ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS"

Transkripsi

1 Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir ABSTRACT Noun phrase is a group of words headed by a noun. Translating of a noun phrase from Bahasa Indonesia into English often finds difficulty especially in deciding structure of noun phrase. It is caused of the different structure of both Bahasa Indonesia and English. This paper aims to describe the translation of noun phrases from Bahasa Indonesia into English as in translating of kid s song Pelangi-Pelangi and its translation. The method used in this research is the method of translational equality because this analysis concerns of two different languages. The result of data analysis shows that in the translation process noun phrase of Bahasa Indonesia into English, shifting occurs to gain the equivalence. Those are caused by the difference of syntactic structure between Bahasa Indonesia and English. ABSTRAK Frasa nomina merupakan sekelompok kata yang dikepalai oleh sebuah nomina. Penerjemahan frasa nomina dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris sering mengalami kesulitan terutama pada penentuan struktur frasa nomina. Hal itu disebabkan perbedaan struktur di antara kedua bahasa tersebut. Paper ini bertujuan untuk mendekripsikan penerjemahan frasa nomina dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris seperti dalam penerjemahan lagu anak Pelangi-Pelangi dan versi terjemahannya. Metode yang digunakan adalah metode padan translasional karena analisisnya difokuskan pada dua bahasa yang berbeda. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam proses penerjemahan frasa nomina Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris banyak mengalami pergeseran untuk mendapatkan kesepadanan penerjemahan. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan struktur sintaksis antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci: frasa nomina; penerjemahan; struktur sintaksis. A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan sebuah sistem komunikasi yang terdiri dari suara, kata dan tata bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang dalam sebuah wilayah tertentu. Dalam setiap bahasa memiliki ciri

2 170 dan struktur tertentu yang berbeda antara satu dengan lainnya khususnya sintaksis. Maka untuk mendapatkan sebuah arti atau makna kata dari bahasa tertentu ke bahasa lain diperlukanlah sebuah penerjemahan. Terjemah yang baik adalah pesan dalam bahasa sumber (BSu) sama jelasnya dalam bahasa sasaran (BSa). Di dalam paper ini, penulis memfokuskan diri untuk mengkaji penerjemahan dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Objek kajian yang penulis temukan adalah pada penerjemahan lagu anak Pelangi-Pelangi dan penerjemahannya Rainbows. Lagu ini tidak diketahui pengarangnya (anonim) baik dalam Bahasa Indonesia maupun terjemahan Bahasa Inggrisnya. Namun lagu ini sangat popular di kalangan anak-anak. Pada proses penerjemahan sering muncul permasalahan pada penerjemahan frasa nomina. Berikut contohnya: BSu: Pelukismu agung BSa:The great of maintain Contoh di atas menunjukkan bahwa di dalam bahasa sasaran, frasa nomina tersebut mendapatkan tambahan artikel the, dan kata depan of. Kata mu juga mengalami penghilangan. Selain itu kata pelukis yang biasa diartikan dengan painter tidak ditemukan di dalam bahasa sasaran namun diganti dengan kata maintain yang berarti pemelihara pada penerjemahan tersebut. Jelas bahwa kedua bahasa tersebut mempunyai perbedaan struktur sintaksis yang akan menjadi fokus kajian secara linguistik. Penerjemah yang baik mampu memadankan kata maupun grammatikal dalam bahasa sasaran dengan baik. Pemahaman terhadap struktur sintaksis dari bahasa sumber dan bahasa sasaran secara total yang meliputi perbedaan gramatikal, makna leksikal, dan semua sistem yang ada dengan baik oleh seorang penerjemah akan menghasilkan kesamaan tekstual dan pragmatik (Baker, 2001:8). Uraian di atas menunjukkan bahwa frasa nomina dalam setiap bahasa memiliki perbedaan struktur sintaksis. Sehingga mencari kesepadanan dari BSu ke dalam BSa menjadi hal yang penting pada proses penerjemahan. Oleh karena itu, paper ini mencoba menguraikan kesepadanan penerjemahan antara frasa nomina dalam Bahasa Indonesia seperti dalam lagu anak pelangi- Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

3 Linguistika Akademia ISSN: pelangi yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi Rainbows melalui unsur-unsur sintaksis penyusun frasa nomina dalam Bahasa Indonesia dan terjemahannya di dalam Bahasa Inggris. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang timbul adalah (1) bagaimana frasa nomina dalam lagu anak-anak diterjemahkan, dan (2) bagaimana penerjemahan frasa nomina dalam Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris mencapai kesepadanan penerjemahan. Metode yang tepat digunakan dalam penelitian untuk dua bahasa yang memiliki aksara berbeda adalah metode padan translasional, yakni metode padan yang alat penentunya adalah bahasa lain (Koller dalam Hatim, 2004:48). Analisis data menggunakan teori linguistik tradisional mengenai struktur sintaksis frasa nomina dan untuk mengetahui kesepadanan struktur penerjemahan dalam Bahasa Inggrisnya, dan shifting atau teori penerjemahan tentang pergeseran oleh Catford digunakan untuk melihat pergeseran apa yang timbul dalam proses penerjemahan frasa nomina-frasa nomina tersebut. B. LANDASAN TEORI Dalam paper ini, penulis memfokuskan diri pada kajian struktur sintaksis dari frasa nomina Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penulis menggunakan teori linguistik tradisional, yaitu teori yang menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantik (Chaer,2007:333). Teori ini juga menekankan pemakaian bahasa mengikuti kaidah (aturan gramatikal). Tata bahasa tradisional menggolongkan kata-kata ke dalam kelas kata. Teori ini muncul sejak abad ke 3 sebelum masehi oleh Plato di Yunani kuno dan terus dikembangkan oleh murid-muridnya. Pengkajian paper lebih mendalam membahas struktur frasa nomina dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menggunakan teori sintaksis dari linguistik tradisional. Teori ini membedakan tingkat analisis pada kalimat, klausa, dan frasa. Sintaksis juga mengkaji tentang terminologi tradisional dalam struktur sintaksis seperti subjek, objek, dan kelas kata. Teori sintaksis yang digunakan dalam paper ini adalah teori tentang frasa nomina dari Marjilijn Vespoor dan Kim Sauter dalam bukunya yang berjudul English Sentence Analysis. Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

4 172 Di samping teori sintaksis, data akan dikaji dengan teori equivalence (kesepadanan). Hal tersebut dilakukan karena data merupakan hasil terjemahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris yang memerlukan kesepadanan. Kajian untuk mengetahui kesepadanan penerjemahan tidak menutup kemungkinan terjadinya pergeseran (shift) dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Oleh karena itu, paper ini mengulas pergeseran-pergeseran apa yang terjadi selama proses penerjemahan dengan menggunakan teori Catford. 1. Frasa Nomina 1.1. Frasa Frasa adalah sekelompok kata yang secara tata bahasa tersusun dan saling berhubungan dalam satu kesatuan. Ciri frasa adalah tidak menunjukkan suatu situasi yang utuh, dan tidak memiliki subjek serta predikat sendiri (Verspoor, 2001:44). Salah satu frasa adalah frasa nomina. Contohnya seorang anak kecil. Frasa ini adalah frasa nomina karena dikepalai oleh sebuah kata benda Frasa Nomina Fungsi frasa nomina bisa sebagai subjek dalam sebuah kalimat, misalnya dalam kalimat seorang nenek tua sedang menyebrangi sebuah jalan raya. Sebagai objek: Seorang nenek tua sedang menyebrangi sebuah jalan raya. Sebagai pelengkap objek kata kerja: Bapak menyetir mobil baru. Sebagai objek preposisi: Budi berdiri di pojok kelas. 2. Penerjemahan Catford (1978:20) menjelaskan bahwa menerjemahkan berarti mengganti, yaitu suatu teks diganti dengan padanan teks tersebut. Maka bentuk bahasa klausa, frasa ataupun kata dalam bahasa sumber harus diganti ke dalam bahasa sasaran. Kesimpulannya, penerjemahan adalah sebuah proses perpindahan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

5 Linguistika Akademia ISSN: Jenis-Jenis Penerjemahan Menurut Larson (dalam Budianto, 2010:7) penerjemahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Penerjemahan literal adalah penerjemahan bentuk dasar yang mencoba mengikuti bentuk bahasa sumber. b. Penerjemahan idiomatic adalah penerjemahan yang mencoba menghubungkan makna dalam bahasa sumber menjadi sealamiah mungkin dalam bahasa sasaran. 4. Equivalence (Kesepadanan) Nida dan Teber (1982:12) menyatakan menerjemah merupakan penggantian aspek padanan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Teks dari bahasa sumber dipahami maknanya kemudian diungkapkan kembali dalam bahasa sasaran. Catford (1965:27) menjelaskan bahwa menuliskan suatu teks ke dalam bahasa lain bisa sama melalui beberapa element yang berbeda (seluruhnya atau hanya sebagian yang sama), dalam tataran level yang berbeda (persamaan konteks, semantic, gramatikal, leksikal, dsb). Baker (2001: 5-6) menyatakan bahwa penggunaan gagasan equivalence digunakan para penerjemah untuk alasan kenyamanan dibandingkan dengan alasan mengikuti struktur yang ada. Lebih lanjut Baker membagi equivalence menjadi 6 bagian yaitu equivalence in word level (Kesepadanan Kata), equivalence in above level (Kesepadanan di atasnya kata), grammatical equivalence (Kesepadanan Gramatikal), textual equivalence: thematic (Kesepadanan Tekstual: Tematik), textual equivalence: cohesion (Kesepadanan Tekstual: Kohesi, dan pragmatics equivalence (Kesepadanan Pragmatik) Equivalence in Word Level Baker mengakui bahwa kesepadanan di tingkat kata adalah elemen pertama yang dipertimbangkan oleh penerjemah. Bahkan, ketika penerjemah mulai menganalisis bahasa sumber penerjemah melihat katakata sebagai unit tunggal untuk menemukan langsung istilah yang 'setara/sepadan' di bahasa sasaran. Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

6 Equivalence in above level Yaitu Kesepadanan kata di tingkat atasnya. Contohnya adalah penerjemahan kolokasi, idiom, dan ungkapan Grammatical Equivalence Mengetahui susunan gramatikal bahasa sumber maupun bahasa sasaran adalah hal yang penting untuk mencapai suatu kesepadanan. Dalam sebuah proses penerjemahan sering terjadi perubahan informasi atau isi pesan dikarenakan perbedaan struktur gramatikal masingmasing bahasa. Perubahan ini bisa berupa penambahan atau pengurangan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya perangkat tata bahasa tertentu dari bahasa sumber itu sendiri (Baker, 2001:82) Textual Equivalence: Thematic Yaitu Kesepadanan yang tidak merubah tema suatu dari teks bahasa sumber karena tema merupakan pokok dalam sebuah teks Textual Equivalence: Cohesion Kesepadanan tekstual mengacu pada kesepadanan antara teks Bahasa sumber dan teks bahasa sasaran dalam hal informasi, kohesi Pragmatics Equivalence Kesepadanan ini mengacu pada implikatur dan strategi penghindaran selama proses terjemahan. Kesepadanannya adalah sesuai dengan makna semestinya yang dimaksudkan oleh penulisnya. Kesepadanan yang secara pragmatik mungkin secara semantiknya tidak pas. 5. Pergeseran (Shift) Shift adalah pergeseran yang terjadi atau mungkin terjadi dalam sebuah proses penerjemahan (Baker, 2001:226). Menurut Catford (1965:73) pergeseran penerjemahan dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu: 5.1. Pergeseran level Pergeseran level adalah pergeseran dari satu tataran linguistik ke tataran lainnya. Catford lebih jauh Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

7 Linguistika Akademia ISSN: menjelaskan bahwa hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan level fonologi dan grafologi yang tidak memungkinkan. Penerjemahan antara level-level ini sebenarnya merupakan penerjemahan yang keluar dari aturan dimana penerjemahan ini mencari subtansi-subtansi yang sama dalam suatu kondisi tertentu. Kemudian melalui pergeseran gramatikal kedalam pergeseran leksikal atau sebaliknya sangat memungkinkan terjadinya pergeseran level. Contohnya: BSu: Tono sedang bersepeda. BSa: Tono is cycling. Dalam proses penerjemahan, ada pergeseran dari segi leksikal ke dalam unsur gramatikal dimana kata sedang diterjemahkan secara gramatikal menjadi pola to be + V-ing Pergeseran Kategori Pergeseran kategori merupakan terjemahan yang tidak terikat. Dengan kata lain, pergeseran ini akan banyak memunculkan hasil terjemahan yang seperti penerjemahan bebas. Terkadang hasil terjemahannya tidak normal atau terlampau jauh strukturnya dari bahasa sumber. Pergeseran kategori memiliki beberapa sub-kategori, antara lain: Pergeseran Struktur Pergeseran Struktur terjadi akibat perubahan yang diakibatkan perbedaan system struktur bahasa sumber dengan sistem struktur bahasa sasaran. Pergeseran ini terjadi diakibatkan oleh sistem struktur bahasa sumber tidak sama dengan sistem struktur bahasa sasaran. Misal dalam Bahasa Inggris dikenal pola menerangkan-diterangkan (DM), sedangkan dalam Bahasa Indonesia pola yang berlaku umumnya menerangkan-diterangkan (MD). Contohnya: rumah antik diterjemahkan menjadi antique house. Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

8 Pergeseran Unit Pergeseran Unit yaitu pergeseran yang terjadi apabila unsur bahasa sumber pada suatu unit linguistiknya memiliki padanan yang berbeda unitnya pada bahasa sasaran. Misalnya : attractive place, diterjemahkan menjadi tempat yang menarik. Dalam hal ini terjadi pergeseran dari unit kata menjadi unit klausa Pergeseran Kelas Pergeseran Kelas yaitu pergeseran yang terjadi misalnya dari kelas kata tertentu dalam bahasa sumber menjadi kelas kata yang lain dalam bahasa sasaran. Misalnya : pesta tahunan diterjemahkan menjadi annual party. Kata tahun adalah nomina, kata annual mempunyai kelas kata adjektiva Pergeseran Intra-Sistem Pergeseran antar-sistem yaitu pergeseran yang terjadi pada kategori grammatikal yang sama. Misalnya : Raja kawin dengan Shinta diterjemahkan menjadi The king married Shinta. Kata kawin dalam bahasa Indonesia adalah verba intransitif, sedangkan kata married dalam bahasa Inggris adalah verba transitif. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

9 Linguistika Akademia ISSN: C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa paper ini bertujuan untuk menemukan kesepadanan penerjemahan dari frasa nomina bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Analisis akan dimulai dengan menentukan konstituen dari frasa nomina dari bahasa sumber dan kemudian membandingkannya dengan konstituen-konstituen penyusun hasil penerjemahan dari Bahasa Indonesia tersebut. Frasa nomina tersebut kemudian akan dianalisis dengan menggunakan teori linguistik tradisional untuk mengetahui konstituen penyusun frasa nomina dalam Bahasa Indonesia dan terjemahannya di dalam bahasa Inggris. Setelah mengetahui konstituen dari masing-masing frasa nomina, barulah bisa ditemukan kesepadanan penerjemahannya. Berdasarkan penerjemahan gramatikal tersebut, kemudian dianalisa pergesaran apa yang muncul dalam menerjemahkan frasa nomina dalam Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris seperti yang terlihat pada penerjemahan lagu anak Pelangi-Pelangi karya anonim. Berikut ini adalah data lirik lagu pelangi-pelangi karangan anonim dalam Bahasa Indonesia beserta terjemahan Bahasa Inggrisnya dengan judul Rainbow oleh anonim juga. Pelangi-Pelangi Pelangi, pelangi, alangkah indahmu! Merah, kuning, hijau, di langit yang biru. Pelukismu agung, siapa gerangan? Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan. Rainbows Rainbow, rainbow, what a beautiful you are! The red, yellow and green, there are in the blue sky. The great of maintain, who was making of that? Rainbow, rainbow, made by the God. Data 1 BSu: Pelangi-pelangi BSa: Rainbows Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

10 178 Konstituen masing-masing frasa Pelangi Pelangi Nomina (pusat) Nomina Rainbows H:Noun Phrase Dari table di atas dapat dilihat frasa nomina mendapatkan kesepadanan penerjemahan. Dari data itu pulalah kita bisa mengetahui hilangnya informasi pada judul lagu frasa nomina pelangi-pelangi yang terdiri dari dua kata bergeser menjadi sebuah kata rainbows yang terdiri hanya satu kata. Hal ini lazim disebut sebagai pergeseran struktur, yaitu pergeseran yang disebabkan perbedaan struktur diantara kedua bahasa tersebut. Pergeseran yang terjadi berikutnya adalah pergeseran intrasistem. Pergeseran ini terjadi pada kategori gramatikal yang sama dan secara internal. Menurut aturan gramatikal Bahasa Inggris, kata benda yang bisa dihitung akan bermakna jamak apabila ditambahkan huruf s. hal tersebut terjadi pada kata rainbow + s sehingga memiliki arti pelangi-pelangi. Data 2 BSu: merah, kuning, hijau, BSa: the red, yellow and green Merah Kuning Hijau Nomina Nomina Nomina The Red Yellow and Green Noun Phrase Det. art. H: Noun Noun Conj. Noun Data di atas menunjukkan bahwa sebuah proses penerjemahan sangat mungkin terjadi pergeseran untuk mencapai kesepadanan. Perhatikan pada penambahan artikel the dan kata sambung and di atas. Hal tersebut tidak terdapat dalam bahasa sumber. Perbedaan struktur kedua bahasa menyebabkan terjadinya pergeseran. Hal ini lazim disebut sebagai pergeseran struktur. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

11 Linguistika Akademia ISSN: Data 3 BSu: di langit yang biru BSa: there are in the blue sky Konstituen masing-masing frasa Di Langit Yang Biru Frasa Nomina Preposisi Nomina (pusat) penggolong Ajektifa There Are In The Blue Sky Simple sentence Subject Verb Subject Attribute Dem. Pron. Aux. verb Prep. Det. Art. Adj. H:Noun Data di atas menunjukkan bagaimana sebuah frasa nomina Bahasa Indonesia yang berbentuk sederhana diterjemahkan menjadi sebuah kalimat untuk mendapatkan kesepadanan. Sebenarnya frasa nomina tersebut bisa saja diartikan dengan in the blue sky, namun hal itu akan menjadikan nada lagu tidak pas. Penerjemah anonim lebih memilih there are in the blue sky untuk mendapatkan nada yang pas sesuai dengan nada dalam versi Bahasa Indonesianya sehingga akan mudah untuk dilantunkan. Dari data tersebut kita mengetahui sebuah pergeseran struktural dengan bertambahnya beberapa unsur dalam bahasa sasaran. Frasa nomina di langit yang biru dengan konstituen preposisi + Nomina + pengg.+ Ajektifa diterjemahkan menjadi there are in the blue sky dengan konstituen Dem. Pron + aux. Verb + prep. + det. Art. + Adj. + H:Noun. Pergeseran berikutnya adalah pergeseran unit. Pergeseran ini terjadi apabila unsur bahasa sumber pada suatu unit linguistiknya memiliki padanan yang berbeda unitnya pada bahasa sasaran. Seperti frasa nomina di langit yang biru, dari bentuk unit frasa bergeser menjadi sebuah kalimat. Data 4 BSu: Pelukismu agung BSa: The great of maintains Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

12 180 Konstituen masing-masing frasa Pelukis Mu Agung Frasa Nomina Nomina (pusat) Nomina Ajektifa The Great Of Maintains NP: Noun Phrase Det. Art. Adj. Prep. H: noun Berdasarkan data tersebut frasa nomina Bahasa Indonesia diterjemahkan kembali dalam bentuk frasa nomina untuk mencapai kesepadanan. Dalam proses penerjemahan tersebut terjadi dua hal, yaitu pertama terdapat penambahan artikel the dan kata depan of, serta penghilangan Kata mu pada penerjemahan tersebut. Pergeseran tersebut disebut pergeseran struktur dimana terdapat perbedaan struktur linguistik antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hal yang kedua adalah kata pelukis yang bisa diartikan dalam Bahasa Inggris dengan painter tidak ditemukan dalam bahasa sasaran, namun diganti dengan kata maintains yang berarti pemelihara. Pemilihan kata ini bukan berarti tidak ada maksudnya. Penerjemah mungkin mengacu pada kata Tuhan di lirik sesudahnya sebagai pencipta alam, dan juga sains yaitu pelangi tidaklah dilukis namun merupakan sebuah kejadian alam. Pemilihan kata maintains ini menurut Baker merupakan sebuah kesepadanan dalam tingkatan kata (equivalence in word level). Kedua kata tersebut masing-masing sebagai nomina. Data 5 BSu: ciptaan Tuhan BSa: made by the God Konstituen masing-masing frasa Ciptaan Tuhan Frasa Nomina Nomina (pusat) Nomina Made By The God Minor Sentence H: Verb Prep. Det. Art. H: Noun Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

13 Linguistika Akademia ISSN: Hasil penerjemahan frasa nomina tersebut secara jelas mengalami pergeseran dari sebuah frasa nomina menjadi sebuah kalimat minor. Hal itu dilakukan untuk mencapai kesepadanan penerjemahan. Dari data tersebut kita mengetahui adanya penambahan kata depan by dan artikel the dalam penerjemahan frasa nomina ke dalam Bahasa Inggris. Frasa ciptaan Tuhan dengan konstituen nomina (pusat) + nomina diterjemahkan ke dalam made by the God dengan konstituen H:Verb + prep. + det. Art. + H:noun, merupakan bukti terjadinya pergeseran struktur; pergeseran yang diakibatkan perbedaan struktur kedua bahasa tersebut. Disamping itu, pergeseran dari sebuah frasa nomina menjadi kalimat sederhana yang terjadi dikenal dengan pergeseran unit. Penyebab pergeseran ini adalah perbedaan unit linguistik antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran demi mencapai kesepadanan. D. KESIMPULAN Penerjemahan merupakan proses pengalihan bahasa dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa mengurangi isi pesan atau makna yang ada. Dalam proses ini sangat mungkin terjadi sebuah pergeseran-pergeseran dimulai dari unit, struktur, maupun intra-sistem. Kesepadanan sangatlah penting dalam sebuah penerjemahan sehingga pesan atau makna yang ada di dalam BSu tersampaikan dengan baik dalam BSa, seperti kesepadanan in word level dimana terjadi penggantian sebuah kata dari BSu dengan kata lain-berbeda arti namun masih dalam kelas kata yang sama-di BSa dengan tujuan untuk menjaga makna atau pesan yang sama dalam BSu. Pada analisis data yang dibuat di bab sebelumnya, penerjemahan frasa nomina dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris mengalami beberapa macam bentuk pergeseran. Pergeseran tersebut adalah pergeseran unit, struktural, dan intrasistem. Pada satu frasa nomina, memungkinkan terjadi dua pergeseran yaitu pergeseran struktural dan pergeseran unit. Equivalence in word level juga terjadi dalam proses penerjemahan untuk mendapatkan padanan kata yang tepat namun masih dalam kelas kata yang sama dan tidak mengurangi makna. Struktur frasa Analisis Struktur Frasa Nominal dalam Lagu Pelangi-Pelangi (Moh. Khoir)

14 182 nomina dalam Bahasa Indonesia tersebut mengalami pergeseran untuk mendapatkan hasil penerjemahan yang natural dan mudah dipahami. Penambahan atau penghilangan informasi juga terjadi untuk mendapatkan kesepadanan penerjemahan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Terjemahan dikatakan baik apabila pesan yang dimaksud dalam bahasa sumber dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran dengan tepat. Agar pesan yang dimaksud bisa sampai dengan baik, maka sangat mungkin struktur-struktur sintaksis pada bahasa sumber akan berubah dalam bahasa sasaran demi mencapai kesepadanan penerjemahan. E. DAFTAR PUSTAKA Baker, Mona In Other Words: A Course Book on Translation. London: Routledge. Budianto, Langgeng dan Fardhani, Aan E A Practical Guide for Translation Skill. Malang: UIN Maliki Press. Catford, J.C A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Hatim, B and Munday, J Translation: An Advance Resource Book. London and New York: Routledge. Nida, A and Taber, Charles R The Theory and Practice of Translation. Leiden: E. J. Brill. Ubaidillah Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta. Verspoor, Marjolijn and Kim S English Sentence Analysis. America: John Benjamins North America. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 2, 2013 :

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Linguistika Akademia Vol.1, No.2, 2012, pp. 205~218 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Winda Ratna Wulandari

Lebih terperinci

PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP

PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 345~359 ISSN: 2089-3884 PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP Anin Luthfi Mahfudhoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 249~264 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Nurul Qonitah e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN

ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 109~126 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN

Lebih terperinci

Fajar Nur Indriyany

Fajar Nur Indriyany Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 291~303 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASE VERBA DALAM NOVEL THE GREAT GATSBY KARYA F. SCOTT FITZGERALD DAN PERGESERAN MAKNA DALAM NOVEL TERJEMAHANNYA (KAJIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) Adiloka Sujono Universitas Widyaguna Malang Adilokas@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi menjadi tali penghubung dalam hubungan antar manusia. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik Nurlaila Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusangkar Korespondensi: Jl. Sawah tabing No. 10 Rambatan Batusangkar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 317~330 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY Ida Nurrokhimah e-mail: Idanurrokhimah@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO A THESIS BY RINA SARI NAINGGOLAN REG. NO. 080705042 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES

Lebih terperinci

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI Sarah Mayung Sarungallo Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mendukung terjalinnya komunikasi di antara semua orang dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Berbagai macam

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi yang vital. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi, mengajak, menciptakan dan memelihara suatu hubungan dengan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang lain. Jika tidak ada penerjemah, maka sebuah text BSu akan sulit untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang lain. Jika tidak ada penerjemah, maka sebuah text BSu akan sulit untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penerjemahan Pada dewasa ini kegiatan penerjemahan merupakan sebuah kegiatan yang penting untuk mentransfer makna dari BSu ke BSa. Penerjemahan sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) 1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain

BAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa. Unit-unit bahasa tersebut merupakan unit gramatikal seperti klausa atau kalimat. Teks terkadang digambarkan sebagai sejenis

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 14~28 ISSN: 2089-3884 KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS YudithTyas Prameswari e-mail: prameswari93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan Negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerti

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03207/ Basic Translation Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM KARYA FIKSI

PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM KARYA FIKSI PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM KARYA FIKSI Diana Chitra Hasan Universitas Bung Hatta Abstract A good translation must strive for dynamic equivalence, i.e.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan lain. Manusia memiliki keinginan atau hasrat untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang Relevan Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis Terjemahan Istilah-Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

Problematika dalam pembelajaran penerjemahan

Problematika dalam pembelajaran penerjemahan Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 30-35 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 30 Problematika dalam pembelajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma Jurnal Sastra Jepang, Vol. 11 No. 2, Februari 2012, ISSN: 1411-9323, Hal. 38-50 PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance

Lebih terperinci

METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA

METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA Bagaimana belajar bahasa kedua dilihat dari kemunculan metode yang dikategorikan sebagai metode tradisional? 7/19/11 Tadkiroatun Musfiroh 1 LIMA DIMENSI METODE BELAJAR

Lebih terperinci

NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA

NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA Suhandano Universitas Gadjah Mada ABSTRAK Tulisan ini membahas bagaimana nomina ditata dalam sistem tata bahasa Indonesia. Pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL

PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL Faurina Anastasia Dosen Tetap IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Email: faurinaanastasia@gmail.com Abstract A good translation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM 105110100111026 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17

STRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17 1 STRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17 Luh Gede Wika Elfayanti Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan BAB V P E N U T UP Penelitian dalam thesis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan analisis kontrastif. Adapun adverbia

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak

PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan Abstrak Penerjemahan adalah sebuah proses yang bertujuan memindahkan pesan bahasa sumber ( BS ) kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS Latifah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Latifahtif357@gmail.com Abstrak Sintaksis

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini meneliti teks terjemahan buku bilingual yang berupa wacana sains untuk mengdentifikasi jenis metafora gramatikal dan keakuratan

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) Gilang Fadhilia Arvianti Universitas Tidar, Magelang,

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF TRANSLATION STRATEGIES FOUND IN ENGLISH-BAHASA INDONESIA SHORT STORY SOME WORDS WITH A MUMMY THESIS

AN ANALYSIS OF TRANSLATION STRATEGIES FOUND IN ENGLISH-BAHASA INDONESIA SHORT STORY SOME WORDS WITH A MUMMY THESIS AN ANALYSIS OF TRANSLATION STRATEGIES FOUND IN ENGLISH-BAHASA INDONESIA SHORT STORY SOME WORDS WITH A MUMMY THESIS BY ANNISA NURJANNAH ADNIN NIM 105110101111079 STUDY PROGRAM IN ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES

Lebih terperinci

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS Penulis : Nuraini 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: shinsetsu@ymail.com, hand: 082391098036 ABSTRACT This

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan karya sastra bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan bahasa, tetapi juga menyangkut masalah budaya. Seorang

Lebih terperinci

TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS /LNG

TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS /LNG TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS 137009015/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TERJEMAHAN

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13) KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS TERJEMAHAN MAHASISWA Khoirun Nisa E-mail: niesha.violet@yahoo.com

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra dalam bentuk novel masih terus tumbuh dan berkembang pesat hingga sekarang. Banyak penulis-penulis baru yang bermunculan. Meskipun demikian, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Secara garis besar kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat

Lebih terperinci