PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN SKRIPSI EVA BEATRICE DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains EVA BEATRICE DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 PERNYATAAN PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN SKRIPSI Saya mengakui bahwa skrikpsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Maret 2009 EVA BEATRICE

4 PERSETUJUAN Judul : PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARA KATAN Kategori : SKRIPSI Nama : EVA BEATRICE Nomor Induk Mahasiswa : Departemen Fakultas Komisi Pembimbing : : BIOLOGI : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, Maret 2009 Pembimbing II Pembimbing I Masitta Tanjung, M.Si. Dr. Dwi Suryanto NIP NIP Diketahui/ Disetujui oleh Departemen Biologi FMIPA USU Dr. Dwi Suryanto NIP

5 PERNYATAAN PERBANDINGAN POLA MULTIFAKTOR SIDIK JARI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN DENGAN PRIA NORMAL DI LUAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN SKRIPSI Saya mengakui bahwa skrikpsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Maret 2009 EVA BEATRICE

6 PENGHARGAAN Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan kasih karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan judul: Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana di Lembaga Pemasyarkatan Tanjung Gusta Medan Dengan Masyarakat di Luar Lembaga Pemasyarakatan, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada; Bapak Dr. Dwi Suryanto dan Ibu Masitta Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing serta Ibu Dra. Nunuk Priyani, M.Sc, dan Bapak Drs. Kiki Nurtjahja,.M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran serta waktu dalam penyelesaian skripsi ini. Bapak Prof.Ing. Ternala A Barus selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan. Bapak Sugihartoyo, BcIP. SH. M.Si selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan. Ketua dan Seketaris Departemen Biologi, Bapak Dr. Dwi Suryanto dan Ibu Dra. Nunuk Priyani, M.Sc serta seluruh staf pengajar dan pegawai di Departemen Biologi. Ibu Nurhasni Muluk sebagai laboran dan analis dan Ibu Roslina Ginting dan Bang Erwin sebagai pegawai Administrasi Departemen Biologi. Bapak Dr. Eddy Malianto selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan. Ucapan terima kasih penulis yang tak ternilai penulis sampaikan kepada kedua orangtua penulis: Ayahanda Berton Hutasoit (Alm) dan Ibunda Mesdiana Sihombing yang selalu mendoakan, mendidik, memberikan dorongan serta memberikan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan perkulihaan ini. Abang dan adik penulis: Tulus Frans Jimmy Hutasoit, S.T dan Meilan Anggelia Hutasoit yang telah memberikan doa dan kasih sayang kepada penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada rekan-rekan Biologi stambuk 2003: Darwisah, Yuni, Franhot,. S.Si, Endang,. S.Si, Lusi,. S.Si, adik-adik penulis: Dian, Emmi, Lamra., Amd, Richardo, Ana, Rospita, Ika, Reni, Siska, Maria, Joseph, serta sahabat terbaik penulis yang selalu memberikan doa, perhatian, semangat serta kasih dan sayang selama penyelesaian perkuliahan. Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada seluruh masyarakat dan narapidana yang telah bersedia memberikan sidik jarinya, beserta staf dan pegawai Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan yang telah membantu penulis saat melakukan penelitian. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

7 ABSTRAK Penelitian mengenai Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dengan Masyarakat di Luar Lembaga Pemasyarakatan, telah dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dan Laboratorium Genetika FMIPA Universitas Sumatera Utara dari bulan November sampai dengan bulan Desember Data yang diperoleh dihitung persentase pola sidik jari untuk setiap sampel. Persentase pola sidik jari tersebut di analisis dengan menggunakan chi-square (x 2 ). Dari data yang didapatkan terlihat bahwa persentase pola sidik jari antara kelompok normal (di luar Lembaga Pemasyarakatan) dan narapidana setiap strata berbeda, dimana kelompok persentase normal loop = 67%, whorl = 28.2%, arch = 4.8%, Narkoba; Loop = 60%, Whorl = 33%, Arch = 7%. Pencurian; Loop = 59%, Whorl = 31%, Arch = 10%. Pembunuhan; Loop = 15%, Whorl = 20%, Arch = 30%. Pengujian secara statistika yaitu uji chisquare menunjukan bahwa pola sidik jari kelompok normal, narkoba dan pencurian tidak berbeda, sedangkan pembunuhan sangat berbeda.

8 ABSTRACT The research of Multifactor Comparison Pattern of Prisoner Fingerprints between the prisoner of Tanjung Gusta Medan and Unprisoned, was done in Tanjung Gusta Medan and Genetic Laboratory FMIPA University of Sumatera Utara from November until December The data which was often from fingerprint percentage for each sample. The fingerprint percentage analyzed by using chi-square (x 2 ). The result data show the fingerprint percentage of each level between normal group and the prisoners are different, that the percentage of normal group loop = 67%, whorl = 28.2%, arch = 4.8%, drugs; Loop = 60%, Whorl = 33%, Arch = 7%.Theft; Loop = 59%, Whorl = 31%, Arch = 10%, murder; Loop = 15%, Whorl = 20%, Arch = 30%. The statistica test, chi-square test shows that fingerprint of normal group for drugs and theft is not different while murder was different.

9 DARTAR ISI Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstrack Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Halaman ii iii iv v vi vii ix x Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian 3 Bab 2 Tinjauan Pustaka Dermatoglifi 2.2 Variasi sidik jari Kriminalitas dan Faktor Genetika Hubungan Sidik Jari dan Kriminalitas Pegunaan Sidik Jari Untuk Identitas Kriminalitas Pegunaan Sidik Jari Untuk Identitas Calon Karyawan Pegunaan Sidik Jari Untuk Kesehatan Alat Untuk Pengdeteksian Sidik Jari dan Manfaat 10 Bab 3 Bahan dan Metoda Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metoda Penelitian Metoda Kerja Analisis Data 13 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Normal dan Narapidana Setiap Strata Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Setiap Strata 17 Bab 5 Kesimpulan dan Saran 19

10 Daftar Pustaka 20 Lampiran A : Data Sidik Jari Kelompok Pria Normal ( di luar Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan) 23 Lampiran B : Data Sidik Jari di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Klas IA. 24 Lampiran C : Data Sidik Jari di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Klas IIB. 25 Lampiran D : Pengambilan Sampel Sidik Jari 26 Lampiran E : Contoh Perhitungan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Kontrol, Klas IA dan Klas IIB 26 Lampiran F : Contoh Perhitungan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Kasus Narapidana 27 Lampiran G : Hasil Uji Chi-Kuadrat (X 2 ) Persentase Tipe Pola Sidik Jari Tangan 27 Lampiran H : Tabel Chi-square 28

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Pria Normal dan Narapidana setiap strata 15 Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Setiap Strata Kriminalitas 17

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Pola Sidik Jari Arch, Pola Loop, Pola Whorl 5

13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem identifikasi atau tanda pengenal dapat diwujudkan dengan tandatangan atau dengan sidik jari. Sebelum manusia mengenal pendidikan atau pengetahuan tentang baca tulis, manusia selalu memakai sistem sidik jari sebagai tanda pengenalnya. Seiring berkembangnya zaman, maka sidik jari diubah menjadi tanda tangan, tetapi sistem tandatangan tidak aman untuk digunakan. Banyak orang yang meniru tandatangan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri dan merugikan orang lain, misalnya peniruan tandatangan untuk sertifikat-sertifikat penting dan lain-lain (Soekanto, 1986). Sidik jari manusia merupakan salah satu contoh untuk mengetahui peranan poligen. Pola sidik jari setiap individu tidak memiliki kesamaan, walaupun terlahirkan secara kembar identik (Dewanto, 2005). Pola sidik jari baik pada jari di tangan kanan dan tangan kiri kadang-kadang tidak sama. Berdasarkan sistem Galton, sidik jari dapat dibedakan menjadi 3 pola dasar yaitu: bentuk lengkung atau Arch (A), bentuk sosok atau loop (L) dan bentuk lingkaran atau Whorl (W). Pada ujung jari-jari tangan setiap manusia terdapat garis-garis serta alur yang membentuk gambaran sidik jari. Perhitungan banyaknya rigi dilakukan mulai triradius sampai ke pusat dari pola sidik jari (Suryo, 1997). Menurut teori evolusi, pola A berevolusi ke pola L dan terus berevolusi ke pola W. Pada manusia sekarang (Homo sapiens) sangat jarang di temukan orang yang memiliki banyak berpola A. Maka bila ditemukan pola A, dianggap saja pola L

14 berperilaku kasar, kurang sopan santun, meskipun telah berpendidikan tinggi (Kastama, 2000). Frekuensi kehadiran setiap pola sidik jari baik pola sidik jari loop, arch dan whorl tidak sama. Pada orang normal frekuensi kehadiran pola sidik jari untuk pola loop lebih banyak daripada frekuensi kehadiran pola sidik jari whorl dan arch, inilah yang sering digunakan para ahli untuk mengidentifikasi karakteristik sifat seseorang (Suryo, 2003). Setiap kasus kriminalitas sidik jari merupakan hal yang terpenting dalam pemecahan sebuah kasus. Pengambilan sidik jari tersebut bertujuan untuk mengenal ciri-ciri khusus setiap orang, dimana ciri-ciri khusus tersebut hanya dimiliki satu individu dan tidak ada seorang pun yang memiliki kesamaaan secara persis dengan orang lain. Salah satu dari kekhususan tersebut adalah garis dan guratan ujung jari telunjuk masing-masing orang. Guratan tersebut menunjukan bahwa tidak ada orang lain yang memiliki sidik jari yang sama (Haris, 2008). Pada tahun 1970, Henry Fauld seorang ahli anatomi manusia mengatakan bahwa pola yang ada di bagian bawah jari tangan merupakan hal yang penting dalam mengidentifikasi dan menyelidiki tindak kejahatan. Dua belas tahun kemudian (1982), Francis Galton mempublikasikan buku yang berjudul finger print, dan sejak saat itu pola sidik jari banyak digunakan dalam dunia kepolisian. Pola ini dimanfaatkan seorang petugas dalam mencari sidik jari di TKP maupun di benda-benda yang berhasil dikumpulkan. Saat ini sidik jari banyak digunakan sebagai petunjuk dalam penanganan kasus-kasus tindak kejahatan dan kriminal (Elvyandri, 2008). Sidik jari merupakan poligen, dimana sekali terbentuk maka akan tetap untuk selamanya, tidak akan berubah oleh apapun kecuali apabila terjadi kerusakan pada jari tangan seperti kebakaran (Kimura, 1994). Sidik jari banyak digunakan para ahli untuk menyelidiki tentang penyakit gen, ataupun terhadap perilaku seseorang (Rafiah, 1990). Seorang mantan narapidana sering dikucilkan dari masyarakat setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Tidak sedikit orang yang ketakutan apabila seorang

15 mantan narapidana kembali ke masyarakat untuk hidup normal. Tidak banyak pula lapangan pekerjaan untuk mantan narapidana. Masyarakat menganggap bahwa mantan narapidana tidak begitu mudah untuk mengubah cara hidupnya, hal ini disebabkan karena gen yang melekat tidak akan berubah. Masyarakat sering menganggap bahwa sifat seorang mantan narapidana yang kurang sopan, dan kasar akan selalu melekat dalam dirinya (Suryanto, 2008). 1.2 Permasalahan Pola sidik jari setiap orang berbeda. Penyelidikan tentang kriminalitas sering menggunakan sidik jari. Sidik jari merupakan salah satu peranan genetis, sehingga perwarisan sifat seseorang dapat terlihat dari sidik jarinya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian guna melihat kecenderungan pola sidik jari tertentu pada narapidana. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pola sidik jari dan menghitung jumlah setiap pola sidik jari di narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan (LP Pria/Klas IA, LP Anak/Klas IIB) dan pria normal di luar Lembaga Pemasyarakatan. b. Untuk membandingkan pola sidik jari narapidana tiap strata dan pria normal di luar Lembaga Pemasyarakatan. c. Untuk mengetahui, menghitung, dan membandingkan pola sidik jari untuk setiap strata tindak kriminal. 1.4 Hipotesis Ada kecenderungan pola sidik jari tertentu pelaku tindak kejahatan. 1.5 Manfaat Penelitian

16 Manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu sumber data untuk penyelidikan tindak pelaku kejahatan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dermatoglifi Dermatoglifi adalah ilmu tentang bentuk atau pola sidik jari. Penelitian tentang sidik jari telah dilakukan sejak 200 tahun lalu. Sidik jari mempunyai bentuk yang tetap, tidak akan mengalami perubahan dan berbeda antara individu yang satu dengan yang lain (Nurlchaq, 2008). Dermatoglifi diturunkan secara poligenik. Sekali suatu pola dermatoglifi telah terbentuk, maka pola itu tetap selamanya, tidak dipengaruhi oleh umur, pertumbuhan dan perubahan lingkungan. Pola dasar dermatoglifi manusia semuanya berpola loop ulnar, tetapi ada tujuh gen lain yang turut berperan sehingga terjadi variasi pola dermatoglifi. Dermatoglifi sangat kuat ditentukan secara genetik tapi selama periode kritis, dermatoglifi dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan prenatal (Hall and Kimura, 1994). Menurut Yustina (2008), sidik jari pada telapak tangan (dermatoglifi) dapat menjadi patokan beberapa penyakit turunan. Dermatoglifi merupakan gambaran tentang sulur dan alur pada ujung jari dan telapak tangan serta ujung jari dan telapak kaki. Gambaran ini khusus sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu identifikasi. Dermatoglifi diyakini memiliki pautan dengan beberapa penyakit dan karakteristik lain yang diturunkan (Triana, 2003).

17 2.2 Variasi Sidik Jari Menurut Suryo (1997), bentuk sidik jari terbagi atas 3 bagian dasar: a. Pola arch atau lengkung Pola ini sering dinamakan pola A, initial dari Arch. Bentuknya melengkung, melintang terhadap arah jari (Gambar 1). Bentuk sidik jari ini merupakan bentuk yang paling sederhana, tidak mempunyai triradius sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan rigi. Pola ini memiliki frekuensi kehadiran hanya 5%, bahkan tidak semua individu memiliki pola ini. Menurut Soma (2002), adan dua macam pola arch yaitu plain arch dan tented arch. b. Pola Loop atau Pola Sinus Bentuknya seperti tali untuk menjerat, mulai dari pinggir menuju ke tengah, balik lagi ke pinggir, terbuka kearah kiri atau kanan jari (Gambar 1). Ciri utama pola ini adalah terdapat satu triple-as yakni satu titik dengan tiga sumbu. Menurut Soma (2002), pola loop dapat dibedakan atas 2 yaitu: - Loop Radial yaitu pola ini jika bagian yang terbuka dari bentuk sosok menuju ke arah ujung jari. - Loop Ulnar yaitu pola ini jika bagian yang terbuka itu menuju ke pangkal jari. Bentuk loop kira-kira 65%-70% terdapat pada setiap individu. Bentuk loop ini sering ditemukan pada sidik jari. Frekuensi kehadiran yang sering ditemukan membuat bentuk loop lebih banyak dikenal daripada bentuk yang lainnya. c. Pola Whorl atau Pusaran Bentuk pola ini seperti pusaran air, terdapat pusat di tengah, melingkar, makin lebar makin ke pinggir (Gambar 1). Ciri utama adalah terdapat dua tripel-as yakni dua buah titik yang masing-masing dengan tiga sumbu. Frekuensi kehadiran pola ini 25%-30%.

18 Pola Acrh Pola Loop Pola Whorl Gambar 1. Pola Sidik Jari (A) Arch, (B) Loop, (C) Whrol Klasifikasi dari bentuk sidik jari didasarkan atas banyaknya triradius, yaitu titik-titik dari mana rigi-rigi menuju tiga arah dengan sudut kira-kira 120 derajat. Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi, rigi dari kesepuluh jari dijumlahkan. Pada wanita normal 144. Dalton mengemukakan bahwa pola sidik jari tangan telapak tangan dan telapak kaki mempunyai hubungan erat dengan berbagai macam penyakit keturunan dan sifat seseorang. Lebih dari setengah jumlah anak-anak penderita Sindroma Down mempunyai garis pada telapak tangan seperti kepunyaan kera dan banyak yang mempunyai sidik jari bentuk lingkaran atau sosok dan whorl (Suryo, 1997). Menurut Kastama (2000), karakteristik sifat individu yang mempunyai sidik jari 100% pola whorl dan 100% pola loop: - Individu yang memiliki pola sidik jari 100% whorl memilikil karakteristik individu ini cenderung bangga akan harga diri. Suka berterus terang dan berhati terbuka. - Individu yang memiliki pola sidik jari 100% loop memiliki karakteristik individu seperti ini tidak pernah boros dan cukup ekonomis. Hidup secara normal, serta puas dalam keadaan biasa saja. 2.3 Kriminalitas dan Faktor Genetika Setiap individu memiliki sifat turunan atau sifat warisan dari kedua orangtuanya karena individu berasal dari sel kelamin kedua orangtua. Kecenderungan watak seseorang yang secara biologi ditentukan atau tergantung oleh faktor-faktor keturunan. Penelitian-penelitian yang sering dilakukan oleh para ahli didapatkan bahwa apabila

19 seseorang memiliki sifat kasar, tidak sopan atau melakukan tindak kejahatan maka sifat itu 50% akan terwariskan kepada turunannya (Santoso, 2001). Seluruh pembawaan keturunan tidak diwariskan tanpa perubahan-perubahan dari satu generasi ke generasi. Individu yang baru berasal dari gabungan gen-gen yang berasal dari kedua orangtuanya. Sifat turunan yang dibawa dari kedua orang tua tidak semuanya terekspresikan. Sifat itu juga dapat tidak kelihatan karena hanya sebagai sifat yang resesif. Sifat itu akan kembali kelihatan apabila digabungkan dengan sifat yang sama sehingga sifat tersebut menjadi homozigot (Suryo, 2003). 2.4 Hubungan Sidik Jari dan Kriminalitas Sidik jari dan kriminalitas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam setiap kasus kriminalitas sidik jari merupakan hal yang terpenting. Pengambilan sidik jari dalam kasus kriminalitas adalah hal utama yang dilakukan untuk penyelesaian sebuah kasus. Sidik jari adalah tanda beberapa rangkaian garis yang ada pada bagian dalam di bagian tangan manusia. Kulit pada telapak tangan dan telapak kaki manusia tertutup garis-garis timbul kecil yang disebut rabung gesekan (friction ridges). Jika memegang suatu benda, keringat minyak, dan asam amino yang berada di atas kulit, akan meninggalkan pola yang khas pada benda yang terpegang (Elvyandri, 2008). Pola sidik jari terbentuk ketika manusia masih di dalam rahim. Menurut Cummins dalam Nurulhaq (2008), bahwa sidik jari manusia terbentuk sejak usia 13 minggu dalam kandungan dan menjadi lengkap pada usia kandungan 24 minggu. Perkembangan sidik jari ini berhubungan atau sejalan dengan perkembangan sel-sel otak manusia. Gangguan proliferasi sel epitel epidermis, tekanan pada kulit, gangguan pertumbuhan pembuluh darah perifer dan saraf perifer, kekurangan pasokan oksigen, gangguan proses keratinisasi saat pertumbuhan embrio mempengaruhi variasi sidik jari. Gangguan-gangguan tersebut akan sangat nyata pengaruhnya pada kehamilan sebelum berumur 19 minggu (Cheryl et al., (1994). Menurut Quazi et al., (1980) menyatakan alkohol yang dikomsumsi seorang ibu yang sedang mengandung dapat mempengaruhi sidik jari anaknya. Menurut Weda (1960), identitas setiap manusia

20 tersebut terbentuk di bawah lapisan kulit yang disebut dermal papilae. Selama lapisan ini masih berada di kulit, sidik jari akan selalu ada, walaupun sehabis terluka atau terbakar. Setiap orang mempunyai pola sidik jari yang bersifat khusus sehingga berbeda satu sama lain. Dalam pemeriksaan identitas sebuah kasus kriminalitas apabila tubuh belum hancur maka pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan. Pola sidik jari yang dimiliki setiap individu berbeda. Bukan hanya itu, sidik jari yang dimiliki individu setiap jari juga berbeda antara sidik jari ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking. Oleh Karena itu sidik jari dapat dijadikan sebagai identitas seseorang ( Artha profitech. com/ v02/ ind / fingerprint _ cience.pdf. Diakses tanggal 2 Febuari 2008). 2.5 Kegunaan Sidik Jari untuk Identitas Kriminalitas Sidik jari merupakan hal yang penting dalam sebuah kasus kriminalitas. Setiap kasus kriminalitas baik pembunuhan, pencurian atau tindak kekerasan yang lain, sidik jari merupakan hal yang terpenting untuk penyelesaian kasus. Sifat individual dari sidik jari ini dapat dijadikan sebuah bukti atau fakta yang akurat dan jelas, karena tidak ada dua indvidu yang memiliki pola sidik jari yang sama meskipun terlahirkan secara kembar identik. Pemeriksaan sidik jari pada sebuah kasus kriminalitas dianggap sudah cukup tanpa adanya pemeriksaan DNA dengan satu syarat sidik jari yang dimiliki masih utuh dengan kata lain sidik jari tidak rusak (Weda, 1960). Pada tahun 1970, Henry Fauld seorang ahli anatomi manusia mengatakan bahwa pola yang ada di bagian bawah jari tangan merupakan hal yang penting dalam mengidentifikasi dan menyelidiki tindak kejahatan. Dua belas tahun kemudian (1982), Francis Galton mempublikasikan buku yang berjudul finger print, dan sejak saat itu pola sidik jari banyak digunakan dalam dunia kepolisian. Pola ini dimanfaatkan seorang petugas dalam mencari sidik jari di TKP maupun di benda-benda yang berhasil dikumpulkan. Saat ini sidik jari banyak digunakan sebagai petunjuk dalam penanganan kasus-kasus tindak kejahatan dan kriminal (Elvyandri, 2008).

21 Sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi. Sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai identifikasi bila dibandingkan dengan sistem biometrik seperti retina mata atau DNA untuk penyelidikan sebuah kasus kriminalitas. Menurut :// Diakses tanggal 2 Februari 2008, sifat yang dimiliki oleh sidik jari antara lain: a. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup. b. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak akan pernah berubah, kecuali mendapatkan kecelakaan yang serius. c. Individuality, yaitu pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang. Menuruthttp:// diakses ta nggal 2 Februari 2008, dari ketiga sifat di atas, sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi yang dapat digunakan dalam aplikasi teknologi informasi seperti: a. Acces System Security, yaitu akses untuk masuk ke suatu area atau ruangan tertentu yang terlarang. b. Authentification System, yaitu akses data yang sifatnya rahasia dan terbatas. 2.6 Penggunaan Sidik Jari Untuk Identitas Calon Karyawan Meskipun lebih popular untuk melacak pelaku kejahatan, alat pendeteksi sidik jari ini ternyata juga digunakan untuk mengetahui latar belakang seorang calon pekerja. Sejak tahun 1970-an, beberapa perusahaan sedikitnya di suatu negara dunia sudah menggunakan teknologi ini. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan-perusahaan. Data tentang sidik jari seorang karyawan dapat disimpan menggunakan alat pendekteksi sidik jari seperti penggunaan komputer untuk menyimpan data sidik jari dapat menghemat waktu, tenaga sekaligus menjamin keamanan (Kosz,1992).

22 2.7 Penggunaan Sidik Jari Untuk Kesehatan Kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi dermatoglifi antara lain trisomi 13, trisomi 18, trisomi 21 (Sindrom down), monosomi kromosom X (Sindrom Turner), polisomi kromosom X (Sindrom Klinefelter, polisomi kromosom Y (Sindrom cry-ducat) (Thompson and Thompson, 1991). Menurut Rafi ah (1990), mendapatkan adanya perbedaan jumlah sulur dermatoglifi yang lebih banyak pada kelompok sarjana dan yang bukan sarjana. Menurut Inmar (2006), pola dermatoglifi dapat dilihat pada penyakit genetis yaitu hipertensi dimana jumlah whorl lebih banyak daripada orang normal, dan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pola dermatoglifi dapat diketahui penyakit yang disebabkan oleh faktor genetis. 2.8 Alat Untuk Pendeteksian Sidik Jari dan Manfaat Menurut http: www. Cert.or.id/-budi/ courses /e195/projects/ reportelva.pdf diakses tanggal 3 Maret 2008, alat untuk pengdeteksian terdiri atas. a. Cara Manual yaitu pengambilan sidik jari dengan tinta di atas kartu atau kertas. Cara manual sangat mudah untuk dilakukan. Biasanya pengambilan sidik jari secara manual dilakukan untuk hal-hal sederhana seperti sidik jari untuk ijasah. Tetapi kelemahan cara manual ini adalah data tidak dapat tersimpan dengan baik. b. Lem Sianoakrilat yaitu lem sianoakrilat digunakan untuk mengidentikasi sidik jari dengan cara mengoleskannya pada permukaan benda aluminium di dalam wadah tertutup. Dalam wadah tertutup tersebut diletakkan permukaan benda yang mengan dung sidik jari, kemudian ditutup rapat wadah tersebut. Sianoakrilat bersifat mudah menguap sehingga uapnya akan menempel pada permukaan benda berminyak yang mengandung sidik jari. Selain menggunakan lem sianoakrilat, zat kimia lainnya yang dapat digunakan adalah perak nitrat. Jika perak nitrat dicampukan dengan natrium klorida, akan

23 menghasilkan natrium nitrat yang larut dan endapan perak klorida. Keringat dari pelaku mengandung garam dapur (natrium klorida, NaCl) yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Kemudian larutan perak nitrat disemprotkan ke permukaan benda akan kering dan perak nitrat terlihat. Kemudian sinar terang sinar atau ultraviolet yang disorotkan ke permukaan benda yang mengandung sidik jari dan mengandung perak nitrat. Kelemahan cara seperti ini adalah warna yang dihasilkan tidak bertahan lama, oleh karena itu harus segera dipotret agar dapat didokumentasikan (http :// www arthaprofitech.com/v02/ind/fingerprint_cience.pdf. Diakses tanggal 2 Februari 2008). Menurut Pandjaitan (2000), beberapa tahapan proses pengenalan sidik jari adalah sebagai berikut: a. Pola sidik jari dirubah ke dalam bentuk numerik dengan cara system capturing sehingga dapat diproses dengan computer. b. Pola yang sudah dihilangkan, dilakukan proses binerasi yaitu 1 (hitam) dan 0 (putih). c. Proses ekstraksi feature dan sidik jari yang akan digunakan pada proses Jaringan Saraf Tiriuan. Proses identifikasi dan atau pengenalan menggunakan Jaringan Saaf Tiruan (JST). c. Secure F-1 Smart Office Profesional Edition Sistem identifikasi ini telah banyak dipakai baik dalam dunia pengetahuan, aparat keamanan dan perusahaan-perusahaan. Bukti kehadiran karyawan (absensi) dapat menggunakan alat ini. Alat ini sangat membantu divisi Sumber Daya Manusia untuk mengevaluasi kinerja para karyawan. Alat ini dikenal juga oleh nasabah perbankan. Penggunaan sistem identifikasi ini juga digunakan pada dunia otomotif untuk sistem kunci, pengaksesan sistem komputer. Penggunaan sistem ini bermanfaat dalam keamanan data yang telah tersimpan. Sistem ini mengakibatkan sistem sidik jari secara manual tidak terpakai lagi. Selain praktis sistem ini lebih aman (Kosz, 1992).

24 BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai bulan Desember Sampel yang digunakan adalah data sidik jari narapidana dan sidik jari masyarakat di luar Lembaga Pemasyarakatan. Pengambilan sampel (sidik jari para narapidana dila kukan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan (LP Pria/Klas IA,LP Anak/Klas IIB) dan di luar Lembaga Pemasyarakatan. Data yang didapatkan dianalisis di Laboratorium Genetika Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Penge tahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah: tinta stempel, bantalan stempel, kertas putih, lup, penggaris, lem kertas, gunting dan kalkulator.

25 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: sepuluh jari tangan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dan sepuluh jari tangan masyarakat di Luar Lembaga Pemasyarakatan. Jumlah sidik jari yang akan digunakan berasal dari 50 narapidana dari Klas IA, 50 narapidana dari Klas IIB, 50 orang kelompok Pria normal (di luar Lembaga Pemasyarakatan). 3.3 Metoda Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Metoda Acak Berstrata (Stratified Random Sampling) untuk narapidana dan Acak Sederhana (Simple Random Sampling) untuk kelompok normal (di luar narapidana). Sidik jari yang akan diperoleh dari narapidana dan kelompok normal di luar Lembaga Pemasyarakatan dipilih secara acak (Singarimbun, 1995). 3.4 Metoda Kerja Narapidana yang berada di masing-masing lembaga pemasyarakatan dikelompokkan sesuai dengan kasus yang dilakukan masing-masing. Jari-jari tangan terlebih dahulu dibersihkan sebelum dilakukan pengambilan sidik jari, jari-jari tersebut dapat dibersihkan menggunakan air atau alkohol untuk membersihkan jari-jari tersebut dari debu atau kotoran lainnya, supaya pola sidik jari tersebut dapat terlihat dengan jelas. Pengambilan sidik jari dengan cara narapidana meletakkan jari tangan pada bantalan stempel (dilakukakan sampai selesai kesepuluh jari tangan), kemudian ditempelkan di atas kertas putih sehingga terbentuk cap jari. Sidik jarinya ditentukan polanya dan dihitung jumlah rigi-riginya. Kelompok normal (Pria di luar Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan) dilakukan hal yang sama. 3.5 Analisis Data a. Perhitungan Persentase Pola Sidik Jari

26 Menurut Suryo (2003), dari pola sidik jari yang telah didapatkan, dapat dilakukan perhitungan persentase untuk masing-masing pola sidik jari tersebut dengan rumus sebagai berikut: jumlah keseluruhan loop a. %loop = x100% jumlah keseluruhan sidik jari jumlah keseluruhan arch b.%arch = x100% jumlah keseluruhan sidik jari jumlah keseluruhan whorl c.%whorl = x100% jumlah keseluruhan sidik jari b. Uji Chi-square (X 2 ) Setelah didapatkan persentase pola sidik jari, menurut Dalton dalam Suryo (2003) data yang didapatkan dapat diuji Chi-square untuk melihat baik ataupun buruk data yang didapatkan. Rumus pengujian secara chi-square dapat dilakukan sebagai berikut: X 2 d = 2 e Keterangan: X 2 = Uji Chi-square d = deviasi e = harapan

27 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Frekuensi Tipe Pola Sidik Jari 4.1 Pola Sidik Jari Normal dan Narapidana Setiap Strata Persentase Tipe Pola Sidik Jari dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan yang membandingkan jumlah setiap pola sidik jari dengan jumlah keseluruhan sidik jari. Data perhitungan persentase sidik jari kelompok pria normal (di luar narapidana) dan sidik jari narapidana setiap strata dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Pria Normal dan Narapidana Setiap Strata Loop Whorl Arch Kelompok n* n % n % n % Normal ,2 24 4,8 Narkoba Pencurian Pembunuhan Keterangan: n * = jumlah keseluruhan sidik jari n = jumlah tiap pola sidik jari Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persentase normal loop = 67%, whorl = 28.2%, arch = 4.8%, Narkoba; Loop = 60%, Whorl = 33%, Arch = 7%. Pencurian; Loop = 59%, Whorl = 31%, Arch = 10%. Pembunuhan; Loop = 15%, Whorl = 20%, Arch = 30%. Dari data di atas bahwa dapat dilihat bahwa persentase untuk setiap pola sidik jari berbeda. Perbedaan yang sangat jelas adalah persentase untuk pola arch, dimana persentase pola arch yang terbesar pada Pembunuhan yaitu sebesar 30% dan paling

28 rendah adalah pada persentase arch pada kelompok normal (diluar Lembaga Pemasyarakatan) yaitu sebesar 4.8%. Dermatoglifi (sidik jari) bersifat khas dan berbeda pada tiap individu banyak digunakan sebagai alat identitas. Variasi pola dermatoglifi suatu spesies berbeda dengan spesies yang lain dan menunjukkan kekhasan pada spesies tersebut. Dermatoglilfi banyak digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar kelompok masyarakat yang terisolasi baik secara geografis maupun budaya. Sidik jari dipakai sebagai penanda bagaimana seseorang mengelolah informasi yang terkait dengan karakter emosionalnya (Holtzman, 2000). Pola sidik jari untuk manusia normal memiliki frekuensi pola arch kurang dari 5%, bahkan tidak setiap individu yang memiliki pola arch, pola loop = 65-75%, pola whorl = 25-30% (Suryo, 1997). Berbeda dengan penderita sindrom Down, menurut Dalton (dalam buku Suryo, 2003), bahwa lebih dari setengah jumlah anak penderita sindrom Down mempunyai semua sidik jari bentuk whorl atau lingkaran. Menurut Kastama (2000), apabila seseorang yang memiliki pola arch yang banyak dalam sidik jarinya cenderung individu tersebut memiliki watak yang keras, kurang sopan santun, menemukan lebih banyak pola arch pada mantan narapidana, satpam dan mantan polisi. Penelitian yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan mengamati bahwa rata-rata sifat narapidana kurang sopan santun, bertubuh tegap, berotot dan berwatak keras (Kastama, 2000). Menurut Stephan (1986), orang normal memiliki perkembangan yang seimbang sehingga kepri badiannya menjadi normal, dan apabila perkembangannya imbalance (tidak seimbang), maka akan menjadi problem kepribadiannya. Menurut Suryadi (1993), menemukan bahwa frekuensi tertinggi tipe pola sidik jari tangan kelompok umum dan mahasiswa adalah tipe loop ulna. Menurut Rafiah (1990), mendapatkan pola loop lebih banyak pada kelompok sarjana dengan yang bukan sarjana. Perbedaan pola sidik jari juga dapat untuk melihat penyakit genetis. Menurut Meier et al., (1993), Cerly et al., (1994), Makol et al., (1994) menemukan frekuensi pola sidik jari yang berbeda nyata antara pria infertil dengan pria normal.

29 Orang yang menderita cystic fibrosis juga mempunyai karakter sidik jari yang khas dan berbeda dengan orang yang normal (Kobyliansky et al., 1999). Persentase pola sidik jari anak-anak yang mengalami keterbelakangan perkembangan mental berbeda nyata dengan anak-anak yang normal (Naugler and Ludman, 1996). Berdasarkan pengujian chi-square (x 2 ) (Lampiran G, hal 27), bahwa data persentase pola sidik jari yang didapatkan pada kelompok normal dan pencurian tidak berbeda nyata, sedangkan persentase sidik jari narkoba dan pembunuhan berbeda nyata dari normal. 4.2 Pola Sidik Jari Setiap Strata Kriminalitas Perhitungan persentase pola sidik jari untuk setiap strata kriminalitas dapat dihitung dengan membandingkan jumlah setiap pola sidik jari dengan jumlah keseluruhan sidik jari setiap strata kriminalitas. Data persentase pola sidik jari setiap strata dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Setiap Strata Kriminalitas Kelompok n* loop Whorl Arch n % n % n % Narkoba Pencurian Pembunuhan Keterangan: n * = jumlah keseluruhan sidik jari n = jumlah tiap pola sidik jari Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa persentase pola sidik jari Narkoba; Loop = 60%, Whorl = 33%, Arch = 7%. Pencurian; Loop = 59%, Whorl = 31%, Arch = 10%. Pembunuhan; Loop = 15%, Whorl = 20%, Arch = 30%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa persentase untuk pola arch lebih tinggi di Pembunuhan daripada Pencurian dan Narkoba.

30 Dari data Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase arch narkoba lebih kecil dari pada kasus lainnya yaitu sebesar 7%. Pada dasarnya para pengguna narkotika bukan sebagai pribadi yang tempramental (egois, kasar), berbeda dengan pembunuh yang justru memiliki sifat dasar pemberani, kasar, dan egois. Narkotika adalah suatu obat penenang, bagi kalangan medis /kedokteran, narkotika digunakan sebagai obat bius yang mengurangi rasa sakit. Bagi masyarakat yang menggunakan narkotika, mereka menggunakan obat tersebut sebagai penenang dari masalah-masalah yang mereka hadapi.( ciremai.blogspot.com/ 2008/07/makalah-psikologitentang.htm, diakses tanggal 30 Desember 2008l). Menurut Suryanto (2008), ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengkomsumsi narkoba; pergaulan yang tidak baik, kurang perhatian dari orang sekeliling, ancaman, contoh dari orangtua, bawaan/keturunan. Membunuh merupakan suatu sifat yang berasal dari kurangnya pengendalian diri, menahan emosi, sikap menang diri sendiri sehingga dapat berbuat suatu tindakan yang anarkis dan tidak mengalah sehingga dapat berbuat menghilangkan nyawa seseorang yang dianggap sebagai lawannya. Pembunuh menurut beberapa ahli psikologi merupakan suatu penyakit psikopat, dimana penyimpangan perilaku tersebut adalah sikap egois, tidak pernah mengakui kesalahan, bahkan mengulangi kesalahan, tidak memiliki empati dan tidak mempunyai hati nurani (Suryanto, 2008). Menurut perhitungan chi-square (Lampiran G, hal 27), bahwa dari data yang didapatkan X 2 >0.05 (pada tabel chi-square/ Lampiran H, hal 28), sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang terdapat di kelompok Narkoba dan Pembunuhan yang memiliki data yang signifikan, sedangkan pada kelompok Pencurian data tidak signifikan, karena memiliki X 2 <0.05 (pada tabel chi-square/ Lampiran G hal 27),. Penyimpangan data yang diperoleh dapat disebabkan oleh adanya faktor lain di luar faktor kemungkinan (Suryo, 2003). Teori tentang kepribadian menyatakan bahwa sifat atau karakteristik kepribadian tertentu berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan kriminal. Dari penelitian yang dilakukan tindakan kriminal adalah bukan

31 hanya dari perwarisan genetik saja melainkan dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti rendah kemampuan mengontrol diri, orang yang cenderung pemberani, dominasi yang sangat kuat, power yang lebih (Suryanto, 2008). BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Klas IA dan Klas IIB, serta di luar Lembaga Pemasyarakatan didapatkan: a. Persentase pola sidik jari pada narapidana strata pembunuhan pola arch lebih besar pada daripada persentase pola sidik jari arch untuk kelompok pria normal (luar narapidana) dan narapidana strata narkoba dan pencurian. b. Persentase pola sidik jari setiap strata berbeda, untuk strata pencurian dan pembunuhan persentase arch lebih besar daripada narkoba. c. Semakin banyak jumlah pola arch pada pola sidik jari tangan, maka semakin besar kemungkinan melakukan tindakan kriminalitas Saran Untuk menyempurnakan penelitian ini diharapkan agar dapat dilakukan penelitian sidik jari lanjutan di Lembaga Pemasyarakatan lainnya, dan menambah jumlah sampel kontrolnya.

32 DAFTAR PUSTAKA Budi Projects. Cheryl, S.J., P.L. Jamison, and R.J. Meier Effect Of Prenatal Testosteron Administration On palmar Dermatoglyphic Intercore Ridge Count Of Rhesus Monkeys (Macaca mulatta). Journal of Physic Anthrop (9):(4) Buturovic, L. J. dan Citkusev. L Back Propagation and Forward Propagation. International Joint Conference On Neural Networks. hlm Dewanto, S Penerapan Yuzzy Logic Pada Identifikasi Sidik Jari. Laporan Penelitian. Jurnal TK. hlm Elvyandri Sistem Keamanan Akses Menggunakan Pola Sidik Jari Berbasis Jaringan Saraf Tiruan. hlm Gilles, B. dan Assotciated students: Julien. Alexander. Recognition of Figerprints. Hall, J.A.Y., and Kimura Dermatoglyphic Asymmetry and Orientation In Men. Behavioural Neuriscience. (2):(2) Haris. B. Implementasi Keamanan Menggunakan Sidik Jari Untuk Perangkat Lunak Perbankan Menggunakan Sybase Power Builder. http :// harisbudiman. multi ply.com. Inmar. R Pola Dermatoglifi Pada Ujung Jari Dan Tapak Tangan Penderita Hipertensi Esensial Orang Dewasa Indonesia. Department of Amtomy. Jakarta: YARSI Kosz New Numerical Methods of Fingerprints Recognition Based On Mathematical Description of Dermatoglyphics and Creation of Minutia. OPTEL.hlm Kastama, E Variasi Perilaku Manusia Menurut Sidik Jarinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.hlm. 1-5.

33 Makol, N., G. Kshatriya, and S. Basu Study On Finger And Palmar Dermatoglyphics In Primary Infertile Males. Anthrop. Anz. Stutgart Journal (5):(2) Mustofa, S Dermatoglifi Pola Sidik Jari, Sulur Epidermal. Widya: Majalah Ilmiah. 24: Naugler, C.T., and M.D. Ludman A Case Control Study Of Fluctuating Dermatoglyphic Asymmetry As A risk Marker For Developmental Mental Delay. Am J Med Genet 66 (1): Nurulchaq. N Dermatogliphy Multiple Intelegence. Primagama: Yogyakarta. hlm Pandjaitan, L Pengembangan Metode Pemodelan Pola Tingkah Laku Berbasis Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Dengan Bobot Awal Deterministic Untuk Sistem Dinamik. Bandung: Penerbit ITB. hlm Quazi, K.H., A. Masakawa, B. McGrann, and J. Wood Dermatoglyphic In The Fetal Alcohol Syndrome. Teratology 21: Rafi ah, R.S Dermatoglifik: Tipe Pola dan Jumlah Sulur Ujung Jari Tangan Beberapa Strata Pendidikan Masyarakat Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. (2):(1) Sahetapy, J Teori Kriminologi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Singarimbun Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Soekanto Kriminologi Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Social Security Numbers. Fingerprinting. Databases and Government Tracking. Laws. Cases. Supporting Documents: Issues of National Interst. Soma, I. G Dermatoglifik Sebagai Alat Diagnosa. Jurnal Veteriner (3):(2) Stephan, H Kriminologi. Terjemahan Moeljatno. Jakarta: Bina Aksara. Suryanto Perilaku Pelaku Kriminal Ditinjau Dari Aspek Psikologi. Suryo Genetika. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Suryo Genetika Manusia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

34 Thomson & Thomson Genetic In Medicine. 5 th edition. Philadelpia, London: WB Sounders Company. Triana, E Dermatoglifi Ujung Jari Tangan Berdasarkan Golongan Darah Sistem ABO. LIPI: Jakarta. Weda Kriminologi. Jakarta: Rajawali Press. Yatim Genetika. Bandung: Tarsito. Yustina, S Cap Jempol Untuk Si sumbing. tempo. com/ mbm tempo/2008/23/9 cez.htm. Anak Ciremai Makalah tentang Psikologi. ciremai.blogspot.com. Diakses tanggal 2 Februari Diakses tanggal 2 Februari 2008.

35 Lampiran A. Data Sidik Jari Kelompok Pria Normal (di luar Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan) Tipe Sidik Jari NO Loop Whorl Arch Jumlah Rigi

36 Total Lampiran B. Data Sidik Jari Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Klas IA Tipe Sidik Jari NO Kasus Loop Whorl Arch Jumlah Rigi 1 Narkoba Pencurian Narkoba Narkoba Pencurian Narkoba Pencurian Pencurian Pencurian Narkoba Narkoba Pencurian Pencurian Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Pembunuhan Narkoba Pencurian Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Pencurian Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Pencurian Narkoba

37 39 Narkoba Narkoba Narkoba Pencurian Pencurian Pencurian Narkoba Narkoba Pencurian Narkoba Narkoba Narkoba Total Lampiran C. Data Sidik Jari Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan Klas IIB NO Kasus Tipe Sidik Jari Loop Whorl Arch Jumlah Rigi 1 Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Narkoba Pembunuhan Pembunuhan Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian

38 39 Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Pencurian Total Lampiran D. Pengambilan Sampel Sidik Jari Kesepuluh Jari Tangan ujung jari Diletakkan di atas bantalan stempel Ditekan sehingga stempel melekat pada Diletakkan pada kertas putih (bersih) Pola Sidik Jari Lampiran E. Contoh Perhitungan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Kontrol, Narapidana Klas IA dan Klas IIB jumlah keseluruhan loop a. %loop = x100% jumlah keseluruhan sidik jari jumlah keseluruhan arch b.%arch = x100% jumlah keseluruhan sidik jari jumlah keseluruhan whorl c.%whorl = x100% jumlah keseluruhan sidik jari - Untuk Kontrol

39 335 a. %loop = x 100% = 67% b.% whorl = x 100% = 28.2% c.% arch = x 100% = 4.8% 500

40 Lampiran F. Contoh Perhitungan Persentase Pola Sidik Jari Untuk Kasus Narapidana - Untuk Kasus Narkoba %loop = jumlah keseluruhan loop pada kasus narkoba klas IAdan IIB x100% jumlah keseluruhan sidik jari pada kasus narkoba 373 Klas IA +IIB = x 100% = 60% 621 b.%arch = jumlah keseluruhan arch pada kasus narkoba klas IAdan IIB x100% jumlah keseluruhan sidik jari pada kasus narkoba 40 Klas IA+IIB = x 100% = 7% 621 c.%whorl = jumlah keseluruhan whorl pada kasus narkobaklas IAdan IIB x100% jumlah keseluruhan sidik jari pada kasus narkoba 208 Klas IA+IIB = x 100% = 33% 621 Lampiran G. Hasil Uji Chi-Kuadrat (X 2 ) Persentase Tipe Pola Sidik Jari Tangan Kelompok n K X 2 hit X 2 tab Keterangan Pria (normal ) <0.05 X 2 hit > X 2 tab * Pria Narapidana <0.05 X 2 hit > X 2 tab * Narkoba >0.05 X 2 hit < X 2 tab ** Pencurian <0.05 X 2 hit > X 2 tab * Pembunuhan >0.05 X 2 hit < X 2 tab ** Keterangan: n = Jumlah sampel sidik jari K = Nilai Kemungkinan (N-1) * = Data Tidak diterima ** = Data Diterima

41 Lampiran H. Tabel Chi-Square

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS II, Madiun, 30 September 2017 p-issn : 9772599121008 e-issn : 9772613950003 VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program

Lebih terperinci

Perbedaan Pola Sidik Jari Anak-Anak Sindrom Down dan Anak- Anak Normal di Purwokerto

Perbedaan Pola Sidik Jari Anak-Anak Sindrom Down dan Anak- Anak Normal di Purwokerto 106 Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2010 Perbedaan Pola Sidik Jari Anak-Anak Sindrom Down dan Anak- Anak Normal di Purwokerto Finger Print Differences among Down Syndrome and Normal Children at Purwokerto

Lebih terperinci

Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi

Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi Siburian, Anggereini dan Hayati., Pola sidik jari Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi (Hand Fingerprint Pattern

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT. Oleh:

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT. Oleh: DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT Oleh: Rika Tirta Masni, RRP Megahati S, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA SIDIK JARI

PENGENALAN POLA SIDIK JARI TUGAS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGENALAN POLA SIDIK JARI Disusun oleh : FAHMIATI NPM : 08.57201.000502 PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DARWAN ALI SAMPIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatoglifi atau pola sidik jari merupakan gambaran guratan-guratan yang menonjol khas pada ujung jari manusia, bersifat unik dan berbeda-beda bagi setiap individu.

Lebih terperinci

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI KOTA MADIUN

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI KOTA MADIUN Jurnal Florea Volume 4 No. 2, November 2017 VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI KOTA MADIUN Karlina Purbasari, Angga Rahabistara Sumadji Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

POLA SIDIK JARI ANAK-ANAK SINDROM DOWN DI SLB BAKHTI KENCANA DAN ANAK-ANAK NORMAL DI SD BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA

POLA SIDIK JARI ANAK-ANAK SINDROM DOWN DI SLB BAKHTI KENCANA DAN ANAK-ANAK NORMAL DI SD BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA POLA SIDIK JARI ANAK-ANAK SINDROM DOWN DI SLB BAKHTI KENCANA DAN ANAK-ANAK NORMAL DI SD BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA Annisa Ainur 1, Janatin Hastuti 2, Zainuri Sabta Nugraha 3 ABSTRACT Dermatoglyphics is

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global (JNC VII, 2003). Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN BERDASARKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO PADA MAHASISWA BIOLOGI BERSUKU MINANG DI STKIP PGRI SUMATRA BARAT

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN BERDASARKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO PADA MAHASISWA BIOLOGI BERSUKU MINANG DI STKIP PGRI SUMATRA BARAT DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN BERDASARKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO PADA MAHASISWA BIOLOGI BERSUKU MINANG DI STKIP PGRI SUMATRA BARAT JURNAL Oleh: TONI GUSFIRMAN NIM. 09010233 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Absensi Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi adalah daftar

Lebih terperinci

UJI MIKROBIOLOGIS KUALITAS AIR SUMUR PENDUDUK DI DESA LALANG. MEDAN SUNGGAL DENGAN AIR PENGOLAHAN SKRIPSI SYAHFITRI LUBIS

UJI MIKROBIOLOGIS KUALITAS AIR SUMUR PENDUDUK DI DESA LALANG. MEDAN SUNGGAL DENGAN AIR PENGOLAHAN SKRIPSI SYAHFITRI LUBIS UJI MIKROBIOLOGIS KUALITAS AIR SUMUR PENDUDUK DI DESA LALANG. MEDAN SUNGGAL DENGAN AIR PENGOLAHAN SKRIPSI SYAHFITRI LUBIS 040805002 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KULTUR KOTILEDON JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour.) PADA MEDIA MS YANG DIPERKAYA DENGAN KINETIN

KULTUR KOTILEDON JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour.) PADA MEDIA MS YANG DIPERKAYA DENGAN KINETIN KULTUR KOTILEDON JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour.) PADA MEDIA MS YANG DIPERKAYA DENGAN KINETIN SKRIPSI YESVITA RITONGA 060805034 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi 2.1.1 Defenisi Identifikasi adalah usaha pengenalan kembali korban yang tidak dikenal, baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami

Lebih terperinci

PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN GEN MAJEMUK (POLIGEN): PENENTUAN SIDIK JARI TANGAN LAPORAN PRAKTIKUM

PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN GEN MAJEMUK (POLIGEN): PENENTUAN SIDIK JARI TANGAN LAPORAN PRAKTIKUM PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN GEN MAJEMUK (POLIGEN): PENENTUAN SIDIK JARI TANGAN LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Genetika yang diampu oleh Prof. Dr. Fransiska

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics

Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics Steffi Indrayani 13514063 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

Pola Sidik Jari pada Kelompok Retardasi Mental dan Kelompok Normal

Pola Sidik Jari pada Kelompok Retardasi Mental dan Kelompok Normal Joko S. Lukito dkk. Gambaran Histopatologi Arteri Spiralis... Pola Sidik Jari pada Kelompok Retardasi Mental dan Kelompok Normal Sufitni Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran, dilakukan di Yayasan Pembinaan

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM.

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM. DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM. 10010200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno,

BAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini pemanfaatan teknologi pengolaan citra untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu sudah banyak diterapkan, khususnya dibidang Identifikasi.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO

KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO 120803066 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO

KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO 120803066 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE ISSN: 1693-1246 Januari 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 47-51 J P F I http://journal.unnes.ac.id RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE Sudartono*,

Lebih terperinci

POLA KHAS YANG DITEMUKAN PADA SIDIK JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA ANAK-ANAK TUNA NETRA DI KOTA PADANG

POLA KHAS YANG DITEMUKAN PADA SIDIK JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA ANAK-ANAK TUNA NETRA DI KOTA PADANG BioCONCETTA VOL. 1 NO 2 ISSN: 2460-8556 Desember 2015 Versi Online http://ejournal.stkip-pgrisumbar.ac.id/index.php/bioconcetta POLA KHAS YANG DITEMUKAN PADA SIDIK JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA ANAK-ANAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN

IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN ( 060803049 ) DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG

EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG Trisnawati Mundijo, Vonny Alfanda Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Palembang Korespondensi:

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK N-HEKSAN BUAH ANDALIMAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK N-HEKSAN BUAH ANDALIMAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK N-HEKSAN BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS LIMPA MENCIT (Mus musculus L.) STRAIN DDW SKRIPSI SYARIFAH RISKA MELA PUTRI 080805041 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya

Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Amalia Rozaiza Ightikhoma rozaizaamalia@yahoo.co.id Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP PADA LINGKUNGAN INDUSTRI PAKAIAN SKRIPSI HENDRIK SITANGGANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP PADA LINGKUNGAN INDUSTRI PAKAIAN SKRIPSI HENDRIK SITANGGANG PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP PADA LINGKUNGAN INDUSTRI PAKAIAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains HENDRIK SITANGGANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Klasifikasi sidik jari merupakan bagian penting dalam sistem pengidentifikasian individu. Pemanfaatan identifikasi sidik jari sudah semakin luas sebagai bagian dari

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (SHORTEST PATH) SKRIPSI RION SIBORO

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (SHORTEST PATH) SKRIPSI RION SIBORO PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (SHORTEST PATH) SKRIPSI RION SIBORO 060803025 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

UJI ANTI MIKROBA EKSTRAK METANOL BUNGA CENGKEH TERHADAP BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI, Streptococcus mutans SKRIPSI

UJI ANTI MIKROBA EKSTRAK METANOL BUNGA CENGKEH TERHADAP BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI, Streptococcus mutans SKRIPSI UJI ANTI MIKROBA EKSTRAK METANOL BUNGA CENGKEH TERHADAP BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI, Streptococcus mutans SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains DESY

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK DAN JARINGAN SARAF TIRUAN PADA KASUS PENGKLASIFIKASIAN DATA DEMOGRAFI SKRIPSI SITI HARDIANTI 070803022 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGIDENTIFIKASIAN SIDIK JARI BERDASARKAN PRINSIP PENCOCOKAN GRAF

ALGORITMA PENGIDENTIFIKASIAN SIDIK JARI BERDASARKAN PRINSIP PENCOCOKAN GRAF ALGORITMA PENGIDENTIFIKASIAN SIDIK JARI BERDASARKAN PRINSIP PENCOCOKAN GRAF Nabilah Shabrina Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha no.10 Bandung if18087@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA KANTOR KEARSIPAN, PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI (KKPD) KABUPATEN KARO DENNA TALENTA BR SEMBIRING

PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA KANTOR KEARSIPAN, PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI (KKPD) KABUPATEN KARO DENNA TALENTA BR SEMBIRING PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA KANTOR KEARSIPAN, PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI (KKPD) KABUPATEN KARO KERTAS KARYA Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN INVESTASI DI PTPN IV GUNUNG BAYU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI BERGANDA SKRIPSI NURBAITY GINTING

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN INVESTASI DI PTPN IV GUNUNG BAYU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI BERGANDA SKRIPSI NURBAITY GINTING ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN INVESTASI DI PTPN IV GUNUNG BAYU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI BERGANDA SKRIPSI NURBAITY GINTING 040803051 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI

ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS SKRIPSI LEONARDO SILALAHI 070803049 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN SPORA Bacillus sp. BK17

PENGARUH SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN SPORA Bacillus sp. BK17 PENGARUH SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN SPORA Bacillus sp. BK17 SKRIPSI RACHMI 090805005 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

MUTASI INDUKSI Caladium bicolor (W.Ait)Vent. MENGGUNAKAN SINAR ULTRAVIOLET SKRIPSI SITI ROSALINA GINTING

MUTASI INDUKSI Caladium bicolor (W.Ait)Vent. MENGGUNAKAN SINAR ULTRAVIOLET SKRIPSI SITI ROSALINA GINTING MUTASI INDUKSI Caladium bicolor (W.Ait)Vent. MENGGUNAKAN SINAR ULTRAVIOLET SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sains SITI ROSALINA GINTING 050805061 DEPARTEMEN BIOLOGI

Lebih terperinci

PENENTUAN MINIMUM MODAL RISIKO INSTRUMEN OBLIGASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI CHAIRIAH

PENENTUAN MINIMUM MODAL RISIKO INSTRUMEN OBLIGASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI CHAIRIAH PENENTUAN MINIMUM MODAL RISIKO INSTRUMEN OBLIGASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

KARYOTIPE KROMOSOM KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCET (SQUASH) SKRIPSI

KARYOTIPE KROMOSOM KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCET (SQUASH) SKRIPSI KARYOTIPE KROMOSOM KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCET (SQUASH) SKRIPSI SIMLAH WATHI 050805034 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI RIZMA HAYANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

SKRIPSI RIZMA HAYANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 EFISIENSI KONSUMSI PAKAN DAN LAJU RESPIRASI ULAT SUTERA Bombyx mori L. (LEPIDOPTERA: BOMBICIDAE) YANG DIBERI DAUN MURBEI (Morus sp.) YANG MENGANDUNG VITAMIN B1 (TIAMIN) SKRIPSI RIZMA HAYANI 070805001 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI MEI SUSANTI SIANIPAR DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI MEI SUSANTI SIANIPAR DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 JENIS DAN PERBANDINGAN TINGKAT INFEKSI CACING PARASIT PADA FESES SAPI DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) SIANTAR DENGAN FESES SAPI DI RUMAH POTONG HEWAN MEDAN SKRIPSI MEI SUSANTI SIANIPAR 100805051 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP NEGERI 14 MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR PLOREN PERONICA P

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP NEGERI 14 MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR PLOREN PERONICA P SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP NEGERI 14 MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR PLOREN PERONICA P 102406144 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Pengaplikasian Graf dalam Analisis Forensik

Pengaplikasian Graf dalam Analisis Forensik Pengaplikasian Graf dalam Analisis Forensik Finiko Kasula Novenda, 13515029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PERTUBUHAN EKSPLAN KOTILEON JERUK KEPROK

PERTUBUHAN EKSPLAN KOTILEON JERUK KEPROK 1 PERTUBUHAN EKSPLAN KOTILEON JERUK KEPROK ( Citrus Nobilis Lour.) DENGAN KULTUR IN VITRO PADA MEDIA MS (MURAHIGE & Skoog) DENGAN BAP (Benzyl Amino Purin) SKRIPSI RENY SEPRIANTI 060805045 DEPARTEMEN BIOLOGI

Lebih terperinci

UJI HOMOGENITAS MARGINAL DENGAN MODEL LOG LINIER PADA TABEL KONTINGENSI TIGA DIMENSI ATAU LEBIH

UJI HOMOGENITAS MARGINAL DENGAN MODEL LOG LINIER PADA TABEL KONTINGENSI TIGA DIMENSI ATAU LEBIH UJI HOMOGENITAS MARGINAL DENGAN MODEL LOG LINIER PADA TABEL KONTINGENSI TIGA DIMENSI ATAU LEBIH SKRIPSI ELFRIEDE MAHULAE 070823033 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APLIKASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK MENGOPTIMALKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (STUDI KASUS PT. KERETA API (PERSERO) MEDAN) SKRIPSI

APLIKASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK MENGOPTIMALKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (STUDI KASUS PT. KERETA API (PERSERO) MEDAN) SKRIPSI APLIKASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK MENGOPTIMALKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (STUDI KASUS PT. KERETA API (PERSERO) MEDAN) SKRIPSI RIO OLOAN SITOMPUL 060803061 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana dicantumkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana dicantumkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana dicantumkan pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berbunyi Negara

Lebih terperinci

STUDY PENGGOLONGAN DARAH A, B, AB, O MELALUI ANALISA SECARA BIOKIMIAWI KLINIS SKRIPSI RIPKA TARIGAN

STUDY PENGGOLONGAN DARAH A, B, AB, O MELALUI ANALISA SECARA BIOKIMIAWI KLINIS SKRIPSI RIPKA TARIGAN STUDY PENGGOLONGAN DARAH A, B, AB, O MELALUI ANALISA SECARA BIOKIMIAWI KLINIS SKRIPSI RIPKA TARIGAN 080822028 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA SKRIPSI RAINI MANURUNG

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA SKRIPSI RAINI MANURUNG 1 PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA SKRIPSI RAINI MANURUNG 110823011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NUMERIK DAN METODE MATRIKS DALAM PERHITUNGAN PARAMETER PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI ZULIVA EVASARI SILALAHI

PENGGUNAAN METODE NUMERIK DAN METODE MATRIKS DALAM PERHITUNGAN PARAMETER PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI ZULIVA EVASARI SILALAHI PENGGUNAAN METODE NUMERIK DAN METODE MATRIKS DALAM PERHITUNGAN PARAMETER PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI ZULIVA EVASARI SILALAHI 090823004 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan

Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan Jurnal Anatomi Indonesia VOUME 0 Jurnal Anatomi No. Indonesia, 0 Desember Vol., 006 No. Desember 006 Halaman 7 Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FENOMENA PLAGIAT DENGAN MEMANFAATKAN SITUS GOOGLE PADA MAHASISWA FISIP USU ( Studi Kasus Pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi) S

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN JUMLAH PEMASUKAN BERAS OPTIMUM PADA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA SKRIPSI

APLIKASI METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN JUMLAH PEMASUKAN BERAS OPTIMUM PADA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA SKRIPSI APLIKASI METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN JUMLAH PEMASUKAN BERAS OPTIMUM PADA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA SKRIPSI RANTO MANURUNG 110803019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE GENERATE AND TEST DALAM PENYELESAIAN PUZZLE 2048 BERBASIS MOBILE SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE GENERATE AND TEST DALAM PENYELESAIAN PUZZLE 2048 BERBASIS MOBILE SKRIPSI IMPLEMENTASI METODE GENERATE AND TEST DALAM PENYELESAIAN PUZZLE 2048 BERBASIS MOBILE SKRIPSI DEVINA PRATIWI HALIM 101401094 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI Winda Winanti Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BAKTERI KITINOLITIK LOKAL DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium sp TANAMAN KOPI SKRIPSI SARIANTI SIHOMBING

KEMAMPUAN BAKTERI KITINOLITIK LOKAL DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium sp TANAMAN KOPI SKRIPSI SARIANTI SIHOMBING KEMAMPUAN BAKTERI KITINOLITIK LOKAL DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium sp TANAMAN KOPI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains SARIANTI SIHOMBING 060805041

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BEBERAPA TINGKAT SALINITAS SKRIPSI RINI SUSANTI

RESPON PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BEBERAPA TINGKAT SALINITAS SKRIPSI RINI SUSANTI RESPON PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BEBERAPA TINGKAT SALINITAS SKRIPSI RINI SUSANTI 080805063 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI BEN ONI M WIJAYA HUTAHAEAN

SKRIPSI BEN ONI M WIJAYA HUTAHAEAN PENERAPAN ANALISIS JALUR UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Siswa-Siswi di SMP ST Thomas 3 Medan TA 2012/2013)

Lebih terperinci

PENDEKATAN PROGRAM TUJUAN GANDA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN FUZZY TRANSPORTASI SKRIPSI RISTYA PUSPITASARI

PENDEKATAN PROGRAM TUJUAN GANDA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN FUZZY TRANSPORTASI SKRIPSI RISTYA PUSPITASARI PENDEKATAN PROGRAM TUJUAN GANDA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN FUZZY TRANSPORTASI SKRIPSI RISTYA PUSPITASARI 070803013 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI FORTH RINA SIMATUPANG

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI FORTH RINA SIMATUPANG PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARISASI (THE STANDARDIZED APPROACH ) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains FORTH RINA SIMATUPANG

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG 041401047 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian observational deskriptif yang dilakukan secara cross sectional. Penelitian akan dilakukan pada Mahasiswa

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI BERNAT SILABAN

SKRIPSI BERNAT SILABAN MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA YANG BERASAL DARI KOTA MEDAN DENGAN LUAR KOTA MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANN-WHITNEY (STUDI KASUS : MAHASISWA FMIPA USU) SKRIPSI BERNAT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Febri Lestari Sihombing NIM : Departemen : Hukum Pidana

SKRIPSI. Oleh : Febri Lestari Sihombing NIM : Departemen : Hukum Pidana PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT ORANG LAIN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum Oleh : Febri Lestari

Lebih terperinci

SKRIPSI PRANA UGIANA GIO

SKRIPSI PRANA UGIANA GIO APLIKASI METODE MANN-WHITNEY DALAM MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI ANTARA MAHASISWA DOMINAN OTAK KANAN DAN MAHASISWA DOMINAN OTAK KIRI SKRIPSI PRANA UGIANA GIO 080803033 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGENDALIAN FEEDING DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT INALUM TUGAS AKHIR FADHLINA NAZLY

PENGENDALIAN FEEDING DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT INALUM TUGAS AKHIR FADHLINA NAZLY PENGENDALIAN FEEDING DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT INALUM TUGAS AKHIR FADHLINA NAZLY 102407030 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI WARSINI 070803042 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara ii PERSETUJUAN Judul : ANALISA PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV (Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU) Kategori : SKRIPSI Nama : GINDO WIDAR BAKTI SITINDAON Nomor Induk Mahasiswa

Lebih terperinci

PERILAKU SEKS BEBAS PADA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI SKRIPSI DAUD RIANTO PURBA

PERILAKU SEKS BEBAS PADA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI SKRIPSI DAUD RIANTO PURBA PERILAKU SEKS BEBAS PADA ANAK JALANAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Hukum DAUD RIANTO PURBA NIM: 0802000360 Departeman

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA THINNING DALAM PENGENALAN POLA

STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA THINNING DALAM PENGENALAN POLA STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA THINNING DALAM PENGENALAN POLA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer JERNIHTA PARDEDE 081421006 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI MARANATHA PAKPAHAN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

SKRIPSI MARANATHA PAKPAHAN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PERANCANGAN PROGRAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER NON-HOMOGEN DENGAN METODE ELIMINASI GAUSS-JORDAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH KENDERAAN PADA KASUS ARUS LALU LINTAS SKRIPSI MARANATHA PAKPAHAN 030813002

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN MENGGUNAKAN MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus: PT. Electronic City Medan Carrefour)

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN MENGGUNAKAN MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus: PT. Electronic City Medan Carrefour) ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN MENGGUNAKAN MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus: PT. Electronic City Medan Carrefour) SKRIPSI SARTIKA PASARIBU 120803086 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar kita. Termaksud kerabat. Mereka itu yang disebut significant others.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar kita. Termaksud kerabat. Mereka itu yang disebut significant others. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia pasti melakukan interaksi dan memainkan peran dalam aktifitas komunikasi. Komunikasi yang telah terbina sesungguhnya juga menjadi acuan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI 060823011 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK MULTI ITEM DENGAN POTONGAN HARGA DAN BIAYA PESAN GABUNGAN SKRIPSI RIRIS SIANTURI

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK MULTI ITEM DENGAN POTONGAN HARGA DAN BIAYA PESAN GABUNGAN SKRIPSI RIRIS SIANTURI MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK MULTI ITEM DENGAN POTONGAN HARGA DAN BIAYA PESAN GABUNGAN SKRIPSI RIRIS SIANTURI 070803048 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR ROHANI SIPANGKAR 082407045 PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Cara Membaca Sidik Jari Untuk Mengenali Potensi Bakat Diri

Cara Membaca Sidik Jari Untuk Mengenali Potensi Bakat Diri Cara Membaca Sidik Jari Untuk Mengenali Potensi Bakat Diri Pengenalan Sidik Jari Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka

Lebih terperinci

OPTIMASI BERSYARAT DENGAN KENDALA PERSAMAAN MENGGUNAKAN MULTIPLIER LAGRANGE SERTA PENERAPANNYA SKRIPSI SANDRA RIZAL

OPTIMASI BERSYARAT DENGAN KENDALA PERSAMAAN MENGGUNAKAN MULTIPLIER LAGRANGE SERTA PENERAPANNYA SKRIPSI SANDRA RIZAL OPTIMASI BERSYARAT DENGAN KENDALA PERSAMAAN MENGGUNAKAN MULTIPLIER LAGRANGE SERTA PENERAPANNYA SKRIPSI SANDRA RIZAL 060803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PELAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE ELEKTROPLATING SEBAGAI ANTI KOROSI SKRIPSI RUSDALENA

PELAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE ELEKTROPLATING SEBAGAI ANTI KOROSI SKRIPSI RUSDALENA PELAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE ELEKTROPLATING SEBAGAI ANTI KOROSI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains RUSDALENA 070801016 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI RAYMOND P.H. SIRAIT

SKRIPSI RAYMOND P.H. SIRAIT PERANGKAT LUNAK CAPTURE PLAT NOMOR POLISI MOBIL DENGAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN BACK PROPAGATION BERBASIS IP CAMERA SKRIPSI RAYMOND P.H. SIRAIT 071401040 PROGRAM

Lebih terperinci

PENURUNAN JUMLAH BAKTERI DALAM SALIVA SETELAH BERKUMUR LARUTAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) 5% PADA MAHASISWA FKG USU

PENURUNAN JUMLAH BAKTERI DALAM SALIVA SETELAH BERKUMUR LARUTAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) 5% PADA MAHASISWA FKG USU PENURUNAN JUMLAH BAKTERI DALAM SALIVA SETELAH BERKUMUR LARUTAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) 5% PADA MAHASISWA FKG USU SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT)

PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT) PERAMALAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH (CPO) DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT (EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT) SKRIPSI TOGI MAKMUR SIAHAAN 060803055 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN FUNGSI UTILITAS SKRIPSI BINARA TUA JOSEN SIMANJUNTAK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN FUNGSI UTILITAS SKRIPSI BINARA TUA JOSEN SIMANJUNTAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN FUNGSI UTILITAS SKRIPSI BINARA TUA JOSEN SIMANJUNTAK 090823061 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2006/2013 Kelas XII biologi PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami tentang variasi sifat manusia

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN DI KLINIK MURNI TUGAS AKHIR KHAIRUL TAMIMI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN DI KLINIK MURNI TUGAS AKHIR KHAIRUL TAMIMI PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDATAAN DI KLINIK MURNI TUGAS AKHIR KHAIRUL TAMIMI 082406195 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari Annisa Muzdalifa/13515090 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai konsep-konsep dasar yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan penelitian ini. Adapun Konsep-konsep dasar tersebut meliputi : 2.1 Sejarah Watermarking

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI MEDAN TAHUN 2013 TUGAS AKHIR ANDRI DWI ANUGRAH

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI MEDAN TAHUN 2013 TUGAS AKHIR ANDRI DWI ANUGRAH PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI MEDAN TAHUN 2013 TUGAS AKHIR ANDRI DWI ANUGRAH 082407020 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN POPULASI Brachionus plicatilis O. F. Muller DENGAN PENAMBAHAN VITAMIN C PADA MEDIA CAKAP SKRIPSI SRI JAYANTHI

LAJU PERTUMBUHAN POPULASI Brachionus plicatilis O. F. Muller DENGAN PENAMBAHAN VITAMIN C PADA MEDIA CAKAP SKRIPSI SRI JAYANTHI LAJU PERTUMBUHAN POPULASI Brachionus plicatilis O. F. Muller DENGAN PENAMBAHAN VITAMIN C PADA MEDIA CAKAP SKRIPSI SRI JAYANTHI 060805026 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERBANDINGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PERBANDINGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PERBANDINGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN METODE ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI MAHATER MUHAMMAD 060803001 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

DI DELENG MACIK, TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA SKRIPSI

DI DELENG MACIK, TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA SKRIPSI 1 LAJU PRODUKTIVITAS dan DEKOMPOSISI SERASAH DAUN Homalanthus populneus (Geiseler) Pax. dan Macaranga hypoleuca (Reichb.f. & Zoll.) DI DELENG MACIK, TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO SUMATERA

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN MUARA DESA BELAWAN I KECAMATAN MEDAN BELAWAN SKRIPSI NURHAYATI

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN MUARA DESA BELAWAN I KECAMATAN MEDAN BELAWAN SKRIPSI NURHAYATI KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN MUARA DESA BELAWAN I KECAMATAN MEDAN BELAWAN SKRIPSI NURHAYATI 080805014 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENAL QR (QUICK RESPONSE) CODE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON

PERANCANGAN PENGENAL QR (QUICK RESPONSE) CODE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON PERANCANGAN PENGENAL QR (QUICK RESPONSE) CODE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON SKRIPSI NOVALIA 081401023 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

MATIUS KRISTIAN NIM : DEWI SARTIKA NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MATIUS KRISTIAN NIM : DEWI SARTIKA NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN SISTEM PENGAMAN BRANKAS DENGAN MENGGUNAKAN FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO MEGA2560 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S

OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S. 060803028 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci