RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS
|
|
- Inge Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pemasangan Pagar BRC dan Rambu di Area Join In-Gate (RY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1 : LOKASI PEKERJAAN Pekerjaan ini terletak di Area Join In-Gate Terminal 1 PT. JICT. Pasal 2 : URAIAN UMUM 1. Sebelum melaksanakan persiapan pekerjaan, kontraktor harus menghubungi Infrastructure Department untuk mendapatkan petunjuk dan dokumen terkait dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 2. Kontraktor atas biaya sendiri harus mendapatkan izin, sertifikat, dan persetujuan lainnya dari pemerintah dan pejabat terkait lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan harus menyerahkan semua salinan izin tersebut kepada Pengawas Sipil. 3. Kontraktor harus mengetahui dan menjalankan ketentuan-ketentuan mengenai Peraturan Perburuhan yang berlaku dan petunjuk dari Departemen Tenaga kerja Indonesia. 4. Kontraktor dengan biaya sendiri harus mengasuransikan pekerjanya dan menunjukkan dokumen asuransi kepada Pemilik Proyek/Infrastructure Department dalam rapat mingguan pertama (kick off meeting) sebelum pekerjaan dimulai. 5. Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerja telah dijelaskan mengenai resiko dari pekerjaan menurut kontrak dan keamanan bekerja diperhatikan. 6. Kontraktor dengan biaya sendiri harus menyediakan/mengadakan baju dan perlengkapan kerja kepada pekerja di lapangan, seperti: rompi bergaris reflektor, helm dan sepatu safety, serta jaket pelampung bila pekerjaan dilakukan di sekitar dermaga atau kolam. 7. Semua bahan bangunan untuk pekerjaan permanen harus bermutu baik dan diajukan secara lisan/tertulis ke Pemilik Proyek/Infrastructure Department untuk mendapatkan izin/persetujuan dari pihak Pemilik Proyek/Infrastructure 8. Kontraktor harus menyiapkan dan menggunakan peralatan dan material yang berkualitas baik yang penggunaannya telah disetujui Pengawas Sipil. 9. Semua hasil pekerjaan bongkaran ataupun galian material yang masih dapat dipergunakan / dibutuhkan untuk pekerjaan di PT. JICT mendatang oleh kontraktor harus disimpan dan menjadi milik PT. JICT Tanjung Priok. 10. Dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus berkoordinasi dengan pengawas Pekerjaan Sipil untuk kelancaran pekerjaan. 11. Kegiatan pekerjaan di lapangan tidak boleh mengganggu kegiatan operasional di sekitar lokasi pekerjaan. hal 1
2 Pasal 3 : LINGKUP PEKERJAAN Pagar BRC : Pekerjaan ini meliputi pemasangan tiang BRC, plat ISPS, dan modifikasi panel BRC. Signboard : Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan signboard untuk memberikan petunjuk arah yang jelas kepada pekerja, tamu, dan pengguna jasa JICT. Pasal 4 : JENIS PEKERJAAN 1. Pelaporan dan dokumentasi pekerjaan 2. Pekerjaan pagar pengaman pekerjaan 3. Pekerjaan signboard (rambu) 4. Pekerjaan pengelasan 5. Lain-lain Pasal 5 : SPESIFIKASI PEKERJAAN 1. Pelaporan dan dokumentasi pekerjaan a). Laporan : Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus menyampaikan rencana kegiatan pekerjaan harian dan metode kerja pelaksanaan di lapangan ke pengawas pekerjaan sipil. Dalam satu minggu sebelum memulai pekerjaan di lokasi proyek, kontraktor harus menyampaikan laporan resmi mengenai pekerja sesuai jabatannya, jumlah orang yang dipekerjakan, pekerjaan yang dilakukan dan termasuk pekerja dari sub kontraktor. Bila diminta kontraktor juga harus menyampaikan laporan-laporan lain kepada Infrastructure Department berkaitan dengan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor yang mungkin diperlukan Infrastructure Kontraktor harus menyediakan waktu untuk rapat lapangan dengan Infrastructure Department sekurang-kurangnya satu kali setiap minggu selama masa kontrak, yang mungkin dihadiri pemilik proyek, sub kontraktor, dan kontraktor lain atau pejabat yang terkait dengan proyek yang mungkin dianggap perlu oleh Infrastructure Maksud rapat tersebut adalah untuk membantu tercapainya kerjasama antara semua pihak yang terlibat di dalam proyek disamping melakukan pengecekan kemajuan pekerjaan, mengidentifikasikan hal-hal yang memang memerlukan tindakan dan menyediakan kesempatan untuk diskusi umum mengenai pekerjaan. Kontraktor harus membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk rencana pelaksanaan pekerjaan dan agar kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi ketepatan waktunya. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang harus diserahkan dan mendapat persetujuan dari Infrastructure Department /Pengawas Sipil dengan detail, yang memeperlihatkan urutan kegiatan yang direncanakan dalam melaksanakan pekerjaan. Secara berkala kontraktor harus memperbaharui jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual sampai hari terakhir bulan yang bersangkutan. Laporan jadwal kegiatan mingguan diserahkan pada hari Senin pagi dimana ditunjukan bagian/komponen/jenis pekerjaan dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan kedalam jadwal pelaksanaan keseluruhan. Laporan prestasi volume pekerjaan sebagai berikut: o Volume pekerjaan kumulatif sampai dengan minggu atau bulan sebelumnya. hal 2
3 o Volume pekerjaan pada minggu atau bulan bersangkutan. o Total volume kumulatif sampai dengan minggu atau bulan bersangkutan. b). Foto & dokumentasi : Kontraktor harus menyampaikan foto berwarna dokumentasi proyek masing-masing dua salinan. Dokumentasi ini adalah untuk pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan sampai selesai seperti yang diarahkan oleh Infrastructure Department/Pengawas Sipil. Dokumentasi harus dikerjakan secara terus menerus dari permulaan sampai akhir proyek dan harus dapat memvisualisasikan pelaksanaan pekerjaan dengan jelas. Dokumentasi ini harus diserahkan kepada Infrastructure Department/Pengawas Sipil pada setiap akhir bulan. Klise atau file foto dan dokumen proyek menjadi milik pemilik proyek. Foto atau salinan foto tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga tanpa izin dari pemilik proyek. 2. Pekerjaan pagar pengaman pekerjaan a). Areal pekerjaan harus diberi pagar pengaman sementara dengan ketinggian minimum 1m dan harus dipindahkan dari lokasi pekerjaan pada saat pekerjaan selesai. b). Selama pekerjaan berlangsung, area pekerjaan harus selalu tertutup dan dibatasi oleh pagar pengaman. c). Pagar menggunakan papan penyangga kaki dan harus kokoh. d). Pagar memanjang berselingan terbuka dan tertutup namun pada dasarnya meliputi seluruh area pekerjaan yang dikerjakan. e). Pagar pengaman dicat sesuai petunjuk Infrastructure Department/Pengawas Sipil. f). Pagar pengaman dan rambu harus nampak/terlihat oleh pengguna kendaraan di malam hari. g). Pagar pengaman harus dilengkapi dengan lampu penerangan pada malam hari seperti rotary lamp dan/atau lampu selang/balok sesuai petunjuk Infrastructure Department/Pengawas Sipil. h). Kontraktor harus bertanggung jawab dan memperbaiki dengan biaya sendiri setiap kerusakan dari pekerjaan akibat perusakan atau orang yang mengendarai kendaraan di lokasi proyek. i). Kontraktor harus menggunakan cara-cara yang memadai untuk menjamin keamanan dan perlindungan terhadap pekerjaan, material pekerjaan dan pekerjanya. j). Kontraktor berkewajiban mengikuti petunjuk perwakilan Pengawas Sipil dalam pengamanan pekerjaan ini bila diminta. k). Kontraktor harus membuat marka jalan dan rambu sementara sesuai kondisi di lapangan atau sesuai petunjuk Infrastructure Department/Pengawas Sipil. l). Penulisan atau pembuatan rambu atau marka sementara harus sesuai dengan standar lokal (standar Bina Marga). 3. Pekerjaan signboard (rambu) Pembuatan signboard dilakukan di luar area JICT, sedangkan peraturan pemasangannya adalah sebagai berikut: a). Lokasi harus dibersihkan dulu dari debu dan bahan-bahan yang diperkirakan dapat merusak papan yang akan dipasang. b). Ukuran dan detail signboard serta isi tulisan dan warna dasar dan tulisan sesuai gambar rencana (terlampir). c). Bahan material signboard dari plat alumunium tebal 2mm dengan rangka siku/hollow, bahan sticker dari sticker 3M. d). Standar ukuran huruf dan angka (tulisan) disesuaikan dengan gambar rencana (terlampir) dan/atau luas signboard. e). Signboard harus terpasang rapi, kuat, dan tidak miring. f). Paku perkuatan tidak nampak dari luar. g). Pemasangan signboard harus terlihat jelas. hal 3
4 h). Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan. i). Harus dihindari kerusakan-kerusakan akibat dari pekerjaan yang bersangkutan. j). Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan perawatan/kebehasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan. k). Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam pengerjaan dan perawatan, kontraktor harus mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya. 4. Pekerjaan pengelasan a). Kualitas las harus memenuhi syarat (kualitas las) dan las yang rusak melebihi batas yang ditentukan akan ditolak Pada pengelasan harus ada peleburan menyeluruh antara metal las dan metal dasar dan antara lintasan berurutan dalam las b). Permukaan dan pinggiran yang akan dilas harus halus, sama dan bebas dari material tipis, robekan, keretakan dan kerusakan lain yang mempengaruhi secara tidak menguntungkan kualitas atau kekuatan las. Permukaan ini juga harus bebas dari material lepas, kotoran bijih besi, karat, minyak, gemuk, uap air atau material lain yang akan mencegah pengelasan yang wajar. Sambungan las harus bebas dari tonjolan tajam. c). Tanpa memperhatikan persetujuan Civil Engineer, adalah menjadi tanggung jawab kontraktor untuk membuat prosedur pengelasan yang akan menghasilkan pengelasan yang memenuhi persyaratan kualitas dan ukuran pada spesifikasi ini. d). Jika perwakilan engineer menganggap bahwa kualitas pekerjaan pengelasan jatuh di bawah standar yang disyaratkan, perwakilan engineer dapat meminta pengelasan untuk mengikuti tes kualifikasi ulang. 5. Lain-lain a). Tidak diperkenankan adanya tumpukan material / ex.material di lokasi lalu lintas kendaraan operasional terminal dalam jangka waktu yang lama. Jadwal pembuangan puing minimum 1 kali dalam seminggu hari kalender. b). Kontraktor wajib membersihkan sisa-sisa pekerjaan seperti sampah, kotoran, debu, dan lain-lain atas biaya sendiri. c). Apabila terjadi perbedaan antara RKS dengan gambar maka akan diambil kesepakatan antara peserta tender dengan Direksi/perwakilan engineer dan akan dituangkan dalam Berita Acara. Pasal 6 : KESELAMATAN KERJA 1. Kontraktor wajib memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya di lapangan, serta wajib mengasuransikan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja. 2. Kontraktor wajib menggunakan helmet, rompi reflektor, safety shoes, dan perlengkapan safety lainnya. 3. Kontraktor wajib mematuhi rambu-rambu peringatan dan marka jalan. 4. Kontraktor wajib mematuhi batas kecepatan berkendaraan di dalam terminal. 5. Kontraktor wajib memberi prioritas kepada lalu lintas alat-alat berat. 6. Kontraktor wajib mematuhi peraturan dan ketentuan bagi kegiatan khusus di dalam terminal. 7. Daerah lokasi pekerjaan yang tidak termasuk dalam scope pekerjaan dan telah diserahkan kepada kontraktor agar dipelihara dan dikembalikan ke dalam kondisi asalnya sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pemilik Proyek/Engineering 8. Setiap selesai pekerjaan, lokasi harus segera dirapihkan dan dibersihkan dari segala kotoran dan sampah. hal 4
5 Pasal 7 : LAIN LAIN 1. Kontraktor wajib menjaga keamanan di areal lokasi pekerjaan ataupun di sekitar lokasi pekerjaan. 2. Kontraktor harus melindungi semua pekerjaan terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Pengawas Sipil. 3. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dengan gambar maka akan diambil kesepakatan antara peserta tender dengan Pemilik Proyek/Infrastructure Department dan akan dituangkan dalam Berita Acara. 4. Kontraktor dengan biaya sendiri harus segera memperbaiki semua kerusakan yang disebabkan oleh kontraktor atau sub kontraktornya atau pelaksananya terhadap fasilitas dan peralatan yang ada di lapangan, yang bukan milik kontraktor. 5. Jenis pekerjaan yang belum tercantum dalam RKS dan gambar rencana tetapi erat kaitannya dengan pekerjaan ini, maka kontraktor wajib menginformasikan dan berkoordinasi dengan Pengawas Sipil serta jika diperlukan wajib melaksanakan pekerjaan tersebut. 6. Selesai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib menyerahkan laporan akhir hasil kegiatan proyek. 7. Masa pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas adalah selama 7 (tujuh) hari almanak terhitung sejak dikeluarkannya Kontrak Kerja atau Surat Perintah Kerja (SPK). 8. Masa pemeliharaan pekerjaan tersebut di atas berlaku selama 90 (sembilan puluh) hari almanak terhitung sejak Berita Acara Serah Terima Pertama (BA-1). Jakarta, Juli 2017 PELAKSANA HARIAN CIVIL MANAGER ttd DIAN PRENTIBO hal 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pengurasan Saluran Air Sekitar Gedung Utama dan Gedung SSE di T1 (MY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pengecatan Marka Blok Expansion T1 (MY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1 : LOKASI PEKERJAAN Pekerjaan ini
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Perbaikan BRC Dermaga Utara, Jendela Office Behandle, & Pipa STP Hanggar Forklift (RY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL
KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciPenjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN MASSAL DI KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita Daerah
Lebih terperinciBAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI
3-1 BAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI 3.1 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Tahap Konseptual Beserta Pola 3.1.1 Tahap Perencanaan Pemilik (owner) PEMDA KAB. BANDUNG BARAT Konsultan Perencana CV DATUM KONSULTAN
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS
SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pekerjaan Perpanjangan Lisensi Firewall Security
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI
BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN
SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan
Lebih terperinciSURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN
SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7 TANGGAL : PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK (SPK) : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools : SKK Migas - Jakarta : Rp876.700.000,00
Lebih terperinciMateri Pelatihan Bekerja di Ketinggian
Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian A. Pendahuluan Seseorang yang bekerja di ketinggian sekitar 1.8 meter atau lebih termasuk aktivitas Bekerja di Ketinggian. Bekerja di Ketinggian merupakan aktivitas
Lebih terperinciRSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..
DAFTAR ISI 01. LINGKUP PEKERJAAN.. 127 02. BAHAN - BAHAN.. 127 03. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN...... 127 PT. Jasa Ferrie Pratama 126 01. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciPENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL
PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciA D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012
A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB
Lebih terperinciNomor : 03/BA/PAN-PGR/2013 Tanggal : 08 Maret 2013
BERITA ACARA PENJELASAN KUALIFIKASI PENGADAAN UMUM PASCAKUALIFIKASI PEMBANGUNAN PAGAR DAN HALAMAN KANTOR INDUK JAYAPURA TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 03/BA/PAN-PGR/2013 Tanggal : 08 Maret 2013 Pada hari
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ALAT PENGENDALI LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,
Lebih terperinciBAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI
BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material
Lebih terperinciBENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :
BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi: 1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin
Lebih terperinciPROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT
PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK - UPI 2 June 2010 asolehudin@upi.edu 1 PENGENALAN CAT Salah satu metoda yang paling banyak dipergunakan
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja
Lebih terperinciSURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai pelabuhan terbesar, diperlukan sarana dan fasilitas pelabuhan untuk menunjang bongkar
Lebih terperinciOwner (Pemilik Proyek)
Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH, LARANGAN, PETUNJUK DAN PERINGATAN PADA SIMPANG SUSUN STA 15 + 400 JALAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station
Lebih terperinciMODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang
Lebih terperinciBAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja simpang empat Jalan Brigjend Sudiarto Jalan KH. Wahid Hasyim Jalan Kahayan I Serengan Kota
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2016 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMETODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan
METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal
Lebih terperinciBAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja Simpang Empat Jalan Slamet Riyadi Jalan Wimboharsono Kartasura Kabupaten Sukoharjo, maka
Lebih terperinciH. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)
408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L
No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) DAEO MAJIKO KABUPATEN PULAU MOROTAI I. LATAR BELAKANG Dalam rangka Pembangunan Dermaga PPI Daeo Kabupaten Pulau
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005 Menimbang Mengingat PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005 TENTANG PERLENGKAPAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas) A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciBAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada
BAB 4 STUDI KASUS 4.1 Kapasitas Momen Tower Crane Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada gedung bertingkat Sesuai dengan objek yang di lapangan maka Pemilihan dan penentuan
Lebih terperinciPERPANJANGAN PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 0831.Pm/612/UPGRK/2015
PERPANJANGAN PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 0831.Pm/612/UPGRK/2015 Dengan ini diumumkan bahwa PT PJB Unit Pembangkitan Gresik akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi
Lebih terperinci(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder
1 PEKERJAAN JEMBATAN (Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan 1. Tipe Jembatan a) Jembatan Pelat Beton Berongga b) Jembatan Pelat c) Jembatan Girder d) Jembatan Beton Balok T e) Jembatan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,
Lebih terperinciII. PEKERJAAN PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.276, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Dana Alokasi Khusus. Keselamatan Transportasi Darat. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 9
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 63 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan semakin
Lebih terperinciWALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA
WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa keadaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengendalian Proyek Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek supaya proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap keselamatan kerja bagi pekerja di perusahaan konstruksi kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap proyek konstruksi memiliki banyak masalah berbeda dalam pelaksanaannya, salah satu masalah yang akan diangkat ialah masalah kurangnya perhatian terhadap keselamatan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian
Lebih terperinciDOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG
DOKUMEN KONTRAK NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG Instansi : Pengadilan Agama Bantaeng Nama Paket : Pengadaan Gorden Nilai Kontrak : Rp
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciWALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015
WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 8 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG
Lebih terperinciFORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN Area Renovasi : Tanggal pemantauan : KELAS III N O KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN 1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciJASA ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM SULFATE) DARI PELABUHAN TANJUNG PRIOK KE GUDANG PT. PUPUK KUJANG - CIKAMPEK
Halaman : 1 dari 9 (RKS) JASA ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM SULFATE) DARI PELABUHAN TANJUNG PRIOK KE GUDANG PT. PUPUK KUJANG - CIKAMPEK LOKASI : CIKAMPEK-KARAWANG, INDONESIA 0 JASA, ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN MASSAL
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN MASSAL WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keselamatan lalu lintas
Lebih terperinciUU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN JALAN TOL CIREBON (PALIMANAN KANCI)
Lebih terperinci