ABSTR.AK SKR,IPSI. tttt. t ip 2tt0 4 SURABAYA. ilrnm $.7.00a.120a.0006t IIALIT HAI. TERIAIII PEIICABUTA]I SIUPP. HUKUT UNryEngtls.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTR.AK SKR,IPSI. tttt. t ip 2tt0 4 SURABAYA. ilrnm $.7.00a.120a.0006t IIALIT HAI. TERIAIII PEIICABUTA]I SIUPP. HUKUT UNryEngtls."

Inge Susman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 TTTIOGUTG ITTTIB PERUSAHATII PERS TERIITDTP U'ARIAWTT IIALIT HAI. TERIAIII PEIICABUTA]I SIUPP ABSTR.AK SKR,IPSI Oloh ELASIUg WRYAWATI t ip 2tt0 4 ilrnm $.7.00a.120a.0006t FAKULTAS HUKUT UNryEngtls SURABAYA tttt gurabaya

2 TITSGUTS ITITIB PERUSAHAAII PERS IERHAIIAP ITARTAIYI]I IIAITII IIAL TERIADI PETCABUTAII SIUPP ABSTRAK SKR,IPSI Diajukan untuk mclongkrpi tugr den momcnuhl ral.h trtu ryrr.t untul mdrcrpaa eala? SerJrnr Hukum Olch ELASIU9 WIRYAWAI{ ]{Rr 28t000{ l{nm FAKULTAE HUKUT I'iIIVERSITA9 gurabaya gurabaya ttt!

3 Surebrya, l{opcmbcr 199N Mrh$irwr ytng beruangkutan iud :,,*6;^YAWAN Mcngctahul Pcmbimblng Danicl Dioko Trrllman, S.H., M.S.

4 Kebutuhan akan informasi bagi masyarakat modern sudah nefupakan tuntuntan yang mau tidak mau hafus dituruti. Hal ini nampak dari semakin banyaknya perusahaan pers yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Di sini pers hadir sebagai media massa yang menyodorkan hampir seoua jenis informasi selama 24 jam terus-menerus. Berbicara mengenai pers tentunya tidak akan lepas dari peran dan tugas wartawan sebagai ujung tombak jurnalistik. Berkaitan dengan tugasnya yang menang tergolong berat, wartawan memerlukan suatu iklim kebebasan untuk dapat bekerja secara profesional. Dalan perkembangan dewasa ini lembaga pers berperan sebagai lenbaga sosial yang berperan sebagai memberitakan tentang pembangunan dan hiburan pada masyarakat, serta sebagai lembaga bisnis yang berusaha memperoleh taba atau keuntungan. Adanya fungsi dan peran ganda ini dengan sendirinya ikut mempengaruhi motivasi atau dorongan kerja bagi para wartawannya naupun pengusaha pers i.tu sendlrl, Motlvasl tersebut *d'11flh $en&.lbdi lee= pada dua kepentingan yang selamanya tidak sela1u sejalan: Kepentingan publik dan kepentingan perusahaan' Di dalam Fenjalankan tugas untuk memenuhi kedua tuntutan tersebut di atas, suatu ketika wartawan ataupun pengusaha pers atau pengelola pers melakukan kesal ahan' dimana hal ini berakibat dicabutnya atau dibatalkannya

5 SIUPP (Surat Izin Usaha P nerbitan Pers) ol h Pemerintahan. Dengan adanya pencabutan SIUPP maka dapatlah diketahui bahwa ada ketentuan yang dilanggar dan ada kepentingan umum yang hendak dilindungi dan dibela. Mengenai rnasalah hubungan kerja antara wartawan dengan perusahaan pers' dapatlah disebutkan disini bahwa hal tersebut terjadi setelah adanya perjanj ian keria yang dibuat oleh wartawan yang bersangkutan dengan pengusaha pers yang mempeker j akannya. Ia berada dalam kedudukan sebagai karyawan pers' dan karena itu ia terikat pada ketentuan-ke tentuan yang telah disariskan dalam peraturan perusahaan pers itu, disanping ketentuan dalam Kode Etik Jurnalistik terhadap hal-hal yang berhubungan dentan penulisan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh induk organisasi mereka yakni PWI ' Dilihat dari kedualukan tersebut nampak bahwa antara wartawan dengan perusahaan pers mempunyai hubungan kerja yang erat. }{aka sewajarnyalah apabila perusahaan pers selaku pemilitc pekeriaan juga bertanggung jawab atas nasib wartawannya bila suatu ketika perusahaan itu terkefla sanksi pencabutan SIUPP. Mengenai per tanggung j awaban perusahaan pers diatur dalam pasal 23 ayat (l) PERI'iENPEN RI Nomor 01 Tahun 1984 tentang SIUPP io pasal 15 ayat (l) tju Pokok Pers Nomor 11 Tahun 1955.

6 Berdasarkan hal tersebut tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tanggung jawab perusahaan pers terhadap wartawannya bila terjadi pencabutan SIUPP. Dalan penyusunan skripsi ini dilakukan dengan pendekatan secara yuridis analitik, yaitu peraturan perundang-undangan dalan hal ini UU pokok pers dan KLJH perdata dianalisa untuk diinventarisasikan secara sistematis kemudian dikaitkan dengan permasalahan yang ada. Sumb r datanya berupa sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukun priner, yaitu yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan, dan dari bahan hukum sekunder yaitu data yang diperoteh dari literatur, catatan kuliah, majalah dan surat kabar yang berkaitan dengan permasala,han yang saya bahas dalam penyusunan skripsi ini. Metode pengunpulan data dilakukan dengan membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini, baik dari bahan hukum priner maupun bahan hukun sekunder. Selanjutnya untuk menunjang data sekunder saya mengadakan wawancara yang bebas berstruktur, yaitu dengan menbuat daftar pertanyaan terlebih dahulu sebagai pedonan namun masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang sesuai dengan keadaan saat di lakukan wawancara.

7 Jadwal waktu penelitian yang dipergunakan untuk mencari data dibagi dalam beberapa fase yaitu I Fase pengumpulan data : 26 Mei - 2 Juni 1993 Fase pengolahan data : 3 Juni - 28 Juli 1993 Fase analisa data : 2 Agustus - 3 Oktober 1993 Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah tanggung jawab perusahaan pers terhadap wartawan bila terjadi pencabutan SIUPP. Mengingat bahwa penyusunan skripsi ini berlandaskan pada studi literatur dan hasil wawancara, maka lokasinya adalah selain di perpustakaan Universitas Surabaya juga Penerbit surat kabar harian SURYA Kantor PWI Perrvakilan Jawa Timur dan kantor SPS Perwakilan Jawa ' Timur. Dari hasil penelitian akhirnya dapat ditarik kesimpul.an bahwa bila suatu saat perusahaan pers ditutup karena. SIUPP-nya dicabut, maka wartawan sebagai pelaku profesi Jurnalistik nesti bertanggung iawab atas isi produk pers yang dikelolanya. Bila pencabutan b rkaitan dengan isi redaksional pers, maka wartawan harus menerima resiko akibat kelalaiannya itu dan unyuk ia harus tunduk pada ketentuan perundang-undangan pers yang berlaku yaitu UU Pokok pers Nomor 11 Tahun 1955 dengan perbaikan serta penambahan melalui UU No. 4 Tahun 1967 dan UU No. 2l Tahun 19E2. Sedangkan nekanisme pertanggungiawaban terhadap isi pers yang urenimbulkan pencabutan

8 SIUPP tersebut berlaku sesuai dengan ketentuan PERMENPEN Nomor O1 Tahun 19E4. Selain itu wartawan yang bersangkutan mendapat sanksi dari PWI karena dianggap tidak mematuhi ketentuan yang ada dalam Kode Etik Jurnalistik. Hubungan antara wartawan dengan perusahaan pers adalah hubungan kerja yang tertuang dalam perjanjian kerjal. Perjanjian kerja a,nt ara wartawan dengan perusahaan pers adalah perjanjian kerja individual yang diatur secara khusus. Upaya yang di lakukan oleh perusahaan pens sebagai wujud dari tanggung jawabnya kepada wartawan dan karyal{an pers lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan perusah ran pers lain, sehingga wartawan dan karyawan pers lain dapat disalurkan ke perusahaan/penerb i t itu. Upaya lain adalah mengajukan SILJPP baru sehingga dapat rnenghindari terjadinya PHK terhadap karyawannya. Apabi la upaya tersebut tidak ada naka yang dapat ditenpuh adalah PHK de.ngan berdasarkan ketentuan UU No. 12 Tahun 1964 tentang PHK di perusahaan swasta. Dalam kedudukannya sebagai penilik saham pada perusahaan per yang bersangkutan maka hak-hak wartawan berkaitan dengan kedudukannya itu pada saat perusahaan pers ditutup, harus diperhitungkan pula bersama para pemegang sahan lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan