Lampiran 1. Gambar Tanaman Ceplukan

dokumen-dokumen yang mirip
Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Gambar 2. Daun Tempuyung

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

BAB III METODE PENELITIAN

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

No Nama RT Area k Asym N (USP)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

ABSTRAK ABSTRACT

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

METODE. Materi. Rancangan

Gambar 1. Alat kromatografi gas

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KANDUNGAN MINERAL KALIUM, NATRIUM, MAGNESIUM PADA SELADA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

PENETAPAN KADAR KALIUM, KALSIUM, NATRIUM, DAN MAGNESIUM DALAM ALPUKAT LOKAL DAN ALPUKAT IMPOR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar Tanaman Ceplukan Gambar 1. Tanaman ceplukan (Physalis angulata Linn.) 58

Lampiran 2. Buah Ceplukan Gambar 2. Buah ceplukan dengan pembungkus buah Gambar 3. Buah ceplukan tanpa pembungkus buah 59

Lampiran 3. Hasil Determinasi Tanaman 60

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Buah Ceplukan Dipisahkan buah dari pembungkus buah Diiris buah Irisan Buah Ditimbang secara seksama 10 gram irisan buah menggunakan krus porselin diatas neraca kasar (sebelumnya krus ditara dengan neraca kasar dan neraca halus) Ditimbang sampel diatas neraca halus Diarangkan diatas hot plate (temperatur 100-120 ºC) sampai kering Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 ºC dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 ºC dengan interval 25 ºC setiap 5 menit Dilakukan selama 72 jam dan dibiarkan hingga dingin dalam tanur Abu Ditambahkan 5 ml HNO 3 (1:1) Diuapkan diatas hot plate (temperatur 100-120 ºC) sampai kering Dimasukkan kembali dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 25 o C setiap 5 menit Dilakukan selama 1 jam dan didinginkan dalam desikator Hasil 61

Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Sampel Hasil Destruksi Filtrat Dilarutkan abu dengan 5 ml HNO 3 (1:1) Diencerkan dengan 10 ml akua demineralisata Dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml Dibilas krus porselin dengan akua demineralisata sebanyak tiga kali Dicukupkan volume labu hingga garis tanda dengan akua demineralisata Dikocok larutan Disaring dengan kertas saring Whatmann no. 42 Dibuang 5 ml larutan pertama untuk menjenuhkan kertas saring Dimasukkan dalam botol kaca Larutan Sampel Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang () 766,5 nm untuk mineral kalium, 285,2 nm untuk mineral magnesium, 422,7 nm untuk mineral kalsium dan 248,3 untuk besi. Hasil 62

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi Tabel 1. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar kalium No. Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 0,0000 0,0010 2 1,0000 0,0986 3 2,0000 0,1877 4 3,0000 0,2725 5 4,0000 0,3588 6 5,0000 0,4374 Tabel 2. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar magnesium No. Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 0,0000-0,0003 2 0,2000 0,0594 3 0,4000 0,1322 4 0,6000 0,2017 5 0,8000 0,2666 6 1,0000 0,3293 Tabel 3. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar kalsium No. Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 0,0000-0,0001 2 1,0000 0,0350 3 2,0000 0,0636 4 3,0000 0,0942 5 4,0000 0,1248 6 5,0000 0,1569 Tabel 4. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar besi No. Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 0,0000-0,0010 2 0,2000 0,0050 3 0,4000 0,0107 4 0,6000 0,0174 5 0,8000 0,0241 6 1,0000 0,0301 63

Lampiran 7. Perhitungan Persamaan Regresi 1. Perhitungan persamaan regresi kalium No. X Y XY X 2 Y 2 1 0,0000 0,0010 0,0000 0,0000 0,0000 2 1,0000 0,0986 0,0986 1,0000 0,0097 3 2,0000 0,1877 0,3754 4,0000 0,0352 4 3,0000 0,2725 0,8175 9,0000 0,0743 5 4,0000 0,3588 1,4352 16,0000 0,1287 6 5,0000 0,4374 2,1870 25,0000 0,1913 15,0000 1,3560 4,9137 55,0000 0,4393 Ratarata 2,5000 0,2260 / ²/ XY X Y/n X 2 X 2 /n,,, Y X + Y X,,, Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar kalium sebagai berikut: Y X + 64

Lampiran 7 (lanjutan) Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut: ( 2 2 ) ( ),, XY X Y/n X 2 X2 n Y2 Y2 n 2. Perhitungan persamaan regresi magnesium No. X Y XY X² Y² 1 0,0000-0,0003 0,0000 0,0000 0,0000 2 0,2000 0,0594 0,0119 0,0400 0,0035 3 0,4000 0,1322 0,0529 0,1600 0,0175 4 0,6000 0,2017 0,1210 0,3600 0,0407 5 0,8000 0,2666 0,2133 0,6400 0,0711 6 1,0000 0,3293 0,3293 1,0000 0,1084 3,0000 0,9889 0,7284 2,2000 0,2412 Ratarata 0,5000 0,1648 /, ²/ XY X Y/n X 2 X 2 /n,, 65

Lampiran 7 (lanjutan), Y X + Y X, Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar magnesium sebagai berikut: Y X Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut: XY X Y/n X 2 X2 n Y2 Y2 n (, 2 2 ) ( ),, 66

Lampiran 7 (lanjutan) 3. Perhitungan persamaan regresi kalsium No. X Y XY X² Y² 1 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 2 1,0000 0,0350 0,0350 1,0000 0,0012 3 2,0000 0,0636 0,1272 4,0000 0,0040 4 3,0000 0,0942 0,2826 9,0000 0,0089 5 4,0000 0,1248 0,4992 16,0000 0,0156 6 5,0000 0,1569 0,7845 25,0000 0,0246 15,0000 0,4744 1,7285 55,0000 0,0543 Ratarata 2,5000 0,0791 / ²/ XY X Y/n X 2 X 2 /n,,, Y ax + b b Y ax, Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar kalsium sebagai berikut: Y X + 67

Lampiran 7 (lanjutan) Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut: ( 2 2 ) ( ),, XY X Y/n X 2 X2 n Y2 Y2 n 4. Perhitungan persamaan regresi besi No. X Y XY X² Y² 1 0,0000-0,0010 0,0000 0,0000 0,00000 2 0,2000 0,0050 0,0010 0,0400 0,00003 3 0,4000 0,0107 0,0043 0,1600 0,00011 4 0,6000 0,0174 0,0104 0,3600 0,00030 5 0,8000 0,0241 0,0193 0,6400 0,00058 6 1,0000 0,0301 0,0301 1,0000 0,00091 3,0000 0,0863 0,0651 2,2000 0,00193 Ratarata 0,5000 0,0144 XY X Y/n X 2 X 2 /n /, ²/ 68

Lampiran 7 (lanjutan),,, Y ax + b b Y ax, Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar besisebagaiberikut: Y X Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut: XY X Y/n X 2 X2 n (, 2 Y2 Y2 n 2 ) ( ),, 69

Lampiran 8. Hasil Pengkuran Kadar Mineral Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi Larutan Sampel 1. Hasil analisa kadar kalium Sampel Berat Sampel (gram) Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg.100 g -1 sampel) I 9,9630 0,2531 2,8112 176,3556 II 9,9682 0,2469 2,7400 171,7989 III 9,9851 0,2465 2,7354 171,2205 IV 10,0100 0,2575 2,8618 178,6828 V 9,9425 0,2530 2,8101 176,6470 VI 9,9211 0,2527 2,8067 176,8110 2. Hasil analisa kadar magnesium Sampel Berat Sampel (gram) Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg.100 g -1 sampel) I 9,9630 0,0699 0,2160 54,1885 II 9,9682 0,0704 0,2174 54,5355 III 9,9851 0,0720 0,2222 55,6420 IV 10,0100 0,0707 0,2183 54,5320 V 9,9425 0,0702 0,2168 54,5260 VI 9,9211 0,0703 0,2171 54,7190 70

Lampiran 8 (lanjutan) 3. Hasil analisa kadar kalsium Sampel I II III IV V VI Berat Sampel (gram) Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg.100 g -1 sampel) 9,9630 0,0617 2,1140 10,6091 9,9682 0,0679 2,1398 10,7331 9,9851 0,0674 2,1237 10,6341 10,0100 0,0677 2,1333 10,6560 9,9425 0,0682 2,1495 10,8095 9,9211 0,0683 2,1527 10,8490 4. Hasil analisa kadar besi Sampel Berat Sampel (gram) Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg.100 g -1 sampel) I 9,9630 0,0102 0,3662 1,8381 II 9,9682 0,0097 0,3502 1,7568 III 9,9851 0,0105 0,3743 1,8740 IV 10,0100 0,0110 0,3902 1,9493 V 9,9425 0,0097 0,3503 1,7614 VI 9,9211 0,0095 0,3425 1,7261 71

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Kadar Mineral Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi dalam Sampel 1. Contoh perhitungan kadar kalium pada buah ceplukan Berat sampel yang ditimbang 9,9630 gram Absorbansi (Y) 0,2531 Persamaan Regresi: Y X + Maka, X Y X µg/ml Konsentrasi Kalium 2,8112 µg/ml Kadar Kaliumµg/ml 1763,5558 µg/g 176,3556 mg/100 g Konsentrasiµg/mlVolumemlFaktor Pengenceran Berat Sampel g µg/ml ml g 2. Contoh perhitungan kadar magnesium pada buah ceplukan Berat sampel yang ditimbang 9,9630 gram Absorbansi (Y) 0,0699 Persamaan Regresi: Y X Maka, X Y + X + µg/ml Konsentrasi Magnesium 0,2160 µg/ml 72

Lampiran 9 (lanjutan) Kadar Magnesiumµg/ml Konsentrasiµg/mlVolumemlFaktor Pengenceran Berat Sampel g 541,8850 µg/g 54,1885 mg/100 g µg/ml ml g 3. Contoh perhitungan kadar kalsium pada buah ceplukan Berat sampel yang ditimbang 9,9630 gram Absorbansi (Y) 0,0671 Persamaan Regresi: Y,X + Maka, X Y, X, Konsentrasi Kalsium Kadar Kalsiumµg/ml 106,0915 µg/g 10,6091 mg/100 g 2,1140 µg/ml µg/ml Konsentrasiµg/mlVolumemlFaktor Pengenceran Berat Sampel g µg/ml ml g 4. Contoh perhitungan kadar besi pada buah ceplukan Berat sampel yang ditimbang 9,9630 gram 73

Lampiran 9 (lanjutan) Absorbansi (Y) 0,0102 Persamaan Regresi: Y X Maka, X Y + X + µg/ml Konsentrasi Besi 0,3662 µg/ml Kadar Besiµg/ml 18,3805 µg/g 1,8381 mg/100 g Konsentrasiµg/mlVolumemlFaktor Pengenceran Berat Sampel g µg/ml ml g 74

Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi dalam Sampel 1. Perhitungan statistik kadar kalium pada buah ceplukan X No. Kadar (mg/100 g) X X X X ² 1 176,3556 1,1030 1,2165 2 171,7989-3,4537 11,9283 3 171,2205-4,0321 16,2581 4 178,6828 3,4302 11,7660 5 176,6470 1,3944 1,9443 6 176,8110 1,5584 2,4285 1051,5158 45,5417 X 175,2526 SD X X ² n 3,0180 mg/100 g Pada interval kepercayaan λλ% dengan nilai signifikansi (α) 0,01; dk 5, diperoleh nilai t tabel α/2, dk 4,0321 Data diterima jika t hitung < t tabel t n X X SD/ n t n / t n / 75

Lampiran 10 (lanjutan) t n / t n / t n / t n / Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai t hitung < t tabel dimana nilai t tabel 4,0321, maka semua data tersebut diterima. Kadar mineral kalium dalam buah ceplukan adalah: µ X ± t α/2, dk SD n ± (175,2518 ± 4,9679) mg/100 g 2. Perhitungan statistik kadar magnesium pada buah ceplukan X No. Kadar (mg/100 g) X X X X ² 1 54,1885-0,5020 0,2520 2 54,5355-0,1550 0,0240 3 55,6420 0,9515 0,9054 4 54,5319-0,1586 0,0251 5 54,5259-0,1646 0,0271 6 54,7190 0,0285 0,0008 328,1428 1,2344 X 54,6905 76

Lampiran 10 (lanjutan) SD X X ² n 0,4969 mg/100 g Pada interval kepercayaan λλ% dengan nilai signifikansi (α) 0,01; dk 5, diperoleh nilai t tabel α/2, dk 4,0321 Data diterima jika t hitung < t tabel t n X X SD/ n t n / t n / t n / Data Ditolak t n / t n / t n / 77

Lampiran 10 (lanjutan) Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh 1 data (data ke-3) memiliki nilai t hitung > t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutkan data ke-3. X No. Kadar (mg/100 g) X X X X ² 1 54,1885-0,3117 0,0971 2 54,5355 0,0353 0,0012 3 54,5319 0,0317 0,0010 4 54,5259 0,0257 0,0007 5 54,7190 0,2188 0,0479 272,5008 0,1479 X 54,5002 SD X X ² n 0,1720 mg/100 g Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai signifikansi (α) 0,01; dk 4, diperoleh nilai t tabel α/2, dk 4,6041 Data diterima jika t hitung < t tabel t n X X SD/ n t n / t n / 78

Lampiran 10 (lanjutan) t n / t n / t n / Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai t hitung < t tabel dimana nilai t tabel 4,6041, maka semua data tersebut diterima. Kadar mineral magnesium dalam buah ceplukan adalah: µ X ± t α/2, dk SD 1. n ± (54,4929 ± 0,3542) mg/100 g 3. Perhitungan statistik kadar kalsium pada buah ceplukan X No. Kadar (mg/100 g) X X X X ² 1 10,6091-0,1060 0,0112 2 10,7331 0,0180 0,0003 3 10,6341-0,0810 0,0066 4 10,656-0,0591 0,0035 5 10,8095 0,0944 0,0089 6 10,8490 0,1339 0,0179 64,2908 0,04845 X 10,7151 SD X X n 79

Lampiran 10 (lanjutan) 0,0984 mg/100 g Pada interval kepercayaan λλ% dengan nilai signifikansi (α) 0,01; dk 5, diperoleh nilai t tabel α/2, dk 4,0321. Data diterima jika t hitung < t tabel t n X X SD/ n t n / t n / t n / t n / t n / t n / Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai t hitung < t tabel dimana nilai t tabel 4,0321, maka semua data tersebut diterima. 80

Lampiran 10 (lanjutan) Kadar mineral kalsium dalam buah ceplukan adalah: µ X ± t α/2, dk SD 2. n ± (10,7151 ± 0,1621) mg/100 g 4. Perhitungan statistik kadar besi pada buah ceplukan X No. Kadar (mg/100 g) X X X X ² 1 1,8381 0,0204 0,0004 2 1,7568-0,0608 0,0037 3 1,8740 0,0564 0,0032 4 1,9493 0,1317 0,0173 5 1,7614-0,0562 0,0032 6 1,7261-0,0915 0,0084 10,9057 0,0362 X 1,8176 SD X X n 0,0851 mg/100 g Pada interval kepercayaan λλ% dengan nilai signifikansi (α) 0,01; dk 5, diperoleh nilai t tabel α/2, dk 4,0321 Data diterima jika t hitung < t tabel 81

Lampiran 10 (lanjutan) t n X X SD/ n t n / t n / t n / t n / t n / t n / Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai t hitung < t tabel dimana nilai t tabel 4,0321, maka semua data tersebut diterima. Kadar mineral besi dalam buah ceplukan adalah: µ X ± t α/2, dk SD n ± (1,8176 ± 0,1401) mg/100 g 82

Lampiran 11. Rekapitulasi Data Kadar Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi pada Buah ceplukan Sebelum Uji-t Mineral Kalium Magnesium Kalsium Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg/100 g) I 9,9630 0,2531 2,8112 176,3556 II 9,9682 0,2469 2,7400 171,7989 III 9,9851 0,2465 2,7354 171,2205 IV 10,0100 0,2575 2,8618 178,6828 V 9,9425 0,2530 2,8101 176,6470 VI 9,9211 0,2527 2,8067 176,8110 Rata-rata 175,2526 SD 3,0180 I 9,9630 0,0699 0,2160 54,1885 II 9,9682 0,0704 0,2174 54,5355 II 9,9851 0,0720 0,2222 55,6420 IV 10,0100 0,0707 0,2183 54,5319 V 9,9425 0,0702 0,2168 54,5259 VI 9,9211 0,0703 0,2171 54,7190 Rata-rata 54,6905 SD 0,4969 I 9,9630 0,0617 2,1140 10,6091 II 9,9682 0,0679 2,1398 10,7331 III 9,9851 0,0674 2,1237 10,6341 IV 10,0100 0,0677 2,1333 10,6560 V 9,9425 0,0682 2,1495 10,8095 VI 9,9211 0,0683 2,1527 10,8490 Rata-rata 10,7151 SD 0,09844 I 9,9630 0,0102 0,3662 1,8381 II 9,9682 0,0097 0,3502 1,7568 III 9,9851 0,0105 0,3743 1,8740 IV 10,0100 0,0110 0,3902 1,9493 V 9,9425 0,0097 0,3503 1,7614 VI 9,9211 0,0095 0,3425 1,7261 Rata-rata 1,8176 SD 0,08505 83

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Kadar Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi pada Buah ceplukan Setelah Uji-t Mineral Kalium Magnesium Kalsium Besi Sampel Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (mg/100 g) I 9,9630 0,2531 2,8112 176,3556 II 9,9682 0,2469 2,7400 171,7989 III 9,9851 0,2465 2,7354 171,2205 IV 10,0100 0,2575 2,8618 178,6828 V 9,9425 0,2530 2,8101 176,6470 VI 9,9211 0,2527 2,8067 176,8110 Rata-rata 175,2526 SD 3,0180 I 9,9630 0,0699 0,2160 54,1885 II 9,9682 0,0704 0,2174 54,5355 IV 10,0100 0,0707 0,2183 54,5319 V 9,9425 0,0702 0,2168 54,5259 VI 9,9211 0,0703 0,2171 54,7190 Rata-rata 54,5002 SD 0,1720 I 9,9630 0,0617 2,1140 10,6091 II 9,9682 0,0679 2,1398 10,7331 III 9,9851 0,0674 2,1237 10,6341 IV 10,0100 0,0677 2,1333 10,6560 V 9,9425 0,0682 2,1495 10,8095 VI 9,9211 0,0683 2,1527 10,8490 Rata-rata 10,7151 SD 0,09844 I 9,9630 0,0102 0,3662 1,8381 II 9,9682 0,0097 0,3502 1,7568 III 9,9851 0,0105 0,3743 1,8740 IV 10,0100 0,0110 0,3902 1,9493 V 9,9425 0,0097 0,3503 1,7614 VI 9,9211 0,0095 0,3425 1,7261 Rata-rata 1,8176 SD 0,08505 84

Lampiran 13. Hasil Uji Perolehan Kembali (Uji Recovery) Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Standar 1. Hasil analisa kalium setelah penambahan larutan standar kalium sebanyak 35 ml (konsentrasi 100 µg/ml) No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/g) Kadar (mg/100 g) 1 9,9630 0,3012 3,3623 2109,2220 210,9222 2 9,9682 0,3004 3,3538 2102,7871 210,2787 3 9,9851 0,2998 3,3468 2094,8455 209,4845 4 10,0100 0,3035 3,3892 2116,1061 211,6106 5 9,9425 0,3009 3,3594 2111,7955 211,1795 6 9,9211 0,2995 3,3434 2106,2302 210,6230 59,7899 1,8053 20,1548 12640,9864 1264,0986 X 9,9650 0,3009 3,3591 2106,8311 210,6831 2. Hasil analisa magnesium setelah penambahan larutan standar magnesium sebanyak 11 ml (konsentrasi 100 µg/ml) No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/g) Kadar (mg/100 g) 1 9,9630 0,0849 0,2609 654,6770 65,4677 2 9,9682 0,0850 0,2612 655,0832 65,5083 3 10,0100 0,0850 0,2613 652,5872 65,2587 4 9,9425 0,0852 0,2618 658,1652 65,8165 5 9,9211 0,0847 0,2602 655,7066 65,5707 49,8048 0,4248 1,3054 3276,2193 327,6219 X 9,9610 0,0850 0,2611 655,2439 65,5244 85

Lampiran 13 (Lanjutan) 3. Hasil analisa kalsium setelah penambahan larutan standar kalsium sebanyak 2 ml (konsentrasi 100 µg/ml) No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/g) Kadar (mg/100 g) 1 9,9630 0,0798 2,5225 126,5954 12,6595 2 9,9682 0,0805 2,5438 127,5958 12,7596 3 9,9851 0,0802 2,5357 126,9754 12,6975 4 10,0100 0,0806 2,5494 127,3413 12,7341 5 9,9425 0,0800 2,5295 127,2087 12,7209 6 9,9211 0,0802 2,5368 127,8472 12,7847 59,7899 0,4814 15,2178 763,5639 76,3564 X 9,9650 0,0802 2,5363 127,2606 12,7261 4. Hasil analisa besi setelah penambahan larutan standar besi sebanyak 4 ml (onsentrasi 10 µg/ml) No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (µg/ml) Kadar (µg/g) Kadar (mg/100 g) 1 9,9630 0,0126 0,4441 22,2896 2,2290 2 9,9682 0,0125 0,4393 22,0333 2,2033 3 9,9851 0,0125 0,4397 22,0163 2,2016 4 10,0100 0,0128 0,4490 22,4260 2,2426 5 9,9425 0,0125 0,4411 22,1816 2,2182 6 9,9211 0,0124 0,4355 21,9460 2,1946 59,7899 0,0754 2,6486 132,8929 13,2893 X 9,9650 0,0126 0,4414 22,1488 2,2149 86

Lampiran 14. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi dalam Larutan Sampel 1. Perhitungan uji perolehan kembali kadar kalium Persamaan regresi: Y X + Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) + + + + + 175,2526 mg/100 g Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (C F ) 210,6831 mg/100 g Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) 9,9649 gram C + + + + + Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan Berat sampel rata rata µg/ml g ml 351,2293 µg/g 35,1229 mg/100 g ml yang ditambahan Maka, % Perolehan Kembali C F C C 100,8756 % 100,88% % mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g % % 87

Lampiran 14 (lanjutan) 2. Perhitungan uji perolehan kembali kadar magnesium Persamaan regresi: Y X Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (C F ) 65,5244 mg/100 g Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) 9,9610 gram C + + + + 54,5002 mg/100 g + + + + Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan Berat sampel rata rata µg/ml g ml 110,4307 µg/g 11,0431 mg/100 g ml yang ditambahan Maka, % Perolehan Kembali C F C C % mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g % % 99,8698% 99,87% 88

Lampiran 14 (lanjutan) 3. Perhitungan uji perolehan kembali kadar kalsium Persamaan regresi: Y X + Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (C F ) 12,7261 mg/100 g Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) 9,9649 gram C + + +, + + 10,7152mg/100 g + + + + + Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan Berat sampel rata rata µg/ml g ml 20,0702 µg/g 2,0070 mg/100 g ml yang ditambahan Maka, % Perolehan Kembali C F C C 100,1906% 100,19% % mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g % % 89

Lampiran 14 (lanjutan) 4. Perhitungan uji perolehan kembali kadar besi Persamaan regresi: Y X Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (C F ) 2,2149 mg/100 g Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) 9,9649 gram C + + + + + 1,8176mg/100 g + + + + + Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan Berat sampel rata rata µg/ml ml g 4,0141 µg/g 0,4014 mg/100 g ml yang ditambahan Maka, % Perolehan Kembali C F C C 98,0739% 98,07% % mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g mg/ g % % 90

Lampitan 15. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Mineral Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi dalam Larutan Sampel 1. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kalium dalam sampel Persen Uji Perolehan Kembali No. % X X X X 2 X 1 101,5563 0,6807 0,4634 2 99,7242-1,1514 1,3256 3 97,4631-3,4125 11,6449 4 103,5163 2,6407 6,9735 5 102,2890 1,4134 1,9978 6 100,7045-0,1711 0,0293 605,2534 22,4345 X 100,8756 SD X X 2 n 2,1182 RSD SD % X % 2,10% 91

Lampiran 15 (lanjutan) 2. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) magnesium dalam sampel Persen Uji Perolehan Kembali No. % X X X X 2 X 1 99,3563-0,5135 0,2637 2 99,7242-0,1456 0,0212 3 97,4631-2,4067 5,7921 4 102,5163 2,6465 7,0041 5 100,2890 0,4192 0,1757 499,3489 13,2568 X 99,8698 SD X X 2 n 1,6283 RSD SD % X % 1,63% 92

Lampiran 15 (lanjutan) 3. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kalsium dalam sampel Persen Uji Perolehan Kembali No. % X X X X 2 X 1 96,8762-3,3144 10,9851 2 101,8606 1,6700 2,7889 3 97,7693-2,4212 5,8624 4 100,5923 0,4017 0,1614 5 100,9318 0,7412 0,5494 6 103,1133 2,9227 8,5422 601,1434 28,8893 X 100,1906 SD X X 2 n 2,4037 RSD SD % X % 2,40 % 93

Lampiran 15 (lanjutan) 4. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) besi dalam sampel Persen Uji Perolehan Kembali No. mg/ g X X X X 2 X 1 102,4823 3,5084 12,3087 2 96,0971-2,8768 8,2761 3 95,6732-3,3007 10,8948 4 105,8790 6,9051 47,6801 5 99,7905 0,8165 0,6667 6 93,9215-5,0524 25,5270 593,8436 105,3534 X 98,9739 SD X X 2 n 4,5903 RSD SD % X % 4,64 % 94

Lampiran 16. Rekapitulasi Data Uji Perolehan Kembali Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi Sampel Mineral Kalium Magnesium Kalsium Besi Sampel Berat Sampel (g) Kadar Awal (mg/100 g) Kadar Akhir (mg/100g) % Recovery I 9,9630 176,3556 210,9222 101,5563 II 9,9682 171,7989 210,2787 99,7242 III 9,9851 171,2205 209,4845 97,4631 IV 10,0100 178,6828 211,6106 103,5163 V 9,9425 176,6470 211,1795 102,2890 VI 9,9211 176,8110 210,6230 100,7045 Rata-rata 175,2526 210,6831 100,8756 SD 2,1182 RSD 2.10 I 9,9630 54,1885 65,4677 99,3563 II 9,9682 54,5355 65,5083 99,7242 III 9,9851 55,6420 - - IV 10,0100 54,5320 65,2587 97,4631 V 9,9425 54,5260 65,8165 102,5163 VI 9,9211 54,7190 65,5707 100,2890 Rata-rata 54,6905 65,5244 99,8698 SD 1,6287 RSD 1,63 I 9,9630 10,6091 12,6595 96,8762 II 9,9682 10,7331 12,7596 101,8606 III 9,9851 10,6341 12,6975 97,7693 IV 10,0100 10,6560 12,7341 100,5923 V 9,9425 10,8095 12,7209 100,9318 VI 9,9211 10,8490 12,7847 103,1133 Rata-rata 10,7151 12,7261 100,1906 SD 2,4037 RSD 2,40 I 9,9630 1,8381 2,2290 102,4823 II 9,9682 1,7568 2,2033 96,0971 III 9,9851 1,8740 2,2016 95,6732 IV 10,0100 1,9493 2,2426 105,8790 V 9,9425 1,7614 2,2182 99,7905 VI 9,9211 1,7261 2,1946 93,9215 Rata-rata 1,8176 2,2149 98,9739 SD 4,5903 RSD 4,64 95

Lampiran 17. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalium, Magnesium, Kalsium dan Besi pada Buah Ceplukan 1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalium Y X + Slope 0,0871 No. Konsentrasi (µg/ml) X Absorbansi Y Y Y Y Y Y 2 (10-6 ) 1 0,0000 0,0010 0,0083-0,0073 53,7080 2 1,0000 0,0986 0,0954 0,0032 10,2583 3 2,0000 0,1877 0,1825 0,0052 27,3978 4 3,0000 0,2725 0,2695 0,0030 8,7955 5 4,0000 0,3588 0,3566 0,0022 4,8274 6 5,0000 0,4374 0,4437-0,0063 39,3308 144,3178 Simpangan Baku ( SY X ) Y Y 2 n 6 0,006007 Batas Deteksi LOD, SY X Slope, 0,2276 µg/ml 96

Lampiran 17 (lanjutan) Batas Kuantitasi LOQ SY X Slope 0,6896 µg/ml 2. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi magnesium Y X Slope 0,3342 No. Konsentrasi (µg/ml) X Absorbansi Y Y Y Y Y Y 2 (10-6 ) 1 0,0000-0,0003-0,0023 0,0020 3,8491 2 0,2000 0,0594 0,0646-0,0052 26,7239 3 0,4000 0,1322 0,1314 0,0008 0,6385 4 0,6000 0,2017 0,1982 0,0035 12,0244 5 0,8000 0,2666 0,2651 0,0015 2,3599 6 1,0000 0,3293 0,3319-0,0026 6,7352 52,3310 Simpangan Baku ( SY X ) Y Y 2 n 6 0,003617 Batas Deteksi LOD, SY X Slope 97

Lampiran 17 (lanjutan), 0,03572 µg/ml Batas Kuantitasi LOQ SY X Slope 0,1082 µg/ml 3. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium Y,X + Slope 0,031 No. Konsentrasi (µg/ml) X Absorbansi Y Y Y Y Y Y 2 (10-6 ) 1 0,0000-0,0001 0,0016-0,0017 2,7778 2 1,0000 0,0350 0,0326 0,0024 5,9211 3 2,0000 0,0636 0,0636 0,0000 0,0000 4 3,0000 0,0942 0,0946-0,0004 0,1345 5 4,0000 0,1248 0,1256-0,0008 0,5878 6 5,0000 0,1569 0,1566 0,0003 0,1111 9,5333 Simpangan Baku ( SY X ) Y Y 2 n 6 98

Lampiran 17 (lanjutan) 0,001544 Batas Deteksi LOD, SY X Slope,, 0,1643 µg/ml Batas Kuantitasi LOQ SY X Slope, 0,4980 µg/ml 4. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi besi Y X Slope 0,0314 No. Konsentrasi (µg/ml) X Absorbansi Y Y Y Y Y Y 2 (10-6 ) 1 0,0000-0,0010-0,0013 0,0003 0.0872 2 0,2000 0,0050 0,0050 0,0000 0,0005 3 0,4000 0,0107 0,0112-0,0005 0,2999 4 0,6000 0,0174 0,0175-0,0001 0,0142 5 0,8000 0,0241 0,0238 0,0003 0,0958 6 1,0000 0,0301 0,0301 0,0000 0,0015 0,4991 99

Lampiran 17 (lanjutan) Simpangan Baku ( SY X ) Y Y 2 n 6 0,0003532 Batas Deteksi LOD, SY X Slope, 0,03712 µg/ml Batas Kuantitasi LOQ SY X Slope 0,1125 µg/ml 100

Lampiran 18. Alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan Alat Tanur Gambar 4. Atomic absorption spectrophotometer-polarized Zeeman AAS (Hitachi Z-2000) Gambar 5. Tanur 101

Lampiran 19. Neraca Kasar, Neraca Halus dan Purelab UHQ Gambar 6. Neraca kasar Gambar 7. Neraca halus Gambar 8. Purelab UHQ 102

Lampiran 20. Preparasi Sampel Gambar 9. Pengarangan sampel buah segar Gambar 10. Penyaringan sampel hasil destruksi 103

Lampiran 21. Tabel Distribusi t 104