Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics
|
|
- Ridwan Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics Steffi Indrayani Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia Abstrak Sidik jari manusia seringkali digunakan untuk menentukan pelaku kejahatan yang meninggalkan jejak dalam sebuah tempat kejadian perkara. Pola sidik jari manusia yang unik ternyata bukan hanya digunakan untuk mengidentifikasi siapa pemilik sidik jari tersebut, melainkan juga dapat digunakan untuk membaca kepribadian, minat, dan bakat alaminya. Dengan menggunakan Dermatoglyphics studi mengenai sidik jari manusia manusia dapat mengetahui kepribadiannya. Karena begitu sulit membaca pola sidik jari manusia secara kasatmata, maka dibutuhkan sebuah sistem digital yang mengenali pola sidik jari manusia. Makalah ini akan membahas penggunaan vektor dalam analisa sidik jari manusia. Kata Kunci Dermatoglyphics, pola, sidik jari, vektor. I. PENDAHULUAN Penggunaan sidik jari sebagai alat untuk mengidentifikasi seseorang telah dilakukan selama beberapa abad. Sidik jari setiap orang yang unik sangat membantu tim forensic dalam memecahkan berbagai aksi kriminal yang ada. Sidik jari, garis telapak tangan dan kaki manusia yang unik juga memunculkan berbagai ilmu yang walaupun tidak didasari oleh ilmu pengetahuan tertentu, telah menimbulkan keingintahuan dari banyak kalangan. Salah satu contoh ilmu yang muncul adalah peramalan berdasarkan garis tangan. jari dan perkembangan sel-sel otak manusia. Ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut Dermatoglyphics. Secara singkat, para ahli telah membuktikan bahwa kepribadian seseorang dapat ditentukan sejak dini berdasarlan lipatan-lipatan berpola unik yang ada pada permukaan kulit. Fakta bahwa sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sama sekali dari lahir membuat metode ini jauh lebih akurat dan dipercaya. Dermatolyphics berperan dalam menganalisa dan memahami kepribadian, potensi, dan talenta seseorang berdasarkan sidik jari dan garis telapak tangan dan kaki manusia. Hal ini amat membantu dalam upaya pengembangan diri karena bila seseorang mengetahui apa potensi, kepribadian, dan bakat yang mereka miliki, mereka dapat lebih memfokuskan potensi yang mereka punya dan mengembangkannya, juga dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang mereka miliki Selain itu, dapat pula dilakukan upaya perbaikan terhadap kekurangan tersebut. Hal-hal yang telah disebutkan diatas amat membantu dalam bidang pengembangan karir, pengembangan kemampuan interpersonal, dan lain-lain. Dalam menganalisa pola sidik jari manusia, dibutuhkan suatu objek untuk mengenali pola-pola yang dibentuk oleh sidik jari tersebut. Objek yang tepat untuk mengenali pola tersebut adalah vektor. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan dibahas mengenai pengaplikasian aljabar vektor dalam menganalisa sidik jari manusia. II. LANDASAN TEORI Bab ini akan dibagi menjadi dua upabab yang berisi teori-teori dasar yang mendukung pembuatan makalah ini, yakni Vektor dan Dermatoglyphics. Gambar 1. Sidik Jari Manusia Dewasa ini, dengan semakin majunya perkembangan dalam bidang teknologi medis, telah dilakukan pengamatan terhadap perkembangan otak manusia sejak dalam kandungan. Salah satu penemuan yang menarik adalah adanya korelasi antara perkembangan lipatanlipatan kulit yang menjadi dasar dari pembentukan sidik 2.1 VEKTOR Vektor merupakan besaran yang memiliki arah. Vektor dilambangkan dengan huruf kecil dicetak tebal (v). Notasi vektor v pada suatu ruang R berderajat n adalah v = (v 1,v 2,v 3,,v n ) atau v =. Secara geometris, vektor dapat dinyatakan sebagai garis berarah pada suatu ruang. Ekor pada garis berpanah
2 merupakan titik awal vektor, sedangkan ujung panah pada garis adalah titik akhir vektor tersebut. α merupakan sudut yang dibentuk antara vektor dan garis sumbu. Pada umumnya, vektor dapat digambarkan sebagai berikut: u + w = u + (-w) = (u 1 -v 1,u 2 -v 2,,u n -v n ) c. Perkalian vektor dengan skalar Untuk k adalah skalar kv = (kv 1,kv 2,,kv n ) d. Perkalian vektor dengan vektor Gambar 2. Vektor Dokumen Pribadi Oleh karena vektor merupakan besaran, maka vektor memiliki besar atau magnitude atau panjang. Magnitude vektor disebut Norma. Notasi norma suatu v adalah v. Norma vektor di ruang berderajat n adalah dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Selain vektor memiliki besar, seperti yang disebutkan sebelumnya, vektor juga memiliki arah. Arah suatu vektor v dinyatakan dengan sudut kemiringan vektor v terhadap sumbu. Gambar 3. Sudut kemiringan vektor terhadap sumbu menyatakan arah vektor Dokumen Pribadi Gambar 3 merupakan contoh vektor pada ruang R n dengan n = 2. Diketahui v 1 adalah komponen vektor v pada sumbu mendatar dan v 2 adalah komponen vektor v pada sumbu tegak. Untuk mencari kemiringan vektor v pada sumbu mendatar (α) dan pada sumbu tegak (β), maka dapat dimanfaatkan rumus cosinus sebagai berikut: cosα = v 1 / v cosβ = v 2 / v Berbagai istilah sering digunakan pada vektor. Contohnya adalah vektor 0. Vektor disebut vektor 0 jika komponennya adalah 0. Selain itu ada juga vektor satuan. Vektor disebut vektor satuan jika magnitudenya adalah 1. Pada ruang R n, notasi vektor satuan adalah {(1,0,0,,0),(0,1,0,,0),,(0,0,0,,1)}. Ada juga vektor normal yang merupakan vektor yang tegak lurus terhadap bidang (sudut yang dibentuk vektor dan bidang adalah 90 derajat). Vektor memiliki beberapa operasi atau perhitungan. Pada dua buah vektor u = (u 1,u 2,,u n ) dan v = (v 1,v 2,v 3,,v n ) berlaku operasi vektor sebagai berikut: a. Penjumlahan Vektor u + w = (u 1 +v 1,u 2 +v 2,,u n +v n ) b. Pengurangan Vektor Gambar 4. Vektor u dan v dengan kemiringan α Dokumen Pribadi Perkalian vektor dengan vektor dibagi menjadi dua, yakni perkalian titik (dot) dan perkalian silang (cross). Perkalian titik menghasilkan skalar atau besar, sedangkan perkalian silang menghasilkan vektor. Jika diketahui α adalah sudut kemiringan antara vektor u dan v, maka berlaku operasi perkalian sebagai berikut: - Perkalian titik u.v = u v cosα u.v = u 1 v 1 + u 2 v u n v n - Perkalian silang u x v = u v sinα Untuk ruang n = 3 u x v = (u 2 v 3 u 3 v 2, u 3 v 1 - u 1 v 3, u 1 v 2 u 2 v 1 ). Selain operasi di atas, dapat juga dilakukan proyeksi orthogonal terhadap suatu vektor. Berikut ilustrasi proyeksi orthogonal vektor terhadap vektor lain: Gambar 5. Proyeksi Orthogonal vektor u pada vektor v Dokumen Pribadi Misal k adalah hasil proyeksi skalar u terhadap v dan w adalah komponen hasil proyeksi vektor u terhadap v pada v, maka Aplikasi vektor pada kehidupan sehari-hari sangat banyak, mulai dari ilmu alam seperti Fisika, Matematika, Informatika, sampai disiplin ilmu Desain Grafis pun menggunakannya. Salah satu aplikasi vektor yang paling digunakan sekarang dalam era digital ini adalah pengenalan pola. Pengenalan pola biasanya digunakan dalam kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan
3 dan dalam kedokteran untuk mengetahui pola suatu penyakit. Pada pengenalan pola, pola ditandai dengan merepresentasikannya dengan vektor. Untuk langkah lebih detailnya akan dijelaskan pada bagian III. 2.2 DERMATOGLYPHICS Dermatoglyhics merupakan suatu ilmu yang mempelajari sidik jari tangan dan kaki, dan sidik telapak tangan dan kaki manusia. Setelah melalui berbagai macam penelitian, ternyata sidik jari memiliki hubungan yang erat dengan otak manusia. Dalam kandungan ibunya, pada umur 13 minggu, kulit bayi berkembang bersamaan dengan berkembangnya otak bayi tersebut. Kemudian pada saat berumur 19 minggu di kandungan ibunya, garisgaris pada kulit, terutama jari dan telapak tangan dan kaki mulai terbentuk, sedangkan otak dan sumsum tulang belakang mulai berkembang secara terpisah. Mulai saat itu, jumlah lipatan pada otak manusia akan terus bertambah dan lipatan otak tersebut akan tecermin pada sidik jari manusia sehingga dipercaya bahwa distribusi sidik jari merepresentasikan proporsi setiap sel otak dan distribusi setiap lobus otak. Sidik jari dan telapak tangan dan kaki tiap-tiap manusia pada dasarnya unik dan berbeda, namun pada suatu penelitian, dinyatakan bahwa dalam satu keluarga atau antarsaudara kandung, sidik jari mereka serupa tapi tak sama. Oleh karena itu, pembentukan sidik jari juga dipengaruhi oleh DNA. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sidik jari dan telapak manusia memang unik dan berbeda, namun memiliki pola tertentu. Pada makalah ini, pola yang akan lebih ditonjolkan adalah pola sidik jari manusia saja. Pola tertentu ini mungkin sama-sama dimiliki oleh manusia yang satu dengan yang lain. Pola sidik jari manusia dibentuk dari 3 hal, yakni garis jari (ridge) dan bagian di antara dua garis (valley), serta minutia, yakni titik di mana ridge putus atau bercabang. Gambar 6. Bukut dan Lembah Jari &select=&selobj=111&pathsubj=111&req=& Pola sidik jari manusia dibagi menjadi tiga tipe utama, yakni pola whorl, pola arch, dan pola loop. Pola loop sendiri dibagi menjadi 2, yaitu pola radial dan pola ulnar. Gambar 7. Empat Tipe Pola Sidik Jari Manusia Masing-masing tipe pola sidik jari tersebut ternyata menggambarkan karakter dasar manusia yang unik. Sidik jari berbentuk whorl berarti pemilik sidik jari tersebut merupakan orang yang belajar dan membentuk dirinya dari pembelajaran dan pengalaman pribadi. Pemilik sidik jari radial seringkali berpikir terbalik, artinya orang tersebut cenderung berpikir diluar kebiasaan dan belajar secara independen dengan cara yang unik. Pemilik sidik jari ulnar cenderung belajar dengan meniru orang lain, biasanya belajar dari orang yang dianggap suri teladan bagi dirinya. Yang terakhir adalah pemilik jari Arch. Pemilik jari ini merupakan terjenius dari yang lainnya karena berpikir sangat terbuka dan mudah menerima pengetahuan dari luar. Tipe pola sidik jari apakah yang anda miliki? 1 Setelah mengetahui tipe pola sidik jari, maka dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis dermatoglyphics merupakan persatuan atau integrasi dari ilmu yang mempelajari otak, genetika, psikologi, dan perilaku manusia. Analisis ini didasari oleh formasi dan jumlah garis pada jari. Dari keempat tipe utama pola sidik jari, selanjutnya analisis difokuskan pada analisis otak berdasarkan sidik jari. Seperti yang sering diebutkan pada semua tes psikologi bahwa manusia sering kali analisis berdasarkan bagian otaknya yang lebih dominan, baik itu otak kiri maupun otak kanannya. Pada dermatoglyphics, tangan kanan mencerminkan otak kiri yang mengatur pengetahuan, logika, dan kemampuan memecahkan masalah, sedangkan tangan kiri mencerminkan otak kanan yang bertanggung jawab dalam perasaan, estetika, dan bawah sadar. Masing-masing jari juga menggambarkan bagian otak yang berbeda. Secara umum, ibu jari mencerminkan lobus frontal bagian depan, telunjuk mencerminkan lobus frontal bagian belakang, jari tengah mencerminkan lobus parietal, jari manis mencerminkan lobus temporal, dan jari kelingking menunjukan lobus oksipital. Setiap lobus memiliki fungsi utamanya masing-masing dan setiap lobus pada bagian kiri dan kanan memiliki fungsi yang utama yang sama namun pada aplikasi yang berbeda. Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai fungsi masingmasing jari pada tangan kanan dan kiri. 1 Tipe sidik jari telunjuk kiri penulis adalah radial.
4 diri berdasarkan sidik jarinya, manusia seharusnya berkembang lebih jauh lagi. III. PEMINDAIAN SIDIK JARI DAN IDENTIFIKASI POLA SIDIK JARI DENGAN VEKTOR Seiring dengan berkembangnya jaman, analisis dermatoglyphics semakin berkembang juga. Manusia tidak lagi mengamati sidik jari secara manual dengan mata, tetapi dengan teknologi digital. Sidik jari manusia dipindai dengan alat pemindai sidik jari. Tentunya alat ini selain dapat digunakan untuk analisis dermatoglyphics, dapat juga digunakan untuk identifikasi pelaku kejahatan, dan pencantuman sidik jari pada kartu identitas. Gambar 8. Pembagian jari sebagai representasi bagian otak Jari tangan kanan merepresentasikan kemampuan manusia sebagai berikut: 1. Ibu jari tangan kanan merepresentasikan kemampuan manajemen dan pengendalian diri. 2. Jari telunjuk tangan kanan merepresentasikan kemampuan logika, memproses angka dan berpikir. 3. Jari tengah tangan kanan merepresentasikan kemampuan gerak usic c halus. 4. Jari manis tangan kanan merepresentasikan kemampuan usic dan memori. 5. Jari kelingking tangan kanan merepresentasikan kemampuan untuk mengerti, observasi, dan membaca. Jari tangan kiri merepresentasikan kemampuan manusia sebagai berikut: 1. Ibu jari tangan kiri merepresentasikan kemampuan interpersonal, kreativitas dan kepemimpinan. 2. Jari telunjuk tangan kiri merepresentasikan konsep artistik dan ruang. 3. Jari tengah tangan kiri merepresentasikan kemampuan motorik kasar dan ketukan. 4. Jari manis tangan kiri merepresentasikan kemampuan untuk memproses dan mengapreasiasi musik. 5. Jari kelingking tangan kanan merepresentasikan kemampuan untuk menentukan pola abstrak dan indra visual. Pada analisa dermatoglyphics, masing-masing jari akan diperiksa tipe polanya. Kemudian, pola tipe sidik jari dipasangkan dengan fungsi yang terdapat pada jari tersebut, Dari situ akan diketahui bagaimana pemilik sidik jari melakukan kerja otak berdasarkan kepribadian yang dimilikinya dan proporsi otak. Sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sehingga kemampuan dasar manusia akan terus tercermin pada sidik jari manusia. Walaupun manusia memiliki bakat alamiah, jika tidak pernah diasah maka tidak akan pernah berkembang. Oleh karena itu, setelah mengetahui potensi Gambar 9. Alat Pemindai Sidik Jari Selanjutnya akan dibahas proses pemindaian sidik jari. Pada proses pemindaian, dibutuhkan sebuah alat pemindai dan sebuah komputer yang memiliki perangkat lunak pengujian dermatoglyphics. Perangkat lunak ini berisi bank data yang menyimpan informasi mengenai bakat dan kepribadian berdasarkan fungsi otak dan pola sidik jari. Perangkat lunak juga mampu membaca hasil pemindaian dan memberikan keluaran informasi dan rekomendasi ilmiah. Proses pemindaian dimulai dengan memindai masingmasing jari dengan alat pemindai. Kemudian setelah dipindai, perangkat lunak menganalisis pola sidik jari berdasarkan bank data yang ada. Setelah itu perangkat lunak mengeluarkan informasi kepribadian dan bakat. Proses ini hanya berlangsung hitungan menit saja, padahal jika tidak menggunakan perangkat digital atau dengan kata lain dengan mata telanjang, akan sangat sulit dan membutuhkan waktu berhari-hari. Pada proses pemindaian ini, vektor berperan dalam beberapa hal penting.. Vektor digunakan untuk menyatakan bahwa suatu sidik jari memiliki pola yang cocok pada pola yang terdapat pada bank data. Vektor pertama-tama digunakan untuk menandai minutiae. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, minutiae adalah percabangan atau tempat pemutusan bukit sidik jari atau ridges. Minutiae merupakan dasar pengenalan pola sidik jari dalam proses pemindaian.
5 Seandainya diberikan sebuah sidik jari pada satu jari dengan jumlah minutiae n. Sebuah minutiae dinyatakan oleh sebuah vektor minutiae m pada ruang berdimensi dua dengan notasi vektor m = (x,y). Θ adalah sudut yang dibentuk antara vektor dengan sumbu mendatar. Jadi, notasi suatu vektor minutiae m ke i adalah mi = (xi, yi) dengan arah θi Jika kedua syarat tersebut dipenuhi, maka sidik jari tersebut akan langsung diklasifikasikan berdasarkan tipe pola sidik jari yang terdapat pada bank data. Perangkat lunak akan memproses dan mengeluarkan keluaran informasi kepribadian dan bakat yang dimiliki pemilik sidik jari. Harus diingat bahwa proses pemindaian hanya dilakukan per satu jari dan perbandingan minutiae juga dilakukan per satu jari. IV. KESIMPULAN Gambar 10. Vektor Minutiae Setelah terkumpul semua informasi mengenai vektor minutiae pada satu sidik jari, vektor tersebut dimasukan ke dalam suatu himpunan vektor T. Himpunan T pada satu sidik jari dengan banyaknya minutiae n adalah T = {m 1, m 2, m 3,, m n }. Himpunan T suatu sidik jari tersebut kemudian dicocokan dengan pola yang ada pada bank data. Diketahui suatu pola sidik jari pada bank data adalah himpunan U = {k 1, k 2, k 3,, k n } dengan k adalah data minutiae. Notasi k adalah k = {xj, yj} dan memiliki arah α. Pola dikatakan cocok jika memenuhi dua syarat berikut: (i) Setiap minutiae sidik jari m yang dipetakan pada sebuah minutiae k pada bank data memiliki perbedaan jarak yang lebih kecil atau sama dengan batas toleransi. (ii) Setiap minutiae sidik jari m yang dipetakan pada sebuah minutiae k pada bank data memiliki perbedaan arah yang lebih kecil atau sama dengan batas toleransi. Perlu diingat bahwa adanya perbedaan karena sidik jari manusia unik dan berbeda, namun perlu diingat juga adanya kemiripan pola membuat syarat atau toleransi perlu dipenuhi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perbedaan jarak antara vektor minutiae m dan k harus lebih kecil sama dengan batas toleransi. Cara menghitung perbedaan jarak yang dibentuk kedua vektor minutiae adalah dengan menggunakan persamaan norma pada vektor S = m k. S = Perbedaan jarak yang dipenuhi adalah lebih kecil atau sama dengan batas toleransi. Batas toleransi adalah 1% norma terkecil dari vektor minutiae m atau k. S = batas toleransi Selain itu, selisih sudut yang dibentuk oleh θ dan α tidak boleh lebih besar dari sudut toleransi. Dalam hal ini, sudut toleransi haruslah sangat kecil, yakni 1 derajat saja. θ α 1 atau 360 θ α 1 Dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan dalam bidang medis, psikologi, dan teknologi, peneliti dapat memahami lebih jauh hubungan antara perkembangan dan kemampuan serta fungsi kerja bagian otak tertentu dengan sidik jari. Ilmu yang mempelajari hubungan antara otak dan sidik jari disebut dermatoglyphics. Dermatoglyphics menggunakan salah satu objek dalam aljabar geometri, yakni aljabar vektor. Vektor digunakan untuk mengetahui detail-detail kecil pada sidik jari, Detail-detail tersebut merupakan representasi minutiae yang ada pada sidik jari manusia yang membentuk suatu pola. Pola sidik jari dibagi menjadi tiga tipe utama sidik jari, yakni whorl, loop, dan arch. Tipe loop dibagi menjadi dua, ulnar dan radial. Vektor minutiae kemudian dicocokan dengan pola sidik jari yang pada bank data. Pola sidik jari yang dipindai dengan pola yang ada pada bank data dikatakan cocok jika memiliki perbedaan jarak dan arah yang cukup kecil dan tidak melebihi batas toleransi. Ilmu dermatoglyphics ini berguna untuk berbagai hal, terutama dalam upaya pengembangan potensi alami yang telah dimiliki dari lahir berdasarkan kemampuan otak. Bila bakat seseorang telah diketahui dari awal, maka upaya pengembangan kemampuan dan keterampilan sesorang dapat dikembangkan dan dilakukan lebih mangkus dan sangkil dengan hasil yang paling maksimal. VII. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah IF2120 Matematika Diskrit, Dr. Rinaldi Munir, S.T., M.T. dan Dra. Harlili yang telah membimbing penulis selama satu semester dalam mata kuliah tersebut. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. PUSTAKA [1] Diakses pada tanggal 13 Desember 2015 [2] Diakses pada tanggal 13 Desember 2015
6 [3] Diakses pada tanggal 10 Desember 2015 [4] Diakses pada tanggal 28 November 2015 [5] Adiwijaya Aljabar Linier Elementer. Yogyakarta : Graha Ilmu. [6] Munir, Rinaldi Tugas membuat makalah aljabar geometri /algeo15-16.htm, [7] Maltoni, Davide, et. al Handbook of Fingerprint Recognition. London : Springer. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari.makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 15 Desember 2015 ttd Steffi Indrayani/
Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur
Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur Steffi Indrayani / 13514063 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPemanfaatan Permodelan Ruang Vektor untuk Pengecekan Kemiripan
Pemanfaatan Permodelan Ruang Vektor untuk Pengecekan Kemiripan Andri Hardono Hutama - 13514031 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciALGORITMA PENGIDENTIFIKASIAN SIDIK JARI BERDASARKAN PRINSIP PENCOCOKAN GRAF
ALGORITMA PENGIDENTIFIKASIAN SIDIK JARI BERDASARKAN PRINSIP PENCOCOKAN GRAF Nabilah Shabrina Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha no.10 Bandung if18087@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMatematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah
Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang
Lebih terperinciPengaplikasian Graf dalam Analisis Forensik
Pengaplikasian Graf dalam Analisis Forensik Finiko Kasula Novenda, 13515029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciMatriks Sebagai Representasi Orientasi Objek 3D
Matriks Sebagai Representasi Orientasi Objek 3D Cendhika Imantoro - 13514037 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari
Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari Annisa Muzdalifa/13515090 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Vektor bagi Pengembang Game (Game Developer)
Aplikasi Aljabar Vektor bagi Pengembang Game (Game Developer) Joshua Salimin 13514001 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciImplementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity
Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity Winarto - 13515061 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor
Lebih terperinciA. Vektor dan Skalar I. PENDAHULUAN. B. Proyeksi Vektor II. DASAR TEORI
Penggunaan Medan Vektor dalam Menghindari Tabrakan M. Isham Azmansyah F. 13514014 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas Mikhael Artur Darmakesuma - 13515099 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor
Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor Ade Yusuf Rahardian / 13514079 1 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciAplikasi Graf untuk Mengidentifikasi Sidik Jari
Aplikasi Graf untuk Mengidentifikasi Sidik Jari Fanda Yuliana Putri - 13514023 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciIlustrasi Penggunaan Quaternion untuk Penanggulangan Gimbal Lock
Ilustrasi Penggunaan Quaternion untuk Penanggulangan Gimbal Lock Nikolas Wangsaputra / 13514048 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper
Penerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper Kharis Isriyanto 13514064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciRuang Vektor Euclid R 2 dan R 3
Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015
Lebih terperinciArahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,
VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Klasifikasi sidik jari merupakan bagian penting dalam sistem pengidentifikasian individu. Pemanfaatan identifikasi sidik jari sudah semakin luas sebagai bagian dari
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Mekanika Teknik Jurusan/Prodi : Pendidikan Teknik Elektro/ Pendidikan Teknik Mekatronika Semester : 3 (tiga) Minggu ke : 3 (tiga)
Lebih terperinciDiferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Definisi Secara Grafis : Dari gambar di samping, ada sebuah anak panah yang berawal
Lebih terperinciVektor Ruang 2D dan 3D
Vektor Ruang 2D dan D Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System)
Penerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System) Kharis Isriyanto54064 Program StudiInformatika SekolahTeknikElektrodanInformatika InstitutTeknologiBandung, Jl. Ganesha 0 Bandung402, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan TSP pada Penentuan Rute Wahana dalam Taman Rekreasi
Penerapan TSP pada Penentuan Rute Wahana dalam Taman Rekreasi Gisela Supardi 13515009 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciBESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor
PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,
Lebih terperinciOutline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika
Jurusan Matematika 1 Nopember 2011 1 Vektor dan Garis 2 Koordinat 3 Norma Vektor 4 Hasil Kali Titik dan Proyeksi 5 Hasil Kali Silang Definisi Vektor Definisi Jika AB dan CD ruas garis berarah, keduanya
Lebih terperinciMemanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf
Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf Gianfranco Fertino Hwandiano - 13515118 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAplikasi Transformasi Lanjar dalam Permainan Dragon Nest
Aplikasi Transformasi Lanjar dalam Permainan Dragon Nest Michael - 13514108 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciLogika Permainan Sudoku
Logika Permainan Sudoku Aminah Nuraini (13509055) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia aminah.nuraini@students.itb.ac.id
Lebih terperinciAplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi
Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Musayyanah, S.ST, MT 1 2.1 ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Lebih terperinciVEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor
VEKTOR GAYA Perkalian dan Pembagian vektor dengan scalar Jika vektor dikalikan dengan nilai positif maka besarnya meningkat sesuai jumlah pengalinya. Perkalian dengan bilangan negatif akan mengubah besar
Lebih terperinciAljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9
Aljabar Linier Elementer Kuliah ke-9 Materi kuliah Hasilkali Titik Proyeksi Ortogonal 7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor Definisi Jika u dan v adalah vektor-vektor
Lebih terperinciVektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3
Vektor-Vektor dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3 Disusun oleh: Achmad Fachrurozi Albert Martin Sulistio Iffatul Mardhiyah Rifki Kosasih Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMATRIKS & TRANSFORMASI LINIER
MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 082334051324 Daftar Referensi : 1. Kreyzig Erwin, Advance Engineering Mathematic, Edisi ke-7, John wiley,1993 2. Spiegel, Murray R, Advanced
Lebih terperinciVektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,
Lebih terperinciPenerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends
Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends Alvin Junianto Lan 13514105 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciAplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data
Aplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data Calvin Aditya Jonathan 13513077 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI
APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI Winda Winanti Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciSelain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :
Lebih terperinciAplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas
Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Andreas Dwi Nugroho (13511051) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciMAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L
MAKALAH VEKTOR Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR SMAN 1 PAMIJAHAN 017 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Lebih terperinciDeteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis
Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis Dandun Satyanuraga 13515601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Kombinatorial untuk Menghitung Kekuatan Sandi dari Serangan Brute-Force
Penerapan Kombinatorial untuk Menghitung Kekuatan Sandi dari Serangan Brute-Force 1 Fahziar Riesad Wutono - 13512012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
A 1 Vektor Fisika Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sub Pokok ahasan Definisi Vektor Penjumlahan Vektor Vektor Satuan
Lebih terperinciKeunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi
Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi Elvina Riama K. Situmorang 55) Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang
Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang Christ Angga Saputra - 09 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 0 Bandung 0, Indonesia
Lebih terperinciMenyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial
Menyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenggunaan Transformasi Matriks dalam Enkripsi dan Dekripsi
Penggunaan Transformasi Matriks dalam Enkripsi dan Dekripsi Varian Caesar - 13514041 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin
Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin Jason Jeremy Iman 13514058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git
Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git Devin Alvaro Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Matriks dalam Analisis Sektor Perekonomian Indonesia
Penerapan Matriks dalam Analisis Sektor Perekonomian Indonesia Scarletta Julia Yapfrine (13514074) Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Divide and Conquer Dalam Pewarnaan Graf
Penggunaan Algoritma Divide and Conquer Dalam Pewarnaan Graf Desfrianta Salmon Barus - 13508107 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital
Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital Rio Dwi Putra Perkasa 13515012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Lanjar pada Teori Graf dalam Menentukan Dominasi Anggota UATM ITB
Aplikasi Aljabar Lanjar pada Teori Graf dalam Menentukan Dominasi Anggota UATM ITB Dharma Kurnia Septialoka - 135108 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciVEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPenerapan Graf pada PageRank
Penerapan Graf pada PageRank Hartono Sulaiman Wijaya 13509046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciImplementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer
Implementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer Cendhika Imantoro - 13514037 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciAplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook
Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Catherine Pricilla 13514004 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciPengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2
Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2 Girvandi Ilyas / 13515051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA
Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA Khaidzir Muhammad Shahih 1351268 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciImplementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer
Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Dewita Sonya Tarabunga - 13515021 Program Studi Tenik Informatika Sekolah Teknik
Lebih terperinciPenggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal
Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal Stefanus Agus Haryono (13514097) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciPenerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser
Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Dimas Angga 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf
Quad Tree dan Contoh-Contoh Penerapannya Muhammad Reza Mandala Putra - 13509003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciAplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram
Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram Mahesa Gandakusuma (13513091) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Kombinatorial dalam Permainan Sudoku
Penerapan Kombinatorial dalam Permainan Sudoku Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciAplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi
Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Jonathan - 13512031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciRepresentasi Matriks dan Transformasi Lanjar dalam Gerakan Contra Dance
Representasi Matriks dan Transformasi Lanjar dalam Gerakan Contra Dance Diastuti Utami 13514071 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Brute-Force serta Backtracking dalam Penyelesaian Cryptarithmetic
Penerapan Algoritma Brute-Force serta Backtracking dalam Penyelesaian Cryptarithmetic Jason Jeremy Iman 13514058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciPenerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik
Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik Freddi Yonathan NIM : 13509012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE
ISSN: 1693-1246 Januari 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 47-51 J P F I http://journal.unnes.ac.id RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE Sudartono*,
Lebih terperinciPengkajian Metode dan Implementasi AES
Pengkajian Metode dan Implementasi AES Hans Agastyra 13509062 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Matriks dalam Kriptografi
Penerapan Matriks dalam Kriptografi Malvin Juanda/13514044 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13514044@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciKombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana
Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciKeterkaitan Barisan Fibonacci dengan Kecantikan Wajah
Keterkaitan Barisan Fibonacci dengan Kecantikan Wajah Joshua Atmadja, 13514098 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciAplikasi Pohon Prefix pada Pencarian Kontak di
Aplikasi Pohon Prefix pada Pencarian Kontak di Database Willy / 13512070 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciAplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional
Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional Nur Latifah Ulfah 13514015 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh
Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh Farid Firdaus - 13511091 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour
Dimas Angga Saputra 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13510046@std.stei.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan
Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan Mikhael Artur Darmakesuma - 13515099 Program Studi Teknik Informaitka Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.
PEMBERIAN UKURAN ANGKA UKUR Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir. ANGKA UKUR Jika angka ukur ditempatkan
Lebih terperinciAplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition
Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition Trilaksono Aribowo (18209015) Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSIMPLE 3D OBJECTS AND THEIR ANIMATION USING GRAPH
SIMPLE 3D OBJECTS AND THEIR ANIMATION USING GRAPH Abraham Giuseppe Andrea Paulo Emmanuelifele Setiabudhi / 13509040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR B A B B A B
Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?
Lebih terperinciPenerapan Teori Graf dan Kombinatorik pada Teknologi Sandi Masuk Terkini
Penerapan Teori Graf dan Kombinatorik pada Teknologi Sandi Masuk Terkini 13513021 Erick Chandra 1 Program Sarjana Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciAnalisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Analisis Vektor Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Analisis vektor meliputi bidang matematika dan fisika sekaligus dalam pembahasannya Skalar dan Vektor Skalar Skalar ialah
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital
Aplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital Ade Yusuf Rahardian / 13514079 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPENGENALAN POLA SIDIK JARI
TUGAS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGENALAN POLA SIDIK JARI Disusun oleh : FAHMIATI NPM : 08.57201.000502 PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DARWAN ALI SAMPIT
Lebih terperinciMencari Banyak Posisi yang dapat Dijangkau sebuah Lingkaran dengan Dynamic Programming
Mencari Banyak Posisi yang dapat Dijangkau sebuah Lingkaran dengan Dynamic Programming Jehian Norman Saviero - 13515139 Program Sarjana Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciMemecahkan Puzzle Hidato dengan Algoritma Branch and Bound
Memecahkan Puzzle Hidato dengan Algoritma Branch and Bound Hanny Fauzia 13509042 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciStrategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena
Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena Benardi Atmadja - 13510078 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman
Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman Afif Bambang Prasetia (13515058) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciAplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition
Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition Muthmainnah 13515059 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciPemanfaatan Algoritma Runut-Balik dalam Menyelesaikan Puzzle NeurOn dalam Permainan Logical Cell
Pemanfaatan Algoritma Runut-Balik dalam Menyelesaikan Puzzle NeurOn dalam Permainan Logical Cell Adrian Mulyana Nugraha 13515075 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Brute Force dan Breadth First Search dalam Permainan Onet
Perbandingan Algoritma Brute Force dan Breadth First Search dalam Permainan Onet Dininta Annisa / 13513066 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciVEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering
Lebih terperinciPenerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking
Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking Krisna Dibyo Atmojo 13510075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinci