Tr ll JAUAil PEllDuDUl(tll IRAK ATAS KUTYAIT DAII UPAYA. UPAYA
|
|
- Hendri Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tr ll JAUAil PEllDuDUl(tll IRAK ATAS KUTYAIT DAII UPAYA. UPAYA PEfIYETESAITI{YA DARI SEGI HUKUM IIITER]IASI(II{AI ABSTRAK SKRIPSI 44 //tsl /9 44 dr OLEH RETtrlO SUSILOWATI t{rp iltrm 86.7.OOa.1206r.448:lO FAI(UI.TAS HUKUM UIIIVERSITAS SURABAYA SURABAYA l9 9l
2 SurabaYa' 14 Mahasiswa Yang Maret be rs ang kutan rl u Retno Susilowat i Meng e tahu i Daniel Djoko Tarlinan, S'H' dy' Suhariwanto t
3 ABSTRAKSI SKRIPSI Seballainana diketahuj. pendudukan Irak terhadap Kuwait telah nelahirkan ketegangan' tidak hanya di kawasan Teluk tetapi dunia internasional. Krisis Teluk yang bersentral pada pendudukan Irak atas Kuwait yang nelanggar Hukun Internasionalr ternyata rneniadi rurnit yang disebabkan oleh para pihak yang terlibat. Di satu sisi Irak dengan para pendukungnya telah nengkaitkan pendudukan Irak atas Kuwait dengan nasalah Palestina secara keseluruhan dan kepentingan Barat dan sekutunya di Tinur Tengah dan dunia Areb. Menurut Saddam Hussein penyelesaian Krisis Teluk tidak dalan pengertian keluarnya frak dari Kuwait sebab Kuwait telah nenjadi bagian dari wilayah Irak. Sernentara itu terhadap resolusi Dewan Keananan PBB sebagai upaya penyelesaian ternyata nengandung kelemahan, karena tidak disertai den$an perintah yanel tegas negara-negara mana yang ditugaskan untuk mengirinkan pasukannya dalan rangka pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB. Akibatnya adalah tidak salah bila ditafsirkan bahwa yang tergabung dalan pasukan multinasional yang dikirin di kawasan teluk adalah pasukan Anerika Serikat dengan sekutunya. Sedang Liga Arab sebagai Hukun Internasional Regional yang
4 2 pembentukannya dilandasi oleh keinginan mereka.untuk mengkons il idas ikan ikatan antar negara Arab' menskoordinasikan rencana-rencana politikr nel indung i kedaulatan negara-negara anggota dari agresi musuh dan nenyelesaikan pernasalahan-pernasalahan negara-negara Arab. Tetapi dalan kenyataannva hingga saat ini' LiEla Arab belu:n pernah berhasil nenjalankan fungsi dan peranannya. Fungsi maksinal yang berhasil dilaksanankanaya hanyalah pertemuan-pertemuan yang tidak nencerminkan Persanaan pendapat' Dalam masalah pendudukan Irak atas wilayah Kuwait juga tinbul perbedaan pendapat di antara anggota Liga Arab' Oleh karena Krisis Teluk telah menimbulkan nasalah-nasalah yang cukup konrpleks bagi dunia internasional naka senua pihak mempunyai kewajiban untuk nengupayakan secepatnya Pendudukan Irak atas Kuwait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menberikan sumbangan pendapat atau Penikiran sebagai' ikut serta untuk memecahkan masalah dalan upaya penyeleseian pendudukan Irak atas Kuwait ' Penyelesaian masalah ini dengan menggunakan metode yuridis normatif, yakni pendekatan masalah dengan neninjau ketentuan-ketentuan Hukum Internasional yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dikaii
5 3 dalan skripsi ini. Sumber data dalarn skripsi ini adalah surnber data sekunder. pengolahan data nenggunakan netode deduksi, yakni berpijak pada dasar-dasar dan prinsip-prinsip Hukum Internasional yang bersifat unun sebagai premis nayor kemudian dikaitkan dengan masalah yang terjadi antara Irak dengan Kuwait sebagai prernis rninor. Dari kedua prenis dikonklusikan atau disiurpulkan. Analisis data menggunakan metode kualitatif, selanjutnya dipaparkan sesuai dengan kenyataan-kenyataan yang ada, pemaparan derrikian lazin disebut dengan deskriptif anal isis. Jadwal waktu penelitian terdiri dari tiga fase yaitu : Fase pertarna pengunpulan data : 6 Agustus - 31 Agustus 1990 Fase kedua analisi data : 1 Septenber - 15 September 1990 Fase ketiga laporan : 16 Septenber - 20 Februari Adapun pokok dari hasil penelitian bahwa Pendudukan Irak atas Kuwait dan rnemasukkan Kuwait sebaelai propinsi ke 19 sebagai basian dari wilayahnya, secara yuridis adalah tidak sah neskipun secara de facto kekuasaan politik telah jatuh ke tangan Irak tanggal 2 Agustus 1990 lalu. Irak telah melanggar ketentuan llukum fnternasional Yaitu : 1. Pasal 2 ayat' 4 Piagan PBB.
6 2. Piagan Bogota OAS/1948 Pasal Draft Declarations on the Rights and Duties of State tahun 1949 pasal Declaiation on Principles of lnternasional Law Concerning Friendly Relations and Cooperation Anong States in Accordance with United Nations Charterr' yang diterina Maielis Unun tahun Ayat 3 pasal 5 tentang Definisi Resolusi Agresi tahun Penentangan frak atas resolus i - resolus i Dewan Keamanan PBB serta pelaksanaannya terutarna ditujukan terhadap Amerika Serikat r Inggrj-s dan Zionisme fsrael. Secara psikologis dan politis-sosiologis Dewan Keemanan dalarn pelaksanaan resolusi tersebut hendaknya menugaskan kepada negara-negara yang tidak nenpunyai kepentingan terhadap r'rilayah Timur Tengah dan tidak ada pertentangan kepentingan dengan negara-negara Arab. Di sinilah salah satu kekurangan dari Dewan Keanran'an dalan pelaksanaan resolusi tersebut. Adapun keputusan Dewan Keamanan PBB yang berisikan uftinatum bagi digunakannya kekerasan militer terhadap Irak nelalui resolasi No.678 dan merupakan keduabelas yang dituiukan kepada Irak. Resolusi tersebut rnerupa.kan alat terakhir digunakannya kekuatan niliter dengan jalan perang dan
7 merupakan ketentuan hukurn yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh Irak. Penyangkalan terhadap resolusi tersebut merupakan Pelanggaran berat terhadap Hukun Internasional. iadi secare yuridis intervens pasukan nultinasional yang dipiurpin oleh Anerika Serikat berupa peranel terhadap Irak disebabkan sampai batas waktu yan8 telah ditentukan tanggal 15 ianuari 1991 Irak tidak nau keluar dari Kuwait berdasarkan Piagan PBB adalah bener' Betapapun pernbentukan tiga Arab dinraksudkan untuk menberikan kerangka bagi terciptanya sistem kerja sama Arab secara utuh, narnun dalan kenyataannya nenjadi ajang persaingan laten yang senantiasa nuncul kepermukaan. Di mana faktor utamanya adalah politik Arab yang beragan serta adanya kepemimpinan dengan aneka ke-pentingan dan anbisi yang saling berbenturan' Di dalan konflik Irak Kuwait timbul perbedaan pendapat dan ketegangan yang dapat meninbulkan perpecahan dalant anggota Liga Arab. Akhirnva diarnbil suatu kesimpulan bahwe Krisis Teluk adalah menyangkut masalah politik tetapi tidak nenge sampi,ngkan segi yuridisnya dan pendudukan frak atas wilayah Kuwait jelas nelangga! ketentuan Hukum Internasional umum dan Hukun Internasional Regional' Krisis Teluk telah meni.nbulkan masalah-masalah yang
8 6 cukup konpleks, senua pihak hendaknya mengerahkan upaya-upaya penyelesaian denglan mendasarkan diri pada aturan Hukurn Internasional yang ada dan nenjauhkan diri dari penikiran untuk nendapatkan keuntungan nasingmasing. Dihadapan kita terbentangl kehancuran senua pihak pecah perang. Keberadaan Liga Arab sebagei Organisasi Internasional Regional ternyata fungsi dan peranannya kurang efektif. Dewan keamanan di dafam nenghadapi Krisis Teluk ternyata cukup kompak terutama kelima anelgota tetapnya, di nana telah nelahirkan duabelas resolusi sebagai upaya menelakhiri pendudukan Irak atas wilayah Kuwait.
TINDAKAN ISRAEL ATAS PENGUSIRAN
TINJAUAN RESOLUSI DK PBB NO. 799 TENTANG TINDAKAN ISRAEL ATAS PENGUSIRAN WARGA PALESTINA ABSTRAK SKRIPSI OIEH ARIEF JUNIAR HARDIAWAN ]{RP 2880068 N RM 88.7. 004.1206r. 06036 FAI(UITAS HUI(UM UIIIVERSITAS
Lebih terperinciTAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN.SENJATA KIMIA DAN BIOLOGI ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA ilrp 2t70086 iltrm t7. t.ooa. 1m6t. toa:to TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 Surabaya,
Lebih terperinciPERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN
PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN 1947-1988 Skripsi Oleh: RINI SUBEKTI NIM 020210302011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciTIIIIAUAII YURIDIS IERITI AP IGiIERDEKAAII AFRII$ BARAT DTYA ( ilalrllbla ) DATAM HUt(Utrl t]tierlrast( ilat ABSTRAK SKRIPSI
TIIIIAUAII YURIDIS IERITI AP IGiIERDEKAAII AFRII$ BARAT DTYA ( ilalrllbla ) DATAM HUt(Utrl t]tierlrast( ilat ABSTRAK SKRIPSI OIEH ERLIN SOEPAI il R P 2Jtorr r iltnlt t,7.00+120tr.to8ao FAI(ULIIS flutuil
Lebih terperinciFiltulTts flutut uililen$tts sunmalr sunlbtlr. ABSTRAT Sf,RIPSI
PERLINDI'NGAN HUKUM BAGI NEGARA Y.{NG QI INDERA AKIBAT PENGGUGATAN REMOTE SENSING BY SATBLITE OLEH NEGARA PBNGINDERA ABSTRAT Sf,RIPSI OIEH : AilAT{C EUHARMAN l{ip : 2gt0lto ttllrm : E7. 7. Ol. ltffiil0lsil
Lebih terperinciRealitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal
Lebih terperinciHAK VETO DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM KAITAN DENGAN PRINSIP PERSAMAAN KEDAULATAN
HAK VETO DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM KAITAN DENGAN PRINSIP PERSAMAAN KEDAULATAN Oleh: Sulbianti Pembimbing I : I Made Pasek Diantha Pembimbing II: Made Mahartayasa Program Kekhususan
Lebih terperincit993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp
GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM ABSTRAK SKRIPSI OIEH BENNY KOSASIH t{rp 2870279 NIRM 8t. 7. 004. r202t. 3820 FAI(ULTIS IIUI(UiI UIITYERSITAS SURABAYA SURABAYA t993
Lebih terperinciPENJAHAT PERANG DITINJAU MENURUT HUKUM INTERNASIONAL ABSTRAK SKRIPSI. OLEH RUSTYATTITO TRIST{O DJATMIKO 1{RP xtrm
PENJAHAT PERANG DITINJAU MENURUT HUKUM INTERNASIONAL ABSTRAK SKRIPSI OLEH RUSTYATTITO TRIST{O DJATMIKO 1{RP 2880310 xtrm 88.7. @4. 12061.06198 FAI(UITAS HUI(UM UIIIUERSITAS SURABAYA SURABAYA 1994 Surabaya,
Lebih terperincit993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI
AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ABSiTRAK SKRIPSI OLEH ARI NURLITA WAHYUDI ilrp 2880280 NfRM 8E. 7.OUt. 120n. 280?4 FTIUITAS HUI(UilI UI{IVERSITAS SURABAYA SURABAYA t993 Surabaye, ltahes
Lebih terperinciH. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa
Lebih terperinciEksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan
Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Menilai dari jumlah korban sipil dan penyebaran teror terhadap warga sipil terutama rakyat Gaza yang dilakukan oleh Israel selama konflik sejak tahun 2009 lalu
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI. Dewi Triwahyuni
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI Dewi Triwahyuni DASAR HUKUM Pencegahan penggunaan kekerasan atau terjadinya peperangan antar negara mutlak dilakukan untuk terhindar dari pelanggaran hukum
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol tambahannya serta sumber hukum lain yang menguatkan
Lebih terperinciFAI(UITAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA r993 ABSTRAK SKRIPSI
PERANAN PERSERIK"ATAN BANGSA BANGSA DALAM MENYELESAIKAN SENGKBTA BERSENJATA ANTARA SERBIA -BOSNIA ABSTRAK SKRIPSI OtEH $ARASRT]$ BUD SUrtSTYATl NRP 2870173 N RM rr. 7. 004. 12061. 10525 FAI(UITAS HUI(UM
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciSERANGAN AMERIKA SERIKAT KE AFGHANISTAN DAN IMPLIKASINYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG HUKUM INTERNASIONAl
SKRIPSI Jr.;.)?~ /Ol M~!' MOHAMAD BESAR NIKO SERANGAN AMERIKA SERIKAT KE AFGHANISTAN DAN IMPLIKASINYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG HUKUM INTERNASIONAl FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002
Lebih terperinciPENYELESAIAN KONFLIK HIZBULLAH ISRAEL DI LIBANON OLEH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL
ABSTRAK PENYELESAIAN KONFLIK HIZBULLAH ISRAEL DI LIBANON OLEH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL Oleh Asta Bratawijaya Konflik bersenjata di Libanon antara kelompok bersenjata
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT ABSTRAK SKRIPSI Oleh: PUTU SARI ATI N R P 287049 NIRM 87. 7. OO4. r202t. 10560 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITA SURABAYA SUBABAYA 1994 SurabaYa ' Mahas
Lebih terperincisuntbtyr tllil( YAI G ltulilrt( lt DtItltfAU DtRl t993 tnp 2!tor 0E RUDY ANDRIYANTO ilfnu ra7.00a.rzgia.wt ABSTRAK SKRIPSI
TIOBTT IIUI(UT l Iil PENIIWIIIIII "SAYETBARA" TERIIADIP tllil( YAI G ltulilrt( lt DtItltfAU DtRl ultdatg-ul{dailg 1t0t0R I TAHUI t974 ABSTRAK SKRIPSI OLEH RUDY ANDRIYANTO tnp 2!tor 0E ilfnu ra7.00a.rzgia.wt
Lebih terperinciPELANGGARAN KEDAULATAN NEGARA TERKAIT TINDAKAN SPIONASE DALAM HUBUNGAN DIPLOMASI INTERNASIONAL
PELANGGARAN KEDAULATAN NEGARA TERKAIT TINDAKAN SPIONASE DALAM HUBUNGAN DIPLOMASI INTERNASIONAL Oleh Ngakan Kompiang Kutha Giri Putra I Ketut Sudiartha Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciDUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)
Fakta dan Kekeliruan April 2009 DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Kekeliruan 1: Bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan (CCM) menimbulkan ancaman
Lebih terperincit994 ABSTMK SKRIPSI KEDUDI.JKAN SEORAT{G AYAH TERHADAP ANAK YANG DALAM PEMELIHARAAhI PANTI AST,JIIAN
KEDUDI.JKAN SEORAT{G AYAH TERHADAP ANAK YANG DALAM PEMELIHARAAhI PANTI AST,JIIAN ABSTMK SKRIPSI OLEH ISA RAMDHONI NRP 2A70952 NIRM U.7, O04..t202t. 45469 FAKUTTAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYT
Lebih terperinciMengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?
Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara
Lebih terperinciPada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace
Pasal 2 (3) dari Piagam PBB - Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa sehingga perdamaian, keamanan dan keadilan internasional tidak
Lebih terperinciABSTR,AK SKR,IPSI. re9g SURAEAYA. El0ll0ill HUKUI UNIVERSITAE. Et$K[UStF tltll0ltesta BEIIDA PURBAKALA DI WILAYAH. z0lla.
PERtIlIDUlIGA]I z0lla HUKU[l El0ll0ill BEIIDA PURBAKALA DI WILAYAH Et$K[UStF tltll0ltesta ABSTR,AK SKR,IPSI Oloh SURIA SAT{DBA TADJUDDIT rf RP 2a70271 NIRM 87.7.@'1.12061.10696 FAKULTAS HUKUI UNIVERSITAE
Lebih terperinciMENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL
MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary
Lebih terperinciDalanr penggunaan harla bersama suami. adalah seinban l dengan hak dan
Harta bersama adalah harta kekayaan yang timbul selana ikatan perkalrinan suami dan isleri berlangsung'. Pada hakekatnya harta kekayaan tesebut dinaksudkan untuk nenunjang kelaneisunelan hidup anggota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konflik Hizbullah-Israel dimulai dari persoalan keamanan di Libanon dan Israel yang telah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik Hizbullah-Israel dimulai dari persoalan keamanan di Libanon dan Israel yang telah terjadi atau mempunyai riwayat yang cukup panjang. Keamanan di wilayah Libanon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP INTERVENSI PIHAK ASING ATAS KONFLIK INTERNAL LIBYA BERDASARKAN RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB SKRIPSI
TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP INTERVENSI PIHAK ASING ATAS KONFLIK INTERNAL LIBYA BERDASARKAN RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat syarat
Lebih terperinciDEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TERHADAP NEGARA-NEGARA BERKONFLIK (KASUS INVASI IRAK KE KUWAIT 1990 DAN PERANG KOREA 1958 DITINJAU DARI SEGI HUKUM INTERNASIONAL) S K R I P S I Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan
99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Februari 2003, Iran mengumumkan program pengayaan uranium yang berpusat di Natanz. Iran mengklaim bahwa program pengayaan uranium tersebut akan digunakan
Lebih terperinciLampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja
Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.
BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH
PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH Oleh I Wayan Gede Harry Japmika 0916051015 I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang dapat hidup sendiri tanpa ada bantuan dari negara lain. Fungsi sosial dari suatu negara terhadap
Lebih terperinciPada umumnya hukum internasional membedakan sengketa internasional atas sengketa yang
A. PENDAHULUAN Pada umumnya hukum internasional membedakan sengketa internasional atas sengketa yang bersifat politik dan sengketa yang bersifat hukum. Sengketa politik adalah sengketa dimana suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan
BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konflik yang terjadi dalam suatu wilayah negara yang berbentuk konflik
8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya Perang Dunia konflik baru semakin mengemuka. Konflik yang sering terjadi tidak lagi merupakan konflik antar negara melainkan konflik yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS PELANGGARAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM KONFLIK BERSENJATA ISRAEL-HEZBOLLAH Oleh
ANALISIS PELANGGARAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM KONFLIK BERSENJATA ISRAEL-HEZBOLLAH Oleh Ayu Krishna Putri Paramita I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Bagian Hukum Internasional Fakultas
Lebih terperincits9l SURABAYT Irf4?e rt? ttfoet o ABSTRAK SKRIPSI xtrr a1r.00+tlolr.ol, ANALISIS YUB,IDIK TERHADAP PENANGGUNGAN PADA JUAL BELI OBLIGASI
ANALISIS YUB,IDIK TERHADAP PENANGGUNGAN PADA JUAL BELI OBLIGASI ABSTRAK SKRIPSI nl+ /H /tl Irf4?e i iipu-r'r "r A. ll,:.. - u:.venlt. '3 ij -..1 r. i,., - ir '. oleh,baya._ OEI LINA WIJAYA rt? ttfoet o
Lebih terperinciPERBUATAII ilieiaiiggar HUI(UT DTUT PERIA]IIIA]I PETBIIR(IIISAII PEIGUAIil III PT. PAIUSI SURABAYT
PERBUATAII ilieiaiiggar HUI(UT DTUT PERIA]IIIA]I PETBIIR(IIISAII PEIGUAIil III PT. PAIUSI SURABAYT ABSTRAK SKRIPSI OtEH MUZAKKIR rep 2'[0227 NIFM 8&?.00L1204.o8r$ FAI(UIIIS HUKUT UIIIYERSIIAS SURABAYI
Lebih terperinciBAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA
BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari
Lebih terperinci2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk
Lebih terperinciATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM
ATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM Diadopsi oleh Resolusi Sidang Umum PBB No. 34/169 Tanggal 17 Desember 1979 Pasal 1 Aparat penegak hukum di setiap saat memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciFrffirlts utur su. utfvflstlas surtbayt. XlRt : tl?.oof.t2oa.0 t12 I'IAII AGTXITINE DWASTI'TI
SUATU TINJAUAN TENTANG LUAS RISIKO YANG HAR,US DITANGGUNG OLEH REASURADOR DALAM PERJANJIAN REASUNANSI ABSTRAK SKRIPSI otell I'IAII AGTXITINE DWASTI'TI f, f,"p.r ttl0rta XlRt : tl?.oof.t2oa.0 t12 Frffirlts
Lebih terperinciBAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi
BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi Perundingan yang dilakukan pemimpin Republik Indonesia bertujuan untuk menciptakan
Lebih terperincibilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika
BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara dimana wilayah daratnya berbatasan dengan laut. menimbulkan kerenggangan hubungan dan apabila berlarut-larut akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah suatu negara yang kita kenal seperti udara dan darat juga lautan. Namun masalah kelautan atau wilayah laut tidak dimiliki oleh setiap negara, hanya negara-negara
Lebih terperinciBAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS
BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS 2.1 Gambaran umum invasi Irak tahun 2003 Irak merupakan negara merdeka setelah perang dunia I berakhir mempunyai daratan yang subur dan sumber daya minyak yang melimpah. Sebelum
Lebih terperinciPENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII
PERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII ABSTRAK SKRIPSI OIEH NI KETAT WIRTATI}TI xrp 2atCOtf trrm at.?.00a. rzott.ototo TAI(UIIAS IIUI(UT
Lebih terperincit993 otell RAHPANTJA.BUDI IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll(
IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll( PE]IGEMUTil PETERIIITAII DAENAH IIlIOIilI II SURABIYT ABSTRAK $KRIPSI otell RAHPANTJA.BUDI
Lebih terperincitlllusa YURlDll( TERllloAP RES0IUS ilileus UlilUll PERSERII(ITAI Btllcsl- Btil8sA lltlalil Rtllclil PEllYELESilAtl lilasatth lllterlltsl0ml
tlllusa YURlDll( TERllloAP RES0IUS ilileus UlilUll PERSERII(ITAI Btllcsl- Btil8sA lltlalil Rtllclil PEllYELESilAtl lilasatth lllterlltsl0ml Ansrner SKRIPSI otel{ I CUSITI TGURAH BAOUS ARIBAWA t{ R P 2850132
Lebih terperinciABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI
TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TERHADAP PERDISIRIBUSIA]I TEI IDE ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP 2880217 t{rrm E8. 7. 004. 12021. 06140 TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI SUNIBATA
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME
PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator
BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan
Lebih terperinciKEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004
KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004 1. Ketentuan UUD 1945: a. Pra Amandemen: Pasal 11: Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1973 yang menghasilkan intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan Italia
Lebih terperincirs93 DAII\M MASALAH PERAI IG IRAht - IRAK PENERAPAN HI.'KT,IM HI,JMAMIER RAHAYU WIJAYANI ilrp xnil 8it. 7.0o4.t ABTITRAK SKRIPSI
PENERAPAN HI.'KT,IM HI,JMAMIER DAII\M MASALAH PERAI IG IRAht - IRAK ABTITRAK SKRIPSI OLE}I RAHAYU WIJAYANI ilrp 2830350 xnil 8it. 7.0o4.t2061. 27913 FAI(UIIAS llul$ttl UIIIVERSITAS SURIBAYI SUNABAYA rs93
Lebih terperinciLEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL
LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL Oleh: Dani Budi Satria Putu Tuni Cakabawa Landra I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional dan
Lebih terperinciDiadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH
Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis
Lebih terperinciPengadilan Rakyat Internasional Kasus 1965
Sepuluh Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Pengadilan Rakyat Internasional Kasus 1965 Banyak kesalahpahaman terjadi terhadap Pengadilan Rakyat Internasional. Berikut sepuluh hal yang belum banyak diketahui
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG KONTINGEN GARUDA DALAM MISI PERDAMAIAN DI LEBANON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG KONTINGEN GARUDA DALAM MISI PERDAMAIAN DI LEBANON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Subyek hukum internasional dapat diartikan sebagai pemegang hak dan kewajiban berdasarkan Hukum Internasional. 1 Diantara subyek hukum internasional salah satunya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hubungan pergaulan masyarakat internasional, kerjasama antar negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan. Namun demikian,
Lebih terperincir9g2 PERltlllltll PltlGl$tAtl illltlter AilIERIKA SERII(AT - Fl[lPlllA DAUII KAIIAII]ITA DE]IGAII I(EATIAIIAII III IUTIAST]I TSIA IEIIGGARA
PERltlllltll PltlGl$tAtl illltlter AilIERIKA SERII(AT - Fl[lPlllA DAUII KAIIAII]ITA DE]IGAII I(EATIAIIAII III IUTIAST]I TSIA IEIIGGARA ABSTRAK SKRIPSI OtEH MAN]A LUCIA DIAil PURWATDAiI xnt 2ltor t5 xlnn
Lebih terperinciHukum Internasional. Pertemuan XXXIV. Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1
Hukum Internasional Pertemuan XXXIV Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1 Topik Istilah dan Pengertian Ruang Lingkup Hubungan HI dengan Hukum Nasional Subjek Hukum Internasional Sumber Hukum Internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tanggal 26 Juli 1945, diumumkanlah Deklarasi Potsdam untuk Jepang, yang ditandatangani oleh ketiga pemimpin pemerintahan negara Sekutu yaitu Amerika Serikat,
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERNASIONAL
BAB I HUBUNGAN INTERNASIONAL A. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan internasional dapat diartikan sebagai hubungan antarbangsa, yang menyangkut hubungan di segala bidang yaitu di bidang politik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya, begitu pula halnya dengan negara, negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga dibutuhkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta merupakan anugerah Nya yang
Lebih terperinciSUAIU TI]IIAUA]I TERHIDAP AI(IBAI YAilE IIilBUI. DALA}I PEIIGAIIGKUTAII BARAIIq BERBAHAYA IIELAIUI IAUI
SUAIU TI]IIAUA]I TERHIDAP AI(IBAI YAilE IIilBUI. DALA}I PEIIGAIIGKUTAII BARAIIq BERBAHAYA IIELAIUI IAUI ABSTRAK SKRIPSI o.t E rl FERA EESIJANTY xlt 2tr30tl l nm l'.t 00a.ttot.toatf FAKUTTAS HUI(UTI UlIIYERSITAS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.
BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara
Lebih terperinciABSTRAK SKRIPSI. llut(ut lllterllaslolltl. illlftutll IIIIEGRASI lltor llilur llellurui. gurabaya FAKULTAS. HUKUH UHIVERSITAS SURABAYA t9t9.
illlftutll IIIIEGRASI lltor llilur llellurui llut(ut lllterllaslolltl ABSTRAK SKRIPSI Olch IWAlrl HIFAWAII SOEPRAPTO ltlrp 2f[i'l79 ItllRM t0.7.o4.120g1.'ll9l9 FAKULTAS HUKUH UHIVERSITAS SURABAYA t9t9
Lebih terperinciResolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan
Lebih terperinciDalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.
Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Perang Dunia II tepatnya tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir Perang Dunia II tepatnya tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dunia terutama Jepang dikejutkan dengan dijatuhkannya bom atom (nuklir) diatas kota Hiroshima
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.324, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Hukum. Humaniter. Hak Asasi Manusia. Penyelenggaraan Pertahanan Negara. Penerapan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciH. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI
H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Subyek hukum: pemegang, pemilik, atau pendukung hak dan pemikul kewajiban (individu dan badan hukum). Subyek hukum Internasional adalah setiap pemilik, pemegang, atau pendukung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk
Lebih terperinciKEKUATAN MENGIKAT RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB DALAM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL
KEKUATAN MENGIKAT RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB DALAM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL Oleh I Komang Oka Dananjaya Progam Kekhususan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The
Lebih terperinci2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses
Lebih terperinciPENDAHULUAN. . Kacang tanah (Arachis hvpogae L) adalah tananan. polong-polongan yanel nerupakan salah satu konoditas PanElan
PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hvpogae L) adalah tananan polong-polongan yanel nerupakan salah satu konoditas PanElan dilndonesia yang banyak diusahakan penduduk.. Tananan ini dapat tunbuh dengan baik
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2003 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA ANTI KORUPSI, 2003) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal kemerdekannya, Indonesia memiliki kondisi yang belum stabil, baik dari segi politik, keamanan, maupun ekonomi. Dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan
Lebih terperinciAMERIKA ARAB VERSUS RUSIA CHINA
POLITIK DUNIA SAAT INI : AMERIKA ARAB VERSUS RUSIA CHINA Muhammad Zazuli Empat negara penghasil minyak terbesar dunia saat ini adalah : Amerika Serikat (dengan 13 juta barel sehari), Arab Saudi (11 juta
Lebih terperinci