BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah rancangan randomized pre and post test control group design. Bagan rancangan ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 R Ra O1 K O2 P S O3 P O4 Gambar 4.1 Bagan Rancangan Penelitian Keterangan : P S R Ra K : Populasi : Sampel : Random sederhana : Random alokasi : Kelompok Kontrol (kegiatan praktek American service dimana penyajian makanan utama dengan menggunakan chop plate. P : Kelompok Perlakuan (kegiatan praktek American service dimana penyajian makanan utama dengan menggunakan dinner plate. O1, O3 : Pendataan yang dilakukan sebelum praktek (pre-test), terhadap : 1. Denyut nadi istirahat dari subjek penelitian 2. Keluhan muskuloskeletal

2 3. Kelelahan O2, O4 : Pendataan yang dilakukan setelah praktek (post-test), terhadap : 1. Denyut nadi kerja dan sesaat setelah kerja. 2. Keluhan muskuloskeletal 3. Kelelahan 4. Jumlah Waktu penyajian 5. Skor kualitas penyajian 6. Mikroklimat ruangan 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Praktek (restoran) Sekolah Tinggi Pariwisata, Nusa Dua Bali. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret hingga April Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah dalam bidang ergonomi fisiologi kerja terutama pada pengaturan beban angkat peralatan makan di restoran. 4.4 Penentuan Sumber Data Populasi Target dan Terjangkau. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang menggunakan laboratorium praktek (restoran) sebagai tempat praktek. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester empat program studi Manajemen Tata Hidangan Diploma III (tiga) Sekolah Tinggi Pariwisata, Nusa Dua Bali. Jumlah populasi sebanyak 60 mahasiswa.

3 4.4.2 Kriteria Subjek Kriteria inklusi subjek Untuk menghindari bias terhadap hasil penelitian, maka diperlukan sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tidak cacat fisik dan tidak sedang sakit. 2. Umur antara tahun. 3. Jenis kelamin laki-laki. 4. Berat badan dengan Indeks Masa Tubuh normal 5. Pernah melakukan praktek di restoran minimal satu tahun (dua semester). 6. Pernah mengikuti kuliah Operasional Restoran Dasar (semester satu) dan Operasional Restoran Lanjutan (semester dua) sehingga dianggap sudah memilik pengetahuan tata hidangan. 7. Bersedia menjadi orang coba dan mengikuti prosedur penelitian sampai penelitian berakhir yang dibuktikan dengan mengisi Surat Persetujuan (terlampir) Kriteria drop out Kriteria drop out (dikeluarkan sebagai sampel) yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah apabila subjek tidak dapat mengikuti penelitian secara penuh oleh karena subjek sakit, kecelakaan kerja, atau alasan tertentu sehingga tidak dapat meneruskan kegiatan dalam penelitian ini.

4 4.4.3 Besar Sampel Perhitungan besar sampel menggunakan rumus Pocock (2008): n = ( ) 2 f (, ) Keterangan : n = jumlah sampel σ = standar deviasi/simpang baku µ 1 = rerata variabel penelitian sebelum perlakuan (P0) µ 2 = rerata variabel penelitian setelah perlakuan (Estimasi peningkatan/penurunan 15%) f(α,β) = faktor kesalahan (α = 0,05, β = 0,10), f(α,β) = 10,5 (sesuai tabel Pocock) Rumusan di atas akan digunakan untuk menghitung jumlah sampel yang diperoleh dari masing-masing pengukuran. Berikut hasil perhitungan sampel yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sampel dari Rumus Pocock No. Pengukuran Rata-Rata SD Rata-Rata Jumlah sampel µ 1 ( σ ) μ 2 ( n ) 1. Keluhan muskl. 81,50 10,22 69, Kelelahan 74,75 7,69 63, Lama Wkt. Penyaj.(dtk) 32,67 4,06 27, Kualitas Penyajian 2,70 1,06 4,05 13 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka besar sampel yang diperoleh adalah 15 mahasiswa. Untuk menghindari apabila terjadi subjek drop out dari penelitian, maka besarnya sampel ditambah 20 % sehingga menjadi 18. Sehingga

5 besar sampel yang ditetapkan dalam masing-masing kelompok penelitian ini menjadi 18 mahasiswa Teknik Pengambilan Sampel Teknik penentuan sampel untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampel random sederhana (simple random), dimana populasi diberi nomor sesuai jumlah populasi kemudian sampel dipilih secara acak (random) baik dengan menggunakan random tabel bilangan ataupun dengan undian biasa (Nazir, 2009). Jumlah populasi mahasiswa yang melakukan praktek pelayanan tata hidangan yang masuk kriteria inklusi sejumlah 60 mahasiswa. Dari 60 mahasiswa ini diundi sehingga terpilih 36 mahasiswa sebagai sampel penelitian. 4.5 Variabel Penelitian Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Berdasarkan fungsinya variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas, kontrol, rambang dan tergantung (Suryabrata, 2002). Variabel variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Variabel bebas : Perlakuan (kegiatan praktek mahasiswa dalam menghidangkan makanan utama dengan dinner plate). 2. Variabel tergantung : Kinerja dengan indikator tingkat keluhan muskuloskletal, kelelahan, jumlah waktu penyajian dan kualitas penyajian. 3. Variabel pengganggu yang akan dikontrol adalah : a. Kondisi subjek : umur, tinggi dan berat badan, status kesehatan, pengalaman kerja b. Kondisi lingkungan : suhu udara, kelembaban relatif, intensitas cahaya, kecepatan udara.

6 4.2 berikut. Hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar Variabel Bebas Praktek mahasiswa dalam kegiatan American service : Penggunaan piring dinner plate (perlakuan) Variabel Kontrol 1. Kondisi subjek 2. Kondisi lingkungan Variabel Tergantung Kinerja dengan indikator : 1. Keluhan muskuloskletal 2. Kelelahan 3. Jumlah Waktu penyajian 4. Kualitas penyajian Gambar 4.2 Bagan Hubungan Antar Variabel Defenisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas a. Kegiatan praktek mahasiswa dalam menghidangkan makanan utama dengan dinner plate adalah praktek mahasiswa dalam kegiatan American service dimana saat menghidangkan makanan utama membawa piring dengan dimensi yang lebih kecil (dinner plate) ke meja tamu.

7 b. Dinner plate yang antropometris adalah piring yang digunakan untuk menyajikan makanan utama (main coursei) dan memiliki ukuran yang lebih sesuai dengan antropometri tangan subjek sehingga dapat membawa piring dengan lebih nyaman. 2. Variabel Tergantung a. Keluhan muskuloskeletal adalah suatu bentuk gangguan system muskuloskeletal yang terdiri dari,tulang, otot-otot, tendon, ligamen, jaringan, tulang rawan, syaraf, dan pembuluh darah. Keluhan Muskuloskeletal yang dirasakan subjek pada otot diukur dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map dengan menggunakan skala likert. b. Kelelahan secara umum adalah keluhan kelelahan yang diukur dengan menggunakan kuesioner 30 item kelelahan dengan empat skala Likert dari IFRC (Industrial fatigue Research Committee) Jepang. c. Lama waktu penyajian yang diukur adalah banyaknya waktu yang diperlukan pada saat menata empat piring di tangan lalu membawanya ke meja tamu (tamu pertama). d. Kualitas penyajian adalah kriteria tehnik penyajian makanan American service yang benar di buat dalam bentuk form check list. 3. Variabel Kontrol a. Umur adalah usia subjek yang ditentukan berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP). b. Jenis kelamin adalah ciri fenotif subjek yang ditunjukan oleh ciri ciri kelamin sekunder dan didukung oleh keterangan yang ada pada kartu tanda penduduk (KTP).

8 c. Tinggi badan adalah tinggi badan karyawan pada posisi berdiri yang diukur dari lantai sampai vertex. d. Berat badan adalah bobot tubuh subjek yang diukur dengan menggunakan Weight scale, merek Kris. e. Data antropometri adalah ukuran dan proporsi tubuh yang diukur dengan anthropometer pada persentil 5 th, 50 th dan 95 th f. Status kesehatan adalah keadaan kesehatan mahasiswa yang menjadi subjek penelitian yang ditetapkan oleh dokter umum. g. Pengalaman kerja adalah pengalaman subjek dalam hal melakukan praktek di restoran Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dan juga pengalaman kerja di industri, dinyatakan dengan pengakuan subjek dan catatan kartu rencana studi mahasiswa yang bersangkutan. Dalam hal ini mahasiswa yang digunakan sebagai subjek berada pada semester empat yang mana sudah mendapat pelatihan dan arahan pada semester sebelumnya dan sudah dua semester (satu tahun) melakukan praktek di restoran serta sudah pernah mengecap pengalaman kerja di industri sebagai daily worker dan trainee (minimal selama enam bulan). h. Suhu basah adalah suhu basah lingkungan praktek (di restoran) dalam derajat celcius yang diukur dengan sling psychrometer merek Hisamatsu buatan Jepang. i. Suhu kering adalah suhu kering lingkungan praktek (di restoran) yang diukur dengan sling psychrometer merek Hisamatsu buatan Jepang dengan skala celcius. j. Kelembaban relatif adalah kelembaban yang ditentukan berdasarkan nilai suhu basah dan suhu kering dalam satuan derajat Celcius yang

9 dikonversi ke satuan derajat Fahrenheit dan dipetakan ke dalam Psychrometric Chart. Pengukuran ini dilakukan hanya pada satu titik saja yaitu pada titik sentral dari rertoran. k. Intensitas cahaya adalah intensitas pencahayaan alami atau buatan dalam satuan lux yang diukur dengan luxmeter merek Panlux buatan Jerman. Intensitas pencahayaan ini diukur pada lima titik (di bagian depan kanan dan kiri, tengah, dan bagian belakang kanan dan kiri) dalam restoran. l. Kecepatan udara dengan mengukur kecepatan angin yaitu gerakan udara atau aliran udara untuk areal di tempat kerja (areal restoran) yang pengukurannya dilakukan dengan alat ukur anemometer hasilnya dalam satuan m/dt. Diukur setiap satu jam. 1.6 Instrumen Penelitian Alat alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Alat pengukur tinggi badan merek Fazzini buatan Jepang, digunakan untuk mengukur tinggi badan subjek yang dilakukan pada tahap persiapan. b. Alat pengukur berat badan Weight scale merek Kris, buatan China digunakan untuk menimbang berat badan subjek yang dilakukan pada tahap persiapan. c. Kuesioner Nordic Body Map (lampiran 3) untuk mendata keluhan muskuloskletal pada karyawan. d. Kuesioner 30 daftar pertanyaan dengan empat skala Likert dari IFRC Jepang digunakan untuk identifikasi kelelahan secara umum (lampiran 4).

10 e. Ceklis Kualitas Penyajian (lampiran 5) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan subjek dalam menyajikan makanan menggunakan empat piring dengan benar dan sekaligus menunjukkan kualitas penyajian. Makin tinggi skor penilaian maka kemampuan dan kualitas penyajian dianggap makin meningkat. f. Kamera Canon digital IXUS 65 buatan Jepang untuk dokumentasi. g. Stopwatch digital merek CASIO HS-3 buatan Jepang digunakan untuk menghitung waktu. h. Anthropometer merek Super 686 buatan Jepang dengan ketelitian 0,1 cm digunakan untuk mengukur antropometri mahasiswa. i. Sling thermometer merek Hisamatsu dalam satuan o C buatan Jepang untuk mengukur suhu kering dan suhu basah. j. Psichrometric chart (lampiran 6) digunakan pada pemetaan suhu basah dan suhu kering untuk mengetahui kelembaban relatif. k. Anemometer merek Lutron untuk mengukur kecepatan angin dalam restoran. l. Luxmeter merek Panlux buatan Jerman untuk mengukur intensitas cahaya dalam restoran. m. Alat tulis menulis untuk mencatat hasil penelitian. 1.7 Prosedur Penelitian Tahap Persiapan Penelitian Untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengumpulan data, dibuat prosedur sebagai berikut. a. Mempersiapkan petugas pengumpulan data dan alat penelitian.

11 b. Menyiapkan kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk mendukung jalannya penelitian, berupa : Surat Persetujuan, Formulir Biodata, Kuesioner Kelelahan 30 item dengan skala Likert, dan Kuesioner Nordic Body Map, Ceklis Kualitas Penyajian. c. Pendataan subjek yang akan menjadi populasi penelitian. d. Menghubungi subjek untuk diminta kesediannya mengikuti penelitian. e. Menentukan 36 subjek terpilih sebagai sampel secara acak berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. f. Mengadakan diskusi dengan subjek untuk menjelaskan penelitian yang akan dilakukan. g. Setelah subjek mengerti, kemudian diminta persetujuannya dengan mengisi blangko Surat Persetujuan (Lampiran 1). h. Subjek mengisi biodata yang telah disediakan peneliti. i. Melakukan pengukuran terhadap antropometri tubuh subjek. j. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. k. Mempersiapkan jadwal pemberian perlakuan. l. Pemeriksaan kesehatan, pengukuran tinggi badan dan berat badan subjek penelitian. m. Mempersiapkan prosedur praktikum dan pengambilan data Tahap Pelaksanaan Penelitian Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, pelaksanaan akan dilakukan melalui dua periode. Pelaksanaan praktek mahasiswa di restoran dilakukan selama tiga hari setiap minggunya dari hari Selasa hingga hari Kamis. Karena banyaknya jumlah sampel yang digunakan setiap kelompoknya, maka tiap kelompok diambil datanya selama dua minggu (tiap minggu sebanyak 18 orang). Pengambilan data

12 dilakukan selama tiga hari agar mendapatkan data yang lebih bervariasi. Setiap pengambilan data melalui tiga tahapan, yaitu sebelum kerja, saat kerja, dan selesai kerja. Tahapan pelaksanaan diuraikan sebagai berikut : 1. Kelompok Kontrol a. Sebelum mulai kerja 1) Pengukuran denyut nadi istirahat secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan. 2) Subjek mengisi kuesioner kelelahan 30 item dan kuesioner Nordic Body Map. 3) Pencatatan suhu basah, suhu kering (dalam 0 C), kelembaban relative, intensitas cahaya dan kecepatan udara. 4) Dokumentasi pengukuran. b. Pada waktu kerja 1) Pengukuran denyut nadi kerja secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan setiap selesai mengangkat dua piring (chop plate) sebanyak lima kali pengkuran. 2) Pencatatan waktu setiap membawa empat piring dari penataan di tangan (di side stand) sampai membawa ke meja tamu (tamu pertama) sebanyak lima kali pengukuran 3) Pengamatan dilakukan terhadap subyek setiap saat membawa piring yang tentunya berisi makanan ke meja tamu, untuk mengisi ceklis kualitas penyajian. 4) Pencatatan suhu basah, suhu kering (dalam 0 C), kelembaban relative, dan kecepatan udara setiap satu jam kerja sedangkan intensitas cahaya diukur di lima titik dalam ruangan.

13 5) Dokumentasi pengukuran. c. Setelah waktu kerja 1) Pengukuran denyut nadi isrirahat secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan 15 menit setelah kerja. 2) Pencatatan suhu basah, suhu kering (dalam 0 C), kelembaban relative, intensitas cahaya dan kecepatan udara. 3) Subjek mengisi kuesioner kelelahan 30 item dan kuesioner Nordic Body Map. 4) Dokumentasi pengukuran. 2. Kelompok Perlakuan a. Sebelum mulai kerja 1) Pengukuran denyut nadi istirahat secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan. 2) Subjek mengisi kuesioner kelelahan 30 item dan kuesioner Nordic Body Map. 3) Pencatatan suhu basah, suhu kering (dalam 0 C), kelembaban relative, intensitas cahaya dan kecepatan udara. 4) Dokumentasi pengukuran. b. Pada waktu kerja 1) Pengukuran denyut nadi kerja secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan setiap selesai mengangkat empat piring (dinner plate) selama lima kali pengukuran. 2) Pencatatan waktu setiap membawa empat piring dari penataan di tangan (di side stand) sampai membawa ke meja tamu (tamu pertama) sebanyak lima kali pengukuran

14 3) Pengamatan dilakukan terhadap subyek setiap saat membawa piring yang tentunya berisi makanan ke meja tamu, untuk mengisi ceklis kualitas penyajian. 4) Pencatatan suhu basah, suhu kering (dalam 0 C), kelembaban relative, dan kecepatan udara setiap satu jam kerja sedangkan intensitas cahaya diukur di lima titik dalam ruangan. 5) Dokumentasi pengukuran. c. Setelah waktu kerja 1) Pengukuran denyut nadi istirahat secara palpasi pada arteri radialis tangan kanan 15 menit setelah kerja. 2) Pencatatan suhu lingkungan (dalam 0 C), kelembaban relative, intensitas cahaya dan kecepatan udara. 3) Subjek mengisi kuesioner kelelahan 30 item dan kuesioner Nordic Body Map. 4) Dokumentasi pengukuran. 4.8 Protokol Pelaksanaan Penelitian 1. Pada setiap hari praktek selama pelaksanaan penelitian subjek harus sudah tiba pada tempat penelitian setengah jam sebelum praktek dimulai atau pada pukul pagi. 2. Pukul WITA subjek mendapatkan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner Nordic Body Map, kuesioner 30 item kelelahan dan penjelasan tentang tata cara penelitian yang akan dilakukan.sejalan dengan kegiatan tersebut petugas lain sudah mulai mengukur kondisi lingkungan.

15 3. Pada pukul WITA subjek melakukan pengisian kuesioner Nordic Body Map, kuesioner 30 item kelelahan sebelum mulai bekerja dengan dipandu oleh surveyor. 4. Pukul WITA subjek dibagi tugas untuk mempersiapkan segala peralatan dan penataan meja yang dibutuhkan untuk kegiatan praktek sesuai arahan surveyor. 5. Pukul WITA subjek diistirahatkan selama satu jam untuk makan siang sebelum mulai praktek menyajikan makanan (bekerja). Saat itu kembali dilakukan pengukuran kondisi lingkungan. 6. Pukul WITA subjek dikumpulkan untuk dilakukan pengukuran denyut nadi istirahat dan pengecekan kesiapan mahasiswa apabila ada yang ingin mengundurkan diri. Dilain pihak pengukuran kondisi lingkungan dilakukan kembali. 7. Pukul WITA subjek mulai mengangkat empat chop plate (Kelompok Kontrol) dan mengangkat empat dinner plate (Kelompok Perlakuan) pertama ke meja satu dari side stand terdekat dan saat meletakkan piring pertama diukur denyut nadinya. Kecepatan dihitung dari menata empat piring di atas tangan kiri dan kanan sampai membawanya ke meja tamu (tamu pertama), selain itu pula petugas pengambil data melakukan pengamatan kualitas penyajian dengan mengisi form ceklis yang telah disiapkan. Setelah itu subjek kembali mengangkat empat piring ke dua dari side stand untuk dibawa ke meja dua, begitu juga diukur denyut nadinya, kecepatan dan kualitas penyajian saat selesai meletakkan piring pertama. Kembali subjek ke side stand untuk mengangkat empat piring ketiga untuk dibawa ke meja tiga dan

16 saat meletakkan piring pertama diukur deyut nadinya hingga meja kelima. Berarti denyut nadi kerja diambil selama lima kali. 8. Setelah subjek selesai bekerja diminta untuk mengisi kuesioner keluhan muskoluskeletal (NBM) dan kelelahan. 9. Setelah subjek diistirahatkan selama 15 menit kembali diukur denyut nadi istirahat. 10. Pengukuran kondisi lingkungan kembali dilakukan setelah selang satu jam pengukuran terakhir Prosedur Pengukuran Prosedur pengukuran dilakukan dengan tahapan yang sama baik periode sebelum perlakukan maupun setelah perlakuan. 1. Penilaian keluhan muskuloskletal a. Sebelum mulai bekerja subjek diminta untuk mengisi kuesioner Nordic Body Map. b. Setelah selesai bekerja subjek diminta lagi untuk mengisi kuesioner Nordic Body Map. c. Nilai atau skor keluhan muskuloskletal dihitung berdasarkan selisih keluhan muskuloskletal sesudah bekerja dan sebelum bekerja. Karena ada tiga hari kerja dalam satu periode maka skor keluhan muskuloskletal untuk tiap perlakuan diperoleh dari rerata tiga nilai tersebut. 2. Frekuensi denyut nadi a. Denyut nadi istirahat 1) Subjek diukur denyut nadi istirahat sebelum bekerja secara palpasi pada pergelangan tangan kiri di atas pembuluh darah arteri radialis dengan cara

17 perabaan ketiga ujung jari (telunjuk, jari tengah dan jari manis). Pengukuran dilakukan dengan menghitung denyut nadi selama 15 detik dan akan dikalikan empat untuk mendapatkan jumlah denyut nadi selama satu menit. Pengukuran dilakukan dua kali berturut-turut dan hasilnya dirata-ratakan. b. Denyut nadi kerja 1) Pengukuran dilakukan pada pergelangan tangan di atas pembuluh darah arteri radialis dengan cara perabaan ketiga ujung jari (telunjuk, jari tengah dan jari manis) dengan metode sepuluh denyut. Jumlah waktu (t) yang dibutuhkan untuk sepuluh denyut nadi subjek kemudian dihitung dengan rumus (10/t) x 60 akan menghasilkan jumlah denyut per menit. 2) Subjek diukur denyut nadi kerjanya setiap setelah meletakkan piring pertama di meja tamu sebanyak lima kali dengan jarak yang sama dan waktu yang sama antara membawa empat chop plate dengan membawa empat dinner plate. Hasil dari pengukuran kelima kali berturut-turut akan dicari rata-ratanya. c. Nadi kerja Nadi kerja diperoleh dengan menghitung selisih denyut nadi kerja dengan denyut nadi istirahat dari masing-masing subjek. 3. Penilaian kelelahan a. Subjek sebelum melakukan kerja mengangkat piring sebanyak lima kali diminta untuk mengisi kusioner kelelahan. b. Setelah menyelesaikan kelima kali putaran mengangkat piring subjek diminta untuk mengisi kembali kuesioner kelelahan.

18 c. Skor yang diperoleh dari ke dua pengisian tersebut baik pada saat sebelum perlakukan dan sesudah perlakuan akan diambil rata-ratanya. 4. Pengukuran lama waktu penyajian. a. Lama waktu penyajian diukur dengan stopwatch dari mulai menata piring di atas tangan kiri dan kanan sampai membawanya ke meja tamu (tamu pertama). b. Pengukuran dilakukan sebanyak lima kali kemudian diambil rata-ratanya. 5. Penilaian Kualitas Penyajian a. Penilaian dilakukan pada saat subyek menyajikan/ membawa piring yang tentunya sudah berisi makanan ke meja tamu dengan memberi tanda rumput (chek) pada form yang telah disiapkan. b. Penilaian dilakukan sebanyak lima kali kemudian diambil rata-ratanya. 6. Pengukuran kondisi lingkungan dilakukan lima kali selama praktek setiap selang satu jam dan kemudian diambil rata-ratanya Alur Penelitian Alur penelitian akan menjelaskan jalannya prosedur penelitian yang akan dilakukan dan semua pengukurannya. Seperti dijelaskan sebelumnya subjek dalam penelitian ini akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan. Pada ke dua kelompok akan dilakukan pengukuran. Semua pengukuran di atas dapat dijelaskan pada Gambar 4.3.

19 Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol Pengukuran Sebelum Kerja : Keluhan Muskuloskeletal. Kelelahan Bekerja menggunakan Piring Lama (Chop Plate) Pengukuran Waktu Penyajian Penilaian Kualitas Penyajian Pengukuran Setelah Kerja : Keluhan Muskuloskeletal. Kelelahan Tahap Pelaksanaan Kelompok Perlakuan Pengukuran Sebelum Kerja : Keluhan Muskuloskeletal. Kelelahan Bekerja menggunakan Piring Baru (Dinner Plate) Pengukuran Waktu Penyajian Penilaian Kualitas Penyajian Pengukuran Setelah Kerja : Keluhan Muskuloskeletal. Kelelahan Pengolahan & Analisis Data HASIL Gambar 4.3 Bagan Alur Penelitian 4.9 Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 21 for windows untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pada semua data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan analisis deskripsi untuk mencari rerata, simpang baku dan rentangan.

20 2. Data antropometri diperoleh simpang baku dan persentil. 3. Uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk pada tingkat kemaknaan (α = 0,05) untuk data kondisi lingkungan, keluhan muskuloskeletal, kelelahan, waktu penyajian dan kualitas penyajian pada tiap kelompok untuk melihat distribusi data sampel sebelum dan sesudah perlakuan. Dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4. Uji beda efek antara Kelompok Kontrol dengan Perlakuan terhadap variabel keluhan muskuloskeletal, kelelahan, waktu penyajian dan kualitas penyajian dengan menggunakan uji t - Independent Sample. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5 % (α = 0,05). 5. Hipotesis untuk uji statistik tersebut adalah sebagai berikut : a. Untuk keluhan muskuloskeletal Ho : µ k = µ p : rerata skor keluhan muskuloskeletal kelompok kontrol sama dengan rerata skor keluhan kelompok perlakuan. Ha : µ p < µ k : rerata skor keluhan muskuloskeletal kelompok perlakuan lebih kecil dengan rerata skor keluhan Kelompok Kontrol. b. Untuk kelelahan Ho : µ k = µ p : rerata skor kelelahan kelompok kontrol sama dengan rerata skor kelelahan Kelompok Perlakuan. Ha : µ p < µ k : rerata skor kelelahan kelompok perlakuan lebih kecil dari rerata skor kelelahan

21 c. Untuk waktu penyajian Kelompok Kontrol. Ho : µ k = µ p : rerata waktu penyajian kelompok kontrol sama dengan rerata waktu penyajian Kelompok Perlakuan. Ha : µ p < µ k : rerata waktu penyajian kelompok d. Untuk kualitas penyajian perlakuan lebih kecil dari rerata waktu penyajian Kelompok Kontrol. Ho : µ k = µ p : rerata skor kualitas penyajian kelompok kontrol sama dengan rerata skor kualitas penyajian Kelompok Perlakuan. Ha : µ p > µ k : rerata skor kualitas penyajian kelompok perlakuan lebih besar dari rerata skor kualitas penyajian Kelompok Kontrol.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subjects design) (Bakta, 2000; Suryabrata, S. 2002). Rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk

BAB IV METODE PENELITIAN. sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design ) yang dikembangkan dalam bentuk rancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, menggunakan rancangan silang (two-period cross over design) (Bakta, 1997; Pocock, 2008;). Rancangan silang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000). 47 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek ( treatment by subject design) (Hadi,1995; Bakta, 2000).

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek 5.1.1 Analisis Karakteristik Fisik Subjek Hasil analisis deskriptif terhadap data karakteristik subjek yang meliputi variabel umur, berat badan, tinggi badan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan Treatment by subject design. Jumlah sampel 20 orang menjadi subjek pada periode satu dan juga pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 20 orang sampel, dengan dua jenis perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan konvensional

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 70 BAB V HASIL PENELITIAN Hasil dan analisis hasil pengamatan dan pengukuran terhadap variabel pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : 5.1 Kondisi Subjek Penelitian 5.1.1 Analisis deskripsi karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dikenakan kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental Randomized Pre and Post

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). Masing-masing

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011.

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-3 yang berlokasi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mulai bulan Agustus 2010 Maret 2011. 83 P 0 = desain interior lama (tanpa intervensi ergonomi). P 1 = ergo-desain interior (dengan intervensi ergonomi) O1, O3 = data sebelum belajar pada periode I dikumpulkan pukul 07.10 dan 10.40, setiap

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Bali khususnya perhotelan selalu mendapat prioritas yang lebih,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Bali khususnya perhotelan selalu mendapat prioritas yang lebih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pariwisata di Indonesia selalu mengalami perkembangan, dimana sektor ini selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan pemasukan perkapitanya. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi Kedokteran Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :..

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :.. 104 Lampiran 1.1 Surat Persetujuan Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Telp./HP :... Alamat :.. Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bersedia

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah kelimuan fisiologi olahraga dan kedokteran olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di lapangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 63 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1.Kerangka Berpikir Permainan sepakbola didominasi oleh tendangan baik yang ditujukan untuk mengumpan, menembak ke arah gawang maupun menghalau serangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada kelompok pengrajin batik

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. aktif berumur antara tahun dengan rerata 19,47 ± 0,91 tahun yang semuanya

BAB VI PEMBAHASAN. aktif berumur antara tahun dengan rerata 19,47 ± 0,91 tahun yang semuanya BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Subjek 6.1.1 Umur Adapun subjek yang terlibat dalam penelitian ini merupakan mahasiswa aktif berumur antara 19 23 tahun dengan rerata 19,47 ± 0,91 tahun yang semuanya sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Bali adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan vokasional. Lulusan politeknik diharapkan sudah siap kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja.

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Kerja Berorientasi Ergonomi, Kualitas Kesehatan, Produktivitas, Penghasilan Pekerja. ABSTRAK METODE KERJA BERORIENTASI ERGONOMI PADA PROSES PENGELAPAN KALENG SARDEN MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN, PRODUKTIVITAS, DAN PENGHASILAN PEKERJA DI PT.BMP NEGARA Kegiatan industri berkembang dari

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai

BAB VI PEMBAHASAN. Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai 81 BAB VI PEMBAHASAN Hasil analisis penelitian tentang pengecatan plafon menggunakan tangkai pegangan roller cat yang telah dimodifikasi menurunkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, kelelahan serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB V tentang Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan Mata Dan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perbaikan Postur Kerja Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Waktu Proses Pemahatan di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 29 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Ilmu Gigi dan Mulut dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran terutama bidang fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental (experimental research). Dengan rancangan penelitian membandingkan dua kelompok yang sama-sama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Lab Satya Wacana Salatiga, yang terletak di samping SD Kristen Satya Wacana (SD Lab) Salatiga. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksankan oleh peneliti, lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat studi eksperimental untuk melihat perbedaan pemberian antara latihan eksentrik m.gastrocmineus dan latihan plyometric dengan latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat 34 BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian April 2016. Penelitian dilakukan di SMA Kesatrian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pre experimental design

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dan. menggunakan metode Pretest posttest with control group.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dan. menggunakan metode Pretest posttest with control group. 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dan menggunakan metode Pretest posttest with control group. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kuantitatif dengan desain crosssectional, yaitu penelitian dengan satu kali pengamatan pada suatu waktu tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Fisiologi FK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M e t o d e p e n e l i t i a n a d a l a h s u a t u c a r a a t a u t e k n i k y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m e c a h k a n s u a t u m

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan pre test-post test control group design (Pocock,2008). P0 O1 O5 P1 O2 O6 P S R

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi pendengaran. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan

BAB VI PEMBAHASAN. Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Dua Ukuran Lukisan Berbeda Dalam Sebuah Ruang Pameran Terhadap Kelelahan secara umum dan Kenyamanan memandang dari Pengunjung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dalam pembuatannya. Metode eksperimen ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu Onkologi Radiasi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINNER PLATE

PENGGUNAAN DINNER PLATE PENGGUNAAN DINNER PLATE YANG ANTROPOMETRIS PADA AMERICAN SERVICE MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN MAHASISWA PRAKTEK DI RESTORAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI Ni Putu Ariesta Budiani 1, I Nyoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Gigi dan Mulut dan ilmu Psikiatri 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Poli Gigi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan klinik gigi jejaring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan pendekatan pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan rancangan penelitian two group pre and post test control group design (Pocock, 2008)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 40 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pretest - posttest control group design (Campbell & Stanly, 1996). Skema

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:107) Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama ini dilakukan BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Proses produksi kain endek tiga tahun belakangan ini mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena proses midang selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam keberhasilan sebuah penelitian, seorang peneliti harus bisa memecahkan suatu permasalahan dengan metode yang benar dan tepat serta sesuai dengan apa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh satu kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Lebih terperinci