Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung)
|
|
- Liani Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung) M. Rofichul Nuril Abshor, dan Maria Anityasari Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya maria@ie.its.ac.id Abstrak Hampir semua produsen memberikan garansi berupa free replacement untuk seluruh komponen/spare part. Seharusnya hal ini bisa dikaji lebih dalam lagi, karena setiap komponen/spare part mempunyai karakteristik yang berbeda terutama pada laju kerusakannya.penelitian yang dilakukan oleh Bai dan Pham adalah mengembangkan garansi untuk repairable multi-component dalam kebijakan garansi FSW (Full Service Warranty). Dalam kebijakan ini, setiap komponen atau subsistem yang rusak akan diganti, setelah itu akan mendapatkan tambahan perawatan lagi yang bertujuan untuk mengurangi probabilitas sistem akan rusak dimasa yang mendatang. Baik penggantian komponen atau perawatan ini tidak akan dikenakan biaya kepada konsumen. Dalam penelitian ini akan mengimplementasikan model Bai dan Pham tersebut ke dalam produk mesin cuci dan dapat menentukan berapa masa dan biaya garansi yang tepat untuk produk tersebut. Dari hasil yang dieproleh akan dilakukan beberapa pengembangan skenario untuk mengetahui karakteristik dari model. Skenario yang dikembangkan adalah dengan mengubah parameter beta dan etha dari komponen dalam mesin cuci. Dari penelitian ini diketahui bahwa tidak semua komponen mesin cuci diperhatikan oleh konsumen dalam melakukan klaim ke service center, perubahan parameter distribusi kerusakan weibull sangat berpengaruh terhadap karakteristik dari tiap komponen, semakin terbatas data maka karakteristik keandalan dari komponen juga akan semakin rendah, dan terakhir model perhitungan sangat sensitif terhadap perubahan parameter distribusi weibull. Kata kunci - garansi multi komponen, analisis biaya garansi, mesin cuci. K I. PENDAHULUAN EMAJUAN industri di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang pesat. Salah satunya adalah dalam industri manufaktur produk elektronik. Produk elektronik yang sudah banyak memenuhi pasar Indonesia adalah produk elektronik rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, AC, dan lain sebagainya. Kebutuhan elektronik di pasar domestik ditentukan oleh jumlah rumah tangga [9]. Pada saat ini penetrasi televisi sudah hampir mencapai 100 persen, karena sudah hampir semua rumah tangga mempunyai televisi. Sedangkan untuk lemari es 60 persen dan mesin cuci 50 persen. Keadaan seperti ini akan membuat beberapa produsen produk elektronik akan banyak menginvestasikan asetnya ke Indonesia. Akibatnya adalah persaingan di industri elektronik yang akan juga semakin ketat. Persaingan industri elektronik yang ketat ini akan membuat produsen-produsen semakin kreatif untuk memenangkan persaingan. Jalan yang diambil bisa dengan cara memproduksi produk yang variatif demi memenuhi semua pangsa pasar Indonesia atau dengan memberikan service/pelayanan yang kompetitif pula. Untuk produk yang variatif sudah terbukti dengan banyaknya jenis-jenis televisi, kulkas, mesin cuci, AC yang beredar di pasaran. Sedangkan untuk service yang diberikan oleh produsen juga bervariatif, contohnya seperti pemasangan gratis, layanan antar gratis, kunjungan service, dan yang paling penting adalah garansi. Garansi ini dapat mempengaruhi cara pandang konsumen terhadap produk. Banyak konsumen yang berpendapat bahwa produk dengan waktu garansi yang lebih panjang adalah produk yang mempunyai reliability yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya [8]. Hal yang sering terjadi adalah konsumen juga akan lebih memilih produk dengan waktu garansi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk yang sejenis dengan harga yang lebih murah sampai tingkat harga tertentu. Garansi, pada kenyataannya, tidak saja memberikan manfaat kepada konsumen tetapi juga kepada produsen. Bagi konsumen, garansi melindungi dari membeli produk yang cacat, dan bagi produsen, garansi membatasi klaim yang tidak rasional dari konsumen. Disamping itu, produsen juga dapat memanfaatkan garansi sebagai alat promosi yang efektif untuk produknya, karena produk dengan masa garansi yang lebih lama memberikan sinyal kepada konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik. Dengan melihat realita tersebut harusnya produsen elektronik harus lebih serius untuk memperhitungkan garansi guna memenangi persaingan pasar. Hampir semua produsen saat ini memberikan layanan garansi kepada konsumen atas produk-produk yang diproduksinya. Selain untuk memberikan keunggulan pelayanan, ternyata memberikan garansi adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh produsen jika ingin memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu dalam UU no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, tepatnya pasal 25 ayat 1 menyatakan bahwa pelaku usaha yang memproduksi barang yang pemanfaatannya berkelanjutan dalam batas waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun wajib
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) menyediakan suku cadang dan/atau fasilitas purna jual dan wajib memenuhi jaminan atau garansi sesuai dengan yang diperjanjikan. Selain itu peraturan mengenai garansi ini juga diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 634/MPP/Kep/9/2002. Dalam pasal 1 angka 12 menyebutkan bahwa pelayanan purna jual adalah pelayanan yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang dijual dalam hal jaminan mutu, daya tahan, kehandalan operasional sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun. Berikut ini adalah tampilan masa garansi untuk beberapa merek dan produk elektronik. Tabel I Daftar Masa Garansi Produk Elektronik dari Beberapa Merek Merek Mesin Cuci LCD TV AC Kulkas Keterangan LG 12 bulan 12 bulan 18 bulan 12 bulan Sharp 12 bulan 36 bulan 12 bulan 12 bulan Panasonic 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan Toshiba 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan Samsung 12 bulan 24 bulan 12 bulan 12 bulan Sanyo 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan Electrolux 12 bulan bulan Dalam tabel 1 terlihat bahwa hampir semua produsen memberikan masa garansi selama 1 tahun (12 bulan) untuk hampir semua produknya dan garansi yang diberikan adalah untuk semua sparepart, padahal dalam kenyataannya reliability dari tiap komponen tidak sama. Jika dihadapkan dengan keadaan yang ada saat ini yaitu masa garansi yang ditawarkan oleh produsen maka timbul kecurigaan bahwa produsen tidak melakukan perlakuan khusus untuk menentukan masa garansinya melainkan hanya mengikuti standar minimum peraturan saja. Seharusnya produsen lebih memperhatikan penentuan masa garansi ini, karena jika mampu memberikan masa garansi yang lebih lama maka akan dapat menarik konsumen lebih banyak. Tetapi di sisi lain jika salah perhitungan, penentuan masa garansi akan menimbulkan biaya garansi yang cukup besar. Dalam jurnalnya Iskandar menyebutkan bahwa biaya garansi ini membebani produsen secara signifikan dengan sebaran ongkos 1,5-3% dari total penjualan [3]. Sebagai contoh, industri otomotif di Amerika Utara mengeluarkan 10 milyar dollar (100 triliyun rupiah) untuk pelayanan garansi per tahun (Roehm, 2003). Sedangkan di Eropa, belum pernah terjadi sebelumnya, garansi telah menjadi salah satu tantangan besar bagi manajemen perusahaan, karena ongkos garansi yang semakin besar (dapat mencapai 10 juta euro per tahun (120 milyar rupiah) untuk satu produsen produk elektronik di Eropa). Seperti disebutkan sebelumnya, dari tabel 1 terlihat bahwa garansi yang diberikan adalah memberikan servis dan penggantian sparepart secara gratis. Hal ini terjadi karena produsen masih berpandangan praktis saja yaitu hanya meniru kompetitor saja dan tanpa memperhatikan aspek teknis. Seharusnya perhitungan biaya waktu garansi harus memperhatikan sistem komponenkomponen di dalamnya juga. Banyak penelitian sebelumnya yang juga mengembangkan model matematis perhitungan biaya garansi, tetapi juga menganggap produk sebagai satu kesatuan utuh. Saat ini analisis garansi untuk complex system adalah topik yang baru dan masih sedikit yang membahasnya [1]. Pada tahun 2006 Bai dan Pham juga baru mempublikasikan jurnal mengenai model matematis perhitungan biaya garansi untuk multi komponen. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka perlu dilakukan penelitian ini untuk membantu produsen dalam menentukan biaya & masa garansi yang tepat untuk produknya. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan biaya garansi untuk produk mesin cuci LG 2 pintu. Perhitungan akan dilakukan dengan cara mengimplementasikan model Bai dan Pham ke dalam produk mesin cuci tersebut. Di perusahaan LG juga menerapkan sistem garansi RSFW sama seperti yang terdapat dalam model Bai dan Pham, yaitu akan mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru serta melakukan perawatan untuk menjaga keandalan produk. II. URAIAN PENELITIAN A. Tahap Telaah 1) Konsep Keandalan Ada beberapa distribusi yang digunakan untuk memodelkan kerusakan Distribusi Normal, Distribusi Eksponensial, dan Distribusi Weibull. Dalam penelitian Tugas Akhir ini digunakan Distribusi Weibull karena distribusi tersebut mampu memodelkan berbagai perilaku kegagalan produk [5] Distribusi Weibull dapat dirumuskan sebagai berikut : Probability density function Survival function Cumulative distribution function Hazard rate Dimana β = shape parameter, η = scale parameter. β < 1 Decreasing Hazard Rate (burn-in period) β = 1 Constant Hazard Rate (normal life period) β > 1 Increasing Hazard Rate (wear-out period) Perilaku laju kegagalan terhadap waktu sangat berhubungan dengan penyebab kegagalan dan dapat dilihat pada Gambar 2 Λ(t) DFR CFR IFR Gambar 1 Bathup Curve (Sumber : Windiani 2009) t (1) (2) (3) (4)
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) A. Decreasing failure rate (DFR) Kurva yang menunjukkan bahwa laju kegagalan menurun seiring bertambahnya waktu. Secara umum, kegagalan pada periode ini disebabkan oleh kesalahan dalam manufaktur atau desain yang kurang sempurna. Jika suatu peralatan yang dioperasikan telah mealui periode ini, berarti manufaktur dan design dari peralatan ini sudah benar. Periode ini juga dikenal dengan periode pemanasan (burn in period). Pada periode ini, η < 0 dengan sifat negative memory dan β < 1. B. Constant failure rate (CFR) Kurva yang menunjukkan bahwa laju kegagalan kecil, tetap dan bersifat random, serta dikenal juga dengan sebutan useful life period. Kegagalan pada periode ini disebabkan karena peralatan yang sudah normal sehingga dikarakteristikkan secara pendekatan dengan jumlah kegagalan yang konstan tiap satuan waktu. Pada periode ini, η = 0 dengan sifat no memory dan β = 1. C. Increasing failure rate (IFR) Kurva yang menunjukkan kenaikan laju kegagalan dengan bertambahnya waktu. Kegagalan pada periode ini disebabkan oleh keausan peralatan. Pada periode ini, η > 0 dengan sifat positive memory dan β < 1. 2) Garansi Garansi adalah perjanjian tertulis antara produsen dan konsumen meliputi spesifikasi produk, tanggung jawab pembeli, dan tindakan yang dilakukan oleh produsen apabila produk tidak bekerja sesuai dengan fungsinya [3]. Garansi adalah bentuk pernyataan yang berhubungan dengan adanya kompensasi yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki, mengganti part atau memperpanjang lamanya pemberian garansi apabila terjadi kerusakan atau kegagalan produk selama masa garansi [6]. Berdasarkan taksonomi kebijakan garansi di atas, kebijakan garansi dibentuk oleh beberapa elemen yang meliputi : a. Kebijakan garansi satu dan dua dimensi Kebijakan garansi satu dimensi ditetapkan berdasarkan waktu pemakaian produk. Sedangkan kebijakan garansi dua dimensi ditetapkan tidak hanya berdasarkan waktu pemakaian saja, melainkan juga jumlah pemakaian produk. Misalnya saja, kilometer untuk penggunaan kendaraan bermotor. b. Kebijakan free replacement (FRW), pro-rata (PRW), dan money back warranty (MBW) Kebijakan FRW adalah kebijakan dimana produsen akan mengganti atau memperbaiki komponen yang rusak selama masa periode garansi. Kebijakan PRW memiliki arti bahwa produsen akan mengembalikan harga beli produk atau mengganti komponen yang rusak berdasarkan harga produk dikalikan proporsi waktu kegagalan terhadap total periode garansi. Kebijakan MBW diberikan oleh produsen ketika terjadi kegagalan selama periode garansi. Dimana produsen akan mengembalikan harga beli produk. terdapat kegagalan produk selama masa garansi, maka akan digantikan dengan produk sejenis dan produk pengganti akan diberikan garansi baru yang identik periodenya. Secara tidak langsung dapat diartikan bahwa setiap kali penggantian produk, maka periode garansi juga selalu diperbarui. Berbeda dengan kebijakan nonrenewing, pada kebijakan ini periode garansi yang diberikan hanya sebesar sisa periode garansi produk original. 3) Model Jun Bai dan Hoang Pham Penelitian yang dilakukan oleh Bai dan Pham adalah mengembangkan garansi untuk repairable multi-component dalam kebijakan garansi FSW (Full Service Warranty). Dalam kebijakan ini, setiap komponen atau subsistem yang rusak akan diganti, setelah itu akan mendapatkan tambahan perawatan lagi yang bertujuan untuk mengurangi probabilitas sistem akan rusak dimasa yang mendatang. Baik penggantian komponen atau perawatan ini tidak akan dikenakan biaya kepada konsumen. Penelitian ini juga mengembangkan model perhitungan untuk 4 jenis susunan komponen, yaitu seri (s), paralel (p), seri-paralel (s-p), dan paralel-seri (p-s). Berikut ini adalah formulasi untuk perhitugnan biaya garansinya: a. Susunan Seri...(5) b. Susunan Paralel c. Susunan Seri Paralel d. Susunan Paralel Seri...(6)...(7)...(8) B. Metodologi Penelitian Berikut ini merupakan gambaran metodologi penenlitian yang dipakai di penelitian ini. Persiapan Preliminary literature study Ide awal : Biaya Garansi untuk Level Multiple subassemblies Identifikasi perumusan masalah Studi Literatur Penetapan Tujuan Penelitian Model penentuan biaya garansi untuk produk dengan level multiple subassemblies Gambar 2 Metodologi Penelitian A Tahap persiapan c. Kebijakan renewing dan non-renewing Yang dimaksud dengan kebijakan renewing adalah kebijakan yang diberikan oleh produsen dimana jika
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) B Pengumpulan & Pengolahan Data Pengumpulan Data Data Kerusakan Biaya per komponen Pengolahan Data Perhitungan TTF untuk setiap komponen Penentuan parameter distribusi weibull Pembuatan block diagram Pembuatan diagram penyebab kerusakan Pengembangan skenario untuk parameter distribusi weibull Perhitungan biaya garansi Penentuan waktu garansi Analisis Penarikan Kesimpulan & Saran Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahap Analisis Tahap Penarikan Kesimpulan & Saran Setelah mengetahui block diagram sistem beserta setiap fungsi-nya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan parameter kerusakan η dan β untuk sistem dan setiap komponen penyusun sistem. Parameter kerusakan didapatkan dengan cara memasukkan data waktu kegagalan ke dalam software weibull 6++. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menghitung reliability (R(t)) tiap komponen untuk 10 tahun. Perhitungan yang dilakukan adalah dengan memasukkan parameter kerusakan η dan β sistem kedalam persamaan 2. Setelah diperoleh nilai reliability dari masingmasing komponen maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan biaya garansi. D. Perhitungan Biaya dan Waktu Garansi Untuk melakukan perhitungan biaya garani langkah pertama yang harus dilakukan adalah membagi sistem menjadi beberapa subsistem yang lebih sederhana. Dalam produk mesin cuci ini ada 3 subsistem utama, dimana subsistem pertama dipecah menjadi 2 bagian lagi. Jadi langkah perhitugannya adalah dengan menggunakan persamaan Bai dan Pham yang disesuaikan dengan keadaan/subsistem produk. Perhitungan yang dilakukan adalah dengan kondisi produk eksisting. Tabel 2 Biaya Garansi Untuk Eksisting Selama 10 Tahun. Gambar 3 Metodologi Penelitian (lanjutan) C. Analisis Pada bagian ini akan dilakukan analisis berkaitan dengan sistem amatan, yaitu mesin cuci dua tabung. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendefinisikan block diagram mesin cuci dua tabung. Di bawah ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai kondisi sistem amatan. Mesin cuci dua tabung memiliki dua tabung yang berjajar dengan posisi tegak, Tabung pertama berfungsi untuk mencuci (washer) sedangkan tabung kedua berfungsi untuk mengeringkan (spinner) pakaian. Kedua fungsi tersebut memiliki aliran paralel, Dimana kedua fungsi tersebut bersifat independen, artinya ketika fungsi washer rusak maka fungsi spinner masih bisa berjalan dan begitu pula sebaliknya. Karena fungsi dari tabung cuci & bilas dan pengeringan bersifat independen tentunya disini ada komponen yang tidak saling berkaitan. Tetapi reliability sistem dibangun dari komponen penyusun sistem secara keseluruhan sehingga block diagram sistem merupakan gabungan antara komponen penyusun fungsi washer dan spinner. Setelah diketahui biaya garansi yang sebenarnya disediakan, maka akan dikembangkan beberapa perhitungan juga untuk menentukan waktu garansi yang tepat. Beberapa perhitungan tersebut adalah dengan mengganti biaya garansi mulai dari 1%, 3%, 5%, 8%, dan 10 % dari HPP. HPP dari produk mesin cuci 2 tabung ini adalah sebesar Rp Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan beberapa skenario biaya garansi tersebut: Tabel 6 Skenario Biaya Garansi yang Disediakan Oleh Perusahaan Wash Timer Kapasitor Motor Gear Assembly Bellow Pulsator Socket Kabel Spin Timer Kapasitor Door Switch Brake Belt Spin Motor Switch Selector Drain Selector Water Selector Body Tabung Saluran Pembuangan Filter Gambar 4 Block diagram komponen sistem penyusun mesin cuci dua tabung Dari hasil perhitungan untuk eksisting, maka dengan biaya garansi 1% dari HPP maka waktu garansi yang tepat adalah
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) antara 2 sampai 3 tahun. Sedangkan untuk biaya garansi 3%, 5%, 8%, dan 10% dari HPP adalah antara 3 sampai 4 tahun. III. KESIMPULAN/RINGKASAN Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini antara lain adalah. 1) Tidak semua komponen dari mesin cuci diperhatikan oleh konsumen dalam melakukan klaim ke service center. 2) Penentuan parameter distribusi weibull sangat berpengaruh terhadap karakteristik dari tiap komponen. Semakin terbatas data maka karakteristik keandalan dari komponen juga akan semakin tidak representatif. 3) Selain sangat sensitif terhadap perubahan parameter distribusi weibull (etha dan beta), model perhitungan juga sangat sensitif terhadap beberapa komponen yang tersusun secara seri. 4) Biaya garansi mengalami peningkatan dari tahun pertama hingga tahun kesepuluh. Untuk produk eksisting biaya garansi untuk tahun pertama dan tahun kesepuluh masing-masing adalah Rp 0,01 dan Rp ) Waktu garansi yang tepat jika perusahaan menyediakan biaya garansi sebesar 3% dari HPP adalah selama 3 tahun. [9] UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN [10] Windiani, Shinta Pengembangan Model Perhitungan Periode Garansi dan Analisis Biaya Garansi Untuk Produk Reuse Menggunakan Kebijakan Free Replacement Warranty (FRW) dengan Berbagai Jenis Rektifikasi. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis M. Rofichul Nuril Abshor mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, ilmu, inspirasi, dan takdir yang terbaik bagi umat-nya, kepada kedua orang tua ayah Masrur Arif dan ibu Deny Puspitowati atas doa restu, semangat dan motivasi, dan tidak lupa kepada Ibu Dr. Maria Anityasari, ST., ME., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan dan nasehat selama penyelesaian Tugas Akhir. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas segala bantuan dan doa dalam penyelesaian penelitian Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Bai, J. & Pham, H Cost analysis on renewable full-service warranties for multi-component systems. European Journal of Operational Research, 168, [2] Blischke, W. R. & Murthy, D. N. P Product warranty management I: A taxonomy for warranty policies. European Journal of Operational Research, 62, [3] Blischke, Wallace R. and Murthy, D.N. Prabharkar (1994), Warranty Cost Analysis, Marcel Dekker Inc., New York. [4] Lewis, E.E Introduction to Reliability Engineering. Canada : John Wiley & Sons. [5] Manna, D.K., Pal, S., & Sinha S., 2007, A use-rate based failure model for two-dimensional warranty, Computer & Industrial Engineering, vol.52, pp [6] Murthy, D. N. P A New Warranty Costing Model. Mathematical Computer Modelling, 13, [7] Murthy, D. N. P. & Djamaludin, I New product warranty: A literature review. International Journal of Production Economics, 79, [8] Oentaryo, A. S Industri Elektronik Tumbuh 15% Tahun Depan [Online]. Jakarta. Available: [Accessed 8 Oktober 2011].
Sidang Tugas Akhir. Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies. M. Rofichul Nuril Abshor
Sidang Tugas Akhir Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies M. Rofichul Nuril Abshor 2507 100 025 Dosen Pembimbing : Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. (NIP 197011201997032001)
Lebih terperinci(FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI
SIDANG TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN PERIODE GARANSI DAN ANALISIS BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN MENGGUNAKAN KEBIJAKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY (FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI
Lebih terperinciKerangka Presentasi. Posisi penelitian ini. Latar Belakang. Critical Review. Perumusan Masalah SIDANG TUGAS AKHIR
SIDANG TUGAS AKHIR Kerangka Presentasi PENGEMBANGAN MODEL GARANSI DUA DIMENSI DAN ANALISIS BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE Muhammad Attar 2506 00 006 Dosen Pembimbing: Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang hasil teknologi semakin meningkat akhir-akhir ini. Hal ini memicu tingginya persaingan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Bab I yang merupakan pendahuluan dari penelitian ini terdiri dari lima sub bab, yaitu sub bab I.1 menguraikan latar belakang penelitian, sub bab I.2 berisi perumusan masalah penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu fenomena yang sangat erat hubungannya dengan dunia bisnis. Di era ini, perekonomian dunia berkembang dengan cepat dan pesat. Berbagai macam
Lebih terperinciModel Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi
Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi Rispianda Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung rispianda@itenas.ac.id Abstrak Memberikan garansi
Lebih terperinciModel Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse
1 Model Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse Hudaifah 1, Maria Anityasari 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS Anda Iviana Juniani, Maria Anityasari, Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciMODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI *
Reka Integra-ISSN:2338-5081 Teknik Industri - Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 MODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif
Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH
SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH 2509100704 JUDUL PROPOSAL Analisa Kelayakan Penggunaan Komponen Reuse untuk Penggantian Komponen Rusak di Masa Pemakaian Produk yang Pertama :: OLEH Hudaifah - 2509100704 ::
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 463-476 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE
Lebih terperinciM Hilmi Firmansyah Dosen Pembimbing Dr Maria Anityasari ST, ME Dosen Co-Pembimbing Effi Latiffianti, ST., M.Sc
PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN BIAYA GARANSI PADA PRODUK MULTI KOMPONEN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI M Hilmi Firmansyah 2507100036 Dosen Pembimbing Dr Maria Anityasari ST, ME Dosen Co-Pembimbing Effi Latiffianti,
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciDari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah
4.2 Perhitungan Risiko Konsumen Perhitungan risiko konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.2) dan (2.4). Risiko konsumen untuk produk baru dihitung menggunakan persamaan (2.2), sedangkan
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciOPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus
Lebih terperinciSIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR
SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Analisis Pengaruh Penundaan Pemakaian dan Pelaporan Kerusakan Produk terhadap Profitability Item Recovery Disusun oleh : Rosa Rozita Rachman 2507.100.033 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciOPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X
OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN
PENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN Bagus Naufal Fitroni ), Imam Baihaqi ) dan Nani Kurniati 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY
ANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY Rosa Rozita Rachman, Maria Anityasari, Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN GARANSI PRODUK UNTUK MEMINIMALISASI ONGKOS GARANSI DAN MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK
17 PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN GARANSI PRODUK UNTUK MEMINIMALISASI ONGKOS GARANSI DAN MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK Oleh : Ir. Risma Sinaga, MT Dosen Fakultas Teknik Industri, US XII, Medan
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinciPenjadwalan Preventive Maintenance berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza)
JURNAL TEKNIK, (2013) 1-6 1 Penjadwalan Preventive Maintenance berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza) Mita Musoffa Asti, Yudha Prasetyawan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN LAYANAN PURNA JUAL DI INDONESIA. yaitu tahap pra transaksi, tahap transaksi konsumen, tahap purna transaksi.
BAB II PENGATURAN LAYANAN PURNA JUAL DI INDONESIA A. Pengertian dan Cakupan Layanan Purna Jual Seorang konsumen didalam melakukan transaksi jual beli melalui beberapa tahap yaitu tahap pra transaksi, tahap
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT
ARIKA, Vol. 04, No. 2 Agustus 2010 ISSN: 1978-1105 ANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT Farida D Sitania Dosen Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura
Lebih terperinciAnalisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU
Rekayasa dan Aplikasi Mesin di Industri Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU Nuha Desi Anggraeni 1, Indra Nurhadi 2 1 Jurusan Mesin,
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON
PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON SKRIPSI Disusun Oleh: DIAN IKA PRATIWI 24010211120017 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.
Lebih terperinci4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciSumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X
Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini berpengaruh terhadap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini berpengaruh terhadap perubahan pada dunia bisnis modern. Perubahan tersebut ditandai dengan berkembangnya pola pikir
Lebih terperinciMenentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma
Menentukan Keandalan Komponen Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma Muh Nurcahyo Utomo, Farida Agustini W. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciKEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING
KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING M. Imron Mustajib 1, Ulin Nuha 2, dan Nahnul Ansori 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan masalah yang terlibat dalam penelitian ini. Latar
Lebih terperinciMenentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-22 Menentukan Keandalan Komponen Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma Muh Nurcahyo Utomo dan
Lebih terperinciModel Biaya Garansi Satu Dimensi Polis FRW (Non-Renewing Free Replacement Warranty)
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Model Biaya Garansi Satu Dimensi Polis FRW (Non-Renewing Free Replacement Warranty) Studi Data Sekunder tentang Penggantian Klep Mesin T 8
Lebih terperinciDISTRIBUSI PROBABILITAS DAN TERMINOLOGI KEANDALAN
#7 DISTRIBUSI PROBABILITAS DAN TERMINOLOGI KEANDALAN 7.1. Pendahuluan Pada pembahasan terdahulu, keandalan hanya dievaluasi sebagai suatu sistem rekayasa (engineering) dengan tidak menggunakan distribusi
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu pasar yang relevan akan diperebutkan oleh berbagai kompetitor perusahaan dalam berbagai bentuk. Umumnya akan ada perusahaan menguasai pasar secara dominan, hanya
Lebih terperinciINTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA
Lebih terperinciBAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi
BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi Garansi dapat diartikan sebagai jaminan yang diberikan secara tertulis oleh pabrik atau supplier kepada
Lebih terperinciANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 42-51 ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN BIAYA GARANSI PADA PRODUK MULTI KOMPONEN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI
PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN BIAYA GARANSI PADA PRODUK MULTI KOMPONEN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI Moh Hilmi Firmansyah, Maria Anityasari, Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciLOGO. Sidang Tugas Akhir Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse
LOGO Sidang Tugas Akhir 2011 Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse ANGGITA PUTRIANI WIDODO 2507.100.016 Dosen Pembimbing : Dr. Maria Anityasari,
Lebih terperinciRantai Markov Diskrit (Discrete Markov Chain)
#10 Rantai Markov Diskrit (Discrete Markov Chain) 10.1. Pendahuluan Berbagai teknik analitis untuk mengevaluasi reliability dari suatu sistem telah diuraikan pada bab terdahulu. Teknik analitis ini mengasumsikan
Lebih terperinciTeori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial
Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial Melati Budiana Putri / 18209006 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan tajam. Dalam perkembangannya akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin
Lebih terperinciOptimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS
Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber dan Bottomer dengan Metode Analisis Reliabilitas di PT Industri Kemasan Semen Gresik Oleh : Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, MSIE Satria Hikmawan M.H (1309100070)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hak dan Kewajiban Konsumen 1. Pengertian Konsumen Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau consument/konsument (Belanda). Secara harfiah arti kata consumer itu
Lebih terperinciJADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*
Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.
Lebih terperinciPROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES)
#11 PROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES) 11.1. Pendahuluan Masalah keandalan yang berhubungan dengan sistem secara normal adalah space memiliki sifat diskrit yaitu sistem tersebut dapat
Lebih terperinciSeminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.
Seminar TUGAS AKHIR Fariz Mus abil Hakim 2207 100 010 LOGO www.themegallery.com Studi Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Wilayah Malang dengan Metode Monte Carlo Pembimbing: Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia bisnis. Perekonomian dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi diberbagai bidang industri. Industri elektronik merupakan salah satu industri yang saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Desi Nur Faizah, Laksmi Prita Wardhani. Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinci#8 Model Keandalan Dinamis
#8 Model Keandalan Dinamis 8.1. Pendahuluan Prosedur standar untuk mengevaluasi keandalan dari suatu sistem adalah dengan memecah sistem itu menjadi beberapa komponen. Langkah berikutnya adalah mengestimasi
Lebih terperinciKetentuan umum pelayanan purna jual
Standar Nasional Indonesia Ketentuan umum pelayanan purna jual ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM 4 EXCHANGE UNIT BERDASARKAN MEREK DAGANG DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY (Studi Kasus : PT. TELKOM Tbk.
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi ini akan mendukung aktivitas para pelakunya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI Didalam sebuah industri dan perdagangan terdapat beberapa faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guna meningkatkan kinerja didalam sebuah industri yaitu: 1. Kelancaran dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciTESIS ANALISA PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA ALAT INTRUMENTASI QCS SCANNER TYPE DI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA
TESIS ANALISA PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA ALAT INTRUMENTASI QCS SCANNER TYPE 2200-2 DI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Oleh : Yhatna Satria NRP. 9108 201 411 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan perkembangan di segala sektor elektronik dan teknologi semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciRancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK
PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah memberikan dampak yang sangat positif bagi munculnya varian baru sepeda motor di Indonesia.
Lebih terperinciPengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem
Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem Pengukuran Kehandalan Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menguraikan proses perancangan kehandalan sistem 3 Kehandalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya
Lebih terperinci#12 SIMULASI MONTE CARLO
#12 SIMULASI MONTE CARLO 12.1. Konsep Simulasi Metode evaluasi secara analitis sangat dimungkinkan untuk sistem dengan konfigurasi yang sederhana. Untuk sistem yang kompleks, Bridges [1974] menyarankan
Lebih terperinciUsulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri adalah suatu indikator terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri adalah suatu indikator terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan industri untuk menghasilkan berbagai
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan
13 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat seperti ini, kemajuan jaman dan adanya era globalisasi dunia usaha membuat persaingan semakin kompetitif sehingga setiap perusahaan berusaha berjuang untuk
Lebih terperinciDistribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014
STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Rata-rata dan Variansi Rumus Umum: Distribusi Peluang Diskrit dan Kontinyu UNIFORM Distribusi Diskrit Uniform Distribusi Diskrit Uniform Contoh: Suatu
Lebih terperinciKAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3
JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan perubahan pada pasar dan teknologi sangatlah cepat dan berpengaruh dalam dunia bisnis. Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciDistribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 13/11/2013
3//203 STATISTIK INDUSTRI Agustina Eunike, ST., MT., MBA Rata-rata dan Variansi Rumus Umum: Distribusi Peluang Diskrit dan Kontinyu UNIFORM Distribusi Diskrit Uniform Distribusi Diskrit Uniform Contoh:
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR
ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON
IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit
Lebih terperinciPerencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing C3
Petunjuk Sitasi: Ginting, E., Tambunan, M., Sari, R. M., & Ginting, L. (2017). Perencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing 22208 C3. Prosiding SNTI
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Winy Febrianti 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas serta semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, menimbulkan persaingan yang ketat pula. Dimana
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinci