BAB IV PEMBAHASAN. menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM).
|
|
- Indra Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan diberikan beberapa penjelasan mengenai pengelompokkan kecamatan berdasarkan indikator pemerataan pendidikan dengan menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM). 4.1 Proses Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu 27 kecamatan dengan 5 indikator pemerataan pendidikan diantaranya Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP/sederajat dan tingkat SMA/sederajat, Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/sederajat, dan Angka Melanjutkan (AM) tingkat SD/sederajat dan tingkat SMP/sederajat yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan tahun Data digunakan untuk melakukan pelatihan dan pengujian menggunakan metode Kohonen SOM. Data tersebut dapat dilihat pada Lampiran Prosedur Jaringan Saraf Tiruan Kohonen SOM Pada metode Kohonen SOM terdapat 2 tahap yaitu pelatihan (training) dan pengujian (testing) data. Pelatihan bertujuan untuk memperoleh bobot optimal yang nantinya akan digunakan sebagai inisialisasi bobot pada tahap kedua yaitu pengujian. 22
2 23 Jaringan saraf tiruan yang meliputi proses pelatihan dan pengujian data dengan metode Kohonen SOM secara umum akan dijelaskan pada bagian berikut. a. Prosedur Pelatihan Data Menggunakan Metode Kohonen SOM Pada proses pelatihan dilakukan update bobot hingga dicapai bobot optimal. Update bobot dilakukan dengan mengubah parameter awal yaitu laju pembelajaran ( ), penurunan laju pembelajaran ( ), iterasi maksimum (maxepoh), serta jumlah kelompok (K). Prosedur pelatihan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Prosedur Pelatihan Data Menggunakan Metode Kohonen SOM { } Input set training (); Inisialisasi bobot (); Input parameter (); for epoh = 1 to maxepoh for data = 1 to jmlh_data for kelompok = 1 to jmlh_kel Pencarian jarak minimum antara bobot dengan data (); Pembaharuan bobot(); If (stopping condition); Epoh = maxepoh End if Penurunan laju pembelajaran(); Next data Next epoh Gambar 4.1 Prosedur Pelatihan
3 24 b. Prosedur Pengujian Data Menggunakan Metode Kohonen SOM Proses pengujian digunakan untuk menentukan apakah pengelompokan yang diperoleh dari proses pelatihan sudah optimum atau belum. Pengelompokan dikatakan optimum jika pada tahap pengujian telah memiliki nilai Indeks Dunn maksimum. Prosedur pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Prosedur Pengujian Data Menggunakan Metode Kohonen SOM input set testing; inisialisasi bobot dari training data; input parameter; pencarian jarak minimum antara bobot dengan data; IndeksDunn; kelompok terbaik; Gambar 4.2 Prosedur Pengujian Prosedur Input Pelatihan Berdasarkan prosedur pelatihan diatas dapat dijelaskan bahwa dilakukan inputan yang digunakan dan proses yang akan dijalankan. Inputan yang digunakan adalah sebagai berikut : jmlh_kec adalah jumlah kecamatan yang ada di kabupaten Lamongan, jmlh_ind adalah jumlah indikator pemerataan pendidikan, jmlh_kel adalah jumlah kelompok, laju pembelajaran dan penurunan laju pembelajaran merupakan inisialisasi parameter untuk meng-update bobot selama pelatihan dan maxepoh adalah iterasi maksimum. Selanjutnya dilakukan proses terhadap inputan yang digunakan. Prosedur input parameter dapat dilihat pada Gambar 4.3.
4 25 Prosedur Input Pelatihan { jmlh_kec=jumlah kecamatan; jmlh_ind=jumlah indikator; =alpha a=dec alpha maxepoh=iterasi maksimum; //jumlah kecamatan //jumlah indikator //alpha //penurunan alpha //batas iterasi } for i=1 to jmlh_ind for p=1 to jmlh_kec X (p,i) ; next p next i //input Gambar 4.3 Prosedur Input Pelatihan Inisialisasi Bobot Pada prosedur ini akan ditentukan nilai dari masing-masing bobot W [i][j]. Bobot W [i][j] adalah bobot antara indikator ke-i dan kelompok ke-j yang diambil dari nilai random [0,1]. Prosedur inisialisasi bobot dapat dilihat pada Gambar 4.4. Prosedur inisialisasi bobot () { for(i=1;i<=jmlh_ind;i++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) W[i][j]=bil_random(); next j next i } Gambar 4.4 Prosedur Inisialisasi Bobot
5 Pencarian Jarak Minimum Pada proses pencarian jarak minimum, setiap bobot W [i][j] dikurangi unit X [p][i]. Dengan menggunakan rumus D(p,j) = dicari jarak antara bobot dengan data input, setelah itu mencari jarak minimum dari jarak tersebut. Keseluruhan proses pencarian jarak minimum tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5. Prosedur pencarian jarak minimum() { for(p=1;p<=jmlh_kec;p++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) for(i=1;i<=jmlh_ind;i++) D(p,j) = (W[i][j]-X[p][i])^2; J=D(p,j) If (jarak minimum); J=minimum End if next i next j next p } Gambar 4.5 Prosedur Pencarian Jarak Minimum Pembaharuan (Update) Bobot Proses update bobot merupakan lanjutan dari proses pencarian jarak minimum. Setelah menemukan jarak minimum, selanjutnya meng-update bobot lama menjadi bobot baru dengan menggunakan rumus w ij (new) = w ij (old) + α[x pi w ij (old)]. Prosedur pembaharuan (update) bobot dapat dilihat pada Gambar 4.6.
6 27 Prosedur Pembaharuan (update) bobot { for(i=1;i<=to jmlh_ind;i++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) for(p=1;p<=jmlh_kec;p++) W_new[i][j]=W[i][j]+Alpha(X[p][i]-W[i][j]); W[i][j]=W_new[i][j]; next j next i } Gambar 4.6 Prosedur Update Bobot Prosedur Indeks Dunn Pada prosedur nilai Indeks Dunn akan dihitung perbandingan antara jarak dua obyek beda kelompok dengan jarak maksimum dua obyek dalam satu kelompok dengan rumus IDN = setelah itu dicari kelompok yang memiliki nilai Indeks Dunn maksimum sehingga diperoleh jumlah kelompok optimum. Prosedur Indeks Dunn dapat dilihat pada Gambar 4.7. Proses Indeks Dunn { } dpj=jarak antar kelompok dj=jarak maksimum dalam kelompok jml_kel=jumlah kelompok for j=1 to jml_kel for p=1 to jml_kel IDN=min(dpj/dj) next p next j Gambar 4.7. Prosedur Indeks Dunn
7 Program Kohonen SOM Berdasarkan algoritma yang telah dibahas di atas, akan dibuat program pegelompokan wilayah kecamatan dengan menggunakan jaringan saraf tiruan metode Kohonen SOM, dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Program ini dibuat untuk mempermudah perhitungan dalam memperoleh nilai bobot-bobot pada pelatihan data, yang nantinya akan digunakan sebagai inisialisasi bobot pada pengujian data. Program dalam skripsi ini menggunakan beberapa form, diantaranya : MenuUtama, FormUtama, FormProses27, FormInputIndikator, FormHelp. Formform tersebut dapat dilihat pada Lampiran Implementasi Program Kohonen SOM Di bawah ini diberikan contoh pelatihan jaringan saraf sederhana pada pengelompokan wilayah kecamatan dengan menggunakan metode Kohonen SOM. Prosedur pelatihan yang digunakan sebanyak 27 kecamatan dengan 5 indikator pemerataan pendidikan. Laju pembelajaran ( ) yang digunakan adalah 0,1 dengan jumlah kelompok (K) adalah 3. Sebelum pelatihan, stopping condition harus ditentukan terlebih dahulu. Pada penelitian ini menggunakan stopping condition yaitu dengan jumlah iterasi sebanyak 500 dan 1000.
8 29 Bobot diinisialisaikan dengan bilangan random [0,1]. Bobot awal dan akhir dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 : Bobot awal bilangan random [0,1] w i w j ,514 0,396 0, ,671 0,065 0, ,163 0,803 0, ,483 0,297 0, ,079 0,869 0,569 Tabel 4.2 : Bobot akhir pada proses pelatihan w i w j ,928 0,903 1, ,97 0,898 1, ,691 0,319 1, ,862 1,113 1, ,472 1,406 0,904 Setelah dilakukan proses pembelajaran, maka akan dilakukan pengujian. Nilai Indeks Dunn pada pengujian dengan jumlah iterasi sebesar 500 dan 1000 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Tabel 4.3 : Nilai Indeks Dunn dengan kombinasi jumlah kelompok dan laju pembelajaran (500 iterasi) Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 2 0,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0,1292
9 30 Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 3 0,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0,0001 Tabel 4.4 : Nilai Indeks Dunn dengan kombinasi jumlah kelompok dan laju pembelajaran (1000 iterasi) Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 2 0,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0,0001
10 31 Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah kelompok yang memiliki nilai Indeks Dunn terbesar yaitu pada saat kecamatan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, tetapi karena saat data dikelompokkan menjadi 2 hanya terbentuk 1 kelompok, maka dicari Indeks Dunn terbesar lainnya yaitu saat data dikelompokkan menjadi 3, sehingga dipilih jumlah kelompok optimum yaitu 3 dengan laju pembelajaran 0,1 karena apabila diatas 3 kelompok nilai Indeks Dunn yang diperoleh semakin menurun. Pada saat data dikelompokkan menjadi 3 dengan jumlah iterasi 500 dan 1000 diperoleh Indeks Dunn yaitu sebesar 0,1292 dan 0,1554. Hasil pengujian pengelompokan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 : Data hasil pengujian pengelompokan kecamatan Jumlah Kelompok Kelompok yang Terbentuk 3 2 Data pada Kelompok ke iterasi 1000 iterasi - Lamongan - Tikung - Kembangbahu - Karanggeneng - Babat - Kedungpring - Ngimbang - Mantup - Paciran - Brondong - Maduran - Deket - Turi - Karangbinangun - Glagah - Kalitengah - Sukodadi - Sekaran - Sugio - Lamongan - Kembangbahu - Karanggeneng - Babat - Kedungpring - Ngimbang - Mantup - Paciran - Brondong - Deket - Turi - Tikung - Karangbinangun - Glagah - Kalitengah - Sukodadi - Sekaran
11 32 Jumlah Kelompok Kelompok yang Terbentuk Data pada Kelompok ke Modo - Bluluk - Sambeng - Laren - Sukorame - Pucuk - Solokuro - Sarirejo 500 iterasi 1000 iterasi - Sugio - Modo - Bluluk - Sambeng - Laren - Sukorame - Pucuk - Solokuro - Sarirejo - Maduran Dari tabel pengujian diatas dapat diketahui bahwa hanya terdapat 2 kelompok yang memiliki kemiripan, sehingga saat dilakukan pengelompokan sebanyak 3 kelompok yang terbentuk hanya 2 kelompok. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kecamatan yang terdapat dalam kelompok 2 memiliki rata-rata nilai APK, APM dan AM seperti pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 : Rata rata nilai indikator kelompok iterasi 1000 iterasi Lamongan 1,24788 Lamongan 1,24788 Tikung 0,90172 Kembangbahu 1,13434 Kembangbahu 1,13434 Karanggeneng 1,19568 Karanggeneng 1,19568 Babat 1,06162 Babat 1,06162 Kedungpring 1,1804 Kedungpring 1,1804 Ngimbang 1,29904
12 iterasi 1000 iterasi Mantup 1,17018 Paciran 1,58908 Paciran 1,58908 Brondong 1,05712 Brondong 1,05712 Mantup 1,17018 Maduran 0,92284 Paciran 1,58908 Rata rata nilai indikator untuk kelompok 3 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 : Rata rata nilai indikator kelompok iterasi 1000 iterasi Deket 0,8009 Deket 0,8009 Turi 0,8258 Turi 0,8258 Karangbinangun 0,59264 Karangbinangun 0,59264 Glagah 0,71968 Glagah 0,71968 Kalitengah 0,93266 Tikung 0,90172 Sukodadi 0,8373 Kalitengah 0,93266 Sekaran 0,8093 Sukodadi 0,8373 Sarirejo 0,7613 Sekaran 0,8093 Sugio 0,69548 Sarirejo 0,7613 Modo 0,86962 Sugio 0,69548 Bluluk 0,77234 Modo 0,86962 Sambeng 0,7148 Bluluk 0,77234 Laren 0,94166 Sambeng 0,7148 Sukorame 0,77156 Laren 0,94166
13 iterasi 1000 iterasi Pucuk 0,6604 Sukorame 0,77156 Solokuro 1,00124 Pucuk 0,6604 Maduran 0,92284 Solokuro 1,00124 Berdasarkan tabel pengelompokan di atas dapat diketahui bahwa jumlah iterasi mempengaruhi hasil pengelompokan kecamatan. Pada saat kecamatan dikelompokkan menjadi 3 kelompok dengan iterasi sebesar 1000 diperoleh kelompok kecamatan dengan tingkat pemerataan pendidikan yang lebih merata dibanding dengan iterasi sebesar 500, sehingga pada penelitian ini diambil pengelompokan sebanyak 3 kelompok dengan jumlah iterasi yaitu 1000 yang menghasilkan nilai Indeks Dunn sebesar 0,1554. Dari pengelompokan tersebut dapat diketahui bahwa kecamatan yang berada pada kelompok 2 memiliki rata rata tingkat pemerataan pendidikan yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok 3, sehingga terdapat beberapa kecamatan di kelompok 3 yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah kabupaten Lamongan terutama kecamatan Karangbinangun, Sugio dan Pucuk agar dapat dicapai tingkat pendidikan yang merata di seluruh kecamatan.
KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)
Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan
Lebih terperinciPRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN Komoditi : Padi Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember No Panen Rerata 1 Sukorame 1.928 67,30 12.975 1.512 63,14
Lebih terperinciPenentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi
Lebih terperinciFORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN
FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 1. Peningkatan Populasi = 2. Peningkatan Produksi Daging = 3. Peningkatan Produksi Telur = 4. Peningkatan Konsumsi Daging = 5. Peningkatan Konsumsi Telur = Jml. Populasi
Lebih terperinciOleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.
PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN SORGUM DI KABUPATEN LAMONGAN Oleh : Nanda Gayuk Candy 3609 100 011 DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. Prodi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciPREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN
PREVIEW III TUGAS AKHIR PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT. Merisa Kurniasari 3610100038
Lebih terperinciFaktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) 1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciPenentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan
Lebih terperinciArahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-136 Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) Dewi Karina
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 189.223 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 17 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013
MELALUI PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 PENGGUNA ANGGARAN DINAS UMUM CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN Jl. Ki Sarmidi Mangun
Lebih terperinciKETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI
vi KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : EKA PRIYANTO 201110180311076 JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 Imam Arifa illah Syaiful Huda, Melly Heidy Suwargany, Diyah Sari Anjarika Fakultas Geografi UGM Email: faillah.arif@gmail.com
Lebih terperinci2.1 Definisi Operasional Indikator Pemerataan Pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Operasional Indikator Pemerataan Pendidikan Pendidikan di Indonesia diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang ditetapkan dalam UU No. 20 tahun 2003
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN Nomor 01/06/3524/Tahun II, 14 Juni 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat
Lebih terperinciBAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN
BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN 1975-1982 Untuk mengawali kajian mengenai kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat kota Lamongan, digambarkan terlebih dahulu gambaran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RP
TUGAS AKHIR RP09-1327 PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROINDUSTRI BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN LAMONGAN AJENG NUGRAHANING DEWANTI (3608100054) Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciTINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL
2.1. KONDISI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Lamongan, merupakan wilayah kabupaten yang berada di bagian Utara dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Terletak diantara koordinat
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan Kabupaten Lamongan adalah salah satu wilayah yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN. A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan
BAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan Pengadilan Agama Lamongan adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas 1A merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan Di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti, Eko Budi Santoso
Lebih terperinciKANTOR KABUPATEN LAMONGAN
KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KABUPATEN LAMONGAN Jl. Veteran 10 Telp. (0322) 321175, 321502 Lamongan 62112 Nomor : Kd.15.18/2/PP.00/1463b/2015 Lamongan, 07 Agustus 2015 Sifat : Penting Lamp : 1 lembar Hal :
Lebih terperinciLAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN
LAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN PENYAKIT UMUM Jumlah kasus penyakit umum Tanda-tanda penyakit yang dilaporkan per hari Ruminansia Besar Ruminansia Kecil
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG
1 SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciRENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang Kabupaten Lamongan secara garis besar diwujudkan dalam rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pola ruang kawasan ini ditekankan pada kesesuaian fungsi wilayah
Lebih terperinciJurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 5 No 1 : , 2018 e-issn:
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH PADA MUSIM HUJAN DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN SISTEM PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN Land Suitability
Lebih terperinciJurnal Ternak, Vol.03, No.02, Desember 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP KEBERHASILAN IB DI KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Nuril Badriyah * dan Rendy Setiawan * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2. 1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi Wilayah Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau menempati
Lebih terperinciA. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN
A. Gambaran Wilayah A.1 Kondisi Geografis Secara geografis Wilayah Kabupaten Lamongan terletak anatara 6º 51 54 sampai dengan 7º23 6 lintang selatan dan antara 112º 4 41 sampai dengan 112º 33 12 bujur
Lebih terperinciJURNAL. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat - Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : CATUR YULIANTO NIM.
JURNAL IMPLEMENTASI PENGATURAN PENGAWASAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNGAN DALAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BANGUNAN DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi di Badan Penanaman Modal Dan
Lebih terperincidari konsep semula. Beberapa kota lain yang mempunyai perkembangan yang AH Pasarlegi KEC. SAMBENG
4.1. RENCANA STRUKTUR PERWILAYAHAN JAWA TIMUR Hasil Kajian kecenderungan ke depan perkembangan perkotaan di lawa Timur, ternyata menunjukkan gejala adanya ketidakseimbangan perkembangan dalam jangka panjang.
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR
BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR A. Deskripsi Pengadilan Negeri Lamongan 1. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lamongan
Lebih terperinciLAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,
Kajian Migrasi Masuk Di Kabupaten KAJIAN MIGRASI MASUK DI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S Penkan Geografi, rozzicky@yahoo.co.id Dr. Ketut Prasetyo M.S Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPemetaan Prioritas Berbasis Penggalian Data Multidimensi Menggunakan WEBSOM (Priority Mapping Based on Multi-dimensional Data Mining Using WEBSOM)
Pemetaan Prioritas Berbasis Penggalian Data Multidimensi Menggunakan WEBSOM (Priority Mapping Based on Multi-dimensional Data Mining Using WEBSOM) ITS,08-07-2010 NINIK WIDAYATI Latar Belakang Masalah Pembuatan
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN
II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN 2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80
Lebih terperinciDPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 12 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 20 1 I PENDAHULUAN Dalam
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL
IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL Hisar M. Simbolon (1) Sri Suwarno (2) Restyandito (3) hisarliska@gmail.com sswn@ukdw.ac.id dito@ukdw.ac.id Abstraksi Kompresi citra digital
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan,
i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani, kesehatan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kajian Kajian Tingkat kesadaran Masyarakat
Lebih terperinciTraining. Level Transformasi Wavelet. Banyak Fitur. Ukuran Dimensi. 0 40x x30 600
Citra asli Citra ya Inisialisasi: Topologi jaringan, Bobot awal, Lebar tetangga, Nilai laju awal pembelajaran Kriteria pemberhentian Training Error> -6 Epoch< 4 Alpha> HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian
Lebih terperinciREALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 6 C. CAPAIAN KINERJA... 15 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 23 Laporan Keterangan Pertanggung
Lebih terperinciPENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatar-belakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika
Lebih terperinciDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LEMBAR PERNYATAAN Bersama ini saya Bupati Lamongan menyatakan bahwa Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah yang tertuang dalam Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan III-1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR GRAFIK...xii BAB I PENDAHULUAN...I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-5
Lebih terperinciInformasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016
Tabel 1. Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di Kabupaten Lamongan Luas Tutupan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Nama Kawasan Kawasan Lahan Area Tanah Badan (Ha) Vegetasi
Lebih terperinciKABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN Tahun 2013 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan 62211 Telp. (0322) 321338, Fax. (0322) 321338 E-mail : dinkes@lamongan.go.id,
Lebih terperinciKLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK
KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN Safwandi. ST., M.Kom 1, Yenni Maulida, S.T ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang suatu metode klasifikasi bentuk daun berdasarkan input berupa bentuk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN
KATA PENGANTAR Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011, maka perlu disusun
Lebih terperinciKEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM 1. Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1
BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan
Lebih terperinciHASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015
HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 Rencana Kerja 2015 Kode Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Lokasi BELANJA LANGSUNG 167.240.094.000,00 1 03 URUSAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2. Sri Murtini S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciDPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 1 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 28 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 40 Laporan Keterangan Pertanggung
Lebih terperinciJurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014
ANALISIS INSIDENSI PENYAKIT FLU BURUNG PADA ITIK (Anas Domesticus) DI PETERNAKAN RAKYAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 7 Edy Susanto* dan Ana Sutomo* * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51 54 sampai dengan 7º 23 6 Lintang Selatan dan diantara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
73 BAB I HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Pola Rekrutmen Partai Demokrat Kabupaten Lamongan Khususnya dalam Menghadapi Pemilihan Umum Legislatif 2014 Sebelum mengikuti pesta demokrasi, setiap partai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON
RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam
Lebih terperinci: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang. 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 27 TAHUN 2OI3 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 7 TAHUN 2AQ TENTANG PEI{YELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA
Lebih terperinciPerbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan
Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Kajian 0854-0675 Pustaka Volume14, Nomor 4, Oktober 2006 Kajian Pustaka: 147-153 Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization
Lebih terperinciANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN
ANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Disusun Oleh: MARDHIKA PUTRI PRIMANTARI 135020101111014 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH TRAVELLING SALESMAN PROBLEM
Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 5, No. 2, Desember 2011, 95-102 ISSN Pemanfaatan 1978-9629 Metode Self Organizing Map...(Yulistian S, Irawan A) PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH
Lebih terperinciKomparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation
Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Moh. Isa Irawan, M.T. Dr. Imam Mukhlash,
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Ady Soejoto 1, Dhiah Fitrayati 2, Muhammad Abdul Ghofur 3, Ni matush Sholikhah 4, Albrian Fiky Prakoso 5 1,2,3,4,5 Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Lebih terperinciTugas Akhir Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Suara Ucapan untuk Membuka dan Mencetak Dokumen
Tugas Akhir Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Suara Ucapan untuk Membuka dan Mencetak Dokumen Oleh: Abd. Wahab 1208100064 Pembimbing: Drs. Nurul Hidayat, M.Kom 19630404 198903 1 002 BAB1 Pendahuluan
Lebih terperinciDAFTAR REKAPITULASI PEMENANG LELANG PADA
1. DINAS PU BINA MARGA TAHAP 1 1. 2. PENGADAAN BAHAN NON LOKAL( ASPAL) PEML. RUTIN JLN WIL. UTARA TENGAH SELATAN, SALURAN DLM KOTA DAN BABAT DAN JEMBATAN PENGADAAN BAHAN NON LOKAL (HOTMIX) PEMEL. RUTIN
Lebih terperinciLampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012 PESERTA PLPG TAHAP VIII SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL & KEBUDAYAAN TAHUN 2012, KAB/KOTA LAMONGAN 1 12050715410003 SUMARLAN SUNYONO 7645734636200002
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN
Analisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN Abstract: This article focus on analysis of educational policy, especially dealt with draft of District Regulation (Ranperda)
Lebih terperinciKABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN Tahun 2016 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan 62211 Telp. (0322) 321338, Fax. (0322) 321338 E-mail : dinkes@lamongan.go.id,
Lebih terperinciARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 7.1. Perumusan Kebijakan Strategis Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Tata ruang yang telah disusun
Lebih terperinciKAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN. Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,
KAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, nie_namelia@yahoo.co.id Agus Sutedjo Dosen Pembimbing Mahasiswa Abstrak Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciBAB II LAMONGAN DAN TRADISI BUDAYA KEAGAMAANNYA. A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Lamongan
16 BAB II LAMONGAN DAN TRADISI BUDAYA KEAGAMAANNYA A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak antara 6 51 54 sampai dengan
Lebih terperinciPENGADILAN AGAMA LAMONGAN
PENGADILAN AGAMA LAMONGAN KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014 Kabupaten Lamongan 1
BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan
Lebih terperinciRENCANA STRUKTUR RUANG
RENCANA STRUKTUR RUANG Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten menggambarkan susunan pusat pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
Lebih terperinciPenerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6
Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011
Lebih terperinciDAFTAR PESERTA PLPG TAHAP II WILAYAH LAMONGAN TANGGAL 25/08/2009 s/d 02/09/2009
DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP II WILAYAH LAMONGAN TANGGAL 25/08/2009 s/d 02/09/2009 Nomor : 07/PLPG/VIII/2009 MATA PELAJARAN IPS (100) 1 09050710010862 PERISTIWANTO, DRS SMP IPS SMP N 1 KALITENGAH LAMONGAN
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Anatomi Ayam Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar
Lebih terperinciOPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR)
LAPORAN JARINGAN SYARAF TIRUAN OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR) DISUSUN OLEH: DIJAS SCHWARTZ. S (524) FIRNAS NADIRMAN (481) INDAH HERAWATI (520) NORA SISKA PUTRI (511) OKTI RAHMAWATI (522) EKSTENSI
Lebih terperinciJURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI)
JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) CLASSIFICATION OF THESIS USING SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING
Lebih terperinciPENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana
PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing Tugas Ujian Sarjana. Penjelasan Learning Vector Quantization (LVQ) Learning
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian
Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian Wiji Lestari, Singgih Purnomo STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Clustering adalah suatu metode
Lebih terperinciLingkungan Implementasi Clustering Menggunakan SOM HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Perkembangan Anak Validasi Cluster Menggunakan
sehingga dapat diproses dengan SOM. Pada tahap seleksi data, dipilih data perkembangan anak berdasarkan kategori dan rentang usianya. Kategori perkembangan tersebut merupakan perkembangan kognitif, motorik
Lebih terperinciArchitecture Net, Simple Neural Net
Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang
Lebih terperinciPB SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT( +TUK, 120 pc) - P4TK BOE No Nama NO.Peserta Asal Instansi Alamat Instansi Tlp Kecamatan Kota/Kab.
DAFTAR NAMA CALON PESERTA DIKLAT GURU PEMBELAJAR MODA DARING KOMBINASI BAGI GURU KELAS PROV. JAWA TIMUR Moda Diklat / Kelas : Daring Kombinasi /AS : Nurul Wahyuni Endang Purwati ( SDN Sugihwaras) 1 WASITA
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai
Lebih terperinci5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
64 5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Keragaan Umum Propinsi Jawa Timur 5.1.1 Kondisi Geografis Propinsi Jawa Timur terletak 111 0 hingga 114 4 Bujur Timur, dan 7 12 hingga 8 48 Lintang Selatan. Luas
Lebih terperinciPESERTA BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM K13 KABUPATEN LAMONGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) RUMAH MAKAN AQILA TGL
Lampiran Surat Edaran Nomor : Kd.15.18/2/PP.00.6/2332/2014 PESERTA BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM K13 KABUPATEN LAMONGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) RUMAH MAKAN AQILA TGL : 29-30 Oktober 2014 NO Nama Madrasah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan
Lebih terperinciCLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORK
CLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORK Budi Warsito, Dwi Ispriyanti dan Henny Widayanti Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Semarang ABSTRACT Industrial
Lebih terperinci4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation
4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,
Lebih terperinciPENGELOMPOKAN DATA ANGIN PUTING BELIUNG DENGAN MENGGUNAKAN LVQ
PENGELOMPOKAN DATA ANGIN PUTING BELIUNG DENGAN MENGGUNAKAN LVQ Fenny Fitriani Fakultas Keguruan Ilmu Pidikan, Univeritas PGRI Adi Buana Surabaya email: fennyftiriani@gmail.com Abstrak Pada tahun 2007,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN Disusun oleh : Tim SAKIP Kabupaten Lamongan Maret, 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING
Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 39-55 ISSN: 0854-4743 PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING Sukma Puspitorini Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciAlgoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika
Lebih terperinciPEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS
PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS Ahmad Mulla Ali Basthoh 1, Surya Sumpeno 2, dan I Ketut Eddy Purnama 3 Jurusan Teknik Elektro FTI, ITS, Surabaya Kampus ITS
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PROGRAM STERILISASI TUBEKTOMI DI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM STERILISASI TUBEKTOMI DI KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lamongan 1. Keadaan geografis Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak antara 6 0 51 54 sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Pasar yang menyediakan tempat jual
Lebih terperinciPENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)
PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan
Lebih terperinci