PENGARUH PENETAPAN ALI.JR LAUT KEPULAUAN INDONESIA TERHADAP SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAI\ NASIONAL

Transkripsi

1 PENGARUH PENETAPAN ALI.JR LAUT KEPULAUAN INDONESIA TERHADAP SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAI\ NASIONAL ABSTRAK SKRIPSI OLEH HADI AGIL N R P N RM 8t,t.@{. t FAKULTASHUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA 1992

2 Surabaya, HADI AGIL Mengetahui DANTEL DJOKO TARUMAN, S'H. J.M. ATIK

3 Sejak Indonesia neratifikasi UNCLOS 1982 dengan Undang-undang No. 17 Thn. 1985, naks saat itu pula Indonesia terlibatsecarahukundannoralterhadapkepentinelannasi.o-. nai dan internasional di laut. Den an demikian Indonesia harus memenuhi semua ketentuan dari UNCLOS 1982' sebab UNCLOS 1982 tidak dapat dipisah-pisahkan satu den an lainnya, dalan arti bahwa setiap negara yang meratifikasinya tidapat menerina sebagian dan nenolak bagian yanel lainnya ' Heskipun denikian pelaksanaannya tidak dapat dilakukan seeara serentak dan total tetapi harus setahap deni setahap ' Salah satu tahap yang mendesak dewasa jni adalah nen$enai hak lintas danai lewat alur laut kepulauan ' HaI i'ni merupskan suatu konsekwensi logis sejak d i-und an ikannya konsepsi negara kepulauan. Selana ini peraturan vang dipakai untuk nengatur hak lintas danai adalah Buku Kepanduan Bahari yanel diterbitkan oleh'britisch Admiraltv' (hidrografi AnElkatan Laut Inggris). Dalara buku tersebut disebutkan adanya 22 baelian perairan Indonesia yanei meniadi tenpat alur pelayaran dunia, yanel terdiri dari 20 selat dan 2 laut, vaitu laut Jawa dan laut Arafura. Ke 22 alur kepanduan bahari tersebut nerupakan 'normal routes' atau yanel biasa disebut oleh UNCLOS 1982 'routes nornally used for international navielation'., yang didasarkan pada kepentinelan keselanatan Pelayaran senata, tanpa dikaitkan pula denelan keselamatan negara pantai, baik dibidang lingkungan hidup maupun 'security'.

4 Dalam perkenbaneiannya ternyata ke 22 a]lut kepanduan bahari tersebuttidaksesuailagi,sebabkepentinganlndonesia sebagai negara pantai tidak dinasukkan tetapi hanya didasarkan pada keselamatan pelayaran senata' Bila Indonesia belun atau tidak nenetapkan ALKI naka sesuai dengan pasal 53 ayat 72 UNCLOS 1982' hak lintas alur laut kepulauan dapat dilaksanakan melalui rute yang biasanyedi lunakan untuk pelayaran j-nternasional ' Hal ini merupakan kerugian bagi lndonesia sebab alur yang dipakai untuk pelayaran internasional di perairan fndonesia tidak meneerninkan kepentingan Indonesia sebagai neelara pantai tetapi hanya mencerminkan kepentinelan pelayaran senata ' BuIan A lustus 1991 lalu Harkas Besar TNI-AL nengadakan Forun Strategi Keenpat ' yang nenbahas tentang Alur LAur Kepulauan Indonesia, dan ditetapkan 11 ALKI vang terbagi dalan 3 bagian ALKL KetiEla ALKI tersebut ialah : 1. ALKI Selat Sunda-Laut Jawa-Selat Karimata-Laut Natuna - Laut Cina Selatan. 2. ALKI Se1at Lonbok-Se1at Hakasar-Laut Sulawesi. 3. ALKI Laut Sawu-Se1at 0nbei l{etar-laut Banda dan/atau Laut Tirnor-Se1at Leti-Laut Banda dan diteruskan ke barat Pulau Buru-Tinur Pulau Hongoli- Laut Haluku -Perairan Talaud. Hal ini terus diproses guna nendapatkan suatu bentuk Penetapan dari penerintah tentan l usul dari llarkas Besar TNI-AL

5 tersebut. Apabila ALKI itu sudah ditetapkan tidak berarti pernasalahan nenjadi selesai tetapi justru harus dipikirkan bahlla pelayaran nelalui alur kepanduan bahari dalam bentuk lintas danai nenang neniliki kedudukan lebih kuat bagi ne tara pantai atau sebaliknya lebih lenah baeli yanel lewat' sedangkan pelavaran nelalui alur laut kepulauan meniadi lebih lenah bagi negara kepulauan atau sebaliknya nenjadi lebih kuat bagi yang lewat. I'telihat kenyataan itu, timbul suatu kekhawatiran bahwa bukan suatu hal yan l mustahil kapal yang lewat ALKI dengan naksqd tidak danai ' bila Bertolak dari uraian tersebut diatas, maka saya akan nembatasi pernasalahan yang ada' AdaPun pernasalahan saya adalah : Sejauh raana hak PenE aruh Penetapan Alur Laut Kepulauan fndonesia ditinjau dari Hukun fnternasional dan kepentingan Nasional khususnya dari Keamanan N as iona l? segi Pertahanan dan Atas pertinbangan inilah saya nenyusun skri'psi denelan JudUl,.PENGARUH PENETAPAN ALUR LAUT KEPULAUAN lndonesia TERHADAP SISTEII PERTAHANAN DAN KEAI'IANA NASIONAL". Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian yaitu ; untuk nenperoleh data-data yang dapat diperefunakan sebagai bahan penyusunan skripsi. Disamping itu, penelitian tersebut dimaksudkan aeiar penyusunan skripsi ini dapat d ipert anggungj awab kan. Setelah melakukan penelitian, naka langkah pertana yang perlu dil"akukan adalah mengadakan pendekatan lrasalah deneian nengfgunakan cara yuridis nornatif. Untuk itu data

6 yang dipergunakan berupa data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder ' Kenudian dilanjutkan denelan pengunpulan data dan pengolahan data yang men lgunakan netoda deduksi, yaitu pengolahan data yang bertolak dari hal-hal yanei unun menuiu hal-hal yanel khusus ' DalamartibahwaUNCLOSlss2yangnengaturTentangAlurLaut Kepulauan yang berlaku secara unun baeii setiap neefara kepulauan, secara khusus yanel akan diterapkan di Indonesia mengenai ALKI. Dari hasil pengolahan data ini kenudian dianalisissecarakualitati-f,artinyadengancaramenggunakan sistematika perundan l-und anelan yang nenjadi PanElkal tolak bagi analisis terhadap pernasalahan yan f diaiukan ' llaktu penelitian dalan rangka penyusunan skripsi ini dilakukan melalui beberapa fase yanel disesuaikan dengan obyek penelitian, Yaitu : 1. Pers iapan 2. PenEiunpulan data 3. Analisis data 4. Laporan Oktober 1S91 - NoPenber 1991 Nopenber 19S1 - Desember 1991 Desenber Januari 1992 Januari APril 1992 Dari hasil penelitian tersebut adalah bahwa nenang benar penetapan ALKI menpunyai hubunelan yang erat denelan pertahanan dan keananan dilaut..hal ini karena hak lintas Alur Laut kepulauan lebih longgar dari pada hak lintas damai dan hanpir sama lebas atau longelarnya dengan hak lintas transit. Nanun denikian antara hak lintas alur laut kepulauan dengan hak lintas transit terdapat perbedaan yang

7 prinsip kalau dilihat dari kepentineian nasional' dalan hak lintas danai kepentinag tersebut lebih diperhatikan sedanelkan dalan hak lintas alur laut kepulauan kepentin ian pelayaran yang lebih diperhatikan ' Jadi dalan hak lintas damai kedudukan neeiara pantai lebih kuat dari pada yang lewat' tetapi dalam hak lintas alur laut kepulauan kedudukan vang lewat lebih kuat dari pada neelara kepulauan itu sendiri' l'lengingat ke l emahan - ke lenahan dan kerugian lndonesia bila tidak atau belun menetapkan alur laut kepulauan fndonesia antara: 1. Azas negara kepulauan kurang dihormati, padahal sejarah nenbuktikan bahwa PerjuanElan Indonesia untuk nendapatkan pengakuan Internasional sebagai negara kepulauan dinulai pada tahun 1957 saat dikeluarkannya Deklarasi Djuanda' Setelah melewati beberapa konvensi Internasional tentanel Hukun Laut fnternasional, maka pada tahun 1382 di Hontego Bay, Jamaika diakui konsep negara kepulauan yang dituangkan dalan pasal 53 UNCLOS Negara-neElara naritine duni akan tetap mengleiunakan Polapola 'normal route for international navigation' yang dapat tersebar diseluruh perairan kepulauan. Kondisi denikian akan nenyulitkan peneiawasan dan pengananan oleh neelara kepulauan, sehinelga dapat neruelikan baik kepentingan itu sendiri naupun Pelintas. Maka penetapan ALKI.nerupakan ha1 yang nenguntundkan bagi Indonesia bila dibandingkan tidak nenetapkannya.

8 Obyek dan Iokasi penelitian didapatkan dan di lakukan di. Armada Republik Indonesia Kawasan Tinur di Surabaya dengan cara nelakukan wawancara secara langsung dengan staf asisten operasi keananan laut Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut. Dari semua uraian tersebut diatas, maka kesinpulan yanel saya peroleh adalah bahwa pengundangan konsepsi neelara kepulauan melalui Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 nernbawa perubahan besar dalan sejarah Hukun Laut fndonesia. Pengundangan tersebut tidak secara otomatis diakui oleh nasyarakat internasional, bahkan banyak nendapat tantaneian dan protes dari nee:ara-negara lain. Setel-ah nelalui. perjuanelan yanef panjane! dan berat, akhirnya konsepsi negara kepulauan diakui oleh nasyarakat internasional yang dituangkan dalan UNCLOS Setelah Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982, maka Indonesia terikat secara hukun dan moral untuk nentaati seluruh isi UNCLOS 1982 berdasarkan Undang-undang No. 17 Thn Sebagai negara kepulauan Indonesia sudah seharusnya nenetapkan alur merupakan konsekuensi logis Laut kepulauannya, karena ini negara kepulauan. Saat ini kebutuhan tersebut dirasa sane;at penting dan per1u, sebab bila fndonesia tidak atau beium, nenetapkan ALKI maka pelaksanaan hak lintas alur laut kepulauan dapat dilaksanakan melalui rute yanel biasanya dielunakan untuk pelayaran internasional. Perkembangan terakhir, TNl-AL rnengusulkan ada 11 ALKI

9 yang perlu dicermati yang kemudian terbagi atau disederhanakan menjadi 3 ALKI. Bila fndonesia hendak nenetapkan ALKI Indonesia harus bekerja sana deneian orelanisasi internasional yanei berwenang, dalan ha1 ini ialah Interntional llaritime Organization (Il{0). HaI ini berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat 9 UNCLOS 1982 yang menentukan bahwa neelara kepulauan hanya dapat menetapkan alur laut kepulauannya yang telah disetujuinya bersana dengan organisasi internasional yang berkonpeten. Selain itu Indonesia dapat nrelakukan pendekatanpendekatan deneian neelara tetangganya, baik melalui ialur bilateral maupun jalur organisasi internasional seperti ASEAN. Diperkirakan jika usul-usu1 tidak diterina oleh negara-negara tetangela, naka dukungan dari negara-neeiara Iain akan sulit untuk diperoleh. Sebenarnya kehadiran ALKI telah lana dinantikan oleh masyarakat int'ernasional, khususnya negara-negara yang kapalnya serinel nelewati perairan Indonesia. Hat ini karena ALKI memberikan kelancaran, keselamatan dan keananan berlayar, baik bagi. Indonesia sebagai neclara kepulauan maupun bagi yang 1ewat. Penetapan ALKI mempunyai hubungan yanel erat dengan pertahanan dan keananan di laut. Hal i.ni karena hak Lintas alur laut kepulauan lebi-h Longgar dari pada hak lintas danai dan hampir sama bebas atau longgarnya dengan hak lintas transit. Nanun denikian hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena dalan penetapan ALKI tersebut juga diatur tentang konsep penelendaliaannya yang menuat pula

10 tentang Fungsi dan Peran Konponen Kekuatan Laut Nasional dalan pengendaliannya. t'lemoertirnhanekan PenElaruh Penetapan ALKI terhadap SisLem Pertahanan dan Keanranan Nasional dan nenperhatikan konsep pengendaliannya berdasarkan sarana yanel dimiliki oleh fndonesia dan wadah yang diberikan oleh UNCLOS 1982 untuk me l indungi ' fungs i penggunaan laut serta nelihat kelenahankelenahan yang dapat,rengakibatkan keruelian bagi Indonesia bila tidak atau belummenetapkan ALKI, maka dapat dikatakan penetapan ALKI secara pasti merupakan hal yang lebih meneluntunelkan bagi Indonesia.