MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)
|
|
- Hamdani Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hudiarto, Mengukur Information Economics 83 MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto 1, Shellyana Sunargo 2, Carla Megawati 3, Silviana Tjhi 4 Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, hudiarto@binus.edu ABSTRACT Investment in System & Information Technology (IS/IT) needs much cost. Therefore IS/IT to be applied in the company need to be mensured it s information economic scoredcard. Information economics (IE) is a method that can be used to measure information referred to scorecard. PT. BJU wants to know the benefits of the scorecard through research that will benefit will be obtained and the cost of applying esp 7.0, which is an ERP application. The research method used is based mainly on the theory mentionedin the book. Information Economics written by parker et al. This research will provide the results of the scorecard esp 7.0. Thus, the allocation of company resources will be appropriately supported and provide maximum benefit for the investment of IS/IT. From the study, the writer found the sufficient scorecard for the application esp 7.0 which means the application is quite useful when implemented. Key word : Information Economic, Information System, Information Technology, Information Economics Scorecard. ABSTRAK Investasi sistem dan teknologi informasi (SI/TI) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, SI/TI yang akan diterapkan di perusahaan perlu diukur information economics scorecardnya. Information Economics (IE) adalah suatu metode yang bisa digunakan untuk mengukur information scorecard yang dimaksud. PT. BJU (BJU) ingin mengetahui scorecard tersebut melalui penelitian manfaat-manfaat yang nantinya akan diperoleh maupun biaya yang harus dikeluarkan atas penerapan aplikasi esp 7.0, yang merupakan sebuah aplikasi ERP. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengacu terutama pada teori yang dipaparkan pada buku Information Economics karangan Parker et al. Penelitian ini akan memberikan hasil berupa scorecard esp 7.0. Dengan demikian, alokasi sumber daya perusahaan akan secara tepat mendukung dan memberikan manfaat yang maksimal bagi investasi SI/TI. Dari hasil penelitian penulis, didapatkan scorecard yang cukup untuk aplikasi esp 7.0, yang berarti aplikasi ini cukup bermanfaat bila diimplementasikan. Kata Kunci: Information Economics (IE), Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Information Economics Scorecard. PENDAHULUAN BJU bergerak di bidang penambangan batu bara. BJU memiliki beberapa divisi, dimana setiap divisi belum terintegrasi satu sama lain, sehingga menghambat komunikasi antar divisi terkait, terutama dalam proses penjadwalan distribusi produk dan juga supply terhadap bahan baku produksi (dalam hal ini berupa sparepart perangkat-perangkat berat yang terkait dengan proses penambangan). Hal ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan melihat
2 84. CSRID jurnal Vol. 2 No. 2 Hal perlunya melakukan investasi sistem aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) yang dapat menghubungkan proses bisnis di setiap divisinya, sehingga keseluruhan proses bisnis dapat berjalan dengan lancar dan mendukung perusahaan mencapai visi dan misinya. Penelitian akan difokuskan pada perhitungan information scorecard aplikasi esp 7.0 yang akan diimplementasikan dengan metode Information Economics, yaitu dengan melakukan perhitungan Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA), Value Linking, dan Value Acceleration. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah BJU dapat mengetahui apakah aplikasi esp 7.0 yang akan diimplementasikan dapat berguna dalam memperlancar proses bisnis dan mendukung tujuan strategis perusahaan. Manfaat yang diharapkan adalah dengan penghitungan information scorecard rencana implementasi aplikasi esp 7.0, perusahaan dapat mengetahui manfaat didapatkan dan biaya yang dikeluarkan baik secara tangible maupun intangible. Masalah yang timbul saat ini adalah peningkatan biaya yang dikeluarkan perusahaan dikarenakan perolehan informasi yang lambat dan tidak real time. Pada saat ini, fixed cost PT. BJU per bulannya sangatlah besar, yaitu hampir mencapai 30 milyar/bulan. Di dalamnya termasuk gaji karyawan yang mencapai 700 personil, biaya solar, biaya angsuran alat berat, biaya maintenance, biaya pajak daerah serta untuk community development program yang harus diadakan secara berkala, dan biaya tak terduga. Perusahaan masih dapat terus bertahan dikarenakan harga batu bara yang masih tinggi. Walaupun penjualan BJU dalam nilai rupiah dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, karena adanya fluktuasi peningkatan harga batu bara dari tahun ke tahun, tetapi mulai dirasakan adanya beberapa gejala permasalahan yang terjadi. Untuk tiga tahun terakhir saja biaya yang dikeluarkan perusahaan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu yang menyebabkan pembengkakan biaya tersebut adalah biaya denda demurrage kapal, yaitu US$ /hari. Penyebab denda tersebut adalah perencanaan waktu yang kurang terencana dengan baik dan kuota produksi yang tidak mencapai estimasi produksi yang diharapkan dikarenakan adanya berbagai masalah teknis maupun non-teknis, sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman batu bara. Keterlambatan ini dapat terjadi karena adanya masalah di tengah proses produksi seperti kerusakan komponen pada heavy equipment yang digunakan dalam proses produksi, dan suku cadang saat itu tidak mencukupi sehingga perlu dilakukan pemesanan segera ke Supplier dan melalui birokrasi yang panjang akibat tidak terintegrasinya sistem antar divisi. Akhirnya proses produksi terhambat, sementara perusahaan terus dikejar oleh tenggat waktu pemenuhan pesanan pelanggan sesuai dengan kontrak penjualan dan juga biaya angsuran alat berat. Oleh sebab itu, perusahaan menilai dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi guna memperlancar alur komunikasi dalam proses bisnis, mulai dari proses pemesanan barang oleh pembeli, proses produksi, hingga distribusinya, serta mengatur aktivitas internal dalam perusahaan agar lebih teratur. Martinsons et al (1999, p78) menyatakan bahwa information economics janganlah disalah artikan dengan ekonomi dari system informasi. Dengan information economics dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang manfaat system informasi seperti peningkatan layanan pelanggan atau meningkatkan kemampuan bersaing. Dijelaskan pula bahwa manfaat dan resiko harus dipisahkan dalam dua domain yaitu domain bisnis dan domain teknologi dimana setiap domain harus dievaluasi secara terpisah. Selanjutnya Grembergen et al (p.2) bahwa investasi di bidang TI tidak akan pernah berhenti bertumbuh, dan para manajer bisnis khawatir terhadap kenyataan bahwa manfaat dari investasi tersebut ternyata tidak seperti yang diperkirakan sejak awal. Hal ini sering disebut sebagai IT investment paradox atau IT Black Hole artinya begitu banyak dana yang telah diinvestasikan pada TI dan nampaknya tidak diikuti dengan pengembalian yang layak. Karena itu penelitian ini akan memberi arahan kepada BJU agar jangan sampai investasi yang dilakukan akan menjadi tidak bermanfaat. Menurut Parker (1988, p5), pada tingkat awal, Information Economics (IE) merupakan sekumpulan alat hitung untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi informasi. IE merupakan dasar dari Traditional Cost Benefit Analysis (analisis biaya - manfaat tradisional) yang berhubungan dengan value (nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis untuk menangani hal-hal yang memberikan dampak strategis pada perusahaan. Pada tingkat lebih lanjut, IE adalah sebuah proses pembuatan keputusan. Setiap investasi (pemrograman, aplikasi, perangkat keras) harus dijustifikasi, tetapi setiap investasi yang potensial memiliki karakteristik yang unik dan berbeda terhadap nilai, biaya dan resikonya.
3 Hudiarto, Mengukur Information Economics 85 Pembagian antar dua perspektif seperti yang dilihat dari gambar 1, merupakan sebuah dasar dalam pengambilan keputusan yang diambil dari dua perspektif. Yang pertama perspektif bisnis, yaitu dilihat dari nilai bisnis yang dicapai, melalui performa dari bisnis tersebut. Yang kedua perspektif SI/TI, yaitu dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk investasi SI/TI. Dalam IE, pengukuran dan pertimbangan dipisahkan dan harus dihitung satu persatu sebelum dikumpulkan. Menurut Robson (1997, p237), Information Economics secara eksplisit mengevaluasi alternatif investasi sistem informasi dengan mengidentifikasi dan lalu mengevaluasi, memberikan skor, dan memberikan peringkat faktor positif yang potensial (nilai) dan faktor negatif (resiko atau ketidakpastian) yang potensial, dari sekumpulan kandidat investasi. Gambar 1. Information Economics Lima teknik justifikasi finansial yang digunakan untuk mengukur dan menilai kekuatan aplikasi teknologi informasi : (1) Traditional Cost Benefit Analysis. (2) Value Linking. (3) Value Acceleration. (4) Value Restructuring. (5) Innovation Valuation. Teknik-teknik tersebut menunjukkan teknik-teknik justifikasi finansial yang diterapkan dalam Information Economics untuk perhitungan ROI. (Parker, 19-88, p103). Menurut Parker (1988, p90) biaya (cost) merupakan suatu pengukuran atas sejumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Dalam IE terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing cost). Biaya pemeliharaan (maintenance cost) termasuk dalam biaya berjalan. Menurut Remenyi (1995, p40) manfaat (benefit) dari teknologi informasi merupakan suatu keuntungan atau kelebihan yang diperoleh dengan teknologi informasi terhadap suatu perusahaan yang bersedia untuk membayar dana atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Nilai (value) didasarkan atas manfaat yang diperoleh dari kompetisi, yang direfleksikan pada kinerja bisnis saat ini dan di masa mendatang, yang akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dari kompetitornya, yang mana akan membuat pihak manajemen melakukan investasi (Parker, 1988, p64). Menurut Parker (1988, p91), analisis biaya dan manfaat dapat digunakan dalam dua cara, yang pertama adalah sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan keputusan, yang kedua adalah digunakan sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis biaya manfaat ini. Pertama adalah studi kelayakan untuk proyek. Kedua, pada tahap akhir proyek. Dan terakhir adalah menganalisis apakah biaya dan manfaat yang telah dikeluarkan penting untuk proyek-proyek berskala besar. Setelah menentukan manfaat-manfaat dan biaya-biaya yang diperkirakan dari implementasi proyek, hubungan antara manfaat-manfaat dengan biaya-biaya membutuhkan penjelasan lebih lanjut (Parker, 1988, p93). Teknik ini disebut juga dengan Accounting Rate of Return. Simple ROI ini merupakan rasio ratarata pendapatan bersih proyek untuk tiap tahun yang dibagi dengan investasi internal dalam proyek. Metode ini merupakan metode yang biasa digunakan dalam pengolahan data dan proyek sistem informasi.
4 86. CSRID jurnal Vol. 2 No. 2 Hal Value Linking dan Value Acceleration merupakan teknik dan konsep yang sangat berkaitan erat. Value Linking digunakan untuk mengevaluasi secara keuangan kombinasi dampak dan fungsi pening-katan kinerja dan hasil yang tetap dari fungsi-fungsi yang terpisah. Hal tersebut menunjukkan dampak perubahan dalam suatu fungsi atau proses. (Parker, 1988, p111). Value Acceleration digunakan untuk mengevaluasi secara keuangan akselerasi dari manfaat dan biaya setiap waktu, karena terhubungnya dua departemen atau fungsi dalam hubungan sebab-akibatnya. Teknik ini merujuk pada masalah ke-tergantungan waktu, seperti menyebabkan pendapatan manfaat lebih awal. (Parker, 1988, p111) Value Restructuring mengevaluasi nilai yang berhubungan dengan restrukturisasi sebuah tugas atau fungsi sebuah departemen (Parker, 1988, p ). Value restructuring mengukur peningkatan pro-duktifitas yang dihasilkan dari perubahan organisasi. Value restructuring berkaitan dengan dampak teknologi informasi untuk menghasilkan pengukuran melalui peningkatan produktivitas. Menurut Parker (1988, p95), untuk menghitung Simple ROI digunakan tiga set lembar kerja, yaitu : (1) Lembar kerja biaya pengembangan (Development Cost Worksheet). Lembar kerja ini terdiri dari lima kategori, yakni: usaha pengembangan, perangkat keras baru, pembelian piranti lunak baru, pelatihan pemakai, dan biaya-biaya lainnya. Lihat Tabel 1. Tabel 1. Lembar kerja biaya pengembangan (Development Cost Worksheet) A B C D E Development Effort 1. Incremental systems and programming (ex: estimated days times $xxx/day) 2. Incremental staff support (ex: data administration at $xxx/day) New Hardware 1. Terminals, printers, communications 2. Other New (purchased) software, if any 1. Packaged applications software 2. Other User Training Other : Testing TOTAL Year 1 (2) Lembar kerja beban yang sedang berjalan (Ongoing Expenses Worksheet). Lembar kerja ini terdiri dari enam kategori, yaitu: pemeliharaan aplikasi piranti lunak, biaya penyimpanan data tambahan, pe-nambahan komunikasi, penyewaan perangkat keras dan piranti lunak baru, persediaan, dan lain-lain. Lihat Tabel 2. Tabel 2. Lembar kerja beban yang sedang berjalan (Ongoing Expenses Worksheet) A B Application software maintenance Development effort days Ratio of Maintenance to development Resulting annual maintenance days Daily Maintenance Rate TOTAL application software maintenance Incremental data storage required : MB x (ex: estimated MB at $xx.xx) Year 1-5
5 Hudiarto, Mengukur Information Economics 87 C D E F Incremental communications (lines, messages, etc.) New software leases or hardware leases Supplies Other TOTAL Ongoing Expenses (3) Lembar kerja dampak ekonomis (Economic Impact Worksheet). Lembar kerja ketiga meringkas dampak ekonomis suatu proyek investasi sistem aplikasi. Penilaian skor dampak ekonomis didasarkan pada hubungan garis lurus untuk menghitung simple ROI dari lima tahun periodik arus kas bersih proyek yang disusulkan. Pertama-tama, membuat biaya investasi bersih yang diperlukan (net invesment required) dan elemen ini telah dihasilkan dari lembar kerja biaya pengembangan (Development Cost Worksheet). Kedua, diperlukan arus kas tahunan (yearly cash flows). Ini didapat dari manfaat ekonomis bersih (net economic benefit), dijumlahkan dengan pengurangan biaya operasional (operating cost reduction), menghasilkan pendapatan sebelum pajak (pre tax income), lalu dikurangi dengan ongoing expenses. Simple ROI dihitung dengan membagi rata-rata arus kas bersih (net cash flows) selama lima tahun dengan investasi bersih yang dibutuhkan (net invesment required). Kemudian skor proyek dapat ditentukan. Tabel 3. Lembar kerja dampak ekonomis (Economic Impact Worksheet) A. Net Investment Required (From Development Cost Worksheet) xxxxxxx B.Yearly Cash Flow : based on five 12 months periods following implementation of the proposed system. Years TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net Economics Benefit Operating Cost Reduction xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx.= Pretax Income xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx ( - ) On-going Expense xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx = Net Cash Flow xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxxxx C. Simple ROI (B / x years / A) xxx% D. Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 zero or less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700% - 899% 5 Over Menurut Parker (1988, p102) untuk menghitung skor proyek TI diperlukan pembobotan dari tiga faktor, yaitu Weighted Simple ROI, Weighted Business Domain, dan Weighted Technology Domain. Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat beberapa variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan. Weighted simple ROI (quantification) + weighted business domain (assessment) + weighted technology domain (assessment) = PROJECT SCORE
6 88. CSRID jurnal Vol. 2 No. 2 Hal Langkah terakhir dari kerangka kerja Information Economics adalah memasukkan semua skor pembobotan dari perhitungan Simple ROI, penilaian faktor domain bisnis dan domain teknologi ke dalam scorecard (lembar penilaian). Proyek dapat diurutkan berdasarkan nilainya, menyediakan penilaian yang seimbang dari nilai ekonomis yang sebenarnya untuk perusahaan. Ini menyediakan ukuran untuk membangun sebuah prioritas investasi yang logis untuk sistem informasi, MIS, dan perusahaan. (Parker, 1988, p145). METODE PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan menentukan masalah-masalah yang ada di BJU terutama yang ter-kait dengan investasi SI/TI. Setelah menemukan bahwa BJU memerlukan sebuah aplikasi semacam ERP yang khusus untuk perusahaan batubara maka peneliti mulai mencari karya ilmiah yang telah membahas masalah yang mirip dengan yang ada pada BJU. Ternyata peneliti tidak mendapatkannya. Kemudian dicarilah beberapa jurnal dan buku teks yang mampu mendukung penelitian. Didapatkan beberapa jurnal dan buku teks seperti yang tertera pada daftar pustaka. Peneliti juga menyiapkan per-tanyaan baik berupa kuesioner maupun daftar sebagai alat untuk mendapatkan data dan informasi. Responden diantaranya adalah seorang direktur dan dua orang manajer senior dan selebihnya adalah para user dilapangan maupun di kantor cabang dan pusat. Data diolah setelah terlebih dulu diseleksi dan dilakukan pengelompokkan sesuai format yang telah ditetapkan oleh Parker. Dilakukan analisis rencana investasi, estimasi biaya dan manfaat yang akan diperoleh serta menghitung untuk berbagai aspek pada domain bisnis dan teknis. Diperoleh beberapa besaran tentang Simple ROI, Value Linking dan Value Acceleration. Dari penggabungan perhitungan Simple ROI, Value Linking dan Value Acce-leration dan perhitungan domain bisnis dan teknologi akan diperoleh information economics score-card. Terakhir peneliti membuat kesimpulan dan saran yang merupakan hasil penelitian. PEMBAHASAN Dalam membangun sebuah aplikasi dibutuhkan sumber daya dan sejumlah dana yang disebut sebagai biaya pengembangan ataupun pengadaan (development cost). Perincian biaya pengadaan pada sistem ini adalah sebagai berikut: Tabel 4. Lembar Kerja Biaya Pengadaan (dalam Rupiah) Komponen Biaya Biaya Total A. Biaya Pembuatan Aplikasi esp 7.0 : 1. Modul Sales & Purchase Order 2. Modul Finance : - Account Receiveables - Cash Book - Account Payable 3. Modul Accounting - General Ledger 4. Modul Inventory Control 5. Modul Human Resources 6. Modul Inspection Record Total Biaya Pembuatan Aplikasi esp 7.0 : B. Biaya Implementasi : 1. Modul Sales & Purchase Order 2. Modul Finance : - Account Receivables - Cash Book - Account Payable 3. Modul Accounting - General Ledger 4. Modul Inventory Control 5. Modul Human Resources 6. Modul Inspection Record Total Biaya Implementasi Aplikasi esp 7.0 :
7 Hudiarto, Mengukur Information Economics 89 C. Biaya Pelatihan Pengguna : 1. Modul Sales & Purchase Order 2. Modul Finance : - Account Receivables - Cash Book - Account Payable 3. Modul Accounting - General Ledger 4. Modul Inventory Control 5. Modul Human Resources 6. Modul Inspection Record Total Biaya Pelatihan Pengguna D. Biaya Pembelian Perangkat Keras 2 buah server DELL PowerEdge 1420 dengan spesifikasi :Xeon 3.0 GHz c/1mb,1gb DDR2-400 ECC Reg,Single Channel U320 SCSI, 73GB HDD 10K SCSI, VGA ATI Rage XL 8MB, GbE NIC E. Implementasi VPN Total Biaya Pengembangan Selain biaya pengembangan, juga terdapat biaya berjalan yang dihitung selama lima tahun kedepan. Perincian biaya berjalan adalah sebagai berikut: Tabel 5. Lembar Kerja Biaya Berjalan (dalam Rupiah) Komponen Biaya Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Biaya Penyimpanan Data: CD-RW (7 x 2 CD x 12 bln) x Rp , B. Biaya Overhead: 1. Pemakaian Listrik Sewa VPN C. Biaya Pemeliharaan Total Biaya Berjalan Dari lembar kerja dampak ekonomis terlihat bahwa biaya pengadaan adalah Rp yang berasal dari tabel 4 di atas. Sedangkan arus kas tahunan yang dinampakkan sebagai arus kas bersih ternyata bernilai negative yaitu dengan total (Rp ) atau nilai Simple ROI adalah 4,13% artinya selama lima tahun system aplikasi esp 7.0 masih memberikan kerugian bagi perusahaan. Apabila nilai itu dimasukkan pada skor economics impact berada pada skala 0. Tabel 6. Lembar Kerja Dampak Ekonomis (Dalam Rupiah) A. Biaya Pengembangan Sistem B. Arus Kas Tahunan Year Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Manfaat Ekonomis Bersih Pengurangan Biaya = Perolehan ( - ) Biaya Berjalan = Arus Kas Bersih ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) TOTAL ( )
8 90. CSRID jurnal Vol. 2 No. 2 Hal D. Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 zero or less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700% - 899% 5 Over Perhitungan berikutnya adalah menghitung dampak ekonomis terhadap Value Linking. Pada Tabel 7 terlihat bahwa arus kas bersih selama lima tahun adalah Rp Nilai itu bila dibandi-ngkan dengan biaya pengembangan yang sebesar Rp akan menghasilkan Simple ROI sebesar 307,55% yaitu masuk dalam skala 2 pada economics impact. Tabel 7. Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Linking (Dalam Rupiah) A. Biaya Pengembangan Sistem B. Arus Kas Tahunan Manfaat Bersih Year TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Ekonomis Pengurangan Biaya = Perolehan ( - ) Biaya Berjalan = Arus Kas Bersih C. Simple ROI (B / 5 tahun / A) = / 5 / * 100% = 387,55% D. Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 zero or less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700% - 899% 5 Over Untuk mendapatkan nilai dampak ekonomis akibat dari Value Accelaration dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini dimana arus kas bersih selama lima tahun akan menghasilkan Rp Nilai itu bila dibandingkan dengan biaya pengembangan yang sebesar Rp akan menghasilkan Simple ROI sebesar 407,5% yaitu masuk dalam skala 2 pada economics impact. Tabel 8. Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Acceleration (dalam Rupiah)
9 Hudiarto, Mengukur Information Economics 91 A. Biaya Pengembangan Sistem B. Arus Kas Tahunan Year TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Manfaat Ekonomis Bersih Pengurangan Biaya = Perolehan ( - ) Biaya Berjalan = Arus Kas Bersih C. Simple ROI (B / 5 tahun / A) = / 5/ x 100% = 407,45% D. Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 zero or less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700% - 899% 5 Over Untuk saat ini Value Restructuring dan Innovation Valuation belum mendapatkan nilai karena sistem aplikasi ini baru saja diimplemetasikan. Responden yang terdiri dari seorang pucuk pimpinan dan dua orang manajer senior memberikan penilaian terhadap beberapa aspek yang terkait dengan domain teknologi, seperti Strategic IS Architecture, Definitional Uncertainty, Technical Uncertainty dan IS Infrastructure Risk. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 9. Penilaian Faktor Domain Teknologi Faktor-Faktor Skor Total Skor Pembulatan Domain Teknologi Responden Skor Rata-Rata Skor Strategic IS Architecture :3 = Definitional Uncertainty :3 = Technical Uncertainty 3 - Keterampilan yang dibutuhkan :3 = 3 - Ketergantungan perangkat keras :3 = 1 - Ketergantungan piranti lunak :3 = Piranti Lunak Aplikasi :3 = 4 IS Infrastructure Risk :3 = 3 3 Dari tabel yang telah ditetapkan oleh Parker et al dimana posisi perusahaan pada kuadran investasi maka didapatkan bahwa Information Economics Scorecard dari esp 7.0 adalah 54 yang perhitungannya dapat dilihat seperti dibawah ini. Tabel 10. Information Economics Scorecard
10 92. CSRID jurnal Vol. 2 No. 2 Hal Evaluator Business Domain Technology Domain Factor ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Business Domain Technology Domain Weighted Value Where : ROI = Enhanced Simple Return in Invesment Score Business Domain Assessment SM = Strategic Match CA = Competitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Project Orzanization Risk Technology Domain Assessment SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Weighted Score Dari perhitungan nilai proyek maksimum dapat diketahui bahwa total value dari maksimum score-card adalah 110, sedangkan maksimum total risk dan uncertainty adalah -45. Maka dibuat skala an-tara -45 dengan 110 dalam lima segmen (sesuai skala Liekert) untuk mengakomodasi rangkuman sa-ngat buruk sampai sangat baik. Karena weighted score adalah 54 maka dapatlah ditentukan besar-nya Information Economics Scorecard yaitu cukup bermanfaat, yang bisa dilihat dari gambar berikut ini Sangat Buruk Kurang Cukup Baik Sangat Buruk Baik Gambar 2. Information Economics Scorecard
11 Hudiarto, Mengukur Information Economics 93 Dari perhitungan manfaat-manfaat tersebut diatas, diperoleh perhitungan Simple ROI -4,13% (dari manfaat tangible measurable); kemudian meningkat menjadi 387,55% (dari manfaat tangible unmeasurable yang memberikan Value Linking); kemudian meningkat lagi menjadi 407,45% (dari manfaat intangible measurable yang memberikan Value Acceleration). Sedangkan perhitungan menghasilkan Information Economics Scorecard pada BJU mendapatkan nilai 54, yang berarti aplikasi esp 7.0 cukup bermanfaat apabila diterapkan di BJU. Agar kinerja sistem ini dapat lebih meningkat, sebaiknya pihak manajemen dan unit TI terus memperhatikan kesesuaian sistem dengan aktivitas perusahaan, sehingga pengembangan serta perbaikan-perbaikan terhadap aplikasi esp 7.0 ini, sehingga dapat terus menerus mendukung strategi perusahaan. DAFTAR RUJUKAN Grembergen, Wim van, and Rik van Bruggen, Measuring and improving corporate information technology through the balanced scorecard. Diakses pada tanggal 13 April Martinsons, Maris, Robert Davison, and Dennis Tse, The balanced scorecard: a foundation for the strategic management of information systems, Journal of Decision Support Systems, vol. 25, (1999, pp 71-88). Diakses pada tanggal 13 April 2010 Parker, M.M., Robert, J., & Trainor, H.E. (1998). Information Economics : Linking Business Performance to Information Technology. Prentice Hall, New Jersey. Remenyi, D., Arthur M., and Alan T. (2001). The Effective Measurement and Management of IT Cost and Benefits. Butterworth Heinemann Ltd. Oxford. Robson, W. (1997). Strategic Management and Information System, 2 nd ed.prentice Hall, England.
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh
Lebih terperinciEVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II
EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati
Lebih terperinciBAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA
ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA
ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi
Lebih terperinciKata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI
ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK
ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang
Lebih terperinciPENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA
PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.
ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok
Lebih terperinciKONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui
Lebih terperinciMENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.
MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. Viany Utami Tjhin 1 ; Hudiarto 2 ; Intan Puspita 3 ABSTRACT Research discusses
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS RENCANA IMPLEMENTASI APLIKASI DSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data maupun kuisioner yang ada, sehingga didapatkan analisis nilai ekonomis dari implementasi NPS. Dalam
Lebih terperinciKAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinci2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA)
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA) Henny Hendarti, Ardhianto Aryo Nugroho, Dwi Legiastuti, Nikmah Jurusan Komputerisasi Akuntasi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI
TUGAS AKHIR KS 141501 ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI INVESTMENT ANALYSIS OF E-EMPLOYMENT INFORMATION
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Yulia Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: yulia@petra.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser
BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya
54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS Leo Willyanto Santoso 1, Yulia 2, Aldy Wirawan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan
Lebih terperinciEVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI
EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI Oleh Verawaty Situmorang 1201001454 Gloria Nathalina Limbong 1201001460 Fransisco
Lebih terperinciAnalisis Investasi Sistem Informasi Akademik pada Universitas X dengan Metode Cost Benefit Analysis (CBA)
Analisis Investasi Sistem Informasi Akademik pada Universitas X dengan Metode Cost Benefit Analysis (CBA) Leo Willyanto Santoso, Yulia, Aldy Wirawan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS
Lebih terperinciPENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD
Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi
Lebih terperinciModel Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach
DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Analisa Perusahaan Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah menggunakan SAP dan perbedaan apa saja setelah implementasi SAP dilakukan. Berikut adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Ahmad Holil Noor Ali 1 Sholiq 2 Briyanseta Puspanendra 3 123
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinci2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN
Analisa Investasi Sistem Informasi Administrasi Pada Distributor X dengan Menggunakan Metode Information Economics Imelia Widjanadi 1, Yulia 2, Leo Willyanto Santoso 3 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA
ANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA Budi Tjahjono, Hung Fei Fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Fasilkom
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas
Lebih terperinciKuisioner Domain Bisnis
L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun
Lebih terperinciLAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk
9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang
Lebih terperinciJurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)
ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)
Lebih terperinciBIAYA DAN MANFAAT PENGADAAN PROGRAM ASTRA DAIHATSU PRODUCTION PLANNING SYSTEM (ADPPS) DI PT ADM
BIAYA DAN MANFAAT PENGADAAN PROGRAM ASTRA DAIHATSU PRODUCTION PLANNING SYSTEM (ADPPS) DI PT ADM Gunawarman Hartono 1 ; Agus Riyadi 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperinciAnalisis Information Economics pada Penilaian Investasi Sistem Informasi Industrial and Finacial System (IFS) di PT. XYZ Jakarta
Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 7. No.1, Februari 2010 : 1-100 Analisis Information Economics pada Penilaian Investasi Sistem Informasi Industrial and Finacial System (IFS) di PT. XYZ Jakarta Endang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan
Lebih terperinciLAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)
LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Peneliti BUDI TJAHJONO, S.Kom, M.Kom NIDN 0330126703 PROGRAM STUDI/JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK
IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Budi Tjahjono Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Grogol Jakarta Barat E-mail : budi.tjahjono@esaunggul.ac.id
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
136 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pikir Metode yang akan digunakan dalam studi kelayakan Human Resource Information Systems (HRIS) ini adalah metode Information Economics (IE). Buku yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS COST BENEFIT TEKNOLOGI INFORMASI
ANALISIS COST BENEFIT TEKNOLOGI INFORMASI Khakim Ghozali Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya
Lebih terperinciYulian Findawati 1, Ir. Achmad Hoolil Noor Ali, M.Kom 2. Jurusan Manajemen Teknologi Informasi MMT - ITS. Abstrak
ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1, Ir. Achmad Hoolil Noor Ali,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS Mbayak Ginting STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 MENGEVALUASI KINERJA APLIKASI K SOFT DAN MENENTUKAN PRIORITAS PENERAPAN APLIKASI SHAGA ERP DENGAN
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI
BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,
Lebih terperinci