PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR KOPI KE BELGIA
|
|
- Devi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR KOPI KE BELGIA [KBRI BRUSSELS] Boulevard de la Woluwe 38, B-1200 Brussels (Belgium) Telp. (32.2) Fax (32.2)
2 KATA PENGANTAR Ekonomi Belgia yang modern, terbuka, dan berbasis pada perusahaan swasta telah memanfaatkan letak geografisnya yang berada di pusat, jaringan transportasi yang terbangun dengan baik, dan basis industrial dan komersial yang beragam, sehingga menjadi salah satu ekonomi yang kuat di dunia. Akan tetapi, krisis finansial global telah menyebabkan penurunan ekonomi yang tajam di Belgia. Pemulihan ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 2009 tidak terjadi secara merata, dan kelemahan-kelemahan struktural seperti pasar tenaga kerja dan pajak yang tinggi terus menghambat daya saing Belgia di pasar internasional. Walaupun demikian, Belgia tetap merupakan mitra dagang yang potensial dan menarik bagi Indonesia. Sampai saat ini, banyak pasar di Belgia yang belum tergarap dengan optimal dan memiliki masih banyak peluang untuk terus dikembangkan. Maka dari itu, KBRI Brussels menghadirkan laporan mengenai kajian beberapa sektor di Belgia yang dianggap memiliki potensi besar bagi dunia bisnis Indonesia. Pada kesempatan kali ini, laporan difokuskan pada sektor kopi di Belgia. Diharapkan laporan ini dapat membantu sektor industri kopi Indonesia untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan perannya dalam perdagangan di Belgia, di tengah upaya menghadapi dampak-dampak krisis finansial global dan merespon stimulus yang diberikan Pemerintah Indonesia pada dunia bisnis. Diharapkan pula bahwa kajian ini juga menjadi bahan pertimbangan baik bagi industrialis, maupun kalangan riset dan pengembangan untuk dapat lebih memahami pasar di Eropa (khususnya Belgia), melihat peluang, dan menjawab tantangan melalui implementasi strategi jangka menengah dan panjang yang baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional. Johni Martha Atase Perdagangan Brussel 2
3 PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR KOPI KE BELGIA Belgia adalah negara konsumen kopi yang cukup besar, dan merupakan distributor kopi regional yang penting sehingga merupakan pasar yang menarik bagi eksportir dari Indonesia. CBI 1 mengungkapkan bahwa Belgia memainkan peran yang cukup penting di pasar kopi Eropa, baik untuk kopi hijau maupun biji kopi panggang (roasted), karena negara ini merupakan distributor kopi untuk daerah Eropa Barat. Kegiaan ekspor (re-ekspor) kopi roasted lebih besar dibandingkan impor, mengindikasikan bahwa Belgia merupakan industri pemang-gangan kopi yang relatif besar. Akan tetapi, ekspor kopi Belgia didominasi oleh re-ekspor kopi hijau, yang mengambil bagian 85% dari total ekspor. Peranan besar Belgia sebagai importir dan re-ekspor adalah akibat dari spesialisasi pelabuhan Antwerp dalam perdagangan piece-goods, sehingga memungkinkan penanganan komoditas seperti kopi secara efisien. Lebih jauh diketahui bahwa para pemain internasional besar semakin mendominasi perdagangan kopi Belgia sebagai akibat dari terus berlangsungnya konsolidasi perdagangan kopi di negara ini. Dari perspektif Uni Eropa, konsentrasi sektor kopi roasted Belgia dinilai cukup merata, terdapat lima perusahaan besar yang menguasai 75% pangsa pasar sektor ini. Kraft dan Douwe Egberts (DE) adalah pemain pasar terbesar di Belgia. Akan tetapi, Belgia juga masih memiliki banyak perusahaan pemanggang kopi nasional berskala kecil. Hal penting lainnya yang perlu dicermati adalah fluktuasi harga kopi yang terjadi pada beberapa tahun belakangan ini. Menurut Euromonitor International 2, pada tahun 2011, harga kopi dan gula berfluktuasi. Terjadi lonjakan harga beberapa kali lipat pada tahun tersebut tetapi secara keseluruhan pasar stabil. Pada musim panas 2011, rata-rata harga unit kopi per gelas meningkat antara 5-10%, fluktuasi ini menjadi hambatan bagi kategori ini, karena konsumen mengurangi belanja jasa makanan mereka dan semakin banyak memilih pricvate label atau kopi instan. Akibatnya adalah peningkatan penjualan kopi instan yang secara tradisional lebih murah daripada kopi segar. 1 Informasi dari CBI diperoleh dari 2 Informasi dari Euromonitor International yang dikutip dalam laporan ini diperoleh dari Euromonitor International Market Reseach: Coffee Belgium, Juni
4 Setelah terjadinya krisis ekonomi, resesi, dan peningkatan harga unit kopi per cangkir, jalur jasa makanan kehilangan pijakan pada penjualan kopi pada tahun Pedagang ritel kebutuhan sehari-hari mengambil bagian penjualan kopi masal, sementara pangsa dari penjualan ritel internet juga meningkat, sebagian besar terdorong oleh penjualan kopi kapsul. Secara keseluruhan, lanskap distribusi tetap stabil walaupun terjadi perlambatan di jalur jasa makanan. Jaringan kedai kopi masih sangat jarang di Belgia. Pada tahun 2011 hanya ada tiga jaringan kedai kopi Starbucks di Belgia, dua di antaranya berada di bandara Brussels. Profil perdagangan kopi Belgia Gambaran mengenai karakteristik dan perkembangan perdagangan kopi dapat dilihat dari pembahasan atas konsumsi, produksi, impor, dan ekspornya. Sebagai tambahan, tren pasar kopi Belgia pada beberapa tahun terakhir juga dapat membantu eksportir/produsen Indonesia untuk memahami pasar ini dengan lebih baik. Data-data profil perdagangan kopi Belgia pada laporan ini diperoleh dari Belgian Development Agency BTC 3, CBI, dan Euromonitor International. Konsumsi Belgia merupakan negara pengkonsumsi terbesar ke-11 di Eropa. Selama lima tahun terakhir konsumsi kopi di Belgia stabil, rata-rata sebesar 52,2 ribu ton per tahun. Pada tahun 2010 konsumsi total kopi Belgia mencapai 52,8 ribu ton, peningkatan sebesar 0,5% dibandingkan tahun Konsumsi kopi per kapita Belgia adalah 4,87 kilo pada tahun yang sama. Dapat disimpulkan bahwa Belgia merupakan konsumen kopi katagori sedang di wilayah EU. Pada tahun 2011, tercatat pertumbuhan dua-digit untuk nilai penjualan kopi off-trade Belgia berkat kenaikan harga. Pertumbuhan nilai jauh lebih tinggi daripada tahun sebelumnya karena harga biji kopi yang melambung sehingga pemanufaktur tidak memiliki pilihan kecuali meneruskannya ke konsumen dalam bentuk harga-harga ritel yang lebih tinggi. Volume permintaan pada tahun 2011 tidak terpengaruh secara signifikan walaupun harga-harga tinggi. Sama dengan tahun sebelumnya, kategori yang paling cepat berkembang pada tahun 2011 di Belgia adalah kopi bubuk segar dalam kapsul (fresh 3 BTC Trade for Development Sustainable Coffee: The Availabilty of Sustainable Coffee in the Assortments of Belgian Supermarkets,
5 ground coffee pods). Pada tahun 2011 Douwe Egberts, Rombouts, dan Nespresso meluncurkan rasa-rasa kopi kapsul baru. Nespresso terus meluncurkan edisi-edisi terbatas untuk kopi kapsul yang tersedia hanya untuk periode yang singkat. Sejak tahun 2011, mayoritas mesin kopi kapsul yang tersedia di pasar memungkinkan konsumen untuk menggunakan kopi kapsul yang berbeda-beda tanpa tergantung merek mesin tersebut. Perubahan ini kemungkinan akan memunculkan kopi kapsul-kopi kapsul baru dari label privat. Diagram 1: Negara-negara pengkonsumsi kopi terbesar di Eropa Sumber: CBI (2012) Produksi Belgia tidak membudidayakan biji kopi, tetapi negara ini memproduksi kopi. Perusahaan-perusahaan pemanggangan kopi Belgia (dan negaranegara Uni Eropa lainnya) menjamin konsistensi harga dan kualitas kondusmen dengan cara membuat campuran (menggunakan biji kopi dari daerah asal yang berbeda-beda), yang memungkinkan mereka menghindari inkonsistensi antara panen yang berbeda-beda dari satu lokasi. Secara kontras, perusahaan-perusahaan yang menangani biji dari lokasi tunggal menghadapi resiko pasokan, dan kemungkinan akan menghadapi kesulitan dalam memastikan kualitas dan rasa yang konsisten untuk memenuhi permintaan konsumen Belgia. 5
6 Impor Belgia adalah importir kopi keenam terbesar di dunia, dan keempat terbesar di Uni Eropa, di bawah Jerman, Perancis, dan Italia, di atas Inggris dan Spanyol. Belgia tidak hanya memiliki industri pemanggangan kopi besar, tetapi pelabuhan Antwerp juga merupakan pelabuhan utama d Eropa dalam hal fasilitas pemindahan antar-kargo. Pada tahun 2010 impor kopi Belgia mencapai nilai 882 juta, atau 341 ribu ton dalam volume. Impor kopi dari negara berkembang mengambil bagian lebih dari 76% dari total impor Belgia. Total impor kopi Belgia meningkat rata-rata lebih dari 20% per tahun antara tahun 2007 dan Impor dari negara berkembang bahkan meningkat lebih besar pada periode yang sama, sebesar rata-rata 27% per tahun. Diagram 2: Belgia adalah negara pengimpor kopi yang relatif besar Sumber: CBI (2012) Sebagian besar kopi Belgia didatangkan dari Brasilia. Negara-negara Afrika tampak seperti kehilangan pasar, diambil alih oleh negara-negara Amerika Selatan (Ghana -12%, Togo -6%). Hal ini dapat diterjemahkan sebagai peningkatan minat untuk kopi Arabika Diagram 3: Negara-negara pemasok kopi ke Belgia 6
7 Sumber: CBI (2012) Pada tahun 2012, impor kopi Belgia didominasi oleh kelompok produk Coffe (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS baik dalam nilai maupun volume, yaitu mencapai 843,96 juta atau setara dengan 275,79 ribu ton. Kelompok produk yang memainkan peranan penting lainnya adalah Roasted Coffee (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS yang mencapai nilai 37,01 juta setara dengan 1,12 ribu ton pada tahun yang sama. Pada periode lima tahun , terdapat beberapa kelompok produk yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kelompok produk dengan peningkatan terbesar adalah Roasted Coffee (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS sebesar 20,50% dalam nilai, dan 17,83% dalam volume. Sebaliknya, kelompok produk Coffee Husks and Skins Kode HS mengalami penurunan terbesar, yaitu -7,03% dalam nilai, dan -22,25% dalam volume untuk periode yang sama. Secara lebih terincu dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 berikut ini.. 7
8 Tabel 1: Perkembangan impor kopi Belgia dari dunia, Periode , dalam ribu euro CODE HS PRODUCT/PERIOD Growth IMPOR DARI DUNIA COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; , , , , ,03 Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) Tabel 2: Perkembangan impor kopi Belgia dari dunia, Periode , dalam 100 kg CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) IMPOR DARI DUNIA Growth , , , ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE , COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; ,25 Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) 8
9 Ekspor Pada tahun 2010, Belgia mengekspor 278 ribu ton kopi. Negara-negara tujuan ekspor utaman adalah Belanda (46%), Perancis (33%), dan Jerman (11%). Pada tahun 2012, ekspor kopi Belgia untuk kelompok produk Roasted Coffee (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS mencapai nilai 6,89 miliar setara dengan 8,47 ribu ton. Sedangkan kelompok produk Coffe (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS senilai 5,71 miliar atau setara dengan 1,36 ribu ton. Pada periode , terdapat pertumbuhan positif yang signifikan untuk beberapa kelompok produk kopi baik dalam hal nilai maupun volume. Kelompok produk yang meningkat dalam hal nilai adalah Decaffeinated Coffee (Excl. Roasted) Kode HS sebesar 84,25%, dan Coffee and Husks and Skins Kode HS (22,51%); sedangkan dalam hal volume, posisi pertama dan kedua diduduki oleh Decaffeinated Coffee (Excl. Roasted) Kode HS (73,18%), dan Coffee Husks and Skins Kode HS (40,97%). Informasi lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 3 dan 4. Diagram 4: Belgia adalah negara pengekspor kopi yang relatif besar Sumber: CBI (2012) 9
10 Tabel 3: Perkembangan ekspor kopi Belgia ke dunia, Periode , dalam ribu euro CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) Growth EKSPOR KE DUNIA , , , ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE , COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; ,51 Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) Tabel 4: Perkembangan ekspor kopi Belgia ke dunia, Periode , kuantitas dalam 100 kg CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE Growth EKSPOR KE DUNIA , , , , COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; ,97 Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) 10
11 Tren Berikut ini adalah tren pasar kopi Belgia yang penting untuk dicermati: Tipikal campuran kopi di Belgia terdiri dari 75% kopi Arabika dan 25% kopi Robusta. Terjadi peningkatan permintaan campuran kopi berkualitas tinggi, berasal dari satu daerah, bersertifikasi organik, diproduksi secara sustainable, dan memiliki tambahan rasa. Label sustainable seperti UTZ, Rainforest Alliance, Max Havelaar/Fairtrade, dan label bio semakin penting bagi pasar Belgia. Kopi daerah asal tunggal dianggap sebagai cara untuk memperoleh rasa yang spesifik, dan perusahaan pemanggang kopi dan juga kedai-kedai kopi merasa bahwa kopi ini merupakan cara untuk memiliki ciri khas yang berbeda dari kompetitor. Selain itu, memiliki cerita dibalik produk akhir dan kemampuan untuk memastikan pasokan memungkinkan produsen untuk memberi nilai tambah pada biji kopi mereka. Kultur kopi di Belgia tengah beralih dari metode kopi giling/bubuk ke metode penyajian-tunggal seperti kopi dalam kapsul. Kemudahan penggunaan dari produk-produk ini dan luasnya variasi rasa telah berkontribusi pada peningkatan popularitas jenis produk tersebut. Akan tetapi bubuk kopi segar standar tetap merupakan tulang punggung dari kategori kopi di Belgia walaupun volume penjualannya menurun. Peningkatan harga pada tahun 2011 mendukung pemulihan bubuk kopi segar. Kopi kapsul belum mengambil alih kopi segar secara keseluruhan karena segmen pasar rumah tangga masih menggunakan mesin filter kopi dan juga mesin espresso. Kopi kapsul tersedia di supermarket untuk merek Douwe Egberts, Rombouts, dan Café Liégeois. Nespresso tetap memilih butik-butik spesialis dan pedagang ritel internet dan tetap mempertahankan pasar ekslusive (nice market) mereka yang kuat dengan meluncurkan kopi kapsul edisi terbatas. Monopoli Nestlé akan segera berakhir seiring dengan banyaknya produsen yang meluncurkan kopi kapsul yang kompatibel dengan semua mesin espresso. Pada tahun 2011, perusahaan BelgiaCafé Liégeois SA meluncurkan kapsul kertas kosong pertama yang dapat diisi dengan kopi bubuk segar merek apapun dan digunakan di semua mesin espresso. Perdagangan ritel internet meningkat tetapi secara umum konsumen Belgia lebih memilih berbelanja kopi kapsul di supermarket. 11
12 2011 menandai perkenalan kopi kapsul yang dapat dioperasikan di mesin Nespresso maupun Sanseo. Hal ini merepresentasikan revolusi untuk kategori ini. Untuk jalur jasa makanan, tren ini memiliki prospek yang menarik karena dapat menyediakan kopi yang rasanya sama dari cangkir ke cangkir. Pangsa mesin vending tetap stabil tetapi terbatas karena konsumen Belgia lebih menyukai konsumsi kopi di rumah atau cafe dan restoran. Mesin vending mayoritas berada di pom bensin, melayani konsumsi dalam perjalanan. Masyarakat Belgia sangat peka terhadap kualitas kopi dan lebih menyukai kualitas yang disediakan oleh mesin espresso dan mesin filter yang baik. Sehubungan dengan penjualan ritel kopi, konsumen cenderung berbelanja terutama di supermarket dan hypermarket karena lebih mudah. Satu-satunya perkecualian adalah untuk merek Nespresso yang masih mengandalkan distribusi melalui butik-butik mewah yang berlokasi di kota-kota besar. Kopi 3-in-1 dengan susu dan gula tidak ada di Belgia sampai dengan September 2011 pada saat Nestlé meluncurkan Select 3-in-1. Produk ini dikemas dalam bentuk stik plastik, dengan campuran kopi, susu, dan gula, dan berbeda dari capuccino. Peluncuran produk ini mengikuti Nescafé Cream Blend pada akhir Harga Kopi memiliki harga pasar dunia sehingga harga impor tidak berbeda antar negara-negara Eropa. Indikator pertama untuk mengikuti perkembangan harga pasar adalah indikator harga komposit ICO 4. Harga biasanya tetap tinggi sampai dengan akhir Oktober, pada saat mayoritas daerah penghasil kopi mulai memasarkan hasil panen mereka ke pasar dunia. Pada tahun 2012, terjadi lonjakan harga pada bulan Juli, indikator komposit ICO meningkat 9,5% dibandingkan dengan bulan Juni, setelah sebelumnya mengalami kejatuhan harga selama sembilan bulan berturut-turut. Kejatuhan pada tahun 2009 dapat dijelaskan sebagai efek dari resesi ekonomi global
13 Diagram 5: Harga-harga kopi dunia, Sumber: CBI (2012) Harga kopi eropa cenderung lebih tinggi daripada rata-rata harga pasar global. ICO menggunakan harga yang terjadi di pasar Jerman sebagai indikator harga untuk Arabika dan Perancis untuk Robusta. Harga-harga kopi per unit meningkat tajam pada tahun 2011, terutama untuk kopi giling segar dan biji kopi segar. Lonjakan harga tidak terjadi untuk kopi instan, yang memiliki kandungan kopi terendah dan tetap merupakan format kopi termurah di pasar. Peningkatan harga yang tajam pada harga kopi Arabika telah mendorong industri untuk beralih ke Robusta yang lebih murah untuk campuran, pada akhirnya telah mendorong harga Robusta ikut naik. Utza dan Rainforest Alliance tidak menjamin harga premium, sedangkan Fairtrade mengatur para pembeli untuk membayar harga minimum atau harga pasar (dipilih yang paling tinggi), dan harga premium untuk kopi konvensional. Untuk kopi organik, selisih harga dibayarkan di atas harga dan premium. 13
14 Diagram 6: Breakdown harga kopi Sumber: CBI (2012) Tabel 5: Kelas dan harga ekspor kopi Sumber: CBI (2012) Pelaku usaha Pada tahun 2011, pasar kopi di Belgia tetap dipimpin oleh Douwe Egberts SA, anak perusahaan dari Sara Lee Corp, dengan pangsa nilai pasar 39%. Perusahaan ini hadir di semua kategori kopi, termasuk kopi instan. Pada tahun 2010 dan 2011, Douwe Egberts berada di posisi terdepan untuk inovasi dengan peluncuran Aromettes, yaitu produk yang dipakai dengan menggunakan mesin kopi tradisional dan terdiri dari kopi bubuk yang ditekan/dipres ke bentuk biji kopi besar. Dengan produk ini, pemanufaktur menggabungkan kemudahan penyajian tunggal dengan cara membuat kopi tradisional dengan mesin filter. 14
15 Berada satu posisi di bawah Douwe Egberts adalah Nestlé Belgilux SA, juga merupakan pemimpin di kategori kopi instan. Perusahaan ini berhasil meningkatkan nilai market share-nya di tahun 2011 berkat inovasi kopi instan. Nestlé Cream Blend dan Nestlé Select 3-in-1 terbukti sukses karena konsumen mengurangi belanja mereka untuk kopi. Selain itu, Nespresso sangat inovatif pada kopi kapsul. Produsen domestik tetap berupaya eksis pada kategori ini, beberapa di antara mereka merupakan perusahaan keluarga. Seperti halnya Rombouts, yang menguasai 3 % pangsa pasar, dan Café Liégeois SA, keduanya merupakan pemain yang sangat inovatif. Tidak diragukan lagi bahwa merek-merek kelas-a memimpin kategori ini. Konsumen cenderung memilih merek premium untuk kopi, terutama kopi kapsul. Akan tetapi, terdapat permintaan untuk merek-merek denga harga ekonomis di semua kategori kopi yang datang dari rumah tangga dengan ekonomi menengah bawah yang cenderung berbelanja di toko-toko diskon. Merek-merek terdepan Kopi giling/bubuk merupakan kelompok produk terbesar di antara berbagai jenis kopi yang dijual di supermarket Belgia, mewakili kira-kira 40% dari total jenis kopi yang dijual. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Diagram 7: Kelompok produk kopi yang dijual di supermarket besar Belgia, dalam %, tahun
16 Sumber: BTC Trade for Development (2011) Douwe Egberts (DE) adalah merek terdepan untuk semua kelompok produk (kecuali kopi instan) yang dijual di supermarket besar Belgia. Beberapa merek lainnya, antara lain: - Rombouts (ground coffee, beans and pads) - Jacqmotte (ground coffee, beans and pads) - Café Liegeois (pads) - Nescafé (instant coffee and coffee cups) - Beyers (ground coffee and pads) - Lavazza (ground coffee and pads) - Segafredo (ground coffee and pads) - Kimbo (ground coffee and pads) - Illy (ground coffee) - Zwarte Kat (ground coffee) - Label privat Posisi Indonesia Seperti telah dibahas pada bagian sebelumnya, Indonesia bukanlah pemasok utama kopi ke Belgia. Indonesia tidak termasuk dalam sepuluh negara teratas pemasok kopi Belgia. Ekspor kopi utama Indonesia ke Belgia adalah untuk kelompok produk Coffe (Excl. Roasted and Decaffeinated) Kode HS mencapai nilai 16,2 juta setara dengan 7,2 ribu ton pada tahun Angka ini merupakan penurunan sebesar -19,59% dalam nilai dan -12,22% dalam volume dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak tercatat angka yang cukup berarti untuk kelompok-kelompok produk kopi lainnya. Selama periode , pertumbuhan nilai ekspor Indonesia untuk produk Coffe (Excl. Roasted and Decaffeinated) tercatat positif 9,88%, namun negatif dalam volume (-0,64%). Pertumbuhan dalam nilai terutama disebabkan oleh kenaikan harga kopi dunia. Tabel 6 dan 7 menunjukkan data impor kopi Belgia dari Indonesia secara lebih terinci. Sebaliknya, hampir tidak terdapat ekspor kopi dari Belgia ke Indonesia. Berdasarkan data dari Eurostats, tidak terdapat aktivitas ekspor kopi yang cukup berarti dari Belgia ke Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8 dan 9. 16
17 Tabel 6: Perkembangan impor kopi Belgia dari Indonesia, periode , dalam ribu euro CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE Growth IMPOR DARI INDONESIA , COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) Tabel 7: Perkembangan impor kopi Belgia dari Indonesia, periode , kuantitas dalam 100 kg CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; Growth IMPOR DARI INDONESIA , Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) 17
18 Tabel 8: Perkembangan ekspor kopi Belgia ke Indonesia, periode , dalam ribu euro CODE HS PRODUCT/PERIOD COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE Growth EKSPOR KE INDONESIA COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) Tabel 9: Perkembangan ekspor kopi Belgia ke Indonesia, periode , kuantitas dalam 100 kg CODE HS PRODUCT/PERIOD EKSPOR KE INDONESIA COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) Growth DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE COFFEE HUSKS AND SKINS; Sumber: Eurostats, diolah KBRI Brussels (Ekstraksi April 2013) 18
19 Peluang dan tantangan Menurut Euromonitor International, pasar kopi Belgia seharusnya akan terus memperoleh keuntungan dari pertumbuhan yang stabil berkat melambungnya permitaan pasar atas format penyajian-tunggal selama periode , diperkirakan akan terjadi pertumbuhan positif baik dalam hal volume maupun nilai. Dengan kultur minum kopi tradisionalnya, pasar Belgia diperkirakan tidak akan menunjukkan tanda-tanda saturasi sampai dengan akhir Pertumbuhan volume ritel akan sedikit lebih lemah daripada tahun-tahun sebelumnya sebagai akibat dari stabilisasi perfoma kopi kapsul setelah booming yang terjadi. Label privat diperkirakan akan menawarkan lebih banyak kopi bubuk segar dalam kapsul selama periode , yang kemungkinan akan mendorong ke arah tekanan harga yangn kuat bagi produsen premium dan juga tekanan secara keseluruhan pada pertumbuhan nilai perdagangan kopi sampai dengan tahun Kopi kapsul diperkiranan akan memiliki kinerja pasar terbaik pada periode karena kopi jenis ini akan tetap dinamis dalam hal inovasi. Kompetisi antara produsen mesin kopi kapsul akan menjadi faktor pendorong pertubuhan kategori produk ini. Produk baru yang diluncurkan pada tahun 2010/2011 diperkirakan akan memiliki performa yang baik selama beberapa tahun ke depan. Rasa baru untuk kopi kapsul, dapat diterima pasar karena kehadirannya yang belum terlalu lama. Jenis kopi organik dan sustainable, seperti Rombouts dan produk-produk fairtrade akan menjadi sangat populer dan menciptakan tren baru. Format kesehatan, kebugaran, dan etis dapat mendorong nilai kategori kopi karena dijual pada harga yang lebih tinggi. Kopi instan khusus seperti Nestlé Select 3-in-1 akan menjadi populer tetapi tidak diharapkan untuk memainkan peranan signifikan pada kategori yang lebih luas. Masyarakat Belgia menyukai kopi fresh dan mewaspadai campuran instan, tetapi secara keseluruhan produk ini seharusnya dapat menarik kelompok konsumen yang loyal. Salah satu tantangan yang ada adalah kenaikan harga kopi. Harga jual diperkirakan akan naik di semua kategori kecuali kopi kapsul dan kopi instan. Seiring dengan semakin populernya kopi kapsul dan label privat memasuki pasar, maka harga produk jenis ini akan menurun. 19
20 Peluang yang hadir dari jenis-jenis kopi khusus Karena sengitnya persaingan, produk-produk khusus (berkualitas tinggi, daerah asal spesifik, atau bersertifikasi) menawarkan peluang paling besar kepada para produsen dari negara berkembang. Mayoritas importir kopi khusus ini tidak secara eksklusif mengkhususkan diri pada produkproduk tersebut. Belgia bergantung kepada pemasok negara berkembang untuk kopi hijau. Beberapa poin penting dalam hal ini adalah: Kopi tidak dikultivasi di Belgia karena alasan iklim, tetapi terdapat berbagai perusahaan pemanggang yang mengolah kopi hijau impor. Belgia merupakan negara pengimpor kopi hijau ketiga terbesar di Uni Eropa, dengan impor mencapai 312 ribu ton / 705 juta pada tahun 2010, setara dengan 10% dari total impor kopi Uni Eropa. Negara berkembang bertanggung jawab untuk 95% dari total impor kopi hijau Belgia, angka ini lebih tinggi daripada rata-rata Uni Eropa sebesar 88%. Impor Belgia dari negara berkembang rata-rata meningkat sebesar 12,1% per tahun selama periode , sementara pengadaaan untuk Uni Eropa menurun sebesar 19%per tahun selama periode yang sama. Brasil adalah pemasok terbesar kopi hijau Belgia, mencapai 28% dari total impor pada Pemasok besar dari negara berkembang lainnya adalah Vietnam (16 %), Honduras (10%), Peru (7,1%), dan Uganda (4,3%). Kopi bersertifikasi terutama dijual melalui jalur-jalur ritel tradisional, seperti supermarket, tetapi juga melalui pedagang ritel organik atau toko-toko khusus. Para pemain yang menarik bagi eksportir Indonesia adalah: Simon Lévelt - perusahaan pemanggang kopi bersertifikasi dan gerai kopi khusus Oxfam Fair Trade - organisasi perdagangan untuk produk-produk Fair Trade dan organk Max Havelaar Belgium - organisai pelabelan fairtrade Strategi meningkatkan ekspor kopi ke Belgia Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh produsen/eksportir Indonesia untuk meningkatkan ekspor kopi ke Belgia dapat dilihat pada pembahasan di bawah ini. 20
21 Memahami pasar Produsen/eksportir kopi dari Indonesia perlu memahami pasar dengan baik dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dua hal penting yang perlu dipahami berkaitan dengan pasar kopi di Belgia adalah: Perubahan kultur kopi Belgia Kultur kopi di Belgia tengah berubah, terutama terjadi karena diperkenalkannya metode penyajian tunggal seperti kopi kapsul, daripada penggunaan kopi filter. Kemudahan penggunaan produk ini, dan kemungkinan untuk mengadaptasi rasa personal pada setiap cangkirnya, berkontribusi pada peningkatan popularitas produk. Sertifikasi yang beragam Konsumen Belgia semakin awas peka produk-produk yang diproduksi secara sehat dan sustainable, menjadikan Belgia salah satu pasar yang besar untuk kopi bersertifikasi. Impor Belgia untuk kopi organik meningkat secara signifikan selama tahun-tahun belakangan ini. Penjualan kopi Fair Trade Belgia mencapai sekitar 3% dari total pasar kopi Belgia. Kenaikan ini terutama terstimulasi oleh konsumsi di-luarrumah. Salah satu retailer besar Belgia, Delhaize, memiliki kopi label privat yang bersertifikasi, sementara Sara Lee/DE dan Rombouts bekerja sama denga Utz-Certified untuk sebagian mensrtifikasi produk kopi mereka. Menurut Utz, pangsa pasar di Belgia adalah sekitar 10%. Adopsi kultur bisnis Belgia Perlu diperhatikan bahwa Belgia adalah negara dengan dua bahasa: bahasa Belanda dan Perancis adalah bahasa utama. Masyarakat Belgia menganggap komunikasi yang konfrontasional tidak sopan. Sikap yang konsisten, tepat waktu, jujur, dan dapat diandalkan sangat dihargai. Berinvestasi pada komunikasi Pembeli dari Belgia akan sangat menghargai perusahaan yang memiliki website, brosur perusahaan, spesifikasi produk, dan kartu bisnis yang baik. Metode-metode komunikasi modern (yang bebas biaya) untuk dapat terus berhubungan dengan pembeli seperti LinkedIn, Skype, dan Facebook dikenal dan diterima secara luas. 21
22 Penutup Indonesia masih perlu meningkatkan performa ekspor kopinya ke Belgia karena sejauh ini Indonesia belum memaksimalkan potensi pasar kopi Belgia yang relative tumbuh stabil dan cukup besar. Untuk dapat mencapai hal ini, diperlukan usaha yang serius baik dari pemerintah maupun produsen/eksportir Indonesia. Salah satu faktor terpenting adalah meningkatkan pemahaman mengenai karakteristik konsumen Belgia dan berusaha memenuhi persyaratan (standar) yang mereka ajukan. Salah satu contohnya adalah dengan memberi perhatian lebih terhadap faktor keamanan makanan, lingkungan, dan sosial. Konsumen Belgia menjadi semakin peduli akan faktor keamanan dari makanan mereka, dan juga implikasi produksinya terhadap faktor lingkungan dan sosial. Mereka menjadi lebih awas akan arti sustainable dan semakin banyak menuntut produk-produk yang memenuhi kriteria tersebut. Sebagai akibat dari semakin berkembangnya tren ini, pangsa pasar kopi bersertifikasi lingkungan dan sosial telah tumbuh secara signifikan pada tahun-tahun belakangan ini dan para pedagang ritel Belgia perlu meningkatkan ketersediaan produk-produk kopi sustainable mereka dalam jumlah besar. Hal ini merupakan peluang yang baik yang perlu dimanfaatkan oleh para pelaku pasar di Indonesia. Faktor penting lainnya adalah mencermati jalur perdagangan yang sesuai. Para pedagang dan perusahaan pemanggang kopi yang mengimpor kopi sendiri adalah jalur perdagangan yang paling menarik bagi eksportir Indonesia. Lebih jauh lagi, agen-agen mewakili perusahaan-perusahaan impor di negara-negara berkembang. Walaupun terdapat persaingan yang tajam, masih terdapat peluang yang besar bagi produsen dari negara berkembang di pasar ini karena semua perusahaan pemanggang bekerja sama dengan banyak pemasok untuk memastikan kesinambungan bahan baku produksi mereka. Sumber infomrasi yang berguna Para pemain aktif di pasar kopi konvensional Belgia adalah: Kraft Foods Inc. - pemain pasar besar Douwe Egberts SA - produsen dan pemasok kopi terdepan di Belgia Koffie F. Rombouts NV - salah satu perusahaan pemanggang kopi terdepan di Belgia 22
23 Beyers Koffie nv perusahaan pemanggang kopi dan importir penting Efico nv. - importir dan pedagang Supremo nv/sa. - importir dan pedagang Koffie Miko - perusahaan pemanggang kopi yang penting Asosiasi perdagangan Belgia: Koninklijk Verbond van Koffiebranders - royal association of coffee roasters Beroepsvereniging van de Antwerpse Koffie-Invoerhandel bvdaki-upcaic@skynet.be asosiasi importir kopi Antwerp (BVDAKI) Pameran perdagangan: Biofach - pameran perdagangan organik internasional Sumber berguna lainnya: Belgian Food Agency (AFSCA) 23
24 LAMPIRAN 24
25 PERKEMBANGAN IMPOR KOPI EU DARI INDONESIA PERIODE , Juta HS 6 DIGIT RANK NEGARA TUJUAN TREND (%) COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) 1 GERMANY 145, ,328 89,005 86, ,330-9,08 2 ITALY 38,000 42,723 34,479 45,207 45,615 4,31 3 UNITED KINGDOM 23,535 20,707 31,812 34,816 35,417 14,31 4 BELGIUM 14,022 10,482 13,368 20,147 16,199 9,88 5 FRANCE 10,984 10,992 9,123 11,094 12,045 1,95 6 NETHERLANDS 3,112 3,574 3,458 3,907 4,779 9,93 7 BULGARIA 8,083 5,461 6,212 4,787 4,577-11,92 8 SWEDEN 2,262 1,671 2,612 2,165 3,768 13,65 9 PORTUGAL 1,407 2,719 1,341 1,868 3,245 13,83 10 CZECH REPUBLIC 1,845 3,172 3,053 2,422 3,225 8,85 11 SPAIN 3,655 13,064 14,268 3,878 2,628-17,09 12 GREECE 1,828 1,329 0,729 2,334 2,445 12,13 13 ROMANIA 6,247 6,320 4,011 3,450 2,419-22,14 14 IRELAND 0,557 0,230 0,219 0,528 0,783 16,33 15 DENMARK 1,079 1,187 1,568 1,207 0,613-10,53 16 POLAND 1,479 0,092 0,714 0,289 0,592-6,58 17 AUSTRIA 0,152 0,097 0,048 0,131 0,243 13,18 18 SLOVENIA 0,039 0,415 0,742 0,042 0,138 2,61 19 SLOVAKIA 0,098 0,123 0,026 0,090 0,055-13,82 20 FINLAND 0,316 0,109 0,268 0,000 0, CYPRUS 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,005 0, LITHUANIA 0,000 0,001 0,001 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, MALTA 0,000 0,009 0,040 0,000 0,000 - TOTAL EU , , , , ,132-2, DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) 1 GERMANY 0,000 0,000 0,004 0,000 0,000-2 ITALY 0,001 0,000 0,004 0,000 0,000-3 IRELAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-4 GREECE 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000-5 DENMARK 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000-6 BELGIUM 0,040 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 0,041 0,004 0,008 0,000 0,000-76, ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) 1 UNITED KINGDOM 0,000 0,016 0,013 0,004 0,010-2 BELGIUM 0,000 0,000 0,003 0,005 0,006-3 POLAND 0,000 0,001 0,000 0,000 0,006-4 GERMANY 0,001 0,001 0,000 0,009 0,005 64,20
26 5 CZECH REPUBLIC 0,001 0,002 0,000 0,000 0,004-6 SPAIN 0,000 0,000 0,000 0,001 0,004-7 SWEDEN 0,000 0,001 0,001 0,000 0,001-8 NETHERLANDS 0,001 0,001 0,008 0,006 0,001 26,69 9 BULGARIA 0,000 0,001 0,000 0,001 0, ROMANIA 0,000 0,000 0,006 0,000 0, FRANCE 0,004 0,021 0,063 0,000 0,001-54,96 12 AUSTRIA 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000-25,94 13 CYPRUS 0,000 0,000 0,000 0,000 0, DENMARK 0,002 0,000 0,000 0,027 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, FINLAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0, GREECE 0,000 0,000 0,000 0,000 0, HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,001 0, IRELAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ITALY 0,000 0,007 0,007 0,002 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,001 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, MALTA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, PORTUGAL 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVENIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVAKIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 0,009 0,050 0,101 0,057 0,039 36, ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE 1 NETHERLANDS 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-2 FRANCE 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-3 GERMANY 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-4 BELGIUM 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 0,000 0,000 0,001 0,000 0, COFFEE HUSKS AND SKINS; COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE IN ANY PROPORTION 1 IRELAND 0,000 0,495 0,418 0,670 0,778-2 UNITED KINGDOM 0,000 0,000 0,000 0,000 0,018-3 AUSTRIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-4 BELGIUM 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-5 BULGARIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 0,000 0,495 0,418 0,670 0,796 - Sumber: Eurostats diolah KBRI Brussel (Ekstraksi April 2013) 26
27 PERKEMBANGAN IMPOR KOPI EU DARI DUNIA PERIODE , Juta HS 6 DIGIT RANK NEGARA TUJUAN TREND (%) COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) GERMANY 10,252 10,206 10,679 10,726 11,030 1,98 2 ITALY 4,424 4,444 4,550 4,588 4,782 1,89 3 BELGIUM 3,518 3,019 2,976 2,907 2,758-5,11 4 SPAIN 2,330 2,264 2,352 2,182 2,182-1,67 5 FRANCE 1,560 1,800 1,710 1,657 1,766 1,66 6 UNITED KINGDOM 1,118 1,183 1,292 1,335 1,315 4,55 7 SWEDEN 1,075 0,973 1,009 0,955 0,968-2,25 8 NETHERLANDS 0,536 0,553 0,566 0,601 0,611 3,51 9 FINLAND 0,707 0,672 0,658 0,633 0,602-3,73 10 PORTUGAL 0,396 0,414 0,384 0,426 0,400 0,49 11 GREECE 0,258 0,262 0,235 0,280 0,301 3,84 12 ROMANIA 0,206 0,206 0,193 0,180 0,179-4,07 13 CZECH REPUBLIC 0,126 0,152 0,174 0,174 0,175 8,34 14 DENMARK 0,271 0,158 0,165 0,161 0,165-9,25 15 POLAND 0,204 0,163 0,149 0,227 0,156-2,08 16 BULGARIA 0,177 0,187 0,191 0,124 0,121-11,04 17 SLOVENIA 0,082 0,090 0,097 0,082 0,083-0,60 18 AUSTRIA 0,111 0,092 0,089 0,089 0,083-5,91 19 IRELAND 0,014 0,003 0,003 0,013 0,017 20,53 20 CYPRUS 0,016 0,013 0,015 0,014 0,014-1,67 21 SLOVAKIA 0,008 0,008 0,010 0,010 0,012 10,13 22 HUNGARY 0,001 0,000 0,000 0,001 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,002 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 14,57 25 MALTA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000-53,36 TOTAL EU 27 27,391 26,864 27,497 27,368 27,727 0, DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) 1 SPAIN 4,857 3,560 2,949 5,354 4,765 3,77 2 UNITED KINGDOM 1,187 0,860 1,939 1,674 2,468 23,72 3 FRANCE 0,403 0,285 0,846 1,849 1,481 56,39 4 GERMANY 0,046 0,215 0,075 4,194 1, ,24 5 PORTUGAL 0,123 0,000 0,080 0,000 0,475-6 POLAND 0,000 0,085 0,188 0,316 0,264-7 BELGIUM 0,110 0,048 0,026 0,012 0,238 1,42 8 ITALY 0,221 0,308 0,183 0,180 0,227-4,65 9 ROMANIA 0,028 0,018 0,036 0,017 0,072 19,79 10 CYPRUS 0,000 0,000 0,029 0,045 0, SWEDEN 0,001 0,000 0,000 0,002 0, ,67 12 AUSTRIA 0,000 0,000 0,013 0,006 0, IRELAND 0,000 0,001 0,000 0,008 0,002 88,51 14 DENMARK 0,000 0,003 0,006 0,000 0,000-27
28 15 BULGARIA 0,036 0,066 0,000 0,000 0, CZECH REPUBLIC 0,000 0,001 0,000 0,000 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, FINLAND 0,000 0,000 0,014 0,000 0, GREECE 0,001 0,003 0,004 0,000 0, HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,002 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, NETHERLANDS 0,026 0,000 0,000 0,000 0, MALTA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVENIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVAKIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 7,041 5,456 6,389 13,657 11,068 19, ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) 1 FRANCE 148, , , , ,442 34,75 2 GERMANY 9,569 10,465 95, , , ,03 3 NETHERLANDS 43,044 57,795 79,106 87,664 98,626 23,06 4 ITALY 40,414 51,288 74, ,141 95,883 27,09 5 AUSTRIA 60,008 68,350 78,518 89,669 75,805 7,67 6 UNITED KINGDOM 17,157 19,331 29,874 38,928 51,337 33,54 7 PORTUGAL 21,913 31,496 40,199 47,463 42,469 18,93 8 BELGIUM 16,901 24,868 30,793 37,012 35,199 20,50 9 SWEDEN 1,830 2,656 3,388 9,336 21,170 85,04 10 CZECH REPUBLIC 1,555 1,857 2,613 4,411 3,248 26,34 11 HUNGARY 1,092 1,574 2,510 3,909 2,791 32,13 12 SLOVAKIA 0,104 0,066 0,067 0,548 2, ,36 13 SLOVENIA 2,224 1,973 2,173 2,952 2,280 4,62 14 DENMARK 3,762 5,864 10,153 14,165 1,660-7,27 15 ROMANIA 0,793 0,707 0,672 1,272 1,416 19,11 16 CYPRUS 0,119 0,399 0,687 1,039 1,296 77,36 17 IRELAND 0,388 0,395 0,482 0,600 0,638 15,17 18 POLAND 3,263 2,572 1,039 1,020 0,547-36,22 19 SPAIN 0,778 2,639 0,847 0,777 0,489-19,36 20 FINLAND 0,746 0,402 0,061 0,061 0,305-30,76 21 BULGARIA 0,211 0,161 0,120 0,248 0,203 3,66 22 GREECE 1,783 0,245 0,122 0,166 0,160-40,59 23 LATVIA 0,193 0,152 0,152 0,159 0,140-5,73 24 LITHUANIA 0,014 0,101 0,035 0,109 0,125 57,07 25 ESTONIA 0,040 0,019 0,048 0,049 0,046 12,54 26 MALTA 0,023 0,011 0,022 0,035 0,023 11,73 27 LUXEMBOURG 0,007 0,001 0,009 0,000 0,004-18,83 TOTAL EU , , , , ,519 32, ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE 1 FRANCE 27,883 33,818 41,029 50,538 55,157 19,32 2 ITALY 5,280 7,227 10,952 13,708 13,757 29,11 3 GERMANY 0,124 0,134 7,355 9,635 12, ,64 4 NETHERLANDS 4,077 5,567 7,562 7,667 8,688 20,12 5 UNITED KINGDOM 2,676 4,743 6,474 6,057 8,283 28,46 6 AUSTRIA 6,994 6,123 7,729 7,543 6,074-0,73 7 PORTUGAL 3,512 4,482 5,544 6,032 5,444 12,46 8 BELGIUM 3,256 4,077 5,160 5,648 5,183 13,38 9 SWEDEN 0,031 0,070 0,119 0,299 0, ,18 28
29 10 CZECH REPUBLIC 0,137 0,173 0,224 0,354 0,234 19,50 11 HUNGARY 0,000 0,162 0,269 0,371 0, ROMANIA 0,079 0,093 0,083 0,130 0,148 17,28 13 CYPRUS 0,247 0,081 0,053 0,071 0,103-17,20 14 DENMARK 0,227 0,364 0,557 0,781 0,079-12,58 15 SLOVAKIA 0,001 0,000 0,002 0,012 0, ,06 16 SPAIN 0,158 0,030 0,127 0,034 0,021-32,51 17 FINLAND 0,015 0,018 0,000 0,000 0, SLOVENIA 0,007 0,008 0,007 0,009 0,011 10,26 19 BULGARIA 0,005 0,004 0,001 0,010 0,007 15,15 20 IRELAND 0,003 0,023 0,002 0,002 0,004-15,92 21 ESTONIA 0,001 0,001 0,001 0,001 0,002 17,14 22 LATVIA 0,003 0,002 0,002 0,002 0,001-16,10 23 LUXEMBOURG 0,000 0,005 0,000 0,000 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 12,81 25 POLAND 0,156 0,000 0,001 0,001 0, GREECE 0,224 0,001 0,000 0,000 0, MALTA 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 55,096 67,206 93, , ,251 21, COFFEE HUSKS AND SKINS; COFFEE SUBSTITUTES CONTAINING COFFEE IN ANY PROPORTION 1 IRELAND 0,659 4,533 5,352 5,535 4,472 49,60 2 UNITED KINGDOM 0,084 0,044 0,319 0,419 0,673 89,52 3 SPAIN 0,114 0,000 0,043 0,001 0,485-4 NETHERLANDS 0,493 0,084 0,021 0,102 0,344-5,16 5 FRANCE 0,003 0,023 0,010 0,031 0, ,07 6 ITALY 0,023 0,006 0,000 0,000 0,090-7 SWEDEN 0,003 0,003 0,016 0,007 0, ,49 8 AUSTRIA 0,002 0,000 0,007 0,004 0, ,19 9 GERMANY 0,014 0,013 0,059 0,012 0,015 1,28 10 BELGIUM 0,013 0,009 0,014 0,007 0,011-7,03 11 CZECH REPUBLIC 0,000 0,000 0,001 0,000 0,003 74,46 12 PORTUGAL 0,004 0,003 0,004 0,004 0,003-7,93 13 FINLAND 0,005 0,000 0,000 0,001 0, SLOVENIA 0,000 0,000 0,000 0,032 0, POLAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ROMANIA 0,003 0,000 0,000 0,001 0, DENMARK 0,012 0,007 0,019 0,004 0,001-41,75 18 CYPRUS 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 29,74 19 ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVAKIA 0,000 0,003 0,003 0,000 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, BULGARIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, GREECE 0,000 0,000 0,043 0,061 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, MALTA 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 1,435 4,732 5,912 6,221 6,380 38,52 Sumber: Eurostats diolah KBRI Brussel (Ekstraksi April 2013) 29
30 PERKEMBANGAN EKSPOR KOPI EU KE INDONESIA PERIODE , Juta HS 6 DIGIT RANK NEGARA TUJUAN COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) TREND (%) GERMANY 0,050 0,016 0,049 0,000 0,106-2 ITALY 0,000 0,004 0,004 0,000 0,071-3 BULGARIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,040-4 UNITED KINGDOM 0,053 0,000 0,000 0,120 0,000-5 GREECE 0,000 0,000 0,000 0,026 0,000-6 FRANCE 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 - TOTAL EU 27 0,103 0,020 0,053 0,149 0,217 41, ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) 1 ITALY 0,702 0,617 0,505 0,811 0,926 8,65 2 FRANCE 0,005 0,000 0,002 0,037 0,033-3 BELGIUM 0,002 0,002 0,000 0,000 0,001-4 GERMANY 0,004 0,001 0,000 0,004 0,000 - TOTAL EU 27 0,712 0,621 0,507 0,853 0,961 9, ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE 1 ITALY 0,020 0,034 0,063 0,027 0,020-2,02 2 FRANCE 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 - TOTAL EU 27 0,020 0,034 0,063 0,027 0,027 4,31 Sumber: Eurostats diolah KBRI Brussel (Ekstraksi April 2013) 30
31 PERKEMBANGAN EKSPOR KOPI EU KE DUNIA PERIODE , Juta HS 6 DIGIT RANK NEGARA TUJUAN COFFEE (EXCL. ROASTED AND DECAFFEINATED) TREND (%) GERMANY 9,716 20,779 28,705 38,869 36,580 38,79 2 ITALY 8,725 8,062 10,466 10,760 12,926 11,35 3 FINLAND 0,002 0,001 0,356 5,198 11, ,89 4 NETHERLANDS 0,312 1,161 2,044 4,681 6, ,19 5 BELGIUM 5,012 5,446 6,047 11,038 5,715 10,17 6 UNITED KINGDOM 10,917 2,136 3,171 3,122 4,274-13,89 7 POLAND 0,469 1,137 2,015 1,071 3,084 44,86 8 SPAIN 0,696 0,874 1,018 3,210 2,660 48,93 9 FRANCE 1,977 1,332 2,229 1,992 2,432 8,51 10 DENMARK 0,121 0,044 0,118 1,116 1, ,38 11 SLOVENIA 0,352 0,460 0,938 1,069 1,147 37,78 12 SWEDEN 0,056 0,129 0,269 0,390 0,578 78,03 13 PORTUGAL 0,279 0,250 0,360 0,351 0,417 12,06 14 AUSTRIA 0,075 0,117 0,307 0,356 0,251 42,55 15 LITHUANIA 0,009 0,025 0,083 0,000 0, GREECE 0,212 0,422 0,190 0,355 0,073-20,70 17 CYPRUS 0,000 0,046 0,016 0,000 0, BULGARIA 0,001 0,006 0,009 0,004 0, ,24 19 HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,001 0, MALTA 0,000 0,000 0,059 0,021 0, CZECH REPUBLIC 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LATVIA 0,000 0,000 0,002 0,000 0, IRELAND 0,005 0,000 0,000 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,123 0,011 0, ROMANIA 0,000 0,000 0,010 0,081 0, SLOVAKIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU 27 38,937 42,429 58,533 83,696 89,935 26, DECAFFEINATED COFFEE (EXCL. ROASTED) 1 GERMANY 220, , , , ,868 13,27 2 SPAIN 22,203 27,438 39,699 58,149 54,818 29,16 3 ITALY 3,612 3,214 3,243 2,666 3,184-4,29 4 NETHERLANDS 0,507 0,126 0,175 0,267 0,435 4,51 5 UNITED KINGDOM 0,264 0,295 0,284 1,167 0,393 24,23 6 FRANCE 2,642 3,104 0,256 0,372 0,128-55,83 7 BELGIUM 0,009 0,045 0,036 0,147 0,106 84,25 8 PORTUGAL 0,000 0,001 0,001 0,000 0,010-9 SLOVENIA 0,215 0,281 0,000 0,000 0, LITHUANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, POLAND 0,007 0,002 0,001 0,000 0,001-47,66 12 AUSTRIA 0,001 0,161 0,007 0,020 0,001-17,20 13 SWEDEN 0,009 0,054 0,001 0,058 0,000-50,39 14 DENMARK 0,000 0,001 0,002 0,001 0,000-27,51 15 BULGARIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, CYPRUS 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000-31
32 17 CZECH REPUBLIC 0,000 0,000 0,005 0,000 0, ESTONIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, FINLAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0, GREECE 0,004 0,000 0,000 0,000 0, HUNGARY 0,000 0,000 0,000 0,000 0, IRELAND 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LUXEMBOURG 0,000 0,000 0,000 0,000 0, LATVIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, MALTA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, ROMANIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0, SLOVAKIA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - TOTAL EU , , , , ,951 14, ROASTED COFFEE (EXCL. DECAFFEINATED) 1 ITALY 184, , , , ,153 14,52 2 GERMANY 40,154 46,528 54,907 86, ,483 33,59 3 UNITED KINGDOM 13,784 12,947 27,955 44,488 52,169 47,64 4 SWEDEN 29,520 29,745 34,310 42,531 43,896 12,20 5 AUSTRIA 14,606 9,429 11,402 19,781 25,256 20,16 6 POLAND 12,382 8,312 12,217 17,482 22,517 21,40 7 NETHERLANDS 13,303 11,715 12,537 14,750 21,760 12,91 8 SPAIN 7,959 7,056 10,565 15,764 20,704 31,20 9 FRANCE 11,409 9,924 9,326 12,602 12,842 4,87 10 LITHUANIA 1,983 4,021 5,035 7,279 12,614 53,63 11 DENMARK 7,829 7,602 8,911 9,890 11,111 10,11 12 PORTUGAL 4,022 5,114 6,173 8,194 9,274 23,90 13 BELGIUM 9,933 5,302 5,219 6,565 6,891-5,04 14 SLOVENIA 1,891 2,173 2,549 3,066 6,725 33,40 15 BULGARIA 2,043 3,661 4,688 5,901 5,352 27,16 16 HUNGARY 0,569 0,679 0,466 0,856 3,155 44,17 17 LATVIA 0,842 0,657 0,699 2,295 2,918 45,32 18 ESTONIA 5,381 4,715 5,945 6,050 2,416-12,65 19 FINLAND 7,244 8,788 14,752 15,675 1,894-18,97 20 GREECE 1,178 1,130 1,191 1,183 1,683 7,90 21 CZECH REPUBLIC 1,895 0,921 0,474 0,212 0,701-29,21 22 ROMANIA 0,247 0,236 0,233 0,299 0,450 15,43 23 SLOVAKIA 0,825 0,254 0,047 0,026 0,069-51,50 24 CYPRUS 0,038 0,030 0,172 0,039 0,068 15,50 25 LUXEMBOURG 0,013 0,020 0,006 0,023 0,029 19,60 26 IRELAND 0,022 0,010 0,000 0,005 0, MALTA 0,003 0,027 0,003 0,054 0,006 23,77 TOTAL EU , , , , ,149 18, ROASTED, DECAFFEINATED COFFEE 1 ITALY 9,295 8,869 10,643 12,087 14,123 12,15 2 GERMANY 1,955 2,014 2,230 1,633 3,322 8,88 3 SWEDEN 3,938 3,630 3,601 5,853 2,071-7,76 4 SPAIN 0,761 1,126 1,489 2,308 1,845 28,26 5 UNITED KINGDOM 0,795 0,513 0,942 1,018 1,137 15,03 6 AUSTRIA 0,584 1,375 0,949 0,929 0,906 4,96 7 FRANCE 0,545 0,601 0,495 0,915 0,802 12,66 8 BELGIUM 1,051 0,372 0,279 0,336 0,632-10,60 9 NETHERLANDS 0,445 0,642 0,968 0,832 0,500 5,07 10 PORTUGAL 0,134 0,315 0,292 0,362 0,370 24,30 11 HUNGARY 0,000 0,000 0,005 0,100 0,306-32
PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR ALAS KAKI KE BELGIA [KBRI BRUSSELS]
PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR ALAS KAKI KE BELGIA [KBRI BRUSSELS] KATA PENGANTAR Ekonomi Belgia yang modern, terbuka, dan berbasis pada perusahaan swasta telah memanfaatkan letak
Lebih terperinciLAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu:
116 LAMPIRAN Lampiran 1 Penentuan Sample Negara Anggota Uni Eropa Penulis membutuhkan sample dalam proses pengerjaan penelitian ini. Sample yang hendak digunakan berdasarkan negara-negara yang mempunyai
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874
Lebih terperinciPELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR PRODUK FURNITUR KE BELGIA
PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR PRODUK FURNITUR KE BELGIA [KBRI BRUSSELS] Boulevard de la Woluwe 38, B-1200 Brussels (Belgium) Telp. (32.2) 779.09.15 Fax (32.2) 772.82.10 E-mail primebxl@skynet.be
Lebih terperinciKOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA
JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai
Lebih terperinciPelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian
Lebih terperinciPELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR KERAMIK KE BELGIA
PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR KERAMIK KE BELGIA [KBRI BRUSSELS] MARKET BRIEF KATA PENGANTAR Ekonomi Belgia yang modern, terbuka, dan berbasis pada perusahaan swasta telah memanfaatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan. Market Brief perdagangan produk kopi dan teh di Hungaria.
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan Market Brief perdagangan produk kopi dan teh di Hungaria. Tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya diekspor sedangkan
Lebih terperinciMarket Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciMarket Brief. Beras di Jerman
Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas. Salah satu contoh produk yang sangat diperhatian kualitasmya
Lebih terperinciTabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA
V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Pertumbuhan sektor pertanian
Lebih terperinciPELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR MAKANAN BEKU KE BELGIA
PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI MENINGKATKAN EKSPOR MAKANAN BEKU KE BELGIA [KBRI BRUSSELS] Market Intelligence KATA PENGANTAR Ekonomi Belgia yang modern, terbuka, dan berbasis pada perusahaan swasta telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari aktivitas perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri saat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciPRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR
49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut
Lebih terperinciMarket Brief. Cengkeh di Jerman
Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia 1. Total perdagangan Italia dengan Dunia pada periode Januari-Maret 2014 sebesar
Lebih terperinciLAPORAN UPAH GLOBAL 2016/17
LAPORAN UPAH GLOBAL 2016/17 KETIMPANGAN UPAH DI TEMPAT KERJA Daniel Kostzer Spesialis Regional Senior Pengupahan, ILO kostzer@ilo.org Garis Besar Bagian I: Tren Utama Upah Tren global Upah, produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Indonesia merupakan negara produsen
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai daya saing ekspor komoditas kopi di Indonesia dan faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, maka dapat
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbasis pada sektor pertanian, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi
Lebih terperinciMarket Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016
Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2
Lebih terperinciV. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA
83 V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 5.1. Luas Areal Perkebunan Tebu dan Produktivitas Gula Hablur Indonesia Tebu merupakan tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tujuan penanaman tebu adalah untuk
Lebih terperinciV. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS
V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah
TINJAUAN PUSTAKA Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi dalam perdagangan dan investasi menawarkan banyak peluang dan tantangan bagi agribisnis perkebunan di Indonesia. Kopi merupakan salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi
1 I. PENDAHULUAN A Latar Belakang dan Masalah Negara Indonesia memiliki salah satu tanaman perkebunan yang mampu bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi di dunia, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kopi olahan di Indonesia secara keseluruhan selama setengah dasawarsa terakhir mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan lebih kurang 5,12 persen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di Indonesia, meskipun telah terjadi transformasi struktur ekonomi, dimana perekonomian negara lebih ditopang
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI
LAPORAN KEGIATAN KAJIAN ISU-ISU AKTUAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2013 ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI Oleh: Erwidodo PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perekonomian negara. Kopi berkontribusi cukup
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.
54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional dan menjadi sektor andalan serta mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciSertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118
Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia Fitria Ardiyani 1) dan Novie Pranata Erdiansyah 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Globalisasi perdagangan menuntut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak pada wilayah segitiga terumbu karang (coral reef triangle) dunia. Posisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG
STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN OLEH RIFI YANTI 0810221051 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha perkebunan di Indonesia dimotori oleh usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta. Di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan di Indonesia karena memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebagian
Lebih terperinciSIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Kinerja Ekspor
Lebih terperinciBilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 14/03/12/Thn. XIX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$574,08 JUTA Nilai ekspor
Lebih terperinciKINERJA PERDAGANGAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KAWASAN AFRIKA DAN TIMUR TENGAH
KINERJA PERDAGANGAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KAWASAN AFRIKA DAN TIMUR TENGAH OLEH : SUHANA Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim Disampaikan dalam Focus Group Discussion Penguatan
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dalam aspek ilmu pengetahuan dan juga teknologi memberikan dampak juga kepada aspek bisnis. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai salah
Lebih terperinciMembangun pasar kopi inklusif
Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan
Lebih terperinciMemperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen
RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu: 1) Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri), pada industri ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki wilayah pertanian yang sangat luas dengan sebagian besar dari angkatan kerja dan kegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang disampaikan Salvatore
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun
1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis meliputi perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan
Lebih terperinciPASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK
PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroforestri adalah sistem dan teknologi lahan dimana tanaman berkayu ditanam secara sengaja pada unit manajemen lahan yang sama dengan pertanian dan/atau ternak. Penanaman
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT
V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan
Lebih terperinciMARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA
MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA Dalam kondisi ekonomi yang buruk belakangan ini, pasar produk Dekorasi Rumah di Uni Eropa mengalami tekanan yang cukup signifikan. Konsumen lebih berhati-hati dalam
Lebih terperinciV. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.
V. EKONOMI GULA 5.1. Ekonomi Gula Dunia 5.1.1. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia Peningkatan jumlah penduduk dunia berimplikasi pada peningkatan kebutuhan terhadap bahan pokok. Salah satunya kebutuhan pangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 43/08/12/Thn. XX, 01 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JUNI SEBESAR US$632,13 JUTA Nilai ekspor melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang
Lebih terperinciMengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja Ekonomi Negara-Negara Uni Eropa
Mengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja Ekonomi Negara Uni Eropa (Devie) 1 Mengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja Ekonomi Negara-Negara Uni Eropa Devie Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian. komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian dari waktu ke waktu semakin meningkat. Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT UMUM ANGGOTA (RUA) IX ASOSIASI EKSPORTIR DAN INDUSTRI KOPI INDONESIA (AEKI) Jakarta, 10 Maret 2016 Yth. Saudara Ketua Umum dan Pengurus Asosiasi
Lebih terperinciV. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN
143 V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN 1989-2008 Tujuan penelitian pertama yaitu mengetahui posisi daya saing Indonesia dan Thailand dalam mengekspor udang ketiga pasar utama akan dilakukan menggunakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA
i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 02/01/12/Th.XIX, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA 1. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR US$607,63 JUTA.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani,
Lebih terperinciANALISIS PELUANG INTERNASIONAL
ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu tanaman keras perkebunan. Kopi adalah jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan
BAB 2 PRODUK DAN JASA 2.1 Pengertian Kopi Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji kopi yang telah dipanggang dan digiling menjadi bubuk kopi. Minuman ini terkenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura
Lebih terperinciEkspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan
Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciPasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss
Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pictures were taken from various sources, available at google.com Market Brief ATASE PERDAGANGAN JENEWA TAHUN ANGGARAN 2014 Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah yang berarti
Lebih terperinciVII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK
VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,
Lebih terperinciLingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya
Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Pengenalan Secara Objektif Memahami perbedaan utama diantara beberapa sistem ekonomi didunia. Cara belajar bagaimana mengelompokan negaranegara dengan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi persaingan bisnis yang dewasa ini semakin dinamis disertai memudarnya batasan-batasan hubungan perdagangan antar negara mengharuskan setiap pelaku usaha menerapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil rempah utama di dunia. Rempah yang dihasilkan di Indonesia diantaranya adalah lada, pala, kayu manis, vanili, dan cengkeh. Rempah-rempah
Lebih terperinciPROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA
PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA LATAR BELAKANG Pada tahun 2012, pemerintah Hungaria mengembangkan program ini untuk menarik investasi asing ke Hungaria. Hingga kini, lebih dari 2500 pendaftar telah
Lebih terperinciIV. PERKEMBANGAN IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA
IV. PERKEMBANGAN IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA 4.1. Tren Perdagangan Indonesia pada Komoditas Buah-Buahan Selama periode -2010, Indonesia terus meningkatkan aktivitas perdagangan internasional. Seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia sehingga industri kelapa sawit diusahakan secara besar-besaran. Pesatnya perkembangan industri kelapa
Lebih terperinciKetentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium
Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus Premium Fair Trade USA Versi 1.1.0 Versi 1.1.0 A. Tujuan Dokumen ini berisi penjelasan tentang ketentuan-ketentuan Harga Khusus Premium yang berlaku untuk produk-produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan komoditas yang tidak bisa dilepaskan dari kebijakan ekonomi suatu negara, karena pangan merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan suatu indikator penentu kemajuan suatu Negara. Peningkatan pembangunan dan
Lebih terperinci