LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA"

Transkripsi

1

2 OR1 SERI PRAKTIKUM OPERASIONAL RISET 1 Aplikasi : Customized Application Made w/ Visual BASIC 6.0 & QSB Sistem Operasi DOS Novel Netware Versi 3.0 Penyusun : Annisa Resti Darmawanti & Nurul Hasanah Website : ma-menengah.lab.gunadarma.ac.id LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA O p e r a s i o n a l R i s e t 1

3 KATA PENGANTAR Buku seri praktikum Operasional Riset ini menjelaskan penerapan teori pengambilan keputusan terutama dalam lingkup perusahaan. Demikian juga pembahasan dilakukan pada masalah-masalah yang bersifat mendasar atau pokokpokok. Tujuan penyusunan modul Operasional Riset untuk menjelaskan masalah pengambilan keputusan dalam memilih aktivitas-aktivitas yang mendatangkan hasil optimum dengan biaya minimum Dengan demikian diharapkan dalam memberikan pemahaman logika atau alasan yang menjelaskan mengapa perusahaan mengambil keputusan tersebut. Akhir kata semoga seri praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, kritik dan saran sangat kami harapkan demi pengembangan modul ini di masa yang akan datang. Jakarta, November O p e r a s i o n a l R i s e t 1

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar.. 2 Daftar Isi 3 Simplex Penggunaan Software QSB : Simplex 13 Soal-soal Uji kemampuan Simplex 18 Transportasi Solusi Awal Penggunaan Software QSB : Solusi Awal. 37 Soal-soal Uji Kemampuan Solusi Awal. 49 Transportasi Solusi Akhir Penggunaan Software QSB : Solusi Akhir 70 Soal-soal Uji Kemampuan Solusi Akhir 76 Penugasan.. 81 Penggunaan Software QSB : Penugasan 99 Soal-soal Uji Kemampuan Penugasan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

5 4 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

6 Simplex Deskripsi Modul Linear Programming (LP) adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktifitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan. Persoalan pengalokasian ini akan muncul manakala seseorang akan muncul manakala seseorang harus memilih tingkat aktifitas-aktifitas tertentu yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas tertentu. Tujuan Modul Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami: 1. Perencanaan aktifitas untuk memperoleh hasil optimum dengan batasan-batasan yang dimiliki. 2. Keputusan mana yang harus dipilih Isi Pembelajaran: Linear Programming Latihan 1 Menghitung Simplex Pembelajaran: Penggunaan Software QSB 5 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

7 PEMBELAJARAN : LINEAR PROGRAMMING Riset operasional adalah sekumpulan cara atau metode analisis yang digunakan untuk mengelola sumber daya perusahaan yang terbatas agar hasil yang optimal didapat perusahaan. OR juga dapat digunakan untuk memaksimalkan sesuatu yang diinginkan (seperti hasil produksi, penjualan, keuntungan, dll.) dan dapat juga digunakan untuk meminimumkan sesuatu yang tidak diinginkan oleh perusahaan (seperti kecelakaan kerja, kerugian, produk cacat, dll). Sejarah munculnya OR Perang Dunia II berlangsung Pembentukan kelompok formal OR Inggris (1939) Amerika mengikuti dengan US NAVY Oleh G. A. Robert dan DR. E. C. William dalam usaha mengembangkan system komunikasi Mengembangkan cara untuk memenangkan perang melawan Jepang OR diterapkan untuk memecahkan masalah managerial dan operasional. Perang Dunia selesai. Metode yang terkenal yaitu Linier Programing yang dikenalkan oleh George Dantzig (Bapak Linier Programing). OR berkembang hingga ke Statistika Pengendalian Mutu, Pemrograman Dinamis, Analisis Qeueue dan pengendalian Persediaan, Pemrograman Geometris, Simulasi, dan Goal Programming 6 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

8 LINEAR PROGRAMMING Linear programming adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut. Metode-metode yang ada di Linear Programing : 1. Grafik Kendala : hanya untuk perusahaan yang memproduksi hanya 2 produk. 2. Simplex 3. Dualitas Digunakan bila terjadi perubahan kapasitas. Yang kita pelajari hanya simplex saja.. METODE SIMPLEX Metode Simpleks merupakan suatu algoritma yang digunakan untuk pemecahan berbagai masalah linier programming (LP). Pemecahan masalah dengan menggunakan metode ini sangat mengguntungkan bagi pengguna karena tidak hanya fungsi tujuan dan nilai optimum dari variable dapat kita ketahui tapi kita juga dapat memberikan interpretasi ekonomi dan melakukan analisis sensitivitas. 7 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

9 Komponen dalam simplex : 1. Variabel keputusan (Decision Variabel) 2. Fungsi tujuan (Objective Function) 3. Kendala (Constrain) Langkah-langkah dalam menggunakan metode simplex Berikut contohnya : Perusahaan SUMFAH ENAKS memproduksi tiga jenis kue, yaitu bolu, brownies dan tart. Keuntungan yang diharapkan dari masing-masing kue adalah Rp ,-, Rp ,-, dan Rp ,-. Untuk memproduksi bolu dibutuhkan 50 menit pengadukan, 30 menit pemanggangan, dan 20 menit penyajian. Untuk brownies dibutuhkan 40 menit pengadukan, 20 menit pemanggangan dan 10 menit penyajian. Sedangkan untuk tart dibutuhkan 30 menit untuk pengadukan, 10 menit pemanggangan dan 10 menit penyajian. Perusahaan SUMFAH ENAKS mempunyai jam kerja 2400 menit dibagian pengadukan adonan, 3600 menit di pemanggangan dan 4800 menit dibagian penyajian. Tentukanlah keuntungan yang diperoleh perusahaan! Langkah menjawab ~ Step 1 : Identifikasikan variabel keputusan, fungsi tujuan dan variabel kendala Variabel keputusan X1= Bolu X2= Brownies X3= Tart Step 2 : Tentukan fungsi tujuan, apakah akan di maksimalisasi atau minimalisasi Maksimumkan Z = X X X3 Step 3 : Formulasikan factor kendala yang ada dalam bentuk : 8 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

10 > Perwujudan informasi paling sedikit atau minimum < Perwujudan informasi paling banyak atau maksimum = Perwujudan informasi paling memadai Kendalanya : pengadukan, pemanggangan, penyajian Diurutkan sesuai jenis Kendalanya, menjadi seperti dibawah ini Karena perwujudan informasi paling sedikit atau dibutuhkan di soal diatas maka kita pakai simbol < Fungsi Kendala 1. pengadukan 50X1 + 40X2 + 30X pemanggangan 30X1 + 20X2 + 10X penyajian 20X1 + 10X2 + 10X dimana X1, X2, X3 0 Step 4 : Ubahlah fungsi tujuan dan variabel kendala menjadi fungsi impulsif dengan cara menggeser semua CnXn ke kiri : Formulasikan factor kendala yang ada dalam bentuk : o fungsi kendala memakai simbol maka harus ditambah + S o fungsi kendala memakai simbol > maka harus ditambah S+A o fungsi kendala memakai simbol = maka harus ditambah + A note : S = slack Disini kita hanya mempelajari fungsi kendala memakai simbol Fungsi Tujuan Maksimumkan Z X X X3 = 0 9 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

11 Fungsi Kendala 1. pengadukan 50X1 + 40X2 + 30X3 + S1 = pemanggangan 30X1 + 20X2 + 10X3 + S2 = penyajian 20X1 + 10X2 + 10X3 + S3 = 4800 dimana X1, X2, X3 0 Step 5 : Susunlah persamaan yang diperoleh ke dalam table iterasi Step 6 : Tentukanlah kolom kunci Kolom kunci ditentukan berdasarkan nilai yang paling besar negativenya dari nilai-nilai yang berada pada baris fungsi tujuan (Z) pada table simpleks Step 7 : Tentukanlah baris kunci Baris kunci ditentukan dengan membuat nilai perbandingan antara nilai kanan (NK) dengan nilai pada kolom kunci dari setiap baris, kecuali baris fungsi tujuan. Baris dengan perbandingan yang terkecil kan berperan sebagai baris kunci. Pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci dinamakan Angka kunci. VD X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Index Z S S S Step 8 : Tentukan persamaan baru/ baris kunci baru (NBBK) S1 X1 NBBK X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK 10 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

12 Step 9: Tentukan persamaan persamaan baru selain NBBK Z ( ) ( ) ( ) S (30) ( ) ( ) S (20) ( ) ( ) O p e r a s i o n a l R i s e t 1

13 Step 10: Masukkanlah nilai nilai baru ke dalam table iterasi 1 VD X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Z S S X Step 11: Karena di nilai Z sudah tidak ada lagi nilai (-) jadi tidak perlu diterasi lagi.bila masih terdapat nilai negatif pada baris Z, maka langkah selanjutnya ulangi mulai Step 5, menentukan Kolom Kunci, Baris Kunci, NBBK, NB Analisis: Keuntungan yang akan diperoleh Perusahaan SUMFAH ENAKS adalah Rp dengan memproduksi 48 bolu tanpa memproduksi brownies dan tart. PEMBELAJARAN : PENGGUNAAN SOFTWARE QSB Input ke software 1) Dari menu utama, pilih QSB 2) Pilih Linier Programming 12 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

14 3) Kemudian pilih Enter new problem 4) Isi nama dari masalah tersebut dan enter 5) Lalu isi jenis-jenis problemnya seperti dibawah ini 13 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

15 6) Isi variable-variable keputusannya seperti berikut 7) Isi Koefisientnya seperti dibawah ini 14 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

16 8) Pilih Solve problem 15 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

17 9) Pilih Solve and display the initial tableau Maka akan muncul kotak sebagai berikut. Kemudian klik any key 10) Pilih Display the final solution Dan muncul hasilnya 16 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

18 Rangkuman Pembelajaran Praktikan sekarang dapat memahami: 1. Perencanaan aktifitas untuk memperoleh hasil optimum dengan batasan-batasan yang dimiliki. 2. Keputusan mana yang harus dipilih 17 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

19 Soal-soal Uji Kemampuan 1. Kokoh mebel memproduksi meja, kursi dan lemari. Untuk memproduksi meja dibutuhkan 5 kayu, 3 kaleng cat dan waktu pengerjaan selama 5 jam. Untuk memproduksi kursi dibutuhkan 5 kayu, 2 kaleng cat dan lamanya pengerjaan selama 4 jam. Untuk memproduksi lemari dibutuhkan 12 kayu, 5 kaleng cat dan waktu pengerjaan selama 8 jam. Kapasitas maksimum untuk kayu adalah 15, untuk cat 12 kaleng dan untuk waktu pengerjaan selama 20 jam. Keuntungan yang diharapkan masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp Keuntungan optimal yang dapat diperoleh kokoh mebel adalah sebesar a b c d Warung Pempek WONG KITO menjual pempek kapal selam, lenjer, dan kulit ikan. Keuntungan yang diharapkan untuk masinng-masing sebesar Rp , Rp dan Rp Untuk membuat pempek kapal selam dibutuhkan 5kg sagu, 8kg ikan tenggiri, dan waktu penggorengan selama 5 menit. Untuk membuat lenjer dibutuhkan 3kg sagu, 4kg ikan tenggiri, dan waktu penggorengan selama 6 menit. Sedangkan untuk membuat kulit ikan membutuhkan sagu sebanyak 6kg, ikan tenggiri sebanyak 5kg, dan membutuhkan waktu menggoreng selama 5 menit. Kapasitas maksimal untuk sagu sebesar 15kg, untuk ikan tenggiri sebanyak 20kg, dan waktu menggoreng selama 8 menit. Tentukanlah keuntungan optimal yang akan diperoleh warung pempek WONG KITO sebesar a b c d Badyouth (@badyouthid) memproduksi jaket, kaos, kemeja. Keuntungan yang diharapkan sebesar RP , Rp dan Rp untung memproduksi jaket dibutuhkan 20 gulung benang, 17 m 2 kain dan waktu penjaitan 18 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

20 selama 7 hari. Untuk memproduksi kaos dibutuhkan 15 gulung benang, 15 m 2 kain dan waktu pembuatan selama 3 hari. Sedangkan untuk memproduksi kemeja dibutuhkan 25 gulung benang, 20 m 2 kain dan waktu pembuatan selama 14 hari. Kapasitas maksimal untuk benang sebanyak 40 gulung, kain 25 m 2, dan waktu penjaitan selama 20 hari. Tentukan keuntungan optimal yang akan diperoleh Badyouth sebesar a b c d Dayat printing dapat melayani pemesanan sablon, spanduk, dan banner. Untuk melayani pesanan sablon, dibutuhkan 15m 2 kain, tinta dengan 8 warna, serta 3 orang pekerja. Untuk melayani pesanan spanduk, dibutuhkan 30m 2 kain, tinta dengan 10 warna, serta 5 orang pekerja. Sedangkan untuk melayani pesanan banner, dibutuhkan 25m 2 kain, tinta dengan 15 warna, serta 3 orang pekerja. Dayat printing memberikan kapasitas maksimum untuk kain sebanyak 50m 2, untuk warna tinta sebanyak 20 warna, dan untuk pekerja sebanyak 10 orang. Keuntungan yang diharapkan Dayat printing adalah Rp untuk sablon, Rp untuk spanduk dan Rp untuk banner. Tentukan keuntungan optimal yang dapat diperoleh Dayat printing adalah sebesar a. Rp ,67 b. Rp ,67 c. Rp ,67 d. Rp ,67 5. PT Nurulha menjual dompet, tas jinjing dan tas ransel. Untuk memproduksi dompet dibutuhkan sleting sepanjang 1m, bahan 2m 2, dan lamanya waktu pengerjaan selama 4 jam. Untuk memproduksi tas jinjing dibutuhkan sleting sepanjang 2m, bahan 4m 2, dan lamanya waktu pengerjaan selama 10 jam. Untuk memproduksi tas ransel dibutuhkan sleting sepanjang 3m, bahan 3,5m 2, dan lamanya pengerjaan selana 12 jam. Kapasitas maksimum sleting 5m, bahan 7m 2, dan lamanya pengerjaan 15 jam. Keuntungan yang diharapkan PT Nurulha untung 19 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

21 masing-masing adalah Rp , Rp dan Rp Tentukan keuntungan optimal yang diperoleh PT Nurulha! a b c d O p e r a s i o n a l R i s e t 1

22 21 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

23 TRANSPORTASI Deskripsi Modul Metode transportasi merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan Tujuan manajemen adalah menentukan jumlah yang harus dikirimkan dengan biaya yang seminimum mungkin. Atau dengan kata lain, mengoptimalkan distribusi sumber daya sehingga mendapat hasil / biaya yang optimal. Tujuan modul Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami: 1. Bagaimana cara mengatur distribusi dari sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat yang membutuhkan secara optimal 2. Bagaimana meminimalkan biaya untuk memperoleh hasil optimal 3. Apa saja hakekat dari suatu pengambilan keputusan 4. Tahapan apa saja yang harus dilalui dalam mengambil suatu keputusan agar dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien 22 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

24 Isi Pembelajaran: North West Corner Latihan 1 Menghitung North West Corner Pembelajaran: Least Cost Latihan 2 Menghitung Least Cost Pembelajaran: VAM (vogel approximation method) Latihan 3 Menghitung VAM Pembelajaran: RAM (russel approximation method) Latihan 4 Menghitung RAM 23 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

25 METODE TRANSPORTASI Metode transportasi untuk pertama kali dikemukakan oleh F.L Hitchcock (1941) dan dijelaskan lebih mendetail oleh T.C Koopmans (1949). Secara umum, penyelesaian masalah transportasi dilakukan dengan dua tahap, yakni: Tahap SOLUSI AWAL: 1. Metode NWC (north west corner) 2. Metode LC (least cost) 3. Metode VAM (vogel approximation method) 4. Metode RAM (russel approximation method) Tahap SOLUSI AKHIR: 1. Stepping Stone 2. MODI (modified distribution) Metode MODI merupakan modifikasi dari metode Stepping Stone. Namun demikian, solusi akhir akan digunakan bila dalam solusi awal, masalahnya belum optimal Catatan Penting! 1. Syarat cell terisi (M+N)-1, dimana M adalah jumlah baris, N adalah jumlah kolom 2. Bila (M+N)-1 TIDAK SAMA DENGAN cell terisi, maka harus ditambahkan 0 (nol) 3. Jumlah KAPASITAS harus sama dengan jumlah KEBUTUHAN, jika tidak maka perlu ditambahkan DUMMY 24 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

26 TRANSPORTASI SOLUSI AWAL Contoh soal : PT.YOONA mempunyai 3 anak perusahaan, yaitu PT HAY, PT HIY dan PT HUY. Dimana kapasitas masing-masing adalah 300, 350, dan 400. Hasil produksi perusahaan tersebut didistribusikan ke-4 wilayah di dunia, yakni, AS, Afrika dan Eropa dengan jumlah permintaan 400, 500, dan 150. Berikut adalah biaya transportasi per unit. Pabrik Tujuan AS Afrika Eropa PT. HAY PT. HIY PT. HUY Tentukan biaya transportasi dengan metode NWC, LC, VAM dan RAM! HAL PERTAMA YANG HARUS DIPERHATIKAN!!! Antara kapasitas dengan kebutuhan jumlahnya sama. Untuk kasus ini kita namakan kasus normal, (tanpa dummy). Jika antara kapasitas dengan kebutuhan jumlahnya tidak sama. maka kasus ini kita namakan kasus tidak normal, (pakai dummy). 25 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

27 METODE NWC (NORTH WEST CORNER) Langkah-langkah : 1. Alokasi komoditi dimulai dari pojok kiri atas dan berakhir di pojok kanan atas. Alokasikan komoditi sebanyak mungkin, dengan memperhatikan jumlah kebutuhan dan kapasitas. 2. Setelah alokasi untuk C11 dilakukan, alokasi lainnya dilakukan pada baris atau kolom lain. Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS K PT. HAY eterang PT. HIY an : PT. HUY A lkebutuhan o kasi C11 dengan memperhatikan jumlah kapasitas dan kebutuhan (300 ; 400). Minimum 300, maka untuk C11 dialokasikan sebanyak Ketika 300 produk dialokasikan pada C11, ternyata kebutuhan pada kolom pertama sebanyak 300 belum terpenuhi, dan kapasitas (baris pertama) sudah terpenuhi, sehingga terjadi kelebihan jumlah kebutuhan pada sumber pertama, maka akan dialokasikan sebanyak 100 dari AS (C21) 3. Ketentuan tersebut, dilakukan sampai semua persediaan telah dialokasikan dan semua kebutuhan telah terpenuhi. Total biaya = Jumlah (biaya dikalikan dengan alokasi) Total Biaya = (300x15) + (100x8) + (250x6) + (250x4) + (150x12) = = O p e r a s i o n a l R i s e t 1

28 Analisa: dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode NWC, PT HAY mendistribusikan kepada AS sebanyak 300. PT HIY mendistribusikan kepada AS dan Afrika masing-masing 100 dan 250. Dan PT HUY mendistribusikan ke Afrika dan Eropa masingmasing sebanyak 250 dan 150. Total biaya transportasi yang dikeluarkan PT.YOONA adalah sebesar METODE LC (LEAST COST) / BIAYA MINIMUM Langkah-langkah: 1. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel yang mempunyai biaya terkecil. Jika terdapat sel yang memiliki biaya terkecil yang sama besar, maka pilih salah satu. 2. Kurangi baris persediaan dan kolom permintaan sudah nol, maka eliminasi baris atau kolom tersebut. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENGERJAKAN LC!!! Bila dalam kasus tidak normal (dengan dummy), pengalokasian DUMMY selalu TERAKHIR setelah cell lain terisi. Alasannya? Dalam LC, perusahaan dianggap lebih memilih untuk mengalokasikan ke tempat yang membutuhkan daripada disimpan di dalam gudang. 27 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

29 Penyelesaian: 1. Pada contoh soal, biaya terkecil terletak pada C12, sehingga sel ini adalah yang diprioritaskan terlebih dahulu, dengan kebutuhan dan kapasitas (500 ; 300) = dengan minimum 300. Kemudian sisa kebutuhannya dialokasikan ke sel lain 2. Kemudian biaya terkecil kedua terletak pada C23., sehingga sel ini adalah yang diprioritaskan yang ke dua, dengan kebutuhan dan kapasitas (150 ; 350) = dengan minimum 150. Kemudian sisa kapasitasnya dialokasikan ke sel lain 3. Kemudian berlanjut ke biaya terkecil berikutnya, yaitu C32, dst. 4. Alokasi dihentikan jika jumlah persediaan telah dihabiskan dan jumlah permintaan telah terpenuhi. Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN Total Biaya = Jumlah (biaya dikalikan dengan alokasi) Total Biaya : (300x2) + (200x8) + (150x3) + (200x10) + (200x4) = Analisa: dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode LC, PT HAY mendistribusikan kepada Afrika sebanyak 300, PT HIY mendistribusikan kepada AS dan Eropa masing-masing 200 dan 150. Dan PT HUY mendistribusikan ke AS dan Afrika masing-masing sebanyak 200 dan 200. Total biaya transportasi yang dikeluarkan PT.YOONA adalah sebesar O p e r a s i o n a l R i s e t 1

30 METODE VAM (VOGEL APPROXIMATION METHOD) Langkah-langkah: 1. Menghitung selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk setiap baris dan kolom HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENGERJAKAN VAM!!! Bila dalam kasus tidak normal (dengan dummy), pengalokasian DUMMY diperhitungkan. Alasannya? Karena metode VAM memperhitungkan biaya dummy ketika mencari selisih biaya terkecil. 2. Setelah memperoleh nilai selisih untuk masing kolom dan baris, pilih biaya yang selisih terbesar yang ada pada baris dan kolom tersebut. Kemudian alokasikan sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya terkecil pada baris atau kolom terpilih. 3. Buat tabel pengalokasian untuk barang dari sumber ke tujuan, dengan memperhatikan jumlah persediaan yang tersedia pada kolom atau baris yang bersangkutan dengan jumlah permintaan yang harus dipenuhi atau belum dipenuhi pada baris atau kolom tersebut. Hapuslah baris dan kolom apabila persediaan sudah dialokasikan atau habiskan dan permintaan yang sudah terpenuhi. 4. Ulangi langkah pertama, jika jumlah persediaan belum dialokasikan sepenuhnya, maka masih terdapat kekurangan persediaan. 29 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

31 Tabel 1 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS SELISIH PT. HAY = 9 PT. HIY = 3 PT. HUY = 6 KEBUTUHAN SELISIH 10 8 = = = 8 Tabel 2 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS SELISIH PT. HAY PT. HIY = 3 PT. HUY = 6 KEBUTUHAN SELISIH 10 8 = = = 9 30 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

32 Tabel 3 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS SELISIH PT. HAY PT. HIY = 2 PT. HUY = 6 KEBUTUHAN SELISIH 10 8 = = 2 - Total Biaya = (300x2) + (200x8) + (150x3) + (200x10) + (200x4) = 5450 Analisa: Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode VAM, PT HAY mendistribusikan kepada Afrika sebanyak 300. PT HIY mendistribusikan kepada AS dan Eropa masing-masing 200 dan 150. Dan PT HUY mendistribusikan ke AS dan Afrika masing-masing sebanyak 200 dan 200. Total biaya transportasi yang dikeluarkan PT YOONA adalah sebesar O p e r a s i o n a l R i s e t 1

33 METODE RAM (RUSSEL APPROXIMATION METHOD) Langkah-langkah: 1. Penyelesaian dimulai dengan mencari biaya yang tertinggi untuk setiap baris dan kolom yang ada dalam tabel transportasinya. 2. Selanjutnya biaya pada setiap sel akan dikurangi dengan biaya tertinggi untuk baris itu dan dikurangi lagi dengan biaya tertinggi kolom itu. 3. Alokasi diberikan kepada sel yang memiliki nilai negatif terbesar dari perhitungan langkah 2. Alokasi selanjutnya dilakukan kembali seperti pada langkah pertama dan kedua, di mana baris/kolom yang telah habis kapasitas/kebutuhannya tidak di ikut sertakan kembali. Tabel awal Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN Biaya tertinggi : Baris 1 (B1) = 15 Baris 2 (B2) = 8 Baris 3 (B3) = 12 Kolom 1 (K1) = 15 Kolom 2 (K2) = 6 Kolom 3 (K3) = O p e r a s i o n a l R i s e t 1

34 CELL = biaya cell biaya tertinggi untuk baris itu biaya tertinggi kolom itu C11 = = -15 C12 = = -19 pilih negative terbesar dan alokasikan ke C12 C13 = = -16 C21 = = -15 C22 = = -8 C23 = = -17 C31 = = -17 C32 = = -14 C33 = = -12 Tabel 1 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN PERHATIKAN!!! Baris 1, kapasitas yang dimiliki PT HAY sudah habis, itu artinya biaya-biaya pada baris 1 tidak ikut lagi dalam perhitungan langkah 1 dan 2, maka: 33 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

35 Biaya tertinggi B2 = 8 B3 = 12 K1 = 10 mengalami perubahan karena baris 1 sudah tidak diperhitungkan lagi K2 = 6 K3 = 12 CELL = biaya cell biaya tertinggi untuk baris itu biaya tertinggi kolom itu C21 = = -10 mengalami perubahan dari hasil sebelumnya C22 = = -8 C23 = = -17 negative terbesar, alokasikan ke C23 C31 = = -12 mengalami perubahan dari hasil sebelumnya C32 = = -14 C33 = = -12 Tabel 2 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN O p e r a s i o n a l R i s e t 1

36 PERHATIKAN!!! Kolom 3, kebutuhan yang yang diperlukan sudah terpenuhi, itu artinya biaya-biaya pada kolom 3 tidak ikut lagi dalam perhitungan langkah 1 dan 2, maka: Biaya tertinggi B2 = 8 diperhitungkan B3 = 10 mengalami perubahan karena kolom 3 tidak K1 = 10 K2 = 6 CELL = biaya cell biaya tertinggi untuk baris itu biaya tertinggi kolom itu C21 = = -10 C22 = = -8 C31 = = -10 C32 = = -12 negative terbesar, alokasikan ke C32 Tabel 3 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN Sisanya bisa langsung dialokasikan dengan memperhatikan biaya terkecil. 35 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

37 Tabel 4 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN Tabel 5 Sumber\Tujuan AS AFRIKA EROPA KAPASITAS PT. HAY PT. HIY PT. HUY KEBUTUHAN Total Biaya = (300x2) + (200x8) + (150x3) + (200x10) + (200x4) = 5450 Analisa: dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode RAM PT HAY mendistribusikan kepada Afrika sebanyak 300. PT HIY mendistribusikan kepada AS dan Eropa masing-masing 200 dan 150. Dan PT HUY mendistribusikan ke AS dan Afrika masing-masing sebanyak 200 dan 200. Total biaya transportasi yang dikeluarkan PT YOONA adalah sebesar O p e r a s i o n a l R i s e t 1

38 Setelah mengerjakan secara manual coba kita cek pengerjaannya dengan software QSB Langkah-langkahnya : 1. Masuk ke dalam software QSB dan kemudian pilih transshipment problem 2. Pilih enter new problem 37 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

39 3. Masukan nama dari masalah tersebut 4. Lalu isi jenis-jenis problemnya seperti dibawah ini, ketika sudah mengisi jenisjenis problemnya langsung tekan SPACE BAR 38 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

40 5. Masukan nama-nama source pada masalah anda, jika sudah memasukkan nama source tekan ENTER dan kemudian SPACE BAR 6. Masukan nama-nama destination pada masalah anda, jika sudah memasukkan nama source tekan ENTER dan kemudian SPACE BAR 39 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

41 7. Masukan kapasitasnya, setelah memasukan kapasitasnya tekan ENTER dan kemudian tekan SPACE BAR 8. Masukkan kebutuhannya, setelah memasukan kapasitasnya tekan ENTER dan kemudian tekan SPACE BAR 40 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

42 9. Jika ada pertanyaan Do you want to use free format? Maka pilih aja no dengan menulis huruf N. kemudian tekan ENTER 10. Masukan biaya-biayanya, setelah memasukkan biaya-biaya tekan ENTER dan kemudian tekan SPACE BAR 11. Setelah selesai memasukan biayanya, QSB akan langsung muncul ke halaman awal kembali. Ini berarti data yang diinput tadi sudah terinput oleh QSB. 41 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

43 Selanjutnya untuk mengetahui total biaya pada masing-masing metode kita pilih SOLVE PROBLEM 12. Setelah memilih solve problem akan muncul option menu for Solving, untuk memilih metode-metode dalam transportasi pilih select the initial solution method 42 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

44 13. Metode pertama yang kita kerjakan adalah Nort West Corner Method 14. Pilih solve and display the initial tableau 43 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

45 15. Ini adalah hasil total biaya dengan menggunakan metode NWC, apakah hasilnya sama dengan pengerjaan manual tadi? 16. Setelah mengetahui hasil NWC tekan ENTER 2 kali, maka akan muncul halaman seperti ini 44 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

46 17. Untuk mengerjakan kembali metode yang lain maka pilih return the function menu. Maka akan muncul ke halaman awal kembali dan langsung saja pilih solve problem kembali. 45 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

47 18. Setelah pilih solve problem akan muncul option menu kemudian pilih select the initial solution method dan akan muncul option menu for selecting the initial solution method. Karena metode LC tidak ada disoftware jadi pengerjaan metode LC dilakukan secara manual. Langsung saja pilih metode VAM 46 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

48 19. Kemudian akan muncul pilihan menu lagi lalu pilih saja solve and display the initial tableau. dan akan muncul pengerjaan dengan metode VAM 47 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

49 20. Dan yang terakhir adalah pengerjaan masalah transportasi dengan menggunakan metode RAM. 48 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

50 Rangkuman Pembelajaran: Praktikan sekarang dapat memahami 1. Cara mengatur distribusi dari sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat yang membutuhkan secara optimal 2. Meminimalkan biaya untuk memperoleh hasil optimal 3. Tahapan yang harus dilalui dalam mengambil suatu keputusan agar dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien 49 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

51 Soal-soal uji kemampuan 1. Tentukan biaya optimal menggunakan metode NWC, LC dan VAM. Analisalah! Sumber Tujuan Kapasitas A B C D Kebutuhan A.NWC=11108,LC=8751,VAM=7340 B.NWC=11000,LC=8000,VAM=7000 C.NWC=11101,LC=8571,VAM=7430 D.NWC=11500,LC=8500,VAM= Nona Icha adalah pengusaha di bidang meubel, beberapa cabang perusahaannya yaitu PT. Po, PT. Marty, PT. Sid dan PT. Eeyore akan mengekspor barang produksinya ke berbagai Negara yakni Inggris, Amerika dan Australia dengan kapasitas masing-masing 150, 200, 200, dan 350. Adapun kebutuhan masingmasing Negara tersebut adalah 200, 400 dan 300. Berikut adalah data Transportasinya: 50 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

52 Sumber Tujuan Inggris Amerika Australia PT. Po PT. Marty PT. Sid PT. Eeyore Tentukan : Biaya transportasi dengan menggunakan solusi awal NWC dan RAM! Beserta Analisanya! A.NWC=10500,RAM=10600 B.NWC=10350,RAM=10500 C.NWC=10250,RAM=10400 D.NWC=10150,RAM= Tentukan biaya optimal menggunakan solusi awal LC, VAM, dan RAM dari data transportasi berikut, dan analisanya! Sumber Tujuan Malaysia Singapura Vietnam Kapasitas PT. X PT. Y PT. Z Kebutuhan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

53 A.LC=7184,LC=12237,RAM=12084 B.LC=7084,LC=12137,RAM=11984 C.LC=6984,LC=12037,RAM=11884 D.LC=6884,LC=11937,RAM= Tentukan biaya optimal menggunakan solusi awal NWC, LC, VAM dari data transportasi berikut, dan analisanya! Sumber Tujuan Kapasitas Perancis Belgia Inggris PT. I PT. C PT. H PT. A Kebutuhan A.NWC=12606,LC=8751,VAM=8207 B.NWC=12706,LC=8000,VAM=8307 C.NWC=12806,LC=8571,VAM=8407 D.NWC=12906,LC=8959,VAM= O p e r a s i o n a l R i s e t 1

54 5. Perusahaan Astra membutuhkan 3 jenis body untuk memenuhi kebutuhan masingmasing hasil produksinya. Berikut data yang di perlukan. Toyota Daihatsu Honda Kapasitas Jenis Jenis Jenis Kebutuhan Tentukan biaya transportasi dengan solusi awal LC dan RAM berserta analisisnya! A.LC=8750,RAM=9350 B.LC=8850,RAM=9250 C.LC=8950,RAM=9150 D.LC=9050,RAM= O p e r a s i o n a l R i s e t 1

55 54 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

56 Transportasi Solusi Akhir Deskripsi Modul Persoalan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (destination, demand), dengan tujuan meminimumkan biaya pengangkutan yang terjadi. Transportasi solusi akhir merupakan perbaikan pengalokasian produk dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Transportasi solusi akhir merupakan tahap lebih lanjut dari transportasi solusi awal. Tujuan menggunakan tranportasi solusi akhir yaitu ingin memastikan apakah pengalokasian yang dilakukan telah menghasilkan biaya total yang minimal atau belum. Tujuan Modul Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami: 3. Pengalokasian produk kesejumlah tujuan (destination) 4. Mengalokasikan dengan biaya total yang seminimal mungkin Isi Pembelajaran: Stepping Stone Latihan 1 Menghitung Pengalokasian dengan Metode Stepping Stone Pembelajaran: MODI Latihan 2 Menghitung Pengalokasian dengan Metode MODI Pembelajaran: Software QSB untuk metode Stepping Stone dan MODI 55 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

57 Pembelajaran: Stepping Stone Metode Stepping Stone digunakan sebagai pengecekan apakah perhitungan yang telah kita hitung menggunakan solusi transportasi awal sudah benar optimal atau belum. Contoh soal : PT. CEMOGA saat ini beroperasi dengan 4 buah pabrik yang memiliki kapasitas masing-masing sebagai berikut : Pabrik Kapasitas produksi A 300 B 500 C 100 Jumlah 900 Saat ini ada kebutuhan dari 4 perusahaan besar yang harus dipenuhi, dengan besaran permintaan masing-masing : Perusahaan Kebutuhan PTA 200 PTB 400 PTC 300 Jumlah 900 Perkiraan biaya transportasi : Perusahaan Pabrik PTA PTB PTC A B C O p e r a s i o n a l R i s e t 1

58 Hasil perhitungan dengan metode VAM : Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Total biaya = (20x200)+(10x400)+(24x100)+(8x100)+(10x100) = Dari hasil tersebut, kita akan mencari biaya optimalnya dengan solusi akhir. A. METODE STEPPING STONE Langkah penyelesaian : 1. Lakukan pengecekan terhadap sel-sel yang masih kosong. Dari tabel VAM di atas, sel yang masih kosong adalah C12, C21, C31, dan C32. Pada metode ini, pengujian dilakukan mulai dari sel kosong tersebut, selanjutnya lakukan penarikan garis, garis bergerak (searah jarum jam/berlawanan) secara lurus, tidak boleh diagonal!!! ke arah sel yang telah terisi dengan alokasi, begitu seterusnya sampai kembali ke sel kosong tersebut. Setiap pergerakan ini akan mengurangi dan menambah secara bergantian biaya pada sel kosong tersebut. 57 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

59 PERHATIKAN! Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Untuk pengujian sel C12, biaya 16, bergerak ke sel C13, sehingga biaya dikurangi 24, kemudian bergerak ke sel C23, sehingga biaya ditambah 8, dan kemudian bergerak ke sel C22, sehingga biaya dikurangi 10, dan hasilnya adalah = -10 Untuk pengujian sel kosong lainnya, diberlakukan cara yang serupa. Berikut pengujian terhadap sel kosong. PENGUJIAN SEL KOSONG C12 = = -10 C21 = = 6 C31 = = 6 C32 = = 6 2. Perubahan alokasi pengiriman. Dari pengujian di atas, di dapat C12 bernilai negatif (-10), maka pada sel C12 perlu dilakukan perubahan alokasi pengiriman. Perhatikan angka yang bertanda minus atau negatif saja! C12 = 0 + C13 = NEGATIF dan ANGKA TERKECIL, maka 100 dijadikan angka untuk mengurangi atau menambah alokasi yang ada selama pengujian 58 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

60 C23 = C22 = Maka perubahan alokasinya : C12 = = 100 C13 = = 0 C23 = = 200 C22 = = 300 Masukkan hasil di atas ke dalam tabel! Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Nilai alokasi pada C11 dan C33 tidak mengalami perubahan karena tidak termasuk pergerakan pengujian C12. PERHATIKAN! Sebelum melanjut ke langkah berikutnya, lakukan pengecekan berikut! 1. Apakah semua alokasi bila dijumlah ke bawah dan ke samping sudah cocok dengan kebutuhan dan kapasitas yang ada? 2. Apakah jumlah sel terisi sudah memenuhi syarat yang ada (m+n)-1? 3. Jika ya, tabel di atas sudah benar. Tapi apakah sudah OPTIMAL? Untuk mengetahui, mari kita lakukan pengecekan kembali ke sel-sel yang masih kosong seperti pada langkah PENGUJIAN SEL KOSONG C13 = = 10 C21 = = -4 C31 = = O p e r a s i o n a l R i s e t 1

61 C32 = = 6 PERHATIKAN! Bila dihasilkan angka negatif lebih dari satu (berbeda-beda besar angkanya), maka pilih angka negatif yang paling besar. 4. Perubahan Alokasi (C21) C21 = = 200 C22 = = 100 C12 = = 300 C11 = = 0 Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Apakah sudah OPTIMAL? Ulangi langkah 1 untuk membuktikannya. PENGUJIAN SEL KOSONG C11 = = 36 C13 = = 10 C31 = = 0 C32 = = 6 PERHATIKAN!!! Dari hasil pengujian di atas, tidak ditemukan lagi hasil negatif, itu artinya, Tabel no 4 sudah benar dan OPTIMAL! 60 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

62 Maka, total biaya optimalnya adalah (300 x 16) + (200 x 10) + (100 x 10) + (200 x 8) + (100 x 10) = Pembelajaran: MODI Metode MODI merupakan modifikasi dari metode Stepping Stone. Metode Modi menghitung indeks perbaikan untuk setiap sel kosong tanpa menggunakan jalur tertutup. Indeks perbaikan dihitung dengan terlebih dahulu menentukan nilai baris dan kolom. Contoh soal : PT. CEMOGA saat ini beroperasi dengan 4 buah pabrik yang memiliki kapasitas masing masing sebagai berikut : Pabrik Kapasitas produksi A 300 B 500 C 100 Jumlah 900 Saat ini ada kebutuhan dari 4 perusahaan besar yang harus dipenuhi, dengan besaran permintaan masing-masing : Perusahaan Kebutuhan PTA 200 PTB 400 PTC 300 Jumlah O p e r a s i o n a l R i s e t 1

63 Perkiraan biaya transportasi : Perusahaan Pabrik PTA PTB PTC A B C Hasil perhitungan dengan metode VAM : Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Total biaya = (20x200)+(10x400)+(24x100)+(8x100)+(10x100) = Dari hasil tersebut, kita akan mencari biaya optimalnya dengan solusi akhir. B. METODE MODI Langkah penyelesaian : 1. Penggunaan metode MODI untuk solusi akhir, dimulai dengan mencari dan memberi nilai untuk setiap baris dan kolom yang ada. Pemberian nilai pertama kali diberikan untuk baris, dengan nilai 0 (nol). PERHATIKAN! 1. Nilai diberikan pada baris yang pertama. 2. Nilai diberikan kepada baris yang memiliki sel terisi alokasi paling banyak. Pada hasil solusi VAM di atas, baris 1 dan 2 sama-sama memiliki 2 sel yang terisi alokasi, dengan demikian nilai pertama sebesar 0 dapat diberikan pada baris 1 atau O p e r a s i o n a l R i s e t 1

64 0 Ketentuan berikutnya, bila pemberian nilai untuk pertama diberikan pada baris 1, maka untuk proses selanjutnya, baris 1 akan selalu bernilai 0 Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Selanjutnya dilakukan pemberian nilai untuk baris dan kolom yang lain dengan cara memanfaatkan setiap sel yang telah teralokasi : Keterangan : B = baris 1 K = kolom 1 Cell terisi Cbk = Bb + Kk = biaya pada sell C11 = B1 + K1 = K1 = 20 K1 = 20 C13 = B1 + K3 = K3 = 24 K3 = 24 C22 = B2 + K2 = K2 = 10 K2 = 26 C23 = B2 + K3 = 8 B = 8 B2= -16 C33 = B3 + K3 = 10 B = 10 B3 = Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN O p e r a s i o n a l R i s e t 1

65 2. Melakukan perhitungan indeks perbaikan dengan menguji apakah sel yang masih kosong dalam tabel tersebut masih dapat memberikan penurunan biaya, dengan cara : Biaya pada sel kosong nilai baris nilai kolom C12 = = -10 NILAI NEGATIF. Maksudnya, pengiriman ke sel C12 akan memberikan penurunan biaya transportasi paling besar 8. C21 = 10 (-16) 20 = 6 C31 = 12 (-14) 20 = 6 C32 = 18 (-14) 26 = 6 3. Merubah alokasi pengiriman ke sel C12 Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Perhatikan angka yang bertanda minus saja! C12 = 0 + C22 = C23 = C13 = NEGATIF dan ANGKA TERKECIL, maka 100 dijadikan angka untuk mengurangi atau menambah alokasi yang ada selama pengujian Maka perubahan alokasinya : C12 = = 100 C22 = = 300 C23 = = 200 C13 = = 0 64 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

66 Masukkan hasil di atas ke dalam tabel! Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Lakukan pengecekan (m+n)-1! Sudahkah optimal? Lakukan pengecekan dengan mengulang kembali langkah Sell Terisi C11 = B1 + K1 = K1 = 20 K1 = 20 C12 = B1 + K2 = K2 = 16 K2 = 16 C22 = B2 + K2 = 10 B = 10 B2 = -6 C23 = B2 + K3 = K3 = 8 K3 = 14 C33 = B3 + K3 = 10 B = 10 B3 = Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Sell Kosong C13 = = 10 C21 = 10 (-6) 20 = -4 nilai negatif C31 = 12 (-4) 20 = 4 C32 = 18 (-4) 16 = 6 5. Merubah alokasi pengiriman ke sel C21 65 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

67 Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Perhatikan angka yang bertanda minus saja! C21 = 0 + C22 = C12 = C11 = NEGATIF dan ANGKA TERKECIL, maka 200 dijadikan angka untuk mengurangi atau menambah alokasi yang ada selama pengujian Maka perubahan alokasinya : C21 = = 200 C22 = = 100 C12 = = 300 C11 = = 0 Masukkan hasil di atas ke dalam tabel! Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Lakukan pengecekan (m+n)-1! Sudahkah optimal? Lakukan pengecekan dengan mengulang kembali langkah O p e r a s i o n a l R i s e t 1

68 6. Sel terisi C12 = B1 + K2 = K2 = 16 K2 = 16 C21 = B2 + K1 = K1 = 10 K1 = 16 C22 = B2 + K2 = 10 B = 10 B2 = -6 C23 = B2 + K3 = K3 = 8 K3 = 14 C33 = B3 + K3 = 10 B = 10 B3 = Tujuan Sumber PTA PTB PTC KAPASITAS A B C KEBUTUHAN Sel kosong C11 = = 4 C13 = = 10 C31 = 12 (-4) 16 = 0 C32 = 18 (-4) 16 = 6 Dari perhitungan sel kosong diatas terlihat bahwa semua kemungkinan pemindahan alokasi pengiriman sudah positif, sehingga dengan demikian tabel di atas telah OPTIMAL, dengan total biaya = (300 x 16) + (200 x 10) + (100 x 10) + ( 200 x 8) + (100 x 10) = Pembelajaran : Software QSB untuk motode Stepping Stone dan MODI 1. Dari menu utama pilih QSB 2. Pilih (3) Transshipment problem 67 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

69 3. Pilih (2) Enter new problem * Masukkan nama masalah, enter. * isikan juga problem-problemnya seperti dibawah ini 68 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

70 4. Masukkan nama sumbernya 69 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

71 5. Masukkan nama tujuannya 6. Isikan jumlah kapasitasnya 70 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

72 7. Isikan jumlah kebutuhannya * Do you want to use free format? Isikan dengan N 8. Kemudian isikan biaya-biayanya 71 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

73 9. Setelah itu, pilih (5) solve problem 10. Pilih (5) select the initial solution method * Pilih metode penyelesaian (dalam contoh kita menggunakan solusi awal VAM) 72 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

74 * Pilih solve and display the final table *dan hasil solusi akhirnya Rangkuman Pembelajaran Praktikan sekarang dapat memahami: 1. Perbaikan pengalokasian transportasi solusi awal 2. Pengalokasian dengan total biaya minimal Soal-soal Uji Kemampuan 1. Tn. Devdas merupakan pengusahan genteng yang mempunyai 3 perusahaan anak yaitu PT Anjali, PT Tina dan PT Rahul. Kapasitas masing-masing yaitu 220, 340, dan 290. Permintaan yang datang dari Raj sebesar 400, dari Aman sebesar 175 dan dari Rohit sebesar 275. Tn. Devdas telah menghitung pengalokasian menggunakan solusi awal metode RAM. Tujuan Raj Aman Rohit KAPASITAS Sumber PT Anjali PT Tina PT Rahul KEBUTUHAN O p e r a s i o n a l R i s e t 1

75 Dengan menggunakan solusi akhir metode MODI, maka biaya optimal yang diperoleh Tn. Devdas adalah... a b c d Shahrukhkhan mempunyai 4 pabrik keramik yang hasil produksinya akan di distribusikan ke 4 wilayah Indonesia yaitu Bandung, Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya. Berikut biaya transportasi perunit. Tujuan Bandung Yogyakarta Jakarta Surabaya Kapasitas Sumber Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik KEBUTUHAN Dengan menggunakan solusi awal VAM dan solusi akhir STEPPING STONE, maka biaya transportasi keduanya adalah... a dan b dan c dan d dan Ibu Kajol memproduksi sandal untuk semua usia. Saat ini usahanya telah memiliki 4 cabang yaitu di cabang Jakarta, cabang Bogor, cabang Bandung dan cabang Semarang dengan kapasitas masing-masing yaitu 200, 300, 230, dan 190. Sedangkan permintaan dari Kalimalang, Depok dan Salemba yaitu 300, 280 dan 170. Ibu Kajol 74 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

76 telah menghitung dengan metode RAM pengalokasiannya. Namun dia merasa bahwa biaya yang dikeluarkan belum optimal. Tujuan Sumber Kalimalang Depok Salemba Dummy KAPASITAS C. Jakarta C. Bogor C. Bandung C. Semarang KEBUTUHAN Dengan menggunakan solusi akhir metode stepping stone, maka biaya optimum yang didapatkan Ibu Kajol adalah... a b c d Berikut ini merupakan data transportasi tujuan beberapa perusahaan di Indonesia: Tujuan KOTA KOTA KOTA KOTA KAPASITAS Sumber A B C D PT W PT X PT Y PT Z KEBUTUHAN Dengan menggunakan metode solusi awal RAM dan solusi akhir STEPPING STONE, maka biaya transportasi solusi awal dan akhir adalah... a dan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

77 b dan c dan d dan Berikut adalah data pengiriman barang dari cabang ke beberapa pasar Tujuan PASAR PASAR PASAR KAPASITAS Sumber REBO SENEN MINGGU CABANG A CABANG B CABANG C KEBUTUHAN Dengan menggunakan metode solusi awal VAM dan solusi akhir MODI, berapa biaya optimum untuk masing-masing metode a dan b dan c dan d dan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

78 77 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

79 PENUGASAN Deskripsi Modul Masalah penugasan berkaitan erat dengan sejumlah sumber daya yang produktif untuk sejumlah tugas antara assignment (tugas) dengan assignee (penerima tugas). Syarat yang harus dipenuhi adalah satu tugas untuk satu penerima tugas (one assignment for one assignee). Masalah penugasan terjadi dalam berbagai varian proses pembuatan keputusan; umumnya masalah penugasan melibatkan penunjukkan seseorang untuk mengoperasikanmesin tertentu, pelaksanaan penjualan di satu wilayah, pelaksanaan riset dan sebagainya. Salah satu sifat khusus dari masalah penugasan adalah seseorang ditunjuk untuk melaksanakan satu dan hanya satu tugas. Tujuannya adalah meminimumkan biaya, atau waktu ataupun untuk memaksimumkan keuntungan. Tujuan modul Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami: 1. Bagaimana cara mengatur pemberian tugas agar didapatkan hasil yang optimal 2. Bagaimana meminimumkan biaya dan memaksimumkan keuntungan dari pemberian tugas yang dilakukan 3. Apa saja hakekat dari suatu pengambilan keputusan 4. Tahapan apa saja yang harus dilalui dalam mengambil suatu keputusan agar dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien 78 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

80 Isi Pembelajaran: penugasan minimalisasi tanpa dummy Latihan 1 Menghitung penugasan minimalisasi tanpa dummy Pembelajaran: penugasan minimalisasi dengan dummy Latihan 2 Menghitung penugasan minimalisasi dengan dummy Pembelajaran: penugasan maksimalisasi tanpa dummy Latihan 3 Menghitung penugasan maksimalisasi tanpa dummy Pembelajaran: penugasan maksimalisasi dengan dummy Latihan 4 Menghitung penugasan maksimalisasi dengan dummy 79 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

81 PENUGASAN Masalah penugasan berkaitan erat dengan sejumlah sumber daya yang produktif untuk sejumlah tugas antara assignment (tugas) dengan assignee (penerima tugas). Syarat: satu tugas untuk satu penerima tugas (one assignment for one assignee). Sejarah dan Penjelasan singkat tentang Metode Penugasan Pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria ber-nama D. Konig pada tahun Metode assignment sering pula disebut sebagai metode Hungarian, syarat utama metode ini ialah berpasangan satu-satu sehingga dapat mencakup n! penugasan yang mungkin dilakukan. Masalah penugasan berkaitan dengan masalah minimalisasi (biaya, waktu) atau masalah maksimalisasi (keuntungan, volume penjualan, kemenangan). Apabila tugas lebih besar daripada penerima tugas maka harus ditambah dummy pada penerima tugas dengan nilai sebesar 0. Dan apabila tugas lebih kecil daripada penerima tugas maka harus ditambahkan dummy pada tugas dengan nilai sebesar 0. Dummy ada untuk menyeimbangkan antara banyaknya tugas dengan banyaknya penerima tugas. Apabila penerima tugas mendapatkan pekerjaan Dummy, berarti diasumsikan bahwa penerima tugas tersebut menganggur. Apabila tugas tersebut diberikan kepada Dummy, diasumsikan pekerjaan itu Minimalisasi tidak ada yang mengerjakan. 80 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

82 Contoh Minimalisasi tanpa DUMMY Sebuah Perusahaan memiliki 4 orang karyawan yang harus menyelesaikan 4 pekerjaan yang berbeda. Karena karakteristik pekerjaan yang berbeda, menimbulkan biaya yang berbeda dari berbagai alternatif penugasan tersebut. Dibawah ini adalah biaya yang timbal dari perbedaan karakteristik tiap pekerjaan. I II III IV Andi Mira Hans Reni Berdasarkan data tersebut, lakukan penugasan untuk tiap karyawan, agar biaya yang harus dikeluarkan menjadi optimal! Langkah Penyelesaian Step1: Cari nilai terkecil untuk setiap baris. Step2: Gunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. *maka untuk soal diatas menjadi Step3: Pastikan semua baris dan kolom SUDAH memiliki nilai NOL. Jika ada yang belum memiliki nilai nol (kolom 3), maka cari nilai terkecil di kolom tersebut digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada di kolom tersebut. *sehingga menjadi* O p e r a s i o n a l R i s e t 1

83 Step4: Jika tiap kolom dan baris sudah memiliki nilai nol. Maka cek, apakah ditemukan nilai nol sebanyak sumber daya (banyak baris) dan sebanyak pekerjaan (kolom). Misal: Jika jumlah baris 4 kolom 4, maka jumlah nilai nol minimal harus ada 4. Step5: Jika sudah menemukan nilai nol sejumlah baris dan kolom. Maka tandai dengan melakukan coretan. Mulailah dari baris yang memiliki nilai nol hanya satu. Step ini mengandung arti bahwa setiap karyawan hanya dapat ditugaskan pada satu pekerjaan. PERHATIKAN! Walau nilai nol sudah memenuhi syarat. Namun pada baris 1 dan 2 ternyata ditemukan nilai nol. Walau pada baris yang sama, namun nol tersebut berada di kolom yang sama. Maka dapat dipastikan belum optimal. Step6: Karena belum optimal, maka tarik garis yang menghubungkan setiap nilai nol Step7: Perhatikan nilai yang BELUM KENA GARIS. Cari nilai yang terkecil. Lalu gunakan untuk menambah atau mengurang nilai lainnya, dengan ketentuan berikut : nilai terkecil yang dicari tadi untuk: untuk MENGURANGI nilai yang TIDAK KENA CORET untuk MENAMBAH nilai yang KENA CORET 2X dan untuk nilai yang KENA CORET 1X, nilainya TETAP 82 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

84 *maka akan menjadi* Step8: Setelah menemukan penugasan yang dianggap paling tepat untuk tiap karyawan. Langkah selanjutnya, cari biaya penugasannya. Andi ditugaskan di pekerjaan 3 dengan biaya 18 Mira ditugaskan di pekerjaan 1 dengan biaya 14 Hans ditugaskan di pekerjaan 2 dengan biaya 20 Reni ditugaskan di pekerjaan 4 dengan biaya 16 + Total biaya 68 Contoh Minimalisasi dengan DUMMY Langkah penyelesaian sama seperti kasus minimalisasi tanpa dummy. Namun, jika kasus dengan DUMMY, berarti yang dianggap sebagai BIAYA TERKECIL adalah DUMMY. Contoh soal : Pelatih Les Piano yaitu Ibu Valentine ingin mengikutsertakan anak didiknya dalam kontes piano. Berikut adalah data kecepatan waktu tiap anak dalam memainkan piano di berbagai kategori musik. Film Klasik Modern Campuran Nama Tono Jay Mei Rara Berdasarkan data kecepatan waktu tersebut maka tentukanlah tugas dari para anak didiknya!! berikan analisinya. 83 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

85 Langkah Penyelesaian Step1: Cari nilai terkecil untuk setiap baris, karena ada dummy jadi nilai terkecil adalah dummy. Step2: Pastikan semua baris dan kolom SUDAH memiliki nilai NOL. Jika ada yang belum memiliki nilai nol (kolom 3), maka cari nilai terkecil di kolom tersebut digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada di kolom tersebut. Film Klasik Modern Campuran Dummy Nama Tono 70 0 = = = = 0 Jay 45 0 = = = = 0 Mei 60 0 = = = = 0 Rara 60 0 = = = = 0 * sehingga menjadi Film Klasik Modern Campuran Dummy Nama Tono = = =0 0 Jay = = =5 0 Mei = = =20 0 Rara = = =5 0 Step4: Jika tiap kolom dan baris sudah memiliki nilai nol. Maka cek, apakah ditemukan nilai nol sebanyak sumber daya (banyak baris) dan sebanyak pekerjaan (kolom). Misal: Jika jumlah baris 4 kolom 4, maka jumlah nilai nol minimal harus ada 4. Step5: Jika sudah menemukan nilai nol sejumlah baris dan kolom. Maka tandai. Mulailah dari baris yang memiliki nilai nol hanya satu. Step ini mengandung arti bahwa setiap karyawan hanya dapat ditugaskan pada satu pekerjaan. NOTE : Sebenarnya soal tersebut sudah optimal untuk memasikannya kita lakukan pembuktian dengan cara menghubungkan nilai 0 yang lebih dari satu. 84 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

86 Step6: Lakukan coretan dengan menghubungkan nilai 0 lebih dari satu. Film Klasik Modern Campuran Dummy Nama Tono Jay Mei Rara Step7: Cari nilai yang terkecil. Lalu gunakan untuk menambah atau mengurang nilai lainnya, dengan ketentuan berikut : nilai terkecil yang dicari tadi untuk: untuk MENGURANGI nilai yang TIDAK KENA CORET untuk MENAMBAH nilai yang KENA CORET 2X dan untuk nilai yang KENA CORET 1X, nilainya TETAP * sehingga menjadi Film Klasik Modern Campuran Dummy Nama Tono Jay Mei Rara O p e r a s i o n a l R i s e t 1

87 Penugasan optimum : Tono : Campuran = 50 Jay : Klasik = 45 Mei : Klasik, Modern,Dummy = 0 Rara : Modern = Analisis : Agar dapat memenangkan kontes piano tersebut, Ibu Valentine harus menugasi Tono untuk memainkan musik Campuran, Jay memainkan musik klasik, rara memainkan musik Modern, dengan waktu penyelesaian 145 menit. Maksimalisasi Contoh Maksimalisasi tanpa dummy Sebuah perusahaan memiliki 5 orang karyawan yang harus menyelesaikan 5 pekerjaan yang berbeda. Berikut adalah data hasil produksi ke-5 karyawan. Tentukanlah penugasan untuk masing masing karyawan. I II III IV V Ai Bi Ca Do Ea Langkah Penyelesaian Step1: Cari nilai tebesar di setiap baris, kemudian nilai tersebut dunakan sebagai pengurang nilai-nilai dibaris yang bersangkutan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

88 Step2: Pastikan semua baris dan kolom SUDAH memiliki nilai NOL. Jika ada yang belum memiliki nilai nol (kolom 3), maka cari nilai terkecil di kolom tersebut digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada di kolom tersebut Step3: Jika tiap kolom dan baris sudah memiliki nilai nol. lalu cek, apakah ditemukan nilai nol sebanyak sumber daya (banyak baris) dan sebanyak pekerjaan (kolom). Misal: Jika jumlah baris 5 kolom 5, maka jumlah nilai nol minimal harus ada 5. Step4: Jika sudah menenukan nilai nol sejumlah baris dan kolom. Maka tandai. Mulailah dari baris yang memiliki nilai nol hanya 1. Step ini mengandung arti bahwa setiap karyawan hanya dapat ditugaskan pada satu pekerjaan. PERHATIKAN! Walau nilai nol sudah memenuhi syarat. Namun pada baris 1 dan 3 ternyata ditemukan nilai nol. Walau pada baris yang sama, namun nol tersebut berada di kolom yang sama. Maka dapat dipastikan belum optimal. Step5: Karena belum optimal, maka tarik garis yang menghubungkan setiap nilai nol Step6: Perhatikan nilai yang BELUM KENA GARIS. Cari nilai yang terkecil. Lalu gunakan untuk menambah atau mengurangi nilai lainnya, dengan ketentuan berikut. 87 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

89 nilai terkecil yang dicari tadi untuk: untuk MENGURANGI nilai yang TIDAK KENA CORET untuk MENAMBAH nilai yang KENA CORET 2X dan untuk nilai yang KENA CORET 1X, nilainya TETAP Note : Disini tiap karyawan memiliki nilai 0 lebih dari satu jadi kita Pilih nilai 0 pada kolom yang nilainya lebih besar(maksimalisasi) Ai melakukan pekerjaan 5 dengan hasil Bi melakukan pekerjaan 4 dengan hasil Ca melakukan pekerjaan 1 dengan hasil Do melakukan pekerjaan 2 dengan hasil Ea melakukan pekerjaan 3 dengan hasil 14 Total 68 Contoh maksimalisasi dengan dummy PT. Damai adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, uasahanya yaitu memproduksi berbagai jenis kendaraan. Perusahaan ini mempunyai banyak permintaan tiap minggunya dari 4 daerah yang potensial untuk pangsa pasarnya. Berikut adalah data permintaan minggu lalu : Distributor Avanza Timor Audy Pabrik Jerman Swiss Paris Pakistan Berdasarkan data di atas, maka tentukanlah banyaknya produk yang harus dikirim ke tiap-tiap daerah, agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar! dan buatlah analisinya! 88 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

90 Langkah Penyelesaian Langkah penyelesaiannya sama seperti maksimalisasi tanpa dummy. Step1: Karena antara Pabrik dan distributor tidak sama jumlahnya maka kita tambahkan dummy pada kolom tersebut. Cari nilai terbesar di setiap baris, kemudian nilai tersebut digunakan sebagai pengurang nilai-nilai dibaris yang bersangkutan. Distributor Avanza Timor Audy Pabrik Jerman Swiss Paris Pakistan * sehingga menjadi* Distributor Pabrik Avanza Timor Audy Dummy Jerman = = = = 9180 Swiss = = = = 9750 Paris = = = = 4440 Pakistan = = = = 3175 Step 3: Dapat terlihat bahwa ada kolom yang belum mempunyai nilai 0, maka angka di kolom tersebut harus dikurangkan kembali dengan angka terkecil pada kolom tersebut. *sehingga menjadi* Distributor Avanza Timor Audy Dummy Pabrik Jerman =6005 Swiss =6575 Paris =1265 Pakistan = 0 89 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

91 Note : Sebenarnya kolom tersebut sudah optimal tapi untuk memastikan kita lakukan pembuktian dengan menghubungkan nilai 0 yang lebih dari satu. Step 4 : Lakukan coretan untuk kolom yang nilai 0 nya lebih dari 1. Distributor Avanza Timor Audy Dummy Pabrik Jerman Swiss Paris Pakistan Step 5 : Cari nilai yang terkecil. Lalu gunakan untuk menambah atau mengurang nilai lainnya, dengan ketentuan berikut : nilai terkecil yang dicari tadi untuk: untuk MENGURANGI nilai yang TIDAK KENA CORET untuk MENAMBAH nilai yang KENA CORET 2X dan untuk nilai yang KENA CORET 1X, nilainya TETAP *sehingga menjadi* Distributor Avanza Timor Audy Dummy Pabrik Jerman Swiss Paris Pakistan O p e r a s i o n a l R i s e t 1

92 Penugasan optimum : Jerman :Timor = 9180 Swiss : Avanza = 9750 Paris : Audy = 4440 Pakistan :Dummy = unit Analisnya : Terlihat bahwa Perusahaan memenuhi permintaan distributor untuk mobil Timor di kota Jerman, Mobil Avanza di kota Swiss, dan Audy di kota Paris dengan jumlah permintaan yaitu sebanyak unit mobil. Ayo kita masuk softwarenya... * Dari utama pilih Assignment Problem. * Pilih no. 2 (enter new problem), kemudian tulis nama kalian masing-masing lalu enter. 91 O p e r a s i o n a l R i s e t 1

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode North West Corner (NWC). 2. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode Vogel Approximation

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode North West Corner (NWC) dengan Dummy. 2. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode Vogel

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Metode Simplex

Pertemuan 2 Metode Simplex Pertemuan 2 Metode Simplex Objektif : 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah. 2. Mahasiswa dapat mendefinisikan variabel keputusan. 3. Mahasiswa dapat menentukan fungsi tujuan apakah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1 MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Sonny Yulian 2. Dani Darmawan 3. Anisa Prawidia Laboratorium Manajemen Menengah Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL 1 0

RISET OPERASIONAL 1 0 RISET OPERASIONAL 1 0 OR1 SERI PRAKTIKUM OPERASIONAL RISET 1 Aplikasi Penyusun Website :Customized Application Made w/ Visual BASIC 6.0 & QSB Sistem Operasi DOS Novel Netware Versi 3.0 : Dewi, Suci, Resi,

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Penugasan Tanpa Dummy

Pertemuan 5 Penugasan Tanpa Dummy Pertemuan 5 Penugasan Tanpa Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah dalam penugasan tanpa dummy 2. Mahasiswa dapat mengetahui pembentukan penugasan tanpa dummy 3. Mahasiswa dapat mencari

Lebih terperinci

MASALAH TRANSPORTASI

MASALAH TRANSPORTASI MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Model Transportasi /ZA 1

Model Transportasi /ZA 1 Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)

Lebih terperinci

BAB VII METODE TRANSPORTASI

BAB VII METODE TRANSPORTASI BAB VII METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masalah Transportasi Masalah transportasi merupakan pemrograman linear jenis khusus yang berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke tujuan (misalnya,

Lebih terperinci

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

TEKNIK RISET OPERASI UNDA BAB V METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan secara

Lebih terperinci

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut: METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu,

Lebih terperinci

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 MODEL TRANSPORTASI METODE TRANSPORTASI Transportasi Lokasi sumber Lokasi tujuan Transportasi distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah

Lebih terperinci

Metode Transportasi. Rudi Susanto

Metode Transportasi. Rudi Susanto Metode Transportasi Rudi Susanto Pendahuluan METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama

Lebih terperinci

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354). BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah

Lebih terperinci

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC) TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC) 4 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi North West Coner (NWC) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode

Lebih terperinci

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Modul 0 PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://wwwmercubuanaacid JAKARTA 007 PENDAHULUAN Suatu

Lebih terperinci

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL 6 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Vogel Approximation Methods (VAM) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode

Lebih terperinci

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Masalah Transportasi Salah satu permasalahan khusus dalam program linier adalah masalah transportasi Untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakan metode transportasi Dikatakan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 Penugasan Dengan Dummy

Pertemuan 6 Penugasan Dengan Dummy Pertemuan 6 Penugasan Dengan Dummy Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah penugasan dengan dummy 2. Mahasiswa dapat Pembentukan model penugasan dengan dummy 3. Mahasiswa dapat menentukan keputusan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70 METODE TRANSPORTASI Metode Kuantitatif. 70 POKOK BAHASAN VI METODE TRANSPORTASI Sub Pokok Bahasan : 1. Metode North West Corner Rule 2. Metode Stepping Stone. 3. Metode Modi 4. Metode VAM Instruksional

Lebih terperinci

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50 METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal

Lebih terperinci

TRANSPORTATION PROBLEM

TRANSPORTATION PROBLEM Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan

Lebih terperinci

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah. PENJELASAN METODE STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun mengubah alokasi dengan

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

MASALAH TRANSPORTASI

MASALAH TRANSPORTASI MASALAH TRANSPORTASI Masukkan kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke dalam tabel transportasi Cari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu selisih biaya terkecil

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian

Lebih terperinci

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV TRANSPORTATION PROBLEM D4 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV Pendahuluan Transportation Problem merupakan aplikasi dari programa linier untuk menentukan bagaimana mendistribusikan bahan, produk dari suatu

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik

Lebih terperinci

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI Agus Sasmito Aribowo Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model

Lebih terperinci

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Metode

Lebih terperinci

TRANSPORTASI & PENUGASAN

TRANSPORTASI & PENUGASAN TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem dapat diketahui dari definisi yang diambil dari beberapa pendapat pengarang antara lain : Menurut Romney (2003, p2) sistem

Lebih terperinci

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA Trisnani Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma JL. Sisingamangaraja NO. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Mohd. Rifqi Lutfir

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih) ISSN0216-3241 27 PENGGUNAAN METODE TRANSPORTASI DALAM PROGRAM LINIER UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG Oleh Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK, Undiksha Abstrak Permasalahan transportasi

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Manajemen Sains Model Transportasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pengertian Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biaya transportasi merupakan masalah yang sering dijumpai di berbagai bidang terutama yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran. Keputusan yang tepat dalam

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi Modul 5 MODEL TRANSPORTASI 5.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan

Lebih terperinci

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50 METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50 METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)

Lebih terperinci

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN Metode Vogel atau Vogel s Approximation Method (VAM) merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk digunakan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

Model Transportasi 1

Model Transportasi 1 Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu

Lebih terperinci

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk analisis kuantitatif (LO2). 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah

Lebih terperinci

TRANSPORTASI LEAST COST

TRANSPORTASI LEAST COST TRANSPORTASI LEAST COST 5 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Least Cost 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode transportasi Least Cost

Lebih terperinci

METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)

METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM) PENGERTIAN Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber

Lebih terperinci

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 299 311. APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN Lolyta Damora

Lebih terperinci

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma METODE TRANSPORTASI Definisi : Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 95-100 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

Lebih terperinci

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI Dimas Alfan Hidayat 1, Siti Khabibah, M.Sc 2, Suryoto, M.Si 2 Program Studi Matematika FSM Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum arti transportasi adalah adanya perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dan dari beberapa tempat ke beberapa tempat lain. Tempat atau tempat-tempat

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management 6s-1 Linear Programming Operations Management MANAJEMEN William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 Linear Programming METODE TRANSPORTASI suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PENDAHULUAN Metode simpleks ini adalah suatu prosedur aljabar yang bukan secara grafik untuk mencari nilai optimal dari fungsi tujuan dalam masalah-masalah optimisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.

Lebih terperinci

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk

Lebih terperinci

#6 METODE TRANSPORTASI

#6 METODE TRANSPORTASI #6 METODE TRANSPORTASI Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada Permasalahan dalam linear programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Terdapat dua atau lebih produk yang dibentuk dari campuran dua atau lebih bahan. Terdapat mesin atau fasilitas lain yang digunakan

Lebih terperinci

SILABUS JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

SILABUS JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA SILABUS JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : RISET OPERASI 1 / 2015 SKS : 3 Semester : 3 Kelompok Mata Kuliah : Mata

Lebih terperinci

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

Lebih terperinci

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dunia bisnis, manajemen rantai suplai merupakan strategi klasik yang banyak digunakan oleh industri atau perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Salah satu tingkat

Lebih terperinci

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS E-ISSN: 2548-3587 103 Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) Herlawati 1,* 1 Sistem

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Staf Gunadarma Gunadarma University METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i KATA PENGANTAR Kebutuhan akan

Lebih terperinci

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST Deasy Permata Sari A12.2010.04110 Program Studi Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA Nama : Munawarah Zulhijah Kelas : 3EA28 NPM : 15212158 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM Bahan kuliah Riset Operasional ASSIGNMENT MODELING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 2005 1 Background Assignment Modeling Metode ini dikembangkan oleh seorang berkebangsaan

Lebih terperinci

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. FISTIA FANNI HAPSARY 12210817 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Tahap selanjutnya dari teknik pemecahan persoalan transportasi adalah menentukan entering dan leaving variable.

Lebih terperinci

Model umum metode simpleks

Model umum metode simpleks Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m

Lebih terperinci

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 3(216), hal 249 256. PERBANDINGAN METODE STEPPING STONE DAN MODIFIED DISTRIBUTION DENGAN SOLUSI AWAL METODE LEAST COST UNTUK MEMINIMUMKAN

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung 1 Siska Martinalopa, 2 Muhardi, 3 Poppie Sofiah

Lebih terperinci

PERSOALAN TRANSPORTASI

PERSOALAN TRANSPORTASI PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahn yang berhubungan

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #8 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Operational Persoalan di Lapangan Research Perumusan Masalah (Model Matematis) Pemecahan Masalah ART SCIENCE 6623 - Taufiqur Rachman 1 Penugasan

Lebih terperinci