Membangun Budaya Pengetahuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membangun Budaya Pengetahuan"

Transkripsi

1 Membangun Budaya Pengetahuan Oleh Fuad Gani, M.A. Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2008

2 Membangun Budaya Pengetahuan Pengetahuan dapat berbentuk pengalaman (pemahaman yang dalam, intuisi, atau pertimbangan berdasarkan pengertian yang dalam dalam mengenal situasi tertentu) atau konseptualisasi (mengetahui konsep penting dan teori mengenai displin, sistem atau keahlian tertentu) atau kemampuan analisa (kemampuan menghubungkan penyebab dan akibat, ketertarikan yang diikuti oleh prilaku, tujuan yang diikuti oleh dampak hasil) atau kemampuan menerapkan ( melakukan kembali atau melakukan yang baru) (The Sixth International Conference on Knowledge Culture & Change in Organisations Monash University Centre, Prato, Italy July, 2006)

3 Pengetahuan bukan hanya yang bersifat formal atau sistematik seperti data kuantitatif, kodifikasi prosedur, dan prinsip universal tetapi juga yang berbentuk slogan, dan analogi dan arahan yang jelas. Pengetahuan baru selalu dimulai dari individu. Peneliti yang brilian dengan ketajaman pikirannya mampu membuat produk yang dipatentkan, intuisi seorang manajer mengenai situasi pasar yang mendorong penciptaan produk baru atau pengalaman dosen dalam memotivasi belajar mahasiswanya (Ikujiro Nonaka, Harvard Business Review on Knowledge Management: The Knowledge-Creating Company, 1998).

4 Pengetahuan individu ini dapat ditranformasi menjadi pengetahuan organisasi yang bermanfaat bagi semua anggota. Menjadikan pengetahuan individu tersedia bagi individu yang lain adalah hal yang utama dalam membangun budaya pengetahuan.

5 Ada dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan implisit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan implisit tersimpan di kepala individu seperti bagaimana menjadikan bahan makanan biasa menjadi makanan jadi atau masakan yang sangat lezat. Pengetahuan implisit sulit untuk didokumenkan atau dipelajari karena bersifat sangat personal seperti kemampuan para peguji rasa kopi di pasar kopi dunia atau para ahli tekstur daging sapi Jepang yang dapat mengetahui asal dan kualitas daging sapi. Akan tetapi bukan berarti pengetahuan implisit tidak dapat dibagikan.

6 Pengetahuan eksplisit mudah untuk dikodefikasi dan dapat berbentuk buku, manual kebijakan, dokumen perusahaan, laporan, software, pernyataan misi dan pangkalan data. Budaya pada prinsipnya adalah menyangkut dual utama yaitu sistem nilai dan prilaku kelompok. Sistem nilai tersebar dalam organisasi seperti penghargaan atau perhatian yang besar terhadap pelanggan. Prilaku kelompok adalah tindakan yang sering ditemukan pada suatu organisasi. Akan ada penghargaan jika orang melakukan prilaku baku dan sebaliknya ada sanksi jika tidak melakukannya.

7 Budaya Pengetahuan adalah seperangkat nilainilai dan prilaku terhadap pengetahuan. Bagaimana sebuah organisasi memberikan nilai dan memperlakukan pengetahuan adalah hal yang terpenting dalam membangun budaya pengetahuan.

8 Pada saat ini kita melihat bagaimana orang memperlakukan atau menilai pengetahuan: 1. Pengetahuan adalah kekuasaan. 2. Pengetahuan adalah aset berharga. 3. Pengetahuan adalah sesuatu yang alamiah. 4. Pengtahuan cepat kaduluarsa. 5. Pengetahuan adalah milik individu yang harus dilindungi. 6. Pengetahuan perlu ditimbun.

9 Ada tiga isu budaya yang menyebabkan orang enggan berbagi pengetahuan menurut Greengard yaitu: 1. Orang enggan berbagi ide-ide terbaiknya karena mereka menilai bahwa berbagi ide terbaik akan mengurangi kesempatan untuk lebih unggul dari yang lainnya 2. Orang enggan memakai ide orang lain karena ketakutan terlihat kurang berpengetahuan atau mengalami ketergantungan. 3. Orang sering menganggap dirinya ahli dan lebih senang untuk bekerja sendiri

10 Merubah budaya menumpuk pengetahuan bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan langkah kondisi berikut ini: 1. Kepemimpinan yan kuat untuk mengarahkan dan menjadi tauladan serta dipercaya 2. Manajemen harus aktif mempromisikan keberhasilan untuk mendorong anggota organisasi untuk berpartisipasi dan berkontribusi 3. Harus ada proses atau rencana yang terdefinisi secara jelas yang dikomunikasikan kepada anggota organisasi. 4. Keberadaan alat seperti jaringan komputer yang memungkinkan anggota organisasi berbagi pengetahuan. 5. Menciptakan suasana saling percaya untuk berbagi pengetahuan. Kepercayan merupaka unsur fundemental dalam membangun budaya pengetahuan. 6. Memberikan penghargaan atau insentif kepada anggota yang mau berbagi pengetahuan

11 7. Memberikan penjelasan kepada anggota yang masih enggan berbagi pengetahuan tentang manfaat berbagi pengetahuan 8. Membentuk Community of Practices 9. Membangun Organisasi Pembelajaran agar anggota terus ingin belajar 10. Mengevaluasi kinerja 11. Memberikan toleransi bagi terjadinya kesalahan 12. Menempatkan kualitas ide lebih penting dari pada status sumbernya. Jika ide berkualitas datang dari seorang petugas kebersihan harus lebih dihargai dari pada yang datang dari manajer tapi tidak berkualitas. 13. Membangun semangat bekerja sama untuk hasil yang lebih baik

12 Membangun budaya pengetahuan adalah proses yang terus menerus dan dilakukan secara konsisten. Diperlukan waktu lama untuk menciptakan budaya untuk berbagi pengetahuan. Pembentukan budaya pengetahuan akan mendorong terjadinya kegiatan yang kreatif dan inovatif yang pada gilirannya akan menjadikan organisasi selalu terdepan dalam persaingan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Lembaga Sosial PPAP Seroja maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan fokus permasalahan adalah sebagai

Lebih terperinci

. Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan

. Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan . Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan Oleh: Wahyu Saripudin (A student of Master of Management Universitas Gadjah Mada)... A. Pendahuluan Perubahan merupakan keniscayaan bagi semua

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM TRIPLE HELIX SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF. Dewi Eka Murniati Jurusan PTBB FT UNY ABSTRAK

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM TRIPLE HELIX SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF. Dewi Eka Murniati Jurusan PTBB FT UNY ABSTRAK PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM TRIPLE HELIX SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF Dewi Eka Murniati Jurusan PTBB FT UNY ABSTRAK Industri kreatif telah membuktikan proporsi kontribusinya yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY (Sumber : Hilmi Aulawi, Rajesri Govindaraju, Kadarsah Suryadi, Iman Sudirman) Fakultas Teknologi Industri, Program

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agar instansi mampu menghadapi tugas dan mampu menjalankan fungsinya serta mencapai tujuan yang diharapkan, maka dari pegawainya diperlukan tingkat profesionalitas

Lebih terperinci

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA TOKO EMAS SRIWIJAYA DI GUNUNG SITOLI Para pengusaha yang terhomat. Bersama ini saya

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

A N A L I S I S K E B I J A K A N P E N A N G G U L A N G A N K E M I S K I N A N K A B U P A T E N K U T A I K A R T A N E G A R A

A N A L I S I S K E B I J A K A N P E N A N G G U L A N G A N K E M I S K I N A N K A B U P A T E N K U T A I K A R T A N E G A R A e J o u r n a l A d m i n i s t r a t i v e R e f o r m, 2 0 1 3, 1 ( 3 ) : 656-677 I S S N 2 338-7637, a r. m i a n. f i s i p - u n m u l. a c. i d Љ C o p y r i g h t 2 0 1 3 A N A L I S I S K E B I

Lebih terperinci

What Happy Companies Know

What Happy Companies Know What Happy Companies Know Dan Baker Cathy Greenberg Collins Hemingway 1. Pengantar dan Latar Belakang Dasar dari suatu kesuksesan adalah kecintaan pada pekerjaan. Suatu organisasi dapat menjadi sukses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seperti berputarnya bumi, manusia dalam sejarahnya pun selalu bergerak untuk mengembangkan diri dan mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam

Lebih terperinci

TIPE MANUSIA Berdasarkan Karakternya

TIPE MANUSIA Berdasarkan Karakternya MEMBANGUN MANUSIA BERKARAKTER MELALUI PENERAPAN MANEJEMEN MUTU Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Email: almasdi.syahza@lecturer.unri.ac.id syahza.almasdi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan 91 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 PERSEPSI Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Reksa Abadi Bersama atau dikenal dengan RAB Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, spesialis menangani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran, merupakan kegiatan yang sangat penting, kegiatan yang utama dari seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Sekolah adalah lembaga yang diberikan wewenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan terhadap para karyawannya dengan intensif. Tujuannya, agar karyawan bekerja dan berkinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan berfungsi mewujudkan bagaimana suatu organisasi dapat meningkatkan sumber daya informasi serta pengetahuannya dengan mencari, mengingat

Lebih terperinci

Keberadaan ED dalam AIPT

Keberadaan ED dalam AIPT BAN-PT Evaluasi Diri: Berupa dokumen khusus yang disusun sebagai analisis kondisi dan kesimpulan capaian PT sampai saat ini Borang: Berupa dokumen yang mengandung isian, data, dan informasi lengkap tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 17-1 17-2 Bab 17 Mengelola Perubahan dan Inovasi Pengantar 17-3 Manajer yang efektif harus memandang pengelolaan perubahan sebagai tanggung jawab yang utuh Organisasi yang gagal merencanakan, mengantisipasi,

Lebih terperinci

Disusun oleh : Arlin Zulkarnain Yogi Prasetyo Hendy

Disusun oleh : Arlin Zulkarnain Yogi Prasetyo Hendy Disusun oleh : Arlin Zulkarnain Yogi Prasetyo Hendy PENDAHULUAN Pada Model administrasi tradisional lebih kepada fokus ke dalam dan perspektif jangka pendek. Model administrasi publik tradisional hanya

Lebih terperinci

BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07

BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07 BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS by DEP AGB 07 4. MENJADI PEMIMPIN MULTIBUDAYA MENGEMBANGKAN SENSITIVITAS BUDAYA BELAJAR MENGAPRESIASI PERBEDAAN MENGENALI SIKAP DAN NILAI BUDAYA MEMOTIVASI ORANG YANG BERBEDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia, hak organisasi diatur oleh undang-undang. Hak berorganisasi secara tidak langsung tersirat dalam pancasila, sebagai sumber hukum Indonesia, dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN (HPEQ Project)

STRATEGI PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN (HPEQ Project) STRATEGI PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN (HPEQ Project) oleh : Soedarmono Soejitno disampaikan pada acara : Tindak Lanjut Pembahasan Business Plan LAM Menara Peninsula Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Karena persaingan organisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengetahuan. Dalam membicarakan pengetahuan sangatlah abstrak, karena pengetahuan mempunyai arti yang sangat dalam dan lebih luas dari data atau informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari berbagai elemen sumber daya yang terdiri dari bahan baku, peralatan, metode (cara kerja),

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang

Bab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang yaitu era pertanian, era industri dan era informasi. Dalam era pertanian, faktor yang menonjol

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : FEBRUANI

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman Proses Inovasi 1. Bani Alkausar 2. Muhammad Nur Hadi 3. Lofie Bachtiar 4. Randi Ilhamsyah 5. Azwin Ramadhan 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman Inovasi adalah memperkenalkan sesuatu yang baru sebuah ide, metode,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku Abstract PT. Wenang Permai Sentosa continues to create

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Yuli Eni

Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Yuli Eni Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN2089-3590 EISSN 2303-2472 ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN MS. EXCEL TERHADAP ANGGOTA KOPERASI MAJU Yuli Eni School of Business Management, Binus University,

Lebih terperinci

TIPE-TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH

TIPE-TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH TIPE-TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH Pengambilan Keputusan Setiap jabatan dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pengambilan keputusan, bahkan pekerjaan yang dilakukan secara rutin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang amat penting terutama pada era global sekarang ini. Ekonomi perlu dipahami dan dikuasai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan BAB II KAJIAN TEORI A. Teori Keyakinan Diri Teori keyakinan diri (self efficacy theory) merupakan suatu prediktor kinerja yang akurat. Seseorang dapat menilai kinerja masa depannya melalui perilakunya

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU 1. ORGANISASI YANG BERFOKUS PADA PELANGGAN Mengerti akan kebutuhan-kebutuhan sekarang dan di masa mendatang dari pelanggan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dan melebihi harapan-harapannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan,

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation PERTEMUAN 4

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 4 Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasi kesan-kesan sensorik (panca indra) untuk menjadikan sesuatu hal, menjadi memiliki makna (arti). PERSEPSI Mengapa Persepsi itu

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi/

Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi/ Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi Oleh : Bambang Setiarso Nazir Harjanto Triyono Hendro Subagyo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DALAM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS PUSAT INFORMASI PPM MANAJEMEN

PERAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DALAM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS PUSAT INFORMASI PPM MANAJEMEN UNIVERSITAS INDONESIA PERAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DALAM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS PUSAT INFORMASI PPM MANAJEMEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan KNOWLEDGE SHARING MANAGEMENT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan KNOWLEDGE SHARING MANAGEMENT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan KNOWLEDGE SHARING MANAGEMENT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Disusun oleh: Ahmad S Hasibuan P056101341.46 Dosen: Dr. Ir. Arif Iman Suroso MSc (CS) MB-IPB

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 8 FOUNDATIONS OF PLANNING

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 8 FOUNDATIONS OF PLANNING MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 8 FOUNDATIONS OF PLANNING DASAR-DASAR PERENCANAAN ARTI DAN ALASAN PERENCANAAN Apa perencanaan itu? Perencanaan adalah mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan seluruh strategi

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. BAB I Manajemen : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. Pengertian Manajemen : - Sejumlah keputusan & tindakan yg mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 Bandung, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya kurangnya berpikir

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu penelitian yang bersifat ilmiah, pengertian dan penalaran konsep diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan makna konsep yang dipakai sehubungan

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya perubahan yang dilakukan manusia, oleh karena itu pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri sehingga akan melahirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan 202 BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan serta tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA Aldianto, Leo, 2006, Bahan Presentasi: Entrepreneurship & Intrapreneurship, MBA- ITB: n.p Azwar, Saifuddin, 2000. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa terlepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa terlepas dari berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa terlepas dari berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan itu tentu bukan hanya permasalahan matematis saja, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pelanggan yang saat ini semakin beragam akan berpengaruh terhadap dunia usaha dan perlu ditanggapi oleh perusahaan secara baik. Oleh karena itu organisasi-organisasi

Lebih terperinci

ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X

ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X Dessi Dharmasinta Universitas Atma Jaya Jakarta Abtrak: Salah satu dampak yang paling penting dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Modal Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Modal Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Modal Manusia Modal manusia memiliki peran penting dalam penciptaan nilai ekonomi dan bisnis (McGregor dkk. 2004; Karami dkk. 2006). Modal manusia meliputi semua proses yang

Lebih terperinci

Human Resources Management (HRM)

Human Resources Management (HRM) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Human Resources Management (HRM) Pertemuan 1: Pendahuluan Disusun oleh: Eko Tjiptojuwono Overview People Management Human Resources Management Sebuah pendekatan strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Peluang bisnis dari Taman Penitipan Anak (TPA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di kota-kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin yang mampu berkomunikasi dan menggerakkan organisasinya agar dapat menyelesaikan tugas dan mencapai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer KARYA ILMIAH ENTREPRENEUR BERWAWASAN DAPAT MEREBUT PELUANG BISNIS MASA DEPAN Nama : Anis Sya ban Dwijaya NIM : 10.11.4450 Kelas : 2L SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

MENGELOLA PERUBAHAN DENGAN MODEL A.I.D.K.A.A.R.

MENGELOLA PERUBAHAN DENGAN MODEL A.I.D.K.A.A.R. MENGELOLA PERUBAHAN DENGAN MODEL A.I.D.K.A.A.R. Ada dua aspek utama dalam Mengelola Perubahan yaitu aspek teknis dan aspek manusianya. Setiap perubahan pada sistem dan proses dalam organisasi memiliki

Lebih terperinci

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam

Lebih terperinci

Mengubah Budaya Kerja

Mengubah Budaya Kerja Belajar Terbang tanpa harus menunggu Ombak Tenang. Mengubah Budaya Kerja By: Sonny H. Kusuma Januari 2009 Sasaran Sekarang: 1. Penjelasan Proses-proses Pengembangan Budaya Organisasi 2. Membandingkan Pengembangan

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. melihat pengaruh locus of control terhadap proses pengambilan keputusan manager

BAB V PENUTUP. melihat pengaruh locus of control terhadap proses pengambilan keputusan manager BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk melihat pengaruh locus of control terhadap proses pengambilan keputusan manager dan pemilik pada distro

Lebih terperinci

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING 0 EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING DAN QUESTIONS STUDENTS HAVE DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI Nike Fransiska; Karyana Hutomo Management Department, School of Business Management,

Lebih terperinci

PICTURE PERSONAL INFORMATION FORMAL EDUCATION. Binusian ID Full Name Address. Phone Numbers

PICTURE PERSONAL INFORMATION FORMAL EDUCATION. Binusian ID Full Name  Address. Phone Numbers PICTURE PERSONAL INFORMATION Binusian ID Full Name E-mail Address Phone Numbers GenderBirth Place / Date Nationality Marital Status Religion 1201004481 ADLINA adlinamiller@hotmail.com Current JL PETOJO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam perusahaan sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Informasi

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Pemikiran Konseptual Pemikiran konseptual pada penelitian ini didasarkan pada pencarian dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Jatis Mobile dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Bergeron dalam Sangkala (2007) data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya manusia atau pegawai yang mampu bekerja dengan baik. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, berdaya

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-155/BL/2009 TENTANG PERILAKU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Teknologi Informasi dapat dimanfaatkan guna memenuhi berbagai macam jenis kebutuhan, salah satunya

Lebih terperinci

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah. BAB V KESIMPULAN, ILPIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan pada Bab IV penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kepemimpinan kepala sekolah harus didukung oleh nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS Salah satu alasan mendasar pendirian kawasan lindung adalah agar keberadaan kawasan tetap utuh selama-lamanya untuk melestarikan nilai-nilai biologi dan budaya yang dimilikinya

Lebih terperinci