PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP"

Transkripsi

1 Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 345~359 ISSN: PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP Anin Luthfi Mahfudhoh ABSTRACT The phrase is a grammatical unit consisting of two or more words. In this paper, the authors concentrate on the analysis of the structure of noun phrases. Noun phrase itself is a phrase that has the same distribution with nominal said. Noun phrase contained in the Indonesian translation into English in this poem, will probably rise of some differences in grammatical structure found in the source language and the target language. In writing this journal, the authors aimed to determine how differences in the structure of noun phrases and the type of shift in the poem "Rainbow Hulahop" and the English translation "Hulahop Bianglala". What things are marked differences in the components of the structure of noun phrases contained in this poem. To analyze this case, the author uses the traditional linguistic theories of grammar that is where the language historians see that grammar is the legacy of perspective studies the 18th century, which in essence formulate the rules of correct language, which is punctuated by the translational matching method author examines two different languages. And there could be found that there are differences in the structure of noun phrases contained in Indonesi language translation to English. ABSTRAK Frasa merupakan satuan gramatika yang terdiri dari dua kata atau lebih. Dalam jurnal ini, penulis lebih berkonsentrasi pada analisa struktur frasa nomina. Frasa nomina sendiri adalah frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. Frasa nomina yang terdapat dalam penerjemahan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dalam puisi ini, akan mungkin sekali munculnya beberapa perbedaan struktur tata bahasa yang ditemukan dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan struktur frase nomina dan jenis pergeserannya dalam puisi Rainbow Hulahop dan penerjemahan bahasa Inggrisnya Hulahop Bianglala. Hal-hal apa saja yang menandai adanya struktur perbedaan dalam komponen frasa nomina yang terdapat dalam puisi ini. Untuk menganalisa kasus ini, penulis menggunakan teori linguistik tradisional tata bahasa yaitu dimana para ahli sejarah bahasa melihat bahwa tata bahasa ini warisan dari studi prespektif abad ke-18, yaitu pada pokoknya merumuskan aturan-aturan berbahasa yang benar, yang diperjelas dengan metode padan translational yaitu penulis mengkaji dengan dua bahasa yang berbeda. Dan di sana bisa ditemukan bahwasanya ada struktur perbedaan frasa nomina yang terdapat dalam penerjemahan bahasa Indonesi ke bahasa Inggris. Kata kunci: frasa nomina; penerjemahan; pergeseran; struktur sintaksis.

2 346 A. PENDAHULUAN Pada dasarnya bahasa Inggris dan bahasa Indonesia masingmasing mempunyai sistem bahasa sendiri yang mana berbeda satu sama lain. Ketika pada saat melakukan penerjemahan pada satu bahasa, sebaiknya penerjemah mengikuti aturan-aturan dan prinsip dari sebuah bahasa yang akan diterjemahkan. Penerjemahan dapat didefinisikan sebagai pemindahan suatu amanat dari bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa penerima (sasaran)/(bsa) dengan pertamatama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya bahasanya (Nida dan Taber: 1964). Demi tercapainya hasil yang sama pada sebuah penerjemahan, perlu adanya pengecekan ulang makna kesepadanan dalam elemen struktur bahasa dan bentuk kata itu sendiri. Pada umumnya, seorang penerjemah seharusnya mempelajari keseluruhan teks sebelum diterjemahkan. Setelah memperoleh gagasan umumnya, penerjemah dapat memecahnya ke dalam bagian-bagian tertentu dan mencoba menganalisisnya dengan membaginya ke dalam: kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraph. Untuk melakukan hal itu secara benar, kesepadanan pada sebuah struktur bahasa membutuhkan kajian yang berurutan untuk mencapai ketepatan dan agar mudah dibaca. Kesepadanan pada struktur bahasa adalah sebuah persamaan yang berasal dari kajian struktur sintaksis pada dua bahasa yang berbeda. Struktur sintaksis dalam setiap bahasa merupakan inti dari segala pembentukan kata bahkan kalimat dalam menentukan kelas kata ataupun kalimat tersebut. Di mana struktur sintaksis akan memberikan beragam sudut analisa yang menarik dalam kasus tata bahasa. Sintaksis sendiri adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat (Stryker, 1969: 21) mengutip dari (Ramlan, 1987:76) Beberapa definisi sintaksis antara lain sintaksis merupakan analisis mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan bentuk-bentuk bebas (Bloch dan Trager, 1942: 71) mengutip dari (Ramlan, 1984:76), dan lain yang mengatakan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frase dan kalimat (Ramlan, 1976: 57) mengutip dari Ramlan, (1976: 57). Dalam beberapa pemaknaan sintaksis di atas, jurnal ini mengarahkan analisa struktur sintaksis dari frasa nomina dalam Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

3 Linguistika Akademia ISSN: bentuk penerjemahan yang terdiri dari dua bahasa yaitu bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Perhatikan contoh sebagai berikut: Bsu: Tidur yang lelap Bsa: A deep slumber Bisa dilihat pada contoh penerjemahan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris diatas bahwa frasa nomina dalam bahasa sasaran terdapat det: art yang mana tidak terdapat dalam bahasa sumber. Dan dalam bahasa sumber terdapat kata penghubung (yang) yang tidak terdapat dalam bahasa sasaran. Penulis akan mengkaji beberapa contoh seperti berikut ini dalam puisi puisi Rainbow Hulahop dan penerjemahan bahasa Inggrisnya Hulahop Bianglala untuk mengetahui perbedaan frasa nomina yang dilihat dari struktur sintaksisnya yang mana termasuk dalam teori linguistik tradisional tata bahasa. Setelah mengetahui bagaimana bentuk struktur sintaksis dari setiap frasa nominanya, kemudian akan dilanjutkan dengan cara menganalisis kesepadanan penerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dan dari itu, analisis mengarah kepada berbagai jenis pergeseran dalam sebuah teori penerjemahan. Maka dari itu sasaran dari analisis ini adalah bagaimana pergeseran frasa nomina dari puisi Rainbow Hulahop, jenis frasa nomina yang dihasilkan dari penerjemahan bahasa Inggrisnya Hulahop Bianglala, dan bagaimana kesepadanan penerjemahan pada penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. B. Landasan Teori Dalam mencapai analisis dan pembahasan untuk mengetahui perbedaan struktur frasa nomina dalam penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, ada beberapa teori yang mana dapat mendukung tulisan ini. a. a.1. Frasa Frasa adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa (Cook, 1971 : 91; Elson and Pickett, 1969 : 73) mengutip dari (Tarigan, 1984:96) atau Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

4 348 yang tidak melampaui batas subjek atau predikat (Ramlan, 1976 : 50) mengutip dari (Tarigan, 1984:96); dengan kata lain sifatnya tidak predikatif. Seperti halnya tanah tinggi adalah salah satu dari contoh frasa, yaitu frasa nomina. a.2 adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan nomina. Sebagai contoh: gedung sekolah nomina nomina Meskipun keduanya nomina tetapi kata sekolah telah mensifati dari kata gedung itu sendiri. b. Penerjemahan Catford (1980:20) mengemukakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan material tulisan dalam sebuah bahasa dengan melihat kesepadanan material tulisan dalam bahasa lainnya. c. Prosedur Penerjemahan Pada dasarnya dalam sebuah penerjemahan menggunakan sebuah teknik pedoman yaitu dengan cara menerjemahkan dari frasa ke frasa ataupun dari kalimat ke kalimat (Suryawinata dan Hariyanto, 2003: 67-78) mengutip dari (Fardhani, 2010: 17). d. Macam-macam Penerjemahan d.1 Penerjemahan Literal Penerjemah menggunakan bahasa sumber dengan makna literal sebagai ditetapkan dalam bahasa sumber dan struktur bahasa sumber (Larson, 1984: 15-23) mengutip dari (Fardhani, 2010: 7). d.2 Penerjemahan Idiomatik Penerjemah mencoba menghasilkan bentuk alami dari pada bahasa sasaran dalam konstruksi gramatikalnya dan pemilihan dari leksikal (Larson, 1984: 15-23) mengutip dari (Fardhani, 2010: 7). e. Kesepadanan Penerjemahan Penerjemahan terdiri dari pengalihan kembali bahasa kedalam bahasa sasaran dengan unsur kesepadanan yang alami pada sumber bahasa, yang Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

5 Linguistika Akademia ISSN: pertama berasal dari istilah makna dan yang kedua dalam istilah gaya bahasa (Nida dan Taber, 1969: 12). e.1 Penerjemahan Gramatikal Penerjemahan adalah sesuatu yang harud dilakukan dengan cara menempatkan kembali struktur gramatikal untuk mengubah elemen-elemen leksikal. Kesepadanan gramatikal adalah sebuah cara untuk menyamakan kesepadanan dari sebuah struktur bahasa dengn cara menganalisisnya menggunakan teori sintaksis dalam linguistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui susunan dari struktur bahasa pada kedua bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. f. Pergeseran dalam Penerjemahan Dalam sebuah usaha untuk mengalihkan dari bahasa ke bahasa lainnya, Penerjemah biasanya mengalami kesulitan untuk menemukan kesepadanan dan bentuk struktur bahasa yang tepat dalam bahasa sasaran. Hal itu dikarenakan bahasa mempunyai ikatan kecerdasan pikiran dan berkarakeristik istimewa seperti pembangunan kapasitas kata, pola frasa yang unik, teknik untuk menghubungkan klausa kedalam kalimat, dan lainnya (Nida and Taber, 1974:4). Pergeseran penerjemahan dibagi menjadi dua : f.1 Pegeseran Level Catford (1965) pergeseran level sebagai sebuah bentuk pergeseran dari satuan gramatikal dari bahasa sumber ke satuan leksikal dalam bahasa sasaran. Sebagai contoh bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sebuah satuan gramatikal (affix, noun, verb, dll) dan satuan leksikal dalam bahasa Indonesia. Bsu : Roni telah mengumpulkan tugas. Bsa : Roni has completed an assignment. Bisa dilihat bahwa has dalam bahasa sumber berarti telah, dimana mengindikasi kapan hal itu Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

6 350 dikerjakan. Ada sebuah pergeseran dalam tartan satuan leksikal kedalam satuan gramatikal. g. Pergeseran Kategori Istilah dari term bound atau terikat pada sebuah penerjemahan menghubungkan pada sebuah kasus dimana dengan sengaja membatasi pada sebuah kalimat. Sedangkan penerjemahan tidak terikat berarti bahwa kesepadanan penerjemahan mungkin terjadi pada satuan yang tepat seperti morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat. Pergeseran kategori dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : g.1 Pergeseran struktur Catford (1965:77) menyatakan bahwa prgeseran struktur melibatkan sebuah perubahan dalam struktur gramatikal antara bahasa sumber dan bahasa target. Seperti halnya pemberian preposisi of untuk melengkapi sebuah nomina pada bahasa Inggris yang tidak dimunculkan pada penerjemahan bahasa Indonesia. g.2 Pergeseran Kelas Catford (1965: 78) mengemukakan bahwa pergeseran kelas terjadi ketika kesepadanan penerjemahan dari bahasa sumber berbeda kelas dari aslinya.seperti halnya : Bsu : Aku sakit selama dua hari. Bsa : I get sick for two days. Disana ada perubahan kata yang pada bahasa sumber mempunyai kelas kata adjective menjadi kata kerja pada bahasa sasaran. g.3 Pergeseran Unit Catford (1965:79) mengatakan bahwa pergeseran unit yaitu mengubah rank unit yang meninggalkan dari sifat umumnya pada sebuah rank dalam bahasa sumber ke unit bahasa sasaran. Seperti halnya : Bsu : Hari Senin adalah hari yang buruk. Bsa : Monday is a bad day. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

7 Linguistika Akademia ISSN: Dalam contoh tersebut bisa dilihat bahwa ada perubahan rank dari frase menjadi kata. g.4 Pergeseran Intra-sistem Catford (1965: 80) menyatakan bahwa pergeseran intra-sistem muncul dikarenakan adanya system internal antara bahasa sumber dan bahasa target berdasarkan aturan undang-undang dasar bahasa mereka. Seperti halnya books yang akan diterjemahkan kedalam bahas Indonesia menjadi buku-buku. C. PEMBAHASAN Berikut ini adalah data-data yang akan dianalisis dengan cara mengetahui konstituen-konstituen masing-masing frasa nomina dengan menggunakan teori sintaksis, yang kemudian bisa dilihat bagaimana kesepadanan penerjemahan tersebut dari bahasa Indonesi ke bahasa Inggris. Dan selanjutnya menentukan bentuk pergeseran apa yang dihasilkan dalam tataran pergeseran gramatikal penerjemahan pada frasa nomina ini. No. Bahasa Indonesia Bahasa Inggris 1. tidur yang lelap a deep slumber 2. waktu siang high noon 3. selapis kaca a thin layer of glass 4. rangkaian daun nangka a laurel of jackfruit leaves 5. gaun malammu your evening dress 6. jalinan jerami a spun of straws 7. daunan pisang kering dry banana leaves 8. bayi terbuai a baby rocked Dapat diketahui dari contoh di atas bahwa struktur frasa nomina dalam bahasa Indonesia ke bahasa Inggris mengalami beberapa perbedaan dalam penerjemahannya. Dan berikut analisinya : Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

8 352 Data 1 Bsu: Tidur yang lelap Bsa: A deep slumber tidur yang lelap Nomina Peng. Adjektiva Noun Phrase : NP A deep slumber Det : art adjective H: noun Dari data 1 tersebut, dapat dilihat bahwa frasa nomina dalam bahasa Indonesia telah mengalami kesepadanan penerjemahan dalam strukturnya ke terjemahan bahasa Inggrisnya. Frasa nomina dalam bahasa Indonesia memiliki struktur (nomina+peng.+adjektiva), sedangkan dalam bahasa Inggris (det+adjective+noun). Dalam bahasa Indonesia terdapat kata penghubung (yang) yang mana tidak terdapat dalam terjemahan. Pemberian det : art pada bahasa Inggris juga mengalami proses penghilangan dalam bahasa sumbernya. Hal ini dikarenakan karena adanya pergeseran struktur dari sebuah penerjemahan. Data 2 Bsu: Waktu siang Bsa: High noon waktu siang adjektiva Noun (utama) Noun Phrase : NP High noon adjective H: noun Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

9 Linguistika Akademia ISSN: Dari data 2 di atas, bisa dilihat bahwa frasa nomina yang terdapat dalam bahasa sumber diterjemahkan ke bahasa sasaran dalam bentuk frasa nomina juga demi mendapatkan kesepadanan penerjemahan. Dalam bahasa sasaran terdapat kata high yang bermakna tinggi dan itu tidak terdapat dalam terjemahan bahasa sumber. Keduanya mengalami pergeseran intra sistem dimana pergeseran itu ditimbulkan dari sistem internal dalam bahasa sumber dimana adjektiva waktu telah menyatakan sebuah adjevtive high dalam bahasa sasaran. Data 3 Bsu: selapis kaca Bsa: a thin layer of glass Se lapis kaca Numeralia penggolong nomina Noun Phrase1 : NP A Thin layer of glass Det : art Noun phrase Comp : PP Premod: Adj. H: noun H: prep. Postmod : noun Dari data 3 diatas, dapat dilihat bahwa konstituen dalam bahasa sumber hanya terdiri dari dua suku kata (numeralia+penggolong+nomina) sedang penerjemahan ke dalam bahasa sasara terdiri dari (det+np+prep.phrase.). Ternyata dalam data frasa nomina pada bahasa sasaran, didalamnya terdapat sebuah frasa nomina yang diikuti pelengkap. Dalam bahasa sumber, penambahan kata se mengalami pergeseran struktur dimana adanya kata se yang termasuk numeralia bergeser menjadi det:art Selanjunya nomina lapis begeser menjadi frasa nomina thin layer yang mana dari satu kata berubah menjadi dua susunan kata. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran unit dimana kata diterjemahkan Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

10 354 kedalam bentuk frasa. Pada frasa nomina kali ini juga bentuknya diikuti oleh pelengkap dalam bentuk frasa berpriposisi yang merupakan tambahan informasi dari frasa nomina sebelumnya. Pelengkap berpriposisi ini merupakan pergeseran unit dimana pada bahasa sumber hanya berisi satu kata yaitu nomina kaca dan begeser menjadi frasa berpriposisi yang terdiri dari dua suku kata. Pergeseran itu terjadi karena adanya perbedaan struktur linguistik antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Data 4 Bsu: Rangkaian daun nangka Bsa: A laurel of jackfruit leaves Rangkaian daun nangka Numeralia Nomina (utama) Nomina Pel. Noun Phrase : NP Det : art noun Comp. : PP H: prep. Postmod : NP noun H: noun A laurel of jackfruit leaves Dari data 4 diatas, dapat dilihat bahwa penerjemahan bahasa sumber ke bahasa sasaran telah mengalami kesepadanan kata dalam bentuk frasa nomina. Akan tetapi dalam konstituen bahasa sumber (numeralia) mengalami pergeseran struktur tata bahasanya menjadi (det+noun) untuk mendapatkan satu kata yang dimaksud. Dalam data 4 ini juga terdapat pelengkap dalam bahasa sasaran dimana menduduki sebagai pelengkap berpriposisi yang mempunyai bentuk preposisi utama of. Akan tetapi penambahan bentuk pelengkap dari bahasa sasaran tidak dimunculkan pada bahasa sumber sehingga bisa dikatakan ada sebuah pergeseran, yaitu pergeseran struktur dimana ada perbedaan struktur linguistic pada kedua bahasa tersebut. Pada bentuk frasa nomina daun nangka yang diterjemahkan menjadi jackfruit leaves, bia dilihat bahwa ada bentuk pergeseran intra Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

11 Linguistika Akademia ISSN: sistem dimana ada penambahan akhiran s pada kata leaves. Hal itu merujuk pada bentuk kata jamak yang padahal dalam bahasa sumber hal tersebut ditulis secara tunggal. Pergeseran intra system tersebut terjadi karena adanya system internal yang muncul antara kedua bahasa tersebut. Data 5 Bsu: gaun malammu Bsa: Your evening dress gaun malam mu Nomina (utama) nomina Kata ganti org ke 2 Noun Phrase : NP Your evening dress Possev.pro noun H:noun Dari data 5 di atas, dapat dilihat bahwa komposisi dari konstituen bahasa sumber ke bahasa sasaran telah emngalami kesepadanan penerjemahan dalam bentuk frasa nomina. Pergeseran yang terjadi dalam data tersebut adalah pergeseran unit dimana frasa nomina yang terdapat pada bahasa sumber terdiri dari dua suku kata yang kemudian bergeser menjadi tiga suku kata di dalam bahasa sasaran. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan struktur linguistic dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dalam bentuk penerjemahannya. Data 6 Bsu: Jalinan jerami Bsa: a spun of straws Jalinan nomina jerami Nomina (utama) Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

12 356 Noun Phrase : NP A spun of straws Det: art verb Comp.: PP H: prep. noun Dari data 6, penerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran telah mengalami kesepadanan dalam bentuk frasa nomina. Bisa dilihat bahwa struktur gramatikal dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran pengalami pergeseran. Dalam bahasa sumber strukturnya terdiri dari dua suku kata (nomina+nomina), sedangkan dalam penerjemahan ke bahasa Inggris strukturnya menjadi (det+verb+prep.+noun). Dalam hal penggolongan ini, bisa dikatakan bahwa frasa keduanya mengalami pergeseran unit. Hal itu dikarenakan dalam bahasa sumber hanya terdapat nomina yang bergeser ke bahasa sasaran. Dan pada bahasa sasaran itu terdapat pelengkap yang mempunyai frasa berpriposisi. Selanjutnya pada bahasa sumber yang mempunyai det :art dan prep. : of mengalami penghilangan struktur gramatikal dimana adanya perbedaan struktur linguistic dalam kedua bahasa tersebut. Data 7 Bsu: daunan pisang kering Bsa: dry banana leaves daunan pisang kering Nomina (utama) nomina adjektiva Noun Phrase dry banana leaves adjective noun H:noun Dari data 7, bisa dilihat bahwa penerjemahan yang dilakukan dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran mengalami kesepadanan penerjemahan dalam bentuk frasa nomina. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

13 Linguistika Akademia ISSN: Masing-masing penerjemahan terdiri dari tiga suku kata. Pada bahasa sumber terdapat struktur gramatikal sebagai berikut (nomina+nomina+adjektiva). Sedangkan dalam bahasa sasaran (adjective+noun+noun). leaves yang mendapat proses penambahan (+s) dalam penerjemahan ke bahasa sasaran juga menjadi bentuk jamak untu menyatakan nomina yang mana hal itu terjadi karena pergeseran intra system. Dimana pergeseran itu terjadi karena adanya perbedaan linguistik dalam bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang masing-masing memepunyai proses internal dari setiap sistemnya. Data 8 Bsu: bayi terbuai Bsa: a baby crocked bayi nomina ( utama ) terbuai nomina Noun Phrase : NP a baby crocked Det :art H: noun noun Dari data 8 tersebut, penerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran telah mengalami kesepadanan yaitu dalam bentuk frasa nomina. Pada bahasa sumber hanya terdiri dari dua suku kata (nomina+nomina) yang kemudian beralih ke bahasa sasaran terdiri dari tiga suku kata (det+noun+noun). Pengalihan tersebut tejadi karena adanya pergeseran struktur. Pergeseran itu ditimbulkan karena adanya penghilangan det : art dari bahasa sumber ke bahasa sasaran yang mana karena adanya perbedaan struktur linguistic pada penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

14 358 D. Kesimpulan Berdasarkan kajian pada beberapa data diatas, dapat disimpulkan bahwasanya di dalam sebuah penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lainnya akan mengalami suatu kesepadanan penerjemahan. Kesepadanan penerjemahan tersebut dapat ditemukan diantara bahasa sumber dan bahasa sasaran dikarenakan pentingnya untuk mendapatkan penerjemahan yang tepat. Dalam hal ini kesepadanan penerjemahan dapat dianalisis melalui setiap struktur sintaksis yang dimiliki oleh terjemahan trsebut, terutama bentuk pada sebuah frasa yang ada dalam data diatas pada sebuah proses penerjemahan. Dan pada proses penerjemahan itu untuk mencapai sebuah kesepadanan bisa memungkinkan adanya kemunculan sebuah pergeseran. Pergeseran itu ditimbulkan karena adanya perbedaan struktur gramatikal yang dikarenakan pada setiap bahasa mempunyai struktur linguistik yang berbeda. Selain itu, pada setiap bahasa mempunyai tatanan kata yang berbeda yang akan berpengaruh jika ada perombakan kata pada sebuah penerjemahan. Pada data frasa nomina dalam penerjemahan puisi Rainbow Hulahop dan penerjemahan bahasa Inggrisnya Hulahop Bianglala diatas, pergeseran yang dihasilkan adalah pergeseran struktur, pergeseran unit, dan pergeseran kelas kata. Dalam satu bentuk frasa nomina memungkinkan adanya bentuk frasa lainnya yang terdapat di dalamnya yang mana hal itu juga dapat mengakibatkan adanya jenis-jenis pergeseran lainnya yang ditimbulkan. Oleh karena itu dalam mengetahui berbagai jenis pergeseran dalam suatu penerjemahan, teori pergeseran dimungkinkan dapat membantu bagaimana penerjemah bisa mendapatkan karakteristik gagasan yang terwakilkan. E. DAFTAR PUSTAKA Amal, Nukila Selected Poem on Nothing. Yogyakarta: Kata Kita. Alwasilah, Chaedar Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa. Catford, J.C A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

15 Linguistika Akademia ISSN: Fardhani, Aan E A Practical Guide For Translation Skill. Malang: UIN-Maliki Press. Nida, Eugene A, and Charles R. Taber The Theory and Practice of Translation. Leiden : E. J. Bril. pdf Ramlan, Prof. Drs. M Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V Karyono. Tarigan, Prof. Dr. Henry Guntur Pengajaran Sintaksis. Bandung: Penerbit Angkasa. Verspoor, Marjolijn, and Kim Sauter English Sentence Analysis: An Introductory Course. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. Perbedaan Struktur Frase Nomina dalam Penerjemahan Puisi Rainbow (Anin LM)

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Linguistika Akademia Vol.1, No.2, 2012, pp. 205~218 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Winda Ratna Wulandari

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) Adiloka Sujono Universitas Widyaguna Malang Adilokas@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 249~264 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Nurul Qonitah e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN

ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 109~126 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SINTAKSIS SINGAPORE COLLOQUIAL ENGLISH (SINGLISH) DAN BAHASA INGGRIS STANDAR SERTA BEBERAPA PERGESERAN TERJEMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 317~330 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY Ida Nurrokhimah e-mail: Idanurrokhimah@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI TERJEMAHAN TIGA UNIT LINGUISTIK PADA

ANALISIS KOMPETENSI TERJEMAHAN TIGA UNIT LINGUISTIK PADA ANALISIS KOMPETENSI TERJEMAHAN lain TIGA yang UNIT terealisasikan LINGUISTIK lewat PADAstruktur MAHASISWA SEMESTER 4 PENDIDIKAN BAHASA permukaan INGGRIS atau surface FKIP structure. UNISRI 2015 Penerjemah

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 14~28 ISSN: 2089-3884 KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS YudithTyas Prameswari e-mail: prameswari93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

Fajar Nur Indriyany

Fajar Nur Indriyany Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 291~303 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASE VERBA DALAM NOVEL THE GREAT GATSBY KARYA F. SCOTT FITZGERALD DAN PERGESERAN MAKNA DALAM NOVEL TERJEMAHANNYA (KAJIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak 1 BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak Women's language is closely related to gender. Spoken word (language) used by the women are more subtle than

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mendukung terjalinnya komunikasi di antara semua orang dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Berbagai macam

Lebih terperinci

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA Yos Merry Raditya Putra Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang truefalseboy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan

Lebih terperinci

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik Nurlaila Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusangkar Korespondensi: Jl. Sawah tabing No. 10 Rambatan Batusangkar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI Sarah Mayung Sarungallo Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS Latifah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Latifahtif357@gmail.com Abstrak Sintaksis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Putri Lidiana Permata Sari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNA, Kisaran Sumatera Utara permatasari474@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi menjadi tali penghubung dalam hubungan antar manusia. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh BOY HENDRAWAN MANURUNG /LNG

TESIS. Oleh BOY HENDRAWAN MANURUNG /LNG ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT PASIF DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KE DALAM BAHASA INGGRIS THE RAINBOW TROOPS TESIS Oleh BOY HENDRAWAN MANURUNG 117009011/LNG SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03207/ Basic Translation Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat

Lebih terperinci

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS JENIS FRASA DAN KLAUSA DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DARMISAH NIM 120388201089 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Rahman, Penggunaan Frasa Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa Kelas VII 127 PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Minanur Rahman MTsN Rengel,

Lebih terperinci

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang didiami oleh berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS /LNG

TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS /LNG TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS 137009015/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TERJEMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk mengekspresikan perasaan atau emosi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada

Lebih terperinci

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS Penulis : Nuraini 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: shinsetsu@ymail.com, hand: 082391098036 ABSTRACT This

Lebih terperinci

FUNGSI DAN KATEGORI KALIMAT SEDERHANA DALAM JURNAL ENGLISH TEACHING FORUM (SUATU ANALISIS SINTAKSIS) JURNAL SKRIPSI MARDHATILLAH

FUNGSI DAN KATEGORI KALIMAT SEDERHANA DALAM JURNAL ENGLISH TEACHING FORUM (SUATU ANALISIS SINTAKSIS) JURNAL SKRIPSI MARDHATILLAH FUNGSI DAN KATEGORI KALIMAT SEDERHANA DALAM JURNAL ENGLISH TEACHING FORUM (SUATU ANALISIS SINTAKSIS) JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sastra MARDHATILLAH 110912015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perbedaan bahasa sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Tuntutan mendapatkan informasi inilah yang memunculkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penerjemahan Pada subbab ini akan membahas landasan teori tentang penerjemahan yang terdiri dari teori penerjemahan, yang berupa teori tentang proses penerjemahan menurut Larson

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Bahasa sebagai Sistem Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Bahasa sebagai sebuah sistem Bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Unsur-unsur

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP (HIBAH PASCA TH KE I)

LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP (HIBAH PASCA TH KE I) LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP (HIBAH PASCA TH KE I) PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR DAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS TERJEMAHAN ALQURAN Oleh : Prof. Dr. Markhamah, M.Hum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

Bayu Ardianto LPMP Sulawesi Barat ABSTRAK

Bayu Ardianto LPMP Sulawesi Barat   ABSTRAK Naskah diterbitkan: 30 Juni 2017 DOI: doi.org/10.21009/aksis.010102 PENGGUNAAN STRUKTUR FRASE EKSOSENTRIS DIREKTIF DAN FUNGSINYA DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA (A. FUADI) DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra dalam bentuk novel masih terus tumbuh dan berkembang pesat hingga sekarang. Banyak penulis-penulis baru yang bermunculan. Meskipun demikian, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan lain. Manusia memiliki keinginan atau hasrat untuk memenuhi

Lebih terperinci

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA HUMANIORA Suhandano VOLUME 14 No. 1 Februari 2002 Halaman 70-76 KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA Suhandano* 1. Pengantar ahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik. PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik Abstract The language change could occur at all levels, both phonology,

Lebih terperinci

Nurdin Bramono Universitas Pesantren Tinggi Darul U lum Jombang

Nurdin Bramono Universitas Pesantren Tinggi Darul U lum Jombang KETEPATAN PERGESERAN DAN HASIL TERJEMAHAN PADA STRUKTUR KELOMPOK NOMINA DALAM TEKS ILMIAH (PENDEKATAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL) (Analisis buku Wireless Networking and the Developing World Dan Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan pleh akal budi

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan pleh akal budi BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 :588) gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) 1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN UNSUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NANDA PUTRA

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis)

FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis) FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis) Diyah Permana (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Kajian tentang Frasa Nominal dalam

Lebih terperinci

KESALAHAN PENERJEMAHAN ASPEK WAKTU DARI BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA. Dewi Sari Sumitro

KESALAHAN PENERJEMAHAN ASPEK WAKTU DARI BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA. Dewi Sari Sumitro KESALAHAN PENERJEMAHAN ASPEK WAKTU DARI BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA Dewi Sari Sumitro dewi_sari@gmail.com ABSTRACT. The objective of this research is to analyze the errors translation of the

Lebih terperinci

INTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA

INTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA Interferensi Leksikal, Frasiologis, dan Klausal (Muntiqoh) 87 INTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA Muntiqoh Alumni Pascasarjana Unisda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci