BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang (two-period cross over design) (Bakta, 1997; Pocock, 2008;). Rancangan silang merupakan rancangan serial, dimana semua sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kontrol dan perlakuan, dan dalam periode waktu yang berbeda. Dalam rancangan ini, selang antara periode waktu diperlukan washing out, untuk menghilangkan efek perlakuan pertama terhadap perlakuan berikutnya. Keuntungan rancangan silang ialah variabilitas biologik antar subjek dapat dikendalikan, serta jumlah sampel hanya separuh dari rancangan pararel. Rancangan ini ditunjukkan dalam Gambar 4.1 berikut: Periode Pertama WO Periode Kedua P RS S RA KLP I KLP II O1 PI O2 O3 P1 O4 O5 P2 O6 O7 P2 O8 Keterangan : P S RS RA KLP I Gambar 4.1 Rancangan penelitian : Populasi penyapu jalan yang ada di wilayah Niti Mandala-Renon. : Sampel yang memenuhi persyaratan penelitian. : Pemilihan sampel dengan teknik random sampling dari populasi. : Random alokasi : Kelompok yang melaksanakan perlakuan P1 (penggunaan sapu lidi bertangkai jenis tanpa perbaikan) terlebih dahulu, diikuti perlakuan P2 (penggunaan sapu lidi bertangkai perbaikan). 50

2 51 KLP II : Kelompok yang melaksanakan perlakuan P2 (penggunaan sapu lidi bertangkai jenis perbaikan) terlebih dahulu, diikuti perlakuan P1 (penggunaan sapu lidi bertangkai tanpa perbaikan). O1,O3,O5,O7 : Pengukuran awal sebelum mulai kerja terhadap: 1. Denyut nadi istirahat. 2. Keluhan Muskuloskeletal 3. Kelelahan 4. Mikroklimat O2,O4,O6,O8 : Pengukuran yang dilakukan sesudah selesai bekerja terhadap: 1. denyut nadi kerja. 2. Keluhan Muskuloskeletal 3. Kelelahan 4. Mikroklimat P1 : Bekerja menggunakan sapu lidi bertangkai tanpa perbaikan. P2 : Bekerja menggunakan sapu lidi bertangkai perbaikan (redesain). WO : Washing out selama 1 hari. 4.2 Lokasi, Waktu dan Aktivitas Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Niti Mandala - Renon Kota Denpasar Provinsi Bali. Lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 4.2, Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November Gambar 4.2 Lokasi Penelitian

3 52 Berdasarkan skala prioritas dari penyelesaian masalah sampai diperoleh data, kemudian dianalisis, maka dapat dijelaskan aktivitas penelitian sebagai berikut: Tabel 4.1 Aktivitas Penelitian Bulan Aktivitas Penelitian Capaian 1 Pencatatan data personal dari penyapu jalan dari sumber data DKP Kota Denpasar Maping dan pencatatan data dari populasi target Pendekatan dan sosialisasi penelitian pada Penyapu jalan Deskripsi jumlah populasi Penentuan jumlah sampel Data fisik 2 Pembuatan desain sapu duplikasi produk Desain dan produk Pengukuran data fisik subjek Pengukuran data kesehatan subjek Data fisik Data fisik 3 Penyelesaian dan pengujian sapu lidi model baru Sapu lidi berbasis ergonomi 4 Pengujian awal eksperimen Pengujian sebelum eksperimen ADP Pengujian akhir eksperimen Evaluasi dan kelayakan data terhadap hipotesis Data eksperimen Data analisis 4.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup penelitian dalam bidang ergonomi fisiologi kerja yang menyangkut peralatan kerja atau Hand tools ergonomic. 4.4 Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dan Populasi Terjangkau Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyapu jalan dikota Denpasar. Sedangkan Populasi target adalah seluruh penyapu jalan di Kecamatan Denpasar Selatan, Dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh penyapu jalan yang ada di wilayah Niti Mandala Renon, yang berjumlah 29 orang.

4 Kriteria Sampel (eligibility criteria) Sampel penelitian diambil dari populasi target yang memenuhi kriteria seperti yang diuraikan dibawah ini. 1) Kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang dijadikan persyaratan dalam pemilihan sampel sebagai berikut: a. Bekerja sebagai penyapu jalan. b. Berjenis kelamin wanita c. Berusia 25 tahun sampai 45 tahun. d. Pendidikan minimal lulusan Sekolah Dasar atau minimal bisa baca tulis e. Berbadan sehat jasmani, rohani dan tidak disertai cacat fisik serta cedera berdasarkan pemeriksaan fisik diagnostik dokter. f. Pengalaman kerja minimal 2 tahun. g. Bersedia menjadi subjek penelitian sampai selesai dengan diperkuat oleh informed consent. 2) Kriteria tidak dilanjutkan menjadi sampel (Drop Out). Kriteria sampel drop out yang dipergunakan untuk dasar dalam membatalkan seseorang sebagai sampel dalam penelitian, sebagai berikut: a. Sakit atau kecelakaan saat penelitian berlangsung. b. Karena alasan tertentu mengundurkan diri sebagai sampel Besaran Sampel (sample size) Sampel dari subjek penelitian yang dilibatkan merupakan sampel dari sebagian populasi yang dipilih berdasarkan dari kriteria sampel penelitian. Sampel

5 54 penelitian diambil secara random dengan bilangan acak dan besarnya sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut (Pocock, 2008):...( 2 ) dengan : N Σ μ 1 μ 2 : Jumlah sampel penelitian (group/kelompok) : Simpang baku (standar deviasi) : Rerata pengukuran variabel pada sampel kelompok kontrol. : Rerata pengukuran variabel pada sampel kelompok perlakuan. f (αβ) : Faktor untuk peluang kesalahan (α= 0,05; β= 0,10) dalam tabel didapat nilai = 13,0 Berdasarkan pada pengukuran awal yang dilakukan pada penyapu jalan di wilayah Niti Mandala Renon terhadap denyut nadi kerja, keluhan muskuloskeletal dan kelelahan kerja, nilai skor yang didapatkan kemudian di analisis menggunakan rumus pada persamaan 4.2 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Jumlah Sampel No. Variabel yang Diukur σ = SD μ 1 μ 2 f (αβ) n 1. Denyut Nadi Kerja 8,05 113,08 100,36 13,0 10,43 2. Keluhan Muskuloskeletal 4,57 72,17 66,16 13,0 14,15 3. Kelelahan 9,43 86,33 73,16 13,0 13,36 Sumber: data penelitian pendahuluan, 2013

6 55 Penentuan dari perhitungan jumlah sampel dari subjek penelitian yang dipakai adalah berdasarkan perhitungan jumlah sampel yang terbesar yaitu berdasarkan keluhan muskuloskeletal 14,15. Untuk mengantisipasi terjadinya sampel subjek penelitian terjadinya Drop Out (DO) di luar perkiraan selama pelaksanaan penelitian maka jumlah sampel ditambah 10% (Arikunto, 1998) menjadi 14,15+ (10% x 14,15) = 15,56 dibulatkan menjadi 16 orang. Sehingga besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan menjadi 16 orang. Karena rancangan penelitian menggunakan bentuk rancangan silang (two-period cross over design) subjek penelitian ditetapkan sejumlah 8 orang untuk satu lengan pada satu kelompok Teknik Pemilihan Sampel Dari populasi sebanyak 29 orang, yang memenuhi kriteria inklusi adalah 22 orang. Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitan ini adalah 16 orang. Jumlah tersebut akan dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) (Pocock, 2008). Kemudian dilakukan random alokasi, untuk mengelompokkan sampel yang terpilih menjadi dua kelompok, dengan teknik acak sederhana menggunakan tabel bilangan random. Delapan sampel dengan bilangan terkecil dijadikan kelompok I yang akan mengalami perlakuan I terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perlakuan II. Delapan sampel berikutnya dijadikan kelompok II yang melakukan perlakuan II terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perlakuan I. 4.5 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini melibatkan sebanyak 4 kelompok variabel yang meliputi (1) variabel tergantung (dependent variable), (2) variabel bebas

7 56 (independent variable), (3) variabel kendali (control variable), seperti yang diuraikan pada sub bab berikut ini Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasi dan diklasifikasi yang dijelaskan dapat diuraikan, sebagai berikut: 1) Variabel bebas (independent variable) adalah aplikasi ergonomi pada redesain sapu lidi bertangkai. 2) Variabel tergantung (dependent variable) yang meliputi a.beban kerja, b.keluhan muskuloskeletal, c. kelelahan. 3) Variabel kendali (control variable) dalam penelitian ini terdiri dari: a. aspek subjek yang meliputi : umur, tinggi badan, berat badan, antropometri, dan pengalaman kerja b. aspek organisasi yang meliputi (waktu kerja, waktu istirahat) dan c. aspek lingkungan (suhu basah, suhu kering, kelembaban relatif dan kecepatan angin). Berdasarkan variabel-variabel tersebut di atas dapat dibuat diagram hubungan antar variabel seperti dijelaskan pada Gambar 4.3.

8 57 Variabel bebas Aspek Task: aplikasi ergonomi pada redesain sapu lidi bertangkai Variabel Kendali Aspek Subjek: 1. Umur 2. Tinggi badan 3. Berat badan 4. Antropometri 5. Pengalaman kerja Variabel tergantung 1. Beban kerja 2. Keluhan muskuloskeletal 3. Kelelahan Aspek Organisasi: 1. Waktu kerja 2. Waktu istirahat Aspek Lingkungan: 1. Suhu kering 2. Suhu basah 3. Kelembaban 4. Kecepatan angin Gambar 4.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian Definisi operasional variabel Berdasarkan identifikasi dalam klasifikasi variabel di atas untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengumpulan data, maka dapat dibuat definisi operasional variabel, sebagai berikut: 1) Beban kerja adalah beban yang dihadapi pekerja akibat pekerjaan ataupun lingkungan dan sikap kerja. Pengukuran terhadap beban kerja dilakukan

9 58 dengan mengukur denyut nadi per menit dengan metode 10 denyut. Denyut nadi kerja diukur setiap 30 menit. Metode 10 denyut adalah metode dengan cara palpasi pada arteri radialis tangan kiri, yang dihitung adalah lamanya waktu yang diperlukan mulai denyut yang dirasakan pertama sampai denyut nadi kesebelas, hasilnya dalam detik. Cara perhitungannya : 10denyut DenyutNadi ( denyut / menit ) x60 Waktuperhi tungan 2) Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada sistem otot rangka yang diakibatkan oleh faktor faktor kerja dan lingkungan kerja yang didapat pada waktu melakukan pekerjaan. Keluhan ini didata dengan menggunakan Nordic Body Map yang dimodifikasi dengan 4 skala Likert. Keluhan muskuloskeletal pekerja diukur pada saat sebelum dan setelah perlakuan. 3) Kelelahan adalah persepsi subjektif pekerja yang dirasakan setelah mereka melakukan aktivitasnya yang didata dengan 30 items of rating scale yang dikeluarkan oleh Japan assosiation of industrial and heatlh. Kuesioner ini terdiri dari tiga kategori yaitu pertama, aktivitas melemah (item 1-10), penurunan motivasi (item 11-20) dan kelelahan (item 21-30). Kelelahan pekerja diukur saat sebelum dan setelah perlakuan. 4) Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai pada posisi duduk yang diukur selama satu menit atau dengan waktu 15 detik. 5) Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

10 59 6) Umur adalah usia subjek dengan kategori umur berkisar 25 tahun sampai 45 tahun dengan catatan kronologis yang tercantum dalam surat tanda penduduk (KTP). 7) Jenis kelamin adalah ciri fenotip dari subjek untuk penelitian ini adalah wanita yang ditunjukkan oleh ciri-ciri kelamin sekunder yang didukung oleh adanya keterangan pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). 8) Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditetapkan dari tingkat pendidikan formal ditunjukkan pada surat tanda penduduk (KTP). Dalam penelitian ini minimal adalah SD. 9) Pengalaman kerja dalah lama waktu subjek melakukan aktivitas pekerjaan sebagai penyapu jalan minimal sudah 2 tahun pada saat dilakukan penelitian. 10) Berat badan ialah bobot tubuh yang diukur dengan timbangan weight Scale dengan ketelitian 0,1 kg. 11) Tinggi Badan diukur dengan antropometer dari telapak kaki ke vertex (ubunubun) dengan satuan centimeter. 12) Data anthropometri adalah ukuran dan proporsi tubuh yang diukur dengan anthropometer pada persentil 5th, 50th, dan 95th. 13) Kesehatan adalah sehat dalam arti tidak cacat fisik, mental dan dapat bekerja sehari-hari seperti biasanya, tanpa keluhan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. 14) Waktu kerja adalah waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk melakukan pekerjaan sebagai penyapu jalan. Waktu kerja terdapat 2 shift: pertama

11 60 dimulai pada pukul s.d dan kedua dimulai pada pukul s.d Wita, 15) Waktu istirahat adalah lama waktu istirahat yang dilakukan dari pukul s.d Wita. 16) Suhu basah, uap jenuh dalam udara yang diukur dengan menggunakan sling termometer yang hasilnya dikonversikan dari suhu lingkungan pada psychrometric chart dengan satuan derajat Celcius ( 0 C). Diukur setiap 1 jam kerja. 17) Suhu kering, suhu panas lingkungan yang diukur dengan sling termometer yang hasilnya dikonversikan dari suhu lingkungan pada psychrometric chart dengan satuan derajat Celcius ( 0 C). Diukur setiap 1 jam kerja. 18) Kelembaban adalah kelembaban yang ditentukan berdasarkan nilai suhu basah dan suhu kering dalam satuan derajat Celcius yang dikonversikan ke satuan derajat fahrenheit dan dipetakan ke dalam psychrometric chart. Diukur setiap 1 jam kerja. 19) Kecepatan angin adalah gerakan udara atau aliran udara untuk areal ditempat kerja yang pengukurannya dilakukan dengan alat ukur anemometer hasilnya dalamsatuan m/dt. Diukur setiap 1 jam kerja. 20) Menggunakan sapu lidi bertangkai tanpa perbaikan adalah sapu lidi yang biasa dipakai oleh pekerja selama ini untuk menyapu jalan yang terdiri dari 2 komponen yaitu sapu lidi (dari daun atau pelepah pohon kelapa) dan tangkai (dari bahan kayu). Dengan ciri ukuran sebagai berikut:

12 61 a b c Berat : 519,06 ± 32,52 gram D.genggam (a) : ± 2,23 cm Panjang tangkai (b) : ± 42 cm Panjang lidi (c) : ± 53 cm Gambar 4.4 Sapu lidi bertangkai yang biasa digunakan penyapu jalan 21) Menggunakan sapu lidi bertangkai perbaikan adalah sapu yang dirancang sesuai dengan antropometri dan kebutuhan dari pekerja, yang telah dikaji dengan konsep partisipatori dan TTG untuk dipergunakan oleh pekerja sebagai penyapu jalan menggantikan sapu lidi bertangkai jenis lama. Dengan ciri ukuran sebagai berikut: a b c Berat : 456 ± 32,39 gram D.genggam (a) : ± 3,5 cm (persentil 95) Panjang tangkai (b) : ± 70 cm Panjang lidi (c) : ± 60 cm Gambar 4.5 Sapu lidi bertangkai yang sudah diredesain

13 62 22) Sikap kerja adalah sikap kerja menggunakan sapu lidi tangkai kayu lama dengan sikap kerja dengan posisi tubuh berdiri, badan membungkuk, kepala menunduk, tangan kanan menekan, mengayun sambil menyapu. Gerakan menekan, mengayun sambil menyapu merupakan gerakan yang tidak alamiah. Sedangkan sikap kerja menggunakan rancangan sapu lidi tangkai yang baru yaitu sikap kerja yang fisiologis/alamiah, posisi badan tidak membungkuk, tangkai sapu ringan dan nyaman serta handel sesuai dengan antropometri pekerja, penggunaan sapu lidi bisa menggunakan satu atau dua tangan pekerja sehingga lebih bervariasi. Gambar 4.6 Sikap kerja penyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai tanpa perbaikan.

14 63 Gambar 4.6 Sikap kerja penyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai perbaikan. 4.6 Instrumen Penelitian Instrumen atau alat-alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Heart rate monitor life source buatan jepang, untuk menghitung denyut nadi. 2) Stop-watch digital merk CASIO HS-3 buatan Jepang digunakan untuk menghitung waktu kerja dan mengukur denyut nadi dengan metode palpasi 10 3) Anthropometer merek Super 686 buatan Jepang dengan tingkat ketelitian 0,1 cm digunakan untuk mengukur antropometri pekerja. 4) Timbangan digital merek Seige buatan Jepang dengan ketelitian (1/100) kg tipe EF521BW untuk mengukur berat badan. 5) Sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah sebanyak 1 buah. 6) Sling thermometer merek Hisamatsu dalam satuan C buatan Jepang untuk mengukur suhu kering dan suhu basah.

15 64 7) Meteran logam merek My-Conve Daiyu buatan China, kapasitas 500 cm dan dalam satuan millimeter (mm) untuk mengukur dimensi alat kerja. 8) Electronic Scale, WH-A11 Max 25Kg, d=5g merek WeiHeng buatan Cihina, WH-A11 Max 25Kg, d=5g. untuk mengukur berat alat kerja 9) Kamera Digital, merk Canon EOS 1100D yang digunakan untuk dokumentasi 10) Kuesioner Nordic Body Map (NBM) dengan 4 skala Likert yang dimodifikasi (Sutajaya, 1998) dan digunakan secara internasional untuk mengukur keluhan muskuloskeletal atau otot skeletal yang disajikan pada Lampiran ) Kuesioner 30 items kelelahan subjektif 4 skala Likert untuk mengukur kelelahan dan sudah direkomendasi dari Japan Association Industrial Health (JAIH) serta didukung oleh Industrial Fatigue Committee Research of Japan (IFCRJ), disajikan pada Lampiran ) Psicometric chart untuk menghitung kelembaban udara. 13) Anemometer merek Lutron untuk mengukur kecepatan angin 4.7 Alur penelitian Sebelum penelitian dimulai, pertama dilakukan persiapan penelitian yaitu dengan melakukan penelitian pendahuluan, setelah itu akan ditetapkan jumlah sampel yang akan diteliti. Yang kemudian dibagi menjadi menjadi dua kelompok. Kelompok A sebagai kelompok yang bekerja tanpa perbaikan dan kelompok B sebagai kelompok yang bekerja dengan perbaikan. Kemudian diberikan washing out sehari. Setelah itu subjek akan dihadapkan dengan kondisi kerja sebaliknya, Alur penelitian ini disajikan pada gambar berikut:

16 65 Penelitian Pendahuluan Populasi Terjangkau N = 29 Kelompok I n = 8 Sampel n = 16 Random Alokasi Kelompok II n = 8 Data sebelum bekerja : - Denyut nadi istirahat - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Data sebelum bekerja : - Denyut nadi istirahat - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Menggunakan sapu lidi bertangkai jenis lama Menggunakan sapu lidi bertangkai desain baru Data setelah bekerja - Denyut nadi kerja - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Data sebelum bekerja : - Denyut nadi istirahat - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Washing Out 1 hari Data setelah bekerja - Denyut nadi kerja - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Data sebelum bekerja : - Denyut nadi istirahat - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Menggunakan sapu lidi bertangkai desain lama Menggunakan sapu lidi bertangkai jenis baru Data sesudah bekerja : - Denyut nadi kerja - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Data sesudah bekerja : - Denyut nadi kerja - Keluhan muskuloskeletal - Kelelahan Analisis Data Gambar 4.8 Alur Penelitian

17 Prosedur Penelitian Agar penelitian dapat berjalan secara sistematis, pengukuran, dan pengumpulan data, maka tata laksana penelitan dapat dijelaskan pada sub bab berikut ini Tahap persiapan penelitian Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan adalah: 1) Sosialisasi dan mengadakan diskusi dengan subjek untuk menjelaskan penelitian yang akan dilakukan. 2) Melakukan penelitian pendahuluan serta pendataan subjek yang akan menjadi populasi penelitian seperti:1). Melihat peralatan kerja, melakukan pengukuran terhadap subjek yaitu pengukuran denyut nadi, berat badan, tinggi badan, antropometri tangan dan siku, 2). Mencatat permasalahan yang ada. 3) Merencanakan langkah-langkah rencana perbaikan. 4) Meminta kepada subjek untuk kesediaannya mengikuti penelitian. 5) Memilih 16 Subjek sebagai sampel secara acak dan membagi subjek menjadi 2 kelompok A dan B dan memberi penomoran secara acak dari A1 sampai A8 dan B1 sampai B8. 6) Subjek mengisi biodata yang telah disediakan oleh peneliti. 7) Mengukur dimensi sapu lidi dan mendesain sapu lidi bertangkai desain baru yang akan digunakan dalam penelitian. 8) Subjek dipersilakan untuk beradaptasi dengan rancangan alat baru. 9) Mempersiapkan jadwal periode penelitian. 10) Pengukuran antropometri: tinggi badan, tinggi siku berdiri, panjang dan lebar telapak tangan, diameter gengam dan berat badan.

18 Tahap pelaksanaan penelitian a. Sebelum mulai bekerja, hal hal yang diukur seperti: 1) Denyut nadi istirahat, diukur dalam denyut nadi 1 menit. 2) Mengisi kuesioner Nordic body map yang diisi oleh penyapu jalan dengan memberikan tanda silang X pada jawaban yang tersedia, sesuai dengan rasa sakit pada sistem muskuloskeletal khususnya keluhan yang dialami. 3) Mengisi kuesioner 30 items tingkat kelelahan yang diisi oleh penyapu jalan dengn memberikan tanda silang X pada jawaban yang tersedia, sesuai dengan perasaan lelah yang dirasakan. 4) Pengukuran suhu lingkungan sekitar dengan memakai sling thermometer, dan kecepatan angin dengan memakai anemometer selama bekerja. b. Selama dan sesudah kerja yang diukur dan diperhatikan hal-hal berikut ini. 1) Mengukur denyut nadi kerja setiap 30 menit 06.30, 07.00, 07.30, 08.00, 08.30, 09.00, dan 13.00, 13.30, 14.00, 14.30, Wita menggunakan metode sepuluh denyut dan hasilnya dirata-ratakan. 2) Mengukur suhu lingkungan setiap 1 jam dari pukul 06.00, 07.00, 08.00, 09.00,, 13.00, dan dengan mengukur suhu kering, suhu basah, kelembaban dan gerakan udara. 3) Jam dilanjutkan dengan mengisi kuesioner Nordic body map dan 30 items tingkat kelelahan yang diisi oleh penyapu jalan dengan memberikan tanda silang X pada jawaban yang tersedia, sesuai dengan keluhan dan rasa lelah yang dirasakan setelah bekerja.

19 Protokol Penelitian Protokol penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan. Perlakuan pertama subjek bekerja menggunakan sapu lidi bertangkai jenis yang biasa dipakai/desain lama. Sedangkan perlakuan kedua subjek bekerja menggunakan sapu lidi bertangkai jenis yang sudah diredesain. 1) Sehari sebelum dilaksanakan penelitian, dilakukan pembagian kelompok I dan II, dimana masing-masing kelompok berjumlah 8 orang. 2) Pukul Wita subjek dikumpulkan dan diberikan penjelasan tentang tata cara penelitian yang akan dilakukan. 3) Pukul Wita subjek diistirahatkan selama 10 menit. 4) Pukul Wita dilakukan pengukuran denyut nadi istirahat dengan metode 1 menit, pengisian kuesioner Nordic body map dan pengisian kuesioner 30 items kelelahan. 5) Pukul Wita subjek dipersilahkan mulai bekerja, 6) Melakukan pengukuran denyut nadi kerja setiap 30 menit. pada pukul 06.30, 07.00, 07.30, 08.00, 08.30, 09.00, dan 13.00, 13.30, 14.00, 14.30, Wita. 7) Melakukan pengukuran mikrolimat ditempat kerja diukur setiap satu jam yaitu pada pukul 06.00, 07.00, 08.00, 09.00, 13.00, dan Wita. 8) Pukul Wita Subjek berhenti bekerja. Kemudian subjek diminta untuk mengisi kuesioner Nordic body map dan kuesioner 30 items kelelahan. 9) Subjek diberikan istirahat sampai pukul wita.

20 69 10). Selanjutnya mulai bekerja hingga pukul wita dengan aturan kegiatan yang sama seperti poin a sampai h. 11).Pada perlakuan dengan intervensi yaitu subjek bekerja dengan menggunakan sapu lidi bertangkai yang sudah di redesain, aturan kegiatannya adalah sama seperti pada poin a sampai j Jadwal pemberian perlakuan Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A (1,2,3,4,5,6,7,8) sebagai kelompok yang menggunakan sapu lidi bertangkai jenis yang lama dan kelompok B (1,2,3,4,5,6,7,8) sebagai kelompok yang menggunakan sapu lidi bertangkai desain yang baru. 1) Pada hari ke 1,2,3 kelompok A melakukan pekerjaan tanpa adanya intervensi yaitu menyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai yang belum diredesain, sementara kelompok B melakukan pekerjaan dengan intervensi yaitu menyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai yang sudah di redesain. 2) Kegiatan yang sama dengan kelompok yang sama dilakukan selama 3 hari berturut-turut dan pada hari ke 4 dilakukan washing out sehari. 3) Pada hari ke 5, 6,7 Kelompok B melakukan pekerjaan tanpa intervensi yaitu menyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai yang belum diredesain dan kelompok A melakukan pekerjaan dengan intervensi yaitu menyapu jalan dengan menggunakan sapu lidi bertangkai yang sudah di redesain, dengan tahapan serta aturan pelaksanaan yang sama dengan sebelumnya.

21 Pengolahan Dan Analisis Data Data yang telah diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan komputer dengan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 20 for windows untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini data terdiri dari kondisi karakteristik subjek, kondisi lingkungan, beban kerja, keluhan muskuloskeletal, dan kelelahan yang dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1) Analisis Deskriptif, diperoleh rerata, simpang baku dan rentangan untuk memberikan gambaran secara deskriptif tentang karakteristik data yang didapatkan dari hasil penelitian. 2) Data antropometri diperoleh rerata, simpang baku dan persentil; 3) Uji normalitas data terhadap data kondisi lingkungan, beban kerja, keluhan muskuloskeletal dan kelelahan pada tiap kelompok untuk melihat distribusi data sampel sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan Shapiro- Wilk test (n<50). Dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,05). 4) Uji homogenitas digunakan untuk meyakinkan bahwa sampel memiliki varian yang homogen atau data berasal dari populasi-populasi dengan varian yang sama. Data kondisi lingkungan, beban kerja, keluhan muskuloskeletal dan kelelahan data antar kelompok dianalisis dengan menggunakan uji Levene s Test. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,05).

22 71 5) Uji komparabilitas data yaitu membandingkan nilai rata-rata sebelum diberikan perlakuan. Yang diuji menggunakan t-independent-samples Test. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,05). 6) Analisis efek periode (period effect) Analisis efek periode dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh periode pada perlakuan I tidak berpengaruh terhadap perlakuan berikutnya,). Efek ini dianalisis dengan uji t-independent-samples Test. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,05). a. Beban kerja Efek periode dihitung berdasarkan beda beban kerja kelompok periode pertama dikurangi dengan beda beban kerja kelompok periode kedua untuk kelompok I dibandingkan dengan beda beban kerja kelompok periode pertama dikurangi dengan beda beban kerja kelompok periode kedua untuk kelompok II. b. Keluhan Muskuloskeletal Efek periode dihitung berdasarkan beda keluhan muskuloskeletal kelompok periode pertama dikurangi dengan beda keluhan muskuloskeletal kelompok periode kedua untuk kelompok I dibandingkan dengan beda keluhan muskuloskeletal kelompok periode pertama dikurangi dengan beda keluhan muskuloskeletal kelompok periode kedua untuk kelompok II. c. Kelelahan Efek periode dihitung berdasarkan beda kelelahan kelompok periode pertama dikurangi dengan beda kelelahan kelompok periode kedua untuk

23 72 kelompok I dibandingkan dengan beda kelelahan kelompok periode pertama dikurangi dengan beda kelelahan kelompok periode kedua untuk kelompok II. 7) Analisis efek residu ( carry over effect ) Analisis efek residu dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh sisa perlakuan sebelumnya terhadap perlakuan berikutnya, pada taraf signifikansi 5% ( = 0,05). Efek ini dianalisis dengan uji uji t-independent-samples Test. a. Beban kerja Efek residu dihitung berdasarkan rerata beda beban kerja pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok I dibandingkan dengan rerata beda beban kerja pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok II. b. Keluhan Muskuloskeletal Efek residu dihitung berdasarkan rerata beda keluhan muskuloskeletal pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok I dibandingkan dengan rerata beda keluhan muskuloskeletal pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok II. c. Kelelahan Efek residu dihitung berdasarkan rerata beda kelelahan pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok I dibandingkan dengan rerata beda kelelahan pada periode pertama dan periode kedua untuk kelompok II. 8) Uji efek perlakuan (uji beda) antara kelompok sebelum perbaikan dan kelompok sesudah perbaikan. Uji dilakukan untuk mengetahui perbedaan

24 73 rerata dan simpang baku serta tingkat kemaknaan. Dianalisis menggunakan uji t-paired Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,05). 9) Hipotesis statistik untuk data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Beban kerja Ho : X 1 = X 2 Ha : X 2 < X 1 Keterangan : X 1 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu lama X 2 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu baru b. Keluhan Muskuloskeletal Ho : X 1 = X 2 Ha : X 2 < X 1 Keterangan : X 1 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu lama X 2 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu baru c. Kelelahan Ho : X 1 = X 2 Ha : X 2 < X 1 Keterangan : X 1 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu lama X 2 = rerata denyut nadi kerja menggunakan sapu baru

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah rancangan randomized pre and post test control group design. Bagan rancangan ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subjects design) (Bakta, 2000; Suryabrata, S. 2002). Rancangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000). 47 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by subject design. Jumlah sampel 20 orang menjadi subjek pada periode satu dan juga pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 70 BAB V HASIL PENELITIAN Hasil dan analisis hasil pengamatan dan pengukuran terhadap variabel pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : 5.1 Kondisi Subjek Penelitian 5.1.1 Analisis deskripsi karakteristik

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan

BAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Subjek Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan karakteristik yang dibahas adalah umur, berat badan, tinggi badan dan antropometri. 6.1.1 Umur Umur

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011.

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011. 83 P 0 = desain interior lama (tanpa intervensi ergonomi). P 1 = ergo-desain interior (dengan intervensi ergonomi) O1, O3 = data sebelum belajar pada periode I dikumpulkan pukul 07.10 dan 10.40, setiap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). Masing-masing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek 5.1.1 Analisis Karakteristik Fisik Subjek Hasil analisis deskriptif terhadap data karakteristik subjek yang meliputi variabel umur, berat badan, tinggi badan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 20 orang sampel, dengan dua jenis perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan konvensional

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai 81 BAB VI PEMBAHASAN Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai pegangan roller cat yang telah dimodifikasi menurunkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan serta

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti

Lebih terperinci

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :..

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :.. 104 Lampiran 1.1 Surat Persetujuan Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Telp./HP :... Alamat :.. Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi lingkungan yang kotor merupakan salah satu masalah klasik dalam suatu wilayah perkotaan. Persoalan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dikenakan kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental Randomized Pre and Post

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah kelimuan fisiologi olahraga dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi Kedokteran Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG I GUSTI NGURAH PRIAMBADI NIM 0990271017 PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ERGONOMI-FISIOLOGI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja.

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja. ABSTRAK METODE KERJA BERORIENTASI ERGONOMI PADA PROSES PENGELAPAN KALENG SARDEN MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN, PRODUKTIVITAS, DAN PENGHASILAN PEKERJA DI PT.BMP NEGARA Kegiatan industri berkembang dari

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 63 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1.Kerangka Berpikir Permainan sepakbola didominasi oleh tendangan baik yang ditujukan untuk mengumpan, menembak ke arah gawang maupun menghalau serangan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di lapangan

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB V tentang Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata Dan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada kelompok pengrajin batik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perbaikan Postur Kerja Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Waktu Proses Pemahatan di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan pendekatan pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI

PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KERIPIK UBI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Fisiologi FK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengamati hubungan antara faktor resiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan pendekatan pre-test dan post-test

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto Kabupaten Gorontalo dengan pertimbangan tingginya angka kejadian diare selama

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Dua Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan secara umum dan Kenyamanan memandang dari Pengunjung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi pendengaran. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik cross-sectional untuk meneliti besarnya VO 2 maks dan daya ledak otot antara atlet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang menjelaskan antara variabel bebas dan variabel

Lebih terperinci

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI 1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini bentuk pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif, karena data yang digunakan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah fisiologi khususnya fisiologi pendengaran serta fisiologi kerja 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Muhamad Willy A. 1, Jajat Darajat KN 2, Arif Wahyudi 3 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat studi eksperimental untuk melihat perbedaan pemberian antara latihan eksentrik m.gastrocmineus dan latihan plyometric dengan latihan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test Group Design). Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUISIONER

LAMPIRAN 1 KUISIONER 1. KUISIONER KELELAHAN LAMPIRAN 1 KUISIONER KUESIONER 30 ITEMS OF RATING SCALES DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENGUKUR KELELAHAN SECARA UMUM Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre test and post test control group design (Pocock, 2008). Untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI ALMIZAN Program Studi Teknik Industri, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di SMP Al-Firdaus Mendungan Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari 2011. B. Metode Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitan ini telah dilakukan di Rukun Warga

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN Agung Santoso 1, Benedikta Anna 2,Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Psikologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menuntut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksakan di Unit Rehabilitasi Sosial

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan rancangan penelitian two group pre and post test control group design (Pocock, 2008)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- Post Test Design yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu intervensi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Proses produksi kain endek tiga tahun belakangan ini mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama

Lebih terperinci