BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur sebagaimana pada alinea berikut : Biro Organisasi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi dan sumberdaya di bidang kelembagaan, tatalaksana, analisis jabatan dan kepegawaian, administrasi pelayanan publik serta peningkatan kinerja organisasi. Untuk melaksanakan tugasnya, Biro Organisasi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan dibidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan kepegawaian, pelayanan publik serta peningkatan kinerja organisasi; b. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan serta petunjuk teknis pelaksanaan di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan kepegawaian, pelayanan publik serta peningkatan kinerja organisasi; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan kepegawaian, pelayanan publik serta peningkatan kinerja organisasi; d. pelaksanaan pembinaan teknis,administrasi serta sumber daya di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan kepegawaian, pelayanan publik serta peningkatan kinerja organisasi; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah. Biro Organisasi terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan, Bagian Pengembangan Kinerja dan Kepegawaian Sekretariat Daerah, dan Bagian Tatalaksana. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

2 A. Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan penyiapan petunjuk pelaksanaan analisis organisasi, peningkatan kapasitas kelembagaan dan evaluasi kelembagaan, penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi beban kerja serta mengkoordinasikan penyusunan standar kompetensi manajerial dan standar kompetensi teknis. Untuk melaksanakan tugasnya, Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan, mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi analisis organisasi, peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah, penyusunan analisis jabatan, formasi jabatan dan standar kompetensi jabatan; b. pelaksanaan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan analisis organisasi, peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah, penyusunan analisis jabatan, formasi jabatan dan standar kompetensi jabatan; c. pelaksanaan analisis organisasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; d. pelaksanaan pembinaan, fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan; e. pengkoordinasian penyusunan petunjuk pelaksanaan standar kompetensi manajerial dan standar kompetensi teknis; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kelembagaan Perangkat Daerah, penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan; g. Pelaksanaan penyusunan laporan hasil analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan; dan h. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro. Bagian Kelembagaandan Analisis Jabatan terdiri atas3 (tiga) Sub Bagian yaitusub Bagian Analisis Organisasi, Sub Bagian Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, dan Sub Bagian Analisis dan Formasi Jabatan. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

3 1) Sub Bagian Analisis Organisasi Sub Bagian Analisis Organisasi Mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan analisis data di bidang kelembagaan; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis organisasi Perangkat Daerah; c. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang analisis organisasi Perangkat Daerah; d. menyiapkan bahan pelaksanaan analisis organisasi Perangkat Daerah; e. menyiapkan bahan pemantauan dan pelaporan di bidang analisis organisasi Perangkat Daerah;dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. (2) Sub Bagian Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Sub Bagian Peningkatan Kapasitas Kelembagaan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan analisis data di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; c. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; d. menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; e. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. (3) Sub Bagian Analisis dan Formasi Jabatan Sub Bagian Analisis dan Formasi Jabatan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan serta mengoordinasikan Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

4 perumusan kebijakan standar kompetensi manajerial dan standar kompetensi teknis; b. menyiapkan program pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan dalam rangka penyusunan formasi jabatan, peta jabatan dan nilai jabatan; c. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan; d. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan petunjuk pelaksanaan standar kompetensi manajerial dan standar kompetensi teknis; e. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. B. Bagian Pengembangan Kinerja Bagian Pengembangan Kinerja dan Kepegawaian Sekretariat Daerah mempunyai tugas menyiapkan koordinasi dan petunjuk pelaksanaan peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja, koordinasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pelaksanaan Zona Integritas serta pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah. Untuk melaksanakan tugasnya, Bagian Pengembangan Kinerja dan Kepegawaian Sekretariat Daerah mempunyai fungsi: a. pengoordinasian perumusan kebijakan di bidang peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja dan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; b. penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan di bidang peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja dan monitoring/ evaluasi kinerja; c. pelaksanaan koordinasi program peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja dan monitoring/ evaluasi pengembangan kinerja; Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

5 d. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas; e. pelaksanaan peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja, evaluasi akuntabilitas kinerja dan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; f. pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan peningkatan kinerja aparatur, akuntabilitas kinerja dan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro. BagianPengembangan Kinerja dan Kepegawaian Sekretariat Daerah terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian yaitu, Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja, Sub Bagian Peningkatan Kinerja Aparatur dan Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah. 1) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang akuntabilitas kinerja b. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang akuntabilitas kinerja dan Rencana Strategis Perangkat Daerah; c. menyiapkan bahan analisis data di bidang akuntabilitas kinerja dan Laporan Kinerja Perangkat Daerah; d. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Kinerja Gubernur; e. menyiapkan bahan yang berkaitan dengan program Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas; f. menyiapkan bahan penyusunan bahan pembinaan Sistem Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota; Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

6 g. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang akuntabilitas kinerja dan Renstra Perangkat Daerah; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. 2) Sub Bagian Peningkatan Kinerja Aparatur Sub Bagian Peningkatan Kinerja Aparatur mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan peningkatan kinerja aparatur, budaya kinerja dan standar manajemen mutu; b. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang peningkatan kinerja aparatur, budaya kinerja dan standar manajemen mutu; c. menyiapkan bahan analisis data peningkatan kinerja aparatur, budaya kinerja dan standar manajemen mutu; d. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan kinerja aparatur, budaya kinerja dan standar manajemen mutu; e. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan peningkatan kinerja aparatur, budaya kinerja dan standar manajemen mutu;dan b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. 3) Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah mempunyai fungsi i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; j. menyiapkan bahan penyusunan program pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi penyusunan rencana formasi dan kebutuhan pegawai, usulan kebutuhan diklat struktural/ fungsional, usulan jabatan, kenaikan pangkat, pensiun, penataan kebutuhan pegawai Sekretariat Daerah, pembinaan dan kesejahteraan pegawai; k. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

7 l. menyiapkan bahan pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian dan tata naskah pegawai perorangan; m. menyiapkan kegiatan rutin olahraga senampagi; n. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah; dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. C. Bagian Tatalaksana Bagian Tatalaksana mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, pembinaan dan petunjuk pelaksanaan tata laksana pemerintahan dan pelayanan publik serta tata usaha. Untuk melaksanakan tugasnya, Bagian Tatalaksana mempunyai fungsi : a. pengoordinasian penyusunan kebijakan tata laksana pemerintahan dan pelayanan publik; b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan tata laksana pemerintahan dan pelayanan publik serta fasilitasi program pendayagunaan aparatur negara; c. pelaksanaan penyusunan program dan petunjuk pelaksanaan tata laksana pemerintahan dan pelayanan publik serta fasilitasi program pendayagunaan aparatur negara; d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tata laksana pemerintahan dan pelayanan publik serta fasilitasi program pendayagunaan aparatur negara; e. pelaksanaan tata usaha; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro. Bagian Tatalaksana terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Sub Bagian Tatalaksana Pemerintahan, Sub Bagian Tatalaksana Pelayanan Publik, Sub Bagian Tata Usaha Biro. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

8 1) Sub Bagian Tatalaksana Pemerintahan Sub Bagian Tatalaksana Pemerintahan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang tatalaksana pemerintahan; b. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang tatalaksana pemerintahan; c. menyiapkan bahan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman tata naskah dinas, pakaian dinas dan standarisasi sarana dan prasarana dinas; d. menyiapkan bahan analisis data di bidang tatalaksana pemerintahan; e. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tatalaksana pemerintahan; f. melaksanakan tugas-tugas yang lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. 2) Sub Bagian Tatalaksana Pelayanan Publik Sub Bagian Tatalaksana Pelayanan Publik mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang tata laksana pelayanan dan pengaduan pelayanan publik; b. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang tatalaksana pelayanan dan pengaduan pelayanan publik; c. menyiapkan bahan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), Survey Kepuasan Masyarakat (SKM); d. menyiapkan bahan analisis data di bidang tatalaksana pelayanan dan pengaduan pelayanan publik; e. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tatalaksana pelayanan publik; f. melaksanakan tugas-tugas yang lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

9 3) Sub Bagian Tata Usaha Biro Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran; b. menyiapkan bahan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta menyiapkan bahan rapat Kepala Biro; c. menyiapkan bahan pemeliharaan dan pengkoordinasian arsip/ laporan/ tindak lanjut hasil pengawasan/ data; d. menyiapkan kebutuhan dan pengelolaan sarana dan prasarana termasuk alat tulis serta perlengkapan kantor; e. menyiapkan bahan administrasi dan pengawasan kepegawaian f. menyiapkan bahan administrasi keuangan yang meliputi akuntansi, gaji pegawai serta hak-hak keuangan lainnya; g. menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dan laporan kinerja; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

10 Adapun susunan organisasi Biro Organisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 1 Susunan Organisasi Biro Organisasi BIRO ORGANISASI BAGIAN KELEMBAGAAN DAN ANALISIS JABATAN BAGIAN PENGEMBANGAN KINERJA DAN KEPEGAWAIAN SETDA BAGIAN TATALAKSANA SUB BAGIANANALISIS ORGANISASI SUB BAGIAN AKUNTABILITAS KINERJA SUB BAGIAN TATALAKSANA PEMERINTAHAN SUB BAGIAN PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN SUB BAGIAN PENINGKATAN KINERJA APARATUR SUB BAGIAN TATALAKSANA PELAYANAN PUBLIK SUB BAGIAN ANALISIS DAN FORMASI JABATAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH SUB BAGIAN TATA USAHA BIRO II.2. Sumber Daya Biro Organisasi Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap instansi, karena kinerja pegawai akan menentukan tingkat kinerja dan keberhasilan instansi tersebut. Biro Organisasi memiliki pegawai sejumlah 53 orang, terdiri dari 27 pegawai laki-laki dan 24 pegawai perempuan terbagi menjadi 49 Pegawai Negeri Sipil dan 2 PTT-PK. Adapun kualifikasi pegawai di lingkungan Biro Organisasi dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 dibawah ini: Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

11 Tabel 2.1 Kualifikasi Pegawai berdasarkan Pendidikan NO GOLONGAN JUMLAH 1. S2 12 orang 2. S1/D4 22 orang 3. D3 1 orang 4. SLTA 14 orang TOTAL 49 orang Tabel 2.2 Kualifikasi Pegawai berdasarkan Golongan Pangkat NO GOLONGAN JUMLAH 1. Golongan IV/c 1 orang 2. Golongan IV/b 1 orang 3. Golongan IV/a 7 orang 4. Golongan III/d 11 orang 5. Golongan III/c 3 orang 6. Golongan III/b 12 orang 7. Golongan III/a 6 orang 8. Golongan II/d 1 orang 9. Golongan II/c 7 orang TOTAL 49 orang II.3. Kinerja Pelayanan Biro Organisasi II.3.1. Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Periode Tahun Pelayanan yang diberikan oleh Biro Organisasi meliputi pelayanan di bidang Kelembagaan, Tatalakasana, Analisis Jabatan dan Kepegawaian, serta Pengembangan Kinerja untuk seluruh SKPD Provinsi Jawa Timur dan pemberian fasilitasi, monitoring dan evaluasi di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Pelayanan yang telah dilakukan Biro Organisasi selama tahun digambarkan dengan indikator-indikator sebagai ukuran untuk mengetahui capaian kinerja pelayanan Biro Organisasi pada Tabel 2.3 berikut. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

12 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Jumlah SKPD Provinsi yang sudah dilakukan monev terhadap aspek kelembagaannya , ,5 2 Jumlah SKPD Kab,/Kota yang sudah dilakukan monev terhadap aspek kelembagaannya; % SKPD yang menyusun SOP; % Kab,/Kota yang menyusun SOP; % SKPD yang telah menyusun Anjab; % UPT yang telah menyusun Anjab; % SKPD yang telah enyusun ABK; % UPT yang telah menyusun ABK; % SKPD yang mengirim LAKIP tepat waktu; % SKPD yang menyusun LAKIP sesuai pedoman; % SKPD yang membuat Penetapan Kinerja; % Kab,/Kota yang menyusun LAKIP tepat waktu; % Kab,/Kota yang menyusun LAKIP sesuai pedoman; ,71 114,29 87, , , , ,33 82, ,56 121, ,71 81,25 78, ,31 92,86 90,67 91,25 87, ,71 81,25 78, ,54 92,85 87, ,33 88, ,33 93, , ,55 105, Jumlah Kelompok Budaya Kerja di Pemerintah Provinsi; ,5 82,86 79, ,05 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

13 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 15 Jumlah Kelompok Budaya Kerja di Pemerintah Kab,/Kota; % SKPD yang mengikuti Gelar Budaya Kerja; , ,76 82,86 91, , % Kab,/Kota yang mengikuti Gelar Budaya Kerja; % Unit Pelayanan Proninsi yang memiliki SPP; % Unit Pelayanan Pemerintah Kab,/Kota yang memiliki SPP; % SKPD yang menyusun survey IKM; % Kab,/Kota yang menyusun survey IKM; % Kab,/Kota yang telah melaksanakan SPM; ,67 84,62 88, ,14 78,75 78, ,75 91,76 95, , ,25 84,71 85, Jumlah Unit Pelayanan Percontohan Provinsi dan Kab,/Kota; ,33 57,14 85,71 24 Jumlah Unit Pelayanan Provinsi yang bersertifikat Internasional; ,57 75, ,33 83,33 25 Jumlah Unit Pelayanan Kab,/Kota yang bersertifikat Internasional , ,96 87 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

14 Dari Tabel 2.3 di atas, terlihat kinerja pelayanan yang telah dilakukan Biro Organisasi. Secara garis besar, kinerja pelayanan Biro Organisasi selama periode rata-rata mencapai hasil baik dan berhasil mencapai target yang ditetapkan. Untuk selanjutnya akan diuraikan capaian kinerja per indikator sebagai berikut: A. Jumlah SKPD Provinsi yang sudah dilakukan monev terhadap aspek kelembagaannya. Dari target tahunan yang telah ditetapkan, dapat terlihat bahwa realisasi capaian telah mencapai hasil baik. Hal ini diperlihatkan rasio capaian yang selalu berada di atas 90%. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap SKPD mencakup struktur organisasi serta tugas pokoknya untuk mengetahui permasalahan yang menjadi kendala pelaksanaan kegiatan SKPD. Dikarenakan capaian selama 5 tahun terakhir sudah mencapai hasil memuaskan, maka untuk 5 tahun berikutnya kinerja pelayanan akan diukur menggunakan indikator yang baru. Adapun kegiatan monitoring dan evaluasi tetap akan dilaksanakan untuk mempertahankan kinerja yang sudah dicapai. B. Jumlah SKPD Kab./Kota yang sudah dilakukan monev terhadap aspek kelembagaannya. Monitoring dan evaluasi terhadap Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dilakukan sebagai bentuk pembinaan dan pengendalian. Pencapaian dari target yang ditetapkan menunjukkan hasil rata-rata baik. Namun jika dilihat dari jumlah keseluruhan Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur, baru sebagian kecil yang telah dievaluasi. Kendala yang dialami, sebagian Kabupaten/Kota tidak melakukan fasilitasi ke Provinsi saat melakukan penataan kelembagaan padahal sudah ada ketentuan yang mengatur mengenai hal tersebut. Untuk itu, ke depan harus dilakukan peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap Kabupaten/Kota dengan tetap memperhatikan norma dan ketentuan yang berlaku. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

15 C. % SKPD yang menyusun SOP. Penyusunan SOP pada SKPD Provinsi Jawa Timur tahun 2013 mencapai 70% atau 34 SKPD dari kondisi awal pada tahun 2009 dengan capaian 30% sebanyak 14 SKPD. Hal ini dikarenakan prosedur-prosedur yang distandarkan harus selaras dengan prosedur-prosedur standar lain yang terkait dalam melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. D. % Kab,/Kota yang menyusun SOP. Penyusunan SOP pada Kab./Kota tahun 2013 mencapai 73% atau 22 Kab./Kota yang telah menyusun SOP dari kondisi awal tahun 2009 dengan capaian 25% atau 9 Kab./Kota. Hal ini dikarenakan prosedur-prosedur yang distandar dan acuan harus dapat dengan mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai bahkan seseorang sama sekali baru dalam tugas pelaksanaan. E. % SKPD yang telah menyusun Anjab. Capaian SKPD yang telah menyusun Analisis Jabatan cukup baik, data capaian pada akhir tahun 2013 mencapai 98% atau 48 dari 49 SKPD yang ada. Dari kondisi awal pada tahun 2009 dengan capaian 60%, ratarata pertumbuhan pencapaian kinerja per tahun adalah 7,25%. Kondisi ini hanya terbatas pada SKPD yang telah menyusun Analisis Jabatan, namun masih terlepas dari kesesuaian hasil penyusunan Analisis Jabatan sesuai dengan pedoman karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada pada masing-masing SKPD. Melihat dari apa yang telah dicapai pada 5 (lima) tahun silam, dan mengacu pada ketentuan-ketentuan baru yang ada saat ini tidak cukup jika indikator capaian kinerja hanya sebatas pada SKPD yang telah menyusun Analisis Jabatan. F. % UPT yang telah menyusun Anjab. Penyusunan Analisis Jabatan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT) tidak sebaik pencapaian SKPD. Kondisi pada akhir tahun 2013 hanya mencapai 7%, atau 13 dari 186 UPT yang ada. Dari kondisi awal pada tahun 2009 dengan capaian 4%, rata-rata pertumbuhan pencapaian kinerja per tahun Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

16 adalah 0,75%. Kecilnya angka capaian ini disamping keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada, juga terkendala oleh jarak pantau yang jauh baik oleh SKPD induk ataupun Biro organisasi selaku unsur pembina. G. % SKPD yang telah menyusun ABK. Capaian SKPD yang telah menyusun Analisis Beban kerja cukup baik, walaupun tidak sebaik pada pencapaian penyusunan Analisis Jabatan. Hal ini dikarenakan untuk menyusun Analisis Beban Kerja dibutuhkan data Uraian Jabatan yang tertuang dalam Analisis Jabatan dimana masingmasing SKPD memerlukan waktu yang berbeda-beda dalam penyelesaian penyusunan Analisis Jabatan sesuai dengan kemampuan Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Data capaian pada akhir tahun 2013 mencapai 78% atau 38 dari 49 SKPD yang ada. Dari kondisi awal pada tahun 2009 dengan capaian 60%, rata-rata pertumbuhan pencapaian kinerja per tahun adalah 4,5%. Sama halnya dengan dengan penyusunan Analisis Jabatan, indikator capaian ini masih terbatas pada penyusunannya saja, belum menyentuh pada kesesuaian isi dengan pedoman yang ada. Analisis Beban Kerja dibutuhkan dalam melihat seberapa besar beban dari masing-masing jabatan terkait dengan penyusunan kebutuhan/formasi jabatan yang disebut dengan bezzeting pegawai. H. % UPT yang telah menyusun ABK. Pencapaian penyusunan Analisis Beban Kerja Pada UPT sama dengan pencapaian penyususnan Analisis Jabatan. Kondisi pada akhir tahun 2013 hanya mencapai 7%, atau 13 dari 186 UPT yang ada. Dari kondisi awal pada tahun 2009 dengan capaian 4%, rata-rata pertumbuhan pencapaian kinerja per tahun adalah 0,75%. Kecilnya angka capaian ini disamping keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada, juga terkendala oleh jarak pantau yang jauh baik oleh SKPD induk ataupun Biro organisasi selaku unsur pembina. I. % SKPD yang mengirim LAKIP tepat waktu. Dari hasil yang telah dicapai dapat dilihat bahwa kinerja pelayanan untuk indikator SKPD yang mengirim LAKIP tepat waktu mencapai hasil Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

17 baik dengan rata-rata pencapaian target di atas 80%. Adanya dukungan dari Kepala Daerah dan pimpinan terkait untuk meningkatkan nilai LAKIP membuat SKPD berusaha memenuhi kriteria penilaian termasuk salah satunya adalah pemenuhan LAKIP yang tepat waktu. J. % SKPD yang menyusun LAKIP sesuai pedoman. Untuk indikator SKPD yang menyusun LAKIP sesuai pedoman menunjukkan pencapaian yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Terbukti dengan target yang semakin meningkat juga diiringi dengan pencapaian yang semakin baik pula. Hal ini memperlihatkan komitmen SKPD semakin tinggi dalam penyusunan LAKIP, ditambah dengan semakin banyak peraturan pendukung dan sosialisasi yang dilakukan. K. % SKPD yang membuat Penetapan Kinerja. Meningkatnya SKPD yang menyusun LAKIP sesuai pedoman ternyata tidak diiringi dengan meningkatnya SKPD yang membuat Penetapan Kinerja (Tapkin). Dengan target yang dibuat semakin meningkat dari tahun ke tahun, ternyata pencapaiannya terlihat fluktuatif. Hal ini menimbulkan kontradiksi karena penetapan kinerja menjadi salah satu syarat pemenuhan penilaian LAKIP. Untuk itu ke depan agar setiap SKPD menyusun Penetapan Kinerja sesuai pedoman sehingga mendukung kelengkapan LAKIP. L. % Kab./Kota yang menyusun LAKIP tepat waktu. Di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota kesadaran akan pentingnya penyusun LAKIP masih belum terlihat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kinerja indikator yang tidak pernah mencapai target yang diharapkan. Walaupun rata-rata capaian cukup bagus yaitu di atas 80% namun realisasi masih belum bisa dikatakan memuaskan. Seiring dengan meningkatnya tuntutan akan keterbukaan, pada tahun-tahun berikutnya standar penilaian LAKIP akan ditingkatkan dan berfokus pada kualitas dan isi dokumen. Karena itu, pemenuhan LAKIP yang tepat waktu menjadi syarat minimal yang wajib dipenuhi oleh Kabupaten/Kota. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

18 M. % Kab,/Kota yang menyusun LAKIP sesuai pedoman. Sama halnya dengan SKPD, penyusunan LAKIP di tingkat Kabupaten/Kota jug dituntut untuk sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dengan adanya pedoman-pedoman baru yang ditetapkan memberikan standar baru bagi Kabupaten/Kota dalam penyusunan LAKIP. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan capaian kinerja indikator ini di tahun-tahun berikutnya dengan target yang lebih tinggi. N. Jumlah Kelompok Budaya Kerja di Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Dari target tahunan yang ditetapkan, tampak belum seluruh target dapat tercapai. Walaupun begitu, rata-rata capaian kinerja dapat dikatakan baik. Apabila dilihat secara kuantitas, jumlah KBK yang dibentuk di Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sudah cukup tinggi. Selanjutnya adalah bagaimana Kelompok-kelompok Budaya Kerja tersebut dapat menjadi awal perubahan budaya kerja yang lebih baik di masing-masing SKPD. Diharapkan KBK yang dibentuk tidak hanya tinggi dari segi kuantitas namun juga kualitas. O. % SKPD yang mengikuti Gelar Budaya Kerja. Melihat data yang ditampilkan, capaian target sebagian besar dapat tercapai. Walaupun begitu, belum semua SKPD memiliki KBK dan mengikutsertakannya dalam Gelar Budaya Kerja. Gelar Budaya Kerja merupakan acara yang dibuat untuk memotivasi SKPD untuk membentuk KBK dan menampilkan hasil kinerja yang memberikan kontribusi bagi pelayanan publik. Target yang dibuat belum mencakup keseluruhan SKPD sehingga ke depan harus dilakukan peningkatan sosialisasi dan bimtek mengenai KBK yang diharapkan dapat menciptakan perubahan budaya kerja dalam organisasi pemerintah. P. % Kab./Kota yang mengikuti Gelar Budaya Kerja. Dari target yang ditetapkan dapat terlihat bahwa tidak ada satupun target yang tercapai walaupun tingkat capaian per tahun bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini mengisyaratkan bahwa belum semua Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki KBK dan mengikutsertakannya dalam Gelar Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

19 Budaya Kerja. Salah satu penyebabnya dikarenakan tidak semua daerah menganggarkan untuk membentuk KBK dan mengikutsertakannya dalam Gelar Budaya Kerja. Sebagai Pemerintah Provinsi, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keikutsertaan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah dengan menghimbau dan mengadakan bimtek untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya KBK serta tahapan-tahapan dalam membentuk KBK. Q. % Unit Pelayanan Provinsi yang memiliki SPP. Penyusunan SPP pada SKPD Provinsi tahun 2013 mencapai 92% dari kondisi awal pada tahun % atau sebanyak 30 SKPD sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. SPP tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur wajib disusun oleh setiap penyelenggara pelayanan publik. R. % Unit Pelayanan Pemerintah Kab,/Kota yang memiliki SPP. Penyusunan SPP pada Kab./Kota tahun 2013 mencapai 100% yaitu 38 kab./kota, kondisi awal 78% yaitu 29 Kab./Kota sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik yang baik dan layak sesuai dengan azas-azas umum pemerintahan. S. % SKPD yang menyusun survey IKM. SKPD Provinsi yang melakukan survei IKM pada tahun 2013 mencapai 17% yaitu 6 SKPD. Pengumpulan data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memmperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan. T. % Kab,/Kota yang menyusun survey IKM. Kab./Kota yang melakukan survei IKM pada tahun 2013 mencapai 36% yaitu 13 Kab./Kota. Untuk mengetahui kinerja unit pelayanan adalah Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

20 faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggara pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan IKM. U. % Kab,/Kota yang telah melaksanakan SPM. Pencapaian dalam penyusunan SPM pada tahun 2013 mencapai 100% dari 38 Kab./Kota. SPM menjadi alat untuk meningkatkan Akuntabilitas Pemerintah Daerah kepada masyarakat untuk dapat melihat keterkaitan antara pembiayaan dengan pelayanan publik. V. Jumlah Unit Pelayanan Percontohan Provinsi dan Kab,/Kota. Penghargaan Unit Pelayanan Percontohan tahun 2013 untuk SKPD Kab./Kota 30 unit pelayanan merupakan pemberian reward and punishment bagi yang telah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan baik. W. Jumlah Unit Pelayanan Provinsi yang bersertifikat Internasional. Jumlah Unit Pelayanan Percontohan Provinsi yang bersertifikat Internasional semakin bertambah dari tahun 2009 sejumlah 55 Unit Pelayanan Percontohan hingga pada akhir tahun 2013 mencapai 100 Unit Pelayanan Percontohan. Hal ini menunjukkan adanya atensi yang baik dari Unit pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka melalui standar nasional yang dikenal dengan Sistem Manajemen Mutu atau International Organization for Standardization (ISO). Kinerja biro organisasi akan pencapaian target indikator ini cukup baik, rasio pencapaian terendah adalah 75,29% pada tahun 2010 dan tertinggi pada tahun 2011 sebesar 87%. Sistem manajemen mutu ini bermanfaat untuk mengukur sejauh mana kinerja suatu instansi terhadap standar yang telah ditetapkan. Penerapan ISO ini apabila dimaksimalkan akan memberi dampak yang positif terhadap instansi terkait dengan kepuasan dan kepercayaan penerima layanan. Maka dari itu dalam periode 5 (lima) tahun kedepan perlu ditingkatkan kembali unit pelayanan Provinsi yang memiliki sertifikat ISO. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

21 X. Jumlah Unit Pelayanan Kab./ Kota yang bersertifikat Internasional. Jumlah Unit Pelayanan Kab/ Kota yang bersertifikat Internasional lebih banyak dari Unit Pelayanan Provinsi. Pada tahun 2009 jumlah yang bersertifikat Internasional sebanyak 89 Unit Pelayanan dan pada akhir tahun 2013 mencapai 201 Unit Pelayanan. Partisipasi Unit Pelayanan Kabupaten/Kota tertinggi terjadi pada tahun 2011, dari yang ditargetkan sebanyak 100 Unit Pelayanan tercapi sebanyak 131 Unit pelayanan. kondisi ini baik dalam rangka mewujudkan misi pokok ke-4 Jawa Timur yaitu Reformasi Birokrasi dan Pelayan Publik. Adapun anggaran dan realisasi anggaran periode Renstra Tahun dapat digambarkan sebagaimana tabel 2.4 berikut: Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

22 Uraian Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Rasio antara Realisasi dan Rata-rata Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaa n Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1,030,750,0001,844,000,000 1,937,600,000 2,388,200,000 2,300,000, ,541,330 1,817,373,530 1,907,439,199 2,314,625,280 2,077,861,420 90,96% 98,56% 96,65% 96,92% 90,34% ,510,000,000 2,000,000,000 1,625,125,000 1,520,000,000 1,457,530,856 1,911,258,280 1,529,892,060 1,008,236,740 96,53% 96,56% 94,14% 66,33% ,000, ,400, ,800,000 1,000,000, ,184, ,998, ,786, ,056,565 99,80% 99,14% 97,23% 93,01% ,000,000 1,110,912, ,900,000 1,097,700, ,216,006 1,106,501, ,742, ,114,170 92,66% 99,6% 99,18% 81,27% ,710,000, ,000, ,500,000 1,226,100,000 1,226,100,000 5,172,704, ,354, ,259,700 1,188,122,570 1,222,974,625 90,59% 98,24% 98,81% 96,90% 99,75% ,015,000,000 3,350,000,000 3,871,000,000 4,056,875,000 4,980,000,000 3,819,337,615 3,260,648,731 3,711,253,410 3,835,107,861 3,908,701,240 95,13% 97,33% 95,87% 94,53% 78,49% ,000, ,000, ,000,000 91,200, ,786, ,870, ,250,000 79,212,000 99,91% 99,94% 98,56% 86,86% Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

23 II.3.2. Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Tahun 2014 Capaian Kinerja Pembangunan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing program tahun 2014 dijelaskan sebagai berikut: 1) Capaian Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Capaian Kinerja Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dengan anggaran Rp dan realisasi sebesar Rp atau 84,50% adalah sebagai berikut: a. SKPD Provinsi yang tepat fungsi dan ukuran; b. SKPD yang menyusun Analisis Jabatan; c. UPT yang menyusun Analisis Jabatan; d. SKPD yang menyusun Analisis Beban Kerja; e. SKPD yang telah menyusun Standar Kompetensi Manajerial; f. Indeks Kepuasan Masyarakat PNS Setda. Prov. Jatim; g. SAKIP SKPD Prov. Jatim yang berpredikat A. 2) Capaian Kinerja Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Capaian Kinerja Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan anggaran Rp dan realisasi sebesar Rp atau 80,36% adalah sebagai berikut: a. Dokumen SPP yang disusun oleh SKPD Provinsi; b. Dokumen SPP yang disusun oleh kabupaten/ kota; c. Penyusunan IKM SKPD Provinsi; d. Penyusunan IKM Kabupaten/ kota; e. SKPD Provinsi yang telah menyusun SOP; f. Kabupaten/ kota yang menyusun SOP. 3) Capaian Kinerja Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Capaian Kinerja Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan dengan anggaran Rp dan realisasi sebesar Rp atau 78,17% adalah sebagai berikut: Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

24 a. Kabupaten/ kota yang telah dievaluasi orrganisasi dan tata kerjanya; b. SKPD Provinsi yang memiliki tata hubungan kerja dan ketatalaksanaan pemerintahan yang sudah sesuai 4) Capaian Kinerja Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Capaian Kinerja Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan anggaran Rp dan realisasi sebesar Rp atau 87,72 % adalah sebagai berikut: a. Jumlah Kelompok Budaya Kerja di Pemerintah Provinsi; b. Jumlah Kelompok Budaya Kerja di Kabupaten Kota. II.3.3. Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Tahun Capaian kinerja pembangunan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur berdasarkan indikator-indikator kinerja pada masingmasing program tahun dijelaskan sebagai berikut: 1) Capaian Kinerja Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Terdapat 3 (tiga) indikator pada Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik: Pertama, Persentase SAKIP kab/ kota Jatim yang berpredikat A (sangat baik) mempunyai target sebesar 70% dan belum dapat direalisasikan pada tahun 2015 sedangkan pada tahun 2016 dapat terealisasi sebesar 53%. Indikator Kedua, Persentase SAKIP SKPD Prov yang berpredikat A (sangat baik) mempunyai target sebesar 50%, pada tahun 2015 tercapai sebesar 39% sedangkan pada tahun 2016 tercapai 59%. Indikator ketiga, Persentase SKPD Prov. dan SKPD kab/ kota yang memiliki Kelompok Budaya Kerja (KBK) mempunyai target 20%, pada tahun 2015 tercapai sebesar 80% sedangkan tahun 2016 tercapai sebesar 18%. Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik pada tahun 2015 dan 2016 terdiri dari 3 kegiatan diantaranya: a) Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah b) Peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah c) Evaluasi Pengembangan Kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kab/ kota Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

25 2) Capaian Kinerja Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Capaian Kinerja Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dengan indikator persentase kelembagaan kab/ kota dan SKPD Provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran pada tahun 2015 mempunyai target sebesar 100% dan telah terealisasi 79,31%. Untuk tahun 2016 target dengan indikator tersebut adalah 100% dengan capaian 71,43%. Terdapat 3 (tiga) kegiatan pada Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan yaitu: a) Fasilitasi Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah b) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah c) Sinkronisasi Penataan Kelembagaan Pemerintah Daerah 3) Capaian Kinerja Program Penyusunan Standar Komposisi Aparatur Capaian Kinerja Program Penyusunan Standar Komposisi Aparatur dengan indikator persentase komposisi aparatur yang sesuai standar pada kab/ kota dan SKPD Prov. Jatim pada tahun 2015 mempunyai target sebesar 20% dan telah terealisasi sebesar 36% sehingga capaiannya adalah sebesar 180% sedangkan pada tahun 2016 dengan terget sebesar 35% terealisasi 47 % sehingga capaiannya 134,29%. Program Penyusunan Standar Komposisi Aparatur pada tahun terdiri dari 4 kegiatan sebagai berikut : a) Fasilitasi Penyusunan Kelas Jabatan dan Penataan Komposisi Aparatur SKPD b) Fasilitasi Penyusunan Kelas Jabatan dan Penataan Komposisi Aparatur UPT c) Pembinaan dan Evaluasi terhadap Penyusunan Kelas Jabatan dan Komposisi Aparatur Kab/ kota d) Evaluasi Kepegawaian di Lingkungan Setda 4) Capaian Kinerja Program Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik Capaian Kinerja Program Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik dengan 2 (dua) indikator. Indikator pertama Persentase kab/ kota dan SKPD Prov. yang telah menerapkan ketatalaksanaan pemerintahan sesuai Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

26 ketentuan dengan target 100% pada tahun 2015 dan tercapai 55%, sedangkan pada tahun 2016 memiliki target sebesar 100% dan terealisasi sebesar 100%. Indikator kedua Persentase kab/ kota dan SKPD Prov. yang telah menyusun SOP dan melaksanakan pelayanan prima pada tahun 2015 memiliki target 48% dengan realisasi sebesar 49% sedangkan pada tahun 2016 memiliki target sebesar 58,75% dan teresalisasi 55%. Program Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik memiliki 5 (lima) kegiatan: a) Pembinaan dan Evaluasi Penerapan Peraturan Ketatalaksanaan Pemerintah b) Fasilitasi Penyusunan SOP SKPD Prov c) Pembinaan dan Evaluasi dalam rangka Penyusunan SOP kab/ kota d) Pembinaan dan Evaluasi dalam rangka standarisasi pelayanan e) Fasilitasi dalam rangka Inovasi Pelayanan Publik Secara umum, capaian kinerja pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun berdasarkan indikator kinerja sasaran dan program sebagaimana dijelaskan pada tabel 2.5 dapat tercapai sesuai dengan target. Sedangkan untuk capaian kinerja program dan kegiatan tahun dapat dilihat secara rinci pada tabel 2.6. Kinerja pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur selain ditunjukkan melalui capaian kinerja sasaran dan program yang sesuai dengan target juga ditunjukkan dengan capaian kinerja keuangan melalui realisasi anggaran sesuai pagu yang ditetapkan dalam APBD Provinsi Jawa Timur pada tahun Capaian Kinerja keuangan berdasarkan belanja maupun per program dan kegiatan Biro Organisasi dapat dilihat pada tabel 2.7 dan tabel 2.8. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

27 NO Sasaran/ Program Tabel 2.5 Capaian Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Indikator Kinerja Sasaran/ Program Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) A B C Terwujudnya kelembagaan SKPD Provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Keembagaan Pemerinth Daerah Meningkatnya kesesuaian kompetensi aparatur dengan jabatan disertai peningkatan mutu pelayanan kepegawaian di lingkungan Setda Prov. Jatim Program Penyusunan Standar Komposisi Aparatur Meningkatnya ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efisien menuju optimalisasi pelayanan publik Persentase kelembagaan SKPD Provinsi dan kabupaten/ kota yang tepat fungsi dan tepat ukuran Persentase kelembagaan kab/ kota dan SKPD Provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran Persentase komposisi aparatur yang sesuai standar pada kabupaten/ kota dan SKPD Prov. Jatim Persentase komposisi aparatur yang sesuai standar pada kab/ kota dan SKPD Prov. Jatim Persentase kab/ kota dan SKPD Prov yang telah menerapkan ketatalaksanaan pemerintahan sesuai ketentuan Persentase kab/ kota dan SKPD Prov yang telah menyusun SOP dan melaksanakan pelayanan prima 100% 100% 79,31% 85,71% 79,31% 85,71% 100% 100% 79,31% 71,43% 79,31% 71,43% 20% 35% 36% 47% 180% 134,29% 20% 35% 36% 47% 180% 134,29% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 48% 58,75% 49% 55% 102% 93,90% Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

28 NO Sasaran/ Program Indikator Kinerja Sasaran/ Program Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) D Program Penataan Ketatalaksanaan dan Pelayanan Pubik Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan disertai perubahan budaya kerja Program Penataan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Persentase kab/ kota dan SKPD Prov yang telah menerapkan ketatalaksanaan pemerintahan sesuai ketentuan Persentase kab/ kota dan SKPD Prov yang telah menyusun SOP dan melaksanakan pelayanan prima Persentase SAKIP kab/ kota Prov. Jatim yang berpredikat B Persentase SAKIP SKPD Prov. Jatim yang berpredikat A Persentase SKPD Prov. Jatim dan SKPD kab/ kota yang memiliki Kelompok Budaya Kerja (KBK) Persentase SAKIP kab/ kota Prov. Jatim yang berpredikat A Persentase SAKIP SKPD Prov. Jatim yang berpredikat A Persentase SKPD Prov. Jatim dan SKPD kab/ kota yang memiliki Kelompok Budaya Kerja (KBK) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 48% 58,57% 49% 55% 102% 93,90% 40% 70% 26,31% 50% 65,77% 71,42% 60% 50% 42,37% 59% 70,61% 118% 10% 20% 11,11% 18% 110% 90% 70% 70% 0% 53% 0% 75,71% 50% 50% 39% 59% 78% 118% 20% 20% 83% 18% 410% 90% Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

29 Program/ Kegiatan Tabel 2.6 Capaian Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Target Kinerja pada Tahun ke- Realisasi Kinerja pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Target Kinerja Tahun ke- (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Masyarakat/ aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor 100 % 100 % ,00 100,00 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Persentase pegawai Biro Organisasi yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran Persentase Sarana dan Prasarana Aparatur yang Layak Fungsi Prosentase Peralatan Prasaran yang tersedia. Presentase Peralatan dan Sarana yang terpelihara Persentase kelembagaan yang tepat fungsi Prosentase Jumlah PNS yang mengikuti Senam Kesegaran Jasmani Prosentase Jumlah PNS yang mengikuti asistensi KBK, Gender, Tupoksi sistem Keuangan % dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu 100 % 58 org 100% ,00 100, % 100 % ,00 90,00 90 % 90 % ,99 100,00 90 % 90 % ,99 100, % 100 % 90 90,25 90,00 90,25 90 % 90 % 90 90,25 100,00 100,28 50 % ,00 0, % 100 % ,00 100,00 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

30 Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Target Kinerja pada Tahun ke- Realisasi Kinerja pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Target Kinerja Tahun ke- (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Penyusunan Dokumen Prosentase Penyediaan Perencanaan 100 % 100 % ,00 100,00 Perencanaan Biro Organisasi Penyusunan Laporan Hasil Jumlah dokumen pelaporan yang 7 dok 7 dok ,00 85,71 Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran tersusun Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data Jumlah update database SKPD 4 kl 4 kl ,00 100,00 Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah Evaluasi Pengembangan Kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kab/ Kota % SAKIP Kab/ Kota Jatim yang berpredikat A (Sangat Baik) % SAKIP SKPD Prov yang berpredikat A (sangat baik) % SKPD Prov. Dan SKPD Kab/ Kota yang memiliki Kelompok Budaya Kerja (KBK) Jumlah Kab/ Kota yang difasilitasi menyusun LAKIP sesuai pedoman Jumlah SAKIP Kab/ Kota berpredikat B (Baik) Jumlah SKPD Prov. Jatim yang difasilitasi menyusun LAKIP sesuai pedoman Jumlah SAKIP SKPD Prov yang berpredikat A (sangat baik) 70 % 70 % 0% 53% 0,00 0,76 50 % 50 % 39% 59% 0,78 1,18 20 % 20 % 82% 18% 4,10 0,90 38 Kab/ Kota 38 Kab/Kota ,00 100,00 20 Kab/ Kota 20 Kab/Kota ,00 100,00 59 SKPD 59 SKPD ,00 100,00 40 SKPD 36 SKPD ,00 116,67 Jumlah KBK di SKPD Prov. Jatim 135 KBK 80 KBK ,44 87,50 Jumlah KBK Kab/ Kota 180 KBK 140 KBK ,56 0,00 Jumlah Unit Kerja SKPD Prov. Jatim dan 105 unit 105 unit ,38 78,10 Kab/ Kota yang telah menerapkan budaya kerja Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

31 Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Target Kinerja pada Tahun ke- Realisasi Kinerja pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Target Kinerja Tahun ke- (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan % Kelembagaan Kab/ Kota dan SKPD Provinsi yang tepat fungsi dan tepat ukuran 100 % 100 % 79 71,43 79,31 71,43 Fasilitasi Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah Sinkronisasi Penataan Kelembagaan Pemerintah Daerah Program Penyusunan Standar Komposisi Aparatur Fasilitasi Penyusunan Kelas Jabatan dan Penataan Komposisi Aparatur SKPD Fasilitasi Penyusunan Kelas Jabatan dan Penataan Komposisi Aparatur UPT Persentase usulan penataan kelembagaan Kab/ kota yang ditindaklanjuti Persentase usulan penataan kelembagaan SKPD Provinsi yang ditindaklanjuti Persentase usulan penataan kelembagaan UPT yang ditindaklanjuti Persentase SKPD Prov yang dievaluasi organisasi dan tata kerjanya Persentase SKPD Kab/ Kota yang dievaluasi organisasi dan tata kerjanya % Komposisi aparatur yang sesuai standar pada Kab/ Kota dan SKPD Prov. Jatim % SKPD yang telah menyusun Analisis Jabatan sesuai pedoman % SKPD yang telah menyusun Analisis Beban Kerja sesuai pedoman % SKPD yang telah menyusun Standar Kompetensi Manajerial sesuai pedoman % SKPD yang telah menyusun Evaluasi Jabatan sesuai pedoman % UPT yang telah menyusun Analisis Jabatan sesuai pedoman % UPT yang telah menyusun Analisis Beban Kerja sesuai pedoman % UPT yang telah menyusun Standar Kompetensi Manajerial sesuai pedoman 100 % 100 % ,00 100, % 100 % ,00 100, % 100 % ,00 100, % 100 % ,25 85,00 20 % 40 % ,75 62,50 20 % 35 % ,00 134,29 37 % 29 SKPD ,53 165,52 31 % 26 SKPD ,38 180,77 24 % 23 SKPD ,03 100,00 34 % 23 SKPD ,00 100,00 46 % 78 UPT ,77 123,08 42 % 75 UPT ,41 101,33 42 % 75 UPT ,81 93,33 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Periode 2014-2019 merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga yang berpijak pada visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1. Identifikasi Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD Aspek Kajian Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro Organisasi terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk dapat melakasanakan arah kebijakan dan strategi pembangunan sesuai visi misi Gubernur, Biro Organisasi

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Deskripsi Singkat Instansi Biro Umum Sekretariat Daerah (SETDA) Provinsi Jawa Timur terdiri dari beberapa biro, salah satunya adalah biro umum. Kantor SETDA ini terletak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

TABEL RINGKASAN TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL PADA BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TABEL RINGKASAN TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL PADA BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN II f : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TABEL DAN FUNGSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 207 PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Kinerja Tahunan Menyusun rencana

Lebih terperinci

1. PROFIL BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Madiun

1. PROFIL BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Madiun 1. PROFIL BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MADIUN Foto dan Alamat Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Madiun Alamat Kantor Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Madiun Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( ) SEKRETARIAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 20 NAMA FORMULIR 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Dokumen

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG 1 WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENSTRA Biro Organisasi Sekretariat Daerah Tahun

RENSTRA Biro Organisasi Sekretariat Daerah Tahun BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF dan kegiatan merupakan program prioritas Rencana Strategis Biro Sekretariat Daerah Provinsi -2018, dan mengacu

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan perlu ditetapkan indikator kinerja. kinerja SKPD yang mengacu tujuan dan sasaran adalah indikator

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

Capaian Kinerja Sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Capaian Kinerja Sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian . Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Pembangunan daerah Tahun pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah yang baik ( good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi

Lebih terperinci

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan. Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SAKIP SEKRETARIAT DAERAH KAB. LAMONGAN

IMPLEMENTASI SAKIP SEKRETARIAT DAERAH KAB. LAMONGAN IMPLEMENTASI SAKIP SEKRETARIAT DAERAH KAB. LAMONGAN 1 Disampaikan oleh Dr. YUHRONUR EFENDI, MBA STRUKTUR ORGANISASI SETDA KABUPATEN LAMONGAN 1.STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN, HUKUM DAN POLITIK 2.STAF AHLI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI LATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR Jalan Soa-Siu Dok II Jayapura, Telepon / Fax (0967) 532501. Website : http://www.orpa.papua.go.id Email : organisasi_papua@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. BadanKepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS. BadanKepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH RENCANA STRATEGIS BadanKepegawaian Daerah Kota Tahun 2013-2018 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JL. WASTUKANCANA NO. 2 BANDUNG TELP. (022) 4206190 FAX (022) 4206190 BANDUNG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JL. WASTUKANCANA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) NAMA SKPD : INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROTE NDAO VISI MISI : Terwujudnya Organisasi Perangkat Daerah Yang Proporsional dan Mampu memberikan Pelayanan

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG 1 WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA, DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 64 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015 BIRO ORGANISASI

RENCANA KERJA TAHUN 2015 BIRO ORGANISASI RENCANA KERJA TAHUN 2015 BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAMBI 2014 LAMPIRAN RENCANA KERJA TAHUN 2015 BIRO ORGANISASI TAHUN 2014 SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAMBI KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 3. FUNGSI : a. melaksanakan Pengelolaan administrasi umum, Kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEARSIPAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci