Bab II Dasar Teori Permainan dan Lelang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II Dasar Teori Permainan dan Lelang"

Transkripsi

1 Bab II Dasar Teori Permainan dan Lelang II.1 Sejarah Teori Permainan Teori permainan merupakan studi formal konflik dan kerjasama. Konsep teori permainan diaplikasikan ketika aksi beberapa agen atau pemain saling berpengaruh. Konsep teori permainan menghasilkan suatu cara untuk formulasi, pembentukan struktur, analisis, dan pemahaman skenario strategis. Contoh terdahulu dari analisis teori permainan adalah studi duopoli oleh Cournot pada tahun Lalu ahli matematika Emile Borel menyarankan suatu teori formal permainan tahun 1921, yang penelitiannya dilanjutkan oleh John von Neumann pada tahun Teori permainan ditetapkan sebagai bidang tersendiri setelah publikasi tahun 1944 berjudul Theory of Games and Economic Behavior oleh von Neumann dan ahli ekonomi Oskar Morgenstern. Tahun 1950, John Nash mendemonstrasikan bahwa permainan terbatas selalu memiliki titik ekuilibrium yaitu aksi yang dipilih oleh semua pemain dan terbaik untuk seluruh pemain tersebut, jika diberikan strategi yang dipilih lawan mereka. Konsep sentral teori permainan non kooperatif ini kemudian menjadi fokus dalam analisis di masamasa berikutnya. Pada tahun 1950 dan 1960, aplikasi teori permainan diperluas ke permasalahan perang dan politik. Sekitar tahun 1970, teori permainan memberikan suatu arah revolusi dalam teori ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an, aplikasi teori permainan yang lebih tinggi diterapkan dalam desain lelang. II.2 Definisi dan Jenis Teori Permainan Teori permainan merupakan suatu cara formal untuk menganalisis interaksi strategi antara sekelompok pemain rasional yang bertingkah laku secara strategis. Interaksi strategis berarti bahwa hasil permainan bergantung pada semua pemain. Contoh sederhana dari sebuah permainan adalah ketika enam orang pergi makan ke restoran bersama-sama. Kejadian ini merupakan problem pengambilan keputusan sederhana jika masing-masing membayar makanannya sendiri, tetapi 4

2 jika semua sepakat untuk membagi pembayaran secara merata, maka peristiwa ini merupakan permainan. Unsur-unsur yang termasuk dalam teori permainan adalah: Pemain (pembuat keputusan) Pilihan (tindakan yang dapat diambil), terbagi menjadi: o Keputusan non-strategis: keputusan dengan set pilihan satu pemain didefinisikan tidak berkaitan dengan pilihan pemain lain o Keputusan strategis: keputusan dengan set pilihan yang dihadapi pemain dan/atau hasil pilihan tersebut bergantung pada pilihan yang diambil pemain lain Payoff (keuntungan, penghargaan) Pilihan untuk membayar (objektif) Jenis permainan dibagi menjadi permainan kooperatif dan non-kooperatif, masing-masing dibagi lagi menjadi permainan statik dan dinamik. Statik Dinamik Tabel II. 1 Jenis Permainan Non-kooperatif Kooperatif Pemrograman matematis Teori permainan dan teori permainan nonkooperatif kooperatif Permainan dinamik Teori kontrol kooperatif II.2.1 Permainan Kooperatif dan Non-Kooperatif Teori permainan dibagi menjadi dua cabang yaitu teori permainan kooperatif dan non-kooperatif. Kedua cabang ini memiliki perbedaan dalam ketergantungan antar pemain. Teori non-kooperatif menggambarkan detail permainan sebagai model dari semua pergerakan yang dapat dilakukan oleh semua pemain. Sedangkan teori permainan kooperatif lebih abstrak dan hanya mendeskripsikan akibat atau hasil dari kombinasi kerjasama pemian. Teori permainan kooperatif menganalisis permainan-permainan koalisional terkait dengan kekuatan relatif yang dimiliki 5

3 oleh berbagai pemain, atau analisis tentang pembagian hasil di antara koalisi yang berhasil. Konsep ini umumnya diaplikasikan pada situasi yang muncul di dunia politik atau hubungan internasional yang memiliki konsep kekuasaan sebagai hal yang penting. Meskipun merupakan istilah standar, kooperatif dan non-kooperatif dalam teori permainan terkadang kurang tepat. Istilah ini memberi kesan bahwa tidak ada kesempatan bekerjasama dalam permainan non-kooperatif dan tidak ada konflik atau kompetisi dalam permainan kooperatif. Tetapi pada kenyataannya salah satu bagian dalam permainan non-kooperatif mempelajari kemungkinan kerjasama, dan pada teori kooperatif tidak hanya terdapat kerjasama antar pemain, tetapi juga kompetisi yang cukup kuat dalam bentuk yang tidak mengikat. Kedua jenis permainan ini mempertimbangkan pemain: individu yang membuat keputusan, tindakan: pilihan yang dapat dibuat oleh pemain, dan aturan permainan. Tetapi kedua permainan ini berbeda pada konsep yang digunakan untuk membangun solusi. Teori permainan kooperatif berusaha menemukan pembagian yang adil dan fair; sedangkan permainan non-kooperatif memiliki konsep solusi berdasar pada masing-masing pemain berusaha memaksimalkan keuntungannya. II.2.2 Permainan Bentuk Strategis dan Ekstensif Bentuk permainan strategis (disebut juga bentuk normal) merupakan jenis dasar permainan yang dipelajari dalam teori permainan non-kooperatif. Permainan bentuk strategis mencantumkan strategi masing-masing pemain dan outcome dari setiap kombinasi strategi yang dipilih. Outcome direpresentasikan oleh payoff terpisah untuk setiap pemain, yang merupakan angka (disebut juga utilitas) yang mengukur preferensi pemain terhadap outcome tersebut. Bentuk permainan ekstensif, atau disebut juga pohon permainan, merupakan bentuk yang lebih detail dibandingkan bentuk strategis. Bentuk ini merupakan deskripsi lengkap permainan yang dilakukan setiap waktu. Bentuk ini meliputi 6

4 urutan pengambilan aksi oleh pemain, informasi yang dimiliki pemain pada saat mengambil aksi, dan waktu ketika ketidakpastian situasi teratasi. II.3 Dominasi Strategi Permainan Semua pemain dalam teori permainan diasumsikan bertindak rasional yaitu bertujuan memaksimalkan payoff masing-masing dan setiap pemain dapat melakukan perhitungan. Oleh karena itu, pemain akan membuat pilihan yang menghasilkan outcome yang paling disukai atau cenderung dipilih, jika diberikan pilihan yang akan diambil oleh pemain lain. Dalam kasus yang ekstrim, satu pemain dapat memiliki dua strategi A dan B sedemikian sehingga jika diberikan kombinasi strategi apapun dari pemain lain, outcome yang dihasilkan strategi A lebih baik dibandingkan outcome hasil strategi B. Hal seperti ini berarti bahwa strategi A mendominasi strategi B. Pemain yang rasional tidak akan pernah memilih untuk memainkan strategi yang terdominasi. Dalam beberapa permainan, pengujian strategi terdominasi menghasilkan kesimpulan bahwa pemain rasional hanya dapat memilih satu dari beberapa strategi yang dimiliki. Contoh umum dalam teori permainan adalah dilema tahanan (prisoner s dilemma) yang merupakan permainan strategis antara dua pemain. Masing-masing pemain memiliki dua strategi yaitu diam dan mengakui kesalahan. Pada permainan ini dua orang tersangka ditahan di sel yang berbeda dan tidak ada cukup bukti yang menunjukkan kesalahan mereka. Kemudian kedua tersangka diberi pilihan kebijakan sebagai berikut: Jika tidak ada yang mengaku maka keduanya dianggap melakukan pelanggaran kecil dan akan ditahan selama satu bulan. Jika keduanya mengaku maka keduanya akan dipenjara selama enam bulan. Jika salah satu mengaku, maka yang memberikan pengakuan akan dibebaskan sedangkan tersangka lain akan dipenjara selama sembilan bulan. Permainan ini dapat dimodelkan dalam tabel payoff sebagai berikut. 7

5 Tersangka 2 Diam Mengaku Tersangka1 Diam Mengaku -1, -1 0, -9-9, 0-6, -6 Gambar II. 1 Permainan Dilema Tahanan Pemain 1 memilih baris strategi, sedangkan pemain 2 memilih kolom strategi. Dalam permainan ini, strategi mengakui mendominasi strategi diam dan berlaku bagi kedua pemain. Tidak ada pemain rasional yang akan memilih strategi terdominasi karena akan selalu lebih baik jika beralih ke strategi yang mendominasi. Outcome yang unik pada permainan ini adalah jika kedua tersangka mengaku (-6, -6). Secara matematis dominasi strategi dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Strategi terdominasi sempurna Strategi s i ' terdominasi sempurna oleh strategi s i " jika u i (s 1, s 2,... s i-1, s i ', s i+1,..., s n ) < u i (s 1, s 2,... s i-1, s i ", s i+1,..., s n ) untuk semua s 1 S 1, s 2 S 2,..., s i-1 S i-1, s i+1 S i+1,..., s n S n. 2. Strategi dominasi lemah Strategi s i ' terdominasi lemah oleh strategi s i " jika u i (s 1, s 2,... s i-1, s i ', s i+1,..., s n ) (tetapi tidak selalu sama dengan) u i (s 1, s 2,... s i-1, s i ", s i+1,..., s n ) untuk semua s 1 S 1, s 2 S 2,..., s i-1 S i-1, s i+1 S i+1,..., s n S n. Suatu pemain rasional tidak akan memilih strategi yang terdominasi sempurna, oleh karena itu, strategi terdominasi sempurna dapat dieliminasi. Namun pemain rasional mungkin memilih strategi terdominasi lemah. II.3.1 Eliminasi Strategi Terdominasi Sempurna Suatu strategi yang terdominasi sempurna dapat dieliminasi. Setelah eliminasi strategi terdominasi ini, maka ukuran dan kompleksitas permainan akan berkurang. Kemudian dapat dilakukan eliminasi strategi dominan sempurna tahap berikutnya. Eliminasi ini dapat dilakukan berturut-turut. Contoh dari iterasi 8

6 eliminasi ini adalah sebagai berikut. Misalkan terdapat dua bar di suatu kota yaitu bar 1 dan bar 2. Kedua bar ini dapat memasang harga $2, $4, atau $5. Terdapat turis asing yang memilih bar secara acak dan turis lokal yang memilih bar dengan harga terendah. Jika kedua bar menetapkan harga $2, maka masingmasing akan pelanggan dan $ Sedangkan jika bar 1 menjual minuman seharga $4, dan bar 2 seharga $5, maka bar 1 mendapatkan pelanggan ( = 7.000) dan penghasilan $28.000, bar 2 mendapatkan pelanggan dan penghasilan $ Tabel payoff dan eliminasi pertama strategi terdominasi dari permainan ini adalah sebagai berikut: Tabel II. 2 Eliminasi Strategi Terdominasi Tahap Pertama Bar 2 $2 $4 $5 $2 10, 10 14, 12 14, 15 Bar 1 $4 12, 14 20, 20 28, 15 $5 15, 14 15, 28 25, 25 Dari tabel payoff yang telah direduksi, dilakukan eliminasi strategi terdominasi tahap berikutnya. Tabel II. 3 Eliminasi Strategi Terdominasi Tahap Kedua Bar 1 $4 $5 Bar 2 $4 $5 20, 20 28, 15 15, 28 25, 25 II.4 Ekuilibrium Nash Pada pembahasan sebelumnya, pertimbangan tentang dominasi strategi dapat memberikan saran yang tepat kepada pemain tentang strategi yang harus dipilih. Tetapi dalam banyak permainan, tidak terdapat strategi terdominasi, sehingga pertimbangan dominasi strategi tidak cukup untuk memberikan saran pemilihan strategi secara lebih spesifik. 9

7 Konsep utama ekuilibrium Nash merupakan konsep yang lebih umum. Ekuilibrium Nash merupakan suatu set strategi, satu strategi untuk setiap pemain, sedemikian sehingga strategi tersebut merupakan strategi terbaik untuk pemain yang terkait, diberikan bahwa semua pemain lain memainkan strategi ekuilibrium. Atau dengan kata lain, ekuilibrium Nash merupakan konsep solusi permainan dengan dua pemain atau lebih, dan tidak ada pemain yang dapat melakukan apapun untuk mendapat hasil yang lebih baik dengan mengubah strategi sendiri secara unilateral. Suatu permainan strategis bisa saja tidak memiliki ekuilibrium Nash, memiliki satu atau banyak ekuilibrium Nash. Contoh ekuilibrium Nash adalah sebagai berikut. Diberikan tabel payoff suatu permainan seperti pada tabel di bawah ini. Tabel II. 4 Tabel Payoff Permainan (Contoh Nash) Pemain 2 L R T 2, 2 0, 3 Pemain 1 B 3, 0 1, 1 Dalam permainan ini terdapat empat profil strategi yaitu (T, L), (T, R), (B, L), dan (B, R). Pengecekan ekuilibrium Nash dapat dilakukan satu persatu: (T, L): diberikan aksi pemain 2 adalah L, dengan memilih B, pemain 1 mendapat payoff 3, lebih baik dibandingkan jika memilih T yang menghasilkan payoff 2. Maka (T, L) bukan merupakan ekuilibrium Nash. (Pemain 2 juga dapat menaikkan payoff-nya dari 2 menjadi 3 dengan memilih R dibandingkan memilih L.) (T, R): diberikan aksi pemain 2 adalah R, dengan memilih B, pemain 1 mendapat payoff 1, lebih baik dibandingkan jika memilih T yang menghasilkan payoff 0. Maka (T, R) bukan merupakan ekuilibrium Nash. (B, L): diberikan aksi pemain 1 adalah B, dengan memilih R, pemain 2 mendapat payoff 1, lebih baik dibandingkan jika memilih L yang menghasilkan payoff 0. Maka (B, L) bukan merupakan ekuilibrium Nash. (B, R): baik pemain 1 atau 2 tidak dapat menaikkan payoff dengan memilih aksi yang berbeda dari yang sekarang dipilih. Maka profil aksi ini merupakan ekuilibrium Nash. 10

8 Perlu diperhatikan bahwa pada ekuilibrium (B, R), kedua pemain mendapat payoff yang lebih sedikit dibanding (T, L) sehingga kedua pemain akan berusaha mencapai (T, L), tetapi insentif individual masing-masing mengarah ke (B, R). Setelah semua pemain mencapai strategi yang membentuk ekuilibrium Nash, tidak ada pemain yang memiliki insentif untuk melakukan deviasi dari strategi ekuilibrium, sehingga secara rasional para pemain akan tetap pada strategi tersebut. Hal ini menjadikan ekuilibrium Nash sebagai suatu konsep solusi permainan yang konsisten. II.4.1 Pemilihan Ekuilibrium Jika suatu permainan memiliki lebih dari satu ekuilibrium Nash, perlu suatu teori interaksi strategis yang mengarahkan pemain pada ekuilibrium yang paling sesuai. Sudah banyak penelitian dalam teori permainan yang terkait dengan perbaikan ekuilibrium yang mencoba menurunkan kondisi yang membuat satu ekuilibrium lebih masuk akal atau lebih meyakinkan dibanding yang lain. Tetapi pertimbangan teoritis yang abstrak untuk pemilihan ekuilibrium seringkali lebih rumit dibandingkan model permainan teoritis sederhana yang diaplikasikan. Akan lebih jelas untuk mengobservasi bahwa suatu permainan memiliki ekuilibrium lebih dari satu, dan hal ini merupakan alasan ketika pemain terkadang tertahan di pendapatan yang rendah. Tabel II. 5 Tabel Payoff Permainan Kualitas Pemain II tidak beli membeli Tinggi (2, 2) (0, 1) Pemain I Rendah (1, 0) (1, 1) Permainan yang sama dapat memiliki interpretasi yang berbeda yaitu ketika set strategi sebelumnya merupakan ekuilibrium yang tidak diinginkan kemudian menjadi masuk akal. Contoh sederhana seperti pada tabel II.5. Tabel payoff ini merupakan tabel payoff untuk dua kasus permainan. 11

9 Kasus I (Permainan Kualitas): pemain I merupakan provider layanan internet dan pemain II adalah pelanggan potensial. Keduanya akan melakukan kontrak layanan untuk periode tertentu. Provider dapat memberikan dua level layanan yaitu Tinggi dan Rendah. Layanan kualitas tinggi memerlukan biaya yang lebih tinggi. Bagi konsumen, layanan kualitas tinggi lebih bernilai dibandingkan kualitas rendah sehingga konsumen akan memilih tidak jadi membeli layanan jika mengetahui bahwa kualitas layanan rendah. Pemain II memiliki pilihan untuk membeli atau tidak membeli layanan tersebut. Permainan ini memiliki dua ekuilibrium Nash yaitu (Rendah, tidak membeli) dan (Tinggi, membeli). Kasus II: Dua perusahaan ingin melakukan investasi dalam infrastruktur komunikasi. Mereka bermaksud untuk saling berkomunikasi menggunakan infrastruktur tersebut, tetapi mereka memutuskan untuk membeli infrastruktur komunikasi secara independen. Masing-masing perusahaan dapat memutuskan antara peralatan bandwidth Tinggi atau Rendah (nama strategi yang sama digunakan untuk kedua pemain, strategi membeli dan tidak membeli pada pemain II diganti dengan Tinggi dan Rendah). Payoff (yang tidak berubah) ini memiliki interpretasi untuk pemain I sebagai berikut (diaplikasikan sama terhadap pemain II karena tabel simetris): koneksi bandwidth Rendah bekerja dengan hasil yang sama (payoff 1) tanpa terpengaruh kualitas koneksi yang digunakan pemain lain. Mengubah koneksi dari Rendah ke Tinggi hanya akan dipilih jika pemain lain memakai bandwidth yang tinggi (payoff 2), jika tidak maka hanya menghasilkan biaya yang tidak perlu (payoff 0). Pada permainan kualitas, ekuilibrium (Rendah, Rendah) di sel kanan bawah merupakan ekuilibrium yang lebih rendah dibanding ekuilibrium lainnya. Tetapi sebenarnya ekuilibrium ini bukanlah ekuilibrium yang buruk, lagipula strategi Rendah jelas memiliki worst-case payoff yang lebih baik. Strategi Rendah juga disebut sebagai strategi max-min karena memaksimalkan payoff minimum yang dapat diperoleh pemain pada setiap kasus. Hal ini berarti juga bahwa investasi peralatan bandwidth rendah merupakan pilihan yang aman. Selain itu, strategi ini merupakan bagian dari ekuilibrium, dan secara 12

10 keseluruhan terbukti bahwa pemain mengharapkan pemain lain melakukan hal yang sama. II.4.2 Permainan Evolusioner Permainan pemilihan bandwidth dapat diberikan dalam interpretasi berbeda ketika diaplikasikan pada suatu populasi besar pemain yang identik. Ekuilibrium lebih tepat dipandang sebagai hasil dari suatu proses dinamik dibandingkan analisis rasional. Tabel II. 6 Tabel Payoff Permainan Pemilihan Bandwidth Pemain II Tinggi Rendah Tinggi (5, 5) (0, 1) Pemain I Rendah (1, 0) (1, 1) Tabel II.6 menunjukkan permainan pemilihan bandwidth dengan strategi masingmasing pemain adalah Tinggi dan Rendah. Payoff positif 5 untuk setiap pemain untuk kombinasi strategi (Tinggi, Tinggi) membuat strategi ini menjadi ekuilibrium yang lebih disukai dibandingkan dengan kasus yang sudah didiskusikan sebelumnya. Dalam interpretasi evolusioner, terdapat populasi individu yang besar, masingmasing dapat mengambil satu strategi. Permainan mendeskripsikan payoff yang dihasilkan ketika kedua individu ini bertemu. Dinamik dari permainan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap strategi dimainkan oleh sebagian fraksi individual tertentu. Sehingga, jika diberikan distribusi strategi ini, individu dengan payoff rata-rata yang lebih baik akan lebih sukses dibandingkan individu yang lain, sehingga proporsi dalam populasi akan meningkat. Hal ini kemudian akan mempengaruhi strategi yang lebih baik untuk dipilih. Pada contoh tabel II.6, sejumlah pengguna yang terhubung ke jaringan sudah memiliki peralatan bandwidth tinggi atau rendah. Sebagai contoh misalkan seperempat pengguna memilih peralatan Tinggi dan tiga perempat pengguna 13

11 memilih Rendah. Akan lebih mudah jika angka ini dijadikan persentasi terhadap kolom yang merepresentasikan strategi pemain II. Seorang user baru, sebagai pemain I kemudian akan memutuskan untuk memilih antara Tinggi dan Rendah, dengan payoff bergantung pada angka fraksi yang diberikan. Payoff pemain I menjadi (¼ x 5) + (¾ x 0) = 1,25 jika memilih Tinggi, dan (¼ x 1) + (¾ x 1) = 1 jika memilih Rendah. Dengan ekspektasi angka payoff yang didapatkan pemain I ini ketika berinteraksi dengan yang lain, pemain I akan lebih baik memilih strategi Tinggi. Dengan pilihan pemain I untuk mengikuti populasi strategi Tinggi, proporsi individu tipe Tinggi akan naik, dan semakin lama keuntungan strategi ini akan semakin nyata. Selain itu, user yang mengganti peralatannya juga akan membuat perhitungan yang sama, dan juga akan mengganti strategi dari Rendah ke Tinggi. Pada akhirnya semua pemain akan memainkan Tinggi sebagai satusatunya strategi yang bertahan, yaitu strategi ekuilibrium pada sel kiri atas tabel II.6. Outcome jangka panjang yang menghasilkan pilihan peralatan bandwidth tinggi bergantung pada fraksi inisial yang memilih Tinggi (harus cukup banyak). Sebagai contoh, jika hanya sepuluh persen yang memilih Tinggi, maka payoff yang diharapkan untuk strategi Tinggi adalah 0,1 x 5 + 0,9 x 0 = 0,5, kurang dari payoff yang diharapkan untuk strategi Rendah yaitu 1 (besarnya selalu 1, berapapun distribusi user dalam populasi). Sehingga seperti pada contoh sebelumnya, jumlah user Rendah meningkat, sehingga ekuilibrium mengarah ke sel kanan bawah pada tabel. Dengan mudah dapat disimpulkan bahwa fraksi kritis user Tinggi agar strategi Tinggi menjadi strategi yang lebih baik adalah 1/5. Sudut pandang populasi-dinamik permainan yang evolusioner bermanfaat karena tidak memerlukan asumsi bahwa semua pemain bersifat rumit dan berpikir semua pemain lain juga rasional, yang terkadang tidak realistis. Ide rasionalitas dari asumsi ini justru digantikan konsep yang lebih lemah yaitu kesuksesan reproduktif: strategi yang rata-rata sukses akan lebih sering digunakan dan pada akhirnya akan menang. Pandangan ini pertama dikemukakan dalam biologi 14

12 teoritis oleh Maynard Smith (Evolution and the Theory of Games, Cambridge University Press, 1982). II.5 Ekuilibrium Strategi Campuran Dalam beberapa situasi, pemain dapat memilih aksi secara acak. Jika pemain memilih aksi yang akan dimainkan secara acak, maka dapat dikatakan bahwa pemain menggunakan strategi campuran, kebalikan dari strategi murni. Dalam strategi murni pemain memilih satu aksi dengan pasti, sedangkan dalam strategi campuran, pemain memilih sebuah distribusi probabilitas pada set aksi yang tersedia. Sebagai ilustrasi sederhana, digunakan permainan matching-pennies berikut. Tabel II. 7 Tabel Payoff Matching-Pennies Pemain 2 H T H (1, -1) (-1, 1) Pemain 1 T (-1, 1) (1, -1) Jika strategi pemain dibatasi hanya satu aksi seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, maka permainan ini tidak memiliki ekuilibrium Nash. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ekuilibrium pada kondisi tunak, digunakan strategi campuran. Misalkan setiap pemain memainkan H dan T dengan probabilitas ½. Karena pemain 2 memainkan H dengan probabilitas ½, ekspektasi payoff pemain 1 jika memainkan H adalah (1/2) (1) + (1/2) (-1) = 0. Dengan cara yang sama, ekspektasi payoff untuk aksi T adalah 0. Dengan demikian pemain 1 tidak memiliki alasan untuk menyimpang dari memainkan H dan T dengan probabilitas masing-masing ½, begitu juga pemain 2. Maka dapat disimpulkan bahwa memainkan H dan T dengan probabilitas ½ dan ½ merupakan ekuilibrium strategi campuran permainan ini. II.6 Permainan Berulang Permainan berulang memberikan kerangka pemikiran formal dan cukup general untuk memeriksa alasan pemain memiliki ketertarikan untuk melakukan 15

13 kerjasama jangka panjang. Secara formal, permainan berulang mengacu pada suatu set agen yang sama yang memainkan permainan yang sama pula secara berulang, yang disebut sebagai tahap permainan, sepanjang horison waktu (biasanya tidak terbatas). Selama penelitian dan pengembangan selama tiga dekade terakhir, perekonomian saat ini mengenal tiga cara umum untuk mencapai efisiensi: Kompetisi Kontrak Hubungan jangka panjang Untuk layanan dan barang standar, dengan jumlah penjual dan pembeli potensial yang sangat banyak, promosi kompetisi pasar merupakan cara efektif mencapai efisiensi. Hal ini dirumuskan sebagai Teorema Kesejahteraan Pertama dan Kedua dalam teori ekuilibrium umum. Tetapi terdapat juga problem penting alokasi sumberdaya yang tidak melibatkan layanan dan barang terstandarisasi. Dalam hal ini, menyelaraskan insentif individual dengan tujuan sosial merupakan hal yang esensial untuk efisiensi, dan hal ini dapat dicapai melalui skema insentif (penalti atau reward). Skema insentif ini dapat dipenuhi melalui kontrak formal atau relasi jangka panjang. Penalti dan reward ditentukan ditentukan oleh kontrak formal, sedangkan pada relasi jangka panjang, nilai interaksi di masa yang akan datang bertindak sebagai penalti dan reward untuk mengendalikan tingkah laku pemain. Teori kontrak dan desain mekanisme terkait dengan penalti dan reward, sedangkan relasi jangka panjang terkait dengan permainan berulang. Teori-teori ini memberikan metode umum untuk mencapai efisiensi, dan menjadi unsur pembangun penting dalam teori ekonomi modern. Sebuah contoh sederhana adalah kolusi antara dua pombensin dan strategi trigger. Misalkan terdapat dua pombensin yang lokasinya berdekatan dengan biaya marjinal identik dan konstan yaitu c (harga borongan bensin) dan berkompetisi dengan mencantumkan harga jual. Profit bersama akan maksimal ketika keduanya menjual bensin dengan harga p = 10, dengan profit besar yang didapat masingmasing adalah π. Meskipun hasil ini merupakan yang terbaik untuk masing- 16

14 masing, mereka memiliki insentif untuk melakukan penyimpangan. Dengan sedikit menurunkan harga, masing-masing dapat mencuri semua pelanggan, dan profit yang didapat hampir mencapai dua kali lipat. Satu-satunya harga yang bebas dari deviasi yang menguntungkan tersebut adalah jika p = c, dengan profit yang didapat adalah nol. Dengan kata lain, satu-satunya ekuilibrium Nash dalam permainan kompetisi harga adalah hasil yang tidak efisien (bagi pombensin) yaitu ketika harga yang berlaku adalah p = c. Situasi seperti ini cenderung berlaku sebagai aturan, bukan perkecualian: ekuilibrium Nash pada permainan bertahap, adalah hasil yang dapat dicapai pemain dalam satu kali interkasi, yang terkadang tidak efisien bagi pemain tersebut. Hal ini terjadi karena pemain hanya mencari keuntungan sendiri tanpa memperhatikan keuntungan atau biaya aksi yang diambil bagi lawan bermain. Pada kenyataannya, pombensin menikmati keuntungan positif, meskipun terdapat pombensin lain di sekitarnya. Sebuah alasan penting adalah interaksi antar pombensin tersebut bukan hanya satu kali. Secara formal, situasi ini dianggap sebagai permainan berulang, dengan dua pombensin yang memainkan permainan kompetisi harga selama horison waktu tak terbatas t = 0, 1, 2,... Strategi permainan berulang yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mulai dengan harga optimal p = Tetap pada harga p = 10 selama tidak ada pemain (termasuk dirinya sendiri) yang menyimpang dari harga p = Jika ada pemain yang menyimpang (termasuk dirinya sendiri), berlakukan harga p = c untuk seterusnya. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai perjanjian eksplisit atau implisit antar pombensin: berlakukan harga monopoli p = 10, dan setiap deviasi memberikan trigger kompetisi harga (p = c dengan profit 0). Jika tidak ada pemain yang melakukan deviasi, setiap pombensin akan mendapat keuntungan π setiap hari. Seperti telah dibahas sebelumnya, satu pemain dapat meraih hampir dua kali lipat payoff jika menurunkan harga sedikit di bawah p = 10. Maka keuntungan tambahan maksimum jangka pendek yang didapat dari deviasi adalah π. Asumsikan bahwa discount future profit pemain adalah sebesar faktor diskon δ (0, 1). Angka δ mengukur nilai rupiah pada periode berikutnya. Discounted future 17

15 2 δ loss yang terjadi adalah δπ + δ π +... = π, jika nilainya kurang dari π maka 1 δ tidak akan ada yang ingin menyimpang dari harga kolusi p = 10. Kondisi yang δ diperlukan adalah π π atau ½ δ. Dapat disimp ulkan bahwa dengan 1 δ strategi seperti yang didefinisikan di atas, pemain akan memilih tanggapan mutual terbaik setelah beberapa tahap permainan yaitu ½ δ. II.7 Aplikasi Gambit sebagai Perangkat Perhitungan Teori Permainan Gambit merupakan satu set perangkat lunak untuk melakukan komputasi permainan kooperatif terbatas. Gambit terdiri dari antarmuka grafis untuk membuat dan menganalisis permainan general bentuk ekstensif maupun strategis secara interaktif untuk menghitung ekuilibrium Nash dan konsep solusi lain dalam permainan, dan satu set format data untuk menyimpan dan mengkomunikasikan permainan ke perangkat eksternal. Proyek pembuatan Gambit ini dimulai pada pertengahan tahun 1980 oleh Richard McKelvey di California Institute of Technology. Implementasi awal ditulis dalam bahasa BASIC, dengan antarmuka grafis yang sederhana. Kode ini kemudian diubah ke dalam bahasa C pada tahun 1990 oleh Bruce Bell, dan didistribusikan kepada publik sebagai versi 0.13 pada tahun 1991 dan Semua fitur Gambit tersedia melalui antarmuka grafis, yang bisa dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac, dan OS X. Antarmuka grafis memberikan metode yang fleksibel untuk membuat permainan ekstensif dan strategis, juga memberikan antarmuka untuk menjalankan algoritma perhitungan ekuilibrium Nash, struktur strategi atau aksi dominan, dan untuk menampilkan profil hasil dalam bentuk pohon permainan atau tabel. Beberapa aplikasi yang lebih tinggi terkadang memerlukan waktu komputasi lebih lama dan atau kemampuan skrip komputasi. Semua algoritma dalam Gambit dibuat dalam paket individual, berupa program dalam command-line, dengan operasi dan output yang dapat dikonfigurasi. 18

16 Perangkat Gambit membaca dan menulis format data yang tekstual dan terdokumentasi, sehingga bersifat portable antar sistem dan dapat berinteraksi dengan tool eksternal. User dapat dengan langsung memperluas kemampuan Gambit dengan implementasi metode baru perhitungan ekuilibrium, implementasi kembali metode yang sudah ada dengan lebih efisien, atau membuat perangkat untuk membuat, manipulasi, dan transformasi atau analisis ekonometrik permainan. Selain berbagai kelebihan yang sudah disebutkan di atas, Gambit memiliki beberapa keterbatasan yang cukup berpengaruh dalam beberapa aplikasi. Gambit hanya diaplikasikan untuk permainan terbatas. Struktur matematis dari permainan terbatas dapat ditulis dalam berbagai subrutin analisis yang general. Tetapi permainan yang tidak terbatas yaitu permainan dengan pemain yang memilih serangkaian aksi, atau pemain memiliki serangkaian jenis aksi, tidak memiliki metode yang sama. Selain itu, Gambit hanya digunakan untuk teori permainan non-kooperatif. Gambit memiliki fokus pada cabang teori permainan dengan aturan permainan tertulis secara eksplisit, dan pemain memilih aksi secara independen. Gambar II. 2 Contoh Tampilan Program Gambit 19

17 II.8 Lelang dalam Pasar Listrik Lelang merupakan proses penjualan dan pembelian barang dengan menawarkan barang melalui bidding, memilih penawaran, kemudian menjual barang tersebut ke penawar tertinggi. Dalam teori ekonomi, lelang merupakan metode untuk menentukan nilai sebuah komoditas yang belum ditentukan atau harga variabel. Lelang dapat disertai dengan reserve atau minimum, atau tanpa nilai minimum, atau absolut atau tanpa reserve. Pada reverse auctions, terdapat penawaran minimum atau reserve price; jika bidding tidak mencapai nilai minimum, maka tidak ada penjualan (tetapi orang yang menawarkan barang dalam lelang dapat membayar upah kepada auctioneer). Dalam lelang tanpa reserve atau absolut, penjualan dijamin, dengan harga yang tersisa sebagai penentu. Dalam konteks lelang, bid merupakan harga yang ditawarkan. Beberapa tipe dasar lelang adalah sebagai berikut: 1. Lelang Inggris: dilakukan secara terbuka, penawaran berikutnya lebih tinggi dibanding penawaran sebelumnya. Lelang akan berakhir jika tidak ada lagi partisipan yang melakukan bidding. 2. Lelang Cina: lelang ini pada dasarnya merupakan raffle (penjualan dengan undian). 3. Lelang Belanda: lelang diawali dengan permintaan harga yang tinggi oleh auctioneer, kemudian harga diturunkan sampai partisipan menyetujui harga dari auctioneer. 4. Sealed-bid first-price auction: semua bidder memasukkan bidding bersama-sama sehingga tidak ada bidder yang mengetahui penawaran partisipan lain. 5. Sealed-bid second-price auction: juga dikenal sebagai Vickrey auction. Lelang ini identik dengan sealed-bid first-price auction, kecuali pemenang bidding membayar harga tertinggi kedua, bukan harga yang mereka tawarkan sendiri. 6. All pay auction: semua bidder harus membayar penawaran mereka meskipun tidak memenangkan lelang. Bidder tertinggi mendapatkan 20

18 hadiah atau barang yang ditawarkan. Lelang ini sering digunakan untuk memodelkan lobbying (bidding merupakan kontribusi politik), atau kompetisi lain. Sistem lelang pasar listrik yang berlaku di berbagai negara berbeda-beda. Contoh sistem lelang pasar listrik yang sederhana terdapat di Jepang yaitu terdiri dari dua tahap. Pada lelang tahap pertama, awalnya beberapa perusahaan penjual mengumumkan penjualan listrik. Penjual adalah perusahaan yang memiliki surplus listrik yang merupakan sisa dari listrik sudah disuplai untuk memenuhi permintaan, maka akan lebih ekonomis untuk menjual surplus listrik ini dalam lelang dibandingkan menghentikan atau menurunkan output generator. Setelah itu pembeli akan melakukan bidding untuk membeli listrik. Beberapa pembeli melakukan bidding untuk membeli listrik karena tidak memiliki listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan. Pembeli lain memiliki listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan, tetapi membeli listrik saat lelang akan lebih ekonomis dibanding memproduksi listrik sendiri. Pengumuman penjual dibuat dengan menyatakan jumlah yang dijual dan harga minimum, dan harga bid pembeli harus lebih tinggi dari harga minimum ini. Kemudian, penjual memilih pembeli berdasarkan harga bidding pembeli, mulai dari harga bid tertinggi sampai harga terendah, sampai jumlah total listrik mencapai jumlah yang diperlukan. Setelah lelang tahap pertama ini selesai, dilakukan lelang tahap kedua yang merupakan kebalikan dari tahap pertama. Pembeli mengumumkan terlebih dahulu jumlah yang dibutuhkan dan harga maksimum. Kemudian pembeli memilih penjual berdasarkan harga bidding penjual, mulai dari harga terendah sampai harga tertinggi. Untuk mempermudah pemahaman lelang dalam penelitian ini, maka pemodelan yang dilakukan merepresentasikan bentuk lelang pasar listrik Jepang tahap kedua dan diasumsikan hanya satu perusahaan yang mengumumkan untuk membeli listrik. 21

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah dalam game theory / teori permainan 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dalam proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep teori permainan pada permainan berstrategi murni dan campuran dari dua pemain yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan

Lebih terperinci

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5 TEORI PERMAINAN Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori dikembangkan untuk menganalisa proses

Lebih terperinci

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs. Riset Operasi GAME THEORY Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs. Teori Permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai persaingan. Teori ini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Teori permainan (game theory) adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari interaksi antar agen, di mana tiap strategi yang dipilih akan memiliki matriks perolehan

Lebih terperinci

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng Teori Permainan Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng Dalam dunia bisnis yang kompetitif kita tidak terlepas dari adanya persaingan dengan kompetitor.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Permainan Teori permainan ( games theory) merupakan salah satu solusi dalam merumuskan keadaan persaingan antara berbagai pihak dan berbagai kepentingan. Pendekatan dalam

Lebih terperinci

BAB II TEORI PERMAINAN KOOPERATIF

BAB II TEORI PERMAINAN KOOPERATIF BAB II TEORI PERMAINAN KOOPERATIF 2.1 Teori Permainan Teori permainan merupakan suatu studi formal tentang konflik dan kerjasama. Konsep teori permainan ini berdasarkan pada aksi beberapa agen yang saling

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian Modul ini disusun sebagai pegangan untuk semua Asisten Laboratorium Teknik Industri Lanjut dalam melakkan pengajaran praktikum Metode Stokastik. Modul ini dikhususkan mempelajari salah satu metode dalam

Lebih terperinci

Teori Game (Game Theory/Teori Permainan) Teori Game, Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma

Teori Game (Game Theory/Teori Permainan) Teori Game, Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma Teori Game (Game Theory/Teori Permainan) Teori Game Teori game adalah studi tentang model matematika yang berkaitan dengan konflik maupun kerja sama antara para pembuat keputusan yang cerdas dan rasional.

Lebih terperinci

Bab VI Analisis dan Studi Kasus

Bab VI Analisis dan Studi Kasus Bab VI Analisis dan Studi Kasus Studi kasus yang dilakukan dalam tesis ini dilakukan pada sistem delapan bus dengan dua generator dan sistem sembilan bus dengan tiga generator sesuai dengan sistem percobaan

Lebih terperinci

Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Definisi & Latar Belakang...(1/2) Materi #9 CCR314 RISET OPERSIONL Definisi & Latar Belakang...(1/2) 2 Game theory dapat disebut juga Teori Permainan. Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik)

Lebih terperinci

Teori Game. Pengantar Teori Game, Ahmad Sabri, MSi. Universitas Gunadarma

Teori Game. Pengantar Teori Game, Ahmad Sabri, MSi. Universitas Gunadarma Teori Game Teori game adalah studi tentang model matematika yang berkaitan dengan konflik maupun kerja sama antara para pembuat keputusan yang cerdas dan rasional. Teori game terkait dengan tindakan yang

Lebih terperinci

Definisi & Latar Belakang...(1)

Definisi & Latar Belakang...(1) Definisi & Latar Belakang...(1) Game theory dapat disebut juga Teori Permainan. Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik) antara berbagai pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran merupakan orientasi managemen yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan ialah menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian dari pasar yang

Lebih terperinci

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kom-petitif yang diwarnai dengan suatu keadaan persaingan (konflik). Persaingan

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti tertarik mempelajari teori permainan. Teori permainan yang mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan

Lebih terperinci

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL Definisi Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi dan pertentangan (konfleks) antar berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk meng-analisis proses pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Alam: Hutan Realita hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungannya, karena hal tersebut merupakan sebuah hubungan mutualisme dalam tatanan

Lebih terperinci

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar

Lebih terperinci

Pendahuluan. Matriks Permainan (Payoff Matrix) Matriks Permainan Jumlah Nol. Unsur-Unsur Dasar. Matriks Permainan Jumlah Tak Nol

Pendahuluan. Matriks Permainan (Payoff Matrix) Matriks Permainan Jumlah Nol. Unsur-Unsur Dasar. Matriks Permainan Jumlah Tak Nol Mata Kuliah : Riset Operasi Kode MK : TKS 6120 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory) e-mail : zacoebc93@gmail.com www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Pendahuluan DEFINISI : Metode Optimasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika mendengar kata permainan, secara sederhana sering diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk

Lebih terperinci

Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory)

Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan DEFINISI

Lebih terperinci

BAB IV TEORI PERMAINAN

BAB IV TEORI PERMAINAN BAB IV TEORI PERMAINAN Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan dalam situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Dalam permaian

Lebih terperinci

ANALISIS TEORI PERMAINAN DAN EKUILIBRIUM NASH PADA SIMULASI LELANG (AUCTION) PASAR LISTRIK TESIS

ANALISIS TEORI PERMAINAN DAN EKUILIBRIUM NASH PADA SIMULASI LELANG (AUCTION) PASAR LISTRIK TESIS ANALISIS TEORI PERMAINAN DAN EKUILIBRIUM NASH PADA SIMULASI LELANG (AUCTION) PASAR LISTRIK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh

Lebih terperinci

Kuliah ke-9. Persaingan Monopolistik & Oligopoli

Kuliah ke-9. Persaingan Monopolistik & Oligopoli Kuliah ke-9 Persaingan Monopolistik & Oligopoli Persaingan Monopolistik Definisi Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual, dengan free entry dan free exit dan

Lebih terperinci

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI Judul Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer Oleh: Tim Dit. TIK UPI 1 Tujuan Memperkenalkan konsep kebutuhan user dan Sistem Menggambarkan kebutuhan fungsional dan nonfungsional Menjelaskan

Lebih terperinci

Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu.

Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu. Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu. Saingan-saingan yang memanfaatkan teknik matematika dan pemikiran logis agar sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Dewasa ini pemasaran memainkan peranan penting dalam era pasar bebas yang semakin kompetitif Sejalan dengan hal tersebut, maka fungsi pemasaran adalah hal esensial yang

Lebih terperinci

Boldson Herdianto Situmorang, S.kom., MMSI

Boldson Herdianto Situmorang, S.kom., MMSI Boldson Herdianto Situmorang, S.kom., MMSI Teori game adalah suatu model matematika yang diterapkan untuk menganalisa situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan sehingga dapat mengambil

Lebih terperinci

INFORMASI EKONOMI: MEAN DAN VARIANCE

INFORMASI EKONOMI: MEAN DAN VARIANCE INFORMASI EKONOMI: MEAN DAN VARIANCE Cara paling mudah untuk merangkum informasi tentang hasil dari ketidakpastian adalah menggunakan konsep-konsep statistik dari mean dan variance terhadap variabel random.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, internet mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Internet memuat berbagai macam informasi dari seluruh dunia. Informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2 a b Pemain 1 a 1,-1 2,-2 b 4,-4 3,-3. Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2 a b Pemain 1 a 1,-1 2,-2 b 4,-4 3,-3. Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengantar Keseimbangan Nash adalah jika ada serangkaian strategi untuk permainan dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan dengan mengubah strateginya sementara pemain

Lebih terperinci

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online Rudy Adipranata 1, Theresia Lestiowati, Santi Wiryono Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang 7 BAB III GAME THEORY 3. Pengantar Game Theory Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif yang diwarnai persaingan atau konflik. Persaingan atau konflik ini

Lebih terperinci

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran

Lebih terperinci

Definisi Pasar Monopoli

Definisi Pasar Monopoli Struktur Pasar Definisi Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana dalam suatu industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna Karakteristik Pasar

Lebih terperinci

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli TEORI EKONOMI MIKRO Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Sebuah pasar dapat terjadi jika terdapat

Lebih terperinci

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih dan diambil berasal dari pertimbangan/persaingan dari dua

Lebih terperinci

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis A. Anshorimuslim S. - 13509064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR II.1 Monopoli Sebuah perusahaan disebut melakukan monopoli apabila perusahaan tersebut menjadi satu satunya penjual produk di pasar, dan produk tersebut sendiri tidak memiliki

Lebih terperinci

Kuliah ke-10: Beberapa Aplikasi Game Theory untuk Persaingan

Kuliah ke-10: Beberapa Aplikasi Game Theory untuk Persaingan Kuliah ke-10: Beberapa Aplikasi Game Theory untuk Persaingan Rus an Nasrudin DIE FEUI May 7, 2013 Pendahuluan Strategi Dominan Ancaman Repeated Game SPNE: Sequential Game Ilutrasi Permainan Sekuensial:

Lebih terperinci

Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan BAGIAN 1 Prinsip & Konsep Pertemuan 7-8 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan Berdasarkan pengalaman selama lebih dari setengah abad dengan mencoba mendorong pembangunan modern, kita telah

Lebih terperinci

ETIKA DI PANGSA PASAR

ETIKA DI PANGSA PASAR ETIKA DI PANGSA PASAR A. Pengertian Pasar Sering terbayang di benak kita bahwa pasar adalah suatu tempat yang utuh yang dimana bertemunya para pembeli dan para penjual untuk melakukan transaksi jual-beli.

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah :

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah : TEORI PERMAINAN I. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif yang diwarnai persaingan atau konflik. Persaingan atau konflik ini dapat terjadi antara

Lebih terperinci

Amril Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Mendalo Darat, Jambi Abstrak

Amril Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Mendalo Darat, Jambi Abstrak Volume 15, Nomor 2, Hal. 11-20 Juli Desember 2013 ISSN:0852-8349 KOMPARASI EFISIENSI PASAR, KERAGAMAN HARGA, SURPLUS PEMBELI-PENJUAL PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR MONOPOLI (SUATU APLIKASI METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan barang/ jasa pemerintah dalam literatur asing seringkali disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap (2004) merujuk kepada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN HARGA

BAB VIII PENETAPAN HARGA BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN Manajer bertugas membuat keputusan. Dan mereka ingin keputusan tersebut menjadi keputusan yang terbaik,

Lebih terperinci

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN atau perusahaan mana yang menjualnya. Jika produk dijual dengan harga yang berbeda, maka konsumen akan bergegas membeli produk tersebut ketika harganya lebih murah dan hasil produksi suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1 TEORI PERMAIA Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan dalam situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Dalam permaian peserta

Lebih terperinci

User Heterogenety and Its Impact on Electronic Auction Market Design: An Empirical Exploration

User Heterogenety and Its Impact on Electronic Auction Market Design: An Empirical Exploration User Heterogenety and Its Impact on Electronic Auction Market Design: An Empirical Exploration Oleh: Ravi Bapna, Paulo Goes dan Alok Gupta MIS Quarterly Vol. 28 No.1, March 2004 Kelompok 93 : Agvitarina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi perkembangan teknologi sangat cepat, salah satunya dalam sistem informasi dan komunikasi. Salah satu produk dari perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN. strategik antara prinsipal dan agen melalui sudut pandang Game Theory. Penelitian

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN. strategik antara prinsipal dan agen melalui sudut pandang Game Theory. Penelitian BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis managemen laba sebagai proses interaksi strategik antara prinsipal dan agen melalui sudut pandang Game Theory. Penelitian

Lebih terperinci

PROTOTYPING. Rima Dias Ramadhani

PROTOTYPING. Rima Dias Ramadhani PROTOTYPING Rima Dias Ramadhani Pendahuluan Prototipe merupakan simulasi atau animasi dari bakal sistem. Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan utk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan setiap peradaban, unsur yang paling penting adalah kemajuan teknologi, terutama teknologi dibidang otomotif. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

STRATEGI GAME. Achmad Basuki STRATEGI GAME Achmad Basuki MATERI Strategi dalam Permainan Strategi Murni Strategi Campuran Penyelesaian Analisis (Metode Linear Programming) STRATEGI DALAM PERMAIAN BENTUK STRATEGI PERMAINAN 2 pemain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

monopolistik - Pasar oligopoli

monopolistik - Pasar oligopoli STRUKTUR PASAR Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. STRUKTUR PASAR - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistik - Pasar oligopoli

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

Materi 11 Ekonomi Mikro

Materi 11 Ekonomi Mikro Materi 11 Ekonomi Mikro Pasar Oligopoli Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami : - Ruang Lingkup Pasar Oligopoli - Karakteristik Pasar Olipogoli - Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar Persaingan Monopolistik Adalah struktur pasar di mana terdapat cukup banyak perusahaan yang menjual produk-produk yang mirip satu sama lain, namun tidak identik. Teori

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek 1. PENDAHULUAN Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

Silabus. MGT-101 Ekonomi Mikro Dalizanolo Hulu, SE,ME

Silabus. MGT-101 Ekonomi Mikro Dalizanolo Hulu, SE,ME Silabus MGT-101 Ekonomi Mikro Dalizanolo Hulu, SE,ME Program Studi Manajemen/Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya 2014/2015 Universitas Pembangunan Jaya SEMESTER GENAP 2014/2015 MGT-101: Ekonomi Mikro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Keputusan dan Pengambilan Keputusan Suatu masalah keputusan memiliki suatu lingkup yang berbeda dengan masalah lainnya. Perbedaan ini menonjol terutama karena adanya

Lebih terperinci

OPTIMISASI PORTOFOLIO: Solusi Sempurna?

OPTIMISASI PORTOFOLIO: Solusi Sempurna? Portfolio Theory Discussion Papers No.002 OPTIMISASI PORTOFOLIO: Solusi Sempurna? Universitas Gunadarma OPTIMISASI PORTOFOLIO 0 OPTIMISASI PORTOFOLIO: Solusi Sempurna 1 PENDAHULUAN Praktisi investasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Matematika Model matematika adalah suatu rumusan matematika (dapat berbentuk persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi) yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika

Lebih terperinci

KENDALI OPTIMAL PERMAINAN NON-KOOPERATIF KONTINU SKALAR DUA PEMAIN DENGAN STRATEGI NASH TUGAS AKHIR. Oleh : M.LUTHFI RUSYDI

KENDALI OPTIMAL PERMAINAN NON-KOOPERATIF KONTINU SKALAR DUA PEMAIN DENGAN STRATEGI NASH TUGAS AKHIR. Oleh : M.LUTHFI RUSYDI KENDALI OPTIMAL PERMAINAN NON-KOOPERATIF KONTINU SKALAR DUA PEMAIN DENGAN STRATEGI NASH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan Matematika Oleh

Lebih terperinci

Riset Operasional Teori Permainan

Riset Operasional Teori Permainan TEORI PERMAINAN KETENTUAN UMUM 1. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki intelegensi yang sama, dan tujuan sama, yaitu memaksimumkan payoff, dengan kriteria maksimin dan minimaks. 2. Terdiri

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8 Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8 ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK-BENTUK PASAR No Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna Monopolistik Oligopoli Monopoli 1 Banyaknya Penjual

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENGENALAN SISTEM OPTIMASI Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENILAIAN 1. KEHADIRAN (25%) 2. TUGAS + KUIS (25%) 3. UTS (25%) 4. UAS (25%) 5. Terlambat maksimal 15 menit 6. Kehadiran minimal 10 kali di kelas

Lebih terperinci

Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi III.1 Langkah Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Beberapa framework yang telah dijelaskan di bab II digunakan untuk menjelaskan praktek dan sudut

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat, dinamik, dan rumit. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya revolusioner.

Lebih terperinci

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI Bab 9 PASAR OLIGOPOLI Pengertian PASAR Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Sebuah pasar dapat terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE II (KONSUMEN) DALAM KERJASAMA RANTAI PASOK. Nama Mahasiswa : Afriani Sulastinah NRP :

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE II (KONSUMEN) DALAM KERJASAMA RANTAI PASOK. Nama Mahasiswa : Afriani Sulastinah NRP : ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE II (KONSUMEN) DALAM KERJASAMA RANTAI PASOK Nama Mahasiswa : Afriani Sulastinah NRP : 1206 100 030 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM Lecturer Notes by Rini Setyo W, SE.MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Pasar Adalah suatu institusi atau badan yg menjalankan aktivitas jual beli barang 2 dan/atau

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Riset Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Riset Operasi BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep teori permainan pada permainan berstrategi murni dan campuran dari dua pemain dengan yang akan digunakan sebagai landasan berfikir dalam melakukan

Lebih terperinci

Chapter 2 What is Software Quality?

Chapter 2 What is Software Quality? Chapter 2 What is Software Quality? 2.1 Definisi Software Software: Program komputer, prosedur, dan dokumentasi dan data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer. Keempat komponen yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang tidak berbeda jauh dengan negara sedang berkembang lainnya. Tujuan pencapaian tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi. sasarannya telah digariskan dengan jelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi. sasarannya telah digariskan dengan jelas. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegiatan Proyek Menurut Soeharto (1997), kegiatan proyek adalah satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Lebih terperinci

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

A. Spesifikasi Perangkat Lunak A. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan otomasi dari proses bisnis pada sebuah organisasi, untuk menghasilkan operasi bisnis (organisasi) yang efektif (akurat) dan efisien (cepat dan murah).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pricing practice DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM MR MR PENETAPAN HARGA BERBAGAI PRODUK Penetapan Harga Produk Dengan Permintaan Saling Berhubungan Permintaan hubungan timbal balik mempengaruhi penentuan

Lebih terperinci