BAB IV PEMBAHASAN. menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM)."

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan diberikan beberapa penjelasan mengenai pengelompokkan kecamatan berdasarkan indikator pemerataan pendidikan dengan menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM). 4.1 Proses Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu 27 kecamatan dengan 5 indikator pemerataan pendidikan diantaranya Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP/sederajat dan tingkat SMA/sederajat, Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/sederajat, dan Angka Melanjutkan (AM) tingkat SD/sederajat dan tingkat SMP/sederajat yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan tahun Data digunakan untuk melakukan pelatihan dan pengujian menggunakan metode Kohonen SOM. Data tersebut dapat dilihat pada Lampiran Prosedur Jaringan Saraf Tiruan Kohonen SOM Pada metode Kohonen SOM terdapat 2 tahap yaitu pelatihan (training) dan pengujian (testing) data. Pelatihan bertujuan untuk memperoleh bobot optimal yang nantinya akan digunakan sebagai inisialisasi bobot pada tahap kedua yaitu pengujian. 22

2 23 Jaringan saraf tiruan yang meliputi proses pelatihan dan pengujian data dengan metode Kohonen SOM secara umum akan dijelaskan pada bagian berikut. a. Prosedur Pelatihan Data Menggunakan Metode Kohonen SOM Pada proses pelatihan dilakukan update bobot hingga dicapai bobot optimal. Update bobot dilakukan dengan mengubah parameter awal yaitu laju pembelajaran ( ), penurunan laju pembelajaran ( ), iterasi maksimum (maxepoh), serta jumlah kelompok (K). Prosedur pelatihan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Prosedur Pelatihan Data Menggunakan Metode Kohonen SOM { } Input set training (); Inisialisasi bobot (); Input parameter (); for epoh = 1 to maxepoh for data = 1 to jmlh_data for kelompok = 1 to jmlh_kel Pencarian jarak minimum antara bobot dengan data (); Pembaharuan bobot(); If (stopping condition); Epoh = maxepoh End if Penurunan laju pembelajaran(); Next data Next epoh Gambar 4.1 Prosedur Pelatihan

3 24 b. Prosedur Pengujian Data Menggunakan Metode Kohonen SOM Proses pengujian digunakan untuk menentukan apakah pengelompokan yang diperoleh dari proses pelatihan sudah optimum atau belum. Pengelompokan dikatakan optimum jika pada tahap pengujian telah memiliki nilai Indeks Dunn maksimum. Prosedur pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Prosedur Pengujian Data Menggunakan Metode Kohonen SOM input set testing; inisialisasi bobot dari training data; input parameter; pencarian jarak minimum antara bobot dengan data; IndeksDunn; kelompok terbaik; Gambar 4.2 Prosedur Pengujian Prosedur Input Pelatihan Berdasarkan prosedur pelatihan diatas dapat dijelaskan bahwa dilakukan inputan yang digunakan dan proses yang akan dijalankan. Inputan yang digunakan adalah sebagai berikut : jmlh_kec adalah jumlah kecamatan yang ada di kabupaten Lamongan, jmlh_ind adalah jumlah indikator pemerataan pendidikan, jmlh_kel adalah jumlah kelompok, laju pembelajaran dan penurunan laju pembelajaran merupakan inisialisasi parameter untuk meng-update bobot selama pelatihan dan maxepoh adalah iterasi maksimum. Selanjutnya dilakukan proses terhadap inputan yang digunakan. Prosedur input parameter dapat dilihat pada Gambar 4.3.

4 25 Prosedur Input Pelatihan { jmlh_kec=jumlah kecamatan; jmlh_ind=jumlah indikator; =alpha a=dec alpha maxepoh=iterasi maksimum; //jumlah kecamatan //jumlah indikator //alpha //penurunan alpha //batas iterasi } for i=1 to jmlh_ind for p=1 to jmlh_kec X (p,i) ; next p next i //input Gambar 4.3 Prosedur Input Pelatihan Inisialisasi Bobot Pada prosedur ini akan ditentukan nilai dari masing-masing bobot W [i][j]. Bobot W [i][j] adalah bobot antara indikator ke-i dan kelompok ke-j yang diambil dari nilai random [0,1]. Prosedur inisialisasi bobot dapat dilihat pada Gambar 4.4. Prosedur inisialisasi bobot () { for(i=1;i<=jmlh_ind;i++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) W[i][j]=bil_random(); next j next i } Gambar 4.4 Prosedur Inisialisasi Bobot

5 Pencarian Jarak Minimum Pada proses pencarian jarak minimum, setiap bobot W [i][j] dikurangi unit X [p][i]. Dengan menggunakan rumus D(p,j) = dicari jarak antara bobot dengan data input, setelah itu mencari jarak minimum dari jarak tersebut. Keseluruhan proses pencarian jarak minimum tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5. Prosedur pencarian jarak minimum() { for(p=1;p<=jmlh_kec;p++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) for(i=1;i<=jmlh_ind;i++) D(p,j) = (W[i][j]-X[p][i])^2; J=D(p,j) If (jarak minimum); J=minimum End if next i next j next p } Gambar 4.5 Prosedur Pencarian Jarak Minimum Pembaharuan (Update) Bobot Proses update bobot merupakan lanjutan dari proses pencarian jarak minimum. Setelah menemukan jarak minimum, selanjutnya meng-update bobot lama menjadi bobot baru dengan menggunakan rumus w ij (new) = w ij (old) + α[x pi w ij (old)]. Prosedur pembaharuan (update) bobot dapat dilihat pada Gambar 4.6.

6 27 Prosedur Pembaharuan (update) bobot { for(i=1;i<=to jmlh_ind;i++) for(j=1;j<=jmlh_kel;j++) for(p=1;p<=jmlh_kec;p++) W_new[i][j]=W[i][j]+Alpha(X[p][i]-W[i][j]); W[i][j]=W_new[i][j]; next j next i } Gambar 4.6 Prosedur Update Bobot Prosedur Indeks Dunn Pada prosedur nilai Indeks Dunn akan dihitung perbandingan antara jarak dua obyek beda kelompok dengan jarak maksimum dua obyek dalam satu kelompok dengan rumus IDN = setelah itu dicari kelompok yang memiliki nilai Indeks Dunn maksimum sehingga diperoleh jumlah kelompok optimum. Prosedur Indeks Dunn dapat dilihat pada Gambar 4.7. Proses Indeks Dunn { } dpj=jarak antar kelompok dj=jarak maksimum dalam kelompok jml_kel=jumlah kelompok for j=1 to jml_kel for p=1 to jml_kel IDN=min(dpj/dj) next p next j Gambar 4.7. Prosedur Indeks Dunn

7 Program Kohonen SOM Berdasarkan algoritma yang telah dibahas di atas, akan dibuat program pegelompokan wilayah kecamatan dengan menggunakan jaringan saraf tiruan metode Kohonen SOM, dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Program ini dibuat untuk mempermudah perhitungan dalam memperoleh nilai bobot-bobot pada pelatihan data, yang nantinya akan digunakan sebagai inisialisasi bobot pada pengujian data. Program dalam skripsi ini menggunakan beberapa form, diantaranya : MenuUtama, FormUtama, FormProses27, FormInputIndikator, FormHelp. Formform tersebut dapat dilihat pada Lampiran Implementasi Program Kohonen SOM Di bawah ini diberikan contoh pelatihan jaringan saraf sederhana pada pengelompokan wilayah kecamatan dengan menggunakan metode Kohonen SOM. Prosedur pelatihan yang digunakan sebanyak 27 kecamatan dengan 5 indikator pemerataan pendidikan. Laju pembelajaran ( ) yang digunakan adalah 0,1 dengan jumlah kelompok (K) adalah 3. Sebelum pelatihan, stopping condition harus ditentukan terlebih dahulu. Pada penelitian ini menggunakan stopping condition yaitu dengan jumlah iterasi sebanyak 500 dan 1000.

8 29 Bobot diinisialisaikan dengan bilangan random [0,1]. Bobot awal dan akhir dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 : Bobot awal bilangan random [0,1] w i w j ,514 0,396 0, ,671 0,065 0, ,163 0,803 0, ,483 0,297 0, ,079 0,869 0,569 Tabel 4.2 : Bobot akhir pada proses pelatihan w i w j ,928 0,903 1, ,97 0,898 1, ,691 0,319 1, ,862 1,113 1, ,472 1,406 0,904 Setelah dilakukan proses pembelajaran, maka akan dilakukan pengujian. Nilai Indeks Dunn pada pengujian dengan jumlah iterasi sebesar 500 dan 1000 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Tabel 4.3 : Nilai Indeks Dunn dengan kombinasi jumlah kelompok dan laju pembelajaran (500 iterasi) Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 2 0,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0,1292

9 30 Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 3 0,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0,0001 Tabel 4.4 : Nilai Indeks Dunn dengan kombinasi jumlah kelompok dan laju pembelajaran (1000 iterasi) Jumlah Kelompok Learning Rate Indeks Dunn 2 0,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0, ,1 0, ,5 0, ,9 0,0001

10 31 Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah kelompok yang memiliki nilai Indeks Dunn terbesar yaitu pada saat kecamatan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, tetapi karena saat data dikelompokkan menjadi 2 hanya terbentuk 1 kelompok, maka dicari Indeks Dunn terbesar lainnya yaitu saat data dikelompokkan menjadi 3, sehingga dipilih jumlah kelompok optimum yaitu 3 dengan laju pembelajaran 0,1 karena apabila diatas 3 kelompok nilai Indeks Dunn yang diperoleh semakin menurun. Pada saat data dikelompokkan menjadi 3 dengan jumlah iterasi 500 dan 1000 diperoleh Indeks Dunn yaitu sebesar 0,1292 dan 0,1554. Hasil pengujian pengelompokan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 : Data hasil pengujian pengelompokan kecamatan Jumlah Kelompok Kelompok yang Terbentuk 3 2 Data pada Kelompok ke iterasi 1000 iterasi - Lamongan - Tikung - Kembangbahu - Karanggeneng - Babat - Kedungpring - Ngimbang - Mantup - Paciran - Brondong - Maduran - Deket - Turi - Karangbinangun - Glagah - Kalitengah - Sukodadi - Sekaran - Sugio - Lamongan - Kembangbahu - Karanggeneng - Babat - Kedungpring - Ngimbang - Mantup - Paciran - Brondong - Deket - Turi - Tikung - Karangbinangun - Glagah - Kalitengah - Sukodadi - Sekaran

11 32 Jumlah Kelompok Kelompok yang Terbentuk Data pada Kelompok ke Modo - Bluluk - Sambeng - Laren - Sukorame - Pucuk - Solokuro - Sarirejo 500 iterasi 1000 iterasi - Sugio - Modo - Bluluk - Sambeng - Laren - Sukorame - Pucuk - Solokuro - Sarirejo - Maduran Dari tabel pengujian diatas dapat diketahui bahwa hanya terdapat 2 kelompok yang memiliki kemiripan, sehingga saat dilakukan pengelompokan sebanyak 3 kelompok yang terbentuk hanya 2 kelompok. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kecamatan yang terdapat dalam kelompok 2 memiliki rata-rata nilai APK, APM dan AM seperti pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 : Rata rata nilai indikator kelompok iterasi 1000 iterasi Lamongan 1,24788 Lamongan 1,24788 Tikung 0,90172 Kembangbahu 1,13434 Kembangbahu 1,13434 Karanggeneng 1,19568 Karanggeneng 1,19568 Babat 1,06162 Babat 1,06162 Kedungpring 1,1804 Kedungpring 1,1804 Ngimbang 1,29904

12 iterasi 1000 iterasi Mantup 1,17018 Paciran 1,58908 Paciran 1,58908 Brondong 1,05712 Brondong 1,05712 Mantup 1,17018 Maduran 0,92284 Paciran 1,58908 Rata rata nilai indikator untuk kelompok 3 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 : Rata rata nilai indikator kelompok iterasi 1000 iterasi Deket 0,8009 Deket 0,8009 Turi 0,8258 Turi 0,8258 Karangbinangun 0,59264 Karangbinangun 0,59264 Glagah 0,71968 Glagah 0,71968 Kalitengah 0,93266 Tikung 0,90172 Sukodadi 0,8373 Kalitengah 0,93266 Sekaran 0,8093 Sukodadi 0,8373 Sarirejo 0,7613 Sekaran 0,8093 Sugio 0,69548 Sarirejo 0,7613 Modo 0,86962 Sugio 0,69548 Bluluk 0,77234 Modo 0,86962 Sambeng 0,7148 Bluluk 0,77234 Laren 0,94166 Sambeng 0,7148 Sukorame 0,77156 Laren 0,94166

13 iterasi 1000 iterasi Pucuk 0,6604 Sukorame 0,77156 Solokuro 1,00124 Pucuk 0,6604 Maduran 0,92284 Solokuro 1,00124 Berdasarkan tabel pengelompokan di atas dapat diketahui bahwa jumlah iterasi mempengaruhi hasil pengelompokan kecamatan. Pada saat kecamatan dikelompokkan menjadi 3 kelompok dengan iterasi sebesar 1000 diperoleh kelompok kecamatan dengan tingkat pemerataan pendidikan yang lebih merata dibanding dengan iterasi sebesar 500, sehingga pada penelitian ini diambil pengelompokan sebanyak 3 kelompok dengan jumlah iterasi yaitu 1000 yang menghasilkan nilai Indeks Dunn sebesar 0,1554. Dari pengelompokan tersebut dapat diketahui bahwa kecamatan yang berada pada kelompok 2 memiliki rata rata tingkat pemerataan pendidikan yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok 3, sehingga terdapat beberapa kecamatan di kelompok 3 yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah kabupaten Lamongan terutama kecamatan Karangbinangun, Sugio dan Pucuk agar dapat dicapai tingkat pendidikan yang merata di seluruh kecamatan.

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton) Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN Komoditi : Padi Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember No Panen Rerata 1 Sukorame 1.928 67,30 12.975 1.512 63,14

Lebih terperinci

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi

Lebih terperinci

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 1. Peningkatan Populasi = 2. Peningkatan Produksi Daging = 3. Peningkatan Produksi Telur = 4. Peningkatan Konsumsi Daging = 5. Peningkatan Konsumsi Telur = Jml. Populasi

Lebih terperinci

Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.

Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN SORGUM DI KABUPATEN LAMONGAN Oleh : Nanda Gayuk Candy 3609 100 011 DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. Prodi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN PREVIEW III TUGAS AKHIR PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT. Merisa Kurniasari 3610100038

Lebih terperinci

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) 1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan

Lebih terperinci

Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian)

Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-136 Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) Dewi Karina

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 189.223 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 17 Perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 MELALUI PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 PENGGUNA ANGGARAN DINAS UMUM CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN Jl. Ki Sarmidi Mangun

Lebih terperinci

KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI

KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI vi KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : EKA PRIYANTO 201110180311076 JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 Imam Arifa illah Syaiful Huda, Melly Heidy Suwargany, Diyah Sari Anjarika Fakultas Geografi UGM Email: faillah.arif@gmail.com

Lebih terperinci

2.1 Definisi Operasional Indikator Pemerataan Pendidikan

2.1 Definisi Operasional Indikator Pemerataan Pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Operasional Indikator Pemerataan Pendidikan Pendidikan di Indonesia diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang ditetapkan dalam UU No. 20 tahun 2003

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN Nomor 01/06/3524/Tahun II, 14 Juni 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat

Lebih terperinci

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN 1975-1982 Untuk mengawali kajian mengenai kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat kota Lamongan, digambarkan terlebih dahulu gambaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RP

TUGAS AKHIR RP TUGAS AKHIR RP09-1327 PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROINDUSTRI BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN LAMONGAN AJENG NUGRAHANING DEWANTI (3608100054) Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL 2.1. KONDISI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Lamongan, merupakan wilayah kabupaten yang berada di bagian Utara dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Terletak diantara koordinat

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan Kabupaten Lamongan adalah salah satu wilayah yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN. A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan

BAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN. A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan BAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan Pengadilan Agama Lamongan adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas 1A merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan Di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti, Eko Budi Santoso

Lebih terperinci

KANTOR KABUPATEN LAMONGAN

KANTOR KABUPATEN LAMONGAN KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KABUPATEN LAMONGAN Jl. Veteran 10 Telp. (0322) 321175, 321502 Lamongan 62112 Nomor : Kd.15.18/2/PP.00/1463b/2015 Lamongan, 07 Agustus 2015 Sifat : Penting Lamp : 1 lembar Hal :

Lebih terperinci

LAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN PENYAKIT UMUM Jumlah kasus penyakit umum Tanda-tanda penyakit yang dilaporkan per hari Ruminansia Besar Ruminansia Kecil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG 1 SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang Kabupaten Lamongan secara garis besar diwujudkan dalam rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pola ruang kawasan ini ditekankan pada kesesuaian fungsi wilayah

Lebih terperinci

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 5 No 1 : , 2018 e-issn:

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 5 No 1 : , 2018 e-issn: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH PADA MUSIM HUJAN DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN SISTEM PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN Land Suitability

Lebih terperinci

Jurnal Ternak, Vol.03, No.02, Desember 2012

Jurnal Ternak, Vol.03, No.02, Desember 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP KEBERHASILAN IB DI KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Nuril Badriyah * dan Rendy Setiawan * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2. 1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi Wilayah Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau menempati

Lebih terperinci

A. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN

A. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN A. Gambaran Wilayah A.1 Kondisi Geografis Secara geografis Wilayah Kabupaten Lamongan terletak anatara 6º 51 54 sampai dengan 7º23 6 lintang selatan dan antara 112º 4 41 sampai dengan 112º 33 12 bujur

Lebih terperinci

JURNAL. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat - Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : CATUR YULIANTO NIM.

JURNAL. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat - Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : CATUR YULIANTO NIM. JURNAL IMPLEMENTASI PENGATURAN PENGAWASAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNGAN DALAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BANGUNAN DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi di Badan Penanaman Modal Dan

Lebih terperinci

dari konsep semula. Beberapa kota lain yang mempunyai perkembangan yang AH Pasarlegi KEC. SAMBENG

dari konsep semula. Beberapa kota lain yang mempunyai perkembangan yang AH Pasarlegi KEC. SAMBENG 4.1. RENCANA STRUKTUR PERWILAYAHAN JAWA TIMUR Hasil Kajian kecenderungan ke depan perkembangan perkotaan di lawa Timur, ternyata menunjukkan gejala adanya ketidakseimbangan perkembangan dalam jangka panjang.

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR A. Deskripsi Pengadilan Negeri Lamongan 1. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lamongan

Lebih terperinci

LAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,

LAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Kajian Migrasi Masuk Di Kabupaten KAJIAN MIGRASI MASUK DI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S Penkan Geografi, rozzicky@yahoo.co.id Dr. Ketut Prasetyo M.S Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Pemetaan Prioritas Berbasis Penggalian Data Multidimensi Menggunakan WEBSOM (Priority Mapping Based on Multi-dimensional Data Mining Using WEBSOM)

Pemetaan Prioritas Berbasis Penggalian Data Multidimensi Menggunakan WEBSOM (Priority Mapping Based on Multi-dimensional Data Mining Using WEBSOM) Pemetaan Prioritas Berbasis Penggalian Data Multidimensi Menggunakan WEBSOM (Priority Mapping Based on Multi-dimensional Data Mining Using WEBSOM) ITS,08-07-2010 NINIK WIDAYATI Latar Belakang Masalah Pembuatan

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN 2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80

Lebih terperinci

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 12 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 20 1 I PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL Hisar M. Simbolon (1) Sri Suwarno (2) Restyandito (3) hisarliska@gmail.com sswn@ukdw.ac.id dito@ukdw.ac.id Abstraksi Kompresi citra digital

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lamongan,

KATA PENGANTAR. Lamongan, i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani, kesehatan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kajian Kajian Tingkat kesadaran Masyarakat

Lebih terperinci

Training. Level Transformasi Wavelet. Banyak Fitur. Ukuran Dimensi. 0 40x x30 600

Training. Level Transformasi Wavelet. Banyak Fitur. Ukuran Dimensi. 0 40x x30 600 Citra asli Citra ya Inisialisasi: Topologi jaringan, Bobot awal, Lebar tetangga, Nilai laju awal pembelajaran Kriteria pemberhentian Training Error> -6 Epoch< 4 Alpha> HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian

Lebih terperinci

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 6 C. CAPAIAN KINERJA... 15 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 23 Laporan Keterangan Pertanggung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

PENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatar-belakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika

Lebih terperinci

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016 Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LEMBAR PERNYATAAN Bersama ini saya Bupati Lamongan menyatakan bahwa Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah yang tertuang dalam Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan III-1

DAFTAR ISI. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan III-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR GRAFIK...xii BAB I PENDAHULUAN...I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-5

Lebih terperinci

Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016

Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di Kabupaten Lamongan Luas Tutupan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Nama Kawasan Kawasan Lahan Area Tanah Badan (Ha) Vegetasi

Lebih terperinci

KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Tahun 2013 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan 62211 Telp. (0322) 321338, Fax. (0322) 321338 E-mail : dinkes@lamongan.go.id,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK

KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN Safwandi. ST., M.Kom 1, Yenni Maulida, S.T ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang suatu metode klasifikasi bentuk daun berdasarkan input berupa bentuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN

KATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011, maka perlu disusun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM 1. Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan

Lebih terperinci

HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 Rencana Kerja 2015 Kode Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Lokasi BELANJA LANGSUNG 167.240.094.000,00 1 03 URUSAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2. Sri Murtini S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 1 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 28 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 40 Laporan Keterangan Pertanggung

Lebih terperinci

Jurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014

Jurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014 ANALISIS INSIDENSI PENYAKIT FLU BURUNG PADA ITIK (Anas Domesticus) DI PETERNAKAN RAKYAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 7 Edy Susanto* dan Ana Sutomo* * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51 54 sampai dengan 7º 23 6 Lintang Selatan dan diantara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 73 BAB I HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Pola Rekrutmen Partai Demokrat Kabupaten Lamongan Khususnya dalam Menghadapi Pemilihan Umum Legislatif 2014 Sebelum mengikuti pesta demokrasi, setiap partai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang. 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang

: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang. 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 27 TAHUN 2OI3 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 7 TAHUN 2AQ TENTANG PEI{YELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Kajian 0854-0675 Pustaka Volume14, Nomor 4, Oktober 2006 Kajian Pustaka: 147-153 Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization

Lebih terperinci

ANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN ANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Disusun Oleh: MARDHIKA PUTRI PRIMANTARI 135020101111014 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 5, No. 2, Desember 2011, 95-102 ISSN Pemanfaatan 1978-9629 Metode Self Organizing Map...(Yulistian S, Irawan A) PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH

Lebih terperinci

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Moh. Isa Irawan, M.T. Dr. Imam Mukhlash,

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Ady Soejoto 1, Dhiah Fitrayati 2, Muhammad Abdul Ghofur 3, Ni matush Sholikhah 4, Albrian Fiky Prakoso 5 1,2,3,4,5 Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

Tugas Akhir Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Suara Ucapan untuk Membuka dan Mencetak Dokumen

Tugas Akhir Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Suara Ucapan untuk Membuka dan Mencetak Dokumen Tugas Akhir Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Suara Ucapan untuk Membuka dan Mencetak Dokumen Oleh: Abd. Wahab 1208100064 Pembimbing: Drs. Nurul Hidayat, M.Kom 19630404 198903 1 002 BAB1 Pendahuluan

Lebih terperinci

DAFTAR REKAPITULASI PEMENANG LELANG PADA

DAFTAR REKAPITULASI PEMENANG LELANG PADA 1. DINAS PU BINA MARGA TAHAP 1 1. 2. PENGADAAN BAHAN NON LOKAL( ASPAL) PEML. RUTIN JLN WIL. UTARA TENGAH SELATAN, SALURAN DLM KOTA DAN BABAT DAN JEMBATAN PENGADAAN BAHAN NON LOKAL (HOTMIX) PEMEL. RUTIN

Lebih terperinci

Lampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012

Lampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012 Lampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012 PESERTA PLPG TAHAP VIII SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL & KEBUDAYAAN TAHUN 2012, KAB/KOTA LAMONGAN 1 12050715410003 SUMARLAN SUNYONO 7645734636200002

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN

Analisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN Analisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN Abstract: This article focus on analysis of educational policy, especially dealt with draft of District Regulation (Ranperda)

Lebih terperinci

KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Tahun 2016 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan 62211 Telp. (0322) 321338, Fax. (0322) 321338 E-mail : dinkes@lamongan.go.id,

Lebih terperinci

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 7.1. Perumusan Kebijakan Strategis Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Tata ruang yang telah disusun

Lebih terperinci

KAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN. Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,

KAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN. Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, KAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, nie_namelia@yahoo.co.id Agus Sutedjo Dosen Pembimbing Mahasiswa Abstrak Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

BAB II LAMONGAN DAN TRADISI BUDAYA KEAGAMAANNYA. A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Lamongan

BAB II LAMONGAN DAN TRADISI BUDAYA KEAGAMAANNYA. A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Lamongan 16 BAB II LAMONGAN DAN TRADISI BUDAYA KEAGAMAANNYA A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak antara 6 51 54 sampai dengan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN PENGADILAN AGAMA LAMONGAN KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014 Kabupaten Lamongan 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014 Kabupaten Lamongan 1 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRUKTUR RUANG

RENCANA STRUKTUR RUANG RENCANA STRUKTUR RUANG Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten menggambarkan susunan pusat pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP II WILAYAH LAMONGAN TANGGAL 25/08/2009 s/d 02/09/2009

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP II WILAYAH LAMONGAN TANGGAL 25/08/2009 s/d 02/09/2009 DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP II WILAYAH LAMONGAN TANGGAL 25/08/2009 s/d 02/09/2009 Nomor : 07/PLPG/VIII/2009 MATA PELAJARAN IPS (100) 1 09050710010862 PERISTIWANTO, DRS SMP IPS SMP N 1 KALITENGAH LAMONGAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Anatomi Ayam Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR)

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR) LAPORAN JARINGAN SYARAF TIRUAN OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR) DISUSUN OLEH: DIJAS SCHWARTZ. S (524) FIRNAS NADIRMAN (481) INDAH HERAWATI (520) NORA SISKA PUTRI (511) OKTI RAHMAWATI (522) EKSTENSI

Lebih terperinci

JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI)

JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) CLASSIFICATION OF THESIS USING SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING

Lebih terperinci

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing Tugas Ujian Sarjana. Penjelasan Learning Vector Quantization (LVQ) Learning

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian

Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian Wiji Lestari, Singgih Purnomo STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Clustering adalah suatu metode

Lebih terperinci

Lingkungan Implementasi Clustering Menggunakan SOM HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Perkembangan Anak Validasi Cluster Menggunakan

Lingkungan Implementasi Clustering Menggunakan SOM HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Perkembangan Anak Validasi Cluster Menggunakan sehingga dapat diproses dengan SOM. Pada tahap seleksi data, dipilih data perkembangan anak berdasarkan kategori dan rentang usianya. Kategori perkembangan tersebut merupakan perkembangan kognitif, motorik

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

PB SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT( +TUK, 120 pc) - P4TK BOE No Nama NO.Peserta Asal Instansi Alamat Instansi Tlp Kecamatan Kota/Kab.

PB SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT( +TUK, 120 pc) - P4TK BOE No Nama NO.Peserta Asal Instansi Alamat Instansi Tlp Kecamatan Kota/Kab. DAFTAR NAMA CALON PESERTA DIKLAT GURU PEMBELAJAR MODA DARING KOMBINASI BAGI GURU KELAS PROV. JAWA TIMUR Moda Diklat / Kelas : Daring Kombinasi /AS : Nurul Wahyuni Endang Purwati ( SDN Sugihwaras) 1 WASITA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 64 5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Keragaan Umum Propinsi Jawa Timur 5.1.1 Kondisi Geografis Propinsi Jawa Timur terletak 111 0 hingga 114 4 Bujur Timur, dan 7 12 hingga 8 48 Lintang Selatan. Luas

Lebih terperinci

PESERTA BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM K13 KABUPATEN LAMONGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) RUMAH MAKAN AQILA TGL

PESERTA BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM K13 KABUPATEN LAMONGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) RUMAH MAKAN AQILA TGL Lampiran Surat Edaran Nomor : Kd.15.18/2/PP.00.6/2332/2014 PESERTA BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM K13 KABUPATEN LAMONGAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) RUMAH MAKAN AQILA TGL : 29-30 Oktober 2014 NO Nama Madrasah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

CLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORK

CLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORK CLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORK Budi Warsito, Dwi Ispriyanti dan Henny Widayanti Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Semarang ABSTRACT Industrial

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN DATA ANGIN PUTING BELIUNG DENGAN MENGGUNAKAN LVQ

PENGELOMPOKAN DATA ANGIN PUTING BELIUNG DENGAN MENGGUNAKAN LVQ PENGELOMPOKAN DATA ANGIN PUTING BELIUNG DENGAN MENGGUNAKAN LVQ Fenny Fitriani Fakultas Keguruan Ilmu Pidikan, Univeritas PGRI Adi Buana Surabaya email: fennyftiriani@gmail.com Abstrak Pada tahun 2007,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN Disusun oleh : Tim SAKIP Kabupaten Lamongan Maret, 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING

PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 39-55 ISSN: 0854-4743 PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING Sukma Puspitorini Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS

PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS Ahmad Mulla Ali Basthoh 1, Surya Sumpeno 2, dan I Ketut Eddy Purnama 3 Jurusan Teknik Elektro FTI, ITS, Surabaya Kampus ITS

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM STERILISASI TUBEKTOMI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM STERILISASI TUBEKTOMI DI KABUPATEN LAMONGAN BAB III PELAKSANAAN PROGRAM STERILISASI TUBEKTOMI DI KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lamongan 1. Keadaan geografis Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak antara 6 0 51 54 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Pasar yang menyediakan tempat jual

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci