BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu
|
|
- Benny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya disebut Bahasa Sumber (BSu), sedangkan teks yang disusun oleh penerjemah disebut Teks Sasaran (TSa) dan bahasanya disebut Bahasa Sasaran (BSa). Larson (1998:3) menyatakan Translation consists of transferring the meaning of the source language into the receptor language. This is done by going from the form of the first language to the form of a second language by the way of semantic structure. It is meaning which is being transferred and must be held constant. Only the form changes. (Penerjemahan maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah.) Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih padanan kata bukanlah pekerjaan yang mudah bagi seorang penerjemah. Untuk itu seorang penerjemah harus mampu menggunakan strategi penerjemahan dalam mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih padanan kata dari BSu ke dalam BSa. Sebagai seorang penerjemah, sebelum menerjemahkan diharuskan mengetahui hasil terjemahan itu untuk siapa (audience design) dan untuk tujuan apa (need analysis), sehingga penerjemah dapat menentukan metode
2 penerjemahan yang paling tepat untuk dilakukan. Setelah itu, seorang penerjemah harus mengetahui langkah langkah penerjemahan yang disebut sebagai prosedur penerjemahan (Hoed 2006: 67). Prosedur penerjemahan merupakan tindakan atau cara kerja yang dilakukan guna mengatasi masalah perbedaan perbedaan antara BSu dan BSa baik pada segi kaidah tata bahasa maupun segi maknawi bahasa yang terjadi pada proses penerjemahan (Machali 2009:91). Istilah prosedur dibedakan dari metode. Prosedur adalah cara penerjemahan sebuah kalimat yang menggambarkan urutan serangkaian tindakan. Perbedaan antara metode dan prosedur terletak pada satuan penerapannya. Metode penerjemahan berkenaan dengan keseluruhan teks sedangkan prosedur penerjemahan berlaku untuk kalimat dan satuan bahasa yang lebih kecil seperti klausa, frasa dan kata. Hal ini menekankan bahwa seorang penerjemah sebagai orang yang memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dari BSu tidak hanya sekedar memahami BSu dengan baik, tetapi juga memiliki kemampuan atau kompetensi dalam menemukan kesepadanan terdekat dalam BSa. Itu berarti bahwa seorang penerjemah harus mampu menghasilkan produk terjemahan alami yang melibatkan pergeseran dan perubahan bentuk dalam BSa. Pergeseran dan perubahan struktur dari satu bentuk ke dalam bentuk yang lain merupakan hal yang lazim terjadi dalam penerjemahan. Untuk memperoleh tingkat naturalisasi, konstruksi kalimat pasif sering diterjemahkan ke dalam konstruksi kalimat aktif atau sebaliknya. Hal ini sering didapati dalam terjemahan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, karena bahasa Indonesia memiliki ciri khas yang khusus dalam susunan kalimatnya. Sneddon (2000:22) menyatakan bahwa often passive is natural construction in Indonesia where a passive translation into English will sound very artificial or clumsy. (Seringnya sebuah kalimat pasif merupakan konstruksi yang wajar di dalam bahasa Indonesia tetapi terjemahanya ke dalam bahasa Inggris terlihat menjadi tidak alami.) Tidak sedikit orang Indonesia berbicara dalam bentuk kalimat pasif yang memiliki susunan kalimat objek,
3 predikat, dan subjek (OPS) menghilangkan subjek dan objek. Hal ini dilakukan dengan tujuan memambah rasa hormat, keseponan, dan kenyamanan terhadap sebuah pernyataan atau pertanyaan, ketika subjek dalam konteks tidak diketahui atau tidak dikenal atau tersirat. Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia untuk menawarkan bantuan kepada orang lain, ucapannya adalah Bisa dibantu? diterjemahan secara literal menjadi Can be helped?. Terjemahan Can be helped terdengar tidak alami dalam bahasa Inggris, namun frasa ini akan terdengar lebih alami bilamana diterjemahkan menjadi Can I help you? Pembicara menyebutkan I dalam bahasa Inggris sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak disebutkan namun bermakna tersirat. Ketika membahas tentang seseorang atau suatu benda biasanya dinyatakan lewat subjek dari sebuah klausa atau kalimat. Dan jika kita membahas tentang pelaku pada kalimat maka pelaku tersebut disebut sebagai subjek dan menggunakan kata kerja bentuk aktif. Kata kerja transitif dalam bahasa Inggris biasanya berbentuk aktif, tetapi dapat pula terjadi dalam kalimat pasif. Dalam bahasa Inggris lebih banyak konstruksi kalimat pasif dibentuk dari kata kerja bantu be yang diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga past participle, sedangkan konstruksi kalimat pasif bahasa Indonesia lebih banyak ditandai dengan prefiks di + kata kerja dasar. Berdasarkan penjelasan di atas, secara jelas disampaikan bahwa pada dasarnya penerjemahan adalah perubahan struktur bentuk kata, frasa, klausa dan kalimat. Bentuk - bentuk ini merupakan struktur awal dari sebuah bahasa yang biasanya dapat dilihat dalam bentuk tulisan dan didengar dalam bentuk perkataan. Larson (1998:3) menyatakan: in translation the form of the source language (SL) is replaced by the form of the receptor language (RL).This replacement of form necessarily consists of studying the lexicon, grammatical structure, communication situation, and cultural context of the source language text, analyzing it in order to determine its meaning, and reconstructing the same meaning using the lexicon and grammatical structure which are appropriate in RL and its cultural context.
4 (Menerjemahkan berarti mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks BSu, menganalisis teks BSu untuk menemukan maknanya, dan mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan menggunakan leksikon dan struktur gramatikal yang sesuai dalam BSa dan konteks budayanya.) Oleh karena itu, proses yang efektif dan efisien dalam terjemahan konstruksi kalimat pasif bahasa Indonesia ke bahasa Inggris tidak hanya sekedar mengubah bentuk leksikal dan tata bahasa (gramatikal) dengan tepat tetapi juga mampu mengubah pemilihan bentuk konteks budaya dengan tepat pula. Konstruksi kalimat dalam bahasa Indonesia cenderung lebih fokus pada hasil tindakan. Sebagai contoh, Saya akan dijemputnya yang secara literal dapat diterjemahkan I would be picked up by her (Sneddon, 2000:21). Kalimat I would be picked up by her terdengar tidak alami dalam bahasa Inggris; kalimat ini akan terdengar lebih alami bilamana diterjemahkan menjadi She would pick me up. Konstruksi kalimat aktif dalam bahasa Inggris lebih umum karena fokus perhatiannya adalah pelaku yang melaksanakan tindakan tersebut. Disisi lain untuk memperoleh kealamiahan terjemahan, konstruksi kalimat pasif bahasa Indonesia sering kali diterjemahkan menjadi konstruksi kalimat aktif dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh Kalimat pasif berikut sangat terdengar alami dalam bahasa Indonesia, tetapi tidak dapat diterjemahkan menjadi kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Anaknya sendiri tidak pernah dicarikannya jodoh bentuk kalimat pasif yng diterjemahkan menjadi kalimat aktif dalam bahasa Inggris She has never looked for a marriage partner for her own child. (Sneddon, 1996: 255) KBBI (2007:788) menyatakan novel adalah sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel sebagai salah satu jenis karya sastra merupakan bagian dari bahasa tulis yang perkembangannya tidak luput dari kreatifitas pengarangnya dan kondisi sosial pada zamannya. Wujud dari kreatifitas pengarang tergambar dari unsur- unsur kebahasaan dari novel tersebut melalui gaya bahasa dan latar belakang budaya pengarangnya. Hal ini menyadarkan bahwa dalam menerjemahakan karya sastra seperti novel adalah tidak mudah
5 dan diperlukan kehati hatian serta keseriusan untuk mendapatkan hasil terjemahan karya sastra yang alami. Laskar Pelangi merupakan salah satu novel yang memiliki ciri kebahasaan tersendiri ditulis oleh novelis Indonesia, Andrea Hirata (2008) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris The rainbow Troops oleh Angie Kilbane (2009). Dalam proses menerjemahkan novel tersebut ke dalam bahasa Inggris khususnya menerjemahkan kalimat pasif, Angie Kilbane sebagai penerjemah juga mengakui bahwa tidak mudah baginya untuk menerjemahkan novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris seperti yang dapat dilihat dalam kutipan berikut. Translating this master piece was no easy task. It took seven months. I worked on it at home, in taxis, at cafes, on airplanes, in airports during lunch at school. I worked it on Java, Bali, Sumatera and Belitong; in Singapore, America, Malaysia and South Korea. This translation has been its fair share of places. Some parts were easier than others, and I had a lot of help along the way. One thing that was very important and difficult to master was conveying the correct emotion in English in the same way Andrea conveyed it in the Indonesian version. Along with trying to tap into universal emotions, the overall construction of irony in the book was one of the biggest challenges in taking on the translation. (Angie Kilbane Jakarta, October 4 th, 2009). Salah satu fenomena yang dijumpai dalam terjemahan novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops khususnya dalam menerjemahkan kalimat pasif dari BSu ke dalam BSa. Dalam proses menerjemahkan kalimat pasif dari BSu, kadang kala penerjemah tidak mempertahankan terjemahan kalimat pasif dalam BSa tetapi lebih memilih untuk menerjemahkan kalimat pasif tersebut menjadi kalimat aktif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang lebih alami dan tidak kaku dalam BSa. Sebagai contoh dalam novel Laskar Pelangi dan terjemahannya The Rainbow Troops ditemukan kalimat dengan menggunakan konstruksi kalimat pasif seperti; Tapi Borek dan Kucai didudukan berdua bukan karena mereka mirip tetapi karena sama sama susah diatur, diterjemahkan menjadi But Borek and Kucai were seated together not because they looked alike, but because they were both difficult to control.
6 Konstruksi kalimat pasif, pergeseran dan prosedur penerjemahan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh novelis Indonesia, Andrea Hirata (2008) ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops yang diterjemahkan oleh Angie Kilbane (2009) layak untuk dibahas dan dianalisis karena konstruksi kalimat pasif dalam novel ini tidak hanya diterjemahkan dari kalimat pasif menjadi kalimat pasif tetapi juga dapat ditemukan bahwa kalimat pasif dapat diterjemahkan ke dalam kalimat aktif untuk membuat pesan yang disampaikan terdengar lebih alami dalam BSa. Selain konstruksi kalimat pasif, terdapat beberapa alasan tertentu dalam penentuan novel Laskar Pelangi dan terjemahannya The Rainbow Troops sebagai sumber data antara lain: (1) Novel Laskar Pelangi dan terjemahannya The Rainbow Troops merupakan novel inspiratif karena ceritanya bertemakan mulai dari pendidikan, ekonomi, prestasi, juga percintaan, mampu menginspiri banyak orang. Novel ini sarat akan pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa diambil oleh pembaca sehingga pembaca merasa mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik. (2) Ketersediaan novel asli dan terjemahannya di pasar. (3) Kepopuleran novel tersebut dengan melihat jumlah cetak ulangnya sejak pertama sekali penerbitan sampai cetakan kedua puluh menjelang laporan penelitian ini. (4) Catatan mengenai novel novel yang menjadi Best seller di dalam dan luar negeri cukup banyak dan (5) Jumlah serta ragam penghargaan dan apresiasi positif yang diberikan pada novel tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Bagaimanakah konstruksi terjemahan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops?
7 2 Pergeseran apa saja yang terjadi pada terjemahan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops? 3. Prosedur penerjemahan apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1 Mengidentifikasi konstruksi terjemahan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops. 2 Mengidentifikasi pergeseran yang terjadi pada terjemahan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops. 3 Mengidentifikasi beberapa prosedur penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan kalimat pasif dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops. 1.4 Manfaat Penelitian Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah dalam bidang ilmu kajian terjemahan yang tertuang dalam karya sastra sehingga bermanfaat bagi usaha pengembangan teori teori mengenai disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan teori linguistic dan terjemahan dalam penggunaan dan penerjemahan kalimat pasif bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. 2. Manfaat praktis
8 a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai acuan agar menerjemahkan kalimat pasif khususnya dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris menjadi lebih baik. b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah hasil penelitian dan pengetahuan tentang terjemahan kalimat pasif yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops. 1.5 Batasan Masalah Penelitian Penelitian ini difokuskan pada terjemahan sebagai produk, khususnya kalimat pasif yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris The Rainbow Troops sebagai objek penelitian dan pergeseran serta prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan novel tersebut. 1.6 Klarifikasi Makna Istilah. 1. Bahasa Sumber (BSu) dan Bahasa Sasaran (BSa). Bahasa sumber merujuk pada bahasa yang diterjemahkan yaitu Bahasa Indonesia, sedangkan Bahasa sasaran adalah bahasa yang menjadi tujuan penerjemahan yaitu Bahasa Inggris. 2. Teks Sumber (TSu) dan Teks Sasaran (TSa). Teks sumber merujuk pada teks yang diterjemahkan yaitu teks berbahasa Indonesia, sedangkan Teks sasaran adalah teks yang menjadi tujuan penerjemahan yaitu Bahasa Inggris. 3. Konstruksi merupakan komposisi, struktur kata atau frasa disusun dalam sebuah kalimat pasif 4. Kalimat Pasif merupakan susunan kata kata yang terdiri dari unsur (SPO) dimana subjek dari kalimat itu dikenai suatu tindakan. 5. Pergeseran (Shift) adalah perubahan linguistik yang terjadi antara Teks sumber (TSu) dan Teks target (TSa) dalam penerjemahan.
9 6. Prosedur adalah tindakan atau langkah yang ditempuh dalam melakukan proses penerjemahan. 7. Novel adalah sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setipa pelaku. BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penerjemahan Penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Ada beberapa definisi penerjemahan yang dikemukakan oleh banyak ahli bahasa. Nida and Taber (1982:12) menyatakan translating consists of reproducing in the receptor language, the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. (Penerjemahan mengungksapkan kembali pesan dalam BSu kedalam BSa dengan menggunakan kesepadanan yang wajar dan terdekat baik ditinjau dari segi makna maupun gaya.) Catford (1965:20) menyatakan Translation as the replacement of textual material in one language by equivalent textual materian in another language. (Penerjemahan merupakan p enggantian teks dalam BSu dengan teks yang sepadan dalam BSa.) Bell (1991:5) menyatakan Translation is the expression in a certain language preserving semantic and stylistic equivalences. (Penerjemahan merupakan bentuk padanan BSu ke dalam BSa yang mencakup makna (semantik) dan stilistik). Larson (1998:3) menyatakan bahwa Translation consists of transferring the meaning of the source language into the receptor language. (Penerjemahan adalah mengalihkan
BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan
Lebih terperinciTESIS. Oleh BOY HENDRAWAN MANURUNG /LNG
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT PASIF DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KE DALAM BAHASA INGGRIS THE RAINBOW TROOPS TESIS Oleh BOY HENDRAWAN MANURUNG 117009011/LNG SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan kesalingtergantungan antar bangsa serta derasnya arus informasi yang menembus batas-batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame
BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Karya sastra terjemahan merupakan peluang yang menjanjikan di abad ke- ini. Varietas karya sastra terjemahan yang diminati oleh masyarakat Indonesia terdiri atas empat
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK
Bidang Ilmu: 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Drs. Zainal Arifin, M.Hum.
Lebih terperinciSri Slamet Pendidikan Anak Usia Dini FKIP-UMS
1 KALIMAT MAJEMUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN BUKU CERITA THE SECRET SEVEN: ON THE TRAIL KE DALAM SAPTA SIAGA: MENCARI JEJAK (Strategi memahamkan Cerita Anak Berbahasa Inggris) Sri Slamet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu negara ke negara yang lain semakin mudah dan berkembang pesat. Akan tetapi, ada satu hal
Lebih terperinciPENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH
PENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH Roswani Siregar Universitas Al-Azhar Medan Abstrak Penerjemahan berperan penting dalam transfer pengetahuan diantara budaya, bahasa dan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep
Lebih terperinciTHE TRANSLATION OF INDONESIAN S PASSIVE VOICE INTO JAPANESE LANGUAGE (STUDY ON LASKAR PELANGI AND NIJI NO SHOUNEN TACHI NOVEL)
1 THE TRANSLATION OF INDONESIAN S PASSIVE VOICE INTO JAPANESE LANGUAGE (STUDY ON LASKAR PELANGI AND NIJI NO SHOUNEN TACHI NOVEL) Tiara Freshca Dewi S, Hana Nimashita, Zuli Laili Isnaini tfreshca@yahoo.co.id,
Lebih terperinciSatu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat
ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. by equivalent textual material in another language atau mengganti bahan teks dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Menurut Catford (dalam Machali, 2009:25) penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,
Lebih terperinciMAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS
MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS Penulis : Nuraini 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: shinsetsu@ymail.com, hand: 082391098036 ABSTRACT This
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat
Lebih terperinciPERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA
PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerjemahan adalah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini, kekurangmampuan manusia dalammenguasaibahasa yang ada dunia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan memegang peranan yang sangat penting hampir diseluruh aspek kehidupan manusia. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerjemahan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan karya sastra bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan bahasa, tetapi juga menyangkut masalah budaya. Seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS
Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan
192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Catford (1969:20)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Terjemahan Translation atau penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini meneliti teks terjemahan buku bilingual yang berupa wacana sains untuk mengdentifikasi jenis metafora gramatikal dan keakuratan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Tinjauan pustaka bertujuan untuk menggambarkan batasan yang digunakan untuk dijadikan pembahasan. Adapun yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah:
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM
UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM 0706182192 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI
Lebih terperinciProblematika dalam pembelajaran penerjemahan
Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 30-35 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 30 Problematika dalam pembelajaran
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS
Linguistika Akademia Vol.1, No.2, 2012, pp. 205~218 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Winda Ratna Wulandari
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak
PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan Abstrak Penerjemahan adalah sebuah proses yang bertujuan memindahkan pesan bahasa sumber ( BS ) kepada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dikemukakan beberapa kajian teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan serta penilaian kualitas terjemahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang Relevan Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin yang berjudul Analisis Terjemahan Istilah-Istilah
Lebih terperinciRagam Penerjemahan. Kardimin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata Abstract
Ragam Penerjemahan Kardimin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata kardimin_1968@yahoo.com Abstract There are three issues that arise in the transition of text from the source language to the target language,
Lebih terperinciIDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)
IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan. Potensi ini mencakup keindahan alamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada
Lebih terperinci6. Prosedur adalah tindakan atau langkah yang ditempuh dalam melakukan proses
6. Prosedur adalah tindakan atau langkah yang ditempuh dalam melakukan proses penerjemahan. 7. Novel adalah sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perbedaan bahasa sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Tuntutan mendapatkan informasi inilah yang memunculkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,
Lebih terperinciJENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI
JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI Sarah Mayung Sarungallo Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan merupakan suatu proses komunikasi antar dua bahasa. Maksudnya adalah menyampaikan kembali maksud atau isi pesan dalam teks sumber sehingga dapat dimengerti
Lebih terperinciANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY
ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative
Lebih terperinciSTRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH
STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Selama manusia menggunakan bahasa yang berbeda, maka selama itu pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama manusia menggunakan bahasa yang berbeda, maka selama itu pula kegiatan penerjemahan dianggap sebagai hal yang sangat penting dan perlu dilakukan. Kebutuhan
Lebih terperinciContoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menurut Koentjaraningrat merapakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Unsur-unsur yang lainnya adalah sistem pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Bahasa adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Adapun definisinya secara umum, adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra dalam bentuk novel masih terus tumbuh dan berkembang pesat hingga sekarang. Banyak penulis-penulis baru yang bermunculan. Meskipun demikian, tidak sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran karakter menjadi orientasi pengajaran di sekolah saat ini. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk berkomunikasi oleh manusia, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Idiom bertujuan untuk memperhalus
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
MANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Manual Prosedur Tugas akhir Tugas akhir merupakan salah satu syarat untuk penyelesaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kemampuan tertentu yang begitu istimewa. Manusia mampu beradaptasi untuk bertahan hidup karena Tuhan telah memberikan mereka otak. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mempertentangkan aspek-aspek dua bahasa yang berbeda untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan menerjemahkan bukanlah sesuatu yang baru bagi manusia karena sudah sejak lama manusia melaksanakannya. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Definisi Penerjemahan Sesungguhnya penerjemahan sudah cukup lama dikenal dalam komunikasi antarmanusia. Ada berbagai definisi penerjemahan sebagaimana telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi menjadi tali penghubung dalam hubungan antar manusia. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Dengan demikian manusia
Lebih terperinciANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa
Lebih terperinciTHE ANALYSIS OF ENGLISH-INDONESIAN TRANSLATION AT WELCOME ON BOARD SECTION ON GARUDA MAGAZINE Yuli Kuswardani
THE ANALYSIS OF ENGLISH-INDONESIAN TRANSLATION AT WELCOME ON BOARD SECTION ON GARUDA MAGAZINE Yuli Kuswardani Abstract The main aim of this study is to explain the quality of translation of Garuda Magazine
Lebih terperinciBABB III PENGERTIAN TERJEMAHAN
Tubagus Chaeru Nugraha 2008 BABB III PENGERTIAN TERJEMAHAN 3.1 Terjemahan Terjemahan adalah produk atau hasil dari tindak menerjemahkan yang dilakukan oleh penerjemah Beberapa ungkapan tentang terjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang merupakan bagian dari komunitas dunia. Salah satu organisasi komunitas dunia tersebut adalah Perserikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lazim disebut sebagai bahasa sumber (BSu), dan mengungkapkan pemahaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan memahami teks dalam satu bahasa, yang lazim disebut sebagai bahasa sumber (BSu), dan mengungkapkan pemahaman tentang bacaan tersebut ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mendukung terjalinnya komunikasi di antara semua orang dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Berbagai macam
Lebih terperinciANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah
Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 317~330 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY Ida Nurrokhimah e-mail: Idanurrokhimah@gmail.com ABSTRACT The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: conflicts, plot, character.
ABSTRACT Afifah, Dzuriyatul. Student Registered Number. 2813123058. 2016. Conflicts and Plot in Angie Kilbane s Novel A The Rainbow Troops. Sarjana Thesis. English Education Department. Faculty of Tarbiyah
Lebih terperinciKESALAHAN SEMANTIS DALAM TERJEMAHAN. Oleh: Rita Erlinda *
Kesalahan Semantis dalam (Rita Erlinda) KESALAHAN SEMANTIS DALAM TERJEMAHAN Oleh: Rita Erlinda * Abstract This articles aims at describing one of the three types of linguistic errors found in students
Lebih terperinci