BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000)."

Transkripsi

1 47 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000). Rancangan sama subjek adalah rancangan serial, dimana semua sampel mengalami perlakuan 1 dan juga perlakuan 2 dalam periode waktu yang berbeda. Rancangan ini, selang antara periode waktu diperlukan washing out, untuk menghilangkan efek perlakuan pertama terhadap perlakuan berikutnya. RS P I WOP & P II Adaptasi P S O 1 O 2 O 3 O 4 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian (one way treatment by the subjects design) P : Populasi S : Sampel RS : Random Sampling O 1 : Pendataan sebelum kerja pada periode 1 (pekerja bekerja dengan alat sebelum dimodifikasi) O 2 : Pendataan sesudah kerja pada periode 1 (pekerja bekerja dengan alat sebelum dimodifikasi) O 3 : Pendataan sebelum kerja pada periode 2 (pekerja bekerja dengan alat yang sudah dimodifikasi) O 4 : Pendataan sesudah kerja pada periode 2 (pekerja bekerja dengan alat yang sudah dimodifikasi) O 1, O 3 : Pengukuran awal sebelum mulai kerja sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan terhadap : a. denyut nadi istirahat b. mikroklimat 47

2 48 c. keluhan subjektif d. kelelahan O 2,O 4 : a) Pengukuran yang dilakukan selama bekerja terjadi sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan terhadap a. denyut nadi kerja dan denyut nadi pemulihan segera setelah subjek bekerja 1 jam, 2 jam dan 3 jam b. mikroklimat setelah bekerja 1 jam dan 2 jam. b) Pengukuran yang dilakukan sesudah selesai bekerja pada kontrol dan perlakuan terhadap : 1. mikroklimat 2. keluhan subjektif 3. kelelahan 4. produksi yang dihasilkan P I : Periode 1 (Perlakuan sebelum perbaikan) P II : Periode 2 (Perlakuan setelah perbaikan) WOP: Washing Out Periode diberikan 2 hari untuk menghilangkan efek perlakuan sebelumnya agar tidak meninggalkan efek atau respon dan adaptasi selama 4 hari = waktu untuk menyesuaikan alat kerja yang telah dimodifikasi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Rumah Kantor (Rukan) Duta Wijaya, Renon, Denpasar-Bali, penelitian ini dilakukan Bulan Januari - Maret Populasi dan Sampel Populasi Populasi target dari penelitian ini adalah para pekerja dengan keahlian mengecat. Jenis kelamin laki-laki dengan rentangan umur tahun. Pengalaman bekerja 1 tahun Kriteria Sampel Kriteria sampel ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3 49 1. Kriteria inklusi: a. Pekerja dengan keterampilan mengecat dengan pengalaman kerja sudah 1 tahun. (terampil menggunakan alat dan mengetahui teknik pengecatan) b. Jenis kelamin pria. c. Berbadan sehat d. Umur antara tahun. e. Bersedia menjadi subjek penelitian sampai selesai. 2. Kriteria eksklusi Subjek terpilih menolak berpartisipasi dalam penelitian dikarenakan sakit atau keperluan mendadak. 3. Kriteria tidak dilanjutkan sebagai sampel (Drop Out) Kriteria drop out (tidak dilanjutkan sebagai sampel) yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Subjek tidak dapat mengikuti penelitian secara penuh oleh karena subjek pindah kerja, berhenti kerja, sakit, kecelakaan kerja, atau yang lainnya sehingga tidak dapat meneruskan kerja. b. Memberikan data yang ekstrim, hasil data yang berlebihan atau tidak masuk akal. c. Perilaku subjek selama penelitian tidak dapat dikontrol seperti : begadang berlebihan, minum-minuman beralkohol, dan lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisiologis subjek.

4 Besar Sampel Untuk menentukan besar sampel menggunakan rumus Colton (1985), jumlah sampel minimal dalam penelitian ini dengan rancangan sama subjek dihitung dengan rumus sebagai berikut: n = (Z Z ) ) μ 2 μ 1 2 n = jumlah sampel = standar deviasi 1 = rerata produktif sebelum perbaikan 2 = rerata keluhan subjektif sesudah perlakuan. Dalam penelitian ini diharapkan penurunan atau peningkatan ditetapkan 15%. Z = Z skor untuk tingkat tipe I(a) untuk a=0,05 Zβ = Z skor untuk tingkat tipe II(p) 10 Zβ Dari penelitian pendahuluan didapatkan rerata denyut nadi kerja, rerata keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan produktivitas. Diharapkan nantinya denyut nadi kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan menurun sebesar 15%, dan produktivitas meningkat 15%. Sehingga dari rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dengan hasil seperti pada Tabel Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling sederhana dengan menggunakan tabel bilangan random. Dari populasi target 25 orang pekerja yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 20 orang pekerja sebagai populasi terjangkau. Dari populasi terjangkau berdasarkan rumus Colton didapatkan 16 orang pekerja pengecat plafon di rukan yang berbeda yang akan menjadi subjek penelitian.

5 51 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Jumlah Sampel No Variabel 1 2 SB n 1 Beban Kerja 90,80 73,56 5,33 1,24 2 Keluhan 45,95 39,00 7,02 13,27 Muskuloskletal 3 Kelelahan 71,00 60,3 7,30 1,02 4 Produktivitas 19,29 22,7 1,71 0,14 Dengan perhitungan jumlah sampel di atas yang digunakan pada penelitiani ini berdasarkan hasil n yang terbesar yaitu pada keluhan muskuloskeletal. Untuk menghindari apabila terjadi subyek drop out dari penelitian, maka besarnya sampel ditambah 15% menjadi 15,25 dan dibulatkan menjadi minimal 16. Sehingga besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan menjadi 16 orang. 4.6 Variabel Penelitian Identifikasi dan klasifikasi variabel Variabel penelitian dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan peranannya menjadi tiga yaitu variabel bebas, variabel tergantung, dan kendali/kontrol. 1. Variabel bebas adalah pengecatan plafon dengan menggunakan tangkai pegangan roller cat yang sudah dimodifikasi. 2. Variabel tergantung yaitu: kinerja yang dinilai dari beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan produktivitas kerja. 3. Variabel yang dikontrol meliputi adalah sebagai berikut:

6 52 a. Faktor internal kondisi subyek meliputi: umur, jenis kelamin, antropometri, dan kesehatan. b. Faktor eksternal kondisi subjek meliputi: peralatan kerja, bahan kerja, waktu kerja dan waktu istirahat. 4. Variabel rambang : lingkungan kerja dan penerangan Definisi operasional Untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengumpulan data, maka berdasarkan identifikasi dan klasifikasi variabel di atas, dibuat difinisi operasional variabel sebagai berikut. 1. Pengecatan plafon menggunakan tangkai pegangan roller cat yang dimodifikasi adalah suatu proses kerja yang dilakukan dengan mengacu kepada kondisi kerja yang ergonomis dengan ketentuan sebagai berikut : a. Bidang plafon yang dijadikan pelaksanaan penelitian adalah bidang plafon datar yang berada di ruangan sebuah rukan yang berada di wilayah Denpasar, yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: ketinggian plafon dari lantai cm, dengan bahan plafon dari gypsum board. b. Tangkai pegangan roller cat yang dimodifikasi adalah tangkai pegangan roller cat yang terbuat dari bambu dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Panjang tangkai pegangan roller 188 cm 2) Diameter tangkai pegangan roller Ø 3,5 cm 3) Dengan berat 500 gram

7 Gambar 4.2 Tangkai pegangan roller cat yang sudah dimodifikasi c. Tangkai pegangan roller cat yang lama adalah tangkai pegangan roller cat yang terbuat dari kayu reng dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Panjang tangkai pegangan roller 200 cm 2) Ukuran penampang 2x3 cm 3) Dengan berat 600 gram Gambar 4.3 Tangkai pegangan roller cat yang sering dipakai terbuat dari kayu reng penampang 2x3 cm

8 54 d. Sikap kerja dalam penelitian ini adalah sikap kerja dalam memegang tangkai pegangan roller cat dengan posisi tubuh berdiri, dengan gerakan sesuai dengan kebutuhan kerjanya. e. Cara kerja yang dimaksud adalah melakukan pekerjaan mengecat plafon, dengan menekan dan mendorong tangkai pegangan roller cat. Posisi tangan saat memegang tangkai pegangan roller cat adalah tangan kiri memegang tangkai pegangan roller cat bagian depan, tangan kanan memegang tangkai bagian bawah atau sebaliknya sesuai dengan kebiasaan pekerja. 2. Beban kerja adalah beban yang dihadapi pekerja akibat pekerjaan ataupun lingkungan dan sikap kerja. Pengukuran terhadap beban kerja dilakukan dengan mengukur denyut nadi per menit dengan metode 10 denyut. Denyut nadi kerja diukur setiap 30 menit. Metode 10 denyut adalah metode dengan palpasi pada arteri radialis tangan kiri, yang dihitung adalah lamanya waktu yang diperlukan mulai denyut yang dirasakan pertama sampai denyut nadi kesebelas, hasilnya dalam detik. 3. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada sistem muskuloskeletal berupa gangguan pada sistem otot rangka yang diakibatkan oleh faktor alat dan sikap kerja. Keluhan muskuloskeletal tersebut didata dengan menggunakan kuisioner Nordic Body Map, sebelum dan sesudah menggunakan tangkai pegangan roller cat yang lama dan setelah dimodifikasi, dengan kriteria penelitian sebagai berikut:

9 55 1 = tidak sakit. Subjek tidak merasakan adanya keluhan atau rasa nyeri pada otot-otot skeletal. 2 = agak sakit. Subjek merasakan adanya keluhan atau rasa nyeri pada otot-otot skeletal, tetapi keluhan atau rasa nyeri tersebut dapat diabaikan dan tidak mengganggu pekerjaan. 3 = sakit. Subjek merasakan adanya keluhan dan rasa nyeri pada otototot skeletal dan sering kali mengganggu pekerjaan, tetapi keluhan atau rasa nyeri tersebut berkurang apabila istirahat dari kerja dan tidak diperlukan obat-obatan untuk penyembuhan. 4 = sakit sekali. Subjek merasakan adanya keluhan atau rasa nyeri pada otot-otot skeletal dan sangat mengganggu pekerjaaan. Keluhan atau rasa nyeri tersebut tidak berkurang walaupun sudah beristirahat atau berhenti bekerja dan rasa sakit tersebut masih dirasakan sampai pada keesokan harinya. 4. Kelelahan yang diakibatkan oleh ketegangan yang berlebihan, terlihat dari beberapa gejala tremor pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot, penurunan tenaga, gerakan otot yang lebih lamban, penurunan tenaga, dan juga koordinasi otot menurun. Pengukuran kelelahan dapat digunakan kuisioner 30 item self rating tes (skala) yang dikeluarkan oleh Japan Association Industrial Health (JAIH). Kuesioner ini terdiri dari tiga kategori yaitu pertama, aktivitas melemah (item 1-10), penurunan motivasi

10 56 (item 11-20) dan kelelahan (item 21-30). Kelelahan pekerja diukur saat sebelum dan setelah perlakuan. 5. Produktivitas kerja adalah perbandingan dari keluaran (jumlah bidang atau luasan dalam m2) terhadap masukan (rerata nadi kerja dan waktu yang dipergunakan). 6. Umur subjek dengan kategori umur berkisar 18 tahun sampai 45 tahun berdasarkan tanggal, bulan dan tahun sesuai yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). 7. Antropometri adalah ukuran dan proporsi tubuh yang diukur dengan antropometer pada persentil 5 th, 50 th, 95 th. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke-95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. 8. Kesehatan adalah status kesehatan subjek di mana secara fisiologis tidak ada gangguan fungsi tubuh, yang dilihat dari surat keterangan sehat dari dokter. 9. Bahan kerja adalah cat merk Vinilex yang dicampur dengan air. 10. Waktu kerja adalah lama waktu kerja yang dilakukan dari pukul wita 11. Organisasi yaitu aturan yang berkaitan dengan waktu kerja dan waktu istirahat.

11 Lingkungan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suhu lingkungan yang diukur dengan menggunakan sling termometer. a. Suhu basah adalah suhu basah lingkungan praktek yang diukur dengan sling psychrometer merek Hisamatsu buatan Jepang dengan skala Celcius, yang tabungnya dihubungkan dengan air melalui media kapas. b. Suhu kering adalah suhu kering lingkungan kerja yang diukur dengan sling psychrometer merek Hisamatsu buatan Jepang dengan skala Celcius. c. Kelembaban adalah kelembaban udara relatif dilingkungan kerja yang diperoleh dengan mengkondisikan nilai suhu basah dan suhu kering ke dalam grafik/tabel psikrometri dengan satuan % RH (Prosentase Relatif Humidity); 13. Intensitas penerangan adalah fluks cahaya yang jatuh pada suatu bidang seluas 1 m 2 satuan untuk intensitas penerangan adalah luks (1x), diukur dengan luxmeter, merek Sanwa Electronic Japan. 4.7 Instrumen Penelitian Alat pengambil data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Nordic Body Map dengan 4 skala likert yang dimodifikasi (Sutajaya,1998) dan digunakan secara internasional untuk mengukur keluhan muskuloskeletal atau otot skeletal.

12 58 2. Kuesioner 30 item self rating tes kelelahan subjektif 4 skala likert untuk mengukur kelelahan dan sudah direkomendasi dari Japan Association Industrial Health (JAIH) serta didukung oleh Industrial Fatigue Committee Research of Japan (IFCRJ). 3. Timbangan badan merek Detecto Medic Scale buatan Amerika dengan ketelitian (1/100) kg untuk mengukur berat badan. 4. Stop watch digital merek Alba buatan Jepang untuk mengukur lama bekerja dan denyut nadi dengan metode palpasi Kamera Digital merek Sony DSC-W530 buatan Jepang yang digunakan untuk dokumentasi. 6. Antropometer merek Super buatan Jepang dengan tingkat ketelitian 0,1 cm untuk mengukur data antropometri pekerja. 7. Meteran logam dengan kemampuan ukur 5 meter, bahan metal, merek Imundex buatan Jepang untuk mengukur dimensi alat kerja. 8. Alat tulis menulis, untuk mencatat data yang diperlukan. 9. Sling termometer merk Hisamatsu dalam satuan C buatan Jepang untuk mengukur suhu kering dan suhu basah. 10. Psichometric chart untuk menghitung kelembaban udara.

13 Alur Penelitian Tahap Persiapan - Penetapan tempat penelitian - Meminta ijin kepada pemilik rukan - Data antropometri - Mempersiapkan alat-alat petugas Perlakuan (P1) Perlakuan (P II) Data Sebelum Bekerja - Data Kelelahan - Data Keluhan muskuloskeletal - Data DN istirahat - Data Mikrolimat Data Sebelum Bekerja - Data Kelelahan - Data Keluhan muskuloskeletal - Data DN istirahat - Data Mikrolimat Tangkai Pegangan Roller Cat yang lama Washing Out (2 hari) dan adaptasi (4 hari) Tangkai Pegangan Roller Cat yang dimodifikasi Data Saat dan Setelah Bekerja - Data Kelelahan - Data Keluhan Muskuloskeletal - Data Denyut Nadi Kerja - Data Mikrolimat - Data Produktivitas Data Saat dan Setelah Bekerja - Data Kelelahan - Data Keluhan Muskuloskeletal - Data Denyut Nadi Kerja - Data Mikrolimat - Data Produksi Pengolahan dan Analisis Data Gambar 4.4 Bagan Alur Penelitian 4.9 Tata Laksana Penelitian Tahap persiapan dan administrasi penelitian a. Studi kepustakaan dan buku: jurnal proceeding, internet dan lain-lain yang sesuai dan relevan dengan topik penelitian. b. Mengurus surat-surat yang diperlukan untuk mendukung jalannya penelitian.

14 60 c. Menetapkan tempat penelitian. d. Menentukan sampel berdasakan kriteria dan metode yang telah ditetapkan yaitu menggunakan random sampling dengan menggunakan bilangan random, e. Meminta ijin kepada pemilik tempat/rukan untuk mengadakan penelitian. f. Mempersiapkan petugas pengumpul data dan alat-alat untuk kepentingan penelitian Jadwal pemberian perlakuan Jadwal pemberian perlakuan dan pengambilan data adalah sebagai berikut: Subjek 8 pekerja (a,b,c,d,e,f,g.h) 8 pekerja (i,j,k,l,m,n,o,p) Hari ke p1 p1 WOP WOP adaptasi (4 hari) p2 p p1 p1 WOP WOP adaptasi (4 hari) p2 p2 Keterangan: p1 : Sebelum perlakuan (menggunakan tangkai pegangan roller cat yang lama) p2 : Sesudah perlakuan (menggunakan tangkai pegangan roller cat yang sudah dimodifikasi) WOP : Washing Out Paried (selama 2 hari) Adaptasi 4 hari Dari jumlah sampel 16 pekerja dibagi menjadi dua yaitu masing-masing 8 pekerja. Hal ini dilakukan karena keterbatasan biaya penelitian untuk dapat menyediakan tangkai pegangan roller cat. Jumlah stasiun kerja yang dapat disediakan adalah delapan unit, sehingga penggunaannya hanya bisa dilakukan oleh delapan pekerja. Pada sebelum perlakuan (p1) maupun sesudah perlakuan (p2) dilakukan dalam dua hari untuk dapat adaptasi dengan sikap kerja baru. Hari kedua

15 61 merupakan pengulangan dari hari pertama dengan cara yang sama. Kemudian antara sebelum perlakuan (p1) dan sesudah perlakuan (p2) dilakukan Washing out selama dua hari. Hal ini dimaksudkan adalah untuk menghilangkan efek perlakuan sebelumnya. Adaptasi diberikan selama 4 hari untuk mengenal dan mencoba tangkai pegangan roller cat yang sudah dimodifikasi Tahap pelaksanaan penelitian 1. Protokol untuk subjek a. Subjek harus sampai di tempat penelitian 30 menit sebelum penelitian dimulai. b. Setelah subjek istirahat 10 menit, dilakukan pengukuran denyut nadi istirahat. Subjek dalam keadaan duduk rileks, bila denyut nadi istirahat >100 maka, perlu pemulihan agar mendekati denyut nadi istirahat. c. Selanjutnya subjek mengisi kuisioner Nordic Body Map dan 30 item. d. Setelah pre test, subjek bekerja sesuai perlakuan. e. Pada tahap pertama, subjek mengecat plafon dengan tangkai pegangan roller cat yang lama. f. Tahap berikutnya subjek diberikan washing out untuk menghilangkan efek perlakuan pada tahap pertama dan adaptasi. g. Tahap kedua subjek melakukan pengecatan plafon dengan tangkai pegangan roller cat yang sudah dimodifikasi. 2. Protokol untuk surveyor Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh surveyor untuk memperoleh data-data meliputi langkah-langkah:

16 62 a. Menjelaskan kepada subjek tentang cara penelitian seperti proses kerja, cara mengisi kuesioner, cara penghitungan denyut nadi, pengukuran kelelahan dan lain-lain. b. Melaksanakan pengukuran-pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian yang disesuaikan dengan rancangan penelitian. c. Melakukan pengukuran variabel kendali setiap 1 jam yaitu pengukuran suhu basah, suhu kering dan kelembaban. d. Melakukan observasi awal (pre test) terhadap variabel tergantung pada setiap kelompok perlakuan. e. Mengukur denyut nadi istirahat sebelum subjek melakukan pekerjaan menggunakan metode dengan stopwatch. f. Melakukan intervensi sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan. g. Melakukan observasi akhir (post test) terhadap variabel tergantung pada setiap kelompok perlakuan. h. Mengukur denyut nadi kerja sebelum subjek melakukan pekerjaan menggunakan metode 10 denyut dengan stopwatch, dilakukan setiap 1 jam dalam keadaan subjek tetap bekerja. i. Memandu subjek untuk pengisian kuesioner Nordic Body Map dan 30 item.

17 Prosedur pengukuran Frekuensi denyut nadi a. Denyut nadi istirahat 1. Persiapan pengukuran Subjek telah tiba dilokasi penelitian satu jam sebelum penelitian dilaksanakan. Kemudian subjek diistirahatkan selama 15 menit. 2. Prosedur pengukuran. a) Subjek diukur denyut nadi istirahatnya diukur dalam denyut nadi 1 menit, secara palpasi pada pergelangan tangan kanan di atas pembuluh darah arteri radialis dengan cara perabaan ketiga ujung jari ( telunjuk, jari tengah dan jari manis). Yang diukur adalah waktu (t) yang diperlukan untuk 10 denyut. b) Pengukuran ini dilakukan tiga kali berturut-turut dan hasilnya dirataratakan. 3. Pencatatan Pencatatan dilakukan terhadap waktu yang digunakan untuk 10 denyut nadi dengan satuan detik, kemudian dihitung dengan rumus [ (10/t) x 60 ] sehingga satuannya menjadi denyut per menit. b. Denyut nadi kerja 1. Prosedur pengukuran a) Posisi tubuh pekerja adalah sesuai dengan sikap kerja. b) Pengukuran dilakukan pada pergelangan tangan di atas pembuluh darah arteri radialis dengan cara perabaan ketiga ujung jari ( telunjuk, jari tengah dan jari manis) dengan metode 10 denyut.

18 64 c) Pengukuran dalam satu siklus kerja (3 jam) dilakukan setiap setengah jam kerja. Sehingga dalam satu siklus kerja ada enam kali pengukuran. Hasil pengukuran kemudian dirata-ratakan. 2. Pencatatan Pencatatan dilakukan terhadap waktu (t) yang dibutuhkan untuk 10 denyut nadi subjek, yang kemudian dihitung dengan rumus [ (10/t) x 60 ] denyut per menit. c. Nadi kerja Nadi kerja diperoleh dengan menghitung selisih denyut nadi kerja dengan denyut nadi istirahat dari masing-masing subjek Penilaian keluhan muskuloskeletal Penilaian keluhan subjektif meliputi kelelahan secara umum yang dinilai dengan kuesioner 30 item pertanyaan dengan empat skala likert dan keluhan otot skeletal yang dinilai dengan kuesioner Nordic Body Map empat skala likert. Adapun langkah penilaiannya adalah sebagai berikut. a. Persiapan 1. Mempersiapkan kuesioner 30 item pertanyaan dan kuesioner Nordic Body Map, serta kuesioner kenyamanan sesuai dengan jumlah subjek. 2. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada subjek penelitian. b. Prosedur penilaian 1. Sebelum mulai bekerja, masing-masing subjek diberikan kuesioner 30 item kelelahan dan kuesioner Nordic Body Map serta kuesioner kenyamanan dan subjek diminta untuk mengisi sendiri kuesioner tersebut

19 65 dengan memberi tanda rumput (V) pada item -item yang sesuai dengan keluhan yang dirasakannya, kemudian hasilnya dikumpulkan. 2. Setelah selesai mengecat plafon, masing-masing subjek diberikan lagi kuesioner 30 item kelelahan dan kuisioner Nordic Body Map serta kuesioner kenyamanan dan subjek diminta untuk mengisi sendiri kuesioner tersebut dengan memberi tanda rumput (V) pada item yang sesuai dengan keluhan yang dirasakannya, kemudian hasilnya dikumpulkan. c. Pencatatan 1. Nilai kelelahan sebelum kerja adalah jumlah skor keluhan kelelahan sebelum kerja dengan menggunakan 4 skala likert. 2. Nilai kelelahan setelah kerja adalah jumlah skor keluhan kelelahan setelah kerja dengan menggunakan 4 skala likert 3. Nilai keluhan otot skeletal sebelum kerja adalah jumlah skor keluhan otot skeletal sesuai dengan tingkat keluhan yang di rasakan sebelum kerja dengan menggunakan 4 skala likert 4. Nilai keluhan otot skeletal setelah kerja adalah jumlah skor keluhan otot skeletal sesuai dengan tingkat keluhan yang di rasakan setelah kerja dengan menggunakan 4 skala likert 5. Nilai skor kelelahan dihitung berdasarkan selisih nilai skor kelelahan setelah kerja dikurangi nilai skor kelelahan sebelum kerja. 6. Nilai skor keluhan otot skeletal dihitung berdasarkan selisih nilai skor keluhan otot skeletal setelah kerja dikurangi nilai skor keluhan otot skeletal sebelum kerja.

20 Penentuan produktivitas sebagai indikator luaran Sebagai indikator luaran ( out put) adalah hasil bidang plafon yang dapat dihasilkan dengan ketentuan sebagai berikut. a. Produksi adalah banyaknya bidang plafon yang sudah di cat, luas (m2). b. Rerata produksi subjek adalah rerata jumlah bidang plafon yang sudah di cat yang dihasilkan oleh subjek tersebut. c. Produksi dihitung setiap satu jam bekerja dalam waktu tiga jam Analisis Data Data yang dihasilkan sebelum dan sesudah perlakuan diolah dan dianalisis dengan bantuan komputer menggunakan program aplikasi SPSS (Statistical Package for The Social Science) versi Uji statistik untuk analisis data tersebut adalah sebagai berikut : a. Analisis deskriptif sehingga diperoleh rerata, simpang baku, dan rentangan dari variable penelitian. b. Terhadap data dari masing-masing perlakuan diuji normalitasnya dengan menggunakan Shapiro-wilk test pada tingkat kemaknaan (α = 0,05). Mengingat rancangan penelitian adalah sama subjek sehingga jenis sampelnya adalah berpasangan, maka uji homogenitas tidak diperlukan lagi. c. Jika data normal maka, dilakukan uji kemaknaan beda antara sebelum perlakuan ( P1) sesudah perlakuan ( P2) dengan uji statistic parametric t-test paired, dengan taraf kemaknaan α = 0,05.

21 67 d. Hipotesis penelitian yang diuji adalah : 1. Hipotesis I : Uji hipotesis ini dilakukan untuk menguji beda kemaknaan rerata beban kerja antara sebelum perlakuan ( P1) dan sesudah perlakuan ( P2) dengan menggunakan t-test paired. Ho : X bk1 = X bk2 Ho : X bk2 < X bk2 Keterangan : X bk1 adalah rerata beban kerja (nadi kerja) sebelum perlakuan (P1) X bk2 ada rerata beban kerja (nadi kerja) sesudah perlakuan (P2) 2. Hipotesis II Keluhan muskuloskeletal : X km2 < X km1 3. Hipotesis III : Uji hipotesis ini dilakukan untuk menguji beda kemaknaan rerata jumlah skor keluhan subyektif (kelelahan secara umum) antara sebelum perlakuan (P1) dan sesudah perlakuan (P2) dengan menggunakan uji Wilcoxson. Ho : X ks1 = X ks2 Ho : X ks2 < X ks1 Keterangan : X ks1 adalah rerata skor keluhan subyektif sebelum perlakuan (P1) X ks2 adalah rerata skor keluhan subyektif sesudah perlakuan (P2) 4. Hipotesis III : Uji hipotesis ini dilakukan untuk menguji beda kemaknaan rerata produktivitas antara sebelum perlakuan ( P1) dan sesudah perlakuan ( P2)

22 68 dengan menggunakan t-test paired (jika data normal). Jika data tidak normal digunakan uji Wilcoxson. Ho : X p1 = X p2 Ho : X p1 < X p2 Keterangan : X p1 adalah rerata produktivitas sebelum perlakuan (P1) X p2 adalah rerata produktivitas setelah perlakuan (P2) 4.11 Kelemahan Penelitian Ada beberapa kelemahan dan keterbatasan pada penelitian yang dapat memberikan pengaruh pada hasil penelitian dan sukar untuk diatasi. Kelemahan dan keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut: a. Kondisi subjek selama di luar penelitian ini sulit dipantau. Seperti bergadang, melakukan aktivitas yang berlebihan pada siang dan malam hari. b. Sulit mengendalikan emosi, prilaku dan motivasi subjek Analisis Biaya dan Manfaat Untuk memastikan apakah peningkatan produktivitas juga memberikan manfaat yang riil bagi unsur manajemen perusahaan maupun pekerja maka perlu dilakukan analisis biaya dan manfaat. Untuk menganalisis biaya dan manfaat pada perbaikan redesain tangkai pegangan roller cat ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menghitung seluruh biaya intervensi ergonomi yang dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.

23 69 b. Menghitung peningkatan atau selisih antara hasil kerja sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. c. Titik impas dicapai pada saat terjadi titik temu antara biaya dan manfaat yang diperoleh setelah intervensi dilakukan (saat biaya terbesar oleh manfaat yang diperoleh setelah intervensi dilakukan). Dari segi kesehatan sangat besar manfaatnya, akan tetapi hal ini sulit dihitung secara ekonomis. Dengan menggunakan tangkai pegangan roller cat yang telah sesuai dengan kaidah ergonomi diprediksi keluhan subjektif para pekerja akan menurun serta sikap kerja menjadi alamiah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subjects design) (Bakta, 2000; Suryabrata, S. 2002). Rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah rancangan randomized pre and post test control group design. Bagan rancangan ini dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 70 BAB V HASIL PENELITIAN Hasil dan analisis hasil pengamatan dan pengukuran terhadap variabel pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : 5.1 Kondisi Subjek Penelitian 5.1.1 Analisis deskripsi karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by subject design. Jumlah sampel 20 orang menjadi subjek pada periode satu dan juga pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang (two-period cross over design) (Bakta, 1997; Pocock, 2008;). Rancangan silang

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai 81 BAB VI PEMBAHASAN Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai pegangan roller cat yang telah dimodifikasi menurunkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 20 orang sampel, dengan dua jenis perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan konvensional

Lebih terperinci

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :..

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :.. 104 Lampiran 1.1 Surat Persetujuan Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Telp./HP :... Alamat :.. Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bersedia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek 5.1.1 Analisis Karakteristik Fisik Subjek Hasil analisis deskriptif terhadap data karakteristik subjek yang meliputi variabel umur, berat badan, tinggi badan,

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB V tentang Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata Dan Meningkatkan

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Dua Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan secara umum dan Kenyamanan memandang dari Pengunjung

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan

BAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Subjek Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan karakteristik yang dibahas adalah umur, berat badan, tinggi badan dan antropometri. 6.1.1 Umur Umur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011.

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011. 83 P 0 = desain interior lama (tanpa intervensi ergonomi). P 1 = ergo-desain interior (dengan intervensi ergonomi) O1, O3 = data sebelum belajar pada periode I dikumpulkan pukul 07.10 dan 10.40, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perbaikan Postur Kerja Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Waktu Proses Pemahatan di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan

BAB I PENDAHULUAN. Mereka dituntut membuat gambar perencanaan gedung sesuai dengan konsep dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pembangunan perumahan, sekolah dan gedung-gedung perkantoran membawa tren tersendiri bagi para arsitek dan desainer interior. Mereka dituntut membuat gambar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi Kedokteran Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah kelimuan fisiologi olahraga dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). Masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di lapangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari

Lebih terperinci

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG I GUSTI NGURAH PRIAMBADI NIM 0990271017 PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ERGONOMI-FISIOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu Kedokteran Jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 3.2.1 Tempat penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja.

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja. ABSTRAK METODE KERJA BERORIENTASI ERGONOMI PADA PROSES PENGELAPAN KALENG SARDEN MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN, PRODUKTIVITAS, DAN PENGHASILAN PEKERJA DI PT.BMP NEGARA Kegiatan industri berkembang dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada kelompok pengrajin batik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre- Post Test Design yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu intervensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup neuroanatomi, neurofisiologi, neurofarmakologi, dan obat tradisional. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi pendengaran. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Proses produksi kain endek tiga tahun belakangan ini mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design. 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Skema 3.1 Kerangka Konsep Gangguan pernafasan/oksigenasi 1. Usia 2. Jenis Kelamin pasien terpasang ventilasi mekanik Nyeri Painfull procedur (Penghisapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah selalu menjadi polemik yang berkembang setiap tahunnya. Kondisi lingkungan yang kotor merupakan salah satu masalah klasik dalam suatu wilayah perkotaan. Persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang menggunakan 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah fisiologi khususnya fisiologi pendengaran serta fisiologi kerja 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Gigi dan Mulut dan ilmu Psikiatri 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Poli Gigi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan klinik gigi jejaring

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dikenakan kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental Randomized Pre and Post

Lebih terperinci

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI 1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat 34 BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian April 2016. Penelitian dilakukan di SMA Kesatrian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 63 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1.Kerangka Berpikir Permainan sepakbola didominasi oleh tendangan baik yang ditujukan untuk mengumpan, menembak ke arah gawang maupun menghalau serangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Ilmu Kesehatan Anak dan Fisiologi. 3.2 Jenis penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Banyumanik dengan melibatkan

Lebih terperinci

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-6869 KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI Komang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. 29 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat studi eksperimental untuk melihat perbedaan pemberian antara latihan eksentrik m.gastrocmineus dan latihan plyometric dengan latihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group 22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group pre-test and post-test design (rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok). Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Setuju dalam mengikuti penelitian

Setuju dalam mengikuti penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anatomi dan Ilmu Kedokteran Olahraga 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat SMA 3 Semarang 3.2.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental (experimental research). Dengan rancangan penelitian membandingkan dua kelompok yang sama-sama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik cross-sectional untuk meneliti besarnya VO 2 maks dan daya ledak otot antara atlet

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran terutama bidang fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Kelamin. Ruang lingkup penelitian meliputi bidang Ilmu Kedokteran Kulit dan 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M e t o d e p e n e l i t i a n a d a l a h s u a t u c a r a a t a u t e k n i k y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m e c a h k a n s u a t u m

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam keberhasilan sebuah penelitian, seorang peneliti harus bisa memecahkan suatu permasalahan dengan metode yang benar dan tepat serta sesuai dengan apa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa

BAB IV METODE PENELITIAN. Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Disiplin Ilmu yang terkait penelitian ini adalah ilmu kedokteran jiwa 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitan ini telah dilakukan di Rukun Warga

Lebih terperinci

UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM ABSTRAK

UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM ABSTRAK UJIAN OSCE REGULER BERORIENTASI ERGONOMI MENINGKATKAN KINERJA PENGUJI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM Iing; I Dewa Putu Sutjana; Ida Bagus Alit Swamardika Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI Denpasar untuk kelompok I dan kelompok II. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

I Gede Oka Pujihadi; I Putu Gede Adiatmika; I Ketut Tirtayasa

I Gede Oka Pujihadi; I Putu Gede Adiatmika; I Ketut Tirtayasa PERBAIKAN SIKAP KERJA DAN PENAMBAHAN PENERANGAN LOKAL PADA PROSES PEMBUBUTAN MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL, KELELAHAN MATA DAN MENINGKATKAN KETELITIAN HASIL KERJA MAHASISWA DI BENGKEL MEKANIK POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksakan di Unit Rehabilitasi Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental quasi dengan desain pre post test. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 29 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Ilmu Gigi dan Mulut dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional dimana setiap subjek penelitian hanya di observasi satu kali dan

Lebih terperinci