Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016"

Transkripsi

1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di Kabupaten Lamongan Luas Tutupan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Nama Kawasan Kawasan Lahan Area Tanah Badan (Ha) Vegetasi Terbangun (Ha) Terbuka (Ha) Air (Ha) (Ha) (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 1. Kawasan Hutan Lindu - 252,90 252,90 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 2. Kawasan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 3. Kawasan Resapan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Setempat 1. Sempadan Pantai - 450,00 50,00 0,00 375,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Setempat 2. Sempadan Sungai , ,20 185, ,28 262,80 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Setempat 3. Kawasan Sekitar Dan , ,81 77, ,08 59,63 Kawasan Lindung Kawasan Perlindungan Setempat 4. Ruang Terbuka Hijau , ,74 265, , ,54 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1. Kawasan Suaka - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 2. Kawasan Suaka - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 3. Suaka Margasatwa - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 4. Cagar Alam dan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 5. Kawasan Pantai - 25,00 25,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 6. Taman Nasional dan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 7. Taman Wisata Alam - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 8. Kawasan Cagar - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Rawan Bencana 1. Kawasan Rawan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Rawan Bencana 2. Kawasan Rawan - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Rawan Bencana 3. Kawasan Rawan , , , , ,41 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 1

2 LANJUTAN Tabel 1 Luas Tutupan Tutupan Tutupan Tutupan Lahan Nama Kawasan Kawasan Lahan Lahan Area Lahan Tanah Badan (Ha) Vegetasi (Ha) Terbangun Terbuka (Ha) Air (Ha) (Ha) (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 1. Kawasan Cagar Alam i. Kawasan Keunikan Batuan dan Fosil 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 1. Kawasan Cagar Alam ii. Kawasan Keunikan Bentang Alam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 1. Kawasan Cagar Alam iii. Kawasan Keunikan Proses Geologi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam i. Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam ii. Kawasan Rawan Gempa Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam iii. Kawasan Rawan Gerakan Tanah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam iv. Kawasan yang Terletak di Zona Patahan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam v. Kawasan Rawan Tsunami 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam vi. Kawasan Rawan Abrasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 2. Kawasan Rawan Bencana Alam vii. Kawasan Rawan Gas Beracun 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 3. Kawasan yang Memberikan i. Kawasan Imbuhan Air Tanah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Perlindungan Terhadap Air Tanah Kawasan Lindung Kawasan Lindung Geologi 3. Kawasan yang Memberikan ii. Sempadan Mata Air 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Perlindungan Terhadap Air Tanah Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 2. Ramsar - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 3. Taman Buru - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 4. Kawasan Perlindungan Plasma - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Nutfah Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 5. Kawasan Pengungsian Satwa - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 6. Terumbu Karang - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kawasan Lindung Kawasan Lindung Lainnya 7. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa - atau Biota Laut yang Dilindungi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 II. Kawasan Budidaya , , ,00 0, ,00 Keterangan : Nilai nol (0) menunjukkan bahwa di Kabupaten Lamongan tidak terdapat kawasan yang dimaksudkan. Sumber : Bappeda Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 2

3 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama di Kabupaten Lamongan No. Kecamatan Luas Lahan Non Pertanian (Ha) Luas Lahan Sawah (Ha) Luas Lahan Lahan Kering (Ha) Luas Lahan Perkebunan (Ha) Luas Lahan Hutan (Ha) Luas Lahan Badan Air (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sukorame Bluluk Ngimbang Sambeng Mantup Kembangbahu Sugio Kedungpring Modo Babat Pucuk Sukodadi Lamongan Tikung Sarirejo Deket Glagah Karangbinangun Turi Kalitengah Karanggeneng Sekaran Maduran Laren Solokuro Paciran Brondong Total Keterangan : Nilai nol (0) yang tedapat pada kolom luas lahan menunjukkan bahwa di wilaya tidak terdapat jenis penggunaan lahan tersebut (luas lahan untuk penggunaan Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 3

4 Tabel 3. Luas Hutan Brdasarkan Fungsi dan Status di Kabupaten Lamongan Tahun Data : 2016 No. Fungsi Luas (Ha) (1) (2) (3) A. Berdasarkan Fungsi 1 Hutan Produksi ,8 2 Hutan Lindung 252,9 3 Taman Nasional 0 4 Taman Wisata 0 5 Taman Buru 0 6 Cagar Alam 0 7 Suaka 0 8 Taman Hutan 0 B. Berdasarkan Status Hutan 1 Hutan ,7 2 Hutan Hak / 1.839,0 3 Hutan Kota 0,3 4 Taman Hutan 0 5 Taman 0 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 4

5 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam dan Luar Kawasan Hutan di Kabupaten Lamongan Tahun Data : 2016 Kritis (Ha) Sangat Kritis (Ha) No. Kecamatan Hutan Produksi Hutan Lindung Hutan Konser vasi Luar Kawasan Hutan Hutan Produksi Hutan Lindung Hutan Konser vasi Luar Kawasan Hutan Penyebab Lahan Kritis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Sukorame 0, , Bluluk 34, , Erosi 3 Ngimbang 2, , Erosi 4 Sambeng 0, , Mantup 55, , Erosi 6 Kembangbahu 0, , Erosi 7 Sugio 0, , Kedungpring 224, , Erosi 9 Modo 63, , Erosi 10 Babat 0, , Pucuk 0, , Sukodadi 0, , Lamongan 0, , Tikung 0, , Erosi 15 Sarirejo 0, , Erosi 16 Deket 0, , Glagah 0, , Karangbinangu 0, , Turi 0, , Kalitengah 0, , Karanggeneng 0, , Sekaran 0, , Maduran 0, , Laren 0, , Solokuro 53, , Erosi 26 Paciran 24, , Erosi 27 Brondong 122, , Erosi Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 5

6 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air di Kabupaten Lamongan (Pengambilan Data Tahun 2015) No. Tebal Tanah Ambang Besaran Status Kritis erosi Melebih (1) (2) (3) (4) (5) 1 < 20 cm 0,2-1,3 1,4 Melebihi < 50 cm 1,3 - < 4 1,2 Melebihi < 100 cm 4,0 - < 9,0 3,95 Melebihi cm 9, ,4 Tidak 5 > 150 cm > 12 12,6 Tidak Keterangan : Melebihi = Kritis. Tidak = Tidak kritis Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 6

7 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering di Kabupaten Lamongan Tahun Data : 2016 No. Parameter Ambang Hasil Status Kritis Pengam Melebih (1) (2) (3) (4) (5) 1 Ketebalan Solum < 20 cm > 90 cm Tidak 2 Kebatuan Permuka> 40 % < 5 % Tidak 3.A Komposisi Fraksi < 18 % 3.B Komposisi Fraksi > 80 % 2,53% Tidak 4 Berat Isi > 1,4 1,17 Tidak 5 Porositas Total < 30 % ; 46,20% Tidak 6 Derajat Pelulusan a< 0,7 0,25 Melebihi 7 ph (H2O) 1 : 2,5 < 4,5 ; > 7,60 Tidak 8 Daya Hantar Listrik> 4,0 0,27 Tidak 9 Redoks < mv Tidak 10 Jumlah Mikroba < Bakteri Tidak Keterangan : Melebihi = Kritis. Tidak = Tidak kritis Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 7

8 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah di Kabupaten Lamongan No. Parameter Ambang Kritis (PP Hasil 150/2000) Pengamatan Melebihi/Tidak (1) (2) (3) (4) (5) 1 Subsidensi Gambut di atas pasir kuarsa > 35 cm/tahun untuk ketebalan gambut 3 m atau 10% / 5 tahun untuk ketebalan gambut < 3 m - *) - 2 Kedalaman Lapisan Berpirit dari permukaan tanah < 25 cm dengan ph 2,5 - **) - 3 Kedalaman Air Tanah dangkal > 25 cm - - Keterangan : *) Tidak terdapat tanah gambut **) Tidak terdapat lapisan berpirit Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 8

9 Tabel 8. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove di Kabupaten Lamongan No Lokasi Luas Lokasi Persentase Kerapatan (Ha) tutupan (%) (pohon/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Paciran 25,00 98, Brondong 102,00 98, Total 127,00 98, Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 9

10 Tabel 9. Luas dan Kerusakan Padang Lamun di Kabupaten Lamongan No Kecamatan Luas (Ha) Persentase Area (%) (1) (2) (3) (4) 1 Paciran 4, Brondong 0,00 0 Total 4,00 50 Keterangan : Padang lamun hanya ada di Kecamatan Paciran dengan kondisi kerusakan 50 % Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 10

11 Tabel 10. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang di Kabupaten Lamongan No. Kecamatan Luas Tutupan Sangat Baik (%) Baik (%) Sedang (%) Rusak (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Paciran 6,0 0,0 30,0 0,0 70,0 2 Brondong 2,5 0,0 55,0 0,0 45,0 Jumlah 8,5 0,0 42,5 0,0 57,5 Keterangan : Nilai nol (0) : tidak terdapat terumbu karang dengan kondisi dimaksud Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 11

12 Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lamongan No. Jenis Penggunaan Luas Lahan (Ha) Lama Baru Sumber Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Permukiman Lahan sawah 2. Industri Lahan Kering 3. Perkebunan Lahan Kering 4. Pertambangan Lahan non pertanian 5. Sawah Permukiman 6. Pertanian Lahan Ke Industri, Perkebunan 7. Perikanan Lainnya Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 12

13 Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Lamongan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup No. Jenis Pemanfaatan Lahan Jumlah Skala Usaha Luas Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Tambang 107 Besar - - Menengah - - Kecil - - Rakyat Perkebunan Besar - - Menengah - - Kecil - - Rakyat Pertanian Besar - - Menengah - - Kecil Rakyat Pemanfaatan Hutan Besar - - Menengah - - Kecil - - Rakyat Industri Besar Menengah Kecil Rakyat Perikanan Besar - - Menengah - - Kecil - - Rakyat Permukiman Besar - - Menengah - - Kecil - - Rakyat Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 13

14 Tabel 13. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian di Kabupaten Lamongan No. Jenis Bahan Galian Nama Perusahaan Luas Ijin Usaha Penambangan (Ha) Luas Areal (Ha) Produksi (Ton/Tahun) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Dolomit PT. Wicaksono Sakti 3,14 3, Pospat PT. Eka Dwi Selo Unggul 0,80 0, Dolomit H. Mat Yatim 2,00 2, Dolomit Asihin 5,00 5, Dolomit Sri Setya Rahayu 2,80 2, Dolomit Ilham 2,80 2, Dolomit Sukendras 2,80 2, Dolomit Ainur Rofiq 4,00 4, Dolomit PT. Galatta Lestarindo 2,20 2, Dolomit PT. Sari Bumi 3,00 3, Dolomit Hj. Siti Maisaroh 1,50 1, Pedel Urug Sun'an/ Akshonudin 1,13 1, Pedel Urug Puji Harianto 1,07 1, Pedel Urug H. Ali Rachmat, ST 3,00 3, Pedel Urug Mustakim 1,00 1, Pedel Urug Sholikhan 2,80 2, Pedel Urug Anwar Mubarok 3,50 3, Pedel Urug In'am 1,50 1, Pedel Urug Harianto 1,20 1, Pedel Urug Reni / Jefri 2,00 2, Pedel Urug M. Shodiq 1,00 1, Pedel Urug Suyono 1,00 1, Tanah Urug Okta Rosadinata 8,00 8, Tanah Urug Suswanto, S. Pd 7,00 7, Dolomit Nasih 1,66 1, DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 14

15 Lanjutan Tabel 13 No. Jenis Bahan Galian Nama Perusahaan Luas Ijin Usaha Penambangan (Ha) Luas Areal (Ha) Produksi (Ton/Tahun) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 26 Dolomit H. Nur Ali 2,50 2, Dolomit Riayatul Ulfah 2,58 2, Dolomit Muhamad Ali 4,18 4, Dolomit PT. Bukit Mas Murti Persada 12,00 12, Dolomit Marsim Budi Efendi 1,50 1, Pedel Urug Muslich 1,00 1, Pedel Urug H. Abdul Ghofur 0,56 0, Pedel Urug Ahmad Syaifudin 1,06 1, Pedel Urug Ahmad Abdillah 1,50 1, Pedel Urug Suyono 1,24 1, Dolomit M. Haris Sya'bana 4,61 4, Pedel Urug Masrukhan taufik 0,94 0, Pedel Urug Mustakim 1,00 1, Batu Kapur H. Jufri Sony 5,60 5, Dolomit Ir. Herman Soeprijadi 1,00 1, Keterangan : Pertambangan yang ada di Kabupaten Lamongan adalah pertambangan bahan galian golongan C. Sumber : Bagian Perekonomian Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 15

16 Target (Ha) Luas Realisasi (Ha) Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi di Kabupaten Lamongan No Kecamatan Penghijauan Realisasi Jumlah Pohon (batang) Target (Ha) Reboisasi Luas Realisasi (Ha) Realisasi Jumlah Pohon (batang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sukorame 5 0, , Bluluk 5 0, , Ngimbang 15 3, , Sambeng 15 3, , Mantup 20 4, , Kembangbahu 20 20, , Sugio 15 8, , Kedungpring 30 46, , Modo 10 7, , Babat 15 14, , Pucuk 20 20, , Sukodadi 10 5, , Lamongan 15 16, , Tikung 10 4, , Sarirejo 10 4, , Deket 0 0, , Glagah 0 0, , Karangbinangun 0 0, , Kalitengah 0 0, , Turi 0 0, , Karanggeneng 0 0, , Sekaran 0 0, , Maduran 5 0, , Laren 5 2, , Brondong 10 9, , Paciran 5 1, , Solokuro 10 4, , Total , , Keterangan : Nilai nol (0) menunjukkan bahwa di kecamatan yang bersangkutan tidak ada kegiatan penghijauan atau reboisasi. Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 16

17 Tabel 15. Inventarisasi Sungai di Kabupaten Lamongan No. Nama Sungai Panjang (km) Lebar Permukaan (m) Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Lebar Dasar (m) Kedalaman (m) Debit maks (m3/dtk) Debit min (m3/dtk) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Bengawan Solo 68, , Flood Way 13, , Kali Lamong 32, , Kali Corong 12, , Kali Wangen 15, , Kali Serning 43, , Kali Semarmendem 25, , Kali Cawak 15, , Kali Deket 20, , Kali Singosari 11, , Kali Blawi 19, , Kali Plalangan 16, , Kali Mengkuli 33, , Kali Dapur 12, , Kali Gondang 29, , Kali Patih 33, , Kali Bulu 12, , Kali Keyongan 19, , Kali Prijetan 25, , Kali Jabung 10, , Kali Pengaron 20, , Kali Dadapan 9, , Kali Ombo 12, , Kali Malang 10, , Kali Sidowayah 14, , Kali Simbangan 15, , Keterangan : lebar dan kedalaman dihitung rata-ratanya Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 17

18 Tabel 16. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Nama No. Danau/Waduk/Situ/ Luas (Ha) Volume (m3) Embung (1) (2) (3) (4) 1 Waduk Joto Waduk Lopang Waduk Mojomanis Waduk Rancang Waduk Takeran Waduk Tuwiri Waduk Delikguno Waduk Canggah Waduk Rande Waduk Dermo Waduk Dukuh Waduk Palangan Waduk Sepanji Waduk Legoh Waduk Makamsantri Waduk Jajong Waduk sumurgung Waduk paprit Waduk Kedungdowo Waduk lembeyan Waduk german Waduk Gempol Waduk Balongpangg Waduk Kuripan Waduk Pading Waduk Maduran Waduk Prijetan Waduk Sentir Waduk kalen Waduk Bowo Waduk caling Waduk Karangasem Waduk Gondang Keterangan : Di Kab. Lamongan tidak terdapat danau. Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 18

19 Tabel 17. Kualitas Air Sungai di Kabupaten Lamongan No. Nama Sungai Titik Pantau Waktu sampling (tgl/bln/thn) Tempe ra tur (ºC) Residu Terlarut (mg/ L) Residu Tersuspensi ph DHL TDS TSS DO BOD COD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 Bengawan Solo Jembatan Kr.Geneng Kec. Karanggeneng 19/07/ , , , Bengawan Solo Jembatan Laren Kec Laren 19/07/ , , , Bengawan Solo Jembatan Karangbinangun Kec. Karangbinangun 19/07/ , , ,5 3,5 9 4 Bengawan Solo Jembatan Cicim Kecamatan Babat 19/07/ , , ,2 3, Bengawan Solo Babat Barrage 19/07/ , , , Floodway Sedayulawas Jembatan Sedayaulawas Kec. Brondong 19/07/ , , ,5 7 Kali Lonjong Jembatan Lonjong Kec. Glagah 23/06/ , , ,1 3,6 26,1 8 Kali Kuro Dam Kuro Kecamatan Karangbinangun 23/06/ , , ,9 4,1 16,2 9 Kali Deket Jembatan Deket Kecamatan Deket 23/06/ , , ,6 3,8 16,2 10 Sungai Kentong Kentong Kecamatan Glagah 18/07/ , , ,3 2, Sungai Plalangan Jembatan Plalangan Kec. Turi 18/07/ , , ,5 4 29,15 12 Sungai Mengkuli Jembatan Mengkuli Kec. Lamongan 18/07/ , , ,254 6,7 2,6 9,67 13 Kali Dinoyo Jembatan Dinoyo Kecamatan Deket 23/06/ , , ,9 3,2 22,8 14 Kali Sidoharjo Jembatan Pasar Sidoharjo Lamongan 23/06/ , , ,3 4,1 22,9 15 Kali Dapur Jalan Laras Liris Lamongan 23/06/ , , , Kali Glugu Jembatan Kaliotik Lamongan 23/06/ , , ,7 5 19,6 17 Kali Lamong Jembatan Dusun Pule Desa Kambangan, Ngimbang 19/07/ , , ,2 5, Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 19

20 No. Nama Sungai Titik Pantau Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LANJUTAN Tabel 17 (1) (2) (3) (4) (5) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 Bengawan Solo Jembatan Kr.Geneng Kec. Karanggeneng 19/07/ ,1 < 0,03 < 1 0,125 0,06 0,015 < 0, < 0,04 2 Bengawan Solo Jembatan Laren Kec Laren 19/07/ ,6 < 0,03 < 1 0,16 0,03 0,048 < 0, < 0,04 3 Bengawan Solo Jembatan Karangbinangun Kec. Karangbinangun 19/07/ ,2 < 0,03 < 1 0,24 < 0,02 0,007 < 0, < 0,04 4 Bengawan Solo Jembatan Cicim Kecamatan Babat 19/07/ ,5 < 0,03 < 1 0,18 < 0,02 0,01 < 0, < 0,04 5 Bengawan Solo Babat Barrage 19/07/ ,8 < 0,03 < 1 0,133 0,03 0,036 < 0, < 0,04 6 Floodway Sedayulawas Jembatan Sedayaulawas Kec. Brondong 19/07/ ,7 < 0,03 < 1 0,138 < 0,02 0,003 < 0, < 0,04 7 Kali Lonjong Jembatan Lonjong Kec. Glagah 23/06/ ,7 0,04 < 1 0,209 0,13 0,151 0, < 0,04 8 Kali Kuro Dam Kuro Kecamatan Karangbinangun 23/06/ ,3 0,04 < 1 0,084 0,155 0,194 < , < 0,04 9 Kali Deket Jembatan Deket Kecamatan Deket 23/06/ ,7 0,05 < 1 0,214 0,53 0,0586 < , < 0,04 10 Sungai Kentong Kentong Kecamatan Glagah 18/07/ ,7 < 0,03 < 1 0,723 0,19 0,0494 < 0, < 0,04 11 Sungai Plalangan Jembatan Plalangan Kec. Turi 18/07/ ,6 < 0,03 < 1 5,34 0,06 0,327 < 0, < 0,04 12 Sungai Mengkuli Jembatan Mengkuli Kec. Lamongan 18/07/ ,2 < 0,03 < 1 0,98 0,31 0,0602 < 0, < 0,04 13 Kali Dinoyo Jembatan Dinoyo Kecamatan Deket 23/06/ ,7 < 0,03 < 1 0,122 0,075 0,153 < 0, < 0,04 14 Kali Sidoharjo Jembatan Pasar Sidoharjo Lamongan 23/06/ ,8 0,03 < 1 0,34 0,82 0,207 0, < 0,04 15 Kali Dapur Jalan Laras Liris Lamongan 23/06/ ,4 < 0,03 < 1 2,06 0,39 0,412 0, < 0,04 16 Kali Glugu Jembatan Kaliotik Lamongan 23/06/ ,9 < 0,03 < 1 0,941 0,55 0,299 < 0, < 0,04 17 Kali Lamong Jembatan Dusun Pule Desa Kambangan, Ngimbang 19/07/ ,8 < 0,03 < 1 0,223 0,05 0,18 < 0, < 0,04 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Waktu sampling (tgl/bln/thn) Tempe ra tur (ºC) NO2 NO3 NH3 Klorin bebas T-P Fenol (µg/l) Minyak dan Lemak (µg/l) Detergen (µg/l) Fecal coliform (jmlh/ 1000 ml) Total coliform (jmlh/ 1000 ml) Sianida H2S DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 20

21 Tabel 18. Kualitas Air Danau/Situ/Embung di Kabupaten Lamongan No. Nama Waktu sampling (tgl/bln/thn) Tempera tur (ºC) Residu Terlarut (mg/ L) Residu Tersuspensi ph DHL TDS TSS DO BOD COD NO2 NO3 NH3 Klorin bebas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 Waduk Gondang 14/06/ , ,1-502,8 26 8,4 4,4 21 0,6 0,004 0,02 147,3 2 Waduk Prijetan 14/06/ , ,4-487,2 22 7,9 5,1 23 0,2 0,003 0,04 149,1 3 Waduk Joto 14/06/ ,9-261,2 20,6 10,4 5,7 25 3,7 0,003 0,2 160,7 4 Waduk Sentir 14/06/ , , ,3 3,1 26 3,1 0,003 0, ,7 5 Rawa Cungkup 15/06/ , ,2 3, ,7 3,5 32 2,2 0,005 0,41 121,5 6 Rawa Sekaran 15/06/ , , ,9 0,004 0,3 132,7 7 Telaga Mas 13/04/ , ,6-657, ,8 5,7 21 1,03 0,0021 0,31 127,2 8 Telaga Bandung 13/04/ , ,1-480,3 22 8,5 4,9 20 2,1 0,003 0,26 121,8 9 Telaga Srirande 13/04/ ,6-450,9 22 7,2 5,1 12,8 1,8 0,003 0,18 138,9 10 Telaga Tambakrigadung 13/04/ , , ,0021 0,2 155,8 11 Telaga Nginjen 13/04/ , , ,5 5,1 27 0,03 0,003 0,17 153,7 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 21

22 No. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LANJUTAN Tabel 18 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) 1 Waduk Gondang 14/06/ , ,1 0,1 0, ,01 1,7 3,3-92,3 2 Waduk Prijetan 14/06/ , ,4 0,2 0,5 10 0,01 1,8 3,5-95,1 3 Waduk Joto 14/06/ ,9 0,03 0, ,01 2,5 6,1-80,6 4 Waduk Sentir 14/06/ , ,2 0,03 0, ,01 1,9 3,7-87,6 5 Rawa Cungkup 15/06/ , ,2 0,01 0,35 < 10 0,03 1,8 3,2-96,1 6 Rawa Sekaran 15/06/ ,8 0,02 0,4 < 10 0,05 2 3,6-90,7 7 Telaga Mas 13/04/ , ,6 0,02 0,48 0,1 0,01 2,7 4,9-218,3 8 Telaga Bandung 13/04/ , ,1 0,01 0,37 0,1 0,09 1,2 3,5-86,3 9 Telaga Srirande 13/04/ ,6 0,01 0,5 0,1 0,02 0,9 2,7-90,5 10 Telaga Tambakrigadung 13/04/ ,2 0,02 0,6 0,1 0,02 3 5,1-97,2 11 Telaga Nginjen 13/04/ , ,5 0,04 0,4 0,1 0,02 1,7 3,8-87,5 Nama Waktu sampling (tgl/bln/thn) Tempera tur (ºC) Residu Terlarut (mg/ L) Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Residu Tersuspensi ph T-P Fenol (µg/l) Minyak dan Lemak (µg/l) Detergen (µg/l) Fecal coliform (jmlh/ 1000 ml) Total coliform (jmlh/ 1000 ml) Sianida H2S DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 22

23 Tabel 19. Kualitas Air Sumur di Kabupaten Lamongan No. Lokasi Sumur Waktu Sampling (tgl/bln/thn) Temperatur ( C) Residu Terlarut Residu Tersuspensi ph BOD COD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Sumur Sukomulyo, Kec. Made 2 Sumur Pemda, Kec. Lamongan 3 Sumur Jetis Kec. Lamongan DO 06/09/ ,73 7,12 6, ,1 2,1 10 0,034 0, ,015 0,02 06/09/ ,26 6,85 5, ,4 3,7 15 0,72 0,8 0 0,015 0,021 06/09/ , ,8 6,8 6, ,2 4,7 3,3 0,3 0,8 0 0,015 0,02 Total Fosfat NO3-N NH3-N Arsen Kobalt Barium Boron Selenium 4 Sumur Warga Jl. Jenderal A yani Lamongan 5 Sumur Banjarmendalan Lamongan 06/09/ , ,37 7,25 4,2 2,7 16 6, ,4 0,9 0 0,015 0,03 06/09/ ,3 7,1 5,8 2, ,8 2,7 5,3 0,06 0,8 0 0,015 0,05 6 Sumur Warga Paciran 7 Sumur Warga Ngimbang 07/09/ ,7 6,7 7,5 3,4 18 6, ,08 1,8 0 0,015 0,06 07/09/ , ,6 6,8 5, ,9 3,5 2,7 0,05 0,6 0 0,015 0,08 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 23

24 No. Lokasi Sumur Waktu Temperatur Sampling ( C) (tgl/bln/thn) Kadmium Khrom Tembaga Besi Timbal Mangan Air Raksa Seng Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LANJUTAN Tabel 19 (1) (2) (3) (4) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) 1 Sumur Sukomulyo, Kec. Made 2 Sumur Pemda, Kec. Lamongan 3 Sumur Jetis Kec. Lamongan Khlorida 06/09/ , , ,001 0,54 0, , /09/ , , ,001 0,2 0, , /09/ , , , ,001 0,25 0, , Sianida Fluorida Nitrit sebagai N Sulfat Klorin Bebas Belerang sebagai H2S Fecal Coliform (jmlh/1000 Total Coliform (jmlh/1000 Gross-A (Bq/L) Gross-B (Bq/L) 4 Sumur Warga Jl. Jenderal A yani Lamongan 5 Sumur Banjarmendalan Lamongan 06/09/ , ,02 1, , ,001 0,33 0, , /09/ ,01 0, , ,001 0,23 0, , Sumur Warga Paciran 7 Sumur Warga Ngimbang 07/09/ ,03 0, , ,001 0,215 0, , /09/ , ,01 1, , ,001 0,15 0, , Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 24

25 Tabel 20. Kualitas Air Laut di Kabupaten Lamongan No. Nama Lokasi Waktu sampling (tgl/bln/thn) Lokasi Sampling Warna (CU) Bau Kecerahan (M) Kekeruhan (NTU) TSS (mg/l) Sampah Lapisan Minyak Temperatur ( o C) ph Salinitas ( ) DO (mg/l) BOD5 (mg/l) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Labuhan Kec. Brondong 2 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Lohgung Kec. Brondong 3 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Blimbing Kec. Paciran 4 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Kemantren Kec. Paciran 5 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan Sedayulawas Brondong - Tidak Berbau - Tidak Berbau - Tidak Berbau - Tidak Berbau 5,00 4,60 14,00 Tidak ada nihil 33,00 8,0 25,0 6,6 6,7 4,00 5,50 16,00 Tidak ada nihil 33,00 7,7 28,3 6,5 7,0 3,00 4,00 18,00 Tidak ada nihil 32,00 6,5 20,0 6,0 6,6 3,00 4,20 15,00 Tidak ada nihil 32,00 6,7 23,2 5,8 5,7 4,00 alami 5,00 10,40 15,00 nihil nihil 32,00 8,2 30,1 5,7 6 6 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan TPI Brondong 6,00 alami 3,00 6,50 21,00 nihil nihil 32,00 7,8 29,5 6,8 7,1 7 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan TPI Kranji 5,00 alami 3,00 6,00 20,00 nihil nihil 33,00 7,0 24,5 6,0 7,0 8 Wisata Bahari 20/07/2016 Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) 3,00 alami 6,00 1,20 21,00 nihil nihil 33,00 8,03 33,2 6,83 5,13 9 Wisata Bahari 20/07/2016 Wisata Bahari Lamongan (WBL) 3,00 alami 5,00 2,87 20,00 nihil nihil 32,00 8,0 35,4 6,2 5,3 10 Perusahaan 19/07/2016 PT Starfood Brondong - Tidak - - 6,00 Tidak ada Nihil 30,60 6,6 3, Perusahaan 19/07/2016 PT QL Hasil Laut Brondong - berbau Tidak ,00 Banyak Nihil 31,50 6,3 1,6-75 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 25

26 LANJUTAN TABEL 20 No. Nama Lokasi Waktu sampling (tgl/bln/thn) Lokasi Sampling COD (mg/l) Amonia total (mg/l) NO2-N (mg/l) NO3-N (mg/l) PO4-P (mg/l) Sianida (CN - ) (mg/l) Sulfida (H2S) (mg/l) Klor (mg/l) Minyak bumi (mg/l) Fenol (mg/l) Pestisida (mg/l PCB (mg/l) (1) (2) (3) (4) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) 1 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Labuhan Kec. Brondong 10,3 0,065 0,003 0,003 0,054 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 2 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Lohgung Kec. Brondong 3 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Blimbing Kec. Paciran 4 Pantai 19/07/2016 Pantai Desa Kemantren Kec. Paciran 5 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan Sedayulawas Brondong 12,0 0,050 0,003 0,003 0,050 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 12,4 0,050 0,003 0,003 0,007 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 12,9 0,06 0,003 0,002 0,003 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 14,2 0,051 0,003 0,004 0,05 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 6 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan TPI Brondong 13,5 0,068 0,003 0,002 0,072 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 7 Pelabuhan 20/07/2016 Pelabuhan TPI Kranji 13,0 0,060 0,003 0,003 0,002 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 nihil - 8 Wisata Bahari 20/07/2016 Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) 11,85 0,17 0,005 0,026 0, nihil 0,05 - nihil - 9 Wisata Bahari 20/07/2016 Wisata Bahari Lamongan (WBL) 12,1 0,05 0,004 0,025 0, nihil 0,03 - nihil - 10 Perusahaan 19/07/2016 PT Starfood Brondong 16,2 0, < 0, < 0, Perusahaan 19/07/2016 PT QL Hasil Laut Brondong 281,8 2, < 0, , Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 26

27 Tabel 21. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan di Kabupaten Lamongan Curah Hujan Rata-Rata Bulanan (mm) No. Nama dan Lokasi Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 Lamongan Kec. Lamongan Takeran Kec. Tikung Mantup Kec. Mantup Kembangbahu Kec. Kembangbahu Sukodadi Kec. Sukodadi Gondang Kec. Sugio Kedungpring Kec. Kedungpring Gandang Kec. Ngimbang Prijetan Kec. Kedungpring Kayen Kec. Ngimbang Bluluk Kec. Bluluk Ngimbang Kec. Ngimbang Baru/Girik Kec. Ngimbang Modo Kec. Modo Pucuk Kec. Pucuk Babat Kec. Babat Jabung Kec. Laren Paciran Kec. Paciran Brondong Kec. Brondong Bluri Kec. Solokuro Pangkatrejo Kec. Maduran Karanggeneng Kec. Karanggeneng Blawi Kec. Karangbinangun Kuro Kec. Karangbinangun Karangbinangun Kec. Karangbinangun RATA-RATA KABUPATEN Keterangan : Nilai nol (0) menunjukkan bahwa pada bulan tertentu di stasiun yang bersangkutan tidak terdapat curah hujan Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 27

28 Tabel 22. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum di Kabupaten Lamongan No. Kecamatan Ledeng Sumur Sungai Hujan Kemasan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sukorame Bluluk Ngimbang Sambeng Mantup Kembangbahu Sugio Kedungpring Modo Babat Pucuk Sukodadi Lamongan Tikung Sarirejo Deket Glagah Karangbinangun Kalitengah Turi Karanggeneng Sekaran Maduran Laren Brondong paciran Solokuro Total Keterangan : Nilai nol (0) menunjukkan bahwa tidak terdapat rumah tanga di kecamatan yang bersangkutan yang menggunakan sumber air minum tersebut Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 28

29 Tabel 23. Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Lamongan Fasilitas Tempat Buang Air Besar No. Kecamatan Jumlah KK Sendiri Bersama Umum Sungai (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Sukorame Bluluk Ngimbang Sambeng Mantup Kembangbahu Sugio Kedungpring Modo Babat Pucuk Sukodadi Lamongan Tikung Sarirejo Deket Glagah Karangbinangun Kalitengah Turi Karanggeneng Sekaran Maduran Laren Brondong Paciran Solokuro Total Keterangan : Nilai nol (0) menunjukkan bahwa di kecamatan yang bersangkutan tidak ada fasilitas tempat buang air besar tersebut. Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 29

30 Tabel 24. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkatan Pendidikan di Kabupaten Lamongan Tidak Tidak SD SD SLTP SLTP SLTA Lakilaki Perempuan SLTA No. Kecamatan Sekolah Sekolah Lakilaki Peremp Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan uan Diploma Laki-laki Diploma perempuan S1 S1 Perempuan S2 Perempuan S3 Lakilaki S2 Lakilaki Lakilaki S3 Perempuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Sukorame Bluluk Ngimbang Sambeng Mantup Kembangbahu Sugio Kedungpring Modo Babat Pucuk Sukodadi Lamongan Tikung Sarirejo Deket Glagah Karangbinangun Turi Kalitengah Karanggeneng Sekaran Maduran Laren Solokuro Paciran Brondong Jumlah Keterangan : Nilai (0) : Tidak terdapat penduduk dengan tingkat pendidikan dimaksud. Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 30

31 Tabel 25. Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk di Kabupaten Lamongan No. Jenis Penyakit Jumlah Penderita (orang) (1) (2) (3) 1. Infeksi akut lain saluran pernapasan atas (ISPA) Influensa Diare Hipertensi Tifus Perut Klinis Diabetes Melitus Diare Berdarah Tersangka TB Paru TB Paru BTA (+) DBD Total Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 31

32 Tabel 26. Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Lamongan No. Kecamatan Jumlah Rumah Jumlah Rumah Tangga Tangga Miskin (1) (2) (3) (4) 1 Sukorame Bluluk Ngimbang Sambeng Mantup Kembangbahu Sugio Kedungpring Modo Babat Pucuk Sukodadi Lamongan Tikung Sarirejo Deket Glagah Karangbinangun Kalitengah Turi Karanggeneng Sekaran Maduran Laren Solokuro Paciran Brondong Total Keterangan : Data diatas adalah data tahun terakhir yang dimiliki (tahun 2015) Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 32

33 Tabel 27. Volume Limbah Padat dan Cair berdasarkan Sumber Pencemaran di Kabupaten Lamongan No. Sumber Pencemaran Tipe/Jenis/Klasifikasi Luas (Ha) Volume Limbah Padat (m3/hari) Volume Limbah Cair (m3/hari) Volume Limbah B3 Padat (m3/hari) Volume Limbah B3 Cair (m3/hari) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Bergerak 1 Terminal Lamongan B 1,92 1,30 4,50 0,00 0,00 2 Terminal Paciran B 1,77 1,00 5,00 0,00 0,00 3 Stasiun KA Lamongan Kelas 1 0,80 0,70 6,00 0,00 0,00 4 Stasiun KA Babat Kelas 1 1,60 1,30 6,00 0,00 0,00 5 Pelabuhan Brondong Pelabuhan Regional 0,63 4,50 10,00 0,00 0,00 6 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Regional 6,04 6,50 15,00 0,00 0,00 7 LIS Pelabuhan Internasional 100,00 7,00 5,00 0,00 0,00 b. Tidak Bergerak 1 RSUD. Dr. Soegiri Lamongan B 4,20 2,57 135,40 1,14 31,07 2 RS. Muhammadiyah Lamongan B 2,10 3,03 107,99 1,11 24,58 3 RSUD. Ngimbang C 1,70 1,41 53,07 0,59 11,19 4 RS. Fatimah C 0,70 2,12 26,77 0,34 7,24 5 RS. Nasrul Ummah C 0,80 1,82 29,53 0,33 7,99 6 RS. ARSY Paciran C 1,10 1,21 17,30 0,42 5,36 7 RS. Suyudi Paciran C 0,20 1,22 19,61 0,32 3,33 8 RS. Citra Medika C 0,20 1,11 18,46 0,26 2,60 9 RS. Bedah Mitra Sehat C 0,20 1,16 40,38 0,85 4,94 10 RS. Muhamadiyah Babat C 0,10 1,26 34,62 0,69 5,21 11 Tanjung Kodok Beach Resort Bintang I 4,30 13,10 34,40 0,01 0,01 12 Hotel Mahkota Melati 0,90 8,40 29,74 0,01 0,01 13 Hotel Bahagia Melati 0,20 1,40 2,32 0,01 0,01 14 Hotel Kabila Melati 0,10 2,20 3,34 0,01 0,01 15 Hotel Lima Jaya Melati 0,30 4,20 3,19 0,01 0,01 16 Hotel El Resas Melati 0,30 2,50 7,44 0,01 0,01 17 Hotel Boegenvil Melati 0,20 3,50 2,11 0,01 0,01 18 Wisata Bahari Lamongan (WBL) Wisata Bahari 17,0 4,80 20,54 0,01 0,01 19 Wisata Maharani Zoo Lamongan Wisata Alam 3,5 2,70 11,22 0,00 0,00 20 Wisata Air Hangat Brumbun Wisata Alam 2,50 1,00 2,50 0,00 0,00 21 Wisata Waduk Gondang Wisata Buatan 5,0 2,00 4,00 0,00 0,00 22 Wisata Makam Sunan Drajat Wisata Religi 4,5 3,50 13,45 0,00 0,00 23 Wisata Makam Sendangduwur Wisata Religi 2,50 2,50 2,50 0,00 0,00 24 Wisata Museum Sunan Drajat Wisata Sejarah 0,50 3,10 3,00 0,00 0,00 25 PT. QL Hasil Laut Pengolahan Ikan 8,00 1,20 600,00 2,00 0,20 26 PT. Bahari Biru Nusantara Pengolahan Ikan 2,00 0,40 20,00 0,01 0,01 27 PT. Star Food Pengolahan Ikan 1,75 0,35 400,00 0,01 0,01 28 UD. Anela Pengolahan Ikan 0,50 0,80 15,00 0,01 0,01 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 33

34 Tabel 28. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan di Kabupaten Lamongan No. Nama dan Lokasi Stasiun Suhu Udara Rata-Rata Bulanan ( 0 C) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des (1) (2) (3) 1 Lamongan Kec. Lamongan 33,4 29,9 30,0 33,5 33,8 34,1 34,0 33,9 33,3 33,2 30,1 30,1 2 Takeran Kec. Tikung 33,9 30,0 30,1 35,9 34,1 34,1 34,2 34,0 36,0 35,7 32,0 32,4 3 Mantup Kec. Mantup 33,5 30,1 30,0 34,1 34,0 34,0 35,1 34,0 34,1 33,9 30,3 33,2 4 Kembangbahu Kec. Kembangbahu 33,6 30,0 29,2 34,0 35,0 35,2 32,0 34,2 34,0 34,0 29,0 30,0 5 Sukodadi Kec. Sukodadi 33,6 29,8 30,0 33,3 35,1 35,0 34,0 36,0 33,5 33,0 30,5 30,1 6 Gondang Kec. Sugio 33,4 30,0 29,1 34,9 32,2 32,3 33,1 35,2 35,0 34,9 29,9 29,9 7 Kedungpring Kec. Kedungpring 33,6 32,0 30,2 35,0 33,0 33,0 33,0 35,0 34,9 35,0 30,0 30,0 8 Gandang Kec. Ngimbang 33,6 31,8 30,0 35,2 33,0 33,1 33,0 35,0 35,0 35,0 30,3 30,0 9 Prijetan Kec. Kedungpring 33,5 32,0 32,8 34,1 34,0 33,4 34,0 34,2 34,0 34,2 30,0 32,7 10 Kayen Kec. Ngimbang 33,6 32,0 32,6 34,0 34,3 33,5 34,2 34,2 34,0 34,0 30,0 33,0 11 Bluluk Kec. Bluluk 33,6 32,1 32,6 34,0 34,0 33,4 34,0 34,0 34,0 34,0 30,2 33,0 12 Ngimbang Kec. Ngimbang 33,7 32,0 32,7 34,1 34,0 33,4 34,0 34,0 34,1 34,1 30,0 32,8 13 Baru/Girik Kec. Ngimbang 33,6 30,0 32,5 35,0 36,2 32,3 34,1 35,8 35,0 35,0 30,3 33,0 14 Modo Kec. Modo 33,6 31,0 30,0 33,0 33,0 33,1 35,4 33,0 33,0 33,0 30,0 30,0 15 Pucuk Kec. Pucuk 33,6 29,0 30,1 33,5 34,0 34,2 35,0 34,9 33,4 33,2 30,0 30,3 16 Babat Kec. Babat 33,6 29,8 30,0 33,2 35,3 35,8 35,0 33,5 33,2 33,2 30,0 30,0 17 Jabung Kec. Laren 33,9 30,0 32,9 35,0 36,1 36,0 35,0 33,0 35,2 35,0 34,7 33,5 18 Paciran Kec. Paciran 34,0 31,0 32,0 35,1 35,0 35,1 35,1 33,0 35,0 35,0 34,0 33,4 19 Brondong Kec. Brondong 34,0 30,0 32,0 35,0 32,2 32,1 35,0 32,4 35,1 35,1 34,0 35,8 20 Bluri Kec. Solokuro 34,0 32,0 32,5 35,0 34,0 24,2 36,0 32,0 35,0 35,0 36,0 33,2 21 Pangkatrejo Kec. Maduran 33,8 30,0 33,1 35,2 33,5 33,5 36,2 33,0 35,0 35,0 33,5 33,1 22 Karanggeneng Kec. Karanggeneng 34,0 30,1 32,6 35,0 33,4 33,4 33,0 35,0 35,0 35,0 35,2 35,0 23 Blawi Kec. Karangbinangun 34,0 30,0 30,0 33,0 35,0 35,0 33,0 33,1 33,0 33,0 30,0 30,2 24 Kuro Kec. Karangbinangun 34,0 30,2 30,0 33,1 34,8 35,2 33,0 33,0 33,2 33,0 30,0 30,1 25 Karangbinangun Kec. Karangbinangun 34,0 30,0 30,0 33,0 35,0 35,3 33,3 33,0 33,0 33,1 30,0 30,4 RATA-RATA 33,7 30,6 31,1 34,1 34,2 33,7 34,1 33,9 34,2 34,5 31,2 32,0 Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 34

35 Tabel 29. Kualitas Air Hujan di Kabupaten Lamongan Waktu Pemantauan ph DHL (µmhos/cm) SO4 NO3 Cr NH4 Na Ca 2+ Mg 2+ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Januari 5,21 22,9 3,18 0,193 0,002 0, Pebruari 5,73 22,7 3,82 0,169 0,002 0, Maret 5,01 22,6 3,68 0,177 0,002 0, April 5,07 21,9 3,28 0,138 0,002 0, Mei 6,54 22,4 2,33 0,195 0,002 0, Juni 6,39 21,6 2,17 0,1 0,002 0, Juli 6,52 22,0 2,09 0,116 0,002 0, Agustus 5,94 21,7 2,11 0,152 0,002 0, September Oktober Nopember 5,17 20,9 3,60 0,179 0,002 0, Desember 6,33 21,9 3,62 0,192 0,002 0, Keterangan : Data tahun 2015 ( - ) : Tidak terdapat curah hujan pada lokasi pemantauan ( 0 ) : parameter tidak terukur saat pemantauan Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 35

36 Tabel 30. Kualitas Udara Ambien di Kabupaten Lamongan Lokasi Depan PT HM Sampoerna Brondong Lama Pengukuran SO2 (µg/nm3) CO (µg/nm3) N02 (µg/nm3) O3 (µg/nm3) HC (µg/nm3) PM10 (µg/nm3) PM2.5 (µg/nm3) TSP Dustfall Pb (µg/nm3) (µg/nm3) (µg/nm3) Total Fluorides sebagai F (µg/nm3) Fluor Index (µg/nm3) Khlorine & Khlorine Dioksida (µg/nm3) Sulphat Index (µg/nm3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 jam 3,88 2 jam 0, jam 51,20 24 jam 13, ,20 24,22 106,00 62,00 43,80 0, hari 8,2 21 0,09 1 jam 4,02 2 jam 0, jam 46,70 24 jam 12, ,20 27,50 113,00 43,00 52,70 0, hari 7,6 22 0,2 1 jam 3,50 2 jam 0, jam 50,13 24 jam 16, ,60 26,30 110,50 53,00 49,60 0, hari 7,5 18 0,08 1 jam 3,71 2 jam 0, jam 44,66 24 jam 16, ,70 24,10 94,00 49,60 47,20 0, hari 6,1 18 0,08 1 jam 3,10 2 jam 0, jam 30,26 24 jam 14, ,80 20,70 74,00 38,00 25,80 0, hari 3,9 16 0,04 Depan Terminal Lamongan Depan kantor Kecamatan Pucuk Depan Masjid WBL Depan TKBR Paciran DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 36

37 Lokasi Lama Pengukuran SO2 (µg/nm3) CO (µg/nm3) N02 (µg/nm3) O3 (µg/nm3) HC (µg/nm3) PM10 (µg/nm3) PM2.5 (µg/nm3) TSP Dustfall Pb (µg/nm3) (µg/nm3) Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (µg/nm3) Total Fluorides sebagai F (µg/nm3) Fluor Index (µg/nm3) LANJUTAN TABEL 30 Khlorine & Sulphat Khlorine Index Dioksida (µg/nm3) (µg/nm3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 jam 2,70 2 jam 0, jam 26,85 24 jam 11, ,70 16,10 70,00 32,70 26,70 0, hari 3,5 14 0,05 1 jam 3,85 2 jam 0, jam 47,18 24 jam 10, ,90 27,00 118,00 45,00 50,40 0, hari 7,4 18 0,1 1 jam 2,80 2 jam 0, jam 27,20 24 jam 10, ,80 16,40 77,50 32,00 24,10 0, hari 3,5 13 0,04 Depan PT Gudang Garam Dradah Depan PT HM Sampoerna Karanglangit Sekitar Alon-Alon Lamongan Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 37

38 Tabel 31. Penggunaan Bahan Bakar di Kabupaten Lamongan No. Penggunaan Minyak Bakar (liter) Minyak Diesel (liter) Minyak Tanah (liter) Gas (MMSCF) Batubara (ton) LPG (kg) Briket (ton) Kayu Bakar (ton) Biomassa (ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) A. Industri 1. Kimia Dasar Mesin dan Logam Dasar Industri Kecil Aneka Industri , B. Rumah Tangga C. Kendaraan 1. Beban Penumpang pribadi Penumpang umum Bus besar pribadi Bus besar umum Bus kecil pribadi Bus kecil umum Truk besar Truk kecil Roda tiga Roda dua Sumber : Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Bensin (liter) Solar (liter) DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN 38

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Lampiran II. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : Tanggal : DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Tabel-1. Lindung Berdasarkan

Lebih terperinci

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton) Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179

Lebih terperinci

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 BAB 1 KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA I-A. Lahan Dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan / Tutupan Lahan No. Kecamatan

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN Komoditi : Padi Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember No Panen Rerata 1 Sukorame 1.928 67,30 12.975 1.512 63,14

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016

Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten yang banyak memiliki potensi, khususnya sektor industri, perikanan, pertanian dan pariwisata, tetapi keberadaan potensi tersebut belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

REVITALISASI FUNGSI WADUK / RAWA SOSIALISASI PENERTIBAN LAHAN WADUK & RAWA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN

REVITALISASI FUNGSI WADUK / RAWA SOSIALISASI PENERTIBAN LAHAN WADUK & RAWA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN REVITALISASI FUNGSI WADUK / RAWA SOSIALISASI PENERTIBAN LAHAN WADUK & RAWA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN LUAS NAMA WADUK / LOKASI WADUK / PENGGARAP NO KECAMATAN WADUK / RAWA

Lebih terperinci

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016 Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LEMBAR PERNYATAAN Bersama ini saya Bupati Lamongan menyatakan bahwa Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah yang tertuang dalam Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan

Lebih terperinci

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN PREVIEW III TUGAS AKHIR PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT. Merisa Kurniasari 3610100038

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 MELALUI PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 PENGGUNA ANGGARAN DINAS UMUM CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN Jl. Ki Sarmidi Mangun

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 200 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL 2.1. KONDISI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Lamongan, merupakan wilayah kabupaten yang berada di bagian Utara dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Terletak diantara koordinat

Lebih terperinci

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :... Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tanggal : FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT I. INFORMASI UMUM A. Pemohon 1. Nama Pemohon :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...

Lebih terperinci

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS

Lebih terperinci

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM L A M P I R A N 268 BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (gram/ton) TSS 20 0,40 Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004 Krom Total (Cr) 0,5

Lebih terperinci

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN Kawasan strategis merupakan kawasan potensial yang sangat penting dalam lingkup Kabupaten karena mempunyai pengaruh terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter

Lebih terperinci

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15 69 Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :06 tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00

Lebih terperinci

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Daftar Isi halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan... I-1 B. Keanekaragaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan laut

Lebih terperinci

RENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang Kabupaten Lamongan secara garis besar diwujudkan dalam rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pola ruang kawasan ini ditekankan pada kesesuaian fungsi wilayah

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan sampel di lapangan Pengeringan Udara Sampel Lampiran 1. Lanjutan Sampel sebelum di oven Sampel setelah menjadi arang Lampiran 1. Lanjutan. Tanur (Alat yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata Dekstruksi Basah Lampiran 1. Lanjutan Penyaringan Sampel Air Sampel Setelah Diarangkan (Dekstruksi Kering) Lampiran 1. Lanjutan

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris

Lebih terperinci

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan halaman Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29 Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi

Lebih terperinci

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 1. Peningkatan Populasi = 2. Peningkatan Produksi Daging = 3. Peningkatan Produksi Telur = 4. Peningkatan Konsumsi Daging = 5. Peningkatan Konsumsi Telur = Jml. Populasi

Lebih terperinci

Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.

Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN SORGUM DI KABUPATEN LAMONGAN Oleh : Nanda Gayuk Candy 3609 100 011 DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. Prodi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN 2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80

Lebih terperinci

TARIF LINGKUP AKREDITASI

TARIF LINGKUP AKREDITASI TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA LAMPIRAN Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA o C Temperatur mg/l Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Residu Terlarut mg/l

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009)

Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009) LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009) 59 Lampiran 2. Gambar pedoman penentuan penutupan lamun dan algae (McKenzie & Yoshida 2009) 60 61 Lampiran 3. Data

Lebih terperinci

Lampiran F - Kumpulan Data

Lampiran F - Kumpulan Data Lampiran F - Kumpulan Data TABEL 1.1.d. PEMANTAUAN KUALITAS AIR Jenis Perairan : Sungai Code Tahun Data : Desember 2006 Air Klas III Titik 1 Titik 2 1 1 Residu terlarut *** mg/l 1000 245 280 2 Residu tersuspensi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No. 27 2000 Seri D PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2000 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CITARUM DAN ANAK-ANAK SUNGAINYA DI JAWA BARAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 13 2000 SERI D KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 28 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CIWULAN DAN SUNGAI CILANGLA DI JAWA

Lebih terperinci

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN 1975-1982 Untuk mengawali kajian mengenai kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat kota Lamongan, digambarkan terlebih dahulu gambaran

Lebih terperinci

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12 LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar

Lebih terperinci

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 Imam Arifa illah Syaiful Huda, Melly Heidy Suwargany, Diyah Sari Anjarika Fakultas Geografi UGM Email: faillah.arif@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Lampiran 1. Baku Mutu Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Tabel 4. Standar Baku Mutu Kualitas Air

Lebih terperinci

A. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN

A. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN A. Gambaran Wilayah A.1 Kondisi Geografis Secara geografis Wilayah Kabupaten Lamongan terletak anatara 6º 51 54 sampai dengan 7º23 6 lintang selatan dan antara 112º 4 41 sampai dengan 112º 33 12 bujur

Lebih terperinci

HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 Rencana Kerja 2015 Kode Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Lokasi BELANJA LANGSUNG 167.240.094.000,00 1 03 URUSAN

Lebih terperinci

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG 1 SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT dan GAS di BAGIAN EKSPLORASI PRODUKSI (EP)-I PERTAMINA PANGKALAN SUSU TAHUN 2008

KUESIONER PENELITIAN. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT dan GAS di BAGIAN EKSPLORASI PRODUKSI (EP)-I PERTAMINA PANGKALAN SUSU TAHUN 2008 KUESIONER PENELITIAN SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT dan GAS di BAGIAN EKSPLORASI PRODUKSI (EP)-I PERTAMINA PANGKALAN SUSU TAHUN 2008 Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Kegiatan : PT. Pertamina

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN KELAS AIR PADA SUNGAI DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman

DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 12 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 20 1 I PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI OYO TAHUN Jembatan Kedungwates Gunungkidul

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI OYO TAHUN Jembatan Kedungwates Gunungkidul Baku Mutu Klas I *) REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI OYO TAHUN 2017 Jembatan Kedungwates Gunungkidul Jembatan Bunder Gunungkidul Jembatan Dogongan Imogiri, Bantul o C ± 3 o C 29,3 29,5

Lebih terperinci

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian)

Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-136 Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) Dewi Karina

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan Genus Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 Total Ind/l Rata-rata Nauplius 3 2 2 3 1 11 2,2 Cylopoid 3 3 2 2 1 11 2,2

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG BAKU MUTU LINDI BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN Nomor 01/06/3524/Tahun II, 14 Juni 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 A. PEMANTAUAN KUALITAS AIR DANAU LIMBOTO Pemantauan kualitas air ditujukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI Rencana Pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bentukan kawasan yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BAKU MUTU AIR LAUT DI PERAIRAN KOTA CILEGON Menimbang : a. bahwa air laut merupakan salah satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian DO Meter ph Meter Termometer Refraktometer Kertas Label Botol Sampel Lampiran 1. Lanjutan Pisau Cutter Plastik Sampel Pipa Paralon Lampiran 2. Pengukuran

Lebih terperinci

POTENSI, MASALAH DAN PROSPEK

POTENSI, MASALAH DAN PROSPEK POTENSI, MASALAH DAN PROSPEK Bagian ini pada dasarnya menggambarkan potensi, masalah dan prospek pengembangan sesuai dengan kondisi eksisting serta arah pembangunan terkait yang akan digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan Kabupaten Lamongan adalah salah satu wilayah yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Sibolga yang terletak di pantai barat Pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L

Lebih terperinci

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya KEAN PERWUJUDAN POLA RUANG (DENGAN KRITERIANYA) DIBANDINGKAN DENGAN HASIL ANALISIS TUTUPAN LAHAN (CITRA SATELIT) Klasifikasi Tutupan Lahan disesuaikan dengan SNI 7645:2010 Klasifikasi penutup lahan. 1.

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 189.223 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 17 Perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

PENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatar-belakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika

Lebih terperinci

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 6 C. CAPAIAN KINERJA... 15 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 23 Laporan Keterangan Pertanggung

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 RTRW KABUPATEN BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAFTAR TABEL Halaman DAFTAR TABEL... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Makalah Baku Mutu Lingkungan

Makalah Baku Mutu Lingkungan Makalah Baku Mutu Lingkungan 1.1 Latar Belakang Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian

Lebih terperinci

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan 24. LINGKUNGAN HIDUP 184 Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun 2010 No Nama Jumlah Titik Sampling Frekuensi Sampling Kisaran Status Mutu Air Sungai Berdasarkan KMA PP 82/2001

Lebih terperinci

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN STATUS MUTU AIR PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui

Lebih terperinci

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 7.1. Perumusan Kebijakan Strategis Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Tata ruang yang telah disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

19 Oktober Ema Umilia

19 Oktober Ema Umilia 19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan

Lebih terperinci

KAJIAN KUALITAS AIR UNTUK AKTIFITAS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRUENG ACEH Susi Chairani 1), Siti Mechram 2), Muhammad Shilahuddin 3) Program Studi Teknik Pertanian 1,2,3) Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG LAPORAN BASIS DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2007 Diterbitkan : Desember 2007 Data : Oktober 2006 Oktober 2007 PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG Dinas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU 85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR I. DATA PEMOHON Data Pemohon Baru Perpanjangan Pembaharuan/ Perubahan Nama Perusahaan Jenis Usaha / Kegiatan Alamat........

Lebih terperinci

Komponen Lingkungan Iklim Parameter Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Metode Lokasi - Suhu udara - Pengumpulan - Kelembaban nisbi data sekunder udara - Pengukuran di - Kualitas udara Lapangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tahun 2016 adalah dokumen yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang kecenderungan keadaan lingkungan hidup di DIY, kegiatan-kegiatan yang menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari

Lebih terperinci