PENINGKATAN MOTIVASI, HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN MOTIVASI, HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP)"

Transkripsi

1 PENINGKATAN MOTIVASI, HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Universitas Negeri semarang Oleh : Ferina Agustini NIM : PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Tesis ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian tesis. Semarang, Agustus 2007 Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II Dr. Supartono, M. S Dr. Hartono, M. Pd NIP NIP ii

3 PENGESAHAN Tesis ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang, pada: Hari : Selasa Tanggal : 11 September 2007 Panitia Ujian Ketua Sekretaris Prof. Dr. H. A.T Soegito, SH, MM Dr. Supartono, M.S NIP NIP Penguji I Penguji II Dr. Wiyanto, MSi Drs. Ersanghono Kusuma, M.S NIP NIP Penguji III Dr. Hartono, MPd NIP iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tesis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdaarkan kode etik ilmiah. Semarang, Agustus 2007 Ferina Agustini iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Kita harus yakin bahwa apa yang ditentukan oleh Allah buat kita, itulah yang terbaik (Hamka) Cita-cita dan niat yang baik mesti disertai dengan usaha dan jalan yang baik untuk melaksanakannya. untuk kedua orang tuaku, adikku Rini dan Nita, mamaz Heru, guruku, temanku, saudaraku dan generasi penerusku. v

6 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, serta karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program strata dua pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang. Dalam menyusun tesis saya mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat: Dr. Supartono, M. S selaku Pembimbing I dan Dr. Hartono, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, arahan dengan penuh kesabaran sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Rektor, Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPA Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan yang luas kepada saya untuk menyelesaikan studi. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada para pengajar di PPS UNNES atas bekal ilmu pengetahuan dan wawasan keilmuan yang telah diajarkan kepada saya serta seluruh karyawan PPS UNNES yang telah membantu administrasi sehingga tesis dapat diselesaikan. Kepada teman-teman tak lupa saya sampaikan terima kasih atas dorongan, motivasi dan kerjasama yang baik sehingga tesis ini dapat selesai. vi

7 Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Slamet Panca Mulyadi, SPd selaku Kepala Sekolah SMA N 9 Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan penelitian ini. Kepada Bapak dan Ibunda, adik-adikku, dan mamazku Heru serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang dengan tulus ikhlas telah memberikan dorongan, semangat dan do a kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan di PPS UNNES. Akhirnya dengan segala kerendahan hati mohon ke hadirat Allah S.W.T, semoga tesis ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya di bidang kimia, Amin. Semarang, Agustus 2007 Penulis vii

8 ABSTRAK Ferina Agustini Peningkatan Motivasi Belajar dan Minat Berwirausaha Siswa Melalui Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP). Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Supartono, M.S., II. Dr. Hartono, M.Pd. Kata Kunci: Motivasi belajar, Minat Berwirausaha, Chemoentrepreneurship (CEP) Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, telah lama dilakukan. Namun sampai saat ini mutu pendidikan masih jauh dari harapan. Upaya guru dalam posisi ini adalah mengaktifkan potensi itu sehingga siswa termotivasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke Universitas. Sementara, para lulusan SMA belum mempunyai bekal atau belum dipersiapkan untuk bekerja. Di sisi lain, tuntutan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat sedangkan penghasilan relatif tetap sehingga diperlukan upaya pengembangan usaha untuk meningkatkan perolehan pendapatan. Oleh karena itu, para siswa SMA perlu diberi pemahaman tentang berwirausaha sebagai bekal dirinya untuk memulai atau melanjutkan kegiatan secara layak. Untuk itu perlu pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat berwirausaha serta motivasi belajar siswa yang terintegrasikan dalam mata pelajaran yang ada di SMA. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat dikembangkan pada mata pelajaran kimia adalah Chemoentrepreneurship (CEP). Permasalahan dalam penelitian ini adalah kontribusi pendekatan CEP untuk meningkatkan motivasi belajar, hasil belajar dan minat berwirausaha siswa belum diketahui. Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar, minat wirausaha siswa dan peningkatan hasil belajar siswa. Manfaat penelitian adalah memberi informasi mengenai kontribusi pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP terhadap peningkatan motivasi belajar, minat berwirausaha dan hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7 SMA Negeri 9 Semarang. Variabel yang diteliti adalah motivasi belajar, minat berwirausaha dan hasil belajar siswa, Data diambil dengan kuesioner, observasi dan test, selanjutnya dianalisis menggunakan statistik parametrik yaitu uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP mengalami peningkatan 14,21%. Minat berwirausaha siswa mengalami peningkatan 19,80%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan 75,27%. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP mampu meningkatkan motivasi belajar, minat berwirausaha dan hasil belajar siswa. viii

9 ABSTRACT Ferina Agustini The Improvement of Student s Learning Motivation and Business Interest through Chemistry Teaching Learning Process using CEP approach. Thesis. Magister of Education of UNNES. Key Words : A Learning Motivation, A Business Interest, and Chemoentrepreneurship (CEP) The efforts in improved education quality in Indonesia, have been done for many years. Yet, the education quality is beyond of our expectation. In this case, the teacher s effort is to activate the students potential in order to motivate in teaching learning process. Besides, high school graduated students are not ready to work yet. On the other hand, the demand of improved in fulfilling needs is needed while there is an unappropriate income. So, we need to have a developing effort to improved the income. Therefore, high school students need to be given the understanding of business as their skill in order to continue their life better. Here, teaching learning development that can improved their business interest and students learning motivation which is integrated to high school subject is needed. One of the learning approach developed to chemistry is CEP. The problems of the research are the contribution of CEP approach to improved the learning motivation, learning achievement and business interest of has been unrecognized yet. Meanwhile, the achievement of this research is to analyze the improved of a learning motivation, students business interest and learning achievement. The advantages of this research is to give information about the contribution of chemistry using CEP approach to improved the learning motivation, students business interest and learning achievement. The students of class X-7 of SMA N 9 Semarang are the subject of this research. The observed variable is learning motivation, students business interest and learning achievement. By questionaire, observation and test, the data are being taken. Then that data is analyzed using parametric statistic, t test. The research result indicates that students learning motivation in chemistry using CEP approach has been improved 14.21%. A business interest has been improved 19.80%. The students acheivement has been improved 75.27%. From those result, it can be concluded that chemistry learning model using CEP approach is able to improved students learning motivation, business interest and learning achievement. ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... ABSTRACT... viii ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA Pendekatan Pembelajaran CEP Pembelajaran Kontekstual Chemoentrepreneurship (CEP) Kreativitas dan Inovasi x

11 2.2 Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Usaha Peningkatan Motivasi Ciri-ciri Motivasi Fungsi Motivasi Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Minat Berwirausaha Analisis Materi Hidrokarbon Termasuk Senyawa Karbon Kekhasan Atom Karbon Klasifikasi Hidrokarbon Kerangka Teoritis Kerangka Berpikir Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN Subyek Penelitian Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Tolok Ukur Keberhasilan Analisis Instrumen Penelitian Uji Validitas Reliabilitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran CEP xi

12 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Peningkatan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan CEP Minat Terhadap Pelajaran Kimia Senang Mencari dan Memecahkan Masalah Kimia Ulet Menghadapi Kesulitan Masalah Kimia Tekun Menghadapi Tugas Lebih Senang Bekerja Mandiri Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-macam Masalah Kimia Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa Kemauan Keras untuk Mencapai Tujuan dan Kebutuhan Hidup Keyakinan Kuat atas Kekuatan Sendiri Sikap Jujur dan Tanggungjawab Ketahanan Fisik dan Mental Ketekunan dalam Bekerja dan Berusaha Pemikiran yang Kreatif dan Konstruktif Berorientasi ke Masa Depan Berani Mengambil Resiko Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pembahasan BAB V. PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Daftar Nama Para Validator dan Perangkat yang Divalidasi Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Uji Peningkatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Uji Peningkatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Minat Siswa Terhadap Pelajaran Kimia Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Tingkat Kesenangan untuk Mencari dan Memecahkan Masalah Kimia Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Tingkat Keuletan dalam Menghadapi Masalah Kimia Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Tingkat Ketekunan Siswa dalam Menghadapi Tugas Kimia Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Tingkat Kesenangan Siswa untuk Bekerja Mandiri Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Tingkat Minat Siswa terhadap Bermacam-macam Masalah Kimia Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Distribusi Minat Berwirausaha Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Uji Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa Perubahan Minat Berwirausaha Siswa Setelaj Pembelajaran CEP Kemauan Keras untuk Mencapai Tujuan dan Kebutuhan Hidup Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Keyakinan Kuat atas Kekuatan Sendiri Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Sikap Jujur dan Tanggungjawab Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Ketahanan Fisik dan Mental Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP 62 xiii

14 4.17 Ketekunan dalam Bekerja dan Berusaha Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Pemikiran yang Kreatif dan Konstruktif Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Berorientasi ke masa depan Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Berani Mengambil Resiko Sebelum dan Sesudah Pembelajaran CEP Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Psikomotor Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kognitif Siswa xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Proses Pembelajaran CEP untuk Mempraktikkan Pembuatan Balsem dan Lilin Hias Contoh Produk Hasil Pembelajaran CEP dalam Pembuatan Balsem dan Lilin Hias Kerangka Berpikir Langkah-langkah Penelitian Siswa Aktif Melakukan Kegiatan Praktikum Membuat Produk-produk seperti balsam, semir sepatu dan lilin hias yang siap diujicoba untuk dipasarkan Contoh Produk Lilin Hias yang Berhasil Dibuat dengan Kreativitas Siswa Perubahan Motivasi Belajar Siswa Setelah Pembelajaran CEP Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa Setelah Pembelajaran CEP xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Data Nilai Raport Semester Ganjil Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Normalitas Data Nilai Raport Semester 1 Kelas X Uji Homogenitas Populasi Analisis Varians (Uji Kesamaan Keadaan Awal dari Populasi Hipotesis ANAVA Hasil Analisis Uji Coba Soal Perhitungan Daya Beda Soal Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Perhitungan Validitas Butir Perhitungan Reliabilitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Perhitungan Validitas Angket Motivasi Belajar Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha Perhitungan Validitas Angket Minat Berwirausaha Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Data Motivasi Belajar Data Minat Berwirausaha Data Hasil Belajar Data Belajar Psikomotor 1 (Observer 1) Data Belajar Psikomotor 1 (Observer 2) Data Belajar Psikomotor 2 (Observer 1) xvi

17 29. Data Belajar Psikomotor 2 (Observer 2) Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor t-test Minat terhadap Pelajaran Kimia t-test Senang Mencari dan Memecahkan Masalah Kimia t-test Ulet Menghadapi Kesulitan t-test Tekun Menghadapi Tugas t-test Lebih Senang Bekerja Sendiri t-test Menunjukkan Minat terhadap Masalah Kimia t-test Motivasi Belajar t-test Kemauan Keras untuk Mencapai Tujuan dan Kebutuhan Hidup t-test Keyakinan Kuat Atas Kekuatan Sendiri t-test Sikap Jujur dan Tanggung jawab t-test Ketahanan Fisik dan Mental t-test Ketekunan dalam Bekerja dan Berusaha t-test Pemikiran yang Kreatif dan Konstruktif t-test Berorientasi ke masa depan t-test Berani Mengambil Resiko t-test Minat Berwirausaha t-test Uji Ketuntasan Belajar Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Materi Pokok Hdrokarbon Soal Tes Uji Coba Lembar Jawaban Tes Uji Coba Kunci Jawaban Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Angket Uji Coba Motivasi Belajar Angket Motivasi Belajar Kisi-kisi Angket Uji Coba Minat Berwirausaha Angket Uji Coba Minat Berwirausaha Angket Minat Berwirausaha Instrumen Penilaian Psikomotorik Siswa xvii

18 60. Rencana Pembelajaran Bahan Ajar Hidrokarbon Surat Ijin Penelitian xviii

19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung oleh arus globalisasi yang hebat dari waktu ke waktu, memunculkan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan. Dunia pendidikan yang akan mencetak generasi-generasi muda yang handal dan berkualitas diharapkan benarbenar dapat menjadi sarana terciptanya lulusan yang siap bersaing dalam upaya menghadapi persaingan diberbagai bidang kehidupan tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini adalah tentang peningkatan mutu pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, telah lama dilakukan. Bahkan setiap Repelita, peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan. Berbagai program dan inovasi pendidikan, seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi lainnya, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan mereka, peningkatan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas penunjang, dan lain-lain selalu dilakukan. Namun sampai saat ini mutu pendidikan masih jauh dari harapan. Hal ini nampak pada hasil Ujian Akhir Nasional yang kenyatannya masih ada siswa yang tidak lulus ujian. Perbaikan-perbaikan itu terletak di luar diri siswa. Dalam hal ini siswa dipersepsi sebagai unsur yang harus dilayani. Siswa perlu dilihat sebagai unit yang mengandung potensi, yang meliputi pengetahuan, nilai, sikap dan dorongan- 1

20 2 dorongan. Upaya guru dalam posisi ini adalah mengaktifkan potensi itu sehingga siswa termotivasi dalam proses pembelajaran. Menurut Donnel dalam Purnomo (2005:59), motivasi diartikan sebagai dorongan dan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, dorongan dan kebutuhan. Persoalan motivasi ini dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya, sejauh apa yang dilihatnya mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Pada masa mendatang diperlukan motivasi yang tinggi dan sikap maju agar dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan IPTEK. Salah satu dampak dari perkembangan dan kemajuan IPTEK yaitu sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian (pendidikan formal) akibat terbatasnya formasi pekerjaan serta meningkatnya pencari kerja. Akibatnya, masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan bagi bidang-bidang tertentu terutama bagi lulusan

21 3 SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi semakin banyak dan lama. Sementara, para lulusan SMA belum mempunyai bekal atau belum dipersiapkan untuk bekerja. Di sisi lain, tuntutan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat sedangkan penghasilan relatif tetap sehingga diperlukan upaya pengembangan usaha untuk meningkatkan perolehan pendapatan. Oleh karena itu, para siswa SMA perlu diberi pemahaman tentang berwirausaha sebagai bekal dirinya untuk memulai atau melanjutkan kegiatan secara layak. Berbeda dengan para lulusan SMK yang sudah mempunyai keterampilan khusus, sehingga mereka dapat menciptakan serta mengembangkan pekerjaan melalui kegiatan wirausaha. Menurut Purnomo (2005:87), hal ini dikarenakan pelajaran kewirausahaan di SMK tercantum dalam kurikulum atau GBPP Tahun 1999 maupun dalam KBK. Mata pelajaran ini tergolong sebagai mata pelajaran adaptif, berupa bidang keahlian. Sementara di SMA tidak tercantum materi kewirausahaan, sehingga diyakini bahwa minat kewirausahaan para siswa SMK akan lebih cepat terbentuk dibandingkan mereka yang berasal dari SMA. Menurut Purnomo (2005:122), minat berwirausaha para siswa dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan sebagai usaha sadar diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat diwujudkan dalam bentuk kemampuan, keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumberdaya manusia terdidik yang mampu menghadapi

22 4 berbagai tantangan kehidupan. Siswa tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Siswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan minat wirausaha, yaitu suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Atau dapat diartikan bahwa minat wirausaha merupakan suatu appetensi atau hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas kewirausahaan, baik disadari atau tidak yang terpuaskan lewat perilaku tertentu. Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan khususnya di tingkat SMA, dapat diterapkan pada siswa melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. Berdasar pertimbangan di atas, perlu dilakukan perencanaan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran tentang pendidikan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat wirausaha siswa. Tersedianya perangkat pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Model pembelajaran dan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat wirausaha siswa. Dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Salah satunya adalah dengan

23 5 mengembangkan perangkat pembelajaran kimia melalui pendekatan pembelajaran Chemoentrepreneurship (CEP). Menurut Mursiti et al, (2006:7), konsep pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) merupakan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkinkan siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha. Hidrokarbon merupakan salah satu materi dalam pelajaran kimia di SMA yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Standar kompetensi yang diterapkan adalah memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai adalah menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni dan estetika. Beberapa keterampilan yang dapat dilakukan adalah dengan kegiatan percobaan/eksperimen membuat produk lilin hias, membuat semir sepatu dan membuat balsem. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini diarahkan pada upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, minat berwirausaha siswa dan hasil belajar siswa dengan mengembangkan perangkat pembelajaran meliputi: Bahan Ajar, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa dan Instrumen penilaian pada materi pokok Hidrokarbon melalui pendekatan pembelajaran Chemoentrepreneurship (CEP) pada siswa SMA N 9 Semarang.

24 6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Belum tersedia perangkat pembelajaran untuk materi Hidrokarbon melalui pendekatan pembelajaran Chemoentrepreneurship (CEP). 2. Motivasi belajar pada siswa belum terbentuk dengan baik, sehingga mutu dan produktivitas yang dihasilkan belum memuaskan. 3. Belum meningkatnya minat wirausaha yang menonjol pada siswa SMA, sehingga kurang memiliki sikap kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup, keyakinan kuat atas kekuatan diri, sikap jujur dan tanggung jawab, ketahanan fisik dan mental, ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha, pemikiran yang kreatif dan konstruktif, berorientasi ke masa depan, dan berani mengambil resiko. 4. Hasil belajar siswa yang rendah. 1.3 Rumusan Masalah Masalah utama dalam penelitian ini adalah berapa besar kontribusi pembelajaran kimia dengan pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap peningkatan motivasi belajar, hasil belajar dan minat wirausaha siswa. Masalah tersebut dioperasionalkan menjadi pertanyaan penelitian berikut: 1. Apakah pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Apakah pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP dapat meningkatkan minat wirausaha siswa?

25 7 3. Apakah pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP dapat meningkatkan hasil belajar siswa? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP. 2. Untuk meningkatkan minat wirausaha siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP. 3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Memberi informasi mengenai kontribusi pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP terhadap motivasi belajar siswa. 2. Memberi gambaran mengenai peningkatan minat berwirausaha siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP. 3. Memberi gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan CEP.

26 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Pembelajaran CEP Pembelajaran Kontekstual Inovasi dalam pembelajaran yang akhir-akhir ini dikembangkan oleh para ahli pendidikan adalah pembelajaran yang lebih memacu peserta didik untuk belajar secara kontekstual. Namun pada kenyataannya berbagai produk benda dan fenomena alam yang ada di sekitar kehidupan manusia belum dieksploitasi sebagai sumber belajar kimia secara optimal. Sementara itu, hakikat dari kimia adalah agar dapat diperoleh atau ditemukan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Oleh karena itu, pembelajaran kimia sebaiknya dikembangkan dari objek atau fenomena nyata yang ada di sekitar kehidupan peserta didik (Hardy, T.C., 2003). Dengan demikian, peserta didik akan merasa bahwa ilmu kimia itu ada di sekitar kehidupannya dan nyata, tidak abstrak berada jauh di angkasa. Pendekatan pembelajaran kimia Chemoentrepreneurship (CEP) adalah pendekatan pembelajaran kimia yang dikembangkan dengan mengkaitkan langsung pada objek nyata atau fenomena di sekitar kehidupan manusia sebagai peserta didik, sehingga selain mendidik dengan pendekatan pembelajaran CEP ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan memotivasi untuk berwirausaha (Fuer et al., 2002 dan Ranis, S.H and P.B. Walters, 2004). Dengan pendekatan pembelajaran ini, menjadikan pelajaran kimia itu lebih menarik, menyenangkan dan lebih bermakna. 8

27 Chemoentrepreneurship (CEP) Istilah entrepreneurship acapkali diasosiasikan dengan memulai sesuatu yang baru dan dimotivasi oleh pencapaian keuntungan semata. Pengertian entrepreneurship semacam itu mengabaikan esensi dan arti sebenarnya dari entrepreneurship. Istilah entrepreneur sesungguhnya datang dari bidang ekonomi Perancis pada awal abad ke 18. Di Perancis kata entrepreneur berarti seseorang yang melakukan atau mengusahakan suatu proyek atau aktivitas secara signifikan. Kemudian, oleh para ahli ekonomi Perancis menghargai bagi orang-orang semacam itu dengan istilah entrepreneur. Sebab pengusaha tersebut telah menggeser sumber daya ekonomi ke luar dari area yang produktivitasnya rendah ke area yang produktivitasnya tinggi. Selanjutnya, pada abad ke 20 para ahli ekonomi menyoroti pentingnya entrepreneurship adalah sebagai inovasi yang menggerakkan proses kapitalisme kreatif-destruktif. Akhirnya esensi istilah entrepreneurship adalah inovasi dalam penciptaan nilai-nilai baik ekonomi, sosial dan lainnya (Starcher,G. 2003: 4-14). Konsep pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) merupakan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkinkan siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan menumbuhkan semangat berwirausaha. Dengan pendekatan CEP ini pengajaran kimia akan lebih menyenangkan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan potensinya agar menghasilkan suatu produk.

28 10 Untuk merancang pembelajaran dengan pendekatan CEP diperlukan materi-materi kimia yang tepat dan sesuai dengan pendekatan pembelajaran CEP. Pembuatan desain pembelajarannya harus sesuai antara objek atau fenomena yang dipelajari dengan kegiatan siswa. Kegiatan siswa ini perlu dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa. Pembelajaran didesain dan dilaksanakan berangkat dari objek atau fenomena yang ada di sekitar kehidupan siswa, kemudian dikembangkan ke konsep-konsep kimia yang berkaitan dan proses kimia yang melandasi, termasuk faktor-faktor yang mengendalikan atau mempengaruhi proses tersebut hingga sampai ke kesimpulan bermakna. Kesimpulan bermakna ini dapat berupa penemuan suatu produk yang bermanfaat, terobosan teknologi yang berkaitan dengan konsep atau proses kimia yang dipelajari dan rekomendasi-rekomendasi dampaknya terhadap kemaslahatan umat manusia dan lingkungan (Supartono, 2005). Dengan landasan pemikiran tersebut, pendekatan CEP menuntut potensi siswa untuk belajar secara maksimal sehingga mampu menampilkan kompetensi tertentu. Proses belajar siswa tidak lagi berorientasi kepada banyaknya materi pelajaran kimianya (subject-matter oriented), tetapi lebih berorientasi kepada kecakapan yang dapat ditampilkan oleh siswa (life-skill oriented). Dengan pendekatan pembelajaran yang demikian sejumlah kompetensi dapat dicapai, proses belajar mengajarnya menjadi lebih menarik, siswa terfokus perhatiannya dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta hasil belajarnya menjadi lebih bermakna (D amore et al., 2003).

29 11 Gambar 2.1. Proses Pembelajaran CEP untuk Mempraktikkan Pembuatan Balsem dan Lilin Hias (Dokumentasi Ferina, 2007) Gambar 2.2. Contoh Produk Hasil Pembelajaran CEP dalam Pembuatan Balsem dan Lilin Hias (Dokumentasi Ferina, 2007) Kreativitas dan Inovasi Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Menurut Mutis (1995:2), kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan, karena lingkungan cepat sekali berubah. Untuk dapat memberikan respon/tanggapan terhadap perubahan, manusia harus kreatif.

30 12 Menurut de Bono dalam Mutis (1995:3), pemikiran kreatif merupakan motivator yang sangat besar karena membuat orang tertarik akan pekerjaannya. Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu. Pemikiran kreatif membuat hidup menjadi lebih menyenangkan dan lebih menarik. Pemikiran kreatif menyediakan kerangka kerja sehingga kita dapat bekerja dengan orang lain sebagai satu tim. Kegiatan kreatif berarti melakukan sesuatu yang lain, suatu pola yang bersifat alternatif bagi kelaziman yang telah bersifat baku (Suriasumantri, J.S. 2003: 268). Dalam buku Managing Innovation pada bagian yang ditulis oleh Robert Rosenfeld dan Jenny C.Servo dalam Mutis (1995:8), dikatakan bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa kreativitas sinonim dengan inovasi, padahal sesungguhnya keduanya berbeda. Kreativitas merujuk pada pembentukan ide-ide baru, inovasi untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ide-ide baru tersebut. Kreativitas adalah titik permulaan bagi setiap inovasi. Menurut Mutis (1995:8), inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan ide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi tetapi saling melengkapi. Tantangan yang dihadapi adalah mengubah ide-ide kreatif menjadi produk nyata atau proses yang akan meningkatkan pelayanan kepada konsumen, menekankan biaya dan menghasilkan pendapatan bagi suatu organisasi. Di dalam konteks ini, kata konsepsi merujuk kepada sebuah ide baru; kata penemuan mengacu kepada ide baru yang diubah menjadi kenyataan; dan kata pemanfaatan berarti penerimaan yang luas atau keuntungan yang dihasilkan dari

31 13 penemuan. Konsepsi, penemuan dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada dalam inovasi. 2.2 Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Dilihat dari istilah, motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang artinya to move atau bergerak. Ada beberapa definisi motivasi yang dikemukakan oleh para ahli dalam Purnomo (2005:59), yaitu : 1. Menurut Terry, motivasi diartikan sebagai keinginan intrinsik yang mendorong individu untuk bertindak. 2. Menurut Donnel, motivasi diartikan sebagai dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan (a want) atau suatu tujuan (a goal). 3. Sedangkan menurut Sardiman, mengartikan motivasi sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Atau dapat dikatakan motivasi adalah daya penggerak aktif seseorang yang bersifat intrinsik untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Yang dimaksud motivasi disini adalah motivasi belajar yaitu suatu dorongan mental yang menggerakkan dan mengerahkan perilaku manusia untuk belajar agar prestasi belajar dapat dicapai.

32 14 Menurut Purwanto (2004:72), motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu kebutuhan, tujuan dan dorongan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara yang ia miliki dengan apa yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan adalah inti dari motivasi. Dilihat dari sifatnya motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik kemunculannya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap orang telah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang dari luar. Misalnya, seseorang mempunyai kemauan belajar yang cukup tinggi, karena akan mengikuti ujian dengan harapan akan memperoleh nilai yang baik. Menurut Prayitno dalam Purnomo (2005:62), menegaskan bahwa motivasi hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan. Seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi apabila apa yang dilakukannya telah menjadi kebutuhan. Salah satu kebutuhan yaitu berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan untuk mendapatkan kepuasan. Kaitannya dengan pekerjaan siswa, maka yang menjadi tugas utama adalah belajar, seperti bagaimana agar mereka bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses. Dalam hal ini, seseorang harus berupaya keras untuk dapat memahami secara lebih detail tentang aktivitas kewirausahaan. Jadi dengan adanya kebutuhan

33 15 seseorang untuk menjadi wirausahawan sukses yang dapat mendorong motivasi belajar seseorang Usaha Peningkatan Motivasi Dengan adanya motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Cara dan jenis dalam menumbuhkan motivasi adalah bermacammacam. Guru harus berhati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar anak didik. Menurut Gage dan Berliner dalam Slameto (2003:176), ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar disekolah yaitu: 1. Pergunakan pujian verbal. 2. Pergunakan tes dalam nilai secara bijaksana. 3. Bangkitkan rasa ingin tahu siswa dan keinginannya untuk mengadakan eksplorasi. 4. Merangsang hasrat siswa dengan jalan memberikan pada siswa sedikit contoh hadiah yang akan diterimanya bila ia berusaha untuk belajar. 5. Agar siswa lebih mudah memahami bahan pengajaran, pergunakan materimateri yang sudah dikenal sebagai contoh. 6. Terapkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa, agar siswa jadi lebih terlibat Ciri-ciri Motivasi Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri tertentu. Berikut ini adalah ciri-ciri motivasi yang diungkapakn oleh Sardiman (2005:83)

34 16 1. Menunjukkan minat terhadap pelajaran kimia 2. Senang mencari dan memecahkan masalah kimia (memberi waktu yang lebih dan penafsiran terhadap kimia) 3. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa dan tidak mudah puas terhadap prestasi yang dicapai dalam pelajaran kimia 4. Tekun menghadapi tugas pelajaran kimia (bersemangat, dapat bekerja terus menerus dalam rentang waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai/tanggung jawab) 5. Lebih senang bekerja sendiri (tidak tergantung pada orang lain) 6. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah kimia Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas berarti orang tersebut memiliki motivasi yang kuat Fungsi Motivasi Serangkaian kegiatan yang oleh masing-masing pihak sebenarnya dilatar belakangi oleh sesuatu atau yang secara umum disebut motivasi. Begitu pula dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi agar hasil belajar menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2005:85) 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

35 17 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dari pendapat diatas tampak bahwa motivasi penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu usaha yang dapat meningkatkan motivasi siswa, agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. 2.3 Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship (Alma dalam Purnomo, 2005:20), yang berarti suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Kewirausahaan berhubungan erat dengan nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha baru atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (Purnomo, 2005:20). Bertitik tolak dari pengertian ini, maka kewirausahaan dapat diciptakan, apabila seseorang memiliki kemampuan untuk memodifikasi sesuatu produk atau hasil karya orang lain dari yang telah ada sebelumnya.

36 18 Kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak atau ciri pengusaha semata, karena sifat ini bisa dimiliki pula oleh seorang bukan pengusaha. Jiwa atau sikap wirausaha itu sebenarnya ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif, pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan. Dengan demikian, kewirausahaan mencakup semua aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pemerintahan dan juga berlaku pada semua orang termasuk para pemuda dan pelajar (Purnomo, 2005:21) Minat Berwirausaha Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia dan pengawasan. Menurut Mardiyatmo (2006:6), manfaat adanya para wirausahawan di lingkungan kita antara lain: 1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. 2. Sebagai generator pembangunan lingkungan. 3. Sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh dan diteladani, karena seorang wirausaha adalah orang yang jujur, berani hidup, tidak merugikan orang lain. 4. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Mengingat pentingnya peran wirausahawan dalam proses pembangunan ekonomi suatu negara, maka keberadaan para wirausahawan perlu terus dibina dan dikembangkan.

37 19 Dalam rangka mengembangkan dunia usaha, setidak-tidaknya Indonesia harus memiliki 3 juta wirausahawan besar, dan 30 juta wirausahawan kecil (Purnomo, 2005:26). Oleh sebab itu, menurut Harper seperti dikutip oleh Purnomo (2005:26) pertumbuhan ekonomi suatu negara, utamanya negara sedang berkembang termasuk Indonesia, akan dapat berjalan dengan baik apabila dirangsang oleh adanya aktivitas kewirausahaan. Langkah utama yang pasti harus segera dilaksanakan adalah dengan menumbuhkan minat kewirausahaan, sebab eksistensi wirausaha tidak akan dapat berkembang baik bila tanpa didukung oleh perubahan sikap masyarakat. Minat dapat diartikan sebagai kesadaran jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Sedangkan menurut White and Bernard seperti yang dikutip dalam Purnomo (2005:66), minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Kedua pengertian tersebut saling melengkapi, dalam definisi pertama disebutkan bahwa minat itu akan aktif bila ada rangsangan dari luar. Pandangan kedua disebutkan bahwa minat akan timbul bila seseorang melihat ciri-ciri dan arti sementara, yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat akan timbul bila ada rangsangan dari luar setelah seseorang melihat ciri-ciri, arti, maupun karakter dari objek yang dihubungkan dengan keinginan maupun kebutuhannya. Agar minat seseorang dapat tumbuh, diperlukan suatu pengalaman dan kebiasaan dalam membaca dan dalam berpartisipasi. Untuk itu, perlu kesadaran

38 20 diri dari para peserta didik dengan berbagai macam cara. Misalnya, dengan cara membangkitkan kebutuhan mereka, untuk selanjutnya dihubungkan dengan pengalaman yang ada. Peranan minat berwirausaha dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus terus ditingkatkan. Mengingat bahwa minat tersebut akhirnya akan menjadi potensi bagi seseorang untuk melakukan aktivitas wirausaha. Tingginya minat kewirausahaan ini dapat dijadikan sebagai alat forecasting dalam upaya meningkatkan proses pembangunan ekonomi. Berdasarkan pada kajian di atas, maka dapat digarisbawahi bahwa minat wirausaha merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciriciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Atau dapat diartikan bahwa minat wirausaha merupakan suatu appetensi atau hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas kewirausahaan, baik disadari atau tidak yang terpuaskan lewat perilaku tertentu. Menurut Purnomo (2005:70), indikator minat berwirausaha: 1. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup 2. Keyakinan kuat atas kekuatan diri 3. Sikap jujur dan tanggung jawab 4. Ketahanan fisik dan mental 5. Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha 6. Pemikiran yang kreatif dan konstruktif 7. Berorientasi ke masa depan 8. Berani mengambil resiko

39 Analisis Materi Hidrokarbon Termasuk Senyawa Karbon Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejak Friedrich Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan memanaskan amonium sianat tersebut. Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal Kekhasan Atom Karbon Atom karbon dengan nomor atom 6 mempunyai susunan elektron K = 2, L = 4, jadi mempunyai 4 elektron valensi dan dapat mernbentuk empat ikatan kovalen, serta dapat digambarkan dengan rumus struktur sebagai berikut, contoh nya untuk CH 4. diagram sederhana dari molekul metana H H \ / C / \ H H empat ikatan kovalen dari molekul metana

40 22 Selain itu atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan dengan atom karbon lain membentuk rantai karbon yang terbuka atau tertutup/berlingkar. Ikatan dalam rantai atom karbon dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Ikatan jenuh atau tunggal 2. Ikatan tidak jenuh (rangkap) : Ikatan tidak jenuh dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Ikatan rangkap dua b. Ikatan rangkap tiga Berdasarkan bentuk ikatan rantainya, senyawa karbon dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Senyawa alifatik Senyawa alifatik ini, dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Alifatik jenuh b. Alifatik tidak jenuh 2. Senyawa siklik Senyawa siklik dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Senyawa heterosiklik b. Senyawa karbosiklik Senyawa ini dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Senyawa aromatik 2) Senyawa alisiklik

41 23 Berdasarkan posisinya, ikatan antaratom karbon dibedakan sebagai berikut: atom karbon primer, atom karbon sekunder, atom karbon tersier, atom karbon kuartener. CH 3 atom C kuartener H 3 C H C C H 2 atom C tersier H 2 CH 3 CH 3 C C C H CH 2 CH 3 CH 3 atom C primer atom C sekunder Klasifikasi Hidrokarbon 1. Alkana Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum C n H 2n+2 yang dinamakan alkana atau parafin. 2. Alkena Alkena tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana karena itu rumus umumnya menjadi C n H 2n+2-2H = C n H 2n. 3. Alkuna Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H, yang dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi C n H 2n+2-4H = C n H 2n-2

42 Kerangka Teoritis Dengan adanya perkembangan IPTEK sekarang ini, akan meningkatkan kebutuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, khususnya dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumberdaya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Siswa tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Siswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran kimia melalui pendekatan pembelajaran Chemoentrepreneurship (CEP). Menurut Mursiti et al, (2006:7), konsep pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) merupakan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek nyata sehingga selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkinkan siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha. Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan minat wirausaha, yaitu suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Atau dapat diartikan bahwa minat wirausaha merupakan suatu appetensi atau hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas kewirausahaan, baik disadari atau tidak yang terpuaskan lewat perilaku tertentu.

43 25 Menurut Purnomo (2005:122), minat berwirausaha para siswa dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan sebagai usaha sadar diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat diwujudkan dalam bentuk kemampuan, keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, pembelajaran ini juga akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Seperti yang dikutip Donnel dalam Purnomo (2005:59), motivasi diartikan sebagai dorongan dan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi akan menyebabkan suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, dorongan dan kebutuhan. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Demikian yang diharapkan dari para siswa, selain memiliki motivasi belajar yang tinggi dan minatnya untuk berwirausaha, kemudian pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan hasil belajarnya. 2.6 Kerangka Berpikir Kerangka berfikir yang dapat dibentuk dari simpulan tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

PENINGKATAN MOTIVASI HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP)

PENINGKATAN MOTIVASI HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) PENINGKATAN MOTIVASI HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) Ferina Agustini barajaya_ku@yahoo.co.id Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

Lebih terperinci

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF, MINAT BERWIRAUSAHA DAN HASIL BELAJAR SISWA 1 Oleh: Endah Rita Sultiya Dewi 2, Prasetiyo 2, Filia Prima

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DI MA NEGERI 1 SRAGEN TESIS

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DI MA NEGERI 1 SRAGEN TESIS PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DI MA NEGERI 1 SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP 305 PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP Sri Susilogati Sumarti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA PEMBELAJARAN KIMIA KARBONDI KELAS X.1 SMA SANG TIMUR YOGYAKARTATAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA PEMBELAJARAN KIMIA KARBONDI KELAS X.1 SMA SANG TIMUR YOGYAKARTATAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA PEMBELAJARAN KIMIA KARBONDI KELAS X.1 SMA SANG TIMUR YOGYAKARTATAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN PROYEK DAN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS MAHASISWA Pembelajaran Kimia pada Materi Termokimia Mahasiswa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP 476 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.2, 2009, hlm 476-483 PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, Saptorini, Dian Sri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X DI SMA PLUS DARUL HIKMAH SKRIPSI Oleh Deni Juwita Ningrum NIM. 070210192110

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Sistem pendidikan yang baik dapat memajukan segala aspek kehidupan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iv v vi ix xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Joko Mardiyanto NIM

SKRIPSI. Oleh Joko Mardiyanto NIM i KONTRIBUSI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN LIFESKILL PADA WARGA BELAJAR LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN SANDANG JAYA DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh Joko Mardiyanto

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DISERTAI DENGAN PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) PADA SISWA KELAS X-E SMA NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HIMAWAN SEMARANG PADA SEMESTER 2 TAHUN

HIMAWAN SEMARANG PADA SEMESTER 2 TAHUN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL BANGUN DATAR DENGAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDLB C Hj. SOEMIYATI HIMAWAN SEMARANG

Lebih terperinci

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI TEKNIK FISHBONE DIAGRAM DAN CONCEPT MAPPING DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA (Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Mohammad Chanifuddin

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Mohammad Chanifuddin KESIAPAN SMA/MA DI KABUPATEN BLORA TERHADAP KEBUTUHAN PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM DALAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KIMIA SEBAGAI SYARAT KELULUSAN SISWA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROCESS-ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA

Lebih terperinci

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

KONTRIBUSI IKLIM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KOMPETENSI KEJURUAN TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN SISWA SMK DI CANDISARI SEMARANG

KONTRIBUSI IKLIM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KOMPETENSI KEJURUAN TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN SISWA SMK DI CANDISARI SEMARANG KONTRIBUSI IKLIM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KOMPETENSI KEJURUAN TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN SISWA SMK DI CANDISARI SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Muhammad Fauzan K8412052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: RISA AMALIA A

Diajukan Oleh: RISA AMALIA A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 7 JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh : ARIF SETYAWAN X 6406013 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BIOLOGI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BIOLOGI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BIOLOGI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN UNTUK SMP KELAS VIII SKRIPSI Oleh: RESTU MULYAWATI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN SUPERVISI PROSES BELAJAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENGAWAS

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN SUPERVISI PROSES BELAJAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN SUPERVISI PROSES BELAJAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENGAWAS Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SEMESTER

PENGARUH KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SEMESTER PENGARUH KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SEMESTER II SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 JATIPURO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh:

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK NANANG RAHMAN NIM. 10708251018 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG SKRIPSI Oleh : Rully Agustina NIM. 070210192039 PROGRAM

Lebih terperinci

: ANIS TRIANINGSIH K

: ANIS TRIANINGSIH K PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ANIS TRIANINGSIH K7412023

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : DYAH KUSUMA

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SKRIPSI Oleh: FARDANI ARFIAN K2311028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN2014/2015 SKRIPSI Oleh : RENNISA ANGGRAENI K8411061

Lebih terperinci

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF DISERTAI PRESENTASI TUGAS PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 12 JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Dita Ajeng Hikmaningsih K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2015

Skripsi. Oleh : Dita Ajeng Hikmaningsih K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI PADA MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN PROJECT BASED LEARNING DI KELAS X MIA SMA NEGERI 2 SURAKARTA Skripsi Oleh : Dita Ajeng Hikmaningsih K2311020

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP Oleh: RATNA WULANDARI NIM 10708259013 Tesis ditulis untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MIA 5 SMA NEGERI 3 SURAKARTA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL Skripsi Oleh: Lia Aristiyaningsih

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LATAR BELAKANG ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT SISWA SMK BERWIRAUSAHA BIDANG AGRONOMI DI KABUPATEN TANAH BUMBU

PENGARUH SELF-EFFICACY, LATAR BELAKANG ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT SISWA SMK BERWIRAUSAHA BIDANG AGRONOMI DI KABUPATEN TANAH BUMBU PENGARUH SELF-EFFICACY, LATAR BELAKANG ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT SISWA SMK BERWIRAUSAHA BIDANG AGRONOMI DI KABUPATEN TANAH BUMBU NOOR HIDAYAH NIM 10702259046 Tesis ditulis untuk memenuhi

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN MATEMATIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA (Studi Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Fiki Dwi Yuliastutik NIM

SKRIPSI. Oleh. Fiki Dwi Yuliastutik NIM PERBEDAAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN SISWA SMA DAN SMK (Studi Kasus pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Genteng dan Siswa Kelas XII Akutansi SMK Muhammadiyah 1 Genteng Tahun Ajaran 2010-2011) SKRIPSI Oleh Fiki

Lebih terperinci

Oleh : TUNING WIJAYANTI K

Oleh : TUNING WIJAYANTI K PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : PAULUS WIJANANTO NIM: Q

TESIS. Oleh : PAULUS WIJANANTO NIM: Q KONTRIBUSI LATAR BELAKANG SOSIAL ORANGTUA DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN DAMPAKNYA PADA KEMANDIRIAN SISWA SMK di CANDISARI SEMARANG TESIS Diajukan kepada Pogram Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA Skripsi Oleh : Muhammad Irfan Jaya K 2308103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI RECIPROCAL TEACHING i PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII D MTs MUHAMMADIYAH 03 BANDINGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : K

SKRIPSI Oleh : K digilib.uns.ac.id KETERKAITAN EQ ( Emotional Quotient ), POLA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMAN

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : Dini Dwi Yunianti S

TESIS. Oleh : Dini Dwi Yunianti S APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PEDOSFER PADA SISWA KELAS XA SEMESTER GENAP SMA NEGERI 5 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH PENERAPAN MODEL KOLABORATIF DENGAN METODE POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS V SD N 2 SOKARAJA TENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS VIII SMPN 7 JEMBER

MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS VIII SMPN 7 JEMBER MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS VIII SMPN 7 JEMBER SKRIPSI Oleh : Yova Agustian Prahara Ema Putra ( 080210102037 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

: CANDRA WRI WANDANA K

: CANDRA WRI WANDANA K HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi

Lebih terperinci

MODEL TUGAS ANALISIS WACANA KEJADIAN FISIKA DENGAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL TUGAS ANALISIS WACANA KEJADIAN FISIKA DENGAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA MODEL TUGAS ANALISIS WACANA KEJADIAN FISIKA DENGAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI Oleh Ita Wahyuni NIM 100210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, dkk., Kajian Prestasi Belajar Siswa... 337 KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, Nanik Wijayati,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SIRAMPOG TESIS

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SIRAMPOG TESIS PENGEMBANGAN PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SIRAMPOG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KARANGANYAR SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

RATIH RAHMAWATI K

RATIH RAHMAWATI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: RATIH RAHMAWATI K8412067

Lebih terperinci

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RINI MUKTI HADIATI NIM K8409055 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: Aris Mojiyono NIM: 060210391127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Disusun oleh: Candra Setyabudi NIM: 111444200076 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K EKSPERIMEN BLENDED LEARNING TIPE KELAS MURNI DAN APLIKASI PRAKTIS SUB TEMA BIOMASSA ENERGI TERBARUKAN DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: July Trianita Widya Rahayu K2311039

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik

Lebih terperinci

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB VIII SENYAWA ORGANIK BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA (ANALYSIS OF TEST RESULTS ON BLOG MEDIA LEARNING IN THE MATTER ALKANES, ALKENES, AND ALKYNES) Dian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BAGI ANAK TUNALARAS KELAS VI SLB E BHINA PUTERA TAHUN

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI SIFAT MEKANIK ZAT MELALUI MEDIA EDMODO PADA SISWA KELAS X TKJ B SMK NEGERI 2 SURAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI DENGAN MEDIA FILM

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI DENGAN MEDIA FILM PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI DENGAN MEDIA FILM PADA PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 1 BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan.

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan. PERBEDAAN KUALITAS KARANGAN DESKRIPSI SISWA YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKS DAN PROSES PADA KELAS IV SD NEGERI KALONGAN 03 DAN SD NEGERI KALONGAN 01 UNGARAN TIMUR, KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN GAYA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY SKRIPSI

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN GAYA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY SKRIPSI PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN GAYA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : RIZA RIZANDO K2510056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh ERNI APRIYANI NIM 200831105 PEOGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI 1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM KIMIA R SMA BI MENGGUNAKAN KURIKULUM RUJUKAN DARI SINGAPURA. Oleh:

PENGEMBANGAN KURIKULUM KIMIA R SMA BI MENGGUNAKAN KURIKULUM RUJUKAN DARI SINGAPURA. Oleh: PENGEMBANGAN KURIKULUM KIMIA R SMA BI MENGGUNAKAN KURIKULUM RUJUKAN DARI SINGAPURA Oleh: DINI NUGRAHENI NIM 10708251057 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister

Lebih terperinci

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( )

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( ) PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV SD DI-GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS SKRIPSI disusun

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015

PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : EDWAN EKA SAPUTRA K3210021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI KEBERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS IV A SD NEGERI 1 MANDIRAJA WETAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci