EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II
|
|
- Susanto Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati 3) 1)3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta 2) Jurusan Akuntansi STIE YKPN Yogyakarta arif.nurjaya@gmail.com 1), maswing@gmail.com 2), silmi.fauziati@gmail.com 3) Abstrak Usaha untuk memperkirakan seberapa besar manfaat dari nilai investasi TIK penting untuk dilakukan, dalam konteks seberapa jauh investasi tersebut mempengaruhi atau mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan nilai tambah bagi layanan publik, sehingga pemerintah dapat menentukan kelayakan suatu investasi TIK. Ada berbagai macam metode untuk melakukan analisis investasi TIK, salah satu metode yang hingga saat ini dinilai terakurat dalam kaitannya dengan proses analisis biaya dan manfaat implementasi TIK adalah Information Economics (IE). IE dapat menghubungkan manfaat nyata yang diperoleh secara langsung (tangible) maupun tidak langsung (intangible). Metode ini mengkombinasikan analisis finansial dan nonfinansial untuk menghitung manfaat suatu investasi TIK. Penelitian ini menggunakan metode Information Economics untuk menganalisis investasi TIK di Balai Standardisasi Metrologi Legal (BSML) Regional II. Terdapat tiga sistem informasi yang akan dievaluasi oleh BSML Regional II, yaitu Sistem Informasi Pelayanan Kemetrologian (SIPEK), Sistem Monitoring Tera/Tera Ulang UTTP (SIMTU) dan Sistem Database UPTD Metrologi Legal (SIDAMEL). Hasil penelitian menunjukkan SIPEK memperoleh IE Score 37,09, SIMTU 48,64 dan SIDAMEL 54,03 dari nilai minimal - 20 dan nilai maksimal 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SIPEK, SIMTU dan SIDAMEL layak untuk diimplementasikan di BSML Regional II dengan urutan prioritas SIDAMEL terlebih dahulu, baru kemudian SIMTU dan terakhir SIPEK. Kata kunci: Investasi TIK, Information Economics, e- government, evaluasi. 1. Pendahuluan Latar Belakang Setiap bentuk investasi harus menghasilkan keuntungan atau manfaat yang sebanding dengan nilai investasi yang diberikan. Sehingga pemerintah harus dapat mengevaluasi setiap investasi yang akan dilakukannya, termasuk investasi di bidang TIK. Investasi TIK tidak hanya meliputi pembelian peralatan, tetapi termasuk juga dengan perancangan sistem informasi untuk pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan. Namun demikian, evaluasi investasi TIK bukanlah hal yang mudah. Menurut hasil survey [1] menunjukkan 51% perusahaan tidak pernah melakukan evaluasi investasi TIK, bahkan 68% perusahaan tidak membandingkan manfaat yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Sehingga wajar dalam pemerintahan program dalam bidang TIK sering kali dianggap sebagai cost center, yang menghabiskan anggaran yang besar tanpa diikuti manfaat yang signifikan. Rumusan Masalah Balai Standardisasi Metrologi Legal (BSML) Regional II merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknik (UPT) di Kementerian Perdagangan yang bertugas mendukung percepatan perkembangan sistem metrologi legal di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Dalam melaksanakan tugasnya, diperlukan sistem informasi yang handal karena cakupan wilayah yang cukup luas. Saat ini terdapat tiga aplikasi yang akan diterapkan di BSML Regional II, yaitu Sistem Informasi Pelayanan Kemetrologian (SIPEK), Sistem Monitoring Tera/Tera Ulang UTTP (SIMTU) dan Sistem Database UPTD Metrologi Legal (SIDAMEL). Namun hingga saat ini BSML Regional II belum melakukan analisis manfaat dari suatu investasi TIK yang meliputi manfaat dari aspek finansial maupun nonfinansial. Keadaan ini menyebabkan BSML Regional II sulit untuk memperoleh ketersediaan anggaran dalam pengembangan sistem informasi dan menentukan prioritas program dalam bidang TIK. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan evaluasi investasi TIK di BSML Regional II dengan menggunakan metode Information Economics. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan investasi TIK berupa tiga aplikasi yang akan diterapkan di BSML Regional II beserta urutan prioritas penerapannya. Metodologi Analisis Finansial Analisis finansial terdiri atas kuantifikasi biaya (tangible benefit) dan manfaat yang diperoleh (quasi benefit). Dalam sebuah investasi TI, biaya yang dikeluarkan dapat berupa Biaya Pengembangan ( development cost) dan Biaya Berjalan atau Pemeliharaan ( on-going /maintenance cost). Sedangkan dalam metode Information Economics manfaat yang dapat diperoleh dari investasi TI terdiri dari value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation
2 valuation. Manfaat tersebut kemudian dihubungkan dengan biaya menggunakan perhitungan Simple ROI (Return of Investment). Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada analisis finansial adalah wawancara dan observasi. Wawancara merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dangan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Observasi dilakukan untuk menangkap deskripsi lebih lengkap mengenai masalah yang diteliti. Analisis Non-Finansial Analisis non-finansial dilakukan terhadap intangible benefit yaitu dampak positif (manfaat) dan dampak negatif (resiko) dari penerapan TIK yang tidak nyata dan tidak dapat dilakukan perhitungan secara finansial. Analisis non-finansial dapat dilakukan dengan metode metode kuesioner sebanyak 26 orang terhadap berbagai pihak yang terkait dengan investasi TIK, termasuk pihak manajeman, bagian TI dan calon pengguna. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner dengan jawaban yang bersifat tertutup artinya responden harus memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Jawaban berupa nilai dari 0 sampai 5 yang terdiri atas 6 pernyataan yang menggambarkan kondisi sebenarnya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu terhadap variable yang dinilai. Nilai 5 menggambarkan kondisi yang paling ideal terhadap variable yang dinilai sedangkan nilai 0 menggambarkan kondisi sebaliknya. Kajian Pustaka Penelitian dengan tema analisis investasi TIK telah dilakukan pada PT. Simplimobile Indonesia [2]. Metode yang digunakan adalah Economic Value Added yaitu dengan melakukan pengurangan keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi TIK. Dari hasil kajian investasi TIK di PT. Simplimobile Indonesia, diperoleh nilai Economic Value Added yang positif sehingga investasi TIK layak untuk dijalankan. Kekurangan metode ini adalah tidak menggali manfaat yang tidak nyata dari suatu investasi TIK. Metode Information Economics telah digunakan dalam melakukan analisis investasi TIK di instansi pemerintahan. Penelitian [3] melakukan analisis penerapan Sistem Informasi Manajeman Bina Marga (SIMBM) yaitu aplikasi untuk melakukan monitoring pelaksanaan proyek pembangunan pada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan SIMBM bermanfaat untuk menunjang kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Penelitian [4] menggunakan metode Information Economics untuk menganalisis prioritas investasi pengembangan teknologi jaringan di PT. Indo Sumber Kencana. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Information Economics untuk WAN sebesar 29 dari nilai minimal -23 dan nilai maksimal 52 serta untuk WLAN diperoleh nilai sebesar 27 dari nilai minimal -23 dan nilai maksimal 50. Dari nilai tersebut diperoleh kesimpulan investasi penggembangan teknologi jaringan di PT. Indo Sumber Kencara layak dijalankan dengan prioritas WAN terlebih dahulu atas WLAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yang sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh [3], yakni penggunaan metode Information Economics untuk melakukan analisis investasi TIK di instansi pemerintah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian [3] adalah pada objek penelitiannya. Penelitian [3] hanya melakukan analisis terhadap satu sistem informasi dan kelayakan manfaatnya, sedangkan penelitian ini melakukan analisis terhadap tiga sistem informasi yang akan diterapkan pada BSML Regional II dan dilakukan analisis urutan prioritas seperti pada penelitian [4]. Namun perbedaannya, penelitian [4] dilakukan di perusahaan swasta, sedangkan penelitian ini fokus pada instansi pemerintah. Landasan Teori Metode Information Economics [5], merupakan suatu metode perhitungan yang digunakan untuk mengkuantifikasi biaya ( cost), nilai ( value) dan manfaat (benefit) pada proyek-proyek TIK. Metode IE memiliki kerangka proses yang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Information Economics [5] Metode IE mengklasifikasikan manfaat TIK menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Tangible benefit Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan perusahaan, misalnya meningkatkan pendapatan. Analisis terhadap tangible benefit dilakukan secara finansial. 2. Quasi benefit Manfaat yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan tetapi sulit dihitung ataupun sebaliknya, tidak berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat dihitung. Analisis terhadap quasi benefit menggunakan empat parameter perhitungan, yaitu: a. Value Linking (VL): yaitu manfaat yang diperoleh dari efek implementasi TIK pada perusahaan secara gabungan, misalnya terciptanya hubungan antara bagian yang lebih efisien. b. Value Acceleration (VA): yaitu percepatan perolehan manfaat dan penghematan biaya karena hubungan dua fungsi dalam hubungan sebab akibat, biasanya dipicu oleh suatu waktu atau perbaikan di bagian lain (ripple effect) c. Value Restructuring (VR): yaitu manfaat yang diperoleh akibat perubahan proses bisnis yang muncul karena implementasi TIK
3 d. Innovation Valuation (IV): yaitu terciptanya produk atau layanan baru dari penerapan TIK pada suatu perusahaan. Penerapan TIK yang inovatif menjadi penggerak dalam perubahan strategi bisnis, produk dan layanan. 3. Intangible benefit Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak positif bagi perusahaan, tetapi tidak secara langsung berpengaruh pada keuntungan. Analisis terhadap intangible benefit terdiri atas dua domain utama, yaitu: a. Domain Bisnis 1) Strategic Match (SM) Variable ini menilai sampai sejauh mana keterkaitan sebuah penerapan TIK terhadap pencapaian visi dan misi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung 2) Competitive Advantage (CA) Variable ini menilai pemanfaatan TIK untuk membuat organisasi tersebut berbeda dengan para pesaingnya. 3) Management Information Support (MI) Variabel ini menilai seberapa jauh penerapan TIK dapat memberikan perangkat yang tepat bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. 4) Competitive Response (CR) Variabel ini digunakan untuk menilai urgensi penerapan TIK pada sebuah organiasai. 5) Project or Organizational Risk (OR) Variabel ini menilai kesiapan dari sebuah organisasi menghadapi perubahan yang akan terjadi sebagai dampak dari sebuah penerapan TIK.. b. Domain Teknologi 1) Strategic IS Architecture (SA) Variabel ini digunakan untuk menilai keterkaitan satu system informasi dengan sistem informasi lainnya terhadap visi infrastruktur TIK yang ingin dibangun oleh organisasi. 2) Definitional Uncertainty (DU) Variabel ini ditentukan dari ketepatan didalam mendefinisikan kebutuhan yang jelas dari sebuah penerapan TIK dan kemungkinan perubahan-perubahan dari kebutuhan tersebut dikemudian hari. 3) Tecnical Uncertainty (TU) Variabel ini menilai kesiapan organisasi dari segi teknis, yaitu kesiapan dalam hal tenaga ahli, perangkat lunak dan infrastruktur. 4) IS Infrastructure Risk (IR) Variabel ini mengidentifikasi hal-hal yang tidak termasuk dalam proyek IT tapi dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan dari penerapan TIK, khususnya dalam hal infrastruktur seperti jaringan komunikasi. Selain analisis investasi TI, analisis organisasi diperlukan untuk menentukan corporat value. Corporat value digunakan untuk menilai bobot dari suatu investasi TI yang diperoleh dari nilai masing-masing faktor dalam information economics. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan corporate value adalah keterkaitan antara tingkat kesehatan organisasi dan dengan dukungan TIK yang dimiliki yang dibedakan menjadi empat kuadran seperti ditampilkan pada Gambar 2. Gambar 2. Kuadran Corporate Value [5] 2. Pembahasan Sebelum dilakukan analisis investasi TIK, terlebih dahulu dilakukan analisis organiasasi. BSML Regional II merupakan organisasi yang kuat karena wilayah kerjanya mencakup 160 kabupaten/kota dan 9 propinsi dan dianggap memiliki dukungan TIK yang kuat juga karena infrastruktur TIKnya sudah ada, hanya aplilaksinya yang belum ada. Sehingga BSML Regional II termasuk dalam Kuadran B ( strategic). Kuadran B memiliki bobot nilai dan rentang nilai seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Bobot Nilai, Nilai maksimum dan minimum pada Kuadran B (strategic) Variabel Kondisi Bobot Nilai Maksimum Nilai Minimum Return On Insvestment (ROI) Medium 2 10 Domain Bisnis 1. Strategic Match High Competitive Advantage Highest Management Information Medium Competitive Response High Project Organizational Risk Low -1-5 Domain Teknologi 1. Definitional Uncertainty Medium Technical Uncertainty Low Strategic IS Architecture Low Infrastructure Risk Low 1 5 Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum -20 Selanjutnya berikut ini merupakan hasil analisis terhadap tiga sistem informasi yang akan diterapkan oleh BSML Regional II. a. Sistem Informasi Pelayanan Kemetrologian (SIPEK) SIPEK merupakan aplikasi untuk mendukung pelayanan kemetrologian di BSML Regional II yang meliputi pelayanan verifikasi standar ukuran. Dengan adanya SIPEK diharapkan pelayanan kemetrologian yang dilakukan oleh BSML Regional II dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar
4 Tabel 2. Development Cost Worksheet pada SIPEK A. Development effort Rp ,00 1. Incremental system and programming (e.g., estimate days time Rp. XXX/day) 2. Incremental staff support (e.g., data administration at Rp. XXX/day) B. New hardware 1. Terminal, printers, comunications C. New (purchased) software, if any 1. Packaged applications software D. User training Rp ,00 E. Other TOTAL development cost Rp ,00 Biaya Pengembangan ( development cost) dihitung dengan menggunakan metode COCOMO II [6] berdasarkan kebutuhan fungsi dalam SIPEK. Melalui COCOMO II diperoleh biaya pengembangan SIPEK sebesar Rp ,00 dan biaya pelatihan pengguna Rp ,00 Sehingga total development cost untuk SIPEK Rp ,00 seperti pada Tabel 2. Tabel 3. Ongoing Expenses Worksheet pada SIPEK A. Application software maintenance Rp ,00 Development effort days Ratio of maintenance to development (based on experience, e.g., 10 to 1) Daily maintenance rate Total application software maintenance B. Incremental data storage required XX MB (e.g., estimated MB at Rp. XXX) C. Incremental communications (line, message, etc) Rp ,00 D. New software leasses or hardware leasses E. Supplies F. PC and Server maintenance Rp ,00 TOTAL ongoing expenses Rp ,00 Biaya perawatan sistem informasi diasumsikan 10% dari biaya pengembangan [4] sebesar Rp ,00 perawatan hardware (server dan PC) Rp ,00 dan biaya koneksi internet Rp ,00 Sehingga biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp ,00 seperti pada Tabel 3. Tabel 4. Economic Impact Worksheet pada SIPEK A. Net Investment Required (From Development Cost Worksheet) ,00 B. Yearly Cash Flows: based on five 12 month periods following implementation of the purposed system. Cash flow can be negative YEARS TOTAL Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit , , , , ,67 Operation cost reduction , , , , ,00 = pre-tax income , , , , ,67 (-) On-going expense worksheet , , , , ,00 = Net cash flow , , , , , ,65 C. Simple RIO, calculated as C/#YRS/A -17,77% D. Scoring, Economic Impact 0 Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over Quasi benefit yang dapat diperoleh dari penerapan SIPEK berupa pengurangan biaya operasional (VL) berupa penghematan penggunaan telepon sebesar Rp ,00 dan manfaat tidak langsung dari penghematan waktu (VA) dan peningkatan produktivitas (VR) sebesar Rp ,67. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4 diperoleh Simple ROI untuk SIPEK sebesar -17,77 % sehingga nilai Simple ROI yang akan digunakan dalam perhitungan Information Economics adalah 0. Dari hasil survei, untuk domain bisnis diperoleh nilai 1,88 untuk Strategic Match, 3,96 untuk Competitive Advantage, 1,77 untuk Management Information Support, 2,58 untuk Competitive Response dan 1,42 untuk Project or Organizational Risk. Sedangkan untuk domain teknologi diperoleh nilai 3,38 untuk Strategic IS Architecture, 1,54 untuk Definitional Uncertainty, 1,24 untuk Tecnical Uncertainty dan 0,42 untuk IS Infrastructure Risk. Tabel 5. IE Score Card untuk SIPEK Business Domain Technology Domain Weighted ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Score Factor Business Domain 0 1,88 3,96 1,77 2,58 1,42 37,09 Technology Domain 3,38 1,54 1,24 0,42 Weighted Value 0 7,54 23,77 3,54 10,31-1,42-6,77-1,54 1,24 0,42 Where ROI Measurement ROI = Enhanced simple return on investment score Business Domain Assesment SM = Strategic Match CA = Cometitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Proyek or Organizational Risk Technology Domain Assessment SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung IE Score dengan pembobotan Kuadran B ( strategic). Dari tabel 5 diperoleh nilai akhir 37,09 dari nilai minimal -20 dan maksimal 100. Sehingga tingkat kelayakan implementasi SIPEK sebesar 47,57%. b. Sistem Monitoring Tera/Tera Ulang UTTP (SIMTU) SIMTU merupakan aplikasi yang menghimpun data hasil kegiatan tera/tera ulang UTTP di wilayah Regonal II. Dengan adanya SIMTU diharapkan diperoleh informasi pelayanan tera/tera ulang di wilayah Regional II yang cepat dan akurat. Melalui metode COCOMO II diperoleh biaya pengembangan SIMTU sebesar Rp ,00 dan biaya pelatihan pengguna Rp ,00 Sehingga total development cost untuk SIMTU Rp ,00 seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Development Cost Worksheet pada SIMTU A. Development effort Rp ,00 1. Incremental system and programming (e.g., estimate days time Rp. XXX/day) 2. Incremental staff support (e.g., data administration at Rp. XXX/day) B. New hardware 1. Terminal, printers, comunications C. New (purchased) software, if any 1. Packaged applications software D. User training Rp ,00 E. Other TOTAL development cost Rp ,
5 Tabel 7. Ongoing Expenses Worksheet pada SIMTU A. Application software maintenance Rp ,00 Development effort days Ratio of maintenance to development (based on experience, e.g., 10 to 1) Daily maintenance rate Total application software maintenance B. Incremental data storage required XX MB (e.g., estimated MB at Rp. XXX) C. Incremental communications (line, message, etc) Rp ,00 D. New software leasses or hardware leasses E. Supplies F. PC and Server maintenance Rp ,00 TOTAL ongoing expenses Rp ,00 Biaya perawatan sistem informasi diasumsikan 10% dari biaya pengembangan [4] sebesar Rp ,00 perawatan hardware (server dan PC) Rp ,00 dan biaya koneksi internet Rp ,00 Sehingga biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp ,00 seperti pada Tabel 7. Tabel 8. Economic Impact Worksheet pada SIMTU A. Net Investment Required (From Development Cost Worksheet) ,00 B. Yearly Cash Flows: based on five 12 month periods following implementation of the purposed system. Cash flow can be negative YEARS TOTAL Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit , , , , ,00 Operation cost reduction , , , , ,00 = pre-tax income , , , , ,00 (-) On-going expense worksheet , , , , ,00 = Net cash flow , , , , , ,00 C. Simple RIO, calculated as C/#YRS/A -9,65% D. Scoring, Economic Impact 0 Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over Quasi benefit yang dapat diperoleh dari penerapan SIMTU berupa pengurangan biaya operasional (VL) berupa penghematan biaya pengiriman laporan tera/tera ulang sebesar Rp ,00 dan manfaat tidak langsung dari penghematan waktu (VA) dan peningkatan produktivitas (VR) sebesar Rp ,00. Dari hasil perhitungan pada Tabel 8 diperoleh Simple ROI untuk SIMTU sebesar -9,67 % sehingga nilai Simple ROI yang akan digunakan dalam perhitungan Information Economics adalah 0. Tabel 9. IE Score Card untuk SIMTU Business Domain Technology Domain Weighted ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Score Factor Business Domain 0 2,81 4,04 4,42 2,73 1,58 48,64 Technology Domain 3,50 0,96 2,45 0,50 Weighted Value 0 11,23 24,23 8,85 10,92-1,58-7,00-0,96 2,45 0,50 Where ROI Measurement ROI = Enhanced simple return on investment score Business Domain Assesment SM = Strategic Match CA = Cometitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Proyek or Organizational Risk Technology Domain Assessment SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Dari hasil survei, untuk domain bisnis diperoleh nilai 2,81 untuk Strategic Match, 4,04 untuk Competitive Advantage, 4,42 untuk Management Information Support, 2,73 untuk Competitive Response dan 1,58 untuk Project or Organizational Risk. Sedangkan untuk domain teknologi diperoleh nilai 3,50 untuk Strategic IS Architecture, 0,96 untuk Definitional Uncertainty, 4,45 untuk Tecnical Uncertainty dan 0,50 untuk IS Infrastructure Risk. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung IE Score dengan pembobotan Kuadran B ( strategic). Dari tabel 9 diperoleh nilai akhir 48,64 dari nilai minimal -20 dan maksimal 100. Sehingga tingkat kelayakan implementasi SIMTU sebesar 57,20%. c. Sistem Database UPTD Metrologi Legal (SIDAMEL) SIDAMEL merupakan aplikasi yang menghimpun informasi profil UPTD Metrologi Legal, mulai dari SDM hingga peralatan standar. Informasi ini penting untuk mendukung program kerja yang lebih terarah. Melalui metode COCOMO II diperoleh biaya pengembangan SIDAMEL sebesar Rp ,00 dan biaya pelatihan pengguna Rp ,00 Sehingga total development cost untuk SIDAMEL Rp ,00 seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Development Cost Worksheet pada SIDAMEL A. Development effort Rp ,00 1. Incremental system and programming (e.g., estimate days time Rp. XXX/day) 2. Incremental staff support (e.g., data administration at Rp. XXX/day) B. New hardware 1. Terminal, printers, comunications C. New (purchased) software, if any 1. Packaged applications software D. User training Rp ,00 E. Other TOTAL development cost Rp ,00 Biaya perawatan sistem informasi diasumsikan 10% dari biaya pengembangan [4] sebesar Rp ,00 perawatan hardware (server dan PC) Rp ,00 dan biaya koneksi internet Rp ,00 Sehingga biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp ,00 seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Ongoing Expenses Worksheet pada SIDAMEL A. Application software maintenance Rp ,00 Development effort days Ratio of maintenance to development (based on experience, e.g., 10 to 1) Daily maintenance rate Total application software maintenance B. Incremental data storage required XX MB (e.g., estimated MB at Rp. XXX) C. Incremental communications (line, message, etc) Rp ,00 D. New software leasses or hardware leasses E. Supplies F. PC and Server maintenance Rp ,00 TOTAL ongoing expenses Rp ,00 Quasi benefit yang dapat diperoleh dari penerapan SIDAMEL berupa pengurangan biaya operasional (VL) berupa penghematan biaya perjalanan dinas sebesar Rp ,00 dan manfaat tidak langsung dari penghematan waktu (VA) dan peningkatan produktivitas (VR) sebesar Rp ,00. Dari hasil perhitungan
6 pada Tabel 12 diperoleh Simple ROI untuk SIDAMEL sebesar 39,83 % sehingga nilai Simple ROI yang akan digunakan dalam perhitungan Information Economics adalah 1. Tabel 12. Economic Impact Worksheet pada SIDAMEL A. Net Investment Required (From Development Cost Worksheet) ,00 B. Yearly Cash Flows: based on five 12 month periods following implementation of the purposed system. Cash flow can be negative YEARS TOTAL Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit , , , , ,00 Operation cost reduction , , , , ,00 = pre-tax income , , , , ,00 (-) On-going expense worksheet , , , , ,00 = Net cash flow , , , , , ,00 C. Simple RIO, calculated as C/#YRS/A 39,75% D. Scoring, Economic Impact 1 Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over Dari hasil survei, untuk domain bisnis diperoleh nilai 2,65 untuk Strategic Match, 3,85 untuk Competitive Advantage, 4,54 untuk Management Information Support, 2,88 untuk Competitive Response dan 1,42 untuk Project or Organizational Risk. Sedangkan untuk domain teknologi diperoleh nilai 2,58 untuk Strategic IS Architecture, 2,54 untuk Definitional Uncertainty, 3,07 untuk Tecnical Uncertainty dan 0,46 untuk IS Infrastructure Risk. Tabel 13. IE Score Card untuk SIDAMEL Business Domain Technology Domain Weighted ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Score Factor Business Domain 1 3,42 3,85 4,65 2,88 1,42 54,03 Technology Domain 2,58 2,54 3,07 0,46 Weighted Value 2 13,69 23,08 9,31 11,54-1,42-5,15-2,54 3,07 0,46 Where ROI Measurement ROI = Enhanced simple return on investment score Business Domain Assesment SM = Strategic Match CA = Cometitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Proyek or Organizational Risk Technology Domain Assessment SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung IE Score dengan pembobotan Kuadran B ( strategic). Dari tabel 13 diperoleh nilai akhir 54,03 dari nilai minimal -20 dan maksimal 100. Sehingga tingkat kelayakan implementasi SIDAMEL sebesar 61,69%. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat disimpulkan hasil evaluasi penerapan metode information economics untuk menganalisis investasi TIK di BSML Regional II sebagai berikut. 1. Pada analisis Simple ROI, SIPEK memperoleh nilai -17,77 %, SIMTU memperoleh nilai -9,65 % dan SIDAMEL memperoleh nilai 39,75 %. Hal ini berarti pada implementasi SIPEK dan SIMTU biaya operasional tiap tahunnya lebih besar dari pada manfaat penghematannya. Sedangkan pada implementasi SIDAMEL manfaat penghematannya lebih besar daripada biaya operasionalnya. 2. Pada perhitungan IE score card, SIPEK memperoleh nilai 37,09, SIMTU memperoleh nilai 48,64 dan SIDAMEL memperoleh nilai 54,03. Hasil tersebut menunjukkan bahwa investasi TIK melalui penerapan SIPEK dan SIMTU memperoleh predikat cukup layak, sedangkan SIDAMEL memperoleh predikat layak yang berarti investasi TIK dinilai cukup memberikan manfaat bagi BSML Regional II. 3. Dari hasil perbandingan nilai information economics yang diperoleh, SIDAMEL memiliki prioritas tertinggi dengan tingkat kelayakan 61,69%, diikuti oleh SIMTU memiliki prioritas sedang dengan kelayakan 57,20% dan SIPEK memiliki prioritas terendah dengan tingkat kelayakan sebesar 47,57%. Dengan demikian BSML Regional II dapat mengimplementasikan SIDAMEL terlebih dahulu, kemudian diikuti SIMTU dan terakhir mengimplementasikan SIPEK agar dapat memperoleh manfaat yang optimal. Daftar Pustaka [1] Dekleva, Sasha. (2005). Justifying Investments in IT. Journal of Information Technology Management Volume XVI, Number 3, Depaul University. [2] Sudarsono, Sri Oktaviani (2007). Analisis Investasi Teknologi Informasi dengan Metode Real Option Valuation dan Economic Value Added: Studi Kasus pada PT. Simplimobile Indonesia. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia [3] Simanjuntak, Djuangga (1998). Information Economics dari Sistem Informasi di Lembaga Pemerintah (Studi Ka sus: Ditjen Bina Marga Dep. P.U.). Jakarta: Universitas Bina Nusantara. [4] Tjahjono, Budi. (2007). Analisis Cost Benefit dengan Metode Information Economics dalam Pengembangan Teknologi Jaringan pada PT. Sumber Indo Kencana. Jurnal FASILKOM Vol. 5 No. 2 Oktober 2007 [5] Parker, M. and Benson, R. with Trainor, H. (1988). Information Economics: Linking Business Performance to Information Technology. New Jersey: Prentice Hall. [6] Barry W. Boehm, Ellis Horowitz. (2000). Software Cost Estimation with Cocomo II. New Jersey: Prentice Hall. Biodata Penulis Arif Nurjaya, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.), Jurusan Teknik Fisika UGM Yogyakarta, lulus tahun Saat ini menjadi PNS di BSML Regional II Kementerian Perdagangan. Wing Wahyu Winarno, memperoleh gelar Akuntan (Ak), Jurusan Akuntansi UGM Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Mastering Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) Cleveland State University USA, lulus tahun Memperoleh gelar Doktor (Dr.) Pascasarjana Ilmu Akuntansi UI Jakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di STIE YKPN Yogyakarta. Silmi Fauziati, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T), Jurusan Teknik Elektro UGM Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T) Jurusan Teknik Elektro UGM Yogyakarta, lulus tahun memperoleh gelar Doktor (Dr. Eng), Kyushu University Jepang, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input
Lebih terperinciBAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut definisi World Bank [1], terdapat tiga poin pokok dalam pengertian e-government. Pertama, dalam e-government, pemerintah memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA
ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571
Lebih terperinciANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK
ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok
Lebih terperinciKONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA
Lebih terperinciKata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI
ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu
Lebih terperinciPENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA
PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang
Lebih terperinciModel Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach
DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.
ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413
Lebih terperinciMENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)
Hudiarto, Mengukur Information Economics 83 MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto 1, Shellyana Sunargo 2, Carla
Lebih terperinciANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA
ANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA Budi Tjahjono, Hung Fei Fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Fasilkom
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI
TUGAS AKHIR KS 141501 ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI INVESTMENT ANALYSIS OF E-EMPLOYMENT INFORMATION
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA
ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Yulia Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: yulia@petra.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD
Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data maupun kuisioner yang ada, sehingga didapatkan analisis nilai ekonomis dari implementasi NPS. Dalam
Lebih terperinci2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,
Lebih terperinciMENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.
MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. Viany Utami Tjhin 1 ; Hudiarto 2 ; Intan Puspita 3 ABSTRACT Research discusses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Ahmad Holil Noor Ali 1 Sholiq 2 Briyanseta Puspanendra 3 123
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS Mbayak Ginting STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212
Lebih terperinciLAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)
LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Peneliti BUDI TJAHJONO, S.Kom, M.Kom NIDN 0330126703 PROGRAM STUDI/JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.
BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Sejarah Instansi Pelayanan jasa hukum di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Untuk pertama kalinya didaftar merek
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. INDO BETON PALEMBANG Winnetou Irwan Budiyanto
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS RENCANA IMPLEMENTASI APLIKASI DSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Analisa Perusahaan Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah menggunakan SAP dan perbedaan apa saja setelah implementasi SAP dilakukan. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value
Lebih terperinciKAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS Leo Willyanto Santoso 1, Yulia 2, Aldy Wirawan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK
IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Budi Tjahjono Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Grogol Jakarta Barat E-mail : budi.tjahjono@esaunggul.ac.id
Lebih terperinciANALISA DAMPAK EKONOMIS RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN VOIP PADA PERUSAHAAN JASA INTERNET
ANALISA DAMPAK EKONOMIS RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN VOIP PADA PERUSAHAAN JASA INTERNET Moh. Noor Al 'Azam, Ir. A. Holil Noor Ali Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciKuisioner Domain Bisnis
L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM SAP PADA PT. SHS INTERNATIONAL PALEMBANG Dedy 2006240041
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,
Lebih terperinciKajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC)
Kajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC) Hendri Sopryadi STMIK MDP Palembang sopryadi@stmik-mdp.net Abstrak: Kebijakan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciYulian Findawati 1, Ir. Achmad Hoolil Noor Ali, M.Kom 2. Jurusan Manajemen Teknologi Informasi MMT - ITS. Abstrak
ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1, Ir. Achmad Hoolil Noor Ali,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi (SI) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Definisi tersebut berdasarkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan
Lebih terperinciInformation Economics System untuk Mengkaji Kelayakan Investasi Proyek Teknologi Informasi
Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1 Information Economics System untuk Mengkaji Kelayakan Investasi Proyek Teknologi Informasi Lulu Hamidah 1, Satria Perdana arifin 2 & Rahmat Suhatman 3
Lebih terperinci2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN
Analisa Investasi Sistem Informasi Administrasi Pada Distributor X dengan Menggunakan Metode Information Economics Imelia Widjanadi 1, Yulia 2, Leo Willyanto Santoso 3 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPanduan Non-Financial Cost Benefit Analysis
Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi
Lebih terperinciEVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI
EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI Oleh Verawaty Situmorang 1201001454 Gloria Nathalina Limbong 1201001460 Fransisco
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi
Lebih terperinciPiranti Bantu Pendukung Pengambilan Keputusan Kelayakan Investasi e-government
Piranti Bantu Pendukung Pengambilan Keputusan Kelayakan Investasi e-government Irwan Sembiring (irwan@mybiring.com ) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Jazi Eko Istiyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser
BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
136 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pikir Metode yang akan digunakan dalam studi kelayakan Human Resource Information Systems (HRIS) ini adalah metode Information Economics (IE). Buku yang digunakan
Lebih terperinciEVALUASI KELAYAKAN NILAI DAN RESIKO BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY
EVALUASI KELAYAKAN NILAI DAN RESIKO BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY Sri Hartati 1, Wijang Widhiarso 2 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin berkembang dan kian mendominasi kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS EFEKTIFITAS INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Chandra S Rembang (1),IrSTG Kaunang,MT (2),Stanley DS Karouw,ST,MTI (3),Oktavian A Lantang,ST (4)
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperinci