BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Suatu sistem informasi berbasis komputer adalah kumpulan hardware dan software komputer yang didesain untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna. Pengertian sistem informasi menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Adapun menurut Bodnar dan Hopwood (1998, p3), The term information system suggest the use of computer technology in an organization to provide information to users. A computer-based information system is a collection of computer hardware and software designed to transform data into useful information.. Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003, p15), An information system (IS) collects, process, stores, analyzes, and disseminates information for a spesific purpose. Like any other system, an information system includes inputs (data, instruction) and outputs (reports, calculations). It process the inputs and produces outputs that are / sent to the user or to other systems. yang dapat diartikan sebagai berikut: Sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, memproses, menyimpan, 7

2 8 menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk keperluan spesifik. Seperti sistem lain, sebuah sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan, perhitungan). Sistem memproses input dan memproduksi output yang dikirimkan kepada user atau sistem lain. Definisi-definisi lain dari sistem informasi yang didapat dari antara lain: Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar,suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolahan informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user). Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS)

3 9 merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manajemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung operasi seharihari dalam suatu bisnis termasuk memecahkan masalah dan membuat keputusan bagi manajemen Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mendukung end user dalam memperoleh informasi yang diperlukan. Pengertian teknologi informasi menurut O Brien (2005, p704), hardware, software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer. Sedangkan menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003,G10), A particular component of a computer-based information system. Yang berarti: Komponen tertentu dari sistem informasi berbasis komputer. Definisi-definisi lain teknologi informasi yang didapat dari antara lain: Information technology (IT), as defined by the Information Technology Association of America

4 10 (ITAA), is the study, design, development, implementation, support or management of computer-based information systems, particulary software applications and computer hardware. Yang berarti: Teknologi informasi (TI), seperti yang didefinisikan oleh Asosiasi Teknologi Informasi Amerika, adalah pembelajaran, desain, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen dari sistem informasi berbasis komputer, terutama aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. dan Information Technology (IT) is a general term that describes any technology that helps to produce, manipulate, store, communicate, and/or disseminate information. Yang berarti: Teknologi Informasi (TI) adalah istilah umum yang menggambarkan teknologi apapun yang membantu untuk memproduksi, memanipulasi, menyimpan, berkomunikasi, dan/atau menyebarkan informasi. Dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan gabungan dari hardware, software dan jaringan yang saling terintegrasi dan bekerja sama untuk memproses data menjadi informasi yang berguna.

5 Komponen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Komponen sistem informasi terdiri dari: 1. Hardware Alat-alat yang berfungsi untuk menerima dan memproses data untuk kemudian menampilkannya sebagai informasi. Contoh: keyboard, mouse, CPU, printer, monitor, dll. 2. Software Merupakan sarana pendukung hardware untuk melakukan proses data yang berupa program-program dalam komputer. 3. Network Jaringan yang menghubungkan antara sistem komputer lain dengan database sebagai sarana pertukaran data dan informasi. 4. Prosedur Aturan-aturan, metode, pedoman, kebijakan, serta strategi dalam menggunakan sistem informasi. 5. Database / Data Suatu sistem manajemen data yang menampung kumpulan dari data yang terorganisir dan saling berhubungan. 6. Brainware / Manusia

6 12 Orang-orang yang mengembangkan, mengoperasikan dan menggunakan sistem informasi. Brainware terdiri dari: End user / pemakai akhir: orang yang menggunakan sistem informasi. Programmer: orang yang mengembangkan sistem informasi. Operator : orang-orang yang menjadi pelaksana operasional sistem. Komponen-komponen sistem informasi yang terdiri dari hardware, software, dan netware disebut teknologi informasi. 2.2 Investasi Sistem Informasi / Teknologi Informasi Pengertian Investasi Sistem Informasi / Teknologi Informasi Investasi teknologi informasi merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk diinvestasikan pada sistem informasi, hardware, software, jaringan, dan pelatihan bagi end user agar perusahaan dapat bersaing dan meraih keunggulan kompetitif. Pengertian investasi TI menurut Schneiderians (2004), yang dimaksud dengan investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen sistem informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang. Adapun menurut Fitzpatrick, Edmund W (2005),

7 13 investasi teknologi informasi merupakan total biaya daur hidup (life cycle) dari keseluruhan proyek atau bagian proyek yang melibatkan teknologi informasi, termasuk biaya operasional setelah proyek berlangsung (post-project operating cost) dari sistem yang diimplementasikan. Investasi akan hilang eksistensinya ketika informasi tersebut digantikan atau dieliminasi dengan alasan apapun. Dapat dikatakan bahwa investasi TI merupakan keputusan yang diambil oleh organisasi untuk meningkatkan penggunaan TI dengan harapan mendapat manfaat dari penggunaan TI untuk meraih keunggulan kompetitif Tujuan Investasi Sistem Informasi / Teknologi Informasi Adapun tujuan perusahaan mengadakan investasi SI /TI diantaranya adalah: 1. Mendukung proses bisnis Bagi perusahaan dagang, SI / TI dapat membantu mencatat transaksi, menelusuri persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru serta untuk mengevaluasi tren penjualan. 2. Mendukung pengambilan keputusan SI / TI dapat membantu para manajer untuk pengambilan keputusan dari hasil analisa. Misalnya keputusan mengenai barang dagangan apa saja yang perlu ditambah atau dihentikan, atau jenis investasi apa yang dibutuhkan. 3. Mendukung keunggulan kompetitif

8 14 Penerapan SI / TI dapat memperoleh keunggulan strategis atas para pesaing, dan memperoleh pelanggan baru dikarenakan peningkatan layanan setelah diterapkannya SI / TI Metode-Metode Evaluasi Investasi TI Metode-metode evaluasi investasi TI antara lain: 1. Strategic Match Analysis and Evaluation. Berupa rangkaian dari teknik ranking dan scoring yang memerlukan keseluruhan sistem utama TI untuk dilakukan penilaian, apakah TI telah mendukung strategi utama dalam organisasi. Dua strategi yang paling utama adalah diferensiasi dan pengurangan biaya. 2. Value Chain Assessment. Merupakan sistem ranking dan scoring lainnya. Pada metode ini, valueadded chain milik Michael Porter digunakan sebagai dasar pengkajian berkenaan dengan sistem aplikasi apa saja yang dibandingkan. Sistem aplikasi yang mencapai sasaran akan diberi nilai yang lebih tinggi. 3. Financial Cost Benefit Analysis. Merupakan analisa yang mengukur keuntungan dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya dari biaya yang dikeluarkan dan mengurangi biaya yang terkait dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut.

9 Metode Evaluasi SI/ TI dengan Information Economics Pengertian Information Economics Menurut Parker (1996, p101), Information economics adalah sebuah metode untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi dalam sebuah perusahaan dan untuk mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit) pada proyek-proyek TI yang hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat pada perushaan. Information Economics (IE) adalah sebuah proses pembentukkan keputusan. Setiap investasi (pemrograman, aplikasi, hardware) harus dijustifikasikan, tetapi setiap investasi yang potensial memiliki karakteristik yang unik dan berbeda terhadap nilai, biaya, dan resikonya. Proses pengambilan keputusan tersebut memisahkan justifikasi bisnis untuk teknologi informasi dari elemen-elemen teknologi untuk aplikasi yang hendak diinvestasikan. Dalam model metode evaluasi investasi TI pada perusahaan dengan pendekatan metode Information Economics, secara garis besar model ini dirancang dengan memperhatikan tiga sisi penilaian, yaitu: 1. Justifikasi keuangan, yang dilakukan dengan perhitungan perputaran investasi sederhana (simple ROI). 2. Penilaian manfaat (Business Domain). 3. Penilaian resiko (Technology Domain).

10 16 Weighted Weighted Weighted Simple + Business + Technology = PROJECT SCORE ROI Domain Domain (Quantification) (Assessment) (Assessment) Gambar 2.1 Model Information Economics Sumber: Parker (1996, p102) Keterangan Gambar 2.1: Cost Benefit + Value Linking + Value Acceleration + Value Restructuring + Inovation Valuation = Input Simple ROI Category Business Domain Technology Domain Strategic Value Strategic Match Competitive Advantage Competitive Response Management Information Organizational Risk Project or Organization and Uncertainty Risk Strategic IS Architecture Definitional uncertainty Technical uncertainty IS infrastructure Risk Dari semua metode yang ada, information economics dinilai sebagai satu-satunya cara yang paling komprehensif dan dinilai dapat menjawab sejumlah faktor dan karakteristik unik-serta berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam mengevaluasi proyek investasi teknologi informasi (Parker, 1996).

11 17 Singkatnya, metode ini bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan me-ranking dampak ekonomis yang timbul akibat diimplementasikannya sistem baru (perubahan kinerja organisasi). IE bertujuan untuk menjembatani aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, isu tangible dan intangible, hal-hal yang penuh ketidakpastiaan baik secara strategis maupun operasional, dan terutama yang berkaitan dengan resiko yang dihadapi. Kelemahannya adalah bahwa untuk menggunakan metode ini diperlukan keahlian spesifik karena sifatnya yang kompleks dan cukup memakan waktu Aspek-Aspek yang Dinilai Aspek-aspek yang dinilai dalam model IE adalah meliputi: domain keuangan, domain bisnis, dan domain teknologi. Domain keuangan terdiri dari: cost/benefit analysis, value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation valuation. Domain bisnis terdiri dari: strategic match, competitive advantage, competitive response, management information system, dan project risk. Sedangkan Domain Teknologi terdiri dari: strategic architecture, definitional uncertainty, technical uncertainty, dan infrastructure risk.

12 Domain Keuangan Lima teknik justifikasi finansial yang digunakan untuk mengukur dan menilai kekuatan aplikasi teknologi informasi: 1. Traditional Cost Benefit Analysis 2. Value Linking 3. Value Acceleration 4. Value Restructuring 5. Innovation Valuation Cost / Benefit Analysis Cost Menurut Parker (1996, p90) biaya atau cost merupakan suatu pengukuran atas sejumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Dalam IE terdapat dua jenis biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing cost). Biaya pemeliharaan (maintanance cost) termasuk dalam biaya berjalan Benefit Menurut Remenyi (1995, p40) manfaat atau benefit dari teknologi informasi merupakan suatu keuntungan atau kelebihan yang diperoleh dengan teknologi informasi terhadap suatu perusahaan yang

13 19 bersedia untuk membayar dana atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Klasifikasi manfaat (Parker, 1996, p92): 1. Tangible Benefits Merupakan keuntungan nyata yang dapat dikalkulasikan secara keuangan, lebih mengarah pada isi bisnis perusahaan. 2. Quasi-tangible Benefits Merupakan keuntungan yang lebih mengacu kepada peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan. 3. Intangible Benefits Merupakan keuntungan yang lebih mengacu kepada efektivitas dalam sebuah perusahaan. Lebih lanjut Remenyi (1995, p41), mengelompkan kedua kategori manfaat ke dalam IT Benefit Matrix seperti pada gambar dibawah ini:

14 20 High Tangible Low Tangible Measurable Tangible Unmeasurable Intangible Intangible Measurable Unmeasurable High Measurable Low Gambar 2.2 IT Benefit Matrix Sumber: Remenyi (1995, p41) Pengelompokkan tersebut mengembangkan 2 jenis manfaat menjadi 4 jenis yaitu: 1. Tangible Measurable Merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan dampak tersebut dapat diukur secara objektif, misalnya peningkatan penjualan dan pengurangan tenaga kerja. 2. Tangible Unmeasurable Merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan namun sulit diukur secara langsung, misalnya informasi yang lebih baik, pengurangan resiko, dan pemulihan keamanan. 3. Intangible Measurable Merupakan manfaat yang dapat diukur namun dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan, misalnya informasi yang lebih cepat dan respon positif dari staf.

15 21 4. Intangible Unmeasurable Merupakan manfaat yang sulit diukur dan dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan, misalnya terhadap perusahaan pasar, persepsi dari konsumen, dan calon karyawan terhadap produk perusahaan Value Nilai (Value) didasarkan atas manfaat yang diperoleh dari kompetisi, yang direfleksikan pada kinerja bisnis saat ini dan di masa mendatang, yang akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dari kompetitornya, yang mana akan membuat pihak manajemen melakukan investasi (Parker, 1996, p64) Teknik Cost Benefit Analysis Teknik analisis manfaat dan biaya merupakan langkah awal memeriksa dampak ekonomis untuk mencapai Information Economics. Adapun menurut Remenyi (2001, p296) CBA didefinisikan sebagai The process of comparing the various costs associated with an investment with the benefits and profits that it returns. Definisi CBA di atas diterjemahkan sebagai proses yang membandingkan bermacam-macam biaya yang berhubungan dengan investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan.

16 22 Ada 2 standar untuk mengevaluasi keuntungan ekonomis dari beberapa proyek dalam Cost Benefit Analysis terdiri dari 2 langkah: 1. Mengidentifikasikan dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat dari alokasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya pengembangan, biaya operasi, dan manfaat tambahan yang diharapkan dari sistem yang baru. 2. Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu evaluasi jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan dan total bcoiaya dari pembuatan dan operasi sistem. Sedangkan Garrison dan Noreen (2003), mengkategorikan keputusan penganggaran modal kedalam 2 kategori besar yaitu keputusan screening dan keputusan pemilihan. Keputusan screening berkaitan dengan apakah proyek yang diusulkan memnuhi standar penerimaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai kebijakan menerima proyek jika proyek tersebut menjanjikan pengembalian sekian persen dari suatu investasi. Tingkat pengembalian yang disyaratkan adalah tingkat pengembalian minimum suatu proyek yang harus dihasilkan dapat diterima. Keputusan pemilihan, sebaiknya berkaitan dengan seleksi diantara beberapa bagian tindakan yang memiliki daya saing. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempertimbangkan lima aplikasi sistem yang berbeda untuk menggantikan sistem

17 23 aplikasi yang digunakan saat ini. Pilihan aplikasi yang mana untuk dibeli adalah keputusan pemilihan Value Linking and Value Acceleration Value Linking dan Value Acceleration merupakan teknik dan konsep yang sangat berkaitan erat. Value Linking digunakan untuk mengevaluasi secara keuangan kombinasi dampak dan fungsi peningkatan kinerja dan hasil yang tetap dari fungsifungsi yang terpisah. Hal tersebut menunjukkan dampak perubahan dalam suatu fungsi atau proses. (Parker, 1996, p111). Value Acceleration digunakan untuk mengevaluasi secara keuangan akselarasi dari manfaat dan biaya tepat waktu, karena terhubungnya dua departemen atau fungsi dalam hubungan sebab-akibatnya. Teknik ini merujuk pada masalah ketergantungan waktu, seperti menyebabkan pendapatan manfaat lebih awal. (Parker, 1996, p111) Value Restructuring Value Restructuring mengevaluasi nilai yang berhubungan dengan restrukturisasi sebuah tugas atau fungsi sebuah departemen (Parker, 1996, p ). Value Restructuring mengukur peningkatan produktifitas yang dihasilkan dari perubahan organisasi dan berkaitan dengan dampak teknologi informasi untuk menghasilkan pengukuran melalui peningkatan produktivitas. Value Restructuring

18 24 memperkirakan pergerakan dari kegiatan dari nilai fungsi terendah ke nilai fungsi tertinggi. Value Restructuring membutuhkan teknologi informasi dan perubahan organisasi untuk mencapai efektivitas maksimal Inovation Value Teknik Inovation Value dilakukan untuk menilai terciptanya fungsi-fungsi baru dalam domain bisnis organisasi. Dengan adanya fungsi baru tersebut menyebabkan berubahnya tata cara organisasi melakukan bisnisnya. Teknik penilaian inovasi berfokus pada biaya dan resiko dari sisi organisasi daripada teknologi (Parker, 1996, p134). Untuk menghitung keuntungan bersih dengan adanya inovasi melalui investasi TI digunakan sebuah lembar kerja baru. Sedangkan untuk menghitung biaya digunakan lembar kerja biaya pengembangan dan lembar kerja biaya berjalan. Nilai inovasi ini dikuantifikasikan dari area bisnis dan ditambahkan kepada lembar kerja economic impact Domain Bisnis Faktor-faktor yang dapat diperkirakan dalam domain bisnis meliputi: Strategic Match, Competitive Advantage, Competitive Response, Management Information System (MIS), dan Project Risk.

19 Strategic Match Evaluasi Strategic Match adalah evaluasi yang memfokuskan pada pengkajian apakah teknologi informasi atau MIS project mendukung atau sejalan dengan tujuan strategi perusahaan (Parker, 1996, p145). Strategic Match meyediakan metode untuk meningkatkan skor dari aplikasi yang inovatif dan secara langsung memberikan dukungan bagi pencapaian tujuan bisnis. Penekanan terdapat juga pada hubungan yang erat antara TI dan perencanaan bisnis. Skor dari strategic match mempunyai rentang dr 0 (tidak ada hubungan dengan strategi bisnis) sampai 5 (mempunyai hubungan langsung dengan strategi bisnis). Semakin besar sumbangan proyek terhadap strategi bisnis, semakin besar skor yang didapat Competitive Advantage Competitive Advantage mengevaluasi apakah TI mendukung pertukaran data antara organisasi dengan pemasok, distributor atau unit kerja lain dalam kaitannya dengan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan/organisasi. (Parker, 1996, p147). Nilai tersebut dapat diperoleh dengan adanya kesediaan dari organisasi untuk mengubah struktur industri atau sistem, meningkatkan posisi organisasi dalam bisnis yang ada, dan menciptakan kesempatan bisnis yang baru. Dalam melakukan penilaian competitive advantage, maka terdapat tiga strategi utama yang harus dipertimbangkan implementasinya, pertama, cost leadership,

20 26 termasuk didalamnya cost avoidance, pengurangan biaya, serta identifikasi dan eksploitasi sumber yang ada sebagai cost advantage; kedua, diferensiasi (keunikan produk); dan ketiga, fokus yang jelas, meliputi penentuan segmentasi target dari pasar potensial. Skor yang dihasilkan tergantung dari derajat nilai yang disumbangkan proyek terhadap organisasi dengan peningkatan kemampuan berkompetisi. Dengan kata lain memusatkan perhatian pada manfaat kompetitif yang dihasilkan proyek Competitive Response Competitive Response mengukur derajat kegagalan dalam memenuhi keberhasilan yang diharapkan diawal dapat menyebabkan kegagalan persaingan terhadap usaha. (Parker, 1996, p152). Competitive response meliputi resiko kehilangan pasar karena para pesaing telah menyediakan jasa, produk, atau pertukaran data (data exchange) maupun kemampuan yang dibutuhkan industri serta otoritas yang diberikan sebagai kondisi aktivitas bisnis yang berkelanjutan Management Information (MI) Faktor ketiga yang diukur dalam domain bisnis ini adalah apakah proyek mampu menyediakan informasi kepada manajemen dalam aktivitas inti perusahaan maupun bagi bidang bisnis khususnya untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Contoh-contoh informasi manajemen untuk aktivitas inti, meliputi:

21 27 1. Perencanaan strategis : pelayanan, pemasaran, kapasitas perencanaan produk, dan penaksiran fasilitas. 2. Kontrol manajemen : budget, target penjualan, kinerja pelayanan, kapasitas, dan penjadwalan fasilitas. 3. Kontrol operasional : customer service, informasi, klaim, kapasitas, dan penjadwalan fasilitas. Faktor ini memberikan kesempatan untuk mempengaruhi aplikasi secara positif dengan penyediaan informasi manajemen yang lebih baik dan sistem untuk mendukung strategi bisnis. (Parker, 1996, p150) Project Risk Evalusi resiko proyek maupun organisasi memfokuskan evaluasi pada tingkat kemampuan organisasi dalam memenuhi perubahan yang dibutuhkan dalam suatu proyek. (Parker, 1996, p153). Evaluasi berhubungan dengan user maupun organisasi domain bisnis, bukan organisasi teknik. Hal ini memberikan kesempatan untuk mengekspresikan resiko proyek yang dibutuhkan oleh produk, pelanggan, atau perubahan pasar, misalnya dampak proyek. Resiko proyek maupun organisasi ini adalah faktor negatif yang berarti penilaian tertinggi mempresentasikan resiko terbesar dan mungkin saja akan mengurangi keinginan akan proyek tersebut.

22 Domain Teknologi Faktor-faktor yang terdapat dalma domain teknologi membahas resiko dan keuntungan yang bisa didapat dari penerapan teknologi dalam sebuah perusahaan Strategic Architecture Strategi Architecture mengevaluasi tingkat untuk proyek yang diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi. (Parker, 1996, p158). Penyelarasan ini direfleksikan dalam perencanaan sistem informasi (blueprint). Blueprint ini menghasilkan prioritas pengembangan sistem yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana Definitional Uncertainty Dengan adanya perubahan, maka timbul ketidakpastian. Teknologi berubah seiring dengan kemampuan perusahaan dalam bermanifestasi dalam berbagai cara. Defitional uncertainty menilai sejauh mana tingkat suatu persyaratan atau spesifikasi yang dikenal, dan juga menilai kompleksitas dari suatu area dan kemampuan perubahan yang tidak rutin. (Parker, 1996, p162).

23 Technical Uncertainty Resiko lainnya yang dapat dikenali dalam domain teknologi adalah technical uncertainty, yang menilai kesiapan domain teknologi dalam menjalankan proyek. Penilaian terbagi menjadi empat bagian yang terpisah, yaitu dibutuhkan keahlian, ketergantungan perangkat keras, ketergantungan perangkat lunak, dan aplikasi perangkat lunak. (Parker, 1996, p164). Tujuan dari penilaian ini bukan untuk menekan perencanaan penolakan resiko, tetapi lebih kepada mengenali resiko dan menekan kesiapan dan persiapan yang dibutuhkan untuk keberhasilan proyek Infrastructure Risk Faktor ini menilai tingkat investasi non-proyek yang penting untuk mengakomodasi proyek. Ini merupakan penilaian lingkungan yang melibatkan faktorfaktor deperti data administration, komunikasi, dan sistem terdistribusi. (Parker, 1996, p164). Penekanan dalam hal ini adalah keseluruhan organisasi sistem informasi, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan staff dalam bentuk investasi penting yang diperlukan untuk mengakomodasi proyek yang diusulkan Value Chain Kegunaan value chain dapat membantu perusahaan dalam memahami dengan jelas perbandingan antara rantai nilai sendiri dengan pesaing sehingga memberikan pilihan yang menguntungkan dalam menghadapi persaingan bisnis.

24 30 Value Chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah bagian yang dapat memenuhi aturan dari value chain itu sendiri dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang akan berdampak langsung kepada aktivitas yang berhubungan. Tidak hanya setiap aktivitas harus berjalan dengan baik tetapi juga harus berhubungan satu sama lain secara efektif jika menginginkan kemampuan seluruh bisnis dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri dari: 1. Inbound Logistic: Penerimaan, penyimpanan, mendapatkan, dan menentukan input dan sumber daya dan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin meliputi perekrutan staff yang baik, pembelian material, komponen dan jasa. 2. Operation: Melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. 3. Outbound Logistic: Mendistribusikan produk ke konsumen baik secara langsung atau melalui perantara jalur distribusi. 4. Sales and Marketing: Menentukan cara bagaimana agar konsumen peduli terhadap produk dan jasa serta menerimanya, termasuk bagaimana caranya membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa. 5. Services: Menambahkan nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara penuh.

25 31 Infrastructure Legal, accounting, finansial, management Human Resource Management Personal, recruitment training, manpower planning Product and Tecnology Development Product and process design, producting engineering, market testing, research and development Procurement Supplier management, funding, subcontracting, specification Inbound Logistic Example: Quality control, receiving, material control Operations Example: Manufacturing, packaging, production control, maintenance Outbound logistic Example: Finishing good order handling, delivery, invoicing Sales Marketing Example: Gambar 2.3 Value Chain and Customer management, order taking,promotion, sales and analysis, market research Sumber: Parker (1996, p101) Services Example: Warranty, maintenance, Upgrade Value Added Cost = Profit Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang memungkinkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan menambah nilai secara tidak langsung. Nilai akan terwujud jika aktivitas utama dijalankan dengan sukses. Aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian, antara lain: 1. Infrastructure : Seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal. 2. Human Resources Management : Terdiri dari karyawan atau personel, proses perekrutan, training, dan payroll.

26 32 3. Product and Technology Development: Melakukan riset dan pengembangan, serta mendesain produk dan prosesnya. 4. Procurement: Melakukan pembelian dan pendanaan untuk kebutuhan aktivitas bisnis Corporate Value Corporate Value digunakan perusahaan untuk menilai kekuatan nilai yang relatif dalam investasi teknologi informasi Value Based on Corporate Culture Adapun menurut Parker (1996, p180) hal ini dilakukan untuk dapat mengerti bagaimana menguraikan nilai atau bobot yang tepat untuk dikontribusikan sebagai value dan risk dalam teknologi informasi dan kebiasaan perusahaan merupakan sistem kepercayaan yang meliputi sejarah perusahaan, kepercayaan, dan nilai-nilai termasuk juga pandangan dan nilai dari manajemen yang menanyakan pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Kebiasaan perusahaan mewakili semangat dan kemauan keras dari suatu organisasi. Manajer sistem informasi harus mengerti perusahaan sebelum dapat bersaing untuk sumber daya yang ada dalam perushaan,

27 33 dahulu keputusan dibuat berdasarkan pada aspek kebiasaan perusahaan dan sistem kepercayaan bersama Establishing Corporate Value Metode ini digunakan untuk menguraikan corporate value dengan menentukan bobot relatif sebagai sesuatu yang penting untuk setiap kategori dan risk. 1. Kuadran A: Investment. Perusahaan yang memiliki organisasi atau kegiatan bisnis yang kuat tetapi belum didukung dengan sistem komputer yang baik dapat dikategorikan kuadran A, Investment. Hal ini tidak dapat mendukung dalam melakukan pengembangan kemajuan perusahaan, maka dari itu perusahaan perlu meningkatkan invesrtasi IT untuk mendukung proses bisnis yang baik. 2. Kuadran B: Strategic. Organisasi bisnis yang memiliki dasar bisnis yang kuat dengan dukungan komputer yang kuat. Dengan begitu perusahaan ini mempunyai kesempatan menginvestasi dalam competitive advantage dan rintangan competitive aplication. 3. Kuadran C: Infrastructue.

28 34 Organisasi bisnis yang lemah dengan dukungan komputer yang lemah. Interpretasinya bahwa bisnis yang dijalankan kurang baik tetapi tetap ada dukungan komputer untuk bisnis. Jadi keputusan untuk investasi TI, berhubungan dengan pengembangan infrastruktur. 4. Kuadran D: Breakthrough. Organisasi yang lemah dengan dukungan sistem informasi yang kuat. Dengan adanya dukungan SI yang baik dalam penggunaan komputerisasi dapat memberikan kesempatan dalam investasi dan pengembangan yang secara signifikan serta dapat memperkuat potensial bisnis.

29 35 Strong Quadrant A: Investment Quadrant B: Strategic Weak Weak Quadrant C: Infrastructure Quadrant D: Breakthru or Management Strong Gambar 2.4 Establishing Corporate Values Sumber: Parker (1996, p180) Information Economics Scorecard Scorecard adalah tahap akhir dari kerangka kerja Information Economics dengan memasukkan masing-masing nilai dari perhitungan Simple ROI yang diperoleh, dari ke-4 faktor domain teknologi dan nilai ke-5 pada faktor domain bisnis ke dalam scorecard (lembar penilaian) tersebut. Dapat dilihat pada tabel 2.5, keseluruhan nilai-nilai tersebut dicantumkan pada masing-masing kolom yang telah disediakan, lalu dikalikan dengan niilai relatif korporat untuk mendapatkan bobot nilai. Kemudian bobot nilai ini dijumlahkan (dalam bentuk nilai + atau - ) untuk mendapatkan total nilai proyek.

30 36 Evaluator ROI Business Domain Technology Domain ROI S M CA MI CR OR SA DU TU IR Factor Business Domain Technology Domain Weighted Score Weighted Score where: ROI = Return of Investment Business Domain Assessment SM = Strategic M atch CA = Competitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Organizational Risk Technology Domain SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technology Uncertainty IR = Infrastructure Risk Gambar 2.5 The Information Economic Scorecard Sumber: Parker (1996, p145)

31 Lembar Kerja Menghitung ROI Menurut Parker (1996, p95), untuk menghitung nilai pengembalian atau ROI (Return on Investment) digunakan tiga macam lembar kerja yaitu: lembar kerja biaya pengembangan (Development Cost Worksheet), lembar kerja beban yang sedang berjalan (Ongoing Expenses Worksheet), dan lembar kerja dampak ekonomis (Economic Impact Worksheet). 1. Lembar kerja biaya pengembangan Lembar kerja ini terdiri dari lima kategori yaitu: a. Development effort (usaha pengembangan) Mencakup biaya peningkatan sistem dan pemrograman, biaya peningkatan adanya penambahan karyawan, seperti administrasi data. b. New purchased hardware (pembelian piranti keras baru) Mencakup biaya-biaya tambahan untuk berbagai peralatan komputer misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi, dan sebagainya. c. New purchased software (pembelian piranti lunak baru) Mencakup semua biaya yang berkaitan dengan adanya software baru dalam perusahaan termasuk setiap pembelian atau penyewaan piranti lunak yang baru. d. User training (pelatihan pemakai)

32 38 Mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya sistem baru. Terdiri dari biaya pengajaran dan pembelajaran. e. Other cost (biaya lainnya) Mencakup semua biaya yang dikeluarkan, termasuk juga didalamnya sistem pengujian sistem baru pada saat implementasi.

33 39 Tabel 2.1 Lembar Kerja Biaya Pengembangan Sumber: Parker (1996, p95) Year 1 a. Development effort b. Incremental system and programming (eg. Estimate days times $xxx/day) c. Incremental staff support (eg data administration at $xxx/day) d. New hardware e. Terminal, printer, communication f. Other g. New (purchase) software h. Package application software i. Other j. User training k. Other Total

34 40 2. Lembar kerja beban yang sedang berjalan Menurut Parker (1996, p95), lembar kerja saat ini mencakup enam kategori, yaitu: a. Application software maintanance (biaya pemeliharaan aplikasi piranti lunak). Biaya pemeliharaan aplikasi piranti lunak diperoleh dari memperkirakan jumlah hari pengembangan (dari lembar kerja biaya pengembangan). Rasio pemeliharaan diaplikasikan terhadap hari pengembangan dan dikalikan dengan tarif pemeliharaan sehari-hari. Hasilnya adalah biaya pemeliharaan aplikasi piranti lunak. b. Incremental data storage expense (biaya penyimpanan data tambahan). Biaya penyimpanan data tambahan didapat dari perkiraan jumlah megabyte terhadap perkiraan biaya per megabyte. c. Incremental communication (biaya komunikasi tambahan). Biaya komunikasi tambahan adalah biaya yang berhubungan dengan kabel, pesan, dan sebagainya. d. New software and hardware lease (biaya peningkatan perangkat lunak dan keras yang baru). Biaya penyewaan perangkat keras dan piranti lunak baru dapat sama mudahnya dengan persediaan dan biaya-biaya lainnya. diidentifikasi e. Supplies (perlengkapan). f. Other (lainnya).

35 41 Tabel 2.2 Lembar Kerja Biaya Saat Ini Sumber: Parker (1996, p96) Year 1-5 A. Application softeware maintenance Development effort days Ratio of maintenance to development Resulting annual maintenance days Daily maintenance rate Total application software maintenance B. Incremental data storage required: MBx (eg, estimated MB at $xxx) C. Incremental communication (lines, messages,etc) (eg, estimated MB at $ xxx) D. New Software leases or hardware leases E. Supplies F. Other Total Ongoing Expenses

36 42 3. Lembar kerja dampak ekonomis Menurut Parker (1996, p97) dalam lembar kerja ini berisi ringkasan dampak ekonomis dari proyek teknologi informasi. Skor (nilai) diperoleh dari adanya hubungan garis lurus untuk menghitung Return on Investm ent (ROI) dari periode aliran kas bersih selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama dari lembar kerja ini adalah investasi bersih yang dibutuhkan (net investment required) yang diambil langsung dari lembar kerja pengembangan. Arus kas tahunan (yearly cash flow) didapat dari manfaat ekonomis bersih (net economic impact) ditambah dengan pengurangan biaya operasi (operating cost reduction) menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak (pre tax income), kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan. Simple return on investment (ROI) dikalkulasikan rata-rata lima tahun arus kas bersih yang dibagi dengan investasi bersih. Setelah simple ROI didapat, maka dampak ekonomis dapat ditentukan. Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis menurut Parker (1996, p97):

37 43 T abel 2.3 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Sumber: Parker (1996, p97) Net Investment Required (from development cost worksheet) Yearly Cash Flows: based on five twelve month period following implementation of the proposed system Cash Flow can be negative Total Net economic benefit Operation cost reduction Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year XXX XXX XXX XXX XXX Pre-tax income On-going expense from worksheet Net flow cash Simple ROI calculation as B/# YRS / A Scoring economic impact Score Simple ROI 0 Zero to less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

38 Analisis SWOT pada IE Peranan SWOT pada Information Economics adalah untuk membantu menentukan strategi bisnis pada perusahaan. Menurut Robins dan Coulter (2002, p229) analisis SWOT adalah analisis dari kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan serta ancaman-ancaman dari lingkungannya. SWOT terdiri dari: 1. Strength (kekuatan). Kekuatan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau sumberdaya yang dikendalikan. 2. Weakness (kelemahan). Kelemahan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak berjalan dengan baik atau sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan. 3. Opportunity (peluang). Peluang adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif. 4. Threat (ancaman). Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto, Mengukur Information Economics 83 MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto 1, Shellyana Sunargo 2, Carla

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data maupun kuisioner yang ada, sehingga didapatkan analisis nilai ekonomis dari implementasi NPS. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. Viany Utami Tjhin 1 ; Hudiarto 2 ; Intan Puspita 3 ABSTRACT Research discusses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI

Lebih terperinci

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA)

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA) ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA) Henny Hendarti, Ardhianto Aryo Nugroho, Dwi Legiastuti, Nikmah Jurusan Komputerisasi Akuntasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p12) information system is an arrangement of people, data, process, store, processes and information technology that interact

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sebelum kita membahas pengertian sistem informasi terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian sistem

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Menurut O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Dasar. Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Dasar. Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai sumber yang menjadi tolak ukur dan landasan dalam pembuatan skripsi information economics.

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin

Lebih terperinci

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil

Lebih terperinci

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN Analisa Investasi Sistem Informasi Administrasi Pada Distributor X dengan Menggunakan Metode Information Economics Imelia Widjanadi 1, Yulia 2, Leo Willyanto Santoso 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi (SI) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Definisi tersebut berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Budi Tjahjono Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Grogol Jakarta Barat E-mail : budi.tjahjono@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Peneliti BUDI TJAHJONO, S.Kom, M.Kom NIDN 0330126703 PROGRAM STUDI/JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS Leo Willyanto Santoso 1, Yulia 2, Aldy Wirawan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN RENCANA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS Mbayak Ginting STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci