Penjadwalan Preventive Maintenance berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza)
|
|
- Ade Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK, (2013) Penjadwalan Preventive Maintenance berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza) Mita Musoffa Asti, Yudha Prasetyawan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya yudhaprase@yahoo.com, mitamusoffa@gmail.com Abstrak Penjadwalan maintenance berkaitan erat dengan biaya service. Terdapat perbedaan antara perspektif service center dan customer terkait biaya service. Dari perspektif service center menginginkan adanya cost effective pada saat service berkala yaitu dengan mengikutsertakan kegiatan penggantian komponen, meskipun sebenarnya komponen tersebut masih reliabel untuk digunakan. Sedangkan dari perspektif customer, menginginkan agar biaya maintenance dapat ditekan seminimum mungkin (cost efficient) dengan meminimalkan jumlah penggantian komponen pada saat service dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat jadwal preventive maintenance penggantian komponen Toyota Avanza serta menghitung total biaya service berdasarkan perspektif service center dan customer. Penyusunan jadwal maintenance dimulai dari penentuan shape dan scale parameter dari umur hidup komponen, menghitung reliability komponen dan membuat algoritma jadwal penggantian komponen. Berdasarkan jadwal maintenance yang telah dibuat dari perspektif service center dan customer, terdapat perbedaan periode penggantian untuk beberapa komponen yaitu minyak rem, minyak kopling, oli transmisi, minyak power steering, oli gardan, saringan AC, kanvas rem dan ban. Hasil perhitungan total biaya service hingga periode km, diketahui bahwa dari perspektif customer lebih mahal sebesar Rp ,- dibandingkan estimasi total biaya dari service center. Untuk menentukan total biaya service yang minimal maka dibuatlah skenario penggantian komponen. Berdasarkan analisis sensitivitas antara reliability dan total biaya service, diketahui bahwa reliability komponen berbanding lurus dengan biaya service. Apabila nilai reliability komponen dikehendaki tinggi maka biaya yang dikeluarkan juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Kata Kunci Preventive Maintenance, Algoritma Penggantian Komponen, Analisis Sensitivitas. I I. PENDAHULUAN NDUSTRI otomotif terutama mobil berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri, terjadi peningkatan total penjualan mobil sebesar 26,91% dari tahun 2011 dengan total penjualan mobil pada tahun 2012 mencapai unit [1]. Total penjualan tertinggi adalah mobil Toyota yaitu mencapai unit atau kurang lebih 36% dari total penjualan mobil di Indonesia pada tahun Mayoritas penjualan mobil Toyota adalah jenis Avanza. Menurut data penjualan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2012 mencatat total penjualan Toyota Avanza sebesar unit atau 17,2% dari total penjualan mobil di Indonesia dan menduduki peringkat 1 dari segmen Multi Purpose Vehicle (MVP). Rata-rata penjualan mobil Avanza per bulannya kurang lebih mencapai unit [2]. Dengan semakin meningkatnya angka penjualan mobil di Indonesia maka kebutuhan akan layanan purna jual (after sales services) juga akan semakin meningkat. Juehlin, et.al mengklasifikasikan service pada industri otomotif terbagi ke dalam 3 tahapan yaitu : pre sales, sales, dan after sales [3]. Dengan semakin meningkatnya penjualan mobil, maka keberadaan jasa setelah penjualan produk (after sales service) pada industri otomotif sangatlah penting. Seperti yang diungkapkan oleh Gaiardelli, et.al (2007) bahwasannya after sales market dapat mencapai 4 atau 5 kali lebih besar daripada penjualan produk (sales product market) [4]. AUTO 2000 merupakan salah satu service center yang melayani jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota dimana manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk. Saat ini AUTO2000 merupakan main dealer Toyota yang menguasai antara % dari total penjualan Toyota. Terdapat 145 cabang yang mewakili penjualan AUTO2000 di seluruh Indonesia termasuk di Surabaya [5]. Saat ini, service tidak semata-mata dilihat sebagai black box tetapi sebagai bagian dari desain aktivitas bisnis [6]. Service center mengetahui rincian biaya service meliputi biaya penggantian dan jasa service serta parameter/uji komponen untuk mengetahui apakah suatu komponen harus diganti diperbaiki atau masih bisa digunakan. Seperti yang diungkapkan oleh Wu (2011) level dari preventive maintenance untuk perbaikan maupun penggantian komponen pada saat dilakukan service, hanya diketahui oleh service center [7]. Sedangkan customer hanya mengetahui biaya service yang harus dikeluarkan meliputi biaya penggantian komponen dan jasa service. Dengan demikian terdapat perbedaan pengetahuan (knowledge gap) antara service center dan customer. Secara umum output yang diharapkan oleh service center dan customer dari kegiatan service berkala adalah
2 JURNAL TEKNIK, (2013) berfungsinya mobil secara optimal (mobil tidak megalami kerusakan) hingga interval service berikutnya dilakukan. Kegiatan service ini berkaitan dengan biaya service dimana dari perspektif service center, menginginkan adanya cost effective yaitu dengan mengikutsertakan kegiatan penggantian komponen pada saat service berkala, meskipun sebenarnya komponen tersebut masih reliabel atau bisa digunakan (belum mencapai batas umur hidupnya). Dari perspektif customer, penggantian komponen yang dilakukan saat komponen masih bisa digunakan merupakan suatu kerugian karena biaya service yang dikeluarkan pada periode tersebut akan lebih banyak. Customer tentunya menginginkan agar biaya maintenance dapat ditekan seminimum mungkin dengan mengoptimalkan umur penggunaan komponen mengingat adanya limited budget (dana yang terbatas) yang dimiliki oleh customer. Dengan adanya perbedaan tujuan/hal yang ingin dicapai serta adanya perbedaan pengetahuan (knowledge gap) dari kegiatan service mobil antara service center dan customer, maka perlu dilakukan penjadwalan preventive maintenance berdasarkan perspektif service center dan customer. Auto2000 Jemursari merupakan salah satu dari 8 cabang Auto2000 yang berada di Surabaya. Mayoritas penjualan mobil Toyota di AUTO2000 Jemursari pada tahun 2012 adalah merek Avanza dengan total penjualan mencapai 52,32% dari total penjualan mobil Toyota dengan rata-rata 75 unit terjual tiap bulannya. Selain melayani kegiatan penjualan (sales), Auto2000 juga memberikan layanan after sales. Patton J. (1980) menyatakan after sales services merupakan suatu layanan pendukung produk yang bertujuan untuk membuat produk dapat bekerja dengan wajar untuk jangka waktu yang lama [8]. Beberapa layanan after sales yang ditawarkan oleh Auto2000 dianatranya Toyota Home Services (THS), work in service meliputi booking dan non booking serta express maintenance. Rata-rata UE per bulannya dari AUTO2000 Jemursari pada tahun 2012 untuk work in sebesar 1332 dan THS sebesar 282 dimana 50-60% dari total UE perbulannya adalah Toyota Avanza yaitu sekitar unit. Jika dibandingkan dengan unit sales Avanza, maka unit entry service dari Toyota Avanza dapat mencapai 9 kali lebih besar daripada unit sales Avanza. Untuk membuat jadwal maintenance mobil maka terlebih dahulu perlu mengidentifikasi susunan komponen mobil (block diagram). Susunan komponen (block diagram) digunakan untuk melihat hubungan seri-paralel antara komponen pembangun produk. Secara garis besar, komponen Toyota Avanza terdiri dari dua fungsi yaitu engine dan chasis & body. Kedua fungsi utama Toyota Avanza yaitu engine dan chasis & body ini tersusun secara seri atau bersifat dependen yang artinya ketika engine rusak maka fungsi chasis & body tidak dapat berjalan begitupun sebaliknya. Reliability sistem (Toyota Avanza) itu sendiri dibangun dari komponen penyusun sistem secara keseluruhan sehingga block diagram sistem merupakan gabungan antara komponen penyusun fungsi engine dan chasis & body. Engine berfungsi sebagai motor penggerak dimana di dalamnya terdapat beberapa sistem yaitu sistem pengapian, sistem pembakaran dan emisi kontrol, sistem pelumasan, sistem pendinginan dan sistem pengisian. Struktur dari engine (mesin) beserta sistem yang membangunnya ditunjukkan pada gambar-1 : Gambar 1. Sruktur Engine dan Sistem Pembangunnya Chasis & body berfungsi membentuk kerangka/bentuk mobil yang terdiri dari sistem penggerak, sistem rem, sistem penerangan (lampu), dan sistem lainnya. Struktur chasis & body beserta sistem pembangunnya ditunjukkan pada gambar 2 : Gambar 2. Sruktur Chasis & Body dan Sistem Pembangunnya Dari masing-masing sistem pembangun fungsi engine serta chasis & body yang ditunjukkan pada gambar 1 dan 2, di dalamnya terdapat beberapa komponen penyusun sistem. Berikut ini merupakan gambar block diagram Toyota Avanza untuk fungsi engine serta chasis & body dengan komponen penyusun yang ditunjukkan pada gambar 3 dan 4 : Gambar 3. Block Diagram Fungsi Engine
3 JURNAL TEKNIK, (2013) Gambar 4. Block Diagram Fungsi Chasis & Body Kegiatan service tidak hanya menjadi kepentingan bagi service center sebagai aktivitas bisnis namun juga bagi customer sebagai pegguna mobil (penerima jasa). Untuk mengetahui anggaran dana (budget) yang dimiliki oleh customer, maka dilakukan penyebaran kuisioner kepada 100 responden. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner, customer terbagi ke dalam 2 golongan dalam hal pembiayaan service hingga periode km. Pertama, golongan menengah ke atas dengan estimasi total anggaran dana sebesar Rp ,-. Kedua, golongan menengah ke bawah estimasi total anggaran dana Rp ,-. Estimasi total biaya yaitu Rp dan Rp nantinya akan dijadikan sebagai pembanding antara realisasi total biaya service yang dikeluarkan oleh customer dengan estimasi anggaran dana (budget) yang dimiliki apakah sesuai atau tidak. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dibagi ke dalam 7 tahapan yaitu sebagai berikut : 1. Penggambaran Blok Diagram Komponen Langkah awal dilakukan dengan penggambaran block diagram untuk mengetahui susunan seri-paralel dari suatu komponen. 2. Perhitungan Reliability Komponen Perhitungan reliability dilakukan untuk mengetahui pada periode berapa suatu komponen harus diganti.pada perhitungan reliability ini diperlukan input parameter kerusakan komponen (etha dan beta) yang diperoleh dari hasil fitting distribusi menggunakan weibull Pengembangan Algoritma Jadwal Penggantian Komponen Setelah diketahui nilai reliability dari tiap komponen, maka dapat diketahui pada periode berapa suatu komponen harus diganti. Selanjutnya dikembangkan algoritma jadwal penggantian komponen. 4. Penentuan Jadwal Penggantian Komponen Berdasarkan algoritma jadwal penggantian maka selanjutnya dibuat jadwal penggantian untuk tiap komponen baik dari perspektif service center maupun customer. 5. Perhitungan Total Biaya Service Berdasarkan jadwal penggantian komponen maka dapat dihitung total biaya service baik dari perspektif service center maupun customer. 6. Skenario Penggantian Komponen Untuk menemukan total biaya service yang minimal (mendekati dengan estimasi dari service center) maka dibuatlah skenario jadwal penggantian komponen. 7. Analisis Sensitivitas antara Total Biaya Service dengan Reliability Tahap terakhir pada metodolgi penelitian ini adalah melakukan analisis sensitivitas antara total biaya service dengan reliability. III. URAIAN PENELITIAN A. Perhitungan Reliability Komponen Pada perhitungan reliability, diperlukan parameter etha (η) dan beta (β) dari tiap komponen yaitu berupa data TTF (Time To Failure). Terdapat dua data TTF yaitu berdasarkan data historis dan sesuai jadwal service berkala. Nilai etha dan beta untuk tiap komponen diperoleh berdasarkan hasil fitting distribusi dengan software weibull ++6. Setelah diketahui parameter etha dan beta kemudian dilakukan perhitungan reliability komponen dengan rumus weibull 2 parameter yaitu sebagai berikut [9]: = (1)
4 JURNAL TEKNIK, (2013) Dimana : e = t = periode (km) β = nilai betha komponen η = nilai etha komponen Untuk mengetahui pada periode berapa suatu komponen harus diganti maka perlu mengetahui batas nilai minimal reliability komponen yang ditentukan oleh manufacturer. Hasil perhitungan reliability berdasarkan jadwal service berkala diketahui bahwa batas minimal reliability komponen (R*) adalah 0,3679 sehingga ketika suatu komponen nilai reliability-nya 0,3679 maka pada periode tersebut harus diganti. B. Pengembangan Agoritma Penggantian Komponen Tujuan dari pengembangan algoritma ini adalah memilih alternatif penjadwalan penggantian yang optimal dimana dapat meminimalkan total biaya service yang dikeluarkan oleh customer. Pengembangan algoritma ini mengacu pada algoritma penjadwalan yang dikembangkan oleh Prasetyawan, Yudha (2011) yaitu penjadwalan dengan ekspektasi fungsi keandalan [10]. Berikut ini merupakan algoritma penjadwalan penggantian komponen mobil yang ditunjukkan pada gambar 5 : Gambar 5. Algoritma Jadwal Penggantian Komponen (lanjutan) C. Penentuan Jadwal Penggantian Komponen Setelah dilakukan perhitungan reliability tiap komponen, maka selanjutnya dapat dibuat estimsi waktu/periode penggantian untuk tiap komponen. Berikut ini merupakan jadwal penggantian komponen berdasarkan perspektif service center yang ditunjukkan pada tabel 1 : Tabel 1 Jadwal Penggantian Komponen berdasarkan Perspektif Service Center Gambar 5. Algoritma Jadwal Penggantian Komponen
5 JURNAL TEKNIK, (2013) Tabel 1 Jadwal Penggantian Komponen berdasarkan Perspektif Service Center (lanjutan) Keterangan : P = Pemakaian/Penggunaan G= Ganti/Penggantian Berikut ini merupakan jadwal penggantian komponen berdasarkan perspektif service center yang ditunjukkan pada tabel 2 : Tabel 2 Jadwal Penggantian Komponen berdasarkan Perspektif Customer Tabel 7 Jadwal Penggantian Komponen berdasarkan Perspektif Customer (lanjutan) dilakukan dengan menjumlahkan biaya penggantian komponen untuk tiap periode service yang ditandai dengan huruf G. Berdasarkan hasil perhitungan total biaya service, terdapat selisih sebesar Rp ,- antara perhitungan total biaya service hingga km dari perspektif customer dan service center. Hal ini dikarenakan pada perhitungan total biaya service dari perspektif customer terdapat penggantian komponen yang dilakukan diluar interval service berkala seperti minyak kopling, minyak rem, oli transmisi, kanvs rem dan saringan AC. Adanya beberapa komponen yang diganti di luar interval service berkala ini membuat customer harus membayar jasa penggantian untuk tiap komponen yang diganti. Sehingga total biaya service akan lebih mahal apabila customer melakukan penggantian diluar periode service berkala. E. Skenario Penggantian Komponen Skenario jadwal penggantian yang dibuat adalah untuk komponen yang diganti diluar periode service berkala. Skenario yang dibuat adalah dengan memajukan dan mengundur jadwal penggantian komponen yang sebelumnya diganti pada periode diluar service berkala sehingga jadwal penggantiannya terletak pada periode service berkala. Pada skenario-1 ini, komponen yang jadwal penggantiannya diluar periode service berkala ini dimajukan waktu penggantiannya. Seperti contohnya untuk komponen minyak kopling, minyak rem dan oli transmisi yang sebelumnya diganti pada periode km dimajukan waktu penggantiannya menjadi km. Sedangkan pada skenario-2, komponen yang jadwal penggantiannya diluar periode service berkala diundur waktu penggantiannya. Komponen yang bisa diundur waktu penggantiannya adalah kanvas rem. Berdasarkan perbandingan total biaya antara kondisi eksisting dengan skenario yang dibuat, diketahui bahwa total biaya service hingga km akan lebih ekonomis apabila penggantian komponen dilakukan pada interval service berkala seperti yang direkomendasikan oleh service center. F. Analisis Sensitivitas antara Total Biaya Service dengan Reliability Pada analisis sensitivitas ini digunakan komponen kanvas rem sebagai variabel reliability karena berdasarkan perhitungan reliability, komponen ini memungkinkan untuk ditunda maupun dimajukan waktu penggantiannya. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diketahui bahwa seiring penurunan nilai reliability komponen karena pemakaian, maka total biaya service yang dikeluarkan juga akan semakin meningkat. Ketika kanvas rem diganti, reliability-nya akan kembali tinggi dan secara kumulatif total biaya service akan semakin tinggi. Keterangan : P = Pemakaian/Penggunaan G= Ganti/Penggantian D. Perhitungan Total Biaya Service Berdasarkan hasil jadwal penggantian komponen pada tabel 1 dan 2, selanjutnya dapat dihitung total biaya service untuk tiap periode service. Perhitungan total biaya service IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini antara lain adalah : 1. Pada penelitian telah dibuat jadwal maintenance untuk komponen yang mengalami penggantian dari perspektif service center dan customer. Jadwal penggantian komponen ini dibuat berdasarkan target minimal reliability untuk tiap komponen yaitu sebesar 0, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari segi total biaya service antara service center dan customer. Total
6 JURNAL TEKNIK, (2013) biaya service hingga periode km berdasarkan jadwal penggantian dari perspektif service center adalah sebesar Rp ,- untuk Avanza matic dan Rp ,- untuk Avanza manual. Sedangkan total biaya service hingga periode km berdasarkan jadwal penggantian dari perspektif customer adalah sebesar Rp ,- untuk Avanza matic dan Rp ,- untuk Avanza manual. 3. Hasil analisis sensitivitas antara reliability dan total biaya service dengan beberapa skenario penggantian kanvas rem, diketahui bahwa reliability komponen lebih sensitif terhadap perbedaan periode penggantian kanvas rem dibandingkan reliability sistem rem, fungsi chasis & body serta reliability mobil. Sedangkan kumulatif total biaya service sensitif terhadap penggantian komponen yang dilakukan diluar periode service berkala. Adapun pemberian saran/rekomendasi sebagai perbaikan dan pengembangan penelitian Tugas Akhir berikutnya adalah: 1. Pendekatan yang digunakan untuk mencari data historis kerusakan komponen sebaiknya terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu data historis kerusakan untuk customer yang selalu atau sering melakukan service dengan tepat waktu dan data historis kerusakan untuk customer yang jarang atau tidak pernah tepat waktu dalam melakukan service berkala. Sehingga hasil perhitungan reliability maupun total biaya service dapat lebih efektif dalam merepresentasikan kebiasaan (behavior) customer dalam melakukan service. 2. Melakukan update biaya service, baik untuk biaya penggantian komponen, jasa service berkala maupun jasa penggantian komponen diluar periode service berkala karena biaya service ini tentu akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. DAFTAR PUSTAKA [1] Kompas. (2012, January 4). Kompas.com. Diambil kembali dari Kompas Otomotif : 11.Sudah.Mencapai unit. [2] Amri, A. B. (2013, January 15). Berita Industri. Diambil kembali dari Berita Industri Otomotif: [3] Juehlin, E., Torney, M., Hermann, C., & Droeder, K. (2010). Integration of Automotive Service and Technology Strategies. CIRP Journal of Manufacturing Science and Technology, III, 1-9 [4] Gaiardelli, P., Saccani, N., & Songini, L. (2007). Performance measurement of the after-sales service network Evidence from the AUTOmotive industry. Computers in Industry, 1. [5] Auto2000,. (2013, January 7).Sekilas AUTO2000. Retrieved January 7, 2013, from Sekilas AUTO2000: [6] Juehlin, E., Torney, M., Hermann, C., & Droeder, K. (2010). Integration of Automotive Service and Technology Strategies. CIRP Journal of Manufacturing Science and Technology, III, 1-9 [7] Wu, S. (2011). Assessing Maintenance Contracts when Preventive Maintenance is Outsourced. Reliability Engineering and System Safety, [8] Patton, J. (1980). Maintainability and Maintenance Management. North Carolina-USA: The Instrument Society of America. [9] Lewis, E. (1987). Introduction to Reliability Engineering. Canada: John Wiley & Sons. [10] Prasetyawan, Yudha, (2011), Penjadwalan Pemeliharaan Sederhana Berdasarkan Prinsip Preventive Maintenance, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri XV, Teknik Industri ITS, Surabaya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Mita Musoffa Asti sangat bersyukur atas perlindungan Allah SWT dalam segala kesehatan dan kehidupan. Juga tidak lupa terima kasih kepada kedua orang tua Bapak Abadi dan Ibu Sujinawati (alm.) atas limpahan kasih sayang dan doa yang tulus tiada henti. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing dan Pak Rico selaku pembimbing perusahaan yang dengan sangat sabar memberikan arahan dan nasihat selama pengerjaan Tugas Akhir. Keluarga Besar Lab. Sistem Manufaktur JTI ITS yang memberikan dukungan dan fasilitas. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas segala bantuan dan dukungan dalam penyelesaian penelitian Tugas Akhir ini.
LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR Company LOGO Penjadwalan Preventive Maintenance Berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza) Disusun Oleh : Mita Musoffa Asti 2509100018
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2011 ini, perkembangan perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan. Hal ini ditandai dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan kendaraan sebagai sarana transportasi semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena fungsi kendaraan
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas AUTO2000 Body Paint AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional maka Mail Prosessing Center selanjutnya disingkat MPC adalah. pengantaran kiriman pos secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT POS Indonesia adalah perusahan jasa dibidang layanan pos yang merupakan sebuah badan usaha milik negara. Dalam menjalankan fungsi pengorganisasian, pengendalian
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciPerancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta Nasional yang berfungsi sebagai dealer kendaraan merk Toyota, yang berdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini kemajuan dan perkembangan di sektor usaha dan perdangan berlangsung sangat pesat. Senada dengan pesatnya perkembangan di sektor usaha, hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kini industri mobil sudah sangat maju, terlihat dari banyaknya pengguna mobil baik itu digunakan oleh individu, perusahaan, organisasi, sampai pemerintah. Perusahaan
Lebih terperinciOPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X
OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif
Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi satu
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi bukanlah penghambat laju perkembangan sebuah perusahaan tetapi lebih ke arah solusi. Kenyataan demikian lebih didasarkan pada investasi
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
RANCANGAN PERSIAPAN PENYUSUNAN DATABASE UNTUK KEGIATAN MAINTENANCE OVERHAUL REPAIR (STUDI KASUS DI CV. MORIA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang lama apabila perusahaan tidak mampu memasarkan produk baik barang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama apabila perusahaan
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)
1 ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) Afrida Karina Savira; Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan alat transportasi yang sebanding dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, membuat para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik dimata. pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menciptakan loyalitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.
ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOPTIMASI SUMBER DAYA LAYANAN SERVICE UNTUK MEMAKSIMALKAN PROFIT DI AUTO2000 SUNGKONO DENGAN METODE SIMULASI
OPTIMASI SUMBER DAYA LAYANAN SERVICE UNTUK MEMAKSIMALKAN PROFIT DI AUTO2000 SUNGKONO DENGAN METODE SIMULASI Ahmad Azkia 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi semakin meningkat, produk kendaraan roda empat (mobil) menjadi salah satu produk yang
Lebih terperinciANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)
ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari waktu ke waktu, kepadatan jalan raya mulai terlihat sangat mencolok. Hal ini dapat dibuktikan jika mengacu pada statistik perkembangan jumlah kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dan cepat mendorong pelaku bisnis untuk dapat mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Salah satu tujuan
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH
SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH 2509100704 JUDUL PROPOSAL Analisa Kelayakan Penggunaan Komponen Reuse untuk Penggantian Komponen Rusak di Masa Pemakaian Produk yang Pertama :: OLEH Hudaifah - 2509100704 ::
Lebih terperinciANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR
ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH. Perkembangan pangsa pasar otomotif di Indonesia. menjanjikan. Dengan penambahan jumlah kendaran di jalan raya yang cukup
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Untuk Dipecahkan 3.1.1. Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Roda Empat Perkembangan pangsa pasar otomotif di Indonesia saat ini masih cukup menjanjikan.
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Winy Febrianti 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai (Ariani, 2008): suatu kombinasi dari berbagai tindakan untuk menjaga, memperbaiki dan
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir. Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies. M. Rofichul Nuril Abshor
Sidang Tugas Akhir Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies M. Rofichul Nuril Abshor 2507 100 025 Dosen Pembimbing : Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. (NIP 197011201997032001)
Lebih terperinciBAB I KONSEP BENGKEL OTOMOTIF
BAB I KONSEP BENGKEL OTOMOTIF A. Pengertian Bengkel Yang dimaksud dengan bengkel disini adalah suatu tempat dimana dilakukan perbaikan-perbaikan yang bersifat teknis terhadap suatu produk yang dalam konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Profil
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR
IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR Nama : Rendi Muhamad Gumelar NPM : 36412113 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Asep
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2301-9271 A-35 Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan Faisal
Lebih terperinciPenentuan Strategi Manajemen terhadap Hasil Pemetaan Preferensi Pasar dan Posisi Jasa Travel Surabaya-Malang (Studi Kasus di Perusahaan Jasa Travel)
Penentuan Strategi Manajemen terhadap Hasil Pemetaan Preferensi Pasar dan Posisi Jasa Travel Surabaya-Malang (Studi Kasus di Perusahaan Jasa Travel) Debora Anne Yang Aysia, Kriswanto Widiawan, Heny Karmaningsih
Lebih terperinciNelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *
OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif (meningkat). Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. SIL/OTO/OTO335/42 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 6 MATA KULIAH PROGRAM STUDI KODE MATA KULIAH SEMESTER DOSEN PENGAMPU : DIAGNOSIS KENDARAAN : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF : OTO335 : VI : NOTO
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mendorong peningkatan kebutuhan manusia agar dapat memenuhi keinginannya. Perawatan komponen pada mesin industri penting untuk mendukung kegiatan pengoperasian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,
Lebih terperinciOleh: Gita Eka Rahmadani
ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar
Lebih terperinciANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING
ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING Sutandani Suriono, Bernardus Bandriyana, Tri Pudjadi Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan / Palmerah
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.
Lebih terperinciEKSPEKTASI BIAYA SUKU CADANG KENDARAAN DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS COST-BASED (STUDI KASUS: PT. JAWA INDAH)
TUGAS AKHIR EKSPEKTASI BIAYA SUKU CADANG KENDARAAN DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS COST-BASED (STUDI KASUS: PT. JAWA INDAH) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk
Lebih terperinciDATA WAREHOUSE DEALER & SERVICE TOYOTA AUTO 2000
DATA WAREHOUSE DEALER & SERVICE TOYOTA AUTO 2000 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang pesat. Hampir setiap perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan fungsi dari
Lebih terperinciOPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 201-9271 A-0 Implementasi Fuzzy Neural Network untuk Memperkirakan Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Ani Rahmadiani dan Wiwik
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM HONDA SALATIGA JAYA
BAB IV GAMBARAN UMUM HONDA SALATIGA JAYA 4.1 Logo PT. Honda Prospect Motor Gambar 4.1 Logo Honda Prospect Motor Sumber : Honda Salatiga Jaya 4.2 Semboyan PT. Honda Prospect Motor PT. Honda Prospect motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan
Lebih terperinciPerencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing C3
Petunjuk Sitasi: Ginting, E., Tambunan, M., Sari, R. M., & Ginting, L. (2017). Perencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing 22208 C3. Prosiding SNTI
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT (PT. Malang Indah) Skripsi DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang UntukMemenuhi Salah
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-251 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur terhadap Emisi CO 2 melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun
Lebih terperinciKajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun,
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciRancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia otomotif, globalisasi dan adanya perkembangan keinginan konsumen menimbulkan juga persaingan yang sangat ketat, khususnya terhadap produk mobil,
Lebih terperinciPREVENTIVE MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts
Lebih terperinciKAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL
KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL SKRIPSI Oleh : RIANA AYU ANDAM PRADEWI J2E 009 012 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan tahapan yang akan dilakukan dalam menentukan tarif pada bus Mayasari Bakti patas 98A Trayek Pulogadung Kampung Rambutan dapat dilihat pada
Lebih terperinciPenjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia saat ini terbilang cukup pesat. Perkembangan tersebut disertai dengan beragam aktivitas kerja manuasia di Indonesia yang kian
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi selalu ditandai dengan adanya banyak perubahanperubahan yang sangat pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan banyak tuntutan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu
Lebih terperinci