LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

RENCANA KERJA (RENJA)

Formulir Evaluasi Hasil Renja Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Triwulan I Tahun 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Pratinjau Hasil Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

RENCANA PERUBAHAN PROGRAM KERJA KECAMATAN KUTAWARINGIN TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2018

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 INOVASI OPD

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

L A P O R A N K I N E R J A

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 UNIT KERJA : KECAMATAN KUTAWARINGIN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Berdasarkan visi tersebut kemudian untuk bisa operasional, maka visi dijabarkan dalam misi. Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG PERUBAHAN TAHUN Target capaian kinerja. Sesudah Perubahan (RKPD-P 2015) Sebelum Perubahan

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2013 ANGGARAN TAHUN INI

RANCANGAN RENCANA KERJA ( RENJA ) KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI TAHUN 2014 KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN.

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

User [Pick the date]

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROGRAM KERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) KANTOR JL Raya banjaran No.544 Tlp. 5940002 Pameungpeuk 40376

KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia- Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung dapat diselesaikan. Penyusunan LKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presuden Nomor 7 1999, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan kepada Kecamatan Pameungpeuk dalam melayani masyarakat berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) kecamatan pameungpeuk 2016-2021 Dengan tersusunnya LKIP Kecamatan Pameungpeuk tahun ini, kami menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian LKIP ini. Kami juga berterimakasih kepada pelaksana kegiatan yang bekerja secara optimal dalam melaksanakan kegiatannya selama tahun. Penyusunan LKIP Kecamatan Pameungpeuk ini telah diupayakan sebaikbaiknya, walaupun demikian LKIP Kecamatan Pameungpeuk tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi selama penyusunan LKIP. Namun demikian kami mengupayakan untuk mengatasi kendala tersebut dengan menjalin kerjasama melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya untuk kelancaran serta keberhasilan Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Pameungpeuk, Pebruari Camat Pameungpeuk, Drs. Asep Suryadi NIP.19730804 199202 1 001 i

IKHTISAR EKSEKUTIF Salah satu asas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah kinerja. Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu Pemerintahan. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk ini disusun. LKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Kecamatan Pameungpeuk selama tahun yang merupakan amanah yang diemban oleh Pemerintah yang menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Kecamatan Pameungpeuk. Secara umum, sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja telah dapat tercapai keseluruhannya. Dalam mencapai sasaran kinerja Kecamatan Pameungpeuk menetapkan 3 sasaran yaitu: 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 2. Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 3. Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan. Dalam melaksanakan pencapaian tujuan dan sasaran, Kecamatan Pameungpeuk menghadapi beberapa kendala yang dapat menghambat pencapaian kinerja diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kewenangan Kecamatan Pameungpeuk sebagai SKPD dalam penyusunan program, kegiatan dan penganggarannya masih terbatas pada program dan kegiatan tertentu sehingga masih terdapat kewenangan, tugas dan fungsi Kecamatan Pameungpeuk yang belum didukung dengan anggaran. 2. Keterbatasan sarana-prasarana kantor yang dimiliki Kecamatan Pameungpeuk. 3. Kualitas sumber daya aparatur Kecamatan Pameungpeuk masih perlu ditingkatkan guna mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya. Dalam melaksanakan roda kegiatan di Kecamatan Pameungpeuk tidak terlepas dari masalah anggaran yang diterima oleh Kecamatan Pameungpeuk. Adapun anggaran berasal dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 4.159.359.198,91 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.555654.238,91 atau 61,44% dari total belanja daerah dan belanja ii

tidak langsung sebesar Rp. 1.603.704.960 atau 38,55% dari total belanja daerah yang dijabarkan dalam 21 Program Kegiatan. Untuk mengatasi kendala tersebut dan agar tidak terjadi pada masa mendatang, maka diusulkan untuk dilakukan penguatan kelembagaan kecamatan melalui penguatan kewenangan, penyempurnaan tugas pokok dan fungsi, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai serta pendidikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparatur kecamatan. Selanjutnya pencapaian keberhasilan maupun kendala yang muncul pada proses pencapaian sasaran di tahun ini akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam penyusunan dan pelaksaan rencana pada tahun. Pameungpeuk, Pebruari Camat Pameungpeuk, Drs. Asep Suryadi NIP.19730804 199202 1 001 iii

DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISIDAFTAR TABEL... IKHTISAR EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum... B. Permasalahan Utama /Isue Strategis... C. Dasar Hukum... D. Sistem Penyajian... BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Ringkasan/Ikhtisar Perjanjian Kinerja... B. Perjanjian Kinerja... C. Perencanaan... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi... B. Realisasi... BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN... iv

v

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good goverrnance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Bertitik tolak dari Rencana Strategis 2021, Rencana Kerja Kecamatan Pameungpeuk dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LKIP 1

berdasarkan pada indikator (input, Output, Outcomes dan Benefits), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara pelaporannya. Oleh karena itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Camat kepada Bupati ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil kegiatan. A.1. Gambaran Umum Kecamatan Pameungpeuk Berdasarkan kondisi geografis Kecamatan Pemeungpeuk terletak di sebelah timur ibukota Kabupaten Bandung (Soreang), mempunyai Luas Wilayah 1.399,925 Ha, dengan jarak kurang lebihb 8 km dan berada di sebelah selatan jiwa yang merupakan salah satu kecamatan dari 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdiri dari 6 Desa, 24 Dusun, 75 RW dan 304 RT. Dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata 2,95 % per tahun. Besarnya angka pertumbuhan penduduk terjadi karena tingginya migrasi penduduk dari luar Negara dan luar daerah yang masuk ke wilayah Kecamatan Pameungpeuk sebagai konsekuensi logis darib berbagai kegiatan industri yang ada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk. Adapun batasan-batasan wilayah Kecamatan Pameungpeuk adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kecamatan Baleendah dan Arjasari - Sebelah Selatan : Kecamatan Banjaran dan Cangkuang - Sebelah Timur : Kecamatan Baleendah - Sebelah Barat : Kecamatan Katapang Kecamatan Pameungpeuk mempunyai ketinggian 600 m di atas permukaan laut ( dpl ) bertopografi datar dengan suhu maksimal 32 0 C dan suhu mininum 28 0 C Wilayah Kecamatan dengan curah hujan rata-rata 2.102 mm / adapun bentuk wilayah Kecamatan Pameungpeuk adalah sebagai berikut : Datar sampai berombak : 100 % Berombak sampai berbukit : - Berbukit dapat bergunung : - Adapun Wilayah Kerja Kecamatan Pameungpeuk sebagai perangkat Daerah meliputi 6 (enam) Desa yang terdiri dari : 2

1. Desa Sukasari 2. Desa Bojongmanggu 3. Desa Langonsari 4. Desa Rancamulya 5. Desa Rancatungku 6. Desa Bojongkunci A.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pemerintahan. Adapun tujuannya adalah : 1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Kecamatan Pameungpeuk selama ; 2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja program dan kegiatan yang telah dilaksanakan ; 3. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Kecamatan Pameungpeuk pada, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja kecamatan di masa yang akan datang; 4. Sebagai media dalam upaya menyelenggarakan clean government menuju good governance, dan untuk memenuhi tiga pilar utama yaitu akuntabilitas, tranparansi, dan partisipasi melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). A.3. Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dilingkungan Kabupaten Bandung, Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung terdiri atas : 1. Camat; 2. Sekretariat Kecamatan, membawahkan : 3

a. Sub Bagian Program dan Keuangan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Seksi Pemerintahan; 4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; 5. Seksi Sosial Budaya; 6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; 7. Seksi Pembangunan; 8. Jabatan Fungsional. Gambar 1 Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk CAMAT SEKRETARIAT SUBBAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI SOSIAL BUDAYA SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM LURAH A.4. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Kecamatan di Lingkungan Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 99 2016 Tentang Rincian Tugas, 4

Fungsi Dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Kecamatan sebagai perangkat Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan serta melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan otonomi daerah di wilayah kerjanya. Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan,mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan tugas umum pemerintahan serta urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 126 ayat (4) Undang-undang Nomor 32 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan hasil penyesuaian kembali Keputusan Bupati Bandung Nomor 8 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, maka telah diterbitkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat sebanyak 356 kewenangan meliputi aspek : a. Perijinan b. Rekomendasi c. Koordinasi d. Pembinaan e. Fasilitasi f. Penyelenggaraan g. Pengawasan h. Penetapan i. Pengumpulan data dan informasi Maksud dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada Camat adalah untuk mempertegas dan memberi kepastian hukum bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Camat sebagai Perangkat Daerah. Adapun tujuan dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada Camat adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Camat. 5

A.5. Kepegawaian dan Perlengkapan Kerja Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Kecamatan Pameungpeuk berjumlah 22 orang, terdiri dari 9 pejabat struktural, 13 staf pelaksana. Selain itu, terdapat pula 1 orang tenaga kontrak kerja, 4 orang sukwan, 5 orang Satpol PP dan 5 orang Linmas. Adapun susunan Pegawai Negeri Sipil pada kantor Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung tahun, sebagai berikut: a. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Jabatan : 1. Camat 1 Orang 2. Sekretaris Kecamatan 1 Orang 3. Kepala Seksi 5 Orang 4. Kepala Sub Bagian 2 Orang 5. Staf Pelaksana 13 Orang b. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1. Golongan IV/a 1 Orang 2. Golongan III/d 4 Orang 3. Golongan III/c 3 Orang 4. Golongan III/b 2 Orang 5. Golongan III/a 1 Orang 6. Golongan II/d 0 Orang 7. Golongan II/c 4 Orang 8. Golongan II/b 2 Orang 9. Golongan II/a 4 Orang 10. Golongan I/c 1 Orang 6

Kondisi Kepegawaian berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1. Sarjana/S-1 7 Orang 2. Diploma III 1 Orang 3. SMA/SLTA 13 Orang 4. SMP/SLTP 1 Orang 5. SD 0 Orang Kondisi Tenaga Honorer/ Non PNS: Nama Jabatan 1. Nia Susanti, SH Pelaksana PATEN 2. Irfan Gunawan, SE Operator KTP 3. Dikdik Moch. Sadikin Operator KTP 4. Hedi Risyandi, SH Operator KK 5. Taufik Suhandi Operator Simcan 6. Chandra Yudiana Effendi, S.IP Operator Website 7. Diki Mulyadi, A.Md Satpol PP 8. Syahrul Solehudin Satpol PP 9. Agus Susela Satpol PP 10. Dana Sudarna Satpol PP 11. Hanum Bintang Satpol PP 12. Jajang Penjaga Kebersihan 13. Dedi Sugianto Penjaga Kebersihan 7

Apabila dilihat dari data tersebut di atas, jumlah pegawai pada kantor Kecamatan pameungpeuk dirasakan masih kurang, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga diperlukan penambahan personil maupun peningkatan kualitas pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. B. Permasalahan Utama (Strategis Isue ). Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu isu dan permasalahan Pelayanan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good govermanceand clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pelayanan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pelayanan yang akan dihadapi Kecamatan Pameungpeuk pada tahun 2016-2021 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kabupaten Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima. 2. Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan. 3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya. 4. Rendahnya kualitas SDM perangkat Desa yang berimplikasi terhadap kinerja Pemerintah Desa yang belum optimal. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Kecamatan yang mencangkup strategi Kebijakan Program & Kegiatan. 8

Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pameungpeuk, sebagai berikut : 1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien,dan transparan. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui penataan ruang pelayanan, perbaikan system pelayanan dan peningkatan kualitas SDM petugas layanan. 3. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas. 4. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan,pembangunan dan pelayanan masyarakat. 5. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 6. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat. 7. Mengadakan pembinaan terhadap SDM perangkat Desa dalam peningkatan kinerja Pemerintah Desa; 8. Melaksanakan langkah-langkah koordinasi untuk keselarasan dan kesepahaman dalam pengambilan keputusan dengan SKPD. C. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk dilandasi dasar hukum sebagai berikut : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 1950 tentang Pembentukan 9

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 53 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Daerah Nomor 12 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 7. Peraturan Bupati Bandung Nomor: 62 tahun 2016 Tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; 8. Peraturan Bupati Bandung Nomor: 99 tahun 2016 Tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. D. Sistematika Penyajian Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 53 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tatacara Reviu atas Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LKIP Kecamatan Pameungpeuk ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab. I - Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, gambaran umum perangkat daerah permasalahan utama dan isu strategis perangkat daerah, sumber daya aparatur, dasar hukum penyusun LKIP dan sistem penyajian LKIP 10

Bab II - Perencanaan Kinerja Menjelaskan muatan Renstra 2021 (Renstra hasil reviu) tujuan, sasaran, indikator dan target renstra selama lima tahun, lalu penjelasan target IKU lima tahun yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Bab III - Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada Sub bab ini disampaikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Realisasi Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV Penutup Menjelaskan kesimpulan dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), permasalahan dan kendala secara umum yang dihadapi, upaya penyelesaiannya serta langkah, solusi dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RINGKASAN/IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN A.1. Rencana Strategis Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala atau hambatan yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung 2016 2021 merupakan bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Bandung dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat pelaksana pada Kecamatan Pameungpeuk dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selama kurun waktu 5 (lima). A.2. Visi Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, adalah : TERSELENGGARANYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA MENDUKUNG TERWUJUDNYA KECAMATAN PAMEUNGPEUK YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING Pernyataan visi di atas dapat dipahami mengandung makna sebagai berikut: 1. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik mengandung makna suatu kondisi penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Pameungpeuk yang dilakukan secara terpadu dan bertanggung jawab, dengan menjaga 12

sinergitas interaksi yang bersifat konstruktif dan partisipatif antara pemerintah, swasta dan masyarakat. 2. Maju mengandung makna suatu kondisi sumber daya manusia Kecamatan Pameungpeuk yang memiliki kepribadian baik, berakhlak mulia dan berkualitas. 3. Mandiri mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan kecamatan lain yang telah maju, dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. 4. Berdaya Saing mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk yang memiliki kemampuan untuk bersaing dalam meningkatkan pembangunan Kecamatan Pameungpeuk, baik dalam aspek kesejahteraan masyarakat maupun aspek pelayanan umum. A.3. Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Kecamatan Pameungpeuk sebagai berikut : Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati kepada Camat dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan A.4. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Adapun tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Pameungpeuk adalah : 1. Terwujudnya Kecamatan Pameungpeuk Yang Maju dan Mandiri. 2. Terwujudnya Kualitas dan Kapabilitas Internal Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. 13

Sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik. 2. Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan. 3. Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan A.5. Strategi dan Kebijakan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi atau cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analistis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program oleh SKPD yang bersangkutan untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran Kecamatan Pameungpeuk, strategi yang ditempuh adalah dengan Kebijakan Sasaran Strategis. Tujuan, Strategi serta Indikator yang ditetapkan pada renstra -2021 telah mengalami perubahan pada tahun setelah dilakukan kajian dan asistensi oleh Inspektorat sehingga Tujuan, Strategi dan Indikator menjadi berubah, berikut inii disajikan tabel yang memuat Tujuan, sasaran serta indikator sebelum dan sesudah kajian sebagai berikut: 14

Tabel. 2.1 Tujuan Sasaran dan Indikator Kecamatan Pameungpeuk -2021 setelah kajian Sebelum Kajian Tujuan Sasaran Indikator Sesudah Kajian Sebelum Kajian Sesudah Kajian Sebelum Kajian Target Kinerja Sasaran Pada ke- Target Keberhasilan Sesudah Kajian Kondisi Awal 2016 2018 2019 2020 1. Mewujudkan Terwujudnya Terlaksananya 1. Meningkatnya Prosentase 1. Indek Kepuasan - - 78 80 82 83 83 peningkatan Kecamatan Pembangunan yang kualitas ketersediaan Masyarakat ( IKM) pembanguna Pameungpeuk merata pelayanan sarana prasarana berkelanjutan Yang Maju dan publik pendukung Mandiri pelayanan publik 2. Meningkatkan Terwujudnya Kinerja 2. Meningkatnya Prosentase peningkatan 1. Jumlah Perkembangan - - 1 1 2 2 6 Desa kualitas SDM Pembangunan Desa kinerja sistem Desa menjadi aparatur yang penyelenggaraa pengawasan dan mandiri/swasemba mendukung n tugas umum pengendalian da pelaksanaan pemerintahan pelaksanaan kecamatan penyelenggaraan pemerintahan 2. Jumlah Pelaksanaan pelimpahan - - 85% 86% 90% 95% 95 % urusan pemerintahaan dari Bupati Kepada Camat (KDH) 15

1. Mewujudkan lingkungan Terwujudnya kualitas dan 1. Terwujudnya lingkungan 1. Meningkatnya tatakelola Prosentase ketersediaan 1. Nilai Akip Kecamatan - - 6.1 (B) 6,2 (B) 6,3 (B) 6.4 (B) 6,4 (B) yang tertib dan kapabilitas yang tertrib pemerintahan sarana dan Pameungpeuk bersih internal dan bersih prasarana yang memadai 2. Meningkatkan 2. Terbinanya Prosentase 2. Persentase - - 80% 85% 88% 90% 90 % kualitas aparat aparat peningkatan BMD/Aset dalam professional Kecamatan kualitas SDM kondisi baik yang aparatur professional 3. Rata-rata nilai SKP - - 79 80 81 82 82 16

A.6. Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Kecamatan Pameungpeuk telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Ketetapan Camat Nomor 963/Kep-30/ Tanggal 15 Februari. Indikator Kinerja Utama pada tahun sebelumnya telah dilakukan kajian/asistensi oleh Inspektorat sehingga mengalami perubahan untuk IKU pada LKIP. Adapun IKU Kecamatan Pameungpeuk sebelum dan setelah reviu adalah sebagai berikut Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Pameungpeuk tahun : Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Kecamatan Pameungpeuk Indikator Target Kinerja Sasaran Pada Ke - Sebelum Kajian Sesudah Kajian 2016 2018 2019 2020 Prosentase - 78 80 82 83 ketersediaan 1. Indek Kepuasan sarana Masyarakat ( prasarana IKM) pendukung pelayanan publik Target Keberh asilan 83 Formula Rata-rata capaian Prosentase peningkatan Jumlah Perkembangan - 1 1 2 2 6 Jumlah Desa sistem Desa menjadi pengawasan mandiri/swasem dan bada pengendalian pelaksanaan 1. Sasaran Strategis Kesatu dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan layanan dan membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, 17

efisien,dan transparan. Selain itu meningkatkan kualitas pelayanan melalui penataan ruang pelayanan, perbaikan system pelayanan dan peningkatan kualitas SDM petugas layanan. 2. Sasaran Strategis Kedua dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dengan menyusun kebijakan yang efektif dan pola pembinaan yang sesuai, penyelenggaraan program kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga berdampak pada pengembangan dan kemandirian desa di wilayah kecamatan Pameungpeuk. B. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Kecamatan Pameungpeuk telah membuat perjanjian kinerja tahun secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanijan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun. Perjanjian Kinerja Kecamatan Pameungpeuk tahun disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja yang telah ditetapkan. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target Kecamatan Pameungpeuk tahun. Adapun Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok ukur tercapainya ketiga Sasaran Strategis tersebut, diuraikan dalam Perjanjian Kinerja yang ditetapkan pada tanggal, 02 Nopember. 18

Tabel 2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78 2 Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Jumlah Perkembangan Desa menjadi desa mandiri (swasembada) 1 desa Jumlah pelaksanaan pelimpahan urusan pemerintahan dari Bupati kepada Camat (KDH) 85% Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Nilai Akip Kecamatan Pameungpeuk 6,1 (B) Prosentase BMD/Asset dalam Keadaan Baik 80% Rata-rata Nilai SKP 79 No Sasaran Strategis Program 1 2 3 4 1 2 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Penataan Administrasi Kependudukan Perencanaan Pembangunan Daerah Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Peningkatan Peran serta dan kesetaraan jender 37.300.000 50.000.000 25.000.000 162.124.000.000 Program pendidikan usia dini 20.000.000 19

Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Program pembinaan dan pemasyarakatan Olahraga Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program pengembangan wawasan kebangsaan Program peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program lingkungan sehat perumahan Program peningkatan peran serta kepemudaan Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Program pendidikan dasar Sembilan tahun Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program pengelolaan ruang terbuka hijau Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 45.000.000 70.000.000 25.000.000 75.000.000 183.075.920 25.000.000 25.000.000 40.000.000 30.000.000 20.000.000 35.000.000 20.000.000 20.000.000 50.000.000 40.000.000 25.000.000 71.800.000 20

Program perbaikan system admnistrasi kearsipan Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 20.000.000 10.000.000 15.000.000 85.000.000 44.500.000 JUMLAH 1.301.150.000 C. PERENCANAAN ANGGARAN C.1. Rencana Kinerja Dalam rangka pencapaian sasaran strategis berdasarkan Renstra Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016-2021 yang telah disusun, maka Kecamatan Pameungpeuk telah menyusun target Rencana Kinerja yang dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja. Rencana Kinerja Unit Kerja sebagai dasar penyusunan rencana APBD sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 2002 Tanggal 10 Juni 2002, bahwa berdasarkan Rencana Satuan Kerja yang disampaikan oleh setiap unit kerja, penyusunan anggaran terlebih dahulu harus mengevaluasi dan menganalisa, diantaranya; 1. Kesesuaian antara rencana unit kerja dengan program dan kegiatan yang direncanakan unit kerja; 2. Kesesuaian program dan kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi unit kerja; 3. Kewajaran antara anggaran dan target kinerja berdasarkan satuan Belanja yang telah diperhitungkan Rencana Kinerja Kecamatan Pameungpeuk, terdiri dari kegiatan-kegiatan yang meliputi : 21

1. PENDAPATAN Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 tahun 2006 tentang Penetapan Pendapatan dan Belanja Daerah 2016, dapat kami laporkan bahwa sumber pendapatan Kecamatan Pameungpeuk tahun diperoleh dari : 1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) 2. Retribusi Pemakaian Alat Berat Berdasarkan perbandingan perolehan pendapatan tahun menurut jenisnya dapat dilihat pada tabel pendapatan. Tabel 2.4 Rencana Pendapatan dari Retribusi Daerah Kecamatan Pameungpeuk No Jenis Pendapatan Target Prosentase (%) 1 IMB 2 Stoom Walls Rp. 9.950.010 (1658 M) Rp. 5.000.000 (50 hari) 100 100 Beberapa hambatan dalam pelaksanaan penggalian pendapatan sebagai berikut: 1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Hambatannya pada kewenangan Kecamatan terbatas pada ukuran luas kurang dari 250 m2, dan biaya masih dirasakan cukup berat bagi sebagian pemilik bangunan. 2. Retribusi Alat Berat (Stoom Walls) Penggunaan stoomwalls masih terbatas kepada pekerjaan yang merupakan fasilitas umum dan untuk tahun penggunaan stoomwalls sudah berkurang dikarenakan perbaikan jalan sudah menggunakan sitem betonisasi sehingga mengurangi pendapatan dari sewa alat berat. 2.BELANJA TIDAK LANGSUNG. Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi dalam bentuk gaji dan 22

tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang- undang. Pada tahun anggaran Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.555.654.238,91 atau 61,4% belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : dari total Tabel.2.5. Rencana Belanja Tidak Langsung Kecamatan Pameungpeuk No Uraian Pagu Prosentase % 1. 1.1 Belanja Pegawai - Gaji dan Tunjangan 1.664.015.000,00 65,11% 1.2 1.3 - Tambahan Penghasilan PNS - Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 887.717.231,00 34,73% 3.922.007,91 0,15% 3. BELANJA LANGSUNG. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun anggaran Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja langsung sebesar Rp. 1.603.704.960,00 atau 38,55% dari total belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 2.6. Rencana Belanja Langsung Kecamatan Pameungpeuk No Program Keterangan 1 Administrasi Program Pelayanan Perkantoran 1.1 302.554.960,00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 900.000,00 23

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 37.500.000,00 1.3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 20.000.000,00 1.4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 5.000.000,00 1.5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 20.000.000,00 1.6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 1.7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 1.8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 11.054.960,00 5.000.000,00 70.100.000,00 1.9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000,00 1.10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 10.000.000,00 1.11 Penyediaan Makanan dan Minuman 20.000.000,00 1.12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah 1.13 Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis dan Administrasi Perkantoran 1.14 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam daerah 25.000.000,00 18.000.000,00 50.000.000,00 24

1.15 Penunjang Perayaan Hari-Hari Bersejarah 5.000.000,00 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.1 85.000.000,00 Pengadaan meubeuler 30.000.000,00 2.2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaran dinas/operasional 2.3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 3 Program peningkatan disiplin aparatur 3.1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 3.2 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 4.1 Sosialisasi Peraturan Perundang- Undangan. 4.2 Bimbingan Teknis Implementasi peraturan perundang-undangan 40.000.000,00 15.000.000,00 37.350.000,00 11.100.000,00 26.250.000,00 71.800.000,00 20.000.000,00 41.800.000.000 4.3 Pendidikan dan pelatihan formal 10.000.000,00 5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihtisar realisasi kinerja SKPD 44.500.000,00 27.500.000,00 25

5.2 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi 5.3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir 6 Program Penataan Adiministrasi Kependudukan 6.1 Peningkatan pelayanan public dalam bidang kependudukan. 5.000.000,00 12.000.000,00 37.300.000,00 12.300.000,00 6.2 Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang kependudukan (pelayanan KTP,KK, dan pelaksanaan penerapan e KTP) 7 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 7.1 25.000.000,00 25.000.000,00 Bimbingan Teknis Persampahan 25.000.000,00 8 Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan 8.1 Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan 25.000.000,00 25.000.000,00 9 Program Pendidikan Anak Usia Dini 20.000.000,00 9.1 Publikasi dan Sosialisasi Pendidikan anak usia dini 10 10.1 10.2 Program pemeliharaan kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksaan siskamswakarsa di daerah 11 Program pengembangan wawasan kebangsaan 20.000.000,00 70.000.000,00 30.000.000,00 40.000.000,00 75.000.000,00 26

11.1 Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama 11.2 Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa 12 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 12.1 Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah 35.000.000,00 40.000.000,00 20.000.000,00 20.000.000,00 13 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa 13.1 13.2 14 14.1 Pelatihan aparatur pemerintahan desa dalam bidang pengelolaan keuangan daerah. Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemeritahan desa Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 50.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00 162.124.080,00 Pembinaan organisasi perempuan 122.124.080,00 14.2 14.3 Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera 25.000.000,00 Monitoring, Evaluasi, dan pelaporan 15.000.000,00 15 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga 15.1 Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah 15.2 Pembinaan olahraga yang berkembang dimasyarakat. 45.000.000,00 20.000.000,00 25.000.000,00 27

16 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 16.1 Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH 17 Program perencanaan pembangunan daerah 17.1 18 Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 18.1 Pemantauan dan penyebarluasan informasi dan potensi bencana alam. 18.2 Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam 19 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 19.1 Penyusunan system Informasi terhadap layanan public 183.075.920,00 183.075.920,00 5.000.000,00 5.000.00.000 20.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 15.000.000,00 15.000.000,00 20 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20.1 20.2 Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pengelolaan RTH 40.000.000,00 20.000.000,00 Pemeliharaan RTH 20.000.000,00 21 Program Lingkungan Sehat Perumahan 21.1 Penyuluhan dan pengawasan Kualitas Lingkungan Sehat Perumahan 22 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 20.000.000,00 20.000.000,00 30.000.000,00 28

22.1 Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan 23 Program Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan pra sarana kearsipan 23.1 Pemeliharaan rutin/berkala arsip daerah 30.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 24 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 24.1 20.000.000,00 Pengadaan sarana penyimpanan 20.000.000,00 25 Program peningkatan peran serta kepemudaan 25.1 35.000.000,00 Pembinaan Organisasi Kepemudaan 15.000.000,00 25.2 Pameran Prestasi Hasil Karya Pemuda 26 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 26.1 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 27 Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 27.1 Penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda 28 Program Wajib Belajar Dasar Sembilan 28.1 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar 20.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00 20.000.000,00 20.000.000,00 JUMLAH 1.603.704.960 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Akuntabilitas kinerja menjawab secara transparan mengenai keberhasilan/kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima laporan akuntabilitas Kecamatan Pameungpeuk selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2016-2021. Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatan dan pencapaian kinerja organisasi serta akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Instansi Pemerintah. Analisa terhadap Capaian Kinerja Organisasi mengacu kepada Indikator Kinerja Utama. Adapun Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja kecamatan selengkapnya dapat dillihat pada Bab II A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatan dan pencapaian kinerja organisasi serta akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Instansi Pemerintah. 30

A.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 % Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Cara menyimpulkan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja, yang dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut: No Capaian Kinerja Interpretasi 1. 2. 3. >100% = 100% < 100% Melebihi/melampaui target Sesuai Target Tidak Mencapai Target Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidaknya kinerja yang diharapkan. A.2. Hasil Pengukuran Kinerja Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara mandiri. Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kecamatan Pameungpeuk. Dalam upaya meningkatkan kinerja, Kecamatan Pameungpeuk telah menetapkan indikator Kinerja 31

Utama melalui Keputusan Camat Pameungpeuk Nomor: 963/Kep.30/ tentang Indikator Kinerja Utama Kecamatan Pameungpeuk. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan indikatorindikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan. Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup: 1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masingmasing kelompok indikator kegiatan; 2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masingmasing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Kinerja an (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh suatu pihak saja. Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Kecamatan Pameungpeuk No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Ket 1 2 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Jumlah Perkembangan Desa menjadi desa mandiri/swasembada 78 81.17 104% 1 1 100% 32

3 4 5 Jumlah Pelaksanaan pelimpahan urusan pemerintahan dari Bupati kepada Camat (KDH) Nilai Akip kecamatan Pameungpeuk Prosentase BMD/asset dalam keadaan baik 85% 90% 105% 61,00 60,19 98,67 80% 98% 122% 6 Rata-rata nilai SKP 79 88.45 111% Rata-rata Capaian Kinerja 105,11% Dari Tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja sebagai berikut: Capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks kepuasan Masyarakat, dengan capaian kinerja 104%, pada Indikator Prosentase BMD/Asset dalam kondisi baik dengan capaian kinerja 122%, pada indikator Jumlah Pelaksanaan pelimpahan urusan pemerintahan dari Bupati kepada Camat (KDH) dengan capaian kinerja 105% dan rata-rata nilai SKP capaian kinerja 111%. Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Jumlah Perkembangan Desa menjadi desa mandiri/swasembada dengan capaian kinerjanya 100%. sedangkan untuk capaian kinerja pada indikator Nilai Akip kecamatan Pameungpeuk belum mencapai target yang diperjanjikan yaitu 98,67%. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Indikator sasaran : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Pencapaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Pameungpeuk dapat dilihat pada table dibawah ini: 33

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target TAHUN Realisasi Capaian % 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78 81.17 104% Capaian kinerja dari indikator Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 81,17 dari target sebelumnya sebesar 78 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104,06% melebihi target yang telah ditetapkan Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Kepuasan Masyarakat diperoleh dari kegiatan hasil survey SKM Kecamatan Pameungpeuk. Maksud dilaksanakannya survey ini untuk melihat persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan untuk setiap jenis layanan. Sedangkan tujuan dari survey ini adalah untuk bahan evaluasi dan penyempurnaan pelayanan public yang diselenggarakan oleh Kecamatan Pameungpeuk. Survey kepuasan Masyarakat menurut PermenPANRB Nomor 16 2014 bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagaipengguna layanan dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik. Sasaran SKM adalah untuk mengukur kepuasan masyarakat dan mendorong peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan publik. Survei SKM terdiri dari beberapa jenis pelayanan yaitu: a. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) b. Pelayanan Ahli Waris c. Pelayanan SKCK d. Pelayanan SKTM Adapun unsur yang disurvei meliputi: a. Persyaratan b. Sistem,Mekanisme dan Prosedur c. Waktu penyelesaian d. Biaya/Tarif e. Produk, spesifikasi jenis pelayanan f. Kompetensi Pelaksana 34

g. Penanganan, pengaduan, saran dan masukan h. Sarana dan prasarana Adapun hasil Survey SKM dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 3.2 Hasil Pengukuran IKM No Unsur Pelayanan Nilai 1 Persyaratan 3.15 2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur 2.98 3 Waktu Penyelesaian 2.90 4 Biaya/Tarif 3.84 5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 3.17 6 Kompetensi Pelaksana 3.13 7 Perilaku Pelaksana 3.19 8 Penanganan Pengaduan, saran dan masukan 3.46 9 Sarana dan Prasarana 3.38 Tabel 3.3 Hasil Survey setiap Jenis Pelayanan No Jenis Pelayanan Nilai 1 Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 77,589 2 Pelayanan Ahli Waris 80,167 3 Pelayanan SKCK 83,052 4 Pelayanan SKTM 83,890 Jumlah 81.17 2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian dengan Sebelumnya. NO 1. SASARAN STRATEGIS Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik INDIKATOR KINERJA UTAMA Indek Kepuasan Masyarakat Target TAHUN 2016 TAHUN Realisa si Capaian % Target Realisasi Capaian % - - - 78 81,17 104,6% 35

Dalam melakukan evaluasi kinerja diperlukan pembanding dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. Realisasi kinerja untuk tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan pada tahun 2016 dilakukan perbaikan/reviu renstra oleh Inspektorat sehingga tujuan, sasaran dan indikator kinerja menjadi berubah. Oleh sebab itu pelaporan untuk tahun tidak bisa membandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah NO 1. SASARAN STRATEGIS Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik INDIKATOR KINERJA UTAMA Target TAHUN Realisasi Capaian % Target Jangka Menengah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78 81,17 104,6% 83 Realisasi pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 81,17 dengan prosentase capaian kinerjanya 104% melebihi dari target yang diperjanjikan. Bila capaian tahun ini di bandingkan dengan target jangka menengah maka capaian kinerjanya mencapai 97,79%. Dengan demikian, hasil capaian untuk target jangka menengah harus lebih ditingkatkan lagi agar pada akhir tahun renstra dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja perlu dilakukan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dengan cara membandingkan kinerja tahun lalu dengan tahun sekarang, akan tetapi dikarenakan renstra tahun 2016 telah mengalami perubahan maka ukuran keberhasilan tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini akan disajikan analisis yang mengungkapkan keberhasilan/kegagalan pada tahun. Kasi Pemerintahan 36

No Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terselenggaranya kegiatan Jumlah sosialisasi tentang 2 kegiatan sosialisasi bidang Administrasi Kependudukan. Administrasi Kependudukan 2 Terselenggaranya Jumlah masyarakat yang terlayani 1500 Orang pelayanan publik bidang dalam administrasi kependudukan kependudukan (KK dan KTP) (pelayanan KK dan KTP) Sasaran 1 : Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi tentang Kebijakan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dan Pencatatan Sipil menuju tertib adminstrasi kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali karena jumlah peserta yang banyak. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran peserta adalah para perangkat desa dan para Ketua RW dan RT se wilayah Kecamatan Pameungpeuk. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya administrasi kependudukan dan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan administrasi kependudukan. Dalam sosialisasi ini dijelaskan tentang ruang lingkup administrasi kependudukan meliputi catatan sipil dan pendaftaran penduduk. Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan masyarakat lebih mengerti tentang pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang membuat dokumen kependudukan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Capaian kinerja untuk indikator ini mencapai 100% karena kegiatan ini telah dilakukan 2 kali sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sasaran 2: Peningkatan pelayanan publik bidang kependudukan (pelayanan KK dan KTP) dengan indikator jumlah masyarakat yang terlayani pada administrasi kependudukan. Berikut ini tabel tentang jumlah masyarakat dan jenis dokumen yang terlayani pada tahun adalah sebagai berikut: No Jenis Layanan Jumlah Masyarakat yang terlayani 1 Kepemilikan KTP 4487 2 Kepemilikan KK 1700 Jumlah 6.187 Keterangan Capaian kinerja untuk indikator jumlah masyarakat yang terlayani pada bidang 37

administrasi kependudukan mencapai 6.187 orang. Keberhasilan/kegagalan pencapaian nilai pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat dapat dilihat dari capaian kinerja Kasi Pemerintahan. Hasil capaian kinerja Kasi Pemerintahan pada Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat adalah 81.17% yang berarti telah melebihi target yang telah diperjanjikan sebelumnya. Faktor Penyebab Menurunnya Kinerja pada kualitas pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.3 bahwa pada Sistem, Mekanisme dan Prosedur mendapat nilai IKM nya 2.98 ini dikarenakan banyak masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan yang cepat tanpa melihat system dan prosedur yang ditentukan sedangkan Sumber Daya Manusia yang ada masih kurang sehingga waktu penyelesaiannya masih belum optimal. Selain itu banyak masyarakat yang memilih jalur cepat dengan mendatangi petugas/operator secara langsung tanpa melalui petugas pelayanan di depan sehingga mengabaikan prosedur yang telah ada. Solusi yang diambil untuk menangani hal ini adalah menambah tenaga pelayanan untuk menangani masyarakat yang akan membuat dokumen kependudukan, tidak melayani masyarakat yang langsung ke petugas/operator untuk mendapatkan pelayanan yang cepat. Selain itu Nilai SKM untuk Waktu Penyelesaikan adalah 2,90, hal ini disebabkan karena pada tahun terdapat kelangkaan blangko e-ktp sehingga berimbas pada waktu penyelesaian, hal ini menyebabkan respon masyarakat yang merasa tidak dilayani dengan cepat. Selain itu jaringan internet sering terdapat gangguan dari servernya di Kabupaten, hal ini mengakibatkan waktu pelayanan menjadi lama. Sarana/fasilitas yang ada ternyata masih ada yang belum memenuhi kriteria yaitu kurangnya tempat duduk, sarana khusus untuk pengguna yang berkebutuhan khusus, Ruang ibu menyusui, Pojok baca dan pemeliharaan gedung kantor yang masih harus ditingkatkan kembali. Solusi yang diambil untuk menangani hal ini adalah menambah jatah blangko KTP elektronik, mencetak blangko KTP elekronik di Kecamatan tanpa harus menunggu hasil pencetakan dari Disdukcapil hal ini dapat mempercepat waktu pelayanan. Membuat jaringan internet dengan bandwidth yang lebih besar agar memperlancar arus data yang diminta. Faktor Keberhasilan: - Kecamatan Pameungpeuk Telah memiliki Standar pelayanan telah memiliki dasar hukum yang jelas, persyaratan terpampang, kejelasan prosedur (SOP), sarana dan 38

prasarana yang menunjang seperti: ruang tunggu, AC, nomor antrian, TV untuk pengunjung, leaflet, tempat duduk, toilet, tata tertib, kode etik, sarana parker, sarana untuk kaum difabel. - Sambungan internet sudah terpasang. - Petugas pelayanan ramah dan sopan serta memiliki kompetensi yang baik dalam melayani masyarakat.. - Pengaduan masyarakat direspon dengan baik dan cepat. Fasilitas-fasilitas pendukung dalam meningkatkan target capaian kinerja pada Indikator Meningkatkan Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut: Ruang Informasi dan Pengaduan Masyarakat Ruang Pelayanan KTP, KK, dll Papan Informasi 39

Jalan Khusus Untuk Penyandang Disabilitas Mesin Informasi Pelayanan Ruang Tunggu Pelayanan Kotak Kepuasan Masyarakat 40

Anjungan Informasi Profil Kecamatan Papan Kebijakan Mutu Papan Visi dan Misi Kecamatan Papan Motto Pelayanan Kecamatan 41

Toilet Pria dan Wanita Televisi Informasi dan mesin nomor Antrian Kecamatan Pameungpeuk selalu berusaha untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang merupakan sebuah standar internasional untuk system manajemen mutu/kualitas. Dalam menghadapi tuntutan peningkatan pelayanan publik, peningkatan kebutuhan dan harapan pelanggan serta pemenuhan persyaratan dari pihak-pihak terkait lainnya pada saat ini dan masa yang akan datang maka tidak ada pilihan lain bagi Kecamatan Pameungpeuk untuk terus meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pelayanan Kantor Kecamatan Pameungpeuk memiliki komitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan, untuk itu Kecamatan Pameungpeuk harus terus berupaya yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Kecamatan Pameungpeuk juga berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia dan memelihara sarana dan infrastruktur yang ada agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dari hasil pengukuran kinerja IKM ini memiliki nilai yang cukup tinggi hal ini dikarenakan Kecamatan Pameungpeuk telah memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Hal ini telah dibuktikan kalau Kecamatan Pameungpeuk selalu menjadi tempat kunjungan para peserta studi banding Kecamatan-kecamatan lain se Indonesia. Pada tahun Kecamatan Pameungpeuk menerima peserta study banding dari Para Camat Kab. Minahasa, Kabupaten Sidoarja, 42

kecamatan Taman, Kecamatan Prambon dan peserta dari diklat Kepamongprajaan Tingkat Nasional. Kunjungan Para Camat Se-indonesia Keg. Kepamongprajaan Study Banding Para Camat Minahasa 43

5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisis terhadap efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia dimaksudkan untuk mendapat informasi sejauhmana penggunaan Sumber Daya Manusia dalam mendukung tercapainya Indikator Kinerja. Penggunaan SDM dan serapan anggaran yang efektif dan efisien dalam setiap kegiatan yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan prosentase capaian kinerja. N O SASARAN STRATEGIS 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik INDIKATOR KINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Satu an % Capaian % SDM nilai 37.300.000 86,9% 5 Analisis Pencapaian program kegiatan ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan dan penggunaan sumber daya manusia serta jumlah anggaran yang terserap. Jika sumber daya manusia dan anggaran dapat diminimalisir dengan tidak mengurangi efektifitas kegiatan maka dikatakan kegiatan ini efektif dan efisien. Capaian program ini telah memenuhi target dan resapan anggaran untuk kegiatan ini mencapai 86,90% dari total anggaran yang ada. Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa telah terdapat efesiensi anggaran sebesar 13,10% dari total anggaran yang disediakan Sumber Daya Manusia yang mendukung capaian kinerja pada Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah Kasi Pemerintahan dan didukung oleh staff yang membawahinya serta operator dan petugas pelayanan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan Sumber Daya Manusia dan anggaran yang disediakan dapat mencapai efektivitas program kegiatan dan efisiensi dari segi anggaran dan Sumber Daya Manusia. 6. Analisis Program Kegiatan Yang menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja Analisis pencapaian program kegiatan yang menujang keberhasilan kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil (realisasi) dengan target kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan yang diukur dengan tercapainya realisasi target kegiatan dalam satu tahun dengan jumlah anggaran yang terserap. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik ini didukung oleh Program kegiatan yang menunjang keberhasilan Sasaran ke 1 ini adalah Program 44

Penataan Administrasi Kependudukan yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu: Kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang Kependudukan dan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang Kependudukan (Pelayanan KTP, KK dan Pelaksanaan penerapan e KTP). Capaian kinerja ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kepemilikan Dokumen Kependudukan seperti KK, KTP, IMB, atau dokumen lainnya yang diperlukan oleh masyarakat. Selanjutnya dalam rangka evaluasi dan upaya tindak lanjut, Kecamatan Pameungpeuk telah menyusun kegiatan dalam rangka perbaikan layanan, antar lain: a. Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Terpadu Kecamatan Pameungpeuk, b. Pelaksanaan Kegiatan Sipaten Saba Desa Kecamatan Pameungpeuk Kab. Bandung. c. Program pengadaan peralatan dan perlengkapan yang menunjang pada kegiatan pelayanan Terpadu di Kecamatan Pameungpeuk. Keberhasilan capaian kinerja ini disebabkan karena beberapa faktor pendukung dan penghambat yaitu: Faktor Pendukung capaian kinerja: a. SOP Pelayanan dilaksanakan dengan baik oleh petugas pelayanan b. Persyaratan dan prosedur telah dipublikasikan sehingga masyarakat dapat mengontrol setiap pelayanan yang diberikan. c. Sudah adanya motto pelayanan publik di kecamatan Siap melayani dengan PASTI (Profesional, Akurat, Santun, Tanggung jawab dan Ikhlas) dan hasil perhitungan yang berpedoman pada Permenpan. d. yang memadai untuk mendukung kegiatan pelayanan. e. Peran aktif masyarakat di kecamatan Pameungpeuk. f. Program dan kegiatan yang terarah dan berkesinambungan. 45