BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini Teori Umum Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang. a. Diciptakan melalui kebijakan bersama. b. Citraan-citraan ideal di masa yang akan datang, yang akan mempengaruhi mental orang-orang agar berhasrat mencapainya. c. Mempengaruhi orang-orang untuk menuju visi itu. d. Tidak memiliki batas waktu Misi (mission) adalah suatu pernyataan bisnis dari perusahaan a. Menyatakan alasan-alasan bisnis tentang keberadaan perusahaan itu. b. Tidak menyatakan suatu hasil. c. Tidak ada batas waktu atau pengukuran. d. Memberikan basis untuk pembuatan keputusan tentang alokasi sumber daya dan penetapan tujuan yang tepat. e. Mendefinisikan bisnis sekarang dan yang akan datang dalam bentuk produk, skor, pelanggan, alasan-alasan, dan pasar. 6

2 Direct Access Storage Device (DASD) Menurut O Brien (2005), ada 2 (dua) jenis cara akses file yaitu akses langsung (direct access) dan akses berurutan (sequential access). Peralatan disk magnetis sering kali disebut sebagai penyimpanan akses langsung (direct access storage devices / DASDs). Pada DASD, sebuah elemen data atau perintah (seperti sebuah byte atau kata) dapat secara langsung disimpan dan ditarik kembali dengan memilih serta menggunakan lokasi manapun di media penyimpanan. Hal ini berarti, setiap posisi penyimpanan memiliki alamat yang unik dan dapat secara individu diakses dalam waktu yang hampir sama tanpa harus mencari melalui posisi penyimpanan lainnya. Selain itu, catatan data yang disimpan dalam disk magnetis atau optikal dapat diakses secara langsung dalam periode waktu yang hampir sama. Disk magnetis adalah bentuk paling umum dari penyimpanan sekunder untuk sistem komputer. Hal ini karena mereka menyediakan akses yang lebih cepat dan kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi dengan biaya yang wajar Transaction Processing System (TPS) Menurut Raymond et al (2004, p9-10), model dari transaction processing system terdiri dari input, transform, dan elemen output dari sistem fisik perusahaan yang berada pada bagian bawah diagram seperti pada Gambar 2.1. Data dikumpulkan melalui physical system dan lingkungan, kemudian masuk ke database. Data Processing Software mentransformasikan data ke dalam informasi untuk kebutuhan menajemen perusahaan, individu atau organisasi di lingkungan perusahaan untuk dipergunakan oleh orang-orang yang berkepentingan.

3 8 Gambar 2. 1 Model Transaction Processing System Media Online Media online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media massa media online juga menggunakan kaidah kaidah jurnalistik dalam sistem kerja. Media online tidak dibatasi oleh kapasitas atau pembatasan panjang naskah, karena halaman web bisa menampung naskah yang sepanjang apapun. Namun demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis lainnya, perlu

4 9 dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang. Media online bisa di-edit dengan leluasa. Tetapi biasanya, editing hanya mencakup masalah-masalah teknis, seperti merevisi salah ketik, dan seterusnya. Ada satu kemiripan antara media online dengan media elektronik seperti radio dan televisi. Mereka selalu dituntut untuk menyajikan berita yang paling up to date secepat mungkin. Mereka juga biasanya tidak perlu menunggu hingga seluruh data terkumpul. Begitu ada data, walau hanya sedikit, mereka langsung melaporkannya. Jika ada perkembangan baru mengenai peristiwa tersebut, mereka melaporkannya lagi, demikian seterusnya. Karena itu, aturan penulisan di dalam media online cenderung lebih bebas, tidak terlalu terpaku pada kaidah-kaidah bahasa dan jurnalistik yang berlaku umum Teknologi Informasi Menurut O'Brien (2003, G-10), teknologi informasi adalah hardware, software, jaringan, manajemen database dan teknologi pengolah informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer Investasi Teknologi Informasi Investasi menurut Reily (1986, p708) adalah komitmen pendanaan untuk periode waktu tertentu yang akan memberikan hasil sebagai kompensasi bagi investor selama selang waktu tersebut, tingkat inflasi selama periode waktu tersebut dan resiko yang termasuk di dalamnya. Investasi ( adalah biaya yang jarang terjadi (misalnya mendirikan gedung), dan menawarkan manfaat jangka panjang (misalnya meningkatkan

5 10 kepuasan pelanggan). Investasi Teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyelesaikan fungsi bisnis terlepas dari teknologi yang dilibatkan baik itu komputer, telekomunikasi, ataupun lain-lainnya. Suatu investasi teknologi informasi (TI) merupakan pengeluaran yang dilakukan organisasi berupa pengeluaran untuk sistem operasi, software, telekomunikasi, jaringan, operasi dan pemeliharaan terhadap infrastruktur dan pusat data yang tersedia, yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai visi dan misi, meningkatkan performa proses dan operasi bisnis, dukungan pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, dan mendukung berbagai strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif. Investasi TI bermanfaat untuk menekan biaya-biaya operasional bisnis dan menyelesaikan masalah bisnis yang spesifik. Untuk menjustifikasi investasi TI yang dibuat, salah satu pendekatan yang dilakukan adalah mengadopsi langkah logis dalam kerangka yang berulang (reputable framework), yang sering disebut sebagai metodologi valuasi. Pendekatan valuasi tersebut dapat dilihat dalam kerangka Justification Options dan Merits yang ditawarkan oleh Gartner serta klasifikasi metodologi valuasi TI yang tersedia (Ipung, 2004, p170). Jadi dapat disimpulkan investasi teknologi informasi adalah cara penanaman modal di bidang teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam memproses dan menyimpan informasi, sehingga bisa didapatkan manfaat tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut.

6 Hubungan Penggunaan TI dengan Dampak Ekonomis bagi Perusahaan Soh dan Markus dalam bukunya How IT create Business value : A Process Theory Synthesis (Devaraj, 2002, p45), menjelaskan bagaimana skema proses penggunaan suatu proyek TI dan dampak bagi perusahaan yang menggunakannya dapat dilihat pada Gambar 2.2. Proses Penggunaan TI dan dampak ekonomisnya bagi perusahaan terdiri dari tiga lingkaran yang saling berhubungan dan berpotongan satu sama lain. Pada lingkaran proses konversi TI, digambarkan bahwa dalam suatu tahapan penggunaan TI pasti dimulai dengan pengeluaran untuk memperoleh proyek TI yang diperlukan. Perolehan ini dapat dilakukan dengan membuat sendiri suatu sistem khusus, atau membeli sistem jadi, atau menyewa sistem vendor. Pada lingkaran ini terjadi proses koversi pengeluaran teknologi informasi yang dimiliki akan digunakan sesuai fungsinya dalam operasional perusahaan. Dampak yang dirasakan oleh perusahaan akan berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam dunia persahaan. Pada lingkaran proses persaingan, digambarkan penyelarasan dampak teknologi informasi yang dapat diperoleh dari aset teknologi informasi yang dimiliki dengan kebutuhan perusahaan dalam persaingan industri. Sehingga bila dilihat secara keseluruhan maka Gambar 2.2 memiliki pengertian bahwa pengeluaran yang dilakukan untuk implementasi aset teknologi informasi akan membawa suatu dampak ekonomis bagi perusahaan yang menggunakannya.

7 12 Gambar 2. 2 Hubungan Penggunaan TI dengan Dampak Ekonomis Perusahaan Evaluasi Investasi TI Menurut Benson, Bugnitz, Walton (2004, p61), terdapat 3 (tiga) tipe utama dari aplikasi yang dijadikan pertimbangan, yaitu: 1. Development: gambaran pada pengembangan strategi baru. 2. Enhancement: tools yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan aplikasi yang ada, dan biasanya untuk skala menengah ke atas. 3. Maintenance: digunakan untuk mendukung aplikasi yang sudah berubah sesuai dengan kebutuhan, biasanya berskala kecil Komponen Teknologi Informasi Teknologi informasi mempunyai 3 (tiga) komponen yang mempunyai hubungan yang sangat erat dan akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Komputer adalah suatu sistem elektronik yang dapat diprogram atau diinstruksi untuk menerima, memproses, menyimpan dan menyajikan data dan informasi. Komputer disini terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.

8 13 a. Perangkat keras, umumnya terdiri dari: Perangkat masukan (input) seperti keyboard, mouse, scanner, dan berbagai jenis perangkat lainnya perangkat proses atau CPU (central processing unit) perangkat keluaran seperti monitor, printer, dan seterusnya b. Piranti lunak, terdiri dari aplikasi, bahasa pemrograman dan seterusnya 2. Jaringan komunikasi adalah suatu koneksi dari berbagai lokasi yang berbeda melalui suatu media yang memungkinkan orang dapat mengirim dan menerima data dan informasi 3. Pengetahuan (know-how), adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, yang meliputi a. mengenal dengan baik (familiar) dengan elemen-elemen teknologi informasi b. memiliki kemampuan (skill) yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa keuntungan dari TI adalah kecepatan, konsistensi, ketepatan dan kehandalan. Sedangkan tujuan dari TI adalah untuk memecahkan masalah, menciptakan kreatifitas dan membuat manusia menjadi lebih efektif dalam melakukan kegiatannya dibandingkan jika mereka tidak mengggunakan TI.

9 Definisi Data Menurut Inmon (2002, p388), dijelaskan bahwa, Data is a recording of fact, concept or instructions on a storage medium for communication, retrieval, and processing by automatic means and presentation as information that is understandable by human being dan dapat diartikan bahwa data ialah rekaman dari fakta, konsep atau perintah pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian dan pemrosesan secara otomatis dan dapat memberi informasi yang dapat dimengerti. Berdasarkan definisi yang dijelaskan di atas dapat dipahami bahwa data merupakan fakta yang terekam dan belum diolah atau dimanipulasi. Data suatu perusahaan biasanya diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan Definisi File Menurut Wikipedia, file atau berkas adalah entitas dari data yang disimpan di dalam sistem berkas yang dapat diakses dan diatur oleh pengguna. Sebuah berkas memiliki nama yang unik dalam direktori di mana dia berada. Alamat direktori dimana suatu berkas ditempatkan diistilahkan dengan path Access Log Access log merupakan daftar dari semua permintaan file individu yang diminta melalui sebuah website. Access log dapat dianalisa dan dirangkum oleh program lain sehingga menghasilkan informasi. Jika dianalisa, access log dapat mengandung informasi: Jumlah visitor homepage.

10 15 Server domain name dari pengunjung seperti.edu,.com, dan.gov dan dari online services yang lain) Berapa banyak request terhadap suatu halaman untuk mengetahui atau page yang paling sering diakses (pageview). Hit, merupakan jumlah baris di file log (access log). Satu pageview dapat terdiri dari satu atau beberapa hit.

11 Teori Khusus Information Economics Information Economics atau Economics of Information ( adalah cabang dari mikro ekonomi yang mempelajari bagaimana informasi mempengaruhi ekonomi dan keputusan ekonomi. Menurut Parker (1988, p5), Information Economics (IE) merupakan sekumpulan alat hitung untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi informasi. Dalam analisis information Economics digunakan analisa dua segi, yaitu segi bisnis dan segi teknologi, sehingga dapat dibedakan dari justifikasi biaya tradisional yang berangkat dari analisa biaya dan manfaat (Cost and Benefit Analysis). Terdapat tiga komponen utama untuk menghitung score dari suatu proyek investasi, yaitu: 1. Perhitungan ROI Enhanced 2. Penilaian pada domain bisnis. 3. Penilaian pada domain teknologi. Faktor untuk mengkomputerisasi skor proyek Weight simple ROI (quantification) Tabel 2. 1 Faktor Perhitungan Skor Proyek + weighted business domain (assessment) + weight technology domain (assessment) = PROJECT SCORE Weight simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga lembar kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada 5 (lima) variabel yang dipertimbangkan menurut Parker (1988, p102). Di dalam bukunya dia

12 17 mempertimbangkan dalam kalkulasi simple ROI, yaitu traditional cost benefit, value linking, value accelaration, value restructuring, dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang diimplementasikan. Tabel 2. 2 Hubungan Variabel Simple ROI Cost benefit + value linking + Value accelaration + Value restructuring + innovation valuation = input simple ROI Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa lembar kuesioner maupun tanya jawab langsung. Variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2. 3 Variabel Pembobotan Domain Category Business domain Technology domain Strategic value Strategic match Competitive advantage Competitive response Management information Strategic IS architecture Organization risk and uncertainty Project is organization risk Definitional uncertainty Technical uncertainty IS infrastructure risk

13 18 Information Economics tools diaplikasikan untuk mendefinisikan value dan menciptakan proses pengambilan keputusan Information Economics. Implementasi dari kedua hal tersebut dapat divisualisasikan seperti pada Gambar 2.3 yang juga merupakan langkahlangkah untuk mengevaluasi Information Economics. Gambar 2. 3 Evaluasi Information Economics Gambar 2.3 menjelaskan bagaimana proses evaluasi yang dilakukan oleh beberapa group manajemen yang dipengaruhi oleh proyek. Proses bertujuan untuk mengembangkan suatu ukuran nilai dan pengertian akan biaya dan sumber yang potensial dari kegagalan atau resiko.evaluasi juga mencakup kelayakan bisnis, nilai dan pengaruh terhadap performansi bisnis dan identifikasi resiko. Pertama, tiap kesempatan berinvestasi dievaluasi, baik itu infrastruktur atau aplikasi proyek. Kedua, proyek diberi ranking oleh pihak manajemen. Hasilnya adalah sebuah pandangan kemungkinan berinvestasi dengan pertimbangan nilai dari investasi yang diukur dengan Information Economics.

14 Parker menglasifikasikan manfaat SI/TI ke dalam tiga bagian (Parker, 1988) 19 yaitu: Tangible benefit Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan perusahaan. Contohnya meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan kertas, dan sebagainya. Analisis terhadap tangible benefit atau yang bersifat kuantitatif menggunakan perhitungan dengan metode simple ROI- Traditional Cost-Benefit Analysis (TCBA). Quasi benefit Manfaat yang berada di ruang abu-abu, atau yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan tetapi susah dihitung ataupun sebaliknya, tidak berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat dihitung. Contohnya memperbaiki proses perencanaan, perbaikan pengambilan keputusan, dan sebagainya. Analisis terhadap quasi benefit menggunakan perhitungan dengan: a. Value acceleration (VA): percepatan perolehan manfaat dan penghematan biaya karena hubungan dua fungsi dalam hubungan sebab akibat, biasanya dipicu oleh suatu waktu atau perbaikan di bagian lain (ripple effect). b. Value linking (VL): sama dengan value acceleration tetapi tidak bergantung pada waktu c. Value restructuring (VR): mengacu pada nilai yang berhubungan dengan suatu pekerjaan atau fungsi bagian; diukur dengan peningkatan produktivitas yang didapat dari usaha pada suatu bagian dari aktivitas dengan manfaat yang lebih rendah menjadi meningkat lebih tinggi.

15 20 d. Innovation valuation : aplikasi SI/TI yang inovatif menjadi penggerak dalam perubahan strategi bisnis, produk dan layanan, serta domain bisnis dari organisasi. Intangible benefit Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak positif bagi perusahaan, tetapi tidak secara langsung berpengaruh pada keuntungan. Contohnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan moral pegawai, dan sebagainya. Analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian yaitu: 1. Business Domain Komponen-komponen penilaian dari domain bisnis antara lain: a. Strategic match : manfaat TI diukur melalui seberapa besar dukungannya terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi atau besarnya kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan operasional untuk mecapai tujuan tersebut. b. Competitive advantage: manfaat TI diukur melalui kontribusinya terhadap pencapaian keuntungan kompetitif organisasi. Penggunaan potensial TI adalah untuk menciptakan rintangan persaingan. Dengan demikian, proyek-proyek teknologi yang mendukung sistem antar organisasi (inter-organizational system) memiliki manfaat yang lebih tinggi. c. Management information support: kategori ini menilai kontribusi proyek-proyek teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi dalam pengambilan keputusan.

16 21 d. Competitive response: manfaat proyek-proyek teknologi informasi diukur melalui seberapa besar resiko persaingan jika proyek tersebut tertunda atau tidak dilaksanakan. Semakin proyek tersebut tidak dapat ditunda, maka manfaatnya semakin tinggi. 2. Technology Domain Komponen-komponen penilaian dari domain ini antara lain: a. Strategic IS Architecture : manfaat proyek SI/TI diukur melalui tingkat kesesuaian proyek tersebut terhadap perencanaan SI/TI secara keseluruhan. b. Defitional Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa besar ketidakpastian akibat perubahan dari target. c. Technical Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa besar ketergantungan proyek terhadap keahlian, perangkat keras, perangkat lunak dan sistem. d. IT Infrastructure Risk: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa pentingnya investasi nonproyek untuk mengakomodasi proyek ini. Factor Tabel 2. 4 Lembar Kerja Information Economics Evaluator Business Domain Technology Domain Weight score Business Domain Technology Domain Weight value ROI + SM + CA + MI + CR + OR - SA + DU - TU - IR - Measurement ROI: Enhanced simple Return on Investment score Business Domain Assessment

17 22 SM: Strategic Match CA: Competitive Advantages MI: Management Information CR: Competitive Response OR: Project or Organization Risk Technology Domain Assessment SA: Strategic IT Architecture DU: Definitional Uncertainty TU: Technical Uncertainty IR: IT Infrastructure Risk Nilai Information Economics juga mempertimbangkan nilai dari teknologi informasi. Nilai adalah keuntungan yang diperoleh atas persaingan yang direfleksikan dari kinerja bisnis sekarang dan di masa mendatang. Dimana nilai akan menambah keuntungan lebih dari para perusahaan pesaingnya dimana nilai tersebut akan membuat manajemen akan menginvestasikan dananya. Nilai akan dibedakan menjadi dua, yaitu nilai berdasarkan bisnis dan nilai berdasarkan teknologi (Parker 1988, p64) Biaya Untuk melakukan investasi diperlukan biaya. Biaya merupakan pengukuran atas jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang (misalnya, rupiah). Dalam Information Economics terdapat 2 (dua) jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan beban berjalan (ongoing expense). Beban pemeliharaan (maintenance) termasuk dalam biaya berjalan (Parker 1988, p90). Biaya menurut Hughes, et al (2006, p54) terdiri dari 3 kategori biaya berdasarkan daur hidup proyek, yaitu:

18 23 1. Biaya pengembangan, biaya ini meliputi gaji dan biaya pegawai lainnya dari staff yang terlibat dalam pengembangan proyek dan seluruh biaya yang berhubungan. 2. Biaya Implementasi, meliputi biaya menerapkan sistem baru tersebut tetapi juga dapat meliputi biaya penggantian sistem, recruitment, dan pelatihan staf. 3. Biaya operasional, meliputi biaya operasi sistem yang terjadi setelah sistem diinstal dan dijalankan. Ketiga biaya tersebut sama dengan kategori biaya yang diuraikan oleh Parker. Hanya saja Hughes dan Cotterell memisahkan biaya pengembangan dengan biaya implementasi. Sedangkan Schwalbe (2000, p 144) mengklasifikasikan biaya berdasarkan proses manajemen biaya proyek yang meliputi : 1. Resource Planning, meliputi penjelasan sumber daya apa yang dibutuhkan (SDM, peralatan dan material), dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan. Hasil dari proses perencanaan sumber daya adalah daftar kebutuhan sumber daya. 2. Cost Estimating, meliputi perkiraan pengembangan atau estimasi biaya sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. 3. Cost Budgeting, meliputi alokasi estimasi biaya keseluruhan untuk individual work items untuk membangun dasar kepastian kinerja. 4. Cost Control, mengontrol perubahan yang terjadi untuk anggaran proyek. Keputusan melibatkan pemilihan antar alternatif alternatif yang ada. Dalam keputusan bisnis setiap alternatif mempunyai biaya dan manfaat yang dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari alternatif lainnya.

19 24 Dengan demikian biaya adalah segala jenis pengeluaran yang dibebankan yang akan digunakan untuk proses pengembangan, pemeliharaan, hingga akhir penggunaan dari sesuatu yang akan diinvestasikan perusahaan Manfaat Manfaat merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu keuntungan, laba atau sesuatu yang didapatkan oleh individu maupun organisasi. Suatu pemikiran dasar atas manfaat bahwa manfaat dari investasi teknologi informasi harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Remenyi et al (1995, p40) mendefinisikan manfaat (benefit) dari teknologi informasi adalah merupakan suatu keuntungan atau kebaikan yang diperoleh dengan teknologi informasi terhadap suatu perusahaan yang bersedia untuk membayar atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Ada 3 (tiga) macam manfaat menurut Parker (1988, p92) yaitu : a. Tangible benefits, merupakan manfaat yang memiliki dampak rupiah yang diketahui terhadap arus kas. b. Quasi tangible benefits, berfokus pada peningkatan efisiensi proses kerja dalam perusahaan. c. Intangible benefits, berfokus pada peningkatan efektivitas proses kerja dalam perusahaan. Sedangkan menurut Remenyi et al (1995, p41), manfaat teknologi informasi dibagi menjadi 2 kategori yaitu, intangible benefits dan tangible benefits. Tangible benefits merupakan manfaat yang secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan, seperti mengurangi biaya, sehingga dapat dilihat pada rekening perusahaan sebagai

20 25 peningkatan laba dan mungkin dalam pengembalian invetasi (ROI). Sedangkan intangible benefits merupakan manfaat yang mempermudah pekerjaan dalam organisasi tetapi tidak secara langsung dapat diidentifikasi dalam peningkatan kinerja sehingga manfaat ini tidak dapat dilihat dengan mudah dalam rekening perusahaan. Remenyi juga mengklasifikasi lebih lanjut kedua jenis manfaat tersebut ke dalam IT benefit Matrix (1995, p42). Klasifikasi tersebut mengembangkan 2 jenis manfaat di atas menjadi 4 jenis manfaat, yaitu : a. Tangible Measurable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan dapat diukur secara objektif. b. Tangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi sulit untuk langsung diukur. c. Intangible Measurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi manfaat tersebut dapat diukur. d. Intangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan, dan manfaat tersebut sulit diukur.

21 26 Gambar 2. 4 IT Benefit Matrix Jika dikaitkan antara Remenyi dan Parker, maka akan didapatkan hubungan seperti ini: Tangible measurable merupakan tangible benefits. Tangible unmeasurable dan intangible measurable merupakan quasi Tangible. Intangible unmeasurable merupakan intangible benefits Analisis Dua Domain Aktivitas dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu aktivitas - aktivitas bisnis dan aktivitas aktivitas pendukung teknologi. Istilah Domain digunakan untuk mengkarakteristikan perbedaan kedua aktivitas aktivitas tersebut. Domain Bisnis merupakan pemakai dari teknologi informasi sedangkan domain teknologi adalah penyedia layanan teknologi informasi. Kedua domain inilah yang membentuk Information Economics (Parker, 1988, p26). Gambar 2.5 menekankan perbedaan antara biaya dan nilai dalam dua domain. Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan penggunaan dari teknologi informasi untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi biaya, meningkatkan efektivitas

22 atau nilai. Dari sudut pandang domain teknologi, nilai dapat dilihat dari manfaat yang didapat oleh domain bisnis atas penggunaan teknologi informasi. 27 Gambar 2. 5 Perbedaan Nilai dan Biaya Cost Benefit Analysis Teknik analisa manfaat dan biaya merupakan langkah awal memeriksa dampak ekonomis yang mencapai Information Economics. Hughes dan Cotterell (2006, p53) menyatakan cara yang paling umum untuk melakukan penilaian ekonomis dari sistem informasi atau produk software yang akan dibuat, adalah dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan dari pengembangan dan operasi sistem dengan keuntungan yang diperoleh dengan penempatan sistem informasi atau produk software tersebut. Ada 2 standar untuk mengevaluasi keuntungan ekonomis dari beberapa proyek dalam cost benefit analysis terdiri dari 2 langkah:

23 28 Mengidentifikasi dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat dari aplikasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya pengembangan, biaya operasi dan manfaat tambahan yang diharapkan dari sistem yang baru. Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu evaluasi jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan dan total biaya dari pembuatan dan operasi sistem. Penganggaran modal digunakan untuk menjelaskan pengeluaran perencanaan proyek yang penting yang memiliki keterlibatan jangka panjang. Manajer harus dengan hati hati memilih proyek yang menjanjikan pengembalian di masa depan yang besar. Penganggaran modal melibatkan investasi. Perusahaan harus melakukan pendanaan saat ini salam rangka menerima pengembalian di masa mendatang Justifikasi Finansial Terdapat 5 (lima) teknik justifikasi finansial yang digunakan dalam Information Economics untuk mengukur dan menilai aplikasi teknologi informasi yang potensial, yaitu traditional cost-benefit analysis, value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation valuation Teknik IE Menghitung ROI Kalkulasi ROI (Return On Investment) sederhana diperoleh berdasarkan pada perhitungan Cost-Benefit Analysis (CBA), value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang akan diimplementasikan.

24 29 Gambar 2. 6 Teknik IE Untuk Menghitung Simple ROI Faktor dalam Perhitungan Skor Proyek Setelah nilai ROI diperoleh maka selanjutnya terdapat pembobotan dari tiga faktor atau variabel, dimana variabel variabel tersebut akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor proyek. Variabel variabel tersebut adalah weighted simple ROI, weighted Business Domain, dan weighted Technology domain (Parker,1988, p102). Gambar 2. 7 Faktor- Faktor dalam perhitungan skor proyek Weighted simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga lembar kertas kerja untuk mencari ROI investasi proyek yang diselesaikan sebelumnya. Faktor Weighted Business Domain meliputi penilaian dari nilai dan resiko yang berhubungan dengan strategic values, stakeholder values, business strategy risk, Project or Business organizational risk. Faktor weighted Technology Domain meliputi penilaian dari nilai dan resiko dari strategic IT architecture, IT Strategy Risk, Definitional Uncertainty, Technical Uncertainty, dan IT Infrastructure Risk Tiga Kertas Kerja ROI Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 (tiga) jenis kertas kerja, yaitu: 1. Development Cost Worksheet

25 30 Development Cost Worksheet terdiri dari 5 (lima) kategori, yaitu usaha pengembangan (development effort), perangkat keras baru (new hardware), perangkat lunak baru (new purchased software), pelatihan user, dan biaya-biaya lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2. 8 Development Cost Worksheet 2. Ongoing Expense Worksheet Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori, yaitu pemeliharaan aplikasi perangkat lunak (application software maintenance), beban beban penyimpanan data (incremental data storage expenses), komunikasi (incremental communication), penyewaan perangkat lunak dan perangkat keras (new software and hardware lease), perlengkapan (supplies), dan lain-lainnya pada Gambar 2.9.

26 31 Gambar 2. 9 Ongoing Expense Worksheet 3. Economics Impact Worksheet Kertas kerja ini meringkas dampak ekonomis suatu proyek. Pemberian skor dampak ekonomis didasarkan pada perhitungan ROI dari arus kas bersih proyek yang diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan pada umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan ditetapkan. Angka ini diperoleh dari kertas kerja biaya pengembangan. Lalu arus kas tahunan ditetapkan. Angka ini diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya operasi. Selisihnya, pendapatan sebelum pajak, dikurangi dengan beban-beban berjalan, menghasilkan arus kas bersih per tahun. ROI dihitung dengan membagi rata - rata arus kas bersih dengan investasi yang dibutuhkan. Kemudian skor dampak ekonomis dapat ditentukan.

27 32 Gambar Economics Impact Worksheet Value Linking and Value Acceleration Value linking adalah manfaat yang diperoleh berupa peningkatan kinerja satu atau sejumlah fungsi bisnis atau organisasi karena adanya implementasi teknologi informasi. Contohnya: fungsi back office yang sarat dengan pengeluaran untuk keperluan alat-alat kantor dapat secara signifikan dikurangi karena diimplementasikannya TI, atau semakin meningkatnya kompetensi sumber daya manusia perusahaan karena organisasi menerapkan konsep computer based training. Value acceleration adalah evaluasi secara financial setiap percepatan waktu terciptanya manfaat bagi organisasi. Contohnya, fungsi ATM (Automated Teller machine) dapat memberikan kinerja pelayanan jauh lebih cepat dibandingkan dengan tradisional teller atau customer service dalam hal mentransfer dana, mengambil tunai, menabung, atau membayar tagihan. Selain fungsi operasional, secara strategis pun

28 33 keberadaan teknologi informasi dalam memberikan manfaat dakan dimenci kecepatan yang tinggi seperti dalam hal pembukaan cabang barus secara virtual, pengembangan pasar secara international, peningkatan transaksi perdagangan, dan lain-lain. Manfaat Value Linking dan Value Acceleration dapat berbentuk penghematan, kinerja yang lebih baik, peningkatan keuntungan (Parker, 1988, p111). Value linking mengikat efek efek dari teknologi informasi hasil pengukuran sampai mencapai peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, dan atau rata rata pertumbuhan. Value acceleration mengikat faktor faktor yang sama untuk pencapaian lebih awal dari sekali manfaat (dan biaya) Value Restructuring Value restructuring mengevaluasi nilai (va1ue) yang terjadi karena restrukturisasi sebuah fungsi pekerjaan atau departemen (proses bisnis). Value restructuring mengukur nilai dan peningkatan produktivitas yang dihasilkan dan perubahan organisasional. Restrukturisasi yang dimaksud terjadi ketika sejumlah rangkaian proses yang terjadi di perusahaan didesain kembali secara lebih ramping sebagai dampak dilibatkannya perangkat teknologi informasi dalam bisnis Innovation Valuation Innovation Valuation merupakan kemampuan teknologi informasi dalam menciptakan produk-produk dan jasa-jasa baru yang dapat ditawarkan ke pasar. Inovasi mengubah pola atau cara bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya. Contohnya: SMS (Short Messaging Services) mampu mengembangkan beraagam pasar baru karena kemampuannya melahirkan sejumlah produk dan jasa yang sebelumnya tidak pernah

29 terpikirkan seperti: membeli pulsa, pesan tiket, jajak pendapat. Hal ini memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan yang berhasil menerapkannya Analisis SWOT Menurut Kotler (2002, p88-89), analisis SWOT merupakan evaluasi terharap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini dibagi ke dalam dua bagian yaitu analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan). Menurut Pearce dan Robinson (2000, p ), analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapain bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (Strengths dan Weaknesses), dan sumber daya eksternal suatu perusahaan (Opportunities dan Threats). Strength (Kekuatan) Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Weakness (Kelemahan) Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.

30 35 Opportunity (Peluang) Suatu daerah dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak konsumen dibandingkan dengan para pesaing. Threats (Ancaman) Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing dalam merebut konsumen. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka kerja/paduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan. Menurut Rangkuti (2004, p18-32), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Alat yang dipakai untuk menyusun factor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis.

31 36 IFAS EFAS Opportunity (O) Faktor peluang eksternal Threats (S) Faktor ancaman eksternal Tabel 2. 5 Matriks SWOT Strength (S) Faktor kekuatan internal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Weakness (W) Faktor kelemahan internal Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang StrategiWT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghibdari ancaman Keterangan: Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. Viany Utami Tjhin 1 ; Hudiarto 2 ; Intan Puspita 3 ABSTRACT Research discusses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah

Lebih terperinci

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI TUGAS AKHIR KS 141501 ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI INVESTMENT ANALYSIS OF E-EMPLOYMENT INFORMATION

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Yulia Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: yulia@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia. BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Sejarah Instansi Pelayanan jasa hukum di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Untuk pertama kalinya didaftar merek

Lebih terperinci

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN Analisa Investasi Sistem Informasi Administrasi Pada Distributor X dengan Menggunakan Metode Information Economics Imelia Widjanadi 1, Yulia 2, Leo Willyanto Santoso 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI

EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI Oleh Verawaty Situmorang 1201001454 Gloria Nathalina Limbong 1201001460 Fransisco

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Investasi SI / TI dengan Menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode information economics pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS Mbayak Ginting STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS Leo Willyanto Santoso 1, Yulia 2, Aldy Wirawan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Dasar. Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Dasar. Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai sumber yang menjadi tolak ukur dan landasan dalam pembuatan skripsi information economics.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategi sistem informasi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS RENCANA IMPLEMENTASI APLIKASI DSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Jakarta, 1 Maret Tim GFP

Jakarta, 1 Maret Tim GFP KATA PENGANTAR Segenap puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini disusun guna melengkapi persyaratan kurikulum

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Budi Tjahjono Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Grogol Jakarta Barat E-mail : budi.tjahjono@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci