Dalanr penggunaan harla bersama suami. adalah seinban l dengan hak dan

Transkripsi

1 Harta bersama adalah harta kekayaan yang timbul selana ikatan perkalrinan suami dan isleri berlangsung'. Pada hakekatnya harta kekayaan tesebut dinaksudkan untuk nenunjang kelaneisunelan hidup anggota keluarga dan guna menpertahankan eksistensi. runah tangga dalam kehidupan di kalangan nasyarakat. Dalanr penggunaan harla bersama suami dan isteri nenpunyai hak yang sana yaitu hak untuk dapat men atur, nengelola dan nemperelunakan harta bersana untuk keperluan serta kebutuhan kehidupan keluarga. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Nonor 1 Tahun 1974 (selanjutnya disin kat UU Perkawinan) yaltu hak dan kedudukan j.steri adalah seinban l dengan hak dan kedudukan suami dalan runah tanei a dan pergaulan hidup bersana dalam masyarakat. 0alan suatu perkawinan suani dan isteri dapat ne- Iakukan suatu perjanj ian kawin sebelun atau lraktu perkawinan terhadap atas hartanya. Dengan adanya perjanjian pada waktu atau sebelun perkawinan berlangsunel naka suani atau isteri dapat nenguasai hak pengelolaan terfradap hartanya nasinei-masinei. Selama tidak ada perjanj ian kawin pada waktu atau sebelum perkawinan berlan isung naka berlaku ketentuan tentang harta bersama selama harta kekayaan tersebut diperoleh hasil perka!.?inan. Dengan ketentuan ini suani dan isteri dalan menpergunakan harta bersananya

2 kedua belah pihak harus mengetahul. tlibahasnya nenelenai harta bersama antara suani dan isteri di sini bahwa dalan kenyataannya suani dapat bertindak sendiri dalan nenggunakan harta bersana tersebut tanpa sepengetahuan atau seijin isteri misalnya sebagai janinan hutang tanpa dahuld nenberitahukan kepada Pihak isteri, mengakibatkan isteri menuntut haknya atas harta bersana tersebul. Berlandaskan atas lat,ar belakang di atas saya tertarik untuk menuangkan dalam skripsi dengan menganbil iudul "Hak Isteri Terhadap I{arta Bersana Yan6! Diianinkan Oleh Suani Ditinjau Dari UndanEl-Undang Nonor 1 Tahun!974". Sedangkan permasalahan yang disaj ikan adalah sebagai berikut ; BaElainanakah hak isteri terhadap harta bersama yanel dijaminkan oleh suami khususnya terhadap benda tak bergerak? Tujuan dilakukannya penelitian dalan penyusunan skripsi ini adalah untuk mengletahui at,au nenelaah keberadaarr harta bersama dalam suatu perkawinan yang diperoleh antara suani dan isteri. Dan yang selama ini dalan kenyataannya serinel teriadi penyalah gunaan terhadap harta bersana di dalan IaIu Iintas kehidupan nasyarakat. Dalan pelaksanaannya sering ter"iadi suatu peny ilrpaneian -peny inpangan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan

3 realita kehidupan yang selama ini telah diatur dalam Per- undang-undangan. J adwal llaktu Penelitian : - Persiapan pene I it ian - PenEiumpulan data - Pengelolaan dan analisis dala : 6 ninggu; : 6 m j-nggu ; : 6 mi.nggu. Hetode penetitian berdasarhan pendekatan nasalah dalam penyusunan skripsi ini digunakan netode yuridis normatif, maksudnya pembahasannya didasarkan atas ketentuan-ketentuan pe rund anel-und angan yang bersifat mengikat yanei berkaitan dengan masalah harta bersama yang diianinkan. Sunber data berupa data sekunder yanef diperoleh dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukun primer yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat berupa peraturan perdndang-undangan, yang berkaitan denelan masalah harta bersana yaitu Undang-Undang Nonor 1 Tahun Sedarrgkan bahan hukum sekunder bersifat nenielaskan bahan hukun priner berupa pendapat para sarjana, literatur naupun bahan perkul.iahan. Pengumpulan data sekunder berupa studi pustaka dikumpulkan denglan cara renbaca, menpelajari kenudian mengidentifikasikan dan selaniutnva mengklasifikasikannva sehingga diperoleh data yang relevan yang ada kaitannya deneian masalah yang dibahas. Sedangkan data penunjanei d1-

4 peroleh nelalui wawaneara denelan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya. Selaniutnya data diolah secara deduksi maksudnya bertolak dari hal*hal yang bersifat unun yaitu kebenarannya telah diyakini dan berakhir pada suatu kesimpulan yanef bersifat khusus, sehingga ditenukan jawaban atas masalah yang dibahas. Kemudian dianalisis seeara kualitatif naksudnya perrbahasannya didasarkan atas pemikiran yang logis, runtut dan runtun dengan menelaah sistematika urai.an yang bersifat deskr:iptif analisis. Pokok hasil penel.itian dalam skripsi ini adalah dalan nenperciunakan harta bersama suami isteri harus bertindak bersana-sama sefana harta tersebut diperoleh selarra perkawinan berlangsunel " Hal ini sesuai den5lan ketentuan pasal 35 ayat 1 tlu Perkawinan yang menyebutkan : bahha harta benda yanel diperoleh selana perkawinan meniadi har* ta bersana. Di sini harta bersama yanei diperoleh suami isteri selama perkawinan betul-betui dipergunakan untuk kesejahteraan keluarga dan juga untuk neniaga eksistensi keluargia. Dalan keberadaannya selana ini sering terjadi penyalah gunaan terhadap harta bersama. Apabila selana perkawinan tidak ada perjani ian ka* wln pada waktu atau sebelun petkawinan, maka berlakulah ketentuan harta bersana. Dalan harta bersana suami atau isleri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pi-

5 hak. AElar harta bersana tersebut dapat dipergunakan betul-betul untuk keseiahteraan dalan keluarga. Di sini suani dan isteri mempunyai hak dan kewaj iban terhadap harla bersana, dalam ha1 pengelolaan harta bersana. Hal ini sesuai deneian ketentuan pasal 31 ayat 1UU Perkawlnan yang menyebutkan : bahwa hak dan kedudukan isteri adal"ah sei-rrbang dengan hak dan kedudukan suani dalam kehidupan runah tan*ea dan pergaulan hidup bersana dalam masyarakat. Di sini suani dan ist,eri mempunyai hak-hak yanel sana terhadap dalan penelelolaan harta bersama, Bila pada waktu atau sebefum perkawinan tidak ada suatu perjani ian kawin, naka berlaku ketentuan harta bersama. Dengan ini masing-masin pihak yaitu suanri atau isteri harus bersama-sama dalan mempergunakan harta bersama selana diperoleh dalan perkawinan, Apabila dalam penggunaan harta bersama suami dan isteri tanpa ada persetuiuan kedua belah pihak, naka masj.ng-masinei pihak dapat menuntut haknya. Dalam hal ini. sesuai den lan pasal 36 ayat 1 UU Perkawinan yanef. aenentu* kan ; bahwa nengenai harta bersana suani atau isteri dapat bertindak atas persetuiuan kedua belah pihak. Dan apabila dari salah satu pihak suanni atau i-ste"i dalan nelakukan perbuatan hukun t,anpa ada persetujuan dari salah satu pihak maka rrasing-masing pihak dapat mengaiukan Elu-

6 gatan ke pen ladilan. Berdasarkan uraian di atas dapat disinpulkan apabila dalan suatu perkawinan tidak dladakan perjanj ian kawin naka berlaku ketentuan harta bersama dan isteri nenpunyai hak untuk nenuntut atau nenggugat pihak suami o.leh karena terhadap harta bersama suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak sebagainana ketentuan dalan pasal 36 ayat I UIJ Perkawinan. Dalan hal suami tidak meminta persetujuan isteri pada saat, menjarrinkan harta bersana dalam bentuk benda tidak bergerak maka Pejabat Penbuat Akta Tanah akan nenolak untuk menbuatkan aktanya berdasarkan Surat Edaran Henteri Dalam Negeri tanggal 7 Juli 19?7 No. BTU.71153/7,/77. Dalam rangka enguatkan pasal 36 aya.t 1 UU Perkawinan seyogyanya pemerintah rnengeluarkan sejenis Peraturan Pemerintah atau pe ratu ran -peratu r an lainnya sebagai pelaksanaan yang dapat nenunjanel atau menjamin dilaksanakannya ketentuan tersebut, khususnya nengenai harta bersana.