BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang mempelajari komunikasi antara manusia dengan komputer melalui bahasa alami, baik lisan maupun tulisan. Proses representasi bahasa dalam bentuk yang lebih memungkinkan untuk dikomputasi telah dilakukan oleh seorang ahli bernama Chomsky pada tahun 1957 (Desiani dan Arhami, 2006). Pada bidang ilmu pemrosesan bahasa alami tidak mudah untuk dilakukan karena terdapat beberapa alasan yang menyulitkan pada pemrosesan bahasa alami (Desiani dan Arhami, 2006). Salah satu kesulitan dalam pemrosesan bahasa alami adalah pemilihan arti yang tepat dari suatu kata bermakna ganda seperti kata bisa yang dapat berarti racun atau dapat sesuai dengan kalimatnya. Fenomena ini terjadi dalam penentuan jenis kata (part of speech) seperti kata advanced yang dapat berfungsi sebagai kata kerja aktif lampau, kata kerja pasif, atau kata sifat. Selain itu, jumlah kosa kata (vocabulary) dalam bahasa alami besar dan terus berkembang dari waktu ke waktu (Desiani dan Arhami, 2006). NLP sering diterapkan pada aplikasi bahasa tertulis, tetapi saat ini pengembangan aplikasi bahasa lisan juga dilakukan yang kesulitannya mungkin terjadi dimana dalam bahasa lisan, manusia sangat sering membentuk ucapan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Salah satu aplikasi dari pemrosesan bahasa alami adalah sistem penerjemah bahasa alami (natural language translator) seperti sistem penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Translator tidak hanya dapat menerjemahkan kata per kata (kamus) tetapi juga dapat mentranslasikan dari bahasa asal ke bahasa target dengan maksud yang dapat dimengerti (Desiani dan Arhami, 2006). 5

2 6 2.2 Sistem Penerjemah Pemrosesan bahasa alami merupakan teknologi yang memungkinkan berbagai macam jenis pemrosesan terhadap bahasa alami yang biasa digunakan oleh manusia. Pemrosesan bahasa alami mencakup aplikasi yang sangat banyak. Salah satu aplikasi yang sangat penting dari kajian ilmu pemrosesan bahasa alami yaitu sistem penerjemah atau machine translation (Barkade et al, 2010). Sistem penerjemah atau machine translation merupakan suatu sistem yang dapat menerjemahkan bahasa sumber (source language) ke dalam bahasa tujuan (target language). Tujuan dari sistem ini adalah untuk menerima masukan dari bahasa sumber dan memberikan keluaran yang berarti dalam bahasa tujuan (Fromkin et al, 2003). Penerapan sistem penerjemah dimulai sejak tahun 1940 yaitu sejak penggunaan komputer dalam memproses bahasa alami. Dalam perkembangannya, sistem penerjemah tidak hanya berupa teks (text) tetapi juga telah berkembang menjadi penerjemah ucapan (speech) dari satu bahasa ke bahasa lainnya (Fromkin et al, 2003). Selain itu, dikembangkan juga sistem penerjemah ucapan ke dalam bentuk teks maupun teks ke dalam bentuk ucapan. Sistem penerjemah memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam menerjemahkan bahasa. Pendekatan tersebut memiliki tiga pendekatan utama yaitu pendekatan berbasis aturan (rule based), statistik (statistical), dan berbasis contoh (example based) (Kamatani et al, 2009). Pendekatan berbasis aturan (rule based) menggunakan banyak aturan penerjemahan yang diuraikan secara konkret untuk mendapatkan terjemahan yang sesuai dalam bahasa tujuan. Aturan-aturan tersebut memberikan ketahanan yang baik pada sistem tetapi juga kadang-kadang menyebabkan sistem menjadi kurang lancar. Sistem dengan pendekatan statistik (statistical) menggunakan basis statistik dengan analisis korpus dwibahasa yang dapat menghemat biaya pengembangan, tetapi dalam beberapa kasus, hasil terjemahan sistem dengan pendekatan berbasis aturan (rule based) memiliki hasil yang lebih sesuai daripada menggunakan pendekatan berbasis statistik. Sistem dengan pendekatan berbasis contoh (example based) merupakan sistem dengan memanfaatkan contoh terjemahan (dari korpus maupun kitab bahasa) sehingga lebih alami maknanya daripada hasil dari pendekatan berbasis aturan. Namun,

3 7 pada sistem ini hanya tergantung pada basis data contoh sehingga memiliki ketahanan yang rendah (Kamatani et al, 2009). Pendekatan berbasis statistik dan pendekatan berbasis contoh menggunakan korpus dua bahasa untuk melakukan proses-proses pada sistem (Saraswathi et al, 2011). 2.3 Sistem Penerjemah Berbasis Aturan (Rule Based) Sistem penerjemah berbasis aturan (rule based) merupakan suatu sistem penerjemah dengan pendekatan yang menggunakan aturan dalam proses penerjemahan. Aturan (rule) yang diimplementasikan pada sistem dapat dinyatakan dengan menggunakan If - Then. Setiap kalimat dari bahasa asal diklasifikasikan menurut kelasnya masing-masing menggunakan atribut (jenis kata) dari bahasa asal yang kemudian dialihbahasakan ke bahasa target dengan menggunakan aturan-aturan yang terdapat pada sistem penerjemah. Dalam mengalihbahasakan bahasa asal ke bahasa target digunakan kamus (dictionary) yang memuat kedua bahasa (Francisca et al, 2011). Dari tiga tipe pendekatan pada penerjemah bahasa, pendekatan berbasis aturan merupakan salah satu pendekatan yang efektif (Barkade et al, 2010). Bagian terpenting dari sistem penerjemah berbasis aturan (rule based) adalah koleksi dari aturan-aturan tersebut. Tidak ada standarisasi untuk implementasi dari aturan tersebut (Arman, 2007). Beberapa contoh aturan (rule) dalam sistem penerjemah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia adalah sebagai berikut (Arman, 2007) : 1. Aturan kata kerja dalam tenses present continous (contoh : is eating, are going, am waiting) adalah <TO_BE> <VERB_ING> diterjemahkan ke dalam <sedang> <VERB>. Berikut algoritma yang digunakan untuk mengimplementasikan aturan tersebut. IF ((category of WORD[n]) = TO_BE) AND ((category of WORD[n+1]) = VERB_ING) THEN do something 2. Aturan yang merepresentasikan frase benda yang menggunakan adjektif sebagai informasi (contoh : red car, high building). Aturannya : <ADJ>

4 8 <NOUN> yang diterjemahkan ke <NOUN> <ADJ>. Berikut algoritma yang digunakan untuk mengimplementasikan aturan tersebut. IF ((category of WORD[n]) = ADJ) AND ((category of WORD[n+1]) = NOUN) THEN do something Sistem penerjemah berbasis aturan dapat digambarkan sebagai berikut. RULE COLLECTIONS (All Rules) Source Language RULE-BASED TRANSLATOR Target Language DICTIONARY Gambar 2.1 Sistem Penerjemah Berbasis Aturan (Sumber : Arman, 2007) Beberapa penelitian sistem penerjemah berbasis aturan (rule based) dari berbagai macam bahasa adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian Mengenai Penerjemah Bahasa Berbasis Aturan No. Peneliti Tahun Bahasa Kesimpulan 1 Nurul Wikantyasning (Wikantyasning, 2005) 2005 Bahasa Inggris ke bahasa Jawa Sistem dapat menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Jawa dengan baik 2 Ema Utami dan Sri Hartati (Utami dan Hartati, 2007) 2007 Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia Sistem dapat menerjemahkan kalimat dengan cukup baik menggunakan metode rule based

5 9 3 Yusuf (Yusuf, 2008) 4 Ari Triwibowo (Triwibowo, 2009) 5 Muhammad Syaukani (Syaukani, 2010) 6 Ms VM Barkade (Barkade et al, 2010) 7 Judith Francisca (Francisca et al, 2011) 2008 Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 2009 Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 2010 Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 2010 Bahasa Inggris ke bahasa Sanskrit 2011 Bahasa Inggris ke bahasa Bangla Metode berbasis aturan dengan aturan translasi MD-DM dan Translasi Padanan arti memberikan rata-rata kinerja terbaik Sistem yang dibuat telah sesuai dengan aturan penggunaan tata bahasa Inggris dan Indonesia yang ada Pendekatan berbasis aturan berhasil diimplementasikan pada aplikasi komunikasi online Inggris- Indonesia Implementasi modul semantic mapper untuk memetakan kedua bahasa Implementasi pendekatan dengan algoritma baru pada proses penerjemahan 2.4 Context Free Grammar Sebagian besar sistem dalam memodelkan struktur konstituen dalam bahasa Inggris atau bahasa alami lainnya adalah dengan menggunakan Context Free Grammar atau CFG (Jurafsky and Martin, 1999). Konstituen adalah unsurunsur pembentuk kalimat yang dapat berdiri sendiri seperti noun phrase atau verb phrase. Sebuah CFG terdiri dari rule atau productions, kumpulan kata maupun simbol. Kalimat yang dapat diperoleh dengan tata bahasa formal (formal grammar) disebut kalimat yang sesuai dengan tata bahasa (grammatical sentence) sedangkan yang tidak dapat diperoleh disebut kalimat yang tidak sesuai dengan tata bahasa (ungrammatical) (Jurafsky and Martin, 1999).

6 10 Simbol yang dipergunakan dalam CFG terdiri dari dua kelas yaitu simbol terminal dan simbol non terminal. Simbol terminal merupakan kata dalam setiap bahasa ( the, nightclub ). Pada aturan context-free, simbol non terminal berada di sebelah kiri tanda panah ( ) dan kategori dari masing-masing simbol terminal atau kata disebelah kanan tanda panah. Simbol non terminal merupakan suatu ekspresi generalisasi (NP, VP). Sehingga untuk sebuah Context Free Grammar mempunyai empat parameter (secara teknik disebut 4-tuple) (Jurafsky and Martin, 1999) : 1. N : Kumpulan simbol non terminal (atau variabel) 2. : Kumpulan simbol terminal 3. P : Kumpulan produksi, yang dinyatakan dalam bentuk A α dimana A merupakan simbol non terminal 4. S : Simbol permulaan Pada context free grammar, penggunaan pohon parsing berguna untuk memeriksa grammar dari suatu aplikasi pengolahan kata. Suatu masukan, seperti kalimat yang tidak dapat di parsing kemungkinan memiliki struktur gramatikal yang salah (atau sulit untuk dibaca) (Jurafsky and Martin, 1999). Parsing atau analisa sintaks adalah proses dalam menganalisa teks, yang terdiri dari urutan token (seperti kata) untuk menentukan struktur dengan memperhatikan tata bahasa yang diberikan (Barkade et al, 2010). Dalam melakukan suatu parsing, metode yang umum digunakan yaitu top-down dan bottom-up. Pemilihan metode parsing yang digunakan harus dilakukan secara jeli, dengan memperhatikan kompleksitas tata bahasa dan kebutuhan aplikasi (Suciadi, 2001). Parser bottom up tidak membedakan antara rule (grammar) dan word (lexicon) sehingga cara kerjanya sangat sederhana namun sangat "bodoh" karena akan terus mengulang-ulang kesalahan yang sama (Suciadi, 2001). Top-down parser mencari pohon parsing dari root node yaitu S. Langkahnya dimulai dari penempatan simbol permulaan S untuk semua kasus dan kemudian mencari semua aturan tata-bahasa (grammar rule) yang sesuai. Dalam top-down parser terdapat strategi yang bernama depth-first yang mencari grammar yang sesuai dari setiap masukan yang paling pertama dan selanjutnya.

7 11 Gambar 2.2 Top Down Depth-First Derivation (Sumber : Jurafsky and Martin, 1999) 2.5 Tata Bahasa Inggris Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa alami manusia yang mempunyai tata bahasa dengan pola untuk setiap kalimatnya. Penelitian ini mencakup masukan (input) berupa teks. Teks yang dicakup dalam penelitian ini berupa satuan bahasa yang berupa kata, frase, dan kalimat tunggal. Kata merupakan gabungan morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk bebas yang paling kecil. Contoh kata dalam bahasa Inggris beserta padanannya dalam bahasa Bali yaitu I (Titiang). Frase merupakan sekelompok kata-kata yang memiliki fungsi sama. Dalam penelitian ini hanya menggunakan frase benda, verba, preposisi serta tidak mempergunakan frase idiom. Contoh dari frase yaitu in the basement (frase preposisi). Kalimat tunggal berbentuk aktif merupakan kalimat yang memiliki satu verba dan subjeknya yang melakukan suatu tindakan (Phythian, 1995).

8 12 Pada kata-kata yang ditulis seringkali terlihat bahwa terdapat kata yang dihilangkan. Contractions atau singkatan merupakan kata-kata yang ditulis dengan penghapusan huruf-huruf tertentu untuk mencerminkan cara pengucapan yang lazim (Phythian, 1995). Contoh beberapa singkatan untuk tenses yang dipergunakan yaitu I ll berarti I will dan don t berarti do not. Beberapa hal yang perlu dikaji dalam bahasa inggris yaitu struktur bahasa Inggris dalam bentuk waktu (tenses), bentuk kata benda, dan jenis kata Bentuk Waktu (Tenses) Dalam Bahasa Inggris Dalam struktur bahasa Inggris dikenal adanya tenses atau waktu kejadian. Struktur kalimat yang terdapat pada kalimat bahasa Inggris terdiri dari 12 macam tenses (Azar, 1992). Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua macam tenses yaitu simple present tense dan simple future tense. Berikut pemaparan kedua macam tenses tersebut : 1. Simple Present Tense Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari atau biasa dilakukan. Tenses ini juga dapat digunakan dalam kondisi kebenaran umum serta suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang atau kebiasaan. Predikat pada tenses ini memakai kata kerja bentuk pertama (Verb 1) dan memakai to be untuk bentuk nominal. Rumus : Bentuk nominal : Subject + to be (is, am, are) + Complement Bentuk verbal : They/We/I/You + Verb 1 + Object He/She/It + Verb 1 + s/es + Object Kata-kata yang disingkat pada tenses ini seperti kata am yang disingkat m ( m), kata are yang disingkat re ( re), kata is yang disingkat s ( s), kata not yang disingkat n t. 2. Simple Future Tense Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akan dilakukan pada waktu atau masa yang akan datang. Predikat pada tenses ini yaitu kata kerja bentuk pertama (Verb 1).

9 13 Rumus: Subject + will + Verb 1 + Object Kata-kata yang disingkat pada tenses ini seperti kata will yang disingkat menjadi ll ( ll), kata will not yang disingkat menjadi won t Bentuk Kata Benda Kata benda memiliki dua bentuk, yaitu bentuk tunggal (singular) dan bentuk jamak (plural). Dalam bahasa Inggris, juga dikenal adanya perubahan bentuk kata benda dari bentuk tunggal ke bentuk jamak. Aturan perubahan tersebut adalah : 1. Secara umum menambahkan huruf s, contoh book + s menjadi books. 2. Menambahkan rangkaian es jika bentuk tunggalnya berakhiran dengan bunyi desis, seperti sh, ch, s, z, x. 3. Menambahkan ies jika bentuk tunggalnya berakhiran dengan huruf y yang sebelumnya adalah huruf mati Jenis Kata Berikut merupakan kajian jenis kata beserta dengan fungsinya masingmasing (Phythian, 1995) : 1. Kata Benda (Noun) Noun atau nomina adalah kata yang digunakan untuk menamai benda atau orang. Contoh dari noun adalah rabbit, child, man. Untuk nomina yang digunakan untuk menamai orang disebut dengan proper noun. Seperti contoh Nicholas Nickleby. 2. Kata Ganti (Pronoun) Pronoun merupakan kata yang berfungsi sebagai pengganti nomina. Sebagai contoh dari pronoun yaitu I, She, We, It. 3. Kata Sifat (Adjective) Adjective merupakan kata yang melukiskan nomina. Contoh dari adjective yaitu invisible, beautiful, cold.

10 14 4. Kata Kerja (Verb) Kata yang menunjukkan suatu tindakan atau keadaan. Contoh dari verb yaitu walk, think, kick. 5. Kata Keterangan (Adverb) Adverb atau adverbia merupakan kata yang melukiskan verba, adjective. Contoh dari adverb adalah loudly, weekly. 6. Kata Depan (Preposition) Kata depan merupakan kata yang menunjukkan hubungan antara nomina dan bagian-bagian lainnya. Contoh dari kata depan yaitu in, into, from. 7. Kata Sambung (Conjunction) Kata yang menggabungkan dua kata. Contoh kata sambung adalah and, or, because, before. 2.6 Tata Bahasa Bali Bahasa Bali mempunyai sejarah yang panjang, sejak zaman Bali Kuno sampai sekarang. Sepanjang perkembangan sejarahnya itu bahasa Bali mengalami banyak perubahan-perubahan dan mendapat banyak pengaruh dari bahasa Sanskerta maupun Jawa Kuno. Bahkan juga dari bahasa Cina, Inggris, Prancis, Portugis, dan Arab. Belakangan bahasa Bali mendapatkan banyak pengaruh dari bahasa Indonesia (Sancaya, 1990). Bahasa Bali merupakan bahasa yang terbesar dipakai di Bali, secara umum dan secara garis besar dikatakan memiliki dua dialek yaitu dialek Bali Dataran dan dialek Baliaga. Selain itu juga bahasa Bali dilihat dari sudut pandang sosiologi terdapat adanya tingkatan-tingkatan bahasa (level of speech) yang disebut dengan anggah ungguhing basa. Dalam penelitian ini hanya menggunakan bahasa Bali Kepara Bahasa Bali Kepara Terdapat beberapa pendapat yang saling berbeda mengenai pengertian bahasa Bali Kepara ini. Adanya perbedaan tersebut rupanya disebabkan oleh perbedaan rasa. Dalam bahasa yang keberadaannya banyak ditentukan oleh

11 15 stratifikasi sosial masyarakat penuturnya, tergantung pada tempat, waktu, dan manusianya. Halus dan kasarnya suatu bahasa tidak bisa ditentukan secara obyektif dari keberadaan bahasa tersebut (Sancaya, 1990). Penggunaan istilah bahasa Bali Kepara sebagai salah satu bagian dari bahasa Bali sebenarnya masih tetap relevan dan perlu dipertahankan. Hal tersebut dikarenakan lebih mencerminkan kenyataan bahasa Bali yang masih hidup dan berkembang dewasa ini. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa bahasa Bali Kepara merupakan bahasa Bali yang dipakai sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya tingkatan bahasa Kasar, bahasa Madia, dan bahasa Alus (Sancaya, 1990) Pola Dasar Kalimat Bahasa Bali Dalam bahasa Bali dikenal adanya struktur yang mengikat tata bahasa Bali, seperti struktur fonologi, morfologi, dan sintaksis. Struktur fonem berhubungan dengan tata bunyi dalam bahasa Bali, struktur morfologi yaitu bagian dari tata bahasa yang membahas mengenai seluk-beluk struktur kata serta pengaruh perubahan struktur kata terhadap jenis kata. Sedangkan stuktur sintaksis yaitu mencakup bagian yang melingkupi pada tata kalimat (Anom et al, 1993). Kalimat bahasa Bali memiliki beberapa pola dasar yaitu : (Tinggen, 1993) 1. Subyek Predikat Pola dalam kalimat ini merupakan pola kalimat bahasa Bali yang paling mendasar hanya dengan terdiri dari subyek dan predikat. Dalam predikat dapat terdiri dari predikat verbal, obyek, maupun kata keterangan. Contoh : Pianakne lulus S P 2. Subyek Predikat Keterangan Pola dalam kalimat ini memiliki subyek, predikat, dan keterangan. Keterangan dalam hal ini dapat berupa obyek atau kata keterangan seperti keterangan tempat, waktu dan sebagainya. Contoh : Ia medagang ditu S P K

12 16 3. Subyek Predikat Pelengkap Pola dalam kalimat ini memiliki subyek, predikat, dan pelengkap. Pelengkap dalam hal ini dapat berupa obyek atau kata keterangan seperti keterangan tempat, waktu dan sebagainya. Contoh : Ia medagang di peken S P Pel. 4. Subyek Predikat Obyek Keterangan Pola dalam kalimat ini memiliki subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Keterangan dalam hal ini dapat seperti keterangan tempat, waktu dan sebagainya. Contoh : Ia meli baju di peken S P O K

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENERJEMAH TEKS BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN (RULE BASED)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENERJEMAH TEKS BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN (RULE BASED) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENERJEMAH TEKS BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN (RULE BASED) I Putu Deni Pratama, Agus Muliantara Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Natural Language Processing

Natural Language Processing Disiplin ilmu NPL Natural Language Processing By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Fonetik / fonologi Morfologi Sintaksis Semantik Pragmatik Discource knowledge World knowledge 1 3 Apa itu NLP Proses pembuatan

Lebih terperinci

Penentuan Pola Kalimat Bahasa Inggris Pada Simple Present Tense Menggunakan Metode Bottom Up Parsing

Penentuan Pola Kalimat Bahasa Inggris Pada Simple Present Tense Menggunakan Metode Bottom Up Parsing Meilani, Penentuan Pola Kalimat Bahasa Inggris Pada Simple Present Tense. 9 Penentuan Pola Kalimat Bahasa Inggris Pada Simple Present Tense Menggunakan Metode Bottom Up Parsing Budanis Dwi Meilani 1, Muhamad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang dari ilmu komputer yang mulai populer adalah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa alami adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia, misalnya bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, Inggris, Jepang, dan sebagainya. Bahasa

Lebih terperinci

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER Hanif Al Fatta Abstraksi Aplikasi konsep AI terus berkembang. Salah satunya adalah bagaimana membuat komputer memahami perintah yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sangat pesat membuat lahan industri semakin berkurang. Salah satu incaran pemerintah provinsi Jawa Timur untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

PURWARUPA APLIKASI PERANGKAT BERGERAK UNTUK ALIHBAHASA KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN

PURWARUPA APLIKASI PERANGKAT BERGERAK UNTUK ALIHBAHASA KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN Vol. 7, No.1, April 2014 ISSN 1979-5661 PURWARUPA APLIKASI PERANGKAT BERGERAK UNTUK ALIHBAHASA KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN a Ngurah Agus Sanjaya ER, b Agus

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA

PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA BAB III PENYESUAIAN PENGURAI COLLINS UNTUK BAHASA INDONESIA Pada Bab III ini akan dijelaskan mengenai proses-proses yang diperlukan dalam proses awal (preprocessing) membentuk file masukan untuk pengurai

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa dapat disajikan dalam bentuk

Lebih terperinci

TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK

TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK Nurhalimah Harahap¹, Eddy Muntina Dharma², Andrian Rakhmatsyah³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN:

MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA DOSEN: Mira Kania S.,ST.,MT Utami Dewi W.,S.Kom IF I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan(task). Dua pertanyaan

Lebih terperinci

2.5 Context-Free Grammar (CFG) LALR Parser Bab 3 Metodologi Penelitian Studi Literatur Desain Sistem P

2.5 Context-Free Grammar (CFG) LALR Parser Bab 3 Metodologi Penelitian Studi Literatur Desain Sistem P Daftar Isi Lembar Pengesahan Pembimbing... i Lembar Pengesahan Penguji... ii Abstrak... iii Abstract... iv Pernyataan Keaslian Tulisan... v Publikasi Selama Masa Studi... vi Kontribusi Yang Diberikan Oleh

Lebih terperinci

Outline. IKI 40931: Topik Khusus: NLP Kuliah 7: Parsing CFG. Parsing. Contoh parsing. Ruli Manurung. 10 Maret (Bab Jurafsky & Martin)

Outline. IKI 40931: Topik Khusus: NLP Kuliah 7: Parsing CFG. Parsing. Contoh parsing. Ruli Manurung. 10 Maret (Bab Jurafsky & Martin) Outline IKI 40931: Topik Khusus: NLP Kuliah 7: Parsing CFG (Bab 10.1-10.4 Jurafsky & Martin) Ruli Manurung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 10 Maret 2008 1 2 3 4 Parsing Contoh parsing CFG

Lebih terperinci

BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS

BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS merupakan kumpulan aturan yang mendefinisikan suatu bentuk bahasa. mendefinisikan bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/urutan dari pemilihan suatu kata dasar. Kata

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERJEMAH BAHASA INDONESIA KE DALAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang sering digunakan baik pada percakapan sehari-hari maupun pada dunia akademik. Penelitian mengenai pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Aplikasi Berjalan Aplikasi yang berjalan saat ini merupakan prototipe yang membahas tentang menghasilkan kalimat-kalimat Bahasa Inggris dalam konteks Article,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang (subbab 1.1), tujuan penelitian (subbab 1.2), perumusan dan pembatasan masalah (subbab 1.3), metodologi penelitian (subbab 1.4), serta penjelasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dalam bentuk tulisan, bahasa menyimpan pengetahuan dari satu generasi ke generasi

Lebih terperinci

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA Ebook Gratis Boleh dibagikan kepada kawan tapi tidak boleh merubah bentuk dan isi Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA klik www.pendidikaninggris.com 1 RINGKASAN TENSES Perubahan Bentuk Waktu Kalimat Present

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mendukung

BAB V IMPLEMENTASI. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mendukung BAB V IMPLEMENTASI 5.1 Lingkungan Implementasi Agar dapat mengimplementasikan perancangan yang telah dibuat, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mendukung untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dari negara Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki sekitar 23 juta penutur asli pada tahun 2010, dan lebih dari 140.000.000 penutur

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Bahasa Alami 1

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Bahasa Alami 1 Bahasa Alami 1 Peranan Pengetahuan dalam Bahasa Masalah Bahasa Alami Proses Sintaksis Grammar dan Parser Automated Transition Network Referensi Luger & Stubblefield : bab-3 Rich & Knight : bab 15 Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis data merupakan kumpulan data yang berisi informasi yang sesuai bagi sebuah institusi/perusahaan (Silberschatz, 2002). Data-data yang disimpan dalam basis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari

Lebih terperinci

SISTEM PARSING PERKATAAN BAHASA INDONESIA

SISTEM PARSING PERKATAAN BAHASA INDONESIA SISTEM PARSING PERKATAAN BAHASA INDONESIA Raskita Br Ginting Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl.H.M. Joni No.70 C, Medan 20217 Email : g_raskita@yahoo.co.id Abstrak Bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Natural Language Processing Natural language processing (NLP), merupakan salah satu pendekatan terkomputerisasi untuk menganalisa teks berdasarkan aspek teori dan teknologi. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Secara garis besar kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan BAB V P E N U T UP Penelitian dalam thesis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan analisis kontrastif. Adapun adverbia

Lebih terperinci

Direct Parsing Pada Pengenalan Pola Kalimat Berbahasa Indonesia

Direct Parsing Pada Pengenalan Pola Kalimat Berbahasa Indonesia 10 Direct Parsing Pada Pengenalan Pola Kalimat Berbahasa Indonesia Fawaid Effendi Jurusan Teknik Informatika, STT Nurul Jadid Paiton PO BOX 1 Paiton Probolinggo 67291 Email : fadwa_situbondo@yahoo.com

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS. Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN. Kompetensi

SILABUS MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS. Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN. Kompetensi SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah : BAHASA INGGRIS Semester Jurusan Fakultas :I : Semua Jurusan : Semua Fakultas Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 205. Analisis Pembelajaran Kompetensi MAHASISWA

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE.

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE. MEDIA SMART LOG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT PRESENT TENSE Ndayani SMPN 1 Dukun Magelang bgt_bunda@yahoo.com Abstrak. Best Practices ini didasarkan pada rendahnya kemampuan menulis kalimat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA UNIVERSITAS GUNADARMA SK No. 92 / Dikti / Kep /1996 Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra Program Diploma (D3) Manajemen Informatika, Teknik

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu kelompok atau masyarakat dan harus dipahami oleh pemakainya.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI WEB PDF PARSER UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI ISI DOKUMEN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI WEB PDF PARSER UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI ISI DOKUMEN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI WEB PDF PARSER UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI ISI DOKUMEN Yulianto1), Fifit Alfiah2), Andy Nova Wijaya3), Muh. Rizal Ramadhan4), Leo Kumoro Sakti5), Mubtasir6), Abdul

Lebih terperinci

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantic mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintak dari bahasa tersebut. Semantic suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara syntax dari bahasa tersebut. Semantik suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

LANGUAGES AND TRANSLATOR

LANGUAGES AND TRANSLATOR Algoritma dan Pemrograman 1C Konsep Bahasa Pemrograman LANGUAGES AND TRANSLATOR Disusun kembali oleh : Henny Medyawati, Universitas Gunadarma Sumber: Pittman, Thomas dan James Petters, 1992 The Art of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pola tata bahasa memiliki manfaat dalam pemrosesan bahasa alami. Pemrosesan bahasa alami berawal dari keinginan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer menggunakan

Lebih terperinci

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing Jurnal Telematika, vol.8 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung, Indonesia Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB Harry Hartanto #1, The Houw Liong

Lebih terperinci

Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser)

Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser) Analisis Sintaksis (syntactic analyzer atau parser) pohon (tree) suatu graph terhubung yang tidak sirkuler, memiliki satu buah simpul (atau vertex / node) yaitu akar (root) dan dari akar ini memiliki lintasan

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc.

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. SISTEM TUTOR CERDAS DENGAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN UNTUK MEMPELAJARI KALIMAT MAJEMUK DALAM BAHASA INGGRIS Akhmad Arif 2209105085 Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. Daftar Isi Latar

Lebih terperinci

Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima

Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima Esty Istiqamah 1, Dewi Soyusiawaty 2 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia 1 estyistiqamah27@gmail.com,

Lebih terperinci

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever.

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas tentang landasan teori mengenai pembelajaran English Grammar menggunakan speech recognition yang mengkhususkan pembelajaran tenses berbasis android, dan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian keadaan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Putri Lidiana Permata Sari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNA, Kisaran Sumatera Utara permatasari474@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM BERBAHASA PRANCIS COMME UN CHEF DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh: WAHYUNI SA DAH 127009021 PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aplikasi Text-to-Speech ( TTS ) merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan pemodelan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING Dzulfie Zamzami 1, Dr.Eng.Faisal Rahutomo,ST.,M.Kom 2., Dwi Puspitasari, S.Kom., M.Kom.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEFT CORNER PARSING UNTUK PEMBELAJARAN GRAMMAR BAHASA INGGRIS PADA GAME 3D ADVENTURE GO TO LONDON

IMPLEMENTASI LEFT CORNER PARSING UNTUK PEMBELAJARAN GRAMMAR BAHASA INGGRIS PADA GAME 3D ADVENTURE GO TO LONDON IMPLEMENTASI LEFT CORNER PARSING UNTUK PEMBELAJARAN GRAMMAR BAHASA INGGRIS PADA GAME 3D ADVENTURE GO TO LONDON Fachry Khusaini, Fachrul Kurniawan Jurusan teknik Informatika 1,2, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN JENIS PART OF SPEECH MENGGUNAKAN METODE N-GRAM DAN STRING MATCHING

APLIKASI PENENTUAN JENIS PART OF SPEECH MENGGUNAKAN METODE N-GRAM DAN STRING MATCHING APLIKASI PENENTUAN JENIS PART OF SPEECH MENGGUNAKAN METODE N-GRAM DAN STRING MATCHING 1 Nurzaenab dan 2 Purnawansyah 1 nurzaenab16@yahoo.co.id, 2 purnawansyah@gmail.com 12 Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE PATTERN-BASED DALAM SISTEM TRANSLASI BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA PADA PERANGKAT ANDROID

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE PATTERN-BASED DALAM SISTEM TRANSLASI BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA PADA PERANGKAT ANDROID ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 903 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE PATTERN-BASED DALAM SISTEM TRANSLASI BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA PADA PERANGKAT ANDROID

Lebih terperinci

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu:

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu: SINTAKS Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang ada di dalam komputer seperti bits, register. Bahasa mesin terdiri dari bit-bit 0 dan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu:

SINTAKS. Sintaks dari bahasa pemrograman di defenisikan dengan 2 kumpulan aturan, yaitu: SINTAKS Bahasa mesin adalah bentuk terendah komputer. Kita dapat berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang ada di dalam komputer seperti bits, register. Bahasa mesin terdiri dari bit-bit 0 dan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan Negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR Jurnal ILMU KOMPUTER Volume 7 Nomor 1, April 2014 Daftar Isi : PURWARUPA APLIKASI PERANGKAT BERGERAK UNTUK ALIHBAHASA KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN...1-6

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:

Lebih terperinci

Teknik Kompiler 6. oleh: antonius rachmat c, s.kom

Teknik Kompiler 6. oleh: antonius rachmat c, s.kom Teknik Kompiler 6 oleh: antonius rachmat c, s.kom Analisis Sintaks (Parser) Analisis Sintaks bergantung pada bahasa pemrograman masing-masing. Karena masing-masing bahasa pemrograman memiliki bentuk sintaks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahasa Alami dan Bahasa Formal Bahasa menurut kamus Websters adalah the body of words and methods of combining words used and understood by a considerable community, sedangkan

Lebih terperinci

Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi.

Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi. Konsep dan Notasi Bahasa Teori Bahasa Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi. Contoh : Si Kucing kecil menendang

Lebih terperinci

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DALAM MEMPEROLEH INFORMASI AKADEMIK MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DALAM MEMPEROLEH INFORMASI AKADEMIK MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR NATURAL LANGUAGE PROCESSING DALAM MEMPEROLEH INFORMASI AKADEMIK MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR Erick Alfons Lisangan Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar erick_lisangan@lecturer.uajm.ac.id

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal yang wajib diketahui dan dipenuhi yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Inggris atau bahasa-bahasa

Lebih terperinci

Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner

Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner Pemodelan CNF Parser dengan Memanfaatkan Pohon Biner Jansen 13510611 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat

Lebih terperinci

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA Yos Merry Raditya Putra Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang truefalseboy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi Volume Bulan20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi Volume Bulan20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi Volume Bulan20.. ISSN : 2089-9033 Analisis Perbandingan Algoritma LCP (Left-Corner-Parsing) Dan Algoritma CYK (Cocke-Younger-Kasami) Untuk Memeriksa

Lebih terperinci

(7) Sebagai contoh, sebuah kalimat dari bahasa Jerman dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut ini :

(7) Sebagai contoh, sebuah kalimat dari bahasa Jerman dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut ini : Pengaruh PoS pada Word Alignment Word alignment dari korpus bilingual memberikan pengetahuan penting untuk banyak tugas pengolahan bahasa alami, seperti ekstraksi dari kata-kata bilingual atau leksikal.

Lebih terperinci

Penguraian Dependensi Kalimat Bahasa Jepang dengan Penerapan Kendala pada Algoritma Exhaustive Search

Penguraian Dependensi Kalimat Bahasa Jepang dengan Penerapan Kendala pada Algoritma Exhaustive Search Penguraian Depensi Kalimat Bahasa Jepang dengan Penerapan Kala pada Algoritma Exhaustive Search Muhammad Iqbal Al Khowarizmi (13515086) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Artificial Intelligence / Kecerdasan Buatan 2.1.1 Definisi Artificial Intelligence Menurut pendapat Kusumadewi (2003, p1) Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan merupakan

Lebih terperinci

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan.

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. To be digunakan sebagai penghubung antara subjek dan predikat. Predikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama pengamatan dalam dekade terakhir terhadap hasil Penerjemahan Mesin (Machine Translation) ternyata masih terdapat masalah dari segi kualitas translasinya. Kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Plagiarisme Plagiarisme merupakan salah satu bentuk pencurian hak cipta dan menyatakan hal tersebut sebagai miliknya sendiri.beberapa bentuk plagiarisme berdasarkan metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI KONVERSI KODE DARI BAHASA C KE PASCAL

PENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI KONVERSI KODE DARI BAHASA C KE PASCAL PENGEMBANGAN PROTOTIPE APLIKASI KONVERSI KODE DARI BAHASA C KE PASCAL LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Kelulusan Tingkat Sarjana oleh : Ipam Fuaddina Adam / 13502079 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS PROGRAM STUDI D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN 2015 1 9 Nama Mata Kuliah : Basic English for Business Kode Mata Kuliah/sks : DK20-020 / 2 sks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci