajemen proyek dalam perusahaan dapat menjadi kunci sukses pengerjaan suatu proyek (Stoner dan Freeman, 1992). Komunikasi dan diskusi yang baik yang terjadi secara dua arah yang dilakukan diantara semua staf perusahaan ECI dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses, pelaksanaan dan penanganan suatu proyek. Menurut Hannebaum (2002), seorang arsitek lanskap dan perancang lanskap harus bisa membuat suatu produk lanskap yang baik. Seorang arsitek lanskap adalah arsitek dari suatu lanskap yang memadukan antara kebutuhan alami manusia dengan ekologi. Sedangkan perancang lanskap adalah orang yang memiliki kemampuan dalam membuat konsep, gambar dan seni yang membantunya mempersiapkan acuan dalam menggambar yang akan digunakan oleh kontraktor. Gambarnya membantu seorang perancang lanskap dalam mentransformasikan ide kreatif menjadi suatu presentasi yang bisa dimengerti dengan jelas. Teknik studio yang dilakukan di perusahaan ECI dibagi menjadi dua, yaitu dilakukan dengan sistem manual dan operasi komputer. Penggunaan dua sistem ini dilakukan untuk menghasilkan produk perancangan presentasi kepada klien. Keberhasilan produk yang dihasilkan oleh perusahaan ECI tidak terlepas dari keterampilan dan kemampuan staf perusahaan serta peralatan dan perlengkapan yang dimiliki. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan perusahaan ECI sudah cukup lengkap untuk mendukung samua pekerjaan baik yang dilakukan di studio ataupun yang dilakukan di lapangan. Sebagai sebuah perusahaan konsultan lanskap, PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) telah memiliki kriteria yang tergolong baik. Karena perusahaan ECI telah memenuhi beberapa kriteria kelebihan sebuah konsultan yang sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gold (1980) dalam bukunya.

3 118 Kelebihan dari perusahaan ECI sebagai sebuah konsultan arsitektur lanskap adalah: 1. Kemampuan professional yang dimiliki oleh perusahaan ECI adalah kemampuan dalam perancangan suatu proyek (secara teknis) yang menghasilkan produk hasil perancangan yang sesuai dengan keinginan klien, fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan. Terbukti dengan banyaknya proyek yang ditangani, dengan klien yang beragam yaitu klien dari satu individu ataupun lembaga (pemerintah dan non pemerintah). Banyaknya hasil proyek perancangan yang telah dikerjakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri merupakan bukti kualitas dan kompetensi dari perusahaan ECI. 2. Penyediaan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sangat mementingkan keinginan dari klien. Penyediaan jasa dalam bidang arsitektur lanskap yang diberikan oleh perusahaan ECI kepada klien sangat luas mulai dari sektor publik sampai privat. Banyaknya permintaan jasa dari klien yang baru ataupun telah berlangganan merupakan bukti bahwa dalam hal kualitas produk perancangan yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan perusahaan telah tergolong baik. 3. Perusahaan ECI telah memiliki staf tim perencanaan dan perancangan dengan latar belakang pendidikan di bidang arsitektur lanskap, pengalaman dan pengetahuan yang cukup baik untuk mengerjakan suatu proyek dan menyelesaikannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 4. Kemampuan dalam menyediakan staf ahli tambahan untuk memenuhi tuntutan muatan kerja. Perusahaan ECI dalam hal ini telah mampu menyediakan tambahan staf ahli yang berkompeten di bidangnya. Sebagai contoh menyediakan tenaga teknik sipil untuk melakukan perhitungan Detail Enginering Design (DED) pada saat akan melakukan tahap pelaksanaan. 5. Perusahaan ECI telah memiliki banyak pengalaman, peralatan, dan pengetahuan langsung dengan situasi dan penanganan proyek yang beragam. Peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan ECI untuk mendukung pengerjaan suatu proyek tergolong cukup baik dan

4 119 berada dalam kondisi yang baik. Untuk mendukung meningkatnya kinerja perusahaan perlu adanya penambahan fasilitas dan peralatan seperti penyediaan koneksi internet dalam kantor dan penambahan alat untuk mencetak gambar dalam skala besar. 6. Perusahaan ECI dalam menghasilkan produk atau hasil kerja telah menunjukan sikap yang objektif dan professional. Perusahaan ECI mempertimbangkan berbagai aspek agar hasil yang diperoleh menjadi hasil yang terbaik dan tidak merugikan baik untuk pihak klien, perusahaan dan pihak lainnya yang terlibat dalam proyek. 7. Sistem kerja perusahaan ECI telah tergolong baik dengan pembagian kerja sesuai dengan divisi dan bidang keahlianya masing-masing stafnya. Hanya terkadang terjadi lembur (overtime) pada saat pekerjaan mendekati waktu deadline dan harus segera diselesaikan. Sehingga staf menghabiskan waktu lebih dari waktu kerja untuk menyelesaikan suatu proyek. Pelayanan jasa dan produk hasil dari perusahaan ECI yang memuaskan bagi klien menjadikan perusahaan ECI dipercaya oleh klien dalam mengerjakan proyek taman dan lanskap. Hal inilah yang menjadikan perusahaan ECI dapat memperoleh proyek dengan empat cara yaitu: 1. Permintaan langsung dari klien yang baru ataupun yang sudah berlangganan 2. Mengajukan penawaran (tender) pada pihak-pihak tertentu 3. Kerjasama dengan konsultan lanskap yang lain 4. Kerjasama dengan lembaga Dalam menghasilkan sebuah produk perencanaan dan perancangan lanskap, perusahaan ECI mengutamakan keinginan klien dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Cara komunikasi yang baik yang digunakan oleh staf perusahaan dengan klien menjadi salah satu kunci mendapatkan kepercayaan dari klien. Selain itu juga bentuk dan cara presentasi produk yang baik kepada klien juga menjadi faktor yang dapat meyakinkan klien dan memperoleh kepercayaan dari klien.

5 120 Keikutsertaan Dalam Proyek Proses Perancangan Proses perancangan lanskap menurut Hakim (2000) merupakan suatu alur atau cara berfikir untuk bertindak dalam mengumpulkan, memilih, mengolah (analisis), menyusun (sintesis) serta mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu karya rancang lanskap yang menjadi pedoman desain. Proses perancangan mempunyai banyak ragam tergantung dari pemikiran yang bersangkutan yaitu konsultan lanskap. Proyek yang dikerjakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia tidak hanya proyek dalam negeri saja namun juga dari luar Indonesia. Pekerjaan proyek yang dilaksanakan mengikuti prosedur pada umumnya yang sama dengan perusahaan lainnya. Perusahaan ECI memiliki standar proses perancangan yaitu melalui tahap persiapan, inventarisasi data tapak, análisis tapak, rencana konsep (concept plan), konsep desain (concept design), preliminary concept design dan final concept design, schematic design, rencana induk (master plan), design development, construction drawing, dokumen tender kemudian tahap pelaksanaan proyek, pengawasan dan yang terakhir adalah maintenance. Pada masa magang mahasiswa yang berlangsung selama tiga bulan, hampir semua proyek yang dikerjakan berada pada tahap awal proses perancangan. Proyek dan tahapan perancangan yang dilakukan saat kegiatan magang terdapat pada Tabel 11, berikut ini merupakan pembahasan secara umum berdasarkan tabel tersebut. Tahap pertama yang dilakukan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan. Tahap ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan berbagai teknis dan juga urusan administrasi proyek. Perolehan data pada Tabel 11 menerangkan bahwa PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan terlebih dahulu. Pada tahap persiapan terjadi pertemuan awal dengan klien. Klien merupakan individu, perusahaan tertentu ataupun badan pemerintahan yang menginginkan pelayanan jasa dari perusahaan ECI. Untuk merancang lanskap

6 121 atau taman yang dimilikinya, klien pada tahap ini menyampaikan keinginannya, harapannya dan tujuannya akan proyek yang akan ditangani. Tujuan untuk setiap perancangan berbeda. Terdapat beberapa tujuan atau motif yang melatarbelakangi keinginan klien akan perancangan pada setiap proyek yang dikerjakan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dahl dan Molnar (2003), terdapat tiga prinsip yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam merancang, yaitu salah satunya suatu perancangan harus punya tujuan yang jelas (must have a purpose). Tujuan dari lima perancangan yang dikerjakan perusahaan ECI dapat dikelompokan menjadi: 1. Memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) sehingga dapat memberikan kepuasan estetik dengan keindahannya, 2. Memperbaiki dan meningkatklan kualitas lingkungan, termasuk memperbaiki iklim mikro, 3. Memberikan manfaat dalam segi kesehatan, 4. Meningkatkan keamanan dan privasi, 5. Tempat beraktivitas dan beristirahat, 6. Meningkatkan pendapatan atau penghasilan (motif ekonomi). Tujuan perancangan untuk memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) dan tujuan meningkatkan pendapatan atau penghasilan (motif ekonomi) terlihat pada dua proyek yang dikerjakan yaitu proyek Nursery Blooms and Greens dan proyek Auto Park Palembang. Kedua proyek ini merupakan proyek yang kliennya merupakan suatu perusahaan, sehingga secara tidak langsung didalamnya terdapat motif ekonomi. Perbaikan penataan lanskap khususnya taman pada kedua proyek ini akan meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepuasan pengunjung akan perusahaan. Rancangan yang indah dan menarik dari taman perusahaan sama halnya dengan menampilkan citra perusahaan, sehingga semakin baik penataannya maka akan meningkatkan pula citra perusahaan. Proyek Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki dan meningkatklan kualitas lingkungan, termasuk memperbaiki iklim mikro juga meningkatkan kualitas visual (estetika)

7 122 taman jalan. Perbaikan kualitas lingkungan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi kebisingan, menurunkan suhu udara dan mengurangi polusi. Pemilihan tanaman sebagai elemen lunak pad ataman pada proyek ini sangat penting peranannya. Tujuan perancangan untuk meningkatkan keamanan dan privasi, tempat beraktivitas dan beristirahat, memberikan manfaat dalam segi kesehatan dan meningkatkan kualitas visual (estetika) terdapat pada proyek Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor. Pada proyek taman rumah ini sangat memperhatikan keperluan dan kenyaman dari pengguna tapak. Terdapat plasa kecil dan gazebo pada taman sebagai fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan penggunanya untuk beraktivitas dan beristirahat. Pada proyek renovasi Taman di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor, Bogor memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) dan meningkatklan kualitas lingkungan sekitarnya. Penataan tanaman pada proyek ini juga berfungsi untuk memperhalus kesan kaku dari bentuk dan struktur fisik bangunan kolonial Istana Bogor. Dalam merancang suatu taman, harus memperhatikan kebutuhan atau keperluan dari manusia sebagai penggunanya. Karena suatu rancangan yang baik adalah rancangan yang dapat digunakan (fungsional) atau lebih dikenal dengan istilah design for people, yaitu rancangan yang dibuat dapat digunakan oleh manusia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Rancangan yang dibuat dapat berfungsi secara maksimal (Dahl dan Molnar, 2003). Pada proyek Auto Park, rancangan yang dibuat merupakan rancangan yang mempertimbangkan kebutuhan manusia. Hal ini terlihat pada adanya fasilitas pendukung taman seperti kantin mobile sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat dan makan. Fungsional dan keindahan harus terdapat dalam suatu rancangan taman. Kedua faktor tersebut menyatu sehingga menghasilkan rancangan yang maksimal dan dapat dinikmati oleh pengguna. Hannebaum (2002) menyatakan bahwa suatu lanskap haruslah indah dan juga dapat memberikan banyak fungsi. Pada tahap ini merupakan awal dari kesepakan dengan klien, sehingga sangat penting sekali untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak

8 123 keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi dan cara presentasi sangat penting pada tahap ini, hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah paham pada tahap selanjutnya. Komunikasi yang baik dari pihak perusahaan dalam hal ini pimpinan perusahaan dan juga staff menjadi kunci suksesnya tahap persiapan ini. Kemudian selanjutnya pihak perusahaan mempersiapkan usulan kegiatan yang lebih detail yang mencakup pelayanan, bentuk produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak kerja. Pada tahap ini dilakukan penerimaan proyek (project acceptance). Tahap selanjutnya adalah tahap inventarisasi data tapak yang merupakan tahap utama pada proses perancangan. Tahap inventarisasi tapak bertujuan untuk mengenal dan mengevaluasi karakteristik tapak, masalah tapak dan potensi yang ada pada tapak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan berbagai data mengenai proyek. Tahap ini dilakukan secara langsung ke lokasi proyek melihat kondisi awal tapak. Pada tahap ini staff perusahaan melakukan survey lapang secara visual dengan melakukan perekaman gambar berupa foto pada tapak. Selain mengambil gambar dengan kamera, dilakukan juga pengambilan gambar dengan sketsa langsung secara manual untuk menggambarkan kondisi tapak secara lebih detail. Pada kelima proyek yang ditangani hampir semua melalui tahap ini, namun hanya proyek Auto Park, Palembang yang tidak melalui tahap ini karena pada tahap persiapan data awal sudah tersedia dari klien. Pada proyek Nursery Blooms and Green, Singapura, Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang, Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor, dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor data untuk keperluan proyek diperoleh melalui data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan oleh perusahaan merupakan data primer yang diambil secara langsung dari tapak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya yang berhubungan dengan proyek. Data primer ini merupakan semua data eksisting yang ada pada tapak seperti letak dan luas, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi serta merekamnya dalam gambar berupa foto.

9 124 Data iklim pada dasarnya merupakan data sekunder yang penting, karena berhubungan dengan kenyamanan suatu tapak. Sehingga sebagai masukan data sekunder yang berhubungan dengan tapak dan lingkungannya harus dikumpulkan juga sebagai bahan untuk proses analisis. Peta awal (base plan) terkadang sudah tersedia dari klien, baik berupa soft file atau hard copy print. Jika tidak ada base plan maka perusahaan mengambil data awal berupa peta dasar dari google map dari internet untuk mengetahui lokasi proyek yang dikerjakan. Baik data primer ataupun data sekunder yang berhubungan dengan proyek sangat dibutuhkan untuk keperluan tahap perancangan selanjutnya (tahap analisis), sehingga semakin lengkap perolehan data maka akan semakin baik hasil yang didapat dari proses perancangan. Kelengkapan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan sangat membantu dalam dahap inventarisasi tapak. Tahap analisis tapak dilakukan setelah tahap inventarisasi diselesaikan. Proses analisis bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh pada tahap inventarisasi pada tapak (proyek). Analisis tapak yang dilakukan perusahaan sangat mementingkan pada fungsi dan estetik yang akan dicapai serta mempertimbangkan pula keinginan dari klien dan keberlanjutan tapak agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Berdasarkan data dari Tabel 11, semua proyek yang dikerjakan yaitu proyek Nursery Blooms and Green, Singapura, Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang, Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor, dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor semuanya melalui tahap analisis tapak. Analisis dilakukan pada semua aspek yang ada pada tapak seperti letak dan luas, iklim, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Namun pada pelaksanaannya biasanya pihak perusahaan melakukan analisis pada aspek yang sangat berpengaruh pada perancangan tapak saja. Tahap analisis merupakan tahap yang penting pada suatu proses perancangan. Tahapan ini sangat dipengaruhi oleh waktu dan dana yang tersedia, dengan waktu yang cukup maka hasil analisis yang dilakukan akan lebih spesifik. Pada semua proyek yang dikerjakan, tahapan analisis yang dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama

10 125 (singkat), karena staff perusahaan khususnya pimpinan perusahaan telah berpengalaman dalam banyak proyek lainnya yang sudah ditangani. Tahap perancangan diawali dengan pembuatan konsep desain (concept design). Tahap konsep desain bertujuan untuk membuat arahan mengenai rancangan yang akan dibuat selanjutnya pada proyek. Konsep desain merupakan tahap yang penting pada proses perancangan, karena merupakan dasar untuk merancang. Reid (1993) mengemukakan bahwa konsep merupakan ide untuk mewujudkan tapak spesifik sehingga dapat memiliki identitas fungsi dan keindahan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang antara lain adalah: konsep, prinsif desain, elemen desain dan tahapan-tahapan dalam merancang menjadi satu kesatuan dalam proses perancangan. Suatu konsep dalam merancang suatu karya lanskap dapat mendorong manusia untuk merencanakan, mengintegrasikan, mengkoordinasikan bentuk buatan manusia dan bentukan alam. Berdasarkan Tabel 11 pada semua proyek yang dikerjakan, semuanya melalui tahapan ini. Pada perusahaan untuk pembuatan konsep awal ini dilakukan dengan diskusi dengan divisi perencanaan dan perancangan dengan mempertimbangkan juga keinginan dari klien. Konsep desain yang digunakan untuk suatu proyek merupakan konsep desain yang dihasilkan dari hasil diskusi dan kesepakatan antara klien dengan perusahaan sebagai desainer. Diskusi yang dilakukan antara klien dan perusahaan dilakukan untuk mendapatkan konsep terbaik untuk menghasilkan produk perancangan yang baik, yaitu fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan. Klien sebagai owner proyek menyampaikan tujuan dan keinginannya akan proyek, kemudian perusahaan ECI sebagai desainer bertugas untuk mewujudkannya dalam bentuk rancangan tapak. Tahap konsep awal ini biasanya mengalami beberapa kali revisi dari dari pihak klien. Sebagai contoh, pada proyek Nursery Blooms and Greens konsep yang diinginkan oleh klien adalah untuk meningkatkan kualitas visual tapak dan meningkatkan keuntungan penjualan perusahaannya. Maka perusahaan ECI sebagai desainer merancang area-area utama pada kebun pembibitan ini dengan menggunakan penataan yang menarik dengan display taman yang memadukan berbagai jenis tanaman dan elemen taman dengan tema yang khusus.

11 126 Tahap berikutnya adalah tahap preliminary concept design dan final concept design. Pada tahap ini bertujuan untuk menghasilkan gambar-gambar ilustrasi yang menggambarkan konsep yang digunakan yang akan dipresentasikan dan diajukan pada klien dan pihak lain untuk mendapatkan revisi. Setelah itu, berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek maka dihasilkan konsep desain akhir. Konsep awal desain (preliminary concept design) yang dikerjakan perusahaan semuanya didukung dan diperkuat oleh penambahan image yang didapat dari berbagai sumber. Image ini digunakan untuk memberikan gambaran lebih nyata kepada pihak klien mengenai konsep yang diajukan. Bahan image yang digunakan berasal dari buku-buku yang dimiliki perusahaan dan perbendaharaan library yang dimiliki perusahaan dari dokumentasi di berbagai lokasi yang pernah dikunjungi. Semua image yang dibuat mencakup semua elemen lanskap (hard material dan soft material) juga image yang menggambarkan situasi suatu lokasi dan/atau situasi akhir yang diinginakan. Tahapan ini biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Setelah itu, berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek maka dihasilkan konsep desain akhir. Dari lima proyek yang dikerjakan (Tabel 11), semua proyek yang dikerjakan melalui tahapan preliminary concept design ini. Produk yang dihasilkan pada tahap ini kemudian disampaikan (dipresentasikan) kepada klien. Tahap desain skematik memiliki tujuan untuk menggambarkan penggunaan ruang dan pola hubungannya secara skematik. Pada Tabel 11 terlihat bahwa hanya proyek Taman Rumah Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor yang melalui tahap ini.pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tataguna lahan yang banyak, desain skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan detail yang dalam pula. Rencana induk (Master Plan) merupakan gambar tangan yang memiliki ketepatan bagian-bagian tertentu seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras (dinding, lantai, jalan, dek, dll.). Pada Tabel 11 terlihat bahwa proyek Auto Park, Palembang dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan

12 127 Utama Istana Bogor melalui tahapan ini. Tahap pembuatan master plan bertujuan untuk membuat gambar yang memuat rencana garis besar suatu proyek. Tahap design development merupakan pengembangan dari konsep desain. Tahap ini bertujuan untuk membuat perancangan gambar-gambar detail penampilan yang menggambarkan kesatuan dari material. Pada tahap pengembangan desain ini dibuat juga beberapa gambar alternatif yang sesuai dengan konsep awal. Sama halnya dengan proses konsep desain, gambar atau produk yang dihasilkan pada tahap ini juga akan mengalami beberapa kali proses revisi dari klien dan pihak lainnya yang berkaitan dengan proyek. Pengembangan desain dilakukan pada elemen lunak dan elemen keras lanskap. Gambar konstruksi (construction drawing) merupakan dihasilkan gambargambar detail yang lengkap dengan spesifikasi material dan dimensi yang digunakan. Gambar yang dihasilkan haruslah lengkap dan biasanya dibuat di CAD, untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Pada tahap ini gambar- gambar konstruksi dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek agar kontraktor lebih mudah dalam proses pelaksanaan. Gambar konstruksi yang dimaksud terdiri dari rencana pelaksanaan (layout plan), rencana bertahap (grading plan), rencana penanaman (planting plan), rencana penataan pohon-pohon, perdu, semak, tanaman hias, dan tanaman rumput termasuk didalamnya komposisi dari berbagai jenis tanaman sesuai dengan ketentuan standar perancangan dan gambar detil konstruksi. Pada perusahaan, gambar biasanya dibuat untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Construction drawings dilakukan pada proyek Jalan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor (Tabel 11). Planting plan yang dibuat meliputi pembuatan rencana detail tanaman yang disertai dengan spesifikasi tanaman, kuantitas tanaman, dan persyaratan lainnya. Tahap perancangan pada perusahaan ECI jika tidak dilanjutkan sampai tahap pelaksanaan biasanya diakhiri sampai dengan tahap tender document. Seletah semua tahap dalam proses perancangan selesai jika dalam kontrak klien menginginkan sampai tahap pelaksanaan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan proyek (implementation).

13 128 Berdasarkan Tabel 11, proyek renovasi taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor merupakan satu-satunya proyek pada saat kegiatan magang yang dilaksanakan sampai pada tahap pelaksanaan. Pelaksanaan proyek taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor mencakup penanaman softscape pada tapak dan pemasangan lampu taman sesuai dengan hasil perancangan yang ada di gambar hasil tahap gambar kerja (working drawing). Setelah melalui tahap tender untuk memilih kontraktor, maka kontrak ditandatangani, kemudian kontraktor melakukan proses pelaksanaan proyek. Arsitek lanskap dari perusahaan melakukan pengawasan pada tahap pembangunan untuk memberikan saran apabila diperlukan. Bersamaan dengan tahap pelaksanaan dilakukan juga pengawasan terhadap jalannya pembangunan proyek. Tahap terakhir adalah tahap pemeliharaan (maintenance), bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap tapak yang telah dibangun baik hardscape maupun softscapenya. Suatu produk desain harus dipelihara dengan sepenuhnya agar kondisinya tetap terjaga dengan baik. Proyek renovasi taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor merupakan proyek pada Tabel 11 yang pelaksanaannya sampai pada tahap pemeliharaan. Tahap ini dilakukan dengan waktu yang sesuai dengan kontrak yang dibuat antara perusahaan dengan klien sebagai tanggung jawab dari perusahaan jika terjadi masalah atau kerusakan setelah pembangunan. Waktu garansi yang diberikan oleh perusahaan untuk tahapan ini biasanya selama tiga bulan. Site visit dilakukan pada proyek taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor untuk melihat kondisi tapak secara langsung (Tabel 11). Pada saat survei dilakukan diskusi dengan pemilik rumah. Dari seluruh proyek yang dilaksanakan, pada proses perancangan tidak ada proyek yang melakukan tahapan proses perancangan secara lengkap. Kelima proyek yang dikerjakan semuanya berada pada tahap awal perancangan, sehingga proses perancangan yang dilakukan hampir sama, hanya terdapat sedikit perberbedaan karena pada setiap proyek tidak akan sama kondisinya. Pada proyek yang ditangani perusahaan ECI, ada tahapan yang dilewati karena berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tahapan proses perancangan,

14 129 diantaranya batas waktu, dana, sumberdaya pekerja, keinginan klien dan data yang tersedia. Dengan kondisi proyek yang masih berada pada tahap awal perancangan, maka belum ada keterlibatan dengan pihak ahli di bidang lain yang terlibat. Klasifikasi Taman Klasifikasi taman pada proyek yang dilaksanakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia dibagi berdasarkan peruntukannya dan kepemilikannya (Tabel 12). Klasifikasi taman berdasarkan peruntukannya dibagi menjadi taman kantor, taman jalan dan taman rumah. Taman kantor (Office Park) merupakan taman yang dimiliki oleh sebuah kantor yang perawatannya ditanggung oleh kantor. Penggunaan taman ini bisa digunakan oleh pegawai kantor maupun oleh orang luar kantor (publik). Taman jalan merupakan taman yang berada di sekitar jalan, dapat berupa koridor hijau yang membentang sepanjang jalan, pocket park pada sudut-sudut jalan, taman di traffic island, dan sebagaimya. Berfungsi untuk memperindah jalan dan memperbaiki kualitas iklim disekitar jalan. Taman rumah yaitu susunan tanaman yang berbunga atau tidak, tersusun sendiri atau berkelompok disertai penunjang elemen lain ataupun tidak, yang berada atau ditempatkan dirumah. Keberadaannya bisa di dalam atau diluar rumah, dihalaman depan atau dibelakang rumah yang tertanam maupun tenggantung. Fungtsi taman rumah diantaranya adalah dapat menyerap polutan untuk mengurangi tingkat polusi di sekitar rumah, menjadi vitamin bagi mata dan penglihatan karena banyaknya tanaman hijau, memberikan kesan asri yang semarak bagi rumah. Data pada Tabel 12 menerangkan bahwa Nursery Blooms and Green, Singapura, Auto Park, Palembang dan taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor termasuk pada taman kantor. Taman Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang termasuk klasifikasi taman jalan dan selanjutnya taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor termasuk taman rumah. Klasifikasi taman berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi taman privat dan taman publik. Taman privat adalah taman yang dibuat khusus sesuai dengan keinginan, umur dan kondisi pemiliknya, biasanya dimiliki oleh individu tertentu atau perusahaan dan dipergunakan pemiliknya dengan tujuan tertentu. Taman publik (the shared garden) adalah taman yang harus digunakan secara

15 130 bersama oleh banyak orang pada sebuah perumahan disekitar tempat tinggal. Biasanya memiliki kesulitan dan masalah dalam membuat perancangannya. Taman publik yang berhasil adalah taman yang mampu menyediakan masyarakat kota ruang-ruang taman yang dapat dinikmati (Crowe, 1981). Pada Tabel 12 disajikan hasil klasifikasi taman privat dan taman publik. Taman privat berjumlah empat taman, yaitu Nursery Blooms and Green, Singapura, Auto Park, Palembang, taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor dan taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor. Yang termasuk klasifikasi taman publik adalah Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. Taman-taman ini dikategorikan berdasarkan kepemilikannya dan pengguna dari tamannya. Rancangan taman pada taman privat lebih mengakomodasi keinginan pemiliknya sedangkan taman publik dirancang untuk lebih mengakomodasi kebutuhan orang dalam jumlah banyak, bukan individu saja. Luasan taman publik dan taman privat tidak bisa dibandingkan satu sama lain karena keduanya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dana yang tersedia dari pemilik (individu, perusahaan atau pemerintah) dan tujuannya. Teknik Presentasi Produk Teknik presentasi produk yang dihasilkan pada tiap proyek yang dikerjakan berbeda satu dengan yang lainnya. Pada proyek Nursery Blooms and Green Singapura, produk perancangan yang dihasilkan berupa: konsep desain tertulis, feature image hard material and soft material, baseline concept development, conceptual landscape plan, dan gambar artist impression. Gambar baseline concept development dihasilkan pada kegiatan studio dengan menggunakan operasi komputer dengan program Sketchup 6. Conceptual landscape plan dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. gambar artist impression dihasilkan dengan menggunakan program Sketchup 6 dan Adobe Photoshop CS3. Semua software ini dipakai untuk mempermudah dalam penyajian presentasi kepada klien. Presentasi yang dilakukan perusahaan ECI dalam menampilkan gambar produknya yaitu dengan presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft

16 131 Office PowerPoint. Semua produk perancangan yang dihasilkan dimasukan dalam program ini. Proyek Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang menghasilkan produk perancangan berupa: conceptual landscape plan, feature image soft material, image artist impression pada lima zona A, B, C, D, dan E. Gambar conceptual landscape plan dihasilkan dengan menggunakan program AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3. Feature image soft material dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, buku-buku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Image artist impression pada lima zona dihasilkan dengan program Adobe Photoshop CS3. Sama halnya dengan proyek sebelumnya, dalam menyampaikan seluruh produk perancangan ini perusahaan ECI menyampaikan presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi dilakukan langsung dihadapan klien untuk meyakinkan konsep yang telah dibuat. Pada proyek Auto Park, produk perancangan yang dihasilkan berupa: feature image of hardscape, feature image of softscape, landscape master plan dan artist impression pada tiga area utama Auto Park. Gambar feature image of hardscape dan feature image of softscape dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, buku-buku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Gambar landscape master plan dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. Kemudian gambar artist impression pada tiga area utama Auto Park dihasilkan dengan menggunakan program Adobe Photoshop CS3. Seluruh produk perancangan ini disampaikan perusahaan ECI melalui presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint. Proyek Taman Rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor produk perancangan yang dihasilkan berupa images design inspirations, image of soft-landscape element, schematic design dan desain gerbang pagar rumah. Images design inspirations dan image of soft-landscape element dihasilkan dan dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, bukubuku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Gambar schematic design dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan

17 132 pewarnaan menggunakan marker. Presentasi disampaikan kepada klien secara verbal dengan menggunakan bantuan Microsoft Office PowerPoint. Pada proyek taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor produk perancangan yang dihasilkan berupa: master plan, overall planting detail dan artist impression. Gambar master plan dan artist impression dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. Overall planting detail dibuat dengan menggunakan program AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3. Seluruh produk perancangan ini disampaikan perusahaan ECI melalui presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi yang dilakukan langsung dihadapan klien dengan penyampaian secara verbal. Teknik presentasi produk yang disampaikan kepada klien tergantung pada kepentingan desain taman. Sistem manual dan operasi komputer yang dilakukan, keduanya sama pentingnya dalam menghasilkan produk perancangan di studio. Pada saat kegiatan magang berlangsung, teknik presentasi yang digunakan pada kelima proyek dengan menggunakan bantuan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi dengan menggunakan panel dan poster tidak dilakukan. Posisi Mahasiswa Magang Pada saat kegiatan magang dilaksanakan, mahasiswa berpartisipasi aktif dalam divisi perencanaan dan perancangan lanskap. Pada lima proyek yang dikerjakan mahasiswa berpartisipasi aktif dalam mengembangkan konsep desain yang ada untuk setiap proyek. Pada divisi ini mahasiswa membantu dalam menghasilkan gambar-gambar produk untuk presentasi kepada klien dengan tujuan agar klien dapat memahami konsep yang dibuat. Perusahaan ECI memiliki dua cara dalam menghasilkan produk perancangan yaitu dengan menggunakan teknik manual dan operasi komputer. Pada saat kegiatan magang dilaksanakan, mahasiswa hanya berkesempatan dalam meningkatkan kemampuan komputer untuk menghasilkan produk perancangan. Mahasiswa lebih banyak membuat gambar artist impression untuk setiap proyek. Gambar ini dibuat untuk mendukung konsep proyek. Saat menghasilkan produk perancangan mahasiswa magang menggunakan Adobe Photoshop dan AutoCAD

18 sebagai software yang membantu. Teknik manual (freehand) ditangani oleh staf lain pada divisi perencanaan dan perancangan lanskap. Berikut ini adalah proses perancangan yang diikuti oleh mahasiswa selama kegiatan magang di PT. Envirospace Consultants Indonesia, yaitu: 1. Perancangan Lanskap di Nursery Blooms and Greens, Singapura Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini masih berada pada tahap awal yaitu preliminary concept design. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu dalam pembuatan gambar persfektif dan image artist impression pada tiga spot utama pada tapak dengan menggunakan software sketchup 6 dan adobe photoshop CS3. Gambar yang dibuat dasarnya adalah dari landscape concept plan yang sudah dibuat dan arahan dari pimpinan perusahaan. 2. Perancangan Lanskap di Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap preliminary concept design. Pembuatan desain untuk proyek ini kebanyakan dilakukan oleh komputer, yaitu menggunakan software adobe photoshop CS3 untuk pembuatan image berupa artist impression dan pembuatan zonasi kawasan sepanjang jalan tol dengan menggunakan software Auto CAD 2006 untuk digitasinya dan dilanjutkan proses finishing menggunakan adobe photoshop CS3. 3. Perancangan Lanskap di Auto Park, Palembang Pada proyek ini, proses perancangan yang dilaksanakan adalah tahap preliminary concept design. Melakukan revisi terhadap beberapa spot di lokasi proyek dan membuat artist impression untuk mendukung konsep yang akan ditonjolkan. Pembuatan gambar-gambar dibuat dengan menggunakan software adobe photoshop CS3 dan sketchup Perancangan Taman Rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap preliminary concept design dan schematic design akan menuju design development. Keikutsertaan pada proses perancangan adalah dalam pembuatan images design inspirasion. 5. Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor

19 134 Proyek ini berada pada tahap perancangan (design) dan menuju tahap pelaksanaan (implementation). Keikutsertaan pada proses perancangan adalah dalam pembuatan gambar detail planting plan untuk tahap construction drawing. Proyek yang ditangani perusahaan ECI pada saat kegiatan magang dilakukan cukup banyak. Sehingga saat pekerjaan harus selesai dalam waktu yang cepat mengikuti keinginan klien, maka terjadi overtime hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah staf. Pada saat kegiatan magang dilaksanakan terjadi pertukaran ilmu pengetahuan antara mahasiswa dengan perusahaan. Tidak hanya mahasiswa yang mendapatkan penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai proses perancangan dari perusahaan magang, namun perusahaan juga mendapatkan tambahan ilmu dan informasi dari mahasiswa magang berdasarkan ilmu yang diperoleh mahasiswa saat perkuliahan. Pertukaran ilmu pengetahuan terjadi pada saat pemilihan jenis tanaman yang digunakan untuk perancangan. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang memiliki banyak fungsi dan mudah perawatan dan pemeliharaannya hal ini dilakukan agar fungsi yang dicapai maksimal dengan biaya pemeliharaan yang minimum. Beberapa fungsi dari tanaman yang dipilih adalah tanaman yang dapat menyerap polutan, tidak banyak menggugurkan daun, pertumbuhannya lambat, penyerapan airnya sedikit dan tentunya memiliki keindahan dalam bentuk, warna, dan aroma baik dari daun, bunga, batang ataupun tajuknya. Dengan melakukan kegiatan magang mahasiswa mendapatkan banyak manfaat seperti peningkatan keterampilan dalam melakukan proses perancangan taman dan perolehan softskill. Softskill yang didapat dari kegiatan magang berupa pengetahuan dalam cara berkomunikasi, menyampaikan presentasi kepada klien dan kemampuan bekerja dalam sebuah tim. Terdapat masalah yang terjadi pada saat kegiatan magang berlangsung, yaitu terjadinya lembur (overtime) untuk pengerjaan beberapa proyek karena kurangnya sumberdaya yang ada. Selain itu tidak adanya koneksi internet di kantor mengakibatkan sedikit terhambatnya proses pengumpulan data untuk mendukung rancangan proyek.

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA 41 KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang berkedudukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 17 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI). Perusahaan ini bergerak di bidang pertamanan atau lanskap penyedia jasa konsultasi

Lebih terperinci

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan 97 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Produk Perancangan Lanskap Pada setiap perancangan lanskap yang dihasilkan oleh BCI terdapat karakter dan keunikan tersendiri pada masing-masing proyek. Pada perancangan lanskap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN 13 Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap 5 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Lanskap berdasarkan Simonds (2006) merupakan suatu bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia, dimana setiap elemen lanskap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 33 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Studi ini dilakukan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Secara administrasi pemerintahan Kota Padang Panjang terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Terminal BaranangsiangJalan Raya Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Jawa Barat (Gambar 9). Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan PT. Envirospace Consultants Indonesia

HASIL KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan PT. Envirospace Consultants Indonesia 29 HASIL KEGIATAN MAGANG Selama tiga bulan masa kegiatan magang di PT. Envirospace Consultants Indonesia diperoleh hasil kegiatan magang yang dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu: 1. Mengenai kelembagaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 14 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI Kegiatan penelitian ini dilakukan di Pusat Kota Banda Aceh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, tepatnya mencakup tiga kampung, yaitu Kampung Baru,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber: dan

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber:  dan BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Studi Studi ini dilakukan di Sekolah Alam dan Sains Al-Jannah yang terletak di jalan Jambore No.4 Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Peta lokasi studi dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota identik dengan adanya bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran, serta sarana umum dibangun demi kepentingan manusia (Nazaruddin,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 16 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah sebuah perusahaan konsultan lanskap yang berdiri pada tahun 2004 di Bogor. Pendiri Oemardi_Zain atau sering disingkat

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi 23 IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Ir. Umar Zain sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 hingga tanggal 20 Agustus 2010. Lokasi penelitian terletak di Padang Golf Sukarame. JL. H. Endro Suratmin

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 20 BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 4.1 Kondisi Umum Konsultan Lanskap Oemardi_zain Konsultan Lanskap Oemardi_zain didirikan tahun 2004 oleh Ir. Umar Zain beserta istrinya Ir. Dini

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Desain Lanskap

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Desain Lanskap 3 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Menurut Simonds (2006), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu, yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Lanskap terdiri dari lanskap alami

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman 5 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Lanskap adalah bentang alam, total keseluruhan tapak ataupun pemandangan baik yang alami maupun buatan. Menurut Simonds (1983), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Sheils Flynn Asia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor, Jl. H. Juanda No. 13, Bogor, Jawa Barat, Indonesia (Gambar 4). Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP) 14 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) yaitu pada Departemen Research and Development (RDD). Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Menurut Simond & Strake (2006), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Lokasi Magang

Gambar 2. Peta Lokasi Magang 12 METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Oemadi_Zain Landscape Consultant, sebuah konsultan yang berlokasi di Bumi Menteng Asri blok BE no.2, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan DED Pembangunan Pantai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di areal kompleks perguruan tinggi ISI Yogyakarta, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari 2008.

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta lokasi studi

Gambar 2 Peta lokasi studi 15 III. METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi Studi dilakukan di Kebun Anggrek yang terletak dalam areal Taman Kyai Langgeng (TKL) di Jalan Cempaka No 6, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah,

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kelapa Rapat (Klara) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dengan luas area ± 5.6 Ha (Gambar 2). Penelitian ini dilaksanakan selama 4

Lebih terperinci

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur 16 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kawasan Grama Tirta Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat (Gambar 2 dan 3). Penelitian berlangsung

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Proyek Taman Menteng Square, Jakarta Pusat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Proyek Taman Menteng Square, Jakarta Pusat 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Proyek Taman Menteng Square, Jakarta Pusat Pengembang Proyek Menteng Square ini dikembangkan oleh PT. Bahama Development yang merupakan holding company dengan memfokuskan diri pada

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi

Lebih terperinci

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI LINGKUP KEGIATAN ARL ARSITEKTUR LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR Penataan lahan yang kreatif dan bertanggung jawab untuk menghasilkan suatu karya lanskap yang indah, selaras, nyaman, menarik, dan memuaskan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang

PEMBAHASAN. Kajian Lokasi Magang PEMBAHASAN Kajian Lokasi Magang Struktur Organisasi Pada perusahaan yang umumnya dimiliki dan dikelola oleh pemilik sendiri, maka penugasan setiap masing-masing fungsi langsung berada pada pemilik tersebut.

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek 19 METODOLOGI Lokasi Magangg dan Studi Lokasi Proyek Kegiatan magang dilakukan di perusahaan Belt Collins International Ptd. Ltd. yang berlokasi di Singapura, tepatnya di Ann Siang Hill no.4. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar 20 METODOLOGI dan Waktu Studi dilakukan di kawasan Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengambil tapak di kawasan lanskap Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan Jalan H. Soleh Iskandar. Kegiatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space) dengan unsur vegetasi yang dominan. Perancangan ruang hijau kota harus memperhatikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi (07.00) secara keseluruhan dalam kondisi nyaman.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk BAB III METODE PERANCANGAN Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk dijadikan metode serta acuan dasar perancangan arsitektur, baik secara umum maupun khusus terkait dengan rancangan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain (OZ) yang berlokasi di Perumahan Menteng Asri, Blok BE No. 2 Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

Lebih terperinci

METODOLOGI Waktu dan Tempat

METODOLOGI Waktu dan Tempat 41 METODOLOGI Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Gambar 15). Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap 5 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Lanskap berdasarkan Simonds (1983) merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan 73 V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan PT. Innovative Development for Eco Awareness (Idea) Consultant merupakan perusahaan konsultan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap. Terdapat tiga divisi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

METODOLOGI. Tempat dan Waktu METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor. Tempat penelitian adalah di sepanjang koridor Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor (Gambar 2). Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Februari 2011 hingga bulan Juni 2011 di Sentra Produksi Rambutan Gedongjetis, Tulung, Klaten (Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisa Makro Lokasi Gedung : Bridging Campus Binus University Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus Sumber : google images Alamat : Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Alam Sutera

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pembangunan JORR W1 yang menghubungkan Kebon Jeruk dan Penjaringan memberikan dampak positif dan negatif bagi kawasan di sekitarnya. Salah satu dampak negatif yang

Lebih terperinci

Ceramah Diskusi Problem Based Learning

Ceramah Diskusi Problem Based Learning Mahasiswa mengetahui dan mengerti tata ajaran mata kuliah Perancangan Arsitektur 3. Mahasiswa memahami bacaan dari berbagai sudut pandang dengan menuangkannya dalam display berupa gambar, sketsa, ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak 12 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi ini dilaksanakan pada wilayah pemakaman Tanah Kusir di jalan Bintaro Raya Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Tapak yang berada di sebelah timur Kali Pesanggrahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 8 Peta Lokasi Penelitian (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 8 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: 13 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Studi Lokasi penelitian ini berada pada CBD Sentul City, yang terletak di Desa Babakan Maday, Kecamatan Citeuruep, Kabupaten DT II Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Studi mengenai Perencanaan Jalur Hijau Jalan sebagai Identitas Kota Banjarnegara dilakukan di jalan utama Kota Banjarnegara yang terdiri dari empat segmen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Tapak

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Tapak 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Tapak Menurut Simonds dan Starke (2006), desain merupakan proses pemberian bentuk adalah kreasi dari tempat, ruang, atau segala sesuatu yang dibuat manusia untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di jalan bebas hambatan Tol Jagorawi dengan mengambil beberapa segmen jalan yang mewakili karakteristik lanskap jalan

Lebih terperinci

Gambar 1 Lokasi penelitian.

Gambar 1 Lokasi penelitian. 7 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Perencanaan tapak ini dilaksanakan di KHDTK Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Gambar 1). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2012. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode Survey Deskriptif Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif. Metode survey deskriptif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG 25 KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG Belt Collins International Pte. Ltd Belt Collins International (BCI) tumbuh dari kombinasi seorang perencana, Walter K. Collins, dan seorang insinyur sipil, Robert M.

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dijabarkan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasan sekaligus menjawab tujuan penelitian di bab

Lebih terperinci

Tabel 1. Alat yang Digunakan pada Penelitian

Tabel 1. Alat yang Digunakan pada Penelitian 20 BAB III ME ETODOLOG GI 3 Lokasi dan 3.1 d Waktu Penelitian Sentuul City meruupakan kawaasan permukkiman di sebbelah timur kota k Bogor, d termasuuk wilayah Kabupaten Bogor. Senntul City terrletak pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Semua proses bisnis yang dijalankan PT X ditujukan langsung untuk melayani klien mulai dari proses mencari proyek sampai penyerahan produks. Jenis proses bisnis

Lebih terperinci

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG -BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya

Lebih terperinci

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A34203039 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN INDRA SAPUTRA. A34203039.

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN 5.1. Sistem Kerja Perusahaan Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Metode penjabaran deskriptif tentang alur dalam proses perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide perancangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi 10 BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi Penelitian mengenai perencanaan lanskap ini dilakukan di kawasan bersejarah Komplek Candi Gedong Songo,, Kecamatan Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Peta,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR Oleh : Hendy Satrio Aji A34204030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian

Lebih terperinci

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN VI.1. Konsep Desain Lanskap Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin menitikberatkan kepada sungai sebagai pusat perhatian dan pemandangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 23 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Desain Lanskap kampus Fakultas Seni Rupa dan Desain menitikberatkan pada sebuah plaza dengan amphitheatre di bagian tengah kampus yang menghubungkan semua gedung

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN Oleh: Syahroji A34204015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SYAHROJI. Perancangan

Lebih terperinci

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian. III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kawasan Gunung Kapur Cibadak Ciampea Bogor, Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian terlihat pada Gambar 2. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. RESPON KONTEKS DAN KONSEP UMUM Konsep umum dari bangunan terdiri dari beberapa teori yang mencakup Building Shape, Building Context, dan Building Function. Dalam fungsinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Dalam laman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Dalam laman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Dalam laman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi

Lebih terperinci