SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH"

Transkripsi

1 SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH

2 JUDUL PROPOSAL Analisa Kelayakan Penggunaan Komponen Reuse untuk Penggantian Komponen Rusak di Masa Pemakaian Produk yang Pertama :: OLEH Hudaifah :: DOSEN PEMBIMBING Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E., Ph.D. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

3 BAB 1 Pendahuluan

4 Pendahuluan Latar Belakang Produk Reuse Material Extraction as good as new Fungsi dan performansinya Keunggulan Mengurangi beban lingkungan Menghemat material Mengurangi biaya produksi Product Disposal :: Hudaifah Jurusan Teknik Industri ITS

5 Pendahuluan Latar Belakang Strategi Reuse Solusi yang paling menjanjikan dalam mencapai manufaktur yang sustainable (kaebernick, 2005) Perbandingan kompenen penyusun biaya produk baru produk reuse Menawarkan keuntungan yang paling ekonomis dan ramah lingkungan karena hanya sedikit energi yang diperlukan dan tidak butuh material baru. Besarnya keuntungan yang ingin diperoleh Profit Biaya Garansi Biaya Overhead Biaya Tenaga Kerja Langsung Profit Biaya Garansi Biaya Overhead Besarnya keuntungan yang ingin diperoleh minimal harus sama dengan produk baru Biaya Raw Material Biaya Procurement Besarnya biaya tersebut bisa bergerak naik atau turun Biaya Collection Produk baru Produk reuse Jenis Produk

6 Pendahuluan Latar Belakang Membeli produk reuse? Produk reuse belum familiar bagi konsumen Kualitas produk reuse lebih rendah dari produk baru (second class) Jurusan Teknik Industri ITS

7 Pendahuluan Latar Belakang Perlu mencari bukti atau dasar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk reuse itu as good as new sehingga konsumen mau menggunakan produk reuse. addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

8 Pendahuluan Latar Belakang Dua Tipe Penerapan Strategi Reuse : 1 Produk atau komponen reuse diaplikasikan ke dalam sebuah produk untuk siklus kehidupan kedua. Dalam prakteknya, produsen menawarkan produk baru dan produk reuse kepada konsumen 2 komponen reuse diaplikasikan untuk penggantian komponen yang rusak selama masa penggunaan produk di siklus hidup pertama. addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

9 Pendahuluan Latar Belakang Studi tentang penggunaan strategi reuse Anityasari & Kaebernick, 2008 Penentuan garansi produk reuse di masa kehidupan kedua dari produk dengan konsep NCR dan NPR Hayu H. Djafaar, 2012 Penggantian menggunakan skenario komponen reuse dan remanufacture untuk sebuah produk di masa kehidupan kedua Studi tentang kebijakan penggantian Hyung C.K., Gregory A. K. &Yuhta A.H., 2006 Yu-Hung Chien, 2010 Shaomin Wu dan Phil Longhurst, 2011 Penelitian masih bertujuan menentukan umur optimal dari penggantian sebuah produk Penggantian masih dilakukan dengan produk baru dan belum menggunakan produk atau komponen reuse Belum ada yang melakukan penelitian untuk evaluasi penggunaan komponen reuse dalam kebijakan penggantian di siklus hidup pertama sebuah produk addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

10 Pendahuluan Latar Belakang Penelitian ini : Akan mencoba melakukan analisa kelayakan penggunaan komponen reuse dalam kebijakan penggantian komponen rusak di masa penggunaan produk yang pertama addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

11 Pendahuluan Perumusan Masalah Bagaimana melakukan analisa penggantian komponen rusak pada siklus hidup pertama dengan komponen reuse serta mencari faktor apa saja yang mempengaruhi kelayakan penggunaan komponen reuse dalam kebijakan penggantian. addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

12 Pendahuluan Tujuan Penelitian Membangun model decision tree diagram untuk analisa penggantian komponen rusak menggunakan komponen baru dan reuse di masa kehidupan yang pertama. Menentukan selisih minimum dari harga komponen baru dan komponen reuse agar komponen reuse layak digunakan dalam kebijakan penggantian kerusakan. Melakukan analisa penggantian dengan komponen reuse menggunakan berbagai nilai life distribution komponen yang berbeda-beda. Menyusun rekomendasi umum penggunaan komponen reuse untuk penggantian komponen rusak. addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

13 Pendahuluan Manfaat Penelitian Membantu produsen dan konsumen untuk menentukan kebijakan penggantian komponen rusak. Membantu produsen untuk menentukan jumlah yang harus di stok untuk komponen baru dan komponen reuse. Membantu produsen dalam melakukan analisa kebenaran prediksi umur pakai komponen reuse yang ditawarkan oleh supplier.

14 Pendahuluan Ruang Lingkup Penelitian Batasan Penggantian komponen rusak hanya sebatas pada satu komponen utama saja dari sebuah produk. Asumsi Reliability komponen reuse didekati dengan nilai reliability komponen baru pada akhir umur hidup pertama addriadis.blogspot.com Jurusan Rumahindahdanbersih.blogspot.com Teknik Industri ITS

15 Pendahuluan Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 7 Analisa Hasil Bab 4 Analisa Penggantian Bab 5 Penghitungan Biaya Penggantian dan Pengolahan Hasil Bab 6 Analisa Hasil Perhitungan Bab 7 Simpulan dan Saran addriadis.blogspot.com Jurusan Teknik Industri ITS

16 BAB 3 Metodologi Penelitian

17 1.1 Studi literatur pendahulu 1.2 Identifikasi masalah 1.3 Tujuan dan manfaat 1.4 Ruang lingkup penelitian 1.5 Studi literatur Persiapan Tahap Identifikasi dan Perumusan Penelitian 2.1 Pembuatan decision tree diagram penggantian Tahap Analisa Penggantian Perhitungan dan Pengolahan 3.1 Penentuan variasi umur komponen reuse dan variasi selisih harga komponen beli dengan komponen reuse 3.2 Perhitungan biaya penggantian dengan berbagai variasi umur komponen dan variasi selisih harga 3.3 Membuat grafik dan mencari persamaan garis untuk penggantian tahun ke-i dengan komponen reuse m dari berbagai selisih harga yang berbeda. 3.4 Perhitungan batas selisih harga yang mengizinkan penggantian reuse Tahap Perhitungan Biaya Penggantian dan Pengolahan Hasil Jurusan Teknik Industri ITS

18 Analisa Hasil Perhitungan 4.1 Penentuan Kebijakan Penggantian dari Sisi Konsumen dan Sisi Produsen Kebijakan penggantian dari sisi konsumen Evaluasi customer risk akibat penggantian menggunakan komponen reuse Kebijakan penggantian dari sisi produsen 4.2 Analisa Skenario Parameter Kerusakan Penentuan skenario parameter lifetime distribution kerusakan Perhitungan biaya penggantian dari parameter life distribution skenario Analisa hasil perhitungan model skenario Tahap Analisa Hasil Perhitungan 5.1 Simpulan 5.2 saran Penarikan Simpulan dan Saran Tahap Penarikan Simpulan dan saran Jurusan Teknik Industri ITS

19 BAB 4

20 Decision Tree Diagram Survive (..%) Rusak tahun ke-1 Bab 7 Analisa Hasil Ganti Baru Ganti Reuse Rusak tahun ke-2 (..%) Rusak tahun ke-3 (..%) Rusak tahun ke-4 (..%) Rusak tahun ke-5 (..%) Rusak tahun ke-6 (..%) Rusak tahun ke-7 (..%) Rusak tahun ke-8 (..%) Rusak tahun ke-9 (..%) Rusak tahun ke-10 (..%) Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Subtree rusak tahun ke-2 Subtree rusak tahun ke-3 Subtree rusak tahun ke-4 Subtree rusak tahun ke-5 Subtree rusak tahun ke-6 Subtree rusak tahun ke-7 Subtree rusak tahun ke-8 Subtree rusak tahun ke-9 Subtree rusak tahun ke-10.

21 Decision Tree Diagram Kerusakan tahun ke-0 ganti baru (harga baru) kerusakan Bab tahun ke-0 7 Analisa Hasil ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 1 rusak di tahun ke 2 rusak di tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 1 rusak di tahun ke 2 rusak di tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 1 subtree kerusakan tahun ke 2 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 1 subtree kerusakan tahun ke 2 subtree kerusakan tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 (Subtree) kerusakan tahun ke-1 kerusakan tahun ke-1 ganti reuse (harga reuse) ganti baru (harga baru) survive rusak di tahun ke 2 rusak di tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 2 rusak di tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 2 subtree kerusakan tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 2 subtree kerusakan tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10

22 Decision Tree Diagram (Subtree) Kerusakan tahun ke-2 (Subtree) Kerusakan tahun ke-3 survive survive rusak di tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 4 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 kerusakan tahun ke-2 ganti baru (harga baru) Bab 7 Analisa Hasil ganti reuse (harga reuse) rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 3 rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 3 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 kerusakan tahun ke-3 ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 4 rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 4 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10

23 Decision Tree Diagram (Subtree) Kerusakan tahun ke-4 kerusakan tahun ke-4 Bab 7 Analisa Hasil ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 5 rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 5 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 (Subtree) Kerusakan tahun ke-5 kerusakan tahun ke-5 ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 6 rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 6 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10

24 Decision Tree Diagram (Subtree) Kerusakan tahun ke-6 (Subtree) Kerusakan tahun ke-8 kerusakan tahun ke-6 Bab 7 Analisa Hasil (Subtree) Kerusakan tahun ke-7 kerusakan tahun ke-7 ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) ganti baru (harga baru) survive rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 7 rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 8 rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 7 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 kerusakan tahun ke-8 ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 9 rusak di tahun ke 10 (Subtree) Kerusakan tahun ke-9 kerusakan tahun ke-9 ganti baru (harga baru) ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 10 survive rusak di tahun ke 10 (Subtree) Kerusakan tahun ke-10 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 10 ganti reuse (harga reuse) survive rusak di tahun ke 8 subtree kerusakan tahun ke 8 kerusakan tahun ke-10 ganti baru (harga baru) rusak di tahun ke 9 subtree kerusakan tahun ke 9 ganti reuse (harga reuse) rusak di tahun ke 10 subtree kerusakan tahun ke 10

25 Penentuan % Setiap Cabang Peluang dari masing-masing cabang yang berasal dari simpul peluang (chance nodes) dapat dihutung menggunakan teori keandalan: Untuk cabang dari keputusan Ganti Baru: Mengunakan teori keandalan komponen baru untuk peluang dari state survive : P survive = R(t) untuk peluang dari state fails: Bab 7 Analisa Hasil P fail = F(t) F(t-1) Dimana : t adalah sisa umur pakai dari produk. t = umur produk (waktu penggantian / waktu kerusakan) = 10 tahun t (pada saat penggantian) Untuk cabang dari keputusan Ganti Reuse: Menggunakan teori keandalan komponen lama untuk peluang dari state survive : P survive = R(t x) untuk peluang dari state fails: P fail = F(t x) F(t-1 x) Dimana : x adalah umur dari komponen reuse. Yang dimaksut umur komponen reuse adalah lama pemakaian komponen reuse tersebut pada kehidupan sebelumnya.

26 Penentuan % Setiap Cabang Berikut ini adalah hasil dari perhitungan untuk komponen dengan distribusi Weibull (β=3, η=22.397, MTTF=20tahun) dan menggunakan komponen reuse berumur 10 tahun: Peluang untuk State Survive Masa penggunaan Peluang survive (tahun) Baru Reuse % % % % Bab 7 Analisa Hasil % % % % % % % % % % % % % % % % Peluang Untuk State Fail Telah digunakan untuk penggantian Peluang kerusakan untuk dipakai satu tahun lagi selama Baru Reuse % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %

27 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-9 (subtree kerusakan di tahun ke-9): selisih harga baru dengan harga reuse 20% Bab 7 Analisa Hasil

28 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-10 (subtree kerusakan di tahun ke-10): selisih harga baru dengan harga reuse 20% Bab 7 Analisa Hasil

29 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-8 (subtree kerusakan di tahun ke-8): Bab 7 Analisa Hasil

30 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-7 (subtree kerusakan di tahun ke-7): Bab 7 Analisa Hasil

31 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-2 (subtree kerusakan di tahun ke-2): Bab 7 Analisa Hasil

32 Perhitungan Excel Berikut ini form excel untuk analisa kebijakan kerusakan ditahun ke-1 dan ke-0 (subtree kerusakan di tahun ke-1): (subtree kerusakan di tahun ke-0): Bab 7 Analisa Hasil

33 BAB 5 Perhitungan Biaya Penggantian dan Pengolahan Hasil

34 Penentuan Variasi Umur Komponen dan Variasi Selisih Harga [ ] Variasi umur komponen reuse ditentukan berdasarkan analisa teknis (reusability assessment) dari komponen yang akan digunakan sebagai komponen pengganti agar memenuhi persyaratan as good as new Menggunakan Reliability Assesment yang dikembangkan dalam desertasi Anityasari (2008) untuk penggunaan di 2 nd life Dengan menentukan nilai treshold (batas Keandalan) komponen disebut as good as new. R (t 1 ) > R*.. (5.1) R (t 1 + to 2 ) R*.. (5.2) Dimana : Tiga Kemungkinan Hasil Realibility Assessment (Anityasari, 2008) t 1 t 02 : Umur produk di masa pemakaian pertama : Rata-rata umur produk di masa pemakaian kedua R(t 1 ) : Keandalan dari produk pada akhir masa pemakaian pertama R* : Nilai threshold keandalan R(t 1 +t 02 ) : Keandalan dari produk pada akhir masa pemakaian kedua

35 Penentuan Variasi Umur Komponen dan Variasi Selisih Harga Dikembangkan analisa teknis Reusability Assesment untuk komponen yang akan digunakan dalam penggantian berdasarkan analisa teknis yang dikembangkan oleh Anityasari (2008) Reusability Assesment untuk penggunaan komponen untuk penggantian di masa penggunaan produk R (t m ) >R*. (5.3) Dua Kemungkinan Hasil Reusability Assessment R (t m + t 1 t fail ) R*.. (5.4) Dimana : t m t 1 : Umur komponen di masa pemakaian pertama : Umur produk dimana komponen digunakan t fail : Waktu terjadinya kerusakan (waktu penggantian) R(t m ) : Keandalan dari komponen pada akhir masa pemakaian pertama R * : Nilai threshold keandalan R(t m + t 1 t fail ) : Keandalan dari komponen pada akhir masa pemakaian kedua (untuk penggantian)

36 Penentuan Variasi Umur Komponen dan Variasi Selisih Harga Hasil dari reusability assessment untuk komponen yang menjadi obyek di dalam penelitian ini dimana R* didekati dari nilai T* (MTTF=20 tahun, R*=49.06%) dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Dari Persamaan 1: Dari Persamaan 2: Umur Komponen (m) R (tm) Umur Komponen (m) R (tm) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % warna pink menunjukkan R (tm) < R* Umur komponen digunakan untuk penggantian pada tahun kerusakan ke (n) Komponen (m) % 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% 99.76% 99.93% % 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% 99.76% % 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% % 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% % 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% % 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% % 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% % 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% % 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% % 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% % 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% % 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% % 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% % 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% % 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% % 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% % 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% % 17.34% 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% % 14.17% 17.34% 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% warna pink menunjukkan R (tm + t1 tfail) R*

37 Penentuan Variasi Umur Komponen dan Variasi Selisih Harga Sehingga Variasi umur komponen yang digunakan berdasarkan reliability assessment adalah: Dari Persamaan 2: Umur komponen digunakan untuk penggantian pada tahun kerusakan ke (n) Komponen (m) % 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% 99.76% 99.93% % 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% 99.76% % 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% 99.43% % 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% 98.89% % 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% 98.10% % 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% 96.99% % 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% 95.55% % 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% 93.72% % 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% 91.48% % 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% 88.83% % 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% 85.74% % 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% 82.24% % 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% 78.33% % 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% 74.05% % 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% 69.45% % 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% 64.58% % 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% 59.51% % 17.34% 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% 54.31% % 14.17% 17.34% 20.92% 24.89% 29.22% 33.86% 38.76% 43.85% 49.06% warna pink menunjukkan R (tm + t1 tfail) R* Didapatkan variasi umur komponen reuse sebagai berikut: Penggantian tahun ke- Variasi umur komponen reuse tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

38 Penentuan Variasi Umur Komponen dan Variasi Selisih Harga Sedangkan penentuan variasi selisih harga Dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pengolahan hasil untuk mencari titik impas dari selisih harga yang mengizinkan penggantian menggunakan komponen reuse. Agar persamaan garis yang menunjukkan hubungan selisih harga komponen dengan selisih biaya penggantian lebih akurat maka variasi selisih harga harus banyak, akan tetapi jika terlalu banyak akan membuat perhitungan menjadi time consuming dan tidak efektif. Sehingga dalam penelitian ini variasi selisih harga ditentukan sebanyak 6 variasi dengan nilai selisih 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%.

39 Perhitungan Biaya Penggantian Perhitungan dilakukan dengan model yang sudah dibangun menggunakan Ms. Excel. Perhitungan dilakukan dengan menvariasikan umur komponen pada selisih harga yang tetap hingga semua variasi umur komponen dicobakan. Selanjutnya langkah tersebut diulang pada selisih harga yang berbeda. Kemudian Hasil dari perhitungan dicatat untuk dijadikan sebagai bahan untuk pengolahan lebih lanjut. Contoh hasil perhitungan: untuk selisih harga 20% Tabel Output kerusakan tahun biaya B R B R B R B R B R B R B R Arti Kode: B : penggantian menggunakan komponen baru R : Penggantian menggunakan komponen reuse Angka setelah huruf B atau R menunjukkan bahwa perhitungan biaya dilakukan dengan menggunakan umur komponen reuse sebesar angka tersebut

40 Perhitungan Biaya Penggantian Keputusan Penggantian untuk Selisih Harga 20%, berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya: Tabel Output kebijakan kerusakan tahun R1 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R2 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R3 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R4 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R5 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R6 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R7 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru R8 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru R9 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru Ganti baru R10 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru Ganti baru R11 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru Ganti baru R12 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru Ganti baru R13 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru R14 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru Ganti baru R15 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse Ganti baru R16 Ganti reuse Ganti reuse Ganti reuse R17 Ganti reuse Ganti reuse R18 Ganti reuse Layak diganti dengan komponen reuse dengan umur 1 18 tahun Layak diganti dengan komponen reuse dengan umur 1 6 tahun

41 Pembuatan Grafik dan Mencari Persamaan Garis Tahap pengolahan dari hasil perhitungan. Mencari nilai selisih expected cost penggantian menggunakan komponen baru dengan biaya penggantian menggunakan komponen reuse. Nilai selisih ini kemudian dicari hubungannya terhadap selisih harga komponen dengan cara membuat grafik antara : - selisih harga komponen (sumbu-x) dengan - selisih biaya penggantian (sumbu-y). Grafik dibuat menggunakan fitur charts yang ada di Ms. Excel. dilakukan untuk setiap variasi umur komponen reuse di setiap waktu penggantian Pembuatan grafik digunakan untuk melihat hubungan antara selisih biaya penggantian dengan selisih harga komponen dengan dan komponen reuse. Berdasarkan Grafik ini akan dicari persamaan garis yang akan digunakan untuk menetukan batas selisih harga minimum agar biaya penggantian sama dengan nol, (ganti baru atau ganti reuse sama dari sisi biaya)

42 Pembuatan Grafik dan Mencari Persamaan Garis Salah satu pengolahan hasil perhitungan untuk penggunaan komponen reuse dengan umur komponen 1 tahun untuk penggantian di tahun ke-0. Tidak semua membentuk garis linier, seperti ketika kerusakan di tahun ke-0 diganti dengan komponen reuse berumur 14 tahun Persamaan garis linier Persamaan garis polinomial

43 Penentuan Batas Selisih Harga Minimal Mencari titik nol dari persamaan linier: Seperti persamaan garis Y = X 16063, mencari titik selisih biaya penggantian sama dengan nol adalah sebagai berikut: Mencari titik nol dari persamaan polinomial : Seperti persamaan garis Y= X X , mencari titik selisih biaya penggantian sama dengan nol menggunakan bantuan solver pada Ms. Excel: Y = X = X = X X = 16063/ X = 2.61% Selisih harga sama dengan nol menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Ekspektasi biaya antara penggantian dengan komponen baru maupun dengan komponen reuse. Sehingga pada selisih harga tersebut komponen reuse mulai layak digunakan dalam penggantian Didapatkan nilai X = 42.28%

44 Penentuan Batas Selisih Harga Minimal Rekap Hasil Perhitungan Selisih Biaya Minimum umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 2.20% 1.80% 1.43% 1.09% 0.78% 0.53% 0.32% 0.16% 0.05% % 4.67% 3.88% 3.13% 2.43% 1.80% 1.25% 0.79% 0.42% 0.15% % 7.35% 6.20% 5.08% 4.02% 3.04% 2.17% 1.41% 0.79% 0.32% % 10.18% 8.70% 7.23% 5.81% 4.47% 3.25% 2.17% 1.26% 0.53% % 13.10% 11.32% 9.53% 7.77% 4.51% 4.50% 3.07% 1.82% 0.79% % 16.07% 14.04% 11.96% 9.87% 7.83% 5.88% 4.08% 2.48% 1.10% % 19.05% 16.80% 14.45% 12.07% 9.70% 7.39% 5.21% 3.21% 1.46% % 22.01% 19.57% 17.00% 14.35% 11.66% 9.00% 6.44% 4.04% 1.87% % 25.52% 22.34% 19.57% 16.68% 13.70% 10.71% 7.76% 4.93% 2.32% % 25.68% 22.14% 19.03% 15.79% 12.47% 9.15% 5.89% 2.81% % 25.28% 21.39% 17.91% 14.29% 10.60% 6.92% 3.35% % 23.76% 20.05% 16.15% 12.11% 8.00% 3.92% % 22.20% 18.04% 13.67% 9.13% 4.53% % 19.95% 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% % Keterangan warna: (0-5)% (5-10)% (10-15)% (15-20)% (20-25)% (25-30)% Tabel ini memberikan 3 jenis Informasi: 1. Selisih harga minimum yang mengizinkan penggunaan komponen reuse 2. Variasi umur komponen reuse untuk masing-masing tahun kerusakan 3. Kelayakan penggunaan komponen reuse pada level selisih harga tertentu.

45 Penentuan Batas Selisih Harga Minimal Rekap Hasil Perhitungan Selisih Biaya Minimum umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 2.20% 1.80% 1.43% 1.09% 0.78% 0.53% 0.32% 0.16% 0.05% % 4.67% 3.88% 3.13% 2.43% 1.80% 1.25% 0.79% 0.42% 0.15% % 7.35% 6.20% 5.08% 4.02% 3.04% 2.17% 1.41% 0.79% 0.32% % 10.18% 8.70% 7.23% 5.81% 4.47% 3.25% 2.17% 1.26% 0.53% % 13.10% 11.32% 9.53% 7.77% 4.51% 4.50% 3.07% 1.82% 0.79% % 16.07% 14.04% 11.96% 9.87% 7.83% 5.88% 4.08% 2.48% 1.10% % 19.05% 16.80% 14.45% 12.07% 9.70% 7.39% 5.21% 3.21% 1.46% % 22.01% 19.57% 17.00% 14.35% 11.66% 9.00% 6.44% 4.04% 1.87% % 25.52% 22.34% 19.57% 16.68% 13.70% 10.71% 7.76% 4.93% 2.32% % 25.68% 22.14% 19.03% 15.79% 12.47% 9.15% 5.89% 2.81% % 25.28% 21.39% 17.91% 14.29% 10.60% 6.92% 3.35% % 23.76% 20.05% 16.15% 12.11% 8.00% 3.92% % 22.20% 18.04% 13.67% 9.13% 4.53% % 19.95% 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% % Keterangan warna: (0-5)% (5-10)% (10-15)% (15-20)% (20-25)% (25-30)% 1. Selisih harga minimum yang mengizinkan penggunaan komponen reuse penggantian kerusakan di tahun ke-6 menggunakan komponen reuse yang berumur 10 tahun maka selisih harga harus sama atau lebih besar dari 12.47%. Jika harga baru komponen sebesar Rp , maka harga dari komponen reuse harus sama atau lebih murah dari Rp

46 Penentuan Batas Selisih Harga Minimal Rekap Hasil Perhitungan Selisih Biaya Minimum umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 2.20% 1.80% 1.43% 1.09% 0.78% 0.53% 0.32% 0.16% 0.05% % 4.67% 3.88% 3.13% 2.43% 1.80% 1.25% 0.79% 0.42% 0.15% % 7.35% 6.20% 5.08% 4.02% 3.04% 2.17% 1.41% 0.79% 0.32% % 10.18% 8.70% 7.23% 5.81% 4.47% 3.25% 2.17% 1.26% 0.53% % 13.10% 11.32% 9.53% 7.77% 4.51% 4.50% 3.07% 1.82% 0.79% % 16.07% 14.04% 11.96% 9.87% 7.83% 5.88% 4.08% 2.48% 1.10% % 19.05% 16.80% 14.45% 12.07% 9.70% 7.39% 5.21% 3.21% 1.46% % 22.01% 19.57% 17.00% 14.35% 11.66% 9.00% 6.44% 4.04% 1.87% % 25.52% 22.34% 19.57% 16.68% 13.70% 10.71% 7.76% 4.93% 2.32% % 25.68% 22.14% 19.03% 15.79% 12.47% 9.15% 5.89% 2.81% % 25.28% 21.39% 17.91% 14.29% 10.60% 6.92% 3.35% % 23.76% 20.05% 16.15% 12.11% 8.00% 3.92% % 22.20% 18.04% 13.67% 9.13% 4.53% % 19.95% 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% % Keterangan warna: (0-5)% (5-10)% (10-15)% (15-20)% (20-25)% (25-30)% 2. Variasi umur komponen reuse untuk masing-masing tahun kerusakan Ditunjukkan dengan warna dark gray pada bagian bawah tabel.

47 Penentuan Batas Selisih Harga Minimal Rekap Hasil Perhitungan Selisih Biaya Minimum umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 2.20% 1.80% 1.43% 1.09% 0.78% 0.53% 0.32% 0.16% 0.05% % 4.67% 3.88% 3.13% 2.43% 1.80% 1.25% 0.79% 0.42% 0.15% % 7.35% 6.20% 5.08% 4.02% 3.04% 2.17% 1.41% 0.79% 0.32% % 10.18% 8.70% 7.23% 5.81% 4.47% 3.25% 2.17% 1.26% 0.53% % 13.10% 11.32% 9.53% 7.77% 4.51% 4.50% 3.07% 1.82% 0.79% % 16.07% 14.04% 11.96% 9.87% 7.83% 5.88% 4.08% 2.48% 1.10% % 19.05% 16.80% 14.45% 12.07% 9.70% 7.39% 5.21% 3.21% 1.46% % 22.01% 19.57% 17.00% 14.35% 11.66% 9.00% 6.44% 4.04% 1.87% % 25.52% 22.34% 19.57% 16.68% 13.70% 10.71% 7.76% 4.93% 2.32% % 25.68% 22.14% 19.03% 15.79% 12.47% 9.15% 5.89% 2.81% % 25.28% 21.39% 17.91% 14.29% 10.60% 6.92% 3.35% % 23.76% 20.05% 16.15% 12.11% 8.00% 3.92% % 22.20% 18.04% 13.67% 9.13% 4.53% % 19.95% 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% % Keterangan warna: (0-5)% (5-10)% (10-15)% (15-20)% (20-25)% (25-30)% 3. Kelayakan penggunaan komponen reuse pada level selisih harga tertentu. Seperti : untuk level selisih harga kurang dari 5% maka cell dibawah cell yang berwarna pink akan menjadi tidak layak.

48 BAB 6 Analisa Hasil Perhitungan

49 Kebijakan Penggantian dari Sisi Konsumen dan Sisi Produsen :: Penentuan Kebijakan dari Sisi Konsumen :: Garansi membagi resiko kegagalan ke dalam dua periode: 1. Periode selama masa garansi: resiko kegagalan dibebankan kepada produsen. 2. Periode di luar masa garansi: resiko kegagalan dibebankan kepada konsumen. Meskipun penggantian pada masa garansi bukan menjadi tanggungan dari konsumen, penggantian yang dilakukan oleh produsen harus mempertimbangkan resiko kerusakan yang ditanggung oleh konsumen akibat penggantian menggunakan komponen reuse di masa garansi oleh produsen umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 0.32% 0.16% 0.05% Keterangan warna: % 0.79% 0.42% 0.15% (0-5)% % 1.41% 0.79% 0.32% (5-10)% % 2.17% 1.26% 0.53% (10-15)% % 3.07% 1.82% 0.79% (15-20)% % 4.08% 2.48% 1.10% (20-25)% % 5.21% 3.21% 1.46% % 6.44% 4.04% 1.87% % 7.76% 4.93% 2.32% % 9.15% 5.89% 2.81% % 10.60% 6.92% 3.35% % 12.11% 8.00% 3.92% % 13.67% 9.13% 4.53% % 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% %

50 Kebijakan Penggantian dari Sisi Konsumen dan Sisi Produsen :: Evaluasi Customer risk Akibat Penggantian Menggunakan Komponen Reuse :: Dikembangkan dari konsep NCR dan NPR dari desertasi Anityasari, (2008): F(t) 3 tahun Produsen Risk 8 tahun Customer Risk F b(t) dari komponen asli F p(t) dari komponen pengganti Berdasarkan Gambar di samping, penghitungan customer risk saat konsumen membeli porduk tersebut adalah: NCR = F b (t1) F b (w1).(1) = F b (10) F b (5) Sedangkan customer risk saat dilakukan penggantian adalah: CRr = F r (t1-t fail ) F r (t wr -t fail ).(2) = F r (10-2) F r (5-2) = F r (8) F r (3) Dimana : CRr = Customer risk karena penggantian t 1 t fail t wr = umur produk = waktu kerusakan atau waktu dilakukannya penggantian = lama garansi baru karena pengantian menggunakan komponen reuse. Karena besarnya Customer risk akibat penggantian reuse harus sama atau lebih kecil dari customer risk saat pembelian awal maka: CRr NCR maka.(3) 2 t fail 5 w1 10 t1 (t) Dari persamaan (2) dan (3) di atas di dapatkan formula baru: F r (t1-t fail ) F r (t wr -t fail ) NCR (4)

51 Kebijakan Penggantian dari Sisi Konsumen dan Sisi Produsen :: Evaluasi Customer risk Akibat Penggantian Menggunakan Komponen Reuse :: Untuk kerusakan di tahun ke 5, menghitung besarnya F b (t) dan F r (t) dari umur komponen reuse paling tua untuk t = 1,2,..,10. (t) Baru Reuse % 6.216% % % % % % % % % % % % % % % % % % % Kemudian dilakukan penghitungan NCR menggunakan persamaan (1): NCR = Fb (t1) Fb (w1) = Fb (10) Fb (5) = 8.516% % = 7.410% Kemudian dilakukan penghitungan customer risk ketika garansi diperpanjang menjadi t wr menggunakan persamaan (2): Untuk perhitungan garansi yang di perpanjang selama 1 tahun (t wr = 6) CRr(6) = F r (t1-t fail ) F r (t wr -t fail ) = F r (10-5) F r (6-5) = F r (5) F r (1) = % % = % Karena CRr untuk twr =6 NCR, maka perhitungan dilanjutkan untuk masa garansi yang di perpanjang selama 2 tahun (twr = 7)...dst. masa garansi yang di perpanjang selama 4 tahun (twr = 9) CRr(9) = F r (t1-t fail ) F r (t wr -t fail ) = F r (10-5) F r (9-5) = F r (5) F r (4) = % % = 7.082% CRr (twr=9) < NCR Langkah perhitungan tersebut diulang untuk kerusakan tahun ke-4, ke-3, ke-2, ke-1 dan ke-0. Didapatkan hasil bahwa untuk penggantian menggunakan komponen reuse di semua tahun kerusakan, nilai twr = 9 tahun.

52 Kebijakan Penggantian dari Sisi Konsumen dan Sisi Produsen :: Penentuan Kebijakan dari Sisi Produsen :: Berdasarkan hasil evaluasi customer risk, dilakukan revisi pada model decision tree diagram di Ms. Excel: Hasil untuk sisi produsen: umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 5.41% 4.04% 2.85% 1.85% 1.09% Keterangan warna: % 7.39% 5.66% 4.15% 2.85% 1.81% (0-5)% % 9.50% 7.51% 5.69% 4.07% 2.71% (5-10)% % 11.83% 9.56% 7.42% 5.48% 3.79% (10-15)% % 14.29% 11.76% 9.31% 7.05% 5.03% (15-20)% % 16.84% 14.07% 11.36% 8.78% 6.41% (20-25)% % 19.44% 16.47% 13.51% 10.63% 7.92% (25-30)% % 22.07% 18.92% 15.73% 12.58% 9.54% % 24.69% 21.39% 18.01% 14.60% 11.26% % 23.88% 20.32% 16.68% 13.05% % 22.64% 18.80% 14.90% % 20.94% 16.80% % 18.73% %

53 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Penentuan Skenario Parameter Distribution Kerusakan :: Dilakukan dengan mempertimbangkan nilai betha dan MTTF dengan nilai yang berbeda dari distribusi weilbull: Parameter betha: β < 1 (decreasing failure rate) : kegagalan karena invant mortality, bukan karena pemakaian tidak digunakan β = 1 (constant failure rate) : useful life, distribusi eksponensial digunakan β > 1(Increasing failure rate) : wear out, juga digunakan digunakan β= 2 dan 3. MTTF : reuse = ketika produk sudah mencapai end of life, komponen tersebut masih memiliki sisa umur. 1.5 kali dari MTTF produk 15 tahun 2 kali dari MTTF produk 20 tahun Kombinasi dari kedua parameter tersebut memberikan 6 skenario distribusi kerusakan yang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Nama MTTF (th) β η skenario skenario skenario skenario skenario skenario

54 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 1 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 2.20% 1.80% 1.43% 1.09% 0.78% 0.53% 0.32% 0.16% 0.05% % 4.67% 3.88% 3.13% 2.43% 1.80% 1.25% 0.79% 0.42% 0.15% % 7.35% 6.20% 5.08% 4.02% 3.04% 2.17% 1.41% 0.79% 0.32% % 10.18% 8.70% 7.23% 5.81% 4.47% 3.25% 2.17% 1.26% 0.53% % 13.10% 11.32% 9.53% 7.77% 4.51% 4.50% 3.07% 1.82% 0.79% % 16.07% 14.04% 11.96% 9.87% 7.83% 5.88% 4.08% 2.48% 1.10% % 19.05% 16.80% 14.45% 12.07% 9.70% 7.39% 5.21% 3.21% 1.46% % 22.01% 19.57% 17.00% 14.35% 11.66% 9.00% 6.44% 4.04% 1.87% % 25.52% 22.34% 19.57% 16.68% 13.70% 10.71% 7.76% 4.93% 2.32% % 25.68% 22.14% 19.03% 15.79% 12.47% 9.15% 5.89% 2.81% % 25.28% 21.39% 17.91% 14.29% 10.60% 6.92% 3.35% % 23.76% 20.05% 16.15% 12.11% 8.00% 3.92% % 22.20% 18.04% 13.67% 9.13% 4.53% % 19.95% 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% % Parameter life distribution β : 3 η : MTTF : 20

55 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 2 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 3.05% 2.78% 2.49% 2.18% 1.85% 1.50% 1.14% 0.77% 0.39% % 5.88% 5.38% 4.83% 4.24% 3.62% 2.95% 2.26% 1.53% 0.77% % 8.52% 7.81% 7.04% 6.21% 5.31% 4.35% 3.34% 2.27% 1.16% % 10.98% 10.09% 9.13% 8.07% 6.93% 5.70% 4.39% 3.00% 1.53% % 13.27% 12.24% 11.10% 9.85% 8.48% 7.00% 5.41% 3.71% 1.90% % 15.43% 14.26% 12.97% 11.54% 9.97% 8.26% 6.40% 4.41% 2.27% % 17.46% 16.17% 14.74% 13.15% 11.40% 9.47% 7.37% 5.09% 2.63% % 19.38% 17.98% 16.42% 14.69% 12.76% 10.64% 8.31% 5.76% 2.99% % 21.80% 19.71% 18.03% 16.16% 14.08% 11.78% 9.23% 6.42% 3.35% % 21.93% 19.57% 17.57% 15.35% 12.88% 10.12% 7.07% 3.70% % 21.57% 18.93% 16.57% 13.94% 10.99% 7.71% 4.05% % 20.24% 17.75% 14.97% 11.84% 8.33% 4.39% % 18.89% 15.97% 12.67% 8.94% 4.73% % 16.94% 13.48% 9.55% 5.07% % 14.27% 10.13% 5.40% % 10.71% 5.73% % 6.05% % Parameter life distribution β : 2 η : MTTF : 20

56 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 3 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% % 0.00% % Parameter life distribution β : 1 η : 20 MTTF : 20

57 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 4 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 4.63% 3.90% 3.17% 2.46% 1.81% 1.23% 0.75% 0.38% 0.13% % 9.47% 8.15% 6.77% 5.40% 4.08% 2.88% 0.54% 1.00% 0.38% % 14.34% 12.56% 10.65% 8.68% 6.74% 4.90% 3.25% 1.85% 0.75% % 19.12% 17.00% 14.67% 12.20% 9.69% 7.23% 4.94% 2.91% 1.24% % 21.37% 18.71% 15.84% 12.83% 9.79% 6.86% 4.17% 1.85% % 22.72% 19.51% 16.08% 12.53% 8.98% 5.60% 2.56% % 23.18% 19.39% 15.37% 11.25% 7.19% 3.36% % 22.70% 18.28% 13.64% 8.89% 4.26% % 21.22% 16.09% 10.70% 5.25% % 18.58% 12.59% 6.30% % 14.53% 7.42% % 8.59% % Parameter life distribution β : 3 η : MTTF : 15

58 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 5 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 4.87% 4.52% 4.11% 3.65% 3.14% 2.59% 1.99% 1.35% 0.69% % 9.20% 8.56% 7.83% 7.00% 6.06% 5.02% 3.88% 2.66% 1.36% % 13.06% 12.20% 11.21% 10.06% 8.76% 7.30% 5.68% 3.92% 2.02% % 16.53% 15.50% 14.28% 12.88% 11.27% 9.44% 7.40% 5.14% 2.67% % 18.50% 17.11% 15.48% 13.60% 11.46% 9.04% 6.32% 3.31% % 19.72% 17.90% 15.79% 13.37% 10.60% 7.46% 3.93% % 20.16% 17.85% 15.18% 12.10% 8.56% 4.54% % 19.79% 16.89% 13.53% 9.63% 5.14% % 18.52% 14.89% 10.66% 5.72% % 16.20% 11.66% 6.30% % 12.63% 6.86% % 7.41% % Parameter life distribution β : 2 η : MTTF : 15

59 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Perhitungan Biaya Penggantian dari Masing-Masing Parameter Distribusi Kerusakan Skenario :: Hasil Pengolahan Perhitungan untuk Skenario 6 Umur komponen Tahun kerusakan (n) reuse (m) % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% 0.00% % 0.00% 0.00% % 0.00% % Parameter life distribution β : 1 η : 15 MTTF : 15

60 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Analisa Hasil Perhitungan Skenario :: Perbandingan hasil untuk parameter kerusakan β=1 dengan parameter kerusakan β>1 β=1 adalah skenario 3 dan skenario 6. Selisih harga pada semua titik nilainya sama, yaitu sebesar 0%. meskipun parameter η dan MTTF berbeda, akan tetap memberikan keputusan layak untuk penggantian menggunakan komponen reuse mengingat harga dari komponen reuse tidak mungkin lebih besar dari komponen baru. Β>1 adalah skenario 1, 2, 4 dan 6. selisih harga agar penggantian menggunakan komponen reuse layak dilakukan memiliki nilai berbeda-beda terhadap kombinasi dari umur komponen reuse dengan tahun kerusakan. Sehingga kelayakan penggantian menggunakan komponen reuse untuk penggantian tidak hanya dipengaruhi oleh selisih harga komponen baru dengan reuse, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh umur dari komponen reuse dan kapan waktu penggantian dilakukan

61 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Analisa Hasil Perhitungan Skenario :: Perbandingan skenario dengan nilai β sama, tetapi MTTF berbeda Dari keempat grafik di atas menunjukkan bahwa pada nilai β yang sama, nilai distribusi kerusakan yang memiliki MTTF yang lebih besar selalu menunjukkan nilai selisih harga yang lebih rendah daripada distribusi kerusakan yang memiliki MTTF yang lebih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar MTTF dari distribusi kerusakan sebuah produk maka selisih harga yang mengizinkan dilakukan penggantian komponen reuse (selisih harga minimum) akan semakin kecil.

62 Analisa Skenario Parameter Kerusakan :: Analisa Hasil Perhitungan Skenario :: Perbandingan skenario dengan MTTF sama, tetapi nilai β berbeda β = 2 peningkatan selisih dari selisih harganya dengan selisih harga pada umur yang lebih muda akan semakin kecil Sedangkan β = 3 Peningkatan selisih dari selisih harganya terhadap selisih harga pada umur yang lebih muda akan semakin besar Pengaruh nilai betha β lebih kepada pergerakan selisih harga antara penggunaan komponen reuse dengan umur yang satu dengan umur yang lebih tua. Atau dengan kata lain, nilai β menunjukkan tingkat sensitifitas umur komponen reuse terhadap selisih harga minimum. Semakin besar nilai β maka perubahan selisih harga minimum akan semakin besar

63 BAB 7 Simpulan dan Saran

64 Simpulan dan Saran :: Simpulan :: 1. Untuk komponen dengan parameter distribusi kerusakan Weibull (β=3;η=22.397) yang melekat pada produk dengan MTTF sebasar 10 tahun, kebijakan penggantian menggunakan komponen reuse yang terjadi pada tahun kerusakan ke-n, akan layak ketika menggunakan umur komponen reuse-m dengan selisih harga sebagai berikut: Sisi Produsen Multiple Factor: - Biaya - Janji as good as new Sisi Konsumen umur komponen tahun kerusakan (n) reuse (m) % 0.32% 0.16% 0.05% Keterangan warna: % 0.79% 0.42% 0.15% (0-5)% % 1.41% 0.79% 0.32% (5-10)% % 2.17% 1.26% 0.53% (10-15)% % 3.07% 1.82% 0.79% (15-20)% % 4.08% 2.48% 1.10% (20-25)% % 5.21% 3.21% 1.46% % 6.44% 4.04% 1.87% Single Factor: % 7.76% 4.93% 2.32% - Biaya % 9.15% 5.89% 2.81% % 10.60% 6.92% 3.35% % 12.11% 8.00% 3.92% % 13.67% 9.13% 4.53% % 15.25% 10.30% 5.17% % 16.86% 11.51% 5.84% % 12.74% 6.55% % 7.16% %

Model Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse

Model Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse 1 Model Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse Hudaifah 1, Maria Anityasari 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

(FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI

(FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI SIDANG TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN PERIODE GARANSI DAN ANALISIS BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN MENGGUNAKAN KEBIJAKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY (FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI

Lebih terperinci

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah 4.2 Perhitungan Risiko Konsumen Perhitungan risiko konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.2) dan (2.4). Risiko konsumen untuk produk baru dihitung menggunakan persamaan (2.2), sedangkan

Lebih terperinci

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Analisis Pengaruh Penundaan Pemakaian dan Pelaporan Kerusakan Produk terhadap Profitability Item Recovery Disusun oleh : Rosa Rozita Rachman 2507.100.033 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS Anda Iviana Juniani, Maria Anityasari, Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

LOGO. Sidang Tugas Akhir Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse

LOGO. Sidang Tugas Akhir Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse LOGO Sidang Tugas Akhir 2011 Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse ANGGITA PUTRIANI WIDODO 2507.100.016 Dosen Pembimbing : Dr. Maria Anityasari,

Lebih terperinci

Kerangka Presentasi. Posisi penelitian ini. Latar Belakang. Critical Review. Perumusan Masalah SIDANG TUGAS AKHIR

Kerangka Presentasi. Posisi penelitian ini. Latar Belakang. Critical Review. Perumusan Masalah SIDANG TUGAS AKHIR SIDANG TUGAS AKHIR Kerangka Presentasi PENGEMBANGAN MODEL GARANSI DUA DIMENSI DAN ANALISIS BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE Muhammad Attar 2506 00 006 Dosen Pembimbing: Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi Garansi dapat diartikan sebagai jaminan yang diberikan secara tertulis oleh pabrik atau supplier kepada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON SKRIPSI Disusun Oleh: DIAN IKA PRATIWI 24010211120017 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO. Seminar TUGAS AKHIR Fariz Mus abil Hakim 2207 100 010 LOGO www.themegallery.com Studi Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Wilayah Malang dengan Metode Monte Carlo Pembimbing: Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Waktu pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit 3.2 Rancangan penelitian Adapun

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DALAM SISTEM TUKAR TAMBAH PRODUK BARU DAN PRODUK REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UNSUR BIAYA GARANSI

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DALAM SISTEM TUKAR TAMBAH PRODUK BARU DAN PRODUK REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UNSUR BIAYA GARANSI PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DALAM SISTEM TUKAR TAMBAH PRODUK BARU DAN PRODUK REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UNSUR BIAYA GARANSI Sylvania Marchellina Suhartono, Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Industri yang survive dan kompetitif adalah industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga mampu menjadi industri

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia bisnis. Dengan teknologi informasi, data dan informasi yang diperlukan perusahaan dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY

ANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY ANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY Rosa Rozita Rachman, Maria Anityasari, Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK NOVAN YUDHA ARMANDA 2409 105 032 DOSEN PEMBIMBING: IR. RONNY DWI NORIYATI M.KES IMAM

Lebih terperinci

Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi

Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi Rispianda Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung rispianda@itenas.ac.id Abstrak Memberikan garansi

Lebih terperinci

ROI ADENAN H / FTI / TI

ROI ADENAN H / FTI / TI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DI P.T VARIA USAHA BETON WARU-SIDOARJO SKRIPSI Oleh: ROI ADENAN H 0632010175 / FTI / TI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem Pengukuran Kehandalan Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menguraikan proses perancangan kehandalan sistem 3 Kehandalan

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN

PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN 1) Mierza E. Rachman, 2) Maria Anityasari, 3) Imam Baihaqi Department of Industrial Engineering,

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 1, JUNI 001: 18-5 IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA Tanti Octavia Ronald E. Stok Dosen Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 OPTIMALISASI UMUR BTS, JUMLAH MAINTENANCE SITE CREW DAN PENENTUAN BIAYA MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (STUDI KASUS: PT TELKOMSEL INDONESIA) 1 Alfrianiko Anggriawan, 2 Rd.Rohmat

Lebih terperinci

Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial

Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial Melati Budiana Putri / 18209006 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subbab ini menjelaskan latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan. Penelitian ini berangkat dari konsep sustainability dan penerapan konsep sustainable manufacturing

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang JATI UNIK, 07, Vol., No., Hal. 4-9 ISSN : 597-657 (Print) ISSN : 597-7946 (Online) Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang Hariyanto *, Sri Rahayuningsih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode RIA (Reliability

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 463-476 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

Menentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma

Menentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma Menentukan Keandalan Komponen Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma Muh Nurcahyo Utomo, Farida Agustini W. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

Sidang Tugas Akhir. Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies. M. Rofichul Nuril Abshor

Sidang Tugas Akhir. Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies. M. Rofichul Nuril Abshor Sidang Tugas Akhir Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies M. Rofichul Nuril Abshor 2507 100 025 Dosen Pembimbing : Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. (NIP 197011201997032001)

Lebih terperinci

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) TUGAS AKHIR - ST 1325 PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) RENI FANDANSARI NRP 1307100521 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni R.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari jumlah pengguna internet di

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari  jumlah pengguna internet di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet di Indonesia telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) 1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung)

Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung) M. Rofichul Nuril Abshor, dan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM 4 EXCHANGE UNIT BERDASARKAN MEREK DAGANG DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY (Studi Kasus : PT. TELKOM Tbk.

Lebih terperinci

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan produk fashion sangat cepat terutama untuk produk yang terbuat dari jeans. Hampir setiap sebulan sekali ada produk baru yang muncul

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012 PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN BENEFIT AND COST MODELS DEVELOPMENT FOR TIRE REMANUFACTURING BASED ON PRODUSER S AND CUSTOMER

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang hasil teknologi semakin meningkat akhir-akhir ini. Hal ini memicu tingginya persaingan

Lebih terperinci

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi merupakan suatu teknologi yang sedang berkembang di dunia jaringan komputer saat ini. Teknologi virtualisai ini mensimulasikan hardware/ perangkat keras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, selain itu upaya untuk melindungi lingkungan juga

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, selain itu upaya untuk melindungi lingkungan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri batik saat ini tidak dapat dipungkiri semakin berkembang dengan pesat, selain itu upaya untuk melindungi lingkungan juga semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII

Lebih terperinci

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan 1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR i ii in iv v vi vii viii DAFTAR ISI x DAFTAR

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PENJUALAN DI TOKO TELAGA BIRU KOMPUTER PACITAN (SKRIPSI)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PENJUALAN DI TOKO TELAGA BIRU KOMPUTER PACITAN (SKRIPSI) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PENJUALAN DI TOKO TELAGA BIRU KOMPUTER PACITAN (SKRIPSI) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 42-51 ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Hasil Pengujian Pengujian yang dilakukan menguji masa hidup baterai dengan alat uji masa hidup baterai yang telah dirancang dan dimplementasikan. Pengujian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

APLIKASI OPTIMASI DAN ANALISA RESIKO PADA PERMASALAHAN SOFTWARE RELEASE TIME

APLIKASI OPTIMASI DAN ANALISA RESIKO PADA PERMASALAHAN SOFTWARE RELEASE TIME APLIKASI OPTIMASI DAN ANALISA RESIKO PADA PERMASALAHAN SOFTWARE RELEASE TIME Tan Amelia1), Rully Soelaiman2) Jurusan Manajemen Teknologi Informasi, MMT-ITS Surabaya, email: meli@stikom.edu 2) Fakultas

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI Oleh : PRIMA PANGLIPUR J NPM. 0532010014 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pada umumnya. Internet yang pada awalnya hanya digunakan sebagai media pertukaran data

Lebih terperinci

BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU. Didik Kurniawan

BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU. Didik Kurniawan BAGIAN I: TEORETIKAL PROSES MANAJEMEN RISIKO TINJAUAN ANTARWAKTU Didik Kurniawan Eiscivinscia @ 2010 1 PROSES PROSES MANAJEMEN RISIKO Bersifat Cyclical Didik Kurniawan Eiscivinscia @ 2010 2 PROSES MANAJEMEN

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMILIHAN KOMPONEN ELEKTRONIK PENYUSUN MODUL LOADER DAN POWER SUPPLY PADA VCD PLAYER TIPE ABC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NON LINIER PROGRAMMING

OPTIMASI PEMILIHAN KOMPONEN ELEKTRONIK PENYUSUN MODUL LOADER DAN POWER SUPPLY PADA VCD PLAYER TIPE ABC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NON LINIER PROGRAMMING OPTIMASI PEMILIHAN KOMPONEN ELEKTRONIK PENYUSUN MODUL LOADER DAN POWER SUPPLY PADA VCD PLAYER TIPE ABC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NON LINIER PROGRAMMING Shinta Olivia Rahayu, Abdullah Shahab Program Studi

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK)

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) TM. 091486 - Manufaktur TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Cipto Adi Pringgodigdo 2104.100.026 Dosen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Tetapi pada kenyataannya

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Tetapi pada kenyataannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk customer behaviour yang sangat umum adalah keinginan konsumen untuk membeli barang yang murah tetapi berkualitas terbaik. Hal ini sesuai dengan prinsip

Lebih terperinci

MODEL STRATEGI LAYANAN GARANSI UNTUK PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT TESIS

MODEL STRATEGI LAYANAN GARANSI UNTUK PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT TESIS MODEL STRATEGI LAYANAN GARANSI UNTUK PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh Farida D

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN INDUSTRI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN INDUSTRI PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN INDUSTRI (STUDI KASUS: PT UNIBELT INTI PERKASA MALANG) NURUL HUDHA 6907040018 POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang,

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia perdagangan, keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang, piutang dagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen terhadap

Lebih terperinci